dewan redaksi -...

77
Dewan Redaksi Pembina : Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I., CFP® (Ketua STIE MDP) Penanggung jawab : M. Rizky Pribadi, M.Kom. (Kepala LPPM STIE MDP) Ketua Penyunting : Dr. Anton Arisman, SE., M.Si., Ak., CA. Penyunting Ahli : 1. Prof. H. Syamsurijal, Ak, Ph.D. (Universitas Sriwijaya) 2. Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M (Universitas Bengkulu) 3. Dr. Istijanto, M.M., M.Com. (Prasetiya Mulya Business School) 4. Dr. H. Zakaria Wahab, MBA. (Magister Manajemen UNSRI) 5. Dr. H. Zamzami, S.E., M.Si. (Universitas Jambi) 6. Dr. Lukluk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA (Pasca Sarjana UNSRI) 7. Dr. Yulizar Kasih, SE., M.Si. (STIE MDP) Penyunting Pelaksana : 1. Siti Khairani, S.E.Ak., M.Si., CFP® 2. Retno Budi Lestari, S.E., M.Si. 3. Kardinal, SE., MM., CFP® Sekretariat : Trisnadi Wijaya, S.Kom., S.E., M.Si. Penerbit : STIE Multi Data Palembang Alamat : Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400 Fax. 0711-376360 E-mail : [email protected] Forum Bisnis dan Kewirausahaan adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, ekonomi, dan kewirausahaan. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (September dan Maret) dan bertujuan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terbaru dan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan kepada masyarakat ilmiah.

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Dewan Redaksi

Pembina : Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I., CFP® (Ketua STIE MDP)

Penanggung jawab : M. Rizky Pribadi, M.Kom. (Kepala LPPM STIE MDP)

Ketua Penyunting : Dr. Anton Arisman, SE., M.Si., Ak., CA.

Penyunting Ahli : 1. Prof. H. Syamsurijal, Ak, Ph.D. (Universitas Sriwijaya)2. Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M (Universitas Bengkulu)3. Dr. Istijanto, M.M., M.Com. (Prasetiya Mulya Business School)4. Dr. H. Zakaria Wahab, MBA. (Magister Manajemen UNSRI)5. Dr. H. Zamzami, S.E., M.Si. (Universitas Jambi)6. Dr. Lukluk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA (Pasca Sarjana UNSRI)7. Dr. Yulizar Kasih, SE., M.Si. (STIE MDP)

Penyunting Pelaksana : 1. Siti Khairani, S.E.Ak., M.Si., CFP® 2. Retno Budi Lestari, S.E., M.Si. 3. Kardinal, SE., MM., CFP®

Sekretariat : Trisnadi Wijaya, S.Kom., S.E., M.Si.

Penerbit : STIE Multi Data Palembang

Alamat : Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400Fax. 0711-376360 E-mail : [email protected]

Forum Bisnis dan Kewirausahaan adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitiandan pengembangan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, ekonomi, dankewirausahaan. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (September dan Maret) danbertujuan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terbaru dan gagasan dalambidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan kepada masyarakat ilmiah.

Page 2: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

DAFTAR ISI

Pengaruh The Big Five Personality Terhadap Perilaku Cyberloafing Karyawan (Kasus Di CV.Andi Offset Yogyakarta)

Erma Jen Christiana, Heru KristantoUniversitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta 1 - 14

Pengaruh Non Performing Loan (Npl) Dan Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional(Bopo) Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Pada Bank Umum Konvensional Swasta Nasional

Faradila MeirisaSTIE MDP, Palembang 15 - 26

Pengaruh Struktur Kepemilikan Asing Dan Intensitas Modal Perusahaan Terhadap PraktikPenghindaran Pajak

Ikraam, AriyantoUniversitas IBA, Palembang 27- 37

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap KinerjaOrganisasi (Studi Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Banyuasin ProvinsiSumatera Selatan)

Nyimas ArtinaSTIE MDP, Palembang 38-52

Strategi Pengembangan Industri Kain Tenun Endek Di Kota Denpasar Era Revolusi 4.0

Ni Putu Nina Wartika Dewi, Ni Putu Nina Eka LestariUniversitas Pendidikan Nasional, Jakarta 53-63

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pt Minanga Ogan Kabupaten OganKomering Ulu

Rani AnwarUniversitas Baturaja, OKU 64 - 71

Pedoman Penulisan Artikel 72- 75

Page 3: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Pengaruh The Big Five Personality Terhadap Perilaku CyberloafingKaryawan (Kasus Di CV. Andi Offset Yogyakarta)

Erma Jen Christiana1

Heru Kristanto2

Program Magister ManajemenFakultas Bisnis – Universitas Kristen Duta Wacana1)[email protected]; 2) [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh The Big Five Personality Traits terhadapperilaku Cyberloafing karyawan di CV ANDI Offset Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifmenggunakan metode survey dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling yaitu karyawan yang bekerja menggunakan komputer. Hasilpenelitian ini untuk menguji hipotesis: Pengaruh The Big Five Personality Traits (extraversion; agreeable-ness; conscientiousness; emotional stability; openess to experience) terhadap cyberloafing secara negatiFdan significant. Hipotesis akan diuji menggunakan analisis regresi linier, yang didahului oleh uji validitas danuji reabilitas.

Kata Kunci: The Big Five Personality Traits, cyberloafing

Abstract: This study aims to determine the effect of The Big Five Personality Traits on employeecyberloafing behavior at CV ANDI Offset Yogyakarta. This research is a quantitative study andsurvey method with data collection techniques using a questionnaire. Sampling uses a purposivesampling technique that are employees who work using computers. The results of this study are to testthe hypothesis: The influence of the Big Five Personality Traits (extraversion; agreeableness; con-scientiousness; emotional stability; openess to experience) on cyberloafing negatively and signifi-cantly. The hypothesis will be tested using linear regression analysis, which is preceded by a validitytest and a reliability test.

Key Words: The Big Personality Traits, cyberloafing

1. PENDAHULUAN

Setiap manusia yang terlahir ke duniamemiliki kepribadian yang unik dan berbeda antarayang satu dengan yang lainnya. Kepribadian tersebutakan senantiasa melekat dan terbawa di dalam semuaaspek kehidupan manusia, termasuk di dalam bekerjadan berorganisasi. Kepribadian atau personalitydapat dimaknai sebagai suatu organisasi dinamisdalam individu dari sistem psikofisik yang menentukanperilaku dan pemikirannya yang khas (Allport, 1961:

28). Bahkan Kasschau menambahkan bahwakepribadian merupakan sesuatu di dalam orang yangmembuat mereka berpikir, merasakan, dan bertindaksecara berbeda, konsisten dan bertahan lama(Kasschau, 2003: 375). Kepribadian seseorangbersumber dari bentukan-bentukan yang diterima darilingkungan, misalnya bentukan keluarga pada masakecil dan juga bawaan seseorang sejak lahir(Sjarkawi, 2008: 11). Kepribadian yang terbentuk danmengakar dalam diri seseorang akan senantiasa dibawa kemanapun ia pergi.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 1

Page 4: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Tak berhenti sampai di situ, mau tidak maumanusia dengan kepribadian yang berakar kuat didalamnya memasuki era disrupsi, sebuah perputaranroda zaman dimana era konvensional/tradisionalmenuju era digital. Hampir segala sesuatu dikerjakanmenggunakan teknologi informasi berbasis digital;inilah era disrupsi. Di dalam sebuah perusahaan danorganisasi kerja, internet bukan lagi barang langka.Perusahaan yang tidak menggunakan pengelolaanberbasis digital akan dianggap ketinggalan zaman.

Menurut survei yang dilakukan olehVault.com, sebanyak 90% karyawan mengaku bahwamereka kerap menjelajahi situs rekreasi selama jamkerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwamereka mengirim email pribadi dari kantor (Blau,Yang, & Cook, 2004: 9).

Penelitian memperkirakan bahwa karyawanmenghabiskan rata-rata 51 menit per hari (Lim &Chen, 2012: 6) bahkan sampai 2,5 jam setiap harikerja (Mills, Hu, Beldona, & Clay, 2001: 36) untukmenjelajah internet di luar kepentingan pekerjaan.Artinya, bila setiap hari seseorang bekerja selama 8jam, maka kurang lebih 31,3% jam kerjanyadigunakan untuk keperluan di luar pekerjaan.

Studi tentang cyberloafing bisamenunjukkan kondisi negatif maupun positif. Kondisinegatif nampak dari penyimpangan aktivitas kerja danancaman keamanan, sedangkan kondisi positifnyanampak dari pengetahuan yang diperoleh yang dapatditerapkan dalam kegiatan yang berhubungan denganpekerjaan (Van Doorn, 2011: 1).

Ada berbagai alasan mengapa karyawanterlibat dalam cyberloafing, alasan-alasan iniberhubungan dengan kepribadian, situasionaldanfaktor organisasi (Ozler dan Polat, 2002: 5). Dapatdilihat dalam pernyataan tersebut, bahwa kepribadianmemiliki pengaruh terhadap praktek cyberloafing.Belakangan ini marak diadakan studi pendekatanmengenai jenis-jenis kepribadian manusia yangdikenal dengan istilahThe Big Five PersonalityTraits yang meliputi:1) Extraversion;2) Agreeableness;

3) Conscientiousness;4) Emotional Stability;5) Openess to Experience (John dan Srivastava,

1999: 105).

Extraversion (ekstraversi) menampilkanlevel kenyamanan seseorang di dalam hubungan,ditandai dengan sikap ekspresif, percaya diri, danmampu bersosialisasi; agreeableness (keramahan)merujuk pada kecenderungan seorang individu untukmemahami orang lain, ditandai dengan sikapkooperatif, hangat, dan mempercayai; conscientious-ness (kehatian-hatian) adalah sebuah ukuranreabilitas, ditandai dengan sikap tanggung jawab,teratur, dapat diandalkan, dan persisten;emotionalstability (kestabilan emosional),menunjukkan kemampuan seseorang dalammenghadapi stress, dimana orang dengan stabilitasemosional positif tinggi cenderung tenang, percayadiri, dan aman; openess to experience (keterbukaanpada pengalaman), mencakup kisaran minat danketertarikan atas inovasi, ditandai dengan sikapterbuka, kreatif, ingin tahu, dan sensitif secara artistik(Robbins dan Judge, 2015: 136).

Beberapa studi lapangan baik di dalam dandi luar negeri telah dilakukan untuk menyelidikiketerkaitan Big Five Personality Traits denganperilaku dengan perilaku cyberloafing. Studisemacam ini memang menarik untuk dilakukandewasa ini, sebab melalui hal tersebut dapat diperolehdengan pasti informasi mengenai ada atau tidaknyaketerkaitan sifat seseorang dengan cyberlofing,informasi mengenasi dimensi kepribadian mana yanglebih rentan melakukan cyberloafing, dan jugainformasi mengenai kecenderungan cyberloafingdengan kualitas dan hasil kerja.

Pada kesempatan kali ini, peneliti akanmenyelidiki fenomena ini di CV ANDI OffsetYogyakarta untuk melihat pengaruh The Big FivePersonality Traits terhadap perilakucyberloafing para karyawan di dalamnya.

Bagaimanapun juga, produktivitas sebuahperusahaan atau organiasai bergantung pada personildi dalamnya dan kepribadian yang melekat padanya.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 2 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 5: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Perusahaan tidak harus memberhentikankaryawan yang memiliki kecenderungan melakukancyberloafingpada jam kerja karena kepribadianadalah bawaan seseorang. Diharapkan setelahmendapatkan informasi mengenai keterkaitan antaraThe Big Five Personality Traits terhadap perilakucyberloafing para karyawan, perusahaan terdorongmelakukan strategi pelatihan dan pembinaan terhadapkaryawan demi kualitas kinerja dan produktivitasperusahaan yang semakin baik.

A. Rumusan Masalah

Setelah diidentifikasi, maka masalahdirumuskan sebagai berikut:1. Apakah pengaruh sebaran dimensi The Big

Five Personality Traits pada karyawan CVANDI Offset Yogyakarta?

2. Apakah pengaruh The Big Five PersonalityTraits signifikan terhadap perilakucyberloafing karyawan di CV ANDI OffsetYogyakarta?

B. Pembatasan Masalah

Sesuai judul penelitian, maka penelitimembatasi penelitian hanya pada:

1) Karyawan CV ANDI Offset Yogyakarta.2) Penelitian ini dilakukan di CV ANDI Offset

Yogyakarta waktu penelitian di lakukanselama jam kerja, mulai 1 Desember 2019sampai 30 Januari 2020.

3) Variabel penelitian adalahThe Big FivePersonality Traits dan perilaku cyberloafing.

C. Tujuan Penelitian

Selaras dengan rumusan masalah yangdijelaskan sebelumnya, maka tujuan penelitian iniadalah sebagai berikut:1. Mengetahui sebaran dimensi The Big Five

Personality Traits pada karyawan CV ANDIOffset Yogyakarta.

2. Menguji pengaruh The Big Five PersonalityTraits terhadap perilaku cyberloafingkaryawan di CV ANDI Offset Yogyakarta.

A. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang diperoleh melaluipenelitian dalam karya tulis ini dijelaskan sebagaiberikut:1) Manfaat bagi peneliti: mengasah kepekaan

terhadap fenomena yang terjadi di di dunia kerjadalam era disrupsi dan menambah pengalamandalam bidang tridharma, secara khusus bidangpenelitian.

2) Manfaat bagi dunia akademik: menambahliteratur mengenai cyberloafing dan The BigFive Personality Traits dan menjadi landasanbagi penelitian berikutnya yang sebidang.

3) Manfaat bagi dunia kerja: memberikangambaran riil mengenai kondisi karyawan di eradisrupsi sehingga membantu perusahaanmengambil langkah nyata untuk menanganipermasalahan cyberloafing.

2. LANDASAN TEORI

2.1 The Big Five Personality Traits

Personality Traits adalah atribut individualyang secara konsisten membedakan orang yang satudari orang yang lain dalam hal kecenderungan dasarmereka untuk berpikir, merasakan, dan bertindakdengan suatu cara tertentu (Ones, Viswesvaran, &Dilchert, 2005). Kelima bentuk personality traitsadalah:1) Extraversion;2) Agreeableness;3) Conscientiousness;4) Emotional Stability;

5) Openess to Experience.Extraversion adalahjenis karakter individu yang dikenal memilikiminat dan kepercayaan diri yang tinggi dalamberaktivitas, menikmati kemitraan, antusias, danbersemangat (Abidin, Abdullah, Hasnan, &Bajuri, 2014).

Agreeableness adalah kemampuan untukterlibat dalam kelompok orang (Abidin, Abdullah,

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 3

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 6: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Hasnan, & Bajuri, 2014). Orang dengan karakteragreeableness cenderung baik hati, lembut, mudahpercaya, dapat dipercaya, dan hangat. Conscien-tiousness adalah jenis karakter dimana individumemiliki jiwa disiplin, pekerja keras, patuh, teliti, danterorganisir (Sage, 2015).

Menurut Weibe, individu dengan karakterconscientiousness jarang terlibat dalam tindakankriminal (Weibe, 2004).Emotional Stability disebutjuga neuroticism. Tipe orang dengan emotionalstabilIty dikenal loyal, dapat dipercaya, memilikiempati, rasional dalam membuat keputusan, danenggan berkomitmen dalam kegiatan non-etis (Abidin,Abdullah, Hasnan, & Bajuri, 2014). Openess to Ex-perience terkait dengan individu yang memilikiketerbukaan terhadap pengalaman, kreatif, fleksibel,ingin tahu, dan tidak konvensional (McCrae, 1996).Seseorang dengan kepribadian ini bukanlah orangyang kaku atau kolot, namun menyukai kemungkinan-kemungkinan baru, inovasi, dan eksplorasi.

2.2 Cyberloafing

Cyberloafing didefinisikan sebagaipenggunaan internet dan alat teknologi informasi dilingkungan kerja/sekolah oleh individu untuk keperluanpribadi selama jam kerja/sekolah (O’Neill, Hambley,& Chatellier, 2014). Ringkasnya, cyberloafing ialahpenyalahgunaan internet pada jam kerja yang tidakada kaitannya sama sekali dengan pekerjaanseseorang. Bisa dikatakan, bahwa cyberloafingmerupakan pelanggaran etika kerja. Ada tigapenyebab mengapa seseorang melakukancyberloafing yakni faktor organisasi, faktorpekerjaan, dan faktor personal (Jandaghi et al., 2008).

Menurut Ramayah (2010), setidaknya ada 4jenis aktivitas terkait cyberloafing yang meliputi:1) Personal communications;2) Access to personal information;3) Personal downloads, dan4) Personal e-commerce.

Keempat hal inilah yang menjadi aktivitasutama dari praktik cyberloafing. Contoh dari per-sonal communications ialah chat pribadi melalui

whatsap, snapchat, telegram, line, dan lain sebagainya.Access to personal information misalnya denganmelakukan googling untuk informasi yang diinginkan.Personal downloads dilakukan dengan mengunduhdata-data dari internet berupa dokumen, video, ataulagu. Sedangkan personal e-commerce terkaittransaksi jual-beli, misalnya melalui situs jual belionline.

2.3 Personality dan Cyberloafing

Jandaghi dan kawan-kawan (2008)menjelaskan bahwa faktor personal the big five)menjadi salah satu penyebab cyberloafing karyawan.Van Doorn (2011) juga menyebutkan personalitytraits sebagai salah satu penyebab aktivitascyberloafing.

Studi Jia, Jia dan Karau (2013) menunjukkanbahwa conscientiousness, emotional stability, andopennessto experience berpengaruh negatif dansignifikan dengan cyberloafing, sedangkan extra-version berhubungan positif dan signifikan, sertaagreeableness tidak berpengaruh secara signifikan.

Hasil penelitian Krishnan, Liem, dan Teo(2012) menyatakan bahwa hanya agreebleness danextraversion yang secara signifikan berhubungandengancyberloafing. Peneliti lainnya, Abidin,Abdullah, Hasnan, dan Bajuri (2014) menemukanbahwa semakin tinggiconscientiousness danagreebleness seseorang semakin rendahkecenderungan untuk terlibat kegiatan cyberloafing.

Berdasarkan uraian hasil penelitian di atas,dapat diturunkan hipotesis sebagai berikut:

H1. Conscientiousness berpengaruh negatif dansignifikan dengan cyberloafing.

H2. Emotional stability berpengaruh negatif dansignifikan dengan cyberloafing.

H3. Extraversion berpengaruh negatif dansignifikan dengan cyberloafing.

H4. Agreebleness berpengaruh negatif dansignifikan dengan cyberloafing.

H5. Openessto experience berpengaruh negatifdan signifikan dengan cyberloafing

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 4 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 7: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakahdi CV ANDI Offset terjadi praktek cyberloafing,seberapa besar prosentasenya, dan jenis kepribadianmana yang paling dominan dalam mendorong perilaku

3. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah survey dengankuesioner sebagai instrumennta. Penelitian inimenggunakan data primer yaitu data yang berisiinformasi yang langsung diperoleh peneliti sesuaidengan variabel-variabel yang digunakan untukmencapai tujuan spesifik dari penelitian (Sekaran,2009).

3.2 Unit Sampel

Unit sampel penelitian ini adalah 150karyawan di berbagai jabatan organisasi di perusahaanCV ANDI Offset Yogyakarta yang beralamat di Jl.Beo No. 38 Mrican, Catur Tunggal, Kec. Depok, Kab.Sleman, D.I.Y.

3.3 Identifikasi Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaituThe Big Five Personality Traits dan cyberloafing.Variabel independen adalah The Big Five Person-ality Traits dan variabel dependennya adalahcyberloafing.

cyberloafing. Selain sebagai tambahan hasilpenelitian, riset ini dilakukan untuk membantuperusahaan dalam menyikapi perilaku cyberloafingdi perusahaannya.

3.4 Definisi Operasional dan PengukuranVariabel Independen

Variabel independen pada penelitian kali iniadalah tipe kepribadian atau The Big Five Person-ality Traits. Kelima bentuk personality traits adalah:1) Extraversion;2) Agreeableness;3) Conscientiousness;4) Emotional Stability;5) Openess to Experience.

Extraversion adalah jenis karakter individuyang dikenal memiliki minat dan kepercayaan diriyang tinggi dalam beraktivitas, menikmati kemitraan,antusias, dan bersemangat. Agreeableness adalahkemampuan untuk terlibat dalam kelompok orang dancenderung baik hati, lembut, mudah percaya, dapatdipercaya, dan hangat. Conscientiousness adalahjenis karakter dimana individu memiliki jiwa disiplin,pekerja keras, patuh, teliti, dan terorganisir.

Emotional Stability disebut juga neuroti-cism, dikenal loyal, dapat dipercaya, memiliki empati,rasional dalam membuat keputusan, dan engganberkomitmen dalam kegiatan non-etis. Openess toExperience terkait dengan individu yang memiliki

Gambar 1. Kerangka Penelitian Pengaruh The Big Five Personalitypada Perilaku Cyberloafing

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 5

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 8: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

keterbukaan terhadap pengalaman, kreatif, fleksibel,ingin tahu, dan tidak konvensional.Kepribadian TheBig Five diukur melalui The Big Five Inventory yangdikembangkan oleh John dan Srivastava (1999)dengan 44 item.

3.5 Definisi Operasional dan PengukuranVariabel Dependen

Cyberloafing didefinisikan sebagaipenggunaan internet tanpa tujuan selama jam bekerjajam untuk penelusuran pribadi atau email (Lim, 2002).Cyberloafing karyawan diukur mengunakan skalalikert 4 poin (skala 1 = sangat tidak setuju sampaiskala 4 = sangat setuju). Partisipasi akan ditanyamengenai bagaimana niat mereka melakukanpekerjaan mereka dalam cyberloafing.

3.6 Pengujian Data

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengujikesesuaian antara peneliti (item pertanyaan danpernyataan) dengan konstruk yang akan diukur(Sekaran, 2003).

Apabila alat yang digunakan dinyatakanvalid, berarti alat ukur yang digunakan sudah tepatdan benar dapat mencerminkan konstruk yang akandiukur. Dalam melakukan uji validitas, metode yangpeneliti dipakai adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA), yakni metode yang digunakan untukmenguji unidimensional, validitas, dan reabilitas modelpengukuran konstruk yang tidak dapat diukur secaralangsung (Joreskog dan Sorborn, 1993).

Ukuran tingkat validitas suatu ndicatordinyatakan dengan skor loading factor sebesar 0,5atau lebih, dan nilainya akan sangat baik bila skornyamenunjukkan angka 0,7 atau lebih. Pengujian validitasdilakukan dengan menggunakan program aplikasisoftware bernama Statistical Product And ServiceSolution (SPSS) terhadap konstruk penelitian berupaCyberloafing sebanyak 16 item dan persepsiterhadap Big Five Personality Traits sebanyak 44item.

3.6.2 Pengujian Reabilitas

Uji realibitas dapat diartikan kesamaan hasilpengukuran yang dilakukan secara berulang-ulangwalaupun dalam waktu yang berbeda. Pengujianreliabilitas dilakukan hanya pada pertanyaan-pertanyaan yang telah diuji validitas dan dinyatakanvalid. Reabilitas dinyatakan dalam bentuk angka,biasanya koefisien. Semakin tinggi nilai koefisien yangdihasilkan maka tingkat reabilitasnya semakin tinggi.Teknik yang digunakan untuk pengujian reabilitasadalah Cronbach Alpha. Hasil uji reabilitas ditunjukanoleh Cronbach á yang digunakan untuk mengujikonsistensi responden dalam merespon seluruh item.Kategori koefisien reliabilitas menurut Sugiyono(2015) sebagai berikut:

Kriteria pengambilan keputusan untukmenentukan reliabilitas atau tidak bila r lebih besaratau sama dengan 0,600 maka item tersebut reliabel.Bila r lebih kecil dari 0,600 maka item tersebut tidakreliabel.

3.6. 3 Uji Statistik Deskriptif

Pengujian statistik deskriptif denganmencantumkan nilai rata-rata, standar deviasi danpersentase responden.

3.6.4 Uji Hipotesis

Untuk menguji pengaruh the big five per-sonality traits pada perilaku cyberloafingmengunakan regresi linier sederhana dengan modelstatistik penelitian ini sebagai berikut:

Y = a + b X + e

Keterangan:Y : Perilaku CyberloafingX : Variabel Big Five Personality Traits

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 6 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 9: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

a : Konstantab : Koefisien regresie : Standar Error

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Pengumpulan data dilakukan denganmenyebarkan kuesioner kepada karyawan AndiOffset Yogyakarta. Sebanyak 150 responden telahberpartisipasi dalam mengisi semua instrumenpertanyaan yang diberikan. Setelah kuesionerdikumpulkan, langkah selanjutnya adalah melakukanpengolahan data berupa distribusi frekuensi danpersentase responden menurut pendidikan, usia, statuspekerjaan, jabatan, dan masa kerja.

Penelitian menunjukkan bahwa dari segipendidikan, persentase responden denganpenndidikan SMA (28.67%), D3 (41,33%), dan S1(30.00%). Pendidikan karyawan di Andi OffsetYogyakarta didominasi oleh jenjang pendidikan D3(41,33%).

Penelitian menunjukkan bahwa dari segi usia,persentasi responden dengan usia <20 tahun (2.67%),20-25 tahun (16.67%),26-30 tahun (25.33%), 31-35tahun (30.00%),36-40 tahun (20.00%), >40 tahun(5.33%). Usia karyawan di Andi Offset Yogyakartadidominasikan oleh jenjang usia antara 31-35 tahun(30,00%).

Penelitian menunjukan bahwa dari segi sta-tus pekerjaan, persentasi responden dengan statuspekerjaan tetap (82.67%), tidak tetap (12.67%),kontrak (4.67%). Status pekerjaan karyawan di AndiOffset Yogyakarta didominasi pekerjaa tetap(82.67%).

Penelitian menunjukan bahwa dari segijabatan, persentasi responden dengan jabatankaryawan di Andi Offset Yogyakarta meliputi admin(1.33%), editor (24.00%), desain (26.00%), keuangan(0.67%), sekretaris (0.67%0, staf (8.67%), produk(18.00%). Status pekerjaan karyawan di Andi Off-set Yogyakarta didominasikan oleh desain (26.00%).

Penelitian menunjukkan bahwa dari segimasa kerja, persentasi responden dengan status masakerja, < 1 tahun (6.00%), 1-5 tahun (10.67%), 5-10tahun (48.67%), 10-20 tahun (31.33%) > 20 tahun(3.33%).Status masa kerja karyawan di Andi OffsetYogyakarta didominasikan oleh jenjang status masakerja 5-10 tahun (48.67%).

Hasil uji sebaran the big five ini mengunakananalyze dengan bayesian statistics dan one-wayANOVA. Penelitian ini mengunakan kepribadian:1) Extraversion;2) Agreeableness;3) Conscientiousness;4) Emotional Stability;5) Openess to Experience,dan menurut

pendidikan, usia, status pekerjaan, jabatan, danmasa kerja karyawan di Andi OffsetYogyakarta.

Penelitian menunjukkan bahwa dari segipendidikan dan kepribadian extraversion,persentasenya dengan pendidikan SMA (2.899), D3(2.898), dan S1 (2.836). dan kepribadianagreabelnesdan pendididkan SMA (2.483), D3(2.512), S1 (2.450), kepribadian conscientiousnessdan pendididkan SMA (2.395), D3 (2.343), S1 (2.283)kepribadian Neuroticism dan pendididkan SMA(3.271), D3 (3.365), S1 (3.318), kepribadian Openessto experience dan pendididkan SMA (3.085), D3(2.941), S1 (3.118) dari hasil uji di atas yang tinggisebaran kepribadian terhadap Pendidikan karyawandi Andi Offset Yogyakarta didominasi kepribadian danpendidikan D3 Neuroticism (3.365).

Penelitian menunjukkan bahwa dari segi usiadan kepribadian extraversion, persentasenya denganusia < 20TH (2.750), 20-25TH (3.066), 26-30TH(2.903), 31-35TH (2.829), 36-40TH (2.710), > 40TH(3.167) . dan kepribadian agreabelnes usia < 20TH(2.688), 20-25TH (2.540), 26-30TH (2.454), 31-35TH(2.456), 36-40TH (2.492), > 40TH (2.500) .kepribadian conscientiousness dan usia < 20TH(2.250), 20-25TH (2.330), 26-30TH (2.283), 31-35TH(2.339), 36-40TH (2.375), > 40TH (2.563).kepribadian Neuroticism dan usia < 20TH (3.420),20-25TH (3.412), 26-30TH (3.508), 31-35TH (3.230),36-40TH (3.211), > 40TH (3.082).

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 7

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 10: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Hasil uji sebaran kepribadian terhadap usiakaryawan di Andi Offset Yogyakarta didominasikepribadian Neuroticism, kecuali usia > 40TH yaituOpeness to Experience.

Penelitian menunjukkan bahwa dari segi sta-tus pekerjaan dan kepr ibadian extraversion,persentasenya dengan status pekerjaan tetap (2.849),tidak tetap (3.016), dan kontrak (3.049). dankepribadian agreabelnes dan pekerjaan tetap (2.468),tidak tetap (2.487), dan kontrak (2.786). kepribadianconscientiousness status pekerjaan tetap (2.355),tidak tetap (2.289), dan kontrak (2.214), kepribadianNeuroticism dan status pekerjaan tetap (3.271), tidaktetap (3.631), dan kontrak (3.429), kepribadianOpeness to experience dan status pekerjaan tetap(3.029), tidak tetap (3.105), dan kontrak (2.953). darihasil uji di atas yang tinggi sebaran kepribadianterhadap status pekerjaan karyawan di Andi OffsetYogyakarta didominasi kepribadian Neuroticism.

Penelitian menunjukkan bahwa dari segijabatan dan kepribadian extraversion, persentasenyadengan jabatan admin (3.165), desain (2.793), editor(2.777), keuangan (3.670), korektor (2.800), prodef(2.890), sekretaris (3.330), staf (2.846). kepribadianagreabelnes dan jabatan admin (2.750), desain (2.250),editor (2.583), keuangan (2.750), korektor (2.300),prodef (2.278), sekretaris (3.250), staf (2.462).kepribadian conscientiousness dan jabatan admin(1.875), desain (2.250), editor (2.500), keuangan(3.250), korektor (2.250), prodef (2.278), sekretaris(2.250), staf (2.404), kepribadian Neuroticism danjabatan admin (2.500), desain (3.375), editor (2.000),keuangan (3.798), korektor (2.300), prodef (3.740),sekretaris (2.330), staf (3.411). kepribadian Openessto experience dan jabatan admin (3.500), desain(3.124), editor (1.777), keuangan (3.670),korektor (3.400), prodef (3.444), sekretaris (3.000),staf (2.847).

Hasil uji sebaran kepribadian yang tinggipada jabatan karyawan di Andi Offset Yogyakartaadalah Exraversion dan Neuroticism.

Penelitian menunjukkan bahwa dari segimasa kerja dan kepribadian extraversion,

persentasenya dengan masa kerja < 1 th (2.926),1-5 th (2.875), 5-10 th (2.926), 10-20 th (2.780), > 20th (3.068). kepribadian agreabelnes dan masa kerja< 1 th (2.556), 1-5 th (2.344), 5-10 th (2.514), 10-20th (2.463), > 20 th (2.600) ). kepribadian conscien-tiousness dan masa kerja < 1 th (2.278), 1-5 th (2.250),5-10 th (2.366), 10-20 th (2.330), > 20 th (2.450). ),kepribadian Neuroticism dan masa kerja <1 th (3.592),1-5 th (3.333), 5-10 th (3.324), 10-20 th (3.319), > 20th (2.866).kepribadian Openess to experience danmasa kerja kerja < 1 th (3.184), 1-5 th (3.229), 5-10th (3.045), 10-20 th (2.844), > 20 th (3.800).

Hasil uji sebaran kepribadian yang tinggipada masa kerja karyawan di Andi Offset Yogyakartaadalah Exraversion dan Neuroticism.

Hasil uji validitas variabel cyberloafing 16item dan yang dinyatakan valid dengan masing-masingnilai loading factor adalah C7 = 0,556; C9 = 0,535,C14 = 0,658, dan C16 = 0,729. Hasil pengujianvaliditas cyberloafing memenuhi syarat valid dengannilai loading factor > 0,5. Oleh karena itu pengujiandata dapat dilanjutkan pada tahap uji relibilitas.

Tabel 1. Hasil Uji Validitas The Big FivePersonality Traits

Tabel 2. Hasil Uji Validitas Cyberloafing

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 8 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 11: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Hasil pengujian validitas dari kelimakepribadian The Big Five Personality Traitsmemenuhi syarat valid dengan nilai loading factor> 0,5. Oleh karena itu pengujian data dapat dilanjutkanpada tahap uji relibilitas.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas The Big FivePersonality Traits

Tabel 3. Hasil Uji Validitas The Big FivePersonality Traits (Lanjutan)

Extraction Method: Principal Component Analysis.Operation Method: Varimax with Kaiser

Normalization.

Variabel cyberloafing menunjukan bahwanilai cronbach á sebesar 0,622 dan menunjukkanreliabilitas baik, sehingga variabel tersebut dapatdigunakan untuk analisis selanjutnya.

Menunjukan hasil uji reliabilitas kelimavariabel menunjukkan nilai cronbach á diatas 0,6 danmenunjukkan reliabilitasbaik dan baik sekali, sehinggavariabel tersebut dapat digunakan untuk analisisselanjutnya. Hasil pengujian hipotesis pengaruhextraversion pada cyberloafing menunjukkanhubungan negatif dan angka signifikansi sebesar 0,041(<0,05), sehingga hasil ini menunjukkan Hipotesis1 terdukung.

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Cyberloafing

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas The Big Five

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 9

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 12: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Tabel 6. Hasil Pengujian Hipotesis 1

Hasil pengujian hipotesis pengaruhagreeableness pada cyberloafing menunjukkanhubungan negatif dan angka signifikansi sebesar

Hasil pengujian hipotesis pengaruhconscientiousness pada cyberloafingmenunjukkan hubungan posit if dan angka

Hasil pengujian hipotesis pengaruh emotionalstability (neuroticism) pada cyberloafingmenunjukkan hubungan negatif dan angka signifikansi

Hasil pengujian hipotesis pengaruhopeness to experience pada cyberloafingmenunjukkan hubungan negatif dan angka

Tabel 7. Hasil Pengujian Hipotesis 2

Tabel 8. Hasil Pengujian Hipotesis 3

0,490 (> 0,05) atau tidak signifikan,sehingga hasil ini menunjukkan Hipotesis 2 tidakterdukung.

signifikansi sebesar 0,034 (< 0,05), sehingga hasilini menunjukkan Hipotesis 3 terdukungsebagian.

sebesar 0,526 (> 0,05) atau tidak signifikan, sehinggahasil ini menunjukkan Hipotesis 4 tidakterdukung.

signifikansi sebesar 0,912 (> 0,05) atau tidaksignifikan, sehingga hasil ini menunjukkan Hipotesis5 tidak terdukung.

Tabel 9. Hasil Pengujian Hipotesis 4

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 10 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 13: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Tabel 10. Hasil Pengujian Hipotesis 5

1. Hasil Pengujian Hipotesis PengaruhExtraversion pada Cyberloafing

Hasil yang di dapat kan menunjukkanhipotesis 1 yang menyatakan bahwa extraversionmenunjukkan hubungan negatif dan signifikansiterhadap perilaku cyberloafing. Nilai signifikan yangdiperoleh untuk tipe kepribadian extraversionmerupakan angka signifikansi sebesar 0,041 (<0,05),

Hasil yang didapat menunjukkan bahwaorang dengan tipe kepribadian extraversion memilikihubungan negatif. Oleh karena itu, orang dengan tipekepribadian ini berpotensi rendah untuk melakukancyberloafing.

Extraversion adalah jenis karakter individuyang dikenal memiliki minat dan kepercayaan diriyang tinggi dalam beraktivitas, menikmati kemitraan,antusias, dan bersemangat. Kepr ibadian inipembawaannya ceria, mudah akrab, suka bergaul,gemar berbicara, dan menyukai keramaian cenderunglebih menyukai interaksi sosial langsung daripadamelalui internet.

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Jia,Jia dan Karau (2013) yang menunjukkan pengaruhpositif kepribadian extraversion terhadapcyberloafing.

2. Hasil Pengujian Hipotesis PengaruhAgreeableness pada Cyberloafing

Hasil yang didapatkan menunjukkan hipotesis2 yang menyatakan bahwa Agreeablenessmenunjukkan hubungan tidak signifikansi terhadapperilaku cyberloafing, karena angka signifikansisebesar 0,490 (>0,05).

Agreeableness adalah jenis karakter individuyang dikenal memiliki minat dan kepercayaan diriyang tinggi dalam beraktivitas, menikmati kemitraan,antusias, dan bersemangat. Kepr ibadian inipembawaannya cenderung baik hati, lembut, mudahpercaya, dapat dipercaya, dan hangat, sehinggamembuat karyawan bekerja sesuai dengan aturanpekerjaan dan menghindari melanggar aturan(Salgado, 2002: 117).

Kepribadian jenis ini kemungkinan akanmenghindari pemakaian internet saat bekerja. Halini sesuai dengan hasil penelitian Jia, Jia dan Karau(2013) serta agreeableness tidak berpengaruhsecara signifikan terhadap cyberloafing.

3. Hasil Pengujian Hipotesis PengaruhConscientiousness pada Cyberloafing

Hasil yang di dapat menunjukkan hipotesis3 yang menyatakan bahwa conscientiousnessmenunjukkan hubungan positif dan signifikansiterhadap perilaku cyberloafing. Nilai signifikan yangdiperoleh untuk tipe kepribadian extraversionmerupakan angka signifikansi sebesar 0,034 (<0,05).

Hasil yang didapat menunjukkan bahwaorang dengan tipe kepribadian conscientiousnessmemiliki hubungan positif, yaitu orang dengan tipekepribadian ini berpotensi tinggi untuk melakukancyberloafing.

Conscientiousnes adalah jenis karakterindividu yang dikenal memiliki orientasi kerja yangtinggi, mencapai target yang diharapkan, danbersemangat di dalam kerjanya. Meskipun demikian,masih ada kemungkinan kepribadian ini tergodamemakai internet di saat kerja, karena melepas lelah

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 11

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 14: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

dari beban pekerjaan yang tinggi. Hal ini berbedadengan hasil penelitian Jia, Jia dan Karau (2013) yangmenunjukkan pengaruh negatif kepribadianconscientiousnes terhadap cyberloafing.

4. Hasil Pengujian Hipotesis PengaruhEmotional Stability (Neuroticism) padaCyberloafing

Hasil yang didapatkan menunjukkan hipotesis4 yang menyatakan bahwa Neuroticism menunjukkanhubungan negatif dan tidak signifikansi terhadapperilaku cyberloafing yang ditunjukkan nilaisignifikan sebesar 0,524 (> 0,05).

Neuroticism adalah jenis karakter individuyang dikenal memiliki kepribadian loyal, dapatdipercaya, memiliki empati, rasional dalam membuatkeputusan, dan enggan berkomitmen dalam kegiatanbersifat non-etis. Orang dengan kepribadian inicenderung tidak berhubungan dengan cyberloafing.

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Jia,Jia dan Karau (2013) yang menunjukkan pengaruhnegatif kepribadian neuroticism terhadapcyberloafing.

5. Hasil Pengujian Hipotesis PengaruhOpeness to Experience pada Cyberloafing

Hasil yang didapatkan menunjukkan hipotesis5 yang menyatakan bahwa Openess To Experiencemenunjukkan hubungan tidak signifikansi terhadapperilaku cyberloafing yang ditunjukkan angkasignifikansi sebesar 0,912 (> 0,05).

Openess to experience adalah jeniskarakter individu yang dikenal memiliki keterbukaanterhadap pengalaman, kreatif, fleksibel, ingin tahu,dan tidak konvensional. Individu dengan kepribadianseperti ini cenderung tidak berhubungan dengancyberloafing.

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Jia,Jia dan Karau (2013) yang menunjukkan pengaruhnegatif kepribadian Openess to Experienceterhadap cyberloafing.

5 KESIMPILAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Tujuan utama penelitian ini adalah untukmenguji apakah terdapat pengaruh the big fivepersonality traits terhadapcyberloafing. Hasilpengujian menunjukkan bahwa:1) Extraversion berpengaruh negatif dan

signifikan pada perilaku cyberloafing, sehinggahipotesis terdukung.

2) Agreeableness berpengaruh positif dan tidaksignifikan pada perilaku cyberloafing, sehinggahipotesis agreeableness berpengaruh positif dantidak signifikan pada perilaku cyberloafingtidak terdukung.

3) Conscientiousness berpengaruh positif dansignifikansi pada perilaku cyberloafing,sehingga cyberloafing terdukung sebagian.

4) Emotional Stability (neuroticism) berpengaruhnegatif dan tidak signifikan pada perilakucyberloafing, sehingga hipotesis emotionalstability berpengaruh negatif dan tidak signifikanpada perilaku cyberloafing tidak terdukung.

5) Openess to experience berpengaruh positif dantidak signifikan pada perilaku cyberloafing,sehingga hipotesis openess to experienceberpengaruh negatif dan tidak signifikan padaperilaku cyberloafing tidak terdukung.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini,penulis memberikan beberapa saran yang dapatmenjadi bahan pertimbangan bagi penelitianberikutnya yang sejenis, guna menambah hasilpenelitian terkait The Big Five Personality Traitsmaupun cyberloafing. Beberapa saran yang penulisberikan adalah sebagai berikut:

1) Diharapkan penelitian berikutnya dapatmelibatkan jumlah responden yang lebih banyakdan beragam perusahaan.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 12 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 15: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

2) Penelitian ini mengkaji hubungan The Big FivePersonality Traits terhadap cyberloafingkaryawan di tempat kerja. Penulis mengusulkan,diadakan juga penelitian terkait pengaruh TheBig Five Personali ty Traits terhadapcyberloafing siswa di sekolah atau mahasiswadi kampus.

3) Penelitian ini menggunakan variabel independenThe Big Five Personality Traits dalam menelitiperilaku cyberloafing. Penelitian berikutnya bisamerubah variabel-variabel dari faktor-faktorselain tipe kepribadian big five, misalnya faktorpekerjaan (job) atau kebijakan perusahaan(policy).

DAFTAR PUSTAKA

[1] Allport, G.W. 1961. Pattern and Growth inPersonality. Holt, Rinehart & Winston. NewYork.

[2] Abidin, R, Abdullah C.S., Hasnan, N. & BajuriA.L. 2014, The Relationship of CyberloafingBehavior with Big Five Personality Traits.Australian Journal of Basic and AppliedSciences, 8(12) Special 2014, Pages: 61-66.

[3] Blau, G., Yang, Y., & Cook, K.W. 2004. TestingAmeasure of Cyberloafing, Journal of AlliedHealth · February 2006

[4] Ghozali, I. 2009, Aplikasi AnalisisMultivariate Dengan Program SPSS, UNDIP,Semarang.

[5] John, O. P., & Srivastava, S., 1999, The Big FiveTrait Taxonomy: History, Measurement, andTheoretical Perspectives. In L. A. Pervin &O. P. John (Eds.), Handbook of Personality:Theory and Research (p. 102–138). GuilfordPress.

[6] Jandaghi, G., Alvani, S.M., Matin, H.Z., &Kozekanan, S.F. 2015. CyberloafingManagement in Organizations. IranianJournal of Management Studies.

[7] Joreskog, K.G. & Dag Sorborn. 1993. LISREL8: Structural Equotion Modeling with theSimples Command Language. Chicago:Scientic Software International Inc. KertajayaHermawan, Yuwoh

[8] Jia, H., Jia, H., & Karau, S. 2013. Cyberloafingand Personality: The Impact of The Big FiveTraits and Workplace Situational Factors.Journal of Leadership & OrganizationalStudies XX(X) 1–8.

[9] Krishnan, S., Lim, V.K.G., & Teo, T.S.H. 2012).How Does Personality Matter? InvestigatingThe Impact of Big-Five Personality Traits onCyberloafing. ICIS 2010 Proceedings - ThirtyFirst International Conference onInformation Systems.

[10] Kasschau, R.A. 2003), Glencoe:Understanding Psychology. Ohio: Glencoe/McGraw-Hil.

[11] Lim V. 2002. The IT Way of Loafing on TheJob: Cyberloafing, Neutralizing andOrganizational Justice. J Organ Behav,23:675–694.

[12] Lim, V. K. G. & Chen, D. J. 2012).Cyberloafing at The Workplace: Gain ordrain on work?.

[13] McCrae, R. R., & Costa, P. T., Jr. 1996. Toward a New Generation of PersonalityTheories: Theoretical Contexts for The Five-Factor Model. In J. S. Wiggins (Ed.), TheFive-Factor Model of Personality:Theoretical Perspectives (p. 51–87). GuilfordPress.

[14] Mills, J. E., Hu, B., Beldona, S., & Clay, J. 2001.Cyberslacking!. Cornell Hotel andRestaurant Administration Quarterly, 42(5),34–47.

[15] Ones, D.S., Viswesvaran, C., & Dilchert, S.2005. Personality at Work: Raising

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 13

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 16: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Awareness and Correcting Misconceptions

[16] Ozler, D. E., & Polat, 2012, CyberloafingPhenomenon in Organizations: Determinantsand Impacts. Journal of e-Business and e-Government Studies.

[17] O’Neill, T. A., Hambley, L. A., & Chatellier, G.S. 2014. Cyberslacking, Engagement,and Personality in Distributed WorkEnvironments . Computers in HumanBehavior, 40, 152–160

[18] Ugrin, J.C., & Pearson, J. M. 2013. TheEffects of Sanctions and Stigmas onCyberloafing. Computers in HumanBehavior: Volume 29, Issue 3, May 2013,pages 812-820.

[19] Ramayah, T., 2010. Personal Web Usage andWork Inefficiency. Business Strategy Series,11(5):295-301.

[20] Salgado, J.F. 2002. The Big-Five PersonalityDimensions and CounterproductiveBehaviors. International Journal of Selectionand Assessment (10): 117-125.

[21] Sekaran, U. 2009. Research Methods forBusiness: A Skill Building Approach. JohnWiley and Sons, Inc

[22] Stephen, R. 2015. Perilaku Organisasi.Salemba Empat, Jakarta.

[23] Sage, M. A. 2015. Cyberloafing: A Study ofPersonality Factors and OrganizationalCommitment as Predictor Variables ofCyberloafing and PerceivedOrganizational Acceptance. (Under TheDirection of Dr. John Cope) Department ofPsychology, June.

[24] Sugiyono. 2015. Metode Peneli tianKombinasi (Mix Methods) . Alfabeta.Bandung.

[25] Sjarkawi. 2008. Membentuk KepribadianAnak “Peran Moral Intelektual,Emosional, dan Sosial Sebagai WujudIntegritas Membangun Jati Diri”. BumiAksara.Jakarta.

[26] Van Doorn, O. 2011. Cyberloafing: A Multi-Dimensional Construct Placed inAtheoretical Framework. EindhovenUniversity of Technology.

[27] Wiebe, R. P. 2004. Delinquent Behavior andThe Five-Factor Model: Hiding in TheAdaptive Landscape? IndividualDifferences Research, 2(1), 38–62.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 14 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 17: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Dan Beban OperasionalTerhadap Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap Capital Adequacy

Ratio (Car) Pada Bank Umum Konvensional Swasta Nasional

Faradila Meirisa

STIE [email protected]

Abstract: Banking is one of the important institutions in supporting the economy of a country. When the State isundergoing a process of economic recovery, banks are generally not yet optimal in carrying out their main function asan international financial intermediary institution. The role of banking institution intermediation greatly influences theeconomic growth of a country. When there is a decrease in the amount of credit extended due to prudence on the partof the bank, there will indirectly be a slowdown in economic growth in the country concerned. Non-performing loans(NPLs) are one of the main keys to assessing the bank’s functioning well. NPL is related to non-performing loans, notall banks have problematic customers but by looking at the NPL ratio in a bank, it can be ascertained that there is aproblem or not in the bank. Bad credit is in value which causes the NPL percentage ratio to increase. The bank’s job isto maintain the NPL ratio in accordance with its standards. Likewise, the ratio of Operating Expenses to OperatingIncome (BOPO) is interrelated, where if the income is greater than operating costs, the company will get a greater profit.BOPO has a major influence in measuring the level of efficiency and also the ability of a bank to carry out its operationalactivities. Based on the results obtained, Non Performing Loans (NPL) have a partially significant effect on the CapitalAdequacy Ratio (CAR) at National Private Conventional Commercial Banks, Operational Expenses on OperationalIncome (BOPO) do not have a partially significant effect on the Capital Adequacy Ratio (CAR) at the Bank NationalPrivate Conventional Public listed in the Financial Services Authority 2016 - 2018. Non Performing Loans (NPL), andOperational Expenses to Operating Income (BOPO) have a significant effect simultaneously on the Capital AdequacyRatio (CAR) in National Private Conventional Commercial Banks.

Keywords: Net Performimg Loan, Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Capital Adequacy Ratio

Abstrak: Perbankan merupakan salah satu lembaga yang penting dalam mendukung perekonomian suatu Negara.Ketika Negara sedang mealukan proses pemulihan ekonomi umumnya bank masih belum optimal dalam menjalankanfungsi utamanya sebagai lembaga intermediasi keuangan internasional. Peran intermediasi lembaga perbankan sangatberengaruh pada pertumbuhan perekonomian suatu Negara. Ketika terjadi penurunan jumlah kredit yang disalurkanakibat sikap kehati-hatian dari pihak bank secara tidak langsung akan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi dinegara yang bersangkutan. Non performing loan (NPL) merupakan salah satu kunci utanma untuk menilai fungsi banktersebut bekerja dengan baik. NPL berkaitan dengan kredit bermasalah, tidak semua bank memiliki nasabah yangbermasalah tetapi dengan melihat angka rasio NPL pada sebuah bank bisa dipastikan bahwa ada permsalah atau tidakdi bank tersebut. Kredit macet inilai yang menyebabkan angka rasio persentase NPL meningkat. Tugas bank adalahmenjaga rasio NPL tetap sesuai dengan standar nya. Begitu pula dengan rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional(BOPO) yang saling berkaitan dimana jika pendapatan lebih besar dari biaya operasional, maka perusahaan akanmendapatkan keuntungan yang lebih besar. BOPO memiliki pengaruh besar dalam mengukur tingkat efisiensi dan jugakemampuan bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Berdasarkan hasil yang didapat Non Performing Loan(NPL) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Capital Adequacy ratio (CAR) pada Bank Umum KonvensionalSwasta Nasional, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tidak berpengaruh signifikan secaraparsial terhadap Capital Adequacy ratio (CAR) pada Bank Umum Konvensional Swasta Nasional yang terdaftar diOtoritas Jasa Keuangan 2016 - 2018. Non Performing Loan (NPL), dan Beban Operasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Capital Adequacy ratio (CAR) pada BankUmum Konvensional Swasta Nasional.

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 15

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 18: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Kata kunci: Net Performimg Loan, Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Capital Adequacy Ratio

1. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positiftelah membentuk lingkungan yang kondusif bagipertumbuhan bisnis perbankan nasional. Bisnisperbankan bergerak cepat mengikuti ekspansiekonomi Indonesia yang relatif tinggi dibandingkebanyakan Negara lain di dunia. Agar tetapbertahan hidup suatu bank perlu mempunyaikeunggulan masing-masing terutama biladibandingkan dengan dengan bank lainnya.

Suatu bank mampu berkompetisi bila dapatdipercaya oleh para pemangku kepentingan sepertiBank Sentral, pengusaha, masyarakat danpemerintah. Kepercayan dibentuk denganpengelolaan bank yang baik. Pengeloaan bank yangbaik membuat masyarakat, pelaku usaha dan inves-tor percaya untuk menaruh sebagian uang nya untukditabungkan ke bank ataupun menanamkan modalnyadi perbankan.

Bank merupakan badan usaha yang memilikiperanan yang sangat penting dan berpengaruhberkaitan dengan peningkatan dan pemerataan tarafhidup masyarakat dalam hal perekonomian. Menurutundang-undang RI Nomor 10 tahun 1998 tentangperbankan, perbankan adalah segala sesuatu yangmenyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan,kegiatan usaha, serta cara dan proses dalammelaksanakan kegiatan usahanya.

Menurut Kasmir (2016: 36) kegiatanperbankan yaitu menghimpun dana dari masyarakat,menyalurkan dana dan memberikan jasa-jasa banklainnya yaitu kegiatan penunjang untuk mendukungkelancaran kegiatan menghimpun dana masyarakatdan menyalurkan dana. Penilaian kinerja merupakanfaktor penting bagi perbankan untuk melihat apakahkinerja di bank bersangkutan sudah berjalan denganbaik atau belum. Untuk menilai kinerja keuanganperbankan umumnya menggunakan lima aspek

penilaian yaitu capital, assets management, earningsdan liquidity dinilai menggunakan rasio keuangan(Kasmir 2016).

Bicara modal dalam sektor perbankan pastiakan mengarah pada rasio kecukupan modal ataudalam istilah asing disebut Capital Adequancy Ratio.Rasio kecukupan modal merupakan kemampuanbank dalam menyediakan dana yang digunakansebagai cadangan untuk mengatasi kemungkinanterjadinya resiko kerugian. Seluruh aktiva yangdimiliki oleh lembaga perbankan baik berupa kredit,surat berharga maupuun tagihan mengandung resikoyang harus dibiayai oleh modal sendiri maupun danayang diperoleh dari sumber-sumber lain, contohnyadana dari masyarakat berupa tabungan, giro, depositodan lainnya.

Dalam mengelola rasio kecukupan modal,lembaga keuangan dituntut untuk bisa menjagakondisi rasio kecukupan modal berada dalam posisiyang aman. Capital adequacy ratio (CAR) adalahrasio permodalan yang lazim digunakan untukmengukur kesehatan bank. Sesuai dengan ketentuanBank Indonesia, bank wajib memenuhi kewajibanmodal minimum (CAR) minimal 8 persen dari ATMR.

Bagaimana mungkin nilai rasio kecukupanmodal lebih rendah dari 8 %, hal tersebut mungkinsaja terjadi. Jika lembaga perbankan dapat berfokuspada peningkatan jumlah aktiva yang memiliki bobotrisiko yang tinggi tetapi tidak memberikan kontribusiperolehan pendapatan, misalnya tanah, gedung, danlainnya. Bank yang sehat adalah bank yang memilikiposisi CAR selalu mengalami peningktan di setiap

Tabel 1. Kinerja Keuangan Bank UmumKonvensional Periode 2016 - 2017

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 16 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 19: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

periode nya. Faktor-faktor yang mempengaruhi CARdapat dilihat dari kualitas aktiva,kualitaslikuiditas,sesitivitas terhadap pasar, efisiensi, danprofitabilitas. Pembentukan ketentuan minimum nilairasio kecukupan modal bertujuan untuk melindunginasabahyang terkena dampak risiko kerugian yangmungkin dialami oleh bank. Selain itu bergunauntuk menjaga stabilitas sistem keuangan secaramenyeluruh.

Berdasarkan tabel 1 nilai CAR Bank UmumKonvensional Swasta periode 2016 – 2018cenderung berfluktuasi. Disisi lain Non performingloan yang menjadi salah satu indicator kesehatan assetsuatu bank dapat memberikan informasi penilaianatas kondisi permodalan, rentabilitas, risiko pasarserta likuiditas.

Non performing loan dapat menjadi suatumasalah yang akan memberikan risiko besar dalamperbankan. Kredit-kredit bermasalah yangditimbulkan dari penyaluran kredit yang kurang tepatdapat berdampak pada berkurangnya modal. Apabilahal ini dibiarkan, maka akan membawa dampak padapenyaluran kredit pada periode berikutnya danseterusnya. Kegiatan operasional bank dapat berjalandengan lancar jika bank tersebut memiliki cukup modalsehingga apabila terjadi situasi dimana bankmengalami masalah dalam memenuhi likuiditasnya,bank tetap dalam keadaan aman karena memilikicadangan modal yang ada di Bank Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas makarumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh Non Performing Loan(NPL) terhadap Capital Adequacy Ratio(CAR)?

2. Bagaimana pengaruh Biaya Operasional terhadapPendapatan Operasional (BOPO) terhadapCapital Adequacy Ratio (CAR)?

3. Bagaimana pengaruh Non Performing Loan(NPL) dan Beban Operasional terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO) secara simultanterhadap Capital Adequacy Ratio (CAR)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untukmenganalisis pengaruh antar variabel, yaitu NonPerforming Loan (NPL), Biaya Operasionalterhadap Pendapatan Operasional (BOPO) danCapital Adequacy Ratio (CAR) baik secara parsialmaupun simultan.

1.4 Manfaat Penelitiaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadireferensi atau informasi untuk mengambil keputusandalam bidang keuangan dan dapat mendukungpenelitian selanjutnya bagi akademisi, emiten, daninvestor/calon investor.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Tingkat Kesehatan Bank

Berdasarkan Peraturan Bank IndonesiaNo.6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentangSistem Penilaian Tingkat Kesehatan bank Umum,bank wajib melakukan penilaian Tingkat KesehatanBank mencakup penilaian terhadap faktor – faktor:permodalan (capital), kualitas asset (asset quality),manajemen (management), rentabilitas (earning),likuiditas (liquidity) dan sensitivitas terhadap resikopasar (sensitivity to market risk). Unsur – unsuryang terdapat dalam analisis tersebut menggunakanrasio-rasio keuangan dan sering disebut dengananalisis CAMEL. Menurut Kasmir (2014: 300)penilaian kesehatan bank dilakukan untukmenunjukkan hasil kinerja bank.

2.2 Non Performing Loan (NPL)

Kredit bermasalah atau sering disebut NonPerforming Loan (NPL) yaitu kualitas aktiva kredityang bermasalah akibat pinjaman oleh debitur yanggagal melakukan pelunasan karena adanya faktorektsternal (Siamat, 2001: 174). Kriteria penilaian nilai

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 17

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 20: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

NPL menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP Tahun 2004 adalah 5 persen dapatdikatakan sehat atau menjadi batas minimumperbankan. Peningkatan NPL akan mencerminkanresiko kredit yang ditanggung pihak bank. Apabilasemangkin tinggi NPL maka tunggakan bunga kreditsemakin tinggi sehingga menurunkan pendapatanbunga dan rasio kecukupan modal akan turun pula.

2.3 Beban Operasional Terhadap PendapatanOperasional (BOPO)

Menurut Bank Indonesia tingkat efisiensibank diukur melalui perbandingan Total biayaOperasional dengan Totak Pendapatan Operasional.Rasio ini digunakan untuk mengukut kemampuanmanajemen bank dalam mengendalikan biayaoperasional terhadap pendapatan operasional.Semakin kecil rasio ini maka semakin efisien biayaoperasional yang dikeluarkan bank sehinggakemungkinan kondisi bank bermasalah semakinkecil.

NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit

x 100 %

BOPO =Total Biaya OperasionalTotal Pendapatan Operasinal

x 100 %

2.4 Capital Adequancy Ratio (CAR)

Menurut Dendawijaya (2005:121) CARadalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupanmodal yang dimiliki bank untuk menunjang aktivayang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnyakredit yang diberikan.

Besarnya CAR diukur melalui rasio antaramodal sendiri terhadap aset tertimbang menurutrisiko (ATMR). Semakin besar CAR maka akansemakin baik kekuatan bank itu untuk menyanggarisiko dari setiap pinjaman asset yang memilikirisiko.

Menurut Surat Bank Indonesia No.6/23/DPNP Tahun 2004 CAR dikatakan sehat dengan nilai< 12 %. Tinggi rendahnya kewajiban penyediaanmodal minimum suatu bank akan dipengaruhi olehdua faktor utama yaitu besarnya modal yang dimilikibank dan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko(ATMR).

2.5 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian ini bisadilihat pada Gambar

Sumber: Peneliti, 2019

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 18 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 21: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

2.6 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementaraterhadap rumusan masalah penelitian yangkebenarannya harus dibuktikan melalui data yangterkumpul (Sugiyono, 2017).

Berdasarkan landasan teori dan penelitianterdahulu maka hipotesis penelitian dinyatakansebagai berikut:

H1: Net Performing Loan (NPL) berpengaruhterhadap Capital Adequacy Ratio (CAR).

H2: Beban Operasional Terhadap PendapatanOperasional (BOPO) berpengaruh terhadapCapital Adequacy Ratio (CAR).

H3: Net Performing Loan (NPL), dan BebanOperasional terhadap Pendapatan Operasional(BOPO) berpengaruh secara simultan terhadapCapital Adequacy Ratio (CAR).

3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif. Menurut Sugiyono (2017) pendekatankuantitatif berlandaskan pada filsafat positivismeuntuk meneliti populasi atau sampel tertentu dengananalisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik

agar hipotesis bisa diuji.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi yang menjadi pengamatan dalampenelitian ini adalah 72 perbankan umum swastanasional yang terdaftar di OJK selama tiga tahun,yaitu mulai dari tahun 2016 sampai dengan 2018.

Sampel yang dipilih sebanyak 28 perbankanumum swasta nasional dengan menggunakan metodenon-probability sampling. Metode non-probabil-ity sampling yang digunakan adalah purposive sam-pling dimana sampel dilakukan dengan menggunakankriteria tertentu. Kriteria memilih sampel yangditetapkan adalah:

1. Perbankan umum swasta nasional yang terdaftardi Otoritas Jasa Keuangan selama periodepenelitian 2016 - 2018.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuanganaudit periode 31 Desember 2016 sampai dengan2018 dan dipublikasikan melalui Otoritas JasaKeuangan.

3. Data mengenai variabel-variabel yang akan ditelititersedia secara lengkap dalam laporan keuanganaudit tersebut.

Proses pemilihan sampel berdasarkankriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti bisadilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Proses Pemilihan Sampel

Sumber: Peneliti, 2018

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 19

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 22: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Daftar sampel penelitian yang memenuhisemua kriteria yang sudah ditentukan oleh penelitibisa dilihat pada Tabel 3.

3.4 Teknis Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan padapenelitian ini adalah analisis regresi libier berganda.Analisis regresi linier berganda digunakan untukmeneliti apakah ada hubungan sebab-akibat antarabeberapa variabel independen, yaitu terdiri atas lebihdari satu variabel independen terhadap satu variabel

Tabel 3. Sampel Penelitian

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2019

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel bermaksud agarsemua variabel yang digunakan pada penelitiandiberikan definisi dan ditentukan metode atau teknikuntuk mengukur var iabel-variabel tersebut.Operasionalisasi variabel yang dibahas pada penelitianini dapat dilihat pada Tabel 4.

dependen (Santoso, 2015).

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Bentuk persamaan dari analisis regresilinier berganda pada penelitian ini adalah:Y = Capital Adequacy Ratio (CAR)a = Konstanta

Tabel 4. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Sumber: Peneliti, 2019

Tabel 3. Sampel Penelitian (Lanjutan)

NPL = Kredit Bermasalah x 100 % Total Kredit

BOPO =Total Biaya Operasional

x 100 %Total Pendapatan Operasinal

CAR = ModalATMR

x 100 %

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 20 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 23: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

X1 = Loan To Deposit Ratio (LDR)X2 = Non Performing Loan (NPL)X3 = Beban Operasional Terhadap

Pendapatan Operasional (BOPO)b1, b2, b3= Koefisien regresi variabel bebase = Error

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

4.1 Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan grafik normal probability plotdari Gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa titik-titikdata menyebar di sekitar garis diagonal, maka dapatdisimpulkan bahwa model regresi memenuhi sudahasumsi normalitas.

4.1.1 Uji Normalitas

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019Gambar 2. Normal Probability Plot

Uji normalitas bertujuan untuk mengujiapakah residual memiliki distribusi normal dalammodel regresi (Ghozali, 2016).

Uji normalitas pada penelitian inimenggunakan metode grafik normal probability plotdengan cara membandingkan antara distribusikumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusikumulatif dari distribusi yang normal.

4.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengujiapakah terjadi korelasi antar variabel independendalam model regresi (Ghozali, 2016). Ujimultikolinieritas pada penelitian ini menggunakanmetode Tolerance dan Variance Inflation Factor

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 21

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 24: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Pada Tabel 5 hasil uji multikolinieritas denganTolerance dan VIF diketahui nilai Tolerancemenunjukkan bahwa tidak ada variabel independenyang memiliki Tolerance < 0,10. Hasil nilai VIF jugamenunjukkan bahwa tidak ada variabel independenyang memiliki VIF lebih dari 10. Dari hasil uji ini dapatdisimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi.

Hasil uji autokorelasi sebagaimana yangtersaji pada Tabel 6 diperoleh nilai Durbin-Watsonsebesar 2,063. Nilai ini kemudian dibandingkandengan nilai kritis pada tabel Durbin-Watson dengantingkat signifikansi 5%, jumlah sampel 84 (n) danjumlah variabel independen 3 (k=2) diperoleh nilaidL=1,596 dan dU=1,694. Dengan demikian, nilaiDurbin-Watson=2,063 lebih besar dari dU=1,694sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadiautokorelasi pada model regresi.

Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi

4.1.3 Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untukmenguji apakah terjadi korelasi antara residual padaperiode t dengan residual pada periode t-1(sebelumnya) dalam model regresi linier (Ghozali,2016). Uji autokorelasi pada penelitian inimenggunakan uji Durbin-Watson.

4.1.4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2016) ujiheteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakahterjadi ketidaksamaan variance residual antarpengamatan dalam model regresi linear(Ghozali,2016).

Uji heteroskedastisitas pada penelitian inimenggunakan metode grafik scatterplot.

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Gambar 3. Scatterplot

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 22 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 25: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Berdasarkan Gambar 3 di atas terlihat bahwatitik-titik menyebar secara merata di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y dan tidak ada polayang jelas, maka dapat disimpulkan bahwa modelregresi tidak terjadi gangguan heteroskedasitas.

4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil analisis regresi berganda yangdiperoleh dari perhitungan melalui SPSS 23, dapatdilihat bahwa nilai konstanta sebesar 26,874, nilai b1(NPL) sebesar -2,041 dan nilai b2 (BOPO) sebesar- 0,32 sehingga diperoleh persamaan:

CAR = 26,874 - 2,044 NPL - 0,32 BOPO

4.3 Pengujian Hipotesis

4.3.1 Uji t (Uji Parsial)

Pada Tabel 8 diperoleh hasil perhitungan nilait beserta nilai signifikansinya dengan penjelasansebagai berikut:

Tabel 7. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Regresi Linear Berganda adalah modelregresi linear dengan melibatkan lebih dari satu vari-able bebas atau predictor. Dalam analisis regresi linierberganda, selain mengukur kekuatan hubungan antaradua variabel atau lebih, juga menunjukkan arahhubungan antara variabel dependen dengan variabelindependen (Ghozali, 2016).

Menurut Ghozali (2016) uji statistik tmenunjukkan seberapa signifikan setiap variabelindependen memengaruhi atau menjelaskan variasipada variabel dependen. Dasar pengambilankeputusan pada uji statistik t adalah:

Jika nilai sig. < 0,05 atau thitung > ttabel; maka Ho (tidakmemengaruhi) ditolak.

Jika nilai sig. > 0,05 atau thitung < ttabel; maka Ho (tidakmemengaruhi) diterima.

1. Hasi l penguj ian hipotesis pengaruh NonPerforming Loan (NPL) terhadap CapitalAdequacy Ratio (CAR). Menunjukkan bahwa

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis t

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 23

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 26: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

koefisien regresivariabel Non Performing Loanbernilai negatif 2,041 dengan nilai thitung sebesar5,420 dan signifikansi 0,000. Karena thitung < ttabel(5,420 > 1,990) dan sig. 0,000 < 0,05 (df=n-k-1=84-3-1=80), maka dari hasil pengujian tersebutdapat disimpulkan bahwa H1 diterima.

Hal ini berarti bahwa Non Performing Loan(NPL) berpengaruh signifikan secara parsialterhadap Capital Adequacy Ratio (CAR). Batasminimum NPL adalah 5 persen. Peningkatan NPLmencerminkan risiko kredit yang akan ditanggungpihak bank. NPL yang semakin tinggi akanmenyebabkan risiko gagal bayar sehingga akanmenurunkan pendapatan bunga dan CAR akanikut turun pula.

2. Hasil pengujian hipotesis pengaruh BebanOperasional terhadap Pendapatan Operasional(BOPO) terhadap Capital Adequacy Ratio(CAR). Menunjukkan bahwa koefisien regresivariabel BOPO bernilai positif 0,033 dengan nilaithitung sebesar -1,099 dan signifikansi 0,275.sig. 0,275 > 0,05 (df=n-k-1=84-3-1=81), makadari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkanbahwa H2 ditolak. Hal ini berarti hubungannegative yang diperoleh dalam penelitian inimengartikan bahwa BOPO berbanding terbalikdengan CAR. Jika BOPO mengalami kenaikanmaka CAR akan mengalami penurunan dan

Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 9 di atasmenunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 19,449 dansignifikansi 0,000. Karena Fhitung > Ftabel (19,449 >2,717) dan sig. 0,000 < 0,05 (df1=2; df2=n-k-1=84-2-1=81), maka dapat disimpulkan bahwa H3 diterima.

begitupun sebaliknya. Untuk men g end a l ik a nbiaya operasional bank dapat mengatur biayaoperasionalnya. Tidak signifikannya pengaruhBOPO terhadap CAR dapat disebabkan olehbiaya operasional yang dibiayai oleh pendapatanoperasional karena pendapatan operasionalcenderung lebih sering terjadi dibanding biayaoperasional.

Hasil penelitian ini mendukung temuan riset dariNi Made Winda, Gede Merta Sudiharta (2015)dan Irdawati, Ansir, Sinarwati (2018) yangmenyatakan bahwa variabel BOPO tidakberpengaruh terhadap CAR.

4.3.2. Uji F (Uji Simultan)

Menurut Ghozali (2016) uji statistik Fmenunjukkan apakah variabel-variabel independenyang dimasukkan ke dalam model mempunyaipengaruh secara bersama-sama terhadap variabeldependen.

Dasar pengambilan keputusan pada ujistatistik F adalah:

Jika nilai sig. < 0,05 atau Fhitung > Ftabel; maka Ho(tidak mempengaruhi) ditolak.Jika nilai sig. > 0,05 atau Fhitung < Ftabel; maka Ho(tidak mempengaruhi) diterima.

Hal ini berarti bahwa Non Performing Loan(NPL) dan Beban Operasional terhadapPendapatan Operasional (BOPO) berpengaruhsignifikan secara simultan terhadap CapitalAdequacy Ratio (CAR).

Tabel 9. Hasil Uji F

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 24 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 27: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

4.4. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinyamengukur seberapa besar kemampuan model dalammenerangkan variasi yang terjadi pada variabeldependen. Nilai koefisien determinasi selalu beradadi antara angka nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

Berdasarkan Tabel 10 di atas menunjukkannilai Adjusted R2 sebesar 0,308. Dengan demikian,besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel NonPerforming Loan (NPL) dan Beban Operasionalterhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terhadapvariabel Capital Adequacy Ratio (CAR) adalahsebesar 30,8 %. sedangkan sisanya sebesar 69,2%dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak ditelitidalam penelitian ini.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian danpembahasan di atas maka dapat ditarik beberapakesimpulan sebagai berikut:

1. Non Performing Loan (NPL) berpengaruhsignifikan secara parsial terhadap CapitalAdequacy ratio (CAR) pada Bank UmumKonvensional Swasta Nasional

2. Beban Operasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) tidak berpengaruhsignifikan secara parsial terhadap CapitalAdequacy ratio (CAR) pada Bank UmumKonvensional Swasta Nasional

Tabel 10. Koefisien Determinasi

berarti kemampuan variabel-variabel independendalam menjelaskan variasi yang terjadi pada variabeldependen amat terbatas. Sebaliknya, nilai R2 yangmendekati satu berarti variabel-variabel independenmemberikan hampir semua informasi yang dibutuhkanuntuk memprediksi variasi yang terjadi pada variabeldependen (Ghozali, 2016).

3. Non Performing Loan (NPL), dan BebanOperasional terhadap Pendapatan Operasional(BOPO) berpengaruh signifikan secara simultanterhadap Capital Adequacy ratio (CAR) padaBank Umum Konvensional Swasta

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telahdiperoleh maka peneliti memberikan saran untukpenelitian selanjutnya dan investor. Untuk penelitianselanjutnya sebaiknya menggunakan variabel yangberbeda untuk menguji apakah ada faktor-faktor lainyang bisa mempengaruhi Capital Adequacy Ratio(CAR) perusahaan selain NPL dan BOPO. JenisBank dan periode penelitian diharapkan bisa diperluaslagi guna mengembangkan hasil penelitian yang lebihberagam dan disarankan juga untuk menambahperiode penelitian. Bagi investor disarankan untukmenganalisis kinerja keuangan perusahaan terlebihdahulu sebelum mengambil keputusan investasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Bank Indonesia.1998. Undang- UndangNomor 10 Tahun 1998 Tentang PerubahanUndang-Undang No.7 Tahun 1992 TentangPerbankan.Jakarta.

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 25

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 28: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

[2] Bank Indonesia, 2004, Surat Edaran No.6/23 /DPNP tanggal 31 Mei 2004 TentangSistem Penilaian Tingkat Kesehatan BankUmum. Jakarta.

[3] Dendawijaya, Lukman. 2005. ManajemenPerbankan. Ghalia Indonesia. Bogor.

[4] Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi MultivarieteDengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8).Cetakan ke VIII. Badan Penerbit UniversitasDiponogoro. Semarang.

[5] Irdawati, Ansir, Sinarwati. 2018. PengaruhFaktor Fundamental Mikro TerhadapCapital Adequacy Ratio (The Effect of MicroFundamental Factors on Capital AdequacyRatio). JUMBO (Jurnak Manajemen, Bisnis danOrganisasi) Vol.2 No.3. Universitas Halu Oleo.

[6] Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan, PTRaja Grafindo Persada. Jakarta.

[7] Kasmir. 2016. Analisis Laporan Keuangan.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

[8] Siamat, Dahlan, 2001, Manajemen LembagaKeuangan, Edisi Ketiga, Badan PenerbitFakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

[9] Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis(Cetakan ke-16). Alfabeta. Bandung

]10] Santoso, S. 2015. SPSS 20 Pengolahan DataStatistik di Era Informasi , Elex MediaKomputindo. Jakarta.

[11]Ulfi Aryanti, Saryadi.2018. Pengaruh CapitalAdequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan(NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) danBOPO Terhadap Profitabilitas Bank (StudiKasus pada Bank Umum Swasta NasionalDevisa Go Public di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2014-2016). Jurnal Ilmu AdministrasiBisnis Vol. 7 No. 2. Universitas Dipenogoro.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 26 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 29: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Pengaruh Struktur Kepemilikan Asing Dan Intensitas ModalPerusahaan Terhadap Praktik Penghindaran Pajak

IkraamFakultas Ekonomi, Universitas IBA

([email protected])Ariyanto

Fakultas Ekonomi, Universitas IBA([email protected])

Abstract: This study aims to determine whether the structure of foreign ownership and capital intensity of themanufacturing companies that has an influence on the practice of tax avoidance. The sampling method in this studyused a purposive sampling method, with a total sample of 28 companies. The analysis technique in this study ismultiple linear regression analysis. The results of the study showed that the structure of foreign ownership and theintensity of the company’s capital had a significant negative effect on the practice of tax avoidance. This means thatif the structure of foreign ownership and capital intensity of the company increases, the practice of tax avoidancetends to decrease.

Keywords: tax avoidance, company ownership, capital intensity

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah struktur kepemilikan asing dan intensitas modal padaperusahaan manufaktur yang memiliki pengaruh terhadap praktik penghindaran pajak. Metode pengambilan sampeldalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 28 perusahaan. Teknikanalisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strukturkepemilikan asing dan intensitas modal perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap praktik penghindaranpajak. Artinya jika struktur kepemilikan asing dan intensitas modal perusahaan meningkat maka praktik penghindaranpajak cenderung menurun.

Kata kunci: penghindaran pajak, kepemilikan perusahaan, intensitas modal

1. PENDAHULUAN

Pajak merupakan sumber pendapatan utamabagi negara, terbukti dalam kurun waktu beberapatahun terakhir penerimaan pajak selalu mendominasitotal pendapatan negara. Pada tahun 2018penerimaan pajak tercatat sebesar Rp 1.498,9 triliunatau 85,6% dari total pendapatan negara sebesar Rp1.750,3 triliun (Kemenkeu.go.id diakses pada tanggal15 September 2019).

Dampak nyata dari adanya globalisasi padasaat ini membuat hilangnya hambatan dalammengakses informasi. Hilangnya hambatan tersebuttentu saja membawa pengaruh pada setiap linikehidupan, tidak terkecuali dalam bidang ekonomi.

Kemudahan akses informasi menjadijembatan bagi investor asing untuk melakukaninvestasi di negara-negara yang masih dalam tahapberkembang seperti halnya di negara Indonesiadimana banyak perusahaan besar yang dibentukataupun dimiliki sahamnya oleh investor asing.Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan KoordinasiPenanaman Modal (BKPM) tahun 2019 realisasiinvestasi PMA terjadi peningkatan antara tahun 2018dan 2017 sebesar 10,5%, dengan nilai realisasiinvestasi Rp 101,3 triliun menjadi Rp 112,0 triliun.

Dengan meningkatnya tingkat investasitersebut tentu saja membawa dampak positif baginegara Indonesia, dimana lapangan pekerjaan akanterbuka lebih banyak lagi sehingga dapat membantu

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 27

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 30: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

mengurangi angka pengangguran dan termasuk jugapeningkatan pada penerimaan pajak negara. Di lainpihak, globalisasi tersebut juga membawa dampaknegative bagi dunia perpajakan contohnya semakinberkembangnya praktik penghindaran pajak yangdilakukan oleh Wajib Pajak untuk meningkatkankeuntungan perusahaan lebih jauh.

Pada hakekatnya perusahaan tentu berupayasedapat mungkin menghindari membayar pajak ataumeminimalkan beban pajaknya, karena pajakmerupakan sesuatu yang dapat mengurangi perolehanlaba. Terlebih lagi besar atau kecil jumlah pajak yangharus disetorkan ke kas negara tergantung dari labayang diperoleh perusahaan selama satu periodetersebut, sehingga faktor inilah yang memotivasi parapelaku usaha untuk melakukan praktik penghindaranpajak (Idzni, 2016).

Adanya perbedaan kepentingan antarapemerintah dan wajib pajak dapat juga menyebabkanperilaku tidak patuh yang dilakukan oleh wajib pajakataupun manajemen perusahaan (Budianti dan Curry,2018).

Fenomena yang terjadi sehubungan dengandugaan adanya praktik penghindaran pajak yangdilakukan oleh Wajib Pajak Badan tidak terlepas darikarakteristik perusahaan tersebut. Salah satu faktoryang mempengaruhi karakteristik perusahaanmenurut Hong dan Smart (2010) yakni strukturkepemilikan pada perusahaan. Struktur kepemilikanperusahaan timbul akibat adanya perbandinganjumlah saham yang dimiliki investor di dalam sebuahperusahaan, sedangkan Kepemilikan asing adalahjumlah saham yang dimiliki oleh pihak asing baik olehindividu maupun lembaga terhadap saham perusahaandi Indonesia (Putri, 2015 dan Yang, Wang, dan Lu,2019).

Di dalam aspek perpajakan di Indonesia,kondisi dimana perusahaan mempunyai penyertaanmodal baik secara langsung maupun secara tidaklangsung dengan penyertaan minimal 25% (dua puluhlima persen) dianggap telah memiliki hubunganistimewa yang telah diatur berdasarkan berdasarkanSurat Edaran Dirjen Pajak Nomor 18/PJ.53/1995.

Berdasarkan penelitian Salihu, et al (2015)ketertarikan investor asing berpengaruh positifterhadap penghindaran pajak di negara berkembangdalam hal ini Malaysia, dengan kata lain semakin tinggitingkat ketertarikan investor asing yang diproksikandengan kepemilikan saham asing dan direksi asingmaka semakin tinggi pula tingkat penghindaran pajakpada perusahaan tersebut.

Hasil penelitian tersebut sejalan denganpenelitian yang dilakukan Kusumasari, dkk (2018)dimana semakin besar tingkat kepemilikan sahamasing pada perusahaan maka semakin besar pengaruhpemegang asing dalam menentukan berbagaikeputusan, termasuk memerintahkan manajemenuntuk melakukan transfer pricing yang termasukbagian dari skema penghindaran pajak.

Akan tetapi penelitian tersebut berbandingterbalik dengan hasil penelitian Hadi dan Mangoting(2014) bahwa struktur kepemilikan asing berpengaruhnegatif terhadap penghindaran pajak selain ituditemukan juga bahwa semakin meningkatkepemilikan asing pada suatu perusahaan makapraktik penghindaran cenderung mengalamipenurunan.

Berdasarkan penjelasan mengenai praktikpenghindaran pajak yang terjadi pada perusahaan,maka perumusan masalah penelitian ini adalah:

“Apakah struktur kepemilikan asing dan intensitasmodal secara bersama-sama memiliki pengaruhterhadap praktik penghindaran pajak wajib pajakbadan?”

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Keagenan

Hubungan keagenan merupakan suatukontrak dimana pihak prinsipal memerintah orang lain(agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipalserta memberikan wewenang kepada agen untukmemberikan keputusan yang terbaik bagi prinsipalnya(Jensen and Meckling, 1976).

Hal - 28 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 31: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

usaha yang dilakukan wajib pajak untukmeminimalkan ataupun menghindari pajak dengancara-cara yang masih sesuai dengan tujuan daripembuat undang-undang (spirit or intention of theparliament).

Sedangkan menurut Darussalam danSeptriadi (2009) yang dimaksud dengan penghindaranpajak adalah suatu skema transaksi yang ditujukanuntuk meminimalkan beban pajak denganmemanfaatkan kelemahan-kelemahan (loopholes)ketentuan perpajakan suatu negara sehingga ahlipajak menyatakan legal karena tidak melanggarperaturan. Menurut Suandy (2017) penghindaranpajak adalah rekayasa tax affairs yang masih tetapberada dalam bingkai ketentuan perpajakan.

Dyreng dan Hanlon (2019) menyatakanPraktik penghindaran pajak timbul sejak sistemperpajakan diberlakukan di suatu negara. Modelmaupun skema penghindaran pajak dari tahun ketahun cenderung semakin canggih dan sulit terdeteksioleh Otoritas pajak suatu negara.

Hal tersebut dipicu oleh kemajuan teknologiinformasi dan pelayanan serta produk keuangan yangsudah sangat maju. Dari berbagai literatur perpajakan,ada beberapa skema penghindaran pajak yang seringdilakukan oleh perusahaan multinasional, yaituPemanfaatan Tax Haven Country, penentuan hargatransfer, Controlled foreign corporation danSpecial purpose company, Treaty shopping, danThin capitalization.

2.3 Hubungan Struktur Kepemilikan Asingdan Praktik Penghindaran Pajak

Kepemilikan terkonsentrasi adalah sebagianbesar saham yang ada pada perusahaan dimiliki olehsebagian kelompok, atau jumlah saham dominandimiliki oleh satu pihak saja dalam perusahaan. Sertamempunyai hak suara tunggal diatas 50% dan secaraefektif mengendalikan manajemen perusahaan. Haksuara mayoritas dapat digunakan meningkatkanefektivitas monitoring melalui pendisiplinanmanajemen, dengan kepemilikan yang besarmenjadikan pemegang saham memiliki akses

Teori agensi berfokus pada hubungan antaradua pelaku ekonomi yang saling berhubungan yaituprinsipal dan agen. Teori ini mengasumsikan bahwaprinsipal maupun agen merupakan para pelakuekonomi yang berpikir rasional dan tindakannyasemata-mata untuk kepentingan pribadi, akan tetapimereka menemukan kesulitan dalam membedakanperbedaan atas preferensi, kepercayaan daninformasi (Mathiesen, 2004).

Hubungan keagenan akan terus meningkatapabila pihak prinsipal tidak dapat mengawasi aktivitasagen dalam kesehariannya untuk memastikan bahwaagen bekerja sesuai dengannkeinginan prinsipal,dikarenakan agen merupakan pihak yang memilikibanyak informasi penting mengenai kapasitas diri,lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan.

Keadaan tersebut tentunya menimbulkanketidakseimbangan informasi antara prinsipal danagen yang diistilahkan dengan asimentri informasi.Adanya asimetri informasi tersebut dapat mendorongagen untuk menyembunyikan beberapa informasiyang tidak diketahui prinsipal untuk memaksimalkankeuntungan bagi agen (Lemmon dan Zender,2019).

Dalam penelitian ini teori agensi dimaksudkanuntuk menggambarkan konflik kepentingan antarapemerintah selaku prinsipal dan perusahaan selakuagen dalam sistem perpajakan. Pemerintahmengharapkan pajak yang dibayar oleh wajib pajakdalam hal ini perusahaan sesuai dengan realitas yangterjadi sehingga penerimaan dari sektor pajak akanmampu membiayai proses pembangunan yang telahdirencanakan oleh pemerintah.

Namun, dari sisi wajib pajak tentu saja akanberbeda pandangan ketika dihadapkan dengan pajak,sedemikian upaya akan dilakukan untukmeminimalkan beban pajak agar laba yang dihasilkanperusahaan akan tetap maksimal.

2.2 Penghindaran Pajak

Menurut Kessler (2004) pengertian daripenghindaran pajak (tax avoidance) ialah usaha-

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 29

Page 32: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

informasi yang dimiliki manajemen. Jika dapatdiwujudkan tax avoidance dapat diminimalisir(Hidayat, 2017). Manajer menginginkan kompensasiatas kinerjanya sebagian besar diukur oleh labasehingga manajer lebih oportunistik untuk melakukanpenghindaran pajak, sedangkan pemilik berharapinvestasi dimilikinya tetap aman (Madani danMarietza, 2017).

Struktur kepemilikan yang terkonsentrasiakan memonitor manajer agar memilih tindakan yangsesuai dengan kepentingan pemilik. Teori agensimenjelaskan masalah keagenan muncul disebabkanadanya asimetri informasi antara manajer denganpemegang saham (Jensen dan Meckling, 1976).

Ketidak sempurnaan penyebaran informasiantara yang dimiliki manajer dengan informasi yangdimiliki pemilik saham akan memunculkan kondisiyang disebut asimetri informasi (Rusydi dan Martani,2015). Asimetri informasi akan membuat manajermelakukan tindakan oportunistik, salah satunya yaitumelakukan penghindaran pajak.

Masalah ini dapat diminimalisasi dengansemakin tingginya kepemilikan terkonsentrasimembuat adanya pengawasan yang lebih untukmanajer melakukan tindakan oportunisitk salahsatunya yaitu melakukan penghindaran pajak.

Kepemilikan terkonsentrasi menimbulkanmasalah keagenan yang lain dalam perusahaan.Dimana terdapat dua kelompok pemegang saham,yaitu pemegang saham minoritas menginginkanadanya keuntungan lebih dari perusahaan tersebutdengan mendorong manajer untuk melakukanpenghindaran pajak. Namun pemegang sahammayoritas tidak menginginkan hal tersebut karenaakan menyangkut reputasi perusahaan kedepannyadan lebih rela untuk membayar pajak yang lebih tinggi(Chen, Chen, Cheng, & Shevlin, 2010)

2.4 Hubungan Intensitas Modal Perusahaandan Praktik Penghindaran Pajak

Intensitas modal adalah seberapa besarperusahaan menginvestasikan asetnya kedalam aset

tetap. Pemilihan investasi dalam aset tetap terkaitperpajakan adalah dalam hal depresiasi (penyusutan).Karena beban penyusutan bersifat deductibleexpense yang akan mengurangi penghasilan kenapajak perusahaan. Dengan tingginya perusahaanmenginvestasikan dana kedalam bentuk aset tetap,maka semakin besar penyusutan dari aset tetaptersebut sehingga semakin kecil tingkat pajak yangdibayarkan, sehingga penghindaran pajak yangdilakukan perusahan semakin tinggi.

Rasio intensitas modal merupakan sebagaiseberapa besar perusahaan menginvestasikanasetnya pada aset tetap dan persediaan. Rodiguez& Arias (2013) menjelaskan bahwa aset tetap yangdimiliki perusahaan memungkinkan perusahaan untukmemotong pajak akibat depresiasi dari aktiva tetapsetiap tahunnya.

Aset tetap akan mengalami penyusutan yangakan menjadi biaya penyusutan dalam laporankeuangan perusahaan. Sementara biaya penyusutanini adalah biaya yang dapat dikurangkan daripenghasilan dalam perhitungan pajak perusahaan,maka semakin besar biaya penyusutan akan semakinkecil tingkat pajak yang harus dibayarkan perusahaan.Sehingga hal ini menunjukkan bahwa perusahaandengan tingkat aset tetap yang tinggi memilikibeban pajak yang lebih rendah dibandingkanperusahaan yang mempunyai aset tetap yangrendah.

Dalam penelitian ini rasio intensitas modalakan diproksikan dengan intensitas aset tetap,intensitas aset tetap adalah jumlah aset tetap yangdimiliki perusahaan dibandingkan dengan totalaset perusahaan. Hasil penelitian Kim & Chae(2017); Oktaviyani dan Munandar (2017) dalampenelitiannya menyatakan bahwa intensitas modalberpengaruh terhadap penghindaran pajak.Sebaliknya hasil penelitian Putra dan Merkusiwati(2016) menyatakan bahwa intensitas modal tidakberpengaruh terhadap penghindaran pajak.

Berdasarkan pembahasan kedua hubunganvariabel independen dan dependen tersebut makahipotesis yang disusun pada penelitian ini adalah:

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 30 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 33: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

4. Saham yang dimiliki pihak asing minimal 25%dari saham perusahaan yang beredar selamaperiode tahun 2016-2018.

5. Perusahan yang memiliki laba sebelum dansesudah pajak positif.

Maka dengan menggunakan kriteria tersebut,dapat ditarik sampel penelitian yang dapat digunakanpada penelitian ini adalah sebanyak 139 laporankeuangan perusahaan.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu rencanakerja yang terstruktur mengenai pendekatan apa yangcocok digunakan untuk mendapatkan jawaban darirumusan masalah dan tujuan penelitian. Pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalahpendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatifkarena penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih(Sugiyono, 2016).

Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruhstruktur kepemilikan asing dan intensitas modalperusahaan terhadap praktik penghindaran pajak.Berdasarkan jenis data dan sifat subjek dan objekpenelitian maka metode penelitian yang akandigunakan untuk menjawab rumusah penelitian adalahregresi berganda.

Y= + 0X0 + 1X1 + 2X2 +

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.4.1 Struktur Kepemilikan Asing (X1)

Berdasarkan penelitian yangdilakukan oleh Idzni dan Purwanto (2017); Kiswantodan Purwaningsih, (2014) Struktur kepemilikan asingdalam penelitian ini diukurcdengan menggunakanrumus:

H1: Struktur kepemilikan asing dan intensitas modalsecara bersama-sama memiliki pengaruh yangsiginifikan terhadap praktik penghindaran pajakwajib pajak badan.

H0: Struktur kepemilikan asing dan intensitas modalsecara bersama-sama memiliki pengaruh yangsiginifikan terhadap praktik penghindaran pajakwajib pajak badan

3. METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian ini berfokus rumusanpermasalahan penelitian dan hipotesis penelitian yangtelah disusun sebeumnya yaitu pengaruh strukturkepemilikan asing dan intensitas modal perusahanterhadap praktik penghindaran pajak, Sementara yangmenjadi subjek penelitian adalah laporan keuanganperusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia dan akan menggunakanperiode tahun 2016-2018.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruhlaporan keuangan dan laporan tahunan perusahaanmanufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode tahun 2016-2018, dengan menggunakankriteria yang disusun peneliti yaitu:

1. Perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa EfekIndonesia pada periode tahun 2016-2018.

2. Perusahaan mempublikasikan laporan tahunandan laporan keuangan yang telah diaudit selamaperiode tahun 2016-2018.

3. Data-data mengenai variabel-variabel yang akanditeliti tersedia dengan lengkap selama periodetahun 2016-2018.

KEPEMILIKAN ASING = JUMLAH SAHAM YANG DIMILIKI PIHAK ASINGJUMLAH SAHAM BEREDAR

X 100%

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 31

Page 34: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Intensitas Modal secara umum merupakanpersentase dari setiap jenis modal yang digunakanperusahaan. Menurut Noor, et al (2010) dimanaintensitas modal merupakan rasio antara aset tetapseperti peralatan, mesin, dan property terhadap totalaset. Intensitas modal dalam penelitian ini diukurberdasarkan pengukuran dalam penelitian Nofia danSayekti (2018), sebagai berikut:

yang dilakukan wajib pajak untuk mengurangi ataubahkan meniadakan beban pajak dengan tidakmelanggar ketentuan peraturan perpajakan. Dalampenelitian ini variabel penghindaran pajak diukurdengan GAAP ETR. Menurut Hanlon and Heitzmen(2010) proksi GAAP ETR salah satu alat yang pal-ing sering digunakan untuk mengukur seberapa besarperusahaan bisa melakukan penghindaran pajak yangtermasuk bagian dari manajemen pajak.

Rumus GAAP ETR antara lain sebagai berikut:

persentase GAAP ETR semakin rendahmengindikasikan semakin tinggi tingkat penghindaranpajak pada suatu perusahaan (Lanis and Richardson,2013).

Rumus tersebut menjelaskan ketika proporsisaham yang dimiliki pihak asing semakin besar padasuatu perusahaan, maka semakin besar suarainvestor asing untuk ikut andil dalam penentuankebijakan perusahaan dan kecenderungan untukmeminimalkan beban pajak akan semakin tinggi.

3.4.2 Intensitas Modal (X2)

Perusahaan dengan jumlah aset yang besarakan memiliki beban pajak yang lebih rendahdibandingkan dengan perusahaan yang memilikijumlah aset yang lebih kecil, hal ini disebabkan karenajumlah beban depresiasi yang harus ditanggung olehperusahaan akan semakin meningkat sehubungandengan jumlah aset yang besar (Imelia, 2015).

3.4.3 Penghindaran Pajak (Y)

Penghindaran pajak merupakan suatu upaya

Pada rumus tersebut dapat ditarikkesimpulan bahwa semakin tinggi persentase GAAPETR maka mengindikasikan semakin rendah tingkatpenghindaran pajak perusahaan, sebaliknya jika

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

INTENSITAS MODAL =TOTAL ASET TETAPTOTAL ASET

X 100 %

GAAP ETR =TAX EXPENSE i.t

PRETAX INCOME i.tX 100 %

Tabel 1. Hasil Pengujian Hipotesis

Sumber: Data Diolah (2019)

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 32 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 35: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

mengalami peningkatan, maka praktik penghindaranpajak cenderung mengalami penurunan sebesar 0,122.Koefisien regresi pada variabel intensitas modalbernilai negatif sebesar -0,017 menyatakan bahwadengan mengasumsikan ketiadaan variabelindependen lainnya, maka apabila intensitas modalmengalami peningkatan, maka praktik penghindaranpajak cenderung mengalami penurunan sebesar0,017.

Hal ini mengindikasikan bahwa strukturkepemilikan asing dan intensitas modal perusahaanmemiliki pengaruh yang berlawanan arah terhadappraktik penghindaran pajak. Artinya jika strukturkepemilikan asing dan intensitas modal perusahaanmengalami peningkatan maka praktik penghindaranpajak akan cenderung mengalami penurunan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan denganhasil penelitian yang dilakukan Hadi dan Mangoting(2014) yang menemukan bahwa kepemilikan asingberpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak.Menurut Hadi dan Mangoting (2014) perusahaanyang terdapat struktur kepemilikan asing di dalamnyamemiliki keperdulian yang lebih tinggi terhadapreputasi perusahaan. Sehingga perusahaan akanmeminimalkan tindakan pajak agresif, karena salahsatu kerugian dari tindakan tersebut yakni martabatperusahaan yang akan menjadi kurang baik apabiladitemukan oleh pemeriksa pajak suatu perbuatan yangdianggap bertentangan dengan prinsip tujuan dan latarbelakang dari ketentuan perpajakan.

Hasil penelitian Sissandhy (2014) yangmembahas mengenai kepemilikan asing menemukanbahwa semakin besar saham yang dimiliki oleh pihakasing pada suatu perusahaan maka semakinmeningkat nilai perusahaan. Artinya adanya

Nilai konstanta ( ) pada persamaan regresidi atas sebesar 34,567 hal tersebut menunjukkanbahwa jika variabel kepemilikan asing dan variabelintensitas modal tidak mengalami perubahan nilai,maka nilai penghindaran pajak sebesar 34,567.Koefisien regresi pada variabel kepemilikan asingbernilai negatif sebesar -0,122 menyatakan bahwadengan mengasumsikan ketiadaan variabelindependen lainnya, maka apabila kepemilikan asing

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwahasil pengujian menunjukkan nilai F hitung sebesar3,905 dengan nilai signifikansi sebesar 0,024. Jikadibandingkan dengan nilai F tabel untuk sampelsebanyak 84 pada tingkat signifikansi 0,05 % yaitusebesar 3,11, maka nilai dari F hitung lebih besar darinilai F tabel (3,905 > 3,11). Dan jika dilihat dari nilaisignifikansinya, nilai sebesar 0,024 lebih kecil dari 0,05(0,024 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semuavariabel independen secara bersamaan memilikipengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapatpengaruh yang signifikan antara struktur kepemilikanasing dan intensitas modal perusahaan terhadappraktik penghindaran pajak, atau dengan kata lain H0ditolak dan H1 diterima.

Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitianini, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan antara struktur kepemilikan asing danintensitas modal perusahaan terhadap praktikpenghindaran pajak, ditunjukkan dengan nilai F hitunglebih besar dari nilai F tabel (3,905 > 3,11), dan nilaisignifikansinya lebih kecil dari taraf pengambilankeputusan (0,024 < 0,05). Nilai koefisien regresiberganda menunjukkan angka yang bertanda negatifuntuk struktur kepemilikan asing sebesar -0,122 danuntuk intensitas modal perusahaan sebesar -0,017.

Tabel 2. Hasil Pengujian Hipotesis

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 33

Page 36: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

dapat dijadikan sebagai pengurang, sedangkan bagipemegang saham yang menerima atau memperolehbunga tersebut dianggap sebagai dividen yang dikenaipajak. Terlebih lagi banyaknya negara-negara di duniayang telah membuat berbagai kebijakan sehubungandengan anti avoidance rule ditambah dengan adanyaGlobal Forum on Tranparency and Exchange ofInformation for Tax Purposes yang diprakarsaiOECD (Organisation for Economic Co-operationand Development) sebagai upaya bersamamenangkal praktik penghindaran pajak, tentu menjadipertimbangan bagi perusahaan ketika inginmelakukan praktik penghindaran pajak, terutama bagiperusahaan yang berskala multinasional.

Hasil penelitian yang dilakukan Damayantidan Prastiwi (2017) menemukan bahwa peran OECDmampu menangkal praktik penghindaran pajak yangdilakukan oleh perusahaan multinasional. Adanyasanksi dari OECD dan tekanan dari negara-negaraanggota G-20 kepada negara tax haven antara laindicabut dari keanggotaan World Bank dan Interna-tional Monetary Fund (IMF) berimplikasi kepadanegara-negara tax haven untuk melakukanamandemen undang-undang perpajakannya. Tentusaja hal tersebut dapat menurunkan praktikpenghindaran pajak melalui pengalihan penghasilanke negara yang tarif pajaknya rendah (Kuchumova,2016).

Di Indonesia, terbitnya Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2017Tentang Akses Informasi Keuangan UntukKepentingan Perpajakan sebagaimana telah diubahmenjadi Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2017 danPeraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.03/2017 sebagai peraturan pelaksanaannya, merupakanbentuk keseriusan pemerintah dalam menangkalpraktik penghindaran pajak.

Adanya aturan tersebut menjadi langkahawal bagi otoritas pajak untuk mendapatkan aksesinformasi lebih banyak lagi sehubungan dengankegiatan transaksi perusahaan. Sebagaimana kitaketahui salah satu pemicu munculnya praktikpenghindaran pajak ialah tidak selarasnya informasiyang dimiliki antara perusahaan dan otoritas pajak.

komponen kepemilikan asing dalam sebuah strukturkepemilikan pada perusahaan membuat nilaiperusahaan menjadi meningkat. Hal tersebut sesuaidengan hasil penelitian ini dimana struktur kepemilikanasing memiliki pengaruh negatif terhadap praktikpenghindaran pajak.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kegiatanpraktik penghindaran pajak yang dilakukan olehperusahaan dengan berbagai modus dalammemanfaatkan celah-celah peraturan yang adamerupakan suatu kegiatan yang dianggap kurangbermoral, oleh sebab itu apabila perusahaan memilihmeningkatkan kegiatan praktik penghindaran pajakmaka resiko turunnya nilai perusahaan akan terjadi.Pengaruh negatif yang dihasilkan dalam penelitianini tidak terlepas dari adanya upaya evaluasi yangdilakukan pemerintah terkait dengan praktikpenghindaran pajak.

Jika merujuk pada pasal 18 Undang-UndangNomor 36 Tahun 2008 mengatur bahwa hubunganistimewa dianggap ada apabila wajib pajakmempunyai penyertaan modal langsung atau tidaklangsung paling rendah 25%, berdasarkan SuratEdaran Dirjen Pajak Nomor 18/PJ.53/1995 hubunganistimewa juga terjadi karena adanya penguasaanmelalui manajemen ataupun pengguna teknologi.Sehingga apabila perusahaan yang di dalamnyaterdapat kepemilikan asing melakukan transaksidengan perusahaan lain dibawah pengusaan yangsama hal tersebut dianggap bahwa transaksi tersebutdipengaruhi hubungan istimewa.

Adanya kewenangan Menteri Keuangandalam menentukan kembali kewajaran atas transaksiyang dipengaruhi hubungan istimewa menjadiperhatian tersendiri bagi perusahaan dalammelakukan transaksi yang terdapat hubunganistimewa. Terlebih lagi kewenengan yang dimilikiDirektur Jenderal Pajak apabila terdapatketidaklaziman usaha pada suatu perusahaan terkaitpenyertaan modal yang terselubung, denganpenyertaan modal tersebut dianggap sebagai utangmaka Direktur Jenderal Pajak berwenang untukmenentukan utang tersebut sebagai modalperusahaan, sehingga bunga yang dibayarkan tidak

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 34 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 37: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

5.2 Saran

Dengan memperhatikan objek penelitianyang terbatas hanya pada perusahaan yang bergrakdibidang manufaktur, maka penelitian selanjutnya dapalebih memperlebar objek penelitian agar hasilpenelitian bisa lebih di generaliser kepada setiap jeniswajib pajak badan. Selain itu, penelitian selanjutnyadapat menambahkan beberapa variable lagi sepertiukuran perusahaan, bentuk budaya organisasi danlainnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Budianti, S., & Curry, K. 2018. PengaruhProfitabilitas, Likuiditas, dan CapitalIntensity Terhadap Penghindaran Pajak (TaxAvoidance). In Prosiding Seminar NasionalCendekiawan (pp. 1205–1209).

[2] Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., & Shevlin, T.2010. Are Firms More Tax Aggressive ThanNon-Family Firms? Journal of FinancialEconomics, 95.

[3] Damayanti, H. H., & Prastiwi, D. 2017. PeranOECD Dalam Meminimalisasi Upaya TaxAgresiveness pada PerusahaanMultinationality. Jurnal AkuntansiMultiparadigma, Universitas Brawijaya.

[4] Darussalam, D., & Septriadi, D. 2009. TaxAvoidance, Tax Planning, Tax Evasion danAnti Tax Avoidance Rule. Observation &Research of Taxation.

[5] Dyreng, S. D., Hanlon, M., & Maydew, E. L.2019. When Does Tax Avoidance Result In TaxUncertainty? The Accounting Review, 94(2).

[6] H, M. 2004. Empirical Studies on OwnershipStructure and Performance.

[7] Hadi, J., & Mangoting, Y. 2014. PengaruhStruktur Kepemilikan dan KarakteristikDewan Terhadap Agresivitas Pajak. Tax &Accounting Review, 4(2).

Sehingga dengan adanya dasar hukum tersebut dapatmengurangi masalah asimetri informasi antaraperusahaan dan otoritas pajak.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dalam penelitianini, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan antara struktur kepemilikan asing danintensitas modal perusahaan terhadap praktikpenghindaran pajak, hasil penelitian ini sejalan dengandengan hasil penelitian yang dilakukan Hadi danMangoting (2014) yang menemukan bahwakepemilikan asing berpengaruh negatif terhadapagresivitas pajak.

Menurut Hadi dan Mangoting (2014)perusahaan yang terdapat struktur kepemilikan asingdi dalamnya memiliki keperdulian yang lebih tinggiterhadap reputasi perusahaan. Sehingga perusahaanakan meminimalkan tindakan pajak agresif, karenasalah satu kerugian dari tindakan tersebut yaknimartabat perusahaan yang akan menjadi kurang baikapabila ditemukan oleh pemeriksa pajak suatuperbuatan yang dianggap bertentangan dengan prinsiptujuan dan latar belakang dari ketentuan perpajakan.

Pengaruh negatif yang dihasilkan dalampenelitian ini tidak terlepas dari adanya upaya evaluasiyang dilakukan pemerintah terkait dengan praktikpenghindaran pajak. Jika merujuk pada pasal 18Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 mengaturbahwa hubungan istimewa dianggap ada apabila wajibpajak mempunyai penyertaan modal langsung atautidak langsung paling rendah 25%, berdasarkan SuratEdaran Dirjen Pajak Nomor 18/PJ.53/1995 hubunganistimewa juga terjadi karena adanya penguasaanmelalui manajemen ataupun pengguna teknologi.

Sehingga apabila perusahaan yang didalamnya terdapat kepemilikan asing melakukantransaksi dengan perusahaan lain dibawah pengusaanyang sama hal tersebut dianggap bahwa transaksitersebut dipengaruhi hubungan istimewa.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 35

Page 38: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Information Reporting and Audits. Journalof Public Economics, 145.

[17] Kusumasari, Dewi, R., Fadilah, S., &Sukarmanto, E. 2018. Pengaruh Pajak,Kepemilikan Asing dan Ukuran PerusahaanTerhadap Transfer Pricing (Studi Empirispada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2012-2016) . Prosiding AkuntansiUniversitas Islam Bandung.

[18] Lanis, R., & Richardson, G. 2013. CorporateSocial Responsibil ity and TaxAggressiveness: a Test of Legitimacy Theory.Accounting, Auditing & AccountabilityJournal, 26(1).

[19] Lemmon, M. L., & Zender, J. F. 2019.Asymmetric Information, Debt Capacity, andCapital Structure. Journal of Financial andQuantitative Analysis, 54(1).

[20] Marietza, F., & Madani, H. 2017. PengaruhKarakteristik Komite Audit dan KarakteristikManajemen Tingkat Atas Terhadap RealEarnings Management (Studi Empiris padaPerusahaan Manufaktur). Bengkulu.

[21] Mathiesen, T. 2004. Silently Silenced: Essayson The Creation of Acquienscence inModern Society. Winchester: WatersidePress.

[22] Nofia, U. L., & Sayekti, E. R. 2018. PengaruhCorporate Governance, Capital Intensity danInventory Intensity Terhadap AgresivitasPajak (Studi Empiris pada PerusahaanManufaktur yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode Tahun 2014-2016). IAINSurakarta.

[23] Noor, R. M., Syazwani, N., M.Fadzillah, &Matsuki., N. A. 2010. Corporate Tax Planning:A Study on Corporate Effective Tax Rates ofMalaysia Listed Companies. InternasionalJournal of Trade, Economics and Finance.

[8] Hanlon, M., & Heitzman, S. 2010. A Review ofTax Research. Journal of Accounting andEconomics, 50(2–3).

[9] Hong, Q., & Smart, M. 2010. In Praise of TaxHavens: International Tax Planning andForeign Direct Investment. EuropeanEconomic Review, 54(1).

[10] Idzni, I. N., & Purwanto, A. 2017. PengaruhKetertarikan Investor Asing dan KepemilikanInstitusional Terhadap Penghindaran PajakPerusahaan . Diponegoro Journal ofAccounting, 6(1).

[11] Imelia, S. 2015. Analisis Faktor yangMempengaruhi Manajemen Pajak DenganIndikator Tarif Pajak Efektif (ETR) padaPerusahaan LQ45 yang Terdaftar DalamBursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).Jom FEKON, 2(1).

[12] Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theoryof The Firm: Managerial Behavior, AgencyCosts and Ownership Structure. Journal ofFinancial Economics, 3(4). Retrieved fromhttp://ssrn.com/abstract=94043

[13] Kessler, J. 2004. Tax Avoidance Purpose andSection 741 of Taxes act 1988. British TaxReview.

[14] Kimm Ho, J., & Im, Chang, C. 2017. The Studyon The Effect and Determinants of Small-AndMedium Sized Entit ies Conducting TaxAvoidance. The Journal of Applied BusinessResearch, 33(2).

[15] Kiswanto, N., & Purwaningsih, A. 2014.Pengaruh Pajak, Kepemilikan Asing, danUkuran Perusahaan Terhadap TransferPricing pada Perusahaan Manufaktur diBEI Tahun 2010-2013. Jurnal AkuntansiUniversitas Atma Jaya.

[16] Kuchumova, Y. 2016. The Optimal Deterrenceof Tax Evasion: The Trade- off Between

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 36 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 39: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

[24] Oktaviyani, R., & Munandar, A. 2017. Effectof Solvency, Sales Growth, and InstitutionalOwnership on Tax Avoidance withProfitability As Moderating Variables inIndonesian Property and Real EstateCompanies. Binus Business Review, 8(3).

[25] Pratama, W. S., Suprapti, E., & Hidayat, A. S.2019. Pengaruh Karakter Risiko EksekutifTerhadap Tax Avoidance Dengan KomisarisIndependen Sebagai Variabel Moderating.Jurnal Akademi Akuntansi (JAA), 2(1).

[26]Putra, I. G. L. N. D. C., & Merkusiwati, N. K.L. A. 2016. Pengaruh Komisaris Independen,Leverage, Size dan Capital Intensity Ratiopada Tax Avoidance. Jurnal AkuntansiUniversitas Udayana, 17(1).

[27] Putri, R. K. 2015. Pengaruh ManajemenKeluarga Terhadap Penghindran Pajak.AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 7(1).

[28] Rodriguez, E., F., & Arias, A., M. 2013. DoBusiness Characteristics DetermineanEffective Tax Rate? The Chinese Economy,45(6).

[29] Rusydi, M. K., & Martani, D. 2014. PengaruhStruktur Kepemilikan Terhadap AggressiveTax Avoidance. Simposium NasionalAkuntansi XVII, 17.

[30] Salihu, I. A., Annuar, H. A., & Obid, S. N. S.2015. Foreign Investor ’s Interests andCorporate Tax Avoidance: Evidence FromEmerging Economy. Journal ofContemporary Accounting & Economics.

[31] Sissandhy, A. K. 2014. Asing Terhadap NilaiPerusahaan Dengan PengungkapanCorporate Social Responsibility SebagaiVariabel Intervening. Diponegoro Journal ofAccounting,

[32] Suandy, E. 2017. Perencanaan Pajak (Edisi6). Salemba Empat, Jakarta.

[33] Sugiyono. 2017. Metode Peneli tianKombinasi (Mixed Method) . Alfabeta,Bandung.

[34] Yang, D., Wang, Z., & Lu, F. 2019. TheInfluence of Corporate Governance andOperating Characteristics on Corporate Environmental Investment Evidence fromChina. Sustainability, 11(10).

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 37

Page 40: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) DanGaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Organisasi

(Studi Pada Dinas Komunikasi Dan InformatikaKabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan)

Nyimas Artina

Jurusan Manajemen STIE Multi Data Palembange-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) dan gaya kepemimpinansecara bersama-sama terhadap kinerja organisasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten BanyuasinProvinsi Sumatera Selatan. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 23.Metode penelitian yangdigunakan adalah survey dengan metode kuantitatif eksplanatif. Teknik pengambilan sampel digunakan dilakukandengan metode sampling acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 107 orang responden pada DinasKomunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuasin Kabupaten Provinsi Sumatera Selatan. Analisis statistik yangdigunakan untuk menguji dalam penelitian ini adalah analisis regrasi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa secara simultan adanya pengaruh antara pendidikan dan pelatihan (diklat) dan gaya kepemimpinan berpengaruhsignifikan terhadap kinerja organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuasin Provinsi SumateraSelatan. Secara parsial pendidikan dan pelatihan (diklat), gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerjaorganisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Kata kunci: Pendidikan, Pelatihan, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Organisasi

Abstract: This study aims to see the effect of education and training (education and training) and leadership styletogether on organizational performance at the Department of Communication and Information, Banyuasin Re-gency, South Sumatra Province. Testing in this study using the SPSS version 23 application.The research method used is a survey with explanative quantitative methods. The sampling technique used was doneby simple random sampling method (simple random sampling) as many as 73 respondents at the Communicationand Information Office of Banyuasin Regency, South Sumatra Province. The statistical analysis used to test in thisstudy is multiple linear regression analysis.The results of this study indicate that simultaneously the influence ofeducation and training (diklat) and leadership style has a significant effect on the organizational performance ofthe Communication and Informatics Office of Banyuasin Regency, South Sumatra Province. Partially education andtraining (diklat), leadership style has a significant effect on the organizational performance of the Communicationand Informatics Office of Banyuasin Regency, South Sumatra Province.

Keywords: Education, Training, Leadership Style, Organizational Performance

1. PENDAHULUAN

Suatu organisasi publik tidak akan dapatmencapai tujuan yang optimal apabila tidak didukungoleh keberadaan sumberdaya yang berkualitas,sebagai mana pendapat Zainum (2007), yang

mengatakan bahwa sumberdaya manusia menempatikedudukan yang lebih tinggi dan merupakan faktoryang sangat menentukan dalam mencapaikeberhasilan atau kegagalan suatu organisasi. Dalammencapai keberhasilan suatu organisai, termasukDinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 38 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 41: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, selain faktorsumberdaya manusia juga diperlukan adanya peranpemimpin dalam organisasi tersebut.

Keberhasilan suatu organisasi seperti halnyaDinas Komunikasi dan Informatika dalampengelolaan komunikasi dan informatika daerah tidakterlepad dari peran seorang pemimpin dalammemotivasi para pegawainya. Selain itu, diperlukanjuga kemampuan menciptakan situasi kerja yangmenyenangkan sehingga menimbulkan motivasi untukberperilaku sesuai dengan tujuan yang telahditetapkan organisasi. Seorang pemimpin haruspandai memotivasi kerja pegawai dengan gayakepemimpinan yang disukai para pegawainya,sekaligus dituntut menjadi teladan bagi pegawainya.Pemimpin yang memiliki kepemimpinan yang disukaipegawainya dan mampu menciptakan lingkungankerja yang kondusif akan dapat memberikankontribusi yang besar bagi tercapainya tujuanorganisasi.

Potensi kekayaan Kabupaten Banyuasinyang besar merupakan salah satu modal dasar untukmewujudkan cita-cita Kabupaten Banyuasin sebagailumbung pangan dan energi. Sejalan dengan itu, untukmelaksanakan visi dan misi Pemerintah KabupatenBanyuasin dalam kaitannya dengan pengelolaankomunikasi dan informatika daerah sumberdaya yangberkualitas, karena menurut (Notoatmodjo, 2009)aspek sumberdaya yang tersedia dalam organisasimerupakan salah satu aspek yang dapat menentukan

Tabel 1 menunjukkan bahwa tingkatpendidikan pegawai Dinas Komunikasi danInformatika Kabupaten Banyuasin sebagian besar

keberhasilan organisasi dalam melaksanakan tugaspokok dan fungsinya.Kurangnya kemampuan padapegawai dapat menyebabkan rendahnyaproduktivitas. Hal ini karena kemampuan seorangpegawai terlihat pada kegiatan menunaikan tugas danhasil karyanya. Apabila seorang pegawai tidakmempunyai kemampuan kerja maka seorang pegawaitersebut tidak dapat melaksanakan tugas dankewajiban dengan baik, sehingga pegawai tersebutdapat dikatakan kurang produktif (Widjaja, 2009).

Untuk membangun sosok aparatursebagaimana tersebut di atas, yaitu aparatursebagaimana tersebut di atas, yaitu pegawai yangmemiliki produktivitas tinggi, pemerintah perlumembina aparatur secara terus menerus dengan jelas,terarah, transparan dan sebagai salah satu jalur adalahmelalui pendidikan dan pelatihan Pegawai NegeriSipil. Adanya pola diklat yang jelas, terarah dantransparan akan dapat merangsang pegawai untukmeningkatkan produktivitas kerja danprofesionalisme.

Namun demikian dalam kenyataanya, DinasKomunikasi dan Informatika Kabupaten BanyuasinProvinsi Sumatera Selatan dalam melaksanakan tugaspokok dan fungsinya untuk mewujudkan rencanastrategis jangka pendek, menengah dan panjangmenghadapi berbagai hambatan/kendala antara lainterbatasnya sumberdaya manusia/tenaga teknisbidang komunikasi dan informatika, seperti terlihatpada tabel 1.

memiliki tingkat pendidikan Sarjana ke atas. Hal inimenunjukkan bahwa para pegawai DinasKomunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuasin

Tabel 1. Data Pegawai Komunikasi dan Informatika BerdasarkanTingkat Pendidikan Tahun 2019.

Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banyuasin

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 39

Page 42: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

sebenarnya memiliki tingkat pendidikan yang relatifbaik, namun kemampuan atau keahliannya belummenunjukkan seperti yang diharapkan. Kurangnyakeahlian pegawai lebih disebabkan karena adabeberapa pegawai yang memiliki latar belakangpendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan DinasKomunikasi dan Informatika Kabupaten BanyuasinProvinsi Sumatera Selatan.

Ketidak sesuaian latar belakang pendidikan,sebenarnya dapat diatasi dengan memberikanpendidikan dan pelatihan (diklat) sesuai dengan tujuanorganisasi yang dibutuhkan. Jumlah pegawai DinasKomunikasi dan Informatika Kabupaten BanyuasinProvinsi Sumatera Selatan yang telah mengikuti diklatfungsional dalam rangka membantu pencapaiankinerja yang optimal. Hal ini menunjukkan bahwakeahlian pegawai Dinas Komunikasi dan Informatikasecara teknis masih relatif rendah. Kelemahan lainyang dirasa kurang dari Dinas Komunikasi danInformatika Kabupaten Banyuasin Provinsi SumateraSelatan adalah kurangnya tenaga khusus di BidangInformatika. Keadaan ini yang menyebabkan kinerjaDinas Komunikasi dan Informatika ProvinsiSumatera Selatan belum optimal.

Permasalahan lain yang dirasakan padaDinas Komunikasi dan Informatika ProvinsiSumatera Selatan adalah pola kepemimpinan yangbelum berorientasi pada kinerja. Kondisi inimenyebabkan rendahnya motivasi kerja pegawai,kurangnya kerjasama pegawai dan petunjuk atauarahan kurang bisa diterima bawahan.

Untuk meningkatkan kinerja pengolahankomunikasi dan informatika, diperlukan adanyaperencanaan yang baik yang dilaksanakan dalamsuatu organisasi sehingga menyebabkan adanyapergerakkan dalam organisasi. Hal ini perlu dilakukankarena sifat organisasi itu dinamis bukan statis yangada pada akhirnya memerlukan pengawasan dariatasan terhadap pelaksanaan tugas bawahannya agartidak terjadi penyimpangan dari rencana yang sudahditetapkan. Peran pimpinan dalam menggerakkanbawahannya sangat penting disamping itukepemimpinan dari atasan juga mempengaruhipelaksanaan tugas bawahannya

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Pelaksanaan program pendidikan danpelatihan bagi pegawai negeri sipil sangat pentingdalam rangka pengembangan karir seorang pegawaiuntuk dapat meningkatkan kemampuan dankecakapan pegawai dalam penyelenggaraantugasnya. Selain itu, pendidikan dan pelatihan (diklat)merupakan salah satu pendekatan utama dalammengambangkan Sumber Daya Manusia. Hal inidilakukan sebagai pendekatan, karena pendidikan danpelatihan mempunyai peran strategis terhadapkeberhasilan mencapai tujuan organisasi, baikpemerintah maupun swasta (Notoatmodjo, 2009).

Menurut Tilaar (2009) tujuan dari pendidikandan pelatihan adalah untuk membantu pegawai/karyawan menganalisis kemampuan dan bakatnyadalam memenuhi kebutuhan individunya sejalandengan kepentingan perkembangan dan kebutuhanorganisasi. Komunikasi dan koordinasi dengankomponen penyelenggaraan sangat perlu untukmenentukan kebutuhan dan pemanfaatan setelahmengikuti diklat sehingga pengetahuan yang diperolehselama mengikuti diklat tidak sia-sia.

Dalam mengemban tugas dan tanggungjawab, program pendidikan dan pelatihan perlumemperhatikan sasaran dan tujuan yaitu sikap,keterampilan dan pengetahuan. Perubahan sikap(attitude) diperlukan jika pegawai memerlukanpengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakantugasnya. Perubahan sikap ini merupakan suatu halyang sangat sulit untuk merubahnya. Keterampilan(skill) diperlukan untuk melaksanakan tugas setelahpegawai yang bersangkutan mempunyaipengetahuan (knowledge), mengenai apa yang harusdilakukan (Tilaar, 2009).

Peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun2000, tentang pendidikan dan pelatihan jabatanpegawai negeri sipil pada butir b menyebutkan bahwauntuk menciptakan sumber daya manusia aparaturyang memiliki kompetensi diperlukan peningkatanmutu profesionalisme, sikap pengabdian dan

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 40 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 43: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara.Semanga kesatuan dan persatuan pengembanganwawasan pegawai negeri sipil melalui pendidikan danpelatihan jabatan yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari usaha pembinaan pegawai negerisipil secara menyeluruh. Sebagai bentuk sasaran dantujuan pendidikan dan pelatihan berdasarkanPeraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000sebagai berikut:a. Meningkatkan pengetahuan, keahlian,

keterampilan dan sikap untuk dapatmelaksanakan tugas jabatan secara profesionaldengan dilandasi kepribadian dan etika pegawainegeri sipil sesuai dengan kebutuhaninstansinya.

b. Menciptakan aparatur yang mampu berperansebagai pembaharu dan perekat persatuan dankesatuan bangsa.

c. Memantapkan sikap dan semangat pengabdianyang berorientasi pada pelayanan, pengayoman,dan pemberdayaan masyarakat.

d. Menciptakan visi dan dinamika pola pikir dalammelaksanakan tugas pemerintah umum danpembangunan demi terwujudnya pemerintahanyang baik.

Meralisasikan tujuan pelaksanaan pendidikandan pelatihan dalam rangka mempersiapkan aparaturpemerintah yang memiliki kompetensi berkualitasseperti yang diprasyaratkan dalam pengertianpendidikan dan pelatihan tersebut, maka membuatsuatu perencanaan tentang program pendidikan danpelatihan bagi pegawai merupakan konsep awal yangharus disusun sehingga pelaksanaan penyelenggaraanpendidikan dan pelatihan nanti mudah dilaksanakansecara efektif dan efisien. Sedangkan pengertianperencanaan adalah keseluruhan proses pemikirandan penentuan secara matang dari pada hal-hal yangakan datang dalam rangka pencapaian tujuan yangditentukan (Siagian, 2010).

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) sesuaidengan pendapat Syuhadhak (dalam Tilaar, 2004)yang menyatakan bahwa diklat merupakan suatu

kegiatan yang diadakan untuk memperbaiki mutu,pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan/kemampuan pegawai sesuai dengan tujuan organisasi.

2.2 Gaya Kepemimpinan

Menurut Robert House (1996) pemimpinyang efektif yaitu pemimpin memperjelas jalur untukmembantu bawahannya dari tempat mereka beradake pencapaian sasaran kerja dan membuat perjalananmelalui jalur itu dengan mengurangi hambatan-hambatan yang terdapat ditengah perjalanan.

Dalam rangka usaha pencapaian tujuannasional, diperlukan pegawai negeri sipil aparaturnegara, abdi negera dan abdi masyarakat yang penuhkesetiaan dan ketaatan pada Pancasila, UUD 1945,negara, pemerintah serta bersatu padu, bermentalbaik, berwibawam berdayaguna, bersih, bermututinggi dan kesadaran tanggung jawabnya untukmenyelenggarakan tugas pemerintah.

Demikian pula dalam pencapaian tujuanorganisasi diperlukan seorang pemimpin yangmemancarkan kepemimpinan yang sesuai denganasas-asas kepemimpinan yang baik. Seorangpemimpin juga harus mengajak, mengarahkan,membina, dan mempengaruhi bawahan. Olehkarena itu disimpulkan kepemimpinan memegangperanan yang sangat menentukan dalam pencapaiantujuan organisasi atau perusahaan.

Kepemimpinan pada hakikatnya mempunyaipengertian yang agak luas dibandingkan denganmanajemen. Manajemen merupakan jenis pemikiranyang khusus dari kepemimpinan di dalam usahanyamencapai tujuan organisasi. Kunci perbedaan diantara kedua konsep pemikiran ini ialah terletak padaistilah organisasi. Kepemimpinan dapat terjadi setiapsaat dan dimanapun asalkan ada seseorang yangberusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lainatau kelompok, tanpa mengindahkan bentukalasannya.

Dengan demikian kepemimpinan bisa sajaterjadi karena berusaha mencapai tujuan seseorangatau tujuan kelompok, dan itu bisa saja sama atau

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 41

Page 44: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

tidak selaras dengan tujuan organisasi, demikianseorang manejer dapat saja berperilaku sebagaiseorang pemimpin, asalkan dia mampumempengaruhi perilaku orang-orang lain untukmencapai tujuan tertentu. Tetapi seorang pemimpinbelum tentu harus menyandang jabatan manejer untukmempengaruhi perilaku orang-orang lain. Dengankata lain seorang pemimpin belum tentu seorangmanejer, tetapi seorang manejer bisa berperilakusebagai seorang pemimpin.

Berikut beberapa pengertian mengenaikepemimpinan menurut para ahli, diantaranya;Menurut Robert House (1996), menyatakan bahwapemimpin mendorong kinerja yang lebih tinggi dengancara memberikan kegiatan-kegiatan yangmempengaruhi bawahannya agar percaya bahwahasil yang berharga bisa dicapai dengan usaha yangserius. Kepemimpinan yang berlaku secara univer-sal menghasilkan tingkat kinerja dan kepuasanbawahan yang tinggi.

Mulyadi dan Rivai (2011) menjelaskanbahwa kepemimpinan merupakan prosesmempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,mempengaruhi untuk memperbaiki budaya pengikut,serta proses mengarahkan ke dalam aktivitas-aktivitas positif yang ada hubungannya denganpekerjaan dalam organisasi.

Kepemimpinan menurut Kartini Kartono(2006: 57) adalah “masalah relasi dan pengaruhantara pemimpin dan yang dipimpin, muncul danberkembang secara hasil dari interaksi otomatisdiantara pemimpin dan individu-individu yangdipimpin”.

Sehingga dapat disimpulkan dari beberapapendapat para ahli diatas, bahwa kepemimpinansebenarnya adalah bagaimana pemimpin bisamengajak bawahannya menuju tujuan perusahaan.Oleh sebab itu seorang pimpinan harus bisamempengaruhi perilaku dan mendayagunakan parabawahannya agar mau bekerja sama dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawab untukmencapai keberhasilan perusahaan.

Teori Jalan-Tujuan (Path-goal Theory) dikembangkan oleh Robert House. Inti dari teori iniadalah bahwa merupakan kewajiban dan tugaspemimpin untuk memberikan informasi, dukunganatau sumber-sumber daya lain yang dibutuhkankepada para pengikut agar mereka bisa mencapaitujuan. Pemimpin yang efektif menurut teori ini harusbisa menunjukan jalan dan menghilangkan berbagairintangan demi pencapain tujuan kerja. Housemengidentifikasi empat perilaku kepemimpinan, yaitu;a. Pemimpin yang direktif, dengan ciri-ciri:1. Memberitahu kepada para pengikut mengenai

apa yang diharapkan dari mereka2. Menentukan pekerjaan yang harus mereka

selesaikan3. Memberikan bimbingan khusus terkait

dengan cara menyelesaikan berbagai tugas

b. Pimpinan yang Supportif, dengan ciri-ciri :1. Ramah2. Memperhatikan kebutuhan para pengikut

c. Pemimpin yang Partisipatif, dengan ciri-ciri :1. Berunding dengan para pengikut2. Menggunakan sara-saran mereka sebelum

mengambil suatu keputusan

d. Pemimpin yang berorientasi padapencapaian, dengan ciri-ciri :

1. Menetapkan tujuan-tujuan yang besar2. Mengharapkan para pengikutnya untuk bekerja

dengan sangat baik

Roberd House berasumsi bahwa pemimpinitu fleksibel dan bahwa pemimpin yang sama bisamenampilkan satu atau seluruh perilaku ini bergantungpada situasi yang ada. Hubungan perilakukepemimpinan dengan hasil (kinerja, kepuasan)ditentukan oleh variabel-variabel lingkungan yangberada diluar kendali karyawan yang meliputistruktur tugas, sistem otoritas formal, dan kelompokkerja dan variabel yang merupakan bagian darikarakteristik personal karyawan, yaitu pusat kendali,pengalaman dan kemampuan yang diyakini dimiliki.

Dimensi dan indikator yang digunakanmengacu pada teori jalur-tujuan (Path-Goal Theory)

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 42 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 45: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

dari Robert House dalam Robbins dan Coulter(2010:156) yaitu:1. Tipe Direktifa. Pimpinan yang memberikan bawahan tahu

apa yang diharapkan untuk dikerjakanb. Pimpinan yang memberikan bimbingan khususc. Pimpinan yang meminta bawahan untuk

menaati prosedur dan peraturan d. Pimpinanyang selalu membuat jadwal pekerjaan yangspesifik

2. Tipe Suportifa. Pimpinan yang memberikan perhatian

terhadap kebutuhan pegawaib. Pimpinan yang menciptakan iklim kerja yang

baik3. Tipe Partisipatifa. Pimpinan yang melakukan konsultasi

dengan bawahan dalam rangka mengambilsuatu keputusan

b. Pimpinan yang mempertimbangkan ide dansaran bawahan

Menurut House, bila pemimpin memberidorongan yang lebih besar terhadap pemenuhanharapan tersebut, maka semakin besar pula prestasiyang akan diperoleh para pegawainya. Housemengemukakan empat gaya kepemimpinan yangmenjadi perilaku seorang pemimpin yaitu:1. Kepemimpinan yang berorientasi pada prestasi2. Kepemimpinan direktif3. Kepemimpinan partisipatif4. Kepemimpinan suportif.

Implikasi manajerial terhadap gaya-gayatersebut adalah:1. Gaya Suportif, efektif diterapkan ketika

bawahan sedang melaksanakan tugas-tugasrutin dan tugas sederhana, juga efektifdigunakan ketika pegawai menghadapi tugas-tugas yang sulit dikerjakan, melalui pemberiandorongan semangat dan penanaman rasapercaya diri.

2. Gaya direktif, efektif diterapkan ketikabawahan menghadapi tugas yang tidak rutindan bersifat kompleks. Dengan menerapkangaya ini, pemimpin dapat mengurangiambivalensi terhadap tugas-tugas yang

dihadapi pegawainya. Melalui tujuan yangmenjadi tuntutan penyelesaian tugas-tugasyang ada padanya.

3. Gaya partisipatif, efektif digunakan ketikapemimpin membutuhkan informasi yangdiperlukan dalam rangka pengambilankeputusan, maupun pada saat para bawahanmenghadapi tugas-tugas yang tidak rutin danbersifat rutin.

4. Gaya yang berorientasi pada prestasi ,efektif digunakan ketika bawahan tinggalmenerima paket kerja, dan bawahan bersifatreseptif terhadap keputusan-keputusan yangdatang dari atas ke bawah, serti tidakdiikutsertakan dalam penentuan kegiatan.

2.3 Kinerja Organisasi

Dalam mencapai tujuannya, suatu organisasiselalu dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang harusdihadapi. Higgins, menyatakan bahwa ada dua kondisiyang dapat mempengaruhi kinerja organisasi, yaitukondisi lingkungan internal (kapabilitas) dan kondisilingkungan eksternal. Kapabilitas organisasi adalahkonsep yang dipakai untuk menunjuk pada kondisilingkungan internal yang terdiri atas dua faktorstratejik yaitu kekuatan dan kelemahan.

Kekuatan adalah situasi dan kemampuaninternal yang bersifat positif, yang memungkinkanorganisasi memiliki keuntungan stratejik dalammencapai sasarannya, sedangkan kelemahan adalahsituasi ketidakmampuan internal yang mengakbatkanorganisasi tidak dapat mencapai sasarannya, dankedua faktor ini saling berkaitan dan salingmempengaruhi. Adapun faktor yang perludiperhitungkan dalam melihat kemampuan intenalorganisasi antara lain : struktur organisai, sumber dayabaik dana maupun tenaga, lokasi, fasilitas yangmemiliki, integritas seluruh aparat/stag dan integritaskepemimpinan.

Menurut Nasucha (2013) kinerja organisasiadalah tingkat yang menunjukkan seberapa jauh suatuorganisasi dapat menjalankan secara aktual tugas danfungsinya sesuai dengan tujuan dan misi organisasi.Dimensi dari kinerja organisasi adalah Akuntabilitas,

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 43

Page 46: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Responsibilitas, dan Responsivitas yangdidefinisikan sebagai berikut:a. Akuntabilitas, menyusun agenda dan prioritas

pelayanan dan mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengankebutuhan dan aspirasi masyarakat.

b. Responsibilitas, yaitu menjelaskan apakahpelaksanaan kegiatan organisasi publiktersebut dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuaidengan kebijaksanaan organisasi baik yangimplisit maupun eksplisit.

c. Responsivitas, menunjukkan pada seberapabesar kebijakan dan kegiatan organisasi publiktunduk pada para pejabat politik yang dipiliholeh rakyat (elected officials).

3. METODE PENELITIAN

3.1 Perspektif Pendekatan Penelitian

Menurut Sugiyono (2016) metode penelitianbila dilihat dari landasan filsafat, data, dan analisisnyadapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu metodepenelitian kuantitatif, metode penelitian kualitatif, danmetode penelitian kombinasi (mixed methods).Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan,maka pendekatan penelitian yang digunakan padapenelitan ini adalah pendekatan kuantitatif eksplanatif,yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan,meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau

berbagai varibel yang timbul di masyarakat yangmenjadi objek penelitian melalui survey.

3.2 Polulasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2016), Populasi adalahobjek atau subjek yang mempunyai karakteristiktertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarikemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalampenelitian ini adalah seluruh pegawai DinasKomunikasi dan Informatika Kabupaten BanyuasinProvinsi Sumatera Selatan yang berjumlah sekitar 107orang.

Sampel adalah bagian kecil dari himpunanunit observasi yang memberikan keterangan atau datayang diperlukan. Pada penelitian ini akan dilakukandengan pengambilan sampel sebagai responden.Jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian iniadalah jumlah populasi sebanyak 107 orang pegawai.Teknik sampling yang digunakan adalah metodesampling acak stratifikasi (stratified randomsampling). Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwapada masing-masing golongan responden memilikipemahaman terhadap kinerja komunikasi daninformatika yang berbeda.

3.3 Definisi Operasional Varibel

Definisi operasional variabel bermaksud agarsemua varibel yang digunakan pada penelitiandiberikan definisi dan ditentukan metode atau teknikuntuk mengukur varibel-varibel tersebut. Operasionalvariabel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Operasional Variabel Penelitian

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 44 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 47: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Tabel 2. Operasional Variabel Penelitian Lanjutan

3.4 Teknis Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan padapenelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.Analisis regresi linier berganda digunakan untuk

meneliti apakah ada hubungan sebab akibat antarabeberapa variabel independen yaitu terdiri atas lebihdari satu variabel independen terhadap satu variabeldependen (Santoso, 2015). Bentuk persamaan darianalisis regresi linier berganda adalah:

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 45

Page 48: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Y = Kinerja Organisasia = KonstantaX1 = Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)X2 = Gaya Kepemimpinanb1, b2 = Koefisoen regresi variabel bebase = error

4. HASIL PENELITIAN

Analisis statistik yang digunakan dalampenelitian ini adalah analisis sederhana dan analisis

Tabel 3 diperoleh nilai korelasi positif sebesar0,645. Nilai tersebut menunjukkan adanya hubunganpositif yang erat antara Pendidikan dan PelatihanPegawai dengan Kinerja Organisasi. Hal ini berartibahwa semakin baik Pendidikan dan PelatihanPegawi, maka Kinerja Organisasi juga akan semakinbaik. Nilai koefisien determinasi (R2) diperolehsebesar 0, 416, artinya terdapat pengaruh positifsebesar 41,6 persen antara Pendidikan dan PelatihanPegawai terhadap Kinerja Organisasi. Nilai koefisienregresinya diperoleh sebesar 0,718 dan koefisienkonstantannya sebesar 0,612 sehingga modelregresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi X1 Terhadap Y

regresi berganda (multiple regression analysis).Dalam analisis regresi mensyaratkan skalapengukuran datanya sekurang-kurangnya adalah in-terval sehingga data yang digunakan dalam analisisini adalah dayta interval hasil konvesi dengan MSI.

4.1 Pengaruh Pendidikan dan PelatihanTerhadap Kinerja Organisasi

Untuk melakukan pengujian pertama yaitumenguji adanya pengaruh Pendidikan dan Pelatihan(X1) terhadap Kinerja Organisasi (Y) dilakukandengan analisi regresi sederhana. Hasil analisis regresisederhana terlihat pada tabel 3.

Hasil pengujian terhadap koefisien regresidiperoleh nilai t-hitung sebesar 6,433 dengan p-valuesebesar 0,000, karena p-value lebih kecil dari 0,05,maka H0 ditolak, artinya dengan taraf kepercayaansebesar 95% dapat dinyatakan bahwa Pendidikan danPelatihan memiliki pengaruh positif yang sangat nyataterhadap Kinerja Organisasi. Hal ini berarti bahwasemakin baik Pendidikan dan Pelatihan Pegawai,maka Kinerja Organisasinya juga akan semakinmeningkat.

4.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan TerhadapKinerja Organisasi

Pengujian kedua yaitu menguji adanyaY = 0,612 + 0,718 X1

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 46 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 49: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap KinerjaOrganisasi dengan analisis regresi sederhana.

Tabel 4 diperoleh nilai korelasi positif sebesar0,719 Nilai tersebut menunjukkan adanya hubunganpositif yang erat antara Gaya Kepemimpinan denganKinerja Organisasi. Hal ini berarti bahwa semakinefektif komunikasi pegawai, maka Kinerja Organisasijuga akan semakin baik.

Nilai koefisien determinasi (R2) diperolehsebesar 0, 517, artinya terdapat pengaruh positifsebesar 51,7 persen antara Gaya Kepemimpinanterhadap Kinerja Organisasi. Nilai koefisienregresinya diperoleh sebesar 0,745 dan koefisienkonstantannya sebesar 0,537 maka model regresinyaadalah sebagai berikut:

Hasil pengujian terhadap koefisien regresidiperoleh nilai t-hitung sebesar 7,875 dengan p-valuesebesar 0,000, karena p-value lebih kecil dari 0,05,maka H0 ditolak, artinya dengan taraf kepercayaansebesar 95% dapat dinyatakan bahwa GayaKepemimpinan berpengaruh sangat nyata terhadapKinerja Organisasi. Hal ini berarti bahwa jika GayaKepemimpinan berjalan efektif, maka KinerjaOrganisasi akan semakin meningkat lebih baik.

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi X2 Terhadap Y

Hasil analisis regresi sederhana terlihat padatabel 4.

4.3 Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)dan Gaya Kepemimpinan Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Organisasi

Pengujian ketiga yaitu menguji adanya pengaruhPendidikan dan Pelatihan (X1) dan GayaKepemimpinan (X2) secara bersama-sama terhadapKinerja Organisasi (Y) dilakukan dengan analisislinier berganda, diperoleh rangkuman model regresilinier berganda seperti pada tabel 5.

Tabel 5 diperoleh nilai korelasi ganda sebesar0,742. Nilai tersebut menunjukan adanya hubunganpositif yang erat antara Pendidikan dan Pelatihan(Diklat) dan Gaya Kepemimpinan secara bersama-sama dengan Kinerja Organisasi. Hal ini berartibahwa semakin baik Pendidikan dan PelatihanPegawai dan semakin efektif Gaya Kepemimpinansecara bersama-sama, maka Kinerja Organisasinyajuga akan semakin baik. Nilai Koefisien regresi hasil

Y = 0,537 + 0,745 X2

Tabel 5. Rangkuman Model Regresi LinierBerganda

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 47

Page 50: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

pendugaan dengan metode kuardrat terkecil

Tabel 6, kolom (B) menunjukkan nilai-nilaikoefiesien regresi untuk konstanta dan masing-masingvariabel bebas (X1 dan X2), kolom (Std. Error)menujukkan nilai kesalahan baku untuk parameterkoefisien regresi, kolom (Beta) menunjukan besarnyakoefisien regresi yang dibakukan atau menunjukkankoefisien jalur, kolom (t) menunjukan nilai t-hitunguntuk masing-masing parameter koefisien regresi.Hasil pendugaan koefisien regresi diatas diperoleh

Tabel 7 diperoleh nilai F-hitung sebesar 34,917atau nilai p-value(Sig) sebesar 0,000, karena nilaip-value < , maka H0 ditolak.

Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa tidakada pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) danGaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Organisasiditolak, sedangkan hipotesis yang menyatakan bahwaada pengaruh Pendidikan dan Pelatihan dan GayaKepemimpinan secara bersama-sama terhadapKinerja Organisasi Dinas Komunikasi danInformatika Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera

(Ordinary least square) bisa dilihat pada tabel 6.

persamaan regresi sebagai berikut:

4.4 Pengujian secara Simultan

Pengujian secara simultan dilakukan dengananalisis ragam (ANOVA-Analysis of variance)menggunakan statistik uji-F dapat dilihat pada tabel7.

Selatan diterima. Hal ini berarti bahwa jikaPendidikan dan Pelatihan dan Gaya Kepemimpinansecara bersama-sama berjalan efektif maka KinerjaOrganisasi Dinas Komunikasi dan InformatikaKabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatanakan meningkat.

4.5 Pengujian Secara Parsial

Hasil pengujian koefisien regresi secaraparsial dapat dilihat pada tabel 6. Dari tabel 6 dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut:

Tabel 6. Nilai Koefesien Regresi dan Hasil Pengujiannya

Y = 0,226 + 0,295 X1 + 0,547 X2

Tabel 7. Analisis Varians dan Hasil Pengujian

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 48 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 51: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

1. Nilai koefisien regresi untuk variabel Pendidikandan Pelatihan Pegawai diperoleh sebesar 0,295dengan nilai t-hitung sebesar 2,073 p-valuesebesar 0,043. Karena p-value < 5%, maka H0ditolak. Hal ini berarti bahwa meskipun GayaKepemimpinan tidak berubah, namun jikaPendidikan dan Pelatihan Pegawai meningkatlebih baik, maka Kinerja Organisasi menjadisemakin meningkat.

2. Koefisien regresi untuk variabel GayaKepemimpinan diperoleh sebesar 0,547 dengannilai t-hitung sebesar 4,125 dan p-value sebesar0,000. Karena p-value < 5% maka H0 ditolak.Artinaya dengan kepercayaan sebesar 95%dapat dinyatakan bahwa variabel gayakepemimpinan berpengaruh sangat nyataterhadap Kinerja Organiasasi. Hal ini berartibahwa meskipun Pendidikan dan PelatihanPegawai tidak berubah, namun jika GayaKepemimpinan meningkat lebih baik, makaKinerja Organisasi akan meningkat.

4.6 Pembahasan

Hasil analisis yang dilakukan dapat dijelaskansebagai berikut:

4.6.1 Pengaruh Pendidikan dan PelatihanTerhadap Kinerja Organisasi

Berdasarkan analisi regresi sederhanadiperoleh hasil nilai korelasi sebesat 0,645. Nilaitersebut menunjukkan adanya hubungan positif yangerat antara Pendidikan dan Pelatihan Pegawai(X1)dengan Kinerja Organisasi. Nila i koefesiendeterminasi (R2) diperoleh sebesar 0,416, artinyabahwa 41,6 persen variasi nilai Kinerja Organisasiditentukan oleh Pendidika dan Pelatihan Pegawai.

Model persamaan regresinya diperolehsebagai berikut:

Berdasarkan hasil pengujian, koefesienregresi di atas menunjukkan signifikan. Hal ini berartibahwa peningkatan satu satuan nilai Pendidikan dan

PelatihanPegawai akan diikuti oleh peningkatan nilaiKinerja Organisasi sebesar 0,718. Hal ini berartibahwa semakin baik Pendidikan dan PelatihanPegawai, maka Kinerja Organisasinya juga akansemakin meningkat. Dilihat berdasarkan nilaikoefesien determinasi sebesar 0,416 menunjukkanbahwa terdapat pengaruh yang nyata antaraPendidikan dan Pelatihan Pegawai terhadap KinerjaOrganisasi di Dinas Komunikasi dan InformatikaKabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatansebesar 41,6 persen.

4.6.2 Pengaruh Gaya KepemimpinanTerhadap Kinerja Organisasi

‘Berdasarkan analisi regresi sederhanadiperoleh hasil nilai korelasi sebesat 0,719. Nilaitersebut menunjukkan adanya hubungan positif yangerat antara Gaya Kepemimpinan dengan KinerjaOrganisasi. Nilai koefesien determinasi (R 2)diperoleh sebesar 0,517, artinya bahwa 51,7 persenvariasi nilai Kinerja Organisasi ditentukan oleh GayaKepemimpinan.Model persamaan regresinya diperoleh sebagaiberikut:

Berdasarkan hasil pengujian, koefesienregresi di atas menunjukkan signifikan. Hal ini berartibahwa peningkatan satu satuan nilai GayaKepemimpinan (X2) akan diikuti oleh peningkatannilai Kinerja Organisasi sebesar 0,745. Hal ini berartibahwa semakin baik Gaya Kepemimpinan, makaKinerja Organisasinya juga akan semakin meningkat.Dilihat berdasarkan nilai koefesien determinasisebesar 0,517 menunjukkan bahwa terdapat pengaruhyang nyata antara Gaya Kepemimpinan terhadapKinerja Organisasi di Dinas Komunikasi danInformatika Kabupaten Banyuasin Provinsi SumateraSelatan sebesar 51,7 persen.

4.6.3 Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan(Diklat) dan Gaya KepemimpinanTerhadap Kinerja Organisasi

Hasil analisis korelasi berganda (multiple)diperoleh nilai korelasi antara Pendidkan dan

Y = 0,612 + 0,718 X1

Y = 0,537 + 0,745 X2

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 49

Page 52: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Pelatihan (Diklat) dan Gaya Kepemimpinan denganKinerja Organiasi sebesar 0,742. Nilai tersebutmenunjukkan adanya hubungan yang sangat eratantara Pendidikan dan Pelatihan dan GayaKepemimpinan secara bersama-sama denganKinerja Organiasi. Artinya, semakin baik Pendidikandan Pelatihan dan Gaya Kepemimpinan secarabersama-sama maka kinarja Organisasi akansemakin Kinerja Oraganisasi akan semakinmeningkat.

Hasil pengujian secara simultan diperolehnilai f-hitung sebesar 34,917 atau nilai p-value (Sig)sebesar 0,000. Karena nilai p-value < , maka H0ditolak. Artinya, pada taraf nyata sebesar 5% dapatdinyatakan bahwa ada pengaruh yang sangat nyataantara Pendidikan dan Pelatihan dan GayaKepemimpinan secara bersama-sama terhadapKinerja Organisasi Dinas Komunikasi danInformatika Kabupaten Banyuasin Provinsi SumateraSelatan. Dengan demikian “ada pengaruh Pendidikandan Pelatihan dan Gaya Kepemimpinan terhadapKinerja Organisasi”, diterima.

Hasil Pengujian secara parsial diperoleh:

1. Nilai t-hitung untuk variabel Pendidikan danPelatihan (Diklat) sebesar 2,073 atau nilai p-value (Sig) sebesar 0,043. Karena nilai p-value< maka H0 ditolak. Artinya, dengan tingkatkepercayaan sebesar 95% dapat dinyatakanbahwa ada pengaruh yang nyata antaraPendidikan dan Pelatihan Pegawai terhadapKinerja Organisasi Dinas Komunikasi danInformatika Kabupaten Banyuasin ProvinsiSumatera Selatan, meskipun GayaKepemimpinan tetap. Besarnya pengaruhlangsung maupun tidak langsung dari Pendidikandan Pelatihan Pegawai terhadap KinerjaOrganisasi adalah sebesar 17,09 persen.

2. Nila i t-hitung untuk var iabel GayaKepemimpinan sebesar 4,125 atau nilai p-value(Sig) sebesar 0,000. Karena nilai p-value < ,maka H0 ditolak. Artinya, dengan tingkatkepercayaan sebesar 95% dapat dinyatakanbahwa ada pengaruh yang nyata antara Gaya

Kepemimpinan terhadap Kinerja OrganisasiDinas Komunikasi dan Informatika KabupatenBanyuasin Provinsi Sumatera Selatan, seperti:budaya organiasi, motivasi kerja, disiplin kerja,kompensasi dan lainnya.meskipun Pendidikandan Pelatihan tetap. Besarnya pengaruhlangsung maupun tidak langsung dari GayaKepemimpinan terhadap Kinerja Organisasiadalah sebesar 37,95 persen.

Nilai koefesien determinasi (R2) sebesar0,551. Artinya, variabel Pendidikan dan Pelatihan danGaya Kepemimpinan berpengaruh sebesar 55,1persen terhadap Kinerja Organisasi DinasKomunikasi dan Informatika Kabupaten BanyuasinProvinsi Sumatera Selatan dipengaruhi olehPendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan GayaKepemimpinan secara bersama-sama. Sedangkan44,9 persen lainnya ditentukan oleh faktor lainDukungan yang positif bagi pimpinan dan segenappegawai akan tercipta suasana dan situasi kerja yangkondusif, sehingga Kinerja Organiasi akan terpaculebih baik. Standar kerja, kualitas pekerjaanmerupakan tantangan bagi semua pegawai untukmelaksanakan suatu pekerjaan. Dengan demikianterdapat pengaruh yang sangat nyata antaraPendidikan dan Pelatihan dan Gaya Kepemimpinansecara bersama-sama terhadap Kinerja OrganiasiDinas Komunikasi dan Informatika KabupatenBanyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah menganalisis dan menginterpretasidata pada bab sebelumnya sehingga memperolehkesimpulan dan menjawab rumusan-rumusanmasalah pada peneltian ini. Kesimpulan penelitianadalah sebagai berikut:

1. Hasil pengujian menujukkan bahwaPendidikan dan Pelatihan (Diklat) pegawaiberpengaruh positif terhadap KinerjaOrganiasi Dinas Komunikasi dan InformatikaKabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 50 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 53: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Selatan. Besarnyapengaruh Pendidikan danPelatihan (Diklat) pegawai terhadap KinerjaOrganisasi Dinas Komunikasi dan InformatikaKabupaten Banyuasin Provinsi SumateraSelatan ditentukan oleh dimensi mutupendidikan dan pelatihan, pengembangansikap, dan keterampilan atau kemampuan.

2. Hasil pengujian menunjukan GayaKepemimpinan berpengaruh positif terhadapKinerja Organisasi Dinas Komunikasi danInformatika Kabupaten Banyuasin ProvinsiSumatera Selatan. Besarnya pengaruh GayaKepemimpinan terhadap Kinerja OrganisasiDinas Komunikasi dan Informatika KabupatenBanyuasin Provinsi Sumatera Selatanditentukan oleh dimensi pendorong, perintahatau petunjuk, motivasi, dan kerjasama denganbawahan.

3. Hasil pengujian secara simultan menunjukkanPendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan GayaKepemimpinan secara bersama-samaberpengaruh positif terhadap KinerjaOrganisasi. Besarnya pengaruh Pendidikandan Pelatihan (Diklat) dan GayaKepemimpinan terhadap Kinerja OrganisasiDinas Komunikasi dan Informatika KabupatenBanyuasin Provinsi Sumatera Selatan sebesar55,1 persen.

5.1 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasanpenelitian yang telah dipaparkan maka dapat diberikansaran sebagai berikut:1. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pegawai perlu

ditingkatkan melalui peningkatan mutu pendidkandan pelatiahan, pengembangan sikap pegawai,dan peningkatan keterampilan atau kemampuanpegawai dengan cara menambah iintensitas diklatteknis informatika.

2. Gaya Kepemimpinan yang ada sekarang perluditingkatkan melalui pelatihan kepemimpinandengan penekanan pada kemampuanpeningkatan pada pendorong, perintah atau

petunjuk, motivasi, dan kerjasama denganbawahan.

3. Tingginya faktor lain (44,9 persen) yangberpengaruh terhadap Kinerja Organiasi padaDinas Komunikasi dan Informatika KabupatenBanyuasin Provinsi Sumatera Selatan, sepertifaktor-faktor: budaya organisasi, motivasi kerja,disiplin kerja, dan kompensasi maka disarankanuntuk diadakan penelitian lebih lanjut tentangfaktor-faktor tersebut pengaruhnya terhadapkinerja organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Azwar, Widjaja 2009, Perencanaan SebagaiFungsi Manajemen, PT. Rineka Cipta,Jakarta.

[2] Bukhari Zainum 2007, Manajemen danMotivasi, Bumi Aksara, Jakarta.

[3] Chaizi Nasucha 2013, Reformasi AdministrasiPublic Teori dan Praktik, Grafindo, Jakarta.

[4] Kartini Kartono 2014, Pemimpin danKepemimpinan, PT Grafindo Persada,Jakarta.

[5] Notoatmodjo, Soekidjo 2009, PengembanganSumber Daya Manusia, Rineka Cipta,Jakarta.

[6] Rivai, Mulyadi D 2011, Kepemimpinan danPerilaku Organisasi, Rajawali Pers, Jakarta.

[7] Robert House, J. 1996, Path goal Theory ofLeadership: lessons, Lega Y, andReformulated Theory, “Leadship:Quarterly Vol 7 (3).

[98 Robbins, P. Stephen dan Mary Coulter. 2010.Manajemen, Diterjemahkan oleh Bob Sabran,Wibi Hardani. Erlangga, Jakarta.

[9] Sondang P. Siafian 2010, Manajemen

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 51

Page 54: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,Jakarta.

[10] Sugiyono 2014, Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta,Bandung.

[11] Santoso, S. 2015, SPSS 20 Pengolahan DataStatistik di Era Informasi, Elex MediaKomputindo, Jakarta.

[12]Tilaar, H,A,R 2009, Kekuasaan danPendidikan: Manajemen PendidikanNasional Dalam Pusaran Kekuasaan,Jakarta, Rineka Cipta.

[13] Undang-Undang Nomor 101 Tahun 2000,Tentang Pendidikan dan Pelatihan,Pegawai Negeri Sipil, Jakarta.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 52 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 55: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Strategi Pengembangan Industri Kain Tenun EndekDi Kota Denpasar Era Revolusi 4.0

Ni Putu Nina Wartika Dewi, Ni Putu Nina Eka LestariUniversitas Pendidikan Nasional

Postgraduate Management, Undiknas Graduate School, Bali, IndonesiaEmail: [email protected]

Abstrak: Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalampengembangan industri kerajinan kain tenun di kota Denpasar pada era revolusi 4.0. Selain itu, studi ini juga mempunyaitujuan untuk mengetahui startegi pengembangan industri kerajinan kain tenun, sebagai bagian dari sektor UMKMpada era revolusi 4.0. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan analisis deskriptif, melalui prosesanalisis faktor-faktor ekternal dan internal yang memperngaruhi perkembangan kain tenun endek di kota Denpasar.Penelitian ini melakukan pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis SWOT membandingkan faktor internal dan eksternal hingga dapat menentukan MatriksSWOT dan Matriks IE untuk penentuan strategi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa strategi yang sesuaidengan kondisi industri kain tenun endek berada pada kuadran satu adalah grown strategy pada matriks SWOT,sehingga mampu memaksimalkan kekuatan internal untuk mengembangkan peluang yang ada. Posisi bisnis industrykain tenun endek pada kuadran ke V dan strategi yang sesuai adalah strategi pertumbuhan dengan konsentrasi melaluiintegrasi horizontal.

Kata kunci: UMKM, industri kain tenun endek, Analisis SWOT

Abstract: This study aims to determine strengths and weaknesses factors in development of the woven fabric industryin Denpasar during revolutionary of 4.0 era. In addition, this study sets the objective to determine strategy fordevelopment of the woven fabric industry, as part of MSME’s sector during revolutionary of 4.0 era. This researchuses a quantitative approach, with descriptive analysis, through a process of external and internal factors analysis,which could influence the development of endek woven fabrics in Denpasar. This study collects data using aquestionnaire, observation and documentation which is then analyzed using the SWOT analysis technique, compar-ing internal and external factors, so it can determine the SWOT Matrix and IE Matrix for strategy determination. Theresults of this study indicate that strategy which suits conditions of the endek woven fabric industry in quadrant oneis a grown strategy in the SWOT matrix, so as to maximize internal strength to develop existing opportunities. Thebusiness position of the endek woven fabric industry is in the V quadrant and an appropriate strategy is a growthstrategy with concentration through horizontal integration.

Keywords: UMKM, Endek woven fabric industry, SWOT analysis

1. PENDAHULUAN

Kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Balitentang Peraturan Gubernur (Pergub) no 79 Tahun2018 yang mengatur hari pengunaan busana adat Bali,mulai menunjukkan dampak positif. Pengaturanpengunaan busana adat bali itu diluncurkan untukmemperkuat adat dan budaya Bali. Pemerintah

awalnya berharap, melalui Pergub ini, para pelakuusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),pedagang, pengusaha, di bidang pakaian adat Balimerespons dan memanfaatkan peluang ini. Denganadanya peraturan mengenai berbusana adat Bali ini,kini para pengusaha dan produsen pakaian adat Balimenerima kenaikan jumlah pesanan. Salah satu poinpenting dari Pergub ini adalah mewajibkan minimal

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 53

Page 56: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

enam kali dalam sebulan, bagi karyawan untukberpakaian adat Bali.

Usaha Kecil Mikro dan Menengah(UMKM) mempunyai peran yang strategis dalampembangunan ekonomi nasional. Peran tersebut yaituberperan dalam pertumbuhan ekonomi dan jugaberperan dalam pendistribusian hasil-hasilpembangunan (Singgih, 2006).

UMKM di Indonesia mencapai lebih dari90% dari semua perusahaan di luar sektor pertanian.Oleh karena itu, UMKM dipandang sebagai sumberterbesar dari lapangan pekerjaan dan menyediakanpendapatan utama bagi lebih dari 90% dari negaratenaga kerja (Bhasin, 2010:02).

Berdasar data yang diperoleh, pada tahun2019, terdapat 265.558 UMKM di seluruh Bali.UMKM terbanyak terdapat di Kabupaten Gianyar(91.511), Karangasem (38.954), Bangli (35.263),Badung (26.863), Jembrana (20.512), Tabanan(20.032), Denpasar (11.515) Buleleng (11.196),Klungkung (9.712). Dari segi besarnya usaha, yangmenonjol di Denpasar (Dinas Koperasi KotaDenpasar, 2019).

Meningkatnya perkembangan UMKM diKota Denpasar selama lima tahun belakangan ini,tidak lepas dari perhatian serius serta dukunganPemeritah kota Denpasar. Perkembangan UMKMselama ini didukung oleh pemberian kemudahanterhadap perizinan, membantu permodalan UMKMmelalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), melaksanakanmonitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh DinasKoperasi dan UMKM Kota Denpasar, DinasPerindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar(Sukaatmadja, 2014).

UMKM pun tumbuh dan terus berkembangsehingga mampu mendukung pergerakan rodaperekonomian di Kota Denpasar. PerkembanganUMKM dari tahun 2013 jumlah UMKM di KotaDenpasar sebanyak 11.575 UMKM, tahun 2014meningkat menjadi 11.877 UMKM, tahun 2015meningkat menjadi 11.905 UMKM, dan tahun 2016meningkat drastis menjadi 30.761 UMKM,

sedangkan pada tahun 2017 lalu jumlah tersebutmeningkat menjadi 30.840 UMKM dan 2018 menjadi31.826 UMKM (Dinas Koperasi Kota Denpasar,2019).

Terdapat 3 UMKM yang mendominasidiantara nya UMKM bidang Kuliner yang tersebardi kota Denpasar Mikro 2.7929 UMKM, Kecil 479UMKM, Menengah 445 UMKM. UMKM BidangFashion Mikro 34.114, Kecil 455 UMKM,Menengah 325 UMKM, dan UMKM bidangKerajinan Mikro 9.915 UMKM, Kecil 324 UMKM,dan Menengah 103 UMKM. UMKM bidang fash-ion adalah yang paling besar yang ada di KotaDenpasar.

Namun, UMKM produk kain tenun endek,sebagai kain khas pakaian adat Bali di Denpasar,masih terbilang cukup sedikit. Hal ini disebabkan olehbeberapa faktor, salah satunya para pengrajin kurangmampu berinovasi pada produk yang dihasilkan,sehingga UMKM produk kain tenun endek kurangmampu dalam bersaing guna meningkatkan kinerjapemasaran (Dinas Koperasi Kota Denpasar, 2019).

Kebutuhan kain tenun endek meningkat,mulai meningkat dengan dikeluarkannya Pergub No79 Tahun 2018 Hari Penggunaan Busana adat Bali,yang mewajibkan menggunakan pakaian adat 5 kalidalam sebulan. Hal ini menjadi peluang produksi kaintenun endek dari daerah lain, yang memiliki kualifikasisama dengan kain tenun endek peoduk lokalmemenuhi pasar lokal. Hal ini sangat disayangkanoleh para pengrajin, dimana produk lokal tidak mampubersaing di pasar lokal.

Banyak hal yang menyebabkanpermasalahan tersebut. Hasil pra observasimenyebutkan, alasan pertama disebabkan oleh prosesyang panjang, kurangnya pemberdayaan sumber dayamanusia khususnya generasi muda, dan lamanyaproses pembuatan. Hal ini berdampak padameningkatnya harga kain produksi lokal, selain ituvariasi motif yang dihasilkan oleh pengrajin cenderungmonoton, sehingga saat masuknya kain tenun daridaerah lain yang memiliki motif baru akan menarikdaya pikat konsumen.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 54 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 57: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Kemunculan teknologi di tengah era revolusiindustri 4.0, memberikan tantangan baru bagi pelakuUMKM untuk berinovasi dan beradaptasi denganteknologi yang ada (Fitriasari, 2017). Dengan adanyadigitalisasi yang terkoneksi luas maka pelaku usahaUMKM dapat menyebar luaskan barang atau jasayang mereka perjual belikan (Ardiansyah, 2016).

Dengan kata lain, kemajuan industrimenciptakan pasar yang luas sehingga dapatmenambah keuntungan bagi UMKM itu sendiri.Apabila revolusi industri 4.0 ini mampu diresponsdengan baik oleh pelaku industri kain endek di KotaDenpasar, maka mereka dapat meningkatkan kinerjausahanya untuk lebih efektif dan sukses ke depannya.Di sisi lain, revolusi industri 4.0 juga membawa anginsegar bagi pengusaha UMKM kain tenun endek diKota Denpasar, dalam memacu produktivitasmendorong inovasi teknologi, dan memfasilitasiinkubasi bisnis.

Studi ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahandalam pengembangan industri kerajinan kain tenundi kota Denpasar era revolusi 4.0. Selain itu, studi inijuga mempunyai tujuan untuk mengetahui startegipengembangan industri kerajinan kain tenun di kotaDenpasar era revolusi 4.0.

2. KAJIAN LITERATUR

Strategi merupakan suatu proses penentuanrencana para pemimpin puncak yang berfokus padatujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunansuatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebutdapat dicapai (Stephanie, 2018).

Menurut Umar, (2005) strategi merupakantindakan yang bersifat incremental (senantiasameningkat) dan terus-menerus, serta dilakukanberdasarkan sudut pandang tentang apa yangdiharapkan oleh para pelanggan di masa depan.Adapun Rangkuti (2008), berpendapat bahwa padaprinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkantiga tipe strategi, yaitu strategi manajemen, strategiinvestasi, dan strategi bisnis.

Strategi juga berkaitan erat denganpengembangan suatu organisasi. Iban (2015:23-30)merumuskan definisi mengenai pengembangan dalamkonteks strategi yaitu memajukan dan memperbaikiatau meningkatkan sesuatu yang telah ada. Wilantara(2016:34-42) menyatakan pengembangan bertujuanuntuk mengembangkan produk yang pelayanan yangberkualitas, seimbang dan bertahan.

Strategi pengembangan dibutuhkan bagisektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).Pemerintah melalui Kementerian Koperasi danUMKM mendefinisikan istilah usaha kecil danmenengah dalam Undang-Undang No 9 Tahun 1995(Sriasih, 2016).

Usaha kecil didefinisikan sebagai kegiatanekonomi yang dilakukan oleh perseorangan danrumah tangga maupun suatu badan bertujuan untukmemproduksi barang atau jasa untuk diperniagakansecara komersal dan mempunyai omzet penjualan(satu) miliar rupiah atau kurang. Sementara usahamenengah didefinisikan sebagai kegiatan ekonomiyang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tanggamaupun suatu badan dengan tujuan untukmenghasilkan atau memproduksi barang atau jasauntuk diperniagakan secara komersial danmempunyai omzet penjualan lebih dari 1(satu) miliar.

Dalam menganalisis strategi pengembangan,beberapa praktisi maupun akademisi cukup akrabdengan beberapa analisis seperti Matriks TOWS atauMatriks SWOT, Matriks BCG, Matriks InternalEksternal, Matrik, SPACE, Matriks Grand Strategy(Rangkuti, 2014). Menurut (Chandler, 2019: 43),SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatandan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber dayayang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan- tantangan yangdihadapi.

Strategi pengembangan UMKM semakinmemperoleh tantangan di era revolusi industri 4.0.Menurut Marsudi (2019) industri 4.0 pertama kalitahun 2011 di Jerman yang ditandai dengan revolusidigital. Revolusi digital diadopsi dari perkembanganteknologi komputer yang terus berkembang dari waktu

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 55

Page 58: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

ke waktu. Revolusi industri 4.0 ini dimulai dari ditandaidengan dimanfaatkannya teknologi digital daninformasi sepenuhnya (Savitri, 2019:36-44).

Model bisnis modern yang digunakan saatini sangat dinamis, sehingga mempengaruhi industridi masa sekarang yang tidak hanya berfokus padaproses produksi, tetapi juga mempengaruhi rantai nilaiperusahaan (Nurjannah, 2014).

Perkembangan yang dapat dirasakan sepertiintegrasi pemanfaatan jaringan dengan teknologiinternet dan cybernetika (Kotler, 2017:318). Revolusiindustri 4.0 juga kemudian mendorong dijalankannyastrategi marketing/pemasaran 4.0 yang didefinisikansebagai pendekatan pemasaran yang menggabungkaninteraksi online dan offline antara perusahan danpelanggan, serta memadukan gaya dan substansi(Kartajaya, 2017:143).

Tahwin (2014) menyampaikan strategipengembangan industri UMKM batik tulis Lasem.Strategi tersebut menunjukkan agar industri batik tulislasem menjadi kegiatan ekonomi yang memiliki nilaitambah dan berdaya saing tinggi. Endaryono (2016)menyebutkan bahwa dalam kaitannya denganmotivasi dan mitra pembangun, perlu dikembangkanjaringan pemasaran dengan memanfaatkannetworking serta mengembangkan quality control.

Suryadi (2018) menyebutkan bahwa untukmenghadapi tantangan dalam menghadapiperekonomian di masa yang akan datang, dibutuhkanwirausaha-wirausaha yang tahan banting, punya dayasaing global dan memegang nilai-nilai luhur dan cintapada negerinya. Kewirausahaan ini dirasakansemakin penting peranannya dalam pengembanganperekonomian nasional, serta efektif untukmeningkatkan kesejahteraan rakyat (Wahjusaputri,2017).

Asriati (2019) menyebutkan identifikasipotensi-potensi pengembangan entrepreneurship diBengkayang melalui pemetaan potensi usaha berbasisanalisis SWOT dan GPS. Riset tersebut mampumenggali isu-isu strategis yang berkaitan denganpengembangan enterpreneurship di Kabupaten

Bengkayang. Endaryono (2018) menyampaikanbahwa isu-isu yang sering muncul antara laindiperlukan bantuan modal kerja dalam pengembanganusaha, pembinaan dan pendampingan pelaku UMKMoleh dinas terkait, penyediaan bahan baku, penyediaanperalatan usaha, kemudahan dalam perizinan usaha,dan pemasaran produk yang dihasilkan terkordinirdalam kawasan isndustri terpadu mandiri.

Arifianto (2018) menyebutkan kajian padaindustri kerajian topeng di era revolusi 4.0,menyebutkan produk kerajinan memiliki segmentasipasar masyarakat yang lebih luas, dengan kemudahanpemasaran di era digital. Nurcahyani (2018) dalamkajiannya tentang pengembangan produk kain tenunikat sintang menyebutkan bahwa strategi yangdilakukan berjalan dengan baik dan diperlukanketerlibatan pihak lain seperti yayasan dan PemerintahDaerah. Lestari (2014) melalui analisis SWOTmemposisikan industri UMKM kerajinan ukiran kayuadapada kuadran II, yang menandakan industri cukupkuat namun menghadapi tantangan yang besar.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di kota Denpasarkarena kota Denpasar memproduksi kain tenun endekyang unik, dan telah menjadi ikon Kota Denpasar.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptifkuantitatif.

Variabel dalam analisis SWOT yang dilakukandalam penelitian ini digolongkan dalam empat variabeldalam dua faktor. Dua variabel pertama adalah faktorinternal. Faktor internal terdiri dari kekuatan(strengths) dan kelemahan (weakness). Strengthadalah kondisi kekuatan yang ada dalam industripengembangan kain tenun endek di Kota Denpasar.Weakness adalah kelemahan di masa yang akandatang yang terdiri dari tenaga kerja, keterampilankerja, harga produk, bahan baku, kemitraan, jangkapasar, akses modal, mutu produk, inovasi, teknologidan marketing (Sugiyono, 2018).

Dua variael kedua adalah faktor ekternal.Faktor ini terdiri dari peluang (opportunities) dan

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 56 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 59: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

ancaman (threats) (Stephanie, 2018). Opportunityadalah kondisi peluang dan kondisi yang berkembangdi masa yang akan datang. Adapun threat merupakankondisi yang mengancam dari luar indusry yangterjadi dalam industry pengembangan kain tenunendek di Kota Denpasar yang terdiri dari: dukunganpemerintah, subsidi, pesaing, jumlah penduduk,pendapatan masyarakat, hambatan masuk pasar,lingkungan bisnis, pemasok, dan perubahan gaya hidupkonsumen.

Jenis data dalam penelitian ini adalah datakuantitatif yang diperoleh seperti umur, jenis kelamin,jejang pendidikan, serta nilai dari sekor dari skala liket,kuesioner yang digunakan (Umar, 2002). Data inidiperoleh melalui sumber data primer, yaitu hasilpengamatan dengan informan yaitu pelaku UMKMindustri kain tenun endek di Kota Denpasar baik ituwanita atau pria dengan menggunakan kuesioner.Selain itu, terdapat juga sumber data sekunder, yangsifatnya mendukung keperluan data primer sepertibuku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitandengan topik penelitian.

Populasi dari penelitian ini adalah industri kaintenun endek yang tegolong dalam UMKM KotaDenpasar berdasarkan jumlah pengelola (penjual) danpengerajin, dimana yang tersebar di Kota Denpasarsebanyak 18 industri. Terdapat tiga teknikpengumpulan data yang dilakukan di penelitian ini,

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Matrik Perencanaan Strategi Kuantitatif.

yaitu observasi, kuesioner, dan dokumentasi.Instrumen penelitian yang dugunakan dalam penelitianini menggunakan deskriptif. Instrumen disebar melaluisurvei kepustakaan dan survei lapangan denganobsevasi dan dengan kuesioner. Observasi dankuesioner dilakukan langsung kepada pengelola(pedagang) dan pengrajin kain tenun endek. Danmemberikan kuesioner kepada responden.

Untuk mengidentifikasi faktor internal(kekuatan dan kelemahan) dan faktor ekternal(peluang dan tantangan) dalam UMKM KotaDenpasar digunakan analisis SWOT. Analisis SWOTIni di identifikasi berbagai faktor secara sistematisuntuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis inididasarkan pada logika yang dapat memaksimalkankekuatan (strengths) dan peluang (opportunities),namun secara bersamaan dapat meminimalkankelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).

Analisis kemudian disusun denganmenggunakan kerangka formulai strategis sebagaiberikut.

1. Tahap Pengumpulan Data

Evaluasi Faktor Evaluasi Faktor MatrikEkternal Internal Profil

2. Tahap Analisis

Setelah masing-masing aspek dibobotkan,selanjutnya diadakan penilaian dengan menggunkanhasil identifikasi SWOT, seperti pada tabel berikut.

Tabel 1. Tahap Analisis

Tabel 2. Pembobotan SWOT

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 57

Page 60: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Langkah seterusnya dibentuk diagramSWOT dibentuk diagram analisis SWOT dengan carapembobotan terhadap variable-variabel terukur(aspek kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.Hal ini sejalan dengan grafik berikut.

Matrik Internal dan Eksternal

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Minat masyarakat Kota Denpasar dalamwirausaha industry kain tenun cukup tinggi danmembuka peluang usaha kain tenun endek. Terdapat18 pengusaha kain tenun endek yang berada di KotaDenpasar yang sekaligus menjadi responden. Namausaha maupun pemilik kain tenun endek tersebutantara lain sebagai berikut.

Gambar 1. Matriks Internal dan Eksternal

Tabel 3. Responden/Informan

Tabel 3. Responden/Informan (Lanjutan)

Sumber: Data diolah, 2020Berdasarkan hasil identifkasi posisi strategis

industri kain tenun endek bahwa faktor eksternalpeluang yang dimiliki industri kerajinan kain tenunendek 1,54 ini relative masih besar, walaupunmemiliki skor nilai yang lebih kecil dibandingkandengan faktor ancaman 0,99. Kondisi inimengindikasikan bahwa industri kerajinan kain tenunendek masih dapat memanfaatkan peluang eksternalyang memberikan keuntungan bagi usaha kerajinanditengah ancaman yang juga harus dihadapi olehindustri kerajinan kain tenun endek seperti saat iniyaitu pandemic covid-19.

Survey kemudian diberikan kepada 18responden tersebut. Dari hasil kuesioner, dilakukananalisis faktor secara eksternal berupa peluang dan

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 58 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 61: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Tabel 4. Matriks IFE

ancaman, serta analisis faktor internal berupakekuatan dan kelemahan. Hasil dari survey dapatdilihat melalui tabel berikut. Komponen faktor internal

dapat dilihat melalui tabel untuk matriks IFE, adapunkomponen faktor eksternal dapat dilihat melalui tabeluntuk matriks EFE berikut.

Sumber: Data diolah, 2020

Tabel 5. Matriks EFE (Faktor Eksternal)

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 59

Page 62: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Tabel 5. Matriks EFE (Faktor Eksternal) (lanjutam)

Beberapa peluang eksternal tersebut adalahdukungan pemerintah atas eksitensi umkm tinggi,umkm dapat bersaing dipasar dunia, subsidipemerintah bagi pelaku umkm, sehingga secaraekonomis menjaga permintaan pasar dan stabilitasharga bahan baku, peningkatan kesejahteraanmasyarakat sejalan dengan perbaikan ekonomi,infrastruktur yang semakin baik dan semakinbersaingnya industry kerajinan baik di pasar lokalmaupun pasar global. Sementara ancaman yangdihadapi industri kain tenun endek adalah jumlahpersaingan yang semakin meningkat, hambatan masukpasar, globalisasi, prodak pesaing, kebiasaan

Sumber: Data diolah, 2020

pelanggan, perubahan cara pandang, meningkatnyaharga bahan baku, munculnya banyak pengusahabaru,lesunya perekonomian, perubahan gaya hidupkonsumen, regenerasi muda kurang. Kondisi internaldan eksternal yang dihadapi industri kain tenunendek menuntut pentingnya strategi pemberdayaanusaha yang komprehensif dan integrative yangbukan hanya untuk mencapai tujuan jangka pendekyaitu keuntungan usaha namun juga tujuan jangkapanjang yaitu kontinuitas usaha baik produksi danpasar.

Matriks SWOT

Gambar 2. Matriks SWOT

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 60 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 63: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Setelah mengetahui posisi perusahaan di kuadran satudimana strategi yang paling sesuai adalah strategiagresif dimana strategi ini adalah staregi yang

Posisi bisnis industri kain tenun endek padakuadran ke V dan strategi yang sesuai adalah strategipertumbuhan dengan konsentrasi melalui integrasihorizontal. Strategi pertumbuhan melalui intergrasihorizontal menurut Wheelen & Hunger (2012) darisisi internal hendaknya segmen pasar diperluasmenjadi lebih besar, dan didukung strategi dari analisisSWOT. Solusi yang dapat dilakukan ketika beradapada kuadran V dan didukung strategi dari analisisSWOT antara lain: (1) peningkatan segmen pasardengan memperluas daerah pemasaran; (2)melakukan kerjasama dengan perusahaan sejenis; (3)fokus pada sumber daya manusia; dan (4)peningkatan yang berkelanjutan.

5. PENUTUP

Dari analisis yang dilakukan terhadaplingkungan internal dan eksternal maka dapat diambildua simpulan. Simpulan pertama strategipengembangan Kain Tenun Endek di Kota Denpasar,dilihat dari hasil perhitungan matrik Internal danEkternal, posisi Industri Kain Tenun Endek di KotaDenpasar berada pada kuadran I strategi agresifdimana strategi ini merupakan startegi uangmenunjukan kemajuan dari perusahaan, pada kuadran

Gambar 3. Analisis Matriks SWOT Sumber: Data diolah, 2020

menunju kemajuan dari perusahaan.

Analisis Matriks SWOT

I dalam diagram analisis SWOT. Ini merupakansituasi yang menguntungkan karena memilikikekuatan yang cukup untuk memanfaatkan peluang,sehingga perusahaan dapat melakukan strategipertumbungan agresif (Growth Oriented Strategy).Simpulan kedua, posisi bisnis industry kain tenun endekpada kuadran ke V dan strategi yang sesuai adalahstrategi pertumbuhan dengan konsentrasi melaluiintegrasi horizontal.

Pemerintah diharapkan dapat memantumemperkenalkan prodak hasil industri parapengerjaini kain tenun endek, dengan selalumegadakan pameran-pameran, dan pemerintah jugaharus berkomitmen membantu para pengerajin lokaluntuk tetap eksis lewat pemasaran berbasis plarformdigital yang sangat cocok diterapkan dimasa pandemidengan berpedoman pada protokol kesehatan covid-19. Pemerintah daerah juga perlu meningkatkanpenyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dengantujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas,sekaigus memotivasi generasi muda agar generasimuda menumbuhkan minat terhadaap kerajinantenun. Pengerajin harus jelas dan konsistenpempertahankan kreativitas dan kualitas produk yangdipasarkan sehingga konsumen tetap bisa mendapatproduk yang dipasarkan lewat marketplace, dan tetap

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 61

Page 64: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

menggunakan bahan baku serta alat yang baik danmemadai.

Penelitian dengan memakai matriks SWOTdan IE ini mempunya kelemahan yakni tunduk padawaktu dan subjektif. Sehingga diharapkan padapenelitian berikutnya, dapat menggunakan modelmatriks lainnya yang mampu menghasilkan data yanglebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ardiansyah, Tedy. 2016. Model PengembanganWirausahawan Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM) yang Sukses. JurnalSosio E-Kons Vol. (8). No (1).

[2] Arifianto, Endra Yuafanedi; Himawan, Rakhmat.2018. Strategi Pengembangan Industri KreatifKerajinan Topeng Era Industri. JurusanTeknik Industri, Fakultas Teknik, UniversitasBrawijaya. Publikasi Ilmiah ProsidingSeminar Nasional IENACO.

[3] Asriati, Nuraini. 2019. Strategi PengembanganEntrepreneurship di Kabupaten Bengkayang.Proceedings International Conference onTeaching and Education (ICoTE) Vol. 2

[4] Balbir B; Venkataramany, Sivakumar 2010.Globalization of Entrepreneurship: PolicyConsiderations for SME Development inIndonesia. The International Business &Economics Research Journal. 9.4 ProQuest

[5] Chandler, Alfred. 2014. Strategy and Structure:Chapters in The History of AmericanIndustrial Enterprice. Wiley, New York.

[6] Dinas Koperasi Kota Denpasar. 2019. DataUMKM Kota Denpasar . http://ukmdiskop.denpasarkota.go.id/

[7] Endaryono, Bakti Toni; Djuhartono, Tjipto. 2018.Membangun Jaringan Pasar untukMengembangkan Usaha Produk Lokal

Dalam Menumbuh Kembangkan UsahaBerbasis Sumber Daya Lokal Melalui UsahaMikro dan Keuangan Mikro. Jurnal SosioE-Kons Vol 10 No (3)

[8] Endaryono, Teguh. 2016. Identifikasi MotivasiWirausaha Perempuan Pedesaan denganHadirnya Mitra Pembangun BerdasarkanPendekatan Teori Harapan. JurnalManajemen, Strategi Bisnis danKewirausahaan, [S.l.], p. 179 – 189.

[9] Fitriasari, Fika. 2017. Strategi PengembanganPembiayaan Usaha Mikro Kecil danMenengah (UMKM) Di Indonesia.

[10] Hunger, J.D. dan Wheelen, T.L. 2012.Strategic Management and Bussiness Policy:Toward Global Sustainability (13th Edition).Pearson. New York.

[11] Iban, Sofyan. 2015. Manajemen Strategi. GrahaIlmu, Yogyakarta.

[12] Kartajaya, Hermawan. 2017. Citizens 4.0.Gramedia, Jakarta.

[13] Kementerian Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, danMenengah. 2008. Undang Undang RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2008 TentangUsaha Mikro Kecil dan Menengah.

[14] Kota Denpasar Dalam Angka 2019. BadanPusat Statistik Provinsi Bali.www.denpasarkota.bps.go.id.

[15] Kotler, Philip; Kartajaya, Hermawan; Setiawan,Iwan. 2017. Marketing 4.0. Wiley, New York.

[16] Lestari, Nina Eka. 2014. StrategiPengembangan Industri Kerajinan UkiranKayu di Kabupaten Gianyar Prov. Bali.Disertasi Program Doktor, Program StudiIlmu Ekonomi, Program PascasarjanaUniversitas Udayana. Diterbitkan.

[17] Marsudi, Almatius; Widjaja, Yunus. 2019. Industri

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 62 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 65: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

4.0 dan Dampaknya Terhadap FinancialTechnology Serta Kesiapan Tenaga Kerja DiIndonesia. Ikraith Ekonomika Vol.2 No.2

[18] Nurcahyani, L. 2018. Strategi PengembanganProduk Kain Tenun Ikat Sintang. JurnalPendidikan dan Kebudayaan, 3(1), 56 -72.

[19] Nurjannah, Siti; Sahuri, Chalid. 2014. EfektivitasPelaksanaan Program PengembanganKewirausahaan Usaha Mikro Kecil danMenengah Oleh Dinas Koperasi UsahaMikro Kecil dan Menengah Kota Pekanbaru.Jurnal Online Mahasiswa JOM FisipUniversitas Riau Vol. 1 No. 2.

[20] Rangkuti, F. 2008. The Power of Brands.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

[21]Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: TeknikMembedah Kasus Bisnis. PT GramediaPustaka Utama, Jakarta.

[22]Savitri, Astrid. 2019. Revolusi Industri 4.0:Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di EraDisrupsi 4.0. Genesis, Yogyakarta.

[23]Singgih, M. N. 2006. Strategi Penguatan UsahaMikro Kecil Menengah (UMKM) SebagaiRefleksi Pembelajaran Krisis EkonomiIndonesia. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 3(3),218-227.

[24]Sriasih, Ketut; Adi, Yudana. 2016. MenciptakanKeunggulan Bersaing UKM BerbasisKewirausahaan. Prosiding Seminar Nasional2016 Inovasi IPTEKS Perguruan Tinggiuntuk Meningkatkan KesejahteraanMasyarakat dari Lembaga Penelitian danPemberdayaan Masyarakat (LPPM) UnmasDenpasar 29-30

[25]Stephanie, K. Marrus. 2018. Desain PenelitianManajemen Strategik. Rajawali Press, Jakarta.

[26]Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. AFABETA. Bandung.

[27]Sukaatmadja, Gde; Yasa, Kerti.; Rahyud,Henny; Widagda, Jaya. 2014 StrategiPengembangan Pasar Tradisional BerbasisKearifan Lokal untuk MengentaskanKemiskinan di Bali. Jurnal Manajemen,Strategi Bisnis dan Kewirausahaan:Volume 8 Nomor 2

[28]Suryadi, Dedy. 2018 Peran dan StrategiPerkembangan Kewirausahaan danTantangannya Dalam MenghadapiPerekonomian di Masa Yang Akan Datang.Dampaknya Terhadap Financial TechnologySerta Kesiapan Tenaga Kerja di Indonesia.Jurnal Universitas Bale Bandung, No. 1–14.

[29]Tahwin, Muhammad; Aviv, Mahmudi A. 2014.Strategi Pengembangan Usaha Batik TulisLasem Dengan Analisis SWOT . FokusEkonomi Vol. 9 No. 2

[30]Umar, Husein. 2002. Metode Riset BisnisGramedia Pustaka Utama. Jakarta.

[31]Umar, H. 2005. Strategic Management inAction. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

[32]Wahjusaputri, Sintha; Siregar, Ahmad Faisal.2017. Kewirausahaan (Entreprenuership)Berbasis Manajemen Strategik bagiWirausaha Baru di Kecamatan KebayoranLama Utara, Jakarta Selatan.

[33]Wilantara, Susilawati. 2016. Strategi &Kebijakan Pengembangan UMKM. RefikaAditama, Bandung.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 63

Page 66: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja KaryawanPt Minanga Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Rani Anwar

Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas Baturaja

e-mail: [email protected]

Abstract: Analysis tool used in this research is doubled linear regression. The purpose of this research is to know thediscipline of work either partially or simultaneously to employees’ performance of PT Minanga Ogan KabupatenOgan Komering Ulu. The results of this study is either partially or simultaneously discipline of work influence theperformance of employees of PT Minanga Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Where, coefficient t-hitung X1(Discipline Of Work) is equal to 12,189. F-count value 676,670 and F-table value is 3.10 this means Fcount> Ftableso it can be concluded that discipline of work influence simultaneously to employees’ performance at PT MinangaOgan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Keywords: performance, discipline of work skills, employees

Abstrak: Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui disiplin kerja baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja karyawan PT MinangaOgan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Hasil penelitian ini baik secara parsial maupun simultan kedisiplinan kerjaberpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Minanga Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Dimana koefisien t-hitungX1 (Disiplin Kerja) adalah sebesar 12,189. Nilai F hitung 676,670 dan nilai F tabel 3,10 artinya Fhitung > Ftabel sehinggadapat disimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan pada PT MinangaOgan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Kata kunci: kinerja, disiplin keterampilan kerja, karyawan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini kegiatanperekonomian dunia mengalami perkembangan yangsangat pesat sehingga kemajuan yang dicapai darisegala aspek ekonomi akan diikuti oleh kemajuansektor lain. Perubahan sektor tersebut akanmembawa pengaruh didalam organisasi. Manusiamerupakan unsur yang terpenting dalam suatuorganisasi. Tanpa adanya peran manusia sebagaipenggerak suatu organisasi tidak akan berjalan.Menurut Terry dan Rue (2014:82), yang menyatakansebenarnya manusia adalah yang paling terdepan.

Dengan cara mengorganisir, orang-orangdipersatuka dalam pelaksanaan tugas-tugas yangsaling berkaitan. Oleh karena itu, manusia merupakanpenggerak dan penentu jalannya suatu organisasi.

Sumber daya manusia salah satu unsurterpenting yang dimiliki oleh perusahaan karena dalammencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan .Sumber daya manusia tentunya dibutuhkan sebagaipenggerak atau pendorongnya. Manajemen sumberdaya manusia adalah segala potensi yang ada padamanusia baik berupa akal pikiran, tenaga,keterampilan yang dapat digunakan baik untuk dirinyasendiri maupun untuk organisasi atau perusahaan.Oleh karena itu, sumber daya manusia harus dikelola

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 64 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 67: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

dan dijaga dengan baik untuk meningkatkanefektivitas dan efisiensi organisasi atau perusahaan.

Manajemen yang baik dalam sebuahperusahaan ialah menempatkan orang yang tepatpada posisi yang tepat. Oleh sebab itu, perusahaanmemiliki kualifikasi sumber daya manusia yang sesuaidengan sesuai kriteria perusahaan. Salah satukualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan yaitudisiplin kerja. Disiplin kerja adalah suatu sikap danperilaku seseorang yang menunjukkan ketaatan,kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban padaperaturan perusahaan atau organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku. meningkatkan kinerjakaryawan tersebut.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerjaadalah disiplin kerja. Setiap perusahaan selalumengharapkan karyawannya mempunyai disiplinyang tinggi terhadap perusahaan. Sebab, kedisiplinanberisikan peraturan-peraturan yang diberikan olehperusahaan untuk ditaati dan dijakankan olehkaryawan. Dengan kedisiplinan diharapkan dapatmembuat pekerjaan seefisien mungkin danterpeliharanya tata tertib perusahaan, serta karyawandapat menjalankan tugasnya dengan penuh kesadaranserta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannyasemaskimal mungkin demi terwujudnya tujuanperusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut penulismerumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu“Apakah disiplin kerja berpengaruh baik secaraparsial maupun simultan terhadap kinerja karyawanPT Minanga Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu?”

2. Landasan Teori

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusiamerupakan bagian dari ilmu manajemen yangmemfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranansumber daya manusia dalam kegiatan suatuorganisasi.

Manajemen sumber daya manusia (humanresources management) berbeda denganmanajemen personalia (personnel management).Menurut Sule dan Saefullah (2009:13) manajemensumber daya manusia adalah penerapan manajemenberdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumberdaya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kitajalankan dan bagaimana sumber daya manusia yangterbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerjabersama kita dengan kualitas pekerjaan yangsenantiasa konstan ataupun bertambah.

Sudaryono (2015: 121), sumber dayamanusia adalah ilmu dan seni yang mengaturhubungan dan peran tenaga kerja agar efisien danefektif sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan,karyawan dan masyarakat.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkanbahwa manajemen sumber daya manusia adalahpengelolaan individu-individu yang bekerja dalamorganisasi yang berupa hubungan antara pekerjaandengan pekerjaan, terutama untuk menciptakanpemanfaatan individu-individu secara produktifsebagai usaha mencapai tujuan organisasi dan dalamrangka perwujudan kepuasan kebutuhan individu-indiviu tersebut.

2.2 Disiplin Kerja

Alma (2012:203) mengatakan bahwa disiplinkerja dapat diartikan sebagai suatu sikap patuh, sikap,tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai denganperaturan perusahaan baik yang tertulis maupun tidak.Penegakan disiplin tidak dapat dilakukan seketika, tapiharus dilatih dan diawasi sejak dini dan rutin.Karyawan dilatih dan diberi sangsi dari yang ringansampai hukuman berat. Dan yang terpentingkaryawan diikut sertakan merumuskan aturan-aturandisiplin tersebut, agar dipatuhi bersama.

Menurut Ariko (Stoner 2012:309), disiplinkerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorangmenaati semua peraturan perusahaan atau organisasidan norma-norma sosial yang berlaku. Adapunindikator disiplin kerja menurut Ariko (Mathis,2013:236) yaitu sebagai berikut:

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 65

Page 68: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

1. Absensi yaitu pendataan kehadiran karyawanyang sekaligus merupakan alat untuk melihatsejauhmana karyawan mematuhi peraturan yangberlaku dalam perusahaan.

2. Sikap dan perilaku yaitu tingkat penyesuaian diriseorang karyawan dalam melaksanakan tugasatasannya.

3. Tanggung jawab yaitu hasil kerja karyawan ataspekerjaan yang diserahkan kepadanya.

2.3 Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah tingkat di manakaryawan mencapai persyaratan-persyaratanpekerjaan. Adapun manfaat dari penilaian kinerjakaryawan (Sumarni dan Soeprihanto, 2010:376) yaitusebagai berikut:

1. Memberi informasi yang dapat membantu didalam keputusan-keputusan yang berkaitandengan masalah promosi, kenaikan gaji, transfermaupun pemberhentian tenaga kerja.

2. Dapat digunakan untuk mendorongpengembangan karyawan.

Menurut Kasmir (2019:181) kinerja adalahhasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalammenyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yangdiberikan dalam suatu periode tertentu. Kemudiankinerja dapat di ukur dari kemampuannyamenyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yangdiberikan. Artinya dalam kinerja mengandung unsurstandar pencapaian yang harus dipenuhi.

Adapn faktor-faktor yang mempengaruhikinerja adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan dan keahlian yang dimiliki seseorangdalam melakukan suatu pekerjaan

2. Pengetahuan tentang pekerjaan

3. Rancangan pekerjaan yang akan memudahkankaryawan dalam mencapai tujuannya

4. Kepribadian yang dimiliki seseorang

5. Motivasi kerja merupakan dorongan bagiseseorang untuk melakukan pekerjaan

6. Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dalammenghadapi atau memerintah bawahannya

7. Budaya organisasi merupakan kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang berlaku dandimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan

8. Kepuasan kerja seseorang sebelum dan setelahmelakukan suatu pekerjaan

9. Lingkungan kerjanmerupaka kondisi di sekitarlokasi tempat kerja

10.Loyalitas merupakan kesetiaan karyawan untuktetap bekerja dan membela perusahaan di manatempatnya bekerja

11. Komitmen merupakan kepatuhan karyawan untukmenjalankan kebijakan atau peraturamperusahaan dalam bekerja

12.Disiplin kerja merupakan usaha karyawan untukmenjalankan aktivitas kerjanya secara sungguh-sungguh

2.4 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap KinerjaKaryawan

Penilaian kinerja penting artinya bukan hanyauntuk kepentingan perusahaan semata, akan tetapijuga untuk kepentingan karyawan itu sendiri. Bagiperusahaan, penilaian kinerja karyawan secarakeseluruhan dapat dilihat dari jumlah laba yang akandiperoleh dalam suatu periode. Sedangkan bagikaryawan, kegunaan penilaian kinerja adalah untukmengukur kemampuannya untuk melakukan suatupekerjaan, sekaligus sebagai koreksi atas hasilpekerjaannya.

Menurut Kasmir (2019:193), disiplin kerjamerupakan usaha untuk menjalankan aktivitaskerjanya secara sungguh-sungguh. Disiplin kerja

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 66 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 69: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

dalam hal ini dapat berupa waktu, misalnya masukkerja selalu tepat waktu. Kemudian disiplin dalammengerjakan apa yang diperintahkan kepadanyasesuai dengan perintah yang harus dikerjakan.Karyawan disiplin akan mempengaruhi kinerja.

2.5 Kerangka Pemikiran

Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi

3. Metodologi Penelitian

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada karyawan PTMinanga Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu.Variabel yang diteliti yaitu disiplin kerja dankinerja.

3.2 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian inimenggunakan data Primer (Primary Data). Dataprimer adalah data yang diperoleh langsung darisumber data yang dikumpulkan dari hasil pengisiankuesioner (Sugiyono, 2014: 193).

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yaitu apabila seseorang inginmeneliti semua elemen yang ada dalam wilayahpenelitian, maka penelitiannya merupakan penelitianpopulasi (Arikunto, 2010: 102). Pada penelitian inijumlah karyawan PT Minanga Ogan KabupatenOgan Komering Ulu sebanyak 89 orang, jumlah inidiperoleh berdasarkan hasil observasi langsung.

3.4 Model Analisis

oleh kinerja karyawan dalam melaksanakantugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikankepadanya dan memiliki kedisiplinan dalambekerja. Dalam variabel kerangka pemikiranberdasarkan penjelasan di atas terdapat anak panahyang menunjukkan pengaruh variabel bebas/independen terhadap variabel terikat/ dependen.Kerangka pemikiran teoritis ditampilkan sebagaiberikut:

3.4.1 Analisis Data

Penelitian ini yang akan dianalisis adalahtanggapan responden tentang pengaruh disiplin kerjaterhadap kinerja karyawan PT Minanga OganKabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkankuesioner atau angket yang telah disebar denganmenggunakan Skala Likert . Skala Likertmerupakan skala yang berisi lima tingkatan jawabanmengenai kesetujuan responden terhadap statement/pertanyaan yang dikemukakan melalui opsi yangtersedia. Yang diklasifikasikan sebagai berikut.a) SS : Sangat setujub) S : Setujuc) RR : Ragu-ragud) TS : Tidak setujue) STS : Sangat Tidak Setuju

3.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

Menurut Riduwan dan Sunarto (2010:348),uji validitas digunakan untuk menunnukkan tingkatkevalidan suatu instrument. Dalam penelitian ini, ujivaliditas dilakukan dengan menggunakan metodeCorrected Item-Total Correlation. Kriteriapengambilan keputusan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 67

Page 70: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

a. Jika rhitung > rtabel maka angket tersebut adalahvalid

b. Jika rhitung < rtabel maka angket tersebut adalahtidak valid

Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas menggunakan metodeCronbach Alph, reliabilitas kurang dari 0,6 adalahkurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan atas0,8 adalah baik.

3.5 Batasan Operasional

Variabel penelitian ini secara umum dibagi

Berdasarkan dari hasil perhitungan analisisregresi linier berganda dengan bantuan programSPSS 20 dapat disusun persamaan regresi linierberganda sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 0,462 menyatakan bahwajika X1 (Disiplin Kerja) tidak ada maka Y (KinerjaKaryawan) sebesar nilai konstanta yaitu 0,462.

2. Nilai koefisien regresi X1 (Disiplin Kerja) sebesar0,679 menyatakan bahwa setiap perubahansebesar satu satuan X1 (Disiplin Kerja), maka Y(Kinerja Karyawan) juga naik sebesar 0,679.

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

menjadi dua, yaitu variabel independen dan variabeldependen. Variabel dependen adalah disiplin kerja(X1) dan variabel independen dalam penelitian iniadalah kinerja karyawan (Y).

4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis

4.1.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda dalampenelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuanprogram SPSS 20, dengan hasil sebagai berikut.

4.1.2 Pengujian Hipotesis Individual (Uji T)

Uji t digunakan untuk mengetahui adatidaknya hubungan atau pengaruh yang berarti(signifikan) antara variabel independen secara parsialterhadap variabel dependen (Sunyoto, 2011: 146).

Besarnya tingkat signifikan ( ) yangdigunakan dalam penelitian ini adalah 5% atau =0,05, sedangkan besarnya nilai derajat kebebasan (df)dicari dengan rumus n-k-1 (89 – 2 – 1 = 86 = 1,988).Pengujian pengaruh masing-masing variabel bebasterhadap variabel terikat dapat dilihat pada tabel 2berikut:

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Y = 0,462 + 0,679X1+ e

Tabel 2. Hasil T-test

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 68 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 71: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Berdasarkan hasil pengolahan data yangterdapat pada tabel 4.1.2 diperoleh:

1. Koefisien t-hitung X1 (Disiplin Kerja) sebesar12,189 dengan t-tabel sebesar 1,988 maka X1

4.1.3 Pengujian Hipotesis Serentak (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruhantara variabel independen terhadap variabeldependen secara bersama-sama (Priyatno, 2013: 48).Uji F dalam penelitian ini menggunakan tarafsignifikan ( ) = 5% dengan derajat kebebasan (dk)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh koefisien nilai F-hitung 676,670 yang lebih besar dari nilai F-tabelsebesar 3,10 hal ini berarti Fhitung > Ftabel sehingga dapatdisimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh secarasimultan terhadap kinerja karyawan PT MinangaOgan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

4.1.4 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

(Disiplin Kerja) secara signifikan berpengaruhterhadap Y (Kinerja Karyawan), karena t-hitunglebih besar dari pada t-tabel yaitu 12,189 > 1,988.Berdasarkan uraian di atas maka dapat dilihatpada gambar di bawah ini:

= ( n – k = 89 – 2 – 1 = 86 = 3,10). Pengambilankeputusan dilakukan dengan cara membandingkannilai F-hitung dengan nilai F-tabel yaitu jika, F-hitung> F-tabel artinya diantara variabel independent secarabersama-sama mempunyai pengaruh signifikanterhadap variabel dependen. Hasil perhitungan Uji Fdapat dilihat pada tabel berikut:

Menurut Priyatno (2011:251) analisiskoefisien determinasi digunakan untuk mengetahuipersentase sumbangan pengaruh variabel independensecara simultan (bersama-sama) terhadap variabeldependen.

Hasil uji analisis koefisien determinasidisajikan pada tabel 4 berikut.

Gambar 2. Daerah Penerimaan Hipotesis Uji-t Variabel Disiplin Kerja (X1)

Tabel 3. Hasil Pengujian Secara Bersama-sama

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Tabel 4. Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Data primer yang diolah, 2020

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 69

Page 72: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai RSquare sebesar 0,940 atau (94,0%). Hal inimenunjukkan bahwa pengaruh disiplin kerjamemberikan variasi terhadap variasi kinerja karyawanPT Minanga Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulusebesar 0,940 atau (94,0%), sedangkan sisanyasebesar 6% divariasikan atau dijelaskan oleh variabellain yang tidak dimasukkan dalam model penelitianini misalnya lingkungan kerja, motivasi kerja danpengembangan karier.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telahdilakukan diperoleh nilai koefisien t-hitung X1 (DisiplinKerja) sebesar 12,189 dengan t-tabel sebesar 1,988maka X1 (Disiplin Kerja) secara signifikanberpengaruh terhadap Y (Kinerja Karyawan).Sementara itu, nilai F-hitung 676,670 yang lebih besardari nilai F-tabel sebesar 3,10 hal ini berarti Fhitung >Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin kerjaberpengaruh secara simultan terhadap kinerjakaryawan PT Minanga Ogan Kabupaten OganKomering Ulu. Dan, besar nilai R Square sebesar0,940 atau (94,0%).

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh disiplinkerja terhadap kinerja karyawan PT Minanga OganKabupaten Ogan Komering Ulu sebesar 0,940 atau(94,0%), sedangkan sisanya sebesar 6% dipengaruhiatau dijelaskan oleh variabel lain yang tidakdimasukkan dalam model penelitian ini misalnyalingkungan kerja, motivasi kerja dan pengembangankarier.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yangtelah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulanbahwa:1. Nilai koefisien t-hitung X1 (Disiplin Kerja) sebesar

12,189 dengan t-tabel sebesar 1,988 maka X1(Disiplin Kerja) secara signifikan berpengaruhterhadap Y (Kinerja Karyawan), karena t-hitunglebih besar dari pada t-tabel.

2. Nilai F-hitung 676,670 yang lebih besar dari nilaiF-tabel sebesar 3,10 hal ini berarti Fhitung > Ftabelsehingga dapat disimpulkan bahwa Disiplin kerjaberpengaruh secara simultan terhadap kinerjakaryawan PT Minanga Ogan Kabupaten OganKomering Ulu.

3. Nilai R Square sebesar 0,940 atau (94,0%). Halini menunjukkan bahwa pengaruh disiplin kerjaterhadap kinerja karyawan PT Minanga OganKabupaten Ogan Komering Ulu sebesar 0,940atau (94,0%), sedangkan sisanya sebesar 6%dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yangtidak dimasukkan dalam model penelitian inimisalnya lingkungan kerja, motivasi kerja danpengembangan karier.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukanoleh penulis maka penulis mempunyai saran kepadaPT Minanga Ogan Kabupaten Ogan Komering Uluagar dapat memahami lebih lanjut tentang pengaruhdisiplin kerja yang di alami oleh pegawainya dengancara memberikan sosialisasi pembinaan sikap kerjayang baik,dimana hal ini diharapkan dapatmeningkatkan kinerja yang cepat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik. PT Rineka Cipta.Jakarta.

[2] Alma, Buchari. 2012. Pengantar Bisnis.Bandung: Alfabeta.

[3] Ariko, Meilinda Fitriani. 2018. PengaruhDisiplin Kerja, Kompetensi, SertaKeselamatan Dan Kesehatan Kerja TerhadapKinerja Karyawan PT. Sucofindo (Persero)Cabang Palembang. Jurnal Ilmu Manajemen.Volume 8 (1).

[4] Kasmir. 2019. Manajemen Sumber DayaManusia. Rajawali Pers. Depok.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 70 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 73: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

[5] Mathis, R. L., dan Jackson, H.J. 2013.Manajemen Sumber Daya Manusia. SalembaEmpat. Bandung

[6] Priyatno, Duwi. 2011. Analisis Statistik Data.MediaCom. Yogyakarta

[7] Riduwan. Sunarto. 2010. Pengantar Statistika.Alfabeta. Bandung

[8] Stoner, James A.F. 2012. Management. Jilid I(Edisi 6). Prehalindo. Jakarta

[9] Sudaryono. 2015. Pengantar Bisnis Teori danContoh Kasus. Andi Offset. Yogyakarta

[10] Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis.Teori dan Contoh Kasus. Andi Offset.Yogyakarta.

[11] Sule, Ernie Tisnawati. dan Saefullah, Kurniawan.2009. Pengantar Manajemen. Kencana.Jakarta

[12] Sumarni, Murti. Dan Soeprihanto, John. 2020.Pengantar Bisnis Dasar-Dasar EkonomiPerusahaan. Liberty, Yogyakarta.

[13] Terry, George R. dan Rue, Leslie W. 2014.Dasar-dasar Manajemen. Bumi Aksara.Jakarta

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 71

Page 74: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL

1.Artikel yang akan dipublikasi dalam jurnal ini merupakan hasilpenelitian, dan pengembangan atau usulan gagasan baru yang berhubungandengan bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan.

2.Artikel yang diterima penyunting ditulis dalam bahasa Indonesia bakuatau bahasa Inggris dan tidak sedang dikirimkan ke jurnal/terbitanlain serta belum dipublikasikan dalam jurnal lain.

3.Naskah diketik dengan komputer menggunakan Microsoft Word, di ataskertas ukuran A4, 2 kolom, spasi 1,5, jenis huruf Times New Romandengan ukuran 11 point. Naskah dapat dikirim dalam bentuk file.Panjang artikel sekitar 12-20 halaman termasuk daftar pustaka danlampiran.

4.Judul Artikel harus mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas,dengan menggunakan kata-kata yang tepat, jelas dan mengandung unsur-unsur yang akan dibahas. Ukuran huruf untuk judul adalah Times NewRoman 16 point bold (huruf besar). Nama penulis ditulis di bawah judulsebelum abstrak tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun,asal lembaga tempat penulis bernaung dan alamat email untuk korespondensidengan ukuran 11 point bold.

5.Sistematika Penulisan

a.Artikel Hasil Penelitian

i. Abstrak dan Kata KunciAbstrak secara ringkas memuat uraian mengenai masalah dantujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian.Panjang abstrak 50-75 kata yang disusun dalam satu paragrafdengan ukuran 10 point Times New Roman. Kata kunci terdiridari 3-5 kata, yakni istilah yang mewakili ide-ide ataukonsep dasar yang dibahas dalam artikel.

ii. PendahuluanBerisi permasalahan penelitian, batasan masalah penelitian,serta tujuan dan manfaat penelitian.

iii.Landasan TeoriBerisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasarandan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulandata, dan teknik analisis.

iv. Metode PenelitianBerisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasarandan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulandata, dan teknik analisis.

Hal - 72 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 75: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

v. Hasil Penelitian dan PembahasanBerisi hasil analisis data, pengujian hipotesis, menjawabpertanyaan-pertanyaan penelitian, temuan-temuan, danmenginterpretasikan temuan-temuan.

vi. Simpulan dan SaranBerisi ringkasan dan penegasan penulis mengenai hasil penelitiandan pembahasan. Saran dapat berisi tindakan praktis, pengembanganteori baru dan penelitian lanjutan.

vii.Daftar PustakaDiutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal darilebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, danlain-lain.

b.Artikel Konseptual atau non penelitian

i. Abstrak dan Kata KunciAbstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secarapadat bukan komentar atau pengantar penulis. Panjang abstrak50-75 kata yang disusun dalam satu paragraf dengan ukuran huruf10 point Times New Roman. Kata kunci terdiri dari 3-5 kata,yakni istilah yang mewakili ide-ide atau konsep dasar yangdibahas dalam artikel.

ii. PendahuluanMenguraikan hal-hal yang menarik perhatian pembaca, memberikankonteks bagi permasalahan yang akan dibahas, serta tujuanpembahasan.

iii.PembahasanBerisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, dan pendirianpenulis mengenai masalah yang dibahas.

iv. Penutup atau SimpulanBerisi penegasan sikap penulis atas masalah yang dibahas.

v. Daftar PustakaDiutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal darilebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, danlain-lain.

6.Tabel/gambar sebaiknya diletakkan pada halaman tersendiri, umumnyadiakhir teks. Penulis cukup menyebutkan pada bagian di dalam tekstempat pencantuman tabel atau gambar. Setiap tabel dan gambar diberinomor urut, judul yang sesuai dengan isi tabel dan gambar, sertadilengkapi dengan sumber kutipan.

7.Daftar pustaka disusun menurut alphabet penulis atau nomor urut.Urutannya dimulai dengan penulisan nama penulis, tahun, judul, penerbit,dan kota terbit. Nama penulis mendahulukan nama keluarga atau namadibalik, tanpa gelar. Untuk kutipan dari internet berisi nama penulis,judul artikel, alamat website dan tanggal akses.

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 73

Page 76: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

8.Sumber kutipan dalam teks ditulis diantara kurung buka dan kurungtutup yang berisi nama akhir penulis, tahun, dan nomor halaman bilaperlu.

Contoh :

a. Kutipan berasal dari satu sumber dan satu penulis: (Hendra, 2008:22).b. Kutipan berasal dari satu sumber dan dua penulis: (Ely dan Thomas,

2001), bila lebih dari dua penulis (Jensen,et.all, 2007) atau(Mulyadi, dkk, 2009).

c. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang berbeda: Hendra,2008 dan Mulyadi, 2009).

d. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang sama: (Hendra,2008, 2010), jika tahunnya sama (Hendra 2008a, 2008b).

e. Kutipan berasal dari institusi: (BPS, 2009).

9.Daftar pustaka ditulis menurut urutan alphabet sesuai dengan namaakhir penulis tanpa gelar akademik, baik penulis asing maupun penulisIndonesia.

Contoh:

a. Satu PengarangBecker, Gary S. 1993, Human Capital, A Theoritical and EmpiricalAnalysis with Special Reference to Education, Third Edition,Chicago: The University of Chicago Press.

b. Dua PengarangVan Horne, J. and J. M. Wachowicz. 1997, Fundamentals of FinancialManagement, Eleventh Edition, USA: Prentice Hall Inc.c. ReferensiJurnal/Majalah Ilmiah.

c. Referensi Jurnal/Majalah IlmiahGarbarino, E. and M.S. Johnson. 1999, “The Different Roles ofSatisfaction , Trust, and Commitment in Customer Relationships”,Journal of Marketing, Vol 63, p.70-87.

d. Referensi dari InstitusiIkatan Akuntansi Indonesia. 1994, “Standar Profesional AkuntanPublik”, Jakarta, Devisi Penerbitan IAI.

e. Referensi dari Makalah/ProceedingMayangsari, Sekar, dan Murtanto. 2002, “Reaksi Pasar Modal IndonesiaTerhadap Pembentukan Komite Audit”, Proceeding Simposium SurvivingStrategies to Cope With the Future , Fakultas Ekonomi UniversitasAtma Jaya Yogyakarta (FE UAJY), Yogyakarta.

f. Referensi dari Situs InternetSulistyanto, H. Sri. 2003, ”Good Corporate Governance: BisakahMeningkatkan Kepercayaan Masyarakat?,”http://artikel.us/sulistyanto1.html, diakses pada 29/08/2007.

Hal - 74 Vol. 10 No. 1 September 2020

Page 77: Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2020/09/Jurnal-Forbis… · kerja di kantor dan sebanyak 84% mengatakan bahwa mereka mengirim

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

10. Isi tulisan bukan tanggung jawab penyunting. Penyunting berhakmengedit redaksionalnya tanpa mengubah arti. Naskah yang tidakmemenuhi syarat atau yang tidak akan diterbitkan tidak dikembalikankecuali ada permintaan dari penulis.

11. Redaksi berhak menentukan naskah yang akan diterbitkan di jurnal.

Vol. 10 No. 1 September 2020 Hal - 75