desy kartik a putri
DESCRIPTION
guruTRANSCRIPT
desykartikaputriSmile! You’re at the best WordPress.comsite ever
Skip to content
Home About
← Makalah Model Pembelajaran TPS ( Think Pair ang Share )
Makalah Model Pembelajaran TAI ( Team Assisted Individualisation) →
Makalah Model Pembelajaran Jigsaw Posted on January 2, 2013by desykartikaputri
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Falsafah yang mendasari pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam
pendidikan ialah “homo homoni socius” (pembelajaran gotong-royong) yang
menekankan bahwa manusia adalah makhluk social. Pembelajaran
kooperatif terutama tipe jigsaw dianggap sangat cocok di terapkan di
Indonesia karena sesuai dengan budaya Indonesia yang menjunjung tinggi
nilai gotong royong.
Model pembelajaran jigsaw adalah suatu tehnik pembelajaran
kooperatiff dimana siswa, bukan guru yang memiliki tanggung jawab lebih
besar dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun tujuan dari model
pembelajaran jigsaw ini mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar
kooperatif, serta menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak
mungkin diperoleh bila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi
secara sendirian.
Menurut Anita Lie dalam bukunya “Cooperative Learning Teknik
Jigsaw” bahwa metode pembelajaran koopertif teknik jigsaw tidak sama
dengan sekadar belajar kelompok, tetapi ada unsure-unsur dasar yang
membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
Roger dan David Johnson mangatakan bahwa tidak semua kerja kelompok
bisa dianggap cooperative learning teknik jigsaw.
B. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah sabagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
2. Bagaimana langkah-langkah metode jigsaw?
3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode jigsaw?
4. Apa materi yang cocok untuk diterapkan dengan metode jigsaw?
C. Tujuan
Dalam makalah ini penulis menemukan beberapa tujuan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui yang dimaksud/pengertian dengan pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.
2. Untuk mengetahui bagaimana langkah – langkah metode
pembelajaran tipe jigsaw.
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan metode jigsaw.
4. Untuk mengetahui materi yang cocok menggunakan metode jigsaw.
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw
Pengetian pembelajaran secara umum adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh guru sedemikan rupa sehingga tingkah laku siswa menjadi
kearah yang lebih baik. Metode pembelajaran kooperatif tipe jigasaw
adalah pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok dan
bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan
kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota kelompok
lain.
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson
dan teman-teman di Universitas Texas, kemudian diadaptasikan oleh Slavin
dan temen-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001).
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et.al.sebagai model
Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran
membaca, menulis,berbicara, ataupun mendengarkan. Dalam Teknik ini,
guru memperhatikan skemataatau latar belakang pengalaman siswa dan
membantu siswa mengaktifkan schemata ini agar bahan pelajaran menjadi
lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja sama dengan sesama siswa dalam
suasana gotong royong dan mempunyai kesempatan untuk mengolah
informasi dan meningkatkan ketrampilan berkomunikasi.
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya
(Arends, 1997 dalam http://matamatika-ipa.com ). Model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw merupaka tipe model pembelajaran kooperatif
dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang
secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan
bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus
dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kapada kelompok yang lain
(Arends, 1997).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak
hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya
yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain
dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang
ditugaskan” (Lie,A., 1994).
Para anggota dari tim – tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu
untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik
pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswi itu
kembali pada tim / kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota
kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya
pada tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal
dan kelompok ahli. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang
beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang
keluarga yang beragam.Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa
ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota
kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan
mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang
berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota
kelompok asal.Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli
digambarkan sebagai berikut (Arends, 2001) :
X X
X X
= == =
+ ++ +
+ =
X *
+ =
X *
+ =
X *
+ =
X *
KELOMPOK ASAL
* ** *
KELOMPOK AHLI
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang
sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang
ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu
sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Setelah pembahasan
selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan
mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan
pada saat pertemuan di kelompok ahli.
1. Langkah – Langkah Metode Jigsaw :
I. Tahap Pendahuluan
1. Review, apersepsi, motivasi
2. Menjelaskan pada siswa tentang model pembelajaran yang dipakai
dan menjelaskan manfaatnya.
3. Pembentukan kelompok.
4. Setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa dengan kemampuan siswa yang
heterogen.
5. Pembagian materi/soal pada setiap anggota kelompok.
II. Tahap Penguasaan
1. Siswa dengan materi/soal yang sama bergabung dalam kelompok ahli
dan berusaha menguassai materi sesuai dengan soal yang diterima.
2. Guru memberikan bantuan sepenuhnya.
III. Tahap Penularan
1. Setiap siswa kembali ke kelompok asalnya.
2. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke
kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan denga sungguh-sungguh.
3. Terjadi diskusi antar siswa dalam kelompok asal.
4. Dari diskusi tersebut siswa memperoleh jawaban soal.
IV. Penutup
1. C. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Metode Jigsaw
# Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
1. Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam kelompok
2. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
3. Menerapkan bimbingan sesama teman
4. Rasa harga diri siswa yang lebih tinggi
5. Memperbaiki kehadiran
6. Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar
7. Sikap apatis berkurang
8. Pemahaman materi lebih mendalam
9. Meningkatkan motivasi belajar
10. Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
11. Setiap anggota siswa berhak menjadi ahli dalam kelompok
12. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama
dengan kelompok lain
13. Setiap siswa saling mengisi satu sama lain.
Kekurangan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai
berikut.
1. Keadaan kondisi kelas yang ramai,sehingga membuat siswa binggung
dan pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran
baru;
2. Jika guru tidak meningkatkan agar siswa selalu menggunakan
ketrampilan-ketrampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing
maka dikhawatirksn kelompok akan macet
3. Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai
4. Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan
masalah,misal jika ada anggota yang hanya memboncengdalam
menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi
5. Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila ada penataan ruang
belum terkondiki dengan baik, sehingga perlu waktu merubah posisi
yang dapat juga menimbulkan gaduh serta butuh waktu dan persiapan
yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan
baik.
1. D. Evaluasi Materi yang cocok untuk SMP / SMA dengan
Metode Jigsaw
Beberapa contoh materi matematika yang cocok di jigsawkan adalah:
menyelesaikan sistim persamaan linier dua peubah ( kelompok ahli 1
mempelajari menyelesaikan dengan eliminasi, kelompok ahli 2 dengan
substitusi, kelompok ahli 3 dengan garis bilangan, kelompok ahli 4 dengan
matrik, dll), limit kiri-limit kanan ( kelompok ahli 1 mempelajari limit
kiri, yang lain limit kanan), Luas bangun segi 4 (kel 1 mempelajari belah
ketupat, kelompok 2 layang-layang, kelompok ahli 3 tentang trapezium
sama kaki, kelompok ahli 4 trapesium sebarang, dst).
Pemilihan materi tidak hanya didasarkan pada banyaknya sub bab
atau sub-sub bab saja yang mengindikasikan mudah “dibagi-bagi” untuk
didiskusikan dalam kelompok-kelompok ahli. Namun hal penting lain yang
tidak boleh dilaupakan bahwa seyogyanya kita tidak memaksakan 1
rangkaian pembelajaran kooperatif, apa saja, dalam satu pertemuan. Masih
banyak materi yang sesuai di-jigsaw-kan. Namun kita harus memeriksanya
terlebih dahulu, sehingga tujuan kita tercapai, bukan sebaliknya menambah
bingung siswa.
BAB III
PENUTUP
1. A. SIMPULAN
A. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu strategi belajar
mengajar yang menekan pada sikap atau perilaku bersama dalam
belajar atau membantu diantara sesame dalam struktur kerja sama
yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau
lebih.
B. Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw ini
pada kelas siswa dibagi berkelompok dengan lima atau enam
anggota kelompok belajar heterogen.setiap anggota bertanggung
jawab untuk mempelajari,menguasai bagian tertentu bahan yang
diberikan kemudian menjelaskan pada anggota kelompoknya.
Dengan demikian terdapat rasa saling membutuhkan dan harus
berkerjasama secara cooperative untuk mempelajari materi yang
ditugaskan.
C. Kerangka model pembelajaran jigsaw adalah para anggota dari
kelompok asal yang berbeda,bertemu dengan topik yang sama
dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang
ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membatu
satu sama lain untuk mempelajari topic mereka tersebut.setelah
pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali
pada kelompok semula ( asal ) dan berusaha mengajarkan pada
teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat
pertemuan dikelompok ahli. Kunci tipe JIGSAW ini adalah
interdepensi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat
mengerjakan kuis dengan baik.
D. Keuntungan mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar
kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang
tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk
mempelajari semua materi sendirian. Sementara untuk kerugiannya
ada beberapa yaitu keadaan kondisi kelas yang ramai, siswa yang
lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang pandai
serta membutuhkan waktu yang lebih lama apabila bila ada
pernataan ruang belum terkondisi dengan baik.
E. Alasan mengapa kami menggunakan model
pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dalam bab Fungsi,
Persamaan dan pertidaksamaan Kuadrat karena tekhik
pembelajaran jigsaw dapat diterapkan pada materi pembelajaran
yang tidak berstuktur ( tidak saling berhubungan antara sub-sub
materi ). Karena fungsi dan persamaan kuadratadalah materi yang
tidak berstruktur maka kami memilih materi untuk diterapkan
dalam model pembelajaran cooperativelearningtipe jigsaw.
1. SARAN
A. Guru seharusnya menjelaskan model pembelajaran tipe jigsaw ini
dulu kepada siswa sebelum menerapkannya, agar siswa tidak
binggung.
B. Guru harus pandai dalam memilih materi pembelajaran yang tepat
untuk diterapkan dalam model ini.
C. Bangku perlu ditata sedemikian rupa sehingga semua siswa bias
melihat guru/papan tulis dengna jelas, bias melihat rekan-rekan
kelompoknya dengan baik,dan berada dalam jangkauan
kelompoknya dengan merata.
D. Model pembelajaran kooperatif tipejigsaw perlu digunakan atau
diterepkan karena suasana positif yang timbul akan membarikan
kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran dan sekolah
atau guru, selain itu siswa akan merasa lebih terdorong untuk
belajar dan berpikir serta meningkatkan keaktifan.
DAFTAR PUSTAKA
Silberman, Mel. 2010. Cara Pelatihan & Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT
Indeks.
http://matematika-ipa.com/pembelajaran-kooperatifmodel-pembelajaran-
kooperatif-tipe-jigsaw-kelebihan-dan-kelemahan-tipe-jigsaw/
http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/24/pembelajaran-dengan-
metode-jigsaw.html?m=1
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_a0651_0805985_chapter2.pdf
www.scribd.com/mobile/documents/24529374
PENERAPAN METODE BELAJAR KOOPERATIF JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII TEKNIK
KENDARAAN RINGAN-2 SMK NEGERI 5 SEMARANG DALAM
MENYELESAIKAN TURUNAN FUNGSI.
PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN OPERASI PECAHAN DI SDN PASEH I
KABUPATEN
SUMEDANG
.http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Vol._V_No._7_Ap
ril_2007/
Pendekatan_Cooperative_Learning_Teknik_Jigsaw_untuk_Meningkatkan_Pe
nguasaan_Operasi_Pecahan_di_SDN_Paseh_I_Kabupaten_Sumedang.pdf(dia
kses 17 September)
IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR
SISTEM PERSAMAAN PADA SISWA KELAS X TEHNIK GAMBAR
BANGUNAN SMK N 1 ADIWERNA TEGAL SEMESTER 1 TAHUN
2008/2009.http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/62095564_1693-8631.pdf (
diakses tanggal 17 September)
JIGSAW TYPE OF COOPERATIVE LEARNING AS A MEANS OF IMPROVING
HIGH SCHOOL STUDENT’S MATHEMATICAL COMMUNICATION
ABILITY.http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1209207218.pdf (diakses
tanggal 17 September)
About these ads
Share this:
Related
Makalah Model Pembelajaran CIRC (COOPERATIVEINTEGRATED READING AND COMPOSITION )Makalah Model Pembelajaran TAI ( Team Assisted Individualisation)Makalah Model Pembelajaran STAD ( Student Teams Achievement Division )
About desykartikaputrisimple PerSoN..heheheView all posts by desykartikaputri →
This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.
← Makalah Model Pembelajaran TPS ( Think Pair ang Share )
Makalah Model Pembelajaran TAI ( Team Assisted Individualisation) →
Leave a Reply
Archives January 2013
Search
December 2012
Meta Register
Log in
desykartikaputriThe Twenty Ten Theme. Create a free website or blog at WordPress.com.
Follow
Follow “desykartikaputri”
Get every new post delivered to your Inbox.
Build a website with WordPress.com
Sign me up