desmayunita818desmayunita.files.wordpress.com · web viewpembinaan peran serta masyarakat di bidang...
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat kesehatan masyarakat adalah sarana kesehatan tingkat
pertama yang diselenggarakan oleh pemerintah. Puskesmas merupakan
suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang
berada digardu terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan
pelayanan kesehatan yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat disuatu wilayah
kerja tertentu yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan
kegiatan pelayanan namun tidak mencakup aspek pembiayaan.
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang letaknya
berada paling dekat dengan masyarakat dan mudah dijangkau dibandingkan
dengan unit pelayanan kesehatan lainnya (Rumah Sakit Swasta maupun
Negeri). Puskesmas adalah pengembangan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh seiring dengan misinya. Pelayanan kesehatan tersebut harus
bersifat menyeluruh atau yang disebut dengan Comprehensif Health Care
Service yang meliputi aspek promotif, preventif, curatif, dan rehabilitatif.
Prioritas yang harus dikembangkan oleh puskesmas harus diarahkan
kebentuk pelayanan kesehatan dasar (Basif Health service) lebih
mengedepankan upaya promosi dan pencegahan (Public Health Service).
Puskesmas adalah suatu pelayanan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara
1
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat dan wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang
dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pembinaan peran serta dan sistem pelayanan kesehatan
masyarakat dalam rangka meningkatkan hidup sehat.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk melihat secara langsung pelaksanaan pelayanan kesehatan
masyarakat di puskesmas Karang Anyar untuk memenuhi tanggung
jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat setempat.
b. Untuk mengetahui data-data hasil kegiatan yang dilakukan di
puskesmas Karang Anyar.
c. Untuk melakukan pelayanan keperawatan yang berlandaskan sistem
pelayanan keperawatan nasional.
C. Manfaat
a. Bagi Puskemas Karang Anyar
Laporan ini bermanfaat sebagai perspektif untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Bagi Pendidikan
Laporan ini bermanfaat sebagai Referensi dan Institusi Pendidikan
khususnya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam.
c. Bagi Profesi Keperawatan
Laporan ini bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan/science knowledge
dan informasi yang bersifat progresif.
d. Bagi Mahasiswa
Sebagai dasar untuk mengaplikasikan teori dilapangan dan
membandingkan kesesuaian teori terhadap kenyataan.
BAB IIKONSEP DASAR PUSKESMAS
A. Sejarah Puskesmas
Pada tahun 1925, Hydric seorang petugas kesehatan Pemerintah
Belanda melakukan pengamatan terhadap masalah tingginya angka kematian
dan kesakitan dibanyumas – purwokerto pada waktu itu. Masyarakat pada
waktu itu membuang kotorannya disembarang tempat dikebun, diselokan, kali
bahkan dipinggir jalan. Padahal mereka mengambil air minum juga dari kali.
Selanjutnya ia berkesimpulan bahwa kondisi sanitasi lingkungan disebabkan
karena perilaku penduduk. Oleh sebab itu untuk memulai upaya kesehatan
masyarakat Hydric mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan
propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan. Sampai sekarang usaha
Hydric ini dianggap sebagai awal kesehatan masyarakat Indonesia.
Untuk melancarkan penerapan konsep pelayanan terpadu ini, terpilih 8
desa pengembangan masyarakat yaitu indrapura (Sumatera Utara), Lampung,
Bojong Loa (Jawa Barat), Kasiman (Bali) dan Balatai (Kalimantan Selatan).
Kedelapan daerah tersebut merupakan cikal bakal system puskesmas sekarang
ini.
Pada bulan November 1967, dilakukan seminar yang membahas dan
merumuskan program kesehatan masyarakat terpadu sesuai dengan kondisi
dan kemampuan rakyat indonesia. Pada waktu itu dibahas konsep Puskesmas
yang dibawakan oleh Dr. Acmad yang mengacu kepada konsep Bandung dan
proyek Bekasi, kesimpulan seminar ini adalah disepakatinya sistem
Puskesmas yang terdiri dari Tipe A, Tipe B dan Tipe C.
Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu atau sebagian
kecamatan, dikota madya atau kabupaten.
1. Kesehatan Ibu dan Anak
2. Keluarga Berencana
3. Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Pencegahan penyakit menular
6. Penyuluhan kesehatan masyarakat
7. Pengobatan
8. Perawatan kesehatan masyarakat
9. Usaha kesehatan gigi
10. Usaha kesehatan Sekolah
11. Usaha kesehatan jiwa
12. Laboratorium
13. Pencatatan dan laporan
Pada tahun 1979 juga dikembangkan suatu piranti managerial guna
penilaian Puskesmas yakni stratifikasi Puskesmas sehingga dibedakan adanya:
1. Strata I : Puskesmas dengan prestasi yang sangat baik
2. Strata II : Puskesmas dengan prestasi sangat rata – rata atau standar
3. Strata III : Puskesmas dengan prestasi dibawah rata-rata.
Selanjutnya Puskesmas juga dilengkapi dengan 2 piranti managerial
yang lain, yakni mikro planning untuk perencanaan dan lokakarya mini
(Lokmin) untuk pengorganisasian kegiatan dan pengembangan kerja sama.
Akhirnya pada tahun 1984 tanggung jawab Puskesmas ditingkatkan lagi
dengan pengembangan program piket terpadu kesehatan dan keluarga
berencana.
Program ini mencakup :
a. Kesehatan Ibu dan Anak
b. Keluarga Berencana
c. Gizi
d. Penanggulangan penyakit diare
e. Imunisasi.
B. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana tekhnis dinas kesehatan kabupaten/kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu
wilayah kerja.
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota (UPTD).
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis
operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana
tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggara upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal
3. Pertanggung jawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan
kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan
kabupaten/kota, sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk
sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas
kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar penyelenggaraan puskesmas adalah satu
kecamatan. Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu
puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas,
dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/keseluruhan atau
RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung
jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota.
C. Visi
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Kecamatan sehat adalah
gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan
dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Indikator kecamatan sehat yang ingin
dicapai mencakup 4 indikator utama yakni :
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan puskesmas diatas yakni terwujudnya kecamatan
sehat, yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta
wilayah kecamatan setempat.
D. Misi
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut
adalah :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerja
puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan diwilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan,
yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup bagi keluarga dan masyarakat diwilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan
masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah kerjanya makin berdaya
dibidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan
menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan mutu kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal diwilayah kerjanya,
tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang
dilakukan puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dan yang
bersangkutan.
E. Tujuan
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan
Indonesia Sehat.
F. Fungsi
1. Pusat Penggerak pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha
diwilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan. Disamping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan
dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran,
kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan
dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan
perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan
memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat
setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggrakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab puskesmas.
4. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat
publik (Publik Goods) dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain dalah promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan
keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai
program kesehatan masyarakat lainnya.
BAB IIIUPAYA DAN AZAS PENYELENGGARAAN
A. Upaya
Untuk terwujudnya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni
terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat, puskesmas
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan
nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan
tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni :
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang
mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap
puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d) Upaya Perbaikan Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f) Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pembangunan
Upaya kesehatan pembangunan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta
yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan
pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang
telah ada yakni :
a) Upaya Kesehatan Sekolah
b) Upaya Kesehatan Olah Raga
c) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d) Upaya Kesehatan Kerja
e) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f) Upaya Kesehatan Jiwa
g) Upaya Kesehatan Mata
h) Upaya Kesehatan Lansia
i) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat
serta upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena upaya ini
merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya
pengembangan puskesmas. Perawatan kesehatan masyarakat merupakan
pelayanan penunjang baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan. Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi
permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan salah satu
upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan pengembangan
puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya
puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan
dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat
tercapainya visi puskesmas.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
puskesmas bersama Dinas kesehatan kabupaten / kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan
dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas telah terlaksana
secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu pelayanan
telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan kabupaten/kota. Dalam keadaan
tertentu upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula ditetapkan
sebagai penugasan oleh dinas kaesehatan kabupaten/kota.
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat,
maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab dan wajib
menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu
dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya. Dalam keadaan
tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap (untuk ini di
puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang
dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga,
sarana, dan prasarana sesuai dengan standar yang telah ditetapkan).
Lebih lanjut, di beberapa daerah tertentu telah muncul pula
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan medik spesialistik. Dalam
keadaan ini, apabila ada kemampuan di puskesmas dapat dikembangkan
pelayanan medik spesialistik tersebut, baik dalam bentuk rawat jalan
maupun rawat inap. Keberadaan pelayanan medik spesialistik di
puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada
masyarakat yang membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga tetap
fungsional puskesmas yang diatur oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
Perlu diingat meskipun puskesmas menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik dan memiliki tenaga spesialis, kedudukan dan fungsi
puskesmas tetap sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
dan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
B. Azas Penyelenggaraan
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu. Azas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dari tiga
fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip
dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya
puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan
pengembangan. Azas penyelenggaraan puskesmas yang dimaksud adalah :
1. Azas Pertanggung jawaban Wilayah
Azas penyelenggaraan puskesmas yang pertama adalah pertanggung
jawaban wilayah. Dalam arti puskesmas bertanggung jawab meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya,
antara lain sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara
merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Azas penyelenggaraan puskesmas yang kedua adalah pemberdayaan
masyarakat. Dalam arti puskesmas wajib memberdayakan perorangan,
keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya puskesmas. Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu
dihimpun melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP).
Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka
pemberdayaan masyarakat antara lain :
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga
Balita (BKB)
b. Upaya pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)
c. Upaya perbaikan gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga
Sadar Gizi
d. Upaya Kesehatan Sekolah : dokter kecil, penyertaan guru dan orang
tua / wali murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren
(Peskestren)
e. Upaya Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakaian Air (Pokmair),
Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)
f. Upaya Kesehatan Lansia : Posyandu Usila, Panti Werda
g. Upaya Kesehatan Jiwa : Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TPKJM)
h. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional : Taman Obat Keluarga
(TOGA), Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra)
i. Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan (inovatif) : dana sehat,
Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), mobilisasi dana keagamaan.
3. Azas Keterpaduan
Azas penyelenggara puskesmas yang ketiga adalah keterpaduan mengatasi
keterbatasan sumberdaya serta diperolehnya hasil yang optimal,
penyelenggraan setiap upaya puskesmas harus diselenggarakan secara
terpadu, jika mungkin sejak dari tahap perencanaan. Ada dua macam
keterpaduan yang perlu diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas.
Contoh keterpaduan lintas program antara lain :
1) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : keterbatasan KIA
dengan P2M,Gizi, Promosi Kesehatan, Pengobatan.
2) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) : ketepaduan kesehatan
lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi,
kesehatan reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.
3) Puskesmas Keliling : keterpaduan pengobatan dengan KIA / KB,
gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi.
4) Posyandu : keterpaduan KIA dengan KB, Gizi, P2M, kesehatan
jiwa promosi kesehatan.
2. Keterpaduan Lintas Sektor
Ketepaduan lintas sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan
upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai
program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk Organisasi
kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektor
antara lain :
1) Upaya Kesehatan Sekolah : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah / kepala desa, pendidikan, agama
2) Upaya promosi kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah / kepala desa, pendidikan, agama, pertanian
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : ketrpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah / kepala desa, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, PKK, PLKB
4) Upaya perbaikan gizi : katerpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah / kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia
usaha, PKK, PLKB
5) Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan : keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah / kepala desa, tenaga kerja, koperasi,
dunia usaha, organisasi kemasyarakatan
6) Upaya Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor usaha dengan camat,
lurah / kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Azas penyelenggaraan puskesmas yang keempat adalah rujukan. Sebagai
sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki
oleh puskesmas terbatas, padahal puskesmas berhadapan langsung dengan
masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatannya. Untuk
membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut
dan juga untuk meningkatkan efisiensi maka penyelenggaraan setiap
upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan invasi) harus ditopang oleh
azas rujukan.
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus
penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik,
baik secara vertikal dalam arti satu strata sarana pelayanan kesehatan yang
sama. Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus
penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu
kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke
sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal
maupun vertikal). Sebaiknya pasien pasca rawat Inap hanya
memerlukan rawat jalan sederhana, dirujukkan ke puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :
1) Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan
medik ( misal operasi ) dan lain-lain
2) Rujukan bahan pemeriksaan ( spesimen ) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap
3) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang
lebih kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan
atau pun menyelenggarakan pelayanan medik di puskesmas
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan dan bencana.
Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu
puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat wajib dan penmgembangan, padahal uapya kesehatan
masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu
puskesmas wajib merujuknya ke dinas kesehatan masyarakat/kota.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :
1) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan
fogging, pemenjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat
audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan
bahan makanan
2) Rujukan tenaga, antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan
kejadian luar biasa, bantuan penyelesain masalah hukum kesehatan,
penanggulangan gangguan kesehatan karena bencana alam
3) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan
dan tanggungjawab penyelesaian masalah masyarakat dan atau
penyelenggraan upaya kesehatan masyarakat (antara lain Usaha
Kesehatan Sekolah, Usaha Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air
bersih) kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Rujukan
operasional diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.
BAB IVKEADAAN UMUM PUSKESMAS
A. Tujuan Puskesmas Karang Anyar
Konsep Puskesmas yang dicapai adalah perkembangan atas dasar kemitraan
sehingga mampu mengembangkan kegiatan program yang tersedia, sehingga
mengutamakan kualitas pelayanan. Secara umum tujuan penyelengaraan
Puskesmas adalah untuk mewujudkan puskesmas yang mampu
menyelengarakan pelayanan kesehatan yang efektik dan efesien, merata,
bermutu, terjangkau dan memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayah kerjanya
sedangkan tujuan kususnya adalah:
1. Tersusunnya suatu kebijakan perencanaan perwujudan Indonesia sehat
2. Meningkatkan peran fungsi Puskesmas berdasarkan kemitraan dengan
pihak terkait dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
3. Meningkatkan kemampuan Puskesmas berdasarkan kemitraan dengan
pihak terkait dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
4. Meningkatkan peran dan fungsi dalam memberi pelayanan masyarakat
dengan memanfaatkan teknologi tepat guna
B. Keadaan Geografi
Luas daerah wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar kecamatan Beringin
adalah 2954 kilometer persegi yang terdiri dari 5 desa, 52 dusun (RW)
dengan Ibu kota Kecamatan terletak di Karang Anyar dengan koordinat bumi
03,60862˚ Bujur Timur (BT). Dengan batas batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Morawa dan Batang
Kuis.
b. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Pantai Labu
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pagar Merbau dan
Kabupaten Serdang Bedagai
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Pakam
C. Wilayah Kerja Puskesmas Karang Anyar
1. Wilayah Kerja
Nama Puskesmas : Puskesmas Karang Anyar
Luas Wilayah : 2954 Km²
Jumlah Desa : 5 desa
Jumlah Dusun : 52 dusun
Jumlah Penduduk : 33.275 jiwa
Laki – laki : 16.853 jiwa
Perempuan : 16.422 orang
Jumlah KK : 7909 KK
Puskesmas Karang Anyar juga didukung puskesmas pembantu yaitu :
1. Poskesdes Beringin
2. Puskesmas Pembantu (PUSTU) Sidodadi
3. Puskesmas Pembantu (PUSTU) Ramunia
4. Poskesdes Emplasan K. Namo
Tabel 4.1 Sarana dan fasilitas Puskesmas Karang Anyar
No Fasilitas Jumlah1 Poliklinik Umum 12 Ruang Poliklinik Gigi 13 Ruang KIA / KB 14 Ruang Imunisasi 15 Ruang Kartu 16 Ruang Tunggu 17 Ruang rapat 18 Ruang Administrasi 19 Ruang Farmasi 110 Kamar mandi 1
Sarana peralatan :
1. Timbangan badan dewasa
2. Timbangan badan bayi
3. Waskom
4. Tensimeter
5. Stetoskop
6. Nierbeken
7. Bak Injeksi
8. Plester
9. Troli
10. Brancard
11. Sampiran
12. Tempat Tidur
13. Standar Infus
14. Infus Set
15. Gunting
16. Arteri Klem
17. Pinset Anatomis
18. Nald Hecting
19. Tongue Spatel
Tabel 4.2 Daftar Nama Pegawai Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang
No Nama NIP Jabatan
1. dr. Rosida Sinaga 196105061987122003 Ka. Puskesmas2. dr. Ferry Kosasih 196002041991021003 Dokter Umum3. drg. Eva Lisna 197609282005022005 Dokter Gigi4. Masly Sinaga 196304211984022004 Perawat5. Rosintan Sitorus 196003281983032013 perawat6. Donna Marbun 196309131988032003 Perawat7. Suparni 196512311988032233 Bidan8. Misra Wati Bakti 197008231990012002 Perawat Gigi9. Farida Hanum 196805151989032015 Perawat Gigi10. Erna Wati Siahaan 197010091995032006 SKM11. Mariani Ginting 195812101984022004 Tata Usaha12. Bulang Sitorus 196508101987031026 Tata usaha13. Saijo, SKM 197009041997031003 SKM14. Martine A.Meha 197308121993032008 Bidan15. Corry D.L.Simbolon 197307311993032008 Bidan16. Adnan Sembiring 1966102619911021002 Perawat17. Mariani Pasaribu 196506091991032012 Bidan18. Termen Sitepu 196911091994032011 Perawat19. Rosmawati Sitanggang 196809111993012002 Perawat20. Era Natalia Sembiring 196812251990032010 Bidan21. Nurhayani 197205011993032013 Bidan22. Roslina Barus 196710201989032013 Bidan23. Mompo Marpaung 197209182001122004 Bidan24. Diklawati 197806152010012014 Perawat Gigi25. Evi,S.R.Duha 199703142008012020 Bidan26. Rasmi 197208052006042029 Bidan27. Sri Handayani 198005182008012002 Bidan28. Nurhaida Manungkalit 197904172006052002 Bidan29. Sanni Saragih 197408202007012022 Bidan30. Juliani 197003242008012019 Bidan31. Sri Hernina Sebayang 197507302008012015 Bidan32. Romi Ris 240473607 Bidan PTT33. Suriah 2407138983 Bidan PTT
STRUKTUR KERJA PUSKESMAS KARANG ANYAR
Ka, Puskesmasdr. Rosida Sinaga
Bidang Yankes
- Apoteker : Nurhaida Manungkalit
- Poliklinik : dr. Ferry Kosasih
Bidang Kesehatan Keluarga
- KIA : Corry D. L. Simbolon
- KB : Suparni
- MTBS : Martine A.Meha
- Lansia : Masly Sinaga
Tata UsahaBulang Sitorus
Bidang P2P
- Imunisasi : Sanny Saragih- Malaria : Rosintan Sitorus- DBD : Donna Marbun- Rabies : Adnan Sembiring- TB Paru : Termen Sitepu- Gizi : Rosmawati S.- Kusta/HIV : Era natalia S.- Jiwa dan Mata : Nurhayani- Kes GiMul : drg. Eva Lisna dan Misrawati Bakti
Bidang PromKes
- UKS : Ernawati Siahaan
- Kesling : Saijo, SKM
- SP2TP : Mompo Marpaung
PUSTU Sidodadi
- Mariani Pasaribu
PUSKESDES
- Sri Hermina Sebayang
Bidan Desa
- Romi Ris- Sutiah
BAB VPEMBAHASAN
A. Tinjauan Teoritis Puskesmas
Pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga memberdayakan
peran serta masyarakat, selain memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas yang merupakan unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Deli Serdang mempunyai 3 fungsi utama:
1. Sebagai pusat pengembangan kesehatan wilayah artinya berfungsi membina
dan mengontrol kesehatan wilayah dan rakyatnya seperti mengawasi (melalui
survei) dan mencegah penyakit menular serta penyakit lain dalam masyarakat,
memperbaiki kesehatan lingkungan seperti pengawasan tempat umum.
2. Pemberi layanan kesehatan dan kedokteran secara menyeluruh (holistik),
paripurna, terpadu, dan berkesinambungan pada rakyat di wilayah kerja
seperti pengobatan umum kesehatan gigi, kesehatan ibu dan anak, keluarga
berencana, perbaikan gizi dan penyuluhan kesehatan.
3. Pembinaan peran serta masyarakat di bidang kesehatan dengan pendekatan
PKMD yaitu terdiri dari : penimbangan balita secara berkala, penyuluhan dan
perbaikan gizi, penyediaan oralit, mencegah kematian akibat diare, imunisasi,
keluarga berencana untuk tujuan pencegahan kesakitan dan kematian balita
dengan pemantauan yang baik menggunakan KMS blok SKDN dan sistem 5
meja agar benar-benar mewujudkan peran serta masyarakat.
Ketiga fungsi utama ini harus terlaksana dengan baik, dengan management
yang baik serta pembinaan dan pengawasan dari Dinas Kesehatan kabupaten.
Pembangunan puskesmas sudah dirintis dalam bentuk proyek ringkasan di
beberapa wilayah Indonesia. Pemerintah membangun puskesmas dengan
berbagai pertimbangan stategis antara lain: Pertama, untuk mencegah
kecenderungan dokter-dokter bekerja didaerah perkotaan, sedangkan masyarakat
Indonesia sebagian besar tinggal di daerah perdesaan. Kedua, untuk
memeratakan pelayanaan kesehatan dengan mendekatkan sarana palayanan
kesehatan kepada kelompok-kelompok penduduk, yang membutuhkan di
perdesaan. Ketiga, untuk lebih menekan biaya pelayanan kesehatan, biaya
pelayanan di RS dan dokter praktek swasta yang lebih banyak bersifat kuratif
jauh lebih mahal dibandingkan dengan program pencegahan. Sesuai dengan
peraturan Mendagri No 5/74 Puskesmas secara administrative berada dibawah
administrasi pemerintahan daerah kabupaten (Bupati Selaku Kepala Daerah),
tetapi secara medis teknis wewenang untuk menetapkan luas wilayah kerja
puskesmas dilakukan oleh bupati, walikota berdasarkan saran Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Setelah 32 tahun puskesmas dikembangkan sebagai
ujung tembok pelayanan kesehatan di Indonesia, reformasi dan sistem
desentralisasi yang dimulai dikembangkan tahun 2011 mengendaki adanya
perubahan visi dan misi, dan strategis puskesmas. Kebutuhan untuk mengkaji
peran dan management puskesmas tertuang UU no. 22 dan 25 tahun 1999,
tentang desentralisasi dan otonomi daerah. Reformasi kebijakan kesehatan
merupakan strategi jangka panjang pembangunan berwawasan kesehatan untuk
mewujudkan Indonesia sehat.
B. Organisasi dan Tenaga Kerja
Susunan organisasi puskesmas terdiri dari:
1. Unsur pimpinan : Kepala Puskesmas
2. Unsur pembantu pimpinan : Urusan tata usaha
3. Unsur Pelaksanaan :
a) Unit tenaga pegawai dalam jabatan fungsional
b) Jumlah unit tergantung pada kegiatan tenaga dan fasilitas daerah masing-
masing.
4. Kepala puskesmas mempunyai tugas memimpin mengawasi dan
mengkoordinasi kegiatan puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan
structural dan jabatan fungsional.
5. Kepala urusan tata usaha mempunyai tugas dibidang kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, dan surat pencatatan dan pelaporan.
C. Rujukan Puskesmas
1. Sistem Rujukan Upaya Kesehatan
Adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas
timbulnya masalah dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat baik
secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih komponen, terjangkau
dan dilakukan secara rasional.
2. Sistem Rujukan
Sistem ini secara konsepsional menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Rujukan Medik Yang Meliputi:
1) Konsultasi penderita untuk keperluan diagnosa, pengobatan,
tindakan operatif dan lain-lain.
2) Pengiriman bahan (Spesiment) untuk pemeriksaan laboratorium
yang lebih lengkap
3) Mendatangkan atau mengirit tenaga yang lebih kompoten atau ahli
untuk meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat.
b. Rujukan kegiatan
Adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang
bersifat preventif dan promotif yang antara lain meliputi:
1) Survei epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian
luar biasa atau terjangkit penyakit menular.
2) Pemberantasan pangan atas terjadinya kelaparan disuatu wilayah.
3) Pendidikan sebab kerawanan, bantuan teknologi
4) Pemberian makanan, tempat tinggal, dan obat-obatan untuk
pengungsi atas terjadinya bencana alam.
5) Sarana dan teknologi untuk penyediaan air bersih dan masalah
kekurangan air bersih bagi masyarakat umum.
6) Pemerikasaan specimen air dan laboratorrium kesehatan dan
sebagainya.
c. Tujuan Sistem Rujukan Upaya kesehatan
1) Tujuan Umum
Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan yang didukung mutu
pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna.
2) Tujuan Khusus
a) Dihasilkannya pemerataan upaya pelayanan yang bersifat
kuratif dan rehabilitative secara berhasil guna dan berdaya guna
b) Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
preventif dan promotif secara berhasil guna dan berdaya guna
d. Jalur Rujukan Yang Dapat Berlangsung
1) Intern antara petugas puskesmas
2) Antara puskesmas pembantu dan puskesmas
3) Antara masyarakat dan puskesmas dengan rumah sakit dan
fasilitasnya
D. Standar Pelayanan
Waktu pelayanan
Senin - Kamis : 08.00 – 14.00
Jumat - Sabtu : 08.00 – 12.00
Lama pelayanan tiap penderita perpoli per paket
Loket pendaftaran : Maksimal 3 menit
Poli Umum : 5-10 menit/ setiap hari kerja
Poli Gigi dan Poli KIA : 5-30 menit/ setiap hari kerja
Hak dan kewajiban masyarakat dalam mendapatkan pelayanan puskesmas:
Hak
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan pengaturan yang berlaku di
puskesmas
2. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
3. Mendapatkan informasi atas:
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan medis yang dilakukan
c. Kemungkinan penyakit sebagai akibat tindakan medis dan cara
mengatasinya/ alternatif lain.
d. Perkiraan biaya pelayanan.
4. Meminta konsultasi medis, menyetujui atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh penyedia pelayanan sehubungan dengan penyakit yang
dideritanya, kecuali kasus-kasus kejadian luar biasa yang dapat
membahayakan masyarakat.
5. Menyampaikan keluhan saran dan kritik
Kewajiban
1. Membawa kartu tanda penduduk (KTP) mengetahui alamat jelas untuk
kunjungan pertama kali
2. Membawa kartu obat :
a. Pengguna layanan askes harus membawa kartu askes
b. Pengguna layanan gakin harus membawa kartu gakin
c. Pengguna layanan umum harus membawa kartu tanda pengenal
keluarga untuk berobat
3. Membayar sesuai tarif pada kecuali kartu askes dan gakin
4. Mengikuti alur pelayanan puskesmas
5. Menaati peraturan pelayanan
E. Fasilitas penunjang
1. Puskesmas Pembantu
Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam
ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
2. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau.
3. Bidan Yang Bertugas di desa
Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanaan kesehatannya akan
ditempatkan seorang bidan yang bertempat tinggal didaerah terhadap dari
bertanggung jawab langsung kepada puskesmas. Wilayah kerja bidan tersebut
adalah satu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 300 orang petugas
posyandu dan pembinaan pimpinan kelompok persepuluh disamping
memberikan palayanan langsung posyandu dan pertolongan persalinan di
rumah-rumah.
BAB VIPROGRAM KESEHATAN PUSKESMAS KARANG ANYAR
A. KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)
Kesehatan ibu dan anak adalah upaya yang dilakukan dalam bidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
ibu menyusui, ibu nifas yang KB, bayi dan balita serta mencakup kesehatan
keluarga.
1. Tujuan umum
Untuk tercapainya kemampuan hidup sehat melalui kesehatanyang optimal,
bagi ibu dan keluarganya untuk menuju norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera (NKKBS) seiring meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin
proses tumbuh kembang yang optimal dan merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas seutuhnya.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kemampuan ibu dalam mengatasi kesehatan diri dan
keluarganya penyelenggaraan posyandu
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gizi bagi ibu hamil, ibu
menyusui, bayi dan balita
c. Meningkatkan mutu pelayanan dan peran serta masyarakat, serta seluruh
anggota keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan dipuskesmas
a. Pemeriksaan ibu hamil
b. Penimbangan balita
c. Pemeriksaan kesehatan anak
d. Penyuluhan kesehatan yang meliputi berbagai aspek-aspek dalam mencapai
tujuan program KIA
e. Imunisasi ibu hamil yaitu mencegah tetanus neonatorum
f. Pemberian nasehat
g. Pemberian penyuluhan kepada ibu hamil dan menyusui tentang makanan
yang sehat dan bergizi
h. Pastikan ibu memperoleh informasi dan pelayanan tentang program KB dan
konseling penyakit menular dan pencegahan AIDS
i. Memberikan penyuluhan tentang perkembangan anak
Konseling bagi ibu
1. Nasehati ibu tentang kesehatan dirinya
a. Jika ibu sakit, berikan perawatan unuk ibu atau dirujuk
b. Jika ibu mempunyai masalah pada payudara (pembengkakan nyeri pada
puting susu, infeksi payudara). Petugas kesehatan memberikan perawatan
lebih lanjut
c. Menasehati ibu agar makan dengan baik demi menjaga kesehatan,
memberikan perawatan lebih lanjut
d. Memeriksa status imunisasi jika dibolehkan memberikan imunisasi tetap
e. Pastikan ibu memperoleh informasi dan pelayanan tentang program KB.
2. Memberitahu kapan ibu harus kembali ke petugas kesehatan asuhan
keperawatan antenatal. Terdapat standar dalam pelayanan antenatal sebagai
berikut :
a. Identifikasi ibu hamil
b. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
c. Palpasi abdomen
d. Pengelolaan anemia dan kehamilan
e. Pengelolaan hipertensi pada kehamilan
f. Persalinan
Standar alat :
Untuk melakukan pemeriksaan antenatal, maka diperlukan alat-alat sebagai
pemeriksaan fisik, meliputi :
1. Timbangan
2. Pengukur tinggi badan
3. Refleks hammer
4. Jangka panggul
5. Pita ukur
6. Vital sign sebagai pemeriksaan penunjang
Alat-alat yang digunakan :
1. Hb sahli satu set
2. Tabung reaksi
Standar pelayanan umum
1. Pernyataan standar
Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, penyuluhan
kesehatan umum, gizi, KB, kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi
calon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung
kebiasaan yang baik.
2. Standar pencatatan dan pelaporan pertanyaan standar
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan, yaitu registrasi
semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian kunjungan rumah dan penyuluhan
kepada masyarakat, disamping itu bidan hendaknya mengikutsertakan kader
pencatatan ibu hamil yang meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan
ibu.
Tabel 6.1 Catatan bidan untuk menilai kinerja dan penyusunan
Menasehati ibu agar segera kembali bila ditemukan :
Tanda-tanda sebagai berikut
Setiap anak a. Tidak bisa minum dan menyusui
b. Bertambah parahc. Timbul demam
Anak dengan batuk : bukan pneumonia
d. Nafas cepate. Sukar bernafas
Jika anak diare, juga kembali jika
f. Feses becampur darahg. Makan minum
Jika anak mungkin DBD atau demam, mungkin bukan DBD, juga harus kembali
B. KELUARGA BERENCANA
Kehamilan berencana ialah suatu usaha untuk menjarangkan kehamilan
atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan
kontrasepsi. Tujuan keluarga berencana adalah membentuk keluarga kecil
sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu rumah tangga dengan cara
diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
1. Manfaat keluarga berencana :
a. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak
b. Mengurangi resiko kematian ibu dan anak
c. Tersedia kesempatan lebih baik untuk merawat diri sendiri dan anak
d. Cara untuk mencapai tujuan keluarga berencana adalah dengan
menggunakan alat kontrasepsi.
2. Macam- macam alat kontrasepsi :
a. PIL
Kelebihan :
1) Kerja efektif
2) Tidak langsung mengganggu hubungan seksual
3) Pemakaian pil KB dapat hamil juga, bilamana dikehendaki kembali
lebih cepat
4) Sirkulasi haid menjadi teratur
Pil dapat diberikan kepada semua wanita bersuami dengan syarat
tidak sedang hamil dan tidak ada kontraindikasi. Pil KB tidak dapat
diberikan kepada wanita yang menderita :
1) Kanker payudara dan organ reproduksi
2) Penyakit kuning atau pernah menderita penyakit hati dalam 3 tahun
terakhir
3) Penyakit pembuluh darah
4) Tekanan darah tinggi
5) Penyakit DM
Efek samping : muntah, pusing, jerawat, dan keputihan, BB
bertambah dan atau berkurang.
b. Suntikan
Kelebihan :
1) Kerjanya efektif
2) Kemungkinan lupa atau salah memakannya tidak ada
3) Dapat diberikan pada ibu yang sedang menyusui karena tidak
mengurangi produksi ASI
Suntikan tidak dapat diberikan kepada wanita yang :
1) Hamil atau diperkirakan hamil
2) Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
3) Tumor
4) Mempunyai penyakit berat seperti jantung, DM
Efek samping : gangguan haid berupa ammenorea, menorhagia,
rambut rontok, jerawat, mual, muntah, hiperpigmentasi
c. Implant
Kelebihan :
1) Efektifitas tinggi
2) Mudah dalam pemakaian
3) Lama perlindungan lima tahun
4) Kepuasan seksual tidak terganggu
5) Tidak mengganggu kesuburan
6) Implant dapat diberikan kepada setiap ibu yang sehat dan tidak ingin
hamil dalam waktu 1-5 tahun.
Implant tidak dapat diberikan kepada :
1) Ibu hamil
2) Kelainan kardivaskuler
3) Sakit kuning
4) Sedang menyusui
Efek samping : perubahan dalam periode menstruasi kadang-kadang
mengalami kenaikan berat badan.
d. Spiral (IUD/AKDR)
Kelebihan :
1) Efektifitas tinggi
2) Dengan 1 x pemakaian dapat bertahun-tahun
3) Murah dan ekonomis
4) Hubungan seksual tidak terganggu
Tempat pemasangan spiral adalah didalam rongga rahim wanita,
spiral dapat diberikan pada wanita yang :
1) Pernah melahirkan dan telah mempunyai anak, serta ukurann
rahimnya tidak kurang dari 5 cm
2) Dianjurkan kepada wanita yang berumur 35 tahun
3) Tidak ingin hamil minimal 2 tahun
Spiral tidak dapat diberikan pada :
1) Ibu hamil atau disangka hamil
2) Infeksi panggul
3) Peradangan haid yang hebat
4) Alergi terhadap logam
5) Kelainan rahim
Efek samping : gangguan perdarahan, perasaan nyeri atau mulas,
keputihan, terlambat haid.
a. Kontrasepsi mantap (tubektomi)
Kontrasepsi ini melalui tindakan operasi kecil dengan cara mengikat
dan memotong saluran telur (tuba) pada istri sehingga sel telur dan
ovarium tidak dapat mencapai rongga rahim dan tidak terjadi pembuahan
b. Kontrasepsi mantap (vasektomi)
Kontrasepsi ini melalui tindakan operasi kecil dengan cara
memotong saluran sperma (vas deferens) sehingga tidak dapat lewat dan
air mani tidak mengandung spermatozoa dan tidak terjadi pembuahan.
C. IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
1. Pengertian imunisasi
Imunisasi merupakan proses yang bertujuan memperkuat daya tahan
tubuh terhadap infeksi kuman atau anti gen, caranya yaitu dengan
memasukkan kuman yang telah dilemahkan kedalam tubuh bayi yang
sehat.
2. Tujuan imunisasi
Untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian
bayi/balita yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi
3. Jenis imunisasi
a. BCG (Bacillus Caimeter geurin)
Berfungsi untuk mencegah penyakit TBC, pemberian sebaiknya
dilakukan sedini mungkin
b. DPT (diptheri, pertusis, tetanus)
c. Berfungsi untuk mencegah penyakit difteri (peradangan pada
tenggorokan) penyakit pertusis (batuk seratus hari) dan penyakit
tetanus (kejang-kejang). Pemberian suntik dipaha sebanyak 3 x dengan
jarak 4-6 minggu.
d. Polio
Berfungsi untuk mencegah polio, pemberian sebanyak 4 x dengan cara
diteteskan ke mulut. Gejala polio adalah gejala yang tiba-tiba
menimbulkan kelumpuhan pada anggota gerak disertai demam selama
2-5 hari dan bisa menimbulkan kematian
e. Hepatitis
Berfungsi untuk mencegah infeksi hati, pemberian dilakukan dengan
cara suntikan yang dilakukan 3 x dengan jarak 4-6 minggu. Gejala
penyakit ini yaitu terlihat kuning pada mata, badan lemah, letih, mual,
nafsu makan berkurang disertai demam.
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI
1. Pengertian
Upaya perbaikan gizi adalah kegiatan yang mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan dari berbagai
profesi kesehatan serta dukungan peran aktif masyarakat.
2. Tujuan
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status masyarakat.
3. Sasaran
a. Bayi, balita, anak pra-sekolah dan anak usia sekolah
b. Wanita usia subur (WUS)
c. Semua anak dewasa yang mempunyai masalah gizi
d. Pekerjaan berpenghasilan rendah.
4. Kegiatan
a. Upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK)
b. Upaya perbaikan gizi institusi (UPGI)
c. Upaya peningkatan kelainan akibat kekurangan yodium (GAKY),
penanggulangan kurang energi protein (KEP), dan kekurangan energi
kronis (KEK)
d. Pencegahan dan penanggulangan kekurangan Vitamin A (KVA).
Adapun kegiatan UPGKI di Posyandu mencakup :
a. Melakukan pendaftaran peserta
b. Menimbang balita
c. Mencatat hasil penimbangan
d. Melakukan penyuluhan sesuai hasil penimbangan
e. Membagikan kapsul Vit A kepada balita umur 1-5 tahun
f. Melakukan koordinir pemberian PMT
g. Mengerjakan pencatatan kegiatan dan sarana UPGK
5. Penilaian status gizi
Status gizi adalah ekspresi dan keadaan dan keseimbangan dalam
bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk
dimasyarakat. Cara pengukuran status gizi yang paling sering adalah
entrodomentri gizi.
E. PENGOBATAN
a. Pelayanan medik terdepan yang merupakan penatalaksanaan kecelakaan dan
kedaruratan medik berkenaan dengan perubahan baik keadaan, anatomik,
maupun psikologik bagi pengguna jasa pelayanan yang terjadi mendadak
yang tindakan mengatasinya harus segera dilaksanakan dari tepat kejadian
sampai dengan pelayanan medik.
b. Kehidupan pelayanan darurat medik adalah untuk memberikan pertolongan
dalam menyelesaikan masalah kritits yang ditemukan dalam rangka
mengembalikan vital tubuh serta meringankan penderitaan dan
meningkatkan derajat kesehatan
F. PELAYANAN KESEHATAN GIGI MULUT
Pelayanan gigi dan mulut yang dilaksanakan oleh tim kesehatan dan pihak
yang berwenang dalam bidang kesehatan gimul, dimana tujuanya adalah untuk
meningkatkan partisipasi anggota masyarakat dan keluarga untuk bersama – sama
mewujudkan terciptanya derajat kesehatan gigi yang optimal
Sasaran Pelayanan
1. Pengguna jasa pelayanan yang datang ke puskesmas
2. Keluaraga dan komunitas pengguna jasa kesehatan yang berkunjung ke
puskesmas
3. Serta seluruh masyarakat wilayah setempat yang datang kepuskesmas
4. Memberikan pelayanan bermutu serta penyuluhan tentang kesehatan gigi dan
mulut.
G. USAHA KESEHATAN SEKOLAH
1. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) merupakan bagian dari program
kesehatan anak usia sekolah. Program UKS adalah upaya terpadu lintas
program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
serta membebtuk prilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang
berada di sekolah.
2. Tujuan
Meningkatkan kemampuan prilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat
kesehatan siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat serta
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
3. Kegiatan
Pelayanan kesehatan di sekolah diutamakan pada peningkatan kesehatan
(promotif) dan upaya peningkatan pencegahan penyakit (preventif). Salah satu
upaya preventif yang dilaksanakan ddi sekolah adalah kegiatan penjaringan
kesehatan anak sekolah (health screening) sebagai prosedur pemeriksaan
kesehatan yang bertujuan untuk mengelompokkan anak sekolah dalam
berbagai kategori sehat dan sakit yang memerlukan tindakan lanjut serta
mendapat gambaran kesehatan anak sekolah dan mengikuti perkembangan
serta pertumbuhan anak sekolah sebagai pertimbangan dalam menyusun
program pembinaan kesehatan sekolah.
H. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENTAKIT MENULAR
1. Pengertian
Penyakit menular adalah infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau
hewan, sakit dari reservoir atau benda – benda yang mengandung bibit
penyakit lainya kemanusia sehat.
2. Tujuan
a. Mencegah terjadinya penyakit
b. Untuk meningkatkan kesehatan optimal
c. Menurunkan angka kesakitan dan kematian
3. Sasaran
Sasaran utama adalah seluruh lapisan masyarakat, pemberantasan
penyakit menular atau P3M dilaksanakan karena :
a. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah
dengan imunisasi.
b. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan
sanitasi misalnya kolera, diare, tipus, infeksi mata dan cacingan.
c. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularanya
melalui Vektor misalnya malaria.
d. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditularkan secara
langsung misalnya TBC.
Kegiatan P3M berupa :
a. Mencari kasus sedini mungkin untuk mencari pengobatan
b. Memberiakn penyuluhan kesehatan daerah wabah puskesmas
c. Memberiakan B1, B2, dan B3 pada bayi, ibu hamil yang sudah terjadwal
untuk setiap posyandu.
d. Melakukan penyuluhan kusus tentang penyakit – penyakit tertentu seperti
TBC, DBD.
I. KESEHATAN LINGKUNGAN
Kesehatan merupakan bagian dari ilmu kesehatan masyarakat yang
memiliki perencanaan dasar pengawasan mata lingkungan dan tempat umum
termasuk pengendalian perencanaan lingkungan denagn meningkatkan peran serta
masyarakat keterpaduan pengadaan lingkungan melalui dampak lingkungan.
1. Host (Tuan rumah)
2. Agen (Perantara)
3. Environment (Lingkungan)
Lingkungan utama kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas yaitu:
1. Penyerahan lingkungan dan perumahan
Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan kesadaran serta kemampuan
masyarakat dan meyehatkan perumahan atau lingkungan dalam
kegiatan penyehatan dan perumahan terutama di daerah yang
mempunyai resiko tinggi terhadap penularan penyakit TBC,
ISPA.
2. Penawaran air bersih
Pada dasarnya tidak ada air 100% murni, adapun syarat-syarat air
minum yang sehat adalah:
a. Tidak berwarna
b. Tidak berasa
c. Tidak berbau
d. Pengawasan tempat umun
e. Pengawasan pestisida
J. PELAYANAN KESEHATAN JIWA
1. Pengertian
Kesehatan jiwa adalah usaha pelayanan kesehatan jiwa yang meliputi
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan jiwa, pencegahan dengan
penanggulangan masalah psikosisial dan gangguan jiwa yang didukung oleh
pelayanan kesehatan jiwa PUSKESMAS atau bekerja sama dengan instansi
terkait.
2. Tujuan
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
jiwa dan prilaku yang belum pulih sesuai dengan peradaban yang diterima oleh
masyarakat umum.
3. Sasaran
PSPK yang dapat untuk pemeriksaan kesehatan berkala.
4. Kegiatan
a. Pembinaan kelompok anak sekolah, remaja, Kelompok sosial, kelompok
khusus, WTS dan bidang prilaku dan obat terlarang.
b. Pembinaan secara terpadu, peran serta lembaga social masyarakat, guru
sekolah, kader posyandu, organisi masyarakat diwilayah PUSKESMAS
c. Promosi Kesehatan
d. Pendidikan dan Pelatihan.
K. PROGRAM USILA
Usia merupakan suatu anugrah menjadi tua dengan segenap
keterbatasannya pasti akan dialami seseorang bila umurnya panjang. Di
Indonesia, istilah untuk kelompok usia ini belum waktu baku, orang memiliki
sebutan yang berbeda – beda, ada yang menggunakan istilah lanjut, adapula yang
lanjut usia. Kapan seseorang dikategorikan usia lanjut? Para ahli membedakannya
menjadi dua istilah yaitu usia kronologis dan usia biologis, (Setiawan, 2002)
Usia kronologis dihitung dengan tahun kelender, usia biologis adalah usia
sebenarnya, dimana biasanya diterapkan kondisi pematangan jaringan sebagai
indikasi usia biologis. Selain itu menurut DepKes RI dikenal usia psikologis yaitu
yang dikaitkan dengan kemampuan seseorang untuk dapat mengadakan
penyesuaian terhadap setiap situasi yang dihadapinya.
L. LABORATORIUM
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan laboratorium kesehatan
yang dapat diakses masyarakat adalah cakupan sarana kesehatan yang telah
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai standart
dapat diakses oleh masyarakat dalam waktu tertentu. Kemampuan pelayanan
laboratorium kesehatan yang dimaksud adalah upaya pelayanan penunjang medik
untuk mendukung dalam pelayanan medik, digunakan untuk menegakkan
diagnosa dokter.
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan laboratorium yang dapat
di akses masyarakat di wilayah puskesmas pagar jati belum dapat dilaksanakan
karena belum tersedianya fasilitas laboratorium.di puskesmas pagar jati
M. PENCATATAN DAN LAPORAN
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan
hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan
minimal adalah propil kesehatan, dengan demikian dapat dikatakan bahwa profil
kesehatan yang dimiliki puskesmas pada intinya berisi berbagai data informasi
yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah
tersebut.
Profil puskesmas karang anyar kecamatan beringin merupakan informasi
kesehatan yang menggambarkan derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya
kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di kecamatan
beringin khususnya di wilayah karang anyar. Oleh karena itu profil kesehatan
puskesmas karang anyar di pakai sebagai alat untuk mengevaluasi kemajuan
pembangunan kesehatan.
BAB VIIHASIL KEGIATAN PUSKESMAS
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama Praktek Belajar Lapangan Di
puskesmas Karang Anyar adalah sebagai berikut:
A. KEGIATAN DIRUANGAN
1. KEGIATAN DI RUANG KARTU
Tanggal 8 – 20 April 2013 mahasiswa – mahasiswi profesi ners medistra tiba
di puskesmas karang anyar dan bagi mahasiswa – mahasiswi yang dinas di
ruangan kartu membantu pegawai puskesmas karang anyar mengumpulkan data
awal seperti mengumpulkan identitas lengkap klien dan membuat kartu untuk
pengobatan klien.
2. KEGIATAN DI POLI KLINIK
Tanggal 8 – 20 April 2013 mahasiswa – mahasiswi profesi ners medistra tiba
di puskesmas karang anyar dan bagi yang mendapat ruangan praktek di poli
umum melakukan anamnase awal kemudian melakukan pemeriksaan fisik klien
dan melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan team kesehatan yang telah
di rumuskan.
3. KEGIATAN DIRUANGAN KIA
a. DIDALAM RUANGAN
NO TANGGAL NAMA KLIEN
MASALAH KESEHATAN
TINDAKAN PENANGGUNG JAWAB
MAHASISWA PELAKSANA
1. 15 April2013 Jumini Mual, Muntah ANC Corry D. L. Simbolon
Asnah, Rial Rinaldi
2. 16April2013 Sulastri Kontrol Ulang ANC Corry D. L. Simbolon
Desma Yunita, Asrin
3. 17April2013 Sutinah Mual, muntah ANC Corry D. L. Simbolon
Arnita, Chairul Effendi
4. 18April2013 Supriyatin Kontrol Ulang ANC Corry D. L. Simbolon
Erwin Pohan, Asnah
5. 19April2013 Ratna wati Air susu tidak keluar
Konsultasi Corry D. L. Simbolon
Desma, Irwan
6. 20April2013 Yohana Kontrol ulang ANC Corry D. L. Simbolon
Arnita, Asnah, Desma Yunita
7. 22April2013 Laila Sari Mual, muntah ANC Corry D. L. Simbolon
Ade Reni, Aris Sujarno
8. 23April2013 Saniah Kontrol Ulang ANC Corry D. L. Simbolon
Berlianita, Ayunan
9. 24April2013 Murnida sari
Mual, muntah ANC Corry D. L. Simbolon
Devi Lestari, Hamid
10. 25April 2013 Sariatun Kontrol Ulang ANC Corry D. L. Simbolon
Ade Reni, Samsul
11. 26April 2013 Lamsiah Kontrol ulang ANC Corry D. L. Simbolon
Deli Tunggal, Berlianita
12. 27April2013 Sahara Pusing Pemberian zat besi
Corry D. L. Simbolon
Devi lestari, Ade Suryadi
4. Kegiatan Diruangan Obat
Tanggal 15– 27 April 2013 mahasiswa – mahasiswi profesi ners medistra tiba di
puskesmas karang anyar dan bagi yang mendapat ruangan praktek di ruangan obat.
Memberikan obat sesuai dengan resep dokter, mencatat jumlah pasien umum, askes,
jamkesmas serta melaporkan kepada pegawai gudang farmasi tentang kesediaan obat
yang telah habis di ruangan obat
5. KEGIATAN DIPOLIKLINIK GIGI
a. Didalam Ruangan
NO TANGGAL NAMA UMUR
(Thn)
MASALAH KESEHATA
N
TINDAKAN KESEHATA
N
PENANGGUNG
JAWAB
MAHASISWA
PELAKSANA
1 15April2013 Bambang 28 Gusi bengkak
Pemeriksaan GiMul dan cabut gigi
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Desma, Erwin
2 16April 2013
Ricki Sanjaya 9 Gigi berlapis
Pemeriksaan GiMul dan cabut gigi
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Desma, Erwin
3 17 April 2013 Saniah 49 Gusi bengkak
Pemeriksaan gimul dan cabut gigi
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Desma, Erwin
4 18April 2013
Roby Syahputra 10 Gusi bengkak
Pemeriksaan GiMul dan cabut gigi
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Desma, Ewin
5 19April 2013 Sari 23 Gigi tidak rata Pemeriksaan
GiMul
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Desma, Erwin
6 20April 2013 Chelsea 11 Gusi bengkak Pemeriksaan
GiMul
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Desma, Erwin
7 22 April 2013 Nining 25 Gusi bengkak
Pemeriksaan GiMul dan cabut gigi
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Berlianita, Samsul
8 23April 2013 Prayetno 33 Nyeri pada
gigi dan gusiPemeriksaan
GiMul
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Berlianita, Samsul
9 24April 2013 Syahfitri 12 Nyeri pada
gigi Pemeriksaan
GiMul
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Berlianita, Samsul
10 25April 2013 Samsinar 20 Karang gigi Membersihkan
karang gigi
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Berlianita, Samsul
11 26April 2013
Salsa Saputri 9 Gusi bengkak Pemeriksaan
GiMul
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Berlianita, Samsul
12 27April 2013 Cici 6 Gusi bengkak Pemeriksaan
GiMul
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Berlianita, Samsul
13 28April 2013 Risayuni 23 Karang gigi Membersihkan
karang gigi
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Berlianita, Samsul
14 29April 2013 Sukasih 19 Nyeri pada
gigiPemeriksaan
GiMul
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Berlianita, Samsul
15 30April 2013 Maisaroh 27 Gusi bengkak
Pemeriksaan GiMul dan cabut gigi
drg. Eva Lisna dan Misrawati
Bakti
Berlianita, Samsul
6. KEGIATAN DI IMUNISASI
a. KEGIATAN DI DALAM RUANGAN
NO TANGGAL
NAMA UMUR JENIS KELAMIN
IMUNISASI PENANGGUNG JAWAB
MAHASISWA PELAKSANA
1 15April 2013
Riza 9 Bulan Laki-laki CampakPolio
Sanny SaragihArnita, irwan, Ardi
2 16April 2013
Anisa 6 Bulan Perempuan DPT 3Polio
Sanny Saragih Arnita,
Irwan, Ardi
3 17April 2013
Sabila 9 Bulan Perempuan CampakPolio
Sanny Saragih Arnita,
Irwan, Ardi4 18April
2013Candra 2 Bulan Laki-laki BCG
PolioSanny Saragih Arnita,
Irwan, Ardi5 19April
2013Citra Dewi
4 Bulan Perempuan DPT 2Polio
Sanny Saragih Arnita,
Irwan, Ardi6 20April
2013Rian Sahputra
4 Bulan Laki-laki DPT 2Polio
Sanny Saragih Arnita,
Irwan, Ardi7 22April
2013cintya 2 Bulan Perempuan BCG
PolioSanny Saragih Hamid,
Ayunan8 23April
2013Laila Sari 6 bulan Perempuan DPT 3
PolioSanny Saragih
Ade reni, Berlianita, Devi
9 24April 2013
Nabhan 9 Bulan Laki-laki CampakPolio
Sanny Saragih
Ade reni, Aris sujarno, Delly
10 25April 2013
Zahra 4 Bulan Perempuan DPT 2Polio
Sanny Saragih
Samsul, ade suryadi, Berlianita
11 26April Mei 2013
Erika 2 Bulan Perempuan BCGPolio
Sanny Saragih
Devi, Berlianita, ade reni
12 27April 2013
Dewa 9 Bulan Laki-laki CampakPolio
Sanny Saragih
Ayunan, Aris, Samsul, Hamid
BAB VIIIPENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peranan Puskesmas Karang
Anyar dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kecamatan Beringin
sudah mencapai target yang diinginkan. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi
oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas kesehatan yang masih
rendah, sehingga masih membutuhkan edukasi lembaga / institusi kesehatan.
Situasi dan kondisi yang dicapai telah memperlihatkan seberapa jauh perubahan
dan perbaikan keadaan kesehatan yang menunjukkan berbagai keterbatasan dan
keberhasilan upaya-upaya kesehatan yang dilakukan dan tentunya tidak terlepas
dari lintas sector terkait yang memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan
Kesehatan Masyarakat Kecamatan Beringin.
1. Puskesmas Karang Anyar telah melaksanakan program-program kegiatan di
puskesmas dengan optimal.
2. Adanya kerjasama yang baik antara pemimpin dan staff pegawai puskesmas
Karang Anyar dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
diwilayah Puskesmas Karang Anyar.
3. Peran serta kader dan masyarakat sangat membantu untuk membangun kinerja
Puskesmas Karang Anyar.
4. Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas Karang Anyar memenuhi
standar pelayanan yang ditetapkan.
5. Pemantauan, penyuluhan dan pengobatan yang dilakukan di Puskesmas
dilaksanakan dengan sangat baik.
6. Masyarakat sangat antusias ingin berobat dan memberikan kesehatannya di
Puskesmas Karang Anyar.
B. SARAN
1. Kinerja Puskesmas Karang Anyar agar dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
2. Kebersihan dan kerapian Puskesmas Karang Anyar hendaknya dapat
dipertahankan dan ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2006. Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan yang lebih Berkualias.
Depkes RI, 2008. Pusat Kesehatan Masyarakat.
Depkes RI, 2010. Penerapan Promosi Kesehatan dalam Komunitas. EGC : Jakarta
Dirjen Binkes, 2007. Pokok Progran Kesmas : Profil Kesehatan Indonesia 2005
Kepmenkes RI, 2004. Kebijaka Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Maulina, Heri Dj, 2009. Promosi Kesehatan. EGC : Jakarta
Notoatmoojo , 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineha Cipta : Jakarta
Staf Jurusan FKM UI, 2009. Pengantar Kesehatan Masyarakat. BPKM-FKMUI : Jakatra
Sumijohun, dkk, 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. EGC : Jakarta
LAPORAN KEPANITERAAN KLINIKKEPERAWATAN KOMUNITAS II DI PUSKESMAS KARANG ANYAR
KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANGTAHUN 2013
Oleh :
- Syamsul Syahputra - Rial Rinaldi NPM 12.4.116 NPM 12.4.103 - Ade Reni Hasanah - Desma Yunita NPM 12.4.022 NPM 12.4.034- Berlianita Simanjorang - Asnah
NPM 12.4.036 NPM 12.4.031- Devi Lestari - Asrin Tumanggor NPM 12.4.045 NPM 12.4.033- Deli Tunggal Febri - Arnita
NPM 12.4.041 NPM 12.4.030- Ayunan - Irwan
NPM 12.4.035 NPM 12.4.084- Aris Sujarno - Ardi Susilo
NPM 12.4.028 NPM 12.4.026- Ade Suryadi - Chairul Efendi
NPM 12.4.023 NPM 12.4.040- Hamid Kusnanto - Erwin Pohan
NPM 12.4.076 NPM 12.4.065Pembimbing:
Rahmad Gurusinga, S.Kep, NsJuni Mariati Simarmata, S.Kep, Ns
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA
LUBUK PAKAM
2013