deskripsi kesulitan belajar yang dialami oleh … · instrumen penelitian yang digunakan adalah...

68
DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH MAYORITAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MULYODADI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling DI SUSUN OLEH Veronika Oni Novianti NIM: 001114050 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i

Upload: ngodat

Post on 31-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH

MAYORITAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MULYODADI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

2006/2007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

DI SUSUN OLEH Veronika Oni Novianti

NIM: 001114050

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

i

Page 2: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

ii

ii

Page 3: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

iii

iii

Page 4: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Selalu berjuang dan pantang menyerah”

KUPERSEMBAHKAN SKRIPSI INI KEPADA :

1. Tuhanku penolong dan penyelamat 2. Ibuku, suami dan anakku tercinta 3. Sahabat-sahabatku angkatan 2000 4. Almamaterku tercinta

iv

Page 5: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Juli 2007

Penulis,

Veronika Onny Noviyanti

v

Page 6: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

vi

ABSTRAK

DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH MAYORITAS

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MULYODADI BANTUL YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2006/2007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN

TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

Veronika Onny Noviyanti

Universitas Sanata Dharma

2007

Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran kesulitan belajar siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bambanglipuro Bantul-Yogyakarta serta topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. Deskripsi kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas kelas VIII SMPN Mulyodadi Bambanglipuro Bantul adalah sebagian besar anak-anak yang tercatat sebagai peserta didik kelas VIII SMPN Mulyodadi Bambanglipuro Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 tidak dapat memenuhi tuntutan-tuntutan dalam hal pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, perilaku, dan hubungan dengan guru.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan metode survei. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner kesulitan belajar terdiri 54 item dan berupa pernyataan positif dan pernyataan negatif. Ada 4 aspek yang akan dipakai untuk mengukur kesulitan belajar siswa yaitu aspek pengetahuan-pemahaman, aspek ketrampilan, aspek perilaku, aspek hubungan dengan guru. Jumlah populasi yang diteliti ada 86 siswa. Kesulitan belajar siswa SMPN Mulyodadi dicari dengan menghitung frekuensi dan persentase dari seluruh jawaban responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi adalah teknik belajar, motivasi belajar, gaya belajar, bakat khusus, organisasi kognitif, kemampuan berbahasa dan kemampuan menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan garis. Dengan hasil penemuan penelitian ini disusun topik-topik bimbingan klasikal, bimbingan klasikal yang harus diberikan bersifat korektif.

vi

Page 7: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

vii

ABSTRACT

DESCRIPTION OF THE LEARNING DIFFICULTIES OF THE 8TH GRADE STUDENTS OF MULYODADI JUNIOR HIGH SCHOOL BANTUL

YOGYAKARTA SCHOOL YEAR 2006/2007 AND ITS IMPLICATIONS FOR THE PROPOSED CLASSROOM GUIDANCE TOPICS

Veronika Onny Noviyanti

Sanata Dharma University

2007

This study aimed to describe the learning difficulties of the 8th grade students of Mulyodadi Junior High School, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta and to propose the appropriate classroom guidance topics for these students. The learning difficulties of the majority of the 8th grade students of the Mulyodadi Junior High School, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, School Year 2006/2007 referred to the difficulties of these students to fulfill the school demands that related to knowledge-comprehension, skills, behavior, and relationship with teachers. This study was a descriptive study using a survey method. The research instrument used was a questionnaire on learning difficulties for Grade 8 students which was developed by the researcher. The questionnaire consisted of 54 items and included positive and negative statements. There were four aspects used to measure the learning difficulties of these students, namely, knowledge-comprehension, skills, behavior, and relationship with teachers. The population of this study was 86 of the 8th grade students of the school. The learning difficulties of these students were determined by calculating the frequency and percentage of their answers on the questionnaire. The findings showed that the learning difficulties experienced by these students were learning techniques, learning motivation, learning style, special aptitudes, cognitive organization, language skills, and skills to use stationery to draw circle and line. Based on the findings, the researcher proposed the appropriate classroom guidance topics for these students, will be given in the form of corrective ones.

vii

Page 8: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan YME atas segala kasih dan

penyertaanMu selama penulisan skripsi yang berjudul “Deskripsi Kesulitan

Belajar Yang Dialami Oleh Mayoritas Siswa Kelas VIII SMP Negeri Mulyodadi

Bantul Yogyakarta Dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan

Klasikal” . Berkat kasih dan kemurahanMu penulis dapat menulis skripsi ini

sampai selesai.

Penulis sangat bersyukur karena selama proses penulisan skripsi ini

penulis dapat mengatasi segala hambatan, meski begitu penulis merasa masih

banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan perhatian dari

berbagai pihak yang telah memberi masukan-masukan yang berharga bagi

penulis.

Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada mereka

yang mendukung penulisan skripsi ini, terutama kepada:

1. Sr. Milburga. C.B, pembimbing pertama yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis selama proses pembuatan skripsi.

2. Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum, pembimbing kedua yang telah memberi

berbagai masukan dalam penulisan skripsi.

3. SMP Kanisius Ganjuran Bantul, karena telah memberi ijin untuk melakukan

uji coba alat penelitian yang dibuat oleh penulis.

4. SMPN Mulyodadi Bambanglipura Bantul yang telah bersedia dijadikan

subyek penelitian oleh penulis.

viii

Page 9: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

ix

5. Ibuku tercinta yang telah membesarkan peneliti dan membiayai studi peneliti

sampai selesai.

6. Suami tercinta yang selalu memberikan semangat bagi penulis.

7. Abang dan kakakku tersayang yang selalu memberi perhatian bagi penulis

8. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini sampai

selesai yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Penulis

ix

Page 10: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................iv

HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................vi

ABSTRACT....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR......................................................................................viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xiii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

E. Definisi Operasional........................................................................... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA.......................................................................... 6

A. Hakekat Belajar ................................................................................ 6

1. Belajar ......................................................................................... 6

x

Page 11: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

xi

2. Ciri-ciri Belajar ........................................................................... 7

3. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................ 8

4. Kesulitan Belajar Siswa .............................................................. 9

5. Faktor Yang Berperanan Dalam Kesulitan Belajar..................... 11

B. Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri Muyodadi Bantul ......... 15

1. Tugas Perkembangan Siswa SMP ................................................ 15

2. Perlunya siswa belajar efektif ....................................................... 16

C. Bimbingan di Sekolah ........................................................................ 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 21

A. Jenis Penelitian..................................................................................... 21

B. Populasi Penelitian ............................................................................... 21

C. Instrumen Penelitian.............................................................................. 22

1. Jenis Instrumen .......................................................................... 22

2. Penjelasan Format Pernyataan ................................................... 23

3. Struktur/kisi-kisi ........................................................................ 23

4. Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 27

a. Validitas .............................................................................. 27

b. Reliabilitas .......................................................................... 29

D. Prosedur Pengumpul Data........................................................................... 30

E. Teknik Analisis Data ................................................................................... 31

BAB IV. PEMBAHASAN............................................................................... 32

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 32

B. Pembahasan............................................................................................. 33

xi

Page 12: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

xii

BAB V. Usulan Topik Bimbingan................................................................... 40

BAB. VI Kesimpulan dan Usul/Saran ............................................................. 45

A. Kesimpulan ............................................................................................. 45

B. Saran........................................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 47

xii

Page 13: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 ............................................................................................................ 22

Tabel 2 ............................................................................................................. 24

Tabel 3 ............................................................................................................. 31

Tabel 4 ............................................................................................................. 32

Tabel 5 ............................................................................................................. 33

Tabel 6 ............................................................................................................. 40

xiii

Page 14: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Kuesioner kesulitan belajar ....................................................... 47

Lampiran 2: Data hasil penelitian .................................................................... 51

xiv

Page 15: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan, definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

masa dewasa, dengan terjadinya peralihan tersebut remaja hadir di lingkungan

yang baru. Pada masa ini remaja banyak mengalami perubahan-perubahan dan

perubahan itu menimbulkan berbagai masalah yang harus dihadapi oleh

remaja untuk mencari identitas dirinya.

Menginjak masa remaja awal (13-16 th), remaja sudah mulai masuk di

Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena berada di lingkungan sekolah,

remaja adalah sebagai siswa sekolah sehingga tanggung jawab untuk mendidik

siswa berada di tangan guru sekolah. Sebagai siswa, tugas utama yang harus

dilakukan oleh remaja adalah belajar. Belajar adalah suatu aktivitas mental

atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,

ketrampilan dan nilai-sikap (Winkel, 1996:52).

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar

merupakan unsur yang sangat pokok. Kegiatan belajar bagi setiap siswa tidak

selamanya dapat berlangsung secara baik sehingga kadang-kadang bisa lancar,

1

Page 16: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

2

kadang-kadang tidak. Pada umunya belajar bukan merupakan hal yang serba

mudah dilakukan bagi setiap siswa, melainkan dapat juga timbul kesulitan.

Dari hasil wawancara peneliti dengan guru bimbingan dan konseling

SMPN Mulyodadi Bambanglipuro, beliau mengatakan berbagai masalah

belajar yang dialami siswa antara lain sulit untuk berkonsentrasi, susah

mengingat istilah-istilah yang dirasa asing, tidak belajar ketika akan

menghadapi ulangan, dan lain sebagainya. Sebagai akibat dari kesulitan

belajar yang dialami oleh siswa, siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru, hasil belajar siswa rendah dan tidak naik kelas.

Disinilah peranan guru pembimbing untuk membantu siswa. Guru

pembimbing atau konselor sekolah adalah seorang tenaga professional yang

memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh

waktunya pada pelayanan bimbingan. Guru pembimbing memberikan

layanan-layanan bimbingan kepada para siswa dan menjadi konsultan bagi staf

sekolah dan orang tua (Winkel, 1997:184).

Dengan adanya bantuan guru pembimbing di sekolah, siswa mampu

berkembang dengan baik dan masalah-masalah siswa dapat terselesaikan.

Dalam membantu siswa, guru pembimbing menggunakan kegiatan bimbingan

klasikal. Kadang-kadang seorang guru pembimbing ketika memberikan

bimbingan terhadap siswa tidak melihat masalah-masalah siswanya sehingga

kegiatan bimbingan klasikal tidak efektif bagi siswa. Disisi lain masalah-

masalah siswa di SMP beraneka ragam, tentu sebagai seorang guru

Page 17: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

3

pembimbing harus bisa membuat topik bimbingan sesuai dengan masalah

siswa tersebut.

SMPN Mulyodadi Bantul Yogyakarta, juga mempunyai program

bimbingan dan konseling serta menyelenggarakan bimbingan klasikal. Karena

menyelenggarakan bimbingan klasikal, maka guru pembimbing perlu

memperhatikan masalah-masalah yang dihadapi oleh para siswa untuk

digunakan dalam rangka menyusun topik bimbingan klasikal.

Apa yang telah diungkapkan oleh guru bimbingan dan konseling di

SMPN Mulyodadi Bantul, menunjukkan bahwa masalah belajar siswa

memang beraneka ragam. Berbagai masalah belajar siswa, merupakan

kesulitan belajar yang dialami oleh sebagian besar siswa SMPN Mulyodadi

Bantul. Kesulitan belajar siswa dianggap menarik untuk diteliti karena

kesulitan belajar siswa merupakan masalah utama dalam proses belajar

mengajar di sekolah, dan guru bimbingan dan konseling di SMPN Mulyodadi

Bantul ingin mendapatkan informasi mengenai berbagai masalah siswa.

Kesulitan belajar siswa yang diungkapkan dalam hasil penelitian ini

membantu guru bimbingan dan konseling untuk membuat topik bimbingan

guna melaksanakan bimbingan terhadap siswa khususya bimbingan belajar.

Penelitian dilakukan terhadap para siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi

Bantul.

Page 18: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

4

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Kesulitan belajar manakah yang banyak dialami oleh mayoritas siswa

kelas VIII SMPN Muyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007?

2. Usulan-usulan topik bimbingan klasikal manakah yang sesuai bagi siswa

kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007?

C. Tujuan Peneltian

1. Memperoleh gambaran mengenai kesulitan belajar yang sering dialami

oleh mayoritas siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran

2006/2007.

2. Menyusun usulan topik-topik bimbingan klasikal dalam rangka bimbingan

belajar yang sesuai bagi siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun

Ajaran 2006/2007.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh adalah: Hasil penelitian digunakan oleh guru

pembimbing untuk mengembangkan topik bimbingan belajar bagi siswa kelas

VIII SMPN Mulyodadi Bantul.

Page 19: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

5

E. Definisi Operasional

1. Deskripsi adalah penggambaran suatu kejadian dengan kata-kata secara

jelas

2. Kesulitan belajar adalah keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat

memenuhi tuntutan-tuntuan belajarnya. Kesulitan belajar yang dialami

oleh mayoritas siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran

2006/2007 adalah di mana sebagian besar anak-anak yang tercatat sebagai

peserta didik kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran

2006/2007 tidak dapat memenuhi tuntutan-tuntutan dalam hal

pengetahuan-pemahaman, ketrampilan, perilaku, dan hubungan dengan

guru.

3. Siswa adalah anak-anak yang tercatat sebagai peserta didik kelas VIII

SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007.

4. Topik bimbingan klasikal adalah tema bimbingan yang akan dibahas atau

disajikan dalam layanan bimbingan klasikal.

Page 20: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan diuraikan hakekat belajar, siswa SMPN Mulyodadi

sebagai remaja dan, bimbingan di sekolah.

A. Hakekat Belajar

1. Belajar

Menurut Slameto (1998:2) belajar adalah suatu usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Winkel (1996:53) mendefinisikan

belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-

perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan sikap-sikap.

Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Lebih lanjut

Qemar (2005:21) mengartikan belajar sebagai suatu bentuk pertumbuhan

atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara

bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

Dari pendapat para ahli di atas, siswa dikatakan telah belajar jika

adanya perubahan dalam diri siswa tersebut. Terjadinya perubahan dalam

diri siswa merupakan ciri-ciri siswa telah belajar.

2. Ciri- ciri siswa belajar di sekolah

6

Page 21: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

7

Ahmadi (1991:121-123) menjelaskan ciri-ciri belajar di sekolah yang

dialami siswa adalah:

a. Terjadinya perubahan yang proses dan hasilnya biasanya disadari

maupun tidak disadari.

Individu yang belajar dengan sengaja biasanya menyadari perubahan

yang terjadi dalam dirinya. Maka pada setiap siswa berlangsunglah

banyak perubahan yang disadari, tetapi tidak semua perubahan disadari

penuh.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional

Perubahan yang terjadi dalam diri siswa berlangsung terus-menerus.

Suatu perubahan, terutama perubahan positif yang terjadi akan

berguna bagi kehidupan berikutnya.

c. Perubahan terjadi sesuai dengan banyaknya usaha belajar yang

dilakukannya.

Perubahan dalam perbuatan belajar senantiasa bertambah dan tertuju

untuk perolehan sesuatu yang lebih baik dari pada sebelumnya. Makin

banyak usaha belajar, makin banyak perubahan yang terjadi.

d. Perubahan dalam belajar bersifat menetap

Tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap,

artinya selama hasil belajar yang diperoleh tidak dihapus dan diganti

dengan hasil yang baru.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan terarah

Page 22: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

8

Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

Jadi perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah pada suatu

perubahan yang akhirnya terwujud dalam tingkah laku dan biasanya

disertai intensi untuk mencapai tujuan.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Siswa yang telah belajar biasanya akan mengalami perubahan dalam

sikap, pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan yang semuanya

akhirinya harus terungkap dalam suatu perbuatan yang membuktikan

bahwa hasil sudah dicapai.

3. Prinsip-prinsip belajar siswa

Siswa dikatakan belajar karena adanya perubahan dalam diri siswa,

akan tetapi perubahan belajar itu sendiri dapat terjadi jika siswa mengikuti

prinsip-prinsip sebagai berikut (Qemar, 2005:28):

a. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi hubungan saling

mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya.

b. Belajar senantiasa harus bertujuan, terarah dan jelas bagi siswa.

c. Belajar yang paling efektif didasari oleh dorongan motivasi yang murni

dan bersumber dari dalam dirinya.

d. Senantiasa ada hambatan dan rintangan dalam belajar.

e. Belajar memerlukan bimbingan.

f. Jenis belajar yang paling utama adalah untuk berpikir kritis.

g. Cara belajar yang paling tepat adalah dalam bentuk pemecahan masalah

melalui kerja kelompok.

Page 23: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

9

h. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari.

i. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa yang dipelajari dapat

dikuasai.

j. Belajar dikatakan berhasil apabila siswa dapat mentransferkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Belajar adalah suatu proses, dalam proses tersebut siswa akan

mengalami suatu perubahan dalam bentuk sikap, pengetahuan, tingkah

laku, dan ketrampilan. Proses belajar siswa yang menghasilkan perubahan

dalam bentuk sikap, pengetahuan, tingkah laku dan ketrampilan tidak

terlepas dari prinsip-prinsip belajar. Jika dalam proses belajar siswa tidak

dapat mengikuti tuntutan sebagai siswa dan remaja maka siswa akan

mengalami kesulitan belajar.

4. Kesulitan belajar siswa

a. Pengertian Kesulitan Belajar

Ahmadi (1991:74) mengartikan kesulitan belajar sebagai keadaan

di mana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.

Pengertian ini menunjukkan suatu keadaan dimana siswa kurang mampu

menghadapi tuntutan-tuntutan yang kurang dipenuhi dalam belajar di

sekolah, sehingga hasilnya kurang memuaskan.

b.Gejala Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh

siswa yang langsung terlibat dalam kegiatan belajar di sekolah. Dalam

proses belajar mengajar di sekolah, masih banyak siswa yang memperoleh

Page 24: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

10

hasil belajar yang tidak memuaskan, bahkan ada siswa yang gagal dalam

mencapai tujuan belajar. Kenyataan ini menujukkan adanya sejumlah

siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya.

Siswa yang mengalami kesulitan belajar, menurut Ahmadi (1991:

88) menampakkan beberapa gejala yang menjadi indikasi adanya kesulitan

belajar, sebagai berikut:

1) Hasil belajar siswa rendah. Ini antara lain tampak dari taraf

prestasi belajar di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh

kelompok siswa di kelasnya.

2) Siswa selalu atau sering tertinggal dalam melakukan tugas-

tugas belajarnya.

3) Siswa menunjukkan tingkah laku seperti: sering membolos,

mengganggu, datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, tidak

teratur dalam belajar, tidak membuat catatan, tidak mau bekerja

sama, mengasingkan diri, dan sebagainya.

Sering kali ada hal-hal yang bisa mengakibatkan kegagalan yang

bisa menghambat kemajuan belajar, berikut ini akan dikemukakan

beberapa faktor yang bisa menimbulkan kesulitan belajar siswa.

5. Faktor yang berperanan dalam belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul

Berikut ini akan diuraikan faktor-faktor yang berperanan dalam

belajar di sekolah siswa SMP. Menurut Winkel (1996:135-148) faktor

yang berperanan dalam belajar adalah sebagai berikut:

Page 25: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

11

a. Faktor yang bersumber dari dalam diri siswa

Faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, adalah sebagai

berikut:

1) Intelegensi: kemampuan untuk mencapai prestasi dalam belajar

di sekolah. Intelegensi memegang peranan penting dalam

berpikir siswa.

2) Bakat khusus: kemampuan khusus yang menonjol yang

dimiliki oleh siswa. Dalam hal ini, siswa memahami dan

mampu mengembangkan bakat tersebut.

3) Organisasi kognitif: menunjuk pada cara materi yang sudah

dipelajari, disimpan dalam ingatan; apakah tersimpan secara

sistematis atau tidak. Hal ini tergantung pada cara materi yang

dipelajari dan diolah; makin mendalam dan makin sistematis

pengolahan materi pelajaran, makin baiklah taraf organisasi

dalam ingatan itu sendiri. Misalnya: menghafalkan bahan

pelajaran dan membuat kesimpulan isi, pelajaran.

4) Kemampuan berbahasa: kemampuan untuk menangkap isi

bacaan dan merumuskan pengetahuan, pemahaman yang

diperoleh itu dalam bahasa bahasa benar. Misalnya:

kemampuan menyampaikan bahan pelajaran secara lisan,

menyusun karangan yang baik.

5) Daya fantasi: aktifitas kognitif yang mengandung pikiran-

pikiran dan tanggapan-tanggapan, yang bersama-sama

Page 26: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

12

menciptakan sesuatu dalam alam kesadaran. Daya fantasi

merupakan aktifitas kognitif yang tidak hanya menghadirkan

kembali hal-hal yang pernah diamati, tetapi juga dapat

mengembangkan sesuatu yang baru.

6) Gaya belajar: merupakan cara belajar yang khas bagi siswa,

misalnya berkenaan dengan tipe belajar yang digunakan oleh

siswa. Adapun tipe belajar siswa adalah tipe belajar visual dan

tipe belajar auditif.

7) Teknik belajar: teknik belajar secara efisien dan efektif jelas

membantu siswa dalam belajar, teknik belajar merupakan cara

belajar yang menunjuk pada kebiasaan mengatur belajar.

Misalnya, siswa mampu mengatur waktu belajarnya di rumah

dengan baik, meringkas pelajaran yang disampaikan oleh guru,

membuat kelompok belajar.

8) Hasrat-kehendak yang berkaitan dengan arah dan tujuan

belajar. Dalam berhasrat siswa mencari apa yang memberikan

kepuasan belajarnya dan menyingkirkan apa yang tidak

memuaskan baginya.

9) Motivasi belajar: motivasi adalah daya penggerak psikis di

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,

menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah

pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan.

Page 27: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

13

10) Konsentrasi-perhatian: konsentrasi adalah pemusatan perhatian

dan energi psikis dalam menghadapi suatu obyek, dalam hal ini

situasi proses mengajar belajar di kelas.

11) Perasaan: perasaan yang dimaksud di sini adalah perasaan

momentan dan intensional. Momentan berarti perasaan timbul

pada saat tertentu, sedangkan intensional berarti reaksi

perasaan diberikan terhadap sesuatu, seseorang atau situasi

tertentu.

12) Sikap: orang yang bersikap tertentu cenderung menerima atau

menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu

sebagai hal yang berguna atau tidak berguna.

13) Minat: kecederungan siswa yang menetap, untuk merasa

tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan dan merasa

senang mempelajarinya.

14) Kemampuan dalam kecepatan menulis: kemampuan siswa

untuk mencatat materi yang diberikan oleh guru saat itu.

15) Kemampuan dalam kesempatan berbicara dan artikulasi kata-

kata: menunjuk pada keahlian siswa dalam mengungkapkan

pendapatnya dengan kalimat-kalimat yang harus diucapkan.

16) Kemampuan menggunakan alat-alat tulis untuk membuat

lingkaran dan garis.

17) Kondisi mental: merupakan akibat dari keadaan psikis siswa,

seperti stabilitas mental.

Page 28: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

14

18) Lingkungan hidup keluarga siswa: keseluruhan keadaan yang

melingkupi keadaan siswa yang memberi pengaruh terhadap

perkembangan siswa tersebut. Misalnya keadaan ekonomi

keluarga siswa, seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa

dengan perlengkapan material untuk belajar.

b. Faktor dari guru (Winkel, 1996:194-209)

Faktor yang bersumber dari guru, meliputi:

1) Guru sebagai didaktikus: menunjuk pada keahlian guru dalam

menyampaikan materi.

2) Guru sebagai korektor: guru mampu mengkoreksi sikap dan

tindakan siswa yang tidak sesuai dengan tuntutan manusia yang

sungguh-sungguh dewasa.

3) Guru sebagai inspirator: guru mampu memberikan inspirasi,

semangat pada setiap siswa, tanpa terpaku pada taraf kemampuan

intelektual atau motivasi belajar siswa.

4) Interaksi guru dan siswa: menunjuk pada hubungan yang akrab

antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.

Faktor dari dalam diri siswa dan dari guru ini dirangkum oleh peneliti

untuk dijadikan aspek sehingga dipakai oleh peneliti untuk mengukur

kesulitan belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul.

Adapun aspek belajar siswa adalah sebagai berikut:

Page 29: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

15

1. Pengetahuan-pemahaman: Intelegensi, Organisasi kognitif, Kemampuan

berbahasa, Daya fantasi, Gaya belajar, Teknik belajar, Konsentrasi –

perhatian, Kemampuan dalam kesempatan berbicara dan artikulasi kata-

kata.

2. Ketrampilan: Bakat khusus, Kemampuan dalam kecepatan menulis,

Kemampuan menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan

garis.

3. Perilaku: Lingkungan hidup keluarga siswa, Kondisi mental, Hasrat-

kehendak, Motivasi belajar, Perasaan, Sikap, Minat.

4. Hubungan dengan guru: Guru sebagai didaktikus, Guru sebagai

korektor, Guru sebagai inspirator, Interaksi guru dan siswa.

B. Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Mulyodadi Bantul

1. Tugas perkembangan siswa SMP

Siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan berumur sekitar 13-14 tahun. Menurut Havighurt (Enung

Fatima, 2006:160) tugas perkembangan remaja yaitu:

a. Mencapai hubungan pertemanan dengan lawan jenisnya secara lebih

matang.

b. Mencapai perasaan seks yang diterima secara sosial.

c. Menerima keadaan badannya dan menggunakannya secara efektif.

d. Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa.

e. Mencapai kebebasan ekonomi.

Page 30: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

16

f. Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan.

g. Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.

h. Mengembangkan konsep dan intelektual yang perlu bagi warga negara

yang kompeten.

i. Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggungjawab

secara moral dan sosial.

j. Memahami suatu perangkap nilai yang digunakan sebagai pedoman

tingkah laku.

Jika tugas-tugas perkembangan tersebut tidak terselesaikan akan

mengganggu tugas perkembangan berikutnya.

2. Perlunya siswa SMP belajar efektif

Siswa SMPN Mulyodadi Bantul ada yang mengalami kesulitan belajar.

Menurut Slameto (2003:73) belajar yang efektif adalah sebagai berikut:

a. Perlunya bimbingan

Agar dapat belajar secara efektif siswa perlu dibimbing dan diberi

petunjuk-petunjuk tentang cara-cara belajar. Bimbingan yang

dimaksud adalah bimbingan belajar.

b. Kondisi dan strategi belajar

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan intruksional yang ingin dicapai. Maka agar belajar siswa

dapat efektif harus memperhatikan kondisi internal (dari dalam diri

Page 31: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

17

sendiri), kebutuhan eksternal (kondisi dari luar diri siswa), strategi

yang digunakan untuk belajar siswa.

c. Metode belajar

Metode belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk

mencapai tujuan belajar. Metode belajar yang dimaksud adalah

pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat

catatan, mengulangi bahan pelajaran, konsetrasi, mengerjakan tugas

sekolah.

Dengan belajar efektif maka aspek-aspek yang berperanan

menimbulkan kesulitan belajar siswa di SMPN Mulyodadi Bantul dapat

teratasi. Akan tetapi, agar siswa SMPN Mulyodadi Bantul dapat belajar

yang efektif perlu bimbingan. Untuk mengadakan bimbingan tentunya

seorang guru bimbingan dan konseling perlu menyusun suatu program

agar bimbingan dapat terkoordinasi dengan baik.

C . Bimbingan di sekolah

Seperti yang telah diuraikan di atas, setelah mengetahui kesulitan

belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul maka untuk membantu mengatasi

kesulitan tersebut siswa perlu belajar efektif. Untuk membantu siswa agar

dapat belajar efektif perlu bimbingan.

1. Bimbingan

Bimbingan adalah pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada

sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan

dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup (Winkel, 1989:17).

Page 32: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

18

2. Sifat-sifat bimbingan (Winkel, 1989:29)

a. Preventif

Bimbingan bersifat preventif maksudnya untuk mencegah atau

menghindari timbulnya masalah yang serius pada masa yang akan

datang.

b. Perseveratif

Bimbingan bersifat perseveratif maksudnya mendampingi murid dalam

perkembangan yang sedang berlangsung.

c. Korektif

Bimbingan bersifat korektif maksudnya membetulkan perkembangan

yang salah, atau meninjau kembali situasi pilihan yang keliru dengan

membawa akibat yang sangat negatif.

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui kesulitan belajar siswa

maka sifat bimbingan yang akan diusulkan bersifat korektif karena kesulitan

belajar siswa merupakan suatu masalah bagi siswa yang menghambat siswa

itu sendiri.

3. Ragam-ragam bimbingan (Winkel, 1991:123)

a. Bimbingan akademik

Bimbingan akademik adalah bimbingan dalam menemukan cara

belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan

dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-

tuntutan belajar di sekolah.

Page 33: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

19

b. Bimbingan pribadi-sosial

Bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan dalam menghadapi

keadaan batinya sendiri dan mengatasi pergumulan-pergumulan dalam

hatinya sendiri.

c. Bimbingan karir

Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan dari

menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau

profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan

itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan dari

lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.

Karena siswa SMPN Mulyodadi Bantul mengalami kesulitan

belajar maka bimbingan yang akan diusulkan adalah bimbingan akademik.

Dengan bimbingan akademik, kesulitan-kesulitan belajar yang

mengganggu belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul akan teratasi. Akan

tetapi untuk melaksanakan bimbingan di kelas perlu disusun program

bimbingan.

4. Topik bimbingan

Topik bimbingan klasikal adalah tema bimbingan yang akan dibahas atau

disajikan dalam layanan bimbingan kelompok. Untuk membuat program

bimbingan perlu adanya topik-topik bimbingan, maka dalam penelitian ini

hasilnya akan dibuat usulan topik-topik bimbingan yang akhirnya guru

bimbingan dan konseling di SMPN Mulyodadi Bantul bisa menyajikannya

untuk layanan bimbingan.

Page 34: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, populasi penelitian alat pengumpulan

data, validitas, reliabilitas dan teknik analisis data.

A. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. “Penelitian deskriptif dirancang

untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian

dilakukan” (Furchan, 1982:415). Sukardi (2003:157) mengartikan penelitian

deskriptif merupakan “Metode penelitian yang berusaha menggambarkan

dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya.” Penelitian ini

berada dalam lingkup pendidikan, khususnya bidang Bimbingan dan

Konseling. Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui

kesulitan belajar yang dialami siswa-siswi kelas VIII SMPN Mulyodadi

Bantul Tahun Ajaran 2006/2007.

B. Populasi penelitian

Populasi penelitian adalah para siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi

Bantul Tahun Ajaran 2006/2007. Populasi berjumlah 90 siswa, semua

anggota populasi menjadi sumber data. Rincian populasi siswa kelas VIII

SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 dengan jumlah 90 siswa

disajikan sebagai berikut: (lihat tabel 1)

20

Page 35: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

21

Tabel 1 Rincian populasi kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul

Tahun Ajaran 2006/2007

Kelas Putra Putri Jumlah

VIII A 12 18 30

VIII B 10 20 30

VIII C 14 16 30

Sekolah ini dijadikan tempat untuk penelitian dengan pertimbangan:

1. Siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul terdiri dari putra dan putri

yang berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi, agama, dan

sering mengalami kesulitan belajar.

2. Topik bimbingan untuk kesulitan belajar siswa belum ada.

3. SMPN Mulyodadi Bantul dekat dengan rumah peneliti sehingga

memudahkan peneliti untuk mengurus ijin penelitian dan mengadakan

penelitian.

C. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan

belajar yang disusun oleh peneliti sendiri. Instrumen penelitian

kesulitan belajar terdiri dari 4 alternatif jawaban.

Page 36: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

22

2. Penjelasan tentang format pernyataan

a. format pernyataan

Item-item skala berupa pernyataan-pernyataan positif dan

negatif. Kuesioner ini diikuti 4 alternatif jawaban yaitu: Tidak

mengalami (TM), Kurang Mengalami (KM), Mengalami (M),

Sangat Mengalami (SM).

b. Skoring

Skor untuk tiap item dari skala ini adalah sebagai berikut :

Untuk pernyataan positif jawaban “Tidak mengalami ” skor 1,

“kurang mengalami” skor 2, “mengalami” skor 3, “sangat

mengalami skor 4. Untuk pernyataan negatif “Tidak

mengalami ” skor 4, “kurang mengalami” skor 3, “mengalami”

skor 2, “sangat mengalami” skor 1.

3. Struktur/kisi-kisi

Struktur/kisi-kisi instrumen kesulitan belajar yang dialami oleh

siswa SMPN Mulyodadi Bantul Ajaran 2006/2007 dalam penelitian

ini disusun berdasarkan 4 aspek penyebab kesulitan belajar, yaitu

aspek pengetahuan-pemahaman, aspek ketrampilan, aspek perilaku,

dan aspek hubungan siswa dengan guru. Kisi-kisi faktor yang

mempengaruhi proses belajar SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran

2006/2007 sebagai berikut: (lihat tabel 2)

Page 37: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

23

Tabel 2 Kisi-kisi faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa SMPN Mulyodadi Bantul

Tahun Ajaran 2006/2007

No Aspek belajar Indikator Nomor

Item

positif

Nomor

Item

negatif

1 Pengetahuan-pemahaman Ketrampilan Perilaku

a. Intelegensi b. Organisasi kognitif

c. Kemampuan

berbahasa

d. Daya fantasi

e. Gaya belajar

f. Teknik belajar

g. Konsentrasi –perhatian

h. Kemampuan dalam

kesempatan berbicara dan artikulasi kata-kata.

a. Bakat khusus b. Kemampuan dalam

kecepatan menulis

c. Kemampuan menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan garis.

a. Lingkungan hidup keluarga siswa

b. Kondisi mental

c. Hasrat-kehendak

d. Motivasi belajar

47, 53 48 4, 29 49 6 18, 38, 52 7, 14, 27 13 37 2 15 17, 20 - 23 40

1, 41, 54 46 - - 36 - 31, 50 16 - 5 - 8, 19 25 30 -

Page 38: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

24

Hubungan dengan guru

e. Perasaan

f. Sikap

g. Minat a. Guru sebagai didaktikus b. Guru sebagai korektor c. Guru sebagai inspirator d. Interaksi guru dan siswa

11, 35 24 33 32, 51 44, 34 12, 10 9

3, 22, 42 - 45 28 39, 43 26 21

4. Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas

Validitas mempunyai arti taraf sampai dimana suatu alat

ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo,

1995:242). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas

yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau

memberikan hasil ukur yang relevan dengan maksud atau tujuan

dilakukannya pengukuran. Sebaliknya alat ukur yang

menghasilkan data tidak relevan dengan tujuan pengukuran disebut

alat ukur yang tidak valid.

Jenis validasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah

validaitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi

lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat

profesional judment. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam

Page 39: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

25

validasi ini adalah ”sejauh mana item-item dalam tes mencakup

keseluruhan kawasan isi obyek yang hendak diukur” atau ” sejauh

mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur”

(Azwar, 45:2006). Dalam pelaksanaannya, peneliti meminta

pendapat dua orang dosen pembimbing yaitu, dosen pembimbing I

dan dosen pembimbing II.

Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, terlebih

dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui mutu psikometrik

kuesioner tersebut. Uji coba dilakukan terhadap 58 siswa SMP

Kanisius Ganjuran. Setelah dilakukan uji coba kuesioner item-

item harus diseleksi dan dibuktikan secara empiris untuk memilih

item-item yang memiliki daya beda tinggi. Daya beda item adalah

sejauh mana item tersebut mampu membedakan antara individu

atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut

yang diukur (Azwar, 1999:59).

Pengujian korelasi item dilakukan dengan komputasi

koefisien korelasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor

skala itu sendiri. Komputasi ini akan mengahasilkan koefisien

korelasi item-total (rXY) yang dikenal dengan daya beda item.

Untuk komputasi koefisien korelasi item-total digunakan korelasi

product moment dari Pearson (Hadi, Sutrisna, 1991:23).

Page 40: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

26

Page 41: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

27

r = xy∑ ∑ ∑∑

∑ ∑ ∑−−

)])()()([(

))((2222 YXYNXXN

YXXYN

rxy = Koefisien korelasi item-total Y = Skor item tertentu yang akan diuji validitasnya X = Skor skala (jumlah dari item dimana item diteliti berada) N = Banyaknya subyek

Kriteria pemilihan item berdasarkan batasan rxy ≥ 0,30. rxy

yang kurang dari 0,30 dinterpretasikan memiliki daya diskriminasi

rendah sedangkan item yang mencapai minimal 0,30 daya bedanya

memuaskan (Azwar, 1999:65). Setelah dianalisis, diperoleh 54

valid dan 16 tidak valid. Hasil analisis tersebut kemudian

disesuaikan dengan penyebaran item agar seimbang pada setiap

aspeknya.

Dalam penelitian ini item kuesioner skala kesulitan belajar

siswa SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007

berjumlah 70 buah. Setelah dilakukan uji coba kepada siswa SMP

Kanisius Ganjuran. Item-item yang tidak valid digugurkan dan

item-item yang dinyatakan valid diperiksa reliabilitasnya, untuk

kemudian digunakan dalam penelitian.

b. Reliabilitas Reliabilitas artinya tingkat keterpercayaan hasil suatu

pengukuran (Azwar, 1997:176). Tinggi-rendahnya reliabilitas

secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut

Page 42: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

28

koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien reliabilitas sebuah

alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin reliabel.

Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala psikologis

dilakukan bila mana item-item yang terpilih lewat prosedur analisis

item telah dikompilasikan menjadi satu (Azwar, 1999:83). Secara

teoretis besarnya koefisien reliabilitas berkisar 0 sampai 1,00.

Koefisien reliabilitas sebesar 1,00 berarti adanya konsistensi yang

sempurna pada alat ukur yang bersangkutan (Azwar, 1997:178).

Pengkajian tingkat reliabilitas skala kesulitan belajar siswa SMPN

Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 akan ditempuh dengan

pendekatan Alpha Cronbach (Azwar, 1997:184).

r = )1

1(1 2

2

σσ∑−

−kk

r = Koefisien reliabilitas k = Jumlah butir pertanyaan (soal)

21σ = Varians butir pertanyaan (soal) 2σ = Varians skor tes

Perhitungan varians skor tes adalah sebagai berikut:

NEXi

NEX

I

I2)(

22

=2Iσ Varians butir pertanyaan ke-n

=IEX Jumlah skor jawaban subyek untuk tiap butir pertanyaan ke-n

Hasil penghitungan reliabilitas dengan pendekatan Alpha Cronbach rtt

0,929 dari 70 item uji coba.

Page 43: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

29

D. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini memiliki 2 tahap, yaitu tahap

persiapan dan tahan pelaksanaan penelitian. Tahan persiapan meliputi:

1. Penyusunan instrumen kesulitan belajar

2. Permohonan surat ijin ke SMP Kanisius Ganjuran Bantul untuk

melakukan uji coba instrumen.

3. Uji coba alat penelitian di SMP Kanisius Ganjuran Bantul untuk kelas

VIII A, B, C pada tanggal 12 Maret 2007.

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi:

1. Permohonan ijin ke SMPN Mulyodadi Bantul untuk pelaksanaan

penelitian.

2. Pengumpulan data di SMPN Mulyodadi Bantul tanggal 16 April 2007

dari seluruh siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran

2006/2007.

3. Pengolahan data hasil penelitian.

E. Teknik Analisis Data 1. Perhitungan rentang skor

rentang skor = nilai tertingi – nilai terendah alternatif jawaban rentang skor = 4 – 1 4 = 0,75

2. Penentuan kategori dan norma (lihat table 3)

Page 44: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

30

Tabel 3 Kategori Norma

Rendah 1,00- 1,75

Kurang >1,75- 2,50

Cukup >2,50 – 3,25

Tinggi >3.25 – 4,00

3. Perhitungan frekuensi

4. Perhitungan persentase

Page 45: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian kesulitan belajar siswa kelas VIII di SMPN Mulyodadi Bantul

Tahun Ajaran 2006/2007 berdasarkan frekuensi dan persentase adalah sebagai

berikut: (lihat tabel 4)

Tabel 4 Frekuensi dan Persentase hasil penelitian

No Indikator Frekuensi Persentase

(%) 1. Intelegensi 15 17.4 2. Bakat khusus 35 40.7 3. Organisasi kognitif 24 27.9 4. Kemampuan berbahasa 21 24.4 5. Daya fantasi 7 8.1 6. Gaya belajar 42 48.8 7. Teknik belajar 57 66.3 8. Hasrat-kehendak 4 4.7 9. Motivasi belajar 52 60.5 10. Konsentrasi perhatian 6 7.0 11. Perasaan 4 4.7 12. Sikap 10 11.6 13. Minat 4 4.7 14. Kemampuan dalam kecepatan

menulis 3 3.5

15. Kemampuan dalam kesempatan berbicara dan artikulasi kata-kata

6 7.0

16. Kemampuan dalam menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan garis

20 23.3

17. Kondisi mental 17 19.8 18. Lingkungan hidup keluarga siswa 15 17.4 19. Guru sebagai didaktikus 2 2.3 20. Guru sebagai korektor 11 12.8 21. Guru sebagai inspirator 16 18.6 22. Interaksi guru dan siswa 14 16.3

31

Page 46: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

32

Berdasarkan hasil frekuensi dan persentase di atas, peneliti hanya mengambil

frekuensi dan persentase yang besar dan harus segera ditangani oleh guru

bimbingan dan konseling SMPN Mulyodadi Bantul.

Table 5

No Indikator Frekuensi Persentase (%)

1 Teknik belajar 57 66.3 2 Motivasi belajar 52 60.5 3 Gaya belajar 42 48.8 4 Bakat khusus 35 40.7 5 Organisasi

kogntif 24 27.9

6 Kemampuan berbahasa

21 24.4

7 Kemampuan dalam hal menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan garis

20 23.3

B. Pembahasan

Kesulitan belajar yang banyak dialami oleh siswa kelas VIII SMPN

Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 adalah sebagai berikut:

1. Teknik belajar

Teknik belajar memperoleh frekuensi 57 (66.3%). Kiranya siswa

kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul mengalami kesulitan belajar pada

teknik belajar karena siswa kurang menguasai mengatur waktu atau

kurang belajar, menggunakan belajar hanya di sekolah saja, di luar

sekolah adalah jam untuk bermain.

Page 47: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

33

Mungkin ketika belajar mereka tidak pernah meringkas bahan

pelajaran yang sudah di pelajarinya, sehingga mengalami kesulitan jika

disuruh meringkas kembali bahan pelajaran yang telah mereka pelajari.

Padahal cara meringkas bahan pelajaran merupakan cara termudah untuk

memahami isi bahan pelajaran. Menurut Winkel (1996:135-148) faktor

yang berperanan dalam belajar salah satunya adalah teknik belajar. Teknik

belajar merupakan cara belajar yang menunjukkan pada kebiasaan

mengatur belajar. Misalnya membaca dengan cepat, meringkas. Jadi jika

siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul kurang bisa mengatur waktu

dalam belajar, maka mereka akan mengalami kesulitan belajar yang

bersumber dari dalam dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan tidak bisa

meringkas pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Mayoritas siswa mungkin mempergunakan teknik belajar yang

salah, contohnya saja tenik belajar yang biasa dikenal dengan SKS (sistem

kebut semalam). Cara belajar yang seperti ini tidak akan memcapai nilai

yang maksimal, sehingga siswa sering menyalahkan soal yang diberikan

terlalu sulit. Ahmadi (1999:88) mengatakan bahwa siswa yang mengalami

kesulitan belajar hasil belajar siswa rendah. Ini antara lain tampak dari

taraf prestasi belajar dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok

siswa di kelasnya

Page 48: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

34

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar memperoleh frekuensi 52 (60.5%). Motivasi

belajar dalam diri siswa dapat menimbulkan kegiatan belajar, menjamin

kelangsungan kegiatan dalam belajar dan memberikan arah pada kegiatan

belajar demi mencapai tujuan. Motivasi belajar memegang peranan

penting dalam memberikan semangat belajar, sehingga siswa yang

motivasinya tinggi memiliki kekuatan banyak untuk melakukan kegiatan

belajar. Maka dalam motivasi belajar, siswa sendiri berperanan penting

sebagai daya penggerak yang kuat. Winkel (1996:150) mengatakan bahwa

motivasi adalah daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar

dan memberikan arahan pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan.

Motivasi yang ada dalam diri siswa akan menjadi daya penggerak

pada siswa untuk berperilaku tertentu untuk memperoleh apa yang

diinginkan. Tetapi, motivasi belajar siswa kelas VIII di SMPN Mulyodadi

Bantul menunjukkan persentase besar yang kedua. Ini membuktikan

bahwa mereka tidak memiliki semangat yang tinggi dalam belajar.

Sebagian dari siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul kurang ada

motivasi belajar dari dalam diri mereka, hal ini akan menimbulkan

kesulitan dalam belajar karena mereka tidak bisa menjadi daya penggerak

bagi diri mereka sendiri untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal.

Page 49: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

35

3. Gaya belajar

Gaya belajar memperoleh frekuensi 42 (48.8%). Gaya belajar ini

harus disesuaikan dengan keadaan siswa, siswalah yang seharusnya

mengetahui dan memahami gaya belajarnya. Gaya belajar merupakan

salah satu faktor penting dalam belajar. Jika siswa tidak mengetahui dan

memahami gaya belajar yang ia miliki maka siswa maka ia akan

mengalami kesulitan dalam belajar. Menurut Winkel (1996:135-148),

gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa, misalnya

berkenaan dengan tipe belajar yang digunakan oleh siswa; ini berarti jika

anak hanya memiliki tipe belajar yang khas yaitu tipe belajar auditif, maka

anak tersebut akan mengalami kesulitan apabila menerima pelajaran yang

disampaikan secara visual. Sebaliknya jika tipe belajarnya visual maka

anak tersebut akan mengalami kesulitan menerima palajaran yang

disampaikan secara auditif.

4. Bakat khusus

Bakat khusus memperoleh frekuensi 35 (40.7%). Setiap siswa

kelas VIII di SMPN Mulyodadi Bantul memiliki bakat tetapi dari mereka

juga masih ada yang belum menyadari bahwa mereka memiliki bakat. Hal

ini akan menjadi sulit untuk mereka mengembangkan bakat karena tidak

tahu bakat yang ia miliki. Menurut peneliti kondisi sekolah juga bisa

mempengaruhi pengembangan bakat siswa. Contohnya: jika ada siswa

yang punya bakat di bidang olahraga khususnya basket, tetapi kondisi

sekolah tidak bisa mendukung untuk mengembangkan bakatnya karena

Page 50: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

36

tidak punya lapangan basket, maka siswa tersebut tidak bisa

mengembangkan bakatnya secara maksimal.

5. Organisasi Kognitif

Organisasi kognitif memperoleh frekuensi 24 (27.9%). Siswa kelas

VIII SMPN Mulyodadi Bantul kurang memiliki organisasi kognitif yang

baik, ini dapat dilihat dari hasil belajar (banyak nilai-nilai yang rendah).

Ketika belajar, organisasi kognitif berperan sangat penting karena

berhubungan dengan cara siswa menyampaikan serta mengingat materi

yang telah dipelajarinya. Menurut Winkell (1996:145) organisasi kognitif

menunjuk pada pengaturan dalam hal ingatan atau pikiran mengenai bahan

yang dipelajari. Jika seseorang memiliki organisasi kognitif yang baik

maka ia akan mengolah dan menyimpan bahan pelajaran yang telah

disimpan secara sistematis

Melihat siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul kurang

memperhatikan organisasi koginitif yang ada dalam diri mereka, sehingga

apa yang telah mereka pelajari tidak dapat tersimpan dalam ingatannya

secara sistematis. Banyak dari mereka kurang bisa untuk membuat

kesimpulan sendiri dan sulit untuk mengafalkan bahan pelajaran yang

telah tersampaikan oleh guru. Hal tersebut mungkin disebabkan karena

bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru kurang bisa diolah secara

sistematis di dalam pikirannya.

Page 51: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

37

6. Kemampuan berbahasa

Menurut Winkell (1996:146) kemampuan berbahasa merupakan

kemampuan untuk menangkap isi bacaan dan merumuskannya ke dalam

bahasa yang benar. Kemampuan berbahasa memperoleh frekuensi 21

(29.9%). Kemampuan berbahasa mempengaruhi kesulitan belajar yang

dialami siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul. Mungkin mereka

kekurangan kosa kata Bahasa Indonesia, sehingga hal ini menyulitkan

penyusunan karangan dengan Bahasa Indonesia, menangkap inti bacaan

atau merumuskan kembali materi yang dipelajari.

7. Kemampuan menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan

garis

Kemampuan menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran

memperoleh frekuensi 20 (23.3%). Ada sebagian siswa kelas VIII SMPN

Mulyodadi Bantul mengalami kesulitan untuk menggunakan alat-alat tulis

untuk membuat lingkaran dan garis. Hal ini disebabkan karena mereka

tidak terbiasa berlatih menggunakan alat-alat tulis untuk membuat garis

dan lingkaran.

Munculnya kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VIII

SMPN Mulyodadi Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 karena kurang adanya

motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri. Jika seorang siswa mampu

menumbuhkan motivasi yang besar dari dalam dirinya, maka kesulitan-kesulitan

belajar tersebut dapat teratasi.

Page 52: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

38

Misalnya saja ada siswa yang mempunyai intelegensi yang kurang, tetapi

siswa tersebut mampu menumbuhkan motivasi yang besar dari dalam dirinya,

siswa tersebut prestasinya baik. Sebaliknya, jika ada siswa yang cerdas tetapi

motivasi belajarnya kurang maka prestasi belajarnya rendah.

Page 53: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

BAB V

USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan usulan topik-topik bimbingan

klasikal yang cocok untuk siswa kelas VIII di SMPN Mulyodadi Bantul Tahun

Ajaran 2006/2007. Bimbingan klasikal yang harus diberikan bersifat korektif agar

kesulitan-kesulitan belajar siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun

Ajaran 2006/2007 dapat diatasi dengan segera.

Berdasarkan hasil penelitian kesulitan belajar yang dilakukan oleh peneliti,

topik-topik bimbingan klasikal untuk siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul

Tahun Ajaran 2006/2007 ada 7 kesulitan belajar yaitu:

1. Motivasi belajar.

Motivasi belajar merupakan dasar timbulnya berbagai kesulitan belajar

yang dialami oleh siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul Tahun

Ajaran 2006/2007.

2. Gaya belajar

Gaya belajar siswa yang tidak sesuai akan menimbulkan kesulitan

belajar untuk dirinya.

3. Teknik belajar

Meskipun siswa memiliki motivasi tinggi untuk belajar tetapi teknik

belajarnya salah, siswa akan mengalami kesulitan belajar.

39

Page 54: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

40

4. Organisasi kognitif

Siswa yang kurang mampu mengorganisasikan apa yang dipelajarinya

akan mengalami kesulitan belajar.

5. Kemampuan berbahasa

Kemampuan berbahasa yang kurang akan menimbulkan kesulitan

belajar bagi siswa.

6. Kemampuan dalam hal menggunakan alat-alat tulis untuk membuat

lingkaran dan garis.

Kurang mahir dalam menggunakan alat-alat tulis untuk membuat

lingkaran dan garis akan menimbulkan kesulitan belajar siswa.

7. Bakat khusus

Siswa yang sulit mengembangkan bakat khususnya akan mengalami

kesulitan belajar.

Dari ke 7 kesulitan belajar tersebut peneliti menyusun tujuan masing-

masing bimbingan kelompok dengan topik-topik, materi, metode, dan alat peraga.

Usulan topik-topik bimbingan klasikal yang dimaksud adalah sebagai berikut:

(lihat tabel 6)

Page 55: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

41

Tabel 6

Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal Kelas VIII SMPN Mulyodadi Bantul

Tahun Ajaran 2006/2007

Materi layanan

No

Kesulitan belajar

Tujuan pelayanan

Topik Sub topik

Waktu (menit)

Bidang Bimbinga

n

Metode Alat

1 Motivasi belajar

Siswa mempunyai motivasi tinggi untuk belajar

Motivasi belajar

Pengertian motivasi

Pengaruh motivasi belajar

Upaya-upaya untuk meningkatkan motivasi belajar

45

Bimbingan belajar

simulasi,

refleksi

Alat tulis

2 Gaya belajar

Siswa dapat menentukan gaya belajar yang tepat bagi dirinya sendiri

Gaya belajar Macam-

macam gaya belajar

Cara menentukan gaya belajar

45

Bimbingan belajar

sharin

g, reflek

si

Lembar kerja, alat tulis

3 Teknik belajar

Siswa dapat menggunakan teknik belajar yang benar

Meringkas pelajaran

Cara meringkas yang baik

Manfaat meringkas

45

Bimbingan belajar

Tanya

jawab,

tugas

Alat tulis, buku latihan

4 Organisasi kognitif

Siswa dapat menggunakan kemampuan organisasi kogintifnya dengan baik

Belajar berpikir

Pengaturan kegiatan kognitif

45

Bimbingan belajar

wawancara, sharin

g, reflek

si

Alat tulis

5 Kemampuan berbahasa

Siswa dapat menggunakan kemampuan berbahasa dengan tepat

Terampil berbahasa

Cara memahami kosa kata dalam Bahasa Indonesia

Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

45

Bimbingan belajar

Lomba

pidato,

menulis

prosa

Alat tulis

Page 56: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

42

6 Kemampuan dalam menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan garis

Siswa dapat menggunakan alat-alat tulis dengan baik

Belajar menggunakan alat tulis

Terampil menggunakan alat tulis

Cara menggunakan alat tulis

45

Bimbingan belajar

Menggamb

ar bentu

k lingakaran

, garis, dsb.

Alat tulis

7 Bakat khusus

Siswa dapat mengetahui dan mengembangkan bakatnya dengan baik

Mengembang kan bakat

Cara menggali bakat yang terpendam

Cara-cara mengembangkan bakat

45 Bimbingan belajar

Konseling Latihan/

praktek

Gambar, alat tulis,alat musik, komputer, dll

Page 57: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

43

SALAH SATU CONTOH RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN

(RPB) Mata pelajaran : Bimbingan Kelas/semester : VIII Kompetensi dasar : Motivasi belajar Indikator : Siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi Alokasi waktu : 1 x 45 menit 1. Tujuan pembelajaran :

Dengan kegiatan ini siswa dapat menyebutkan hal-hal yang menimbulkan motivasi belajarnya rendah

Dengan kegiatan ini siswa dapat menyebutkan hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar

2. Materi pembelajaran: Hal-hal yang menimbulkan motivasi belajar rendah Hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar

3. Metode pembelajaran: Ceramah Sharing Tanya jawab Refleksi

4. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran: Pembimbing memberi penjelasan tentang topik yang akan diberikan Pembimbing memberi pengantar tentang motivasi belajar Pembimbing meminta siswa untuk sharing tentang hal-hal yang

membuat motivasi belajarnya rendah Pembimbing mengajak siswa untuk menyebutkan hal-hal yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar Pembimbing mengajak siswa untuk bertanya Pembimbing mengajak siswa untuk merefleksikan hasil dari kegiatan

ini. Pembimbing menutup kegiatan.

5. Penilaian: Keaktifan siswa selama kegiatan Hasil refleksi siswa

Yogyakarta, 4 Juni 2007

Mengetahui, Guru Pembimbing, Kepala Sekolah,

( ) ( )

Page 58: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

BAB VI

KESIMPULAN DAN USUL/SARAN

A. Kesimpulan

Peneliti menulis kesimpulan ini berdasarkan masalah penelitian.

kesulitan belajar yang banyak dialami oleh siswa kelas VIII SMPN Mulyodadi

Bantul Tahun Ajaran 2006/2007 adalah: 1)motivasi belajar, 2)gaya belajar,

3)teknik belajar, 4)organisasi kognitif, 5)Kemampuan berbahasa,

6)Kemampuan dalam menggunakan alat-alat tulis, dan 7) Bakat khusus. Hal

ini senada dengan apa yang dikatakan oleh guru bimbingan dan konseling

SMPN Mulyodadi Bantul, beliau siswa SMPN Muyodadi Bantul ada yang

mengalami kesulitan belajar.

Dari hasil penelitian terhadap kesulitan belajar siswa kelas VIII SMPN

Mulyodadi Bantul maka peneliti dapat mengusulkan topik-topik bimbingan

klasikal yang cocok di SMPN Mulyodadi.

B. Usul/Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1. Guru hendaknya melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar dan

keterlibatannya terus menerus secara berangsur-angsur menumbuhkan

dorongan tetap untuk mengembangkan diri melalui studi.

44

Page 59: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

45

2. Guru pembimbing hendaknya menjalin hubungan dan bekerjasama dengan

kepala sekolah, guru bidang studi/wali kelas, dan orangtua siswa agar

dapat memantau perkembangan siswa dalam belajar.

3. Guru harus mendampingi siswa dalam usaha belajar yang diarahkan untuk

mencari keberhasilan dan mendampingi siswa dalam menghadapi

kesulitan dan tantangan belajar.

4. Guru pembimbing perlu mendampingi siswa yang mengalami kesulitan

belajar. Pendampingan yang diberikan oleh guru pembimbing dapat

berupa informasi-informasi mengenai cara-cara belajar efektif. Secara

khusus guru pembimbing dapat memberikan bimbingan klasikal sesuai

dengan usulan topik-topik bimbingan yang disusun oleh peneliti.

5. Guru pembimbing perlu memberikan bimbingan yang bersifat korektif

yang bertujuan memperbaiki cara belajar siswa yang salah.

Page 60: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

46

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, H dan Widodo S (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieka Cipta.

Azwar, Saifudin (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Djumhur, (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah. Bandung: C.V.Ilmu

Enung, Fatima (2006). Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Rineka cipta

Hamalik, Qemar (2005). Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito

Hadi, Sutrisna (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen. Yogyakarta: Andi Offset

Hurlock. Elisabeth (1992). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Masidjo, I (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Nurgiyantoro, dkk (2002). Statisitik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.

Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Sardiman, (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar..Jakarta: Raja

Grafindo Slameto, (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka

cipta Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Winkel, W.S.(1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo

Winkel, W.S (1997). Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Jakarta: Grasindo

Page 61: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

47

LAMPIRAN 1

DAFTAR KUESIONER KESULITAN-KESULITAN BELAJAR SISWA SMP NEGERI MULYODADI

Kelas :

Petunjuk

Pada halaman-halaman berikut disajikan serangkaian/sejumlah peryataan

tentang kesulitan belajar. Anda diminta memilih 1 dari 4 alternatif jawaban

Berilah tanda centang (√ ) hanya pada satu kotak di samping pernyataan

yang telah tersedia.

TM : Tidak mengalami

KM : Kurang mengalami

M : Mengalami

SM : Sangat mengalami

Jawaban diharapkan sesuai dengan keadaan anda sendiri. Tidak ada

jawaban yang salah asal sesuai dengan pendapat anda sendiri. Anda diharapkan

menjawab dengan jujur

Page 62: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

48

No. Apakah anda mengalami

kesulitan dalam hal berikut ini: TM KM M SM

1 Lambat dalam menangkap pelajaran eksakta yang disampaikan oleh guru

2 Mudah mencatat penjelasan bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan cepat

3 Merasa bosan jika diberi pekerjaan rumah

4 Dapat menyampaikan kembali secara lisan bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan bahasa sendiri

5 Sulit mencatat penjelasan bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan cepat

6 Mudah menangkap pelajaran secara auditif

7 Dalam keadaan apapun tetap bisa konsentrasi menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru

8 Hanya memiliki buku pelajaran yang disenangi

9 Menjalin hubungan yang baik dengan semua guru

10 Senang jika guru mendukung cita-citaku

11 Selalu bahagia jika mengikuti pelajaran di kelas

12 Senang jika ada guru yang selalu mengemukakan ide-idenya, karena dapat membantu dalam belajar

13 Dapat berbicara dengan lancar dan jelas bila menjawab pertanyaan yang diajukan secara spontan.

14 Selalu memusatkan diri saat guru menerangkan bahan pelajaran

15 Lancar jika menggunakan alat-alat tulis untuk membuat lingkaran dan garis.

Page 63: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

49

16 Mengalami kesulitan untuk mengembangkan kata-kata ke dalam kalimat jika menjawab pertanyaan dari guru

17 Dapat membayar uang sekolah tepat waktu

18 Membuat kelompok belajar untuk memudahkan belajar saya

19 Selalu terlambat bayar uang sekolah 20 Memiliki buku-buku pelajaran yang

lengkap sehingga dapat belajar dengan lancar

21 Hanya akrab dan dekat dengan guru karena mengajar mata pelajaran yang saya senangi

22 Merasa bosan terhadap setiap pelajaran di kelas

23 Puas jika mendapatkan nilai sesuai dengan harapan

24 Setuju dengan gaya mengajar guru yang berbeda-beda

25 Mudah marah jika guru tidak jelas menerangkan isi pelajaran

26 Guru yang selalu mengemukakan ide-idenya akan saya tolak

27 Meskipun kehidupan keluarga tidak harmonis, bisa berkonstrasi penuh di sekolah.

28 Mengalami kesulitan untuk mengikuti cara mengajar guru di kelas

29 Dapat menyusun karangan dengan Bahasa Indonesia yang baik

30 Meskipun nilai tidak baik tetapi merasa biasa saja

31 Selalu gelisah jika di rumah ada masalah sehingga mengganggu konsetrasi belajar

32 Ketika guru mengajak berkomunikas, saya mudah menangkap maksudnya

33 Tertarik dengan semua pelajaran yang ada di sekolah

34 Dapat menerima teguran yang diberikan oleh guru jika bersalah

Page 64: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

50

35 Senang bila diberi pekerjaan/tugas dari guru

36 Susah untuk menerima pelajaran secara auditif

37 Saya mampu memahami dan mengembangkan bakat khusus yang saya miliki

38 Menerima pelajaran dengan baik setelah mendengarkan ceramah dari guru

39 Guru yang selalu mengkritik akan saya musuhi

40 Mempunyai semangat tinggi dalam belajar

41 Sulit menerima pelajaran non eksakta yang disampaikan oleh guru

42 Merasa bosan jika diberi pekerjaan rumah

43 Tidak senang jika ada guru yang menasehati

44 Selalu menerima kritikan yang disampaikan oleh guru, karena akan membuat saya lebih maju

45 Kurang berminat untuk mengikuti pelajaran di sekolah

46 Sulit untuk menghafalkan bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru

47 Memahami semua pelajaran yang disampaikan oleh guru

48 Membuat kesimpulan sendiri dari isi bahan yang telah saya pelajari

49 Dapat berimajinasi jika diberi penjelasan dari guru tentang sesuatu yang belum pernah saya lihat

50 Tidak bisa konsentrasi jika guru menerangkan bahan pelajaran

51 Dapat menyesuaikan cara mengajar guru di sekolah

52 Setiap hari di rumah selalu belajar 53 Dengan mudah dapat menangkap

pelajaran yang disampaikan oleh guru

54 Kurang bisa berpikir kritis ketika diberi pertanyaan oleh guru

Page 65: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

51

Lampiran 2 Data Hasil Peneltian

K.IND1 Intelegensi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 7 8.1 8.1 8.1

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 26 30.2 30.2 38.4

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 38 44.2 44.2 82.6

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 15 17.4 17.4 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K.IND2 Bakat Khusus

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 23 26.7 26.7 26.7

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 28 32.6 32.6 59.3

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 35 40.7 40.7 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K.IND4 Kemampuan berbahasa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 11 12.8 12.8 12.8

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 42 48.8 48.8 61.6

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 12 14.0 14.0 75.6

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 21 24.4 24.4 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K.IND5 Daya Fantasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 48 55.8 55.8 55.8

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 31 36.0 36.0 91.9

Valid

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 7 8.1 8.1 100.0

Page 66: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

52

Total 86 100.0 100.0

K.IND7 Teknik belajar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 3 3.5 3.5 3.5

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 11 12.8 12.8 16.3

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 15 17.4 17.4 33.7

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 57 66.3 66.3 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K.IND9 Motivasi belajar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 1 1.2 1.2 1.2

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 12 14.0 14.0 15.1

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 21 24.4 24.4 39.5

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 52 60.5 60.5 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K.IND10 Konsentrasi perhatian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 6 7.0 7.0 7.0

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 47 54.7 54.7 61.6

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 27 31.4 31.4 93.0

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 6 7.0 7.0 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K.IND12 Sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 1 1.2 1.2 1.2Valid

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 52 60.5 60.5 61.6

Page 67: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

53

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 23 26.7 26.7 88.4

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 10 11.6 11.6 100.0

Total 86 100.0 100.0

K.IND14 Kemampuan dalam kecepatan menulis

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 53 61.6 61.6 61.6

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 30 34.9 34.9 96.5

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 3 3.5 3.5 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K.IND15 Kemampuan dalam kesempatan berbicara dan artikulasi kata kata

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 1 1.2 1.2 1.2

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 56 65.1 65.1 66.3

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 23 26.7 26.7 93.0

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 6 7.0 7.0 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K.IND17 Kondisi mental

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 4 4.7 4.7 4.7

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 23 26.7 26.7 31.4

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 42 48.8 48.8 80.2

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 17 19.8 19.8 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K.IND18 Lingkungan hidup keluarga sehat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 1 Rendah (1.00 -

1.75) 14 16.3 16.3 16.3

Page 68: DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR YANG DIALAMI OLEH … · Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kesulitan belajar siswa kelas VIII, yang disusun oleh peneliti sendiri. Kuesioner

54

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 37 43.0 43.0 59.3

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 20 23.3 23.3 82.6

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 15 17.4 17.4 100.0

Total 86 100.0 100.0

K_IND1 Guru sebagai didaktikus

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 61 70.9 70.9 70.9

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 23 26.7 26.7 97.7

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 2 2.3 2.3 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K_IND3 Guru sebagai Inspirator

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 31 36.0 36.0 36.0

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 26 30.2 30.2 66.3

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 13 15.1 15.1 81.4

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 16 18.6 18.6 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0

K_IND4 Interaksi guru dan siswa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 1 Rendah (1.00 - 1.75) 21 24.4 24.4 24.4

2 Kurang (> 1.75 - 2.50) 35 40.7 40.7 65.1

3 Cukup (> 2.5 - 3.25) 16 18.6 18.6 83.7

4 Tinggi (> 3.25 - 4.00) 14 16.3 16.3 100.0

Valid

Total 86 100.0 100.0