desain penelitiana
DESCRIPTION
Desain PenelitianTRANSCRIPT
Desain Penelitian
Uji Aktivitas Antiinflamasi Minyak Atsiri Ektrak Kencur (Kaempferia galanga L.)
Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan salah satu dari lima jenis tumbuhan
yang dikembangkan sebagai tanaman obat asli Indonesia. Kencur merupakan tanaman
obat yang bernilai ekonomis cukup tinggi sehingga banyak dibudidayakan. Bagian
rimpangnya digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional, bumbu dapur,
bahan makanan, maupun minuman penyegar lainnya (Rostiana dkk., 2003).
Secara empirik, kencur berkhasiat sebagai obat untuk batuk, gatal-gatal pada
tenggorokan, perut kembung, mual, masuk angin, pegal-pegal, pengompres
bengkak/radang, tetanus dan penambah nafsu makan (Miranti, 2009). Sulaiman dkk.
(2007), menyatakan bahwa rimpang kencur dapat digunakan sebagai untuk hipertensi,
rematik, dan asma. Penelitian yang dilakukan Sulaiman dkk. (2007) ini juga melaporkan
bahwa ekstrak air daun kencur mempunyai aktivitas antiinflamasi yang diuji pada
radang akut yang diinduksi dengan karagenan.
Kandungan minyak atsiri dari rimpang kencur diantaranya terdiri atas
miscellaneous compounds (misalnya etil p-metoksisinamat 58,47%, isobutil β-2-
furilakrilat 30,90%, dan heksil format 4,78%); derivat monoterpen teroksigenasi
(misalnya borneol 0,03% dan kamfer hidrat 0,83%); serta monoterpen hidrokarbon
(misalnya kamfen 0,04% dan terpinolen 0,02%) (Sukari dkk., 2008).
Hasanah et. al. (2011) dalam penelitian analisis Kandungan Minyak Atsiri dan
Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.),
memperoleh hasil sebagai berikut :
1. Hasil Pemeriksaan Parameter Ekstrak Rimpang Kencur
2. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Rimpang Kencur
3. Hasil Analisis Komponen Minyak Atsiri Ekstrak Rimpang Kencur dengan
GC/MS
4. Persentase Inhibisi Radang Kaki Tikus Setelah Pemberian Ekstrak Rimpang
Kencur.
5. Persentase Inhibisi Radang Rata-rata, Kandungan Minyak Atsiri dan
Kandungan Etil-p-metoksisinamat Ekstrak Rimpang Kencur
Hasil penelitian Hasanah et al (2011) menunjukkan kandungan minyak ektrak kencur
memiliki aktivitas antiinflamasi dengan penginduksi karageenan.
Study on the anti-inflammatory activity of Heliotropium indicum oleh Shalini et
al (2010), dilakukan uji antiinflamasi dengan penginduksi putih telur. Suspensi putih
telur menginduksi edema pada kaki tikus sebagai proto type, dimana pelepasan
histamin, serotonin dan kinin pada 1 jam pertama dan prostaglandin pada 2-3 jam
berikutnya. Penghambatan inflamasi setelah 3 jam lebih besar dibandingkan 1 jam
setelah induksi. Hal ini mengindikasikan memiliki penghambatan terhadapa pelepasan
mediator inflamasi. Ekstrak Heliotropium indicum dengan dosis 25 mg/Kg memiliki
aktivitas inflamasi sebanding dengan 10 mg/Kg.
Rancangan penelitian uji aktivitas antiinflamasi Minyak Atsiri Ektrak Kencur
(Kaempferia galanga L.) dengan menggunakan penginduksi putih telur. Metode
pengamatan dengan menggunakan alat plethysmograph untuk mengukur edema pada
kaki belakang tikus. Pejabaran desain penelitian adalah sebagai berikut :
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat untuk maserasi, rotavapor,
pletismograf, waterbath, oven (Memmert), seperangkat alat distilasi (Schott Duran),
timbangan analitis (AND EK-300i), dan alat gelas lain yang biasa digunakan di
Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Laboratorium Farmakologi.
Bahan
Bahan kimia yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu amil alkohol, aquadest (Agung
Menara Abadi), asam asetat glasial (Merck), etanol 95%, eter, etil asetat (Bratachem),
larutan besi(III) klorida, natrium diklofenak (), putih telur, kloroform (Bratachem),
metanol teknis (Baratchem), n-heksan (Bratachem), NaCl fisiologis 0,9% (Otsuka
Pharmaceutical), Pulvis Gummi Arabicum (Brataco), pereakasi Mayer, pereaksi
Dragendorff, pereaksi Lieberman-Bourchard, serbuk logam magnesium, toluen
(Quadrant Lab), larutan amonia 10%, larutan asam klorida 2N (Agung Menara Abadi),
larutan gelatin 1%, larutan kalium hidroksida 5%, larutan asam-sulfat 5% dan larutan
vanilin-asam sulfat.
Hewan Uji
Tikus albino Jantan Galur Wistar berumur 3 bulan dengan berat 180-250 g dan sehat.
Metode
Preparasi Sampel
1. Ekstraksi menggunakan pelarut etanol 95% dengan metode maserasi.
2. Skrining fitokimia, meliputi penapisan fitokimia alkaloid, flavonoid, saponin,
tanin/polifenol, monoterpenoid/seskuiterpenoid, teroid/triterpenoid, dan kuinon.
3. Pemeriksaan parameter ekstrak, meliputi pemeriksaan rendemen, bobot jenis, kadar
air, kadar minyak atsiri, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan profil
kromatografi lapis tipis (KLT).
Penyiapan Larutan Uji
Larutan kontrol positif : suspensi natrium diklofenak dengan dosis 9 mg/KgBB
Ekstrak kencur 1 : suspensi ekstrak dengan dosis 45 mg/KgBB
Ekstrak kencur 2 : suspensi ekstrak dengan dosis 45 mg/KgBB
Larutan kontrol negatif : larutan salin
Kelompok Uji
Kelompok uji dibagi menjadi 5
Kelompok uji diberikan larutan kontrol postif dan induksi putih telur
Kelompok uji diberikan larutan ektrak kencur 1 dan induksi putih telur
Kelompok uji diberikan larutan ektrak kencur 2 dan induksi putih telur
Kelompok uji diberikan larutan kontrol negatif dan induksi putih telur
Kelompok uji tidak dilakuan perlakuan (normal) dan induksi putih telur
Uji Aktivitas
Preventif
1. Masing-masing kelompok uji diberikan larutan uji kecuali kelompok uji normal
secara injeksi
2. Masing-masing kelompok uji diberikan penginduksi putih telur kecuali
kelompok uji normal secara injeksi
3. Kelompok uji diukur edema pada kaki menggunakan pletismograf
4. Hasil pengukuran pletismograf di catat
5. Analisis data secara statistik menggunakan ANAVA desain acak sempurna,
dilanjutkan dengan uji rentang Newman-Keuls
Kuratif
1. Masing-masing kelompok uji diberikan penginduksi putih telur kecuali
kelompok uji normal secara injeksi
2. Masing-masing kelompok uji diberikan larutan uji kecuali kelompok uji normal
secara injeksi
3. Kelompok uji diukur edema pada kaki menggunakan pletismograf
4. Hasil pengukuran pletismograf di catat
5. Analisis data secara statistik menggunakan ANAVA desain acak sempurna,
dilanjutkan dengan uji rentang Newman-Keuls
DAFTAR PUSTAKA
Rostiana, O., S. M. Rosita, H. Wawan, Supriadi, dan
A. Siti, 2003, Status Pemuliaan Tanaman
Kencur. Perkembangan Teknologi TRO, 15,
2, 25-38.
Sukari, M. A., N. W. M. Sharif, A. L. C. Yap, S. W.
Tang, B. K. Neoh, M. Rahmani, G. C. L. Ee,
Y. H. Taufiq-Yap, and U. K. Yusof, 2008,
Chemical Constituens Variations of Essential
Oils from Rhizomes of Four Zingiberaceae
Species, The Malaysian J. Anal. Sci., 12(3),
638-644.
Sulaiman, M. R., Z. A. Akaria, I. A. Daud, F. N. Ng,
Y.C. Ng, and M. T. Hidayat, 2007,
Antinociceptive and Anti-inflammatory
Activities of the Aqueous Extract of
Kaempferia galanga Leaves in Animal
Models. J. Nat. Med., 62, 221-227.
Miranti, L., 2009, Pengaruh Konsentrasi Minyak
Atsiri Kencur (Kaempferia galanga L.)
dengan Basis Salep Larut Air terhadap Sifat
Fisik Salep dan Daya Hambat Bakteri
Staphylococcus aureus secara In vitro.
Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Jurnal Matematika & Sains, Desember 2011, Vol. 16 Nomor 3
Analisis Kandungan Minyak Atsiri dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Rimpang
Kencur (Kaempferia galanga L.)
Aliya Nur Hasanah, Fikri Nazaruddin, Ellin Febrina, dan Ade Zuhrotun
Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran, Bandung
e-mail : [email protected]
Diterima 11 April 2011, disetujui untuk dipublikasikan 28 April 2011
S. Shalini et al/JITPS 2010, Vol.1 (1), 43–46
ISSN:0975–8593
Research Article
Available online at www.itpsonline.net
Study on the anti-inflammatory activity of Heliotropium indicum
Shalini.S1*
, Rajesh Kaza
1
, Shaik Firoz
1
1*
Sree Vidyanikethan College of Pharmacy, Sree Sainath nagar, Tirupati, Andhra
Pradesh, India-517102
*
Corresponding author E Mail: [email protected]