desain interior museum kota makassar dengan … · museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat...

19
DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN PERPADUAN NUANSA KOLONIAL DAN TORAJA Agrie Pratama Harwinanto Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147 ABSTRAK Makassar, sebagai pintu gerbang wilayah timur Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata. Salah satu pariwisata yang bisa ditawarkan yaitu pariwisata budaya melalui museum – museum yang menyimpan sisi historis kota Makassar. Namun permasalahan yang dihadapi adalah pemikiran masyarakat yang menganggap museum sebagai sebuah bangunan kuno yang tidak menarik, serta membosankan. Di Makassar sendiri terdapat beberapa museum, namun dari pengelolaan dan tampilan, terlihat kurang menarik dan kurang menjual sebagai objek pariwisata, khususnya sebagai ikon dari kota Makassar.Konsep yang ingin dicapai yaitu sebuah museum yang tidak hanya menampilkan sebuah koleksi saja, tetapi juga sebagai wahana bagi pengunjung. Konsep sebagai wahana ini akan dibalut dengan kemasan Toraja dengan sedikit sentuhan Kolonial dari eksisting bangunan. ABSTRACT Makassar, the gate of eastern Indonesia has great potential as a tourism city. This can be seen from the number of flights through the airport of Sultan Hasanuddin, either from within or abroad. One area of tourism that can be enjoyed is cultural tourism. Tourism can be enjoyed by traveling to cultural sites, or through the museum has a collection of historical relics. Museum is a building that was built in order to accommodate the relic of the past. Expected from the presence of these museums could raise awareness about the precious heritage of our ancestors. Ironically, people now think that museum is an old, boring, and unattractive building.The result will be obtained is a museum that not just displaying some of relic and collection, but also as an amusement park for its visitor. This amusement concept will be blended with Toraja’s ethnic with a little touch of colonial. KATA KUNCI interior, Museum, Makassar, kolonial, Toraja PENDAHULUAN Latar Belakang Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi peninggalan- peninggalan masa lalu. Sehingga dari kehadiran museum ini, ada harapan agar masyarakat sadar akan kayanya harta warisan dari nenek moyang kita. Ironisnya, masyarakat sekarang kurang tertarik akan kehadiran museum. Museum dianggap sebagai bangunan kuno yang tidak menarik serta membosankan.Untuk itu diperlukan wadah atau fasilitas yang lebih menarik, alangkah baiknya wadah tersebut juga dapat mengakomodasi kebutuhan informasi untuk keperluan pendidikan serta kebutuhan warga akan tempat untuk rekreasi di Sulawesi Selatan, kota Makassar khususnya. Seperti yang kita ketahui, sampai saat ini masih sedikit kurikulum yang menerapkan peragaan atau visualisasi secara langsung untuk pemahaman yang lebih baik.

Upload: hahanh

Post on 07-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN PERPADUAN NUANSA KOLONIAL DAN TORAJA Agrie Pratama Harwinanto Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147

ABSTRAK Makassar, sebagai pintu gerbang wilayah timur Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang pariwisata. Salah satu pariwisata yang bisa ditawarkan yaitu pariwisata budaya melalui museum – museum yang menyimpan sisi historis kota Makassar. Namun permasalahan yang dihadapi adalah pemikiran masyarakat yang menganggap museum sebagai sebuah bangunan kuno yang tidak menarik, serta membosankan. Di Makassar sendiri terdapat beberapa museum, namun dari pengelolaan dan tampilan, terlihat kurang menarik dan kurang menjual sebagai objek pariwisata, khususnya sebagai ikon dari kota Makassar.Konsep yang ingin dicapai yaitu sebuah museum yang tidak hanya menampilkan sebuah koleksi saja, tetapi juga sebagai wahana bagi pengunjung. Konsep sebagai wahana ini akan dibalut dengan kemasan Toraja dengan sedikit sentuhan Kolonial dari eksisting bangunan. ABSTRACT Makassar, the gate of eastern Indonesia has great potential as a tourism city. This can be seen from the number of flights through the airport of Sultan Hasanuddin, either from within or abroad. One area of tourism that can be enjoyed is cultural tourism. Tourism can be enjoyed by traveling to cultural sites, or through the museum has a collection of historical relics. Museum is a building that was built in order to accommodate the relic of the past. Expected from the presence of these museums could raise awareness about the precious heritage of our ancestors. Ironically, people now think that museum is an old, boring, and unattractive building.The result will be obtained is a museum that not just displaying some of relic and collection, but also as an amusement park for its visitor. This amusement concept will be blended with Toraja’s ethnic with a little touch of colonial.

KATA KUNCI interior, Museum, Makassar, kolonial, Toraja

PENDAHULUAN Latar Belakang Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi peninggalan-peninggalan masa lalu. Sehingga dari kehadiran museum ini, ada harapan agar masyarakat sadar akan kayanya harta warisan dari nenek moyang kita. Ironisnya, masyarakat sekarang kurang tertarik akan kehadiran museum. Museum dianggap sebagai bangunan kuno yang tidak menarik serta membosankan.Untuk itu diperlukan wadah atau fasilitas yang lebih menarik, alangkah baiknya wadah tersebut juga dapat mengakomodasi kebutuhan informasi untuk keperluan pendidikan serta kebutuhan warga akan tempat untuk rekreasi di Sulawesi Selatan, kota Makassar khususnya. Seperti yang kita ketahui, sampai saat ini masih sedikit kurikulum yang menerapkan peragaan atau visualisasi secara langsung untuk pemahaman yang lebih baik.

Page 2: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

Padahal dengan visualisasi yang lebih baik, pemahaman akan lebih mudah terekam di dalam otak. Pemahaman yang kurang mendalam inilah yang menyebabkan kurangnya rasa cinta akan warisan budaya sendiri.Keberadaan Museum Kota Makassar yang terletak di Pusat kota Makassar, tepatnya di jalan balaikota merupakan potensi tersendiri. Selain lokasinya yang strategis, eksisting bangunan yang bernuansa kolonial menjadi ciri khas tersendiri yang dapat dieksplore lebih jauh agar lebih menarik bagi pengunjung, baik lokal maupun mancanegara. Tujuan Makalah ini mencoba menyajikan Museum Kota Makassar, sebagai objek wisata yang mengangkat nuansa historis Kota Makassar yang digabungkan dengan implementasi budaya setempat, yaitu Toraja dengan tujuan agar potensi daerah Sulawesi Selatan dapat terangkat dan diketahui secara luas oleh masyarakat luas, baik itu penduduk setempat ataupun oleh wisatawan yang berkunjung ke Kota Makassar. Masalah Masalah yang diangkat adalah bagaimana cara menggabungkan unsur kolonial dan budaya Toraja dan menerapkannya dalam desain interior museum. Metode Desain Pengumpulan Data

- Data Lapangan/Eksisting • Melalui wawancara yang dilakukan dengan pihak – pihak terkait yang

sekiranya memberi masukan untuk melengkapi data yang telah tersedia. Wawancara ini dilakukan terhadap 2 pihak terkait yaitu pengelola museum dan pengguna / pengunjung museum.

• Observasi ke Museum Kota Makassar dengan tujuan untuk mengetahui kondisi objek studi yang sebenarnya sehingga dapat diperoleh gambaran mengenai eksisting museum dengan mendatangi sumber data. Data-data yang diperoleh dari observasi tersebut antara lain denah, foto-foto, layout lingkungan sekitar, serta studi aktivitas dan fasilitas museum.

- Tinjauan Pustaka Studi tentang pengenalan masalah yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan dan studi tipologi bangunan sejenis yang telah ada untuk melengkapi data masukan dalam proses penelitian.

Analisa Data Dalam tahap ini, informasi dan data yang diperoleh akan dianalisa untuk kemudian dievaluasi, dikomparasikan dan diterapkan dalam rancangan eksisting yang telah ada. Analisa yang dilakukan adalah sebagai berikut :

- Analisa Langgam - Analisa Pencahayaan - Analisa Warna - Analisa Material - Analisa Kebutuhan Ruang - Analisa Site Plan dan Eksisting

Desain Akhir Tahap desain akhir merupakan keputusan desain yang sudah final dan sesuai dengan konsep desain.

Page 3: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

PEMBAHASAN Kajian Pustaka Museum Museum adalah sebuah wadah untuk menyimpan, mengoleksi, merawat, dan meneliti benda-benda peninggalan masa lalu untuk kepentingan pendidikan maupun pariwisata bagi masyarakat luas. Konsep mengenai pengertian museum mula-mula secara etimologi berasal dari bahasa yunani klasik, yaitu muze yang berarti kumpulan dari sembilan dewi sebagai lambang ilmu pengetahuan dan kesenian. Kesembilan dewi tersebut merupakan anak Zeus, Dewa tertinggi dalam pantheon Yunani kuno. Pemujaan terhadap dewi-dewi Muze tersebut merupakan pelengkap pemujaan manusia terhadap agama dan ritual yang ditujukan bagi Zeus. Seiring dengan perkembangan zaman, konsep mengenai pengertian tersebut mengalami perubahan dengan menyesuaikan zaman dan perkembangan dari fungsi museum itu sendiri.Kemudian, untuk lebih menandaskan konsep pengertian tentang museum tersebut, para ahli permuseuman tingkat internasional yang tergabung dalam International Council Of Museums (ICOM) pada tahun 1974 di Copenhagen telah mermuskan, bahwa museum adalah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum serta bertugas untuk menghimpun, merawat meneliti, serta menyajikan atau memamerkan benda pembuktian alam, manusia dan kebudayaan untuk kepentingan studi dan rekreasi. Berikut ini merupakan klasifikasi museum: Sistem penyelenggaraan museum ditinjau dari jenis koleksinya: - Museum Umum, koleksinya mencakup semua disiplin ilmu - Museum Khusus, koleksinya mencakup satu disiplin ilmu Sistem penyelenggaraan museum ditinjau dari asal koleksinya: - Museum Internasional, koleksinya berasal dari seluruh dunia - Museum Nasional, koleksinya berasal dari suatu Negara - Museum Regional, koleksinya berasal dari suatu daerah - Museum Lokal, koleksinya berasal dari suatu Kotamadya/kabupaten tertentu. Sistem penyelenggaraan museum ditinjau dari penyajian koleksi : - Museum Terbuka, penyajian koleksinya dilakukan secara terbuka - Museum Tertutup, penyajian koleksinya dilakukan secara tertutup - Kombinasi antara museum terbuka dan tertutup. Sistem penyelenggaraan museum ditinjau dari waktu penyajian: - Museum tetap - Museum temporer Sistem penyelenggaraan museum, ditinjau dari segi ilmu pengetahuan : - Museum ilmu alam, meliputi museum zoology, herbarium, geologi. - Museum teknologi dan industry, meliputi museum perkapalan, museum ilmu purbakala, museum ilmu anthropologi dan etnografi. - Museum sejarah, meliputi :

1. Museum memorial, museum yang mengingatkan akan seorang tokoh penting dalam sejarah.

2. Museum perjuangan, yaitu museum yang menggambarkan sejarah perjuangan

Page 4: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

suatu masyarakat pada suatu waktu tertentu yang dapat bersifat lokal ataupun internasional.

3. Museum perang, yaitu museum yang menggambarkan sejarah perkembangan teknologi dan strategi peperangan yang pernah dialami suatu bangsa.

- Museum seni rupa - Museum sejarah seni rupa Sirkulasi pengunjung dalam galeri di rancang untuk membantu para pengunjung dalam memandang dan melihat suatu obyek atau karya secara detail, dengan ketentuan faktor sebagai berikut: 1. Pengunjung di harapkan dapat bergerak tanpa harus berbalik kembali untuk melihat obyek yang telah mereka lihat. 2. Harus memenuhi syarat spacial pagi pengunjung untuk berjalan dengan kecepatan berbeda, beberapa akan berjalan terus namun ada beberapa bengunjung yang berhenti untuk melihat obyek atau karya yang sedang di display lebih detail. 3. Pengunjung cenderung untuk memulai arah kanan ketika memasuki main entrance untuk menjelajahi galeri. 4. Mengamati area galeri dalam satu alur membantu pengunjung untuk mengerti apa yang sedang di display. Berikut ini merupakan contoh pola sirkulasi yang diterapkan pada ruangan:

1. Pola Linear, yaitu jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisir utama deretan ruang. Jalan dapat berbentuk lengkung atau berbelok arah, memotong jalan lain, bercabang-cabang, atau membentuk putaran (loop).

2. Pola Radial, yaitu konfigurasi radial memiliki jalan-jalan lurus yang berkembang dari sebuah pusat bersama.

3. Pola Spiral(Berputar), yaitu suatu jalan tunggal menerus yang berasal dan titik pusat, mengelilingi pusatnya dengan jarak yang berubah.

Gambar 1 : Pola sirkulasi linear

Gambar 2 : Pola sirkulasi radial

Gambar 3 : Pola sirkulasi spiral

Page 5: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

4. Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua pasang jalan sejajar yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar atau kawasan ruang segi empat.

5. Jaringan, yaitu Konfigurasi yang terdiri dari jalan-jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu dalam ruang.

Pada kenyataannya sebuah bangunan umumnya membuat kombinasi dari pola-pola di atas. Hal terpenting dalam setiap pola adalah pusat kegiatan, jalan masuk ke ruangan, serta tempat untuk sirkulasi vertikal. Untuk menghindari timbulnya orientasi yang membingungkan, suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur dan titik bangunan dapat dibangun dengan membedakan skala, bentuk, panjang, serta penempatannya.

Analisa Furnitur

Furnitur merupakan salah satu elemen penting dalam penataan interior. Fungsinya adalah untuk memperjelas fungsi ruang dan menambah komposisi ruang, sehingga dapat mempertegas style yang akan didesain.Penggunaan furniture di dalam museum yaitu sebagai tempat display objek koleksi yang dipamerkan.

Vitrin atau lemari pajang merupakan satu dari bagian terpenting di dalam museum. Fungsinya adalah tempat meletakkan objek atau koleksi yang akan dipamerkan kepada pengunjung. Koleksi di tata sedemikian untuk menarik minat pengunjung datang melalui pameran, yang ada di dalam museum, baik itu pameran tetap maupun pameran temporer. Namun demikian tata pameran harus dilakukan dengan baik dan benar agar jangan sampai mengakibatkan koleksi menjadi rusak karena cara menyimpan dan memamerkan koleksi tersebut tidak mempertimbangkan faktor kestabilan dan kerusakan koleksi.

Vitrin standar adalah vitrin yang:

1. Terbuat dari material yang tidak berbahaya dan di dalamnya terdapat pengontrol lingkungan (temperatur, kelembaban dan cahaya).

2. Harus dalam keadaan tertutup rapat (sealed), untuk menahan debu dan polutan dari luar masuk, serta tetap menjaga temperatur dan kelembaban dalam ruangan vitrin tetap stabil.

Gambar 4 : Pola sirkulasi grid

Gambar 5 : Pola sirkulasi jaringan

Page 6: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

3. Pencahayaan yang diterima koleksi selama pameran juga harus dipertimbangkan. Lokasi pencahayaan tergantung dari tipe vitrin yang dipilih. Untuk vitrin dinding, lampu berada didalam vitrin, dan untuk itu harus dibuat tempat tersendiri, yang mudah dicapai. Untuk vitrin tipe pedestal, lampu berada di ruang pamer, dan dicari sudut yang tidak membuat cahaya memantul pada kaca.

Kriteria konservasi diatas harus selalu menjadi pertimbangan desainer pameran dalam membuat vitrin yang akan digunakan untuk pameran di museum.

Analisa Pencahayaan Menurut Arthur Rosenblatt dalam bukunya Building Type Basic For Museum. Tujuan utama dari pencahayaan museum adalah tersampainya hubungan visual yang ingin disampaikan antara objek yang dipamerkan dengan pengunjung museum. "Benda pameran merupakan pusat tujuan mama dari suatu museum maupun galeri seni" (Cayless,I991,p.385). Pada pencahayaan ruangan seni yang harus diperhatikan adalah benda yang akan dipamerkan disarankan lebih menarik dibandingkan dengan ruangan. Ruangan pameran seni merupakan suatu hentuk komunikasi. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa pencahayaan pada museum sangat penting dan patut diperhatikan. Menurut William, Pencahayaan yang baik bagi seorang desainer adalah mengerti secara jelas prinsip dan proses persepsi visual dan kebutuhan alami informasi visual manusia. Kebutuhan penyampaian persepsi yang dapat dimengerti merupakan suatu kriteria dan proses desain yang harus diperhatikan. A. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang bersumber dari alam, yaitu matahari. Dengan pemanfaatan cahaya matahari kedalam ruangan akan menjadikan bangunan hemat energi. Contoh aplikasi pemanfaatan cahaya alami pada interior : Bukaan dan ventilasi lebar, skylight.

B. Pencahayaan Buatan Berdasarkan arah datangnya cahaya: 1. Down Light (arah cahaya ke bawah)

- Tujuan , memberikan cahaya pada obyek dibawahnya - Biasa dipasang , posisi lampu menjorok keluar , masuk ke dalam , menempel pada tembok & berupa lampu gantung - Variasi jenis lampu : lampu pijar , neon , dan compact flourescene - Untuk dekoratif light diatur melalui sudut jatuh cahaya contohnya Wall Washer (cahaya diarahkan ke dinding agar teksture dan warna dinding lebih menonjol dan berdimensi .

2. Up light (arah cahaya ke atas)

- Efek yang ditimbulkan , arah cahaya berasal dari bawah ke atas - Berperan dalam memberikan kesan yang megah, dramatis, dan memunculkan dimensi.

Gambar 6 : Downlight

Gambar 7 : Uplight

Page 7: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

3. Back Light (arah cahaya dari belakang)

- Bertujuan untuk memberi aksentuasi pada obyek seperti menimbulkan siluet. - Menimbulkan pinggiran cahaya pada obyek dan bentuk obyek makin terlihat.

4. Side Light (arah cahaya dari samping)

- Memberikan aksen pada obyak tertentu - Biasa digunakan pada benda – benda seni untuk menonjolkan nilai seninya

5. Front Light - Sumber cahaya berasal dari depan objek - Biasa diaplikasikan pada obyek seni (lukisan & foto )

Analisa Tema Kolonial Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kolonial adalah sesuatu yang bersifat jajahan. Dari pengertian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Arsitektur Kolonial adalah suatu karya arsitektur yang berkembanga pada masa penjajahan. Dalam konteks yang lebih sempit, yaitu kolonial Belanda.Ciri –ciri : 1. Denah Simetris dengan satu lantai atas dan ditutup dengan atap perisai 2. Terbuka, pilar di serambi depan dan belakang, di dalam terdapat serambi tengah yang menuju ke ruang tidur dan kamar–kamar lainnya. 3. Pilarnya menjulang ke atas (bergaya Yunani). 4. Barisan kolom gaya Doric yang menjulang tinggi di depan dengan ”mahkota”.

Gambar 8: Backlight

Gambar 9: Sidelight

Gambar 10: Frontlight

Page 8: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

Motif dan Warna Kolonial Warna yang mendukung dalam penerapan interior bernuansa kolonialisme adalah warna putih, putih gading, beige, krem muda dan warna yang mengandung unsur terang atau cerah.Beberapa elemen warna diatas mendukung terbentuknya suasana dan nuansa interior yang bergaya kolonial. Motif atau corak yang umum digunakan pada style kolonial adalah floral, burung, mawar, dll. Analisa Budaya Toraja Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia.Sebagian besar dari penduduk Tana Toraja beragama Kristen, namun mereka tetap mengayomi ajaran alluk todolo atau agama leluhur.Alluk todolo juga mengakui alam semesta sebagai makro kosmos dan rumah sebagai mikro kosmos,dimana kehamornisan atau keseimbangan diantaranya harus dijaga. Makro kosmos ini meliputi 4 penjuru (utara, selatan, barat, dan timur) dengan fungsi dan nilai ritual tertentu. Tongkonan merupakan rumah panggung 2 lantai dengan konstruksi rangka kayu yang unik. Lantai atas tongkonan untuk tempat tinggal sedang di bawah tempat ternak peliharaan, terutama kerbau dan babi. Bangunan terbagi atas tiga bagian, yaitu, 1. ulu banua (atap rumah), 2. kalle banua (badan rumah), dan 3. sulluk banua (kaki/kolong rumah).

Gambar 12: Kosmologi kesegajatan

Gambar 11: Motif Kolonial

Gambar 13: Tata Ruang pada Tongkonan

Page 9: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

Bangunan Toraja banyak menggunakan ragam hias yang melukiskan simbol-simbol dari Benda langit, flora, dan fauna. Ada empat warna khas Toraja yang selalu menghiasi baik lukisan ukir kayu maupun kerajinan lainnya. Warna - warna itu adalah • Hitam, sebagai lambang kematian yang menggunakan bahan pewarna dari abu. • Merah sebagai lambing darah yang menggunakan bahan pewarna dari tanah • Kuning yang bermakna kesenangan dengan bahan pewarna dari tanah • Putih sebagai symbol kesucian dengan bahan pewarna dari batu kapur. Studi Eksisting

Museum Kota Makassar yang menempati gedung balai kota, terletak di jantung kota Makassar didirikan pada masa kolonial Belanda pada tuhun 1916. Museum kota Makassar diresmikan pada tanggal 7 Juni 2000 dimaksudkan untuk melayani kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai identitas kota Makassar, sejarah dan budaya penduduknya yang pluralistis. Museum ini memiliki berbagai koleksi benda - benda arkeologi serta foto dan dokumen, khususnya yang berkaitan dengan Makassar masa lalu. Koleksi-koleksi yang terdapat di Museum ini antara lain :

Gambar 16 : Museum Kota Makassar

Gambar 14: Motif Ukiran Toraja

Gambar 15 : Warna khas Toraja

Page 10: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

1. Koleksi Bola Meriam Bola meriam ini menyimpan sejarah pertempuran sengit antara kerajaan Gowa dangan Belanda, pasukan Belanda membombardir pantai Makassar dengan meriam

2. Koleksi Foto Reproduksi dan Naskah Museum kota Makassar memiliki berbagai koleksi naskah dari masa lalu dalam bentuk foto produksi.

3. Koleksi Foto Peristiwa Dan Bangunan Sejarah Pada beberapa bagian dalam museum kota Makassar ini dapat menjumpai koleksi berupa foto - foto tentang berbagai peristiwa atau keadaaan kota Makassar pada masa lalu termasuk diantaranya foto tentang bangunan bersejarah kota Makassar baik yang dapat di pertahankan keadaanya maupun yang telah musnah.

4. Koleksi Patung dan relief potret Museum Kota Makassar memiliki koleksi patung dan relief potret Ratu Wilhelmina dan Yuliana yang dihadiahkan bagi kota Makassar pada masa Kolonial.

5. Koleksi Patompo Memorial Pada museum kota Makassar ini, anda pun dapat menyaksikan koleksi patompo, mantan Walikota Makassar yang pada masa jabatannya banyak memberikan perubahan pada kemajuan Kota Makassar.

6. Koleksi Maula Art galeri Pada lantai II museum kota Makassar terdapat maulana art galery yang menyimpan berbagai pernak - pernik tradisional yang umumnya merupakan hasil kerajinan rakyat.

7. Foto - Foto Mantan Walikota Makassar Kehadiran museum Kota Makassar ini diharapkan mampu menjawab harapan masyarakat umum, peneliti, ilmuwan maupun sejarahwan terhadap kebutuhan informasi yang jelas.

Analiasa Interior

A. Plafon Plafon pada Museum Kota Makassar memiliki motif kotak dengan penggunaan bahan kayu pada listnya dan tripleks pada plafonnya.Ciri ini diperkuat dengan penggunaan lampu gantung (candelier) yang bercorak floral.Selain menggunakan bahan kayu, beberapa bagian dari museum ini memekai dak beton sebagai plafond.

Gambar 17 : Plafon Museum Kota Makassar B. Dinding

Dinding museum ini memakai bahan batu bata 2 shaft yang semakin mengentalkan nuansa kolonial yang ada di dalamnya.Di sini juga kita dapat melihat ornament-ornamen dinding berupa bentukan yang menyerupai pilar,yang biasa disebut dengan pilaster.

Page 11: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

Gambar 18 : Interior Museum Kota Makassar C. Lantai

Lantai di museum ini memakai beberapa bahan,yaitu marmer berukuran 60x60 di bagian depan atau di Lobby, menggunakan karpet berwarna merah di tangga, dan lantai semen pada lantai 2. Kondisi lantai ini sendiri sudah banyak yang rusak,sehingga kurang indah.

Analisa Kelebihan dan Kekurangan Interior Museum Kota Makassar A. Kelebihan

Eksisting dinding berupa 2 shaft batu bata terbukti tahan terhadap penuaan bahan, selain itu juga cocok sebagai elemen akustik yang menyegel suara

B. Kekurangan 1. Layout kurang nyaman untuk digunakan sebagai museum. 2. WC yang terletak di ruang gementee susah diakses. 3. Ruang kantor di bagian tengah Lantai 1 tidak berfungsi secara maksimal. 4. Kurangnya fasilitas penunjang sarana entertainment baik secara audio

maupun visual 5. Tidak ada sarana informasi yang dapat menjelaskan isi dari museum 6. Sebagai objek pariwisata, museum ini tidak menyediakan toko souvenir bagi

pengunjung. 7. Tidak tersedia rest-area seperti cafe bagi pengunjung yang ingin beristirahat 8. Pola sirkulasi yang kurang baik sebagai galeri atau museum. 9. Lantai kurang terawat 10. Lighting yang tidak memenuhi kriteria sebuah museum 11. Penghawaan yang kurang baik, yang menyebabkan pengunjung sesak dan

dapat merusak koleksi yang ada dalamnya Konsep Desain 1. Konsep Elemen Pembentuk Ruang

A. Dinding • Hall

Dinding pada hall tetap memakai eksisting. Selain sebagai pembatas ruangan, dinding juga berfungsi sebagai tempat untuk menggantung lukisan. Pada dinding di hall akan dipasang beberapa backlight untuk mengsupport pencitraan lukisan kepada pengunjung. Selain dinding permanen, dinding berupa partisi dengan ukiran etnik toraja akan diterapkan pada ruangan ini. Partisi akan memberi privasi bagi pengunjung yang akan masuk ke pintu toilet yang dikonsepkan untuk ditaruh di dekat hall.

• Ruang Makassar Jaman Perang Pada Ruang Makassar Jaman Perang, dinding akan dilapisi oleh peta Makassar jaman kolonial yang merupakan koleksi museum ini. Pada sisi lainnya, akan menampilkan lukisan kota Makassar pada jaman kolonial.

Page 12: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

• Kafe Kafe yang akan diletakkan di Hall akan menggunakan dinding non-permanen berupa partisi setinggi siku manusia pada saat duduk. Partisi pada area kafe ditujukan untuk menjaga privasi pengunjung yang melakukan aktivitas di area ini.

Dinding, yang berguna sebagai pemberi privasi tak hanya berupa dinding bata yang masif, tetapi dapat berupa partisi dan semacamnya. Penggunaan partisi pada museum ini akan diterapkan pada Hall dan Ruangan Pola di lantai 2 yang berfungsi sebagai gallery foto. Partisi ini akan menggunakan ukiran – ukiran khas Toraja untuk memunculkan sisi etnik.

B. Lantai

• Hall Pada ruangan ini, lantai akan memakai bahan granit untuk menghadirkan kesan mewah bagi pengunjung. Granit yang digunakan adalah granit berwarna pastel yang senada dengan dinding, kemudian pada tengah Hall akan memakai keramik mozaik yang membentuk lambang kota Makassar jaman kolonial.

Gambar 19 : Aplikasi lantai Granit

• Ruang Makassar Jaman Perang Penggunaan lantai granit dan karpet akan diterapkan dalam ruangan ini. Granit yang digunakan merupakan granit yang sama dengan granit yang diterapkan di Hall. Sedangkan karpet akan memakai warna merah marun dengan motif Toraja.

Gambar 20 : Aplikasi karpet pada museum • Kafe

Lantai pada kafe ini akan menggunakan split level, dimana area ini akan ditinggikan sekitar 20 cm agar terlihat perbedaan fungsi ruang antara Hall dan kafe. Finishing lantai akan menggunakan lantai kayu dan karpet dengan motif Toraja.

C. Plafon • Hall

Pada area Hall yang merupakan Central area, akan mempergunakan drop ceiling dengan bahan gypsum. Drop ceiling ini memiliki motif floral untuk menghadirkan kesan kolonial. Pada sisi luar ceiling akan dipasang

Page 13: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

spotlight yang memberi pencahayaan dekoratif bagi koleksi lukisan yang terpasang di Hall.

• Ruang Makassar Jaman Perang Pada area display seperti ruang gemenetee atau ruang makassar jaman perang akan diterapkan pla plafon yang sama seperti di hall namun memiliki ketinggian yang berbeda.

2. Konsep Sirkulasi

Sirkulasi pengunjung dalam galeri di rancang untuk membantu para pengunjung dalam memandang dan melihat suatu obyek atau karya secara detail, namun juga harus memenuhi syarat spasial bagi pengunjung untuk berjalan dengan kecepatan berbeda, beberapa akan berjalan terus namun ada beberapa pengunjung yang berhenti untuk melihat obyek atau karya yang sedang di display lebih detail. Maka sistem sirkulasi adalah sebuah kunci agar para pengunjung bisa menikmati, mengenal area-area yang ada di dalam galeri, dan juga bisa tau lebih jelas lagi tentang apa yang di pamerkan pada galeri tersebut. Pada museum ini akan diterapkan pola sirkuasi radial dan linear. Hall yang terdapat di bagian depan museum merupakan pusat sirkulasi. Dari Hall pengunjung dapat mengakses ruang makassar jaman perang, dan ruang tokoh pemerintahan I. Dimana dari tiap ruangan tersebut akan menghubungkan ke ruang-ruang lainnya secara linear.

Kemudian pada lantai mezzanine dimana terdapat ruang Galleri HB.Amiruddin Maula, tidak terdapat hubungan ruangan. Jadi pada lantai ini akan diterapkan pola sirkulasi spiral yang akan mengajak pengunjung mengelilingi galeri kemudian kembali keluar dari entrance yang sama.

Gambar 21 : Konsep pola sirkulasi lantai 1 Museum Kota Makassar

3. Konsep Storyline

Area eksebisi tetap yang berada di sisi kiri bangunan, akan dirancang dengan suatu storyline atau alur cerita. Alur cerita ini dimaksudkan agar sequence atau hubungan antar ruang dalam museum lebih teratur, dan tidak membuat pengunjung museum menjadi bingung.

Page 14: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

Diagram 1 : Konsep storyline

Museum Kota Makassar

4. Konsep Warna

Dalam konsep perancangan Museum Kota Makassar, terdapat 3 karakteristik yang akan dipadukan. Yaitu warna kolonial yang diperoleh dari eksisting bangunan, warna Makassar yang merupakan tempat berdirinya museum, dan warna Toraja yang merupakan aksentuasi. Ketiga karakteristik warna ini kemudian diproses menjadi Warna primer, sekunder dan aksentuasi agar terjadi harmonisasi warna yang baik.

Diagram 2 : Konsep warna

5. Konsep Display dan Penataan Koleksi Display In Case

Koleksi yang termasuk dalam kategori display in case akan ditampilkan melalui lemari display. Koleksi ini berupa mata uang kuno, naskah kuno, dan koleksi yang sensitif, dan memerlukan treatment tertentu. Sehingga pengunjung tidak dapat menyentuhnya.

Page 15: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

Gambar 22 : Display in case Display In Wall Koleksi yang akan ditampilkan dalam kategori display in wall yaitu foto, serta lukisan – lukisan tentang makassar jaman dahulu.

Gambar 23 : Display in wall Diorama Diorama yang memiliki ukuran besar akan ditempatkan di ruang makassar jaman perang, dimana display akan berada di bawah jembatan kaca.

Gambar 24 : Diorama

Information Display

Information display akan melengkapi tiap koleksi yang ditampilkan. Pada beberapa area, interactive information display akan diaplikasiakan agar penyerapan informasi yang dibutuhkan pengunjung dapat lebih efektif.

Gambar 25 : Information display

6. Konsep Pencahayaan A. Konsep Pencahayaan Pada Ruangan

• Untuk area Hall, yang merupakan entrance dari museum akan menggunakan general lighting berupa downlight dengan warna cahaya yang

Page 16: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

kekuning – kuningan untuk memberikan kesan hangat. Pemakaian continous light pada ruangan ini untuk menghadirkan kesan mewah.

• Pemakaian general lighting berwarna kekuning – kuningan akan diterapkan di tiap ruangan.

• Pada WC akan menggunakan lampu TL berwarna putih flourescent.

Gambar 26 : konsep pencahayaan

B. Konsep Pencahayaan Pada Koleksi • Untuk koleksi dalam vitrin, pencahayaan dekoratif diperoleh dari spotlight

dengan tingkat luminasi yang rendah. Spotlight ini digunakan untuk memperlihatkan tekstur koleksi di dalam vitrin yang mayoritas merupakan benda kecil.

• Untuk koleksi seperti foto dan lukisan yang dipajang di dinding, pencahayaan akan ditunjang oleh backlight dari belakang bingkai lukisan, dan spotlight yang mengarah dari ceiling menuju lukisan atau foto.

Gambar 27 : Pencahayaan lukisan dan pajangan dinding

• Untuk koleksi yang Stand On Floor konsep pencahayaan yang akan

diterapkan yaitu uplight dari spotlight yang mengarah dari bawah.

Gambar 28 : Pencahayaan pada

objek yang berdiri

Page 17: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

Desain Akhir

Ruang Terpilih 1 (Lobby)

Ruang Terpilih 2 (Area Eksibisi Permanen)

Page 18: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

Ruang Terpilih 3 (Area Eksibisi Temporer)

Page 19: DESAIN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN … · Museum adalah sebuah bangunan penting yang dapat mewadahi ... deretan ruang. ... Pola Gridyaitu konfigurasi grid terdiri dari dua

DAFTAR RUJUKAN Direktorat Jenderal Pariwisata. 2002. Pengantar Pariwisata Indonesia. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan kebudayaan

Mangunwijaya, Y.B. 2000. Pengantar Fisika Bangunan. Jakarta :Penerbit Djambatan

Manurung, Parmonangan. 2009. Desain Pencahayaan Arsitektural.Yogyakarta : Penerbit Andi

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek- Jilid 1 - Edisi 33. Jakarta : Erlangga.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek- Jilid 2 - Edisi 33. Jakarta : Erlangga.

Nurmianto Eko. 1998. Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya.

Sagimun M.D. 1992. Benteng Ujung Pandang. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Soeroto, Myrtha. 2003.Pustaka Budaya Dan Arsitektur Toraja. Jakarta : Balai pustaka

Tedjo, Purakusuma. 1989. Museum dan Objek Koleksi. Jakarta :Balai pustaka

Panero, Julius, -at al-. 1979. New York. Human Dimension & Interior Space, Whitney Library of Design.

Pedoman Pelaksanaan Teknis Proyek-Proyek Pengembangan Permuseuman di Indonesia .Jakarta : Departemen Pariwisata