demokrasi di indonesia

16
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI DI INDONESIA DISUSUN OLEH CATHLIN CLARISSA DARVIN TRY ANANDA DINDA EIGHTINA FAHIRA AULIA GALUH FADILLAH MUSA ZUBAIDAH KARUNIA ALFIANI SMA NEGERI 59 JAKARTA TIMUR

Upload: darvin-try-ananda

Post on 21-Jun-2015

349 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

.......................

TRANSCRIPT

Page 1: DEMOKRASI DI INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANDEMOKRASI DI INDONESIA

DISUSUN OLEH

CATHLIN CLARISSA

DARVIN TRY ANANDA

DINDA EIGHTINA

FAHIRA AULIA

GALUH FADILLAH MUSA

ZUBAIDAH KARUNIA ALFIANI

SMA NEGERI 59 JAKARTA TIMUR

Page 2: DEMOKRASI DI INDONESIA

ARTI DEMOKRASI

Secara etimologis istilah “demokrasi” berasal dari yunani kuno yang diutarakan di Athena Kuno

pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem

yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah

sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan

dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.

Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat. Kata kratos

berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan yang

rakyatnya memegang peranan yang sangat menenentukan.

Istilah Demokrasi pertama kali dipakai di Yunani kuno, khususnya di kota Athena, untuk

menunjukkan sistem pemerintahan yang berlaku di sana. Kota-kota di daerah Yunani pada

waktu itu kecil-kecil. Penduduknya tidak begitu banyak sehingga mudah dikumpulkan oleh

pemerintah dalam suatu rapat untuk bermusyawarah. Dalam rapat tersebut, diambil keputusan

bersama mengenai garis-garis besar kebijaksaan pemerintah yang akan dilaksanakan dan segal

permasalahan kemayarakatan. Karena rakyat ikut berpartisipasisecara langsung, pemerintahan

itu disebut pemerintahan

demokrasi langsung.

Pemerintahan demokrasi langsung di Indonesia dapat dilihat dalam pemerintahan desa. Kepala

desa atau lurah dipilih langsung oleh rakyat desa itu sendiri. Pemilihan kepala desa itu dilakukan

secara sederhana sekali. Para calon menggunakan tanda gambar hasil pertanian, seperi padi

atau pisang. Rakyat memberi suara pada calon masing-masing yang dipilih dengan

memasukkan lidi kedalam tabung bamboo milik caloon yang dipilihnya. Calon yang memiliki lidi

terbanyaklah yang terpilih menjadi kepala desa. Disamping memilih kepala desa, pada hari-hari

tertentu warga desa dikumpulkan oleh kepala desa di balai desa untuk membicarakan masalah

yang menyangkut kepentingan bersama. Peristiwa semacam ini dikenal istilah musyawarah

desa.

Page 3: DEMOKRASI DI INDONESIA

Dalam perjalanan sejarah, kota-kota terus berkembang dan penduduknyapun terus bertambah

demokrasi langsung tidak lagi diterapkan karena:

A. Tempat yang dapat menampung seluruh warga kota yang jumlahnya besar tidak mungkin

disediakan.

B. Musyawarah yang baik dengan jumlah peserta yang besar tidak mungkin dilaksanakan.

C. Hasil persetujuan secara bulat atau mufakat tidak mungkin tercapai karena sulitnya

memungut suara dari semua peserta yang hadir.

Bagi negara-negara besar yang penduduknya berjuta-juta, yang tempat tinggalnya

bertebarandi beberapa daerah atau kepulauan, penerapan demokrasi langsung juga mengalami

kesukaran. Untuk memudahkan pelaksanaannya, setiap penduduk dalam jumlah tertentu

memilih wakilnya untuk duduk dalam suatu badan perwakilan. Wakil wakil rakyat yang duduk

dalam badan perwakilan inilah yang menjalankan demokrasi. Rakyat tetap merupakan

pemegang kekuasaan tertinggi. Hal ini disebut demokrasi tidak langsung atau demokrasi

perwakilan. Bagi negara-negara modern, demokrasi tidak langsung dilaksanakan karena hal

hal berikut:

A. Penduduk yang selalu bertambah sehingga suatu musyawarah pada suatu tempat tidak

mungkin dilakukan.

B. Masalah yang dihadapi oleh suatu pemerintah makin rumit dan tidak sederhana lagi,

berbeda dengan masalah yang dihadapi desa yang tradisional.

C. Setiap warga negara memiliki kesibukan sendiri-sendiri di dalam aktivitas kehidupannya

sehingga masalah perintahan cukup diserahkan kepada orang yang berminat dan mempunyai

keahlian di bidang pemerintahan Negara

Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1. Abraham Lincoln, Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat2. Kranemburg, Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos (rakyat) dan

kratos (pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari rakyat.

Page 4: DEMOKRASI DI INDONESIA

3. Charles Costello, Demokrasi adalah sistem social dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan emerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.

4. Koentjoro Poerbopranoto, Demokrasi adalah negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.

5. Harris Soche, Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat pada rakyat.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.

JENIS JENIS DEMOKRASI

Dalam sejarah politik Indonesia, kita setidaknya mengenal empat macam demokrasi, yaitu demokrasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan, demokrasi parlementer (repsentatif democracy) , demokrasi terpimpin (guided democracy), dan demokrasi Pancasila (Pancasila democracy):

1) Demokrasi Liberal (pemerintahan masa revolusi kemerdekaan) (1945-1949)

Para penyelenggara negara pada awal periode kemerdekaan mempunyai komitmen yang

sangat besar dalam mewujudkan demokrasi politik di Indonesia. Demokrasi pemerintahan masa

revolusi kemerdekaan berlangsung dari tahun 1945 hingga tahun 1949, ada beberapa hal yang

fundemental yang merupakan peletakan dasar bagi demokrasi di Indonesia periode ini, yaitu :

a) Political franchise yang menyeluruh. Para pembentuk negara, sudah sejak semula mempunyai

komitmen yang sangat besar terhadap demokrasi, sehingga ketika kemerdekaan direbut,

semua warga negara yang sudah dianggap dewasa memiliki hak-hak politik yang sama, tanpa

ada diskriminasi yang bersumber dari ras, agama, suku, dan kedaerahan.

b) Dengan maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan terbentuknya sejumlah partai politik,

yang kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk masa-masa

selanjutnya dalam sejarah politik kita.

2) Demokrasi Parlementer

Periode kedua pemerintahan negara Indonesia adalah tahun 1950 sampai 1959, dengan

menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) sebagai landasan konstitusionalnya.

Periode pemerintahan dalam masa ini disebut sebagai pemerintahan parlementer, karena pada

Page 5: DEMOKRASI DI INDONESIA

masa ini merupakan kejayaan parlemen dalam sejarah politik Indonesia sebelum masa

repormasi. Periode itu dapat disebut juga sebagai “Representative/Participatory Democracy”.

Masa Demokrasi Parlementer merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia,

hampir semua elemen demokrasi dapat kita temukan dalam perwujudannya dalam kehidupan

politik di Indonesia.

a) Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peranan yang sangat tinggi dalam

proses politik yang berjalan. Perwujudan kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya

sejumlah mosi tidak percaya kepada pihak pemerintah yang mengakibatkan kabinet harus

meletakkan jabatan.

b) Akuntabilitas pemegang jabatan dan politisi pada umumnya sangat tinggi. Hal ini dapat

terjadi karena berfungsinya parlemen dan juga sejumlah media massa sebagai alat kontrol

sosial.

c) Masyarakat pada umumnya dapat merasakan bahwa hak-hak dasar mereka tidak berkurang

sama sekali, sekalipun tidak semua warga negara dapat memanfaatkannya dengan maksimal.

d) Dalam masa pemerintahan parlemeter, daerah-daerah memperoleh otonomi yang cukup,

bahkan otonomi yang seluas-luasnya dengan asas desentralisasi sebagai landasan untuk

berpijak dalam mengatur hubungan kekuasaan antara pemerintah Pusat dan pemerintah

Daerah.

3) Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

Sejak berakhirnya Pemilihan Umum 1955, Presiden Soekarno sudah menunjukkan gejala

ketidaksenangannya kepada partai-partai politik. Hal itu terjadi karena partai politik sangat

berorientasi pada kepentingan ideologinya sendiri dan kurang memperhatikan kepentingan

politik nasional secara menyeluruh.

Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total dari proses politik yang berjalan

pada masa demokrasi parlementer. Apa yang disebut dengan demokrasi tidak lain merupakan

perwujudan kehendak presiden dalam rangka menempatkan dirinya sebagai satu-satunya

institusi yang paling berkuasa di Indonesia. Adapun karakteristik yang utama dari perpolitikan

pada era Demokrasi Terpimpin adalah :

Page 6: DEMOKRASI DI INDONESIA

a) Mengaburnya sistem kepartaian. Kehadiran partai-partai politik, bukan untuk mempersiapkan

diri dalam kerangka kontestasi politik untuk mengisi jabatan politik di pemerintahan (karena

Pemilihan Umum tidak pernah dijalankan), tetapi lebih merupakan elemen penopang dari tarik

menarik anatara Presiden Soekarno, Angkatan Darat, dan Partai Komunis Indonesia.

b) Masa Demokrasi Terpimpin adalah masa puncak dari semangat anti-kebebasan pers.

Sejumlah surat kabar dan majalah diberangus oleh Soekarno.

c) Sentralisasi kekuasaan semakin dominan dalam proses hubungan antara pemerintah Pusat

dengan pemerintah Daerah. Daerah-daerah memiliki otonomi yang terbatas.

4) Demokrasi Pancasila (demokrasi dalam Pemerintahan Orde Baru)

Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa transisi yang singkat, yaitu

antara tahun 1965 samapai 1968, ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik

Indonesia. Era yang kemudian dikenal sebagai Orde baru.

Orde Baru memberikan pengharapan baru, terutama yang berkaitan dengan perubahan-

perubahan politik, dari yang bersifat otoriter pada masa Demokrasi Terpimpin di bawah

Soekarno menjadi lebih demokratik. Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan,

pengganti presiden yang otoriter ternyata seorang otoriter juga.

Ada beberapa indikator demokrasi yang digunakan pada masa demokrasi yang berlabel

pancasila ini, yaitu :

a) Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pernah terjadi. Kecuali yang terdapat

pada jajaran yang lebih rendah, seperti: gubernur, bupati/ walikota, camat dan kepala desa.

Kalaupun ada perubahan, selama pemerintahan Orde Baru hanya terjadi pada jabatan wakil

presiden, sementara pemerintahan secara esensial masih tetap sama.

b) Pemilihan Umum. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Pemilihan Umum telah dilangsungkan

sebanyak enam kali, dengan frekwensi yang teratur, yaitu setiap lima tahun sekali. Tetapi, kalau

kita mengamati kualitas penyelenggaraan Pemilihan Umum di Indonesia bisa disimpulkan amat

jauh dari semangat demokrasi.

Ø Menurut cara penyaluran kehendak rakyat, demokrasi dibedakan atas :

a) Demokrasi Langsung

Page 7: DEMOKRASI DI INDONESIA

Dalam demokrasi langsung rakyat diikutsertakan dalam pengambilan keputusan untuk

menjalankan kebijakan pemerintahan.

b) Demokrasi Tidak Langsung

Dalam demokrasi ini, pengambilan keputusan dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat yang

dipilihnya melalui Pemilu. Rakyat memilih wakilnya sendiri untuk membuat keputusan politik.

Dengan kata lain, dalam demokrasi tidak langsung, aspirasi rakyat disalurkan melalui wakil-

wakil rakyat duduk di lembaga perwakilan rakyat.

Ø Menurut dasar prinsip ideologi, demokrasi dibedakan atas :

a) Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal)

Demokrasi ini memberikan kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan pemeritah

diminimalkan, bahkan ditolak. Tindakan sewenang-wenang pemerintah terhadap warganya

dihindari. Pemerintah bertindak atas kostitusi (hukum dasar).

b) Demokrasi Rakyat (Demokrasi Proletar)

Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat. Negara yang dibentuk tidak mengenal

perbedaan kelas. Semua warga negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.

Ø Menurut dasar yang menjadi titik perhatian atau prioritasnya, demokrasi dibedakan atas :

a) Demokrasi Formal

Demokrasi ini secara hukum menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam

bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Indifidu diberi kebebasan yang luas.

sehingga demokrasi ini disebut juga demokrasi liberal

b) Demokrasi Material

Demokrasi material memandang manusia mempunya kesamaan dalam bidang sosial-ekonomi

sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi prioritas. Demokrasi semacam ini

dikembangkan di Negara sosialis komunis.

c) Demokrasi Campuran

Page 8: DEMOKRASI DI INDONESIA

Ø Menurut dasar wewenang dan hubungan antara alat kelengkapan negara, demokrasi dibedakan

atas :

a) Demokrasi Sistem Parlementer

Ciri-ciri pemerintahan parlementer antara lain : a) DPR lebih kuat dari pemerintah ; b) Menteri

bertanggung jawab pada DPR; c) Program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan

politik anggota parlemen d) Kedudukan kepala negara sebagai simbol idak dapat diganggu

gugat.

b) Demokrasi Sistem Presidensial

Ciri-ciri pemerintahan yang menggunakan sistem presidensial adalah sebagai berikut : a)

Negara dikepalai presiden ; b) Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan

kedaulatan yang dipilih dari dan oleh rakyat melalui badan perwakilan ; c) Presiden mempunya

kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri ; d) Menteri tidak bertanggung

jawabkepada DPR, tetapi kepada presiden; serata e) Presiden dan DPR mempunya kedudukan

yang sama sebagai lembaga negara, dan tidak dapat saling membubarkan.

LANDASAN LANDASAN DEMOKRASI

A. Pembukaan UUD 1945

1. Alinea pertama yang berbunyi Kemerdekaan ialah hak segala bangsa.

2. Alinea kedua yang berbunyi Mengantarkan rakyat Indonesia kepintu gerbang kemerdekaan

Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

3. Alinea ketiga yang berbunyi Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan didorong oleh

keinginan luhur supaya berkehidupan dan kebangsaaan yang bebas.

4. Alinea keempat yang berbunyi Melindungi segenap bangsa.

B. Batang Tubuh UUD 1945

1. Pasal 1 ayat 2 yaitu tentang “Kedaulatan adalah ditangan rakyat”.

2. Pasal 2 yaitu tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat.

3. Pasal 6 yaitu tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

4. Pasal 24 dan Pasal 25 yaitu tentang Peradilan yang merdeka.

Page 9: DEMOKRASI DI INDONESIA

5. Pasal 27 ayat 1 yaitu tentang Persamaan kedudukan di dalam hukum.

6. Pasal 28 yaitu tentang Kemerdekaan berserikat dan berkumpul.

C. Lain-lain

1. Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi

2. UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut

dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan pers, kebebasan

masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara, berkumpul, mengeluarkan pendapat, mengkritik

bahkan mengawasi jalannya pemerintahan. Tapi bukan berarti demokrasi di Indonesia saat ini

sudah berjalan sempurna. Masih banyak persoalan yang muncul terhadap pemerintah yang

belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga negaranya. Seperti meningkatnya angka

pengangguran, bertambahnya kemacetan di jalan, semakin parahnya banjir, dan masalah

korupsi.

Dalam kehidupan berpolitik di setiap negara yang kerap selalu menikmati kebebasan

berpolitik namun tidak semua kebebasan berpolitik berjalan sesuai dengan yang diinginkan,

karena pada hakikatnya semua sistem politik mempunyai kekuatan dan kelemahannya masing-

masing. Demokrasi adalah sebuah proses yang terus menerus merupakan gagasan dinamis yang

terkait erat dengan perubahan. Jika suatu negara mampu menerapkan kebebasan, keadilan,

dan kesejahteraan dengan sempurna, maka negara tersebut adalah negara yang sukses

menjalankan sistem demokrasi. Sebaliknya, jika suatu negara itu gagal menggunakan sistem

pemerintahan demokrasi, maka negara itu tidak layak disebut sebagai negara demokrasi. Oleh

karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem pemerintahan yang

demokrasi, kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga, memperbaiki, dan melengkapi kualitas-

kualitas demokrasi yang sudah ada. Demi tercapainya suatu kesejahteraan, tujuan dari cita-cita

demokrasi yang sesungguhnya akan mengangkat Indonesia kedalam suatu perubahan.

Page 10: DEMOKRASI DI INDONESIA

PENERAPAN DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

Ø Di Lingkungan Keluarga

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam bentuk

sebagai berikut:

a) Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;

b) Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;

c) Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.

Ø Di Lingkungan Masyarakat

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk

sebagai berikut:

a) Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;

b) Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;

c) Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;

d) Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;

Ø Di Lingkungan Sekolah

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk

sebagai berikut:

a) Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;

b) Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;

c) Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan masalah;

Ø Di Lingkungan Kehidupan Bernegara

Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam

bentuk sebagai berikut:

a) Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;

b) Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;

c) Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk menyelesaikan masalah-

masalah kenegaraan.

Page 11: DEMOKRASI DI INDONESIA

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari tugas ini adalah:

1) Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan suatu negara yaitu pemerintahan dari rakyat,

oleh rakyat, dan untuk rakyat.

2) Jenis-jenis demokrasi antara lain Demokrasi Liberal, Demokrasi parlementer, Demokrasi

Terpimpin, dan Demokrasi Pancasila.

3) Landasan-landasan Demokrasi yaitu terdapat pada Batang Tubuh UUD 1945, Pembukaan UUD

1945, Ketetapan MPR RI No. XVII/MPR/1998 tentang hak asasi, UU No. 39 tahun 1999 tentang

HAM.

4) Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan pers, kebebasan masyarakat

dalam berkeyakinan, berbicara, berkumpul, mengeluarkan pendapat, mengkritik bahkan

mengawasi jalannya pemerintahan.

5) Penerapan budaya demokrasi dapat dilakukan di lingkungan keluarga misalnya terbuka

terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama, di lingkungan masyarakat dengan bersedia

mengakui kesalahan yang telah dibuatnya, di lingkungan sekolah dengan bersedia bergaul

dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan dan lain-lain.