delapan

19
Delapan Golongan Mineral 8 Golongan Mineral 1. Mineral Silika Amethyst (SiO 2 ) Garnet (Ca, Fe, Mg, Mn) Al 2 (SiO 4 ) 3 Quartz (SiO 2 ) Opal kayu (SiO 2 .nH 2 O) Agate (SiO 2 ) Chert/Rijang (SiO 2 ) Opal mendada (SiO 2 .nH 2 O) 2. Mineral Oksida Ilmenite (FeTiO 3 ) Titanomagnetite (TiO 2 ) Limonite (Fe 2 O 2 ) Magnetite (Fe 3 O 4 ) Manganite (MnO(OH)) Hematite (Fe 2 O 3 ) Oker merah (Fe 2 O 3 ) 3. Mineral Sulfida Chalcopyrite (CuFeS 2 ) Pyrite (FeS 2 ) Galena (PbS) 4. Mineral Sulfat Alabaster (CaSO 4 .nH 2 O) Gypsum (CaSO 4 .2H 2 O) Anhidrite (CaSO 4 ) 5. Mineral Karbonat Dolomit (CaMg(CO 3 ) 2 ) Aragonite (CaCO 3 ) Calcite (CaCO 3 ) Siderite (FeCO 3 ) 6. Mineral Klorida (Halida) Fluorite (CaF 2 ) Halit (NaCl) 7. Mineral Fosfat Phospate (FeMg)Al 2 (PO 4 ) 2 (OH) 2 2. Mineral Native Element Sulfur (S)

Upload: alam-budiman-thamsi

Post on 22-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Mineral

TRANSCRIPT

Delapan Golongan Mineral

8 Golongan Mineral1.Mineral SilikaAmethyst (SiO2)Garnet (Ca, Fe, Mg, Mn) Al2(SiO4)3Quartz (SiO2)Opal kayu (SiO2.nH2O)Agate (SiO2)Chert/Rijang (SiO2)Opal mendada (SiO2.nH2O)2.Mineral OksidaIlmenite (FeTiO3)Titanomagnetite (TiO2)Limonite (Fe2O2)Magnetite (Fe3O4)Manganite (MnO(OH))Hematite (Fe2O3)Oker merah (Fe2O3)3.Mineral SulfidaChalcopyrite (CuFeS2)Pyrite (FeS2)Galena (PbS)4.Mineral SulfatAlabaster (CaSO4.nH2O)Gypsum (CaSO4.2H2O)Anhidrite (CaSO4)5.Mineral KarbonatDolomit (CaMg(CO3)2)Aragonite (CaCO3)Calcite (CaCO3)Siderite (FeCO3)6.Mineral Klorida (Halida)Fluorite (CaF2)Halit (NaCl)7. Mineral FosfatPhospate (FeMg)Al2(PO4)2(OH)22.Mineral Native ElementSulfur (S)Grafit (C)Intan (C)

MINERAL SILIKASilikamerupakan penyusun utama kerak bumi (Holmes 1964). Silika merupakan 25% dari mineral yang dikenal dan 40% dari mineral yang dikenali. Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan (metamorf). Kombinasi silika dengan unsur yang lain membentuk mineral golongan silikat. Mineral golongan silikat dikelompokkan berdasarkan perbandingan unsur silikon dan oksigen.Contoh Mineral Kuarsa( SiO2)

Quartz (Kuarsa) adalah senyawa kimia yang terdiri dari silikon dan silikon dioksida (SiO2). Ini adalah mineralyang paling banyak ditemukan di permukaan bumi dan sifat unik yang membuatnya menjadi salah satu bahan alami yang paling berguna. Mineral kuarsa terdapat di semua jenis batuan beku asam sampai intermediet, batuan sedimen dan metamorf.Lokasi di Indonesia: Banda Aceh (NAD), Sungai Asahan dan Kisaran (Sumut), Provinsi Sumsel, Bengkulu, Lampung, Banten, Jabar, Jatim, Kaltim.Kegunaan : Untuk alat optik, batu asah (gerinda), dan kaca. Dan apabila berbentuk pasir digunakan untuksandpaper, sandblasting, refactories, fluksdalam proses metalurgi, industri kimia, industri cat, indusri semen.Physical Properties of Quartz

Chemical Classificationsilicate

ColorQuartz occurs in virtually every color. Common colors are clear, white, gray, purple, yellow, brown, black, pink, green, red.

Streakcolorless (harder than the streak plate)

Lustervitreous

Diaphaneitytransparent to translucent

Cleavagenone typically breaks with a conchoidal fracture

Mohs Hardness7

Specific Gravity2.6 to 2.7

Diagnostic Propertiesconchoidal fracture, glassy luster, hardness

Chemical CompositionSiO2

Crystal Systemhexagonal

Olivin : (Mg,Fe)2SiO4

Olivin terbentuk karena frase metamorfisme kontak pada batuan dolomit, dan proses pembekuan magma pada suhu 1000-1200 C. Umumnya merupakan mineral pembentuk batuan dan juga sebagai mineral pengiring dalam batuan beku basa seperti gabbro, peridotit,kimberlit, ophiolit, dll.Lokasi di Indonesia: Sumbar, Kalsel, Kaltim, Sulsel, Sulawesi Tenggara, NTT, Maluku, Papua.Kegunaan: Olivin memiliki beberapa kegunaan di bidang industri.Olivin juga digunakan sebagai fluks untuk produksi baja, dan juga merupakan bijih penting dari magnesiumPhysical Properties of Olivine

Chemical Classificationsilicate

Colorolive to yellowish green

Streakcolorless

Lustervitreous

Diaphaneitytransparent to translucent

Cleavagenone

Mohs Hardness6.5 to 7

Specific Gravity3.2 to 4.4

Diagnostic Propertiesglassy luster, color

Chemical Composition(Mg, Fe)2SiO4

Crystal Systemorthorhombic

MINERAL OKSIDAMineral oksidamerupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome, mangan, timah dan aluminiumContoh Mineral Magnetite [Fe3O4]Magnetit adalah salah satu mineral oksida yang paling umum dan juga salah satu mineral besi yang paling banyak ditemukan. Magnetit merupakan bijih besi penting dan ditemukan dalam batuan beku, metamorf dan sedimen. Sangat melimpah di batuan sedimen.Lokasi di Indonesia: Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.Kegunaan: Magnetit dapat ditambang digunakan sebagai bijih besi, dapat dijadikan amplas, mikronutrien dalam pupuk , pigmen dalam cat, sebagai campuran dalam beton kepadatan tinggi .Physical Properties of Magnetite

Chemical Classificationoxide

ColorBlack

StreakBlack

LusterMetallic to submetallic

Diaphaneityopaque

Cleavagenone

Mohs Hardness5.5 to 6.5

Specific Gravity5.2

Diagnostic PropertiesStrongly magnetic, color, streak, octahedral crystal habit

Chemical CompositionFe3O4

Crystal SystemIsometric

Corrundum [Al2O3]

Corundum alam adalah mineral kedua terkeras setelah berlian yang masih empat kali lebih keras dari mineral ini. Kekerasan corundum dapat dikaitkan dengan ikatan aluminium dan oksigen yang kuat dan pendek. Ikatan ini menarik oksigen dan aluminium atom berdekatan, membuat kristal tidak hanya keras tapi juga cukup padat untuk mineral yang hanya terdiri dari dua elemen ringan.Corondum ditemukan dalam batuan seperti syenite, nepheline syenite dan pegmatite. Jenis ini juga ditemukan dalam batuan metamorf di lokasi di mana serpih alumunium atau bauksit telah terjadi kontak metamorfosisLokasi di Indonesia: Jatim, Jateng, Jabar, Sumbar, Sumsel, NTT, Maluku UtaraKegunaan: Selain sebagai perhiasan, karena kekerasan yang tinggi corundum digunakan sebagai grinding media dan digunakan untuk memproduksi senyawa polishing, kertas pasir, dan alat pemotong .Physical Properties of Corundum

Chemical Classificationoxide

Colorfrequently gray but also white, brown, red, blue, yellow, green

Streakcolorless (harder than the streak plate)

Lusteradamantine to bitreous

Diaphaneitytransparent to translucent

Cleavagenone However, corundum does display parting perpendicular to the long axis of its hexagonal crystals

Mohs Hardness9

Specific Gravity3.9 to 4.1

Diagnostic Propertieshardness, high specific gravity, often found as six-sided hexagonal crystals that sometines tapers into a pyramid often with parting, high luster, conchoidal fracture

Chemical CompositionAl2O3

Crystal Systemhexagonal

MINERAL SULFIDAMineral Sulfidamerupakan mineral hasil persenyawaan langsung antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak, tembaga, timbal, seng dan merkuri. Mineral sulfida berupa ikatan antara sulfur dan logam dijumpai tersebar di alam dalam kadar dan dimensi kecil sampai besar. Cebakan sulfida dalam jumlah besar dapat menjadi bahan galian ekonomis yang layak ditambang.Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya adalah logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan diproses untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya.Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan unsur pembentuknya yang bersifat logam.Contoh Mineral Pyrite [FeS2]

Pyrite adalah mineral kuningan-kuning deng an kilap logam cerah. Ia memiliki komposisi kimia disulfida besi (FeS2) dan merupakan yang paling umum mineral sulfida. Pyrite terbentuk pada suhu tinggi dan dan juga rendah. Biasanya terdapat dalam batuan beku, batuan metamorf dan sedimen di seluruh dunia.Lokasi di Indonesia: Sulawesi Tenggara, NTB, Sulbar, Padang, Kalteng.Kegunaan: Penggunaan yang paling penting dari pirit adalah sebagai bijih emas. Selain itu digunakan untuk produksi industri kertas, dan dalam pembuatan asam belerang.Physical Properties of Pyrite

Chemical Classificationsulfide

Colorbrass yellow often tarnished to dull brass

Streakgreenish black to brownish black

Lustermetallic

Diaphaneityopaque

Cleavagebreaks with a conchoidal fracture

Mohs Hardness6 to 6.5

Specific Gravity4.9 to 5.2

Diagnostic Propertiescolor, hardness, brittle, greenish black streak

Chemical Compositioniron sulfide, FeS2

Crystal Systemisometric

Galena [PbS]

Galena merupakan bijih utama di dunia timbal dan ditambang di sejumlah banyak negara. Mineral yang termasuk bahan galian logam bukan besiini ditemukan dalam batuan sedimen dan metamorf dalam lingkungan hidrotermal suhu rendah.Lokasi di Indonesia: NAD, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Lampung, Jabar, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Sulsel.Kegunaan: Sumber logam timbal atau timah hitam, penyusun baterai kendaraan hibrida.Physical Properties of Galena

Chemical Classificationsulide

Colorfresh surfaces are bright silver in color with a bright metallic luster, tarnishes to a dull lead gray

Streaklead gray to black

Lustermetallic on fresh surfaces, tarnishes dull

Diaphaneityopaque

Cleavageperfect, cubic, three directions at right angles

Mohs Hardness2.5+

Specific Gravity7.4 to 7.6

Diagnostic Propertiescolor, luster, specific gravity, streak, cleavage, cubic or octahedral crystals

Chemical Compositionlead sulfide, PbS

Crystal Systemisometric

Share this:

MINERAL PHOSPATFosfatprimer terbentuk dari pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit, dan takhit, mengandung mineral fosfat apatit, terutama fluor apatit {Ca5(PO4)3F} dalam keadaan murni mengandung 42% P2O5dan 3,8 % F2Fosfat sedimenter (marin), merupakan endapan fosfat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali, dan suasana tenang.Fosfat guano, merupakan hasil akumulasi sekresi burung pemakan ikan, dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah.Contoh Mineral Phospate: Apatite Ca5[FI(PO4)3] Monasit (Ce, La, Y, Th) PO4)Kegunaan: Apatit banyak dipertambangkan untuk pembuatan pupuk yang mengandung phospor. Monasit sangat berguna sebagai mineral bijih untuk unsur-unsur langka terutama unsur yang menghasilkan sinar radioaktif seperti theorium dan cerium.Genesa Mineral: Apatite terbentuk pada lingkungan batuan beku, batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang bersifat cepat. Monasit terbentuk pada pembekuan magma alkali yang bersusunan nefelin, syenit dan takhi.Persebaran di Indonesia: Apatit : Propinsi Aceh, Jawa Barat, Kalimantan, dan Irian Jaya. Monasit : Salapa, Tasikmalaya, Jawa Barat

Apatit

MonasitDeskrpsi Mineral:Physical Properties of Apatite

Chemical Classificationphosphate

Colorgreen, brown, blue, yellow, violet, colorless

Streakwhite

Lustervitreous to subresinous

Diaphaneitytransparent to translucent

Cleavagepoor

Mohs Hardness5

Specific Gravity3.1 to 3.2

Diagnostic Propertiescolor, crystal form, and hardness, can be scratched with a steel knife blade

Chemical Compositiona variety of calcium phosphates fluorapatite: Ca5(PO4)3F hydroxylapatite: Ca5(PO4)3(OH) chlorapatite: Ca5(PO4)3Cl carbonate-rich apatite/francolite:Ca5(PO4,CO3)3(F,O)

Crystal Systemhexagonal

Physical Properties of Monazite

Chemical Classificationphosphate

Coloryellowish to reddish brown

Streakwhite

Lusterresinous to waxy

Diaphaneitytranslucent

CleavagePoor

Mohs Hardness5 to 5.5

Specific Gravity5.0 to 5.3

Diagnostic Propertiesspecific gravity

Chemical Composition(Ce,La)PO4

Crystal Systemmonoclinic

MINERAL HALIDAHalidaadalah kelompok mineral yang memiliki anion dasar halogen. Halogen adalah kelompok khusus dari unsur-unsur yang biasanya memiliki muatan negatif ketika tergabung dalam satu ikatan kimia. Halogen yang biasanya ditemukan di alam adalah Fluorine, Chlorine, Iodine, dan Bromine. Halida cenderung memiliki struktur yang rapi dan simetri yang baik. Mineral halida memiliki cri khas lembut, terkadang transparan, umumnya tidak terlalu padat, memiliki belahan yang baik, dan sering memiliki warna-warna cerah.Contoh Mineral Halida: Fluorite (CaF2) Halit (NaCl)Kegunaan: Fluorite : Banyak digunakan untuk pembuatan gelas yang tidak tembus cahaya atau yang kurang dapat ditembus cahaya. Fluorite juga dapat digunakan sebagai alat optik untuk pembuatan lensa-lensa. Halit : Halit sebagai penghasil Na dan Cl, juga untuk pembuatan macam-macam soda seperti bikaronat, caustic soda, dll.Genesa Mineral: Fluorite terbentuk pada urat Hydrotermal pada suhu sedang sampai suhu tinggi Pada fase Hypotermal pada suhu 300-500 C. Terdapat pada pegmatit.berasosiasi dengan barite,kuarsa, zinc, timbal, topas, tourmalin, cassiterit,dan apatit. Halit dibentuk karena proses eksogen melalui pengeringan danau yang mengandung garam atau tempat lain yang mengandung air garam atau terbentuk dari hasil presipitasi air laut secara primer/langsumg dangan temperatur sekitar 100 C,juga merupakan hasil presipitasi pada endapan sedimen seperti lempug.Persebaran di Indonesia: Fluorite : Subang, Kalimantan Timur Halit : Bengkulu Tengah, Bengkulu

Fluorite

HaliteDeskripsi Mineral:Physical Properties of Fluorite

Chemical Classificationhalide

Colortypically purple, green and yellow. Also colorless, blue, red and black.

Streakwhite

Lustervitreous

Diaphaneitytransparent to translucent

Cleavagefour directions of perfect cleavage

Mohs Hardness4

Specific Gravity3.2

Diagnostic Propertiescleavage, hardness, specific gravity, color

Chemical CompositionCaF2

Crystal Systemisometric

Physical Properties of Halite

Chemical Classificationhalide

Colorcolorless or white when pure; impurities produce any color but usually yellow, gray, black, brown, red

Streakwhite

Lustervitreous

Diaphaneitytransparent to translucent

Cleavageperfect, cubic, three directions at right angles

Mohs Hardness2.5

Specific Gravity2

Diagnostic Propertiescleavage, solubility, salty taste (The taste test is discouraged. Some minerals are toxic or contaminated by other people tasting them.)

Chemical CompositionNaCl

Crystal Systemisometric

MINERAL NATIVE ELEMENTMineralnative elementatau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Kelas native element ini terdiri dari 2 bagian umum ; Metal dan element intermetalic (logam). Contohnya emas, perak, tembaga. Semimetal dan non metal . Contohnya antimony, bismut, graphite, sulfur.Contoh Mineral Native Element: Sulfur (S) Intan (C)Kegunaan: Sulfur banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, dan industri logam Intan selain digunakan sebagai perhiasan juga dipakai menajadi alat untuk memotong, mengasah dan sebagai mata bor.Genesa Mineral: Sulfur dapat terbentuk di daerah gunungapi aktif, di sekitar mata air panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur dari sulfat. Dapat pula terbentuk karena oksidasi sulfida-sulfida pada urat-urat yang berasosiasi dengan sulfida-sulfida metal. Dijumpai juga pada batuan-batuan sedimen yang berasosiasi dengan anhidrit, gipsum dan batugamping. Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku ultrabasa, yaitu porfiri-olivin, atau porfiri kaya-flogopit; batuan ini dikenal sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit aluvial, baik di sungai-sungai maupun di pantai.Persebaran di Indonesia: Sulfur : Kawah Papandayan (Jawa Barat), Jawa Tengah, Jawa Timur Intan : Martapura, Kalimantan

Sulfur

IntanDeskripsi Mineral:Physical Properties of Sulfur

Chemical Classificationnative element

Colorbright yellow

Streakyellow

Lusterresinous

Diaphaneitytransparent to translucent

Cleavagenone

Mohs Hardness1.5 to 2.5

Specific Gravity2.0 to 2.1

Diagnostic Propertiesyellow color, low hardness, low specific gravity, extremely flamable burning with a blue flame, low melting temperature

Chemical CompositionS

Crystal Systemorthorhombic

Usessulfuric acid, fertilizers, insecticides, fungicides, gunpowder, pharmaceuticals, sulfur compounds

Physical Properties of Diamond

Chemical Classificationnative element

ColorMost industrial-grade diamond is black in color due to impurities. Gem diamond occurs in many colors, including: colorless, yellow, red, orange, green, blue, and brown.

Streakdiamond is harder than a streak plate when this occurs the streak is called colorless

Lusteradamantine the highest level of luster for a nonmetallic mineral

Diaphaneitytransparent

Cleavageperfect, octahedral

Mohs Hardness10 the hardest mineral

Specific Gravity3.5 to 3.6

Diagnostic Propertieshardness, heat conductivity, crystal form, index of refraction, dispersion

Chemical CompositionC (elemental carbon)

Crystal Systemisometric