defisiensi vitamin a
TRANSCRIPT
Defisiensi Vitamin ADefisiensi Vitamin ADefisiensi Vitamin ADefisiensi Vitamin A
Vitamin AVitamin A
Vitamin larut lemak pertama kali ditemukan (tahun 1913) oleh 2 kelompok peneliti:
• McCollum and Davis (University of Wisconsin)
• Osborne and Mendel (Yale University)
Vitamin AVitamin A
• Merupakan nama generik untuk semua senyawa retinoid dengan aktivitas biologis all-trans retinol
• Disebut retinol, karena mempunyai fungsi spesifik di retina
• Bentuk alami: retinil ester rantai panjang• Bentuk metabolit aktif: aldehid (retinal)
dan asam (retinoic acid)
Vitamin AVitamin AVitamin AVitamin A
• Provitamin A: karotenoid (beta-Provitamin A: karotenoid (beta-carotene alpha-carotene and carotene alpha-carotene and beta-cryptoxanthinbeta-cryptoxanthin
• diubah menjadi vitamin A dalam diubah menjadi vitamin A dalam tubuhtubuh
Absorbsi, Transportasi, PenyimpananAbsorbsi, Transportasi, Penyimpanan
Retinyl esters (diet)
-carotene (diet)
retinaldehid (intestine)
Retinol Retinyl esters (intestinal mucosa)
Chylomicrons-lipoprotein (lymph)
Retinyl esters (liver)
Retinol-bindingProtein (RBP) Prealbumin (blood)
RBP-cellsurface receptor (target cell)
Retinal (mata)
Retinoic acid (epithelial tissue)
hidrolisis
• Karotenoid dan vitamin A dilepas dari protein di lambung
• Retinyl ester dihidrolisis di usus halus menjadi retinol (lebih mudah diabsorbsi daripada ester)
-karoten dipecah menjadi 2 molekul retinaldehid di mukosa usus, kemudian diubah menjadi retinyl ester
• Retinyl ester ditransportasi dalam saluran limfe kemudian masuk darah ke hati sebagai bagian dari kilomikron dan -lipoprotein
• Dari hati, retinol diikat oleh RBP (retinol binding protein) ke sel target dalam kompleks prealbumin
• RBP membawa vitamin A sampai ke ginjal dan ginjal mengambilnya dari sirkulasi darah
Absorbsi, Transportasi, PenyimpananAbsorbsi, Transportasi, Penyimpanan
• Perubahan -karoten menjadi vitamin A diatur dengan ketat, sehingga tidak terjadi absorbsi berlebihan (80-90% retinyl ester diabsorbsi, sedangkan -karoten hanya 40-60%)
• Faktor yang mempengaruhi absorbsi karoten ialah: asal dan banyaknya lemak dalam diet, jumlah karotenoid dalam diet, digestibilitas makanan
• Sekitar 90% vitamin A dalam tubuh disimpan di hati, sisanya disimpan dalam depot lemak, paru dan ginjal
Absorbsi, Transportasi, PenyimpananAbsorbsi, Transportasi, Penyimpanan
FungsiFungsi
• Fungsi penglihatan• Fungsi pertumbuhan• Fungsi perkembangan tulang,
hematopoesis• Fungsi perumatan jaringan epitel• Fungsi proses imunitas• Fungsi reproduksi
Fungsi PenglihatanFungsi Penglihatan
• Merupakan komponen pigmen penglihatan
• Penting untuk integritas fotoreseptor konus dan basilus retina
• Retinal (isomer 11-cis vitamin A aldehid) bergabung dengan opsin (protein) membentuk rhodopsin (sel konus), dan iodopsin (sel basilus)
• Cahaya mengubah konfigurasi 11-cis menjadi all-trans menyebabkan timbulnya rangsang penglihatan
Fungsi PertumbuhanFungsi Pertumbuhan
• Berefek pada sintesis protein dan diferensiasi sel tulang
• Penting untuk pertumbuhan tulang dan jaringan lunak
• Penting untuk pertumbuhan sel epitel pembentuk email gigi
Fungsi Perumatan EpitelFungsi Perumatan Epitel
• Penting untuk perumatan struktur epitel yang normal
• Penting untuk diferensiasi sel basalis menjadi sel epitel mukosa
Fungsi imunitas
• Imunitas seluler dan humoral• Respon imun non spesifik:
– Neutrophils– macrophages – natural killer cells
Interaksi dengan Nutrien LainInteraksi dengan Nutrien Lain
Hubungan antara vitamin A dengan metabolisme besi belum jelas, tetapi ada fakta:
• Defisiensi vitamin A menyebabkan anemia yang dapat dikoreksi dengan pemberian vitamin A, besi, atau kombinasi keduanya
• Kadar hemoglobin meningkat bila diberikan vitamin A
SatuanSatuanSatuanSatuan
1 retinol equivalent (RE)1 retinol equivalent (RE)
= 1 = 1 μμg retinolg retinol
= 6 = 6 μμg g -carotene-carotene
= 12 = 12 μμg karotenoid provitamin A laing karotenoid provitamin A lain
= 3,33 IU aktivitas vitamin A asal retinol= 3,33 IU aktivitas vitamin A asal retinol
= 10 IU aktivitas vitamin A asal = 10 IU aktivitas vitamin A asal --carotenecarotene
SumberSumber
• Hati• Daging sapi• Kentang• Wortel• Bayam• Susu• Brokoli• Kuning telur• Keju• margarin
defisiensi
• Epidemiologi• di negara sedang berkembang (unicef,
2007)– 4 juta anak balita xeropthamia buta – 1/3 balita defisiensi vit A subklinis– Underlying kematian balita
• 4 masalah gizi di Indonesia– Klinis xeropthalmia: 0,33% balita– Masalah bila >0.5% (WHO)– Subklinik 50% balita: kadar serum retinol
dalam darah (kurang dari 20 mikrogram/DL)
pencegahanpencegahan
• Ibu nifas:Ibu nifas:– 200.000 IU segera setelah melahirkan 200.000 IU segera setelah melahirkan
dan hari ke duadan hari ke dua• Balita: 2 kali/ tahunBalita: 2 kali/ tahun
– 6 sd 11 bulan : 100.00 IU6 sd 11 bulan : 100.00 IU– 6 sd 59 bulan 200.000 IU6 sd 59 bulan 200.000 IU
menurunkan risiko kematian 23%menurunkan risiko kematian 23%• Fortifikasi:Fortifikasi:
– makanan lemak: margarin, cereal, susumakanan lemak: margarin, cereal, susu
• Penyebab:– Kekurangan intake vit A, provitamin A– Gangguam absorbsi:– cystic fibrosis, Whipple's disease,
Crohn's disease, ulcerative colitis, short bowel syndrome), pancreatic disease
– chronic liver disease (cirrhosis)
Akibat defisiensiAkibat defisiensi
• Nyctalopia (buta senja): low illumination• Xeroftlamia: xerosis dan destruksi pd
cornea dan konjungtiva buta• Keratinisasi pada kulit, paru, saluran
pencernaa, sal kencing• Perubahan kulit: hiperkeratosis pada kulit • Mudah infeksi
– Diare– campak
pemberian vitamin A
• Indikasi:– Anak malnutrisi:
• menurunkan kebutaan, diare, campak, infeksi lain (parasit)
• 10 tatalaksana gizi buruk
– Campak: menurunkan kematian dan komplikasi 66%
• CONTRAINDICATIONS– Wanita hamil: >5,000 IU abortus – Hipervitaminosis A
toksisitas
• Akut: muntah, nyeri kepala• Kronik:
– awaL: kulit kering dan kasar, bibir pecah, rambut alis / bulu mata rontok
– Lambat: irritability, headache, pseudotumor cerebri (benign intracranial hypertension), elevated serum liver enzymes, reversible noncirrhotic portal hypertension, hepatic fibrosis and cirrhosis