definisi al qur'an
DESCRIPTION
Tafsir KitabunTRANSCRIPT
NAMA : AULIA THUFAEL A.KELAS : SCIENCE 1
DEFINISI AL-QUR’AN
Dari segi bahasa: ada 3 makna:
- Qara’a mempunyai erti mengumpulkan dan menghimpun.
- Qiraah bererti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam satu ucapan
yang tersusun rapi.
- Quran pada mulanya seperti qiraah, iaitu masdar (infinitif) dari kata qara’a, qiraatan, quranan.
Allah SWT berfirman:
Ertinya: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah
bacaannya itu.” (Al-Qiyaamah: 17–18).
Kata qur’anah (bacaannya) pada ayat di atas bererti qiraatuhu (bacaannya/cara membacanya).
Jadi, kata itu adalah masdar menurut wazan (konjunsi) fu’lan dengan vocal seperti ghufran dan
syukran. Kita dapat mengatakan qara’tuhu, quran, qiraatan wa quranan, ertinya sama saja.
Di sini maqru’ (apa yang dibaca) diberi nama quran (bacaan), yakni penamaan maf’ul dengan
masdar.
Quran dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan kepada Muhammad saw. sehingga
Quran menjadi nama khas bagi kitab itu, sebagai nama diri. Secara gabungan, nama itu dipakai
untuk nama Quran secara keseluruhan, begitu juga untuk penamaan ayat-ayatnya.
Maka, jika kita mendengar orang membaca ayat Quran,kita boleh mengatakan bahawa ia sedang
membaca Alquran.
Firman Allah s.w.t:
204. Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat[591].
[591] Maksudnya: jika dibacakan Al Quran kita diwajibkan mendengar dan memperhatikan
sambil berdiam diri, baik dalam sembahyang maupun di luar sembahyang, terkecuali dalam
shalat berjamaah ma'mum boleh membaca Al Faatihah sendiri waktu imam membaca ayat-ayat
Al Quran. (Al-A’raaf: 204).
Sebahagian ulama menyebutkan bahawa penamaan kitab ini dengan nama Alquran di antara
kitab-kitab Allah itu kerana kitab ini mencakup inti dari kitab-kitab-Nya, bahkan mencakup inti
dari semua ilmu.
Hal itu diisyaratkan dalam firman-Nya yang ertinya,
“Dan, Kami turunkan kepadamu al-kitab (Quran) sebagai penjelasan bagi segala sesuatu.” (An-
Nahl: 89).
“Tiada Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-kitab ini (Quran).” (Al-An’am: 38).
Pendapat kedua : Sebahagian ulama berpendapat bahawa kata Quran itu pada asalnya tidak
berhamzah sebagai kata jadian.
Mungkin kerana ia dijadikan sebagai suatu nama bagi kalam yang diturunkan kepada Nabi saw.
dan bukannya kata jadian dari qaraa
Adapun mungkin juga kerana ia berasal dari kata qarana asy-syai’ bi asy-syai’, yang bererti
memperhubungkan sesuatu dengan yang lain atau juga berasal dari kata qaraain (saling
berpasangan), kerana ayat-ayatnya satu dengan yang lain saling menyerupai. Dengan demikian,
huruf nun itu asli.
Namun, pendapat ini masih diragukan,- yang benar adalah pendapat yang pertama.
Secara Istilah
Al-Quran memang sukar diberi batasan-batasan dengan definisi-definisi logika yang
mengelompokkan segala jenis, bahagian-bahagian, serta ketentuan-ketentuannya
Yang khusus: mempunyai genus, differentia, dan propium, sehingga definisi Quran
memiliki batasan yang benar-benar kongkrit.
Definisi Alquran yang kongkrit adalah menghadirkannya dalam fikiran atau dalam realiti,
misalnya kita menunjuk sebagai Quran kepada yang tertulis dalam mushaf atau terbaca dengan
lisan. Untuk itu, kita katakan, “Quran adalah apa yang ada di antara dua buku,” atau kita katakan
juga, “Alquran adalah bismillaahir rahmaanir rahiim, alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin … minal
jinnati wannaas.”
Para ulama menyebutkan definisi Alquran secara istilahnya:ada empat pecahan :
- mendekati maknanya dengan membezakan dari yang lain dengan menyebutkan bahawa
Alquran adalah kalam atau firman Allah
- diturunkan kepada Muhammad saw.
- pembacaannya merupakan ibadah.
- dan penyampaian secara mutawatir.
Dalam definisi kalam- merupakan kelompok jenis yang meliputi segala kalam. Dan,
dengan menggabungkannya kepada Allah (kalamullah) bererti tidak termasuk semua kalam
manusia, jin, dan malaikat.
Dan, dengan kata-kata yang diturunkan, maka tidak termasuk kalam Allah yang sudah
khusus bagi milik-Nya.
“Katakanlah, ‘Sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan firman Rabku, akan habislah
lautan sebelum firman Rabku habis ditulis, sekalipun Kami berikan tambahannya sebanyak itu
pula.” (Al-Kahfi: 109).
“Dan, seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan menjadi tinta, ditambahkan
sesudahnya tujuh lautan lagi, nescaya kalam Allah tidak akan habis-habisnya.” (Luqman: 27).
Dan membatasi apa yang diturunkan itu hanya kepada Muhammad saw., tidak termasuk
apa yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, seperti Taurat, Injil, dan lain-lain.
Adapun yang pembacaannya merupakan suatu ibadah mengecualikan hadis-hadis ahad
dan hadis-hadis qudsi–bila kita berpendapat bahawa yang diturunkan Allah itu kata-katanya–
sebab kata-kata pembacaannya sebagai ibadah, ertinya perintah untuk membacanya di dalam
salat dan lainnya sebagai suatu ibadah, sedangkan qiraat ahad dan hadis-hadis qudsi tidak
demikian halnya.
Nama Dan Sifat Al-Quran
Allah menamakan Alquran dengan beberapa nama;
1) Alquran
“Alquran ini memberi petunjuk kepada jalan yang lebih lurus.” (Al-Isra’: 9).
2) Kitab
“Telah kami turunkan kepadamu al-kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan
bagimu.” (Al-Ambiya’: 10).
3) Furqan
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hamba-Nya agar dia menjadi
pemberi peringatan kepada semesta alam.” (Al-Furqan: 1).
4) Zikr
“ Sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan az-zikr (Alquran) dan sesungguhnya kamilah
yang benar-benar akan menjaganya.” (Al-Hijr: 9).
5) Tanzil
“Dan, Alquran ini Tanzil (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.” (Asy-Syu’ara: 192).
Al-Quran dan al-kitab lebih popular dari nama-nama yang lain. Dalam hal ini Dr.
Muhammad Abdullah Daraz berkata, “Ia dinamakan Quran kerana ia ‘dibaca’ dengan lisan, dan
dinamakan al-kitab kerana ia ‘ditulis’ dengan pena. Kedua nama ini menunjukkan makna yang
sesuai dengan kenyataannya.”
Penamaan Quran dengan kedua nama ini memberikan isyarat bahawa selayaknyalah ia
dipelihara dalam bentuk hafalan dan tulisan. Dengan demikian, apabila di antara salah satunya
ada yang melencong, maka yang lain akan meluruskannya. Kita tidak dapat menyandarkan hanya
kepada seseorang sebelum hafalannya sesuai dengan tulisan yang telah disepakati oleh para
sahabat, yang dinukilkan kepada kita dari generasi ke generasi menurut keadaan sewaktu
dibuatnya pertama kali. Dan, kita pun tidak dapat menyandarkan hanya kepada tulisan penulis
sebelum tulisan itu sesuai dengan hafalan tersebut berdasarkan isnad yang sahih dan mutawatir.
Dengan penjagaan yang ganda ini, yang oleh Allah telah ditanamkan ke dalam jiwa umat
Muhammad untuk mengikuti langkah Nabi-Nya, maka Quran tetap terjaga dalam benteng yang
kukuh.
Hal itu tidak lain untuk mewujudkan janji Allah yang menjamin terpeliharanya Quran,
seperti difirmankan-Nya,
“Sesungguhnya kamilah yang telah menurunkan az-zikr (Alquran) dan sesungguhnya
kamilah yang benar-benar akan menjaganya.” (Al-hijr: 9).
Dengan demikian, Quran tidak mengalami penyimpangan, perubahan, dan keterputusan
sanad, seperti terjadi pada kitab-kitab terdahulu.
Penjagaan ganda ini di antaranya menjelaskan bahawa kitab-kita samawi lainnya
diturunkan hanya dalam waktu itu, sedang Quran diturunkan untuk membetulkan dan menguji
kitab-kitab yang sebelumnya. Kerana itu, Quran mencakup hakikat yang ada di dalam kitab-kitab
terdahulu dan menambahnya dengan tambahan yang dikehendaki Allah. Quran menjalankan
fungsi kitab-kitab sebelumnya, tetapi kitab-kitab itu tidak dapat menempati posisinya. Allah
telah menakdirkan untuk menjadikannya sebagai bukti sampai hari kiamat. Dan, apabila Allah
menghendaki suatu perkara, maka Dia akan mempermudah jalannya ke arah itu. Kerana, Dia
Maha bijaksana dan Maha tahu. Inilah alasan yang paling kuat.
Allah telah melukiskan Quran dengan beberapa sifat, di antaranya sebagai berikut.
Nur(Cahaya)
“Wahai manusia, telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, dan telah Kami
turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang.” (An-Nisa’: 174).
Huda
(Petunjuk), Syifa’ (Ubat), Rahmah (Rahmat), dan Mau’izah (Nasihat)
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu nasihat dari Tuhanmu dan ubat bagi
yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus:
57).
Mubin (yang Menerangkan)
�
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan.” (Al-
Ma’idah: 15).
Mubarak (yang Diberkati)
“Dan, Alquran ini adalah kitab yang telah kami berkahi, membenarkan kitab-kitab yang
diturunkan sebelumnya ….” (Al-An’am: 92)
Busyra (Khabar Gembira)
“… yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjadikan petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Baqarah: 97).
‘Aziz (yang Mulia)
¨
“Mereka yang mengingkari az-zikr (Alquran) ketika Alquran datang kepada mereka, (mereka
pasti celaka). Alquran adalah kitab yang mulia.” (Fussilat: 41).
Majid (yang Dihormati)
ö
“Bahkan yang mereka dustakan itu adalah Alquran yang dihormati.” (Al-Buruj: 21).
Basyir (Pembawa Khabar Gembira ) dan Nazir (Pembawa Peringatan)
Ò
“Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui, yang membawa khabar gembira dan yang membawa peringatan.” (Fusilat: 3–4).
Setiap penamaan atau pelukisan itu merupakan salah satu makna dalam Quran.
Al-Kitab (buku)
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah [2]:2)
Al-Furqan (pembeda benar salah)
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al Furqaan [25]:1)
Adz-Dzikr (pemberi peringatan)
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr [15]:9)
Al-Mau'idhah (pelajaran/nasehat)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)
Asy-Syifa' (obat/penyembuh)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus [10]:57)
Al-Hukm (peraturan/hukum)
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur'an itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar Ra'd [13]:37)
Al-Hikmah (kebijaksanaan)
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Israa' [17]:39)
Al-Huda (petunjuk)
Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan. (QS. Al Jin [72]:13)
At-Tanzil (yang diturunkan)
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, QS. Asy Syu’araa’ [26]:192)
Ar-Rahmat (karunia)
Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. An Naml [27]:77)
Ar-Ruh (ruh)
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS. Asy Syuura [42]:52)
Al-Bayan (penerang)
(Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran [3]:138)
Al-Kalam (ucapan/firman)
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. (QS. At Taubah [9]:6)
Al-Busyra (kabar gembira)
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. An Nahl [16]:102)
An-Nur (cahaya)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (Al-Qur'an). (QS. An Nisaa' [4]:174)
Al-Basha'ir (pedoman)
Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (QS. Al Jaatsiyah [45]:20)
Al-Balagh (penyampaian/kabar)
(Al-Qur'an) ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim [14]:52)
Al-Qaul (perkataan/ucapan)
Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur'an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS. Al Qashash [28]:51)