de rajat

1
Derajat I ditandai dengan adanya eritema yang tidak menjadi pucat bila ditekan. Sebelum luka tekan derajat I ini terbentuk maka area kemerahan yang ditekan akan menjadi pucat untuk sementara waktu dan akan kembali menjadi eritema setelah tekanan dilepaskan, sedangkan pada derajat I kulit tidak menjadi pucat bila ditekan. Warna kulit dapat bervariasi dari merah menjadi biru keabuan seperti sianosis. Area yang tertekan bentuknya tidak teratur, dan menggambarkan bentuk tonjolan tulang yang memberi tekanan pada area tersebut. Pada fase ini dapat terjadi nyeri, area yang terkena bengkak dan mengeras serta teraba panas. Kerusakan jaringan masih minimal dan bersifat reversibel dan dapat sembuh dalam 5-10 hari. Terdapat kehilangan kulit parsial yang menyangkut lapisan epidermis dan atau dermis. Luka bersifat superficial dan secara klinis Nampak seperti abrasi, melepuh atau lubang yang dangkal Tahap ini dikarakteristikan oleh kehilangan seluruh lapisan kulit (full thickness). Kerusakan dan nekrosis meliputi lapisan dermis dan jaringan subkutan tetapi tidak melewatinya sampai terlihat fasia. Luka terlihat sebagai lubang dalam, luka dapat terinfeksi. Biasanya luka terbuka dan mempunyai drainase yang terdiri dari cairan dan protein. Pasien dapat mengalami demam, dehidrasi, anemia, dan leukositosis. Terdapat kerusakan kulit total dan jaringan yang berada di bawahnya ternasuk otot , tendon dan juga bisa mencapai tulang. Kerusakan dapat meluas, dapat terbentuk saluran sinus pada derajat ini.

Upload: mira-andriyani

Post on 10-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

derajat ulkus dekubitus

TRANSCRIPT

Page 1: De Rajat

Derajat I ditandai dengan adanya eritema yang tidak menjadi pucat bila ditekan. Sebelum luka tekan

derajat I ini terbentuk maka area kemerahan yang ditekan akan menjadi pucat untuk sementara

waktu dan akan kembali menjadi eritema setelah tekanan dilepaskan, sedangkan pada derajat I kulit

tidak menjadi pucat bila ditekan. Warna kulit dapat bervariasi dari merah menjadi biru keabuan

seperti sianosis. Area yang tertekan bentuknya tidak teratur, dan menggambarkan bentuk tonjolan

tulang yang memberi tekanan pada area tersebut. Pada fase ini dapat terjadi nyeri, area yang

terkena bengkak dan mengeras serta teraba panas. Kerusakan jaringan masih minimal dan bersifat

reversibel dan dapat sembuh dalam 5-10 hari.

Terdapat kehilangan kulit parsial yang menyangkut lapisan epidermis dan atau dermis. Luka bersifat superficial dan secara klinis Nampak seperti abrasi, melepuh atau lubang yang dangkal

Tahap ini dikarakteristikan oleh kehilangan seluruh lapisan kulit (full thickness). Kerusakan dan nekrosis meliputi lapisan dermis dan jaringan subkutan tetapi tidak melewatinya sampai terlihat fasia. Luka terlihat sebagai lubang dalam, luka dapat terinfeksi. Biasanya luka terbuka dan mempunyai drainase yang terdiri dari cairan dan protein. Pasien dapat mengalami demam, dehidrasi, anemia, dan leukositosis.

Terdapat kerusakan kulit total dan jaringan yang berada di bawahnya ternasuk otot , tendon dan juga bisa mencapai tulang. Kerusakan dapat meluas, dapat terbentuk saluran sinus pada derajat ini.