dasek acara empat new

Upload: eva-maria-929

Post on 02-Jun-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    1/16

    LAPORAN RESMI

    PRAKTIKUM DASAR-DASAR EKOLOGI

    ACARA IV

    ADAPTASI TANAMAN PADA FAKTOR AIR

    P

    Disusun oleh:

    Nama : Karina PurwantoNIM : 13/353034/PN/13466

    Kelompok : 3

    Golongan : A3

    Asisten :

    1. Anugerah Putri P

    2. Nurul Marsiciwati

    3. Rosa Chryse S

    LABORATORIUM EKOLOGI TANAMAN

    JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    YOGYAKARTA

    2014

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    2/16

    ACARA IV

    ADAPTASI TANAMAN PADA FAKTOR AIR

    I. TUJUAN

    1.

    Mengetahui macam-macam adaptasi tanaman terhadap faktor tumbuh.

    2. Untuk mengetahui perbedaan anatomis maupun morfologis tanaman yang

    beradaptasi pada kandungan air yang berbeda.

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Pada dasarnya , tanaman membutuhkan air untuk tetap hidup karena iar sebagai

    sumber utama kehidupan tanaman. Air yang ada di bumi terdapat dalam beberapa bentuk ,

    yaitu danau , waduk, kolam maupun sungai. Air yang mempunyai fungsi yang sangat penting

    bagi kehidupan. Bagi tumbuhan salah satu fungsi air adalah sebagia pengatur mekanisme

    gerak tanaman , membuka dan menutupnya stomata. Tumbuhan juga mengalami dehidrasi

    pada suhu rendah dan tumbuhan melakukan adaptasi agar dapat bertahan hidup. Adaptasi

    membuat tanaman sangat sulit hidup di tempat yang berbeda. Hal ini menjelaskan

    bahwasannya tanaman tertentu dapat ditemukan didaerah A namun tidak ditemukan didaerahB. Agar dapat terus bertahan hidup maka tumbuhan harus menyesuaikan diri terhadap kondisi

    kadar air yang tidak sama disetiap permukaan bumi.

    Adaptasi adalah perubahan dalam bentuk tingkah laku dari organisme selama

    hidupnya sebagai sebuah proses ,respon kepada stimulan lingkungannya, kemampuan suatu

    makhluk hidup dalam beradaptasi juga akan berpengaruh pada eksistensi suatu makhluk

    hidup pada mekanisme seleksi alam. Suatu individu akan bertahan hidup, bereproduksi ,dan

    meniggalkan keturunannya di beberapa lingkungan tetapi tidak untuk yang lainnya (Bagon et

    al., 1990).

    Air yang merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat esensial bagi sistem

    produksi pertanian. Air bagi pertanian tidak hanya berkaitan dengan aspek produksi,

    melainkan juga sangat menentukan potensi perluasan areal tanam (ekstensifikasi) , luas areal

    tanaman serta kualitas hasil (Kurnia,2004)

    Salah satu faktor alam yang paling penting adalah air. Tumbuahn tidak seperti hewanyang aktif . tidak dapat bergerak untuk mencari air yang ada dihabitatnya. Beberapa

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    3/16

    tumbuhan tertentu mengembangkan bagian-bagian tubuhnya secara efektif untuk mengambil

    dan mengontrol kehilangan air akibat evaporasi maupun transpirasi (Robert,1976).

    Pada kondisi kekurangan air yang paling penting bagi tanaman adalah peningkatan

    pengambilan air , yang biasanya tersedia pada posisi yang lebih dalam (Xiang etal .,2006)

    Kandungan air tanah ketika terjadi tingkat kelayunan tanaman yang tidak dapat balik ,

    dikenal sebagai titik layu permanen dan biasanya mempunyai potensial air antara 10 s/d 20

    barr. Nilai yang tepatnya sangat bergantung kepada jenis tanaman itu tumbuh. Air yang

    tertinggal dalam tanah yang tidak tersedia bagi tanaman dikenal sebagai air higroskopis dan

    air yang terikat secara kimia. Jumlah air higroskopis berbeda-beda tergantung pada partikel

    meniral tanah seperti liat dan organik (Fagi etal .,1983).

    Pengaruh cekaman air terhadap petumbuhan tanaman tergantung pada tingkat

    cekaman yang dialami dan jenis atau kultivar yang ditanam. Pengaruh awal dari tanaman

    yang mendapat cekaman air adalah terjadinya hambatan terhadap faktor pembukaan stomata

    daun. Hal ini berpengaruh besar terhadap proses fisiologis dan metabolisme tanaman

    (Triatmono,2006).

    Air adalah faktor terpenting dalam kedua determinasi distribusi tumbuhan di seluruh

    permukaan bumi dan kararkter dari masing-masing tumbuhan. Mungkin tidak ada satu faktor

    yang lebih memungkinkan untuk kelimpahan dari habitat tumbuhan lain selain suplai air. Jadi

    yang penting adalah hubungan air dengan tanaman dengan berbagai usaha untuk

    mengklasifikasikan tumbuhan dibagi menjadi (Rost etal .,1984) :

    1. Xerofit : tanaman yang dapat hidup di tempat yang sangat kering.

    2. Hidrofit : tanaman yang dapat hidup di tempat yang sangat basah

    3. Mesofit : tanaman yang dapat hidup di tempat dengan jumlah air yang

    sedang.

    Kehilangan air daun dapat direduksi denagn memperkecil luas permukaan daun dan

    mereduksi konduktivitas stomata (Rauf dan Sadaqat,2008).

    Stomata merupakan saluran biologis untuk pertukaran gas antara tanamn dan

    atmosfer. Pada kondisi nilai KAN dan PAD rendah , tanaman kehilangan turgiditas , terutama

    pada daun dan sekitar stomata yang menyebabkan stomata menutup. Penutupan stomata

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    4/16

    merupakan langkah awal pada tanaman dalam adaptasinya terhadap kekurangan air.

    Penutupan kemudian diikuti oleh penurunan konduktivitas stomata (Setiawan etal .,2013).

    Dehidrasi pada tanaman dapat dihindari , baik dengan meminimalkan air yang keluar

    dengan menutup stomata , penggulungan daun, pengguguran daun, mengurangi pertumbuhan

    dan mempersingakat oogenesis atau denagn mempertahankan suplai air dengan penyaesuai

    osmotik dan peningkatan nisbah akar tajuk. (Levitt,1980).

    Mekanisme toleransipada tanaman sebagai respon adanya cekaman kekeringan

    meliputi , kemampuan tanaman tetap tumbuh pada kondisi kekurangan air yaitu dengan

    menurunkan luas daun dan memperpendek siklus tumbuh , kemampuan akar untuk menyerap

    air pada lapisan tanah yang paling dalam , kekmampuan akar untuk melindungi mersistem

    akar dari kekeringan denagn meningkatkan akumulasi senyawa tertentu seperti glisin,

    betain,gula alkohol atau prolin untuk osmotic adjusment, dan mengoptimalkan peranan

    stomata untuk mencegah hilangnya iar melalui daun. Dengan adanya osmotik adjusment

    tersebut memungkinkan pertumbuhan tetap berlangsung dan stomata tetap terbuka

    (Lestari,2006).

    Contoh tanaman xerofit yaitu kaktus (Opunctia.sp)memiliki keistimewaan yang

    menyebabkan dapat bertahan hidup di lingkungan dan suasana kering. Tanaman ini memilikibatang dan daun yang sangat tebal. Bagian-bagian ini dilapisi oleh tebal kutikula dan lilin di

    lapisan permukaan yang berfungsi mencegah kehilangan air pada proses transpirasi (Kimball,

    1965).

    Fungsi air bagi tanaman yaitu sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma ,

    sebagai senyawa masuknya pelarut mineralmineral yang dari larutan tanah ke tanaman dan

    sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian lainnya,

    sebagai media terjadinya reaksireaksi metabolik, sebagai reaktan pada sejumlah siklus asam

    trikarboksilat, sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis , menjaga turgiditas sel

    dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, mengatur mekanisme gerakan

    tanamna seperti membuka dan menutupnya stomata , membuka dan menutupnya bunga serta

    melipat nya daun-daun tanaman tertentu , berperan dalam perpanjangan sel , sebagai bahan

    metabolisme dan produk akhir respirasi serta digunakan dalam proses respirasi (Noggle dan

    Frizt,1983).

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    5/16

    Cekama air dapat menyebabkan hambatan petumbuhan produksi bahkan

    menyebabkan tanaman yang lain mati. Pengaruh negatif cekaman kekeringan terhadap

    tanaman ditentukan oleh tingkat cekaman dan fase pertumbuhan tanaman pada saat

    mengalami cekaman.

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    6/16

    III. METODE PERCOBAAN

    Praktikum Dasar-Dasar Ekologi acara IV yang berjudul Adaptasi tanaman pada faktor

    air, dilaksanakan pada hari rabu,tanggal 26 Maret 2014. Praktikum ini dilaksanakan di

    Laboratorium Ekologi Tanaman, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,

    Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bahan-bahan yang digunakan adalah benih dari 3

    macam tanaman yaitu tanaman mesofit, tanaman xerofit dan tanaman hydrofit.

    Cara kerja yang dilakukan pada percobaan kali ini adalah tanaman xerofit, tanaman

    hydrofit dan tanaman mesofit disiapkan , kemudian tanaman dari masing-masing kelompok

    tanaman diambil lalu dilakukan pengamatan secara morfologis, satu tanaman untuk masing-

    masing kelompok tanaman dibuat penampang melintang dan membujur daunnya dan

    diamati secara anatomis. Bagian-bagian morfologis yang meliputi habitus tanaman , bentuk

    batang dan cabang-cabanngnya , bentuk daun , tangkai daun , permukaan daun dan juga

    ketebalan daun. Struktur akarnya juga diamati, selanjutnya diamati dari ketiga jenis

    tumbuhan tersebut yang meliputi secara anatomis, yang meliputi penampang melintang

    daun, ketebalan daun letak stomata , dan jaringan pengangkutan. Dibuat skema gambar

    bagian tumbuhan secara morfologis ataupun secara anatomis.

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    7/16

    .IV. HASIL PENGAMATAN

    A. PENGAMATAN MORFOLOGI

    1. Kaktus ( Opunctia sp)

    Deskripsi :

    Kaktus memiliki habitus, herbaseus, tegak, daun berbentuk seperti duri, batang menjadi

    seperti daun pipih atau persegi, hijau berdaging percabangan aksiler tak terbatas, akar

    serabut, tersebar luas ditanah lapisan atas.

    Tanaman xerofit mempunyai bentuk modifikasi daun yang berupa duri yang digunakan untuk

    mengatur penguapan pada kondisi kering. Tanaman xerofit juga memiliki batang yang

    panjang dan bentuk yang sesuai untuk daerah kering

    Tumbuhan sekulen, batang tebal, berusuk dan berdaging dengan jaringan penympan air.

    Batang bersegi, daun-daun telah tereduksi menjadi duri-duri. Sendi daun dengan duri temple

    dan rambut vili. Akarnya serabut yang dapat mencapai kedalaman dua sampai tiga kaki

    (Tjitrosoepomo, 2002).

    Contoh dari tanaman xerofit yaitu kaktus (Opuntia sp.), memiliki keistimewaan yang

    menyebabkan dapat bertahan hidup dilingkungan dan suasana kering. Tanaman ini memiliki

    batang dan daun yang tebal. Bagian-bagian ini dilapisi oleh tebal kutikula dan lilin dilapisan

    permukaan yang berfungsi mencegah kehilangan air pada proses transpirasi. Sedangkan

    contoh tanaman hidrofit adalah Anacharies lilies, memiliki akar untama yang kecil dan tidak

    memiliki bulu-bulu akar (Kimball, 1965).

    2. Jagung (Zea Mays)

    Deskripsi : jagung merupakan tanaman mesofit, tanaman jagung ini mampu beradaptasi pada

    keadaan yang cukup air, jagung mempunyai tangkai daun yang kecil , daunnya berbentuk

    pita, dan mempunyai sistem perakarannya serabut. Tanaman ini menggunakan stomata

    sebagai alat untuk mengkonversi air dan menghindari keadaan stress yang sedang sampai

    stress yang berat. Jagung mempunyai sel kipas.

    Tipe batang: batang berumput yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas

    yang nyata dan sering kali berongga. Batang tidak bercabang. Daun berupih atau berpelepah.

    Daun terdiri atas upih dan helaian. Helaian daun berbentuk pita. Daun-daun bertulang sejajar

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    8/16

    atau lurus. Mempunyai satu tulang daun ditengah yang besar membujur. Sedangkan tulang-

    tulang yang lain jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai arah sejajar dengan ibu

    tulang daun tadi. Oleh karena itu disebut tulang sejajar. Berakar serabut dengan cabang yang

    banyak (Hidayat, 1995).

    3. Enceng Gondok (Eichornia crassipes)

    Eceng gondok punya habitus batang yang tereduksi, bentuk daun bulat atau hampir

    bulat, tebal, permukaan kedua sisi daun halus, tangkai daun membengkak dan membentuk

    jaringan spon yang menjadi organ pengapung tumbuhan, percabangan dengan stolon,

    perakaran dengan serabut dan berbulu untuk menangkap unsur hara yang larut dalam air.

    Herba mengapung, kadang berakar dalam tanah, menghasilkan tunas merayap yang keluar

    dari ketiak daun, di mana tumbuh lagi tumbuhan baru. Batang simpodial mempunyai rongga

    udara, berakar serabut dan mengapung. Daun mempunyai helaian yang sering kali lebar

    dengan bentuk bulat telur. Tulang daun melengkung rapat dan pada pangkal mempunyai

    upih, tersusun berseling atau dalam rozet (Tjitrosoepomo, 2002).

    B. PENGAMATAN ANATOMIS

    1. Penampang melintang Daun

    a. Kaktus ( Opunctia sp )

    Deskripsi :

    Pada penampang melintang daun kaktus, daun dilapisi oleh kutikula yang sangat tebal, daun

    berdinding tebal, adanya lapisan lilin, menutup stomata penuh pada siang hari sertatersembunyi. Keadaan yang lain yaitu ruang sel yang dimiliki relatif kecil, akar yang sangat

    panjang. Sedangkan ciri yang khusus yaitu adanya jaringan penyimpan air yang berfungsi

    untuk memenuhi kebutuhan air secara efisien. Semua itu dilakukan sebagai bentuk adaptasi

    tanaman yang hidup pada kondisi air yang ekstrem yaitu kekeringan agar dapat bertahan

    hidupdan tetap eksis dan tidak punah. Tanaman kaktus juga terdapat epidermis, jaringan

    palisade, hipodermis, dan jaringan penyimpan air.

    Ukuran sel kecil dan tebal. Kutikula tebal dan impermeable. Sistem jaringan pembuluh dan

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    9/16

    stomata bertambah rapat, jaringan tiang bertambah sedangkan jaringan spon berkurang.

    Stomata terletak didasar cekungan yang letaknya di permukaan daun (Hidayat, 1995).

    b. Jagung ( Zea Mays )

    Deskripsi :

    Struktur daun jagung dengan mesofil yang tidak terdeferensiasi (Eames dan Daniels, 1947).

    Tanaman ini menggunakan stomata sebagai alat untuk mengkonversi air dan menghindari

    keadaan stress yang sedang sampai stress yang berat. Jagung mempunyai sel kipas, inilah

    yang membedakannya dengan 2 jenis tanaman tadi.

    Tidak ada pembagian sel tiang dan spon. Lapisan dibawah epidermis letaknya teratur

    (Hidayat, 1995).

    c. Enceng Gondok ( Eichornia crassipes )

    Deskripsi :

    Eceng gondok kutikulanya tipis, mempunyai epidermis seperti yang dimiliki tanaman lain

    namun fungsinya untuk jalan keluar gas untuk memperoleh unsurunsur atau zatzat

    tertentu yang terlarut dalam air. Selain itu juga terdapat rongga stoma, jaringan palisade,

    sklerenkim, ruang udara, stoma, berkas pengangkut, dan epidermis bawah.

    Terdapat rongga udara yang dipisahkan oleh sekat tipis yang terdiri dari satu sampai dua

    lapisan sel berkloroplas. Jumlah jaringan pengangkut sedikit terutama jaringan xylem.

    Kutikulanya tipis seperti juga dinding selnya (Hidayat, 1995).

    2. Penampang membujur Daun

    Deskripsi:

    Pada penampang membujur kaktus terdapat klorofil sebagai pembentuk zat hijau daun serta

    terdapat ruang antar sel yang berfungsi sebagai celah transport materi yang akan diproses

    untuk kebutuhan tanaman kaktus tersebut.

    Jumlah stomata banyak dan terletak di permukaan atas. Sel epidermis dilindungi oleh lilin

    untuk mencegah kehilangan air (Hidayat, 1995).

    b. Jagung ( Zea Mays )

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    10/16

    Keterangan gambar :

    1. Epidermis daun

    2. Sel epidermis dengan dinding sel yang berkelok-kelok

    3. Stomata tipe graminae

    Penampang membujur pada daun memilki epidermis yang terdapat dinding sel yang

    berkelok-kelok serta terdapat stoma yang bertipe Graminae, sel penutup berbentuk halter

    membuka dan menutup sejajar stoma. Bentuk dan sebaran stoma pada irisan membujur daun

    jagung bagian atas (stoma lebih banyak terdapat pada permukaan daun).

    Stomata banyak terdapat pada permukaan bawah daun. Bagian utama terdiri dari sel ramping

    dan memanjang. Sel penutup stomata berasosiasi dengan sel disampingnya (Hidayat, 1995).

    c. Enceng Gondok ( Eichornia crassipes )

    Deskripsi :

    Pada penampang membujur daun epidermis daun eceng gondok, Stomata yang dimiliki oleh

    tumbuhan ini berbeda dengan yang dipunyai jagung yaitu dalam distribusinya, stomata eceng

    gondok tercecer sedangkan pada jagung (Zea mays) teratur berjajar. Selain eceng gondok

    (Eichornia crassipes) yang terapung, ada tumbuhan hidrofit lain yaitu yang tenggelam

    misalnya ganggang (Algae), dan yang melayang misalnya Hidrilla sp.

    Daun eceng gondok terdapat banyak stomata dan terletak dipermukaan daun bagian atas

    (Hidayat, 1995).

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    11/16

    IV. PEMBAHASAN

    Praktikum acara IV yang berjudul adaptasi tanaman terhadap faktor air memiliki

    tujuan untuk Mengetahui macam-macam adaptasi tanaman terhadap faktor tumbuh dan

    Untuk mengetahui perbedaan anatomis maupun morfologis tanaman yang beradaptasi pada

    kandungan air yang berbeda. Tanaman yang diamati adalah tanaman kaktus (Opunctia sp),

    eceng gondok (Eichornia crasipes) dan jagung (Zea mays). Hal yang diamati dalam

    praktikum ini meliputi bagian bagian tanaman secara morfologis dan anatomis tanaman

    dengan disertai gambar tanaman dan bagian tanaman. Tanaman memiliki adaptasi yang

    berbeda-beda, ada yang bisa hidup di daerah dengan ketersediaan air yang berlebih, kurang

    maupun sedang.

    Fungsi air bagi tanaman yaitu: (1) sebagai senyawa itama pembentuk protoplasma,

    (2) sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman

    dan sebagai pelarut mineralnutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel yang

    lainnya, (3) sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik, (4) sebagai reaktan pada

    sejumlah siklus asam trikarboksilat, (5) sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis,

    (6) menjaga turdigitas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, (7)

    mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata, membuka

    dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu, (8) berperan dalam

    perpanjangan sel, (9) sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta (10)

    digunakan dalam proses respirasi (Noggle dan Frizt, 1983).

    makhluk hidup harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada agar

    tetap mampu untuk berahan hidup. Jumlah air disuatu tempat tidak sama dengan jumlah air di

    tempat yang lain.Kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap

    lingkungannya atau beradaptasi tiap jenis makluk hidup berbeda, meski tidak menutupkemungkinan ada yang sama. Tanaman yang beradaptasi pada lingkungan yang banyak air

    tentu saja memiliki ciri atau karakteristik yang membedakannya dengan tanaman yang

    berdaptasi pada lingkungan sedikit atau kekurangan air. Ciri dan karakteristik yang dimiliki

    tanaman yang berbeda dalam beradaptasi pada lingkungan air yang berbeda dapat menjadi

    petunjuk dan mempermudah bagaimana membedakan adaptasinya tanaman banyak air

    (Hidrofit), dendan tanaman sedikit air (Xerofit) dengan tanaman yang menghendaki atau

    lebih suka pada keadaan air yang cukup sebagai bentuk adaptasinya (mesofit). Hal ini dapat

    diamati langsung dari bentuk morfologis dan lebih mendetail lagi pada bagian anatomis atau

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    12/16

    fisiologisnya sehingga, dapat dimengerti bahwa tumbuhan beradaptasi dengan lingkungan

    dapat dengan melakukan perubahan bentuk pada tanaman (morfologi atau struktur) yang

    dapat dilihat secara visual maupun melalui perubahan anatomi dalam tubuh serta cara kerja

    fisiologisnya.

    ENCENG GONDOK (Eichornia crassipes).

    Enceng gondok merupakan tanaman yang masuk kedalam tanaman Hidrofit. Tanaman

    Hidrofit adalah tanaman yang bisa beradaptasi dengan kondisi air yang berlebihan. Secara

    morfologi, tanaman enceng gondok memiliki batang yang berongga dan mempunyai kantong

    akar pada ujung akarnya. Daun enceng gondok tipis dan lebar, hal tiu bermanfaat untuk

    mempercepat penguapan. Daun yang lebar juga berguna untuk menjaga keseimbangan antara

    masuknya air dengan besarnya pengeluaran air melalui evapotranspirasi. Tanaman ini

    memiliki akar yang pendek karena akar tersebut dengan mudah mencari air untuk tumbuh.

    Enceng gondok memiliki kutikula yang tipis yang berfungsi untuk menahan banyaknya air

    yang masuk ke dalam sel. Kemudian kantong akar bisa mencegah banyaknya air yang masuk

    agar tidak berlebihan dan mencegah pembusukkan akar karena selalu berada dalam air.

    Secara anatomis pada penampang melintang eceng gondok terdapat berjas pengangkut dan

    rongga udara (aerenkim) yang berfungsi sebagai tempat penyimpan udara sehingga

    membantu unuk mengapung. Rongga ini aktivitasnya adalah mengisi O2 dan diubah menjadi

    CO2 pada saat respirasi. Rongga ini sangat penting bagi tanaman yang hidup di air karena

    kadar oksigen yang banyak dalam air dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan akar

    mengalami penyusutan.

    Sedangkan pada penampang membujur, eceng gondok memiliki stomata yang jumlahnya

    banyak dan terdapat di permukaan daun bagian atas. Stomatanya terletak di bagian

    permukaan atas daun. Ini bertujuan agar terjadi penguapan secara intensif supaya kelebihan

    air pada tubuh tanaman dapat dikurangi. Stomata yang dimiliki oleh tumbuhan ini berbedadengan yang dipunyai jagung yaitu dalam distribusinya, stomata eceng gondok tercecer dan

    menyebar sedangkan pada jagung teratur berjajar. Hal ini menunjukkan proses

    evapotranspirasi cukup besar. Selain enceng gondok (Eichornia crassipes) yang terapung, ada

    tumbuhan hidrofit lain yaitu yang tenggelam misalnya ganggang (Algae), dan yang melayang

    misalnya Hidrilla sp.

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    13/16

    JAGUNG (Zea mays)

    Jagung merupakan salah satu tanaman yang termasuk tanaman mesofit, dimana tanaman

    mesofit dapat beradaptasi dalam kondisi air yang cukup yang sering disebut kapasitas lapang.

    Kapasitas lapang bisa diartikan air tersebut tidak banyak tapi juga tidak sedikit. Secara

    morfologisnya, habitus jagung tersebut tegak. Memiliki daun yang panjang, tipis dan tidak

    terlalu lebar. Ini berfungsi agar penguapan tersebut bisa optimum. Namun ada pula yang

    berdaun pita, permukaan atasnya berbulu (memiliki trikoma). Bulu-bulu atau trikomata padda

    permukaan atas daun berfungsi untuk mengurangi terjadinya transpirasi agar tidak berlebihan

    sehingga tanaman tersebut tidak kekurangan air pada saat udara panas. Bentuk batangnya

    kecil, tidak berongga, beruas-ruas, bulat atau hampir bulat, tidak ada percabangan. Batang

    yang kecil berfungsi agar pengangkutan air tidak berlebihan dalam tubuh tanaman. Untuk

    sistem perakarannya serabut, mempunyai akar adventif, dan tidak terlalu panjang karena

    ketersediaan air yang mencukupi.

    Secara anatomis, pada penampang melintang daun jagung sel epidermis tanaman ini

    termodifikasi menjadi sel kipas yang berfungsi untuk mengurangi transpirasi. Pada saat

    tekanan turgor pada sel kipas tinggi maka daun akan membuka, sebaliknya bila tekanan

    turgor rendah maka daun akan menggulung. Pada permukaan atasnya terdapat trikoma dan

    kutikula. Mesofit pada jagung tidak terdiferensiasi. Stomatanya ada pada bagian permukaan

    bawah daun agar transpirasi tidak terjadi berlebihan. Ada juga jaringan palisade yang

    berfungsi untuk melakukan fotosintesis. Berkas pengangkut belum terdiferensiasi.

    Pada penampang membujur daun jagung ditemukan sel epidermis yang berbentuk persegi

    panjang dengan dinding sel yang berkelok-kelok dan stomata yang bertipe graminae dan

    terdapat sel penutup berbentuk halter yang membuka dan menutup sejajar poros stomata.

    Tanaman ini menggunakan stomata sebagai alat untuk mengkonversi air dan menghindari

    keadaan stress yang sedang sampai stress yang berat.

    Tanaman mesofit memiliki ciri yang agak berbeda dengan tanaman hidrofit maupun tanaman

    xerofit. Jagung mempunyai sel kipas, inilah yang membedakannya dengan 2 jenis tanaman

    tadi. Selain itu, terdapat trikoma. Stomata yang dimiliki tersusun secara teratur. Sedangkan

    bagian lain yang juga dimiliki oleh hidrofit dan xerofit yaitu adanya jaringan pengangkut,

    kutikula yang berlapis tipis, meski distribusi dan kuantitas berbeda atau bahkan fungsinya

    kurang berperan karena digantikan bagian yang lain.

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    14/16

    4. KAKTUS (Opunctia sp).

    Kaktus termasuk kedalam tanaman yang hidup pada kondisi kering yang disebut tanaman

    xerofit. Tanaman xerofit, berdasar proses awal terbentuk terbagi menjadi 2 jenis yaitu

    tanaman yang resisten (asli tanaman xerofit) dan tanaman yang beradaptasi pada lingkungan

    kering tapi tidak asli tanaman xerofit melainkan mencoba bertahan pada lingkungan kering,

    contohnya padi lahan kering. Selain itu berdasarkan responnya terhadap kondisi kering,

    tanaman xerofit terbagi menjadi 3 jenis yaitu tanaman yang menghindar (escape), tanaman

    yang tahan, dan tanaman yang toleran. Tanaman yang menghindar biasanya berumur pendek

    dan membentuk biji serta buah. Sedangkan tanaman yang tahan potensial osmotiknya rendah

    dan mengeluarkan senyawa prolin untuk menyesuaikan potensial osmotiknya. Senyawa

    prolin merupakan komponen asam amino terbesar dalam jaringan (30% dari total nitrogen

    terlarut). Peranan senyawa prolin adalah sebagai penampung nitrogen dari berbagai senyawa

    nitrogen yang berasal dari kerusakan protein. Selain itu, berfungsi sebagai senyawa pelindung

    untuk mengurangi pengaruh kerusakan cekaman air di dalam sel. Kandungan senyawa prolin

    pada daun yang mengalami cekaman kekeringan sebesar 10-100 kali lipat lebih besar

    daripada daun yang berkecukupan air. Begitu tanaman terlepas dari cekaman air, senyawa

    prolin akan segera terdegradasi menjadi glutamat. Kaktus merupakan contoh tanaman yang

    resisten dan toleran terhadap kondisi kering.

    Secara morfologis, kaktus beradaptasi dengan mereduksi daun dalam bentuk duri atau jarum

    serta rambut daun fungsinya untuk mengurangi penguapan air dan untuk pendinginan

    adaptasi selain itu, daun dilapisi oleh kutikula yang sangat tebal, daun berdinding tebal. Daun

    juga terdapat lapisan lilin yang menutup stomata penuh pada siang hari serta tersembunyi.

    Batangnya bertipe herbaseus yang tebal dan berdaging. Tanaman ini berbatang tebal untuk

    melindungi dari penguapan berlebih karena tempat yang panas dan ketersediaan air sedikit.

    Tanaman ini memiliki tipe percabangan aksiler tak terbatas dan memiliki lapisan lilin untuk

    mengurangi penguapan. Tipe akarnya serabut dan memanjang di dalam tanah agar mudah

    menyerap air dan unsur hara. Sistem perakarannya adalah penetrasi yang dalam sehingga

    memungkinkan absorpsi lebih efisien

    Secara anatomis, pada penampang melintang sel epidermis tanaman ini mengalami penebalan

    kutikula untuk mengurangi kehilangan air yang teradsorpsi. Selain itu, untuk beradaptasi

    pada daerah yang ketersediaan airnya sedikit, kaktus memerlukan jaringan penyimpan air.

    Stomatanya tersembunyi untuk memperkecil air yang keluar dari tubuh. Untuk menyimpan

    air maka di dalam sel tanaman ini terdapat jaringan penyimpan air yang ada di bawah

    hipodermis. yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air secara efisien Pada kaktus juga

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    15/16

    dilengkapi jaringan palisade. Ruang antar selnya relatif kecil.

    Keadaan yang lain yaitu ruang sel yang dimiliki relatif kecil, akar yang sangat panjang.

    Sedangkan ciri yang khusus yaitu adanya jaringan penyimpan air yang berfungsi untuk

    memenuhi kebutuhan air secara efisien. Semua itu dilakukan sebagai bentuk adaptasi

    tanaman yang hidup pada kondisi air yang ekstrem yaitu kekeringan agar dapat bertahan

    hidup dan tetap eksis dan tidak punah.yang mewakili tanaman xerofit.

    Pada penampang membujur terdapat banyak stomata di jaringan palisade yang berfungsi

    untuk fotosintesis. Stomatanya menutup penuh pada siang hari. Hal ini dilakukan agar

    tanaman dapat hidup pada kondisi air yang ekstrem yaitu kekeringan.

    VI. KESIMPULAN

    1.

    Pada tumbuh-tumbuhan adaptasi dibagi menjadi tiga macam yaitu adaptasi morfologi,adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

    2. Macam-macam adaptasi tanaman terhadap ketersediaan air :

    a. Hidrofit : tanaman yang dapat beradaptasi pada kondisi tergenang air.

    b. Mesofit : tanaman yang dapat beradaptasi pada kondisi cukup air.

    c. Xerofit : tanaman yang dapat beradaptasi pada kondisi air yang kurang.

  • 8/10/2019 Dasek Acara Empat New

    16/16