dasar teori sistem reproduksi

6
Sistem reproduksi Sistem reproduksi hewan sangat bervariasi, baik struktur maupun bentuknya. 1. Sistem reproduksi jantan Pada prinsipnya sistem reproduksi vertebrata terdiri atas : kelenjar kelamin… 2. Sistem reproduksi betina Pada umumnya sistem reproduksi betina terdiri dari sepasang ovarium, oviduct, uterus dan vagina. Pengamatan sel kelamin Sperma yang terbentuk pada vertebrata terdiri atas: 1. Bagian kepala yang mengandung nukleus dan akrosom 2. Bagian tengah yang mengandung flagella bagian proksimal, sentriol dan mitokondria yang berperan untuk menyediakan energi untuk pergerakan sperma. 3. Bagian ekor, merupakan flagella yang telah terspesialisasi dan berfungsi dalam pergerakan sperma. Bentuk sperma yang terbentuk bersifat khas untuk setiap spesies hewan.

Upload: ellya-wati

Post on 12-Aug-2015

234 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

sistem reproduksi

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar Teori Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi

Sistem reproduksi hewan sangat bervariasi, baik struktur maupun bentuknya.

1. Sistem reproduksi jantan

Pada prinsipnya sistem reproduksi vertebrata terdiri atas : kelenjar kelamin…

2. Sistem reproduksi betina

Pada umumnya sistem reproduksi betina terdiri dari sepasang ovarium, oviduct, uterus

dan vagina.

Pengamatan sel kelamin

Sperma yang terbentuk pada vertebrata terdiri atas:

1. Bagian kepala yang mengandung nukleus dan akrosom

2. Bagian tengah yang mengandung flagella bagian proksimal, sentriol dan mitokondria

yang berperan untuk menyediakan energi untuk pergerakan sperma.

3. Bagian ekor, merupakan flagella yang telah terspesialisasi dan berfungsi dalam

pergerakan sperma.

Bentuk sperma yang terbentuk bersifat khas untuk setiap spesies hewan.

Amfibi

Proses pematangan sel telur pada katak memakan waktu 3 tahun. Kelompok telur

generasi pertama mulai mengalami pematangan segera setelah katak melakukan

metamorfosis. Selama 2 tahun pertama proses pematangan berjalan lambat, namun pada

tahun ketiga proses pematangannya semakin cepat hingga telur berdiameter kurang lebih

1500 mikron. Karena siklusnya 3 tahun, maka terdapat 3 kelompok telur. Dalam ovarium

amfibia, telur-telur tersusun dalam folikel individual. Setiap telur diselaputi oleh lapisan

Page 2: Dasar Teori Sistem Reproduksi

folikuler, theca (selapis tipis jaringan ikat ovarium yang mengandung pembuluh darah),

dan selapis epitel ovarium.

Aves.

Bagian kuning telur beserta blastodisknya pada burung merupakan sel tunggal (ovum).

Besarnya sel telur ini disebabkan oleh banyaknya timbunan zat makanan cadangan (yolk)

di dalamnya. Komponen telur lainnya adalah putih telur, membrane cangkang telur, dan

cangkang telur yang bersifat nonseluler dan dihasilkan ketika sel telur melalui saluran

reproduksi betina. Pada mulanya ovum berdiameter 50 mikron dan tumbuh menjadi

sekitar 6 mm. setalah itu pertumbuhan semakin cepat hingga mancapai diameter 2,5

mm/hari. Pada saat diovulasikan, diameter ovum bisa mencapai 35 mm. hal ini terjadi

karena ovum banyak mengakumulasi yolk. Yolk diproduksi di dalam hati, selanjutnya

ditransfer melalui pembuluh darah menuju sel-sel folikel yang mengelilingi ovum. Pada

burung yolk mengandung 50% air, 16% protein, dan 1% karbohidrat.

Ovum yang sangat mudah akan tertanam dalam ovarium. Sejalan denga pertumbuhannya.

Ovum-ovum akan bermunculan dan akhirnya akan berbentuk benjolan di permukaan ovarium.

Jika ovum telah berkembang sempurna maka ovum akan diovulasikan. Ovulasi ini terjadi dengan

cara memecahkan pita nonvaskuler (stigma) yang menyelaputi sel telur. Pada saat ovulasi pita

otot polos yang berpangkal pada tangkai ovarium akan berkontraksi sehingga ovum akan terlepas

dari folikelnya.

Berdasarkan kandungan yolknya, telur hewan dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu :

1. Homolesital (oligolesital dan isolesital) : yolknya sedikit dan tersebar merata di

seluruh ooplasma. Misalnya telur echinodermata dan manusia

Page 3: Dasar Teori Sistem Reproduksi

2. Mediolesital (mesolesital), yolknya berkadar sedang dan mengisi daerah kutub

vegetasi telur. Misalnya telur amfibia.

3. Telolesital : jenis telur yang banyak mengandung yolk dan hampir mengisi seluruh isi

telur, sedangkan inti dan sedikit sitoplasma menempati hanya bagian puncak dari

kutub animal. Misalnya : telur reptile, ikan, dan unggas.

4. Sentrolesital : tipe telur dimana yolknya relative banyak dibandingkan volume telur,

tetapi terletak di bagian tengah, sedangkan sitoplasmanya di sebelah luar. Misalnya :

telur Arthropoda.

Secara ringkas, sperma dari testis disalurkan melalui saluran reproduksi dengan lintasan :

Amfibi : testis, duktus efferent, duktus mesonefros, kloaka

Aves : testis, duktus efferent, epididimis, duktus deferent, kloaka

Mamalia : testis, duktus efferent, epididimis, duktus deferent, uretra.

Kelenjar aksesori jantan : kelenjar seks asesorui adalah kelenjar seks tambahan yang berfungsi

untuk menghasilkan cairan sebagai medium sperma. Sperma bersama mediumnya disebut semen.

Vesikula seminalis :

Kelenjar prostat : pada mencit terdapat sepasang. Sekretnya berupa cairan berwarna susu yang

bersifat agak asam yang digunakan sperma untuk memproduksi ATP.

Cowper/bulbouretra :

Pada mencit dan rodentia lain, terdapat kelenjar koagulasi yang sekretnya berfungsi sbg medium

sperma, juga berperan dalam pembentukan sumbat vagina stelah trjadi kopulasi.

Page 4: Dasar Teori Sistem Reproduksi

Ovarium vertebrata umumnya berjumlah sepasang. Pada aves hanya ovarium kiri yang

berkembang, sedangkan yang kanan berdegenerasi. Ovarium ikan dan amfibi bertipe sekuler,

yaitu berbentuk kantung dengan rongga yang kososng atau berisi limfe. Ovarium pada aves dan

mamalia merupakan organ yang padat, tanpa ada rongga di bagian tengahnya.