dana bergulir dan pengaruhnya bagi usaha kecil dan
TRANSCRIPT
i
DANA BERGULIR DAN PENGARUHNYA BAGI
USAHA KECIL
DAN MENENGAH TERHADAP KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT,( Studi Kasus Di Kecamatan
Bajubang Kab Batang Hari)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Program Strata Satu (S.1) Dalam
Ilmu Ekonomi Syariah
Oleh
UMMI MAYADDAH
NIM : SES 141549
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIH FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN 1439 H/2018
ii
iii
iv
v
MOTTO
ا ذاروا ما وا اللا وا وا ات ق ن ينا آما ا الذ يا أاي هايا ن ؤم م م ت ن ن ك نا الر با إ يا م باق
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan tinggalkan sisa Riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-
orang yang beriman.”( Q.S : Al- Baqarah – 278)1
1 Al-baqarah (2):278
vi
PERSEMBAHAN
Ya Allah
Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjai takdirku, sedih, bahagia, dan bertemu orang- orang yang memberiku sejuta
pengalaman bagiku, yang telah member warna-warni kehidupanku. Kubersujud dihadapan Mu, engkau berikanku kesempatan untuk bisa
sampai di penghujung awal pejuanganku
Segala puji bagi Mu ya allah,
Alhamdulillah…Alhamdulillah.. Alhamdulillahirobbil’alamin..
Sujud syukur ku kupersembahka kepada Allah SWT yang Maha pengasih lagi
Maha penyayang, atas takdir Mu telah kau jadikanku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani
kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjai satu langkah awal bagi ku untuk meraih cita-cita besarku.
Terima kasih telah member amanah kepada dua malaikat mu yang setiap waktu ikhlas menjagaku, mendidikku, membimbingku dalam keadaan
apapun susah maupun senang saya selal u dikasihi dan disayangi dengan baik. Ya Allah engkau berikanlah syurga firdaus dan jauhilah kedua orang
tua saya dari siksaan pedihnya api neraka.
….Untukmu ayahandaku ( hasanuddin), ibundaku ( Siti Aminah)
Amiin Yaa Robal alamin.
Buat adikku Salman naim dan Muhammad Zahirul Haq, yang selalu
bertanya kap wisuda, dan hal itu yang membuat saya semanggat untuk
melangkah kedepan, serta buat sahabat-sahabat seperjuangan Ramlah,
Hendri Saputra, Syawaluddin dan Yogi Ramadhan dan semua yang tidak
bisa ditulis satu persatu yang cantik- cantik dan yang ganteng-ganteng,
terimakasih sudah membantu dan memerikan motivasi kepada penulis,
semoga pertemuan ini tetap ada selamanya, serta bisa wisuda bareng-bareng
di tahu 2018 ini.
Amiin Yaa Robbal Alamin…
Kemudian buat teman-teman Ekonomi Islam 2014, khususnya teman-teman
seperjuangan Manajemen Perbankan C. sepenuhnya rasa syuku dan
terimakasih saya yang semoga Allah lah yang akan membalas semuanya.
….. We are Always Loving You
vii
ABSTRAK
Program dana bergulir adalah program nasional yang menjadi kerangka
dasar dan acuan pelaksanaan program-program pengatasan kemiskinan
berbasis pemberdayaan masyarakat. Tujuan umum dana bergulir adalah
untuk kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin dengan
mendorong kemandirian dalam mengambilan keputusan dan pengelolaan
pembangunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat adalah dengan memberikan bantuan dana bergulir yang akan di
gunakan masyarakat untuk mengembangkan usaha mereka. Penyaluran dana
bergulir ini masyaratkan membentuk sebuah kelompok swadaya masyarakat
(KSM) yang anggotanya masing-masing telah memiliki usaha perorangan
yang termasuk katogori usaha kecil dan menengah. Data yang dikumpulkan
di analisis dengan menggunakan analisis kualtatif dan kuantitatif. Hasil
peneitian menunjukkan bahwa tidak semua masyarakat yang meminjam
dana bergulir itu menggunakan dana itu dengan semestinya. Dana bergulir
yang ada di Kec. Bajubang masih menggunakan sistem bunga sedangkan
dalam ekonomi syariah tidak ada sistem bunga, yang ada dalam ekonomi
syariah adalah sistem bagi hasil.
Kata Kunci : Dana Bergulir, Kesejahteraan Masyarakat dan Ekonomi
Syariah
viii
ABSTRACT
Revolving fund program is a national program that is the basic framework
and reference for the implementation of community empowerment based
poverty alleviation program. General purpose revolving fund for the welfare
and employment opportunities of the poor by encouraging independence in
decision making and development management. One way to improve the
welare of the community is by providing revolving fund assistance that the
community will use to develop their businesses. This revolving fund
distributon the community forms a community self – help group ( KSM )
whose members each have an individual business that belongs to the small
and medium business category. The data collected is analyzed using
qualitative and quantitative analysis. The results of the study show that not
all people who borrow revolving funds use the funds properiy. Revolving
fund in the bajubang sub-district still use the interest system whereas in the
Islamic economy there is no interest system, what is the Islamic economyis
the profit sharing system
Key words : revolving fund, community welfare, and sharia economy
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulilla segala puji hanya milik Allah SWT yang senangtiasa
melimpahakan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis
diberikan kekuatan dan ketegaran dalam menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Dana Bergulir Dan Pengaruhnya Bagi Usaha Kecil Dan
Menengah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat, ( Studi Kasus Di
Kecamatan Bajubang Kab Batang Hari )”.Shalawat teriring salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabat,
keluarga dan umatnya sepanjang zaman. Aminyarabbal ‘alamin.
Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak
mendapat bantuan, dukungan dan masukan, baik berupa ide ataupun saran
dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan
terutama kepada Bapak Drs. H Muhsin Ruslan, M.Ag selaku Pembimbing
Skripsi I dan Ibu Anzu Elvia Zahara, SE.,M.E.Sy selaku Pembimbing
Skripsi II yang selalu memberikan koreksi dan masukan demi
kesempurnaannya skripsi ini, terima kasih luar biasa. Selanjutnya tak lupa
pula penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak yang terhormat :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan,M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI, selaku Wakil Dekan I Bidang Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
x
xi
DAFTAR SINGKATAN
BKAD : Badan Kerja Sama Antar Desa
BP-UPK : Badan Pengawasan Unit Pengelola Kegiatan
BLU : Badan Layanan Umum
KUMKM : Koperasi, Usaha Mikro,Usaha Kecil Dan Menengah
KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat
LPDB : Lembaga Pengelola Dana Bergulir
MAD : Musyawarah Antar Desa
UPK : Unit Pengelola Kegiatan
UIN : Universitas Islam Negeri
TV : Tim Verifikasi
RTM : Rumah Tangga Miskin
STS : Sultan Thaha Saifuddin
SWT : Subhanahu Wata’ala
SAW : Shallallahu Alaihi Wasallam
UKM : Usaha Kecil dan Menengah
PNPM : Program Nasional peberdayaan Masyarakat
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ............................................................................ ii
NOTA DINAS ............................................................................................. iii
MOTTO ....................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................... vi
KATA PENGATAR ................................................................................. viii
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Batasan Masalah .......................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
E. Kerangka teori.............................................................................. 5
F. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 25
BAB 11 METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian ............................................................... 29
B. Jenis Data ................................................................................... 29
C. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 32
D. Teknik Analisis Data ................................................................. 32
E. Sistematika Penulisan ................................................................ 34
BAB 111 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Penelitian ........................................................ 36
B. letak Geografis dan Demografis ............................................... 37
C. Visi dan Misi BKAD TahunAnggaran 2017 ............................. 38
D. Tujuan Dana Begulir ................................................................. 38
E. Prinsip Pelestarian Dana Bergulir .............................................. 39
F. Struktur Organisasi BKAD ........................................................ 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
xiii
A. Dana Bergulir Dan Pengaruhnya Bagi Usaha Kecil Dan
Menengah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat ...................... 42
B. Sistem Kinerja Dalam Penyaluran Dana Bergulir .................... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 53
B. Saran .......................................................................................... 54
C. Kata Penutup .............................................................................. 55
DAFTRA PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
CURIKULUM VITE
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan ekonomi merupakan upaya yang dilakukan Negara
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah
Indonesia.2 Pembangunan adalah sebuah proses menciptakan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana secara arif di
rumuskan oleh para Founding Father republik dalam mukaddimah UDD
1945. kalimat tersebut menegaskan bahwa pembangunan bukanlah proses
peniduran atau pembodohan tetapi sebuah kerja dari seluruh komponen
bangsa untuk memenuhi seluruh hajat hidup rakyat dan meningkatkan tarap
peradaban.3
Dalam pembanguna ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan
sebagai sektor yang mempunyai peran penting, karna sebagian besar jumlah
penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil
baik sektor tradisional maupun modern. Serta mampu menyerap banyak
tenaga kerja. usaha kecil tersebut menjadi bagian yang di utamakan dalam
2 Candri Maharani Puspitasari, 2006 Studi Efektifitas Dana Bergulir Pada Usaha
Mikro Di kota Kendari, Jurnal,hlm.1 3Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta:(UPP) AMP YKPN, 2005),
hlm.2
2
setiap perencanaan terhadap pembangunan yang di kelolah oleh dua
departemen yaitu Departemen Perindustian perdagangan dan UKM.4
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bidang
yang memberikan kontribusi yang signifikan dalam memacu pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Hal ini disadari oleh pemerintah, sehingga UKM
termasuk dalam salah satu fokus program pembangunan yang dicanangkan
oleh pemerintah Indonesia.
Pembangunan perdesaan merupakan salah satu upaya pemerintah
dalam mengatasi kemiskinan, pembangunan dapat dilaksanakan melalui
proses dimana masyarakat, swasta dan pemerintah bersama – sama
mengembangkan berbagai potensi yang ada di pedesaan. Salah satu program
yang di terapkan pemerintah yaitu dana bergulir.
Dana bergulir ini di kelola oleh badan kerja sama antar desa ( BKAD)
bahwa pengelolaan dana bergulir ini menggunakan sistem bunga, di
mana setiap peminjaman dana di kenakan bunga 1 % dan cara
pengembalian dana tersebut mulai tanggal 1 – 10, nasabah yang
mengembalikan dana tepat waktu akan mendapatkan IPTW atau reward
dari BKAD 5
Dana bergulir ini merupakan program pengentasan kemiskinan
dalam bentuk pemberian pinjaman jangka pendek kepada pemilik usaha
mikro. Dana bergulir ini di harapkan dapat membantu peningkatan kinerja
usaha sehingga dapat menghasilkan manfaat kepada pemiliknya. Sebagai
4 Pradnya paramitra hapsari dkk, pengaruh pertumbuhan usaha kecil dan
menengah (UKM) terhadap pertumbuhan ekonomi daerah (studi di pemerintah kota batu)
Fakultas Ilmu Adminstrasi, Universitas Brawijaya jurnal, hlm.2
5 Wawancara dengan bapak sugeng SH, selaku ketua BKAD, pada tanggal 21
maret 2018
3
bagian dari bantuan yang berbentuk pinjaman, maka penilaian terhadap
kinerja pengelolaanya dapat dilakukan dengan menggunakan indikator -
indikator dalam manajemen keuangan organisasi bisnis. Penilain kinerja
usaha mikro dalam memanfaatkan dana bergulir dapat di wakili oleh rasio
likuiditas6 dan profitabilitas.
7
Penilaian kinerja dana bergulir ini akan terlihat dari perbandingan
kinerja keuangan sebelum dan sesudah mendapat bantuan dana bergulir.
Penggunaan rasio likuiditas ini diharapkan dapat menjadi salah satu
indikator kinerja PNPM Mandiri dalam pengentasan kemiskinan. Sejauh
mana hal ini berlaku pada program dana bergulir yang disalurkan di
kecamatan bajubang .8
Peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan hakikat
pembangunan nasional. Tingkat kesejahteraan masyarakat ini mencermikan
kualitas hidup dari sebuah keluarga. Dengan tingkat kesejahteraan yang
lebih tinggi berarti memiliki kualitas hidup yang lebih baik sehingga pada
6 Rasio Lukuiditas merupakan indikator yang penting untuk melihat pengelolaan
dana bergulir, karna dana tersebut merupakan bagian dari hutang jangka pendek yang harus
di kembalikan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun Lihat : jurnal administrasi
bisnis ( 2011), Vol7 No.2: hal 101-117, (ISSN: 0216-1249) sentral for busness
studie.FISIP-Unpar. Di akses pada tanggal07-10-2017. 7 Propitabilitas menunjukan kemampuan pemilk usaha mikro kecil untuk
mengelolah investasi yang di biayai dari dana bergulir menunjukan hasil akhir dari
sejumlah kebijakan dan keputusan yang di lakukan oleh pemilik atau pengelola sumberdaya
keuangan, serta juga akan menunjukna kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva
dan utang terhadap hasil operasi. Lihat : jurnal administrasi bisnis ( 2011), Vol7 No.2: hal
101-117, (ISSN: 0216-1249) sentral for busness studie.FISIP-Unpar. Di akses pada
tanggal07-10-2017. 8 Sari Surya, 2011 Analisis Kinerja dana Bergulir PNPM mandiri Di Kecamatan
Lubuk Begalung Kota Padang ,jurnal, hlm.2
4
akhirnya keluarga tersebut mampu untuk menciptakan kondisi yang lebih
baik untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.9
Todaro mengatakan bahwa kesejahteraan masyarakat menengah
kebawah dapat di repserentasikan dari tingakat hidup masyarakat. Tingkat
hidup masyarakat di tandai oleh terentaskannya kemiskinan, tingkat
kesehatan yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan
yang lebih baik, perolehan tingkat yang lebih tinggi, dan peningkatan
produktifitas masyarakat. Kesemua nya itu merupakan cerminan dari
peningkatan tingkat pendapatan masyarakat golongan menengah ke
bawah.10
Dana bergulir yang ada di kecamatan bajubang ini bermaksud untuk
menyediakan informasi tentang kemanfaatan atas penerimaan dana bergulir
bagi UKM. Manfaat yang diharapkan dari pengalokasian dana bergulir yaitu
koperasi dan UMKM dapat lebih berkembang, tujuannya agar koperasi dan
UKM semakin dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat,
pengurangan pengangguran dan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan
adanya dana bergulir masyarakat merasa dapat terbantu dalam
mengembangkan usahanya maupun kinerja sumber daya manusianya.
Studi ini bertujuan mengetahui seberapa besar peran program dana
bergulir terhadap perekonomian dan penyerapan lapangan kerja, sehingga
9 Rorni “Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Bahari Selebar
Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara. Hlm.1 10
Edi Sugiarto,”Teori Kesejahteraan sosial ekonomi dan pengukurannya, “jurnal
exsekutip Vol.4 No.2 (Agustus 2007),hlm265
5
dapat merumuskan kebutuhan pemberdayaan yang diperlukan di masa yang
akan datang.11
Dengan demikian penulis tertarik untuk mengkaji tentang “DANA
BERGULIR DAN PENGARUHNYA BAGI USAHA KECIL DAN
MENENGAH TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT,(
Studi Kasus Di Kecamatan Bajubang Kab Batang Hari)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis berusaha
mengungkapkan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana dana bergulir dan pengaruhnya bagi usaha kecil dan
menengah terhadap kesejahteraan masyarakat di Kec. Bajubang ?
2. Bagaimana sistem kinerja dalam menyalurkan dana bergulir bagi usaha
kecil dan menengah terhadap kesejahteraan masyarakat di Kec.
Bajubang ?
C. Batasan masalah
Untuk memudahkan pembahasan serta tidak menyalahi sistematika
penulisan skripsi ini, sehingga membawa hasil yang diharapkan, maka
penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas, sehingga tidak keluar
dari topik pembahasan. Dalam penelitian ini penulis hanya membahas
tentang dana bergulir dan pengaruhnya bagi usaha kecil dan menengah
11
Achma Hendra Setiawan dan Tri Wahyu Rejekiningsih, 2009 Dampak
Program Dana Bergulir Bagi Usaha Kecil dan Menengah ( UKM ) semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas diponegoro jurnal,hlm.1
6
terhadap kesejahteraan masyarakat Kec. Bajubang di Badan Kerja Sama
Antar Desa, pada tahun 2017
D. Tujuan Dan Keguanaan Penelitian
1. Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui dana bergulir dan pengaruhnya bagi usaha kecil
dan menengah terhadap perekonomian masyarakat kecamatan
Bajubang Kab. Batang hari.
b. Untuk mengetahui sistem kinerja dana bergulir bagi usaha kecil dan
menengah terhadap perekonomian masyarakat di kecamatan
Bajubang Kab. Batang Hari.
2. Adapun kegunaan penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :
a. Dapat menambah wawasan bagi penulis khususnya pada pembaca
yang budiman, dalam hal ini berkenaan dengan dana bergulir dan
pengaruhnya bagi usaha kecil dan menengah terhadap perekonomian
masyarakat di kecamatan bajubang Kab. Batang Hari
b. hasil penelitian ini agar dapat berguna untuk diri sendiri sebagai
syarat untuk menyelesaikan progran studi strata 1 ( S.1) pada
Jurusan Ekonomi Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
E. Kerangka Teori
1. Dana bergulir
Dana adalah uang tunai dana/atau aktiva lainnya yang segera
dapat dituangkan dan yang tersedia atau disisihkan untuk maksud
7
tertentu. Semakin besar dapat menghimpun dana kemungkinan dapat
memberikan kredit dan berarti semakin besar lembaga memperoleh
pendapatan, sebalinya semakin kecil dana yang di himpun semakin
kecil pula kredit yang diberikan, semakin kecil pula pendapatan.12
Dana bergulir merupakan dana yang di pinjam untuk di kelolah
dan digulirkan kepada masyarakat oleh pengguna atau kuasa
penggunana anggaran yang bertujuan meningkatkan perekonomian
masyarakat. Menurut peraturan pemerintah keuangan Nomor
99/PMK.05/2008 tentang pedoman pengelolaan dana bergulir pada
kementrian negara/lembaga. Dana bergulir adalah dana yang
dialokasikan kementrian negara/lembaga/satuan kerja Badan layanan
Umum untuk kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha
mikro, kecil dan menengah dan usaha lainya di bawah pembinaan
Kementrian negara/lembaga.
Secara umum untuk meningkatkan aktivitas ekonomi pedesaan,
meningkatkan volume berkoperasi dan UKM. Meningkatkan
penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pendapatan anggota, dan
membangkitkan etos kerja. perkuatan modal mempunyai pengertian
bahwa dana tersebut digunakan untuk meningkatkan kemampuan
operasional/bisnis penerima dana bergulir .
12
Frianto Pandia, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, (Jakarta: Rineka
Cipta,2012),hlm.1
8
Program dan pelaksanaan dana bergulir dimuat dalam kebijakan
Mentri Negara Koperasi dan usaha kecil menengah. Dampak dana
bergulir untuk bantuan perkuatan UKM dapat dianalisis dari aspek-
aspek sebagai berikut:
1. jumlah tenaga kerja dan kenaikan tenaga kerja
2. Model usaha dan kenaikan modal usaha
3. Omset penjualan dan kenaikan modal usaha
4. Keuntunga dan kenaikan keuntungan usaha.13
Dana bergulir adalah seluruh dana program yang berasal dari
BLM-PPK BLM-PNPM Mandiri Pedesaan dan sumber dana lain yang
disalurkan oleh masyarakat melalui UPK, digunakan oleh masyarakat
untuk mendanai kegiatan ekonomi rumah tangga masyarakat miskin
melalui kelompok- kelompok yang bersifat pinjaman dalam satu
wilayah kecamatan.14
1. Wilayah perguliran pelestarian dana bergulir meliputi:
a. Wilayah kecamatan :
Perguliran ditingkat kecamatan dapat dilakukan oleh
UPK jika secara kemampuan pendanaan opersional
mendukung, potensi pendapatan mencakupi dan cakupan
13
Achma hendra setiawan dan tri wahyuni rejekiningsih, Dampak Program Dana
Bergulir Bgai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ( semarang: 2009 ) Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro, jurnal. hlm 2. 14
Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 11 Tahun2015 tentang dana bergulir bab1
ketentan umum pasal 1, hlm.3
9
wilayah pelayanan memungkinkan , penetapan pola perguliran
ini oleh MAD atau BKAD dengan mencakup ketentuan dasar
dan mekanisme pelestarian diatas.
b. Wilayah desa
Perguliran di wilayah desa adalah pemanfaat dana
bergulir yang dikelolah di tingkat desa atau gabungan beberapa
desa/kelompok. Keputusan tentang perguliran di wilayah desa
dilakukan dalam MAD dengan mempertimbangkan
pendapatan jasa pinjaman, anggaran biaya operasional,
cakupan wilayah, kondisi dana yang ada, tingkat pengembalian
pinjaman, dan pertimbangan yang mendukung lainnya.
Jika MAD memutuskan pola perguliran wilayah desa,
pelestariannya dapat dilakukan oleh UPK wilayah desa atau
oleh forum perguliran yang dibentuk MAD atau BKAD. MAD
atau BKAD dapat menunjukan /menentukan kelompok
pengelola yang dianggap memenuhi peryaratan dan mampu.
Mekanisme perguliran di wilayah desa dengan pelestariannya
harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : mengacu
pada ketentuan dasar, memenuhi ketentuan pendanaan,
dilakukan verifikasi atau usulan, persentujuan pendapatan
kelompok oleh forum perguliran, pengawasan dilakukan oleh
masyarakat dengan ketentuan yang ditetapkan oleh MAD atau
10
BKAD. Pertanggung jawaban atas pelestarian kegiatan dana
bergulir didesa dilakukan melalui musyawah desa.15
Sebagian lembaga keuangan dana merupakan persoalan
utama. Tanpa dana lembaga tidak dapat berbuat apa – apa,
artinya tidak berfungsi sama sekali. Dana pada koperasi adalah
uang tunai yang dimiliki maupun aktiva lancar yang setiap
waktu dapat diuangkan. Dana yang dimiliki atau dikuasai oleh
koperasi bukan hanya bersumber dari milik koperasi sendiri.
Tapi juga ada dari pihak lain atau dana pihak ketiga.
Dana bergulir adalah dana yang berasal dari
pemerintah, melalui kementrian Negara koperasi dan UKM
yang merupakan dana simpan/pinjam/pembiyaan yang di
salurkan kepada koperasi simpan Pinjam/Koperasi jasa
keuangan Syariah/Lembaga keuangan lainnya untuk disalurkan
lebih lanjut kepada anggota yaitu pengusaha mikro dan kecil.16
Dana yang di salurkan pemerintah sebanyak Rp. 100.000.000
di setiap kecamatan, dan dana tersebut akan di gulirkan kepada
masyarakat yang meminjam untuk usaha, baik usaha yang baru
berdiri ataupun usaha yang sudah berjalan beberapa tahun dan
membutuhkan tambahan modal.17
15 Peraturan batang hari nomor 11 tahun 2015 tentang dana berulir bab V bagian
kesatu perguliran pasal 10,hlm .7 16
Dahnil sukarno hatta lembaga pengelolaan dana bergulir koperasi dan Usaha
Mikro, Kredit dan menengah ( LPBD-KUMKM)sebagai Alternatif Lembaga Keuanagn
dalam perberdayaan Ekonomi Rakyat skripsi,hlm.7 17
Wawancara dengan bapak sugeng SH, selaku ketua BKAD, pada tanggal 21
maret 2018
11
Dana bergulir ini ada yang berpola syariah. Untuk dana
bergulir syariah dikeluarkan peraturan Mentri Negara Koperasi
dan UKM RI No.10/per/M.KUKM/VI/2006 tentang petunjuk
Teknis program Pembiayaan Produktif Koperasi dan usaha
Mikro (P3KUM) pola syariah. P3KUM ini tidak lain adalah
dana bergulir.
Penyaluran dana bergulir syariah dilakukan bekerja
sama dengan bank pelaksana seperti bank Muamalah dan Bank
Syariah Mandiri. Kerja sama ini dilaksanakan dengan dasar
akad mudharabah , musyarakah atau piutang murabahah
antara bank pelaksana dengan KJKS/UJKS yang
bersangkutan.18
Akad yang di gunakan dalam pembiayaan dana bergulir
untuk KJKS-koperasi adalah musyarakah dan mudharabah.
Pihak LPDB bekerja sama dengan pihak KJKS dengan sistem
bagi hasil, dimana persentase pembagian keuntungan
ditentukan di awal akad. Di mana persentase pembagian
keuntungan di tentukan di awal akad. Pihak KJKS sebagai
pengeelola dana harus bisa menggulirkan dana tersebut kepada
koperasi primer yang kemudian di salurkan kembali kepada
18
Euis Amalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran
LKM dan UKM di Indonesia,(Jakarta: Rajawali Press,2009)hlm.265
12
UMKM sehingga dana tersebut bisa berkembang dan
mendapat keuntungan.
2. Usaha Kecil dan Menengah
Menurut Biro Pusat Statistik usaha kecil dan menengah
adalah sebuah industri yang mempunyai tenaga kerja 5 (lima)
sampai dengan 19 (sembilan belas) orang yang terdiri dari pekerja
kasar yang dibayar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang
tidak dibayar. Bahwa usaha kecil dan menengah merupakan suatu
usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha (masyarakat), dan masing-
masing usaha mempunyai kriteria dan ruang lingkup yang
berbeda.19
Usaha kecil adalah aktivitas ekonomi yang berskala kecil,
padat rakyat, tidak mementingkan kualitas formal, lekat dengan
rasa kekeluargaan, fleksibilitas tinggi, tidak stabil, tidak teratur,
pengupahan rendah dan barangkali bebas proteksi. Tetapi
kehadiran usaha kecil ini menguntungkan penduduk kota
sekitarnya.20
Pedagang keliling, pedagang kaki lima, petani penggarap,
dan sebagainya adalah pengusaha kecil yang berjuang untuk
menghidupi keluarganya. Tetapi ada juga pengusaha yang memiliki
alat traspormasi (truk misalnya) dan karyawan, dan hasil
19
Ainun Jariah, Masjaya dan Djumadi Evaluasi Penyaluran Bantuan Kredit
Bergulir Pada Usaha Kecil Dan Menengah Kutai Barat,hlm.4 20
Satriyawan Abu Yasid Implementasi Kebijakan program Bantuan Dana
Bergulir Badan Layanan Umum Daerah Di Kota Kendari skripri,hlm.48
13
produksinya bisa dikirim ke luar daerah sehingga bisa menghidupi
para karyawan dan keluarganya.21
Salah satu bentuk aktualisasi tersebut adalah dengan
digalakannya wacana dan kebijakan pengembangan usaha kecil dan
menengah (UKM). UKM menjadi perwujudan kongkrit dari
kegiatan ekonomi rakyat yang bertumpuh pada kekuatan sendiri,
terdisentralisasi, beragam dan merupakan kelompok usaha yang
mampu menjadi penyangga saat perekonomian dilanda krisis.
Fungsi dan peran UKM saat ini dirasakan amat penting.
Selain sebagai sumber mata pencaharian orang banyak, tetapi juga
menyediakan secara langsusng lapangan kerja bagi sebagian besar
penduduk. Sebagai kelompok usaha kecil, UKM selalu terjebak
dalam problem keterbatasan modal, teknik produksi, pemasaran
manajemen dan teknologi. Sebagai upaya meningkatkan
kemampuan usaha kecil dalam rangka memperluas perananya
didalam perekonomian nasional. Di perlukan serangkayan
pembinaan terpadu dan berkelanjutan untuk mengatasi berbagai
masalah tersebut terutama bersumber pada masalah keterbatasan
pengetahuan, informasi dan permodalan.22
Usaha kecil merupakan kegiatan usaha yang mampu
memperluas lapangan kerja dan memberikan layanan ekonomi
21
Kanisus, membuka Usaha kecil, (Yogyakarta(Anggota IKAPI),hlm.1 22
Sulistyo, Pembangunan Usaha Kecil Dan Menengah Dengan Basis Ekonomi
Kerakyatan Di Kabupaten Malang jurnal,hlm.2
14
secara luas kepada masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi
secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses
pemerataan dan peningkatan kepada masyarakat, mendorong
pertumbuhan ekonomi. Selain itu usaha mikro dan menengah salah
satu pilar utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan
seluas-luasnya sebagai wujud keberpihak usaha besar BUMN.
Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) yang dimaksud dengan :
a. Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha produktif yang berdiri sendiri
yang dilakukan oleh orang-perorangan atau badan usaha yang
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar
yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
a) Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
1) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,-(
lima puluh juta rupiah ) sampai dengan paling banyak
Rp.500.000.000,-( lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan tempat bangunan usaha, atau
2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp.300.000.000,- ( tiga ratus juta rupiah) sampai
15
dengan paling banyak Rp.2.500.000.000,- (dua milyar
lima ratus juta rupiah)
b. Usaha menengah
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh per seoranan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
lapangan maupun tidak lapangan dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini.23
a) Kriteria Usaha menengah adalah sebagai berikut:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,-
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp. 10.000.000.000,-(sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp.2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,-
(lima puluh milyar rupiah).
b) Jenis usaha kecil dan menengah
23
Rosmiati, Analisi Program Bantuan Modal Kredit Usaha Penguatan Ekonomi
Masyarakat (KUPEM) Oleh Pemerintah Kota Jambi Terhadap Pembangaunan Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah Di Kota Jambi ( Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jambi
)jurnal,hlm.240-241
16
a. Pertanian
b. Pertambangan dan penggalian
c. Industry manufaktur
d. Listrik, gas dan air bersih
e. Bangunan
f. Perdagangan, hotel dan restoran
g. Transportasi dan telekomunikasi
h. Keuangan, penyewaan dan jasa
i. Serta jasa- jasa lainya
Sector industry terbagi lagi menjadi beberapa bagian
yakni makanan, minuman , dan tembakau, tekstil, pakaian
jadi kulit dan alas kaki, kayu dan produk- produk kayu, kertas
pecetakan dan publikasi, serta kimia ( termasuk pupuk).
Adapun produk- produk dari besi dan baja, alat- alat
transportasi, mesin dan peralatannya, serta olahan lainnya.
3. Kelebihan dan kekurangan usaha kecil dan menengah
usaha kecil dan menengah adalah dapat menjadi dasar
pengembangan kewirausahaan, dikarenakan organisasi internal
sederhana ini mampu meningkatka ekonomi kerakyatan/ padat
karya ( lapangan kerja) yang berorientasi pada ekspor dan
substitusi impor ( struktur industry dan perolehan devisa).
Adapun kekurangan dari usaha kecil dan menengah adalah
redahnya kemampuan sumer daya manusia (SDM) dalam
17
kewirausahaan dan manajeral yang menyebabkan munculnya
ketidak efisienan dalam menjalankan poses usaha. Terdapat pula
masalah keterbatasan keuangan yang menyulitkan dalam
pegemangan berrwirausaha. Ketidakmampuan aspek pasar,
keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi, prasaran dan
sarana, dan ketidak mampuan mengusai informasi juga merupakan
kekurangan yang sering dialami dalam usaha.
4. Permasalahan usaha kecil dan menengah
1) kesulitan pemasaran
pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kenadala
yang krisis bagi perkembangan usaha kecil dan menengah.
Masalah permasalahan yang dialami yaitu tekanan persaingan
baik di pasar domestik dari produk yang serupa buatan sendiri
dan impor, maupun di pasar internasional, dan kekuangan
informasi yang akurat serta up to date mengenal peluang pasar
did ala maupu luar negei.
2) Ketebatasan financial
terdapat dua masalah utama dalam kegiatan usaha kecil
dan menengah di Indonesia, yakni dalam aspek financial (
mobilisasi modal awal dan akses ke modal kerja ) dan financial
jangka panjang. Hal ini disebabkan lokasi bank terlalu jauh
bagi pengusaha yang tinggal di daerah, persyaratan terlalu
berat, urusan administrasi yang rumit, dan kerang infomasi
18
mengenai skim- skim perkreditan yang ada beserta produrnya.
Lagi pula, sistem pembukan yang belum layak secara teknis
secara teknis perbankn menyebabkan usaha kecil sulit
memperoleh kredit.
3) keterbatasan sumber daya manusia
semua keahlian ini sangat dibutuhkan untuk
mempertahankan atau memperbaiki kualitas produk,
meningkatkan efesiensi dan produktivitas dalam produksi,
memperluas pangsa pasar dan menebus pasar barang.
4) Masalah bahan baku
Keterbatasan bahan baku serta kesulitan dalam
memperolehnya dapat menjadi salah satu kendala yang serius
bagi pertumbuhan output ataupun kelangsungan produksi bagi
banyak usaha kecil dan menengah di Indonesia. Hal ini dapat
di sebabkan harga yang relative mahal. Banyak pengusaha
yang terpaksa berhenti dari usaha dan berpindah profesi ke
kegiatan ekonomi lainya akibat masalah keterbatasan bahan
baku.
5) Keterbatasan teknologi
Hal ini membuat produksi menjadi rendah, efesiensi
menjadi kurang maksimal, dan kualitas produk relative rendah.
6) Kemampuan manajemen
19
Kekurangan mampu pengusaha kecil untuk
menentukan pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan
dan tahap mengembangan usahanya, membuat pengelolaan
usaha menjadi terbatas. Dalam hal ini, manajemen marupakan
seni yang dapat digunakan atau diterapkan alam
penyelenggaraan kegiatan usaha kecil dan mengah, baik unsur
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
7) Kemitraan
Kemitraan mengacu pada pengertian bekerja sama antara
pengusaha dengan tingkatan yang berbeda yaitu antara
pengusaha kecil dan pengusaha besar. Istilah kemitraan sendiri
mengandung arti walaupun tingkatnya berbeda, hubungan
yang terjadi adalah hubungan yang semetara ( sebagai mitra
kerja)24
5. Kesejahteraan
1) pengertian Kesejahteraan
Kesejahteraan merupakan hak yang mutlak bagi
masyarakat miskin. Disini Islam telah mengajarkan manusia
untuk berbuat baik demi kesejahteraannya. Sebagaimana
dijelaskan A qudri azizy menjelaskan bahwa islam
mengajarkan kepada umatnya untuk mengejar kesejahteraan di
24
Danang Faizal Furqon” Pengaruh Modal Kerja, Lama Usaha, Dan Sikap
Kewirausahaan Terhadap Pengusaha Lanting Di Lembaga Duwur, Kecamatan
Kuwarasan, Kaupaten Kebumen. hlm, 33-37
20
dunia dan akhirat, yang menjadi doa ratin bagi tiap –tiap umat
seperti QS Al-Baqarah ayat 22 yang berbunyi:
اءا ما ا واالس رااش م الارضا ف عالا لاك الذي جاه راجا ب اء فاأاخ اء ما ما نا الس زالا م نااء واأان ب
م فا ا لاك راات رزق نا الثما وا لل م لا تاعاللامونا ع م ت ا ت ا واأان اد دا أان
Artinya: Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan
bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air
(hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu
segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karna itu
janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah,
padahal kamu mengetahui.25
Setiap aliran pemikiran atau teori mempunyai
pendekatan yang berbeda sesuai dengan ideologi, konteks
sosial budaya serta kesejahteraan yang mendirinya.
Kapitalisme, misalnya merumuskan masyarakat sejahtera
dalam pendekatan materalis murni. Kesejahteraan di
definisikan sebagai terpenuhinya segala kebutuhan materil
manusia sesuai dengan hasil kerja optimal masing-masing
orang atau kelompok. Pendekatan materalis murni biasanya
menegaskan kebutuhan rohani spiritual.26
25 Al-Baqarah(2): 22
26 E. Saifullah, Ekonomi Pembangunan Islam, ( Penerbit: Gunungdjati Pree, 2012),
hlm.2
21
Sejahtera sebagai mana dikemukakan dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia27
adalah aman, sentosa, damai,
makmur, dan selamat (terlepas) dari segala macam gangguan,
kesukaran, dan sebagainya. Pengertian ini sejalan dengan
pengertian “Islam” yang berarti selamat, sentosa, aman dan
damai. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa masalah
kesejahteraan sejalan dengan misi Islam itu sendiri. Misi
inilah yang sekaligus menjadi misi kerasulan Nabi
Muhammad Saw, sebagaimana dinyatakan dalam Q.S al-
Anbiya’ ayat 107
عاالاميا ل ل راحاة ل نااكا إ ل ا أارسا ما وا
Artinya: Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan
engkau(Muhammad) melainkan untuk (menjadi ) rahmad
bagi seluruh alam.28
a. Tingkat kesejahteraan dapat di lihat dari
1. Pendapatan
2. Tingkat pendidikan
3. Jam kerja
4. Usia pekerja 29
6. Ekonomi Syariah
a. Ekonomi
27 E. Saifullah, Ekonomi Pembangunan Islam, ( Penerbit: Gunungdjati Pree, 2012),
hlm.3
28
Al-Anbia’(21): 107 29
M. Haykal, Dapak Program Dana Bergulir BRR NAD-NIAS Melalui Koperasi
Dan Lembaga Keuangan Mikro Terhada Peningkatan Pendapatan masyarakat Penerima
Manfaat Di provinsi Aceh,hlm.4
22
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, Yaitu
oikonomis. Pada mulanya kata ini bereti peraturan urusan –
urusan rumah tangga. Selanjutnya kata ekonomi diberi
pengertian yang dikhususkan pada persoalan-persoalan yang
berkenaan dengan keadaan atau kekayaan saja. Ilmu ekonomi,
secara populer sering didefinisikan sebagai ilmu tentang
kekayaan atau ilmu tentang bagaimana menciptakan
kesejahteraan material. Dalam bahasa arab al-iqtishad dan ilmu
ekonomi disebutkan ilmu al-iqtishad dengan arti melakukan
sesuatu atau mengatur sesuatu sesuai dengan ketentuan dan
aturan – aturannya, tidak lebih dan tidak kurang.
Seperti dalam Al-qur’an surah Al- furqan ayat 67.
C. لك قواما ٧٦وٱلذين إذا أنفقوا لم يسرفوا ولم يقتروا وكان بين ذ
Artinya: Dan orang-orang yang apa bila membelanjakan
(harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula)
kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah
antara yang demikian.30
Selain itu, ekonomi juga di artikan sebagai
pengelolaan rumah tangga, maksudnya adalah suatu usaha
dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang
berhubungan dengan pengalokasian sumberdaya rumah tangga
yang terbatas diantara berbagai anggotanya, dengan
30
Al-Furqon(25): 67
23
mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan
masing- masing31
Jika dalam mekanisme ekonomi konvensional
menggunakan instrumen bunga maka dalam mekanisme
ekonomi islam dengan menggunakan instrumen bagi hasil.
Salah satu intrumen kelembagaan yang menerapkan intrumen
bagi hasil adalah bisnis dalam lembaga keuangan syariah.
mekanisme lembaga keungan syariah dengan menggunkan
sistem bagi hasil, menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat
bisnis.32
Ekonomi Islam atau sering juga disebut dengan
ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan social yang
mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang dipahami
oleh nilai- nilai Islam.33
Ekonomi dalam kaca mata Islam
merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran. Krisis
ekonomi yang sering terjadi ditengarai oleh ulah sistem
ekonomi konvensional yang mengendepankan sistem bunga
sebagai intrumen profitnya. Berbeda dengan apa yang
31Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi,(Jakarta: kencana Prenada Media
Grup,2009),hlm.9-10
32Muhammad, Manajemen Bank Syariah,(Yogyakarta:(UPP) AMP
YKPN,2005),hlm.105 33
Hamadi Hamidi, Jejak-Jejak Ekonomi Syariah, (Jakarta: Senaya Abadi
Publishing, 2003),hlm.173
24
ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrument
profitnya, yaitu sistem bagi hasil.34
b. prinsip – prinsip ekonomi syariah
Islam berbeda dengan agama - agama lainya, setiap
orang boleh berusaha dan menikmati hasil usahanya dan
memberikan sebagian kecil hasil usahanya kepada orang yang
kurang mampu, dalam bentuk harta yang halal. Allah SWT
(Subhanahu Wata’ala) menciptakan alam semesta ini untuk
dipergunakan umat manusia. Tapi ada batas – batasnya agar
umat manusia tidak mengalami kesulitan pada masa yang akan
datang. Dalam ajaran Islam, perilaku individu dan masyarakat
ditujukan kearah bagaimana cara pemenuhan kebutuhan
mereka dilaksanakan dan bagimana menggunakan sumber
daya yang ada sesuai dengan ajaran islam.35
Menurut Muhamad Nadratuzzaman Hosein prinsip-
prinsip ekonomi syariah secara garis besar dapat dijabarkan
sebagai berikut:36
1. Dalam ekonomi syariah, berdasarkan jenis sumber daya
alam dipandang sebagai pemberian atau titipan Allah
34
Slamet Wiyono, Cara Mudah Memahami Akutansi Perbankan Syariah, cet. Ke-
2,( Jakarta: PT Grasindo, Jalan Palmerah Selatan, 2006),hlm.19 35
Abdullahi Ahmed An-Na’im, Dokunstruksi Syariah, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar Glagah,1994),hlm.25 36
Muhamad Nadratuzzaman Hosein, Lembaga Bisnis Syariah, cet. Ke-4, (Jakarta:
Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah,2008), hlm.4
25
SWT kepada manusia, sehingga pemanfatannya harus bisa
dipertanggung jawabkan di akhir kelak.
2. Seorang Muslim harus takut kepada Allah dan hari
akhirat. Kondisi ini akan mendorong seorang muslim
menjauhkan diri dari hal - hal yang dilarang oleh Allah
dalam kegiatan ekonomi.
3. Seorang Muslim diwajibkan membayar zakat apabila
hartanya sudah mencapai batas ukuran tertentu (nisbah).
Zakat merupakan alat distribusi kekayaan yang ditujukan
untuk oang miskin dan mereka yang membutuhkan.
4. Islam melarang setiap penerapan riba atas berbagai bentuk
pinjaman, maupun berbagai aspek kegiatan ekonomi
lainya dalam kehidupan sehari hari.
3. Pembiayaan
1. Pengertian pembiayaan
Pembiayaan dalam perbankan syariah atau istilah teknisnya
aktiva produktif, menurut ketentuan bank syariah adalah
penanaman dana Bank syariah baik dalam rupiah maupun valuta
asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qard, penyertaan
modal, pernyertaan modal sementara, komitmen dan kontinjensi
pada rekening administratif serta wadiah Bank Indonesia.37
37 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta: Rajawali
pers,2014,hlm.302
26
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam
menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan
prinsip syariah. Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan
didasarkan kepada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik
dana kepada pengguna dana. Penerima pembiayaan mendapat
kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga penerima
pembiayaan berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan
yang telah diterimanya sesuai dengan jangka waktu yang telah
diperjanjikan dalam akad pembiayaan.
Menurut Undang-undang perbankan No.10 Tahun 1998,
pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antar bank dan pihak lain yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Didalam perbankan
syariah, pembiayaan yang diberikan kepada pihak pengguna
dana berdasarkan pada prinsip syariah. Aturan yang digunakn
sesuai dengan hukum islam.38
2. Fungsi Pembiayaan
Ada beberapa fungsi dari pembiayaan yang diberikan
oleh bank syariah kepada masyarakat penerima, diantaranya:39
38
Ismail, Perbankan Syariah, jakarta: Kencana Prenadamedia Group,
2011,hlm.105-106
39
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Pers,2014,
hlm.304-308
27
a. Meningkatkan daya guna uang
b. Meningkatkan daya guan barang
c. Meningkatkan peredaran uang
d. menimbulan kegairahan berusaha
e. stabilitas ekonomi
f. sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
sebagai alat hubungan ekonomi internasional
Secara garis besar produk pembiayaan menurut hukum
ekonomi syariah terbagi dalam empat katagori yang dibedakan
berdasarkan tujuan penggunaanya yaitu:
3. Pembiayaan dengan prinsip jual beli (Ba’i)
Prinsip jual beli (Ba’i) adalah perinsip jual beli yang
dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan hak milik
barang atau benda ( Transfer Of Property), yang mana tingkat
keuntungan ditentukan didepan (diawal) dan menjadi bagian
harta barang yang di jual.
Pembiayaan dengan prinsip jual beli (piutang) meliputi:40
a. Pembiayaan Murabahah
pembiayaan murabahah adalah jual beli barang pada harga
asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam
40Ahmad Djazuli, lembaga Perekonomian Umat ( Jakarta: Grafindo persada,2002)
hlm.78
28
murabahah, penjualan harus memberi tahu harga produk
yang ia beli dan menentukan suatu tingkat keuntungan.41
b. Pembiayaan Salam
pembiayaan salam adalah pembiayaan yang berarti
pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari,
sedangkan pembiayaan dilakukan dimuka.42
c. Pembiayaan Istisna’
pembiayaan istisna’ adalah merupakan kontrak penjualan
antara pembeli dan pemuat barang. Dalam kontrak ini,
pembuat barang menerima pesanan dari pembeli.
Pembuatan barang lalu berusaha melalui orang lain untuk
membuat atau membeli barang menurut spesifikasi yang
telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir43
4. Berdasarkan prinsip Bagi Hasil
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip
bagi hasil adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan Musyarakah
2. Pembiayaan mudharabah
5. Pembiayaan dengan Akad perlengkap
41 Muhammad syafi’i Antonomi, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek,( Jakarta:
Gema Insani Press,2001),hlm.101
42
Muhammad syafi’i Antonomi, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek, Jakarta:
Gema Insani Press,2001,hlm.108
43
Muhammad syafi’i Antonomi, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek, Jakarta:
Gema Insani Press,2001,hlm.113
29
Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya
diperlukan akad perlengkapan. Akad perlengkapan ini tidak
ditujukan untuk mencari keuntungan, tetapi di jutukan untuk
mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Adapun jenis – jenis
akad perlengkapan ini adalah sebagai berikut:44
1. Hiwalah ( Alih hutang- piutang)
2. Rahn ( Gadai)
3. Qardh ( penyediaan dana tagihan)
4. Wakalah ( perwakilan)
5. Kafalah ( Garansi Bank)
G. Tinjauan Pustaka
Tabel 1
Penelitian terdahulu
NO Penelitian Judul
Penelitian
Metode
penelitian
Hasil penelitian
1. Sulistyo Pengembangan
Usaha Kecil Dan
Menengah Dengan
Basis Ekonomi
Kerakyatan Di
Kabupaten Malang
Kualitatif
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara
umum permasalahan UKM di
Kabupaten Malang terkait
dengan permodalan peramide
Menjadi Model Belah Ketupat
yang bercirikan ekonomi
kerakyatan. Berbagai upaya
yang efektif dalam
pengemang UKM antara lain:
penciptaan iklim usaha yang
kondusif,bantuan permodalan,
perlindungan usaha,
pengembangan
kemitraan,adanya pelatihan,
44Ahamad Djazuli, lembaga perekonominan Umat ( jakarta: Grafindo
Persada,2002) hlm.78
30
membentuk lembaga khusus,
pemantapan aosiasi,
pengembangan promosi,
pengembangan kerjasama
2. Rafki
RS,SE.M
M
Analisi Efektifitas
Penyaluran Dana
Bergulir Untuk
Ukm Di Provinsi
Kepulauan Riau
Kuantitatif
Dari hasil penelitian
pengelolan statistik ini adalah
bahwa menurut perspeltif para
penerima bantuan dana
bergulir, bantuan dari
pemerintah provinsi kepri ini
efektif untuk membantu
mereka dalam
mengembangkan usaha dan
efektif untuk mengurangi
bantuan mereka dalam
mengembangkan usaha dan
efektif untuk mengurangi
pengangguran.
3. Candri
Maharani
Puspita
Sari
Studi Efektifitas
Dana Bergulir
pada Usaha Mikro
Di Kota Kendari
(Studi Kasus Dana
PKBLD Pada PT.
Pos Indonesia
Deskriptif Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa
penyaluran dana program
kemitraan dan Bina
Lingkungan Daerah (PKBLD)
PT. Indonesia telah efektif
berdasarkan pada indikator
kualitas, kuantitas, dan
pengembalian. Sedangkan
indikator dampak pendapatan
mengalami kenaikan 50,46
perbulan.
4. Satriyawa
n Abu
Yasid
Implementasi
Kebijakan
Program Bantuan
Dana Bergulir
Badan Layanan
Umum Daerah Di
Kota Kendari
kuantitatif Hasil menunjukkan bahwa
implementasi progam bantuan
dana bergulir telah di
laksanakan tetapi dalam
perjalanannya belum
dilakukan secara optima. Hal
ini di tandai dengan adanya
beberapa factor yang menjadi
kendala atau penghambat
implementasi program
bantuan dana bergulir yaitu
struktur kerja yang sangat
birokratif, sterategi
impelementasi yang kurang
efektif, koordinasi yang
belum maksimal, tidak adanya
31
kepatuhan nasabah dalam
pengembalian dana bergulir
yang di terima, komunikasi
dalam hal ini sosialisasi yang
masih hangat minim, serta
sumber daya yang masih
sanggat terbatas yakni
kualitas staf yang masih
rendah maupun sarana
pasarana yang kurang
memadai. Setelah dilakukan
analisis terhadap
implementasi program
bantuan serta beberapa
kendala atau penghambat
implementasi program
bantuan serta beberapa
kendala atau penghambat
implementasi program
tersebut, maka saran yang
dapat diterapkan untuk
memaksimalkan implementasi
program tersebut, maka saran
yang dapat diterapkan untuk
memaksimalkan implementasi
program bantuan serta
beberapa kendala atau
penghambat implementasi
program tersebut, maka saran
yang dapat di terapkan untuk
memaksimalkan implementasi
program bantuan dana
bergulir BLUD adalah (1)
memaksimalkan struktur kerja
yang tidak terlalu brokratif,
menerapkan sterategi kerja
yang efektif yang lebih
memudahkan nasabah dalam
mengaksesbantuan.(2)mening
katkan koordinasi baik itu
pada internal BLUD maupun
kepada semua pihak yang
terkait dalam implementasi
program bantan dana bergulir,
meningkatka pemahman
nasabah terhadap pengelolaan
32
keuangan yang efektif,
mengintensikan sosialisasi
program, meningkatkan
pengetahuan staf melalui
pelatihan managerial
keuangan serta menambah
sarana prasarana yang
memadai.
5. Stefi
Sulistiyon
grum
Implementasi
pemberian Kredit
Bergulir PNPM
Mandiri Perkotaan
Kapada Usaha
Kecil Dan
Menengah (UKM)
Masyarakat
Kelurahan Jendi
Kecamatan
Selogiri
Kabupaten
Wonogiri
Kualitatif Dari hasil penelitin
menujukkan bahwa (1)
prosedur
pemberian kredit bergulir
PNPM Mandiri Perkotaan
melalui(a) tahap pengajuan
pinjaman(b) tahap
pemeriksaan pinjaman (c)
tahap putusan pinjaman (d)
tahap
realisasi (e) tahap pembinaan
pinjaman (f) tahap
pengembalian pinjaman.(2)
peranan kredit bergulir adalah
(a) membantu masyarakat
mengembangkan usaha
(b) meningkatkan
produktivitas UKM
masyarakat (c) meningkatkan
pendapatan
masyarakat (3) hambatan-
hambatan yang timbul dalam
pemberian kredit
(a) lambatnya proses
pengajuan kredit oleh UPK
(b) terjadi tunggakan
angsuran,atau kredit macet
oleh KSM (c) terjadi
penyalahgunaan nama
anggota peminjam dalam
KSM (d) kurangnya dana
pinjaman bergulir. usaha-
usaha untuk menghadapi
hambatan yang timbul (a)
memberikan layanan yang
lebih cepat kepada
masyarakat(b) melakukan
kunjungan langsung ke rumah
33
anggota KSM yang memiliki
tunggakan (c) UPK lebih teliti
dalam melakukan tahapan
pemeriksaan pinjaman.(d)
mengajukan penambahan
dana untuk pinjaman dana
bergulir dengan chanelling ke
Bank lain dan Korkot
Wonogiri untuk masyarakat
Kelurahan Jendi.
Jadi perbedaan antara penelitain terdahulu dan sekarang adalah
perdebadaan tempat, waktu dan dana bergulir yang ada di kecamatan
bajubang ini tidak evektif karna tidak sesuai dengan peraturan yang
sudah di tetapkan oleh peraturan daerah .
34
BAB 11
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini sering disebut pula
dengan pendekatan naturalistik karna penelitianya dilakukan pada
kondisi yang alamiah45
. Menurut Beni penelitian kualitatif meliputi
menetapkan fokus penelitian menilai kualitas data, menafsirkan data,
melakukan pengumpulan data atas temuan penelitian46
B. Jenis Data
1. Jenis data dalam penelitian ini dibagi kepada dua katagori yaitu data
primer dana data sekunder
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh yang
peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek
penelitian yang dilakukan. Data ini merupakan informasi –
informasi atau keterangan – keterangan berkenaan dan langsung
berkaitan dengan pokok permasalahan.
Data primer ini peneliti gunakan untuk mengetahui data
tentang dana bergulir dan pengaruhnya bagi usaha kecil dan
45 Sugiono, memahami penelitian kuantitatif (Bandung; Alfabeta,2014),hlm.1
46
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung; Pustaka Setia.
2010),hlm.183-184
35
menengah yang di salurkan badan kerja sama antar desa
terhadap perekonomian masyarakat di kecamatan bajubang.
b. Data Sekunder
Data sekunder, data sekunder adalah data yang bukan
diusulkan sendiri pengumpulannnya oleh penelitian. Data
sekunder, merupakan data atau informasi penujang penelitian
yang didapat dari studi literratur, buku, jurnal, internet, studi
kepustakan lain. Data sekunder diperoleh secara tidak langsung
media peraturan (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data
sekunder tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublkasikan. Data sekunder
dalam penelitian ini adalah arsip, dokumentasi, literatur
perpustakaan lainya.
C. Populasi dan sampel
a. Populasi
Populasi adalah sekumpulan karateristik dan orang, binatang,
tanaman, atau suatu benda yang akan di observasi. 47
Nazir
menyatakan bahwa, “populasi adalah berkenaan dengan data, bukan
orang atau bendanya.”48
Populasi adalah wilayah generalistis yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
47
Sukestiono, Statistik Dasar, ( Yogyakarta : ANDI, 2014), hlm. 142 48
Online.blogspot.com.akses. Akses Juli 2018
36
dan kemudian ditarik kesimpulan.49
Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh masyarakat desa batin kecamatan bajubang kabupaten
batang hari yang berjumlah 112 kelompok dari setiap kelompoknya
berjumlah 5 orang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang sengaja dipilih
secara reprenstatif (mewakili).50
Menurut Prof.Dr.Suharsimi
Arikunto, Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di
teliti.51
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, misalnya kana
keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka penelitian dapat
menggunakan sampel yang di ambil populasi itu.52
sampel dalam
penelitian ini adalah 19.6% dari jumlah populasi kelompok yaitu 22
kelompok
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data di lapangan menggunakan tiga buah cara
yaitu:
1. Observasi
49
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung:
ALFABETA,2012)hlm.80 50
Ibid,hlm142 51
http://www.landasanteori, Akses juli 2018 52
Sugiono, Metode Penelitian.hlm.81
37
Metode observasi merupakan kegiatan pemuatan perhatian semua
objek dengan menggukan seluruh indra.53
Jenis observasi yang
diaplikasikan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur,
dimana dalam melakukan pengamatanya, penelitian menggunakan
intrumen yang sudah buku dengan mempedomankan rambu-rambu
pengamatan.54
2. Wawacara (interview)
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dalam dua orang atau lebih bertahap muka
mendengarkan secara langsug informasi – informasi atau
keterangan.55
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara
penelitian dan responden, metode ini di gunakan untuk
mendapatkan data dengan cara bertatap muka langsung dengan
responden.
3. Dokumentasi
Menurut Guba dan Lincoln mendefinisikan record adalah
setiap pernyataan tertulis yang di susun oleh seorang atau lembaga
untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau pengkajian akunting.
53 Ibid.
54
Suharmisi Arikunto, Prosedur Penelitian ( Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hlm.156 55
Cholid Narbuko dan Abu achmadi, Metodologi penelitian, cet. Ke-8, (jakarta:
PT. Bumi Aksara,2007),hlm.83 55
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2013),hlm. 216
38
Sedangkan dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film.56
Dokumen tertulis baik berupa buku, majalah, arsip – arsip dan karya
– karya orang lain yang dibutuhkan penelitian. Serta data dari
obserpasi atau pengamatan dan wawancara berupa data catatan
harian, gambaran atau kumpulan foto, vidio atau film yang
menunjang pendokumentasi dalam penelitian ini. Untuk
pendokumentasi sangat membantu alat yang sangat mendukung
seperti kamera.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kuantitatif dilakukan sejak
sebelum memasuki lapangan, dan selama di lapangan. Dalam hal ini
Nasution sebagaimana dikutif oleh Sugiyono, menyatakan bahwa
analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah.
Sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai pada tahap
penulisan laporan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi
peneliti selanjudnya sampai jika dimungkinkan teori yang grounded.
Namun dalam penelitian kualitatif. Analisis data lebih difokuskan
selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data57
1. Data Reduction (Reduksi Data)
57
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung; alfabeta,2014), hlm.90
39
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci.58
Reduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan membuang
yang tidak perlu. Dengan data yang direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.59
Seacara operasionalnya, dalam teknik reduksi data ini,
selanjudnya besar data mentah yang peneliti peroleh dan kumpulan
di lapangan akan peneliti susun dalam bentuk catatan lapangan,
selinan wawancara, salinan dokumentasi. Setelah dipilih seperti itu,
maka penelitian akan mudah untuk melakukan proses reduksi dan
penyeleksian dari data mentah yang terserak itu mengkerucut
menjadi sejumlah data yang penting-penting saja dan berkaitan
memang dengan penelitian ini
2. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan
sejenisnya. Dalam hal in Melis dan Huberman menyatakan bahwa
58 Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian (Bandung; Pustaka
Setia,2008),hlm.200
59
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D (Bandung: Alfabeta,2007), hlm.338
40
yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
Penelitian melakukan teknik men-display-kan data ialah
dengan tujuan memudahkan penelitian untuk memahami apa yang
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang yang
sudah ditemukan tersebut.
Secara operasionalnya, setelah data direduksi, tahap
selanjudnya penelittian akan merangkai dan mensistematikan data-
data sesuai pada tempatnya menyesuaikan dengan kepentingan
laporan penelitian. Sehingga data yang telah direduksi itu menjadi
suatu argumen-argumen yang menjelaskan dan mempunyai arti dan
bermakna.
3. Verifikasi Data
Verifikasi dan penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir
dalam proses analisis data penelitian kualitatif. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif diharapkan dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal.60
Kesimpulan dalam penelitian yang
diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya
berupa dekripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
samar-samar sehingga melakukan sejumlah obsevasi terhadap
catatan pembukuan retribusi.
60
Beni Ahmad Saebeni, Metode Penelitian (Bandung: pustaka
setia.2008),hlm.202
41
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermuda penulisan dalam penyajian pembahasn
dalam masalah-masalah yang ada, maka penulis menyusun secara
sistematis dari pendahuluan, teori, pembahasan dan terakhir
kesimpulan.
1. Bab pertama merupakan pendahuluan yang di dalamnya memuat
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujjan dan kegunaan
penelitian, kerangka teori dan tinjauan pustaka
2. Bab kedua merupakan cara penulis menyelesaikan penelitian atau
di sebut dengan metode penelitian yang didalamnya memuat
tentang tempat dan waktu penelitian, pendekatan penelitian, jenis
dan sumber data, unit analisis data, instrumen pengumpulan data,
teknik analisis data, dan sistematikan penulisan .
3. Bab ke tiga merupakan gambaran umum lokasi penelitian yang di
dalamnya memnuat tentang aspek geografis, aspek pemerintahan
dan aspek gambaran umum badan kerja sama antar desa.
4. Bab ke empat merupakan hasil penelitian dan pembahasan.
5. Bab ke lima merupakan penutup yang isinya terdapat kesimpulan
dan saran-saran
42
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat lembaga Pengelolaan Dana Bergulir
Pendirian lembaga pengelolaan dana bergulir di awali dengan di
terbitkannya Undang-Undang Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003
yang di dalamnya terdapat perubahan mendasar dalam ketentuan
pengelolaan Keuangan Negara. Sejalan dengan itu, pemerintah telah
menerbitkan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun
2004, khususnya pasal 68 dan 69 yang secara spesifik mengatur tentang
perlunya peran Badan Layana Umum (BLU) yang dapat meningkatkan
pelayana kepada masyarakat dalam rangaka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.61
Peran koperasi, Usaha Mikro, Usaha kecil dan Menengah
(KUMKM) sangat penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan
potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi
ekonomi yang mempunyai ciri-ciri demokratis, kebersamaan, kekeluargaan,
dan keterbukaan. Pemerintah dalam hal ini Kmenetrian Negara Koperasi
dan UKM memiliki Komitmen untuk memperokokoh permodalan
KUMKM serta mengembangkan lembaga keuangan KUMKM, mengingat
bahwa permodalan merupakan salah satu sumber kekuatan bagi
pengembangan usaha KUMKM. Program penyaluran dana bergulir dengan
persyaratan yang mudah dan pemberian fasilitas penjamin kredit, yang di
61
LPBD-KUMKM, Sejarah Singkat Dana Bergulir . artikel diakses pada 1 juli
2018 dari http:www.danabergulir.com/sejarah_singkat_LPBD
43
kelolah unti organisasi di lingkungan kementrian Negara Koperasi dan
UKM62
B. Letak Geografis dan demografis
Gambar 1: Letak geografis BKAD Kec. Bajubang
1. Data Geografis dan Demografis
Batas wilayah :
Utara : kabupaten tanjung jabung barat
Selatan : kabupaten sarolangun
Barat : kabupaten tebo
Timur : kabupaten muaro jambi
Kecamatan bajubang meliputi secara keseluruhan
2. Data Demografis
a. Kependudukan
62 LPDB-KUMKM, Rencana Sterategis Bisnis,( jakarta: LPDB-
KUMKM.2006)hlm.1-2
44
b. Sisial Budaya
c. Data administratif
Kecamatan bajubang terletak di kabupaten batang hari yang
terdiri dari 10 desa dengan meliputi wilayah :
1. Kelurahan bajubang
2. Desa ladang peris
3. Desa penerokan
4. Desa batin
5. Desa pompa air
6. Desa petajen
7. Desa mekar sari ness
8. Desa mekar jaya
9. Desa bungku
10. Desa sungkai
C. Visi dan Misi BKAD Tahun Anggaran 2017
Visi :“ Meningkatkan Kehidupan Ekonomi Warga Kecamatan
Bajubang yang lebih Maju, Mandiri, cerdas, Terampil dan
Berkualitas “
Misi : 1. Menjadikan BKAD sebagai pengelola yang transparasi dan
akuntabel
4. menciptakan pelayanan yang baik sehingga menjadi
pedoman dan dapat dipercaya masyarakat
5. mampu menjadi Organisasi yang kuat dan pemersatu
masyarakat
45
berorientasi kepada masyarakat miskin63
D. Tujuan Dana Bergilir
1. program dana bergulir bertujuan yaitu:
a) membantu memperkuat modal usaha guna pemberdaya koperasi
dan UMKM
b) mengingkatkan aktivitas ekonomi pedesaan
c) mengingkatkaaan volume usaha koperasi dan UKM
4. meningkatkan penyerapan tenaga kerja
5. meningkatkan semanggat koperasi
6. meningkatkan pendapatan anggota, dan
7. membangkitkan etos kerja
2. tujuan khusus dana bergulir adalah:
a). Untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat
b). Untuk usaha menengah, kecil, mikro, dan koperasi
c). Pada akhirnya dapat mengurangi jumlah penduduk miskin dan
mendorong pertumbuhan ekonomi
E. prinsip pelestarian dana bergulir
a. bertumpuh pada pembanguna manusia adalah masyarakat hendaknya
memiliki kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya
pembanguna manusia dari pada pembanguna fisik semata
63
Peratuan daerah kabupaten Batang Hari Nomor 5 tentang BKAD
46
b. otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan kewenagan mengatur
diri secara mandiri dan bertanggung jawab tanpa intervensi negatif
dari luar
c. desentralisasi adalah memberikan ruang yang lebih luas kepada
masyarakat untuk mengarah kegiatan pelestarian pembanguna
sektoral dan antar desa yang bersumber dari pemerintah dan
pemerintah daerah sesuai kapasiats masyarakat.
d. berorientasi kepada masyarakat miskin adalah segala keputusan yang
diambil berpihak kepada masyarakat miskin
e. pastisipatif adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses
atau tahapan program dan pengawasannya mulai dari tahap
sosialisasi perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian kegiatan
dengan memberikan sumbanngan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk
materil
f. kesetaraan dan keadilan gender adalah masyarakat baik laki-laki dan
perempuan mempunyai kesetaran dalam perannya disetiap tahapan
program dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan,
kesetaraan juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan pada saat
situasi konflik
g. demokrasi adalah mayarakat mengambil keputusan pembangunan
secara musyawarah mufakat.64
64
Peraturan bupati batang hari nomor 11 tahun 2013 pasal 4
47
F. Struktur Organisasi Badan Kerja Sama Antar Desa65
65
Dokumentasi, loc.it
BKAD
KETUA : SUGENG,SH
WAKIL KETUA : JUMADI,S.Ag
Sekretaris : maryani,s.pd.I
Bendahara : rina fitriyanti,s.pd
BPUK BKAD
KETUA:SUPARDIN
ANGGOTA: MARTAVERI
PENGURUS UPK
KETUA:NURHIDAYAH,
SP
BENDAHARA: RENI
ASTUTI,SE
TIM VERIFIKASI
JAMARI
SIROYUDIN,SE
CAMAT SELAKU PEMBINA
AGUNG WIHADI,S.PD
KASI PMD
SUMARNI,SH
KASIH
PEMERINTAH
PENDAMPING DESA
TIM PENDANAAN
MUHAMMAD SYARIF
TIM PENYEHAT PINJAMAN(TP2)
DESWIKA EDRIYANI
BKD
ANGGOTA MASYARAKAT
48
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Dana bergulir dan pengaruhya bagi usaha kecil dan menengah
terhadap kesejahteraan masyarakat.
1. Dana bergulir
Lembaga Pengelolaan dana bergulir sebagai alternatif
keuangan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. pada saat ini,
banyak kebijakan – kebijakan pemerintah permasalahan ekonomi
yang langsung menyentuh kepentingan rakyat kecil. Sebagai salah
satu lembaga yang di dirikan demi memenuhi kebutuhan para
pengusaha kecil dan menengah dalam masalah permodalan, juga
memegang peran penting dalam memberdayakan ekonomi
masyarakat.
Dengan demikian, lembaga pengelolaan dana bergulir bisa
menjadi alternatif dari lembaga keuangan bagi UKM dalam
memperoleh struktur permodalannya, sehingga dapat bersaiang dan
lebih berkembang di masa yang akan datang.
lembaga pengelolaan dana bergulir dalam pemberdayaan
masyarakat sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi lembaga
pengelolaan dana bergulir sebagai lembaga layanan umum ternyata
memiliki peran yang steragis dalam pemberdayaan perekonomian
rakyat. Dengan kontribusi yang telah diberikan oleh sektor UKM
terhadap perekonomian Indonesia baik kontribusi terhadap
penyerapan tenaga kerja, sehingga pemerintah bisa lebih
memberikan perhatian kepada UMKM, misalnya dengan lebih
49
banyak membuat program atau kebijakan yang mendukung tumbuh
kembangnya UMKM.
2. Mengembangkan usaha kecil dan menengah
Table 1.1
Data Perkembangan Usaha Kecil Dan Menengah Di Desa Batin
No
Nama
Kelompok
Tingkat
pendidikan
Jenis usaha
Rata – Rata Pendapatan
Perbulan
Sebelum
Meminjam
Sesudah
Meminjam
1. Al
muawwanah
SD Pedagang
manisan
1.200.000 1.600.000
2. Al
muawwanah
1
SD Gelontongan 900.000 1.200.000
3. Seroja 11 SD Perkebunan
sayur -
sayuran
1.400.00 1.800.00
4. Mifthul
jannah
SD Pedagang
kaki lima
850.000 1.000.000
5. Tunas baru SD Kerajinan
rumahan
1.250.000 1.700.000
6. Alhidayat SMP Pecel lele 1.360.000 1.500.000
7. Batin baru SMP Fashion 1.650.000 1.810.00
8. Tulip SMP Otomotif 800.000 1.000.000
9. Teratai SMP Toko
sembako
1.580.000 1.720.000
10. Aman 1 SMP Toko bumbu 1.800.000 2.000.000
11. Bani latif SMP Perabotan 973.000 1.300.000
12. Al iklas SMP Warung
kopi
1.750.000 2.100.000
13. Amanah SMA Rumah
makan
1.000.000 1.200.000
14. Al
munawaroh
SMA Budi daya
ikan
1.110.000 1.500.000
15. Anggrek
Indah
SMA Ternak
jangkrik
1.780.000 2.210.000
50
16. Nurul huda SMA Penjahit 1.450.000 1.820.000
17. Nurul huda
1
SMA Warung
sarapan pagi
1.530.000 1.820.000
18. Kebalen 1 SMA Peralatan
pertanian
1.000.000 1.240.000
19. Alfalah SMA Poto copy
dan ATK
1.380.000 1.520.000
20. Sakura SMA Penjual kue 1.420.000 1.630.000
21. Mawar SMA Butik 1.670.000 1.900.000
22. Kebalen 11 SMA Ternak sapi 1.480.00 2.200.000
Sumber data : wawan cara anggota yang meminjam dana bergulir
Berdasarkan data di atas kelompok yang meminjam dana bergulir
rata- rata terjadi peningkatan pendapatan setelah meminjam dana
bergulir, jadi tujuan dana bergulir berkembang dengan baik dan
kelompok yang meminjam bisa di katakana sejahtera
perekonomiannya. Peningkatan pendapatan masyarakat di dukung
dari sumber daya manusia dan kinerja karyawan di dalam
pengelolaan BKAD yang ada di Desa Batin Kecamatan Bajubang.
Oleh karna itu, untuk memberi pelayanan yang lebih profisional kepada
UMKM, kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah membentuk lembaga pengelola dana bergulir untuk
menyalurkan dana bergulir kepada sektor UMKM. Dengan adanya
lembaga pengelolaan dana bergulir ini di harapkan dapat membantu
para pelaku usaha UMKM untuk mengatasi masalah utama yang
dihadapi oleh UMKM yaitu masalah permodalan, sehingga UMKM
bisa berkembang baik dari segi kualitas produk yang dihasilkan.
51
3. meningkatkan kesejahteraan
tingkat kesejahteraan merupakan konsep yang digunakan
untuk menyatakan kualitas hidup suatu masyarakat atau individu di
suatu wilayah pada satu kurun tertentu. Konsep kesejahteraan yang
dimiliki bersifat relatif, tergantung bagaimana penelitian masing –
masing individu terdapat kesejahteraan itu sendiri.
Menurut suyanto menjelaskan dari beberapa aspek
kesejahteraan rumah tangga yang tergantung pada tingkat
pendapatan petani, pendapatan petani yang tidak sesuai dengan
pengeluaran rumah tangga akan mengakibatkan status taraf hidup
rumah tangga tersebut.
Kesejahteraan masyarakath hanya dapat terlihat melalui suatu
aspek tertentu. Oleh karna itu kesejahteraan masyarakat dapat
diamati dari berbagai apek yang spesifik yaitu:
a. pendidikan
maju tidaknya suatu bangsa terletak pada kodisi tingkat
pendidikan masyarakatnya. Semakin tinggi pendidikan , maka
semakin maju bangsa tersebut. Pemerintah berharap tingkat
pendidikan semakin membaik, dan tentuny akan berdampak
pada tingkat kesejahteraan penduduk.
b. taraf dan pola konsumen atau pengeluaran rumah tangga
pengeluaran rumah tangga juga merupakan salah satu indicator
yang dapat memberikan gambaran keadaan kesejahteraan
52
penduduk. Semakin tinggi pendapatan, maka porsi pengeluaran
akan begeser dari pengeluaran untuk makanan ke pengeluaran
bukan makanan. Pergeseran pola pengeluaran terjadi kerna
elastisitas permintaan terhadap makanan pada umumnya rendah,
sebaliknya elastisitas permintaan terhadap barang bukan
makanan pada umumnya tinggi
c. perumahan dan lingkungan
manusia membutuhkan rumah disamping sebagai tempat tinggal
untuk berteduh atau berlindung dari hujan dan panas juga tempat
berkumpul para penghuni yang merupakan satu ikatan keluarga.
Secara umum, kualitas rumah tinggal menunjukan tingkat
kesejahteraan suatu rumah tangga, di mana kualitas tersebut
ditentukan oleh fisik rumah tersebut. Berbagai fasilitas yang
mencerminkan kesejahteraan rumah tangga tersebut dapat di
lihat dari luas lantai, sumber air minum, dan fasilitas tempat
buang air besar, kualitas perumahan yang baik dan penggunaan
fasilitas yang memadai akan memberikan kenyamanan bagi
penghuninya.66
B. sistem kinerja dalam menyalurkan dana bergulir bagi usaha kecil
dan menengah terhadap kesejahteraan masyarakat ?
1. Syarat syarat pengajuan dana
a. Cover/sampul proposal
66
Putri Lepia Canita. Analisis Pendapatan Dan Kesejahteraan Rumah Tangga
Petani Pisang Di Kecamatan Padang Cermin Kabupten Pesawaran, hlm.19-22
53
b. Surat pengantar
c. Usulan kegiatan SPP
d. Data umum Desa/kel
e. Pinjaman SPP
1. Berita Acara Musyawarah kelompok yang sudah
ditandatangan lengkap
2. Notulen rapat
3. Daftar hadir peserta musyawarah
f. Daftar anggota kelompok
g. Daftra calon penerima manfaat SPP
h. Anggaaran penghasil dan biaya hidup calon peminjam
i. Yang membuat pernyataan (jaminan dan nilai)
j. Surat pernyataan tanggung rentang materai 6000
k. Surat permohonan kredit TTD lengkap
l. Daftra anggota kelompok
m. Surat pernyataan kelompok
n. Surat kuasa menjual
o. Surat pernyataan persetujuan suami/ahli waris
p. Surat pernyataan kepala desa/lura
q. Peta lokasi kegiatan SPP
r. Fotocopy indentitas diri/KTP
s. Fotocopy Kartu Keluarga
t. Fotocopy Kartu Angsuran Kredit (Kel. Lama)
u. Fotocopy jaminan
Setelah persyaratan – persyaratan diatas telah terpenuhi
oleh nasabah/peminjam dan bergulir , maka BKAD memeriksa
kelengkapan persyaratan yang telah di tentukan oleh pihak BKAD
kemudian apa bila persyarata tersebut sudah di anggap layak
maka dana siap di cairkan sesuai dengan jaminan yang telah di
sepakati.
54
2. Sistem Penyaluran Dana Bergulir
a. BKAD ( Badan Kerja Sama Antar Desa)
Badan Kerja sama Antar Desa (BKAD) adalah
lembaga lintas desa yang dibentuk secara sukarela atas dasar
kesepakatan dua atau lebih beberapa desa disuatu wilayah
dalam satu kecamatan dan atau atar kecamatan dengan suatu
maksud dan tujuan tertentu. BKAD pada walnya dibentuk
untuk melindungi dan melestarikan hasil-hasil program yang
terdiri kelembagaan UPK, sarana prasarana, hasil kegiatan
bidang pendidikan, hasil kegiatan bidang kesehatan dan
perguliran dana.
Dalam kaitannya dengan Unit Pengelola Kegiatan
(UPK), maka fungsi BKAD adalah merumuskan, membahas,
dan menetapkan rencana sterategi untuk pengembangan UPK
dalam bidang pengelolaan dana bergulir, pelaksanaan
program, dan pelayanan usaha kelompok. BKAD juga
berperan dalam pengawasan, pemeriksaan, serta evaluasi
kinerja Unit Pengelola kegiatan.
b. BP-UPK ( Badan Pengawasan Unit Pengelola Kegiatan)
BP-UPK berperan dalam mengawasipengelolaan
kegiatan, administrasi, dan keunangan yang dilakukan
oleh Unit Pengelola Kegiatan. Badan Pengawas Unit
Pengelola Kegiatan dibentuk melalui musyawarah antar desa,
55
sekurang-kuarangnya tiga orang terdiri dari ketua dan
anggota. BP-UPK menjalankan tugas ini berdasarkan
penugasan yang diperoleh oleh Musyawarah Antar
Desa (MAD)/ Badan Kerja Sama Antar Desa ( BKAD).
c. Tim Verifikasi (TV)
Tim pendanaan sebagai organisasi yang otonomi
dibawah BKAD harus memiliki SOP ( yang disetujui
dan ditetapkan MAD) yang mengatur seluruh aspek
dan mekanisme kerja organisasi. Tim pendanaan secara
profesional bekerja sebagai mitra dan berdampingan dengan
UPK.
Tim pendanaan kegiatan harus dapat memastikan
bahwa seluruh pendanaan yang dilakukan oleh UPK sesuai
dengan perencanaan dan ketentuan yang telah ditetapkan
BKAD melalui MAD. Kopetensi dan kemampuan tim
pendanaan kegiatan meliputi perencanaan penganggaran,
pengambilan keputusan, dapat bersikap independent, teliti
dan konsisten.
d. Tim Pengamatan
Tim pengamatan adalah anggota masyarakat yang
dipilih untuk memantau dan mengamati jalanya proses
musyawarah antar desa, serta memberikan masukan dan
saran agar MAD dapat berlangsung secara partifipatif.
56
e. Unit Pengelola Kegiatan (UPK)
Peran UPK adalah sebagai unit pengelola dan operasional
pelaksanaan kegiatan antar desa. Pengurus UPK sekurang-
kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara.
Pengurus UPK berasal dari anggota masyarakat yang
diajukan oleh desa berdasarkan hasil musyawarah desa dan
selanjutnya di pilih dalam musyawarah antar desa.
UPK mendapatkan penugasan MAD/BKAD untuk
menjalankan tugas pengelolaan dana program dan tugas
pengelolaan dana perguliran.
Ibu wiji asri selaku peminjam dana bergulir dalam
wawan cara menjelaskan bahwa :
Masyarakat yang meminjam dana bergulir harus memiliki
usaha dan memiliki kelompok67
3. Sistem Pembayaran Angsuran Pinjaman Dana Bergulir
ibu nur Hidayah SP selaku ketua UPK dalam wawan cara
menjelaskan bahwa :
Angsuran setiap bulannya yang harus dibayar oleh masing-
masing penerima di bayar oleh ketua masing – masin setiap
kelompok. Dana pinjaman dapat dikembalikan dengan jangka
waktu yang sudah di tentukan oleh BKAD, angsuran yang di
lakukan mulai tanggal 1 sampai dengan 10. Apabila terdapat
penerima kredit yang tidak dapat mengembalikan dana
pinjaman atau dikenal dengan kredit macet, maka penerima
kredit akan di kenai sanksi yaitu tidak akan di berikan
kesempatan kembali untuk meminjam dan jaminan yang berupa
surat surat berharga seperti surat tanah, BPKB motor yang di
67
Wawancara dengan ibu wiji asri selaku peminjam dana bergulir, Kamis 12 Juli
2018.
57
berikan kepada BKAD akan di tahan sampai dengan ia bisa
mengembaikan dana yang di pinjam . 68
D. Contoh Angsuran
Angsuran kelompok = pokok + jasa
Pokok = jumlah jamina = 5.000.000 = 277,777,8
Lama pinjaman 18 bulan
Jasa = jumlah jaminan × 1 %
5.000.000 × % = 50.000
Pak sugeng selaku ketua Badan Kerja Sama Antar Desa dalam
wawan cara menyatakan bahwa : “Pembayaran setiap bulan
tergantung dengan kesepakatan antara peminjam dengan badan kerja
sama antar desa”.69
Ibu Nurhidayah,Sp selaku ketua Unit Pengelola Kegiatan dalam
wawan caranya menyebutkan “Pinjaman dana bergulir minimal Rp.
5.000.000 dan pinjaman maksimal Rp. 20.000.000”70
Table 1.3
Nama kelompok yang meminjam dana bergulir
di BKAD kec bajubang
No Nama kelompok Jumlah kelompok Persentase
1. Bajubang 14 12.5%
2. Lading pasir 8 7.14%
Penerokan 16 14.2%
68
Wawan cara dengan ibu Nur Hidayah, SP selaku ketua Unit Pengelola
Kegiatan di kantor BKAD, Kec. Bajubang Senin , 2 Juli 2018 69
wawan cara dengan bapak Sugeng SH selaku ketua Bada Kerja Antar Desa,
Kec. Bajubang Senin, 2 Juli 2018 70
Wawan cara dengan ibu Nurhidaya.SP selaku ketua Unit Pengelola Kegiatan di
Kantor BKAD,Kec. Bajubang, Rabu, 25 Juli 2018
58
4 Batin 22 19.6%
5. Pompa air 11 9.82%
6. Petajen 14 12.5%
7. Mekar sari ness 7 6.25%
8. Mekar jaya 7 6.25%
9. Bungku 10 8.92%
10. Sungkai 3 2.67%
Jumlah 112 100
Sumber data: dokumentasi kantor BKAD Kecamatan
Bajubang
Ibu maryani,S.Pd.I selaku sekertaris Badan Kerja Sama Antar
Desa dalam wawan cara ini menyatakan bahwa:
Di dalam penyaluran dana bergulir ini usaha yang berbentuk
pribadi tetapi cara peminjaman dengan cara berkelompok, setiap
kelompok memiliki lima sampai dengan enam orang terdiri dari
ketua, sekertaris, bendahara. Masyarakat yang meminjam biasa
nya memiliki kekurangan modal. 71
71
Wawan cara Ibu Maryani,S.Pd.I selaku sekertaris BKAD Kec. Bajubang selasa
3 Juli 2018
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peran dana
bergulir bagi usaha kecil dan menengah terhadap kesejahteraan
masyarakat kecamatan bajubang di tinjau dari ekonomi syariah, secara
umum tidak sesuai dengan ekonomi syariah, secara khusus dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. lembaga pengelolaan dana bergulir sebagai lembaga layanan
umum ternyata memiliki strategis dalam pemberdayaan
perekonomian rakyat. Dengan adanya lembaga pengelolaan dana
bergulir ini di harapkan dapat membantu para pelaku usaha UKM
untuk mengatasi masalah utama yang dihadapi oleh UKM yaitu
masalah permodalan, sehingga UKM bisa berkembang baik dari
segi kualitas produk yang dihasilkan.
2. Sistem penyaluran dana bergulir yang ada di Kec. Bajubang ini
tidak sesuai dengan peraturan yang ada, masyarakat yang
meminjam dana bergulir hanya 60 % yang menggunakan dana
dengan semestinya dan 40% masyarakat yang meminjam hanya
untuk keperluan pribadi.
B. Saran – Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat disajikan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
60
1. Mengingat bahwa prosedur penyaluran dana bergulir pada UKM di
kecamatan bajubang kabupaten batang hari, terdapat ketidak pastian
dalam penyaluran bantuan kredit, di kabupaten Batang Hari
Kecamatan Bajubang.
2. Penelitian selanjutnya di harapkan membahas terkait pengembalian
dana bergulir, hal ini menjadi menarik dan penting untuk di teliti
mengingat pengembalian dana bergulir yang kurang baik, sehingga
dana yang di berikan dapat tertagih secara tepat waktu. Masih sedikit
penelitian tentang pengembalian kredit dana bergulir dengan objek
penelitian di UKM terkait dana bergulir di harapkan akan
bermanfaat bagi lembaga pemerintah.
C. Penutup
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah
SWT. Yang telah memerikan ahmat serta hidayah-Nya, sehingga skipsi
ini dapat terselesaikan dengan baik. Segenap upaya dan kemampuan
telah penulis curahkan dalam pembuatan skripsi ini, namun penulis
sangat menyadari keterbatasan dan kekurangan yang di miliki oleh
setiap manusia. Tentunya, masih banyak kesalahan dan kekurangan
yang dijumpai dalam penulisan, sehingga penulis sangat mengharapkan
kitikan saran dan saran yang membangun demi kesempurnaan skipsi ini.
Akhirnya tiada kata yang terucap kepada Allah SWT, penulis mohon
diberi petujuk dan berserah diri kepada-Nya. Semoga karya yang
sederhana ini dapat ridho dari SWT, dan member manfaat bagi penulis
61
pribadi para pembaca pada umumnya dan para mahasiswa Ekonomi
Islamdi Fakultas Febi UIN STS Jambi. Semoga kajian ini dapat
dijadikan kajian lebih lanjut dan mendalam terutaa sebagai penambah
ilmu pengetahuan.
62
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Toha, Al-qur’an Terjemahan, Semarang asy-syifa 1998
Abdullahi Ahmed An-Na’im, Dokunstruksi Syariah, Yogyakarta: Pustaka
Belajar Glagah,1994
Ahmad Djazuli, lembaga perekonomian Umat Jakarta: Grafindo
persada,2002
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, Bandung; Pustaka Setia. 2010
Cholid Narbuko dan Abu achmadi, Metodologi penelitian, cet. Ke-8,
jakarta: PT. Bumi Aksara,2007
Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi,(Jakarta: kencana Prenada Media
Grup,2009)
E. Saifullah, Ekonomi Pembangunan Islam, Penerbit: Gunungdjati Pree,
2012
Euis Amalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran
LKM dan UKM di Indonesia, Jakarta: Rajawali Press,2009
Frianto Pandia, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, Jakarta: Rineka
Cipta,2012
Hamadi Hamidi, Jejak-Jejak Ekonomi Syariah, Jakarta: Senaya Abadi
Publishing, 2003
Ismail, Perbankan Syariah, jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011,
Kanisus, membuka Usaha kecil, Yogyakarta Anggota IKAPI
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya,2013
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta:( UPP) AMP
YKPN,2005
Muhamad Nadratuzzaman Hosein, Lembaga Bisnis Syariah, cet. Ke-4,
Jakarta: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah,2008
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta: Rajawali pers,2014,
Muhammad syafi’i Antonomi, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktek,
Jakarta: Gema Insani Press,2001
Slamet Wiyono, Cara Mudah Memahami Akutansi Perbankan Syariah, cet.
Ke-2, Jakarta: PT Grasindo, Jalan Palmerah Selatan, 2006
Sugiono, memahami penelitian kuantitatif, Bandung; Alfabeta,2014
Suharmisi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Ainun Jariah, Masjaya dan Djumadi Evaluasi Penyaluran Bantuan Kredit
Bergulir Pada Usaha Kecil Dan Menengah Kutai Barat
Achma Hendra Setiawan dan Tri Wahyu Rejekiningsih, 2009 Dampak
Program Dana Bergulir Bagi Usaha Kecil dan Menengah (
UKM ) semarang: Fakultas Ekonomi Universitas diponegoro
Danang Faizal Furqon” Pengaruh Modal Kerja, Lama Usaha, Dan Sikap
Kewirausahaan Terhadap Pengusaha Lanting Di Lembaga
Duwur, Kecamatan Kuwarasan, Kaupaten Kebumen
Dahnil sukarno hatta lembaga pengelolaan dana bergulir koperasi dan
Usaha Mikro, Kredit dan menengah ( LPBD-KUMKM)sebagai
Alternatif Lembaga Keuanagn dalam perberdayaan Ekonomi
Rakyat
Pradnya paramitra hapsari dkk, pengaruh pertumbuhan usaha kecil dan
menengah (UKM) terhadap pertumbuhan ekonomi daerah (studi
di pemerintah kota batu) Fakultas Ilmu Adminstrasi, Universitas
Brawijaya
Rosmiati, Analisi Program Bantuan Modal Kredit Usaha Penguatan
Ekonomi Masyarakat (KUPEM) Oleh Pemerintah Kota Jambi
Terhadap Pembangaunan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
Di Kota Jambi ( Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jambi )
Sari Surya, 2011 Analisis Kinerja dana Bergulir PNPM mandiri Di
Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang ,
Satriyawan Abu Yasid Implementasi Kebijakan program Bantuan Dana
Bergulir Badan Layanan Umum Daerah Di Kota Kendari
Sulistyo, Pembangunan Usaha Kecil Dan Menengah Dengan Basis
Ekonomi Kerakyatan Di Kabupaten Malang
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Ummi Mayaddah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tgl Lahir : Pulau Kijang, 20
Juli 1995
NIM : SES141549
Alamat : Telanai Pura, Jln. Al- fitiyah No.133c
Nama Ayah : Hasanuddin
Nama Ibu : Siti Aminah
Pekerjaan Orang Tua : Petani
Alamat Orang Tua : Jln. SMP Lrg. Cempaka Rt 007 RW 002
Kec. Reteh Kel. Pulau Kijang . Kab. Indra
GiriHilir Prov Riau
B. Riwayat Pendidikan
No pendidikan Tahun Alamat
1. SD Negeri 003 Pulau Kijang 2002 - 2008 Pulau Kijang
2. SMP Islam Al-Husniyah Pulau kijang 2008 - 2011 Pulau Kijang
3. SMA Negeri 1 Reteh Pulau Kijang 2011 - 2014 Pulau Kijang
4. UIN STS Jambi 2014 Muaro Jambi