dampak pembangungan terhadap lingkungan

68
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan sekitar kita masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang menjadi habitat bagi berbagai jenis hewan kini sudah berubah menjadi pemukiman-pemukiman penduduk, pabrik, area perbelanjaan, lahan pertanian, dan sebagainya. Hal ini akan menimbulkan dampak yang luas bagi kehidupan kita dimasa yang akan datang. Seperti banjir, tanah longsor kepunahan berbagai satwa langka, ketersediaan air bersih yangterbatas dan sebagainya, hingga berujung pada pemanasan global. Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat. Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan yang harus digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin banyak penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian akan semakin menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya

Upload: arif-dwi

Post on 29-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

   Jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu, lingkungan sekitar

kita masih begitu alami dan sejuk, banyaknya lahan hutan yang menjadi habitat

bagi berbagai jenis hewan kini sudah berubah menjadi pemukiman-pemukiman

penduduk, pabrik, area perbelanjaan, lahan pertanian, dan sebagainya. Hal ini

akan menimbulkan dampak yang luas bagi kehidupan kita dimasa yang akan

datang. Seperti banjir, tanah longsor kepunahan berbagai satwa langka,

ketersediaan air bersih yangterbatas dan sebagainya, hingga berujung pada

pemanasan global.

Pembangunan tidak dapat dihentikan, sebab pembangunan berbanding

lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan masyarakat.

Semakin banyak penduduk, maka semakin banyak pula lahan yang harus

digunakan untuk membuat pemukiman tempat tinggal mereka, semakin banyak

penduduk maka semakin banyak pula kebutuhan akan bahan pokok yang

menyebabkan pembangunan industry dan lahan pertanian akan semakin

menjamur. Oleh karena itu, dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk yang

ikut menambah jumlah pembangunan, kita hanya dapat melakukan pembangunan

yang ramah terhadap lingkungan, dan  saling menguntungkan antara kehidupan

manusia dan kehidupan makhluk hidup lainnya serta lingkungan sekitar kita

tinggal agar terjaga selalu keseimbangan lingkungan .

   Oleh karena itu, kami membuat makalah ini, agar dapat membantu

pembaca agar dapat mengetahui dampak-dampak apa saja yang dapat ditimbulkan

dengan pembangunan yang asal-asalan yang tidak memperhatikan kondisi

lingkungan sekitar. Kami berharap pembaca sadar akan pentingnya pembangunan

yang ramah akan lingkungan, mengingat sangat sulit bagi kita untuk

Page 2: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

menghentikan laju pertumbuhan penduduk yang menjadi salah satu faktor

pembangunan yang masih berlangsung sekarang, kita hanya dapat melakukannya

dengan melakukan pembangunan yang ramah dengan lingkungan. Maka dari itu,

kami menuliskan pula beberapa solusi yang akan membantu kita dalam

melakukan pembangunan yang tidak merusak lingkungan dan baik untuk

kehidupan manusia itu sendiri.

1.2   Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:

1.      Apakah dampak pembangunan terhadap Ekosistem?

2.      Apakah dampak pembangunan terhadap stuktur tanah?

3.      Apakah dampak pembangunan terhadap perubahan iklim?

4.      Apakah dampak pembangunan terhadap tata ruang?

5.      Apakah dampak pembangunan terhadapa lingkungan sosial?

6.      Apakah dampak pembangunan terhadap keadaan ekonomi ?

1.3     Tujuan

        Tujuan dari makalah ini, yaitu:

1.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap ekosistem.

2.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap struktur tanah.

3.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap perubahan iklim.

4.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap tata ruang.

5.      Mengetahui dampak pembangunan terhadap lingkungan social.

6.      Mengetahui dan merealisasikan solusi dalam permasalahan pembangunan

terhadap lingkungan sekitarnya.

1.4. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, ruang lingkup

pembahasan, manfaat penelitian dan sistimatika pembahasan.

Page 3: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tinjauan teori yang digunakan yang dapat medukung dalam

melakukan analisis, yang diambil dari berbagai sumber literatur dan dari hasil-

hasil penelitian yang serupa sebelumnya.

BAB III PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini berisi pembahasan terhadap rumusan masalah dengan

menggunakan beberapa metode analisis yang ada antara lain adalah metode

delphi dan triangulasi.

BAB IV Penutup

Berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 4: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi

Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di segala bidang yang menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan

dalam prosesnya tidak terlepas dari penggunaan sumberdaya alam, baik

sumberdaya alam yang terbarukan maupun sumberdaya alam tak terbarukan.

Seringkali di dalam pemanfaatan sumberdaya alam tidak memperhatikan

kelestanannya, bahkan cenderung memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di

sisi lain, pembangunan itu sendiri dapat menimbulkan dampak terhadap

sumberdaya alam.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun

tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik (benda

hidup) misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan dan lingkungan  abiotik (benda

mati). Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga

sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem

pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

2.2. Lingkungan Hidup

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk

menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997,

lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan

makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang

melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lainnya.

Page 5: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

2.2.1. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk

hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik.

b. Unsur Sosial Budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia

yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai

makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya

sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

c. Unsur Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-

benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Dampak dari

hilangnya unsur fisik yang baik di muka bumi adalah terjadinya bencana

kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak

teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain

2.2.2. Dampak pembangunan :

a. DAMPAK POSITIF

1. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran

2. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.

3. Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.

4. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.

5. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

6. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang

industri.

b. DAMPAK NEGATIF

1. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara

2. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.

3. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang,

manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.

Page 6: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

4. Penurunan kualitas lingkungan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin pesat serta dorongan pertumbuhan ekonomi telah

memacu kegiatan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan.

2.3. Dampak dari kegiatan manusia terhadap lingkungan hidup telah

menimbulkan berbagai masalah berikut :

1.    Mutasi Gen.

Mutasi adalah peristiwa perubahan sifat gen (susunan kimia gen)

atau kromosom sehingga menyebabkan perubahan sifat yang baka

(diturunkan) tetapi bukan sebagai akibat persilangan atau perkawinan.

Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya sifat yang tidak tetap dan selalu

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik alamiah maupun buatan.

Agar suatu species tidak mengalami kepunahan diperlukan usaha untuk

menyesuaikan diri terhadap timbulnya suatu perubahan.

2. Dampak rumah kaca

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda:

efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah

kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia.

Akibat yang dialami adalah meningkatnya suhu permukaan bumi yang

akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi.

Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya,

sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di

atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung

es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut.

Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut

sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang

mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat

besar.

Page 7: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

3. Hujan asam

Istilah Hujan Asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith

ketika ia menulis tentang Polusi Industri di Inggris. Tetapi istilah hujan

asam tidaklah tepat, yang benar adalah deposisi asam. Terjadinya hujan

asam harus diwaspadai karena dampak yang ditimbulkan bersifat global

dan dapat menggangu keseimbangan ekosistem. Hujan asam memiliki

dampak tidak hanya pada lingkungan biotik, namun juga pada lingkungan

abiotik.

4. Pencemaran air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat

penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat

aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian

penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian

dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen

dan polutan. Manfaat terbesar danau, sungi, lautan dan air tanah adalah

untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran

pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi

sebagai objek wisata. Akibat dari pencemaran air adalah terjadinya banjir,

erosi, kekurangan sumber air, dapat membuat sumber penyakit, tanah

longsor, dapat merusak ekosistem sungai.

Page 8: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

BAB III

PEMBAHASAN

Aspek lingkungan adalah dimensi khusus yang sebenarnya berfungsi

sebagai alat penjaga dan penyelaras pola pembangunan, terutama dari peran

lingkungan yang mensejahterakan dan melindungi kehidupan manusia.

Setidaknya pembangunan berkelanjutan mensyaratkan 3 aspek pembangunan

yang harus diperhatikan yaitu, ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan, yang

ketiganya harus terimplementasikan di dalam program pembangunan negara-

negara di dunia.

Tanah secara umum merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri

atas komponen-komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat serta perilaku

yang dinamik. Tanah merupakan akumulasi tubuh alam yang bebas yang

menduduki sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat-sifat sebagai

akibat pengaruh iklim dan organisme yang bekerja pada batuan induk pada relief

tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Dari berbagai unsur yang terkandung,

tanah merupakan unsur yang penting dalam Geografi.

3.1. Sifat fisika tanah

Meliputi  kandungan air, bobot isi, tekstur, struktur, konsistensi, agregat,

permeabilitas tanah, infiltrasi, tata air dan udara, warna, temperature.

a.       Sifat fisik jelek: struktur tanah pejal, pengolahan tanah yngg berat, drainase

jelek/sering tergenang, porositas rendah sehingga tata air dan udara jelek,

warna tanah terang / pucat.

b.      Sifat fisik baik: Struktur tanah yg gembur, tekstur lempung, tata air dan

udara yang seimbang sehingga drainase baik, porositas = 30 – 50 %,

permeabiliats sedang – cepat, warna tanah kehitama/ gelap.

c.       Sifat kimia tanah

Meliputi reaksi tanah (pH Tanah), ketersediaan unsur hara, kandungan

bahan organik, kandungan Al, kejenuhan basa (KB), kapasitas Tukar kation

Page 9: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

(KTK). Unsur hara unsur-unsur kimia dalam tanah yang diperlukan sebagai

makanan bagi tanaman untuk menunjang pertumbuhannya.

d.      Sifat Biologi Tanah

Tanah dengan nilai produktivitas tanah yang tinggi, tidak hanya terdiri dari

komponen-komponen padat, cair dan udara saja. Tapi harus mengandung jasad

hidup tanah yang cukup. Karena jasad hidup memegag peranan penting dalam

proses-proses pelapukan / dekomposisi bahan organic tanah, sehingga unsur hara

menjadi tersedia bagi tanaman. Dalam segumpal tanah yang subur akan di jumpai

bermacam-macam organisme hidup.

Dalam 1 gram tanah : (Berat 90 – 136 kg/ha)

0,3 – 95 juta bakteri

7500 – 1 juta cendawan

500.000 – 1 juta protozoa

100.000 – 500.000 amoeba

80 – 1000 golongan ciliates

Dampak Negatif Pembangunan Terhadap Struktur Tanah

1.      Erosi.

2.      Kekeruhan tanah

3.      Hilangnya unsur hara

4.      Terakumulasinya zat pencemar dalam tanah

5.      Terganggunya kestabilan ekosistem alam dan permasalahan lingkungan

Faktor dan proses terjadinya kerusakan tanah

Terjadinya kerusakan tanah merupakan akibat proses alam yang berjalan

tidak seimbang sehingga bersifat destruktif yang dipengaruhi oleh adanya

pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dan tidak terkendali. Pembangunan gedung-

gedung serta infrastuktur lain di daerah peresapan/tangkapan hujan serta

pembangunan infrastruktur di daerah buffer yang melebihi kapasitas maksimal

kepadatan misalnya, hal ini akan berujung pada dampak terjadinya banjir dimana

Page 10: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

air hujan yang seharusnya dapat meresap terhalang dan menjadi suatu aliran

permukaan. Terjadinya banjir tersebut akan menimbulkan erosi yang pada

akhirnya akan membawa dampak pada kerusakan tanah. Eksplorasi lahan yang

tidak terkendali menyangkut pembukaan lahan hutan secara tidak terkendali guna

mendukung pembangunan infrastruktur serta kepentingan industri, akan

menimbulkan terganggunya kestabilan ekosistem alam.

Faktor penyabab terjadinya kerusakan tanah juga dipicu oleh akibat

adanya pencemaran tanah oleh akumulasi berbagai zat pencemar. Pembangunan

infrastruktur terutama menyangkut industrialisasi yang tidak memperhatikan dan

kuran bertumpu pada aspek lingkungan sering kali menimbulkan pencemaran

termasuk juga pencemaran tanah oleh limbah yang dihasilkan. Zat pencemar

tersebut pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan tanah. Tanah yang tercemar

mengalami perubahan fisik, struktur, maupun tekturnya. Selain itu juga akan

berdampak pada kematian organisme yang menggunakan tanah sebagai medium

hidupnya sehingga produktifitas ekosistem menurun. Dampak bagi manusia

terjadi secara tidak langsung oleh zat polutan yang pada akhirnya akan

berpengaruh pada kesehatan.

Akibat masalah kerusakan dan pencemaran tanah

1. Pencemaran dan kerusakan tanah akan berpengaruh pada menurunnya tingkat

kesehatan masyarakat dan lingkungan oleh pengaruh zat pencemar yang ada.

2. Menurunnya angka produktifitas ekosistem oleh akibat kerusakan tanah yang

terjadi.

Contoh Dampak Pembangunan Kota pada Air Tanah:

Dalam cekungan Great Lakes, sebagian besar debit air tanah terjadi

langsung ke danau atau sungai mereka. Kontaminan air tanah yang paling erat

terkait dengan praktek penggunaan lahan perkotaan: pestisida yang berlebihan dan

penggunaan pupuk; bocor tangki penyimpanan bawah tanah; rusak sistem septik

pribadi, dan tumpahan atau lindi dari situs industri, membuka tutup sumur dan

Page 11: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

garam jalan. Air tanah juga berfungsi sebagai jalur untuk pencemaran bakteri dari

pantai perkotaan. 

Solusi Perbaikan Struktur Tanah

1.      Menjaga dan memperbaiki lingkungan agar air baku tetap tersedia adalah

jalan keluar yang terbaik, bukan air kemasan.

2.      Membangun sumur resapan atau bidang resapan

3.      Tidak membuang sampah dan limbah di sungai dan kali

4.      Membangun bangunan di sempadan sungai adalah cara yang bisa dilakukan.

5.      Memulihkan kembali vegetasi yang dapat menyerap air hujan dan

menyimpan air tanah

6.      Menggunakan air secara hemat

7.      Melakukan penanggulangan terhadap komponen bahan pencemaran tanah

8.      Mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin bisa

dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding

9.      Mengolah limbah-limbah industri sebelum dibuang kesungai atau kelaut

10. Mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk

pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk

kompos

3.2. Dampak Pembangunan Terhadap Perubahan Iklim dan Cuaca

1. Pengertian iklim, cuaca dan perubahan iklim

- Beberapa definisi cuaca adalah :

1.      Keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat termasuk

perubahan, perkembangan dan menghilangnya suatu fenomena.

2.      Keadaan variable atmosfer secara keseluruhan disuatu tempat dalam

selang waktu yang pendek.

3.      Keadaan atmosfer yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter,

antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban dan berbagai fenomena hujan,

disuatu tempat atau wilayah selama kurun waktu yang pendek (menit, jam,

hari, bulan, musim, tahun).

Page 12: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

4.      Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca disebut meteorologi.

- Sedangkan iklim didefinisikan sebagai berikut :

1.      Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara

statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda

dengan keadaan pada setiap saatnya.

2.      Konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-unsur

atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang.

3.      Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan,

angin kelembaban, yang terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang

panjang.

4.      Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang iklim disebut klimatologi.

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang iklim dalam jangka

waktu berdekade ke jutaan tahun. Perubahan iklim bisa menunjukkan

perubahan dalam rata-rata kondisi iklim, dapat mennyebabkan perubahan

iklim yang berkondisi ekstrim, atau setiap bagian dalam iklim. Dengan kata

lain perubahan iklim merupakan perubahan musiman jangka panjang dalam

pola suhu.

Faktor penyebab perubahan iklim tak lain adalah manusia sendiri. Kegiatan-

kegiatan manusia seperti konsumsi energi, meningkatnya industri dan transportasi,

dan pembukaan lahan baru merupakan pemicu awal dari perubahan iklim.

2. Hubungan Pembangunan dan Iklim

Secara umum pasti kita sudah pernah mendengar tentang rumah kaca.

Rumah yang dibangun dengan konstruksi khusus pada bagian atapnya ini biasa

digunakan untuk lahan proses pembibitan pada kegiatan perkebunan dan

berfungsi untuk menghangatkan tanaman yang berada di dalamnya. Hal di atas

juga terjadi pada bumi, di mana radiasi yang dipancarkan oleh matahari,

menembus lapisan atmosfer dan masuk ke bumi. Radiasi matahari yang masuk ke

bumi dalam bentuk gelombang pendek, menembus atmosfer bumi dan berubah

Page 13: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai

permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer.

Akibatnya radiasi matahari tersebut terperangkap di atmosfer bumi.Karena

peristiwa ini berlangsung berulang kali, maka kemudian terjadi akumulasi radiasi

matahari di atmosfer bumi yang menyebabkan suhu di bumi menjadi semakin

hangat. Peristiwa alam ini dikenal dengan Efek Rumah Kaca (ERK), karena

peristiwanya serupa dengan proses yang terjadi di dalam rumah kaca.

3. Dampak pembangunan terhadap perubahan iklim daerah perkotaan

1. Perubahan karakteristik permukaan fisik tanah dan akibat sampingan dari

kegiatan tersebut adalah perubahan unsur iklim.

2. Adanya gedung-gedung yang menjulang tinggi ini dapat menghambat

gerakan angin. Angin yang bergerak keatas ini akan membawa partikel-

partikel (polutan, debu, asap kendaraan dan sebagainya) dan partikel-

partikel ini berfungsi sebagai inti kondensasi.

3.Pembangunan gedung-gedung yang berdinding kaca juga akan

memantulkan radiasi panas dari matahari, sehingga daerah sekitar gedung

ini akan mengalami peningkatan panas.

4. Contoh perubahan iklim dan perubahan cuaca

Contoh perubahan cuaca: perubahan harian dalam temperatur,

kelembaban, angin, dll. Contoh perubahan iklim: musim (dingin, panas,

semi, gugur, hujan dan kemarau) dan gejala alam khusus (seperti tornado

dan banjir). Contoh perubahan cuaca ekstrim panas yang diluar biasanya,

hujan yang disertai angin kencang, angin puting beliung atau gelombang

laut yang tinggi.

Page 14: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Solusi mengenai dampak pembangunan terhadap perubahan iklim

Upaya-upaya pembangunan yang dilakukan dapat dibedakan menjadi 2 (dua)

kelompok besar, yaitu upaya mitigasi dan upaya adaptasi :

1.      Upaya Mitigasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyerapan karbon

dan pengurangan emisi gas-gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer yang berpotensi

menipiskan lapisan ozon. Untuk itu, upaya mitigasi terutama difokuskan untuk 2

(dua) sektor, yaitu : (1) sektor kehutanan sebagai sumber mekanisme carbon sink

(pemeliharaan hutan berkelanjutan, pencegahan deforstasi dan degradasi hutan,

pencegahan illegal logging, pencegahan kebakaran hutan dan lahan); serta (2)

sektor energi untuk mengurangi emisi GRK yang berasal dari pembangkitan

energi, transportasi, industri, perkotaan dan lahan gambut.

2.      Upaya Adaptasi merupakan tindakan penyesuaian sistem alam dan sosial

untuk menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim. Namun upaya tersebut

akan sulit memberikan manfaat secara efektif apabila laju perubahan iklim

melebihi kemampuan beradaptasi. Upaya ini bertujuan untuk : (1) mengurangi

kerentanan sosial-ekonomi dan lingkungan yang bersumber dari perubahan iklim,

(2) meningkatkan daya tahan (resilience) masyarakat dan ekosistem, sekaligus (3)

meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal (mengentaskan kemiskinan).

Beberapa langkah strategis yang harus dilakukan oleh bidang Pekerjaan

Umum dalam melakukan mitigasi bidang Penataan Ruang terhadap dampak

perubahan iklim, antara lain :

1.      Mendorong perwujudan 30 % dari luas wilayah kota untuk Ruang Terbuka

Hijau (RTH) dalam rangka pengendalian iklim mikro, serta pengalokasian

lahan parkir air dan resapan.

2.      Mendorong perwujudan 30 % dari luas Daerah aliran Sungai (DAS) untuk

hutan lindung dan kawasan konsrvasi dalam rangka pengendalian fungsi

ekosistem.

3.      Mengarahkan pembentukan struktur dan pola ruang kawasan perkotaan yang

lebih efisien (menghindari terjadinya urban/sub-urban sprawling).

Page 15: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

4.      Menorong pemanfaatan transportasi publik untuk mendukung kebutuhan

pergerakan orang dan barang/jasa/logistik yang dituangkan dalam produk-

produk RTRW.

5.      Langkah strategis yang harus dilakukan oleh bidang Pekerjaan Umum dalam

melakukan adaptasi bidang Penataan Ruang terhadap dampak perubahan

iklim, antara lain:

6.      Mengendalikan terjadinya urbanisasi masif (termasuk industrialisasi) dan

migrasi dari kawasan perdesaan ke kawasan perkotaan.

7.      Mengendalikan pertumbuhan kota-kota besar yang berada pada kawasan

rawan bencana iklim (tsunami, kenaikan muka air laut, banjir repetitif,

serangan angin topan/siklon, dsb).

8.      Meningkatkan kapasitas adaptasi kota/kabupaten/kawasan dengan

mengutamakan kearifan local.

3.3.   Dampak Pembangunan Terhadap Tata Ruang

Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan

dengan diundangkannya undang-undang  nomor 24 tahun 1992 tentang penataan

ruang [uu 24/1992], yang kemudian diperbaharui dengan undang-undang nomor

26 tahun 2007 [uu 26/2007]. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan

kualitas tata ruang nasional yang semakin baik, yang oleh undang-undang

dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Namun,

setelah lebih dari 25 tahun diberlakukannya kebijakan tersebut, kualitas tata ruang

masih belum memenuhi harapan. Bahkan cenderung sebaliknya, justru yang

belakangan ini sedang berlangsung adalah indikasi dengan penurunan kualitas dan

daya dukung lingkungan. Pencemaran dan kerusakan lingkungan bahkan makin

terlihat secara kasat mata baik di kawasan perkotaan maupun di kawasan

perdesaan.

Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka

tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang menjadi

produk dari rangkaian proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan sanksi atas

Page 16: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU 26/2007 menuntut proses

perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan

pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang

wilayah.

Peningkatan aktivitas pembangunan  membutuhkan ruang yang semakin

besar dan dapat berimplikasi pada perubahan fungsi lahan/kawasan secara

signifikan. Euphoria otonomi daerah yang lebih  berorientasi pada peningkatan

pendapatan asli daerah (PAD) juga memotivasi pertumbuhan penyediaan sarana

dan prasarana di daerah, yang faktanya menyebabkan peningkatan pengalihan

fungsi ruang dan kawasan dalam jangka panjang. Di antara kenyataan perubahan

lahan dapat ditemui pada pembangunan kawasan perkotaan yang membutuhkan

ruang yang besar untuk menyediakan lahan untuk sarana dan prasarana

permukiman, perkantoran, perindustrian, pusat-pusat perdagangan (central

business district, CBD) dan sebagainya. Demikian halnya pada pola perubahan

kawasan seperti kawasan hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan, yang

menyebabkan penurunan fungsi hutan sebagai kawasan penyangga, pemelihara

tata air, pengendali perubahan iklim mikro dan sebagainya. Perubahan fungsi

ruang kawasan meyebabkan menurunnya kualitas lingkungan, seperti terjadinya

pencemaran, kemacetan, hilangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau, serta

terjadinya berbagai bencana alam seperti banjir, longsor, kekeringan dan

sebagainya. Pemanfaatan sumberdaya ruang juga dapat memicu perbedaan

persepsi dan persengketaan tentang ruang, seperti munculnya kasus-kasus

persengketaan batas wilayah pada berbagai daerah dan juga internasional. Hal

tersebut seolah-olah menunjukkan adanya trede off antara perkembangan ekonomi

dengan kelestarian lingkungan.

Permasalahan konflik antara perkembangan ekonomi dengan kelestarian

lingkungan semakin jelas terlihat dewasa ini pada hal dalam penataan ruang

kebijakan-kebijakan telah mengakomodasi prinsip-prinsip utama menuju

pembangunan berkelanjutan (sustainable development) seperti prinsip-prinsip

keterpaduan, keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. Pada makalah ini

akan dijelaskan mengenai permasalahan- permasalahan dalam penataan ruang dan

Page 17: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

solusi-solusi yang dapat digunakan untuk melakukan harmonisasi pemanfaatan

sumber daya alam, lahan dan perkembangan aspek sosial-ekonomi dalam

penataan ruang. Pada dasarnya pengembangan wilayah adalah usaha

pembangunan daerah yang memperhitungkan keterpaduan program sektoral

seperti pertanian, pertambangan, aspirasi masyarakat dan potensi loin dengan

memperhatikan kondisi lingkungan. Pembangunan industri dasar berorientasi

pada lokasi tersedianya sumber pembangunan lain. Pada umumnya lokasi industri

dasar belum tersentuh pembangunan, baik dalam arti kualitatif maupun kuantitatif

bahkan masih bersifat alami. Adanya pembangunan industri ini akan

mengakibatkan perubahan lingkungan seperti berkembangnya jaringan infra

struktur dan akan menumbuhkan kegiatan lain untuk menunjang kegiatan yang

ada.

Pembangunan di satu pihak menunjukkan dampak positif terhadap

lingkungan dan masyarakat seperti tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi,

listrik, air, kesempatan kerja serta produknya sendiri memberi manfaat bagi

masyarakat luas dan juga meningkatkan pendapatan bagi langsung dapat

menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di pihak lain apabila

pembangunan ini tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai masalah seperti

konflik kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan, pengurasan sumberdaya

alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial lainnya yang pada dasarnya

merugikan masyarakat.

Pembangunan industri pada gilirannya membentuk suatu lingkungan

kehidupan zona industri. Dalam zona industri kehidupan masyarakat makin

berkembang; zona industri secara bertahap dilengkapi pembangunan sektor

ekonomi lain seperti peternakan, perikanan, home industry, dan pertanian

sehingga diperlukan rencana pembangunan wilayah berdasarkan konsep tata

ruang.

Tujuan rencana tata ruang ini untuk meningkatkan asas manfaat berbagai

sumberdaya yang ada dalam lingkungan seperti meningkatkan fungsi

perlindungan terhadap tanah, hutan, air, flora, fungsi industri, fungsi pertanian,

fungsi pemukiman dan fungsi lain. Peningkatan fungsi setiap unsur dalam

Page 18: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

lingkungan artinya meningkatkan dampak positif semaksimum mungkin

sedangkan dampak negatif harus ditekan sekecil mungkin. Konsepsi

pembangunan wilayah dengan dasar tata ruang sangat dibutuhkan dalam upaya

pembangunan industri berwawasan lingkungan.

Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam

untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif

terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini

disajikan beberapa dampak negatif penggunaan energi fosil terhadap manusia dan

lingkungan:

a. Dampak Terhadap Udara dan Iklim

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak

bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2),

nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran

udara (hujan asam, smog dan pemanasan global). Emisi NOx (Nitrogen oksida)

adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx

berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk

pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami

(misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Emisi SO2

(Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari

pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam.

Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke

udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer

meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global.

CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh

bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan

perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut. Emisi CH4 (metana) adalah

pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak

dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan

salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.

Page 19: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga

menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu

bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah

energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan

mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton.

b. Dampak Terhadap Perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan

minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau

kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air

tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran

tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.

c. Dampak Terhadap Tanah

Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari

pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul

terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini

memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara

terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk

pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk

pertanian atau hutan selama waktu tertentu.

Ada dua definisi KLHS yang lazim diterapkan, yaitu definisi yang menekankan

pada pendekatan telaah dampak lingkungan (EIA-driven) dan pendekatan

keberlanjutan (sustainability-driven). Pada definisi pertama, KLHS berfungsi

untuk menelaah efek dan/atau dampak lingkungan dari suatu kebijakan, rencana

atau program pembangunan. Sedangkan definisi kedua, menekankan pada

keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya.

KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun,

mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap lingkungan

dan keberlanjutan dipertimbangkan secara inheren dalam kebijakan, rencana dan

program [KRP]. Posisinya berada pada relung pengambilan keputusan. Oleh

Page 20: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

karena tidak ada mekanisme baku dalam siklus dan bentuk pengambilan

keputusan dalam perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS bersifat khusus

bagi masing-masing hirarki rencana tata ruang wilayah [RTRW]. KLHS bisa

menentukan substansi RTRW, bisa memperkaya proses penyusunan dan evaluasi

keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai instrument metodologis pelengkap

(komplementer) atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW, atau

kombinasi dari beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas.

Penerapan KLHS dalam penataan ruang juga bermanfaat untuk meningkatkan

efektivitas pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

(AMDAL) dan atau instrumen pengelolaan lingkungan lainnya. menciptakan tata

pengaturan yang lebih baik melalui pembangunan keterlibatan para pemangku

kepentingan.

d. Pendekatan KLHS

Pendekatan KLHS dalam penataan ruang didasarkan pada kerangka bekerja

dan metodologi berpikirnya. Berdasarkan literatur terkait, sampai saat ini ada 4

(empat) model pendekatan KLHS untuk penataan ruang, yaitu :

1.   KLHS dengan Kerangka Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Hidup/AMDAL (EIA-Mainframe)

2.   KLHS dilaksanakan menyerupai AMDAL yaitu mendasarkan telaah pada

efek dan dampak yang ditimbulkan RTRW terhadap lingkungan hidup.

Perbedaannya adalah pada ruang lingkup dan tekanan analisis

telaahannya pada tiap hirarhi KRP RTRW.

3.   KLHS sebagai Kajian Penilaian Keberlanjutan Lingkungan Hidup

(Environmental Appraisal)

4.   KLHS ditempatkan sebagai environmental appraisal untuk memastikan

KRP RTRW menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga

bisa diterapkan sebagai sebuah telaah khusus yang berpijak dari sudut

pandang aspek lingkungan hidup.

5.    KLHS sebagai Kajian Terpadu/Penilaian Keberlanjutan (Integrated

Assessment Sustainability Appraisal)

Page 21: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Faktor Penyebab:

1.  Lemahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penataan ruang

2.  Lemahnya kemampuan pengawasan dan pengendalian pembangunan baik

oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat

3.  Lemahnya penegakan hukum

4.  Belum terciptanya semangat dan mekanisme kerjasama lintas wilayah

dalam pembangunan yang sinergis.

DAMPAK POSITIF :

a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan

kemakmuran.

b. Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh

masyarakat.

c. Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah.

d. Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi

penduduk.

e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

f. Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan

tentang industri.

DAMPAK NEGATIF: 

a. Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan

udara.

b. Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.

c. Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi

binatang-binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya

keindahan alam dan lain-lain.

Page 22: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Solusi :

1. Penyelarasan implementasi terhadap rencana pembangunan dengan

rencana tata ruang melalui mekanisme yang diatur didalam suatu

kebijakan/peraturan.

2. Perlunya sinkronisasi kebijakan antar sektor dan instansi pemerintahan

secara hirarki untuk mewujudkan keselarasan program pembangunan.

3.  Mewujudkan keterpaduan dan kerjasama pembangunan lintas provinsi

dan lintas sektor untuk optimasi dan sinergi struktur pemanfaatan ruang.

4. Perlunya penyusunan rencana tata ruang yang berkualitas dan

menyeluruh.

5. Produk rencana tata ruang daerah harus dibuat sesuai dengan kebutuhan

masing-masing daerah yang selaras dengan visi dan misi daerah.

6.   Ketegasan sanksi dan ketetapan hukum sebagai alat yang digunakan

untuk mengendalikan segala bentuk pemanfaatan ruang.

7.  Penyelenggaraan sosialisasi dalam rangka memberikan informasi

pentingnya peranan penataan ruang didalam pelaksanaan program

pembangunan kepada masyarakat.

8. Peningkatan manajemen kelembagaan penataan ruang baik di Pusat

maupun di daerah.

9. Mendorong kemitraan secara vertikal dan horisontal yang bersifat

kerjasama pengelolaan (co-management) dan kerjasama produksi (co-

production).

10. Mewujudkan konsistensi dalam penyerasian rencana tata ruang dengan

rencana pembangunan antar pemangku pemerintahan, baik pada tingkat

legislatif maupun eksekutif.

3.4. Dampak Pembangunan terhadap lingkungan social

Pemahaman terhadap pembangunan menghasilkan ide kemajuan, berkonotasi

ke depan atau ke tingkat yang lebih tinggi. Pembangunan harus dipahami sebagai

suatu proses yang berdimensi jamak yang melibatkan perubahan-perubahan besar

dalam struktur sosial, sikap masyarakat, dan kelembagaan nasional, seperti halnya

Page 23: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan, dan

pemberantasan kemiskinan absolut.

Pembangunan juga telah didefinisikan sebagai pertumbuhan plus perubahan,

yang merupakan kombinasi berbagai proses ekonomi, sosial dan politik, untuk

mencapai kehidupan yang lebih baik (United Nations, 1972). Selain pengertian

tersebut, Surna (1992) memberikan pengertian tentang pembangunan sebagai

kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam mengolah sumber daya alam dan

sumber daya manusia dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang digunakan untuk kelangsungan hidup manusia. Pembangunan pada dasarnya

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di segala bidang yang

menyangkut kehidupan manusia. Pembangunan dalam prosesnya tidak terlepas

dari penggunaan sumberdaya alam, baik sumberdaya alam yang terbarukan

maupun sumberdaya alam tak terbarukan. Seringkali di dalam pemanfaatan

sumberdaya alam tidak memperhatikan kelestanannya, bahkan cenderung

memanfaatkan dengan sebanyak-banyaknya. Di sisi lain, pembangunan itu sendiri

dapat menimbulkan dampak terhadap sumberdaya alam.

Pada hakekatnya ada tiga domain dalam pembangunan, yaitu : domain

ekonomi, domain sosial, dan domain ekologi. Himpunan bagian yang saling

beririsan antara domain tersebut menghasilkan tiga paradigma pembangunan,

yaitu:

(1)   pembangunan sosial (social development);

(2)   pembangunan berwawasan lingkungan (environmental development);

(3)   pembangunan yang berpusatkan pada rakyat (people centered development).

3.4.1. Dampak pembangunan

Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang

merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin

dicapai.

Page 24: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan

pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya

dititik beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama

mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya

kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri.

Dimana pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat

banyak memiliki dampak baik positif maupun negative.

Perubahan yang pesat dalam pembangunan industri menimbulkan berkembangnya

masyarakat yang semakin kompleks. Perubahan sosial dirasakan di semua

kegiatan kehidupan, baik sebagai dampak positif maupun negatif. Dampak dari

orientasi pembangunan pada pertumbuhan ekonomi dengan mengembangkan

industri sebagai basis pertumbuhan ekonomi, semakin dirasakan dampak negatif

terhadap lingkungan dan ketersediaan sumber daya alam.

Permasalahan lain yang dihadapi dalam menentukan ruang lingkup analisis

dampak lingkungan sosial, ialah bagaimana hubungan antara berbagai aspek yang

terkait dalam kegiatan pembangunan, baik dalam tingkat konseptual maupun

operasional. Riga (1990 :10) telah mengidentifikasi suatu kerangka pemikiran

yang melihat hubungan antara aspek-aspek yang terkait dalam pembangunan,

yang berasal dari gerakan indikator sosial dan berdasarkan konsep kualitas hidup

(quality of life) dan kemaslahatan sosial (well being). Ada 6 aspek utama dalam

Andal Sosial, yaitu :

(1) Aspek Sosio Budaya;

(2) Aspek Demografi;

(3) Aspek Ekonomi;

(4) Aspek Lingkungan Binaan;

(5) Aspek Lingkungan Alam;

(6) Aspek Proyek.

Page 25: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Dari 6 aspek/ komponen yang berkaitan, dalam Andal sosial, komponen

intinya adalah 3 komponen, yaitu sosio budaya, demografi, dan ekonomi. Untuk

dampak sosial dilihat hubungan intra-komponen inti dan hubungan inter

komponen inti dengan komponen proyek, lingkungan alam dan lingkungan

binaan, Dengan demikian, suatu Andal Sosial baru dianggap lengkap, bila dapat

menyajikan informasi mengenai dampak yang diperkirakan yang menyangkut

komponen inti tersebut. Informasi mengenai subkomponen tidak hanya yang

bersifat statistik. Analisis kualitatif diperlukan dengan mengidentifikasi : pertama,

kesempatan dan masalah sosial yang mungkin terjadi sebagai akibat suatu

kegiatan pembangunan, kebijakan, program ataupun proyek, dan kedua, infomasi

tentang masyarakat mana yang akan terkena dampak.

1. Komponen Sosio-Budaya :

a.  Organisasi budaya dan cara hidup sehari-hari yang menyangkut jenis pranata

yang ada dalam suatu komunitas, adat-istiadat, norma dan tata-cara, dan

pengelompokkan masyarakat. Dilihat juga pola interaksi antar-subkomponen.

b.  Nilai, sikap dan persepsi : baik antar-kelompok maupun mengenai kegiatan

yang direncanakan.

c.  Distribusi kekuasan dan kehidupan politik : pembagian kekuasaan yang

berlaku dalam masyarakat tertentu serta pergeseran kekuasaan dalam

masyarakat.

d.  Struktur stratifikasi : berbagai stratifikasi menurut berbagai pranata yang ada,

misalnya struktur stratifikasi sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan agama

dalam suatu masyarakat.

e.  Peranan dalam masyarakat, yang menyangkut juga masalah kesempatan

peranan dan tingkat spesialisasi yang ada dan diperlukan.

f.  Integrasi atau keserasian : melihat proses sosial yang dapat memelihara,

mencegah atau merusak keserasian.

g.  Hubungan dengan daerah, atau lokasi lainnya : keterkaitan yang ada antara

masyarakat, dimana kegiatan pembangunan akan diadakan, dengan masyarakat

Page 26: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

di luar lokasi tersebut, baik hubungan yang bersifat sosial, politik maupun

ekonomi.

h.  Pranata dan fungsinya dalam masyarakat yang erat hubungannya dengan

subkomponen organisasi budaya dan cara hidup sehari-hari. Dilihat jenis dan

jaringan hubungan dalam setiap pranata.

i.  Pengalaman dengan perubahan sosial : tingkat kesanggupan masyarakat

menangani perubahan yang datang dari luar serta cara-cara penanganan

perubahan.

j.  Masalah Sosial : jenis-jenis masalah sosial yang ada serta penanganannya di

masyarakat.

k. Kesehatan lingkungan yang dipengaruhi oleh ciri kependudukan, cara hidup,

penggunaan sumber daya, keadaan biofisik serta risiko suatu proyek.

l.  Penggunaan sumber daya (produksi-distribusi-pola konsumsi). Teknologi yang

digunakan dalam suatu kegiatan pembangunan dapat merubah pola konsumsi

setempat yang selanjutnya merubah cara hidup sehari-hari maupun penggunan

lahan/tanah.

m. Lingkungan binaan : perubahan pada lingkungan binaan akan membawa

dampak perubahan persepsi, orientasi, rasa kenyamanan, dan interaksi sosial.

n.  Demografi : peningkatan mobilitas penduduk yang dapat memberi dampak

perubahan terhadap struktur dan stratifkasi sosial dalam masyarakat dan

terutama terhadap hubungan antara pendatang dan penduduk asli.

2. Komponen Kependudukan

a.  Jumlah Penduduk, dengan asumsi semakin besar jumlah penduduk dan

semakin banyak diferensiasi kerja yang ada di suatu lokasi kegiatan

pembangunan, semakin kecil intensitas dampak sosial yang diperkirakan,

karena proyek dapat menggunakan tenaga kerja setempat.

b.  Kepadatan penduduk dan komposisi penduduk di lokasi, untuk memperkirakan

besaran dampak, stress ataupun konflik, dari kegiatan pembangunan yang

direncanakan.

Page 27: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

c.  Jarak lokasi dari pusat daerah atau kota metropolitan, dengan asumsi bahwa

kota besar lebih mudah dapat menyerap dampak sosial suatu kegiatan.

d.  Keanekaragaman penduduk di lokasi, dengan asumsi bahwa semakin beraneka

ragam penduduk di suatu lokasi, semakin menjadi kurang menyolok kehadiran

pendatang, karenanya perbedaan pendatang dan penduduk asli berkurang.

Dengan kata lain, diasumsikan bahwa semakin beranekaragam semakin tinggi

toleransi pada perubahan.

e.  Pola perubahan penduduk, untuk memperkirakan tenaga kerja yang tersedia

bagi kegiatan pembangunan yang direncanakan.

3. Komponen Ekonomi

a.  Perubahan Pendapatan, yang akan menyebabkan perubahan daya beli

penduduk sehingga merubah cara hidup sehari-hari.

b.  Daya serap dan komposisi tenaga kerja diberbagai sektor ekonomi:

yang mempengaruhi struktur stratifikasi serta kehidupan masyarakat

setempat.

Perpajakan, yang menentukan gaya hidup sehari-hari dari masyarakat dan

perubahan karena kegiatan pembangunan pada sistem atau pelaksanaan

perpajakan akan membawa dampak sosial

Pola kegiatan di setiap sektor ekonomi, yang berkaitan erat dengan

kehidupan masyarakat, dan mempengaruhi keadaan sosial dari masyarakat

tersebut.

Kualitas Lingkungan Hidup Sosial

Pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan pemberantasan kemiskinan

merupakan masalah pokok yang dihadapi setiap usaha pembangunan yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi

yang tinggi di suatu wilayah pembangunan selayaknya diikuti dengan

meningkatnya kualitas lingkungan hidup sosial dan berkurangnya penduduk yang

hidup di bawah garis kemiskinan, serta dapat teratasinya depresiasi sumber daya

alam dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari proses pembangunan.

Page 28: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Karena itu keseimbangan antara pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan

pembangunan yang berwawasan lingkungan perlu diketahui dan diperhitungkan

secara empiris dan objektif.

Perlunya menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan kualitas

lingkungan hidup sosial pada nasional maupun tingkat regional (analisis spasial),

didasarkan atas pertanyaan yang mendasar : “Apakah pembangunan yang

berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, cenderung memperbaiki, memperburuk

atau tidak memberi pengaruh yang berarti atas kualitas sumber daya manusia,

masalah kemiskinan, dampak lingkungan sosial dan kualitas hidup sosial?”.

Pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan pemberantasan kemiskinan

merupakan masalah pokok yang dihadapi setiap usaha pembangunan yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi

yang tinggi di suatu wilayah pembangunan selayaknya diikuti dengan

meningkatnya kualitas hidup dan berkurangnya penduduk yang hidup di bawah

garis kemiskinan. Karena itu keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan

pembangunan sosial perlu diketahui dan diperhitungkan secara empiris dan

objektif.

Gore (1984) mengemukakan bahwa ada tiga masalah kebijakan yang umum

terjadi di negara-negara berkembang, yaitu: (1) ketimpangan regional dalam

pembangunan; (2) pesatnya perkembangan ibukota negara; dan (3) kesenjangan

kota dan desa. Karena itu, tujuan pembangunan regional, diarahkan untuk

mengatasi kesenjangan antar regional dan antar desa dan kota, serta menahan

pertumbuhan ibukota negara. Untuk itu, berbagai indikator dapat digunakan untuk

mengukur ketimpangan regional dan kesenjangan desa - kota, seperti : pendapatan

per kapita, kesempatan kerja, fasilitas sosial atau infrastruktur. Asumsi yang

digunakan yaitu pola spasial adalah fakta sosial dan masalah ekonomi. Dengan

demikian hubungan antara ketimpangan pertumbuhan ekonomi dan kualitas

lingkungan hidup sosial dalam konteks spasial di suatu wilayah, berkaitan dengan

pandangan tentang adanya hubungan antara permasalahan ekonomi dengan fakta

sosial yang dicerminkan melalui pola-pola spasial.

Page 29: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Dalam konteks pembangunan, indikator kemajuan pembangunan yang umum

digunakan yaitu indikator-indikator ekonomi, seperti : Laju Pertumbuhan

Ekonomi (LPE), GNP/ PNB per kapita, inflasi, dan sebagainya. Penyempurnaan

penggunaan indikator ekonomi, seperti GNP/ PNB per kapita sebagai ukuran

pembangunan, yaitu ditambahkan dengan indikator yang menggambarkan

pemerataan pembagian pendapatan dan tingkat ketimpangan sebaran pendapatan.

Jika didasarkan atas indikator-indikator ekonomi, dapat diketahui seberapa jauh

pertumbuhan ekonomi yang pesat di suatu wilayah pembangunan diikuti semakin

tingginya pemerataan pembangunan yang dilihat dari pemerataan pembagian

pendapatan maupun semakin rendahnya tingkat ketimpangan sebaran pendapatan.

Dengan semakin berkembangnya indikator-indikator pembangunan sosial, yang

lebih menekankan kepada aspek kualitas hidup manusia, maka banyak kritik

ditujukan kepada indikator-indikator ekonomi tersebut diatas. Hal ini ditunjukkan

dengan banyaknya penelitian yang menunjukkan adanya inkonsistensi antara hasil

pembangunan yang dicapai menurut indikator ekonomi, seperti pertumbuhan

ekonomi dan pendapatan perkapita; dengan penurunan jumlah penduduk miskin

atau peningkatan kualitas hidup penduduk.

DAMPAK POSITIF

1.  Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran

2.  Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat.

3.  Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah

4.  Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk.

5.  Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

6.  Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang

industi.

DAMPAK NEGATIF

1.  Limbah industry akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara

2.  Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.

Page 30: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

3.  Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-

binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-

lain.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha

yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak

huni bagi generasi anak cucu kita kelak

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi

rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan

menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai

pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas

manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan

berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.

Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di

Rio de Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang

hidup.

b.  Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk

memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

- Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai

berikut:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

Page 31: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

- Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan.

b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan.

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang

tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan

kemampuan masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian

lingkungan hidup antara lain:

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang

berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan

tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan

tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor

disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya

sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung,

maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya

pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam

pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul.

Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu

dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air

hujan.

Page 32: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

b. Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme

bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung

beranekaragam gas, salah satunya oksigen.

Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan

kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan

hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga

kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat

dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:

1.    Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita

Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia.

Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.

Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi

oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga

mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.

2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran,

baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari

knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar

kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya

pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan

bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada

cerobong asap pabrik.

3.   Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat

merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin

pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika,

adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan

lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang

berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar

ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet

yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan

Page 33: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena

makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

c. Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini

tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan

menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu

penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang

kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan

pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan

lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan

mengenai pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial.

Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia.

Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan

kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai.

Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya

hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran

ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

1)  Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal

sekitar pantai.

Page 34: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

2)  Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar

laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari

ikan.

4)  Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

e. Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia,

hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari

sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak

diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di

antaranya adalah:

1.  Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2.  Melarang kegiatan perburuan liar.

3.  Menggalakkan kegiatan penghijauan.

3.5. Dampak Pembangunan terhadap Keadaan Ekonomi

1.   Pengertian Pembangunan terhadap Ekonomi

      Pembangunan terhadap ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan

total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya

pertambahanpenduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur

ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.

Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomipembangunan

ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan

ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan

pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu

perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikanpendapatan nasional.

Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi

Page 35: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi

merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pembangunan terhadap

ekonomi bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Dengan

adanya batasan di atas maka pembangunan ekonomi pada umumnya didefinisikan

sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita

penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem

kelembagaan.

Dari definisi tersebut jelas bahwa pembangunan terhadap ekonomi mempunyai

pengertian:

1.  Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara terus-menerus.

2.  Usaha untuk menaikkan pendapatan.

3.  Kenaikan pendapatan per kapita harus terus berlangsung dalam jangka

panjang.

4.  Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya ekonomi, politik,

hukum, sosial, dan budaya).

Jadi, pembangunan terhadap ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses agar

saling keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang

menghasilkan pembanguna  ekonomi tersebut dapat dilihat dan dianalisis. Dengan

cara tersebut bisa diketahui deretan peristiwa yang timbul dan akan mewujudkan

peningkatan kegiatan ekonomi dan taraf kesejahteraan masyarakat dari satu tahap

pembangunan ke tahap pembangunan berikutnya. Pembangunan terhadap

ekonomi bisa diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya. Jadi,

pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses agar saling

keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor yang menghasilkan

pembanguna  ekonomi tersebut dapat dilihat dan dianalisis.

Hubungan antara ekonomi dan pembangunan

Hubungan antara ekonomi dan pembangunan sangat lah erat kaitannya. Beberapa

hal yang dapat dikatakan berkaitan adalah:

Page 36: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

1.    Pembangunan sebagai suatu proses

Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan

suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai

contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi

dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap

bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang

adil, makmur, dan sejahtera.

2.    Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita.

Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus

dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita.

Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan

semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam

proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita

mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.

3.      Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang

Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila

pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak

berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus.

Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik,

maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran.

Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara

tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke

tahun. Hubungan antara pembangunan dan ekonomi sangat erat dan bersifat

timbal balik. pembangunan mempengaruhi perkembangan ekonomi, sebaliknya

ekonomi juga mempengaruhi perkembangan pembangunan. Pembangunan

memberikan pengaruh perkembangan ekonomi dengan cara memberikan kaidah

mengenai apa yang bisa di manfaatkan dan tidak boleh dimanfaatkan dalam

proses-proses ekonomi masyarakat. Peranan pembangunan dalam pembangunan

ekonomi sangat strategis, dan peranan ini tergantung pada model pembangunan

ekonomi yang dianut oleh suatu negara. Secara garis besar dikenal dua model

Page 37: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

pembangunan terhadap ekonomi yaitu pembangunan terhadap ekonomi berenana

dan pembangunan terhadap ekonomi pasar.

Begitu pula halnya dengan Sumber daya alam yang memengaruhi

pembangunan ekonomi hubungan antara SDA dengan SDM.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan

menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.

1.  Faktor ekonomi yang memengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi

diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya

modal, dan keahlian atau kewirausahaan. Sumber daya alam, yang meliputi

tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaaniklim/cuaca, hasil

hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi

pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku

produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk

mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih

tinggi (disebut juga sebagai proses produksi). Sumber daya manusia juga

menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas

penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakanpasar potensial untuk

memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan

seberapa besar produktivitas yang ada. Sementara itu, sumber

daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut.

Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah

kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting

bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-

barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

2.  Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat,

keadaan politik, kelembagaan, dan sistem yang berkembang dan berlaku.

Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Ekonomi

1.  Dampak Positif Pembangunan Ekonomi

Page 38: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

a.  Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan

berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.

b. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan

yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi

pengangguran.

c. Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya pembangunan ekonomi secara

langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.

d. Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya perubahan struktur

perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur ekonomi industri,

sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan semakin

beragam dan dinamis.

e.  Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam

hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang

dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

2.      Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi

a.       Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan baik

mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.

b.      Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.

c.       Hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani.

Solusi dari dampak pembangunan terhadap keadaan ekonomi

Jika kita kaji lebih dalam, memang dalam setiap pembangunan sebuah wilayah

tentunya akan memiliki dampak-dampak sosial yang mengiringinya, baik itu

dampak positif maupun dampak negatif. Pilihannya adalah mana yang lebih

dominan, jika nilai-nilai positifnya lebih banyak, maka pembangunan tersebut

layak untuk dilaksanakan, namun jika justru akan berdampak negatif terhadap

wilayah atau area sekitarnya ada baiknya untuk ditinjau ulang, bukan untuk

dihentikan tapi kembali dikaji lagi secara ilmiah agar dampak-dampak negatif

tersebut bisa diminimalisir. 

Contoh-contoh dari Dampak pembangunan terhadap ekonomi

Page 39: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

1.       Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran.

2.       Aktifitas ekonomi menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh

masyarakat.

3.       Perekonomian memperbesar kegunaan bahan mentah.

4.       Usaha dibidang perekonomian dapat memperluas lapangan pekerjaan

bagi penduduk.

5.    Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.

6.    Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang

ekonomi lebih dalam.

Page 40: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

A.     KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu, masalah pembangunan di satu

pihak menunjukkan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat seperti

tersedianya jaringan jalan, telekomunikasi, listrik, air, kesempatan kerja serta

produknya sendiri memberi manfaat bagi masyarakat luas dan juga meningkatkan

pendapatan bagi daerah yang bersangkutan. Masyarakat sekitar pabrik langsung

atau tidak langsung dapat menikmati sebagian dari hasil pembangunannya. Di

pihak lain apabila pembangunan ini tidak diarahkan akan menimbulkan berbagai

masalah seperti konflik kepentingan, pencemaran lingkungan, kerusakan,

pengurasan sumberdaya alam, masyarakat konsumtif serta dampak sosial lainnya

yang pada dasarnya merugikan masyarakat.

B. SARAN

Pembangunan adalah salah satu usaha yang sebenarnya sangat membantu

manusia. Tetapi bila pembangunan tidak sesuai dengan tata aturan yang ada,

dimana manusia tidak memperhitungkan dampak-dampak yang terjadi dimasa

mendatang maka dampak dari perubahan itu akan ditanggung sendiri oleh

manusia.

Pembangunan yang ada sekarang mempunyai hubungan dengan semuanya,

baik itu, iklim, sosial, struktur tanah dan sebagainya.

Pemerintah diharapkan mempertimbangkan dengan baik, pembangunan yang

dilakukan dan sebaiknya memilih wilayah yang akan dibanguni sesuai dan tidak

akan merusak ekosistem.

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

Page 41: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Upaya pemerintah untuk

mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus

menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program

pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan

berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha

meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor

lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama

Pembangunan Berkelanjutan.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai

berikut:

1.      Menjamin pemerataan dan keadilan.

2.      Menghargai keanekaragaman hayati.

3.      Menggunakan pendekatan integratif.

4.      Menggunakan pandangan jangka panjang.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan

pelestarian lingkungan hidup antara lain:

1.      Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan).

2.      Pelestarian udara

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat

antara lain:

1).   Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.

2). Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat

merusak lapisan ozon.

Pelestarian hutan

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan.

1). Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

Page 42: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

2). Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3). Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4). Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5). Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan

mengenai  pengelolaan hutan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di

antaranya adalah:

1)   Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2)    Melarang kegiatan perburuan liar.

3)    Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Page 43: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Dirga. 2012. “Definisi Iklim dan Perubahan Iklim”. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id,

diakses tanggal 31 Mei 2012.

Riandi, Renaldi. 2008. “Perubahan Iklim Indonesia”. http://iklim.dirgantara-lapan.or.id,

diakses 31 Mei 2012.

Hendro. 2012. “Perubahan Iklim dan Cuaca”. http://advertisinglampung.com, diakses

31 Mei 2012.

Hilman, Masnellyarti. 2012. “perubahan cuaca karena pengaruh

pembangunan”. http://www.google.co.id, diakse 31 Mei 2012.          

Komli. 2012. “Pengertian Perubahan Iklim”. http://id.shvoong.com, diakses 31 Mei

2012.

Oktav. 2012. “Hubungan Pembangunan dan Iklim”. http://www.google.co.id, diakses

31 Mei 2012.

Mas’ad, Ali. 2012. “Dampak pembangunan terhadap perubahan

iklim”.http://www.google.co.id, diakses tanggal 31 Mei 2012.

Medrilzam. 2008. “Hubungan Tata Ruang dan

Iklim”.bulletin.penataanruang.net, diakses 31 Mei 2012.

Page 44: Dampak Pembangungan Terhadap Lingkungan

Nurdyahsari. 2011. “Pemanasan Global”. http://siklus.lmb.its.ac.id, diakses 31 Mei

2012.

Rengga. 2012. “Perubahan Iklim”. http://www.greenpeace.org, diakses tanggal 1 Juni

2012.

Yoesoef. 2012. “Dampak Perubahan Iklim”. http://iaaipusat.wordpress.com, diakses 1

Juni 2012.