dakwah

Upload: mainurtika

Post on 10-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dakwah

TRANSCRIPT

Bilmillahirrohmaannirrohim Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah Alhamdulillahirobbil ngalamin..Wabihinas tain waala umu riddunnya waddiin..washolatu wassalamu ngala asrofil ambiyai walmursalin, waala alihi wasohbihi ajmangiiin. AmmabaduuMarilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya kepada kita semua, sehinggga pada hari ini yang berbahgia ini, kita masih diberi kesehatan hingga dapat berkumpul bersilaturahmi, khususnya dalam acara halal bihalal dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri yang berbahagia ini.Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk baginda Nabi, panutan dan junjungan kita umat Islam, Muhammad khairil anam.

TEMAN- TEMAN MUNGKIN SEBAGIAN DARI KITA BERTANYA, APA SIH HARI IDUL FITRI ITU DAN MENGAPA KITA MERAYAKANNYA?Hari ID berarti HARI BERKUMPUL atau HARI BERTEMU. Ia berasal dari bahasa Arab `DA YA`DU yang berarti KEMBALI: Contohnya, seperti orang mudik.Perumpamaan lain ID: `da ya`du juga bisa berarti BERULANG: jika sesuatu itu memiliki awal terus berakhir dan diulangi lagi. Contohnya, seperti perputaran bulan dalam setahun. Di mulai dari Januari berakhir pada Desember dan di mulai lagi bulan Januari, maka diantara akhir Desember dan awal Januari yang berikutnya disebut Id, karena akhir dan awalnya bertemu atau berkumpul untuk mengulang perputarannya kembali..

Sedangkan arti kata Fitri, dalam bahasa arab kata FITRAH bisa berarti ALAMI atau ASLI juga bisa berarti CIPTAAN.Jadi, IDUL FITRI berarti KEMBALI PADA ASLINYA ATAU ASALNYA, yaitu kembali seperti saat diciptakan (tidak memiliki noda dan dosa, karena noda dan dosanya telah dihapus dengan amalan-amalan ibadah selama bulan ramadhan).

Tetapi untuk mendapatkan semua itu kita perperjuangan.

Kembali Pada Aslinya, dalam artian tidak memikul dosa seperti bayi yang baru dilahirkan. Maka semua itu tergantung :

Seberapa sungguh-sungguh, seberapa banyak, seberapa benar dan seberapa ikhlasnya kita melakukan ibadah pada bulan ramadhan. Seberapa sempurna puasa kita, shalat kita, dzikir kita, sedekah kita, mulut kita, pikiran kita, perilaku kita dan hati kita. Seperti hadis yang berkata:

Manshoo maro madhoonaa imaanan wahtisaaban rhufiro lahumaa taqaddama min dabbih.

Artinya : barang siapa yang melaksanakan ibadah puasa atas dasar iman dan penuh perhitungan, maka ia akan diampuni dosa-dosanya (HR. albukhari dan muslim).

Semua itu bisa menjadi ukuran seberapa bersih noda yang bisa kita hapuskan pada bulan ramadhan. Jadi, untuk mendapatkan makna Idul Fitri diperlukan syarat-syarat yang harus kita perjuangkan dan kita laksanakan dengan gigih selama ramadhan. Demikian tadi makna Idul Fitri.LALU, PERLUKAH KITA MERAYAKANNYA, MENGAPA KITA MERAYAKANNYA?Kita ketahui, kita tidak akan merayakan hari apapun sebagai hari raya jika tidak didahului oleh sebuah peristiwa besar sebelumnya. Kita merayakan hari kemerdekaan karena kita telah berjuang dengan berat untuk meraih kemerdekaan itu.

Seperti contoh : Kita merayakan hari kelahiran, karena hal itu dianggap oleh kita atau orang tua kita sebagai hari bersejarah yang mengawali kehidupan kita.

Nah begitupula kita dalam beragama. Kita tidak akan pernah merayakan Hari Idul Fitri atau Hari Idul Adha tanpa didahului dengan sebuah perjuangan besar untuk meraihnya. Apa sih bentuk perjuangannya? Kita melaksanakan puasa selama sebulan penuh untuk meraih Idul Fitri dan melaksanakan ibadah haji ditanah suci untuk meraih Idul Adha. Semua perjuangan ini berujung untuk meraih ampunan Allah dan ridha-Nya.

Jadi, perayaan Hari Raya atau Hari Berkumpul besar-besaran, bukan hanya selaras dengan tabiat manusia, tetapi juga memiliki nilai ketaatan dan peribadatan kepada Allah.

KENAPA KITA MERAYAKAN IDUL FITRI DAN IDUL ADHA DAN TIDAK MERAYAKAN KEMENANGAN-KEMENANGAN PEPERANGAN PADA MASA NABI DAHULU? KENAPA?Karena hanya Idul Fitri dan Idul Adha-lah yang riil berulang setiap tahun, berulang bersama perjuangannya dan kemenangannya, bukan hanya perayaannya.

Contoh, Kalau kita merayakan hari kemerdekaan seperti maulud nabi, atau hari istimewa lainnya seperti hari national, kita hanya merayakan kenangannya saja, atau atau mengingatannya saja, tanpa pernah merasakan hakikat perjuangannya itu sendiri.

Karena itu, dalam perayaan-perayaan hari nasional semacam itu, biasanya kita kurang mampu menghayati makna perjuangannya yang sebenarnya. Dalam perayaan semacam itu, kita seringnya hanya disibukkan dengan persiapan-persiapan yang bersifat protokoler formal, tanpa menyelami hakikat perjuangannya itu sendiri. Kenapa? Karena kita tidak pernah terlibat dalam peristiwa tersebut.

Nah, iyu yang membedakan hari raya Idul Fitri atau Idul Adha dengan dari- hari istimewa lainnya..BAGAIMANAKAH CARA MERAYAKAN HARI RAYA?Cara merayakan hari raya Idul Fitri yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya adalah: 1. Begitu pagi hari raya menjelang, mereka mandi, lalu 2. berdandan dengan pakaian yang baik dan sopan dan memakai harum-haruman (bukan terbaru, karena kalau terbaru bisa disalah-pahami harus memaksakan anggaran belanja untuk membeli baju baru), setelah itu 3. makan dan minum sekedarnya, sebagai tanda hari itu sudah tidak puasa lagi, sebelum berangkat menuju tempat shalat Id. 4. Menempuh perjalanan menuju tempat sholat dan kembali dengan melewati jalan yang berbeda dengan disertai membaca takbir sepanjang perjalanan sampai khotbah dimulai.5. Melakukan sholat sunnah idulfitri 2 rakaat

6. Selesai khutbah mereka kembali ke rumah masing-masing.

Selesai shalat, mereka mengucapkan selamat satu sama lain ketika bertemu atau berpapasan. Mereka mengucapkan selamat dengan mengatakan, TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKA (semoga Allah menerima jerih payah saya dan jerih payah Anda)

Selain itu apa lagi yang mereka lakukan pada hari raya? Hari Raya adalah hari untuk makan-makan dan minum-minum serta berdzikir kepada Allah, seperti yang disabdakan oleh Nya. Hari-hari dilaksanakannya shalat pagi (maksudnya shalat Idul Adha dan shalat Idul Fitri) adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azzawa Jalla.

Jadi, berbagi makanan dan minuman serta berdzikir kepada Allah, termasuk cara merayakan hari raya.

HALAL BIHALAL

Apa sebenarnya maksud dari kata halal bi halal tersebut. Jika kata tersebut berasal dari ungkapan wa ahallahu`alaik (semoga Allah rela/puas kepada Anda, rela/puas karena kita telah berjuang sekuat tenaga dan tidak mengecewakan Allah dengan keteledoran dan penyia-nyiaan kesempatan)

Tapi sepertinya yang menonjol dalam tradisi kita, halal bi halal dimaknai dengan arti saling bermaaf-maafan. Kalau dimaknai saling bermaafan seperti ini, berarti masing-masing saling mengharapkan kerelaan saudaranya, sanaknya, rekannya, temannya atau siapa saja yang memiliki sangkut-paut yang bisa membuat seseorang merasa tidak rela.

Jadi dalam tradisi kita, yang diharapkan adalah kerelaan/kepuasan saudara, rekan dan anda tolang dengan cara mendapatkan maafnya, bukan mengharapkan kerelaan Allah secara langsung.

Yang diharapkan adalah kerelaan sanak dan kawan atau orang lain dengan cara mendapatkan pemberian maaf dari mereka. Bolehkah hal seperti ini. Tentu saja, orang meminta maaf kepada orang lain adalah perbuatan terpuji. Minta maaf dianjurkan oleh agama dan tidak dibatasi waktunya. Boleh dilakukan kapan saja, tidak harus pada hari raya.

Jadi mungkin kata halal bi halal diambil dari ungkapan sabda nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan imam al-Bukhori :Mankaa nat ngindahu mazdlimahula khiihi fii ngir dhihi awsyai in falyatahalhu minhul hauma (rawahul bukhori)

Artinya : barang siapa melakukan penganiayaan (kesahalahan) terhadap orang lain, baik menyangkut kehormatan maupun yang lain, maka hendaknya pada saat tu juga minta dihalalkan / dimaafkan (HR. Al-bukhari)

Alhamdulillah, cukup sekian pembahasan dari saya tentang halal bi halal dan idul fitri. Ada baiknya kegiatan ini kita tutup dengan membaca doa.

Bismillahirrohmanirrohiim..

Allah humma sholli ngala syaidina Muhammad, fil awwali nawal akhiri, wabarik wasalim..

Waro diyau allahu taala ankulli sahabati rosulillahi ajmain..

Amiiiin amiiin ya rabbal alamiin..

Rabbana firlana, zunubana, wazunuba wali daina..

Wazunuba asati zatina..

Wazunuba jamingal musliminawal muslimat..

Innaka ngala kulisai in khodi..

Rabbana atina fiddun ya hasanah

Lanjut

Rabbana zidnaa ilman, Warzukna fahman..

Bifadlika subhana robbi inni amma ya syifun..

warsala