daftar isi - sirusa.bps.go.id pelaksanaan... · daftar nama dan alamat perusahaan pertambangan...
TRANSCRIPT
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………... i
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………... 11.1 Umum ……………………………………………………………………………………………........ 11.2 Tujuan ………………………………………………………………………………………………….. 21.3 Landasan Hukum ………………………………………………………………………………..… 21.4 Ruang Lingkup …………………………………………………………………………..……....... 31.5 Data yang Dikumpulkan ………………………………………………………………….….… 41.6 Jenis Daftar dan Buku Pedoman yang Digunakan ……………....................... 41.7 Jadual Kegiatan …………………………………………………….…………....................... 5
BAB II METODOLOGI ………………………………………………………………………………………….…….. 72.1 Cakupan ………………………………………………………………………………..………….….. 72.2 Kerangka Sampel …………………………………………………………………………..……... 72.3 Penarikan Sampel ……………………………………………………………………………..….. 72.4 Alokasi Sampel ……………………………………………………………………………………... 82.5 Prosedur Penggantian Sampel ………………………………………………………….…… 10
BAB III ORGANISASI LAPANGAN ……………………………………………………………………………..…. 133.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 ………………….... 133.2 Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Lapangan Survei Upah Buruh 2013 13
3.2.1. Tugas Pencacah …………………………………………..……………………………… 133.2.2. Tugas Pengawas/Pemeriksa ………………………………………………………… 14
BAB IV TAHAPAN KEGIATAN PENCACAHAN ……………………………………………………….…...…. 174.1 Pencacahan Survei Upah Buruh 2013 ....................................................... 174.2 Petunjuk untuk Mempercepat Pengisian/Pengambilan Dokumen .......... 184.3 Pengelolaan Daftar/Kuesioner .................................................................. 194.4 Monitoring Kegiatan Survei Upah Buruh 2013 dan Evaluasi Time-Lag ..... 19
4.4.1. Monitoring Kegiatan Pengumpulan Data ........................................ 204.4.2. Monitoring Hasil Pengumpulan Data .............................................. 204.4.3. Evaluasi Time-Lag ............................................................................ 20
BAB V TATA TERTIB DAN TATA CARA PENGISIAN KUESIONER SURVEI UPAH BURUH2013 ……………………………………………………………………………………………………………... 215.1 Tata Tertib Pengisian Daftar …..………………………………………………….……...... 215.2 Tata Cara Pengisian Daftar VU-1 s.d. VU-5.…………………………………….….….. 21
Blok I. Identitas dan Keterangan Perusahaan ……………………………..……... 21Blok II. Keterangan Umum Perusahaan Hanya untuk Karyawan
Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/Mandor/Supervisor …………………………………..…………………………………………… 25
ii Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Blok III. Keterangan Karyawan Perusahaan ………………………………………. 27Blok IV. Upah Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari
Pengawas/Mandor/Supervisor Selama Satu Kali PeriodePembayaran (Sistem Pembayaran Upah) ……………………………... 30
Blok V. Catatan ……............................................................................... 33Blok VI. Keterangan Legalisasi ………………………………….………………………... 33
BAB VI VALIDASI ISIAN DOKUMEN DENGAN KARTU LAPORAN PERUSAHAAN (KLP) …… 356.1 Umum ………………………………………………………………………………..………………….. 356.2 Arus KLP dan Kuesioner Survei Upah Buruh 2013 ……………………..………….. 366.3 Tata Cara Pengisian KLP ……………………………………………………….…………..….… 40
BAB VII PEMERIKSAAN ISIAN DOKUMEN SURVEI UPAH BURUH 2013 …………………………. 45Blok I. Identitas dan Keterangan Perusahaan ……………………………..………….…….. 45Blok II. Keterangan Umum Perusahaan Hanya Untuk Karyawan Produksi/
Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/Mandor/Supervisor …………….. 46Blok III. Keterangan Karyawan Perusahaan ……………………………………………..……. 46Blok IV. Upah Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/
Mandor/Supervisor Selama Satu Kali Periode Pembayaran (SistemPembayaran Upah) ……………………………………………………………………….…... 47
Blok VI. Keterangan Legalisasi …………………………………………………………….……..…... 49
BAB VIII BEBERAPA PERMASALAHAN DALAM PENGISIAN KUESIONER SURVEI UPAHBURUH ……………………………………………………………………………………………….………..... 518.1 Permasalahan Pengisian Daftar VU-1 – VU-5 ……………………………………..…. 51
8.1.1. Halaman Depan …………………………………………..…………………………..… 518.1.2. Blok II dan Blok III …………………………………………………………..…….….... 528.1.3. Blok IV ………………………………………………………………………………….……. 538.1.4. Blok V ………………………………………………………………………………….…….. 55
8.2 Permasalahan Pengisian Kartu Laporan Perusahaan (KLP) ……………….…. 56
LAMPIRAN …………………………………………………………..……………………………………………………………. 571. Jadual Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 ……………………………………….. 592. Daftar VU-1 ............................................................................................... 613. Daftar VU-2 ............................................................................................... 674. Daftar VU-3 ............................................................................................... 735. Daftar VU-4 ............................................................................................... 796. Daftar VU-5 ............................................................................................... 857. Daftar KLP .................................................................................................. 918. Daftar VU-M1 ............................................................................................ 939. Daftar VU-M2 ............................................................................................ 94
10. Daftar VU-M3 ............................................................................................ 9511. Contoh Surat Pengantar dari BPS Kabupaten/Kota untuk Pengecekan
Isian Dokumen ke Perusahaan ………………………………………………………….….. 9612. Contoh Penjelasan untuk Halaman Belakang Kartu Laporan Perusahaan 97
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 1
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Survei Upah Buruh (SUB) telah dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak
tahun 1979/1980. Pada periode awal pelaksanaannya, survei ini mengumpulkan berbagai
informasi tentang upah secara rinci di beberapa lapangan usaha, yaitu pertambangan non-
migas, industri pengolahan, perhotelan, dan angkutan darat. Selanjutnya, terdapat
kompleksitas permasalahan yang ditemukan dalam pelaksanaan lapangan dan pengolahan,
diantaranya kelemahan yang menyangkut ketepatan dan kecepatan data, sehingga penerbitan
data mengalami hambatan.
Berdasarkan evaluasi pelaksanaan SUB pada tahun-tahun sebelumnya, sejak tahun
1992 BPS melaksanakan SUB dengan metode dan kuesioner yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Perbedaan pelaksanaan SUB tahun 1992 dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya antara lain tidak dicakupnya lagi lapangan usaha angkutan darat, jumlah
perusahaan sampel diperkecil, dan variabel dalam kuesioner lebih disederhanakan. Hal ini
ditujukan untuk mewujudkan tujuan utama SUB, yaitu untuk memantau dengan cepat
perubahan-perubahan upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan.
Sesuai dengan kebutuhan, mulai tahun anggaran 1998/1999 BPS memperluas cakupan
dalam pelaksanaan SUB. Perluasan tersebut dilakukan dengan menambah sampel perusahaan
pada 3 lapangan usaha, yaitu lapangan usaha perdagangan yang meliputi perdagangan besar
dan eceran (ekspor, impor, swalayan, department store, dan perdagangan lainnya); lapangan
usaha konstruksi (konstruksi gedung dan bangunan sipil, instalasi gedung dan bangunan sipil,
dan penyelesaian konstruksi sipil); serta lapangan usaha pertanian yang meliputi peternakan
dan perikanan.
Sejak tahun anggaran 1998/1999, sasaran yang dicakup dalam SUB adalah
perusahaan-perusahaan di lapangan usaha industri pengolahan, perhotelan dan restoran,
pertambangan non-migas, konstruksi, perdagangan dan pertanian di seluruh wilayah Republik
Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 2.401 perusahaan.
BAB
1
2 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Pada tahun 2008, BPS melakukan revisi kerangka sampel dan menambah jumlah
sampel SUB menjadi 3.675 perusahaan. Hal ini dilakukan karena kerangka sampel yang
digunakan pada SUB tahun-tahun sebelumnya dianggap sudah tidak representatif. Sasaran
yang dicakup adalah perusahaan-perusahaan di lapangan usaha industri pengolahan,
perhotelan, pertambangan non-migas, perdagangan, dan pertanian (peternakan dan
perikanan). Mulai tahun 2008, lapangan usaha konstruksi dan restoran tidak lagi dicakup
dalam SUB.
Kebutuhan data upah buruh/pekerja yang lengkap, akurat, dan tepat waktu semakin
meningkat. Oleh karena itu, diperlukan adanya kesamaan pengertian, sikap, dan tindakan dari
berbagai pihak terkait dalam pelaksanaan SUB untuk dapat mengupayakan percepatan
pelaksanaan lapangan, agar tujuan SUB, yaitu untuk memantau dengan cepat perubahan-
perubahan upah yang terjadi dari triwulan ke triwulan, dapat terwujud.
1.2 Tujuan
Tujuan utama SUB adalah untuk mendapatkan informasi/data statistik upah buruh
yang berstatus di bawah pengawas atau mandor, secara berkesinambungan. Karena buruh
dengan status di bawah pengawas/mandor/supervisor merupakan mayoritas pekerja, maka
diharapkan data yang dihasilkan dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat
pada umumnya. Secara khusus, data hasil SUB yang dikumpulkan secara berkala, diharapkan
dapat bermanfaat sebagai alat untuk memantau perkembangan upah buruh di Indonesia dan
dapat dijadikan sebagai salah satu acuan kebijakan ketenagakerjaan dan pengupahan di
tingkat nasional dan regional.
Melalui SUB, dapat dimonitor hal-hal sebagai berikut:
Pengaruh penetapan upah minimum regional terhadap pembayaran upah/gaji oleh
perusahaan kepada pekerja/karyawan.
Perkembangan rata-rata upah/gaji sektoral dan regional, sehubungan dengan
perubahan biaya hidup dan kebutuhan perusahaan atas tenaga kerja.
1.3 Landasan Hukum
Dasar hukum pelaksanaan SUB adalah Undang-Undang (UU) No. 16 Tahun 1997
tentang Statistik, yang menugaskan BPS untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan data,
dan menganalisis berbagai macam statistik. Setiap orang atau badan/perusahaan yang telah
ditentukan sebagai responden, diwajibkan untuk memberikan keterangan/informasi statistik
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 3
yang diperlukan pemerintah, baik secara lisan maupun tulisan. Semua keterangan/informasi
perorangan baik mengenai orang maupun badan/perusahaan yang dikumpulkan dalam survei
ini sepenuhnya dijamin kerahasiaannya oleh undang-undang tersebut.
1.4 Ruang Lingkup
Survei Upah Buruh tahun 2013 mencakup 3.675 perusahaan yang tersebar di seluruh
provinsi di Indonesia. Perusahaan sampel secara rinci adalah sebagai berikut:
Perusahaan Industri Pengolahan
Perusahaan industri pengolahan yang dicakup dalam SUB adalah perusahaan industri
yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Pemilihan perusahaan dilakukan secara
sampel, baik untuk perusahaan industri besar (dengan tenaga kerja 100 atau lebih) maupun
perusahaan industri sedang (dengan tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang). Jumlah sampel
perusahaan di sektor industri pengolahan adalah 2.171 perusahaan yang tersebar di 33
provinsi.
Perusahaan Perhotelan
Perusahaan perhotelan yang dicakup meliputi hotel berbintang dan non-bintang
dengan jumlah sampel 868 perusahaan, yang tersebar di seluruh provinsi.
Perusahaan Pertambangan
Perusahaan pertambangan yang dicakup dalam SUB adalah perusahaan yang telah
melakukan kegiatan penambangan (eksplorasi). Jumlah sampel perusahaan pertambangan
non-migas sebanyak 49 perusahaan yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia.
Perusahaan Perdagangan Besar dan Eceran
Perusahaan perdagangan yang dicakup dalam SUB sebanyak 376 perusahaan yang
berada di 32 provinsi di Indonesia.
Perusahaan Perternakan dan Perikanan
Perusahaan pertanian yang dicakup dalam SUB hanya sub sektor peternakan dan
perikanan. Jumlah sampel perusahaan peternakan dan perikanan adalah sebanyak 212
perusahaan yang menyebar di 25 provinsi di Indonesia.
4 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
1.5 Data yang Dikumpulkan
Dari setiap perusahaan terpilih dikumpulkan data mengenai keterangan umum
perusahaan, yang mencakup jumlah hari dan jam kerja seminggu, upah terendah dan tertinggi,
keterangan karyawan perusahaan yang mencakup jumlah seluruh karyawan menurut jenis
kelamin dan jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/
supervisor menurut status karyawan dan sistem pembayaran. Selain itu juga dikumpulkan data
mengenai jumlah hari kerja biasa, hari kerja lembur pada hari libur, dan upah karyawan
produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor dalam satu periode
pembayaran, yang mencakup jumlah upah/gaji, tunjangan, upah lembur dan rata-rata upah
per karyawan.
Keterangan mengenai upah per jenis jabatan/pekerjaan tidak dikumpulkan dalam
survei ini, tetapi dikumpulkan melalui Survei Struktur Upah (SSU), yang pelaksanaannya
dilakukan tahunan sejak tahun 2001.
1.6 Jenis Daftar dan Buku Pedoman yang Digunakan
No Jenis daftar/buku Kegunaan Rangkap Disimpan di
1.Daftar VU-1(warna merah)
Pencacahan perusahaanindustri pengolahan 1 BPS
2.Daftar VU-2(warna kuning)
Pencacahan perusahaanperhotelan 1 BPS
3.Daftar VU-3(warna biru)
Pencacahan perusahaanpertambangan non-migas 1 BPS
4Daftar VU-4(warna putih)
Pencacahan perusahaanperdagangan 1 BPS
5.Daftar VU-5(warna hijau)
Pencacahan perusahaanpeternakan dan perikanan 1 BPS
6. KLP Pengecekan konsistensiisian antar triwulan 1 BPS Kabupaten/Kota
7.Buku PedomanPelaksanaan SUB2013
Pedoman PencacahanSUB 2013 1
Pencacah, Pengawas/Pemeriksa, BPS Kab/Kota,dan BPS Provinsi
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 5
1.7 Jadual Kegiatan
Kegiatan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Pengiriman dokumendari BPS ke BPS Provinsi Maret 2013
Pengiriman dokumendari BPS Provinsi ke BPS Kab/Kota Maret 2013
Pengiriman dokumen dari BPSKab/Kota ke KSK/Pencacah Maret 2013 Juni 2013 September
2013Desember
2013
Pencacahan dan Pemeriksaanoleh Pencacah April 2013 Juli 2013 Oktober
2013Januari2014
Pengiriman dokumenkembali ke BPS Kab/Kota
1-7Mei 2013
1-7Agustus
2013
1-7November
2013
1-7Februari
2014
Pemeriksaan di BPS Kab/Kota 8-15Mei 2013
8-15Agustus
2013
8-15November
2013
8-15Februari
2014
Pengiriman dokumendari BPS Kab/Kota ke BPS Provinsi
16-23Mei 2013
16-23Agustus
2013
16-23November
2013
16-23Februari
2014
Pemeriksaan di BPS Provinsi 24-31Mei 2013
24-31Agustus
2013
24-31November
2013
24-31Februari
2014
Pengiriman dokumendari BPS Provinsi ke BPS
1-7Juni 2013
1-7September
2013
1-7Desember
2013
1-7Maret 2014
Pemeriksaan di BPS 8-15Juni 2013
8-15September
2013
8-15Desember
2013
8-15Maret 2014
Diseminasi Hasil Akhir Awal Desember 2013
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 7
METODOLOGI
2.1 Cakupan
Cakupan SUB 2013 adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri
besar dan sedang, hotel (bintang/non-bintang), pertambangan non-migas, perdagangan besar
dan eceran, serta perternakan dan perikanan.
2.2 Kerangka Sampel
Kerangka sampel yang digunakan untuk penarikan sampel perusahaan/usaha SUB
2013 adalah sebagai berikut:
1. Daftar Nama dan Alamat Perusahaan Industri Pengolahan hasil pencacahan Survei
Industri Besar Sedang tahun 2005.
2. Daftar Nama dan Alamat Hotel Berbintang atau Melati hasil pencacahan Survei Hotel
(VHT-L) awal tahun 2006.
3. Daftar Nama dan Alamat Perusahaan/Usaha Peternakan dan Perikanan menurut
Direktori Perusahaan/Usaha Peternakan dan Perikanan tahun 2005.
4. Daftar Nama dan Alamat Perusahaan Pertambangan menurut hasil listing SE2006 yang
dikategorikan menjadi Usaha Menengah Besar (SE06-UMB).
5. Daftar Nama dan Alamat Perusahaan Perdagangan menurut hasil listing SE2006 yang
dikategorikan menjadi Usaha Menengah Besar (SE06-UMB).
Daftar Nama dan Alamat untuk masing-masing jenis perusahaan dilengkapi dengan
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dan jumlah tenaga kerja yang selanjutnya
digunakan untuk penyusunan stratifikasi dan MoS (Measures of Size).
2.3 Penarikan Sampel
Penarikan sampel perusahaan untuk SUB 2013 dilakukan secara independen per
masing-masing kelompok lapangan usaha yang dicakup (dilakukan pada tahun 2008). Hal ini
terkait dengan proses penghitungan peluang penarikan sampelnya yang dilakukan secara
BAB
2
8 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
terpisah untuk tiap-tiap kelompok cakupan. Secara umum, penarikan sampel perusahaan
dilakukan dengan menerapkan kaidah “Probability Proportional to Size with Control Selection”.
Tata cara penarikan sampelnya adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki peluang penarikan sampel
lebih kecil 1.
2. Perusahaan/usaha yang memiliki PROB ≥ 1 otomatis terpilih sebagai sampel.
3. Urutkan perusahaan berdasarkan strata (nasional + regional untuk yang dua strata
atau regional saja untuk yang satu strata) secara “Ascending”, dan berdasarkan
peluang penarikan sampel secara “Descending”.
4. Buat kumulatif jumlah peluang penarikan sampel (Xi).
5. Tentukan angka random (O < AR < 1).
6. Bandingkan angka random dengan kumulatif peluang.
2.4 Alokasi Sampel
Jumlah perusahaan sampel SUB 2013 menurut provinsi dan lapangan usaha adalahsebagai berikut:
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 9
Jumlah Sampel Survei Upah Buruh 2013 Menurut Provinsi dan Lapangan Usaha
Provinsi
Lapangan Usaha
JumlahIndustri Hotel Pertam-
banganPerda-gangan
Peternakandan
Perikanan(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 17 7 - 17 2 43
Sumatera Utara 145 61 - 19 11 236
Sumatera Barat 24 25 3 17 9 78
Riau 12 3 - 7 1 23
Jambi 12 10 - 14 7 43
Sumatera Selatan 30 14 1 16 - 61
Bengkulu 1 9 - 4 - 14
Lampung 35 16 - 7 3 61
Kep. Bangka Belitung 7 10 6 2 1 26
Kepulauan Riau 22 10 1 6 1 40
DKI Jakarta 253 113 1 8 2 377
Jawa Barat 347 124 2 21 39 533
Jawa Tengah 359 47 - 22 37 465
DI Yogyakarta 49 6 - 3 2 60
Jawa Timur 485 88 1 14 44 632
Banten 91 6 1 34 11 143
Bali 73 104 - 9 9 195
Nusa Tenggara Barat 10 21 - 10 5 46
Nusa Tenggara Timur 3 19 - 19 2 43
Kalimantan Barat 34 16 - 17 3 70
Kalimantan Tengah 13 13 3 14 - 43
Kalimantan Selatan 28 17 6 - - 51
Kalimantan Timur 44 46 23 3 1 117
Sulawesi Utara 4 16 - 14 1 35
Sulawesi Tengah 2 8 - 12 2 24
Sulawesi Selatan 48 31 - 15 7 101
Selawesi Tenggara 7 7 1 23 2 40
Gorontalo 1 2 - 1 - 4
Sulawesi Barat 2 2 - 2 - 6
Maluku 5 4 - 4 8 21
Maluku Utara 2 3 - 11 - 16
Papua Barat 2 2 - 3 1 8
Papua 4 8 - 8 - 20
Nasional 2.171 868 49 376 211 3.675
10 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
2.5 Prosedur Penggantian Sampel
Untuk perusahaan terpilih yang pindah provinsi, perusahaan musiman (perusahaan
yang sering tutup/tidak beroperasi), perusahaan yang tidak ditemukan di lapangan,
perusahaan yang berubah lapangan usaha (sektor), atau perusahaan yang karena sesuatu hal
tidak bisa mengisi kuesioner, maka BPS Provinsi wajib melaporkan ke BPS untuk dilakukan
penggantian sampel.
Penggantian sampel hanya dapat dilakukan oleh BPS dengan mengikuti prinsip sebagai
berikut:
1. Penggantian sampel dilakukan berdasarkan daftar history pemilihan sampel yang telah
disusun menurut strata, dan di dalam strata menurut size.
2. Penggantian sampel perusahaan/usaha berpedoman pada kerangka sampel/direktori
perusahaan. Perusahaan pengganti harus sesuai dengan kriteria:
belum terpilih menjadi sampel;
berada dalam satu kabupaten/kota yang sama. Jika tidak tersedia sampel
pengganti dari kabupaten/kota yang sama, dicarikan dari kabupaten/kota lain;
berada di dalam strata yang sama seperti perusahaan/usaha yang akan diganti;
mempunyai kegiatan usaha/produk yang sama (sampai dengan 2 digit pertama
KLUI/KBLI lima digit);
mempunyai jumlah pekerja yang sama/hampir sama dengan perusahaan yang
akan diganti;
terdekat dengan perusahaan/usaha yang diganti dalam daftar yang telah
diurutkan tadi (dengan kata lain, yang mempunyai MoS atau size terdekat).
PERHATIAN
BPS Provinsi tidak diperkenankan melakukan penggantian sampel karena
dikhawatirkan perusahaan pengganti tidak terdapat dalam kerangka sampel, yang
berdampak pada proses pengolahan tidak dapat dilanjutkan karena penimbangnya
tidak ada.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 11
3. Perusahaan sampel yang berganti nama dan atau pindah alamat (pindah kecamatan
maupun pindah kabupaten/kota) tetapi masih dalam satu provinsi dan kegiatan
usaha/produk utamanya tidak berubah, tetap menjadi sampel. BPS Provinsi harus
melaporkan perubahan nama dan atau alamat perusahaan tersebut ke BPS.
4. Permintaan penggantian sampel dengan alasan perusahaan tidak dapat mengisi
kuesioner karena suatu sebab (non-respon), harus disertai dengan laporan mengenai
usaha atau pendekatan apa saja yang telah dilakukan.
5. Penimbang untuk perusahaan/usaha pengganti dihitung supaya membuat kontribusi
tertimbang untuk pekerja sama persis dengan kontribusi tertimbang dari perusahaan/
usaha yang diganti. Hal ini dilakukan dengan menerapkan rumus berikut ini :
WEIGHT perusahaan pengganti =(WEIGHT perusahaan yang diganti X jumlah pekerja perusahaan
Yang diganti)/jumlah pekerja perusahaan pengganti
Atau
Fi(b) = Fi(g) xWi(g)Wi(b)
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 13
ORGANISASI LAPANGAN
3.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Penanggung jawab pelaksanaan SUB 2013 di pusat adalah Direktur Statistik
Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Penanggung jawab pelaksanaan SUB 2013 di daerah
adalah Kepala BPS Provinsi yang dibantu Kepala Bidang Statistik Sosial dan Kepala BPS
Kabupaten/Kota yang dibantu Kepala Seksi Statistik Sosial.
3.2 Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Lapangan Survei Upah Buruh 2013
3.2.1 Tugas Pencacah
Petugas pencacah SUB adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) atau staf BPS
Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Berikut adalah uraian tugas dan tanggung jawab petugas
pencacah:
1. Mengantarkan kuesioner/daftar VU-1, VU-2, VU-3, VU-4, dan VU-5 ke perusahaan terpilih
sesuai dengan daftar sampel perusahaan.
2. Memberikan penjelasan tentang cara pengisian daftar isian, konsep definisi dan
sebagainya kepada karyawan/pejabat yang diberi tugas oleh perusahaan untuk mengisi
daftar tersebut. Untuk perusahaan yang telah menjadi responden tetap SUB, pada saat
kuesioner diserahkan ke perusahaan, hendaknya ditanyakan apakah pejabat perusahaan
yang ditugasi untuk mengisi kuesioner SUB masih tetap sama dengan yang ditugasi pada
triwulan sebelumnya. Apabila pejabatnya telah berganti, petugas pencacah harus
menghubungi pejabat baru dan menjelaskan kembali mengenai tata cara pengisian.
3. Petugas pencacah perlu menegaskan kepada perusahaan bahwa waktu yang diperlukan
untuk mengisi daftar/kuesioner sangat terbatas. Kemudian membuat kesepakatan
mengenai kapan kuesioner yang telah diisi perusahaan dapat diambil.
4. Mengambil kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan pada waktu yang telah disepakati.
BAB
3
14 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
5. Memeriksa kebenaran isian daftar VU-1, VU-2, VU-3, VU-4, dan VU-5 hasil pencacahan.
Apabila masih ditemukan kesalahan ataupun ketidakwajaran, misalnya perubahan jumlah
tenaga kerja dan/atau jumlah upah lebih dari 10 %, maka pencacah harus melihat apakah
perubahan tersebut sudah diberikan penjelasan sebagaimana mestinya pada Blok
Catatan. Jika belum dijelaskan, pencacah harus menanyakan kembali kepada responden
sebelum meninggalkan perusahaan [Pada Blok IV, [(R.2 – R.5a)/(R.5a)x100%] dan/atau
[(R.3d – R.5b)/(R.5b)x100%] harus 10%, jika perubahannya lebih dari 10% catat
alasannya].
6. Memindahkan isian untuk masing-masing pertanyaan ke dalam kotak yang tersedia, bagi
perusahaan yang belum mengisi kotak-kotaknya.
7. Menyerahkan kembali daftar VU-1, VU-2, VU-3, VU-4, dan VU-5 yang telah diisi dan
dianggap benar kepada pengawas/pemeriksa.
3.2.2 Tugas Pengawas/Pemeriksa
Pengawas/pemeriksa SUB adalah Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kabupaten/Kota
atau staf BPS Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Berikut adalah uraian tugas dan tanggung jawab
pengawas/pemeriksa:
1. Mendistribusikan Daftar VU-1, VU-2, VU-3, VU-4, dan VU-5 kepada petugas pencacah.
2. Sebelum daftar/kuesioner tersebut diserahkan kepada pencacah, petugas pengawas
harus menyalin identitas perusahaan (kode dan nama perusahaan) dan isian KLP (jumlah
karyawan, total upah/gaji pada triwulan sebelumnya) ke dalam kuesioner Blok IV Rincian
5a dan 5b, untuk masing-masing sistem pembayaran.
3. Mengumpulkan kembali Daftar VU-1, VU-2, VU-3, VU-4, dan VU-5 yang telah diisi.
4. Memeriksa kebenaran isian Daftar VU-1, VU-2, VU-3, VU-4, dan VU-5. Jika isian tersebut
tidak konsisten atau tidak wajar, pengawas/pemeriksa harus menanyakan hal tersebut
kepada petugas pencacah yang bersangkutan untuk diperbaiki, dan bila diperlukan
pengawas dapat meminta petugas pencacah untuk melakukan kunjungan ulang ke
perusahaan.
5. Memeriksa ulang apakah isian sudah dipindahkan ke dalam kotak dengan tepat oleh
petugas pencacah. Kalau belum, pengawas harus mengisikan ke dalam kotak.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 15
6. Memindahkan isian daftar/kuesioner ke dalam Kartu Laporan Perusahaan (KLP). KLP
merupakan sarana yang sangat penting sebagai lembar kerja pengecekan perbandingan
upah antar triwulan (Lampiran 7). Lembar kerja ini berguna bagi petugas
pengawas/pemeriksa untuk mendeteksi secara dini apakah pelaporan dari perusahaan
sudah benar untuk triwulan tertentu.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 17
TAHAPAN KEGIATAN PENCACAHAN
4.1 Pencacahan Survei Upah Buruh 2013
Pencacahan perusahaan terpilih sampel SUB dilakukan secara triwulanan atau empat
kali dalam setahun, yaitu pada Bulan April, Juli, Oktober tahun 2013, dan Januari tahun 2014,
untuk mencatat keterangan/informasi mengenai upah sesuai dengan periode pembayaran
perusahaan pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember tahun 2013.
Pelaksanaan SUB 2013 dilakukan terhadap perusahaan yang terpilih, baik yang pernah
menjadi sampel maupun yang belum pernah menjadi sampel SUB sebelumnya. Berbagai
bentuk kendala atau kritik dari perusahaan mungkin akan dihadapi oleh petugas. Berikut ini
diuraikan beberapa persiapan dan cara yang perlu dilakukan oleh petugas/pencacah.
1. Memperkenalkan diri sebagai pegawai BPS Provinsi atau BPS Kabupaten/Kota dan
menjelaskan maksud kunjungan. Usahakan agar penjelasan kepada petugas perusahaan/
responden secara singkat dan jelas.
2. Dalam menjelaskan maksud kunjungan, petugas sebaiknya menguraikan bahwa kuesioner
SUB mudah diisi dan dapat langsung dipakai untuk konsistensi pengisian dari satu triwulan
ke triwulan lainnya. Oleh karena itu, petugas perlu meyakinkan perusahaan bahwa
pengertian dan kerja sama yang baik dari perusahaan dalam SUB ini sangat diharapkan.
3. Dengan adanya SUB ini, perusahaan merasa diberi tambahan beban pekerjaan untuk
mengisi kuesioner. Untuk itu pada awal pembicaraan sebaiknya dijelaskan kesederhanaan
materi yang dikumpulkan dalam Daftar VU-1 s.d. VU-5, misalnya pertanyaan tidak
terlampau rinci dan hanya mencakup 1 (satu) periode pembayaran untuk masing-masing
sistem pembayaran. Jelaskan pula kegunaan data upah/gaji bagi pemerintah maupun
perusahaan. Kegunaan tersebut antara lain sebagai salah satu faktor penimbang dalam
perhitungan penyesuaian upah/gaji di perusahaan, dan bagi pemerintah untuk
mengetahui perkembangan upah di berbagai sektor yang tercakup, serta sebagai bahan
pengendalian sistem pengupahan dan pengambilan kebijakan.
BAB
4
18 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
4. Konsep dan definisi yang digunakan dalam SUB saat ini sama dengan yang digunakan
dalam SUB tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, petugas sebaiknya menguraikan
konsep dan definisi dari karyawan produksi/pelaksana, khususnya yang berada di bawah
mandor/ pengawas/supervisor, periode pembayaran (sesuai dengan sistem pembayaran
yang ada di perusahaan) serta upah yang dibayarkan selama periode pembayaran
tersebut.
5. Perlu juga dijelaskan bahwa ada pertanyaan mengenai jumlah upah dan tenaga kerja yang
dilaporkan pada triwulan sebelumnya yang sudah diisi oleh pengawas/pemeriksa, yang
disertai dengan keterangan apabila ada perubahan besar (lebih dari 10%) dibandingkan
periode pembayaran pada triwulan sekarang, untuk membantu konsistensi pengisian dari
satu triwulan ke triwulan berikutnya. Jika terjadi perubahan besar beri penjelasan dalam
Blok Catatan.
6. Jadual waktu perlu dijelaskan kepada petugas perusahaan. Yakinkan kepada petugas
perusahaan bahwa kecepatan, ketepatan dan kecermatan dalam pengisian
daftar/kuesioner SUB ini sangat diperlukan. Perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan
pengisian daftar/ kuesioner paling lambat satu minggu setelah tanggal penerimaan
kuesioner.
7. Setelah petugas selesai menjelaskan konsep/definisi dan cara pengisian, dan memberikan
daftar/kuesioner VU-1 s.d. VU-5 untuk diisi oleh perusahaan, tanyakan lagi kapan petugas
dapat datang kembali untuk mengambil hasilnya. Janji yang telah disepakati bersama
perusahaan harus ditepati. Perlu juga dibuat daftar kunjungan untuk ditandatangani oleh
perusahaan.
4.2 Petunjuk untuk Mempercepat Pengisian/Pengambilan Dokumen
Dalam pelaksanaan SUB, diperlukan kiat untuk mempercepat pengisian/pengambilan
dokumen. Diantaranya adalah, sebaiknya KSK/Pencacah mengetahui jadwal kosong di
perusahaan, yaitu di saat beban kerja perusahaan sedang tidak terlalu sibuk. KSK/Pencacah
dapat mengirim dokumen lebih awal dari jadwal pelaksanaan yang telah ditentukan. Dalam
situasi seperti ini, KSK/Pencacah tidak harus terpaku pada jadual yang telah ditentukan, sejauh
masih dalam batas yang dapat ditolerir. Hal ini akan lebih mempersingkat waktu penyelesaian
dokumen di perusahaan, atau paling tidak pihak perusahaan bisa mempersiapkan lebih awal
file-file untuk pengisian dokumen tersebut, sehingga dokumen dapat diambil tepat pada
waktunya sesuai jadwal pelaksanaan. Sebaliknya, pada awal bulan Januari biasanya
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 19
perusahaan sangat sibuk untuk membuat laporan tahunan. Dengan demikian pencacahan
dapat dilaksanakan setelah kesibukan tersebut usai, misalnya pada bulan Februari. Untuk
perusahaan berskala sedang, yang file perusahaannya tidak terlalu rumit, kunjungan biasanya
langsung bisa dilakukan oleh petugas pencacah kapan saja, bila keadaan memungkinkan
KSK/Pencacah dapat langsung mengisikan hasil wawancaranya dengan perusahaan dan
diselesaikan pada saat itu juga. Hal ini dapat mempersingkat waktu dan mengurangi beban
kerja KSK/Pencacah.
Bila terdapat perusahaan yang lambat menyelesaikan dokumen dari jadwal yang telah
ditentukan, harap segera dilaporkan ke BPS Kabupaten/Kota, BPS Provinsi dan diteruskan ke
BPS. Dokumen yang sudah diisi oleh perusahaan, segera diperiksa di BPS Kabupaten/Kota dan
dikirimkan ke BPS Provinsi kemudian ke BPS, tanpa harus menunggu seluruh dokumen masuk.
4.3 Pengelolaan Daftar/Kuesioner
Untuk pelaksanaan SUB 2013, pengiriman daftar/kuesioner dari BPS ke BPS Provinsi
dilakukan untuk lima triwulan sekaligus pada Bulan Maret 2013. Hal ini dimaksudkan untuk
memperlancar pelaksanaan pencacahan SUB pada setiap triwulan.
Setiap perusahaan terpilih sampel mengisi satu set kuesioner. Daftar/kuesioner yang
telah diisi oleh perusahaan, diharapkan dapat diambil oleh petugas satu minggu setelah
tanggal penyerahan. Diharapkan KSK atau petugas pencacah mampu melakukan pendekatan
kepada petugas perusahaan dengan menyatakan kesediaan membantu bila petugas
perusahaan menemui kesulitan dalam mengisi kuesioner dan membuat janji mengenai waktu
pengambilan kuesioner yang telah terisi, agar pengisian dan pengambilan kuesioner berjalan
lancar.
BPS Kabupaten/Kota dan BPS Provinsi diharapkan segera mengirim dokumen yang
telah diisi ke BPS secara bertahap tanpa menunggu seluruh dokumen untuk triwulan yang
bersangkutan terkumpul semua, apalagi menunggu sampai dokumen terkumpul untuk
beberapa triwulan.
Keterlambatan pengembalian dokumen yang telah terisi ke BPS akan menghambat
sistem pengolahan yang sudah dirancang dengan baik, dan akan mengakibatkan
keterlambatan pencetakan publikasi.
4.4 Monitoring Kegiatan Survei Upah Buruh 2013 dan Evaluasi Time-Lag
Monitoring kegiatan SUB dilakukan pada saat pengumpulan data dan pada hasil
pengumpulan data.
20 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
4.4.1 Monitoring Kegiatan Pengumpulan Data
Monitoring kegiatan pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan
Daftar VU-M1, Daftar VU-M2, dan Daftar VU-M3, yang berturut-turut harus diisi oleh KSK/
Pencacah, BPS Kabupaten/Kota, dan BPS Provinsi. Dari Daftar VU-M1 dapat dilihat kegiatan
KSK/Pencacah, antara lain yang sudah menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal, perusahaan
yang sudah menyelesaikan pengisian sesuai jadwal, yang belum menyelesaikan, dan alasan
keterlambatan tersebut.
Setiap akhir dari jadwal pencacahan, rekapitulasi daftar BPS Kabupaten/Kota (Daftar
VU-M2) harus dikirim ke BPS Provinsi, yang setelah dilakukan rekapitulasi Daftar VU-M3,
hasilnya segera dikirimkan ke BPS paling lambat satu setengah bulan setelah pencacahan. Jika
dari hasil pemantauan/evaluasi di BPS Provinsi ternyata ada beberapa BPS Kabupaten/Kota
yang terlambat menyampaikan dokumen (tidak sesuai dengan jadwal waktu yang telah
ditentukan), BPS Provinsi harus segera menegur/menanyakan ke BPS Kabupaten/Kota yang
bersangkutan.
4.4.2 Monitoring Hasil Pengumpulan Data
Monitoring hasil pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Kartu Laporan
Perusahaan (KLP). Dari KLP akan dapat dilihat konsistensi data untuk setiap triwulan pada
setiap perusahaan terpilih. KLP diisi oleh pengawas/pemeriksa dan photocopy-nya harus
dilampirkan dalam kuesioner yang bersangkutan setiap triwulan. Penjelasan lebih lanjut
tentang KLP akan dibahas kemudian.
4.4.3 Evaluasi Time-Lag
Evaluasi time-lag untuk masing-masing BPS Kabupaten/Kota dan BPS Provinsi akan
dilakukan setiap saat di BPS. BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota harus memantau time-lag
pelaksanaan SUB dengan menggunakan Daftar VU-M1, Daftar VU-M2, dan Daftar VU-M3
seperti yang terdapat pada lampiran.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 21
TATA TERTIB DAN TATA CARA PENGISIANKUESIONER SURVEI UPAH BURUH 2013
5.1 Tata Tertib Pengisian Daftar
1. Semua pengisian harus ditulis dengan huruf kapital menggunakan tinta hitam dan
tidak harus diketik.
2. Isian yang salah jangan dihapus, coret isian yang salah dan tuliskan isian yang benar
diatasnya serta diberi paraf oleh petugas yang memperbaiki.
3. Semua pengisian harus jelas serta diisikan pada baris, kolom atau kotak yang sesuai
sehingga mudah dibaca dan tidak menimbulkan keraguan.
4. Kuesioner yang telah terisi, harus ditandatangani oleh petugas perusahaan dan
dilegalisir oleh perusahaan dengan membubuhkan cap/stempel perusahaan.
5.2 Tata Cara Pengisian Daftar VU-1 s.d. VU-5
Kode Perusahaan
Kode perusahaan terpilih diisi oleh BPS Provinsi yang terdiri dari kode provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, lapangan usaha, dan nomor urut perusahaan. Kode perusahaan
disalin oleh pengawas/pemeriksa dari Daftar Sampel Perusahaan (VU-DSP) yang telah dikirim
ke BPS Provinsi.
Bulan Pelaporan
Isikan bulan dan tahun pelaporan pada kotak tersedia. Isian bulan adalah 03 (untuk pelaporan
Bulan Maret), 06 (untuk pelaporan Bulan Juni), 09 (untuk pelaporan Bulan September), dan 12
(untuk pelaporan Bulan Desember). Isian tahun adalah dua digit terakhir tahun pelaporan.
Blok I. Identitas dan Keterangan Perusahaan
Tujuan Blok ini adalah untuk mengetahui identitas dan keterangan mengenai perusahaan.
Identitas ini digunakan untuk memudahkan proses pengolahan.
BAB
5
22 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Rincian 1: Nama Perusahaan
Tuliskan nama perusahaan secara lengkap dan jelas, menggunakan huruf kapital dengan tinta
hitam.
Rincian 2: Alamat Perusahaan
Tuliskan alamat perusahaan secara lengkap dan jelas seperti nama satuan lingkungan
setempat, yaitu nama jalan/gang, RT, RW, dusun, dan desa. Isikan juga nama kecamatan dan
kabupaten. Nomor telepon wajib diisi, fax dan e-mail diisi jika ada.
Khusus Untuk Daftar VU-1, VU-3, dan VU-5:
Rincian 3: Produk/kegiatan utama
Tuliskan dengan jelas kegiatan atau produk utama perusahaan pada tempat yang tersedia.
Sedangkan pengisian kode kegiatan/produk utama sampai 5 digit KBLI 2005 pada kotak yang
tersedia dilakukan oleh staf Sub Direktorat Statistik Upah dan Pendapatan di BPS.
Perusahaan Industri, misalnya: rokok kretek, pertenunan kain, industri tinta, industri
pengecoran besi-baja, dll.
Perusahaan Pertambangan Non-Migas, misalnya: pertambangan timah, tembaga, nikel,
mangan, emas, perak, dll.
Perusahaan Peternakan misalnya: pembibitan dan budi daya sapi, kerbau, kambing, domba,
babi, ayam, itik, burung, dll.
Perusahaan Perikanan, misalnya: penangkapan ikan di laut/perairan umum, budidaya atau
pembenihan kerang mutiara, udang dan biota laut lainnya, pengambilan tanaman laut
(rumput laut, dll), tambak (udang, bandeng, dll), budidaya atau pembenihan ikan air tawar,
ikan hias, dan biota air tawar lainnya.
Rincian 4: Apakah produk/kegiatan utama berubah sejak triwulan yang lalu?
Lingkari kode 1 jika produk utama berbeda dengan yang dilaporkan pada triwulan yang lalu
atau kode 2 jika tidak. Tuliskan dalam kotak yang tersedia.
Jika produk utama berbeda dengan yang dilaporkan pada triwulan sebelumnya berikan
penjelasan pada Blok Catatan. Dalam hal ini petugas pencacah harus yakin bahwa perubahan
produksi utama memang benar-benar terjadi dan bukan karena perbedaan istilah atau nama
yang digunakan untuk produk/barang yang sama .
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 23
Rincian 5: Tahun mulai produksi
Tuliskan tahun pertama perusahaan mulai berproduksi dalam kotak yang tersedia.
Rincian 6: Status modal usaha
Lingkari salah satu kode yang sesuai dengan status penanaman modal perusahaan/usaha dan
isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.
1. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Suatu perusahaan/usaha dikatakan mempunyai fasilitas permodalan PMDN apabila
perusahaan/usaha tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) bahwa usahanya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan ketentuan serta persyaratan penanaman modal dalam negeri yang
berlaku.
2. Penanaman Modal Asing (PMA)
Suatu perusahaan/usaha dikatakan mempunyai fasilitas permodalan PMA apabila
perusahaan/usaha tersebut telah mendapatkan persetujuan dari BKPM bahwa usahanya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan
penanaman modal asing yang berlaku.
3. Negara (BUMN)
Adalah sumber modal perusahaan/usaha berasal dari Pemerintah.
4. Gabungan
Jika perusahaan/usaha memiliki lebih dari satu sumber modal.
Rincian 7: Apakah ada hasil yang diekspor setahun yang lalu?
Lingkari kode 1 jika ada hasil yang diekspor setahun yang lalu dan tuliskan persentasenya, atau
kode 2 jika tidak ada yang diekspor. Tuliskan dalam kotak yang tersedia.
Khusus Untuk Daftar VU-2:
Rincian 3a: Klasifikasi hotel (bintang/non-bintang)
Tuliskan klasifikasi hotel berbintang atau non-bintang. Kotak yang tersedia akan diisi BPS.
Rincian 3b: Jumlah kamar yang tersedia
Jumlah kamar yang tersedia adalah jumlah kamar yang siap dipakai/dihuni para tamu. Kamar
yang dipakai untuk pegawai hotel tidak dimasukkan dalam isian ini.
24 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Rincian 3c: Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam
Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam adalah rata-rata jumlah kamar yang dihuni
tamu/ terisi per malamnya selama bulan pelaporan.
Rincian 3d: Tingkat penghunian kamar
Tingkat penghunian kamar pada bulan pelaporan diperoleh dari Rincian 3c dibagi dengan
Rincian 3b dikalikan 100. Jika tingkat penghunian kamar hotel = 75% berarti selama bulan
pelaporan, 75% dari jumlah kamar yang tersedia dipakai/dihuni oleh tamu.
Rincian 4: Tahun mulai melakukan kegiatan utama, dan
Rincian 5: Status modal usaha
Sama dengan Rincian 3c dan 3d pada Daftar VU-1, VU-3, dan VU-5
Khusus Untuk Daftar VU-4:
Rincian 3: Jenis Perdagangan
Lingkari kode yang sesuai, kode 1 untuk ekspor, kode 2 untuk impor, kode 3 untuk
perdagangan eceran department store, kode 4 untuk perdagangan eceran swalayan, dan kode
5 untuk perdagangan besar lainnya. Isikan dalam kotak yang tersedia.
Perdagangan ekspor mencakup perusahaan yang memperdagangkan barang-barang untuk
diekspor ke negara lain.
Perdagangan impor mencakup perusahaan yang memperdagangkan barang-barang untuk
diimpor dari negara lain.
Perdagangan eceran department store mencakup perusahaan perdagangan yang tidak
mudah tutup seperti Ramayana Dept.store, Matahari Dept.store, dll.
Perdagangan eceran swalayan misalnya : mini market, toserba, dll.
Perdagangan lainnya mencakup perusahaan perdagangan lainnya yang melayani
perdagangan dalam partai besar maupun eceran, yang tidak mudah tutup, seperti agen,
distributor, SPBU, dll.
Rincian 4: Tahun mulai melakukan kegiatan utama, dan
Rincian 5: Status modal usaha
Sama dengan Rincian 3c dan 3d pada Daftar VU-1, VU-3, dan VU-5.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 25
Diterima di
Tujuannya untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan sejak dokumen dikirim ke
perusahaan sampai diterima di BPS (time lag).
Isikan tanggal, bulan, dan tahun pada kuesioner yang sudah terisi diterima oleh BPS
Kabupaten/Kota (pengawas atau petugas yang ditunjuk), BPS Provinsi (pengawas atau petugas
yang ditunjuk), dan BPS (Staf Sub Direktorat Statistik Upah dan Pendapatan).
Pengecekan Kartu Laporan Perusahaan (Y/T)
Kotak pada lajur “Diisi dan terlampir” harus berisi “Y” jika Ya atau “T” jika Tidak, pada masing-
masing kotak yang bersangkutan karena KLP memang seharusnya diisi dan photocopy-nya
dilampirkan pada dokumen.
Kotak pada lajur “Butir 28 ada Ya?”, harus ada isian (Y/T) jika kotak pada lajur “Diisi dan
Terlampir” berisi “Y”. Kode “Y” pada lajur ini menyatakan bahwa Rincian 28 dari KLP berisi
“Ya”.
Sedangkan kotak pada lajur “Alasannya Jelas?”, hanya terisi (Y/T) jika kotak pada lajur “Ada
Ya?” berisi “Y”. Kode “Y” dalam lajur ini menyatakan bahwa penjelasan atas isian “Ya” pada
Rincian 24 - 27 pada KLP yang bersangkutan sudah ada penjelasan (di halaman belakang KLP)
sebagaimana mestinya, dan menurut Pengisi/Pemeriksa dianggap “sudah cukup jelas”.
Pengecekan KLP ini dilakukan oleh pengawas/pemeriksa di BPS Kabupaten/Kota dan BPS
Provinsi, sedangkan di BPS dilakukan oleh staf yang ditunjuk.
Blok II. Keterangan Umum Perusahaan Hanya untuk Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih
Rendah dari Pengawas/Mandor/Supervisor
Karyawan produksi digunakan pada kuesioner industri pengolahan (DaftarVU-1), pertambangan nom-migas (Daftar VU-3), danpeternakan dan perikanan (Daftar VU-5).
Karyawan pelaksana digunakan pada kuesioner perhotelan (Daftar VU-2) danperdagangan (Daftar VU-4).
26 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Rincian 1: Hari dan Jam Kerja Biasa Tanpa Lembur
Hari Kerja Seminggu
Tuliskan jumlah hari kerja biasa dalam seminggu ke dalam kotak yang tersedia. Isian
maksimum 7 hari.
Hari kerja biasa adalah hari-hari yang ada kegiatan kerja biasa selain hari libur yang dipakai
untuk lembur. Hari Minggu yang umumnya dipakai untuk bekerja shift/plug dimasukkan
sebagai hari kerja biasa.
Jam Kerja Seminggu
Tuliskan jumlah jam kerja seminggu dalam kotak yang tersedia. Isian maksimum 98 jam.
Jam kerja seminggu adalah banyaknya jam kerja biasa/normal dalam satu minggu yang biasa
digunakan untuk bekerja, tidak termasuk jam istirahat/lembur.
Jumlah Shift/Plug Sehari
Tuliskan jumlah shift/plug dalam satu hari yang berlaku dalam perusahaan dalam kotak yang
tersedia. Isian maksimum 3 shift/plug.
Rincian 2: Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang/jasa)
Lingkari kode yang sesuai dan isikan ke dalam kotak yang tersedia. Isian boleh lebih dari satu,
jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak.
Tunjangan yang dimaksud dalam rincian ini adalah penerimaan karyawan yang sifatnya
rutin/teratur dalam bentuk natura (barang/jasa) seperti makan, transpor, beras dan natura
lainnya. Dalam hal ini tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin (diterima karyawan
pada saat-saat tertentu) seperti THR, bonus tahunan, kuartalan, semesteran, perlengkapan
kerja dan lain-lain.
Rincian 3: Upah terendah/tertinggi (termasuk tunjangan teratur)
Isikan upah terendah/tertinggi (termasuk tunjangan teratur) dari karyawan produksi/pelaksana
di bawah tingkat pengawas/mandor yang dibayarkan secara teratur.
Isikan kode di kotak paling kanan. Kode 1 untuk per hari, kode 2 untuk per minggu, kode 3
untuk per bulan, dan kode 4 untuk periode pembayaran lainnya (tuliskan, misal 2 mingguan,
10 harian, dll).
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 27
Blok III. Keterangan Karyawan Perusahaan
A. Jumlah Seluruh Karyawan
Tuliskan jumlah karyawan berdasarkan jenis pekerjaan atau jabatan menurut jenis kelamin dan
jumlahkan pekerja laki-laki dan perempuan.
1. Bukan Tenaga Kerja Produksi/Pelaksana adalah karyawan yang tidak secara langsung
melakukan kegiatan produksi/pelaksanaan.
Bukan Tenaga Kerja Produksi/Pelaksana dibedakan menjadi:
a. Manajer adalah yang merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, dan
memimpin perusahaan.
b. Administrasi/kantor adalah yang menjalankan semua kegiatan tata usaha/administrasi di
kantor (seperti urusan pegawai, pembukuan, dll).
c. Lainnya adalah karyawan bukan tenaga kerja produksi yang tidak termasuk dalam kategori
a dan b (misalnya resepsionis, sekretaris, sopir, penjaga kantin, dll).
2. Tenaga Kerja Produksi/Pelaksana adalah karyawan yang secara langsung bekerja dalam
proses produksi/pelaksanaan.
Tenaga kerja produksi/pelaksana dibedakan menjadi:
a. Tenaga kerja ahli/teknisi/ahli mesin adalah karyawan yang merawat dan memperbaiki
mesin-mesin atau alat-alat produksi.
b. Pengawas/mandor/supervisor adalah karyawan yang bertugas mengawasi dan
mengkoordinasikan kegiatan para karyawan pada unit/sektor produksi/ pelaksana.
c. Karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor adalah
karyawan produksi/pelaksana yang tidak termasuk dalam kategori a dan b, meliputi kepala
regu, penerimaan, operator mesin, pabrikasi, dll.
Catatan:
Untuk Daftar VU-2 dan VU-4, tenaga kerja produksi/pelaksana hanya dibedakan menjadi 2
yaitu poin (b) dan (c) saja.
Isian jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor
pada Blok IIIA Rincian 2c Kolom 4 untuk Daftar VU-1, VU-3, dan VU-5 serta Rincian 2b Kolom 4
28 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
untuk Daftar VU-2 dan VU-4 harus sama dengan isian Blok IIIB Baris JUMLAH pada
Kolom 6.
Karyawan Produksi di Sektor Industri Pengolahan, Pertambangan Non-Migas, serta
Peternakan dan Perikanan
Karyawan produksi adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi,
diantaranya operator, pemeliharaan, pengolahan, perakitan, pengepakan, penggudangan,
laboratorium, pesuruh di bagian produksi, dsb.
Tidak termasuk karyawan produksi antara lain: eksekutif, pengangkutan, kredit, maintenance,
pembelanjaan/penjualan, kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan,
pemasaran, keamanan (security), klinik, product development dan sebagainya yang tidak
berkaitan langsung dengan proses produksi.
Catatan:
Untuk perusahaan perkebunan, pengisian upah dan jumlah karyawan yang dicakup, hanya
untuk karyawan di sektor industrinya saja (karyawan pabrik), tidak termasuk karyawan
lapangan/kebun.
Karyawan Pelaksana di Sektor Perhotelan
Karyawan pelaksana adalah karyawan yang terlibat secara langsung dengan pelayanan tamu
hotel atau bekerja untuk kenyamanan tamu hotel, diantaranya resepsionis, room boy, pelayan
kamar, bartender, pelayan perjamuan, kasir, pramusaji, juru masak, juru cuci, dll.
Tidak termasuk karyawan pelaksana antara lain: eksekutif, urusan pegawai, pembukuan,
pemasaran, klinik dan sebagainya yang tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan yang
berhubungan dengan pelayanan tamu hotel.
Karyawan Pelaksana di Sektor Perdagangan
Karyawan pelaksana adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam kegiatan
perdagangan, seperti pramuniaga, pemeliharaan, pengolahan, pengepakan, pesuruh di bagian
perdagangan, dll.
Tidak termasuk karyawan pelaksana antara lain: eksekutif, pembelanjaan, keuangan,
pembukuan, keamanan (security), dan sebagainya yang tidak berkaitan langsung dengan
kegiatan perdagangan.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 29
B. Jumlah Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/Mandor/
Supervisor di Daftar Gaji
Isikan jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor
sesuai daftar karyawan menurut status karyawan dan sistem pembayaran, termasuk karyawan
yang sedang cuti, sakit, dan sebagainya.
Status Karyawan
Khusus untuk Daftar VU-1, VU-3, dan VU-5
1. Harian lepas adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya.
Umumnya upah mereka tidak dapat dipisahkan antara gaji/upah pokok dan tunjangan
lainnya. Kontrak adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan kontrak kerja.
2. Borongan adalah status karyawan yang dibayar langsung oleh perusahaan berdasarkan
hasil kerja yang dihitung per satuan hasil, tidak termasuk karyawan borongan yang
bekerja di rumah sendiri secara makloon.
3. Harian tetap adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya.
Biasanya upah mereka terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap yang mungkin dapat
dipisahkan sehingga kalau karyawan/pekerja absen, bisa dihitung potongan upahnya
sesuai aturan yang berlaku.
4. Bulanan adalah status karyawan yang menerima upah/gaji pokok secara tetap setiap
periode pembayaran (umumnya bulanan, kecuali tunjangan-tunjangan dan perangsang
lainnya yang tergantung jumlah hari atau jam kerja karyawan yang bersangkutan). Bila
karyawan bulanan dibayar 2 kali atau lebih dalam sebulan tetap dimasukkan sebagai
karyawan bulanan.
Khusus untuk Daftar VU-2 dan VU-4
1. Harian tetap adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya.
Biasanya upah mereka terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap yang mungkin dapat
dipisahkan sehingga kalau karyawan/pekerja absen, bisa dihitung potongan upahnya
sesuai aturan yang berlaku.
2. Bulanan adalah status karyawan yang menerima upah/gaji pokok secara tetap setiap
periode pembayaran (umumnya bulanan kecuali tunjangan-tunjangan dan perangsang
lainnya yang tergantung jumlah hari atau jam kerja karyawan yang bersangkutan). Bila
30 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
karyawan bulanan dibayar 2 kali atau lebih dalam sebulan tetap dimasukkan sebagai
karyawan bulanan.
Sistem Pembayaran Upah (Pay Roll)
Sistem pembayaran upah didasarkan pada periode/jangka waktu pembayaran upah/gaji dan
tunjangan teratur yang biasanya berlaku untuk berbagai kelompok karyawan produksi/
pelaksana. Misalnya karyawan harian lepas atau harian tetap atau borongan dibayar mingguan,
bulanan atau lainnya (dua minggu, setengah bulanan, 10 hari sekali atau lainnya).
Jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor untuk
masing-masing sistem pembayaran pada Blok III sama dengan banyaknya karyawan produksi/
pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor sesuai daftar upah/gaji dalam
periode pembayaran terakhir bulan pelaporan untuk masing-masing sistem pembayaran pada
Blok IV.
Blok IV. Upah Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/Mandor/
Supervisor Selama Satu Kali Periode Pembayaran (Sistem Pembayaran Upah)
Isian di Blok IV hanya untuk periode pembayaran terakhir yang ada di perusahaan. Isikan pada
kolom sistem pembayaran yang sesuai.
Contoh :
Jika di suatu perusahaan hanya ada karyawan mingguan, maka hanya Kolom (2) yang
perlu diisi.
Jika di suatu perusahaan selain terdapat karyawan mingguan juga terdapat karyawan
bulanan, maka yang diisi adalah Kolom 2 dan Kolom 3.
Rincian 1 : Periode pembayaran terakhir dan hari kerja pada bulan pelaporan
Rincian 1a: Periode pembayaran upah
Tuliskan periode pembayaran upah sesuai dengan sistem pembayaran. Semua keterangan
yang diisikan hanya untuk satu periode pembayaran terakhir pada bulan pelaporan.
Contoh :
Bila sistem pembayaran mingguan periode pembayaran upah dari tanggal 23 s.d 29, dua
mingguan tanggal 16 s.d 29, dua kali sebulan tanggal 15 s.d 30 dan bulanan tanggal 1 s.d 30
sesuai bulan yang bersangkutan.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 31
Rincian 1b: Jumlah hari kerja biasa pada periode pembayaran upah
Tuliskan jumlah hari kerja biasa pada periode pembayaran upah ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 1c: Jumlah hari kerja lembur pada hari libur selama periode pembayaran upah
Tuliskan jumlah hari kerja lembur pada hari libur selama periode pembayaran upah ke dalam
kotak yang tersedia.
Hari kerja lembur pada hari libur adalah banyaknya hari kerja pada hari Minggu, hari besar
keagamaan, hari libur nasional, dan hari Sabtu bagi perusahaan yang libur, yang dibayar
dengan tarif lembur pada periode pembayaran upah.
Rincian 2: Jumlah karyawan produksi/pelaksana pada daftar gaji
Tuliskan jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/
supervisor yang tercantum dalam daftar upah/gaji untuk masing-masing sistem pembayaran.
Banyaknya karyawan yang dimaksud bukan untuk setiap shift tetapi untuk seluruh shift.
Jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor yang
dituliskan pada Rincian ini, harus sama dengan jumlah yang diisikan pada Blok IIIB Kolom 6
untuk masing-masing sistem pembayaran.
Rincian 3: Jumlah upah/gaji dan tunjangan yang dibayarkan
Yang dimaksud jumlah upah/gaji disini bukan rata-rata upah/gaji, melainkan jumlah upah/gaji
yang dibayarkan kepada seluruh karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/
mandor/supervisor dalam satu periode pembayaran terakhir (misalnya 1 minggu, 10 hari,
2 minggu, ½ bulan, sebulan) pada bulan pelaporan.
Upah/gaji dirinci dalam 3 komponen yaitu upah/gaji pokok, tunjangan, dan upah lembur.
PERHATIAN
Informasi mengenai jumlah karyawan, upah/gaji, dan informasi lainnya yang terdapat
dalam Blok IV hanya mencakup karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari
pengawas/ mandor/supervisor.
Karyawan non-produksi/pelaksana, tenaga kerja ahli/teknisi/ahli mesin, pengawas/
mandor/supervisor, dan tingkatan di atasnya tidak dicakup dalam Blok IV.
32 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Rincian 3a: Upah/gaji pokok atau upah kotor kalau tunjangan tetap tidak dapat dipisahkan
Tuliskan jumlah upah/gaji pokok ke dalam kotak yang tersedia. Isikan dalam ribuan Rupiah.
Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan
perangsang tetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak dapat dipisahkan antara
upah pokok dan tunjangan teratur lainnya.
Rincian 3b: Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk uang
Tuliskan jumlah tunjangan ke dalam kotak yang tersedia. Isikan dalam ribuan Rupiah.
Tunjangan adalah penerimaan buruh/karyawan yang bersifat rutin/teratur, dalam bentuk uang
dan biasanya diterima dalam waktu lebih singkat atau bersamaan dengan pembayaran
upah/gaji, seperti tunjangan jabatan, tunjangan kemahalan, uang makan, uang beras, uang
transpor, tunjangan keluarga, premi hadir, premi berprestasi, dan tunjangan lainnya.
Tidak termasuk tunjangan antara lain tunjangan yang dibayarkan secara tidak rutin/teratur
seperti THR, tunjangan perkawinan/khitanan, uang penggantian biaya sakit, bonus
tahunan/semesteran/ kuartalan, perlengkapan kerja, dan tunjangan dalam bentuk natura
(makanan, transpor, dll).
Rincian 3c: Upah lembur pada hari kerja biasa dan pada hari libur
Tuliskan jumlah upah lembur ke dalam kotak yang tersedia. Isikan dalam ribuan Rupiah.
Upah lembur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena
karyawan melakukan kegiatan kerja lembur.
Rincian ini harus terisi jika Rincian 1c ada isian. Namun demikian Rincian 3c bisa saja ada isian
walaupun Rincian 1c tidak ada isian, yaitu apabila kegiatan lembur diadakan setelah jam kerja
biasa.
Rincian 3d: Jumlah
Jumlah upah merupakan penjumlahan dari upah/gaji pokok (R.3a), tunjangan (R.3b) dan upah
lembur (R.3c). Isikan dalam ribuan Rupiah ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 4: Rata-rata upah per karyawan
Rata-rata upah adalah jumlah upah pada Rincian 3d dibagi jumlah karyawan
produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor pada Rincian 2 dan dikalikan dengan 1000.
Isikan dalam Rupiah.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 33
Rincian 5: Keterangan yang disalin dari Kartu Laporan Perusahaan (KLP) Diisi oleh petugas
pengawas/pemeriksa BPS Kabupaten/Kota
Rincian ini diisi oleh pengawas/pemeriksa sebelum kuesioner disampaikan kepada perusahaan
melalui petugas pencacah. Isian disalin dari KLP yang disimpan di BPS Kabupaten/Kota.
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk melihat kewajaran perubahan rata-rata upah dari triwulan
ke triwulan.
Rincian 5a: Jumlah karyawan
Isian disalin dari KLP Rincian 7 dan/atau Rincian 16 sesuai dengan sistem pembayaran
perusahaan.
Rincian 5b: Jumlah upah/gaji dan tunjangan
Isian disalin dari KLP Rincian 11 dan/atau Rincian 20 sesuai dengan sistem pembayaran
perusahaan.
Petugas pencacah harus membandingkan isian Blok IV Rincian 5a dan 5b dengan isian Blok IV
Rincian 2 dan Rincian 3d. Jika terjadi perubahan >10%, maka perusahaan hendaknya memberikan
catatan pada Blok V.
Blok V. Catatan
Isikan keterangan yang berhubungan dengan adanya perubahan terhadap triwulan
sebelumnya. Misalnya adanya kenaikan/penurunan upah, penambahan/pengurangan jumlah
pegawai, upah pokok yang tidak dapat dipisahkan dengan tunjangan, kenaikan/penurunan
tunjangan insentif, pembayaran borongan berhubungan dengan kenaikan/penurunan, dll.
Blok VI. Keterangan Legalisasi
Isikan tanggal kuesioner diterima dan dikembalikan oleh perusahaan serta lama waktu
pengisian kuesioner.
Tuliskan nama, jabatan, dan tanda tangan pemberi keterangan, yaitu petugas perusahaan yang
mengisi kuesioner SUB. Cap atau stempel perusahaan harus dibubuhkan sebagai bukti
legalisasi perusahaan.
Setelah kuesioner terisi dan diperiksa kelengkapan dan kewajaran isiannya, petugas pencacah
dan pengawas/pemeriksa harus menuliskan dengan jelas nama, NIP, dan tanda tangannya,
sebagai bukti pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 35
VALIDASI ISIAN DOKUMEN DENGANKARTU LAPORAN PERUSAHAAN (KLP)
6.1 Umum
Mulai tahun 1994 telah digunakan Kartu Laporan Perusahaan (KLP) yang
disempurnakan, yang dirancang untuk monitoring perkembangan upah antar triwulan dan
mengatasi permasalahan pengisian kuesioner di lapangan seperti konsistensi pelaporan antar
triwulan.
KLP diisi oleh pengawas/pemeriksa yang ditunjuk di BPS Kabupaten/Kota, segera
setelah dokumen yang telah diisi perusahaan tiba di BPS Kabupaten/Kota. Setelah diisi pada
triwulan yang bersangkutan dan diperiksa kebenarannya oleh pengawas/pemeriksa,
photocopy KLP kemudian dikirim bersama dokumen ke BPS Provinsi.
Pengawas/pemeriksa wajib mengisi KLP untuk setiap dokumen dan melampirkan
photocopy KLP bersama dokumen yang akan dikirim ke BPS Provinsi. Setiap kuesioner yang
dikirim tanpa melampirkan KLP, akan dikembalikan dari BPS Provinsi ke BPS Kabupaten/Kota
(seperti terlihat pada Gambar 1).
Pengecekan KLP menyangkut beberapa hal :
Ada/tidaknya KLP terlampir dengan dokumen;
Benar/salahnya pengisian KLP;
Tes validasi (Butir 24-27), ada/tidaknya isian “Ya”;
Penjelasan untuk kasus yang tidak lolos dari tes validasi sudah jelas atau tidak jelas.
Penggunaan KLP diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam pengisian data sebelum
kuesioner tiba di BPS. Pengisian KLP dengan tepat sangat penting untuk keberhasilan SUB dalam
mendeteksi perubahan jumlah karyawan dan upah antar triwulan. Sehingga diharapkan KLP diberi
perhatian khusus oleh petugas pengawas/pemeriksa yang ditunjuk di BPS Kabupaten/Kota dan BPS
Provinsi.
BAB
6
36 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
6.2 Arus KLP dan Kuesioner Survei Upah Buruh 2013
Setelah responden mengisi kuesioner, petugas pencacah harus meneliti kebenaran,
kelengkapan, dan kewajaran isian sebelum meninggalkan perusahaan. Jika sudah tidak ada
kesalahan, kuesioner segera diserahkan ke pengawas/pemeriksa di BPS Kabupaten/Kota.
Pengawas/pemeriksa di BPS Kabupaten/Kota harus mengisi tanggal dokumen diterima
di BPS Kabupaten/Kota (pada Daftar VU-1 – VU-5) dan memeriksa kebenaran, kelengkapan,
dan kewajaran isian dokumen sebelum melakukan pengisian KLP.
BPS Kabupaten/Kota
Setelah KLP diisi seluruhnya (lihat gambar 1 bagian ), lihat Rincian 28, apakah
terisi “YA”?
1. Jika R.28 = TIDAK: halaman depan KLP di-photocopy dan dilampirkan ke kuesionernya
(setelah diisi kotak tanggal DITERIMA DI BPS Kabupaten/Kota) untuk segera
disampaikan ke BPS Provinsi.
2. Jika R.28 = YA (lihat bagian ) : periksa, apakah penjelasan untuk masalah yang
bersangkutan sudah jelas atau belum/tidak jelas?
a. Jika “belum/tidak jelas”: kuesioner harus dikembalikan ke perusahaan, melalui
pengawas dan pencacah, untuk mendapatkan penjelasan selengkapnya.
b. Jika “sudah jelas”: berdasarkan keterangan/catatan di Blok V Daftar VU-1 – VU-
5, tuliskan/jelaskan masalahnya di halaman belakang KLP untuk kemudian di-
photocopy (halaman depan dan belakang) serta dilampirkan ke dokumennya
(setelah diisi kotak tanggal DITERIMA DI BPS Kabupaten/Kota) untuk segera
dikirimkan ke BPS Provinsi.
BPS Provinsi
Di BPS Provinsi, petugas pemeriksa harus mengecek, apakah pada setiap kuesioner yang
diterima sudah dilampiri/”Ada KLP”-nya?
1. Jika “Tidak ada KLP”: kuesioner dikembalikan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibuatkan
dan dilampirkan KLP-nya.
2. Jika “Ada KLP” (lihat bagian ): teliti, apakah halaman depan KLP sudah benar?
A
B
C
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 37
a. Jika halaman depan KLP salah
(1). Apabila kesalahan tidak dapat diperbaiki di BPS Provinsi, kuesioner dan KLP
dikembalikan ke BPS Kabupaten/Kota untuk diperbaiki kesalahannya.
(2). Apabila kesalahan dapat diperbaiki di BPS Provinsi. Setelah kesalahan
diperbaiki, periksa Rincian 28 :
- Jika R.28 = TIDAK : kuesioner dan KLP dikirimkan ke BPS.
- Jika R.28 =YA (lihat bagian D ): periksa apakah masalah tersebut sudah
jelas atau tidak jelas?
(a) Jika penjelasan tidak jelas: kuesioner dan KLP dikembalikan ke BPS
Kabupaten/Kota untuk dimintakan penjelasan sebagaimana
mestinya.
(b) Jika penjelasan sudah jelas: kuesioner dan KLP dikirimkan ke BPS.
b. Jika halaman depan benar, periksa Rincian 28 :
(1). Jika R.28 = TIDAK : kuesioner dan KLP dikirimkan ke BPS.
(2). Jika R.28 = YA (lihat bagian D ): periksa, apakah masalah yangbersangkutan
sudah jelas atau tidak jelas?
(a) Jika penjelasan tidak jelas: kuesioner dan KLP dikembalikan ke BPS
Kabupaten/Kota untuk dimintakan penjelasan sebagaimana mestinya.
(b) Jika penjelasan sudah jelas: kuesioner dan KLP dikirimkan ke BPS.
38 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
AA
Gambar 1 : Arus KLP dan Kuesioner SUB
KLP diisidi BPS Kab/Kota
Perusahaan Pencacah
TIDAK JELAS. Haruskembali ke perusahaanuntuk dapat penjelasan
masalah
PengawasBPS Kabupaten/Kota
BPS Provinsi
KLP d i -photocopydan dilampirkan ke kuesioner
di BPS kabupaten/kota
R 28 = “Tidak”
Tak adaKLP
Kesalahantidak dapatdiperbaiki
di BPSProvinsi
Halaman depanSALAH
Kesalahan dapatdiperbaiki di BPS
Provinsi
R 28 = “Ya” JELAS. Masalah bisadijelaskan di halamanbelakang KLP dengan
keterangan di kuesioner
Ada KLP
B
CHalaman depan
BENAR
D
R 29 = “YA” R 28 = “TIDAK” &
R 29 = “KOSONG”
TIDAK JELAS, Masalah tidakdapat dijelaskan di halaman
belakang KLP
JELAS, Masalah dapatdijelaskan di halaman
belakang KLP
BPSEvaluasi KLP di dalam kuesioner
Arus pengiriman kuesioner saja
Arus pengiriman kuesioner dengan KLP
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 39
Dengan demikian, dari uraian Arus KLP dan Kuesioner SUB tersebut di atas, ada empat hal
utama yang harus diperhatikan, yaitu :
Di BPS Kabupaten/Kota
A. Apakah Rincian 28 berisi “Ya” (yang berarti ada satu atau lebih dari Rincian 24-27 berisi
“Ya”) atau “Tidak” (yang berarti seluruh Rincian 24-27 berisi “Tidak”)?
B. Jika Rincian 28 berisi “Ya”, apakah masalahnya sudah jelas atau belum/tidak jelas?.
Kejelasan masalah, yang untuk kemudian diuraikan di halaman belakang KLP
sebagaimana contoh pada Lampiran 12, diputuskan/ditentukan oleh petugas pemeriksa
di BPS Kabupaten/Kota. Penjelasan dianggap jelas jika berisi informasi yang relevan
atau menunjang terhadap pokok masalahnya dan mudah dimengerti oleh petugas
terkait.
Di BPS Provinsi
C. Jika penerimaan kuesioner dari BPS Kabupaten/Kota disertai/dilampiri dengan KLP-nya,
apakah pengisian halaman depan KLP sudah benar atau masih ada kesalahan?
Pengecekan setiap isiannya dilakukan oleh petugas pemeriksa di BPS Provinsi yang
ditunjuk. Isian halaman depan KLP dianggap:
1. Benar, jika sudah sesuai dengan isian pada kuesionernya (kenyataan yang ada) dan
tidak ada kesalahan dalam penghitungan yang diperlukan.
2. Salah, jika tidak sesuai dengan isian pada kuesionernya (kenyataan yang ada) dan
ada kesalahan dalam penghitungan yang diperlukan.
a. Kesalahan yang dapat diperbaiki oleh petugas pemeriksa antara lain salah
penyalinan kode perusahaan dan salah penghitungan persentase perubahan
rata-rata upah.
b. Kesalahan yang tidak dapat diperbaiki oleh petugas pemeriksa, misalnya salah
penyalinan data jumlah upah (tidak sesuai dengan isian di kuesioner) tetapi
isian di KLP masih wajar (misalkan rata-rata upah masih dalam range upah
terendah dan tertinggi). Contoh lain Rincian 28 berisi “Ya” tetapi halaman
belakang tidak ada penjelasan atau tidak di-photocopy/ dilampirkan.
40 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
D. Jika halaman depan KLP sudah benar dan Rincian 29 berisi “Ya”, apakah ada penjelasan
di halaman belakang KLP? Jika sudah ada penjelasan, apakah penjelasan tersebut sudah
jelas atau tidak jelas? Kejelasan masalah dimaksud diputuskan/ditentukan oleh petugas
pemeriksa di BPS Provinsi.
Contoh Penjelasan untuk halaman belakang KLP dapat diilihat pada Lampiran 12.
6.3 Tata Cara Pengisian KLP
Identitas Perusahaan
Tuliskan nama perusahaan, kode perusahaan, produk/kegiatan utama perusahaan dan tahun
pelaporan SUB pada bagian atas halaman depan KLP.
Rincian 1 : Jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana
Isian jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/
supervisor disalin dari Kuesioner SUB Blok IIIA Rincian 2c Kolom 4.
Rincian 2 : Upah terendah
Isikan upah terendah sesuai dengan isian Kuesioner SUB Blok II Rincian 3a.
Rincian 3 : Upah terendah per hari
Upah terendah per hari diperoleh dengan membagi isian Blok II Rincian 3a dengan jumlah hari
kerja biasa sesuai isian Blok IV Rincian 1b. Jika isian upah terendah pada kuesioner SUB Blok II
Rincian 3a sudah dalam per hari (kode 1), maka isian Rincian 3 sama dengan isian Rincian 2.
Rincian 4 : Upah tertinggi
Isikan upah terendah sesuai dengan isian kuesioner SUB Blok II Rincian 3b.
Rincian 5 : Upah tertinggi per hari
Upah tertinggi per hari diperoleh dengan membagi isian Blok II Rincian 3b dengan jumlah hari
kerja biasa sesuai isian Blok IV Rincian 1b. Jika isian upah tertinggi pada kuesioner SUB Blok II
Rincian 3b sudah dalam per hari (kode 1), maka isian Rincian 5 sama dengan isian Rincian 4.
Rincian 6 dan Rincian 15 : Jumlah hari kerja biasa
Isian jumlah hari kerja biasa pada periode pembayaran upah disalin dari Blok IV Rincian 1b
pada sistem pembayaran yang bersangkutan.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 41
Rincian 7 dan Rincian 16 : Jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari
pengawas/mandor/supervisor
Tuliskan jumlah karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor sesuai
dengan isian Blok IV Rincian 2 pada sistem pembayaran yang bersangkutan.
Jumlah karyawan produksi/pelaksana di bawah pengawas/mandor/supervisor pada masing-
masing sistem pembayaran (R.7 dan R.16) harus sama dengan isian Rincian 1 (R.7 + R.16 = R.1)
Rincian 8 dan Rincian 17 : Upah pokok
Isian upah pokok disalin dari isian Blok IV Rincian 3a sesuai dengan sistem pembayaran yang
bersangkutan. Isikan dalam ribuan Rupiah.
Rincian 9 dan Rincian 18 : Tunjangan
Tuliskan jumlah tunjangan sesuai dengan isian pada Blok IV Rincian 3b untuk masing-masing
sistem pembayaran. Isikan dalam ribuan Rupiah.
Rincian 10 dan Rincian 19 : Upah lembur
Isian upah lembur disalin dari isian Blok IV Rincian 3c sesuai dengan sistem pembayaran yang
bersangkutan. Isikan dalam ribuan Rupiah.
Rincian 11 dan Rincian 20 : Jumlah upah/gaji
Isian Rincian 11 merupakan penjumlahan dari Rincian 8, Rincian 9, dan Rincian 10. Sedangkan
isian Rincian 20 merupakan penjumlahan dari Rincian 17, Rincian 18, dan Rincian 19.
Isian Rincian 11 dan 19 harus sama dengan isian kuesioner SUB Blok IV Rincian 3d untuk sistem
pembayaran yang bersangkutan.
Rincian 12 dan Rincian 21 : Upah karyawan rata-rata
Upah karyawan rata-rata pada Rincian 12 diperoleh dengan membagi Rincian 11 dengan
Rincian 7 dikalikan dengan 1000. Sedangkan Rincian 21 diperoleh dengan membagi Rincian 20
dengan Rincian 16 dikalikan 1000.
Isian Rincian 12 dan 21 harus sama dengan isian kuesioner SUB Blok IV Rincian 4 pada sistem
pembayaran yang bersangkutan.
Rincian 13 dan Rincian 22 : Upah karyawan rata-rata per hari
Isian Rincian 13 diperoleh dengan membagi Rincian 12 dengan Rincian 6. Sedangkan isian
Rincian 22 diperoleh dengan membagi Rincian 21 dengan Rincian 15.
42 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Rincian 14 dan Rincian 23 : Perubahan rata-rata upah karyawan per hari dibanding kuartal
yang lalu
Persentase perubahan rata-rata upah karyawan per hari pada triwulan sekarang dibanding
triwulan sebelumnya (pada sistem pembayaran yang sama) dihitung sebagai berikut:
Rata-rata upah/hari
triwulan sekarang_ Rata-rata upah/hari
triwulan sebelumnya
R = x 100
Rata-rata upah/hari triwulan sebelumnya
Catatan : Pembulatan angka persentase sampai satu angka di belakang koma.
Contoh :
rata-rata upah per hari triwulan sekarang (Triwulan I/2013) Rp65.500,00 dan rata-rata upah
per hari triwulan sebelumnya (Triwulan IV/2012) Rp53.450,00, maka persentase perubahannya
adalah:
(65.500 – 53.450)
R =
53.450
x 100 = 22,5
PENGECEKAN/VALIDASI
Pengecekan/validasi kuesioner SUB dilakukan melalui pertanyaan pada Rincian 24 hingga 30.
Isikan YA atau TIDAK untuk masing-masing rincian pada setiap triwulan.
Rincian 24 : Upah tertinggi lebih dari 4 kali upah terendah
Validasi ini terutama dicantumkan untuk mendeteksi kecenderungan melaporkan upah
karyawan yang tidak termasuk karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/
mandor/ supervisor (sehingga upah maksimum sering terlalu tinggi).
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 43
Rincian 25 : Upah karyawan rata-rata per hari lebih dari upah tertinggi per hari atau kurang
dari upah terendah per hari
Rata-rata upah seharusnya berada di dalam range upah tertinggi/terendah. Hanya apabila
perusahaan banyak memberikan lembur, insentif dan sejenisnya yang memungkinkan rata-rata
upah di luar range tersebut.
Apabila rata-rata upah di luar range upah minimum/maksimum, hendaknya dicek apakah ada
hal-hal yang mendukung, misalkan upah lembur tinggi (lihat Blok IV Rincian 3c), atau ada
penjelasan dari perusahaan mengenai insentif khusus, borongan, dan sebagainya.
Rincian 26 : Perubahan upah karyawan rata-rata per hari pada satu triwulan lebih dari 20%
Apabila rata-rata upah naik atau turun lebih dari 20%, kemungkinan besar ada kesalahan
dalam pengisian kuesioner. Hal ini bisa disebabkan terutama karena dua hal:
1. Kesalahan dalam pengisian jumlah karyawan.
2. Kesalahan dalam pengisian upah pokok atau tunjangan; mungkin karena kesalahan dalam
digit, ada komponen upah/gaji yang kadangkala tidak dilaporkan, atau disebabkan hal
lain.
Namun demikian, ada kemungkinan bahwa kenaikan upah yang melebihi 20% memang benar-
benar terjadi, misalkan ada peraturan kenaikan upah minimum regional yang melebihi 20%
sejak pelaporan upah pada bulan laporan sebelumnya. Apabila kenaikan rata-rata upah di atas
20% memang terjadi, harus diberi catatan/penjelasan di halaman belakang KLP.
Pada contoh penghitungan persentase perubahan upah rata-rata karyawan per hari pada
Rincian 14 dan 23 di atas menunjukkan bahwa persentase perubahan lebih besar dari 20%,
maka Rincian 26 harus diisi “Ya” dan diberikan penjelasan di halaman belakang KLP
sebagaimana mestinya.
Rincian 27 : Sistem/periode pembayaran berubah sejak triwulan sebelumnya
Sering terjadi kesalahan dalam pengisian kuesioner karena perusahaan tidak konsisten dalam
melaporkan sistem pembayaran. Misalnya untuk dua triwulan dilaporkan sistem pembayaran
dua mingguan, sedangkan untuk dua triwulan lainnya dilaporkan sistem pembayarannya dua
kali sebulan. Pergeseran lain yang sering terjadi adalah sistem mingguan ke dua mingguan
atau ke sistem bulanan.
Apabila kesalahan semacam ini terjadi, dapat diedit di BPS Kabupaten/Kota (misalkan setelah
menelpon perusahaan, ternyata memang ada kesalahan istilah/pengertian). Tetapi jika tidak
44 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
dapat diedit BPS Kabupaten/Kota, kuesioner terpaksa harus dibawa kembali ke perusahaan
untuk pengecekan.
Jika sistem pembayaran yang dipakai oleh perusahaan memang berubah, harus ada
keterangan/penjelasan di KLP. Apabila perusahaan tidak konsisten dalam pengisian sistem
pembayarannya, sangat mungkin hal ini tercermin dalam perubahan rata-rata upah yang tidak
wajar.
Rincian 28: Ada jawaban “YA” untuk satu atau lebih pertanyaan pada R.24-R.27
Tuliskan “Ya” jika ada paling sedikit satu pertanyaan pada Rincian 24-27 yang berisi “Ya”.
Rincian 29 : Jika R.28 = ”YA”, halaman belakang sudah diisi?
Rincian ini tidak perlu diisi jika Rincian 28 berisi ”TIDAK”. Jika Rincian 28 berisi “YA” dan
halaman belakang KLP sudah berisi penjelasan sebagaimana mestinya, maka Rincian ini berisi
“YA”.
Penjelasan pada halaman belakang KLP diharapkan dapat diberikan secara singkat dan jelas
langsung pada pokok persoalan/keputusan dan mudah dimengerti oleh petugas terkait. Contoh
penjelasan untuk halaman belakang KLP dapat dilihat pada lampiran.
Rincian 30 : KLP sudah di-photocopy dan dilampirkan dengan dokumen
Rincian ini digunakan untuk mengecek apakah KLP sudah di-photocopy dan dilampirkan
dengan kuesioner untuk kemudian disampaikan ke BPS Provinsi.
Rincian 31– 33 : Nama petugas, tanda tangan petugas, dan tanggal pengisian KLP
Tuliskan nama dan bubuhkan tanda tangan petugas pengisi KLP, dan tuliskan tanggal
pengisian KLP dengan jelas.
PERHATIAN
Bila suatu perusahaan mempunyai lebih dari dua sistem pembayaran, gunakan
KLP tambahan. Tuliskan “Bersambung” pada kanan atas KLP lembar pertama
dan “Sambungan” pada kanan atas KLP tambahan. Salin identitas perusahaan
dari KLP lembar pertama.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 45
PEMERIKSAAN ISIAN DOKUMENSURVEI UPAH BURUH 2013
Pemeriksaan dokumen SUB perlu dilakukan baik oleh petugas pencacah sebelum
dokumen diserahkan kepada pemeriksa/pengawas, maupun oleh pemeriksa/pengawas di BPS
Kabupaten/ Kota dan BPS Provinsi sebelum dokumen dikirim ke BPS.
Pemeriksaan oleh petugas pencacah bisa dilakukan setelah dokumen yang telah diisi
perusahaan diterima oleh petugas pencacah, sebelum pencacah meninggalkan perusahaan.
Sehingga jika ada isian yang belum lengkap atau kurang jelas bisa langsung dikonfirmasikan ke
pemberi keterangan.
Pemeriksaan oleh pemeriksa/pengawas dilakukan oleh Kasie Statistik Sosial atau Staf
BPS Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Pemeriksa/pengawas bisa meminta petugas pencacah
untuk melakukan kunjungan ulang ke perusahaan bila diperlukan.
Kode Perusahaan: Periksa apakah kode perusahaan sudah lengkap terisi sesuai daftar sampel
perusahaan dari BPS.
Bulan Pelaporan: Isian bulan pelaporan adalah 03 (untuk pelaporan bulan Maret), 06 (untuk
bulan Juni), 09 (untuk bulan September), atau 12 (untuk bulan Desember).
Blok I. Identitas dan Keterangan Perusahaan
Periksa apakah identitas perusahaan/usaha yang tercantum dalam daftar SUB 2013 sudah
sesuai dengan daftar sampel perusahaan. Bila belum sesuai perbaiki sesuai dengan daftar
sampel perusahaan.
Periksa juga apakah alamat yang tertera dalam Daftar VU-1 – VU-5 sudah ditulis dengan jelas
dan lengkap.
Diterima di: Periksa apakah isian tanggal, bulan, dan tahun sudah terisi diterima oleh BPS
Kabupaten/Kota (pengawas/petugas yang ditunjuk), BPS Provinsi (petugas yang ditunjuk) dan
BPS (staf Sub Direktorat Statistik Upah dan Pendapatan).
BAB
7
46 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Pengecekan Kartu Laporan Perusahaan
Kotak pada lajur “Diisi & terlampir” harus berisi ”Y” jika Ya atau ”T” jika Tidak, pada masing-
masing kotak yang bersangkutan karena KLP memang wajib diisi dan photocopy-nya
dilampirkan pada kuesioner.
Kotak pada lajur “Butir 28 ada Ya?”, harus ada isian ”(Y/T)” jika kotak pada lajur “Diisi dan
terlampir” berisi ”Y”. Kode “Y” pada lajur ini menyatakan bahwa Rincian 28 dari KLP berisi
“Ya”.
Sedangkan kotak pada lajur “Alasannya Jelas?”, hanya akan ada isiannya (Y/T) jika kotak pada
lajur “Ada Ya?” berisi “Y”. Kode “Y” dalam lajur ini menyatakan bahwa penjelasan atas isian
“Ya” pada Rincian 24 - 27 pada KLP yang bersangkutan sudah ada penjelasan (di halaman
belakang KLP) sebagaimana mestinya, dan menurut pemeriksa dianggap “sudah jelas”.
Blok II. Keterangan Umum Perusahaan Hanya untuk Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih
Rendah dari Pengawas/Mandor/Supervisor
Rincian 1: - Kolom (1): Isian maksimum 7 hari
- Kolom (2): Isian maksimum 98 jam
- Kolom (3): Isian maksimum 3
Rincian 2: Cukup jelas
Rincian 3: Upah terendah dan tertinggi bisa digunakan untuk pengecekan rata-rata upah
di Blok IV, seperti yang telah diuraikan pada tatacara pengisian KLP Rincian 25.
Blok III. Keterangan Karyawan Perusahaan
A. Jumlah Seluruh Karyawan
Periksa apakah isian jumlah seluruh karyawan berdasarkan jenis pekerjaan atau jabatan
menurut jenis kelamin dan jumlah pekerja laki-laki dan perempuan sudah sesuai.
Isian jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor di
Rincian 2c Kolom 4 harus sama dengan isian Blok IIIB Baris JUMLAH pada Kolom 6.
Isian JUMLAH SELURUHNYA adalah:
Untuk Kolom 2 dan 3 isiannya mencakup seluruh karyawan perusahaan menurut jenis
kelamin. Jumlah kedua kolom ini harus sama dengan jumlah seluruhnya pada Kolom 4.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 47
Untuk Kolom 4 isiannya mencakup seluruh karyawan perusahaan yaitu jumlah Rincian
1a - 1c Kolom 4 ditambah dengan jumlah Rincian 2a - 2c Kolom 4.
B. Jumlah Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/Mandor/
Supervisor di Daftar Gaji
Jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor untuk
masing-masing sistem pembayaran pada Blok III sama dengan banyaknya karyawan produksi/
pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor sesuai daftar upah/gaji dalam
periode pembayaran terakhir bulan pelaporan untuk masing-masing sistem pembayaran pada
Blok IV.
Blok III B Rincian 1 Kolom 6 = Blok IV Rincian 2 Kolom 2
Blok III B Rincian 2 Kolom 6 = Blok IV Rincian 2 Kolom 3
Blok III B Rincian 3a Kolom 6 = Blok IV Rincian 2 Kolom 4
Blok III B Rincian 3b Kolom 6 = Blok IV Rincian 2 Kolom 5
Blok IV. Upah Karyawan Produksi/Pelaksana Lebih Rendah dari Pengawas/Mandor/
Supervisor Selama Satu Kali Periode Pembayaran (Sistem Pembayaran Upah)
Sistem pembayaran yang terisi pada Blok IV Kolom 2 sampai dengan Kolom 5 harus sesuai
dengan sistem pembayaran pada Blok IIIB.
Rincian 1a : Jika sistem pembayarannya mingguan, isian pada Kolom 2 periodenya maksimal 7
hari. Jika sistem pembayarannya bulanan, isian pada Kolom 3 periodenya
maksimal 30 atau 31 hari. Jika sistem pembayaran selain mingguan atau bulanan
maka Kolom 4 dan atau Kolom 5 harus ada isian dan isian tersebut harus sesuai
dengan periodenya.
Misal :
Sistem pembayaran 2 mingguan, maka periodenya maksimal 14 hari.
Sistem pembayarannya 2 kali sebulan maka periodenya maksimal 15 atau 16
hari.
Rincian 1b: Isian jumlah hari kerja biasa pada periode pembayaran upah lebih kecil atau
sama dengan jumlah hari pada periode pembayaran.
48 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Rincian 1c: Bila ada isian maka harus dilakukan pengecekan jumlah hari libur dengan
kalender.
Rincian 2: Jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/
supervisor sesuai daftar upah/gaji dalam periode pembayaran terakhir bulan
pelaporan untuk masing-masing sistem pembayaran harus sama dengan
banyaknya karyawan produksi pada masing-masing sistem pembayaran yang
sesuai pada Blok IIIA Rincian 2c Kolom 4 dan Blok IIIB Baris JUMLAH Kolom 6.
Rincian 3a : Harus ada isian.
Rincian 3b : Jika ada tunjangan yang dibayarkan kepada karyawan yang sifatnya
rutin/teratur misal tunjangan makan, tunjangan transpor, tunjangan keluarga,
premi hadir, premi berprestasi/target atau premi/tunjangan lainnya, maka
Rincian ini ada isiannya. Apabila tunjangan tidak dapat dipisahkan dengan
gaji/upah pokok, diharapkan perusahaan memberikan catatan pada Blok V.
Rincian 3c : Ada isian jika ada kegiatan lembur, baik pada hari kerja biasa maupun pada hari
libur.
Rincian 3d: Merupakan jumlah Rincian 3a s.d. 3c untuk masing-masing kolom.
PERHATIAN
(1). Jika Blok IV Rincian 1c ada isian, maka Blok IV Rincian 3c harus ada isian.
(2). Jika Blok IV Rincian 1c tidak ada isian, Blok IV Rincian 3c bisa terisi, yaitu bilakegiatan lemburnya diadakan setelah jam kerja biasa.
PERHATIAN
Isian di Blok IV Rincian 3a-3c adalah total upah yang dibayar perusahaan kepada seluruh
karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/supervisor
(Blok IV Rincian 2). Total upah yang dibayarkan adalah dalam ribuan Rupiah.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 49
Rincian 4: Merupakan Rincian 3d dibagi dengan jumlah karyawan produksi pada Rincian
2, dikalikan 1000.
Rincian 5a dan 5b :
Bandingkan isian Rincian 5a dan 5b dengan isian Blok IV Rincian 2 dan 3d.
Kemungkinan besar isian Rincian 5a dan 5b sama dengan jumlah karyawan
(Blok IV Rincian 2) dan jumlah upah/gaji (Blok IV Rincian 3d).
Namun demikian, jumlah karyawan dan jumlah upah/gaji pada triwulan
sekarang bisa saja naik atau turun lebih dari 10% dibandingkan triwulan
sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena misalnya permintaan/pasaran lebih
ramai atau sepi, atau perusahaan sedang mengalami masalah internal. Apabila
kasus semacam ini terjadi, hendaknya perusahaan memberikan catatan pada
Blok V.
Jika terjadi perubahan jumlah karyawan dan upah/gaji lebih dari 10%
dibanding triwulan sebelumnya tetapi tidak ada penjelasan yang memadai di
Blok V (catatan), petugas pemeriksa bisa meminta petugas pencacah
melakukan kunjungan ulang ke perusahaan untuk melengkapi penjelasan di
Blok V.
Blok VI. Keterangan Legalisasi
Periksa apakah isian tanggal, nama, dan jabatan pemberi keterangan sudah ditulis dengan
jelas. Periksa juga apakah sudah diberi cap atau stempel perusahaan. Nama, NIP, dan tanda
tangan petugas pencacah dan pemeriksa harus ditulis dengan jelas. Penandatanganan oleh
pemeriksa dilakukan setelah dokumen selesai diperiksa.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 51
BEBERAPA MASALAH DALAM PENGISIANKUESIONER SURVEI UPAH BURUH
8.1 Permasalahan Pengisian Daftar VU-1 – VU-5
Dari hasil pemeriksaan dan pengolahan dokumen SUB di BPS, ditemui beberapa
kesalahan yang sering muncul. Diantaranya bersifat fatal dan sulit diperbaiki, sehingga
dokumen tersebut harus dikembalikan ke daerah untuk dilakukan pencacahan ulang atau
terpaksa tidak disertakan dalam pengolahan. Selain itu, ada beberapa jenis kesalahan yang
seharusnya tidak perlu terjadi apabila semua dokumen dicek terlebih dulu sebelum dikirim ke
BPS. Secara rinci kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dapat diuraikan sebagai berikut:
8.1.1 Halaman Depan
Beberapa permasalahan pengisian halaman depan kuesioner SUB adalah sebagai berikut :
1. Kode Perusahaan: Sering ditemukan kode perusahaan tidak cocok dengan daftar sampel
yang diberikan oleh BPS.
2. Bulan Pelaporan: Sering ditemukan bulan pelaporan diisi dengan bulan dan tahun
pencacahan. Isian yang benar adalah bulan pelaporan periode pembayaran upah
karyawan, yaitu Maret, Juni, September, dan Desember (03, 06, 09, dan 12). Pencacahan
bulan April (04) untuk mencatat pelaporan upah pada bulan Maret (03).
3. Kode Industri dan Produk Utama: Apabila terjadi ketidakcocokan antara kode industri (5
digit) yang di KLP dengan produksi utama seperti pada Blok I Rincian 3a (Daftar VU-1, VU-
3, dan VU-5) yang disebabkan oleh perubahan produksi, hal ini seharusnya dijelaskan di
Blok Catatan.
4. Tanggal Penerimaan Kuesioner: Banyak ditemukan tanggal penerimaan kuesioner di BPS
Kabupaten/Kota dan BPS Provinsi (seperti tercantum di halaman depan bagian bawah
kuesioner) tidak terisi sebagaimana seharusnya. Padahal data ini sangat diperlukan untuk
dapat menentukan faktor yang menyebabkan ketidaklancaran arus kuesioner. Alasan
yang banyak dijumpai adalah petugas pencacah dan pemeriksanya berasal dari BPS
BAB
8
52 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Provinsi, sehingga mereka merasa tidak perlu mengisinya. Jika pencacahan dilakukan
oleh staf BPS Provinsi, maka tanggal dokumen DITERIMA DI BPS Kabupaten/Kota harus
tetap diisi, yaitu disamakan dengan tanggal dokumen DITERIMA BPS Provinsi.
5. Penerimaan dokumen sebelum waktunya: Ditemukan beberapa dokumen SUB yang
diterima di BPS sebelum bulan pencacahan. Perlu diperhatikan bahwa pencacahan harus
dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan dokumen dikirim ke BPS setelah pencacahan
selesai.
6. Pengecekan KLP pada halaman depan kuesioner SUB belum dilakukan sebagaimana
mestinya.
Contoh:
KLP tidak dilampirkan tetapi kotak berisi Y
Rincian 28 KLP ada “Ya”, tetapi kotak berisi kode T
Alasan belum/tidak jelas tetapi kotak berisi kode Y
8.1.2 Blok II dan Blok III
Beberapa permasalahan pengisian kuesioner SUB Blok II dan Blok III adalah sebagai berikut :
1. Shift : ditemukan beberapa perusahaan yang mempunyai jumlah shift/plug lebih dari satu
per hari, namun mengisi Blok IV Rincian 2 (jumlah karyawan) hanya untuk satu shift. Isian
yang benar adalah jumlah karyawan untuk seluruh shift.
2. Pada perusahaan perkebunan sering ditemukan bahwa jumlah karyawan yang diisikan
merupakan jumlah seluruh karyawan perkebunan. Isian yang benar adalah jumlah
karyawan di sektor industri perkebunan saja (pekerja pabrik), seperti yang diuraikan di
PENJELASAN pada kuesioner.
3. Isian upah terendah dan tertinggi per satuan waktu tertentu masih sering menimbulkan
keraguan/diragukan.
Contoh:
Upah tertinggi yang dilaporkan terlalu tinggi untuk karyawan produksi, misalnya
Rp7.500.000,00 per bulan.
Upah terendah diambil dari UMR yang berlaku di wilayah setempat.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 53
Range upah terendah dan tertinggi terlalu besar. Kemungkinan keterangan upah
terendah dan tertingggi yang diisikan termasuk upah karyawan produksi/pelaksana
di tingkat pengawas/mandor ke atas dan/atau karyawan non produksi/pelaksana.
Ada penjelasan tentang kenaikan rata-rata upah secara menyeluruh di perusahaan,
tetapi upah terendah tidak mengalami perubahan.
4. Isian Blok IIIB seringkali masih mencakup seluruh karyawan perusahaan. Seharusnya isian
Blok IIIB hanya mencakup karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/
mandor/supervisor.
8.1.3 Blok IV
Berikut adalah beberapa permasalahan pengisian kuesioner SUB Blok IV:
1. Isian jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih rendah dari pengawas/mandor/
supervisor di Blok III.A Rincian 2c, Blok III.B dan Blok IV Rincian 2 tidak konsisten. Hal ini
tidak boleh terjadi karena konsep yang digunakan sama.
2. Periode/sistem pembayaran: sering dijumpai bahwa sistem pembayaran upah suatu
perusahaan berubah-ubah dari satu triwulan ke triwulan lainnya. Misalkan untuk
Triwulan I dan III, sistem pembayaran upahnya 2 mingguan, sedangkan untuk Triwulan II
dan IV sistem pembayaran upahnya setengah bulanan. Tanpa disertai penjelasan tentang
keadaan yang sebenarnya, hal semacam ini sulit untuk diambil kesimpulan, khususnya
dalam kaitannya dengan konsistensi data rata-rata upahnya (rata-rata upah berfluktuasi).
Kasus semacam ini dikhawatirkan hanya karena berbedanya interpretasi responden dan
bukan disebabkan adanya perubahan sistem pembayaran.
3. Hari kerja biasa dan lembur: ditemukan isian pada Blok IV Rincian 1 mengenai hari kerja
biasa dan lembur tidak konsisten. Yang dimaksud lembur disini adalah kerja di luar hari
kerja biasa. Jadi apabila periode pembayaran mingguan, maka maksimum jumlah hari
kerja biasa ditambah hari kerja lembur adalah 7 hari.
4. Jumlah upah dan rata-rata upah: Isian rata-rata upah (Blok IV Rincian 4) tidak wajar.
Pertanyaan jumlah upah (Rincian 3d) dibagi dengan jumlah karyawan produksi (Rincian 2)
dikalikan 1000 dan dibagi lagi dengan jumlah hari kerja (Rincian 1b) seharusnya:
1. berada diantara range upah terendah dan upah tertinggi per hari (Blok II Rincian 3).
2. tidak berubah lebih dari 20% dari triwulan sebelumnya.
54 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Kesalahan yang sering ditemukan adalah rata-rata upah tersebut lebih tinggi dari upah
maksimum. Kemungkinan disebabkan upah yang dibayarkan perusahaan bukan hanya
untuk karyawan produksi di bawah mandor/pengawas, tetapi juga termasuk pekerja
lainnya, seperti: mandor/pengawas, pekerja administrasi, atau bahkan manajer. Jika
jumlah upah yang dibayarkan perusahaan ternyata masih termasuk untuk yang bukan
karyawan produksi di bawah mandor/pengawas, maka harus dilakukan pemisahan dan
hanya yang dibayarkan kepada karyawan produksi di bawah mandor/pengawas saja yang
diisikan ke dalam kuesioner. Ada kemungkinan pula bahwa lebih tingginya rata-rata upah
dari upah maksimum dan berubahnya rata-rata upah lebih dari 20% disebabkan adanya
upah lembur, insentif, dan sejenisnya. Jika demikian halnya, sebaiknya diyakinkan
kebenarannya dan jika perlu jelaskan di Blok Catatan.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak konsistennya responden dalam
menentukan jumlah tenaga kerja, jumlah upah, atau periode pembayarannya. Misalkan
untuk perusahaan dengan sistem pembayaran 2 mingguan, tetapi oleh karena sesuatu hal
pembayaran upahnya dilakukan dengan cara membagi 2 kelompok pekerja yang dengan
demikian perusahaan membayar pekerjanya setiap seminggu sekali untuk masing-masing
kelompok secara bergantian. Kadang-kadang perusahaan semacam ini sulit untuk
melaporkan data upahnya sehingga memungkinkan tidak konsistennya pelaporan rata-
rata upahnya. Hal demikian seharusnya tidak boleh terjadi. Jika hal ini terjadi, BPS
Kabupaten/Kota harus mendatangi perusahaan yang bersangkutan untuk klarifikasi guna
mendapatkan isian yang konsisten. Khusus untuk kasus semacam ini, perusahaan dapat
mengisi lebih dari satu kolom yang disediakan di Blok IV, meskipun sistem
pembayarannya sama (tetapi berbeda periode pembayaran upahnya).
5. Lembur: Masih ditemukan beberapa perusahaan yang mempunyai lembur, namun upah
lembur tidak terisi. Apabila ada hari lembur dalam periode pembayaran tertentu (Blok IV
Rincian 1c), maka upah lembur (Blok IV Rincian 3c) harus ada isian. Apabila perusahaan
sulit merinci upah lembur tersebut (sehingga sulit mengisi pada isian upah lembur),
sebaiknya diberikan penjelasan di Blok Catatan. Hal ini akan sangat membantu dalam
proses editing maupun data entry.
6. Isian pembayaran upah: Isian di Blok IV Rincian 3a-3d adalah total upah yang dibayarkan
oleh suatu perusahaan kepada seluruh karyawan produksi di bawah mandor. Banyak
ditemukan bahwa isian tersebut adalah rata-rata upah per karyawan. Jika tanpa disertai
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 55
penjelasan sebagaimana mestinya, hal ini dapat menimbulkan salah tafsir dan merupakan
kesalahan yang cukup fatal dan ada kemungkinan dokumen tersebut tidak dapat diolah.
7. Satuan upah: Perlu ditegaskan lagi bahwa satuan upah di Blok IV Rincian 3 dan 5 dalam
ribuan Rupiah, sedangkan Rincian 4 adalah dalam Rupiah.
Catatan :
Rata-rata upah terlalu tinggi/rendah tidak hanya dibandingkan dengan upah tertinggi/
terendah di Blok II saja, tetapi juga dibandingkan dengan upah pekerja di sektor/sub sektor
yang sama dari perusahaan-perusahaan lain. Apabila rata-rata upah yang dilaporkan jauh lebih
tinggi atau jauh lebih rendah daripada yang lazim dibayar dalam sektor tersebut, hal ini perlu
dicek langsung pada perusahaan.
8.1.4 Blok V
Berikut adalah beberapa permasalahan pengisian kuesioner SUB Blok V:
1. Blok V belum dimanfaatkan secara maksimal. Agar dapat diperoleh masukan yang baik
dan tidak menimbulkan interpretasi yang salah di BPS, diharapkan Blok V ini dapat
digunakan untuk mencatat hal-hal yang relevan menyangkut perkembangan upah
pekerja.
2. Tidak ada cap/stempel perusahaan, nama dan tanda tangan pemberi keterangan, petugas
pencacah dan petugas pemeriksa yang bertanggung jawab atas isian kuesioner.
3. Tanda tangan petugas pencacah dan pemeriksa antar triwulan sama, namun isian
kuesioner tidak konsisten. Hal ini seharusnya tidak terjadi apabila petugas memeriksa
kuesioner dengan benar untuk setiap triwulan.
PERHATIAN
Dalam SUB, hal utama yang harus diperhatikan adalah konsistensi perubahan rata-rata
upah dari triwulan ke triwulan berikutnya untuk setiap perusahaan.
56 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
8.2 Permasalahan Pengisian Kartu Laporan Perusahaan (KLP)
Dari hasil pemantauan pengisian KLP ternyata masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan
dalam pengisian KLP. Agar diperoleh hasil yang memuaskan dalam monitoring kesalahan-
kesalahan pengisian kuesioner SUB, petugas harus memperhatikan petunjuk pengisian KLP.
Adapun beberapa kesalahan yang sering muncul dalam pengisian KLP adalah sebagai berikut:
1. Isian KLP tidak sesuai dengan isian dokumen.
2. Kolom untuk data triwulan sebelumnya tidak terisi.
3. Rincian 28 berisi “Ya”, tetapi tidak ada penjelasan di halaman belakang KLP atau ada
penjelasan tetapi tidak relevan.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 57
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
JADUAL PELAKSANAAN SURVEI UPAH BURUH 2013
KEGIATAN2013 2014
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1. Revisi buku pedoman, kuesioner, dan KLP
2. Pencetakan instrumen survei
3. Pengiriman instrumen SUB ke daerah
4. Pencacahan
5. Pemeriksaan dokumen hasil survei
6. Pengiriman dokumen hasil survei dari daerah ke BPS
7. Penyuntingan dan penyandian
8. Data Entry
9. Validasi
10. Test tabel
11. Imputasi
12. Tabulasi final
13. Penulisan naskah publikasi
14. Publikasi
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 61
LAMPIRAN 2
DITERIMA DI: PENGECEKAN KARTU LAPORAN PERUSAHAAN (Y/T)
Tanggal Bulan TahunDiisi danTerlampir
Butir 28Ada “YA”
AlasannyaJelas?
BPS KAB/KOTA BPS KAB/KOTA
BPS PROV BPS PROV
BPS BPS
P E R H A T I A N
1. Hasil survei ini akan digunakan untuk penyusunan rencana, pengendalian, dan evaluasi kebijakan pengupahan yang sangat bermanfaat bagi pemerintah maupundunia usaha.
2. Kewajiban setiap responden untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh BPS, diatur dalam Undang-Undang Nomor16 Tahun 1997 tentang Statistik pasal 27.
3. Kewajiban penyelenggara kegiatan statistik untuk menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden, diatur dalam Undang-Undang Nomor 16Tahun 1997 tentang Statistik pasal 21 dan pasal 24.
4. Survei ini tidak ada hubungannya dengan pajak dan tidak dipungut biaya.5. Agar penyajian hasil survei tepat waktu, perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan pengisian kuesioner paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal
penerimaan.
DAFTAR VU-1
REPUBLIK INDONESIABADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI UPAH BURUHKEGIATAN USAHA INDUSTRI PENGOLAHAN
KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORANProv Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun
BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : …………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………..…….…...
2. Alamat : ………………………………..………………………………………………..….….………… Telp. : ……………………….……….........................................……
Kecamatan : ……………………………………………..………..………………...........................…...… Fax : …………………………................................................…....
Kab/Kota : …………………………………………………..……..………………….......................…… E-mail : …………………………………………..…………………….……
3. Produk/kegiatan utama : …………………………………………………………………………………..………………
4. Apakah produk/kegiatan utama berubah sejak triwulan yang lalu?
Ya - 1 (Jelaskan di Blok V) Tidak - 2
5. Tahun mulai produksi : ……………………
6. Status modal usaha :PMDN - 1 Negara (BUMN, Persero, dll) - 3PMA - 2 Gabungan - 4
Lainnya (Tuliskan …………………………………………………………………..…) - 5
7. Apakah ada hasil yang diekspor setahun yang lalu?
Ada - 1 ….....% Tidak Ada - 2
DiisiBPS
62 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN PERUSAHAAN
A. JUMLAH SELURUH KARYAWAN
JENIS PEKERJAAN/JABATAN Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan(1) (2) (3) (4)
1. Bukan Tenaga Kerja Produksia. Manajer ………………… …………………
b. Administrasi/kantor ………………… …………………
c. Lainnya (resepsionis, sekretaris, sopir, dll) ………………… …………………
2. Tenaga Kerja Produksi
a. Tenaga kerja ahli/teknisi/ahli mesin ………………… …………………
b. Pengawas/mandor ………………… …………………
c. Karyawan produksi lebih rendah daripengawas/mandor
JUMLAH SELURUHNYA
B. JUMLAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR DI DAFTAR GAJI
Sistem PembayaranSTATUS KARYAWAN
JUMLAH Data UPAH diisidi Blok IV padaHarian Lepas/
KontrakBorongan Harian Tetap Bulanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Mingguan Kolom 2
2. Bulanan Kolom 3
3. Lainnya 2)
a. ......................................... Kolom 4
b. ......................................... Kolom 5
J U M L A H
Catatan:1). Jumlah karyawan di Blok IIIA Rincian 2c Kolom 4 harus sama dengan Blok IIIB Baris Jumlah Kolom 62). Misalnya: 2 mingguan, setengah bulanan,10 hari sekali, atau lainnya.
DiisiBPS
KeteranganUPAHtidak perludimasukkandi Blok IV
1)
1. HARI DAN JAM KERJA BIASA TANPA LEMBUR
Hari kerja seminggu Jam kerja seminggu Jumlah shift/plug sehari(1) (2) (3)
Hari Jam Kali
2. TUNJANGAN YANG DIBAYARKAN SECARA TERATUR DALAM BENTUK NATURA (BARANG/JASA)(Isian dapat lebih dari satu, lingkari kode yang sesuai, jika isian lebih dari satu jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak)
0. Tidak ada tunjangan dalam bentuk natura 4. Tunjangan keluarga1. Tunjangan makan2. Tunjangan transportasi/angkutan/jemputan
8 Tunjangan perumahan16. Tunjangan lainnya (Tuliskan ………………………………………….)
3. UPAH TERENDAH/TERTINGGI (termasuk tunjangan teratur)
Kode Isian Kode
(a). Terendah Rp. per
(b). Tertinggi Rp. per
1 = Hari 3 = Bulan
2 = Minggu 4 = Lainnya (……………………………….……….. )
BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN HANYA UNTUK KARYAWAN PRODUKSILEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 63
R I N C I A NS I S T E M P E M B A Y AR A N 3 )
MINGGUAN BULANANLAINNYA ( Tuliskan )
………………….………………… ………………….…………………(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERIODE PEMBAYARAN TERAKHIRDAN HARI KERJA PADA BULANPELAPORAN
Diisi oleh BPS
a.Periode pembayaran upah Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d .............b.Jumlah hari kerja biasa pada periode
pembayaran upah
c. Jumlah hari kerja lembur pada harilibur selama periode pembayaran upah
2. JUMLAH KARYAWAN PRODUKSIPADA DAFTAR GAJI (Sesuai jumlahyang diisikan pada Blok IIIB Kolom 6)
3. JUMLAH UPAH/GAJI DANTUNJANGAN YANG DIBAYARKAN(Kepada seluruh karyawan produksilebih rendah dari pengawas/mandor)
a.Upah/gaji pokok atau Upah kotorkalau tunjangan tetap tidak dapatdipisahkan (dalam ribuan Rupiah)
b.Tunjangan yang dibayarkan secarateratur dalam bentuk uang 4)
(dalam ribuan Rupiah)
c. Upah lembur pada hari kerja biasa danpada hari libur (dalam ribuan Rupiah)
d.Jumlah ( a + b + c )
4. RATA-RATA UPAH PER KARYAWAN(dalam Rupiah)(Rincian 3d : Rincian 2) x 1000
5. KETERANGAN YANG DISALIN DARIKARTU LAPORAN PERUSAHAAN(KLP). DIISI OLEH PETUGASPENGAWAS/PEMERIKSA BPSKABUPATEN/KOTA.
a.Jumlah karyawan(KLP Rincian 7 dan/atau Rincian 16,triwulan sebelumnya)
b.Jumlah upah/gaji dan tunjangan(KLP Rincian 11 dan/atau Rincian 20,triwulan sebelumnya)
Catatan:3). Diisi hanya untuk sistem pembayaran yang ada di perusahaan Anda4). Tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin/teratur seperti THR, bonus/insentif tahunan, semesteran, kuartalan, dan tunjangan dalam bentuk natura
Bandingkan isian Blok IV R.5a dan R.5b dengan isian Blok IV R.2 dan R.3d. Jika terjadi perubahan >10%,harap dicek apakah data konsisten antar triwulan dan jelaskan di BLOK V (di halaman berikutnya)
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDORSELAMA SATU KALI PERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
64 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
PENJELASAN
Karyawan produksi adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi diantaranya operator,pemeliharaan, pengolahan, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium, pesuruh di bagian produksi, dll.
Tidak termasuk karyawan produksi antara lain: eksekutif, pengangkutan, kredit, maintenance, pembelanjaan/penjualan,kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, keamanan (security), klinik, product development, dansebagainya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi.
Catatan: - Untuk teknisi/ahli mesin, pengawas/mandor, dan tingkatan diatasnya, keterangan upah dan jumlahkaryawannya tidak dicakup pada Blok IV.
- Untuk perusahaan perkebunan, pengisian upah dan jumlah karyawan yang dicakup, hanya untuk karyawan disektor industrinya saja (karyawan pabrik), tidak termasuk karyawan lapangan.
BLOK V. CATATAN
Daftar ini diterima oleh perusahaan pada tanggal : …………………………………………………………………Diselesaikan selama : ………………. HariDikembalikan kepada petugas tanggal : …………………………………………………………………
Pemberi Keterangan, Petugas Pencacah, Petugas Pemeriksa,
_________________ ___________________ ____________________Jabatan, ………..…………. NIP…………………..… NIP….……………………(Bubuhi Cap Perusahaan)
BLOK VI. KETERANGAN LEGALISASI
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 65
PENJELASAN
BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN HANYA UNTUK KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAHDARI PENGAWAS/MANDOR1.a Hari kerja biasa adalah hari-hari yang ada kegiatan kerja biasa selain hari libur yang dipakai untuk lembur.
Hari Minggu yang umumnya dipakai untuk bekerja shift/plug dimasukkan sebagai hari kerja biasa.1.b Jam kerja seminggu adalah banyaknya jam kerja biasa/normal dalam satu minggu yang biasa digunakan
untuk bekerja tidak termasuk jam istirahat/lembur.2. Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang/jasa).
Lingkari nomor yang sesuai, jawaban bisa lebih dari satu. Jumlahkan nomor yang dilingkari dan isikan kedalam kotak.
3. Isikan upah terendah/tertinggi (termasuk tunjangan teratur) dari karyawan produksi lebih rendah daripengawas/mandor yang dibayarkan secara teratur.Isikan kode di kotak paling kanan. Per hari berkode 1, per minggu berkode 2, per bulan berkode 3 danisikan kode 4 untuk periode pembayaran lainnya (tuliskan misalnya 2 mingguan, 10 harian, dll).
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN PERUSAHAANA. JUMLAH SELURUH KARYAWAN PERUSAHAAN
1. Bukan tenaga kerja produksi adalah karyawan yang tidak secara langsung melakukan kegiatanproduksi.a. Manajer adalah yang merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan dan memimpin
perusahaan.b. Administrasi/kantor adalah yang menjalankan semua kegiatan tata usaha/administrasi di kantor
(seperti urusan pegawai, pembukuan, dll).c. Lainnya adalah karyawan bukan tenaga kerja produksi yang tidak termasuk dalam kategori a dan
b (misalnya resepsionis, sekretaris, sopir, penjaga kantin, dll).2. Tenaga kerja produksi adalah karyawan yang secara langsung bekerja dalam proses produksi.
a. Tenaga kerja ahli/teknisi/ahli mesin adalah karyawan yang merawat dan memperbaiki alat-alatproduksi.
b. Tenaga kerja pengawas/mandor adalah karyawan yang bertugas mengawasi danmengkoordinasikan kegiatan para karyawan pada unit/sektor produksi.
c. Tenaga Kerja lebih rendah dari pengawas/mandor adalah karyawan produksi yang tidaktermasuk dalam kategori a dan b meliputi kepala regu, penerimaan, operator mesin, pabrikasi, dll.
B. JUMLAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR DI DAFTAR GAJIIsikan jumlah karyawan produksi sesuai daftar karyawan menurut status karyawan dan sistempembayaran termasuk yang sedang cuti, sakit, dll.
STATUS KARYAWAN1. Harian Lepas adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Umumnya
upah mereka tidak dapat dipisahkan antara upah/gaji pokok dan tunjangan lainnya. Kontrak adalahstatus karyawan yang dibayar berdasarkan kontrak kerja.
2. Borongan adalah status karyawan yang dibayar langsung oleh perusahaan berdasarkan hasil kerjayang dihitung per satuan hasil, tidak termasuk karyawan borongan yang bekerja di rumah sendirisecara makloon.
3. Harian Tetap adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Biasanya upahmereka terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap yang mungkin dapat dipisahkan sehingga kalaukaryawan/pekerja absen, bisa dihitung potongan upahnya sesuai aturan yang berlaku.
4. Bulanan adalah status karyawan yang menerima upah/gaji pokok secara tetap setiap periodepembayaran (umumnya bulanan kecuali tunjangan-tunjangan dan perangsang lainnya yangtergantung jumlah hari kerjanya/ jam kerja karyawan yang bersangkutan). Bila karyawan bulanandibayar 2 kali atau lebih dalam sebulan tetap dimasukkan sebagai karyawan bulanan.
66 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
SISTEM PEMBAYARAN UPAH (PAY ROLL)
Sistem pembayaran upah didasarkan pada periode/jangka waktu pembayaran upah/gaji dan tunjangan teraturyang biasanya berlaku untuk berbagai kelompok karyawan produksi. Misalnya karyawan harian lepas atauharian tetap atau borongan dibayar mingguan atau dua minggu sekali. Karyawan bulanan dibayar bulanan.
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR SELAMA SATU KALIPERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
Diisi hanya untuk periode pembayaran terakhir yang ada di perusahaan, misalnya hanya ada karyawanmingguan maka hanya Kolom 2 yang perlu diisi.1.a Tuliskan periode pembayaran upah sesuai dengan sistem pembayaran pada Kolom 2, 3, 4 dan 5. Semua
keterangan yang diisikan hanya untuk 1 (satu) periode pembayaran pada bulan pelaporan yaitu yangterakhir pada bulan tersebut. Contohnya bila sistem pembayaran mingguan periode pembayaran upahdari tanggal 23 s.d 29, dua mingguan tanggal 16 s.d 29, dua kali sebulan tanggal 15 s.d 30 dan bulanantanggal 1 s.d 30 sesuai bulan yang bersangkutan.
1.b Tuliskan jumlah hari kerja biasa pada periode pembayaran upah ke dalam kotak yang tersedia.1.c Hari kerja lembur pada hari libur adalah banyaknya hari kerja pada Hari Minggu, hari besar keagamaan,
hari libur nasional, dan Hari Sabtu bagi perusahaan yang libur, yang dibayar dengan tarif lembur padaperiode pembayaran upah.
2. Tuliskan pada Rincian 2 jumlah seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor yangtercantum dalam daftar upah/gaji menurut periode pembayaran untuk masing-masing kolom yang sesuai.Banyaknya karyawan yang dimaksud bukan untuk setiap shift tetapi untuk seluruh shift.
3. Jumlah upah yang dibayar kepada seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor hanyapada 1 (satu) periode pembayaran yang bersangkutan saja (misalnya 1 minggu, 10 hari, 2 minggu, ½bulan, sebulan). Yang dimaksud upah disini adalah bukan rata-rata upah melainkan jumlah upah yangdibayarkan kepada seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor.
3.a Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan perangsangtetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak dapat dipisahkan antara upah pokok dantunjangan teratur lainnya. Tidak termasuk upah/gaji antara lain: bonus yang dibayarkan secara tidakteratur, tunjangan lebaran/perkawinan/khitanan/perumahan/pakaian kerja, uang penggantian biaya sakit.Isikan dalam ribuan Rupiah.
3.b Tunjangan adalah penerimaan karyawan yang sifatnya rutin/teratur dalam bentuk uang seperti uangmakan, transpor, beras, dll. Tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak teratur/rutin seperti THR, bonustahunan, kuartalan, semesteran, perlengkapan kerja dan tunjangan dalam bentuk natura (makanan,transpor, dll). Isikan dalam ribuan Rupiah.
3.c Upah lembur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena karyawanmelakukan kegiatan kerja lembur. Isikan dalam ribuan Rupiah.
4. Rata-rata upah adalah jumlah upah pada Rincian 3d dibagi jumlah karyawan pada Rincian 2 dan dikalikandengan 1000 (isikan dalam Rupiah).
5. Keterangan jumlah karyawan, upah/gaji dan tunjangan triwulan sebelumnya diisi oleh petugas pengawas/pemeriksa BPS Kabupaten/Kota.Bandingkan isian Rincian 5a dan 5b dengan isian Blok IV Rincian 2 dan Rincian 3d kuesioner triwulan ini.Jika terjadi perubahan > 10%, harap dijelaskan pada Blok V.
BLOK V. CATATAN
Isikan keterangan yang berhubungan dengan adanya perubahan terhadap triwulan sebelumnya. Misalnyaadanya kenaikan/penurunan upah, penambahan/pengurangan jumlah pegawai, upah pokok yang tidak dapatdipisahkan dengan tunjangan, kenaikan/penurunan tunjangan insentif, pembayaran borongan berhubungandengan kenaikan/ penurunan, dll.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 67
LAMPIRAN 3
BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN HOTEL
1. Nama Hotel : …………………………………………………………………………...........................................................................……………………………..……………
2. Alamat : …………………………………………………..……………................................... Telp : ...........……………..................….....................…….
Kecamatan : …..…………………………….....................................................………..…… Fax : ……………………...................….................…........
Kab/Kota : …….……………………………..................................................................… E-mail : ……………........................………………..…………....
3. (a). Klasifikasi hotel (bintang/non-bintang) : ……………….…..…………
(b). Jumlah kamar yang tersedia : ……………….…..…………
(c). Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam : ……………………...………
(d). Tingkat penghunian kamar [( 3c : 3b ) x 100%] : ………………………………
4. Tahun mulai melakukan kegiatan utama : …………………….…….....
5. Status modal usaha :
PMDN - 1 Negara (BUMN, Persero, dll) - 3
PMA - 2 Gabungan - 4
Lainnya (Tuliskan ……………………………….…….………………..………… ) - 5
DiisiBPS
DITERIMA DI: PENGECEKAN KARTU LAPORAN PERUSAHAAN (Y/T)
Tanggal Bulan TahunDiisi danterlampir
Butir 28ada “YA”
Alasannyajelas?
BPS KAB/KOTA BPS KAB/KOTA
BPS PROV BPS PROV
BPS BPS
P E R H A T I A N
1. Hasil survei ini akan digunakan untuk penyusunan rencana, pengendalian, dan evaluasi kebijakan pengupahan yang sangat bermanfaat bagi pemerintahmaupun dunia usaha.
2. Kewajiban setiap responden untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh BPS diatur dalam Undang-UndangNomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik pasal 27.
3. Kewajiban penyelenggara kegiatan statistik untuk menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden, diatur dalam Undang-Undang Nomor 16Tahun 1997 tentang Statistik pasal 21 dan pasal 24.
4. Survei ini tidak ada hubungannya dengan pajak dan tidak dipungut biaya.5. Agar penyajian hasil survei tepat waktu, perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan pengisian kuesioner paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal
penerimaan.
REPUBLIK INDONESIABADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI UPAH BURUHKEGIATAN USAHA PERHOTELAN
DAFTAR VU-2
KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORANProv Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun
68 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
BLOK II. KETERANGAN UMUM HOTEL HANYA UNTUK KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARIPENGAWAS/ SUPERVISOR
A. JUMLAH SELURUH KARYAWANJENIS PEKERJAAN/JABATAN Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
(1) (2) (3) (4)
1. Bukan Tenaga Kerja Pelaksanaa. Manajer ………………… …………………
b. Administrasi/kantor ………………… …………………
c. Lainnya (sekretaris, sopir, dll) ………………… …………………
2. Tenaga Kerja Pelaksana
a. Pengawas/supervisor ………………… …………………
b.Karyawan pelaksana lebih rendah daripengawas/supervisor(roomboy, juru masak, bartender, kasir, pramusaji,resepsionis dll.)
JUMLAH SELURUHNYA
B. JUMLAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISOR DI DAFTAR GAJI
Sistem PembayaranSTATUS KARYAWAN
JUMLAH Data UPAH diisidi Blok IV padaHarian Bulanan
(1) (2) (3) (4)
1. MingguanKolom 2
2. Bulanan Kolom 3
3. Lainnya 2)
a. ........................................................ Kolom 4
b. ......................................................... Kolom 5
J U M L A H
Catatan:1). Jumlah karyawan di Blok IIIA Rincian 2b Kolom 4 harus sama dengan Blok IIIB Baris Jumlah Kolom 42). Misalnya: 2 mingguan, setengah bulanan, 10 hari sekali, atau lainnya
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN HOTEL
1. HARI DAN JAM KERJA BIASA TANPA LEMBURHari kerja seminggu Jam kerja seminggu Jumlah shift/plug sehari
(1) (2) (3)
Hari Jam Kali
2. TUNJANGAN YANG DIBAYARKAN SECARA TERATUR DALAM BENTUK NATURA (BARANG/JASA)(Isian dapat lebih dari satu, lingkari kode yang sesuai, jika isian lebih dari satu jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak)
0. Tidak ada tunjangan dalam bentuk natura 4. Tunjangan keluarga 1. Angkutan/jemputan1. Tunjangan makan2. Tunjangan transportasi/angkutan/jemputan
8 Tunjangan perumahan16. Tunjangan lainnya (Tuliskan …………………………………….)
8 Tidak ada tunjangan dalam bentuk natura
3. UPAH TERENDAH/TERTINGGI (termasuk tunjangan teratur)Kode Isian Kode
(a). Terendah Rp. per
(b). Tertinggi Rp. per
1 = Hari 3 = Bulan
2 = Minggu 4 = Lainnya (……………………………….……..……)
KeteranganUPAHtidak perludimasukkandi Blok IV
DiisiBPS
1)
BLOK II. KETERANGAN UMUM HOTEL HANYA UNTUK KARYAWAN PELAKSANALEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/ SUPERVISOR
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN HOTEL
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 69
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISOR SELAMA SATU KALIPERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
R I N C I A NS I S T E M P E M B A Y AR A N 3 )
MINGGUAN BULANANLAINNYA (Tuliskan)
………………….…………… ………………….……………(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERIODE PEMBAYARAN TERAKHIR DANHARI KERJA PADA BULAN PELAPORAN
a. Periode pembayaran upah Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d .............
b. Jumlah hari kerja biasa pada periodepembayaran upah
c. Jumlah hari kerja lembur pada harilibur selama periode pembayaran upah
2. JUMLAH KARYAWAN PELAKSANA PADADAFTAR GAJI (Sesuai jumlah yangdiisikan pada Blok IIIB Kolom 4)
3. JUMLAH UPAH/GAJI DAN TUNJANGANYANG DIBAYARKAN(Kepada seluruh karyawan pelaksana lebihrendah dari pengawas/supervisor)
a. Upah/gaji pokok atau Upah kotor kalautunjangan tetap tidak dapat dipisahkan(dalam ribuan Rupiah)
b. Tunjangan yang dibayarkan secarateratur dalam bentuk uang 4)
(dalam ribuan Rupiah)
c. Upah lembur pada hari kerja biasa danpada hari libur (dalam ribuan Rupiah)
d. Jumlah ( a + b + c )
4. RATA-RATA UPAH PER KARYAWAN(dalam Rupiah)( Rincian 3d : Rincian 2 ) x 1000
5. KETERANGAN YANG DISALIN DARIKARTU LAPORAN PERUSAHAAN (KLP).DIISI OLEH PETUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA BPS KABUPATEN/KOTA
a. Jumlah karyawan(KLP Rincian 7 dan/atau Rincian 16triwulan sebelumnya)
b. Jumlah upah/gaji dan tunjangan(KLP Rincian 11 dan/atau Rincian 20triwulan sebelumnya)
Catatan:3). Diisi hanya untuk sistem pembayaran yang ada di perusahaan Anda4). Tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin/teratur seperti THR, bonus/insentif tahunan, semesteran, kuartalan, dan tunjangan dalam bentuk natura
Diisi oleh BPS
Bandingkan isian Blok IV R.5a dan R.5b dengan isian Blok IV R.2 dan R.3d. Jika terjadi perubahan > 10%,harap dicek apakah data konsisten antar triwulan dan jelaskan di BLOK V (di halaman berikutnya)
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISORSELAMA SATU KALI PERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
70 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
PENJELASAN
Karyawan Pelaksana adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam pelayanan tamu hotel atau bekerja untukkenyamanan tamu hotel diantaranya resepsionis, room boy/pelayan kamar, bartender, pelayan perjamuan, kasir, pramusaji,juru masak, juru cuci, dll.Tidak termasuk karyawan pelaksana antara lain: eksekutif, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, klinik dansebagainya yang tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan tamu hotel.Jumlah kamar yang tersedia adalah jumlah kamar yang siap dihuni para tamu (tidak termasuk kamar-kamar untuk pegawaihotel).Rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam adalah rata-rata jumlah kamar yang dihuni atau terisi tamu per malamnyaselama bulan pelaporan.Tingkat penghunian kamar adalah rata-rata jumlah kamar yang dihuni per malam dibagi dengan jumlah kamar yangtersedia kemudian dikalikan 100%. Contohnya tingkat penghunian kamar 75% berarti selama bulan pelaporan rata-rata tigaperempat dari jumlah kamar yang tersedia dihuni/terisi oleh tamu.Catatan: Keterangan upah dan jumlah karyawan untuk pengawas/supervisor dan tingkatan diatasnya, tidak dicakup pada
Blok IV
BLOK V. CATATAN
Daftar ini diterima oleh perusahaan pada tanggal : …………………………………………………………………Diselesaikan selama : ………………. HariDikembalikan kepada petugas tanggal : …………………………………………………………………
Pemberi Keterangan, Petugas Pencacah, Petugas Pemeriksa,
_________________ ___________________ ____________________Jabatan, ………..…………. NIP…………………..… NIP….……………………(Bubuhi Cap Perusahaan)
BLOK VI. KETERANGAN LEGALISASI
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 71
PENJELASAN
BLOK II. KETERANGAN UMUM HOTEL (HANYA UNTUK KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARIPENGAWAS/SUPERVISOR)
1.a Hari kerja biasa adalah hari-hari yang ada kegiatan kerja biasa selain hari libur yang dipakai untuk lembur. HariMinggu yang umumnya dipakai untuk bekerja shift/plug dimasukkan sebagai hari kerja biasa.
1.b Jam kerja seminggu adalah banyaknya jam kerja biasa/normal dalam satu minggu yang biasa digunakanuntuk bekerja tidak termasuk jam istirahat/lembur.
2. Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang/jasa).Lingkari nomor yang sesuai, jumlahkan nomor yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak
3. Isikan upah terendah/tertinggi (termasuk tunjangan teratur) dari karyawan pelaksana dibawah tingkatpengawas/ supervisor yang dibayarkan secara teratur.Isikan kode di kotak paling kanan. Per hari berkode 1, per minggu berkode 2, per bulan berkode 3 dan isikankode 4 untuk periode pembayaran lainnya (tuliskan misalnya 2 mingguan, 10 harian, dll).
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN HOTEL
A. JUMLAH SELURUH KARYAWAN HOTEL1. a. Manajer adalah yang merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, dan memimpinperusahaan.
b. Administrasi/kantor adalah yang menjalankan semua kegiatan tata usaha/administrasi di kantor (sepertiurusan pegawai, pembukuan, dll).
2. a. Pengawas/supervisor adalah karyawan yang bertugas mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan parakaryawan yang pekerjaannya berhubungan langsung dengan pelayanan tamu di hotel.
b. Karyawan pelaksana lebih rendah dari pengawas/supervisor adalah karyawan yang pekerjaannyaberhubungan langsung dengan pelayanan tamu di hotel meliputi: resepsionis, room boy, pelayanan kamar,bartender, pelayanan perjamuan, juru masak, juru cuci, dll).
B. JUMLAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISOR DI DAFTAR GAJI
Isikan jumlah karyawan pelaksana menurut status karyawan dan sistem pembayaran termasuk yang sedangcuti, sakit, dll.
STATUS KARYAWAN
1. Harian adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Biasanya upah merekaterdiri upah pokok dan tunjangan tetap yang mungkin dapat dipisahkan sehingga kalau karyawan/pekerjaabsen, bisa dihitung potongan upahnya sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Bulanan adalah status karyawan yang menerima upah/gaji pokok secara tetap setiap periode pembayaran,(umumnya bulanan, kecuali tunjangan-tunjangan dan perangsang lainnya yang tergantung jumlah harikerjanya/jam kerja karyawan yang bersangkutan). Bila karyawan bulanan dibayar 2 kali atau lebih dalamsebulan tetap dimasukkan sebagai karyawan bulanan.
SISTEM PEMBAYARAN UPAH (PAY ROLL)
Sistem pembayaran upah didasarkan pada periode/jangka waktu pembayaran upah/gaji dan tunjangan teratur yangbiasanya berlaku untuk berbagai kelompok karyawan pelaksana. Misalnya karyawan harian dibayar mingguan ataudua minggu sekali. Karyawan bulanan dibayar bulanan.
72 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISOR SELAMA SATU KALIPERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
Diisi hanya untuk periode pembayaran yang ada di perusahaan, misalnya hanya ada karyawan mingguan makahanya Kolom 2 yang perlu diisi.
1.a Tuliskan periode pembayaran upah sesuai dengan sistem pembayaran pada Kolom 2, 3, 4 dan 5. Semuaketerangan yang diisikan hanya untuk 1 (satu) periode pembayaran pada bulan pelaporan yaitu yangterakhir pada bulan tersebut. Contohnya bila sistem pembayaran mingguan periode pembayaran upah daritanggal 23 s.d 29, dua mingguan tanggal 16 s.d 29, dua kali sebulan tanggal 15 s.d 30 dan bulanantanggal 1 s.d 30 sesuai bulan yang bersangkutan.
1.b Tuliskan jumlah hari kerja biasa pada periode pembayaran upah ke dalam kotak yang tersedia.1.c Hari kerja lembur pada hari libur adalah banyaknya hari kerja pada Hari Minggu, hari besar keagamaan,
hari libur nasional, dan Hari Sabtu bagi perusahaan yang libur, yang dibayar dengan tarif lembur padaperiode pembayaran upah.
2. Tuliskan pada Rincian 2 jumlah seluruh karyawan pelaksana lebih rendah dari pengawas/supervisor yangtercantum dalam daftar upah/gaji menurut periode pembayaran untuk masing-masing kolom yang sesuai.Banyaknya karyawan yang dimaksud bukan untuk setiap shift tetapi untuk seluruh shift.
3. Jumlah upah yang dibayar kepada seluruh karyawan pelaksana lebih rendah dari pengawas/supervisorhanya pada 1 (satu) periode pembayaran yang bersangkutan saja (misalnya 1 minggu, 10 hari, 2 minggu,½ bulan, sebulan). Yang dimaksud upah disini adalah bukan rata-rata upah, melainkan jumlah upah yangdibayarkan kepada seluruh karyawan pelaksana lebih rendah dari pengawas/supervisor.
3.a Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan perangsangtetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak dapat dipisahkan antara upah pokok dan tunjanganteratur lainnya. Tidak termasuk upah/gaji antara lain: bonus yang dibayarkan secara tidak teratur,tunjangan lebaran/ perkawinan/khitanan/perumahan/pakaian kerja, uang penggantian biaya sakit. Isikandalam ribuan Rupiah.
3.b Tunjangan adalah penerimaan karyawan yang sifatnya rutin/teratur dalam bentuk uang seperti uangmakan, transpor, beras, dll. Tidak termasuk tunjangan tidak teratur/rutin seperti THR, bonus tahunan,kuartalan, semesteran, perlengkapan kerja dan tunjangan dalam bentuk natura (makanan, transpor, dll).Isikan dalam ribuan Rupiah.
3.c Upah lembur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena karyawanmelakukan kegiatan kerja lembur. Isikan dalam ribuan Rupiah.
4. Rata-rata upah adalah jumlah upah pada Rincian 3d dibagi jumlah karyawan pada Rincian 2 dandikalikan dengan 1000 (sikan dalam Rupiah).
5. Keterangan jumlah karyawan, upah/gaji dan tunjangan triwulan sebelumnya, diisi oleh petugas pengawas/pemeriksa BPS Kabupaten/Kota.
Bandingkan isian Rincian 5a dan 5b dengan isian Blok IV Rincian 2 dan Rincian 3d kuesioner triwulan ini.Jika terjadi perubahan > 10%, harap dijelaskan pada BLOK V.
BLOK V. CATATAN
Isikan keterangan yang berhubungan dengan adanya perubahan terhadap triwulan sebelumnya. Misalnyaadanya kenaikan/penurunan upah, penambahan/pengurangan jumlah pegawai, upah pokok yang tidak dapatdipisahkan dengan tunjangan, kenaikan/penurunan tunjangan insentif berhubungan dengan jumlah tamu, dansebagainya.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 73
LAMPIRAN 4
DITERIMA DI: PENGECEKAN KARTU LAPORAN PERUSAHAAN (Y/T)
Tanggal Bulan TahunDiisi danTerlampir
Butir 28Ada “YA”
AlasannyaJelas?
BPS KAB/KOTA BPS KAB/KOTA
BPS PROV BPS PROV
BPS BPS
P E R H A T I A N
1. Hasil survei ini akan digunakan untuk penyusunan rencana, pengendalian, dan evaluasi kebijakan pengupahan yang sangat bermanfaat bagi pemerintah maupundunia usaha.
2. Kewajiban setiap responden untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh BPS, diatur dalam Undang-Undang Nomor16 Tahun 1997 tentang Statistik pasal 27.
3. Kewajiban penyelenggara kegiatan statistik untuk menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden, diatur dalam Undang-Undang Nomor 16Tahun 1997 tentang Statistik pasal 21 dan pasal 24.
4. Survei ini tidak ada hubungannya dengan pajak dan tidak dipungut biaya.5. Agar penyajian hasil survei tepat waktu, perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan pengisian kuesioner paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal
penerimaan.
DAFTAR VU-3
REPUBLIK INDONESIABADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI UPAH BURUHKEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS
KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORANProv Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun
BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……….……...
2. Alamat : ……………………………………… ……………………………………..….….………… Telp. : ……………………….………...........................................……
Kecamatan : .………………………………………..………..……….………...........................…...… Fax : …………………………................................................…....
Kab/Kota : …………………………………………………..……..………………….......................… E-mail : …………………………………………..…………………….……
3. Produk/kegiatan utama : …………………………………………………………………………………..….……………
4. Apakah produk/kegiatan utama berubah sejak triwulan yang lalu?
Ya - 1 (Jelaskan di Blok V) Tidak - 2
5. Tahun mulai produksi : ……………………
6. Status modal usaha :PMDN - 1 Negara (BUMN, Persero, dll) - 3PMA - 2 Gabungan - 4
Lainnya (Tuliskan …………………………………………………………………..…) - 5
7. Apakah ada hasil yang diekspor setahun yang lalu?
Ada - 1 ….....% Tidak Ada - 2
DiisiBPS
74 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
A. JUMLAH SELURUH KARYAWAN
JENIS PEKERJAAN/JABATAN Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan(1) (2) (3) (4)
1. Bukan Tenaga Kerja Produksia. Manajer ………………… …………………
b. Administrasi/kantor ………………… …………………
c. Lainnya (resepsionis, sekretaris, sopir, dll) ………………… …………………
2. Tenaga Kerja Produksi
a. Tenaga kerja ahli/teknisi/ahli mesin ………………… …………………
b. Pengawas/mandor ………………… …………………
c. Karyawan produksi lebih rendah daripengawas/mandor
JUMLAH SELURUHNYA
B. JUMLAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR DI DAFTAR GAJI
Sistem PembayaranSTATUS KARYAWAN
JUMLAH Data UPAH diisidi Blok IV padaHarian Lepas/
KontrakBorongan Harian Tetap Bulanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Mingguan Kolom 2
2. Bulanan Kolom 3
3. Lainnya 2)
a. ......................................... Kolom 4
b. ......................................... Kolom 5
J U M L A H
Catatan:1). Jumlah karyawan di Blok IIIA Rincian 2c Kolom 4 harus sama dengan Blok IIIB Baris Jumlah Kolom 62). Misalnya: 2 mingguan, setengah bulanan,10 hari sekali, atau lainnya.
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN PERUSAHAAN
1. HARI DAN JAM KERJA BIASA TANPA LEMBUR
Hari kerja seminggu Jam kerja seminggu Jumlah shift/plug sehari(1) (2) (3)
Hari Jam Kali
2. TUNJANGAN YANG DIBAYARKAN SECARA TERATUR DALAM BENTUK NATURA (BARANG/JASA)(Isian dapat lebih dari satu, lingkari kode yang sesuai, jika isian lebih dari satu jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak)
0. Tidak ada tunjangan dalam bentuk natura 4. Tunjangan keluarga1. Tunjangan makan2. Tunjangan transportasi/angkutan/jemputan
8 Tunjangan perumahan16. Tunjangan lainnya (tuliskan …………………………………………….)
3. UPAH TERENDAH/TERTINGGI (termasuk tunjangan teratur)
Kode Isian Kode
(a). Terendah Rp. per
(b). Tertinggi Rp. per
1 = Hari 3 = Bulan
2 = Minggu 4 = Lainnya (……………………………….……….. )
BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN HANYA UNTUK KARYAWAN PRODUKSILEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR
DiisiBPS
KeteranganUPAHtidak perludimasukkandi Blok IV
1)
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 75
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR SELAMA SATU KALI PERIODEPEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
R I N C I A NS I S T E M P E M B A Y AR A N 3 )
MINGGUAN BULANANLAINNYA (Tuliskan)
………………….…………… ………………….……………(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERIODE PEMBAYARAN TERAKHIR DANHARI KERJA PADA BULAN PELAPORAN
a. Periode pembayaran upah Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d .............
b. Jumlah hari kerja biasa pada periodepembayaran upah
c. Jumlah hari kerja lembur pada harilibur selama periode pembayaran upah
2. JUMLAH KARYAWAN PRODUKSI PADADAFTAR GAJI (Sesuai jumlah yangdiisikan pada Blok IIIB Kolom 6)
3. JUMLAH UPAH/GAJI DAN TUNJANGANYANG DIBAYARKAN(Kepada seluruh karyawan produksi lebihrendah dari pengawas/mandor)
a. Upah/gaji pokok atau Upah kotor kalautunjangan tetap tidak dapat dipisahkan(dalam ribuan Rupiah)
b. Tunjangan yang dibayarkan secarateratur dalam bentuk uang 4)
(dalam ribuan Rupiah)
c. Upah lembur pada hari kerja biasa danpada hari libur (dalam ribuan Rupiah)
d. Jumlah ( a + b + c )
4. RATA-RATA UPAH PER KARYAWAN(dalam Rupiah)( Rincian 3d : Rincian 2 ) x 1000
5. KETERANGAN YANG DISALIN DARIKARTU LAPORAN PERUSAHAAN (KLP).DIISI OLEH PETUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA BPS KABUPATEN/KOTA
a. Jumlah karyawan(KLP Rincian 7 dan/atau Rincian 16triwulan sebelumnya)
b. Jumlah upah/gaji dan tunjangan(KLP Rincian 11 dan/atau Rincian 20triwulan sebelumnya)
Catatan:3). Diisi hanya untuk sistem pembayaran yang ada di perusahaan Anda4). Tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin/teratur seperti THR, bonus/insentif tahunan, semesteran, kuartalan, dan tunjangan dalam bentuk natura.
Diisi oleh BPS
Bandingkan isian Blok IV R.5a dan 5b dengan isian Blok IV R.2 dan R.3d. Jika terjadi perubahan > 10%, harapdicek apakah data konsisten antar triwulan dan jelaskan di BLOK V (di halaman berikutnya)
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDORSELAMA SATU KALI PERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
76 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
PENJELASAN
Karyawan produksi adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi diantaranya tukang gali/pahat,operator mesin, pemeliharaan, pengolahan, penyelesaian akhir, perakitan, pengepakan, penggudangan, laboratorium,pesuruh di bagian produksi, dll.
Tidak termasuk karyawan produksi antara lain: eksekutif, pengangkutan, kredit, maintenance, pembelanjaan/penjualan,kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, keamanan (security), klinik, product development dansebagainya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi.
Catatan: - Untuk teknisi/ahli mesin, pengawas/mandor, dan tingkatan diatasnya, keterangan upah dan jumlahkaryawannya tidak dicakup pada Blok IV.
BLOK V. CATATAN
Daftar ini diterima oleh perusahaan pada tanggal : …………………………………………………………………Diselesaikan selama : ………………. HariDikembalikan kepada petugas tanggal : …………………………………………………………………
Pemberi Keterangan, Petugas Pencacah, Petugas Pemeriksa,
_________________ ___________________ ____________________Jabatan, ………..…………. NIP…………………..… NIP….……………………(Bubuhi Cap Perusahaan)
BLOK VI. KETERANGAN LEGALISASI
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 77
BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN HANYA UNTUK KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAHDARI PENGAWAS/MANDOR1.a Hari kerja biasa adalah hari-hari yang ada kegiatan kerja biasa selain hari libur yang dipakai untuk lembur.
Hari Minggu yang umumnya dipakai untuk bekerja shift/plug dimasukkan sebagai hari kerja biasa.1.b Jam kerja seminggu adalah banyaknya jam kerja biasa/normal dalam satu minggu yang biasa digunakan
untuk bekerja tidak termasuk jam istirahat / lembur.2. Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang/jasa).
Lingkari nomor yang sesuai, jumlahkan nomor yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak.3. Isikan upah terendah/tertinggi (termasuk tunjangan teratur) dari karyawan produksi lebih rendah dari
pengawas/mandor yang dibayarkan secara teratur.Isikan kode di kotak paling kanan. Per hari berkode 1, per minggu berkode 2, per bulan berkode 3 danisikan kode 4 untuk periode pembayaran lainnya (tuliskan misalnya 2 mingguan, 10 harian, dll).
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN PERUSAHAANA. JUMLAH SELURUH KARYAWAN PERUSAHAAN
1. Bukan tenaga kerja produksi adalah karyawan yang tidak secara langsung melakukan kegiatanproduksi.a. Manajer adalah yang merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan dan memimpin
perusahaan.b. Administrasi/kantor adalah yang menjalankan semua kegiatan tata usaha/administrasi di kantor
(seperti urusan pegawai, pembukuan, dll).c. Lainnya adalah karyawan bukan tenaga kerja produksi yang tidak termasuk dalam kategori a dan
b (misalnya resepsionis, sekretaris, sopir, penjaga kantin, dll).2. Tenaga kerja produksi adalah karyawan yang secara langsung bekerja dalam proses produksi.
a. Tenaga kerja ahli/teknisi/ahli mesin adalah karyawan yang merawat dan memperbaiki alat-alatproduksi.
b. Tenaga Kerja pengawas/mandor adalah karyawan yang bertugas mengawasi danmengkoordinasikan kegiatan para karyawan pada unit/sektor produksi.
c. Tenaga Kerja lebih rendah dari pengawas/mandor adalah karyawan produksi yang tidak termasukdalam kategori a dan b meliputi kepala regu, penerimaan, operator mesin, pabrikasi, dll.
B. JUMLAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR DI DAFTAR GAJI
Isikan jumlah karyawan produksi sesuai daftar karyawan menurut status karyawan dan sistempembayaran termasuk yang sedang cuti, sakit, dll.
STATUS KARYAWAN1. Harian Lepas adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Umumnya upah
mereka tidak dapat dipisahkan antara upah/gaji pokok dan tunjangan lainnya. Kontrak adalah statuskaryawan yang dibayar berdasarkan kontrak kerja.
2. Borongan adalah status karyawan yang dibayar langsung oleh perusahaan berdasarkan hasil kerja yangdihitung per satuan hasil, tidak termasuk karyawan borongan yang bekerja di rumah sendiri secaramakloon.
3. Harian Tetap adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Biasanya upahmereka terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap yang mungkin dapat dipisahkan sehingga kalaukaryawan/pekerja absen, bisa dihitung potongan upahnya sesuai aturan yang berlaku.
4. Bulanan adalah status karyawan yang menerima upah/gaji pokok secara tetap setiap periodepembayaran (umumnya bulanan kecuali tunjangan-tunjangan dan perangsang lainnya yang tergantungjumlah hari/jam kerja karyawan yang bersangkutan). Bila karyawan bulanan dibayar 2 kali atau lebihdalam sebulan tetap dimasukkan sebagai karyawan bulanan.
78 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
SISTEM PEMBAYARAN UPAH (PAY ROLL)
Sistem pembayaran upah didasarkan pada periode/jangka waktu pembayaran upah/gaji dan tunjangan teraturyang biasanya berlaku untuk berbagai kelompok karyawan produksi. Misalnya karyawan harian lepas atauharian tetap atau borongan dibayar mingguan atau dua minggu sekali. Karyawan bulanan dibayar bulanan.
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR SELAMA SATU KALIPERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
Diisi hanya untuk periode pembayaran terakhir yang ada di perusahaan, misalnya hanya ada karyawanmingguan maka hanya Kolom 2 yang perlu diisi.1.a Tuliskan periode pembayaran upah sesuai dengan sistem pembayaran pada Kolom 2, 3, 4 dan 5. Semua
keterangan yang diisikan hanya untuk 1 (satu) periode pembayaran pada bulan pelaporan yaitu yangterakhir pada bulan tersebut. Contohnya bila sistem pembayaran mingguan periode pembayaran upahdari tanggal 23 s.d 29, dua mingguan tanggal 16 s.d 29, dua kali sebulan tanggal 15 s.d 30 dan bulanantanggal 1 s.d 30 sesuai bulan yang bersangkutan.
1.b Tuliskan jumlah hari kerja biasa pada periode pembayaran upah ke dalam kotak yang tersedia.1.c Hari kerja lembur pada hari libur adalah banyaknya hari kerja pada Hari Minggu, hari besar keagamaan,
hari libur nasional, dan Hari Sabtu bagi perusahaan yang libur, yang dibayar dengan tarif lembur padaperiode pembayaran upah.
2. Tuliskan pada Rincian 2 jumlah seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor yangtercantum dalam daftar upah/gaji menurut periode pembayaran untuk masing-masing kolom yang sesuai.Banyaknya karyawan yang dimaksud bukan untuk setiap shift tetapi untuk seluruh shift.
3. Jumlah upah yang dibayar kepada seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor hanyapada 1 (satu) periode pembayaran yang bersangkutan saja (misalnya 1 minggu, 10 hari, 2 minggu, ½bulan, sebulan). Yang dimaksud upah disini adalah bukan rata-rata upah melainkan jumlah upah yangdibayarkan kepada seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor.
3.a Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan perangsangtetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak dapat dipisahkan antara upah pokok dantunjangan teratur lainnya. Tidak termasuk upah/gaji antara lain: bonus yang dibayarkan secara tidakteratur, tunjangan lebaran/perkawinan/khitanan/perumahan/pakaian kerja, uang penggantian biaya sakit.Isikan dalam ribuan Rupiah.
3.b Tunjangan adalah penerimaan karyawan yang sifatnya rutin/teratur dalam bentuk uang seperti uangmakan, transpor, beras, dll. Tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak teratur/rutin seperti THR, bonustahunan, kuartalan, semesteran, perlengkapan kerja dan tunjangan dalam bentuk natura (makanan,transpor, dll). Isikan dalam ribuan Rupiah.
3.c Upah lembur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena karyawanmelakukan kegiatan kerja lembur. Isikan dalam ribuan Rupiah.
4. Rata-rata upah adalah jumlah upah pada Rincian 3d dibagi jumlah karyawan pada Rincian 2 dan dikalikandengan 1000 (isikan dalam Rupiah).
5. Keterangan jumlah karyawan, upah/gaji dan tunjangan triwulan sebelumnya diisi oleh petugas pengawas/pemeriksa BPS Kabupaten/Kota.Bandingkan isian Rincian 5a dan 5b dengan isian Blok IV Rincian 2 dan Rincian 3d kuesioner triwulan ini.Jika terjadi perubahan > 10%, harap dijelaskan pada Blok V.
BLOK V. CATATAN
Isikan keterangan yang berhubungan dengan adanya perubahan terhadap triwulan sebelumnya. Misalnyaadanya kenaikan/penurunan upah, penambahan/pengurangan jumlah pegawai, upah pokok yang tidak dapatdipisahkan dengan tunjangan, kenaikan/penurunan tunjangan insentif, pembayaran borongan berhubungandengan kenaikan/ penurunan, dll.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 79
LAMPIRAN 5
BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : ………………………….……………………………………………...……………………..……………………………………………….….…
2. Alamat : ……………………………………………………………………………..…. Telp : ...........……………..............................……….
Kecamatan : ……………………………..................................................………… Fax : ……………………..........……...........................
Kab/Kota : ……………………………..........................................................… E-mail : ……………........................……………….……...
3. Jenis Perdagangan :
Ekspor - 1 Perdagangan Eceran Dept. Store - 3
Impor - 2 Perdagangan Eceran SwalayaN - 4
Perdagangan Lainnya (Tuliskan …………………………………………..…….…………………….….……...) - 5
4 Tahun mulai melakukan kegiatan utama : …………………….…….....
5 Status modal usaha :
PMDN - 1 Negara (BUMN, Persero, dll) - 3
PMA - 2 Gabungan - 4
Lainnya (Tuliskan ……………………………….…………………………….…………………..…..…) - 5
DiisiBPS
DITERIMA DI: PENGECEKAN KARTU LAPORAN PERUSAHAAN (Y/T)
Tanggal Bulan TahunDiisi danTerlampir
Butir 28Ada “YA”
AlasannyaJelas?
BPS KAB/KOTA BPS KAB/KOTA
BPS PROV BPS PROV
BPS BPS
P E R H A T I A N1. Hasil survei ini akan digunakan untuk penyusunan rencana, pengendalian, dan evaluasi kebijakan pengupahan yang sangat bermanfaat bagi pemerintah
maupun dunia usaha.2. Kewajiban setiap responden untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh BPS diatur dalam Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik pasal 27.3. Kewajiban penyelenggara kegiatan statistik untuk menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden, diatur dalam Undang-Undang Nomor 16
Tahun 1997 tentang Statistik pasal 21 dan pasal 24.4. Survei ini tidak ada hubungannya dengan pajak dan tidak dipungut biaya.5. Agar penyajian hasil survei tepat waktu, perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan pengisian kuesioner paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal
penerimaan.
DAFTAR VU-4
REPUBLIK INDONESIABADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI UPAH BURUHKEGIATAN USAHA PERDAGANGAN
KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORANProv Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun
80 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
A. JUMLAH SELURUH KARYAWAN
JENIS PEKERJAAN / JABATAN Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan(1) (2) (3) (4)
1. Bukan Tenaga Kerja Pelaksanaa. Manajer ………………… …………………
b. Administrasi/kantor ………………… …………………
c. Lainnya (sekretaris, sopir, dll) ………………… …………………
2. Tenaga Kerja Pelaksana
a. Pengawas/supervisor ………………… …………………
b.Karyawan pelaksana lebih rendah daripengawas/supervisor
JUMLAH SELURUHNYA
B. JUMLAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISOR DI DAFTAR GAJI
Sistem PembayaranSTATUS KARYAWAN
JUMLAH Data UPAH diisidi Blok IV padaHarian Bulanan
(1) (2) (3) (4)
1. Mingguan Kolom 2
2. Bulanan Kolom 3
3. Lainnya 2)
a. ........................................................ Kolom 4
b. ......................................................... Kolom 5
J U M L A H
Catatan:1). Jumlah karyawan di Blok IIIA Rincian 2b Kolom 4 harus sama dengan Blok IIIB Baris Jumlah Kolom 42). Misalnya: 2 mingguan, setengah bulanan, 10 hari sekali, atau lainnya
1. HARI DAN JAM KERJA BIASA TANPA LEMBUR
Hari kerja seminggu Jam kerja seminggu Jumlah shift/plug sehari(1) (2) (3)
Hari Jam Kali
2. TUNJANGAN YANG DIBAYARKAN SECARA TERATUR DALAM BENTUK NATURA (BARANG/JASA)(Isian dapat lebih dari satu, lingkari kode yang sesuai, jika isian lebih dari satu jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak)
0. Tidak ada tunjangan dalam bentuk natura 4. Tunjangan keluarga 4. Angkutan/jemputan1. Tunjangan makan2. Tunjangan transportasi/angkutan/jemputan
8 Tunjangan perumahan16. Tunjangan lainnya (Tuliskan ………………………………….)
8 Tidak ada tunjangan dalam bentuk natura
3. UPAH TERENDAH/TERTINGGI (termasuk tunjangan teratur)Kode Isian Kode
(a). Terendah Rp. per
(b). Tertinggi Rp. per
1 = Hari 3 = Bulan
2 = Minggu 4 = Lainnya (……………………………….……..……)
BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN HANYA UNTUK KARYAWAN PELAKSANALEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISOR
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN PERUSAHAAN
KeteranganUPAHtidak perludimasukkandi Blok IV
DiisiBPS
1)
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 81
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISOR SELAMA SATU KALIPERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
R I N C I A NS I S T E M P E M B A Y AR A N 3 )
MINGGUAN BULANANLAINNYA (Tuliskan)
………………….…………… ………………….……………(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERIODE PEMBAYARAN TERAKHIR DANHARI KERJA PADA BULAN PELAPORAN
a. Periode pembayaran upah Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d .............
b. Jumlah hari kerja biasa pada periodepembayaran upah
c. Jumlah hari kerja lembur pada hari liburselama periode pembayaran upah
2. JUMLAH KARYAWAN PELAKSANA PADADAFTAR GAJI (Sesuai jumlah yangdiisikan pada Blok IIIB Kolom 4)
3. JUMLAH UPAH/GAJI DAN TUNJANGANYANG DIBAYARKAN(Kepada seluruh karyawan pelaksana lebihrendah dari pengawas/supervisor)
a. Upah/gaji pokok atau Upah kotor kalautunjangan tetap tidak dapat dipisahkan(dalam ribuan Rupiah)
b. Tunjangan yang dibayarkan secarateratur dalam bentuk uang 4)
(dalam ribuan Rupiah)
c. Upah lembur pada hari kerja biasa danpada hari libur (dalam ribuan Rupiah)
d. Jumlah ( a + b + c )
4. RATA-RATA UPAH PER KARYAWAN(dalam Rupiah)(Rincian 3d : Rincian 2) x 1000
5. KETERANGAN YANG DISALIN DARIKARTU LAPORAN PERUSAHAAN (KLP).DIISI OLEH PETUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA BPS KABUPATEN/KOTA
a. Jumlah karyawan(KLP Rincian 7 dan/atau Rincian 16,triwulan sebelumnya)
b. Jumlah upah/gaji dan tunjangan(KLP Rincian 11 dan/atau Rincian 20,triwulan sebelumnya)
Catatan:3). Diisi hanya untuk sistem pembayaran yang ada di perusahaan Anda4). Tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin/teratur seperti THR, bonus/insentif tahunan, semesteran, kuartalan, dan tunjangan dalam bentuk natura
Diisi oleh BPS
Bandingkan isian Blok IV R.5a dan R.5b dengan isian Blok IV R.2 dan R.3d. Jika terjadi perubahan > 10%,harap dicek apakah data konsisten antar triwulan dan jelaskan di BLOK V (di halaman berikutnya)
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISORSELAMA SATU KALI PERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
82 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
PENJELASAN
Karyawan pelaksana adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam perdagangan, seperti pramuniaga, sales, kasir,pemeliharaan, tenaga pengolahan, pengecekan, pengepakan, penggudangan, pengangkutan, pendistribusian, tenaga qualitycontrol, pesuruh di bagian perdagangan, dll.
Tidak termasuk karyawan pelaksana antara lain: eksekutif, pembelanjaan, keuangan, pembukuan, keamanan (security),dan sebagainya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perdagangan.
Catatan: Untuk Pengawas/Supervisor dan tingkatan di atasnya, keterangan upah dan jumlah karyawannya tidak dicakuppada Blok IV.
BLOK V. CATATAN
Daftar ini diterima oleh perusahaan pada tanggal : …………………………………………………………………Diselesaikan selama : ………………. HariDikembalikan kepada petugas tanggal : …………………………………………………………………
Pemberi Keterangan, Petugas Pencacah, Petugas Pemeriksa,
_________________ ___________________ ____________________Jabatan, ………..…………. NIP…………………..… NIP….……………………(Bubuhi Cap Perusahaan)
BLOK VI. KETERANGAN LEGALISASI
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 83
PENJELASAN
BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN (HANYA UNTUK KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARIPENGAWAS/SUPERVISOR)1.a Hari kerja biasa adalah hari-hari yang ada kegiatan kerja biasa selain hari libur yang dipakai untuk lembur.
Hari Minggu yang umumnya dipakai untuk bekerja shift/plug dimasukkan sebagai hari kerja biasa.1.b Jam kerja seminggu adalah banyaknya jam kerja biasa/normal dalam satu minggu yang biasa digunakan
untuk bekerja tidak termasuk jam istirahat/lembur.2. Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang/jasa ).
Lingkari nomor yang sesuai, jumlahkan nomor yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak3. Isikan upah terendah/tertinggi (termasuk tunjangan teratur) dari karyawan pelaksana dibawah tingkat
pengawas/supervisor yang dibayarkan secara teratur.Isikan kode di kotak paling kanan. Per hari berkode 1, per minggu berkode 2, per bulan berkode 3 danisikan kode 4 untuk periode pembayaran lainnya (tuliskan misalnya 2 mingguan, 10 harian, dll).
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN PERUSAHAAN
A. JUMLAH SELURUH KARYAWAN PERUSAHAAN1.a. Manajer adalah yang merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, dan memimpin
perusahaan.b. Administrasi/kantor adalah yang menjalankan semua kegiatan tata usaha/administrasi di kantor
(seperti urusan pegawai, pembukuan, dll).2.a. Pengawas/supervisor adalah karyawan yang bertugas mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan
para karyawan pada unit perdagangan.b. Karyawan pelaksana lebih rendah dari pengawas/supervisor adalah karyawan yang terlibat secara
langsung dalam proses perdagangan/pelayanan kepada pembeli, seperti pramuniaga, sales, kasir, dll.
B. JUMLAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISOR DI DAFTARGAJI
Isikan jumlah karyawan pelaksana menurut status karyawan dan sistem pembayaran termasuk yang sedangcuti, sakit, dll.
STATUS KARYAWAN
1. Harian adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Biasanya upahmereka terdiri upah pokok dan tunjangan tetap yang mungkin dapat dipisahkan sehingga kalaukaryawan/pekerja absen, bisa dihitung potongan upahnya sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Bulanan adalah status karyawan yang menerima upah/gaji pokok secara tetap setiap periodepembayaran, (umumnya bulanan, kecuali tunjangan-tunjangan dan perangsang lainnya yangtergantung jumlah hari kerjanya/jam kerja karyawan yang bersangkutan). Bila karyawan bulanandibayar 2 kali atau lebih dalam sebulan tetap dimasukkan sebagai karyawan bulanan.
SISTEM PEMBAYARAN UPAH (PAY ROLL)
Sistem pembayaran upah didasarkan pada periode/jangka waktu pembayaran upah/gaji dan tunjangan teraturyang biasanya berlaku untuk berbagai kelompok karyawan pelaksana. Misalnya karyawan harian dibayarmingguan atau dua minggu sekali. Karyawan bulanan dibayar bulanan.
84 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PELAKSANA LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/SUPERVISOR MENURUT SISTEMPEMBAYARAN
Diisi hanya untuk periode pembayaran yang ada di perusahaan, misalnya hanya ada karyawan mingguan makahanya Kolom 2 yang perlu diisi.
1.a Tuliskan periode pembayaran upah sesuai dengan sistem pembayaran pada Kolom 2, 3, 4 dan 5. Semuaketerangan yang diisikan hanya untuk 1 (satu) periode pembayaran pada bulan pelaporan yaitu yangterakhir pada bulan tersebut. Contohnya bila sistem pembayaran mingguan periode pembayaran upahdari tanggal 23 s.d 29, dua mingguan tanggal 16 s.d 29, dua kali sebulan tanggal 15 s.d 30 dan bulanantanggal 1 s.d 30 sesuai bulan yang bersangkutan.
1.b Tuliskan jumlah hari kerja biasa pada periode pembayaran upah ke dalam kotak yang tersedia.1.c Hari kerja lembur pada hari libur adalah banyaknya hari kerja pada Hari Minggu, hari besar keagamaan,
hari libur nasional, dan Hari Sabtu bagi perusahaan yang libur, yang dibayar dengan tarif lembur padaperiode pembayaran upah.
2. Tuliskan pada Rincian 2 jumlah seluruh karyawan pelaksana lebih rendah dari pengawas/supervisor yangtercantum dalam daftar upah/gaji menurut periode pembayaran untuk masing-masing kolom yang sesuai.Banyaknya karyawan yang dimaksud bukan untuk setiap shift tetapi untuk seluruh shift.
3. Jumlah upah yang dibayar kepada seluruh karyawan pelaksana lebih rendah dari pengawas/supervisorhanya pada 1 (satu) periode pembayaran yang bersangkutan saja (misalnya 1 minggu, 10 hari, 2 minggu,½ bulan, sebulan). Yang dimaksud upah disini adalah bukan rata-rata upah melainkan jumlah upah yangdibayarkan kepada seluruh karyawan pelaksana lebih rendah dari pengawas/supervisor.
3.a Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan perangsangtetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak dapat dipisahkan antara upah pokok dantunjangan teratur lainnya. Tidak termasuk upah/gaji antara lain: bonus yang dibayarkan secara tidakteratur, tunjangan lebaran/perkawinan/khitanan/perumahan/pakaian kerja, uang penggantian biaya sakit.Isikan dalam ribuan Rupiah.
3.b Tunjangan adalah penerimaan karyawan yang sifatnya rutin/teratur dalam bentuk uang seperti uangmakan, transpor, beras, dll. Tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak teratur/rutin seperti THR,bonus tahunan, kuartalan, semesteran, perlengkapan kerja dan tunjangan dalam bentuk natura(makanan, transpor, dll). Isikan dalam ribuan Rupiah.
3.c Upah lembur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena karyawanmelakukan kegiatan kerja lembur. Isikan dalam ribuan Rupiah.
4. Rata-rata upah adalah jumlah upah pada Rincian 3d dibagi Jumlah Karyawan pada Rincian 2 dandikalikan dengan 1000 (isikan dalam Rupiah).
5. Keterangan jumlah karyawan, upah/gaji dan tunjangan triwulan sebelumnya, diisi oleh petugas pengawas/pemeriksa BPS Kabupaten/Kota.Bandingkan isian Rincian 5a dan 5b dengan isian Blok IV Rincian 2 dan Rincian 3d kuesioner triwulan ini.Jika terjadi perubahan > 10%, harap dijelaskan pada BLOK V.
BLOK V. CATATAN
Isikan keterangan yang berhubungan dengan adanya perubahan terhadap triwulan sebelumnya. Misalnyaadanya kenaikan/penurunan upah, penambahan/pengurangan jumlah pegawai, upah pokok yang tidak dapatdipisahkan dengan tunjangan, kenaikan/penurunan tunjangan insentif berhubungan dengan kuantitaspenjualan, dan sebagainya.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 85
LAMPIRAN 6
DITERIMA DI: PENGECEKAN KARTU LAPORAN PERUSAHAAN (Y/T)
Tanggal Bulan TahunDiisi danTerlampir
Butir 28Ada “YA”
AlasannyaJelas?
BPS KAB/KOTA BPS KAB/KOTA
BPS PROV BPS PROV
BPS BPS
P E R H A T I A N
1. Hasil survei ini akan digunakan untuk penyusunan rencana, pengendalian, dan evaluasi kebijakan pengupahan yang sangat bermanfaat bagi pemerintah maupundunia usaha.
2. Kewajiban setiap responden untuk memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh BPS, diatur dalam Undang-Undang Nomor16 Tahun 1997 tentang Statistik pasal 27.
3. Kewajiban penyelenggara kegiatan statistik untuk menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden, diatur dalam Undang-Undang Nomor 16Tahun 1997 tentang Statistik pasal 21 dan pasal 24.
4. Survei ini tidak ada hubungannya dengan pajak dan tidak dipungut biaya.5. Agar penyajian hasil survei tepat waktu, perusahaan diharapkan dapat menyelesaikan pengisian kuesioner paling lambat 1 (satu) minggu setelah tanggal
penerimaan.
DAFTAR VU-5
REPUBLIK INDONESIABADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI UPAH BURUHKEGIATAN USAHA PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORANProv Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun
BLOK I. IDENTITAS DAN KETERANGAN PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……….……...
2. Alamat : ………………………………..………………………………………………..….….………… Telp : ……………………….……….........................................……
Kecamatan : ………………………………………………..………..………………..............................… Fax : …………………………................................................…....
Kab/Kota : ………………………………………………………………..……..…………………......…… E-mail : …………………………………………..…………………….……
3. Produk/kegiatan utama : …………………………………………………………………………………..………………
4. Apakah produk/kegiatan utama berubah sejak triwulan yang lalu?
Ya - 1 (Jelaskan di Blok V) Tidak - 2
5. Tahun mulai produksi : ……………………
6. Status modal usaha :PMDN - 1 Negara (BUMN, Persero, dll) - 3PMA - 2 Gabungan - 4
Lainnya (Tuliskan …………………………………………………………………..…) - 5
7. Apakah ada hasil yang diekspor setahun yang lalu?
Ada - 1 ….....% Tidak Ada - 2
DiisiBPS
86 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
A. JUMLAH SELURUH KARYAWAN
JENIS PEKERJAAN/JABATAN Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan(1) (2) (3) (4)
1. Bukan Tenaga Kerja Produksia. Manajer ………………… …………………
b. Administrasi/kantor ………………… …………………
c. Lainnya (resepsionis, sekretaris, sopir, dll) ………………… …………………
2. Tenaga Kerja Produksi
a. Tenaga kerja ahli/teknisi/ahli mesin ………………… …………………
b. Pengawas/mandor ………………… …………………
c. Karyawan produksi lebih rendah daripengawas/mandor
JUMLAH SELURUHNYA
B. JUMLAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR DI DAFTAR GAJI
Sistem PembayaranSTATUS KARYAWAN
JUMLAH Data UPAH diisidi Blok IV padaHarian Lepas/
KontrakBorongan Harian Tetap Bulanan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Mingguan Kolom 2
2. Bulanan Kolom 3
3. Lainnya 2)
a. ......................................... Kolom 4
b. ......................................... Kolom 5
J U M L A H
Catatan:1). Jumlah karyawan di Blok IIIA Rincian 2c Kolom 4 harus sama dengan Blok IIIB Baris Jumlah Kolom 62). Misalnya: 2 mingguan, setengah bulanan,10 hari sekali, atau lainnya.
DiisiBPS
1)
1. HARI DAN JAM KERJA BIASA TANPA LEMBUR
Hari kerja seminggu Jam kerja seminggu Jumlah shift/plug sehari(1) (2) (3)
Hari Jam Kali
2. TUNJANGAN YANG DIBAYARKAN SECARA TERATUR DALAM BENTUK NATURA (BARANG/JASA)(Isian dapat lebih dari satu, lingkari kode yang sesuai, jika isian lebih dari satu jumlahkan kode yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak)
0. Tidak ada tunjangan dalam bentuk natura 4. Tunjangan keluarga1. Tunjangan makan2. Tunjangan transportasi/angkutan/jemputan
8 Tunjangan perumahan16. Tunjangan lainnya (Tuliskan ………………………………………….)
3. UPAH TERENDAH/TERTINGGI (termasuk tunjangan teratur)
Kode Isian Kode
(a). Terendah Rp. per
(b). Tertinggi Rp. per1 = Hari 3 = Bulan
2 = Minggu 4 = Lainnya (……………………………….……….. )
BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN HANYA UNTUK KARYAWAN PRODUKSILEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN PERUSAHAAN
KeteranganUPAHtidak perludimasukkandi Blok IV
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 87
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR SELAMA SATU KALI PERIODEPEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
R I N C I A NS I S T E M P E M B A Y AR A N 3 )
MINGGUAN BULANANLAINNYA (Tuliskan)
………………….…………… ………………….……………(1) (2) (3) (4) (5)
1. PERIODE PEMBAYARAN TERAKHIR DANHARI KERJA PADA BULAN PELAPORAN
a. Periode pembayaran upah Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d ............. Tgl .............. s/d .............
b. Jumlah hari kerja biasa pada periodepembayaran upah
c. Jumlah hari kerja lembur pada harilibur selama periode pembayaran upah
2. JUMLAH KARYAWAN PRODUKSI PADADAFTAR GAJI (Sesuai jumlah yangdiisikan pada Blok IIIB Kolom 6)
3. JUMLAH UPAH/GAJI DAN TUNJANGANYANG DIBAYARKAN(Kepada seluruh karyawan produksi lebihrendah dari pengawas/mandor)
a. Upah/gaji pokok atau Upah kotor kalautunjangan tetap tidak dapat dipisahkan(dalam ribuan Rupiah)
b. Tunjangan yang dibayarkan secarateratur dalam bentuk uang 4)
(dalam ribuan Rupiah)
c. Upah lembur pada hari kerja biasa danpada hari libur (dalam ribuan Rupiah)
d. Jumlah ( a + b + c )
4. RATA-RATA UPAH PER KARYAWAN(dalam Rupiah)( Rincian 3d : Rincian 2 ) x 1000
5. KETERANGAN YANG DISALIN DARIKARTU LAPORAN PERUSAHAAN (KLP).DIISI OLEH PETUGAS PENGAWAS/PEMERIKSA BPS KABUPATEN/KOTA
a. Jumlah karyawan(KLP Rincian 7 dan/atau Rincian 16triwulan sebelumnya)
b. Jumlah upah/gaji dan tunjangan(KLP Rincian 11 dan/atau Rincian 20triwulan sebelumnya)
Catatan:3). Diisi hanya untuk sistem pembayaran yang ada di perusahaan Anda4). Tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak rutin/teratur seperti THR, bonus/insentif tahunan, semesteran, kuartalan, dan tunjangan dalam bentuk natura
Diisi oleh BPS
Bandingkan isian Blok IV R.5a dan R.5b dengan isian Blok IV R.2 dan R.3d. Jika terjadi perubahan > 10%,harap dicek apakah data konsisten antar triwulan dan jelaskan di BLOK V (di halaman berikutnya)
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDORSELAMA SATU KALI PERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
88 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
PENJELASAN
Karyawan produksi adalah karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses produksi diantaranya operator,pemeliharaan, pembibitan, tenaga pemberi pakan, anak kandang, pemeriksa kualitas produksi, tenaga kesehatan ternak,laboratorium, pesuruh di bagian produksi, dll.
Tidak termasuk karyawan produksi antara lain: eksekutif, pengangkutan, kredit, maintenance, pembelanjaan/penjualan,kantin, instalasi, keuangan, urusan pegawai, pembukuan, pemasaran, keamanan (security), klinik, product development dansebagainya yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi.
Catatan: - Untuk teknisi/ahli mesin, pengawas/mandor, dan tingkatan diatasnya, keterangan upah dan jumlahkaryawannya tidak dicakup pada Blok IV.
BLOK V. CATATAN
Daftar ini diterima oleh perusahaan pada tanggal : …………………………………………………………………Diselesaikan selama : ………………. HariDikembalikan kepada petugas tanggal : …………………………………………………………………
Pemberi Keterangan, Petugas Pencacah, Petugas Pemeriksa,
_________________ ___________________ ____________________Jabatan, ………..…………. NIP…………………..… NIP….……………………(Bubuhi Cap Perusahaan)
BLOK VI. KETERANGAN LEGALISASI
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 89
PENJELASAN
BLOK II. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN HANYA UNTUK KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAHDARI PENGAWAS/MANDOR1.a Hari kerja biasa adalah hari-hari yang ada kegiatan kerja biasa selain hari libur yang dipakai untuk lembur.
Hari Minggu yang umumnya dipakai untuk bekerja shift/plug dimasukkan sebagai hari kerja biasa.1.b Jam kerja seminggu adalah banyaknya jam kerja biasa/normal dalam satu minggu yang biasa digunakan
untuk bekerja tidak termasuk jam istirahat / lembur.2. Tunjangan yang dibayarkan secara teratur dalam bentuk natura (barang / jasa).
Lingkari nomor yang sesuai, jumlahkan nomor yang dilingkari dan isikan ke dalam kotak.3. Isikan upah terendah/tertinggi (termasuk tunjangan teratur) dari karyawan produksi lebih rendah dari
pengawas/mandor yang dibayarkan secara teratur.Isikan kode di kotak paling kanan. Per hari berkode 1, per minggu berkode 2, per bulan berkode 3 danisikan kode 4 untuk periode pembayaran lainnya (tuliskan misalnya 2 mingguan, 10 harian, dll).
BLOK III. KETERANGAN KARYAWAN PERUSAHAANA. JUMLAH SELURUH KARYAWAN PERUSAHAAN
1. Bukan tenaga kerja produksi adalah karyawan yang tidak secara langsung melakukan kegiatanproduksi.a. Manajer adalah yang merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan dan memimpin
perusahaan.b. Administrasi/kantor adalah yang menjalankan semua kegiatan tata usaha/administrasi di kantor
(seperti urusan pegawai, pembukuan, dll).c. Lainnya adalah karyawan bukan tenaga kerja produksi yang tidak termasuk dalam kategori a dan
b (misalnya resepsionis, sekretaris, sopir, penjaga kantin, dll).2. Tenaga kerja produksi adalah karyawan yang secara langsung bekerja dalam proses produksi.
a. Tenaga kerja ahli/teknisi/ahli mesin adalah karyawan yang merawat dan memperbaiki alat-alatproduksi.
b. Tenaga Kerja pengawas/mandor adalah karyawan yang bertugas mengawasi danmengkoordinasikan kegiatan para karyawan pada unit/sektor produksi.
c. Tenaga kerja lebih rendah dari pengawas/mandor adalah karyawan produksi yang tidak termasukdalam kategori a dan b meliputi kepala regu, penerimaan, operator mesin, pabrikasi, dll.
B. JUMLAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR DI DAFTAR GAJIIsikan jumlah karyawan produksi sesuai daftar karyawan menurut status karyawan dan sistempembayaran termasuk yang sedang cuti, sakit, dll.
STATUS KARYAWAN1. Harian Lepas adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Umumnya
upah mereka tidak dapat dipisahkan antara upah/gaji pokok dan tunjangan lainnya. Kontrakadalah status karyawan yang dibayar berdasarkan kontrak kerja.
2. Borongan adalah status karyawan yang dibayar langsung oleh perusahaan berdasarkan hasilkerja yang dihitung per satuan hasil, tidak termasuk karyawan borongan yang bekerja di rumahsendiri secara makloon.
3. Harian Tetap adalah status karyawan yang dibayar berdasarkan jumlah hari kerjanya. Biasanyaupah mereka terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap yang mungkin dapat dipisahkansehingga kalau karyawan / pekerja absen, bisa dihitung potongan upahnya sesuai aturan yangberlaku.
4. Bulanan adalah status karyawan yang menerima upah/gaji pokok secara tetap setiap periodepembayaran (umumnya bulanan kecuali tunjangan-tunjangan dan perangsang lainnya yangtergantung jumlah hari kerjanya/ jam kerja karyawan yang bersangkutan). Bila karyawan bulanandibayar 2 kali atau lebih dalam sebulan tetap dimasukkan sebagai karyawan bulanan.
90 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
SISTEM PEMBAYARAN UPAH (PAY ROLL)
Sistem pembayaran upah didasarkan pada periode/jangka waktu pembayaran upah/gaji dan tunjangan teraturyang biasanya berlaku untuk berbagai kelompok karyawan produksi. Misalnya karyawan harian lepas atauharian tetap atau borongan dibayar mingguan atau dua minggu sekali. Karyawan bulanan dibayar bulanan.
BLOK IV. UPAH KARYAWAN PRODUKSI LEBIH RENDAH DARI PENGAWAS/MANDOR SELAMA SATU KALIPERIODE PEMBAYARAN (SISTEM PEMBAYARAN UPAH)
Diisi hanya untuk periode pembayaran terakhir yang ada di perusahaan, misalnya hanya ada karyawanmingguan maka hanya Kolom 2 yang perlu diisi.1.a Tuliskan periode pembayaran upah sesuai dengan sistem pembayaran pada Kolom 2, 3, 4, dan 5. Semua
keterangan yang diisikan hanya untuk 1 (satu) periode pembayaran pada bulan pelaporan yaitu yangterakhir pada bulan tersebut. Contohnya bila sistem pembayaran mingguan periode pembayaran upahdari tanggal 23 s.d 29, dua mingguan tanggal 16 s.d 29, dua kali sebulan tanggal 15 s.d 30 dan bulanantanggal 1 s.d 30 sesuai bulan yang bersangkutan.
1.b Tuliskan jumlah hari kerja biasa pada periode pembayaran upah ke dalam kotak yang tersedia.1.c Hari kerja lembur pada hari libur adalah banyaknya hari kerja pada Hari Minggu, hari besar keagamaan,
hari libur nasional, dan Hari Sabtu bagi perusahaan yang libur, yang dibayar dengan tarif lembur padaperiode pembayaran upah.
2. Tuliskan pada Rincian 2 jumlah seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor yangtercantum dalam daftar upah/gaji menurut periode pembayaran untuk masing-masing kolom yang sesuai.Banyaknya karyawan yang dimaksud bukan untuk setiap shift tetapi untuk seluruh shift.
3. Jumlah upah yang dibayar kepada seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor hanyapada 1 (satu) periode pembayaran yang bersangkutan saja (misalnya 1 minggu, 10 hari, 2 minggu, ½bulan, sebulan). Yang dimaksud upah disini adalah bukan rata-rata upah, melainkan jumlah upah yangdibayarkan kepada seluruh karyawan produksi lebih rendah dari pengawas/mandor.
3.a Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan perangsangtetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak dapat dipisahkan antara upah pokok dantunjangan teratur lainnya. Tidak termasuk upah/gaji antara lain: bonus yang dibayarkan secara tidakteratur, tunjangan lebaran/ perkawinan/khitanan/perumahan/pakaian kerja, uang penggantian biaya sakit.Isikan dalam ribuan Rupiah.
3.b Tunjangan adalah penerimaan karyawan yang sifatnya rutin/teratur dalam bentuk uang seperti uangmakan, transpor, beras, dll. Tidak termasuk tunjangan yang bersifat tidak teratur/rutin seperti THR, bonustahunan, kuartalan, semesteran, perlengkapan kerja dan tunjangan dalam bentuk natura (makanan,transpor, dll). Isikan dalam ribuan Rupiah.
3.c Upah lembur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena karyawanmelakukan kegiatan kerja lembur. Isikan dalam ribuan Rupiah.
4. Rata-rata upah adalah jumlah upah pada Rincian 3d dibagi jumlah karyawan pada Rincian 2 dan dikalikandengan 1000 (isikan dalam Rupiah).
5. Keterangan jumlah karyawan, upah/gaji dan tunjangan triwulan sebelumnya diisi oleh petugas pengawas/pemeriksa BPS Kabupaten/Kota.Bandingkan isian Rincian 5a dan 5b dengan isian Blok IV Rincian 2 dan Rincian 3d dokumen triwulan ini.Jika terjadi perubahan > 10%, harap dijelaskan pada Blok V.
BLOK V. CATATAN
Isikan keterangan yang berhubungan dengan adanya perubahan terhadap triwulan sebelumnya. Misalnyaadanya kenaikan/penurunan upah, penambahan/pengurangan jumlah pegawai, upah pokok yang tidak dapatdipisahkan dengan tunjangan, kenaikan/penurunan tunjangan insentif, pembayaran borongan berhubungandengan kenaikan/ penurunan, dll.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 91
LAMPIRAN 7
SURVEI UPAH BURUHKARTU LAPORAN PERUSAHAAN
Nama Perusahaan: ……………………………………………………….……………. Tahun : ………………
Kode Perusahaan : Produk/Kegiatan Utama : ………………
RINCIANTriwulan IV
TahunSebelumnya
Triwulan
I II III IV
(1) (2) (3) (4) (5) (6)1. Jumlah seluruh karyawan produksi/pelaksana (Blok IIIA, Rincian 2c)2. Upah terendah per ……………………………… (Blok II, Rincian 3a)3. Upah terendah per hari4. Upah tertinggi per ……………………………… (Blok II, Rincian 3b)5. Upah tertinggi per hari
Sistem Pembayaran I ( ………………………………………………………….)6. Jumlah hari kerja biasa (Blok IV, Rincian 1b)7. Jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih
rendah dari pengawas/mandor/supervisor(Blok IV, Rincian 2)
8. Upah pokok (Rp.000) (Blok IV, Rincian 3a)9. Tunjangan (Rp.000) (Blok IV, Rincian 3b)
10. Upah lembur (Rp.000) (Blok IV, Rincian 3c)11. Jumlah upah/gaji (Rp.000) (R.8 + R. 9 + R.10)12. Upah karyawan rata-rata (Rp) (R.11 : R.7) X 100013. Upah karyawan rata-rata per hari (Rp) (R.12 : R.6)14. Perubahan (R.13) dibanding triwulan sebelumnya % (persentase)
Sistem Pembayaran II ( …………………………………………………………)15. Jumlah hari kerja biasa (Blok IV, Rincian 1b)16. Jumlah karyawan produksi/pelaksana lebih
rendah dari pengawas/mandor/supervisor(Blok IV, Rincian 2)
17. Upah pokok (Rp.000) (Blok IV, Rincian 3a)18. Tunjangan (Rp.000) (Blok IV, Rincian 3b)19. Upah lembur (Rp.000) (Blok IV, Rincian 3c)20. Jumlah upah/gaji (Rp.000) (R.17 + R.18 + R.19)21. Upah karyawan rata-rata (Rp) (R.20 : R.16) X 100022. Upah karyawan rata-rata per hari (Rp) (R.21: R.15)23. Perubahan (R.22) dibanding triwulan sebelumnya % (persentase)
PENGECEKAN DAN VALIDASI (Isikan YA atau TIDAK untuk setiap triwulan)24. Apakah upah tertinggi (R.5) lebih dari 4 x upah terendah (R.3)?25. Apakah upah karyawan rata-rata per hari (R.13 dan atau R.22) lebih dari upah
tertinggi per hari (R.5) atau kurang dari upah terendah per hari (R.3)?26. Apakah perubahan upah karyawan rata-rata per hari (R.14 dan atau R.23)
pada satu triwulan lebih dari 20%?27. Apakah sistem/periode pembayaran berubah sejak triwulan sebelumnya?28. Apakah ada jawaban “YA” untuk lebih dari satu pertanyaan (R.24 s.d. R.27)?29. Jika jawaban R.28 “YA”, apakah halaman belakang KLP sudah diisi?30. Apakah KLP sudah di-photocopy dan dilampirkan dengan dokumen? 1)
31. Nama petugas yang mengisi KLP
32. Tanda tangan petugas yang mengisi KLP
33. Tanggal pengisian KLP
1) Lengkap dengan photocopy halaman belakang, kalau ada isinyaRincian 3 = Rincian 2 dibagi dengan jumlah hari kerja menurut sistem pembayaran (Blok IV Rincian 1b)Rincian 5 = Rincian 4 dibagi dengan jumlah hari kerja menurut sistem pembayaran (Blok IV Rincian 1b)
Dikerjakan di BPS Kabupaten/Kota dan di-photocopy setiap triwulanuntuk dilampirkan ke dokumen dan dikirim ke BPS Provinsi
92 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Halaman ini di-photocopy hanya bila ada isian pada triwulan yang bersangkutan
Satu lembar KLP digunakan untuk satu perusahaan selama 1 (satu) tahun pelaporan dan diisi olehpengawas/pemeriksa atau staf BPS Kabupaten/Kota yang ditunjuk. Setelah dilakukan pengecekan,apabila ditemukan isian YA pada Rincian 28 maka harus dilakukan kunjungan ulang ke perusahaan,kecuali sudah ada penjelasan dari perusahaan pada Blok Catatan di dokumen. Selanjutnya, jelaskanalasan ketidaksesuaian data dalam/antar triwulan dengan jelas dan singkat di kolom yang disediakanpada tabel di bawah ini. Ada kemungkinan bahwa ketidaksesuaian tersebut disebabkan oleh jam kerjalebih (lembur), jam kerja kurang, ada kenaikan upah/gaji, upah lembur yang sangat tinggi, dansebagainya.
PENJELASAN DARI KETIDAKSESUAIAN YANG DITEMUKAN DI HALAMAN DEPAN
Triwulan Nomor Rincian Alasan ketidaksesuaian data dalam/antar triwulanPenjelasandiperolehmelalui? 2)
(1) (2) (3) (4)
2) Isikan: kunjungan ulang, telepon, atau dari keterangan yang sudah ada di dokumen
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 93
LAMPIRAN 8
MONITORING KEGIATAN SURVEI UPAH BURUH 2013
Kabupaten/Kota :
Triwulan/Tahun : /
No. Nama PerusahaanTanggal
penyerahankuesioner
Tanggalpengambilan
kuesioner
Tanggalpengiriman keBPS Kab/Kota
Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
……………, ………............……….
Nama pencacah/KSK
_____________________
NIP.
DAFTAR VU-M1
94 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
LAMPIRAN 9
MONITORING KEGIATAN SURVEI UPAH BURUH 2013BPS KABUPATEN/KOTA
Kabupaten/Kota :
Triwulan/Tahun : /
No Kecamatan
Jumlahperusahaanyang harusdikunjungi
Jumlah perusahaan yang diselesaikan % yang diselesaikan
MingguII1)
MingguIII1)
MingguIII1)
MingguI2)
Tepatwaktu
Tidaktepatwaktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1) bulan pencacahan2) bulan berikutnya setelah bulan pencacahan
……………, ………………....……….Penanggung jawab Survei Upah Buruh
BPS Kabupaten/Kota
_______________________
NIP.
DAFTAR VU-M2
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 95
LAMPIRAN 10
MONITORING KEGIATAN SURVEI UPAH BURUH 2013BPS PROVINSI
Kabupaten/Kota :
Triwulan/Tahun : /
No Kecamatan
Jumlahperusahaanyang harusdikunjungi
Jumlah perusahaan yang diselesaikan % yang diselesaikan
MingguII1)
MingguIII1)
MingguIV1)
MingguI2)
Tepatwaktu
Tidaktepatwaktu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1) bulan berikutnya setelah bulan pencacahan2) dua bulan berikutnya setelah bulan pencacahan
……………, ………………....……….
Penanggung jawab Survei Upah BuruhBPS Provinsi
_______________________
NIP.
DAFTAR VU-M3
96 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
LAMPIRAN 11
CONTOH SURAT PENGANTAR DARI BPS KABUPATEN/KOTAUNTUK PENGECEKAN ISIAN DOKUMEN KE PERUSAHAAN
Nomor : Kepada yang terhormat :Lampiran :Perihal : Surat pengantar pengecekan .........................................
kuesioner Survei Upah Buruh.........................................
di__________________
Terima kasih atas pengembalian dokumen Survei Upah Buruh untuk Triwulan ……Tahun…...... Setelah dokumen tersebut diperiksa oleh petugas BPS Provinsi/BPS Kab/Kota, ada beberapaisian yang kurang jelas sehingga perlu ditanyakan kembali ke perusahaan Saudara.
Masalah yang ingin ditanyakan petugas BPS Provinsi/BPS Kab/Kota adalah:
1. Perbedaan antara upah tertinggi dan upah terendah lebih dari 400%.
2. Tingkat upah rata-rata dibandingkan dengan upah tertinggi dan upahterendah
3. Perubahan upah rata-rata yang dilaporkan pada bulan ..................……dibandingkan dengan laporan dalam triwulan sebelumnya.
4. Perubahan jumlah upah yang dilaporkan pada bulan ………………………dibandingkan dengan laporan dalam triwulan sebelumnya.
5. Perubahan jumlah tenaga kerja yang dilaporkan pada bulan ……………dibandingkan dengan laporan dalam triwulan sebelumnya.
6. Perubahan dalam sistem pembayaran yang dilaporkan padabulan………….… dibandingkan dengan laporan dalam triwulan sebelumnya.
Kami sangat mengharapkan bantuan Saudara untuk dapat memberikan penjelasan atasmasalah tersebut. Kerja sama yang baik dari Saudara akan membantu kelancaran pelaksanaanSurvei Upah Buruh terutama dalam hal ketepatan data yang dilaporkan dari satu triwulan ketriwulan lainnya.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
……………., …………………………KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN/KOTA ……………………………..
...........................................................NIP.
Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 97
LAMPIRAN 12
CONTOH PENJELASAN UNTUK HALAMAN BELAKANGKARTU LAPORAN PERUSAHAAN
Masalah Kemungkinan penjelasan/keterangan
Rata-rata upah naik 25% A. Kenaikan upah lembur tinggi karena perusahaan sedang sibuk
(Blok IV Rincian 3c).
B. Kenaikan jumlah upah pokok tinggi karena banyaknya
permintaan sehingga borongan naik drastis (Blok IV Rincian 3a).
C. Kesibukan perusahaan meningkat karena naiknya permintaan
pasar sehingga tunjangan insentif meningkat tajam (Blok IV
Rincian 3b).
D. Upah minimum/terendah naik (Blok II Rincian 3a).
E. Data untuk triwulan yang lalu ternyata salah. Pengisi tidak
hanya mencatat tunjangan (berupa uang) untuk makan dan
transpor. Blok IV Rincian 3b seharusnya ada isian sebesar 804
(ribuan Rupiah). Dengan demikian jumlah upah (Blok IV Rincian
3d Kolom 2) yang benar untuk triwulan lalu adalah 6.212
(ribuan Rupiah) bukan 5.408. Sedangkan jumlah karyawan
untuk triwulan yang lalu sudah benar yaitu 236. Sehingga rata-
rata upah yang benar untuk triwulan yang lalu adalah
Rp26.332,00 bukan Rp22.915,00. Jumlah upah, jumlah
karyawan, dan rata-rata upah triwulanan sekarang berturut-
turut 6.760 (ribuan Rupiah), 236, dan Rp28.664,00. Dengan
demikian kenaikan rata-rata upahnya sebesar 8,8%.
98 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013
Masalah Kemungkinan penjelasan/keterangan
Rata-rata upah turun 27% A. Upah lembur turun drastis karena permintaan pasar sedang
menurun (Blok IV Rincian 3c).
B. Jumlah upah turun karena upah borongan turun sekali, pasar
sedang lesu (Blok IV Rincian 3a).
C. Upah minimum turun karena perusahaan banyak merekrut
pekerja baru (Blok II Rincian 3a).
D. Data untuk triwulan yang lalu (Triwulan I/2013) ternyata salah.
Pengisi memasukkan tunjangan dalam bentuk natura sebesar
1.313 (ribuan Rupiah), Blok IV Rincian 3b Kolom 2 seharusnya
1.806, bukan 3.119. Dengan demikian, jumlah upah (Blok IV
Rincian 3d Kolom 2) yang benar untuk triwulan lalu adalah
8.027 bukan 9.940. Jumlah karyawan sama dengan triwulan
sekarang (Triwulan II/2013). Sehingga rata-rata upah yang
benar adalah Rp27.651,00 bukan Rp31.859,00. Rata-rata upah
sekarang memang mengalami penurunan sebesar 15,9%
dibandingkan triwulan yang lalu karena upah lembur menurun
tajam (permintaan pasar menurun).