d 0100559

Upload: priyagoenk-harda-rukmono

Post on 06-Mar-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

d 0100559

TRANSCRIPT

  • PERSEPSI MASYARAKAT PELAYARAN DALAM PENERAPAN ISM-CODE BAGI KESELAMATAN

    PELAYARAN DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN LAUT DI PELABUHAN BALAWAN

    TESIS

    Oleh :

    A.UTOYO HADI NIM : 973104001

    PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN 2001

    A.Utoyo Hadi : Persepsi Masyarakat Pelayaran Dalam Penerapan ISM-Code Bagi Keselamatan, 2001

    USU Repository 2007

  • A.Utoyo Hadi : Persepsi Masyarakat Pelayaran Dalam Penerapan ISM-Code Bagi Keselamatan, 2001

    USU Repository 2007

    R I N G K A S A N

    P R O G R A M P AS C A S A RJ A N A U NI VE R S I T AS S U M A T E R A U T A R A

    PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM D A N L I N G K U N G A N

    Tesis

    A. Utoyo Hadi, 2000 melakukan penelitian dengan judul Persepsi Masyarakat Pelayaran Dalam Penerapan ISM-Code Bagi Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Laut di Pelabuhan Belawan (Bimbingan Prof. Syamsul Arifin, SH, MH, sebagai Ketua, Prof. Dr. dr. Jazanul Anwar dan Abdul Rahman, SH, MH, sebagai anggota).

    International Safety Management-Code yang disingkat ISM-Code adalah merupakan kebijakan internasional maupun nasional terbaru untuk standar mutu bagi setiap perusahaan pelayaran beserta kapal-kapalnya dalam menjamin terwujudnya keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan laut.

    Penelitian yang dilakukan di Pelabuhan Belawan ini bertujuan Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang melatarbelakangi timbulnya kebijakan ISM-Code demi terwujudnya keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan laut, mengkaji efektivitas dan effesiensi dari upaya sosialisasi kebijakan ISM-Code oleh pemerintah bagi masyarakat pelayaran di Pelabuhan Belawan serta untuk mengetahui implementasi dart kebijakan ISM-Code berkaitan dengan tingkat wawasan dan pengetahuan dari masyarakat pelayaran serta tekanan dari pasar bebas di Pelabuhan Belawan.

    Sebanyak 22 responden dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan metode regresi berganda dan dianalisis dengan metode deskriptif analitik.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kebijakan baru di bidang keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan laut, dalam hal ini yang merupakan kebijakan ISM-Code sebagai adopsi dar i ISO 9002 untuk s tandar mutu keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan laut adalah perkembangan teknologi di bidang perkapalan, semakin banyaknya armada pelayaran/kapal dan perlunya manajemen bagi sumberdaya manusia di bidang pelayaran. Sementara upaya

  • sosialisasi pemerintah terhadap kebijakan ISM-Code belum dilakukan secara maksimum. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebanyak 55% responden menyatakan bahwa kesulitan penerapan ISM-Code adalah kurangnya sosialisasi dan penyuluhan dari pemerintah, sebanyak 73% responden menyatakan bahwa mereka mengetahui kebijakan ISM-Code dari Surat Edaran pemerintah, 73% responden menyatakan bahwa penerapan ISM-Code secara finansial berbiaya mahal dan sebanyak 50% responden menyatakan bahwa sulitnya implementasi ISM-Code akibat adanya birokrasi yang berbelit.

    ISM-Code belum diimplementasikan secara optimal terutama bila dikaitkan dengan kesiapan masyarakat pelayaran untuk mengikuti persaingan pasar bebas di Pelabuhan Belawan. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebanyak 86% responden menyatakan bahwa Pelabuhan Belawan belum siap dalam mengantisipasi persaingan pasar bebas dan sebanyak 55% responden menyatakan bahwa faktor penyebabnya adalah lambannya informasi pemerintah, terbatasnya sarana dan prasarana serta kurangnya sumber daya manusia yang memenuhi syarat.

    Walaupun terdapat adanya faktor penghambat dan pesimisme responden terhadap implementasi ISM-Code, namun sebanyak 86% responden mendukung implementasi ISM-Code dan sebanyak 100% responden menyatakan bahwa kebijakan ISM-Code perlu dilanjutkan.

    Penelitian ini merekomendasikan kepada pemerintah agar peraturan baru segera disosialisasikan kepada masyarakat termasuk juga memberikan pengarahan dan pendidikan tambahan mengenai peraturan sekaligus menerapkan sanksi bagi para pelanggar peraturan. Untuk itu, pemerintah perlu membentuk sebuah forum/lembaga yang baku yang dapat mengadakan pelatihan dan penyuluhan bagi peraturan-peraturan baru.

    Untuk meningkatkan kinerja Pelabuhan Belawan dalam menghadapi persaingan bebas, instansi terkait perlu memperbaiki kualitas sumberdaya manusia serta sarana dan prasarana pelabuhan.

    Disamping itu masyarakat pelayaran disarankan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terutama yang menyangkut tentang keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan laut.

    A.Utoyo Hadi : Persepsi Masyarakat Pelayaran Dalam Penerapan ISM-Code Bagi Keselamatan, 2001

    USU Repository 2007

    /1111=11