current ratio , earning per share price book value , …
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE (BV),
CURRENT RATIO (CR), EARNING PER SHARE (EPS),
PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE EARNING RATIO (PER)
DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO) TERHADAP
HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO
PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014 – 2017)
Oleh:
Shinta Sri Rahmawati NIM: 11140810000096
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439H/2018
i
ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE (BV), CURRENT RATIO (CR),
EARNING PER SHARE (EPS), PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE
EARNING RATIO (PER) DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO)
TERHADAP HARGA SAHAM
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR
DI BEI PERIODE 2014 – 2017)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-
Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Shinta Sri Rahmawati
NIM: 11140810000096
Di Bawah Bimbingan:
Dr. Pudji Astuty, SE.,MM
NIDN: 0311065804
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439H/2018
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini kamis, 13 Juli 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Shinta Sri Rahmawati
2. NIM : 11140810000096
3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Book Value, Current Ratio,
Earning Per Share, Price Book Value, Price
Earning Ratio dan TATO terhadap Harga
Saham
Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan
ketahap ujian skipsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 13 Juli 2018
1. Dr. Indoyama Nasaruddin, SE., MAB (________________)
NIP. 197411272001121002
2. Lili Supriyadi, MM (________________)
NIP. 196005051989031005
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
a. Nama : Shinta Sri Rahmawati
b. Nama Panggilan : Shinta
c. Tempat & Tanggal Lahir : Depok, 02 February 1996
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jalan Nurul Iman 03 Kec. Beji, Kel.
Beji, Kota Depok Jawa Barat
g. Status : Belum Menikah
h. Kewarganegaraan : Indonesia
i. Telepon : 085817015096
j. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
a. SD (2002-2008) : SDN Beji 7 Depok
b. SMP (2008-2011) : SMPN 02 Depok
c. SMA (2011-2014) : SMAN 05 Depok
d. S1 (2014-2018) : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
a. Anggota Ekstrakurikuler PMR (Palang Merah Remaja) SMPN 02 Depok,
Klub MIPA SMPN 02 Depok
b. Anggota Ekstrakulikuler ROHIS SMAN 05 Depok, Paduan Suara SMAN
05 Depok
c. Wakil Bendahara Umum HMJ Manajemen UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta periode 2015-2016
viii
ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE (BV), CURRENT RATIO (CR),
EARNING PER SHARE (EPS), PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE
EARNING RATIO (PER) DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO)
TERHADAP HARGA SAHAM
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR
DI BEI PERIODE 2014 – 2017)
ABSTRACT
This research is meant to test the influence of book value, current ratio,
earning per share, price book value, price earning ratio and total asset turn over
to the stock price in the Go Public companies which are listed in Indonesia Stock
Exchange in 2014-2017 periods. Variable used in this research is book value,
current ratio, earning per share, price book value, price earning ratioand total
asset turn overon stock price. The analysis used is regression analysis of data
panel to see the effect of independent variables on the dependent variable either
jointly or individually. The hypothesis test applies model feasibility test (F test)
and it is stated that it is suitable to measure the independent variables which
consist of book value, current ratio, earning per share, price book value, price
earning ratioand total asset turn overto the dependent variable which is the stock
price of Go Public companies.The result of regressions analysis of t test i.e.: book
value, current ratio, earning per share, price book value, and total asset turn
overhas significant influence to the stock price. Meanwhile, price earning ratio
does not have any influence to the stock price. The coefficient determination (R2)
is 0,775 it shows that 77,5% of the stock price can be explained by book value,
current ratio, earning per share, price book value, price earning ratioand total
asset turn over
Keywords :book value, current ratio, earning per share, price book
value, price earning ratioand total asset turn over.
ix
ANALISIS PENGARUH BOOK VALUE (BV), CURRENT RATIO (CR),
EARNING PER SHARE (EPS), PRICE BOOK VALUE (PBV), PRICE
EARNING RATIO (PER) DAN TOTAL ASSET TURN OVER (TATO)
TERHADAP HARGA SAHAM
(STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK YANG TERDAFTAR
DI BEI PERIODE 2014 – 2017)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh book value, current ratio,
earning per share, price book value, price earning ratio dan total asset turn over
terhadap harga saham pada perusahaan go publik yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2014-2017. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah book value, current ratio, earning per share, price book value, price
earning ratio dan total asset turn over terhadap harga saham. Analisis yang
digunakan yaitu analisis regresi data panel untuk melihat pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen baik secara bersama-sama maupun secara
individu. Pengujian hipotesis menggunakan uji kelayakan model (Uji F) dikatakan
layak untuk mengukur variabel independen yaitu book value, current ratio,
earning per share, price book value, price earning ratio dan total asset turn over
terhadap variabel dependen yaitu harga saham perusahaan go public. Hasil
analisis regresi Uji t book value,current ratio, earning per share, price book
value, dan total asset turn over berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.Sementara itu price earning ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,775 yang menunjukkan bahwa
77,5% dari harga saham dapat dijelaskan oleh book value, current ratio, earning
per share, price book value, price earning ratio dan total asset turn over.
Kata Kunci : book value, current ratio, earning per share, price book
value, price earning ratio, total asset turn over.
x
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW
yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang
benderang ini.Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil.Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis
dan telah membuat segala urusan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
berjalan lancar sampai pada selesai.
2. Kedua orang tua tercinta, yang selalu menasehati, mendoakan, dan menjadi
inspirasi untuk penulis.Yang telah merawat dan membesarkan penulis
dengan kasih sayang, serta selalu memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
3. Kedua adik tercinta yang selalu menyayangi, dan menyemangati untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Titi Dewi Warninda, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Univeresitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty, SE., MM selaku dosen pembimbing Iyang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan
xi
skripsi ini dan tak henti memberikan semangat kepada penulis sejak awal
hingga akhirnya skripsi ini terselesaikan.
8. Ibu Ela Patriana, Ir., MM selaku dosen penasehat akademik yang telah
meluangkan waktu memberikan nasehat dan semangat selama perkuliahan
sampai dengan penulis menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah sabar dan ikhlas mendidik dan
memberikan ilmunya kepada penulis. Insha Allah ilmu yang diberikan
bermanfaat.
10. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
11. Mas Aji Pangestu , seseorang yang selalu menemani baik suka maupun
duka.Senantiasa membantu dalam pengerjaan skripsi dan menyemangati
agar penulis segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Nurfatin Salma, Annisa Faradilla, Mitha Novianty, Chairani Safira dan
Diana Siti Zahara sahabat yang terus menyemangati dalam pengerjaan
skripsi agar penulis segera menyelesaikan skripsi ini.
13. Farida Maulidya, Lusy Wahyunita , Luthfia Farida, Nela Kurnia, Deby
Ulfarini, Dinna Bira yang menjadi teman baik sejak bersama dalam satu
konsentrasi yang selalu membantu dan menyemangati.
14. Rekan Manajemen Keuangan 2014 yang selalu bekerjasama pada masa
perkuliahan, saling membantu dan meyemangati.
15. Sahabat/I Manajemen 2014 seperjuangan yang sejak awal perkuliahan telah
menjalin pertemanan yang baik dan menyenangkan.
16. Sahabat dari Abang Mpok Depok 2017 yang selalu mengingatkan dan
menyemangati penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman KKN 2017 Aminul Wahid, Hasan, Andika, dan Hammam yang telah
meluangkan waktu nya untuk menyelesaikan KKN di desa dan menjalin
pertemanan yang menyenangkan
xii
Akhir kata, dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu. Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan mendapat pahala
yang berlipat dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis serta pembaca.
Jakarta, 26 Agustus 2018
penulis
(Shinta Sri Rahmawati)
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN KOMPRE ................................................ ii
HALAMAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.......................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. iv
ABSTRACT ................................................................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 15
C. Batasan Masalah.............................................................................. 16
D. Tujuan Masalah ............................................................................... 16
E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 19
A. Landasan Teori ................................................................................ 19
1. Pasar Modal ............................................................................... 19
2. Saham ........................................................................................ 23
3. Harga Saham ............................................................................. 27
xi
4. Analisis Rasio Keuangan .......................................................... 29
B. Hubungan Antar Variabel Independen............................................ 39
1. Pengaruh Book Value dengan Harga Saham ............................ 39
2. Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Harga Saham ............. 40
3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham .... 41
4. Pengaruh Price Book Value Terhadap Harga Saham ............... 41
5. Pengaruh Price Earning dengan Ratio....................................... 42
6. Pengaruh TATO Terhadap Harga Saham ................................. 43
C. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 43
D. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 48
E. Hipotesis Penalitian ......................................................................... 49
1. Hipotesis Uji Signifikansi Secara Simultan .............................. 49
2. Hipotesis Uji Signifikansi Secara Parsial .................................. 49
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 51
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 52
B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 53
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 54
D. Metode Analisis Data ..................................................................... 54
1. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 55
2. Analisis Regresi Data Panel ...................................................... 55
a. Model Common Effect ........................................................ 56
b. Model Fixed Effect ............................................................. 57
c. Model Random Effect ......................................................... 58
xii
3. Tahap Analisis Regresi Data Panel ........................................... 59
a. Uji Chow ............................................................................. 59
b. Uji Hausman........................................................................ 59
4. Uji Dasar Asumsi Klasik ........................................................... 60
a. Normalitas ........................................................................... 60
b. Multikolinieritas .................................................................. 61
c. Autokorelasi ........................................................................ 62
d. Heteroskedastisitas .............................................................. 64
5. Uji Signifikansi ......................................................................... 65
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 65
b. Uji Statistik Parsial (Uji T) ................................................. 66
c. Uji Koefesien Determinasi (Adjusted R2) ........................... 66
E. Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 67
1. Variabel Independen ................................................................. 68
2. Variabel Dependen .................................................................... 68
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN .........................
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 71
B. Penemuan dan Pembahasan ............................................................ 71
1. Harga Saham Perusahaan Go Public ......................................... 75
2. Deskriptif Variabel Penelitian ................................................... 77
a. Harga Saham ....................................................................... 78
b. Book Value.......................................................................... 79
c. Current Ratio ....................................................................... 81
xiii
d. Earning Per Share ................................................................ 83
e. Price Book Value ................................................................ 85
f. Price Earning Ratio ............................................................. 86
g. Total Asset Turn Over ......................................................... 87
3. Hasil Uji Statistik Deskripif ...................................................... 89
4. Hasil Uji Pemilihan Regresi Data Panel ................................... 90
a. Model Common Effect ........................................................ 91
b. Model Fixed Effect ............................................................. 92
c. Model Random Effect ......................................................... 94
5. Hasil Uji Tahap Regresi Data Panel.......................................... 96
a. Uji Chow ............................................................................. 96
b. Uji Hausman........................................................................ 97
6. Hasil Uji Dasar Asumsi Klasik ................................................. 98
a. Normalitas ........................................................................... 98
b. Multikolinieritas .................................................................. 99
c. Autokorelasi ........................................................................ 100
d. Heteroskedastisitas .............................................................. 102
7. Hasil Uji Signifikansi ................................................................ 103
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 103
b. Uji Statistik Parsial (Uji T) ................................................. 106
c. Uji Koefesien Determinasi (Adjusted R2)
........................... 115
8. Hasil Analisis Regresi Panel .................................................... 116
xiv
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 120
A. Kesimpulan ..................................................................................... 120
B. Implikasi .......................................................................................... 121
C. Saran ................................................................................................ 124
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 124
LAMPIRAN ............................................................................................... 130
xv
DAFTAR TABEL No. Keterangan Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 36
Tabel 3.1 Variabel, Sampel, dan Kesatuan Data ......................................... 60
Tabel 3.2 Proses Seleksi Sampel Kriteria ................................................... 61
Tabel 3.3 Statistik Durbin Watson .............................................................. 72
Tabel 3.4 Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap
Koefisien Determinasi ................................................................ 75
Tabel 4.1 Tabel Penelitian........................................................................... 80
Tabel 4.2 Kriteria Sampel Penelitian .......................................................... 82
Tabel 4.3 Harga Saham Perusahaan Go Public ........................................... 83
Tabel 4.4 Uji Statistik Deskriptif ................................................................. 91
Tabel 4.5 Uji Common Effect OLS .............................................................. 92
Tabel 4.6 Uji Fiixed Effect .......................................................................... 94
Tabel 4.7 Uji Random Effect ....................................................................... 95
Tabel 4.8 Uji Chow ..................................................................................... 96
Tabel 4.9 Uji Hausman ............................................................................... 98
Tabel 4.11 Uji Normalitas ........................................................................... 99
Tabel 4.11 Uji Multikolonieritas ................................................................. 100
Tabel 4.12 Uji Autokorelasi ........................................................................ 102
Tabel 4.13 Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 102
Tabel 4.14 Hasil Uji F ................................................................................. 105
Tabel 4.15 Hasil Uji T ................................................................................. 107
xvi
Halaman
DAFTAR GAMBAR No. Keterangan Halaman
Gambar 1.1 Grafik IHSG Kuartal 4 Th Quarter Data................................ . 1
Gambar 1.2 Grafik Harga Penutupan Saham Perusahaan Go Public yang
terdaftar di BEI periode 2018................................ ...................................... 5
Gambar 1.3 Pergerakan Rata – Rata Harga Saham ke-52 Perusahaan Go Public
Periode 2014 – 2017 Yang Sudah Terdaftar Di BEI................................... 12
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ 44
Gambar 4.1 Rata – rata Harga Saham ....................................................... 86
Gambar 4.2 Rata – rata Book Value ........................................................... 88
Gambar 4.3 Rata – rata Current Ratio ....................................................... 90
Gambar 4.4 Rata – rata Earning Per Share ............................................... 91
Gambar 4.5 Rata – rata Price Book Value ................................................. 93
Gambar 4.6 Rata – rata Price Earning Ratio ............................................. 94
Gambar 4.7 Rata – rata Total Asset Turn Over .......................................... 96
Gambar 4.8 Uji Normalitas ......................................................................... 108
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Sampel Perusahaan ................................................................... 130
2. Data Rasio Keuangan Perusahaan........................................................ 130
3. Hasil Output Uji Asumsi Klasik .......................................................... 132
No. Lamp. Keterangan
xvii
4. Hasil Output Uji Regresi Data Panel ................................................... 135
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia bisnis mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini
mendorong antusiasme yang tinggi untuk masyarakat berinvestasi. Terlihat
pada grafik IHSG pada tahun 2017 di gambar 1.1. Yang menunjukkan adanya
kenaikan pada pergerakan indeks harga saham gabungan yang digunakan oleh
bursa efek indonesia.
Gambar 1.1
Grafik IHSG Kuartal 4 Th Quarter Data (October – December 2017)
Sumber : data statistik tahunan idx
Terlihat bahwa saham sektoral finance merupakan yang paling tinggi
sebesar 40,52% lalu diikuti sektor basic industri diangka 28, 06% dan saham
consumer sebesar 23, 11%. Dengan variasi saham sektoral yang memiliki
perkembangan positif pada tahun 2016 sampai 2017 maka penulis tertarik
2
untuk mengambil saham go public sebagai objek penelitian penulis karena
tercermin dari pendapat salah satu penelitian terdahulu bahwa (Nirawati,
2003:105) semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi pula nilai
perusahaan tersebut. Sehingga dengan harga saham bisa terlihat buruk atau
baiknya kondisi perusahaan tersebut.
Namun yang menjadi masalah dari tahun ke tahun adalah masih
minimnya pengetahuan di masyarakat sekitar untuk memulai berinvestasi.
Mulai dari tata cara investasi sampai dengan hal apa yang bisa dijadikan alat
untuk berinvestasi. Banyaknya instrument untuk berinvestasi sedikit demi
sedikit mulai dikenal oleh masyarakat terutama saham. Saham adalah
instrumen investasi yang paling diminati karena keuntungannya yang lebih
tinggi dibanding instrumen investasi lainnya. Karena fenomena tersebut
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai harga saham.
Perusahaan juga salah satu faktor penentu masyarakat untuk berinvestasi
dikarenakan perusahaan sendiri yang menerbitkan saham serta memiliki
tujuan utama yaitu mendapatkan sebuah laba dan membiayai aktivitas
operasional perusahaannya. Untuk memenuhi tujuan tersebut perlu adanya
dana lebih yang harus didapatkan oleh perusahaan. Yaitu dapat ditempuh
melalui pasar modal, karena pasar modal adalah tempat yang mempertemukan
perusahaan yang ingin mendapatkan dana dan investor yang ingin
menyalurkan dana yang dimiliki dengan investasi.
Pasar modal berperan penting bagi setiap perusahaan. Yaitu dengan
membuka kesempatan perusahaan untuk bersaing secara sehat untuk menarik
3
minat investor agar mananamkan modal diperusahaannya. Dengan
memperdagangkan sahamnya dipasar modal maka perusahaan akan
memperoleh dana untuk kelangsungan operasional perusaan dan merain
keuntungan bagi perusahaannya. Menurut Abigael K dan Ika S (2008:75),
menyatakan bahwa pasar modal akan menambah alternatif sumber dana bagi
usaha yang pada akhirnya dapat memperbaiki struktur modal perusahaan.
Pasar modal menjadi salah satu dasar penting bagi pembangunan
perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi
sekaligus, yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi (Suad Husnan, 2008:4).
Pada fungsi keuangan pasar modal menjadi sarana untuk masyarakat dan
investor untuk berivestasi pada instrumen keuangan seperti saham obligasi
serta derivatif dan lain - lain. Sedangkan dalam fungsi ekonomi, pasar modal
menfasilitasi untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan
dana yaitu investor kepada pihak yang memerlukan dana yaitu emiten.
Dengan begitu kelebihan dana yang dimiliki investor mendapatkan return dari
penyerahan dana tersebut. Sedangkan dari segi pihak yang memerlukan dana ,
dana dari pihak luar dapat dimanfaatkan untuk melakukan ekspansi atau suatu
pengembangan usaha tanpa menunggu dana dari hasil operasi perusahaan.
Dengan begitu proses ini diharapkan akan terjadi peningkatan produksi
sehingga akan terjadi peningkatan kemakmuran secara luas.
Selain itu perusahaan memerlukan Informasi akurat yang diperlukan
yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang
menjadi penyebab fluktuasi harga saham suatu perusahaan yang akan dibeli.
4
Salah satu informasi yang dibutuhkan investor dan perusahaan adalah
informasi laporan keuangan atau laporan keuangan tahunan. Paling sedikit
satu kali dalam setahun perusahaan publik berkewajiban menerbitkan laporan
keuangan tahunan kepada investor yang ada di bursa. Bagi investor dan
perusahaan laporan keuangan tahunan merupakan sumber berbagai macam
informasi khususnya neraca dan laporan laba rugi perusahaan.
Oleh karena itu, publikasi laporan keuangan perusahaan (emiten)
merupakan moment yang dinantikan ditunggu oleh para investor di pasar
modal karena dari publikasi laporan keuangan itu para investor dapat
mengetahui perkembangan emitmen, yang digunakan sebagai salah satu
pertimbangan untuk membeli atau menjual saham-saham yang dimiliki.
Laporan Keuanganan juga menjadi optimal apabila para investor menganalisis
dengan analisis rasio keuangan (Penman, 1991). Menurut Horigan (1965)
dalam (Tuasikal, 2001) bahwa rasio keuangan dapat memprediksi kesulitan
keuangan suatu perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan saat ini, masa lalu
dan masa yang akan datang sehingga dapat dijadikan pedoman oleh investor
mengenai kinerja perusahaan di masa yang akan datang dan masa lalu. Oleh
karena itu penulis memilih perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) sebagai objek penelitian dikarenakan masyarakat pada
umumnya lebih tertarik untuk berinvestasi dengan saham karena laba yang
diperoleh lebih besar dan naik turunnya harga saham membuat penulis ingin
membantu masyarakat yang beriminat investasi bagi investor atau manajer
investasi dalam menentukan perusahaan publik mana yang memiliki kinerja
5
yang baik kedepannya. Dengan fenomena tersebut maka dapat dilihat pada
gambar 1.2.
Gambar 1.2
Grafik Harga Penutupan Saham Perusahaan Go Public yang
terdaftar di BEI periode 2018
Sumber Data : Data olah ringkasan saham go public bursa efek
indonesia
Pada seluruh perusahaan go public penutupan harga saham periode 2018
harga saham tertinggi dimiliki atas kode perusahaan GGRM (PT Gudang
Garam Tbk) dengan besar Rp 70725,00. Dengan naik turunnya harga saham
pada grafik diatas hal itu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
adalah kinerja perusahaan sendiri yang dapat diukur dengan rasio keuangan.
Salah satu rasio keuangannya adalah Book value. Book Value merupakan salah
satu indikator yang menjadi perhatian bagi investor. Secara normal, book
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
0 100 200 300 400 500 600 700
HA
RG
A S
AH
AM
CLOSING PRICE SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIK
Penutupan
6
value suatu perusahaan akan terus naik seiring dengan naiknya kinerja
perusahaan demikian pula sebaliknya, sehingga book value ini penting untuk
mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham serta dalam
penentuan wajar atau tidaknya harga saham di pasar (Tryfino, 2009: 10).
Dengan begitu kenaikan nilai Book Value akan berpengaruh positif terhadap
harga saham. Dalam penelitian oleh Ika Hermawati (2008) dengan judul
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Agro industri
Yang Terdaftar Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa hubungan antara Book Value berpengaruh
positif terhadap harga saham.
Selain itu salah satu lainnya yang menjadi perhatian bagi investor pada
analisis laporan keuangan adalah Current Ratio. Current Ratio menunjukkan
sejauh mana akitva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Apabila
semakin besar perbandingan aktiva lancar dan kewajiban lancer, maka
semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka
pendeknya. Namun Current Ratio yang rendah akan dianggap menunjukkan
terjadinya masalah dalam likuiditas, sebaliknya Current Ratio yang terlalu
tinggi juga kurang bagus, karena dapat menunjukkan banyaknya dana
menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba (Sawir, 2012:10). Kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang pada saat jatuh tempo menjadi salah satu daya tarik atau
minat investor atas saham tersebut meningkat sehingga permintaan atas saham
perusahaan tersebut juga meningkat. Hal ini tentu menyebabkan harga saham
7
dari perusahaan ikut meningkat. Menurut Hantono (2016) tentang Pengaruh
ukuran perusahaan, total hutang, Current Ratio, terhadap kinerja keuangan
dan harga saham. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Current Ratio
berpengaruh positif terhadap harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel Current Ratio berpengaruh positif terhadap Harga Saham.
Rasio Earning per Share juga menjadi salah satu indikator yang
diperhatikan oleh investor sebelum menanamkan modalnya pada perusahaan.
Menurut (Tandelilin, 2010:374), Earning Per Share merupakan rasio yang
paling bermanfaat bagi investor untuk memperoleh gambaran prospek earning
di masa depan. Earning Per Share dapat digunakan oleh para investor sebagai
informasi besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk
pemegang saham perusahaan Earning Per Share yang tinggi merupakan
indikator keberhasilan suatu perusahaan. Semakin tinggi Earning Per Share
atau laba bersih per lembar saham yang diberikan kepada para pemegang
saham, akan menambah daya tarik investor untuk memiliki saham tersebut.
Karena semakin banyak investor yang meminati saham ini, akan membuat
harga saham perusahaan naik. Berbeda apabila Earning Per Share perusahaan
menunjukkan hasil yang rendah, berarti manajemen belum bisa
mengoptimalkan kinerjanya sehingga membuat harga saham perusahaan
turun. Menurut Mursidah Nurfadillah (2011) tentang Analisis Pengaruh
Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity terhadap
Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Hasil penelitian tersebut
8
menyatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif terhadap harga
saham.
Selain itu rasio pasar juga sering kali digunakan oleh investor dalam
menganalisis suatu saham. Rasio pasar seperti Price Book Value yang
membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku saham (Darmadji dan
Fakhruddin, 2006:141) paling sering digunakan oleh investor karena melalui
rasio ini investor dapat mengetahui seberapa besar pasar percaya terhadap
prospek perusahaan kedepannya. Apabila nilai Price Book Value tinggi berarti
mencerminkan pasar semakin percaya dengan prospek perusahaan
kedepannya. Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang
Pengaruh ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa Price Book Value berpengaruh positif
terhadap harga saham.
Selanjutnya ada variabel Price Earning Ratio yang menunjukkan
perbandingan harga saham yang dibeli dengan earning yang diperoleh
dikemudian hari sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa investor yakin
terhadap besarnya earning yang diberikan perusahaan, yang nantinya akan
dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen di masa datang.
Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang Pengaruh ROA,
DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa Price Earning Ratio berpengaruh negatif terhadap harga
saham.
9
Total asset turn over juga salah satu rasio keuangan yang digunakan
untuk melihat keefektifitas dalam penggunaan asset operasi perusahaan dalam
menghasilkan penjualan. Semakin sedikit selisih antara penjualan dan asset,
maka semakin efektif perusahaan dalam menggunakan assetnya, dengan
demikian asset yang terdapat di perusahaan semakin sedikit dan
mengakibatkan biaya atas penggunaan asset (cost of capital) semakin sedikit
sehingga profitabilitas semakin meningkat (Prihadi 2012:255). Karena apabila
asset dalam suatu perusahaan sedikit hal ini akan mengurangi pengeluaran
perusahaan yang akan meningkatkan profitabilitas perusahaan itu sendiri.
Menurut Ummu Sulaemah (2006) yang meneliti tentang Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang
Tercatat Di Bursa Efek Jakarta dengan diproyeksikan oleh total asset turn over
terhadap harga saham perusahaan LQ45, yang mana hasilnya membuktikan
bahwa rasio aktivitas yang diukur melalui total asset turn over berpengaruh
positif terhadap harga saham
Selain itu Menurut penelitian Gordon (Bolten 1976) Variabel yang
datang dari internal perusahaan seperti dividen, pertumbuhan pendapatan,
likuiditas, ukuran perusahaan dan debt ratio atau ratio keuangan lain bisa
mempengaruhi saham. Dengan melihatnya pentingnya informasi rasio - rasio
keuangan perusahaan, maka perlu untuk ditelusuri apakah rasio profitabilitas,
likuiditas, solvabilitas dan leverage serta ratio nilai pasar berpengaruh
terhadap harga saham.
10
Menurut (Crabb,2003) Fundamental analysis is an examination of
corporate accounting reports to asses the value of company, that investor can
use to analysze a company’s stock prices. Hal ini dimaksudkan adalah laporan
keuangan perusahaan dapat digunakan oleh investor sebagai faktor
fundamental, untuk menilai harga saham perusahaan.
Pada pasar modal pergerakan harga saham yang terjadi dipasar modal
merupakan fenomena yang menarik bagi para investor untuk dilakukan
analisis. Sebagai investor harus mampu memperhatikan faktor - faktor yang
mempengaruhi harga saham. Sedangkan Harga suatu saham dapat dipengaruhi
oleh hukum permintaan dan penawaran. Karena semakin banyak masyarakat
yang membeli suatu saham maka harga saham tersebut akan cenderung
bergerak naik. Dan sebaliknya apabila semakin banyak masyarakat yang
menjual saham suatu perusahaan maka harga saham tersebut akan bergerak
turun.
Sedangkan harga saham sendiri, merupakan harga pasarnya. Harga
pasar saham lebih sering digunakan dalam berbagai penelitian pasar modal,
karena harga pasar saham yang paling penting oleh investor. Harga pasar
saham mencerminkan nilai suatu perusahaan tersebut dan sebaliknya. Oleh
karena itu setiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan
harga pasar sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan
bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi
juga menimbulkan dampak yang kurang baik. Harga saham yang terlalu tinggi
11
akan mengurangi kemampuan investor untuk membelinya, sehingga
menyebabkan harga saham tersebut sulit untuk meningkatkan lagi.
Untuk itu saham juga berpengaruh bagi pertumbuhan suatu
perusahaan. Saham sendiri adalah tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham berupa selembar
kertas yang menerangkan pemiliknya sendiri. Namun, sekarang sistem tanpa
warkat sudah dilakukan di Bursa Efek Jakarta dimana bentuk kepemilikan
tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah
berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Jadi penyelesaian
transaksi akan semakin cepat dan mudah karena tidak melalui surat, formulir,
dan prosedur yang berbelit-belit.
Berikut merupakan grafik harga saham rata rata yang terjadi 4 tahun
terakhir. Dimana ada 52 perusahaan. Pergerakan saham rata - rata ke -52
perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2014
sampai dengan 2017 selalu mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Perubahan yang cukup signifikan terjadi pada tahun Dari grafik terlihat bahwa
selama 4 tahun terakhir Harga saham rata – rata tertinggi pada tahun 2017.
Dan terus meningkat setiap tahunnya.
12
Gambar 1.3
Pergerakan Rata – Rata Harga Saham ke-52 Perusahaan Go Public
Periode 2014 – 2017 Yang Sudah Terdaftar Di BEI
Sumber : Data diolah
Walaupun sempat menurun pada tahun 2015 namun harga saham rata
– rata ke-52 perusahaan Go Public mengalami kenaikan pada tahun 2016
sebesar Rp 8051 diikuti kenaikan tajam pada tahun 2017 sebesar Rp 9363.
Kenaikan pada tahun 2017 ini terjadi karena perkembangan pasar
modal di Indonesia sepanjang tahun 2017, dimana peluang dan keuntungan
berinvestasi di pasar modal Indonesia semakin meningkatkan daya tarik pasar
modal di mata investor asing. Seperti yang dilansir disitus resmi BEI,
perkembangan pasar modal di Indonesia sepanjang tahun 2017 menunjukkan
pencapaian positif disertai dengan tercatatnya sejumlah rekor baru.
Sebelumnya penelitian tentang harga saham telah banyak dilakukan
oleh para ahli salah satunya adalah Ika Hermawati (2008) tentang Pengaruh
Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Agro industri Yang
Terdaftar Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia dengan variabel
0 0 0 0
2014 2015 2016 2017
10099.68868
7592.345912
8051.679245
9363.714286
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
H
a
r
g
a
S
a
h
a
m
Periode Tahun
13
dependennya adalah harga saham dan variabel independennya adalah EPS,
ROA, BV, OPM, ROE, DER. Dan hasil penelitiannya bahwa variabel yang
signifikan adalah EPS, ROA, BV, OPM, ROE dan tidak signifikan adalah
DER.
Lalu ada Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham
Perusahaan Go Public Di BEI oleh Rowland Bismark Fernando Pasaribu
dimana Secara simultan dan parsial, pertumbuhan, profitabilitas, posisi
leverage, likuiditas, dan efisiensi perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
harga saham di delapan industri. Temuan lainnya adalah earning per share
(EPS) merupakan variabel yang memiliki pengaruh dominan pada enam
industri, sedangkan profitabilitas (SALCA) hanya dominan pada industri
pertanian, sementara likuiditas (CashTA) berpengaruh dominan pada industri
properti dan real estate.
Serta penelitian oleh Herry Setiawan, Inge Lengga Sari Munthe, Asmaul
Husna (2015) tentang Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity
(ROE), Book Value (BV), Operating Profit Margin (OPM) Dan Debt To
Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perkebunan
Yang Terdaftar Di Bei Periode 2011 – 2015. Dengan variabel dependennya
adalah harga saham dan variabel independennya adalah ROA, ROE, BV,
OPM, DER. Dan hasil penelitiannya bahwa variabel yang signifikan adalah
Return On Assets (ROA) , Book Value (BV) , Operating Profit Margin (OPM)
, Debt Equity Ratio (DER) dan tidak signifikan adalah Return On Equity
(ROE).
14
Lalu penelitian oleh penelitian oleh Hantono (2016) tentang Pengaruh
ukuran perusahaan, total hutang, current ratio, terhadap kinerja keuangan dan
harga saham. Dengan variabel dependennya adalah harga saham dan kinerja
keuangan. Dan variabel independennya adalah ukuran perusahaan, total
hutang, current ratio. Dan hasil penelitiannya bahwa variabel yang signifikan
adalah ukuran perusahaan, total hutang, current ratio.
Dan penelitian oleh Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang
Pengaruh ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham. Dengan
variabel dependennya adalah harga saham. Dan variabel independennya
adalah ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV. Dan hasil penelitiannya bahwa
variabel yang signifikan adalah DER, EPS, PBV dan tidak signifikan adalah
ROA dan PER.
Dan penelitian oleh Mursidah Nurfadillah (2011) tentang Analisis
Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity
terhadap Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Dengan variabel
dependennya adalah harga saham. Dan variabel independennya adalah EPS,
ROE, DER. Dan hasil penelitiannya bahwa variabel yang signifikan adalah
EPS dan ROE dan tidak signifikan adalah DER.
Dan penelitian oleh Ummu Sulaemah (2006) tentang Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Tercatat Di
Bursa Efek Jakarta. Dengan variabel dependennya adalah harga saham. Dan
variabel independennya adalah CR, TATO, DER, dan ROE. Dan hasil
15
penelitiannya bahwa variabel yang signifikan adalah CR, TATO, DER, dan
ROE.
Dari penelitian terdahulu hasil penelitian yang variatif tersebut mendorong
untuk dilakukan penelitian lanjutan tentang hubungan atau pengaruh rasio
keuangan dengan harga saham. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya
adalah penambahan pada proksi faktor fundamental yang tidak hanya terpaku
pada profitabilitas, likuiditas, leverage namun adanya variasi baru yaitu rasio
total asset turn over dan book value pada penelitian ini.Dan mengambil objek
perusahaan Go Public pada periode 2014 -2017 sebagai studi kasus penelitian
karena melihat sedang baiknya citra saham perusahaan Go Public.
Dengan melihat pentingnya informasi mengenai pengaruh Book Value
dan rasio keuangan perusahaan serta latar belakang yang telah diutarakan
oleh penulis, maka penulis memberi judul penelitian skripsi ini adalah
“Analisis Pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share , Price
Book Value dan Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over terhadap
Harga Saham Di BEI (Studi Kasus Pada Perusahaan Go Public Yang
Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia 2014 - 2017).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share,
Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over secara
16
parsial terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2014 - 2017?
2. Apakah terdapat pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share,
Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over secara
simultan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 - 2017?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan untuk menghindari
perluasan pembahasan dalam penelitian ini, maka pada penelitian ini dibatasi
pada factor-faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu Book Value,
Current Ratio, Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan
Total Asset Turn Over terhadap harga saham pada perusahaan Go Public yang
terdaftar di BEI tahun2014-2017.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan maka dapat diidentifikasikan
tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Memberikan informasi mengenai pengaruh Book Value, Current Ratio,
Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total
Asset Turn Over terhadap harga saham.
2. Untuk Menganilis pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per
Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over
17
secara parsial terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2017.
3. Pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share, Price Book
Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over secara simultan
terhadap Harga Saham pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2017.
E. Manfaat Penelitian
Bagi para akademika penelitian ini diharapkan dapat memberikan
referensi untuk penelitian selanjutnya serta menjadi perbandingan untuk
penelitian selanjutnya yang berkaitan Book Value, Current Ratio, Earning Per
Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over
sertajuga Harga Saham.
1. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sebuah gambaran tentang
pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning Per Share, Price Book
Value, Price Earning Ratio dan Total Asset Turn Over terhadap harga
saham suatu perusahaan.
2. Sedangkan untuk investor, dengan adanya penelitian ini diharapkan
membantu para investor dalam memprediksi harga saham yang mengalami
perubahan secara fluktuaktif.
3. Dan untuk perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
tambahan informasi dalam membuat kebijakan yang bersifat fundamental,
sehingga dapat menarik perhatian para investor.
18
4. Untuk manajemen, diharap kanpenelitian ini dapa tmenjadikan motivasi
untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang di kelola dan sebagai dasar
pengambilan keputusan mengenai kebijaksanaan yang menyangkut rasio
keuangan terhadap keputusan investasi saham.
5. Bagi eksekutif diharapkan penelitian ini dapat dijadikan dasar
pertimbangan dalam pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
6. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat membantu dan menambah
penulis dalam menambah wawasan dan pengetahuan dalam penerapan
proses transaksi pada bursa efek.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai
instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa
diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun model sendiri,
baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun
perusahaan swasta. Sehingga pasar modal merupakan konsep yang
lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam financial
market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri, baik
dana jangka pendek maupun jangka panjang , baik negotible ataupun
tidak , Husnan (2006).
Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas
dengan berupa surat tanda hutang (obligasi ) ataupun surat tanda
kepemilikan (saham).instrumen keuangan (sekuritas) dapat
diperjualbelikan di bursa, baik dalam bentuk uang maupun dalam
bentuk modal sendiri, yang diterbitkan oleh pemerintah, publik,
maupun perusahaan swasta. Menurut Fikri Chorppunisa (2016), Pasar
modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena
pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana
bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk
20
mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang
diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan
usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar
modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada
instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana dan lainlain.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang
dimiliknya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing
masing instrument.
b. Sudut Pandang Pasar Modal
Menurut Samsul (2006), secara umum, pasar modal adalah
tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas
instrumen keuangan jangka panjang, umurnya lebih dari satu tahun.
Terdapat tujuan dan manfaat yang dapat dilihat dari tiga sudut
pandang, antara lain:
1) Sudut Pandang Negara
Pasar modal dibangun bertujuan untuk menggerakkan
perekonomian suatu negara melalui bantuan pihak swasta serta
mengurangi beban negara. Negara memiliki kekuatan dan kekuasaan
untuk mengatur bidang perekonomian tetapi tidak harus memiliki
perusahan sendiri. Sehingga apabila pasar modal dapat difungsikan
dengan baik negara tidak perlu membiayai pembangunan ekonominya
dengan cara meminjam dana dari pihak asing.
2) Sudut Pandang Emiten
21
Pasar modal adalah sarana untuk mencari sebuah modal lebih.
Perusahaan berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya
yang lebih murah dan hal itu hanya bisa diperoleh di pasar modal.
Selain itu, adanya kemajuan pada manajemen perusahaan yang semula
tertutup akan berubah menjadi terbuka setelah masuk ke pasar modal,
dan hal ini menguntungkan pemegang saham. Perilaku manajemen
akan berubah lebih terbuka, transparan dan profesional dibandingkan
manajemen konvensional yang dulu umumnya berawal dari
manajemen keluarga.
3) Sudut Pandang Masyarakat
Masyarakat memiliki sarana baru untuk menginvestasikan
uangnya. Investasi yang semula hanya dilakukan dalam bentuk
deposito, emas, tanah atau rumah sekarang dapat dilakukan dalam
bentuk saham dan obligasi. Pasar modal juga merupakan sarana yang
cocok untuk investasi dalam jumlah uang yang tidak terlalu besar bagi
sebagian masyarakat.
c. Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal menurut Martono (2010;191)
merupakan semua surat-surat berharga (efek) yang umum diperjual
belikan melalui pasar modal. Beberapa surat berharga yang
diperjual belikan di pasar melalui bursa efek di indonesia,
diantaranya :
22
1). Saham
Saham (Stock) adalah surat tanda kepemilikan bagian modal
pada suatu perseroan terbatas (PT).
2). Obligasi
Obligasi (Bonds) merupakan surat pengakuan utang dari
emiten yang dijamin oleh penanggung yang menanggung janji
pembayaran bunga serta pinjaman yang dilakukan pada
tanggal jatuh tempo.
3). Derivatif dari efek yang terdiri dari :
a) Right; Merupakan hak untuk memesan saham terlebih
dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan
para pemegang saham untuk membeli saham baru yang
akan diterbitkan oleh perusahaan (emiten)
b) Warrant; Merupakan salah satu bentuk surat berharga
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan
syarat-syarat yang telah ditentukan terlebih dahulu.
c) Obligasi konvertibel; Merupakan obligasi yang setelah
jangka waktu tertentu dan selama masa tertentu, dengan
perbandingan dan harga tertentu dapat ditukarkan
menjadi saham dari perusahaan.
23
d) Saham dividen; Keuntungan perusahaan dapat dibagi
dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham
dividen.
e) Saham bonus; Perusahaan menerbitkan saham bonus
yang dibagikan kepada para pemegang saham lama.
f) Sertifikat reksadana; Sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi
sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di
pasar modal maupun di pasar uang.
d. Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal
Menurut Husnan (2006) Keberhasilan pembentukan pasar
modal dipengaruhi oleh supply dan demand tersebut. Secara rinci
faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal yaitu
Supply Sekuritas, Demand akan sekuritas, Kondisi politik dan
ekonomi, Masalah hukum dan peraturan, dan Keberadaan lembaga
yang mengatur dan mengawasi kegiatan pasar modal dan berbagai
lembaga yang memungkinkan dilakukan secara efisien.
2. Saham
a. Pengertian Saham
Saham merupakan sekuritas penting yang diterbitkan oleh
perusahaan untuk menarik investor untuk bergabung didalam
perusahaan. Secara umum saham terdiri atas dua bentuk yaitu saham
biasa (common stock) dan saham prefen (preferred stock). Penilaian
24
saham ditentukan dengan konsep nilai waktu dari uang (time value of
money).
Sedangkan menurut (Simatupang,2010), Saham didefinisikan
sebagai penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan usaha
dalam suatu perusahaan. Saham dalah surat berharga yang
menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum
terhadap perusahaan penerbit saham bagian modal suatu perusahaan.
Pemegang saham adalah pemilik dari sebuah perusahaan. Oleh karena
itu pemegang saham biasa memiliki hak untuk memilih direktur –
direktur perusahaan yang selanjutnya akan memilih para pejabat yang
akan mengelola bisnis. Jika, keuntungan memburuk dan para
pemegang saham merasa tidak puas, kelompok luar mungkin dapat
mengambil mandat tersebut sebagai usaha untuk menggulingkan
manajemen dan mengambil alih bisnis. Hal ini dikenal dengan
perebutan mandat (proxy fight) (Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010).
b. Jenis – jenis atau Klasifikasi Saham
Saham dapat juga dibedakan antara saham biasa (common
stock) dan saham preferen (preferred stock) (Siamat, 2005). Perbedaan
kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut:
1) Saham Biasa (Common Stock):
a) Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
b) Memiliki hak suara (one share one vote).
25
c) Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan apabila
bankrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan
dilunasi.
2) Saham Preferen (Preffered Stock):
a) Memiliki hak paling dahulu memperoleh dividen.
b) Tidak memiliki hak suara.
c) Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam
pencalonan pengurus.
d) Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal
saham terlebih dahulu setelah kreditor apabila perusahaan
dilikuidasi.
e) Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian
laba perusahaan disamping penghasilan diterima secara tetap.
Sedangkan menurut Riyanto (2008:241-242) jenis – jenis
saham antara lain:
1) Saham Biasa (Common Stock)
Pemegang saham akan mendapatkan dividen pada akhir tahun
pembukuan, hanya kalau perusahaan tersebut mendapatkan
keuntungan.
2) Saham Preferen (Preffered Stock)
26
Pemegang saham preferen mempunyai beberapa preferensi tertentu
diatas pemegang saham biasa, yaitu dalam hal pembagian dividen
dan pembagian kekayaan.
3) Saham Preferen Kumulatif (Cummulative Preffered Stock)
Pemegang saham preferen kumulatif tidak menerima dividen
selama beberapa waktu karena besarnya laba tidak mengizinkan
untuk dibagikan menjadi dividen atau karena adanya kerugian
dalam perusahaan. Pemegang jenis saham ini dikemudian hari
apabila perusahaan mendapatkan keuntungan berhak menuntut
dividen – dividen yang tidak dibayarkan di waktu – waktu lampau.
Sedangkan menurut Harmono (2009:62) jenis saham terdiri dari:
1) Saham Preferen (Preffered Stock)
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara saham dan obligasi. Berikut adalah macam –
macam saham preferen :
a) Convertible Preffered Stock :
Jenis saham yang bisa berubah menjadi saham biasa sesuai
rasio penukaran yang ditentukan.
b) Callabele Preffered Stock :
Hak untuk membeli kembali saham dari pemegang saham pada
tanggal tertentu di masa mendatang dengan nilai tertentu,
biasanya lebih tinggi dari nilai nominalnya.
27
c) Dividend in Areas :
Hak pembagian dividen termasuk yang belum dibagikan di
masa lalu.
d) Floating atau Adjustable-rate Preffered Stock (ARP) :
Inovasi dividen Amerika yang dibayar floating yang
diperkenalkan tahun 1982. Jenis ini populer untuk investasi
jangka pendek yang kelebihan kas.
2) Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa, jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas
saham saja, biasanya saham biasa yang memiliki hak bagi
pemegangnya.
a) Hak Kontrol : hak suara untuk mengendalikan arah kebijakan
perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
b) Hak Dividen : pemegang saham biasa terhadap dividen, yang
besarnya mengikuti laba yang diperoleh perusahaan.
c) Hak Prempetive : hak mempertahankan presentase kepemilikan
(hak suara) dengan cara diberi kesempatan terlebih dahulu
dalam pembelian saham jika terjadi penerbitan saham baru.
d) Treasury Stock : pembelian saham kembali
3. Harga Saham
Menurut Anoraga (2001 : 100) harga saham adalah uang atau nilai
yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan
suatu perusahaan. Harga saham juga dapat diartikan sebagai harga yang
28
dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham yang dilatar
belakangi oleh harapan mereka terhadap profit perusahaan, untuk itu
investor memerlukan informasi yang berkaitan dengan pembentukan
saham tersebut dalam mengambil keputusan untuk menjual atau membeli
saham. Harga saham merupakan harga yang terbentuk di bursa saham.
Adapun harga saham didapatkan agar dapat menghitung nilai sahamnya.
Semakin jauh perbedaan nilai dan harga sahamnya maka hal ini
mencerminkan terlalu sedikitnya informasi yang mengalir ke bursa efek.
Maka harga saham tersebut cenderung dipengaruhi oleh tekanan
psikologis pembeli atau penjual. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya
perusahaan setiap saat memberi informasi yang cukup dan intens ke bursa
efek, sepanjang informasi tersebut berpengaruh terhadap harga pasar
sahamnya. Upaya untuk menghitung harga saham yang sesungguhnya,
telah dilakukan oleh setiap analisis dengan tujuan untuk dapat memperoleh
tingkat keuntungan yang memuaskan. Namun hal itu sangat sulit bagi
investor untuk dilakukan terus menerus bila mengalahkan pasar dan
memperoleh tingkat keuntungan di atas normal. Hal ini disebabkan karena
adanya variabel-variabel yang mempengaruhi harga saham tersebut,
sebenarnya variabel-variabel tersebut ke dalam suatu model perhitungan
yang bisa dipergunakan dalam memiliki saham mana yang akan
dimasukkan ke dalam portofolio.
Dalam penilaian harga saham, terdapat tiga pedoman yang
digunakan:
29
a. Apabila harga pasar saham melampaui nilai instrinsik saham, maka
saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu tinggi). Oleh
karena itu, saham tersebut sebaiknya dihindari atau dilakukan
penjualan saham karena kondisi seperti ini pada masa yang akan
datang kemungkinan besar akan terjadi koreksi pasar.
b. Apabila harga pasar saham sama dengan nilai instrinsiknya maka
harga saham tersebut dinilai wajar dan berada dalam kondisi
keseimbangan. Pada kondisi demikian, sebaiknya pelaku pasar tidak
melakukan transaksi pembelian maupun penjualan saham yang
bersangkutan.
c. Apabila harga pasar saham lebih kecil dari nilai instrinsiknya maka
saham tersebut dikatakan undervalued(harganya terlalu rendah). Bagi
para pelaku pasar, saham sebaiknya tetap dimiliki, karena besar
kemungkinan dimasa yang akan datang akan terjadi lonjakan harga
saham.
4. Analisis Rasio Keuangan
Analisa rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi
perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan
yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan
atau prestasi operasi di masa lalu. Makna dan fungsi dari rasio keuangan
dalam praktik bisnis merupakan bersifat subyektif, bergantung bagaimana
suatu analisis dilakukan dalam konteks analisis tersebut diaplikasikan
(Helfret, 1999).
30
Selanjunya perkembangan yang terjadi pada pendekatan
penyusunan teori pada finance telah mendorong dilakukannya studi
berbagai objek keuangan yang menghubungkan rasio keuangan dengan
fenomena keuangan tertentu. Harapannya akan dapat ditemukan berbagai
kegunaan obyektif dari rasio keuangan. Beberapa yang telah dilakukan
diantaranya adalah yang menguji kegunaan rasio keuangan untuk
memprediksi kondisi keuangan perusahaan khususnya perusahaan yang
mengalami kebangkrutan atau mengalami financial distress dan
memprediksi perubahan laba perusahaan.
Salah satu tahapan dalam proses penelitian pada studi rasio
keunagan adalah yang penting untuk keperluan pengambilan keputusan
manajemen adalah tahap interprestasi laporan keuangan, yang didalamnya
mencakup rasio keuangan. Rasio keuangan yang merupakan bentuk
informasi suatu perusahaan selama suatu periode tertentu, berdasarkan
rasio tersebut, dapat dilihat keuangan yang dapat mengungkapkan posisi,
kondisi keuangan, maupun kinerja ekonomis di masa depan dengan kata
lain informasi pada sisi keuangan perusahaan itu sendiri. Berdasarkan
uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa telah terdapat keragaman
pendapat mengenai analisis rasio keuangan dalam praktek bisnis dan
ekonomi. Pada praktek bisnis yang nyata masih mengaplikasikan analisa
rasio keuangan ini sebagai salah satu model analisis rasio keuangan,
meskipun relevansinya tentu bersifat sangat subyektif, tergantung kepada
31
tujuan dan kepentingan masing-masing analisis(Bambang, 2002).Dalam
penelitian ini rasio keuangan yang akan dibahas adalah
a. Rasio Likuiditas
Menunjukkan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka
pendeknya dalam jatuh tempo. Rasio ini dapat memberikan peringatan
kepada pemilik perusahaan mengenai arus kas yang akan
muncul.Untuk mengukur rasio likuiditas diperlukan adanya Rasio
Lancar dan Rasio Tetap (Thomas W. Zhimmerer, Norman M.
Scarborough, 2008). Adapun rasio likuiditas Merupakan Ratio yang
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajian financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka
pendek (short time debt). Rasio ini terbagi menjadi Current Ratio
Quick Ratio, Net- Working Capital, dan Cash Ratio.
Apabila tingkat likuiditas suatu perusahaan semakin meningkat
yang ditandai dengan nilai Current Ratio yang semakin besar, maka
perusahaan tersebut semakin bersifat likuid. Perusahaan yang terlalu
bersifat likuid mengindikasikan bahwa perusahaan kurang efektif
dalam mengelola kas dan aset jangka pendek lainnya karena banyak
modal perusahaan yang menganggur dan tersimpan dalam bentuk tunai
atau setara kas (Ross et al., 2012: 57). Hal ini menyebabkan
perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba, sehingga
investor yang melihat hal itu akan bereaksi negatif terhadap saham
perusahaan yang bersangkutan,kemudian jumlah permintaan saham
32
perusahaan tersebut otomatis akan berkurang dan harga sahamnya juga
ikut menurun.
b. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas (activity asset utilization ratio) menunjukkan
seberapa cepat unsur – unsur aktiva itu dikonversikan menjadi
penjualan ataupun dikas. Semua rasio likuiditas tidak menunjukkan
likuiditas nyata, sebab hanya menunjukkan perbedaan antara aktiva
lancar dan utang lancar, sedangkan rasio aktivitas ini menilai kegiatan
yang mampu mempercepat terciptanya likuiditas. Rasio aktivitas ini
meliputi Account receivable ratio, Inventory Ratio, Total Aset Turn
Over, Average Collection Periode, dan Day’s Sales in Inventory.
c. Nilai Pasar
Nilai Pasar maksudnya adalah nilai pasar saham biasa yang aa
dalam perusahaan.Rasio nilai pasar meliputi earning per share,book
value, dan dividen ratio, dividend yield, dividend per share, dividend
payout ratio, price earning ratio dan price book value.
Dalam penelitian ini tidak semua kelompok rasio keuangan
digunakan untuk menganalisis. Adapun rasio keuangan perusahaan yang
digunakan adalah :
1) Book Value
Menurut Tryfino (2009:9) mengatakan bahwa Book Value (BV)
adalah nilai atau harga buku per lembar dari suatu saham yang
33
diterbitkan. Book Value yang diterbitkan pada dasarnya mewakili
jumlah aset atau ekuitas yang dimiliki perusahaan tersebut.
Mengetahui book value dari suatu saham bukan saja penting untuk
mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham. Hal ini
juga penting untuk digunakan sebagai tolak ukur dalam
menentukan wajar atau tidaknya harga saham di pasar (market
value). Sedangkan menurut Sihombing (2008:93) mengatakan
bahwa Book Value (BV) atau Nilai Buku suatu perusahaan
merupakan modal bagi pemegang saham (shareholder’s equity).
Modal pemegang saham yang merupakan jumlah aset-aset
perusahaan (company’s assets) dikurangi dengan kewajiban.Book
Value atau nilai buku adalah aset/kekayaan bersih yang dimiliki
perusahaan. Cara menghitung nilai buku perusahaan adalah total
aset perusahaan dikurangi seluruh utangnya. Dengan kata lain, nilai
buku adalah nilai apabila perusahaan tersebut dijual oleh pemegang
saham dengan mengandaikan apabila seluruh hutang telah dilunasi.
Sehingga Dapat disimpulkan bahwa Book Value dalam konteks
analisis fundamental merupakan nilai buku per lembar saham yang
bisa dikatakan sebagai aset juga oleh modal pemegang saham yang
berasal dari selisih antara jumlah aset perusahaan dikurangi dengan
berbagai liabilitas atau hutangnya. Sehingga nilai buku bisa
digunakan sebagai tolak ukur wajar atau tidaknya harga saham di
pasar saham.
34
2) Current Ratio
Current Ratio adalah rasio likuiditas yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk menutup kewajiban lancarnya
menggunakan aset lancar yang dimiliki. Menurut Brigham (2012:
134) Current ratio merupakan salah satu rasio likuiditas yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
melunasi hutang atau kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva
lancar yang dimilikinya. Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva
lancar dengan hutang jangka pendeknya.
Rasio ini sering disebut dengan rasio modal kerja yang
menunjukkan jumlah aktiva lancar yang tersedia yang dimiliki
perusahaan untuk merespon segala kebutuhan bisnis dan
meneruskan kegiatan bisnis hariannya. Menurut Tita deitiana
(2013) kriteria suatu perusahaan yang mempunyai posisi
keuangan kuat adalah yang mampu memenuhi kewajiban
keuangan kepada pihak luar secara tepat waktu dan mampu
menjaga kondisi modal kerja yang cukup serta mampu
membayar bunga dan kewajiban dividen yang harus dibayarkan,
dan menjaga posisi kredit utang yang aman. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin baik current ratio nya maka akan
semakin likuid perusahaan tersebut, sehingga dapat menambah
minat masyarakat untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
35
Dan akan berdampak positif pada harga saham. Current
ratiomemang sangat berguna untuk mengukur likuiditas
perusahaan, akan tetapi dapat menjebak. Hal ini dikarenakan
current ratio yang tinggi dapat disebabkan oleh adanya piutang
yang tidak tertagih atau persediaan yang tidak terjual, yang tentu
saja tidak dapat dipakai untuk membayar utang. Untuk menguji
apakah alat bayar tersebut benar-benar likuid (benar-benar dapat
digunakan untuk membayar utangnya), maka alat bayar yang
kurang atau tidak likuid harus dikeluarkan dari total aktiva lancar.
Alat bayar yang kurang likuid ini misalnya persediaan dan pos-pos
yang analog dengan persediaan (Dwi dan Rifka, 2008:85).Rasio
CurrentAssets dapat dihitung dengan rumus :
3) Earning Per Share (EPS)
Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013)
Earning Per Share (EPS) digunakan untuk mengukur keberhasilan
manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik
perusahaan. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya maka
semakin profitable dan menarik investasi pada perusahaan tersebut.
Hal ini akan memberikan efek positif pada harga saham. Pada
Current Ratio =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 x100%
100%
Current Ratio =
Current Asset
Current Liabilities x100%
36
umumnya, perusahaan yang stabil memperlihatkan stabilitas
pertumbuhan Earning Per Share (EPS) setiap triwulan dan
berfluktuatif jika sebaliknya. Menurut Oktaviani, Pramita R(2017)
Informasi Earning Per Share (EPS) atau laba per lembar saham
menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan
bagi semua pemegang saham perusahaan. Laba per lembar saham
dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Laba
per lembar saham juga merupakan salah satu cara untuk mengukur
keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham
dalam perusahaan.
Earning Per Share (EPS) merupakan indikator yang paling
sering diperhitungkan oleh para investor sebelum mengambil
keputusan berinvestasi karena semua hasil yang dapat tercapai
oleh perusahaan dapat memberikan dampak secara langsung
terhadap jumlah keuntungan yang didapat sesuai dengan jumlah
saham yang dimiliki (P. D. Aristya Dewi dan I.G.N.A. Suaryana,
2013). Sedangkan menurut (Hanum, 2009) rasio Earning Per
Share (EPS) merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan
jumlah uang yang dihasilkan dari setiap lembar saham biasa. Jika
jumlah uang yang dihasilkan perusahaan meningkat maka nilai
perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham akan meningkat
pula. Earning Per Share dapat dihitung dengan rumus :
Earning Per Share =
𝐸𝐴𝑇−𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
37
4) Price Book Value
Rasio Price to Book Value (PBV) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap
nilai bukunya (Najmiyah et.al., 2014). PBV juga menunjukkan
seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan
relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Jika nilai buku
suatu perusahaan meningkat maka nilai perusahaan yang
ditunjukkan dengan harga saham akan meningkat pula.Menurut
Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013)
Nilai PBV yang baik adalah lebih dari satu, yang artinya
harga saham yang dijual di pasaran lebih tinggi dari nilai yang
diterbitkan perusahaan. Semakin tinhggi nilai PBV akan
menyebabkan peningkatan terhadap harga saham. Hal ini
dikarenakan harga jual saham sebuah perusahaan yang terus
meningkat dibanding dengan nilai bukunya. Apabila nilai jual
suatu saham di pasar terus mengalami peningkatan, maka banyak
investor yang akan tertarik untuk membeli saham tersebut, terkait
dengan capital gain yang bisa didapatkan saat melakukan penjualan
saham tersebut. Meningkatnya permintaan terhadap saham sebuah
perusahaan, akan menyebabkan peningkatan terhadap harga saham
tersebut. Price Book Value dapat diukur dengan :
Price Book Value = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
38
5) Price Earning Ratio
Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) Price
earning ratio digunakan untuk mengukur harga saham yang
dibayarkan oleh investor dibandingkan dengan laba per saham.
Semakin rendah PER menunjukkan semakin besar laba per saham
yang dapat diperoleh dibandingkan dengan harga saham yang
dibayarkan. Pada dasarnya PER memberikan indikasi tentang
jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada
tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu
periode tertentu (Halim, 2005:27). Price Earning Ratio dapat
dihitung dengan rumus :
6) Total Asset Turn over
Total Assets Turn over, rasio ini menunjukkan efektivitas
penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan
penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih
yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam
bentuk harta perusahaan. Total Assets Turn over (TATO)
merupakan salah satu bentuk dari rasio aktivitas, yang
digunakan untukmengukur kemampuan dana yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode
Price Earning Ratio = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
39
atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk
menghasilkan revenue. Menurut Suwahyono, Rajio dan Oetomo,
(2006) rasio perputaran total aktiva mengukur aktivitas aktiva dan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan
melalui penggunaan aktiva tersebut.
Menurut temuan penelitian yang dilakukan Rowe dan
Jungsun (2010) total asset turn over mempengaruhi harga saham
secara positif. Total assets turn over merupakan perbandingan
antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio
ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam
satu periode tertentu. Total assets turn over merupakan rasio yang
menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva
perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu
(Kasmir, 2008).Total Assets Turn Over dapat dihitung dengan
rumus :
B. Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Hubungan
1. Pengaruh Book Value terhadap Harga Saham.
Book Value (BV). Tryfino (2009:9) mengatakan bahwa Book
Value (BV) adalah nilai/harga buku per lembar dari suatu saham yang
Total Asset Turn Over : 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
40
diterbitkan. Book Value per lembar saham yang diterbitkan pada dasarnya
mewakili jumlah aset/ekuitas yang dimiliki perusahaan tersebut.
Mengetahui book value dari suatu saham bukan saja penting untuk
mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham. Ini juga penting
untuk digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan wajar atau
tidaknya harga saham di pasar (market value).
Menurut Ika Hermawati (2008) dengan judul Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Agro industri Yang
Terdaftar Pada Indeks LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa hubungan antara Book Value berpengaruh positif
terhadap harga saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Book
Value berpengaruh positif terhadap Harga Saham.
2. Pengaruh Current Ratio terhadap Harga Saham.
Penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan Brigham
(2012: 150) bahwa Harga Saham kemungkinan akan tinggi sesuai yang
diperkirakan jika nilai dari rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen
utang dan rasio profitabilitas terlihat baik dan kondisi tersebut berjalan
terus secara stabil. Current Ratio merupakan rasio likuditas yang
membandingkan aset lancar dengan utang lancar. Jika Current Ratio baik
maka kemampuan perusahaan akan semakin baik dalam mencukupi
hutang jangka pendeknya dan terhindar dari masalah likuiditas. Hal itulah
yang akhirnya membuat investor tertarik dan berakibat pada naiknya
Harga Saham.
41
Menurut Hantono (2016) tentang Pengaruh ukuran perusahaan,
total hutang, Current Ratio, terhadap kinerja keuangan dan harga saham.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh
positif terhadap harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Current Ratio berpengaruh positif terhadap Harga Saham.
3. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham.
Earning per share adalah rasio antara laba bersih setelah pajak
dengan jumlah lembar saham (Tjiptono Darmadji dan Hendy M
Fakhuddin, 2006). Menurut Munawir (2004) laba perlembar saham
digunakan sebagai indikator laba yang diperhatikan oleh investor yang
merupakan angka dasar yang diperlukan. Para pemegang saham biasa dan
calon investor sangat tertarik pada EPS yang tinggi karena saham dengan
EPS yang tinggi merupakan tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan.
Menurut Mursidah Nurfadillah (2011) tentang Analisis Pengaruh
Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity terhadap
Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif terhadap harga
saham.
4. Pengaruh Price Book Value terhadap Harga Saham.
Menurut Tryfino (2009:9) Price to Book Value (PBV) adalah
perhitungan atau perbandingan antara market value dengan book value
42
suatu saham. Rasio ini berfungsi untuk melengkapi analisis book value.
Jika pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per
lembar dari nilai saham, pada rasio PBV investor dapat mengetahui
langsung sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book
value-nya.
Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang Pengaruh
ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa Price Book Value berpengaruh
positif terhadap harga saham
5. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Harga Saham.
Menurut Tryfino (2009:12) Price Earning Ratio (PER) adalah rasio
yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian modal yang
diinvestasikan pada suatu saham. Atau, menghitung kemampuan suatu
saham dalam mennghasilkan laba. Tujuan dari metode ini adalah untuk
memprediksi kapan atau berapa kali laba yang dihasilkan perusahaan
dibandingkan dengan harga sahamnya pada periode tertentu. Semakin
kecil PER suatu saham akan semakin baik. Logikanya tingkat
pengembalian investasi di saham tersebut akan semakin cepat karena EPS
yang dihasilkan semakin besar.
Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) tentang
Pengaruh ROA, DER, EPS, PER, DAN PBV terhadap Harga Saham.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Price Earning Ratio tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
43
6. Pengaruh Total Asset Turn Over terhadap Harga Saham.
Menurut Suwahyono, Rajio dan Oetomo, (2006) rasio
perputaran total aktiva mengukur aktivitas aktiva dan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan
aktiva tersebut.
Menurut Ummu Sulaemah (2006) yang meneliti tentang Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang
Tercatat Di Bursa Efek Jakarta dengan diproyeksikan oleh total asset turn
over terhadap harga saham perusahaan LQ45, yang mana hasilnya
membuktikan bahwa rasio aktivitas yang diukur melalui total asset turn
over berpengaruh positif terhadap harga saham.
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Penulis Variabel Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
1 Ika Hermawati (2008)
“Pengaruh Rasio
Keuangan Terhadap
Harga Saham
Perusahaan Agro
industri Yang Terdaftar
Pada Indeks LQ45 Di
Bursa Efek Indonesia”
Variabel
Dependen :
Harga Saham
Variabel
Independen :
EPS, ROA, BV,
OPM, ROE,
DER
Regresi
Linear
Berganda
Signifikan :
EPS, ROA, BV,
OPM, ROE,
Tidak Signifikan :
DER
44
2 Herry Setiawan, Inge
Lengga Sari Munthe,
Asmaul Husna (2015)
“Pengaruh Return On
Asset (ROA), Return
On Equity (ROE), Book
Value (BV), Operating
Profit Margin (OPM)
Dan Debt To Equity
Ratio (DER) Terhadap
Harga Saham
Perusahaan Sektor
Perkebunan Yang
Terdaftar Di Bei
Periode 2011 – 2015”
Variabel
Dependen :
Harga Saham
Variabel
Independen :
ROA, ROE, BV,
OPM, DER
Regresi
Linear
Berganda
Signifikan : Return
On Assets (ROA) ,
Book Value (BV) ,
Operating Profit
Margin (OPM) ,
Debt Equity Ratio
(DER)
Tidak Signifikan :
Return On Equity
(ROE)
3 Hantono (2016)
“Pengaruh ukuran
perusahaan, total
hutang, current ratio,
terhadap kinerja
keuangan dan harga
saham”
Variabel
Dependen :
Harga Saham
Kinerja
Keuangan
Variabel
Independen :
ukuran
perusahaan, total
hutang, current
ratio
Regresi
Linear
Berganda
Signifikan :
ukuran perusahaan,
total hutang, current
ratio
4 Nerissa Arviana &
Narumi Lapoliwa
Variabel
Dependen :
Regresi
Linier
Signifikan :
DER, EPS, PBV
45
(2013)
“Pengaruh ROA, DER,
EPS, PER, DAN PBV
terhadap Harga Saham”
Harga Saham
Variabel
Independen :
ROA, DER,
EPS, PER, DAN
PBV
Berganda
Tidak Signifikan :
ROA, PER
5 Rowland Bismark
Fernando Pasaribu
(2008)
“Pengaruh Variabel
Fundamental Terhadap
Harga Saham
Perusahaan Go Public
Di BEI”
Variabel
Dependen :
Harga Saham
Variabel
Independen :
Leverage,
Likuiditas,
Profitabilitas,
Regresi
Linier
Berganda
Secara simultan dan
parsial,
pertumbuhan,
Profitabilitas, posisi
Leverage, Likuiditas,
dan efisiensi
perusahaan
berpengaruh
signifikan terhadap
Harga saham
6 Mursidah Nurfadillah
(2011)
“Analisis Pengaruh
Earning Per Share, Debt
To Equity Ratio Dan
Return On Equity
terhadap Harga Saham
PT Unilever Indonesia
Tbk”
Variabel
Dependen :
Harga Saham
Variabel
Independen :
EPS, ROE, DER
Regresi
Linier
Bergand
a
Signifikan :
EPS, ROE
Tidak Signifikan :
DER
7 Edi Subiyantoro,
Fransisca Andreani
(2003)
“Analisis Faktor-Faktor
Variabel
Dependen :
Harga Saham
Regresi
Linear
Berganda
Signifikan : Book
Value, Equity Per
Share Return On
Equity.
46
Yang Mempengaruhi
Harga Saham (Kasus
Perusahaan Jasa
Perhotelan Yang
Terdaftar Di Pasar
Modal Indonesia)”
Variabel
Independen :
Return On Asset
Debt To Equity
Ratio, Stock
Return, Market
Risk, Return On
The Market
index
Book Value,
Equity Per Share
Return On
Equity.
Tidak Signifikan :
Return On Asset
Debt To Equity
Ratio, Stock Return,
Market Risk, Return
On The Market
index
8 Isti Faila dan Djawoto
(2017)
“Pengaruh ROI, ROE,
TATO Dan PER
Terhadap Harga Saham
Pada Perusahaan
Telekomunikasi
Variabel
Dependen :
Harga Saham
Variabel
Independen :
price earning
ratio, return on
investment,
return on equity,
, total asset turn
over
Regresi
Linier
Berganda.
Signifikan : return
on investment,
return on equity, ,
total asset turn
over
tidak signifikan :
price earning ratio
9 Ummu Sulaemah
(2006)
Variabel
Dependen :
Regresi
Linier Signifikan : CR,
TATO, DER, dan
47
“Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap
Harga Saham Pada
Perusahaan Farmasi
Yang Tercatat Di
Bursa Efek Jakarta
“
Harga Saham
Variabel
Independen :
CR, TATO,
DER, dan ROE
Berganda ROE
10 Dr. Nandan Velankar
, Ankita Chandani &
Amanpreet Kaur
Ahuja (2017)
“Impact Of EPS &
DPS On Stock Price
: A Study Of
Selected Public
Sector Banks Of
India “
Variabel
Dependen :
Harga Saham
Variabel
Independen :
EPS & DPS
Regresi
Linier
Berganda
Signifikan :
EPS & DPS
48
D. Kerangka Pemikiran
Skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiraan
Uji F
Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen :
Harga Saham
Variabel Independen :
Book Value
Current Ratio
Earning Per Share
Price Book Value
Price Earning Ratio
TATO
Model Estimasi Data Panel
Common Effect
Uji Chow Uji Hausman
Fixed Effect Random Effect
Model Yang Terpilih
Normalita
s
Uji Asumsi Klasik
Multikolinieritas Autokorelasi Heterokedastisitas
Uji T Adjusted R square
Interprestasi
49
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran mengenai pengaruh book value,
current ratio, earning per share, price book value, price earning ratio dan
TATO terhadap harga saham, maka hipotesis yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hipotesis Uji Signifikansi Secara Simultan:
H0 : Book Value, Curent Ratio, Earning per Share, Price Book Value,
Price Earning Ratio, dan TATO tidak berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap variabel dependen Harga Saham.
H1 : Book Value, Curent Ratio, Earning per Share, Price Book Value,
Price Earning Ratio, dan TATO berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap variabel dependen Harga Saham.
2. Hipotesis Uji Signifikansi Secara Parsial:
a. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Book Value
terhadap Harga Saham.
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara Book Value terhadap
Harga Saham.
b. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio
terhadap Harga Saham.
H2 : terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio terhadap
Harga Saham.
50
c. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share
terhadap Harga Saham.
H3 : terdapat pengaruh yang signifikan antara Earning Per Share
terhadap Harga Saham.
d. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Book Value
terhadap Harga Saham.
H4 : terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Book Value
terhadap Harga Saham.
e. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio
terhadap Harga Saham.
H5: terdapat pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio
terhadap Harga Saham.
f. H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara TATO terhadap
Harga Saham.
H6: terdapat pengaruh yang signifikan antara TATO terhadap Harga
Saham.
51
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data-data yang didapat
melalui studi kepustakaan dan data dari internet (data sekunder) dimana ruang
lingkup penelitian ini tentang harga saham dan rasio keuangan yaitu book
value, current ratio, earning per share, price book value, price earning ratio
dan Total Assets Turnover pada periode 2014 - 2017. Jenis penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder yang digunakan ialah
data panel.
Adapun yang menjadi variabel dependen dari penelitian ini adalah
harga saham dengan variabel independennya adalah book value, current ratio,
earning per share, price book value, price earning ratio dan Total Assets
Turnover. Keenam rasio keuangan tersebut, dijadikan peneliti sebagai variabel
independen dikarenakan hal ini mudah dimengerti karena indicator tersebut
merupakan indicator yang sering diuji pada penelitian sebelum ini dan
digunakan sebagai acuan dalam berinvestasi oleh investor
Tabel 3.1
Variabel, Simbol, dan Satuan Data
Variabel Simbol Satuan
Harga Saham Y Rupiah
Book Value X1 Rupiah
Current Ratio X2 Persen
Earning Per Share X3 Rupiah
52
Price Book Value X4 Persen
Price Earning Ratio X5 Persen
Total Assets Turnover X6 Persen
B. Metode Penentuan Sampel
Menurut Haryadi Sarjono (2010:21), populasi diartikan seluruh
karateristik yang menjadi objek penelitian, dimana karateristik tersebut
berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi
pusat perhatian bagi peneliti. Sementara sampel merupakan bagian dari
populasi yang dipercaya dapat mewakili karateristik populasi secara
keseluruhan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
masuk ke dalam perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang berjumlah 557 perusahaan. Agar hasil penelitian yang dilakukan
terhadap sampel masih bisa dipercaya (dapat mewakili karateristik populasi),
pemilihan sampel yang dilakukan harus tepat. Pengambilan sampel dalam
penilitian ini menggunakan purposive sampling. Bertujuan karena metode
purposive sampling adalah untuk menghindari adanya ambiguitas dan
representatif sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Sampel yang diambil
harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria – kriteria yang harus dipenuhi
adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Go Public yang terlist di Bursa Efek Indonesia.
2. Perusahaan Go Public yang memiliki harga saham yang diatas 1000 rupiah
setiap tahunnya.
53
3. Perusahaan Go Public yang memiliki laporan keuangan lengkap dari tahun
2014 – 2017.
4. Perusahaan Go Public yang tidak mengalami kerugian atau nilai minus (-)
pada laporan keuangannya.
Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan
ditampilkan dalam tabel. Berikut tabel yang ditampilkan:
Tabel 3.2
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria
1. Perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2014 sampai dengan tahun
2017
2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan
keuangan 2014 sampai dengan 2017 dengan rasio
keuangan yang tersedia dan lengkap.
3. Perusahaan yang tidak terdapat nilai minus pada
rasio keuangan dan total asset dalam jangka waktu 4
tahun dari 2014 sampai 2017
4. Perusahaan yang memiliki harga saham diatas 1000
rupiah dalam periode 2014 – 2017
5. Total sampel penelitian selama periode 2014 – 2017
54
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 2002). Data tersebut berupa laporan
keuangan periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2017. Data tersebut
diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia di http://www.idx.co.id.Selain
itu juga dilakukan penelusuran berbagai jurnal, karya ilmiah, artikel dan
berbagi buku referensi sebagai sumber data dan acuan dalam penelitian ini.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dan didapatkan dengan cara:
1. Metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat,
mengkaji data sekunder secara tidak langsung melalui media perantara
yang berupa annual report dari seluruh perusahaan Go Public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2014 sampai dengan 2017.
2. Metode studi pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka, ekpslorasi
dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti jurnal, karya ilmiah, artikel
dan sumber – sumber lain yang berkaitan dengan penelitian Harga Saham
dan Rasio Keuangan. Hal ini disebabkan kepustakaan adalah bahan utama
dalam penelitian data sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002).
D. Metode Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
55
Menurut Sugiyono (2007:29) statistik deskriptif adalah statistik
yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran obyek
yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Pada statistik deskriptif ini, akan dikemukakan cara – cara penyajian data,
dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun
batang; diagram lingkaran; pictogram; penjelasan kelompok melalui
modus, median, mean dan variasi kelompok melalui rentang dan
simpangan baku.
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata – rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum dan minimum (Ghozali, 2011).
2. Analisis Regresi Data Panel
Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel (pooled
data). Data panel merupakan jenis data gabungan antara data runtut waktu
(time series) dengan data seksi silang (cross section). Oleh karena itu, data
panel memiliki gabungan karakteristik kedua jenis data, yaitu terdiri dari
atas beberapa objek dan meliputi beberapa periode waktu (Winarno,
2011).Uji regresi data panel dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui hubungan antara 5 variabel independen, yaitu Book
Value,Current Ratio, Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning
Ratio, TATO(Total Assets Turnover) terhadap variabel dependen Harga
Saham.
56
Maka model regresi panel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Dimana:
Y = Harga Saham
X1 = Book Value (BV)
X2 = Current Ratio (CR)
X3 = Earning Per Share (EPS)
X4 = Price Book Value (PBV)
X5 = Price Earning Ratio (PER)
X6 = Total Asset Turn Over (TATO)
β(1..5)= Koefisien regresi masing-masing variabel independen
I = Perusahaan
T = Waktu
e = Error term
Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan software
Eviews 8.0 untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen melalui data panel.Eviews adalah program komputer
yang digunakan untuk mengolah data statistik dan ekonometrik.
Penggunaan software ini dirasa tepat mengingat analisis dengan data panel
sudah disediakan Eviews sejak versi awal dan selama ini sudah menjadi
salah satu keunggulan program Eviews dibanding program – program
Yit = α + β1X1it + β2X2it + β3X3it + β4X4it + β5X5it + β5X6it + e
57
statistik lainnya.Software microsoft ini juga dipakai untuk mempermudah
pengolahan data seperti pembuatan grafik, tabel dan lain – lain (Winarno,
2011). Menurut Widarjono (2009:231) ada beberapa pendekatan yang
dapat digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan menggunakan
data panel, antara lain:
a. Model Common Effect
Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel
adalah hanya dengan mengkombinasikan data time series dan cross
section. Dengan hanya menggabungkan data tesebut tanpa melihat
perbedaan antar waktu dan individu maka kita bisa menggunakan
metode OLS untuk mengestimasi model data panel. Metode ini dikenal
dengan estimasi Common Effect. Dalam pendekatan ini tidak
memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Diasumsikan bahwa
perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu.
Model persamaannya adalah sebagai berikut (Widarjono,
2013:355) Dimana :
Yit : Variabel dependen
X1 : Variabel independen 1
X2 : Variabel independen 2
i : Cross section
t : Time series
Yit = Yit = β0 + β1In X1it + β2 In X2it + eit
58
b. Model Fixed Effect
Model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel
dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya
perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect didasarkan pada adanya
perbedaan intersep. Disamping itu, model ini juga mengasumsikan
bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu.
Bentuk persamaan dalam model Fixed Effect adalah sebagai berikut
(Widarjono, 2013:356-357): Dimana :
i : 1,2,...,n
t : 1,2,...,t
D : Dummy
c. Model Random Effect
Model random effect merupakan metode estimasi model regresi
data panel dengan menggunakan asumsi slope konstan dan intersep
berbeda antar waktu dan antar individu. Model ini juga sering disebut
model komponen error (error component model). Metode yang tepat
digunakan untuk mengestimasi random effect adalah Generalized
Least Square (GLS) sebagai estimatornya karena dapat meningkatkan
efisiensi dari estimasi Least Square (Widarjono, 2009:235-237).
Berikut adalah persamaan Random Effect:
Yit = β0 + β1In X1it + β2 In X2it + β3 D1+ β4 D2+ ... + eit
𝑙𝑛𝑌𝑖𝑡=𝛽0+μ𝑖+𝛽1𝑙𝑛𝑋1𝑖𝑡+𝛽2𝑙𝑛𝑋2𝑖𝑡+𝑒
𝑖𝑡𝛽0+μ𝑖+𝛽1𝑙𝑛𝑋1𝑖𝑡+𝛽2𝑙𝑛𝑋2𝑖𝑡+(𝑒𝑖𝑡+μ
𝑖) 𝛽0+μ𝑖+𝛽1𝑙𝑛𝑋1𝑖𝑡+𝛽2𝑙𝑛𝑋2𝑖𝑡+𝑣𝑖𝑡
59
3. Tahap Analisis Regresi Data Panel
Untuk mendapatkan analisis regresi data panel yang terbaik antara
model common, fixed atau random effect, maka dilakukan teknikpemilihan
model. Untuk memilih model yang paling tepat untuk mengolah data
panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, diantaranya:
a. Uji Chow
Menurut Iqbal (2015) uji chow dilakukan untuk
membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara
common effect dan fixed effect.
Hipotesis dalam uji chow adalah:
H0 : model common effect
H1 : model fixed effect
Jika nilai cross section F > 0,05 (ditentukan di awal sebagai tingkat
signifikansi atau alpha) maka model yang terpilih adalah common
effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang terpilih adalah fixed effect
(Iqbal, 2015).
b. Uji Hausman
Hausman telah mengembangkan suatu uji statistik untuk
memilih apakah menggunakan model fixed effect atau random effect
(Widarjono, 2013:364). Hipotesis Uji Hausmanadalah:
60
H0 : model random effect
H1 : model fixed effect
Menurut Iqbal (2015) cukup perhatikan nilai probabilitas
(Prob.) cross section random. Jika nilainya > 0,05 maka model yang
terpilih adalah random effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang
terpilih adalah fixed effect.
4. Uji Dasar Asumsi Klasik
Menurut Widarjono (2009:101), dalam melakukan analisis regresi
berganda harus memenuhi beberapa persyaratan dan berhasil melewati
serangkaian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas,
multikolinearitas, heteroskedastisitan dan uji autokorelasi. Untuk
mengidentifikasi pemenuhan asumsi klasik, maka penelitian ini akan
melakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji
multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Berikut ini
pengujian asumsi klasik pada penelitian ini (Widardjono, 2013):
a. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau
tidaknya suatu distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah
untuk membandingkan antara data yang kita miliki dan data
berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang
sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi hal penting karena salah
satu syarat pengujian parametic – test (uji parametik) adalah data harus
memiliki distribusi normal (Haryadi Sarjono, 2010:53). Apabila
61
normalitas tidak pada umumnya disebabkan karena terdapat nilai
ekstrem pada data yang diambil.Nilai ekstrem ini dapat terjadi karena
adanya kesalahan dalam pengambilan sampel, bahkan karena
kesalahan dalam melakukan input data atau memang karena
karakteristik data tersebut sangat jauh dari rata – rata (Suliyanto,
2011:69). Untuk menguji normalitas suatu model, dibangun sebuah
desain hipotesis sebagai berikut:
H0 : data berdistribusi normal
H1 : data tidak berdistribusi normal
Menurut Ghozali (2016), apabila nilai probabilitas signifikansi
lebih besar dari alpha 0,05, maka H0 diterima atau data berdistribusi
normal. Namun apabila nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari
alpha 0,05 maka H0 ditolak atau data tidak berdistribusi normal.
Menurut Suliyanto (2011:75), normalitas data diketahui dengan
membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan x2 tabel. Jika nilai
Jarque-Bera (JB) < x2 tabel maka nilai residual terstandarisasi
dinyatakan berdistribusi normal.
b. Multikolinieritas
Menurut (Haryadi Sarjono, 2010:70)Uji multikolinieritas
bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel bebas
memiliki masalah multikorelasi(gejala multikolinearitas) atau
tidak.Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat
62
rendah yang terjadi pada hubungan diantara variabel bebas.Uji
multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel independen
(variabel bebas lebih dari satu).Menurut Wijaya (2009:119), ada
beberapa cara mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas, sebagai
berikat :
1. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
yang sangat tinggi , tetapi secar individual variabel bebas banyak
yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.
2. Menganalisis korelasi diantara variabel bebas.Jika diantara variabel
bebas ada korelasi yang cukup tinggi (lebih besar daripada 0,90),
hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas.
3. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai VIF (variance –
inflating factor).Jika VIF < 10 tingkat kolinearitas dapat
ditoleransi.
4. Nilai Eigenvalue ssejumlah satu atau lebih variabel bebas yang
mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolieritas.
Uji Multikorelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
mengetahui pada model regresi yang digunakan didapatkan adanya
korelasi terhadap setiap variabel. Dengan nilai Tolerance ≥ 10% dan
VIF ≤ 10 disimpulkan jika data pada model tidak ada multikolinearitas.
c. Autokorelasi
63
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
metode regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
(disturbance term-ed) pada periode t dan kesalahan penganggu pada
periode sebelumnya (t-1).Apabila terjadi korelasi maka hal tersebut
menunjukkan adanya problem autokorelasi.Masalah autokorelasi
sering terjadi pada data time series (data runtun waktu).Sementara itu ,
pada data cross section(crosssectonal), autokorelasi sangat jarang
terjadi sehingga uji autokorelasi tidak wajib dilakukan pada penelitian
yang menggunkan data cross section (penelitian yang dilakukan hanya
dalam kurun waktu tertentu dan biasanya menggunakan kuisioner).Uji
autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson, uji Langrage
Multiplier (LM), uji statistik Q, dan uji Run Test.Uji Autokorelasi yang
paling sering digunakan oleh peneliti uji Durbin-Watson. Untuk
menguji ada atau tidaknya autokorelasi, dibangun sebuah desain
hipotesis sebagai berikut:
H0 : tidak ada autokorelasi
H1 : terdapat autokorelasi
Tabel 3.3
Statistik Durbin-Watson d
Nilai statistik d Hasil
0 < d <𝑑𝐿 Menolak hipotesis nol; ada
autokorelasi positif
𝑑𝐿< d <𝑑𝑈 Daerah keragu-raguan; tidak ada
64
keputusan
𝑑𝑈< d < 4 – 𝑑𝑈 Gagal menolak hipotesis nol; tidak
ada autokorelasi positif/negatif
4 - 𝑑𝑈< d < 4 - 𝑑𝐿 Daerah keragu-raguan; tidak ada
keputusan
4 – 𝑑𝐿< d < 4 Menolak hipotesis nol; ada
autokorelasi negatif
Sumber: Widardjono (2013:141)
d. Heteroskedastisitas
Menurut Wijaya (2009:124), heteroskedastisitas menunjukkan
bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan ke
pengamatan yang lain disebut homokedatisitas. Model regresi yang
baik adalah terjadi homokedastisitas dalam model, atau dengan
perkataan lain tidak terjadi heterokedastisitas. Ada beberapa cara untuk
mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat
scatterplot serta melalui atau menggunakna uji gletjer, uji park, dan uji
white. Untuk menguji ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas
dalam suatu model, dibangun sebuah desain hipotesis sebagai berikut:
H0 : tidak terjadi heteroskedastisitas
H1 : terjadi heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan
Uji White. Uji ini melakukan regresi terhadap nilai hasil log atau
residual yang dikuadratkan dengan variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini, kemudian akan didapat tingkat signifikansi dari
65
setiap variabel independen, variabel independen yang dikuadratkan
dan perkalian antar variabel independen.
5. Uji Signifikansi
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F merupakan uji signifikan simultan yang melihat pengaruh
variabel independen (dalam penelitian iniBook Value, Current Ratio,
Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio, dan TATO
(Total Assets Turnover)) terhadap variabel dependen (Harga
Saham).Uji F berfungsi untuk uji signifikansi model. Uji F dapat
dilakukan dengan membandingkan F hitung dan F tabel.F tabel didapat
dari besarnya α dan df. Besar df ditentukan oleh numerator (k – 1) dan
df untuk denominator (n – k), dimana n adalah jumlah observasi dan k
adalah jumlah variabel termasuk intersep.
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai F hitung > F
tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa variabel
independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.Tetapi jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1
ditolak, yang berarti bahwa variabel independen secara simultan tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Menurut Iqbal
(2015) Apabila nilai prob. F hitung lebih kecil dari tingkat kesalahan
atau error (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan
bahwa model regresi yang diestimasi layak, sedangkan apabila nilai
66
prob. F hitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi tidak layak.
b. Uji Statistik Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:97).Apabila
nilai prob. t hitung (ditunjukkan pada Prob.) lebih kecil dari tingkat
kesalahan (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan
bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikatnya, sedangkan apabila nilai prob. t hitung lebih besar dari
tingkat kesalahan 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya (Iqbal:2015).
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan
seberapa besar proporsi variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh
variasi variabel independen.Koefisien determinasi ini nilainya tidak
pernah menurun jika kita terus menambah variabel independen, artinya
koefisien determinasi akan semakin besar jika kita terus menambah
variabel independen dalam model (Widardjono, 2015:276).
Salah satu persoalan besar penggunaan koefisien R2 dengan
demikian adalah nilai R2 selalu naik ketika menambah variabel
indenpenden dalam model, walaupun penambahan variabel
independen belum tentu mempunyai justifikasi dari teori ekonomi
ataupun logika ekonomi.Para ahli ekonometrika telah mengembangkan
alternatif lain yaitu digunakan R2yang disesuaikan.Menurut
67
(Widardjono, 2015:70). Nilai koefisien determinasi terletak antara 0
dan 1. Semakin angkanya mendekati 1 maka semakin baik garis
regresi karena mampu menjelaskan data aktualnya. Semakin
mendekati angka 0 maka mempunyai garis regresi yang kurang baik.
Tabel 3.4
Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap
Koefisien Determinasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiono (2009)
E. Operasional Variabel Penelitian
Berikut ini dijelaskan mengenai definisi operasional variabel yang
digunakan pada penelitian ini yang terdiri dari variabel dependen dan
independen, yaitu:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Harga Saham.
Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran atau
kekuataan tawar – menawar.Maka apabila semakin banyak orang yang
ingin membeli saham suatu perusahaan, maka harga saham perusahaan
tersebut cenderung naik.Dan apabila sebaliknya, semakin banyak orang
yang ingin menjual saham, maka saham tersebut akan otomatis bergerak
turun (Rusdin, 2008:66).
68
2. Variabel Independen
a. Book Value
Book Value pada dasarnya mewakili jumlah aset/ekuitas yang
dimiliki oleh sebuah perusahaan.Secara normal, book value suatu
perusahaan akan terus naik seiring dengan naiknya kinerja perusahaan
tersebut demikian pula sebaliknya, sehingga book value ini penting
untuk mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham serta
dalam penentuan wajar atau tidaknya harga saham di pasar. Dengan
demikian secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa book value
berpengaruh terhadap harga saham (Tryfino, 2009: 10).Book Value
dapat dihitung dengan :
b. Current Ratio
Current Ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban – kewajiban keuangannya yang harus
segera dibayar dengan hutang lancar. Rasio yang digunakan pada
penelitian ini membandingkan antara aktiva lancar dan kewajiban
lancar (dalam persentase) yang dimiliki masing-masing
perusahaan.Perhitungan rasio ini adalah dengan formulasinya sebagai
berikut (Husnan, 2012:74):
Book Value = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛
CR =𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 x100%
69
c. Earning Per Share
Earning Per Share menunjukkan jumlam pendapatan bersih
yang tersedia untuk pemegang saham biasa yang dibagi dengan jumlah
saham yang beredar. Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa
(2013) Earning Per Share digunakan untuk mengukur keberhasilan
manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan.
Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya maka semakin
profitable dan menarik investasi pada perusahaan tersebut.Adapun
rumus Earning Per Share adalah :
d. Price Book Value
Rasio Price to Book Value (PBV) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai
bukunya (Najmiyah et.al., 2014). Price to Book Value(PBV) juga
menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai
perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.Jika
nilai buku suatu perusahaan meningkat maka nilai perusahaan yang
ditunjukkan dengan harga saham akan meningkat pula.Price Book
Value (PBV) dapat dihitung dengan :
Earning Per Share = 𝐸𝐴𝑇−𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
70
e. Price Earning Ratio
Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) Price
earning ratio digunakan untuk mengukur harga saham yang
dibayarkan oleh investor dibandingkan dengan laba per saham.
Semakin rendah PER menunjukkan semakin besar laba per saham
yang dapat diperoleh dibandingkan dengan harga saham yang
dibayarkan.
f. Total Assets Turn over
Total Assets Turnover rasio ini menunjukkan efektivitas
penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan
penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang
dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk
harta perusahaan.
Price Book Value = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒
Price Earning Ratio = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
𝑃 𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
TATO : 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
71
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
1. Sejarah Pasar Modal Indonesia
Secara historis pasar modal telah hadir jauh sebelum indonesia merdeka,
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda yaitu
tepatnya pada tahun 1912, Pasar modal didirikan untuk kepentingan Kolonial
atau VOC,. Perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan
seperti yang diharapkan, Pada beberapa periode kegiatan pasar modal
mengalami kevakuman yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang
dunia ke I dan 11, Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali
pasar modal pada tahun 1977 dan beberapa tahun kemudian pasar modal
mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang
dikeluarkan pemerintah.
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Harga saham perusahaan manufaktur
Penelitian ini menggunakan 52 perusahaan Go Public sebagai sampel
penelitian.Perusahaan Go Public yang dijadikan sampel penelitian
merupakan perusahaan perusahaan yang telah memenuhi kriteria yang
disusun oleh penulis pada bab sebelumnya.52 perusahaan yang menjadi
sampel penelitian adalah
72
Tabel 4.1
Tabel Penelitian
No. Kode
Perusahaan
Nama Perusahaan
1 AKRA PT AKR Corporindo Tbk
2 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk
3 ASII PT Astra International Tbk
4 AUTO PT Astra Otoparts Tbk
5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk
6 BSSR PT Baramulti Suksessarana Tbk
7 CMNP PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
8 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
9 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
10 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
11 EMTK PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
12 EPMT PT Enseval Putra Megatrading Tbk
13 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk
14 GEMS PT Golden Energy Mines Tbk
15 GGRM PT Gudang Garam Tbk
16 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
17 IBST PT Inti Bangun Sejahtera Tbk
18 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
19 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
20 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
21 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
22 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk
23 JECC PT Jembo Cable Company Tbk
24 JSMR PT Jasa Marga (Persero) Tbk
25 KPIG PT MNC Land Tbk
26 KLBF PT Kalbe Farma Tbk
73
27 LINK PT Link Net Tbk
28 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk
29 MBAP PT Mitrabara Adiperdana Tbk
30 MERK PT Merck Tbk
31 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
32 MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk
33 PGAS PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
34 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
35 PTBA PT Bukit Asam Tbk
36 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
37 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing &
Commerce Tbk
38 SCMA PT Surya Citra Media Tbk
39 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk
40 SILO PT Siloam International Hospitals Tbk
41 STTP PT Siantar Top Tbk
42 SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
43 TBIG PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
44 TCID PT Mandom Indonesia Tbk
45 TGKA PT Tigaraksa Satria Tbk
46 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
47 TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk
48 TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
49 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk
50 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading
Company Tbk
51 UNTR PT United Tractors Tbk
52 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
Sumber : www.idx.com (data diolah)
74
Perkembangan harga saham pada perusahaan Go Public
diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2018 dan 2019.
Tetapi dalam penelitian kali ini hanya akan menggunakan 52
sampel perusahaan setelah melakukan seleksi perusahaan Go Public dari
seluruh perusahaan Go Public yang sudah terlist BEI.Dengan beberapa
kritria sampel yang mempermudah untuk memilih sampel yang bagus
dalam penelitian kali ini antara lain :
Tabel 4.2
Kriteria Sampel Penelitian
No Kriteria Jumlah
1. Perusahaan Go Public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2014 sampai dengan
tahun 2017
557
2. Perusahaan yang
mempublikasikan laporan
keuangan 2014 sampai dengan
2017 dengan rasio keuangan yang
tersedia dan lengkap.
539
3. Perusahaan yang tidak terdapat
nilai minus pada rasio keuangan
dan total asset dalam jangka waktu
4 tahun dari 2014 sampai 2017
191
4. Perusahaan yang memiliki harga
saham diatas 1000 rupiah dalam
periode 2014 – 2017
52
5. Total sampel penelitian selama 208
75
Prospek industri Go Public di Indonesia masih cukup cerah dan
masih sangat diminati oleh para investor. Selama periode penelitian rata
rata perkembangan harga saham ke 52 perusahaan go public yang diteliti
penulis pada tabel berikut :
Tabel 4.3
Harga Saham Perusahaan Go Public
Kode
Perusahaan
Harga Saham
2014 2015 2016 2017
AKRA 7175 6000 6350 6225
AMFG 8400 6300 6650 6025
ASII 7850 6450 8275 8300
AUTO 3730 1620 2050 2060
BRAM 6125 4680 7000 7375
BSSR 1590 1110 1410 2100
CMNP 2960 2435 1790 1540
CPIN 3955 3345 3100 3450
DLTA 390000 5200 5000 4590
DVLA 1560 1290 1790 1960
EMTK 7800 10300 9975 9500
EPMT 2800 3000 3920 2990
FAST 2100 1150 1500 1440
GEMS 2000 1400 2700 2750
GGRM 57800 58350 61750 83800
HMSP 2532 4140 3850 4730
IBST 3000 1900 1850 8100
ICBP 13100 13475 8575 8900
IMPC 5100 9250 1025 1090
INDF 6750 5175 7925 7625
INTP 25000 22325 15400 21950
ITMG 15375 5725 16875 20700
JECC 2350 1350 3500 4700
periode 2014 – 2017
76
JSMR 7050 5225 4320 6400
KPIG 1290 1410 1500 1275
KLBF 1320 1515 1690 1665
LINK 4920 4000 5150 5500
MAPI 5075 3795 5400 6200
MBAP 1310 1115 2090 2900
MERK 160000 6775 9200 8500
MLBI 11950 8200 11750 13675
MNCN 2540 1855 1755 1285
PGAS 6000 2745 2700 1750
PJAA 1775 2025 2020 1320
PTBA 12500 4525 12500 2460
ROTI 1375 1350 1580 1295
SCCO 3950 3725 7275 9000
SCMA 3500 3100 2800 2480
SGRO 2100 1700 1910 2570
SILO 13700 9800 10900 9575
STTP 2880 3015 3190 4360
SMGR 14575 11050 9025 9900
TBIG 5800 9700 5875 4980
TCID 18000 16300 15000 17900
TGKA 2900 2750 3280 2600
TLKM 2865 3105 3980 4440
TOWR 2750 4150 4750 3580
TPIA 3000 3445 20650 6000
TSPC 2865 1750 1970 1800
ULTJ 3720 3945 4570 1295
UNTR 17350 16950 21250 35400
UNVR 35825 36700 41200 55900
Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan (data diolah)
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa setiap tahunnya harga saham pada ke 52
perusahaan Go Public mengalami naik turun namun tidak mengalami
penurunan yang tajam dan pada tahun 2017 mengalami peningkatan pada rata
– ratanya. Hal ini terbilang aman bagi para investor karena tidak terlalu
mengalami penurunan yang menimbulkan kerugian berbagai pihak. Kenaikan
77
cukup tinggi dialami pada tahun 2017 dan 2016 pada perusahaan Gudang
Garam Tbk dibandingkan tahun lainnya. Menurut (Maria, 2014) tinggi
rendahnya harga saham perusahaan di pasar modal ditentukan oleh tinggi
rendahnya permintaan akan saham perusahaan yang bersangkutan. Semakin
besar permintaan dengan asumsi penawaran tetap, maka semakin tinggi harga
saham tersebut. Dan sebaliknya apabila jika penawaran tinggi karena banyak
investor yang menjual saham yang dimilikinya, maka akan menyebabkan
turunnya harga saham. Sehingga bisa dikatakan bahwa tingginya harga saham
Gudang Garam Tbk pada tahun 2017 dikarenakan semakin tinggi juga
permintaan akan saham Gudang Garam Tbk pada tahun 2017.
2. Deskriptif Variabel Penelitian
Suatu analisis deskriftif merupakan suatu metode dimana semua
data yang berhubungan dengan penelitian dikumpulkan dan
dikelompokkan kemudian dilakukan analisis dan sebuah interprestasi
secara obyektif. Analisis dalam penelitian ini menjelaskan perusahaan
mana saja yang memiliki rasio – rasio dan harga saham tertinggi maupun
terendah.
Deskriftif data pada penelitian ini mengenai pengaruh book value,
current ratio, earning per share, price book value, price earning ratio dan
total asset turn over dari hasil perhitungan 52 perusahaan selama periode 4
tahun 2014 sampai dengan 2017.
78
a. Deskripsi Data Rata – rata Harga Saham Perusahaan Go Public Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017
Harga saham merupakan nilai selembar saham pada suatu emiten
atau perusahaan. Pada periode yang singkat, harga suatu saham bisa sangat
berfluktuatif. Oleh karena itu tiap akhir periode penutupan harga saham
merupakan acuan yang tepat dalam membandingkan atau menganilisa
suatu penelitian.
Gambar 4.1
Data Rata – rata Harga Saham Perusahaan Go Public yang
terdaftar di BEI 2014-2017
(Sumber: Data diolah 2017)
Gambar grafik diatas menunjukkan nilai rata – rata Harga saham
perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia yang telah memiliki
2014 2015 2016 2017
10100
7592
8052
9364
H
a
r
g
a
S
a
h
a
m
Periode Tahun
Rata - Rata Harga Saham Ke- 52 Perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI periode 2014 - 2017
79
kualifikasi untuk dijadikan sampel dan bertahan selama periode penelitian
yaitu pada tahun 2014-2017 . Tahun yang memiliki nilai rata - rata harga
saham yang tertinggi adalah pada tahun 2014 dengan rata – rata closing
price sebesar Rp10.100. Dan tahun yang memiliki nilai rata – rata closing
price terendah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp7.592.
Menurut Rahardjo (2010), di pasar sekuritas harga saham dapat
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran terhadap saham di
bursa efek. Adanya kekuatan antara permintaan dan penawaran, harga
saham akan terus menerus bergerak naik turun setiap saat tergantung
kekuatan mana yang lebih besar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tingginya rata – rata closing price saham sebesar Rp10.100 pada tahun
2014 dikarenakan tingginya permintaan saham pada saat itu. Dan
rendahnya rata – rata closing price saham sebesar Rp7.592 pada tahun
2015 disebabkan karena rendahnya permintaan akan saham pada saat itu.
Namun, pada tahun 2016 dan 2017 rata – rata harga saham mengalami
peningkatan sebesar Rp8.052 dan Rp9.364 hal ini membuktikan bahwa
semakin meningkatnya daya tarik saham di mata masyarakat.
b. Deskripsi Data Book Value pada Perusahaan Go Public Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017
Book Value pada dasarnya mewakili jumlah aset/ekuitas yang
dimiliki oleh sebuah perusahaan.Secara normal, book value suatu
perusahaan akan terus naik seiring dengan naiknya kinerja perusahaan
80
tersebut demikian pula sebaliknya, sehingga book value ini penting untuk
mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham serta dalam
penentuan wajar atau tidaknya harga saham di pasar. Dengan demikian
secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa book value berpengaruh
terhadap harga saham (Tryfino, 2009: 10).
Gambar 4.2
Data Rata - rata Book Value pada Perusahaan Go Public Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017
(Sumber: Data diolah 2017)
Pada grafik Gambar menunjukkan rata - rata Book Value
perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
2014 sampai dengan 2017. Nilai rata – rata book value tertinggi yaitu
pada tahun 2014 dimana nilai rata – rata book value sebesar Rp
Series1, 1, 0
Series2, 1, 2014 Series2, 2, 2015 Series2, 3, 2016 Series2, 4, 2017
Rp 3,781,277,307
Rp 3,611,635,385
Rp 2,905,208,077
Rp 3,706,969,038
B
o
o
k
V
a
l
u
e
Periode Tahun
Rata - rata Book Value ke-52 Perusahaan Go Public yang
terdaftar di BEI periode 2014 - 2017
81
3.781.277.308 dan nilai rata – rata book value terendah pada tahun 2016
yaitu sebesar Rp 2.905.208.077.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tingginya nilai rata – rata book
value pada tahun 2014 sebesar Rp 3.781.277.308 membuktikan bahwa
sedang naiknya kinerja perusahaan pada ke 52- perusahaan Go Public
sehingga tiap perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan yang amat baik.
Dan nilai rata – rata book value yang mengalami penurunan pada tahun
2016 yaitu sebesar Rp 2.905.208.077. Dapat disimpulkan bahwa terjadi
penurunan kinerja perusahaan pada ke- 52 perusahaan Go Public. Akan
tetapi, terjadi peningkatan kembali pada tahun 2017 sebesar Rp
3.706.969.038 ini membuktikan bahwa kinerja perusahaan pada ke 52-
perusahaan Go Public kembali pada kondisi baik. Hal ini mempengaruhi
nilai rata – rata harga saham yang juga meningkat pada tahun 2017 sebesar
Rp9.364.
c. Deskripsi Data Current Assets pada Perusahaan Go Public yang
terdaftar di BEI 2014-2017
Menurut Tita deitiana (2013) kriteria suatu perusahaan yang
mempunyai posisi keuangan kuat adalah yang mampu memenuhi
kewajiban keuangan kepada pihak luar secara tepat waktu dan mampu
menjaga kondisi modal kerja yang cukup serta mampu membayar
bunga dan kewajiban dividen yang harus dibayarkan, dan menjaga posisi
kredit utang yang aman. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin
baik current ratio nya maka akan semakin likuid perusahaan tersebut,
82
sehingga dapat menambah minat masyarakat untuk berinvestasi pada
perusahaan tersebut. Dan akan berdampak positif pada harga saham.
Gambar 4.3
Data Rata – rata Current Assets pada Perusahaan Go Public yang
terdaftar di BEI 2014-2017
(Sumber: Data diolah 2017)
Pada grafik Gambar 4.3 menunjukkan nilai rata – rata Current
Ratio perusahaan Go Public pada Bursa Efek Indonesia dari periode
tahun 2014 sampai dengan 2017. Nilai rata - rata Current Ratio
tertinggi adalah pada tahun 2017 sebesar 262% dan Nilai rata - rata
Current Ratio terendah adalah pada tahun 2014 sebesar 233%.
Pada grafik diatas bisa dilihat bahwa setiap tahunnya nilai rata-
rata Current ratio mengalami peningkatan. Hal ini bisa dikatakan
bahwa ke – 52 perusahaan Go Public selalu mengalami peningkatan
2014 2015 2016 2017
233 248 255 262 C
u
r
r
e
n
t
R
a
t
i
o
Periode Tahun
Rata - rata Current Ratio ke-52 Perusahaan Go
Public yang terdaftar di BEI periode 2014 - 2017
83
dalam memenuhi kewajiban keuangan kepada pihak luar. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa keadaan ke – 52 perusahaan Go Public
dalam kondisi likuid. Dimana juga dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan yang sama pada harga saham pada tahun 2017 sebesar
Rp9.364.
d. Deskripsi Data Earning Per Share pada Perusahaan Go Public
yang terdaftar di BEI Tahun 2014 – 2017
Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) Earning Per
Share (EPS) digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam
mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. Semakin besar
tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per
lembar saham bagi pemiliknya maka semakin profitable dan menarik
investasi pada perusahaan tersebut. Hal ini akan memberikan efek positif
pada harga saham.
Gambar 4.4
Data Rata –rata Earning Per Share pada Perusahaan Go Public
yang terdaftar di BEI Tahun 2014 – 2017
2014 2015 2016 2017
2,141,791,923
1,398,700,769
1,041,560,000
1,009,066,153
Periode Tahun
Rata - rata Earning Per Share ke-52 Perusahaan Go Public
yang terdaftar di BEI periode 2014 - 2017
84
(Sumber: Data diolah 2017)
Grafik ini menunjukkan nilai rata-rata Earning Per Share ke-
52 perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia dari masing-masing
tahun pada periode 2014 sampai dengan 2017 yang memiliki
kualifikasi untuk dijadikan sampel. Nilai rata-rata Earning Per Share
tertinggi adalah pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp 2.141.791.923 dan
nilai rata-rata Earning Per Share terendah adalah pada tahun 2017
yaitu sebesar Rp 1.009.066.154.
Pada grafik dapat dilihat bahwa pencapaian nilai tertinggi rata-
rata earning per share yaitu pada tahun 2014. Sehingga bisa dikatakan
bahwa pada tahun 2014 ke-52 perusahaan Go Public sedang dalam
kondisi profitable dan dapat menarik investasi pada perusahaan
tersebut.
e. Deskripsi Data Price Book Value pada Perusahaan Go Public Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017
Menurut Nerissa Arviana & Narumi Lapoliwa (2013) nilai
Price Book Value yang baik adalah lebih dari satu, yang artinya
harga saham yang dijual di pasaran lebih tinggi dari nilai yang
diterbitkan perusahaan. Semakin tinggi nilai Price Book Value
akan menciptakan nilai perusahaan yang relatif besar juga terhadap
jumlah modal yang diinvestasikan sehingga akan menyebabkan
peningkatan juga terhadap harga saham.
85
Gambar 4.5
Data Rata-rata Price Book Value pada Perusahaan Go Public Di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017
(Sumber: Data diolah 2017)
Grafik ini menunjukkan nilai rata-rata Price Book Value pada
ke-52 perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia pada periode
tahun 2014 sampai dengan 2017 yang memiliki kualifikasi untuk
dijadikan sampel dan bertahan selama periode penelitian. Nilai rata –
rata Price Book Value tertinggi adalah pada tahun 2016 sebesar
10040% dan nilai rata – rata Price Book Value terendah yaitu pada
tahun 2015 sebesar 510%.
Pada grafik diatas dinyatakan bahwa nilai rata- rata price book
value tertinggi adalah pada tahun 2016 yaitu sebesar 100340%
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016 nilai perusahaan
dapat dikatakan relatif besar sehingga akan menarik investor untuk
2014 2015 2016 2017
657 510
10040
549
P
r
i
c
e
B
o
o
k
V
a
l
u
e
Periode Tahun
Rata - rata Price Book Value ke-52 Perusahaan Go
Public yang terdaftar di BEI periode 2014 - 2017
86
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut dan menyebabkan
peningkatan juga terhadap harga saham.
f. Deskripsi Data Price Earning Ratio pada Perusahaan Go Publik
yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017
Menurut (Hasdi Suryadi, 2014) bahwa Price Earning Ratio akan
menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga
perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang
diterima. Semakin rendah Price Earning Ratio menunjukkan semakin
besar laba per saham yang dapat diperoleh dibandingkan dengan harga
saham yang dibayarkan. Perkembangan rata-rata price earning ratio
dapat dilihat pada gambar 4.6.
Gambar 4.6
Data Rata – rata Price Earning Ratio pada Perusahaan Go Publik
yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017
(Sumber: Data diolah 2017)
2014 2015 2016 2017
3558 3238
37306
15152
P
r
i
c
e
B
o
o
k
V
a
l
u
e
Periode Tahun
Rata - rata Price Earning Ratio ke-52
Perusahaan Go Public yang terdaftar di BEI
periode 2014 - 2017
87
Grafik ini menunjukkan nilai rata-rata Price Earning Ratio ke-
52 perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia dari periode tahun
2014 sampai dengan 2017. Dan yang memiliki kualifikasi untuk
dijadikan sampel dan bertahan selama periode penelitian. Nilai rata-
rata Price Earning Ratio tertinggi adalah pada tahun 2016 yaitu
sebesar 37306% dan nilai rata-rata Price Earning Ratio terendah
adalah pada tahun 2015 sebesar 3238%.
Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata Price Earning
Ratio terendah sebesar 3238% menunjukkan semakin besar laba per
saham yang dapat diperoleh perusahaan dibandingkan dengan harga
saham yang dibayarkan pada tahun itu dan sebaliknya.
g. Deskripsi Data Total Asset Turn Over pada Perusahaan Go Public
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017
Total Assets Turnover atau perputaran total aset adalah
menggambarkan kemampuan perusahan dalam menggunakan asetnya
untuk menghasilkan penjualan. Semakin tinggi perputaran total
aktiva (Total Assets Turnover) berarti semakin efektif penggunaan
aktiva tersebut. Rasio ini dihitung dengan cara membagi penjualan
dengan total aset menurut Darsono & Ashari (2005). Dapat dilihat dari
gambar 4.7 mengenai perkembangan rata – rata total asset turn over
periode 2014 sampai dengan 2017
Gambar 4.7
88
Data Rata-rata Total Asset Turn Over pada Perusahaan Go Public
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 – 2017
(Sumber: Data diolah 2017)
Grafik ini menunjukkan nilai rata-rata Total Asset Turn Over
pada ke-52 perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia dari periode
tahun 2014 sampai dengan 2017. Dan yang memiliki kualifikasi untuk
dijadikan sampel dan bertahan. Nilai rata-rata Total Asset Turn Over
tertinggi adalah pada tahun 2014 sebesar 110% dan nilai rata-rata Total
Asset Turn Over terendah adalah pada tahun 2017 sebesar 78% .
Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata tertinggi
sebesar 110% menggambarkan tingginya kemampuan perusahan
dalam perputaran total aktiva (Total Assets Turnover) sehingga
dapat dikatakan bahwa semakin efektif penggunaan aktiva pada ke-52
perusahaan Go Public pada tahun 2014.
50%
100%
150%
200%
2014 2015 2016 2017
110 104 100 78
Hu
nd
red
s
Rata - rata Total Asset Turn Over ke-52 Perusahaan Go Public yang
terdaftar di BEI periode 2014 - 2017
89
3. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sebelum dilakukan pengujian untuk mendapatkan hasil serta
analisis data, terlebih dahulu dilakukan analisis statistik deskriftif , untuk
melihat deskripsi singkat terhadap variabel - variabel yang berkaitan
dengan penelitian ini. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa penelitian
melibatkan 6 variabel independen yaitu Book Value, Current Ratio ,
Earning Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio dan Total
Asset Turn Over. Dengan satu variabel dependen yaitu Harga Saham.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Go Public yang terdaftar
dalam Bursa Efek Indonesia selama periode 2014 s/d 2017 . Dengan 52
perusahaan sebagai sampel.
Dengan menggunakan software Eviews berikut hasil statistik
deskriptif dari data yang diolah sesuai dengan kriteria yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka didapatkan output untuk mendeskripsikan
data baik untuk nilai minimum, maximum, mean dan standard deviation
yang kemudian dijelaskan satu persatu dari variabel – variabel yang ada
dalam penelitian ini, baik variabel independen dan variabel dependen,
sehingga dapat dilihat bagaimana deskripsi variabel tersebut secara
statistik
90
Tabel 4.4
Uji Statistik Deskriptif
Date: 09/12/18 Time: 10:53
Sample: 1 208
Harga Saham
Book Value
Current Ratio
Earning Per Share
Price Book Value
Price Earning Ratio
Total Asset Turn Over
Mean 63.63266 3.50E+09 249.4954 1.40E+09 5.768739 14813.35 4.333343
Median 63.30640 1.42E+09 196.1250 2.42E+08 5.710422 1956.500 4.473857
Maximum 80.14174 6.78E+10 971.6900 3.77E+10 13.10937 1807710. 5.947701
Minimum 54.78596 13540000 34.55000 170000.0 0.000000 13.00000 0.451828
Std. Dev. 3.235246 7.77E+09 166.1482 4.17E+09 1.142669 132173.4 0.806215
Skewness 1.439230 5.518037 1.556131 5.327844 1.149034 12.55691 -1.229896
Kurtosis 7.226204 38.07116 5.491838 36.81595 13.29390 166.5203 5.710698
Jarque-Bera 226.6015 11715.44 137.7604 10894.54 964.1276 237203.0 116.1199
Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Sum 13235.59 7.28E+11 51895.05 2.91E+11 1199.898 3081177. 901.3353
Sum Sq. Dev. 2166.631 1.25E+22 5714283. 3.59E+21 270.2785 3.62E+12 134.5465
Observations 208 208 208 208 208 208 208
(Sumber: Data diolah 2017 menggunakan Eviews 8.0)
4. Hasil Uji Pemilihan Model Regresi Data Panel
Terdapat tiga pendekatan data panel, yaitu pendekatan Common
Effect, Fixed Effect, dan Random Effect. Fixed Effect merupakan suatu
model yang dapat menunjukkan perbedan konstan antara objek , meskipun
dengan koefisien regresor yang sama. Random Effect digunakan untuk
menguasai kelemahan model efek tetap dengan menggunakan variabel
semu, sehingga model random effect residual yang diduga memiliki
hubungan antara waktu dan antar objek. Menurut Widarjono (2009:231)
91
ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi
model regresi dengan mengunakan data panel antara lain :
a. Model Common Effect
Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel
adalah hanya dengan menkombinasikan data time series dan cross
section. Dengan hanya menggabungkan data tersebut tanpa melihat
perbedaan antara waktu dan individu sehingga bisa menggunakan
metode OLS untuk mengestimasi model data panel . Metode ini
dikenal dengan estimasi common effect dalam pendekatan ini tidak
memperhatikan dimensi individu maupun waktu.
Tabel 4.5
Uji Common Effect (OLS)
Dependent Variable: Harga Saham
Method: Pooled Least Squares
Date: 09/10/18 Time: 22:35
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 52
Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Book Value 1.16E-11 2.12E-11 0.548503 0.5840
Current Ratio 2.753609 0.215695 12.76619 0.0000
Earning Per Share 1.861781 0.076422 24.36179 0.0000
Price Book Value 1.213550 0.159854 7.591619 0.0000
Price Earning Ratio 5.07E-06 1.36E-06 3.741800 0.0002
Total Asset Turn Over 1.255458 0.206038 6.093339 0.0000 R-squared 0.500588 Mean dependent var 63.63266
Adjusted R-squared 0.488226 S.D. dependent var 3.235246
S.E. of regression 2.314443 Akaike info criterion 4.544637
Sum squared resid 1082.042 Schwarz criterion 4.640912
Log likelihood -466.6422 Hannan-Quinn criter. 4.583565
Durbin-Watson stat 0.708110
(Sumber: Data diolah 2018 menggunakan Eviews 8.0)
92
b. Model Fixed Effect
Model fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel
dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya suatu
perbedaan yang intersep. Pengertian Fixed Effect didasarkan pada
adanya perbedaan intersep. Disamping itu, model ini juga
mengamsumsikan bahwa koefisien regresi tetap antara perusahaan dan
antara waktu.
Tabel 4.6
Uji Fixed Effect
Dependent Variable: Harga Saham
Method: Pooled Least Squares
Date: 09/10/18 Time: 22:32
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 52
Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000
Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000
Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085
Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000
Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000
Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721
Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016
Fixed Effects (Cross)
AKRA--C 0.775775
AMFG--C 0.566136
ASII--C 1.209243
AUTO--C -1.975185
BRAM--C -1.694131
BSSR--C -2.212349
CMNP--C -1.108714
CPIN--C -1.774989
DLTA--C 0.724495
DVLA--C -1.413439
93
EMTK--C 0.677324
EPMT--C -1.666376
FAST--C -1.704104
GEMS--C -0.579186
GGRM--C 1.037951
HMSP--C 2.140404
IBST--C -0.933041
ICBP--C 2.130356
IMPC--C 0.875981
INDF--C 0.925570
INTP--C 3.058207
ITMG--C 1.296706
JECC--C -1.385562
JSMR--C 0.242690
KLBF--C -1.379946
KPIG--C -2.122514
LINK--C 0.441759
MAPI--C 0.328976
MBAP--C -1.730089
MERK--C 2.977399
MLBI--C 0.914711
MNCN--C -1.400493
PGAS--C -1.219731
PJAA--C -1.723712
PTBA--C 1.674266
ROTI--C -1.685971
SCCO--C -0.842559
SCMA--C -0.007114
SGRO--C -0.783959
SILO--C 1.924617
SMGR--C 1.506994
STTP--C -0.105563
TBIG--C -0.881630
TCID--C 3.525764
TGKA--C -2.891141
TLKM--C -0.049444
TOWR--C -0.215566
TPIA--C 0.858177
TSPC--C -1.131292
ULTJ--C -0.128824
UNTR--C 2.555443
UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266
Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246
S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013
Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673
Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324
F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063
Prob(F-statistic) 0.000000
(Sumber: Data diolah 2018 menggunakan Eviews 8.0)
94
c. Model Random Effect
Model Random Effect adalah merupakan model estimasi model
regresi data panel dengan mengunakan asumsi slope konstan dan
intersep berbeda antar waktu dan antar individu. Model ini juga sering
disebut dengan model komponen eror. Metode yang tepat yang
digunakan untuk mengestimasi random effect adalah Generalized
Least Square (GLS) sebagai estimatornya karena dapat meingkatkan
efisiensi dari estimasi Least Square.
Tabel 4.7
Uji Random Effect
Dependent Variable: Harga Saham
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/10/18 Time: 22:37
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 52
Total pool (balanced) observations: 208
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.49877 0.399623 151.3898 0.0000
Book Value 1.13E-10 1.56E-11 7.235500 0.0000
Current Ratio 0.003502 0.000838 4.180491 0.0000
Earning Per Share 2.58E-10 3.38E-11 7.637200 0.0000
Price Book Value 4.34E-05 8.72E-06 4.977887 0.0000
Price Earning Ratio -2.82E-06 2.26E-06 -1.251891 0.2121
Total Asset Turn Over 0.014473 0.002664 5.432546 0.0000
Random Effects (Cross)
AKRA--C 0.745100
AMFG--C 0.357766
ASII--C 1.045864
AUTO--C -1.502894
BRAM--C -1.344047
BSSR--C -1.610700
CMNP--C -0.959195
CPIN--C -1.330149
DLTA--C 0.022046
DVLA--C -1.184233
95
EMTK--C 0.294729
EPMT--C -1.139872
FAST--C -1.187116
GEMS--C -0.421617
GGRM--C 0.338921
HMSP--C 1.690238
IBST--C -0.793681
ICBP--C 1.774103
IMPC--C 0.678816
INDF--C 0.786582
INTP--C 2.280352
ITMG--C 1.041212
JECC--C -0.977768
JSMR--C 0.273081
KLBF--C -1.109016
KPIG--C -1.714297
LINK--C 0.437286
MAPI--C 0.396987
MBAP--C -1.297990
MERK--C 2.234934
MLBI--C 0.605904
MNCN--C -1.317067
PGAS--C -1.001273
PJAA--C -1.313981
PTBA--C 1.363836
ROTI--C -1.289056
SCCO--C -0.572686
SCMA--C -0.029326
SGRO--C -0.564360
SILO--C 1.664324
SMGR--C 1.144886
STTP--C 0.025546
TBIG--C -0.655482
TCID--C 2.565305
TGKA--C -1.996788
TLKM--C 0.043232
TOWR--C -0.145550
TPIA--C 0.712664
TSPC--C -0.846073
ULTJ--C -0.151114
UNTR--C 2.016773
UNVR--C 1.914846 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 1.267216 0.5076
Idiosyncratic random 1.248164 0.4924 Weighted Statistics R-squared 0.668615 Mean dependent var 28.11357
Adjusted R-squared 0.658723 S.D. dependent var 2.186624
S.E. of regression 1.277402 Sum squared resid 327.9832
F-statistic 67.59089 Durbin-Watson stat 1.736325
Prob(F-statistic) 0.000000
96
5. Hasil Uji Tahap Analisis Regresi Data Panel
a. Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk menentukan model fixed effect atau
common effect yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data
panel. Hipotesis dalam uji chow pada penelitian ini adalah :
H0 : Common Effect Model
Ha : Fixed Effect Model
Jika nilai cross section F probabilitas > 0,05 (ditentukan di
awal sebagai tingkat signifikansi atau alpha) maka model yang terpilih
adalah common effect, tetapi jika < 0,05 maka model yang terpilih
adalah fixed effect (fikry, 2015)
Tabel 4.8
Uji Chow
Unweighted Statistics R-squared 0.676746 Mean dependent var 63.63266
Sum squared resid 700.3727 Durbin-Watson stat 0.813118
(Sumber: Data diolah 2018 menggunakan Eviews 8.0)
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.508529 (51,150) 0.0000
Cross-section Chi-square 219.506953 51 0.0000
97
(Sumber: Data diolah 2018 menggunakan Eviews 8.0)
Pada tabel diatas, nilai cross section F probabilitas sebesar
0,0000 dengan demikian metode data panel yang tepat antara common
effect model dengan fixed effect model adalah fixed effect model
karena kurang dari (<) 0,05. Maka H0 ditolak dan Ha diterima
selanjutnya, jika Uji Chow menyimpulkan untuk memilih
menggunakan Fixed Effect Model, Maka perlu dilakukan uji
selanjutnya, yaitu Uji Hausman untuk memilih antara Fixed Effect
Model dengan Random Effect Model.
b. Uji Hausman
Uji Hausman secara formal dikembangkan oleh
Hausman.Hausman telah mengembangkan suatu statistik untuk
memilih apakah menggunakan model fixed effect atau random effect
(Widarjono, 2013:364). Hipotesis Uji Hausman adalah :
H0 : model random effect
Ha : model fixed effect
Dengan cukup memperhatikan nilai probabilitas (Prob.) cross
section random. Jika nilainya > 0,05 maka model yang terpilih adalah
random effect namun apabila <0,05 maka model yang terpilih adalah
fixed effect.
98
Tabel 4.9
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 15.527321 6 0.0165
Dari tabel diatas, nilai probabilitas (Prob.) cross section
random adalah 0,0165 yang berarti lebih besar dari tingkat signifikansi
@ 0,05 maka tolak Ha , H0 diterima. Sehingga demikian metode data
panel yang tepat antara fixed effect model dengan random effect model
adalah fixed effect model
6. Uji Dasar Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk membuktikan sebuah data
berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik merupakan data yang
berdistribusi normal. Jika Jika Probabilitas Jaque Bera > Nilai
signifikan maka data normal dan apabila Jika Probabilitas < Nilai
signifikan maka data tidak normal. Nilai Signifikan P Value adalah
sebesar 0,05. Maka ditarik sebuah Hipotesis bahwa :
Ho : Data berdistribusi Normal
99
Ha : Data tidak berdistribusi tidak normal
Gambar 4.8
Uji Normalitas
0
5
10
15
20
25
30
-3 -2 -1 0 1 2
Series: ResidualsSample 1 208Observations 208
Mean -5.54e-16Median -0.058112Maximum 2.217844Minimum -3.082673Std. Dev. 0.817125Skewness -0.060296Kurtosis 3.647590
Jarque-Bera 3.760598Probability 0.152544
Dari Hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa nilai p value
jarque-bera sebesar 0,152544 dimana P value Jarque-Bera > Nilai
signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan Ho diterima dan Ha ditolak.
Sehingga membuktikan data berdistribusi normal.
b. Hasil Uji Multikolineritas
Uji Multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah terjadi
korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Data yang baik,
tidak ada korelasi antara variabel bebasnya. Interkorelasi itu dapat
dilihat dengan nilai koefisien korelasi antara variabel bebas, nilai VIF
dan Tolerance, nilai Eigenvalue dan Condition Index, serta nilai
standar error koefisien beta atau koefisien regresi parsial. Lalu pada
100
tahapan kedua melakukan uji multikolineritas untuk mengetahui suatu
data penelitian mengalami multikolinearitas atau tidak.
Tabel 4.11
Uji Multikolinieritas
Jika hasil jika nilai VIF kurang dari 10 atau nilai Tolerance
lebih dari 0,01 maka dapat disimpulkan dengan tegas bahwa tidak
terdapat masalah multikolinearitas. Namun apabila sebaliknya maka
dapat disimpulkan bahwa multikolinearitas telah terjadi dalam model.
Dapat dilihat bahwa nilai VIF diatas lebih dari 0,01 dan kurang dari 10
sehingga dikatakan bahwa tidak terjadi multikolearitas.
c. Hasil Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi menurut Suliyanto adalah bertujuan untuk
mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data
observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang
Variance Inflation Factors
Date: 09/10/18 Time: 22:19
Sample: 1 208
Included observations: 208 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF Book Value 0.001177 271.1233 1.169138
Current Ratio 7.28E-08 3.389350 1.037823
Earning Per Share 0.001033 204.9886 1.430265
Price Book Value 2.24E-12 1.364519 1.354465
Price Earning Ratio 0.002613 81.60252 1.565887
Total Asset Turn Over 4.78E-07 3.408564 1.032714
C 0.943496 489.3279 NA
101
(cross section). Ada dua macam uji autokorelasi : Uji autokorelasi
durbin watson dan uji autokorelasi serial korelasi.
Pada penelitian kali ini menggunakan Uji Durbin Watson untuk
melihat adanya autokorelasi atau tidak.uji durbin watson (d-w). Tabel
d-w terdiri atas dua nilai yaitu batas bawah (dl) dan atas (du). Nilai dl
dan du didapatkan dengan menentukan n (jumlah observasi) dan k
(jumlah variabel independen tidak termasuk konstanta) pada tabel
statistik durbin - watson. Untuk menguji ada atau tidaknya
autokorelasi, maka dibuat sebuah hipotesis sebagai berikut :
H0: tidak ada autokorelasi
Ha : terdapat autokorelasi
Sebagai aturan pengambilan keputusan :
0<d<dL : Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi Positif.
dL<d<dU : Daerah keragu-ragguan; tidak ada keputusan.
dU<d<4—dU : Gagal menolak hipotesis nol; tidak ada
autokorelasi positif/negatif
4-dU<d<4-dL : Daerah keragu-raguan;tidak ada keputusan
4-dL<d<4 : Menolak hipotesis nol;ada autokorelasi negatif
Tabel 4.12
Uji Autokorelasi
102
R-squared 0.935951 Mean dependent var 63.56708
Adjusted R-squared 0.911671 S.D. dependent var 3.244052
S.E. of regression 0.964139 Akaike info criterion 2.995293
Sum squared resid 142.2233 Schwarz criterion 3.929437
Log likelihood -258.5010 Hannan-Quinn criter. 3.372852
F-statistic 38.54819 Durbin-Watson stat 2.173341
Prob(F-statistic) 0.000000
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa nilai Durbin Waton
sebesar. Nilai dL dan dU masing - masing sebesar dan didapat dari n =
96 dan k =5. Dengan aturan pengambilan keputusan dU<d<4 - dU,
nilai D-W terletak antara 1,7804<2,173341<2,2196.Maka dapat
disimpulkan bahwa dalam model ini tidak terdapat autokorelasi.
d. Uji Heterokosditas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas
apabila sebaliknya maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi heterokedastisitas. Dalam penelitian
ini Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji white untuk meregres
nilai absolute residual terhadap variabel independen.. Maka dibuat
sebuah Hipotesis sebagai berikut :
Ho : Tidak ada masalah heteroskedastisitas
Ha : Ada masalah Heterokesdastisitas
Rejection Rules
103
Probability < Alpha (0,05), Ho ditolak ,Ha diterima.
Probability > Alpha (0,05),Ha ditolak,Ho diterima
Tabel 4.13
Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan Hasil regresi diatas bisa dilihat dengan nilai
probability yang terdapat pada gambar diatas. Hasil output
menunjukkan bahwa nilai Prob Obs*R-Squared lebih besar dari α
(0,9970 < 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan Ho
diterima karena dalam model regresi linear berganda tidak terjadi
penyimpangan asumsi heteroskedastisitas. Maka kesimpulannya
adalah tidak terdapat Heterokesdastisitas karena nilai probability
Obs*R-Squared variabel lebih besar (>) dari nilai signifikansi (0,05).
7. Uji Signifikansi
Berdasarkan hasil Uji Chow dan Uji Hausman, model estimasi data
panel yang terpilih adalah fixed model effect. Selanjutnya dilakukan uji
signifikansi dari model yang terpilih.
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.376493 Prob. F(27,180) 0.9981
Obs*R-squared 11.11866 Prob. Chi-Square(27) 0.9970
Scaled explained SS 33.88994 Prob. Chi-Square(27) 0.1693
104
Menurut Iqbal (2015) Bila nilai Prob. F terhitung lebih kecil
dari tingkat kesalahan atau error (alpha) 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa model regresi yang diestimasi layak, sehingga apabila nilai
prob.F terhitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka
dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi tidak layak.
Tabel 4.14
Hasil Uji F
Dependent Variable: Harga Saham
Method: Pooled Least Squares
Date: 09/10/18 Time: 22:32
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 52
Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000
Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000
Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085
Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000
Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000
Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721
Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016
Fixed Effects (Cross)
AKRA--C 0.775775
AMFG--C 0.566136
ASII--C 1.209243
AUTO--C -1.975185
BRAM--C -1.694131
BSSR--C -2.212349
CMNP--C -1.108714
CPIN--C -1.774989
DLTA--C 0.724495
DVLA--C -1.413439
EMTK--C 0.677324
EPMT--C -1.666376
FAST--C -1.704104
GEMS--C -0.579186
GGRM--C 1.037951
HMSP--C 2.140404
IBST--C -0.933041
ICBP--C 2.130356
IMPC--C 0.875981
INDF--C 0.925570
INTP--C 3.058207
ITMG--C 1.296706
JECC--C -1.385562
105
JSMR--C 0.242690
KLBF--C -1.379946
KPIG--C -2.122514
LINK--C 0.441759
MAPI--C 0.328976
MBAP--C -1.730089
MERK--C 2.977399
MLBI--C 0.914711
MNCN--C -1.400493
PGAS--C -1.219731
PJAA--C -1.723712
PTBA--C 1.674266
ROTI--C -1.685971
SCCO--C -0.842559
SCMA--C -0.007114
SGRO--C -0.783959
SILO--C 1.924617
SMGR--C 1.506994
STTP--C -0.105563
TBIG--C -0.881630
TCID--C 3.525764
TGKA--C -2.891141
TLKM--C -0.049444
TOWR--C -0.215566
TPIA--C 0.858177
TSPC--C -1.131292
ULTJ--C -0.128824
UNTR--C 2.555443
UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266
Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246
S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013
Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673
Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324
F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063
Prob(F-statistic) 0.000000
Dilihat dari hasil output pada tabel diatas nilai Prob (F-
statistik) sebesar 0,00000 dimana nilai ini lebih kecil dari tingkat
signifikansi , yaitu 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa variabel independen :
Book Value, Current Ratio, Earning Per Share, Price Book Value,
106
Price Earning Ratio, dan Total Asset Turn Over berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap variabel dependen yaitu Harga
Saham.
b. Uji stastistik parsial (Uji statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2016:97). Apabila
nilai proba t hitung (ditunjukkan pada prob) lebih kecil dari tingkat
kesalahan (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan
bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikatnya, Sedangkan apabila sebaliknya nilai prob. t hitung lebih
besar dari tingkat signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikatnya.
Uji t dilakukan dengan menggunakan uji satu sisi (one tail
test), dengan ⍺ = 5% , maka diperojleh t-tabel sebagai berikut:
t-tabel = {⍺ ; df = (n-k) }
= 5% ; df = (208-6)
= 0,05 ; = 205
= 1,660
107
Tabel 4.15
Hasil Uji T
Dependent Variable: Harga Saham
Method: Pooled Least Squares
Date: 09/10/18 Time: 22:32
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 52
Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000
Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000
Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085
Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000
Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000
Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721
Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016
Fixed Effects (Cross)
AKRA—C 0.775775
AMFG—C 0.566136
ASII—C 1.209243
AUTO—C -1.975185
BRAM—C -1.694131
BSSR--C -2.212349
CMNP--C -1.108714
CPIN--C -1.774989
DLTA--C 0.724495
DVLA--C -1.413439
EMTK--C 0.677324
EPMT--C -1.666376
FAST--C -1.704104
GEMS--C -0.579186
GGRM--C 1.037951
HMSP--C 2.140404
IBST--C -0.933041
ICBP--C 2.130356
IMPC--C 0.875981
INDF--C 0.925570
INTP--C 3.058207
ITMG--C 1.296706
JECC--C -1.385562
JSMR--C 0.242690
108
KLBF--C -1.379946
KPIG--C -2.122514
LINK--C 0.441759
MAPI--C 0.328976
MBAP--C -1.730089
MERK--C 2.977399
MLBI--C 0.914711
MNCN--C -1.400493
PGAS--C -1.219731
PJAA--C -1.723712
PTBA--C 1.674266
ROTI--C -1.685971
SCCO--C -0.842559
SCMA--C -0.007114
SGRO--C -0.783959
SILO--C 1.924617
SMGR--C 1.506994
STTP--C -0.105563
TBIG--C -0.881630
TCID--C 3.525764
TGKA--C -2.891141
TLKM--C -0.049444
TOWR--C -0.215566
TPIA--C 0.858177
TSPC--C -1.131292
ULTJ--C -0.128824
UNTR--C 2.555443
UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266
Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246
S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013
Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673
Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324
F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063
Prob(F-statistic) 0.000000
Dengan melihat nilai estimasi pada t-tabel sebesar 1,660 maka ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1) Variabel Book Value
Uji pengaruh Book Value terhadap harga saham dengan melihat
nilai t-hitung (t-statistik) Book Value sebesar 6,367 yang berarti lebih
109
besar dari nilai t-tabel 1,660. Nilai probabilitas t-hitung sebesar 0,000
yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
karena terdapat pengaruh yang signifikan antara Book Value terhadap
Harga Saham. Penelitian ini didukung oleh pendapat Ika Hermawati
(2008) dengan judul Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga
Saham Perusahaan Agro industri Yang Terdaftar Pada Indeks LQ45
Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
hubungan antara Book Value berpengaruh positif terhadap harga
saham. Sehingga disimpulkan bahwa book value dapat menjadi tolak
ukur investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.
2) Variabel Current Ratio
Uji pengaruh Current Ratio terhadap harga saham dengan melihat
nilai t-hitung (t-statistik) Current Ratio sebesar 2,668 yang berarti
lebih besar dari nilai t-tabel 1.660. Nilai probabilitas t-hitung sebesar
0,008 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan antara Current
Ratio terhadap Harga Saham. Penelitian ini didukung oleh pendapat
Hantono (2016) tentang Pengaruh ukuran perusahaan, total hutang,
Current Ratio, terhadap kinerja keuangan dan harga saham. Hasil
penelitian tersebut menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh
positif terhadap harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel Current Ratio berpengaruh positif terhadap Harga Saham.
Sehingga membuktikan bahwa perusahaan yang memiliki current ratio
110
yang baik dapat menutupi hutang hutangnya dan mampu menarik
minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut.
3) Variabel Earning Per Share
Uji pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham dengan
melihat nilai t-hitung (t-statistik) Earning Per Share sebesar 5,675
yang berarti lebih besar dari nilai t-tabel 1,660. Nilai probabilitas t-
hitung sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan
antara Earning Per Share terhadap Harga Saham. Penelitian ini
didukung oleh pendapat Mursidah Nurfadillah (2011) tentang
Analisis Pengaruh Earning Per Share, Debt To Equity Ratio Dan
Return On Equity terhadap Harga Saham PT Unilever Indonesia
Tbk. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Earning Per
Share berpengaruh positif terhadap harga saham, Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel Earning Per Share berpengaruh
positif terhadap Harga Saham.
Karena Semakin tinggi EPS semakin mahal suatu saham dan
sebaliknya, karena EPS merupakan salah satu bentuk rasio
keuangan untuk menilai kinerja perusahaan, maka EPS mempunyai
hubungan positif terhadap harga saham. Hal ini menunjukkan
bahwa informasi EPS perusahaan yang terdapat dalam laporan
111
keuangan perusahaan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh
investor dalam membuat keputusan investasinya. Nilai earning per
share yang meningkat menunjukkan bahwa jumlah laba yang
dibagikan kepada investor semakin besar sehingga dengan
meningkatnya earning per share ini akan menarik investor untuk
membeli saham dengan permintaan saham yang meningkat maka
harga saham perusahaan juga akan meningkat.
4) Variabel Price Book Value
Uji pengaruh Price Book Value terhadap harga saham dengan
melihat nilai t-hitung (t-statistik) Price Book Value sebesar 4,307
yang berarti lebih besar dari nilai t-tabel 1,660. Nilai probabilitas t-
hitung sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0
ditolak dan H1 diterima karena terdapat pengaruh yang signifikan
antara Price Book Value terhadap Harga Saham. PBV
mencerminkan tingkat keberhasilan manajemen perusahaan dalam
menjalankan perusahaan, mengelola sumber daya yang tercermin
pada harga saham pada akhir tahun. Semakin tinggi nilai PBV
tentunya memberikan harapan para investor untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.
Penelitian ini didukung oleh pendapat Nerissa Arviana &
Narumi Lapoliwa (2013) tentang Pengaruh ROA, DER, EPS, PER,
DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa Price Book Value berpengaruh positif terhadap
112
harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Price
Book Value berpengaruh positif terhadap Harga Saham.
5) Variabel Price Earning Ratio
Uji pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham
dengan melihat nilai t-hitung (t-statistik) Price Earning Ratio
sebesar
-0,720 yang berarti lebih kecil dari nilai t-tabel 1,660. Nilai
probabilitas t-hitung sebesar 0,4721 yang berarti lebih besar dari
0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak karena tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara Price Earning Ratio terhadap
Harga Saham. Hal ini dapat diartikan bahwa price earning ratio
(PER) tidak dapat dijadikan sebagai dasar naik turunnya harga
saham. Price earning ratio untuk melihat harga saham relatif
terhadap laba apabila saham tinggi banyak diminati investor
pertumbuhan perusahaan. Akan tetapi apabila saham terlalu tinggi
tidak baik karena bisa saja harga saham tidak akan naik lagi.
Dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa nilai price
earning ratio (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham, hal ini bisa saja terjadi karena dengan nilai price earning
ratio (PER) yang tinggi maupun rendah pada suatu perusahaan
113
tidak menjamin para investor untuk menanamkan saham pada
perusahaan tersebut, sehingga kemungkinan para investor untuk
memperoleh capital gain semakin rendah. Price earning ratio yang
rendah menunjukkan prospek perusahaan di masa mendatang
kurang baik sehingga investor tidak akan mendapatkan tingkat
kembalian investasi yang tinggi. Karena dengan rendahnya price
earning ratio maka semakin rendah pertumbuhan laba yang
diharapkan investor, di mana akan berdampak pada pada
penurunan harga saham maupun kemampuan perusahaan untuk
membagikan deviden.
Penelitian ini didukung oleh pendapat Nerissa Arviana &
Narumi Lapoliwa (2013) tentang Pengaruh ROA, DER, EPS, PER,
DAN PBV terhadap Harga Saham. Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa Price Earning Ratio tidak berpengaruh
terhadap harga saham, Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.
6) Variabel Total Asset Turn Over
Uji pengaruh Total Asset Turn Over terhadap harga saham
dengan melihat nilai t-hitung (t-statistik) Total Asset Turn Over
sebesar 3,214 yang berarti lebih besar dari nilai t-tabel 1,660. Nilai
probabilitas t-hitung sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari
0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima karena terdapat pengaruh
yang signifikan antara Total Asset Turn Over terhadap Harga
114
Saham. Hal ini dapat diartikan bahwa total asset turn over dapat
dijadikan sebagai dasar menentukan naik turunnya harga saham.
Perhitungan total asset turn over (TATO) menunjukkan
perbandingan antara penjualan dengan total aktiva, yang semakin
besar menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam
menggunakan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh
penjualan. Semakin tinggi nilai TATO menunjukkan semakin
tinggi nilai penjualan bersih yang diperoleh dari perusahaan,
dengan nilai penjualan yang tinggi memberikan harapan
perusahaan untuk memperoleh laba yang tinggi pula dan dapat
mempengaruhi naik turunnya harga saham.
Penelitian ini didukung oleh pendapat Ummu Sulaemah
(2006) yang meneliti tentang Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Tercatat
Di Bursa Efek Jakarta dengan diproyeksikan oleh total asset turn
over terhadap harga saham perusahaan LQ45, yang mana hasilnya
membuktikan bahwa rasio aktivitas yang diukur melalui total asset
turn over berpengaruh positif terhadap harga saham. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel Total Asset Turn Over
berpengaruh positif terhadap Harga Saham.
.
115
c. Uji koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan
seberapa besar proporsi variasi variabel dependen yang dijelaskan oleh
variasi variabel independen. Koefisiesn determinasi ini nilainya tidak
pernah menurun jika kita terus menambah variabel independen, artinya
apabila koefisien determinasi akan semakin besar jika kita terus
menambah variabel independen dalam model (Widarjono, 2015:276).
Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1.Semakin angkanya
mendekati 1 maka semakin baik garis regresi karena mampu
menjelaskan data aktualnya. Semakin mendekati angka 0 maka
mempunyai garis regresi yang kurang baik.
Tabel 4.16
Hasil Adjusted R-Square
R-squared 0.775535 Mean dependent var 63.63266
Adjusted R-squared 0.768834 S.D. dependent var 3.235246
S.E. of regression 1.555496 Akaike info criterion 3.754541
Sum squared resid 486.3333 Schwarz criterion 3.866862
Log likelihood -383.4723 Hannan-Quinn criter. 3.799958
F-statistic 115.7436 Durbin-Watson stat 1.197061
Prob(F-statistic) 0.000000
Nilai adjusted R2 atau Adjusted R- Square tabel diatas
menunjukkan angka 0,775 yang berarti bahwa kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 77,5 %
sementara sisanya sebesar 22,5 % dipengaruhi oleh faktor - faktor
116
lainnya yang tidak terdapat pada model. Artinya , hubungan variabel -
variabel independen (Book Value, Current Ratio, Earning Per Share,
Price Book Value, Price Earning Ratio, Total Asset Turn Over) dapat
digunakan untuk memprediksi harga saham. Kemudian sisanya 22,5
% dipengaruhi oleh faktor - faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian .
8. Hasil Analisis Regresi Panel
Penelitian ini menguji pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning
Per Share, Price Book Value, Price Earning Ratio, Total Asset Turn Over
Terhadap Harga SahamIndonesia tahun 2005-2012. Model yang dipakai
adalah Fixed Effect. Berikut hasil dari regresi panel dengan variabel
dependen Harga Saham :
Tabel 4.17
Hasil Analisis Regresi Panel
Dependent Variable: Harga Saham
Method: Pooled Least Squares
Date: 09/10/18 Time: 22:32
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 52
Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000
Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000
Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085
Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000
Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000
Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721
Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016
Fixed Effects (Cross)
AKRA--C 0.775775
AMFG--C 0.566136
ASII--C 1.209243
117
AUTO--C -1.975185
BRAM--C -1.694131
BSSR--C -2.212349
CMNP--C -1.108714
CPIN--C -1.774989
DLTA--C 0.724495
DVLA--C -1.413439
EMTK--C 0.677324
EPMT--C -1.666376
FAST--C -1.704104
GEMS--C -0.579186
GGRM--C 1.037951
HMSP--C 2.140404
IBST--C -0.933041
ICBP--C 2.130356
IMPC--C 0.875981
INDF--C 0.925570
INTP--C 3.058207
ITMG--C 1.296706
JECC--C -1.385562
JSMR--C 0.242690
KLBF--C -1.379946
KPIG--C -2.122514
LINK--C 0.441759
MAPI--C 0.328976
MBAP--C -1.730089
MERK--C 2.977399
MLBI--C 0.914711
MNCN--C -1.400493
PGAS--C -1.219731
PJAA--C -1.723712
PTBA--C 1.674266
ROTI--C -1.685971
SCCO--C -0.842559
SCMA--C -0.007114
SGRO--C -0.783959
SILO--C 1.924617
SMGR--C 1.506994
STTP--C -0.105563
TBIG--C -0.881630
TCID--C 3.525764
TGKA--C -2.891141
TLKM--C -0.049444
TOWR--C -0.215566
TPIA--C 0.858177
TSPC--C -1.131292
ULTJ--C -0.128824
UNTR--C 2.555443
UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266
Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246
S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013
118
Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673
Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324
F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063
Prob(F-statistic) 0.000000
Y = 60, 62539 + 1,06E-10 (Book Value) + 0,002786 (Current Ratio) +
2,24E-10 (Earning Per Share) + 3,87E-05 (Price Book Value) + 0,015706
(Total Asset Turn Over) + e
Berdasarkan persamaan regresi diatas, maka dapat diintepretasikan sebagai
berikut :
a. Berdasarkan persamaan diatas diperoleh besarnya konstanta
penyaluran kredit sebesar 60,62539. Hal ini mengindikasikan bahwa
jika keenam variabel x = 0 maka akan menaikkan harga saham sebesar
60,62539.
b. Besarnya koefisien regresi Book Value (X1) sebesar positif 1,06E-
10. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel independen Book
Value naik sebesar 1% maka akan menaikkan harga saham sebesar
1,06E-10.
c. Besarnya koefisien regresi Current Ratio (X2) sebesar positif
0,002786. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel independen
Current Ratio naik sebesar 1% maka akan menaikkan harga saham
sebesar 0,002786.
d. Besarnya koefisien regresi Earning Per Share (X3) sebesar positif
2,24E-10. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel independen
119
Earning Per Share naik sebesar 1% maka akan menaikkan harga saham
sebesar 2,24E-10.
e. Besarnya koefisien regresi Price Book Value (X4) sebesar positif
3,87E-05. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel independen
Price Book Value naik sebesar 1% maka akan menaikkan harga saham
sebesar 3,87E-05.
f. Besarnya koefisien regresi Total Asset Turn Over (X6) sebesar
positif 0,015706. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila variabel
independen Total Asset Turn Overnaik sebesar 1% maka akan
menaikkan harga saham sebesar 0,015706.
120
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dapat disimpulkan bahwa pengaruh book value,
current ratio, earning per share, proice book value, price earning ratio dan total
asset turn over terhadap harga saham pada perusahaan Go Public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014 – 2017 maka ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil uji regresi data panel dapat diketahui bahwa secara simultan book
value, current ratio, earning per share, price book value, price earning ratio
dan total asset turn over berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
2. Hasil uji regresi data panel secara parsial dapat diketahui bahwa :
a) Book Value memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham
perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2014-2017.Book Value terbukti berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
b) Current Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham
perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2014-2017.Current Ratio terbukti tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
c) Earning per share memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham
perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
121
tahun 2014-2017.Earning per share terbukti berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
d) Price Book Value memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham
perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2014-2017.Price Book Value terbukti tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
e) Price Earning Ratio tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga
saham perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2014-2017.Price Earning Ratio terbukti tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
f) Total assets turn over memiliki pengaruh signifikan terhadap harga
saham perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2014-2017.Total assets turn over terbukti berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, terdapat beberapa
implikasi yang mungkin bermanfaat, diantaranya:
1. Bagi Investor
Informasi tentang harga saham dapat dijadikan tambahan informasi
sebagai bahan pertimbangan investor untuk berinvestasi di perusahaan –
perusahaan tersebut.
122
2. Bagi Pihak Perusahaan
Informasi tentang pengaruh Book Value, Current Ratio, Earning per Share,
Price Book Value, Price Earning Ratio, dan Total Asset Turn Over serta
harga saham dapat menjadi landasan bagi pihak perusahaan dalam
mengatur kinerja keuangan yang optimal.
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan ilmu pengetahuan bagi
pembaca dari kalangan praktisi maupun akademisi.
4. Bagi Masyarakat
Dapat mendorong masyarakat agar tertarik melakukan investasi pada
saham khususnya saham perusahaan sektor infrastruktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
C. Saran
Berikut beberapa saran yang dapat peneliti berikan bagi peneliti
selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis :
1. Dalam penelitian ini variabel dependen yang dipakai adalah harga saham,
sedangkan variabel independennya adalah book value, current ratio,
earning per share, price book value, price earning ratio, total asset turn
over.Diharapkan penelitian selanjutnya menggunakan variabel yang
beragam hasil penelitian berbeda dan lebih mendalam
2. Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah perusahaan go public
periode 2014-2017.Peneliatian selanajutnya diharapkan menambahkan
jumlah sampel agar penelitian yang dilakukan akan lebih baik.
123
3. Periode penelitian ini terbatas hanya pada tahun 2014 sampai dengan
2017, hendaknya penelitian selanjutnya lebih memperbaharui dan
menambahkan pperiode tahun penelitian agar hasil yang didapatkan
relavan.
4. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah regresi data panel dan
pengolahannya menggunakan eviews 8.0.Penelitian selanjutnya bisa
menggunakan metode lain dan software yang lebih baru.
124
DAFTAR PUSTAKA
Abied Luthfi Safitri. 2013 “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio,
Return On Asset, Debt To Equity Ratio Dan Market Value Added
Terhadap Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index”.
Universitas Negeri Semarang.
Abigael K, Ika Veronika Dan Ika S, Ardiani. 2008. “Pengaruh Return On Asset,
Price Earning Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Price To
Book Value Terhadap Harga Saham Manufaktur Di BEI”. Jurnal Solusi.
Vol.7. No.4
Adipalguna, I G N Sudangga Dan Anak Agung Gede Suarjaya. 2016. Pengaruh
Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, Profitabilitas Dan Penilaian Pasar
Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 Di BEI. ISSN: 2302-8912. E-
Jurnal Manajemen Unud. Volume 5. Nomor 12.
Agnes Sawir, 2009. Analisa Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keauangan
Perusahaan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ahmad Rodoni Dan Herni Ali. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Agus Widarjono. 2009. Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasinya, Edisi Ketiga,
Penerbit Ekonosia, Yogyakarta.
Aldiansyah Cahya Putra, Saryadi, Dan Wahyu Hidayat.2013. Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan BUMN (Non-Bank)
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.(Jurnal Sosial Politik)
Amanda WBBA Dan Wahyu Ario Pratomo. 2013. Analisis Fundamental Dan
Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Perbankan Yang Terdaptar
Pada Indeks LQ45. Medan: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Vol.1, No.3,
Februari, P.205-
Anastasia Njo, Wijayanti Dan Gunawan (2003). Analisis Faktor Fundamental Dan
Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ. Jurnal
Ekonomi Akuntansi. Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Anderson, W.A.D. 1985. Pathology Vol 2. The CV Mosby Company
Ang, Robert. 2010. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia Edisi 7. Jakarta: Media
Soft Indonesia.
125
Angrawit Kusumawardani, (2009). Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FL, DER,
CR, ROA Pada Harga Saham Dan Dampaknya Terhadap Kinerja
Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di BEI Periode 2005 -2009. Abstrak
Hasil Penelitian Universitas Gunadarma
Anoraga, Pandji Dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Mahasatya
Bambang Supomo Dan Nur Indriantoro, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis,
Cetakan Kedua, Yogyakara; Penerbit BFEE UGM.
Bambang Riyanto. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Penerbit GPFE
Barney, J.B. (1986). Organizational Culture: Can It Be A Source Of Sustained
Competitive Advantage? Academy Of Management Review. Vol. 11: Pg.
656-665.
Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistics: Practical And Clinical Applications,
Third Edition, 592-595, Marcel Dekker Inc, New York-Basel.
Crabb, Peter R. (2003). Finance And Investment Using The Wall Street Journal,
Mcgraw-Hill, New York.
Dahlan Siamat, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. “Kebijakan Moneter Dan
Perbankan”, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Edisi
Kesatu.
Darmadji, T Dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Dewi, Putu Dina Aristya & Suaryana, I.G.N.A. 2013. Pengaruh EPS, DER, Dan
PBV Terhadap Harga Saham. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
4.1 (2013): 215-229.
Dwipratama, Gede Priyana, 2009. Pengaruh PBV, DER, EPS, DPR DAN ROA
Terhadap Harga Saham (Study Pada Perusahaan Food And Beverage
Yang Terdaftar Di BEI). Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi,
Universitas Gunadarma.
Eccles, J. S., Barber, B. L., & Jozefowicz, D. (1999). Linking Gender To
Educational And Recreational Choices: Applying The Eccles Et Al.
Model Of Achievement Related Choices Sexism And Stereotypes In
126
Modern City: The Gender Science Of Janet Taylor Spence. (Pp. 153-
191). Washington DC: American Psychological Association.
Eisenhardt, Kathleem. (1989). Agency Theory: An Assesment And Review.
Academy Of Management Review, 14. Hal 57-74.
Faila, Isti & Djawoto. (2017). Pengaruh ROI, ROE, TATO Dan PER Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Telekomunikasi. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen. Vol.6, No.9.
Febianto, Alvin. 2015. “Pengaruh Return On Aseets, Current Ratio, Debt To
Equity Ratio, Dividen, Laba Bersih Dan Dividend Payout Ratio Terhadap
Harga Saham Syariah Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta
Islamic Index Periode 2009-2014”. Skripsi Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Gitman, L.J. 2006. Principle Of Managerial Finance, Eleventh Edition, Pearson
Addison-Wesley, Boston.
Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
GUNARSO, SUGENG (2017) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Perkebunan (Plantation) Di Bursa Efek
Indonesia (Bei). [Undergraduate Thesis]
Hanafi, Mamduh M. Dan Abdul Halim, 2014, Analisis Laporan Keuangan., Edisi
Tujuh., UPP AMP YKPN, Yogyakarta
Harmono, 2009, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard
(Pendekatan Teori, Kasus, Dan Riset Bisnis), Bumi Aksara, Jakarta.
Helfert. E. A. 1991. Analisis Laporan Keuangan (Terjemahan Herman Wibowo).
Edisi 7. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Heri Setiawan Dan Murphin J.Sembiring. 2013. Pengaruh Konflik Peran Dan
Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Sekretariat Daerah Kabupaten
Tulungagung. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol.02, No.4. Diunduh Mei 2016.
Hirsch, P., S. Michaels, Dan R. Friedman. 1987. "Dirty Hands" Versus "Clean
Models." Theory And Society, 16: 317-336.James C. Van Horne & John
M. Wachowicz Jr. 2012. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi 13,
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
127
Husnan, Suad Dan Enny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan.
Edisi Kelima. UPP STIM YKPN : Yogyakarta.
Horrigan, O.J. (1965). “Some Empirical Bases Of Financial Ratio Analysis”. The
Accounting Review.
Husnan, Suad. (2008). Manajemen Keuangan : Teori Dan Penerapan Buku 1.
Edisi 4. BPFE. Yogyakarta.
Jensen, G. R., D. P. Solberg Dan T. S. Zorn (1992), “Simultaneous Determination
Of Insider Ownership, Debt And Dividend Policies”, Journal Of
Financial And Quantitative Analysis, 247-263.
Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi Pertama. BPFE.
Yogyakarta.
Kasmir. (2012), Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Marcellyna, Fica. 2013. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga
Saham LQ-5 Di Bursa Efek Indonesia (BEI). MDP Business School.
Prihadi, Toto, (2012). Analisis Laporan Keuangan Lanjutan Proyeksi Dan
Valuasi. Jakarta: PPM.
Puspitasari Dan Latrini. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan,
Leverage, Dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay. Jurnal Akuntansi
Volume 8 Nomor 2. Bali.
Penman, S.H.(1991). An Evaluation Of Accounting Rate Of Return. Journal Of
Accounting. Auditing And Finance.
Ross, A Stephen. 1973. The Economic Theory Of Agency: The Pricipal‟S
Problem. American Economics Review 63(2): 134-139.
Roro P.S, Weisty. 2012. Pengaruh Rasio Keuangan DER, CR, ROA, EPS
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Semen Yang
Terdaftar Di BEI).
Ross, Stephen A. 1977. The Determination Of Financial Structure: The
Incentivesignalling Approach. The Bell Journal Of Economics, Vol. 8,
No. 1 (Spring, 1977), Pp. 23-40.
Safitri, Abied Lutfhi. 2013. “Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio,
Return On Asset, Debt To Equity Dan Market Value Added Terhadap
128
Harga Saham Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index”. Management
Analysis Journal. Vol 2 No 2: 1-8
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Erlangga.
Septiawan, Ery Sandi (2012) Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham
Pada PT. Mustika Ratu Tbk Di Bursa Efek Indonesia.Skripsi Thesis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Simatupang, A. 2010. Pengaruh Beberapa Dosis Pupuk Organik Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terung (Solanum Malongena
L.).Skripsi.Fakultas Pertanian Universitas ANDALAS. Padang.
Sihombing, Gregorius. 2008. “Kaya Dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham”.
Yogyakarta : Penerbit Indonesia Cerdas.
Sitkin, S. B., Dan Pablo, A. L., 1992, Reconceptualizing The Determinants Of
Risk Behavior. Academy Of Management Review, 17, 9–38.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung :
Alfabeta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio Dan Investasi Teori Dan Aplikasi, Edisi
Pertama, Kanisius IKAPI Yogyakarta.
Thomas W Zimmerer, Norman M Scarborough, Kewirausahaan Dan Manajemen
Usaha Kecil, Salemba Empat, 2008.
Tryfino. (2009). Cara Cerdas Berinvestasi Saham, Edisi 1, Transmedia Pustaka,
Jakarta.
Tuasikal A. (2001). Manfaat Informasi Akuntansi Dalam Memprediksi Harga
Saham (Studi Terhadap Perusahaan Pemanufakturan Dan Non
Pemanufakturan). Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung,
Agustus:762-786.
Yanti, O. D., Dan E. Safitri. 2012. Pengaruh Faktor - Faktor Fundamental
Terhadap Harga Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia (BEI).
[email protected] Dan [email protected].
Yuliza, Arma. 2006.Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di.Jurnal. Rokan Ulu :
Universitas Pasir Pengaraian.
129
Wicaksono, Reza Bagus, 2014. Pengaruh EPS, PER, DER, ROE, Dan MVA
Terhadap Hargasaham
130
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan
Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel Periode 2014-2017
No. Kode
Perusahaan
Nama Perusahaan
1 AKRA PT AKR Corporindo Tbk
2 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk
3 ASII PT Astra International Tbk
4 AUTO PT Astra Otoparts Tbk
5 BRAM PT Indo Kordsa Tbk
6 BSSR PT Baramulti Suksessarana Tbk
7 CMNP PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk
8 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
9 DLTA PT Delta Djakarta Tbk
10 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk
11 EMTK PT Elang Mahkota Teknologi Tbk
12 EPMT PT Enseval Putra Megatrading Tbk
13 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk
14 GEMS PT Golden Energy Mines Tbk
15 GGRM PT Gudang Garam Tbk
16 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
17 IBST PT Inti Bangun Sejahtera Tbk
18 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
19 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk
20 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk
21 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
22 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk
23 JECC PT Jembo Cable Company Tbk
24 JSMR PT Jasa Marga (Persero) Tbk
131
25 KPIG PT MNC Land Tbk
26 KLBF PT Kalbe Farma Tbk
27 LINK PT Link Net Tbk
28 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk
29 MBAP PT Mitrabara Adiperdana Tbk
30 MERK PT Merck Tbk
31 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk
32 MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk
33 PGAS PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
34 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
35 PTBA PT Bukit Asam Tbk
36 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
37 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing &
Commerce Tbk
38 SCMA PT Surya Citra Media Tbk
39 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk
40 SILO PT Siloam International Hospitals Tbk
41 STTP PT Siantar Top Tbk
42 SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
43 TBIG PT Tower Bersama Infrastructure Tbk
44 TCID PT Mandom Indonesia Tbk
45 TGKA PT Tigaraksa Satria Tbk
46 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
47 TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk
48 TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
49 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk
50 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading
Company Tbk
51 UNTR PT United Tractors Tbk
52 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
132
Lampiran 2 : Data Harga Saham 52 Perusahaan Go Publik Periode 2014 –
2017 (Dalam Rupiah)
Kode Perusahaan Harga Saham
2014 2015 2016 2017
AKRA 7175 6000 6350 6225
AMFG 8400 6300 6650 6025
ASII 7850 6450 8275 8300
AUTO 3730 1620 2050 2060
BRAM 6125 4680 7000 7375
BSSR 1590 1110 1410 2100
CMNP 2960 2435 1790 1540
CPIN 3955 3345 3100 3450
DLTA 390000 5200 5000 4590
DVLA 1560 1290 1790 1960
EMTK 7800 10300 9975 9500
EPMT 2800 3000 3920 2990
FAST 2100 1150 1500 1440
GEMS 2000 1400 2700 2750
GGRM 57800 58350 61750 83800
HMSP 2532 4140 3850 4730
IBST 3000 1900 1850 8100
ICBP 13100 13475 8575 8900
IMPC 5100 9250 1025 1090
INDF 6750 5175 7925 7625
INTP 25000 22325 15400 21950
ITMG 15375 5725 16875 20700
JECC 2350 1350 3500 4700
JSMR 7050 5225 4320 6400
KPIG 1290 1410 1500 1275
KLBF 1320 1515 1690 1665
133
LINK 4920 4000 5150 5500
MAPI 5075 3795 5400 6200
MBAP 1310 1115 2090 2900
MERK 160000 6775 9200 8500
MLBI 11950 8200 11750 13675
MNCN 2540 1855 1755 1285
PGAS 6000 2745 2700 1750
PJAA 1775 2025 2020 1320
PTBA 12500 4525 12500 2460
ROTI 1375 1350 1580 1295
SCCO 3950 3725 7275 9000
SCMA 3500 3100 2800 2480
SGRO 2100 1700 1910 2570
SILO 13700 9800 10900 9575
STTP 2880 3015 3190 4360
SMGR 14575 11050 9025 9900
TBIG 5800 9700 5875 4980
TCID 18000 16300 15000 17900
TGKA 2900 2750 3280 2600
TLKM 2865 3105 3980 4440
TOWR 2750 4150 4750 3580
TPIA 3000 3445 20650 6000
TSPC 2865 1750 1970 1800
ULTJ 3720 3945 4570 1295
UNTR 17350 16950 21250 35400
UNVR 35825 36700 41200 55900
Avarage 10100 7592 8052 9364
Max 390000,000
Min 1025,000
Lampiran 3: Hasil Rasio Keangan
134
a. Book Value
Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017
AKRA 1523180000,000 1849420000,000 2022740000,000 2162170000,000
AMFG 7337000000,000 7811000000,000 8293000000,000 8241000000,000
ASII 2972170000,000 3125820000,000 3455870000,000 3861540000,000
AUTO 203140000,000 2104560000,000 2186130000,000 228430000,000
BRAM 4937110000,000 5958360000,000 5904220000,000 6363540000,000
BSSR 426510000,000 587910000,000 632610000,000 804160000,000
CMNP 1692720000,000 1517050000,000 1703050000,000 1535620000,000
CPIN 106520000,000 112020000,000 13540000,000 117980000,000
DLTA 47740250000,00
0 53057630000,00
0 1264430000,000 1317550000,000
DVLA 72760000,000 96330000,000 135790000,000 153910000,000
EMTK 28930000,000 2728550000,000 2802440000,000 3154310000,000
EPMT 1310580000,000 1502690000,000 1705650000,000 1828790000,000
FAST 598040000,000 558820000,000 613100000,000 618790000,000
GEMS 523750000,000 616720000,000 605110000,000 716780000,000
GGRM 2790190000,000 3344780000,000
34700260000,000 2815850000,000
HMSP 2322860000,000 2227360000,000 109720000,000 80280000,000
IBST 2251830000,000 2206660000,000 2541580000,000 2672010000,000
ICBP 2579330000,000 2810330000,000 1586430000,000 1710550000,000
IMPC 2037740000,000 2269330000,000 2535730000,000 259130000,000
INDF 4695490000,000 4911100000,000 5004470000,000 5324860000,000
INTP 6732750000,000 6483140000,000 7100530000,000 6554100000,000
ITMG 9890290000,000
10825590000,000
10790300000,000
11721890000,000
JECC 1133300000,000 2432250000,000 3110700000,000 3220870000,000
JSMR 1680150000,000 1818920000,000 2251190000,000 2529590000,000
KPIG 1239180000,000 1288050000,000 1634530000,000 1542320000,000
KLBF 209440000,000 233350000,000 265890000,000 282950000,000
LINK 997410000,000 1205310000,000 1302510000,000 1450360000,000
MAPI 1571950000,000 1792110000,000 1929830000,000 2523980000,000
MBAP 467880000,000 881920000,000 1003160000,000 1306150000,000
MERK 24718340000,00
0 21140330000,00
0 1300610000,000 1362580000,000
MLBI 26283670000,00
0 363780000,000 389480000,000 454890000,000
135
MNCN 657970000,000 670100000,000 664540000,000 676250000,000
PGAS 1520070000,000 1827660000,000 1757100000,000 1781090000,000
PJAA 1011360000,000 1117840000,000 1142570000,000 1223370000,000
PTBA 3763170000,000 4030820000,000 4579770000,000 5602670000,000
ROTI 37260000,000 53450000,000 55310000,000 19230000,000
SCCO 3961370000,000 4486510000,000 5936380000,000
12605380000,000
SCMA 237880000,000 233470000,000 253420000,000 319520000,000
SGRO 1596480000,000 1807820000,000 1988740000,000 2086020000,000
SILO 1430390000,000 1505020000,000 1410160000,000 2457820000,000
STTP 624120000,000 770080000,000 891990000,000 1022860000,000
SMGR 938350000,000 762280000,000 762300000,000 246090000,000
TBIG 861250000,000 331660000,000 338610000,000 387920000,000
TCID 866950000,000 2707900000,000 806000000,000 803890000,000
TGKA 797400000,000 917710000,000 1027700000,000 1089260000,000
TLKM 854410000,000 926870000,000 1047060000,000 1096930000,000
TOWR 457650000,000 752580000,000 1049540000,000 1170250000,000
TPIA 3288740000,000 3954560000,000 4184020000,000 1267790000,000
TSPC 918300000,000 963810000,000 1030060000,000 1081320000,000
ULTJ 784210000,000 968540000,000 1208020000,000 360510000,000
UNTR 10341910000,00
0 10522490000,00
0 11426380000,00
0 12744290000,00
0
UNVR 602720000,000 632680000,000 616550000,000
67803000000,000
Avarage 3781277307,692 3611635384,615 2905208076,923 3706969038,462
b. Current Ratio
Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017
AKRA 108,670 149,560 127,090 160,080
AMFG 568,440 465,430 201,980 243,890
ASII 132,260 137,930 123,940 122,860
AUTO 133,190 132,290 150,510 161,080
BRAM 141,560 180,650 189,080 228,910
BSSR 67,040 83,520 110,810 158,220
CMNP 396,000 287,880 288,020 281,330
CPIN 224,070 210,620 217,280 241,860
DLTA 447,320 642,370 760,390 778,300
DVLA 518,130 352,290 285,490 306,730
136
EMTK 779,790 792,950 507,820 577,390
EPMT 198,190 217,370 251,510 282,600
FAST 188,260 126,190 179,320 198,500
GEMS 220,600 279,430 377,430 273,920
GGRM 162,020 177,040 193,790 194,060
HMSP 152,000 656,000 523,000 277,000
IBST 278,990 223,260 254,160 205,680
ICBP 218,320 232,600 240,680 220,460
IMPC 207,780 227,130 377,230 400,340
INDF 180,740 170,530 150,810 146,780
INTP 493,370 488,660 452,500 470,170
ITMG 156,400 180,180 225,680 267,230
JECC 103,200 105,010 114,020 115,680
JSMR 84,430 48,160 69,610 75,950
KPIG 319,440 357,390 540,730 529,850
KLBF 340,360 369,780 413,110 405,090
LINK 104,270 93,360 106,630 123,850
MAPI 134,360 173,110 158,230 153,320
MBAP 139,880 207,310 344,880 385,900
MERK 458,590 365,220 421,660 283,400
MLBI 51,390 58,420 67,950 81,420
MNCN 971,690 743,110 158,100 419,320
PGAS 170,620 258,130 260,580 387,440
PJAA 89,550 117,970 89,010 67,930
PTBA 207,510 154,350 165,580 254,730
ROTI 136,000 205,000 296,000 101,000
SCCO 156,630 168,580 168,950 168,660
SCMA 390,690 330,460 298,060 385,110
SGRO 80,150 127,000 127,660 114,630
SILO 175,840 151,810 262,640 147,110
STTP 148,420 157,890 165,450 217,080
SMGR 220,900 159,700 127,200 163,900
TBIG 34,550 136,090 67,610 79,590
TCID 179,000 499,000 525,000 467,000
TGKA 155,340 159,780 172,100 161,890
TLKM 106,220 135,290 119,970 119,120
TOWR 129,780 178,670 108,830 157,650
TPIA 139,450 110,290 152,560 243,370
TSPC 300,220 253,760 265,221 251,790
137
ULTJ 334,460 374,550 484,360 549,380
UNTR 206,040 214,770 229,880 180,440
UNVR 71,000 65,000 600,000 630,000
Avarage 232,945 247,939 255,194 261,904
c. Earning Per Share
Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017
AKRA 206990000,00
0 262360000,00
0 253220000,00
0 254400000,00
0
AMFG 1057000000,0
00 787000000,00
0 600000000,00
0 146000000,00
0
ASII 473800000,00
0 357310000,00
0 374370000,00
0 466390000,00
0
AUTO 180850000,00
0 66100000,000 86770000,000 76860000,000
BRAM 381280000,00
0 339150000,00
0 575250000,00
0 484300000,00
0
BSSR 12040000,000
147750000,000
136220000,000
328730000,000
CMNP 187300000,00
0 165140000,00
0 178250000,00
0 134080000,00
0
CPIN 667360000,00
0 766030000,00
0 86340000,000 925560000,00
0
DLTA 17621380000,
000 11895110000,
000 316900000,00
0 236080000,00
0
DVLA 859310000,00
0 869210000,00
0 963910000,00
0 1003440000,0
00
EMTK 193570000,00
0 236080000,00
0 68280000,000 17900000,000
EPMT 188510000,00
0 201990000,00
0 205280000,00
0 124670000,00
0
FAST 76210000,000 52640000,000 86510000,000 52430000,000
GEMS 22680000,000 5030000,000 78680000,000
175520000,000
GGRM 17269850000,
000 19753730000,
000 20562590000,
000 20718910000,
000
HMSP 3079650000,0
00 6881140000,0
00 293810000,00
0 266100000,00
0
IBST 171280000,00
0 233100000,00
0 329300000,00
0 125590000,00
0
ICBP 446620000,00
0 514620000,00
0 308730000,00
0 260820000,00
0
138
IMPC 365160000,00
0 158880000,00
0 212150000,00
0 9340000,000
INDF 442500000,00
0 338020000,00
0 472020000,00
0 373290000,00
0
INTP 1431820000,0
00 1183480000,0
00 1051370000,0
00 382070000,00
0
ITMG 2203610000,0
00 818600000,00
0 1554270000,0
00 2056080000,0
00
JECC 157730000,00
0 16420000,000 875810000,00
0 524060000,00
0
JSMR 206390000,00
0 213140000,00
0 243970000,00
0 273910000,00
0
KPIG 59740000,000 33120000,000
256970000,000 170000,000
KLBF 44050000,000 42760000,000 49060000,000 37960000,000
LINK 183300000,00
0 210190000,00
0 269030000,00
0 243300000,00
0
MAPI 44630000,000 22490000,000
125590000,000
149700000,000
MBAP 141130000,00
0 415210000,00
0 296840000,00
0 602910000,00
0
MERK 8101440000,0
00 6363640000,0
00 343400000,00
0 336970000,00
0
MLBI 37717510000,
000 235740000,00
0 465980000,00
0 436960000,00
0
MNCN 123420000,00
0 83050000,000 95870000,000 78580000,000
PGAS 370780000,00
0 242580000,00
0 168670000,00
0 800000,000
PJAA 146970000,00
0 181790000,00
0 81770000,000 99550000,000
PTBA 875020000,00
0 883590000,00
0 870690000,00
0 1139620000,0
00
ROTI 189680000,00
0 234800000,00
0 285030000,00
0 289330000,00
0
SCCO 665240000,00
0 772920000,00
0 1656220000,0
00 1006520000,0
00
SCMA 99420000,000
104200000,000
102650000,000 74800000,000
SGRO 180060000,00
0 130990000,00
0 233800000,00
0 117930000,00
0
SILO 54120000,000 60890000,000 66050000,000 48350000,000
STTP 94270000,000
141780000,000
133180000,000
127250000,000
SMGR 4215180000,0
00 4626270000,0
00 5154560000,0
00 5082620000,0
00
139
TBIG 271340000,00
0 298110000,00
0 269020000,00
0 193560000,00
0
TCID 6383480000,0
00 8528870000,0
00 8868490000,0
00 9154490000,0
00
TGKA 175650000,00
0 200640000,00
0 217100000,00
0 168170000,00
0
TLKM 145220000,00
0 153660000,00
0 171930000,00
0 177800000,00
0
TOWR 82390000,000
289960000,000
297920000,000
189310000,000
TPIA 684990000,00
0 117440000,00
0 1226360000,0
00 242060000,00
0
TSPC 128750000,00
0 115990000,00
0 119170000,00
0 98070000,000
ULTJ 100890000,00
0 179710000,00
0 243170000,00
0 55460000,000
UNTR 1439520000,0
00 1033070000,0
00 1341030000,0
00 1984640000,0
00
UNVR 752100000,00
0 766950000,00
0 837570000,00
0 918030000,00
0
Avarage 2141791923,0
77 1398700769,2
31 1041560000,0
00 1009066153,8
46
d. Price Book Value
Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017
AKRA 284,000 389,000 306,000 324,000
AMFG 84,000 83,000 73,000 66,000
ASII 192,000 254,000 215,000 220,000
AUTO 208,000 76,000 96,000 92,000
BRAM 104,000 83,000 1,000 116,000
BSSR 374,000 201,000 245,000 271,000
CMNP 183,000 161,000 106,000 100,000
CPIN 568,000 339,000 347,000 324,000
DLTA 933,000 490,000 437,000 348,000
DVLA 197,000 150,000 184,000 195,000
EMTK 330,000 377,000 349,000 301,000
EPMT 223,000 200,000 178,000 163,000
FAST 361,000 206,000 270,000 222,000
GEMS 390,000 241,000 466,000 409,000
GGRM 366,000 278,000 327,000 404,000
140
HMSP 2735,000 1366,000 1451,000 1613,000
IBST 135,000 86,000 78,000 303,000
ICBP 526,000 479,000 561,000 511,000
IMPC 342,000 408,000 416,000 421,000
INDF 145,000 105,000 155,000 143,000
INTP 396,000 344,000 223,000 329,000
ITMG 147,000 56,000 167,000 180,000
JECC 194,000 56,000 114,000 146,000
JSMR 420,000 287,000 226,000 253,000
KPIG 108,000 109,000 89,000 89,000
KLBF 930,000 566,000 601,000 616,000
LINK 517,000 332,000 404,000 370,000
MAPI 336,000 212,000 289,000 246,000
MBAP 294,000 134,000 240,000 215,000
MERK 697,000 641,000 744,000 624,000
MLBI 4867,000 2254,000 4754,000 2706,000
MNCN 414,000 277,000 257,000 190,000
PGAS 424,000 160,000 162,000 98,000
PJAA 192,000 181,000 181,000 106,000
PTBA 353,000 112,000 300,000 205,000
ROTI 776,000 539,000 597,000 539,000
SCCO 106,000 83,000 133,000 71,000
SCMA 1634,000 1328,000 980,000 776,000
SGRO 133,000 94,000 108,000 123,000
SILO 938,000 651,000 773,000 247,000
STTP 480,000 392,000 382,000 426,000
SMGR 409,000 246,000 191,000 193,000
TBIG 1060,000 1771,000 1405,000 914,000
TCID 2422,000 1771,000 2377,000 1848,000
TGKA 377,000 300,000 333,000 239,000
TLKM 357,000 335,000 423,000 399,000
TOWR 939,000 631,000 367,000 342,000
TPIA 93,000 93,000 493545,000 475,000
TSPC 315,000 182,000 194,000 166,000
ULTJ 491,000 407,000 395,000 359,000
UNTR 168,000 161,000 197,000 278,000
UNVR 4503,000 5848,000 4667,000 8244,000
Avarage 657,115 510,096 10039,981 549,192
e. Price Earning Ratio
141
Kode Perusahaan 2014 2015 2016 2017
AKRA 2090,000 2741,000 2265,000 2622,000
AMFG 775,000 833,000 1009,000 3098,000
ASII 1556,000 1679,000 2228,000 1780,000
AUTO 2361,000 2421,000 2613,000 1801,000
BRAM 1157,000 1466,000 13,000 1142,000
BSSR 6465,000 798,000 1757,000 490,000
CMNP 1518,000 1475,000 890,000 861,000
CPIN 2714,000 2321,000 1523,000 1907,000
DLTA 2471,000 2186,000 1845,000 1458,000
DVLA 1824,000 1349,000 1073,000 955,000
EMTK 4554,000 4363,000 12741,000 39812,000
EPMT 1602,000 1485,000 1573,000 1799,000
FAST 26664,000 2185,000 2099,000 1720,000
GEMS 11024,000 29603,000 5202,000 1014,000
GGRM 2167,000 1644,000 2004,000 2232,000
HMSP 2984,000 4220,000 3679,000 4342,000
IBST 1615,000 815,000 862,000 4837,000
ICBP 2767,000 2618,000 2648,000 2734,000
IMPC 1547,000 5822,000 4488,000 8754,000
INDF 1467,000 1531,000 1611,000 1606,000
INTP 1857,000 1886,000 1351,000 4345,000
ITMG 632,000 743,000 1581,000 683,000
JECC 741,000 8222,000 323,000 673,000
JSMR 3416,000 2451,000 1804,000 2337,000
KPIG 4392,000 4257,000 1310,000 622634,000
KLBF 4327,000 3087,000 3128,000 3426,000
LINK 2670,000 1903,000 1942,000 1661,000
MAPI 5683,000 16874,000 5589,000 3106,000
MBAP 790,000 286,000 842,000 448,000
MERK 6661,000 2129,000 2464,000 1892,000
MLBI 3772,000 2169,000 2735,000 2180,000
MNCN 1985,000 2234,000 1302,000 1227,000
PGAS 1509,000 1202,000 1561,000 2187,000
PJAA 2300,000 1114,000 2132,000 959,000
PTBA 1365,000 512,000 2054,000 633,000
ROTI 3993,000 2367,000 1988,000 6077,000
SCCO 686,000 482,000 71,000 671,000
142
SCMA 3472,000 2975,000 2657,000 2487,000
SGRO 958,000 1298,000 10612,000 1635,000
SILO 21872,000 16094,000 12443,000 16637,000
STTP 3054,000 2126,000 3028,000 2570,000
SMGR 1763,000 1496,000 1394,000 2916,000
TBIG 3065,000 1971,000 1804,000 1257,000
TCID 1744,000 609,000 1307,000 2009,000
TGKA 1526,000 1371,000 1607,000 1160,000
TLKM 1892,000 2021,000 2042,000 2021,000
TOWR 3653,000 1638,000 1187,000 1603,000
TPIA 4646,000 3117,000 1807710,000 2489,000
TSPC 1766,000 1509,000 1450,000 1377,000
ULTJ 3909,000 2195,000 1812,000 1751,000
UNTR 1017,000 1641,000 1901,000 1784,000
UNVR 4565,000 4824,000 4674,000 6089,000
Avarage 3557,750 3237,654 37306,308 15151,692
f. Total Asset Turn Over
Kode Perusahaan
AKRA 151,896 130,005 96,095 79,445
AMFG 94,000 85,849 67,650 48,589
ASII 85,456 75,049 69,154 69,697
AUTO 85,220 81,761 87,645 49,994
BRAM 67,375 71,228 74,410 58,732
BSSR 129,858 148,968 131,860 132,971
CMNP 24,548 24,625 29,101 20,624
CPIN 139,726 121,968 158,054 153,634
DLTA 88,639 67,369 64,699 43,652
DVLA 89,288 94,901 94,775 75,358
EMTK 32,800 36,737 36,164 27,686
EPMT 274,796 258,984 267,187 202,847
FAST 194,619 193,681 189,436 150,876
GEMS 132,225 95,542 101,766 91,223
GGRM 111,964 110,802 121,163 97,970
HMSP 229,684 185,120 179,434 132,192
IBST 12,538 12,123 12,903 9,728
143
ICBP 120,523 119,504 119,252 88,164
IMPC 81,376 68,518 49,880 34,644
INDF 74,000 69,760 81,230 60,197
INTP 69,227 64,396 50,951 38,292
ITMG 148,595 134,883 113,036 86,387
JECC 140,522 122,442 128,388 96,847
JSMR 28,801 26,816 31,143 44,312
KPIG 10,168 10,239 6,685 5,761
KLBF 139,787 130,600 127,244 93,007
LINK 57,081 57,779 58,440 45,212
MAPI 136,103 135,325 132,444 105,321
MBAP 160,208 200,721 160,820 135,978
MERK 120,459 153,269 139,099 102,563
MLBI 133,950 128,344 143,440 94,068
MNCN 48,982 44,526 47,264 37,091
PGAS 54,840 47,248 42,943 47,188
PJAA 37,886 36,148 34,059 23,510
PTBA 88,293 81,293 75,680 67,807
ROTI 87,744 80,349 86,378 61,476
SCCO 223,626 199,255 152,765 86,034
SCMA 85,773 92,817 93,850 60,651
SGRO 59,310 41,118 35,003 30,951
SILO 117,465 138,772 122,598 94,956
STTP 127,659 132,544 112,528 90,368
SMGR 78,646 70,631 59,091 43,459
TBIG 15,008 15,005 1,571 11,611
TCID 124,550 111,181 115,637 88,386
TGKA 382,872 360,007 357,953 237,565
TLKM 63,662 61,665 64,769 50,918
TOWR 23,824 20,871 20,192 14,838
TPIA 127,894 73,968 91,413 80,960
TSPC 134,319 130,180 138,757 99,878
ULTJ 134,271 124,123 110,539 72,750
UNTR 88,141 79,960 71,165 78,480
UNVR 242,000 231,940 239,188 217,939
Avarage 109,850 103,671 99,940 78,323
Lampiran 4: Hasil Output Uji Asumsi Klasik
144
Uji Adjusted R Square
Dependent Variable: Harga Saham`
Method: Least Squares
Date: 09/12/18 Time: 10:52
Sample: 1 208
Included observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Book Value 1.45E-10 1.61E-11 8.990059 0.0000
Current Ratio 0.002907 0.000672 4.326917 0.0000
Earning Per Share 2.31E-10 3.01E-11 7.684499 0.0000
Price Book Value 0.959687 0.109473 8.766426 0.0000
Price Earning Ratio 4.67E-06 9.09E-07 5.132458 0.0000 Total Asset Turn
Over 1.156432 0.139169 8.309532 0.0000
C 51.46092 0.784194 65.62272 0.0000 R-squared 0.775535 Mean dependent var 63.63266
Adjusted R-squared 0.768834 S.D. dependent var 3.235246
S.E. of regression 1.555496 Akaike info criterion 3.754541
Sum squared resid 486.3333 Schwarz criterion 3.866862
Log likelihood -383.4723 Hannan-Quinn criter. 3.799958
F-statistic 115.7436 Durbin-Watson stat 1.197061
Prob(F-statistic) 0.000000
Uji Normalitas
145
0
5
10
15
20
25
30
-3 -2 -1 0 1 2
Series: ResidualsSample 1 208Observations 208
Mean -5.54e-16Median -0.058112Maximum 2.217844Minimum -3.082673Std. Dev. 0.817125Skewness -0.060296Kurtosis 3.647590
Jarque-Bera 3.760598Probability 0.152544
Uji Heterokesdatisitas
Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.376493 Prob. F(27,180) 0.9981
Obs*R-squared 11.11866 Prob. Chi-Square(27) 0.9970
Scaled explained SS 33.88994 Prob. Chi-Square(27) 0.1693
Uji Multikolenieritas
Variance Inflation Factors
Date: 09/10/18 Time: 22:19
Sample: 1 208
Included observations: 208 Coefficient Uncentered Centered
Variable Variance VIF VIF Book Value 0.001177 271.1233 1.169138
Current Ratio 7.28E-08 3.389350 1.037823
Earning Per Share 0.001033 204.9886 1.430265
Price Book Value 2.24E-12 1.364519 1.354465
Price Earning Ratio 0.002613 81.60252 1.565887
Total Asset Turn Over 4.78E-07 3.408564 1.032714
C 0.943496 489.3279 NA
146
Uji Autokoleriasi
R-squared 0.935951 Mean dependent var 63.56708
Adjusted R-squared 0.911671 S.D. dependent var 3.244052
S.E. of regression 0.964139 Akaike info criterion 2.995293
Sum squared resid 142.2233 Schwarz criterion 3.929437
Log likelihood -258.5010 Hannan-Quinn criter. 3.372852
F-statistic 38.54819 Durbin-Watson stat 2.173341
Prob(F-statistic) 0.000000
Uji Deskriftif
Date: 09/12/18
Time: 10:53
Sample: 1 208
Harga Saham
Book Value
Current Ratio
Earning Per Share
Price Book Value
Price Earning Ratio
Total Asset Turn Over
Mean 63.63266 3.50E+09 249.4954 1.40E+09 5.768739 14813.35 4.333343
Median 63.30640 1.42E+09 196.1250 2.42E+08 5.710422 1956.500 4.473857
Maximum 80.14174 6.78E+10 971.6900 3.77E+10 13.10937 1807710. 5.947701
Minimum 54.78596 13540000 34.55000 170000.0 0.000000 13.00000 0.451828
Std. Dev. 3.235246 7.77E+09 166.1482 4.17E+09 1.142669 132173.4 0.806215
Skewness 1.439230 5.518037 1.556131 5.327844 1.149034 12.55691 -1.229896
Kurtosis 7.226204 38.07116 5.491838 36.81595 13.29390 166.5203 5.710698
Jarque-Bera 226.6015 11715.44 137.7604 10894.54 964.1276 237203.0 116.1199
Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Sum 13235.59 7.28E+11 51895.05 2.91E+11 1199.898 3081177. 901.3353
Sum Sq. Dev. 2166.631 1.25E+22 5714283. 3.59E+21 270.2785 3.62E+12 134.5465
Observations 208 208 208 208 208 208 208
Lampiran 4: Hasil Output Uji Regresi Data Panel
Uji Common Effect
Dependent Variable: Harga Saham
147
Method: Pooled Least Squares
Date: 09/10/18 Time: 22:35
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 52
Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Book Value 1.16E-11 2.12E-11 0.548503 0.5840
Current Ratio 2.753609 0.215695 12.76619 0.0000
Earning Per Share 1.861781 0.076422 24.36179 0.0000
Price Book Value 1.213550 0.159854 7.591619 0.0000
Price Earning Ratio 5.07E-06 1.36E-06 3.741800 0.0002
Total Asset Turn Over 1.255458 0.206038 6.093339 0.0000 R-squared 0.500588 Mean dependent var 63.63266
Adjusted R-squared 0.488226 S.D. dependent var 3.235246
S.E. of regression 2.314443 Akaike info criterion 4.544637
Sum squared resid 1082.042 Schwarz criterion 4.640912
Log likelihood -466.6422 Hannan-Quinn criter. 4.583565
Durbin-Watson stat 0.708110
Uji Fixed Effect
Dependent Variable: Harga Saham
Method: Pooled Least Squares
Date: 09/10/18 Time: 22:32
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 52
Total pool (balanced) observations: 208 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.62539 0.578491 104.7991 0.0000
Book Value 1.06E-10 1.67E-11 6.367300 0.0000
Current Ratio 0.002786 0.001044 2.668054 0.0085
Earning Per Share 2.24E-10 3.94E-11 5.675269 0.0000
Price Book Value 3.87E-05 8.99E-06 4.307385 0.0000
Price Earning Ratio -1.68E-06 2.33E-06 -0.720841 0.4721
Total Asset Turn Over 0.015706 0.004886 3.214415 0.0016
Fixed Effects (Cross)
AKRA--C 0.775775
AMFG--C 0.566136
ASII--C 1.209243
AUTO--C -1.975185
BRAM--C -1.694131
BSSR--C -2.212349
CMNP--C -1.108714
CPIN--C -1.774989
DLTA--C 0.724495
DVLA--C -1.413439
EMTK--C 0.677324
148
EPMT--C -1.666376
FAST--C -1.704104
GEMS--C -0.579186
GGRM--C 1.037951
HMSP--C 2.140404
IBST--C -0.933041
ICBP--C 2.130356
IMPC--C 0.875981
INDF--C 0.925570
INTP--C 3.058207
ITMG--C 1.296706
JECC--C -1.385562
JSMR--C 0.242690
KLBF--C -1.379946
KPIG--C -2.122514
LINK--C 0.441759
MAPI--C 0.328976
MBAP--C -1.730089
MERK--C 2.977399
MLBI--C 0.914711
MNCN--C -1.400493
PGAS--C -1.219731
PJAA--C -1.723712
PTBA--C 1.674266
ROTI--C -1.685971
SCCO--C -0.842559
SCMA--C -0.007114
SGRO--C -0.783959
SILO--C 1.924617
SMGR--C 1.506994
STTP--C -0.105563
TBIG--C -0.881630
TCID--C 3.525764
TGKA--C -2.891141
TLKM--C -0.049444
TOWR--C -0.215566
TPIA--C 0.858177
TSPC--C -1.131292
ULTJ--C -0.128824
UNTR--C 2.555443
UNVR--C 2.377679 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.892143 Mean dependent var 63.63266
Adjusted R-squared 0.851157 S.D. dependent var 3.235246
S.E. of regression 1.248164 Akaike info criterion 3.512013
Sum squared resid 233.6869 Schwarz criterion 4.442673
Log likelihood -307.2494 Hannan-Quinn criter. 3.888324
F-statistic 21.76714 Durbin-Watson stat 2.433063
Prob(F-statistic) 0.000000
Uji Random Effect
149
Dependent Variable: Harga Saham
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/10/18 Time: 22:37
Sample: 1 4
Included observations: 4
Cross-sections included: 52
Total pool (balanced) observations: 208
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 60.49877 0.399623 151.3898 0.0000
Book Value 1.13E-10 1.56E-11 7.235500 0.0000
Current Ratio 0.003502 0.000838 4.180491 0.0000
Earning Per Share 2.58E-10 3.38E-11 7.637200 0.0000
Price Book Value 4.34E-05 8.72E-06 4.977887 0.0000
Price Earning Ratio -2.82E-06 2.26E-06 -1.251891 0.2121
Total Asset Turn Over 0.014473 0.002664 5.432546 0.0000
Random Effects (Cross)
AKRA--C 0.745100
AMFG--C 0.357766
ASII--C 1.045864
AUTO--C -1.502894
BRAM--C -1.344047
BSSR--C -1.610700
CMNP--C -0.959195
CPIN--C -1.330149
DLTA--C 0.022046
DVLA--C -1.184233
EMTK--C 0.294729
EPMT--C -1.139872
FAST--C -1.187116
GEMS--C -0.421617
GGRM--C 0.338921
HMSP--C 1.690238
IBST--C -0.793681
ICBP--C 1.774103
IMPC--C 0.678816
INDF--C 0.786582
INTP--C 2.280352
ITMG--C 1.041212
JECC--C -0.977768
JSMR--C 0.273081
KLBF--C -1.109016
KPIG--C -1.714297
LINK--C 0.437286
MAPI--C 0.396987
MBAP--C -1.297990
MERK--C 2.234934
MLBI--C 0.605904
MNCN--C -1.317067
PGAS--C -1.001273
PJAA--C -1.313981
PTBA--C 1.363836
ROTI--C -1.289056
SCCO--C -0.572686
150
SCMA--C -0.029326
SGRO--C -0.564360
SILO--C 1.664324
SMGR--C 1.144886
STTP--C 0.025546
TBIG--C -0.655482
TCID--C 2.565305
TGKA--C -1.996788
TLKM--C 0.043232
TOWR--C -0.145550
TPIA--C 0.712664
TSPC--C -0.846073
ULTJ--C -0.151114
UNTR--C 2.016773
UNVR--C 1.914846 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 1.267216 0.5076
Idiosyncratic random 1.248164 0.4924 Weighted Statistics R-squared 0.668615 Mean dependent var 28.11357
Adjusted R-squared 0.658723 S.D. dependent var 2.186624
S.E. of regression 1.277402 Sum squared resid 327.9832
F-statistic 67.59089 Durbin-Watson stat 1.736325
Prob(F-statistic) 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.676746 Mean dependent var 63.63266
Sum squared resid 700.3727 Durbin-Watson stat 0.813118
Lampiran 5: Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Model Data Panel
Uji Chi Square
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.508529 (51,150) 0.0000
Cross-section Chi-square 219.506953 51 0.0000
151
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: PERUSAHAAN
Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 15.527321 6 0.0165
Lampiran 6: Jumlah Perusahaan Go Public 2014 – 2017
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162