ctararact

13
 BAB I PENDAHULUAN Pengilhatan kabur merupakan salah satu keluhan pada mata yang sering kita temukan sehari-hari. Keluhan pengliha tan kabur ini dapat bervariasi , dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut beberapa kategori seperti onset, keluhan  penyerta, penyebab, dan sebagainya. iritasi biasa akibat paparan angin dan debu, hin gga pen ya kit mat a lai n yang lebih seri us. Mas alah pengli hat an kab ur ya ng cukup sering ditemukan yaitu katarak. Semua kekeruhan yang terjadi pada lensa atau kehilangan kejernihan dari lensa yang meny ebabkan adanya gangg uan peng lihata n disebu t katarak . Katarak dap at dis eba bka n ole h ber bagai mac am faktor dia nta ranya dia bet es mel litu s,  penggunaan kortikosteroid jangka panjang atau riwayat operasi intraocular terdahulu. ambaran klinis yang terlihat pada katarak sangat bervariasi tergantung  pada individu, dapat berupa penurunan tajam penglihatan yang signifikan, adanya ki lau an cahaya, dapa t terja di perbaik an pr esbi opia di ma na me rek a akan merasakan penglihatan yang baik pada penglihatan jarak dekatnya. Kat ara k mer upa kan penye bab keb uta an ter tinggi di sel uruh dun ia dan masih menjadi masalah serius sebagai penyebab penurunan tajam penglihatan dan kebutaan di !merika Serikat. Katarak juga menjadi kasus kebutaan yang memiliki tingkat penyembuhan tertinggi di populasi !merika dan !frika. Pasien dengan katarak mengeluh gangguan penglihatan yang dapat berupa merasa silau, mata terasa seperti berkabut"berasap, sukar melihat di malam hari ata u pen eran gan redup, mel iha t ganda mel ihat war na ter ganggu, sinar, dan  penglihatan menurun. Pengo batan katara k adalah tinda kan pembe dahan . Setela h pemb edahan lensa diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak atau lensa tanam intraokular. Katarak juga menyebabkan disabilitas aktivitas sehari-hari pada seorang individu, operasi pengangkatan lensa dengan implantasi intraocular lens menjadi  pilihan untuk mengatasi masalah ini. #iagnosis awal katarak dapat dikerjakan di  berbagai tingkat pelayanan kesehatan. $leh karena itu sebagai dokter y ang bekerja di pelayanan kesehatan primer ada baiknya jika kita mengetahui tentang katarak. %

Upload: michelle-hutahuruk

Post on 05-Oct-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cataract optamology

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Pengilhatan kabur merupakan salah satu keluhan pada mata yang sering kita temukan sehari-hari. Keluhan penglihatan kabur ini dapat bervariasi, dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut beberapa kategori seperti onset, keluhan penyerta, penyebab, dan sebagainya. iritasi biasa akibat paparan angin dan debu, hingga penyakit mata lain yang lebih serius. Masalah penglihatan kabur yang cukup sering ditemukan yaitu katarak.Semua kekeruhan yang terjadi pada lensa atau kehilangan kejernihan dari lensa yang menyebabkan adanya gangguan penglihatan disebut katarak. Katarak dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor diantaranya diabetes mellitus, penggunaan kortikosteroid jangka panjang atau riwayat operasi intraocular terdahulu. Gambaran klinis yang terlihat pada katarak sangat bervariasi tergantung pada individu, dapat berupa penurunan tajam penglihatan yang signifikan, adanya kilauan cahaya, dapat terjadi perbaikan presbiopia dimana mereka akan merasakan penglihatan yang baik pada penglihatan jarak dekatnya.Katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi di seluruh dunia dan masih menjadi masalah serius sebagai penyebab penurunan tajam penglihatan dan kebutaan di Amerika Serikat. Katarak juga menjadi kasus kebutaan yang memiliki tingkat penyembuhan tertinggi di populasi Amerika dan Afrika. Pasien dengan katarak mengeluh gangguan penglihatan yang dapat berupa merasa silau, mata terasa seperti berkabut/berasap, sukar melihat di malam hari atau penerangan redup, melihat ganda melihat warna terganggu, sinar, dan penglihatan menurun.

Pengobatan katarak adalah tindakan pembedahan. Setelah pembedahan lensa diganti dengan kacamata afakia, lensa kontak atau lensa tanam intraokular.

Katarak juga menyebabkan disabilitas aktivitas sehari-hari pada seorang individu, operasi pengangkatan lensa dengan implantasi intraocular lens menjadi pilihan untuk mengatasi masalah ini. Diagnosis awal katarak dapat dikerjakan di berbagai tingkat pelayanan kesehatan. Oleh karena itu sebagai dokter yang bekerja di pelayanan kesehatan primer ada baiknya jika kita mengetahui tentang katarak.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1 DefinisiKatarak berasal dari kata yunani Katarrhakie yaitu air terjun. Dalam bahasa indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap keaddan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua-duanya.

Katarak senil adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. Penyebabnya sampai sekarang tidak diketahui secara pasti.

2.2 Epideomilogy dan Faktor Resiko

Epideomiologic models memperkirakan kira-kira terdapat 30 juta orang buta pada seluruh dunia, 50 persen diantaranya disebabkan oleh katarak, Insiden dari penyakit kebutaan berbeda pada tiap negara tergantung dari tingkat status nutrisi dan penyebab infeksius dari kebutaan yang dapat dieridikasi, dan kemampuan negara untuk melakukan terapi pada penyakit mata yang dapat diobati seperti katarak. The Eye Diseases Prevalalence Research Group (EDPRG) memperkirakan penyebab kebutaan dan gangguan penglihatan pada amerika dengan melakukan penelitian population-based di amerika utara, eropa barat, dan australia antara tahun 1990 dan 2001. EDPRG memperkirakan 0,78 persen dari seseorang yang berumur 40 tahun di amerika akan mengalami kebutaan, 1,98 persen mengalami penurunan tajam penglihatan, dan hanya dapat dikoreksi sampai visus mencapai 20/40 dan 20/200. Katarak diperkirakan berhubungan kira-kira 50% dari kasus penurunan tajam penglihatan.

Menurut Beaver Dam Eye Study, seseorang dengan umur 43-53 tahun mempunyai resiko 1,5% menderita katarak dan dapat meningkat hingga 57% pada umur 75 tahun.

Paparan sinar ultraviolet berasosiasi dengan katarak, walaupun belum ada bukti yang jelas karena beberapa studi tidak memeriksa hal ini secara individual. Penelitian Chesapeake Bay Waterman mengkalkulasikan jumlah paparan sinar UV-B pada 838 subjek, dan menemukan hasil bahwa orang yang terkekspos sinar ultraviolet 2x lebih banyak meningkatkan resiko katarak sebanyak 60%.

Penelitian dari London City Eye menunjukkan seorang yang merokok dengan jumlah 25 batang perhari memiliki resiko 3 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak merokok. Penelitian yang dilakukan Framingham Eye menunjukkan bahwa Diabetes Melitus meningkatkan resiko katarak pada seseorang.Penelitian case-control Oxfordshire menunjukan bahwa seseorang yang mengkonsumsi alkohol sebanyak 4 unit sehari meningkatkan resiko menderita katarak sebesar 2 kali lipat.2.3 Gejala KlinisGejala umum katarak adalah adanya penurunan penglihatan disertai dengan keluhan pandangan yang silau. Perubahan pada kemampuan refraksi juga mungkin terjadi. Katarak yang ringan harus diawasi dengan ketat gejala-gejala yang dialaminya seperti penurunan tajam penglihatan, sensitivitas kontras maupun melihat banyak bayangan yang secara konstan maupun yang timbul pada saat tertentu saja. Pasien harus diberitahukan bahwa adanya kekeruhan lensa tidak menjamin keharusan untuk dilakukannya operasi.

Banyak pasien yang tidak terdiagnosis katarak datang pertama kali dengan keluhan penurunan tajam penglihatan yang mengganggu kegiatan sehari-hari. Pasien yang demikian harus melakukan pemeriksaan mata secara komprehensif. Elemen penting dari pemeriksaan antara lain :

Anamnesis

Data demografis(umur, jenis kelamin dan ras) harus dikumpulkan saat pertama kali pasien datang. Keluhan dari pasien harus dapat menjelaskan apakah gangguan penglihatan yang dialaminya terjadi secara akut atau perlahan-lahan. Pada katarak biasanya gangguan penglihatan terjadi perlahan-lahan. Tetapi terkadang katarak dapat berlangsung selama beberapa tahun namun baru diketahui saat mata yang sehat mengalami gangguan. Pasien harus ditanyakan tentang gangguan penglihatan pada kondisi tertentu seperti saat gelap dan silau.

Riwayat gangguan refraksi, penyakit mata terdahulu, amblyopia, operasi mata dan trauma pada pasien harus didapatkan dalam anamnesis pasien. Pasien juga harus ditanyakan tentang gangguan dalam melakukan aktivitas yang melibatkan mata seperti berjalan dan mengemudi, membaca pada tempat yang terang maupun gelap, membaca tulisan yang kecil.

Pasien juga biasanya mengeluhkan gejala-gejala lain pada katarak seperti penglihatan yang silau, adanya myopic shift, monocular diplopia.2.4 Manifestasi Klinis

Temuan yang didapatkan pada pemeriksaan mata didasari oleh penyebab dan parahnya katarak serta mengkaji penyakit lain yang mungkin menyebabkan gejala maupun membatasi penglihatan yang baik setelah dilakukannya operasi katarak.

Bagian dari pemeriksaan mata antara lain:

Pemeriksaan visus pada lingkungan yang gelap maupun terang

Pemeriksaan funduskopi dengan pemberian obat midriatikum

Pemeriksaan gerakan bola mata

Pemeriksaan lapang pandang

Pemeriksaan tekanan intra okularPada Katarak imatur ditemukan sebagian lensa keruh, cairan lensa bertambah, iris terdorong, bilik mata depan dangkal, dan shadow test positif. Kekeruhan lensa dapat terjadi karena penumpukan matriks-matriks serta protein pada lensa. Cairan lensa yang bertambah dapat terjadi dikarenakan . Bilik mata depan dangkal bisa disebabkan karena overhidrasi pada lensa yang menyebabkan penekanan lensa pada iris dan membuat bilik mata depan menjadi lebih dangkal. Hal ini dapat menyebabkan glaukoma sekunder. Pada katarak imatur dapat ditemukan adanya iris shadow. Iris shadow merupakan pemeriksaan dengan menggunakan senter dan di arahkan ke arah mata pasien dari arah temporal sebesar 45o, iris shadow dikatakan positif bila ditemukan adanya gambaran terang seperti bulan sabit pada lensa. Iris shadow pada katarak imatur masih positif, sedangkan iris shadow akan menunjukan hasil negatif pada katarak matur atau hipermatur.Diagnosis Katarak biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan rutin mata. Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien katarak adalah pemeriksaan sinar celah (slit- lamp), funduskopi pada kedua mata bila mungkin, tonometer selain daripada pemeriksaan prabedah yang diperlukan lainnya seperti adanya infeksi pada kelopak mata, konjungtiva, karena dapat penyulit yang berat berupa panoftalmitis pasca bedah dan fisik umum. 2.5 Terapi

Perawatan pada pasien katarak memerlukan konsultasi kepada opthalmologis. Secara umum pilihan pengobatan untuk pasien katarak tergantung daripada seberapa parah gejala yang dialaminya. Secara garis besar pengobatan untuk katarak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu dengan pembedahan atau tanpa pembedahan. Untuk penatalaksanaan non-bedah, diberikan Pirenoxin Sodium Eye Drop 0,005% dengan dosis 4 kali sehari. Pirenoxin sodium bekerja menginhibisi selenite atau calcium ion yang merupakan faktor-faktor yang membentuk katarak. Terapi pembedahan merupakan terapi definitif untuk mengobati gangguan penglihatan pada katarak.Dengan teknik bedah yang mutakhir, komplikasi atau penyulit menjadi sangat jarang. Hasil pembedahan yang baik dapat mencapai 95%.Pada bedah katarak resiko ini kecil dan jarang terjadi. Keberhasilan tanpa komplikasi pada pembedahan dengan ECCE atau fakoemulsifikasi menjanjikan prognosis dalam penglihatan dapat meningkat hingga 2 garis pada pemeriksaan dengan menggunakan snellen chart.Pada pasien post operasi dapat diberikan terapi antibiotic, steroid atau NSAID (direkomendasikan oleh Grade A.) BAB IIILAPORAN KASUS

3.1 IDENTITAS PASIEN

Nama Penderita : Wayan SerantiUmur : 50 tahun

Alamat : Banjar Batunya, Baturiti, TabananPekerjaan : PetaniAgama : HinduSuku/Bangsa : Bali/Indonesia3.2 ANAMNESAKeluhan Utama : Pandangan kaburRiwayat penyakit sekarang :

Pasien mengeluhkan pandangan kabur pada kedua matanya sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengatakan penglihatan kabur terjadi secara bersamaan pada kedua mata. Penglihatan kabur dikatakan semakin memberat dari hari ke hari. Awalnya pasien hanya merasakan adanya pandangan kabur pada mata kanan dan kirinya, semakin hari dikatakan keluhan pandangan kaburnya ini juga disertai juga dengan pandangan yang silau. Pandangan kabur ini dialaminya sepanjang hari sehingga sangat mengganggu pekerjaan sehari-hari. Pasien juga mengatakan sudah 6 bulan belakangan ini ia tidak lagi bekerja karena pandangannya sangat kabur. Untuk melakukan pekerjaan sehari-hari di rumah pasien masih bisa melakukan, tetapi terganggu karena pasien tidak bisa melihat dengan jelas. Tidak jarang juga pasien membutuhkan bantuan keluarganya untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Rasa perih dirasakan lebih berat pada mata sebelah kiri.

Keluhan lain seperti nyeri pada mata, perih, gatal,pusing, demam, pilek,nyeri tenggorokan, dan pandangan seperti melihat pelangi disangkal oleh pasien.

Riwayat Pengobatan:

Pasien mengatakan ia tidak pernahke dokter untuk mengatasi keluhan mata kaburnya, pasien juga tidak pernah menggunakan tetes mata untuk mengatasi keluhan mata kaburnya ini. Pasien pernah mengalami operasi katarak pada mata kanannya yaitu tanggal 7 Juli 2014. Riwayat penyakit terdahulu: Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama seperti ini sebelumnya. Pasien juga mengatakan ia memiliki riwayat kencing manis sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat penyakit sistemik seperti hipertensi maupun asma disangkal. Riwayat alergi disangkal oleh pasien. Riwayat demam,batukdan pilek sebelumnya juga disangkal.

Riwayat Sosial:Pasien dulunya bekerja sebagai petani. Tetapi semenjak pandangannya mulai kabur, pasien sudah tidak bekerja lagi. Kegiatan sehari-hari di rumah juga sudah tidak dilakukan, kegiatan sehari-hari di rumah dilakukan oleh suami pasien.Riwayat Penyakit Keluarga :Pasien mengatakan ibunya juga memiliki penyakit kencing manis, tetapi tidak ada riwayat gangguan penglihatan seperti yang dialaminya. Riwayat penyakit sistemik lain pada keluarga seperti hipertensi dan asma disangkal oleh pasien.3.3 PEMERIKSAAN FISIKStatus PresentKesadaran

: Compos mentis

Tekanan darah

: 110/70 mmHg

Nadi

: 80 kali / menit

Temperatur aksila: 36 CStaus Lokalis

Okuli Dekstra

(OD)Okuli Sinistra

(OS)

Visus

Refraksi/Pin Hole6/126/7,51/601/60

Supra cilia

Madarosis

Sikatriks Tidak ada

Tidak adaTidak ada

Tidak ada

Palpebra superior

Edema

Hiperemi

Enteropion

Ekteropion

BenjolanTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak adaTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Palpebra inferior

Edema

Hiperemi

Enteropion

Ekteropion

BenjolanTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Pungtum lakrimalis

Pungsi

BenjolanTidak dilakukan

Tidak adaTidak dilakukan

Tidak ada

Konjungtiva tarsal superior

Hiperemi

Folikel

Sikatriks

Benjolan

Sekret Papil Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak adaTidak adaTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Konjungtiva tarsal inferior

Hiperemi

Folikel

Sikatriks

BenjolanTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak adaTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Konjungtiva bulbi

Kemosis

Hiperemi

Konjungtiva

Silier

Perdarahan subkonjungtiva

Pterigium

PingueculaeTidak ada

Tidak adaTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak adaTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Sklera

Warna

PigmentasiPutihTidak adaPutihTidak ada

Limbus

Arkus senilisTidak adaTidak ada

Kornea

Odem

Infiltrat

Ulkus

Sikatriks

Keratik presipitatTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak adaTidak ada

Tidak adaTidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Kamera okuli anterior

Kejernihan

KedalamanJernih

NormalJernih

Normal

Iris

Warna

Koloboma

Sinekia anterior

Sinekia posteriorIris ShadowCoklat

Tidak ada

Tidak ada

Tidak adaAdaCoklat

Tidak ada

Tidak ada

Tidak adaAda

Pupil

Bentuk

Regularitas

Refleks cahaya langsung

Refleks cahaya konsensualBulat

Reguler

Ada

AdaBulat

Reguler

Ada

Ada

Lensa

Kejernihan

Dislokasi/subluksasiJernihTidak adaKeruhTidak ada

3.4 RESUME

Pasien perempuan, 50 tahun, mengeluh mata kanan dan kiri kabur sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan disertai dengan pandangan yang silau dan mata merah pada kedua mata beberapa minggu setelah keluhan mata kaburnya. Keluhan dikatakan muncul perlahan-lahan dan memberat dari hari ke hari. Riwayat pengobatan menggunakan obat tetes mata disangkal oleh pasien. Riwayat penyakit sama sebelumnya disangkal. Riwayat penyakit sistemik disangkal.Pemeriksaan lokal mata

ODPemeriksaan OS

6/12 pH 6/7,5Visus1/60

NormalPalpebraNormal

NormalKonjungtivaNormal

JernihKorneaJernih

DalamBMDDalam

Bulat, regularIrisBulat, regular

Sentral, bulat, isokor, RP (+)PupilSentral, bulat, isokor,

RP (+)

IOL (+)LensaKeruh

Positif Refleks FundusPositif

3.5 DIAGNOSIS BANDING OS katarak senilis immatur OD Pseudophakia ODS Glaukoma Kronis3.6 DIAGNOSIS KERJA OS katarak senilis immatur OD Pseudophakia

3.7 USULAN PEMERIKSAAN Snellen Chart.

Slit-lamp test. Biometri. Tonometry Schiotz. Retinometri3.8 TERAPI Rencana ECCE phacoemulsifikasi OS Koreksi Kacamata Ciprofloxacin 2x500mg Asam Mefenamat 3 x 500 mg (k/p) Xitrol Eye Drop 6 x 1 tts OD KIEBAB IVPEMBAHASAN1. A2. Faktor Resiko seseorang menderita katarak diantaranya paparan sinar UV yang berlebih, adanya riwayat penyakit DM, adanya riwayat merokok dan mengonsumsi alcohol. Pada pasien ini ditemukan faktor resiko meningkatnya paparan sinar UV B karena pasien dahulu bekerja sebagai petani, pasien juga mengatakan ia menderita DM yang baru terdiagnosis 2 tahun yang lalu. Sehingga pasien tergolong seseorang yang memiliki resiko menderita katarak.

Pada Katarak imatur ditemukan sebagian lensa keruh, cairan lensa bertambah, iris terdorong, bilik mata depan dangkal, dan shadow test positif. Pada pemeriksaan pada pasien ditemukan adanya kekeruhan lensa pada mata sebelah kiri, dan didapatkan iris shadow positif. Bilik mata depan yang dangkal bias terjadi jika telah terjadi overhidrasi dari isi lensa yang menekan iris dan membuat bilik mata depan semakin dangkal sehingga sesuai dengan gejala yang ditemukan pada penderita katarak immature.

Terapi pembedahan merupakan terapi definitif untuk mengobati gangguan penglihatan pada katarak. Dengan teknik bedah yang mutakhir, komplikasi atau penyulit menjadi sangat jarang. Hasil pembedahan yang baik dapat mencapai 95%.Pada bedah katarak resiko ini kecil dan jarang terjadi. Keberhasilan tanpa komplikasi pada pembedahan dengan ECCE atau fakoemulsifikasi menjanjikan prognosis dalam penglihatan dapat meningkat hingga 2 garis pada pemeriksaan dengan menggunakan snellen chart. Pada pasien post operasi dapat diberikan terapi antibiotic, steroid atau NSAID (direkomendasikan oleh Grade A.) Sehingga pada pasien ini direncanakan untuk operasi ECCE phacoemulsifikasi, dipilih tehnik ini karena stadium pasien tergolong immature dan Ciprofloxacin 2 x 500 mg digunakan untuk mencagah infeksi sekunder . Asam Mefenamat 3 x 500 mg dan Xitrol Eye (Deksametason 0,1%, neomycin, mopolimycin) Drop 6 x 1 tetes merupakan NSAID yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeriDAFTAR PUSTAKA

Cynthia AM, David LS, Ian LB et all, Optometric Clinical Practice Guideline Care of the Adult Patient with Cataract, American Optometric Association, 2004.

Ilyas DSM, Sidarta,. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2011.Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umum. Widya Medika. Jakarta. 2000.

2