ct-scan (computer tomography scanner)

9
PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM KEPERAWATAN TEKNOLOGI PERALATAN PENUNJANG MEDIS DAN KEPERAWATAN: COMPUTER TOMOGRAPHY (CT) SCANNER Oleh : Kelompok 6 Wafi Hia!a" NIM ##$%#&#&#&%' ()*i+,i,a NIM ##$%#&#&#&'# N-* Wi,i,.+i) NIM #%$%#&#&#&$& A-lia /ella Ma*i,a NIM #%$%#&#&#&%& Nail-l Ai00a Ri01i!a) NIM #%$%#&#&#&%$ I2a Ro)ma3a"i NIM #'$%#&#&#&'6 Ri+!a 4aki!a) Ha,im NIM #'$%#&#&##%' Eka Ma*")a T*i+,a3a"i NIM #'$%#&#&##&5 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI ERSITAS JEM/ER $&#7

Upload: aulia-bella-marinda

Post on 04-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ct scan

TRANSCRIPT

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM KEPERAWATANTEKNOLOGI PERALATAN PENUNJANG MEDIS DAN KEPERAWATAN: COMPUTER TOMOGRAPHY (CT) SCANNER

Oleh :Kelompok 6Wafi HidayatNIM 112310101034ChrisninaNIM 112310101041Nur WiningsihNIM 132310101020Aulia Bella MarindaNIM 132310101030Nailul Aizza RizqiyahNIM 132310101032Iva RohmawatiNIM 142310101046Risyda Zakiyah HanimNIM 142310101134Eka Martha TrisnawatiNIM 142310101108

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2015

A. Nama Alat Penunjang Medis/KeperawatanComputer Tomography (CT) Scanner merupakan test diagnostic yang memiliki informasi yang sangat tinggi. CT-Scan merupakan alat diagnostic dengan teknik radiografi yang menghasilkan gambar potongan tubuh secara melintang berdasarkan penyerapan sinar-x pada irisan tubuh yang ditampilkan pada layar monitor tv hitam putih. Alat ini pada umumnya digunakan dalam dunia kedokteran sebagai alat diagnostic dan sebagai pemandu untuk interventional prosedur.Kata tomography diperoleh dari bahasa Yunani tomos (irisan) dan graphia (gambarkan). Computer Tomography (CT) Scanner biasa disebut juga Computed Axial Tomography (CAT), suatu proses yang menggunakan digital processing untuk menghasilkan gambaran internal tiga dimensi dari suatu obyek dengan suatu rangkaian sinar-x yang menghasilkan gambar dua dimensi.

B. Manfaat Alat Penunjang Medis/KeperawatanAlat ini (CT-Scan) mempunyai suatu kemampuan atau manfaat yang unik untuk memperhatikan suatu kombinasi dari jaringan, pembuluh darah dan tulang secara bersamaan. Alat ini dapat mendiagnosa permasalahan seperti :1. Mendeteksi perdarahan intracranial yang memenuhi rongga otak2. Adanya darah di dalam paru-paru (hematothorax)3. Batu ginjal4. Apendiksitis5. Tulang yang fraktur dan/retak

C. Cara Kerja Alat Penunjang Medis/Keperawatan

Dengan menggunakan tabung sinar-x (sumber radiasi), berkas sinar yang sudah dibatasi oleh kollimator tersebut akan menembus tubuh dan diarahkan ke detector. Berkas sinar yang diterima oleh detector akan berubah sesuai dengan kepadatan tubuh sebagai objek, detector mengubah berkas sinar-x menjadi arus listrik dan kemudian oleh integrator diubah menjadi tegangan listrik analog. Tabung sinar-x diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian dicatat oleh computer. Selanjutnya diolah dengan menggunakan image processor dan akhirnya dibentuk gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar yang dihasilkan dapat dibuat ke dalam film dengan Multi Imager atau Laser Imager.

D. Cara Mengoperasikan Alat Penunjang Medis/KeperawatanSebelum Penyinaran1. Menyiapkan peralatan proteksi radiasi dan peralatan lain yang diperlukan seperti surveimeter, personal dosimeter (film badge/TLD/dosimeter saku), dan tanda radiasi.2. Pekerja radiasi dan PPR yang akan menangani sumber harus mengenakan film badge/TLD3. Hanya tenaga ahli, PPR dan orang yang ditunjuk yang dapat mengerjakan pengoperasian CT-Scan dan berada di lokasi terebut.4. Pakai monitor perorangan (TLD atau dosimeter saku).5. Periksa survei meter yang akan digunakan untuk memonitor lingkungan selama pelaksanaan pengoperasian CT-Scan. 6. Tarik panel kontrol PLN pada posisi ON yang berada di ruang gantry.7. Lihat jarum penunjukan indikator tegangan pada stabilizer apakah pada posisi 220 V (normal).8. Perhatikan pendingin ruangan dan alat kelembaban udara bekerja dengan baik. Lihat indikator thermometer dan humidifier yang ada diruangan, dibawah 22 C dan 45% adalah kondisi yang ideal.9. Tutup pintu pemisah ruang sinar-x (gantry) dan ruang kontrol secara benar dan tertutup rapat .10. Hidupkan CPU komputer pada ruang control dengan menekan tombol ON pada stabilizer yang berada diatas CPU dan tunggu selama kurang lebih 5 menit.11. Nyalakan lampu merah bahaya radiasi yang berada di dinding dengan menekan saklar yang berada di samping pintu masuk ruang tabung sinar-x (ruang gantry).12. Ikuti perintah program software yang ada yang ada di kontrol monitor untuk tahap pemanasan atau seasoning memastikan apakah alat berjalan dengan baik.13. Setelah muncul tampilan Check-up tekan tombol checkup14. Kemudian muncul tampilan automatic procedure, tekan tombol START yang berlambang radiasi pada control box.15. Tunggu sampai prosedur check-up selesai sekitar 2 menit.16. Muncul tampilan menu utama software dan check-up selesai.17. CT-Scan siap digunakan.

Proses Penyinaran (Scanning)1. Atur letak atau posisi sample atau obyek yang akan dianalisa pada meja scanning.2. Masukkan data-data sample tersebut yaitu nama sample, ID, dll, dengan memilih menu PATIENTRegister.3. Kemudian klik EXAM4. Lakukan setting mA dan KV (30 180 mA dan 80; 130 kV) yang diinginkan, panjang sample, posisi tube kemudian klik menu LOAD.5. Scanning akan berjalan dalam hitungan detik .6. Setelah selesai scanning secara memanjang, pilihlah beberapa titik untuk dipotong (slicing) dan klik LOAD, secara otomatis akan tertera di monitor slice image atau sayatan obyek tersebut. Setelah selesai klik END EXAM.7. Non aktifkan software system dengan shutdown yaitu klik menu SYSTEM pilih END, kemudian dimonitor muncul dialog box End Session. Pilihlah dan klik SHUTDOWN SYSTEM, kemudian tekan YES.8. Selama CT-Scan sedang beroperasi, lakukan survey radiasi disekitar ruangan (tempat operator, pintu masuk dan ruang CT-Scan) dan catat dalam log book.9. Jika scanning sudah selesai pastikan sudah tidak ada paparan radiasi diruang gantry atau sekitarnya dengan survey meter.10. Matikan lampu tanda bahaya radiasi

Setelah Penyinaran (Scanning)1. Tunggu waktu pendinginan minimal selama 15 (limabelas) menit sampai tabung / tube menjadi dingin.2. Matikan UPS dengan menekan tombol 0 atau OFF.3. Turunkan panel kontrol PLN dengan menarik tuas ke posisi OFF4. Baca penunjukan akhir dosimeter saku5. Matikan survaimeter6. Membuat laporan pelaksanaan yang diketahui atau ditandatangani oleh Petugas Proteksi Radiasi (PPR)

E. Hal Yang Harus Diperhatikan Selama Menggunakan Alat Penunjang Medis/Keperawatan1. Kekuatan untuk diam ditempat (dimeja scanner) selama 45 menit, karena pada saat dilakukan pemeriksaan menggunakan CT-Scan, pasien tidak diperbolehkan untuk bergerak, karena akan berdampak pada hasil gambar yang akan diperoleh. Jika pasien bergerak pada saat proses pemeriksaan maka akan menghasilkan gambar artefak (gambarana yang seharusnya tidak ada tapi terekam).2. Melakukan pernapasan dengan aba-aba (untuk keperluan bila ada permintaan untuk melakukannya) saat dilakukan pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa cemas pasien saat proses pemeriksaan.3. Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang dapat dilakukan pemeriksaan CT-Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145kg. Hal ini dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner.4. Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menetukan apakah klien bebas dari alergizat kontras terutama iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. bila terjadi alergi dapat diberikan deladryl 5o mg.5. Ibu hamil disarankan untuk tidak melakukan pemeriksaan menggunakan CT Scan karena berbahaya bagi kehamilannya, sebab pasien akan terpapar dengan sinar-x atau berdosis radiasi yang tinggi yang telah terakumulasi.6. Setelah pemeriksaan selesai, mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan prosedur berlangsung.7. Ukur intake dan output. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang eleminasinya selama 24 jam.

F. Peran Keperawatan Terhadap Peralatan Medis Untuk Menunjang Penegakan DiagnosisSeiring dengan perkembangan jaman yang diiringi dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, bidang kesehatan mendapatkan dampak akibat kemajuan teknologi tersebut. Banyak alat-alat kesehatan yang semakin canggih yang kini banyak bermunculan. Salah satu alat kesehatan yang muncul akibat kemajuan teknologi adalah CT-Scan. Sebagai seorang perawat, perlu penguasaan teknologi tersebut untuk menunjang dan mengoptimalkan pelayanan dan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Ketepatan suatu diagnosa keperawatan akan sangat membantu dalam penanganan terapi suatu penyakit. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas yang dapat menunjang prosedur tersebut. CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosis yang mempunyai aplikasi yang universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan tulang, tenggorokan, rongga perut. Dengan melakukan CT-Scan diagnosa suatu penyakit akan lebih cepat ditegakkan sehingga tindakan terapi yang optimal dapat segera dilakukan. Perawat sebagai bagian integral dalam pelayanan kesehatan, harus dapat memahami penggunaan CT-Scan agar dapat memberikan diagnosa keperawatan yang tepat untuk merencanakan intervensi keperawatan yang akan dilakukan dalam menangani masalah yang dialami pasiennya. Selama proses pemeriksaan dengan CT-Scan dilakukan, perawat bertugas berperan sebagai advokat pasien sehuingga pasien tidak merasa takut dan cemas serta pasien dapat merasakan kenyamanan selama prosedur dilakukan.Dalam menegakkan diagnose keperawatan dapat berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya dengan menggunakan alat tersebut. Sehingga hasil diagnosa yang didapatkan akan lebih cepat dan tepat dengan adanya penggunaan CT-Scan.

G. Peran Perawat Memanfaatkan Peralatan Medis Untuk Melakukan Pelayanan dan Asuhan KeperawatanSeiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi di bidang peralatan medis maka, perawat diharuskan untuk mengetahui cara kerja serta cara pengoperasiannya. Perawat juga harus mengetahui manfaat peralatan medis tersebut serta memperhatikan faktor keselamatan klien. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan pada klien karena seberapa canggihnya suatu teknologi pasti memiliki resiko atau efek samping. Perawat yang telah memahami cara kerja, cara pengoperasian, manfaat, serta resiko suatu peralatan medis dapat meningkatkan pelayanan dan asuhan keperawatannya. Salah satu peralatan medis yang sering digunakan adalah CT-Scan.

Asuhan Keperawatan Tidak ada kontraindikasi medis terhadap pelaksanaan CT Scan pada klien. Namun, sebagai radioaktif terlebih lagi adanya penggunaan zat kontras maka perawat harus memperhatikan beberapa hal. Berikut ini adalah asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostik CT Scan .

Pengkajian Pengkajian terutama ditujukan kepada penggunaan zat kontrast. Zat yang umum digunakan adalah iodium atau barium. Perawat mengkaji apakah ada reaksi terhadap zat kontras seperti hematoma pada tempat injeksi dan nadi pada area sekitarnya dan mengkaji apakah klien memiliki alergi tertentu, misalnya terhadap iodium. Penggunaan kontras dapat berbahaya karena dapat mengiritasi pembuluh darah sedangkan, klien yang memiliki kecenderungan alergi dapat mengalami shock anafilaktik.

Diagnosa Pelaksanaan CT Scan sendiri tidak memiliki bahaya yang fatal kecuali pada dosis radiasi yang tinggi atau telah terakumulasi sedangkan bahaya sesungguhnya dapat terjadi pada penggunaan kontrast. Diagnosa yang dapat muncul adalah resiko trauma b.d iritasi dan alergi akibat pemberian benda kontras. Sebagai sebuah alat yang asing maka, CT Scan juga dapat memunculkan rasa cemas pada klien.

Intervensi 1. Mengkaji adanya alergi terhadap zat kontras 2. Memberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang CT Scan termasuk prosedur pemeriksaannya 3. Menjelaskan tentang adanya pemberian kontras 4. Memindahkan alat bantu yang mengganggu sebelum pemeriksaan5. Mengajarkan klien gejala pada reaksi alergi (takipnea, distress pernafasan, urtikaria, mual dan muntah).

DAFTAR PUSTAKA

https://nardinurses.files.wordpress.com/2008/01/konsep-ct-scan-mri.pdfhttp://unhas.ac.id/tahir/BAHAN-KULIAH/BIO-MEDICAL/TUGAS/TUGAS-2006/D41103020-CT%20Scan/PUTRI%20RAMADHANI%20D41103020.pdf