critical theory

23
CRITICAL THEORY Scott Burchill, et.al. 1996. Theories of International Relations. London: Macmillan Press. Jennifer Sterling Folker. 2005. Making Sense of International Relations Theory. London: Lynne Rienner Publisher. John Baylis and Steve Smith. Ed. 1998. The Globalization of World Politics. An Introduction to International Relations. New York: Oxford University Press.

Upload: tiara-rizky

Post on 24-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

teori kritis HI

TRANSCRIPT

Page 1: Critical Theory

CRITICAL THEORY

Scott Burchill, et.al. 1996. Theories of International Relations. London: Macmillan Press.

Jennifer Sterling Folker. 2005. Making Sense of International Relations Theory. London: Lynne Rienner Publisher.

John Baylis and Steve Smith. Ed. 1998. The Globalization of World Politics. An Introduction to International Relations. New York: Oxford University Press.

Page 2: Critical Theory

Asumsi Dasar

1. Tidak ada politik dunia atau ekonomi global yang berjalan sesuai dengan hukum sosial yang tetap.

2. Segala hal yang sifatnya sosial, termasuk hubungan internasional adalah historis.

3. Dunia sosial adalah konstruksi khusus negara yang memiliki kekuasaan terbesar.

Page 3: Critical Theory

4. Karena dunia politik dikonstruksikan dan bukan ditemukan maka tidak ada perbedaan mendasar antara subyek (analisis) dengan obyek (fokus analisis).

5. Pengetahuan tidak dan tidak akan bisa netral baik secara formal, politik maupun ideologi. Semua pengetahuan mencerminkan kepentingan si pengamat. Pengetahuan selalu bias karena dihasilkan dari perspektif sosial analisis.

Page 4: Critical Theory

Asal Teori Kritis

• Teori kritis berakar dari pemikiran masa pencerahan dan berhubungan dengan pemikiran Kant, Hegel dan Marx. Selain itu, teori ini juga mengacu pada pemikiran Yunani Kuno tentang otonomi dan demokrasi, seperti juga tulisan Nietzsche dan Weber.

• Di abad 20, pemikiran ini dikenal dengan Frankfrut School. Tokoh-tokohnya adalah: Max Horkheimer, Theodor Adorno, Walter Benjamin, Herbert Marcuse, Eric Fromm, Leo Lowenthal, Jurgen Habermas, Robert Cox, dll.

Page 5: Critical Theory

• Karena usaha yang dilakukan oleh para penteori yang modern tersebut, teori kritis mulai digunakan sebagai lambang filsafat yang mempertanyakan tatanan modernitas sosial dan politik yang berlaku melalui sebuah metode kritik yang tetap ada.

• Hal ini merupakan usaha untuk memperbaiki kekuatan kritis yang telah tertutupi oleh pemikiran-pemikiran intelektual, sosial, kultural, ekonomi dan teknologi terkini.

Page 6: Critical Theory

• Yang penting dalam teori kritis Mazhab Frankfrut adalah :– Pemikiran untuk memahami sifat-sifat utama dari

masyarakat kontemporer dengan memahami perkembangan sejarah dan sosialnya, dan merunut kontradiksi saat ini yang bisa membuka kemungkinan melebihi masyarakat kontemporer dan bangunan patologi dan bentuk-bentuk dominasi.

– Ilmu pengetahuan berhubungan dengan kehidupan sosial dan politik. Ada dua hal penting dalam masalah ini:• Refleksi terhadap batas yang menjadi dasar pengajuan teori &• Ilmu pengetahuan selalu dan tidak terelakkan, terkondisi oleh

konteks sejarah dan materi.

Page 7: Critical Theory

• Dua hal tersebut muncul karena teori kritis menganggap masyarakat sebagai obyek analisis, dan karena teori dan tindakan berteori tidak pernah berdiri sendiri dalam masyarakat. Sehingga lingkup analisis teori kritis harus meliputi refleksi teori. Dengan kata lain, teori kritis harus menjadi teori yang reflektif, dan harus meliputi catatan asal usul dan penerapannya dalam masyarakat.

• Hal ini memunculkan fokus pada hubungan ilmu pengetahuan dan masyarakat (yang menjadi obyek ilmu pengetahuan) yang sering kali ditiadakan dalam analisis teori.

Page 8: Critical Theory

• Berdasarkan hubungan antara ilmu pengetahuan dan masyarakat ini, Horkheimer membedakan dua konsepsi teori, yaitu:– Konsepsi tradisional yang menganggap teori lepas

dari subyek analisis, dan teori harus bebas nilai.– Konsepsi teori kritis yang mengakui bahwa ilmu

pengetahuan secara tidak terelakkan berhubungan dengan tujuan dan fungsi dalam kehidupan sosial dan politik. Konsep ini memungkinkan manusia terlibat dalam penyusunan sejarahnya.

Page 9: Critical Theory

• Teori Kritis membuat konsep dari beragam pemikiran sosial, politik dan filsafat barat untuk membangun kerangka teoritis yang mampu merefleksikan sifat dan tujuan teori dan menyingkap bentuk ketidakadilan dan dominasi yang jelas dan tidak langsung dalam masyarakat.

• Menurut Thomas McCarthy, teori kritis menjanjikan refleksi kritis tentang kondisi pengetahuan dan kehancuran dari bentuk dogmatis kehidupan.

Page 10: Critical Theory

• Teori kritis tidak hanya menentang dan membongkar bentuk tradisional pembuatan teori, tetapi juga mempermasalahkan dan membongkar bentuk-bentuk kehidupan sosial yang menghambat kebebasan manusia.

• Teori internasional kritis merupakan perluasan kritik ini di tingkat internasional.

Page 11: Critical Theory

Pengetahuan dan Nilai Dalam Teori Hubungan Internasional

• Max Horkheimer, artikel 1937:

1. Fokus untuk mengubah masyarakat. Untuk mengubah masyarakat , teori-teori tidak bisa dikembangkan seperti pengetahuan alam membentuk teori. Ilmuwan sosial tidak bisa seperti ilmuwan alam yang bebas dari kepentingan dan subyektifitasnya, karena ilmuwan sosial adalah bagian dari masyarakat yang dipelajarinya.

2. Inilah yang disebut hubungan antara pengetahuan dan kekuasaan.

3. Dalam pengetahuan sosial, kekuatan terpenting untuk perubahan adalah kekuatan sosial.

Page 12: Critical Theory

• Horkheimer membedakan teori tradisional dengan teori kritis.

1. Teori tradisional melihat dunia sebagai serangkaian fakta yang menunggu untuk ditemukan melalui penggunaan pengetahuan.• Penteori teori tradisional salah ketika berargumen bahwa fakta yang

menunggu untuk diungkap bisa dipersepsikan dengan bebas dalam kerangka sosial dimana persepsi dibuat. Teori tradisional mendorong meningkatnya manipulasi dalam kehidupan manusia. Dunia sosial adalah arena kontrol dan dominasi, dan mengabaikan kemungkinan emansipasi manusia.

2. Bagi teori kritis, fakta adalah produk kerangka kerja sejarah dan sosial. • Teori kritis mencerminkan kepentingan teori-teori tertentu. Tujuan

teori kritis adalah memperluas emansipasi manusia, dan ini berarti teori terbuka secara normatif dengan peran yang dimainkan dalam debat politik.

Page 13: Critical Theory

• Robert Cox, 1996:

1. Neorealisme bukan teori yang obyektif karena di dalamnya ada pandangan tentang apa yang seharusnya dikejar negara dalam kebijakan luar negerinya. Ini disebut rasionalitas neorealis. Ini mencerminkan neorealisme sebagai teori tradisional Horkheimer.

2. Theory is always for someone and for some purposes. Teori melihat dunia dari posisi politik dan sosial yang khusus dan tidak bebas. Tidak ada teori yang terlepas dari konteks waktu dan tempat. Ketika sebuah teori muncul, hal yang penting adalah menguji ideologi dan perspektifnya.

Page 14: Critical Theory

3. Teori kritis melihat struktur sosial bersifat intersubyektif, yang artinya tersusun secara sosial. Meskipun struktur ini tidak terlihat tetapi pengaruhnya bisa dirasakan.• Contoh: individu atau negara dihasilkan oleh kekuatan

sosial dan sejarah tertentu. Negara tidak selalu negara. Negara akan dilihat berbeda dari sejarahnya pada waktu yang berbeda.

4. Ada perbedaan antara pengetahuan penyelesaian masalah (problem solving knowledge) dengan pengetahuan emansipatori (emancipatory knowledge).

5. Positivis atau problem solving knowledge dibiaskan ke arah status quo yang didasarkan pada ketidakadilan kekuasaan dan mengecualikan beberapa orang. Hal ini pada dasarnya konservatif dan mencari apa yang ada saat ini.

Page 15: Critical Theory

6. Teori kritis memberikan pengetahuan tentang kemajuan dan emasipasi manusia. Teori ini memiliki elemen utopianisme historis. Teori ini dibangun untuk tujuan politis, membebaskan manusia dari struktur opresif dunia dan ekonomi dunia yang dikontrol oleh kekuatan hegemoni. Teori ini berusaha membuka dominasi global negara Utara yang kaya terhadap negara-negara Selatan yang miskin.

7. Dalam hubungan internasional, teori kritis berfokus pada kekuasaan dan dominasi dunia, bukan negara dan sistem negara.

Page 16: Critical Theory

Rekonstruksi Materialisme Historis dan Tatanan Dunia yang Berlaku

• Robert Cox: untuk mengubah dunia, kita harus memahami dunia sebagaimana adanya.

• Teori internasional kritis harus mampu memberi penilaian kritis dan historis terhadap asal usul dan perubahan tatanan yang berlaku jika teori tersebut ingin menghadirkan sebuah penilaian yang logis mengenai kemungkinan adanya perubahan. Jangkar historis inilah yang mencegah kepentingan normatif teori ini dalam perubahan progresif agar tidak tergelincir dalam fantasi belaka.

Page 17: Critical Theory

• Penggunaan praktis teori internasional kritis, qua teori politik, adalah untuk mempertimbangkan kekuatan-kekuatan sosial politik yang harus digerakkan untuk menghasilkan hasil yang memungkinkan atau hasil yang lain.

• Hal ini akan menggabungkan dimensi normatif dan empiris. Dimensi normatif mengacu pada pertimbangan universal yang berdasar pada alasan, mengenai prinsip-prinsip tatanan dunia yang bermacam-macam. Sementara, dimensi empiris menawarkan sebuah pemahaman yang lebih berisi kekuatan yang membentuk “siapa memperoleh apa, kapan dan bagaimana.

Page 18: Critical Theory

• Dimensi empiris sangat krusial bagi usaha teori internasional kritis untuk mengidentifikasi kecenderungan-kecenderungan yang tetap ada dalam tatanan saat ini yang kemungkinan bisa mendukung adanya perubahan progresif.

• Menurut Linklater dan Habermas, filsafat sejarah empiris memberikan dimensi normatif dan empiris yang terbaik.

Page 19: Critical Theory

• Teori internasional kritis memperhitungkan tatanan yang berlaku sekarang, asal usul, dan perkembangannya. Sehingga teori ini menjamin pendekatan yang lebih luas dari pada beberapa teori yang telah ada dalam hubungan internasional.

• Istilah tatanan yang berlaku diperluas hingga mencakup proses-proses dan struktur-struktur diluar batasan kerangka kerja teoritis tradisional , yaitu diluar “permasalahan anarki”. Dan hal ini memunculkan implikasi metodologis.

Page 20: Critical Theory

• Pendekatan yang ditawarkan oleh teori ini adalah fokus pada totalitas masyarakat. Fokus ini mendesak metodologi holistik seperti yang digunakan Hegel dan Marx.

• Metode ini terdiri dari momen abstraksi dan momen rekonstruksi. – Momen abstraksi adalah struktur atau obyek

spesifik yang untuk sementara waktu diambil dari konteksnya dan dipelajari secara terpisah.

– Momen rekonstruksi adalah proses memasukkan kembali hasil yang telah diabstraksi menjadi satu kesatuan menyeluruh. Hasil keseluruhan yang lengkap inilah yang baru bisa dipahami dan dianalisis.

Page 21: Critical Theory

• Momen rekonstruksi inilah yang secara metodologis membedakan teori kritis dengan teori-teori tradisional lainnya. Momen ini mengarah pada konstruksi gambaran menyeluruh yang lebih besar dimana bagian yang diabstraksikan pada awalnya hanyalah satu komponen saja.

• Kegagalan teori-teori tradisional, termasuk Marx, adalah tidak memperhitungkan totalitas hubungan sosial modern, yang hendak diatasi teori kritis.

Page 22: Critical Theory

• Cox, kemudian mengarahkan pandangan ini pada fokus hubungan kekuasaan global modernitas.

• Sasarannya adalah bagaimana memberikan penjelasan historis dan struktural mengenai hubungan kekuasaan yang menyusun tatanan dunia yang berlaku. Dengan kata lain, fokusnya adalah hubungan dominasi dan subordinasi yang melintasi dunia.

• Tugas teori internasional kritis adalah memberikan penjelasan historis dan kritis mengenai stratifikasi dan ketidaksetaraan global.

Page 23: Critical Theory

• Oleh karena itu, menurut Linklater, Cox dan Maclean , fokus teori internasional kritis tidak boleh dibatasi pada hubungan antar negara saja, tetapi juga pada pertimbangan-pertimbangan dampak dari modernitas, terutama struktur-struktur yang dibentuk dan dipertahankan dalam proses globalisasi.