cost in the short run and cost in the long run
DESCRIPTION
manajerial economicsTRANSCRIPT
04/12/23 Henry F Noor.doc 1
Universitas IndonesiaProgram Pasca SarjanaMM Komunikasi
Managerial EconomicsTopik : Topic: Cost Theory (Short and Long Run Cost)
Instruktur: Henry Faizal NoorEmail : [email protected]
2008
04/12/23 Henry F Noor.doc 2
Biaya : adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan (unavoidable expense)
dalam melakukan suatu kegiatan.
Biaya (cost) tidak sama dengan pengeluaran(expense)
Biaya (cost) menggambarkan kegiatan atau biaya relevant dengan kegiatan
Pengeluaran (expense) belum tentu menggambarkan (relevan dengan) kegiatan
Bila, a. Biaya (cost) < pengeluaran (expense) indikasi efisien b. Biaya (cost) = pengeluaran (expense) indikasi tidak efisien
Teori biaya: Membahas perilaku (behaviour) biaya untuk melakukan berbagai aktivitas
Fungsi Biaya: adalah hubungan kausatif antara biaya yang dikeluarkan dengan output
atau hasil kegiatan (produksi) Biaya=fungsi (produksi)
Rumusan (formula) matematik yang digunakan untuk memperkirakan
besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan out put yang
diinginkan.
04/12/23 Henry F Noor.doc 3
Fungsi biaya, ditentukan oleh 2(dua) faktor yaitu:
a) Fungsi Produksi dan b). Fungsi persediaan input
Dengan demikian untuk membahas fungsi biaya, perlu dilihat hal hal berikut:
Teori dan fungsi serta jenis dan karakteristik biaya , serta teori dan fungsi serta
karakteristik-fungsi produksi
Optimasi biaya
Fungsi Produksi : Hubungan teknis berbagai kombinasi input untuk menghasilkanoutput
Fungsi Persediaan(atau fungsi penawaran) dari input: Hubungan antara jumlah persediaan dan
harga atau biaya input
Contoh 1.
Berikut disajikan pengunaan input (Tenaga Kerja atau Labor,L), dan data biaya yang timbul karena penggunaan
input tersebut, serta data produksi atau output (Q), dari perusahaan penambang pasir (CV ABC)
L : Labor: Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan (0 sampai 19 orang) Salah satu Input
Q: Jumlah Produksi (output) yang dihasilkan
TFC: Biaya Tetap yang dikeluarkan untuk Retribusi ke Pemerintah Daerah per hari
TVC: Biaya Variable Total yang dibayarkan untuk buruh dan operasional mesin pengeruk pasir
TC : Biaya Total yang dibayarkan Perusahaan TC= TFC + TVC
04/12/23 Henry F Noor.doc 4
Tabel : Penggunaan Input dan hasil (output), serta Biaya (cost)
L (orang)Q (Kubik
Pasir) TFC (Rp1000) TVC(Rp1000)TC=TFC+TVC (Rp
1000)
0 0 100 0,00 100,00
1 10 100 50,00 150,00
2 22 100 100,00 200,00
3 36 100 150,00 250,00
4 52 100 200,00 300,00
5 70 100 250,00 350,00
6 86 100 300,00 400,00
7 100 100 350,00 450,00
8 112 100 400,00 500,00
9 122 100 450,00 550,00
10 130 100 500,00 600,00
11 137 100 550,00 650,00
12 143 100 600,00 700,00
13 148 100 650,00 750,00
14 152 100 700,00 800,00
15 155 100 750,00 850,00
16 157 100 800,00 900,00
17 158 100 850,00 950,00
18 158 100 900,00 1000,00
19 157 100 950,00 1050,00
04/12/23 Henry F Noor.doc 5
Kurva Produksi dan Biaya Perusahaan Pengeruk Pasir
0
200
400
600
800
1000
1200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
L
Q
TFC
TVC
TC=TFC+TVC
04/12/23 Henry F Noor.doc 6
Teori biaya: Menunjukkan perilaku (behavior) dari biaya untuk melakukan berbagai aktivitas usaha.
Pemahaman perilaku biaya ini, sangat penting untuk membuat keputusan dalam Managerial Economics
Teori biaya Keputusan Optimasi Goal of thefirm
Karakteristik
Biaya merupakan parameter penting dalam memutuskan:
* Apakah suatu bisnis/kegiatan akan tetap dilanjutkan? * Atau dihentikan? * Atau ditunda?
* Atau perlu dimodifikasi? * Bila diteruskan atau dimodifikasi, ** Bagaimana pelaksanaannya?
(Quality & Quantity) ** Bagaimana pola (pattern)nya -----> kombinasi input dan outputnya?
Jenis Jenis
BIAYA
Jangka pendekVS
Jangka Panjang
TetapVS
Variable
TotalVS Rata- rata,
Marginal
OpportunityVS
Sebenarnya
RelevantVS
Irrelevan
EkonomiVS
Akuntansi
04/12/23 Henry F Noor.doc 7
1. Menurut Realitas (Realisasi) pembayarannya: biaya dapat dikelompokkan menjadi:
a. Biaya pengorbanan (Opportunity Cost) adalah biaya yang timbul karena mengorbankan
kesempatan tertentu, untuk melaksanakan kegiatan lain. Dalam prakteknya biaya ini tidak pernah
dibayarkan. Misalnya Seorang pemilik perusahaan yang bekerja untuk perusahaannya sendiri,
penggunaan lahan pertanian yang subur untuk membangun sarana publik, dan sebagainya.
b. Biaya sebenarnya (Real Cost) adalah biaya yang benar benar dibayarkan sesuai dengan
aktivitas yang dilakukan. Misalnya: biaya upah dan gaji, biaya bahan baku, biaya energi, dan
sebagainya.
2. Menurut Konsep Pencatatan, atau akuntansi, biaya dapat dikelompokkan menjadi:
a. Biaya Akuntansi (Accounting Cost) adalah biaya yang didasarkan pada pencatatan
akuntansi, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Misalnya biaya bahan baku, biaya gaji/upah,
biaya komunikasi,dan sebagainya. Dalam prakteknya tidak semua biaya menurut akuntansi ini dibayar
kan, misalnya biaya penyusutan, diakui sebagai biaya, tetapi tidak dibayarkan.
b. Biaya Ekonomis ( Economic Cost) adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan
aktivitas yang dilakukan. Pada biaya ekonomis ini, walaupun hampir semua dicatat, namun masih ada
biaya yang yang tidak dibayarkan, karena memang tidak dicatat. Misalnya seorang yang bekerja pada
perusahaannya sendiri, atau pekerja keluarga, sering tidak dibayar dan juga tidak dicatat
04/12/23 Henry F Noor.doc 8
b.Biaya Irrevan ( Irrelevan Cost) adalah jenis biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, namun
tidak relevan dengan pengambilan keputusan dalam bisnis. Biaya tidak relevan ini dikenal juga
dengan istilah sunk cost
Sunk Cost adalah biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, namun tidak relevan digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan oleh manajemen
Contoh:
Perusahaan ABC, merencanakan membeli mesin produksi baru dengan cara mengimpor dari Jepang,
Korea atau Cina. Untuk keperluan tersebut dilakukan penjajakan kepada beberapa produsen di
negara calon eksportir mesin tersebut. Salah satu calon yang dianggap prospektif adalah Mr Goh Se
Mok dari Korea, dan sudah ada pembicaraan dan kesepakatan dalam bentuk MOU untuk melakukan
transaksi 6 (enam) bulan kedepan, dengan harga US$ 2 juta. Sehubungan dengan kesepakatan ini,
perusahaan sudah mengeluarkan biaya sebesar US 170 ribu. Dalam perjalanan 3 (tiga) bulan setelah
MOU, ada produsen mesin dari Jepang yang menawarkan mesin sejenis dengan kapasitas yang
sama, dengan harga juga US 2 juta, dan dapat dikirim segera ke Indonesia. Sehubungan dengan
tawaran ini manejemen harus memutuskan secepatnya apakah tawaran dari produsen mesin Jepang
itu, diterima atau tidak. Biaya yang sudah dikeluarkan perusahan sebesar US 170 ribu untuk MOU
dengan Mr Goh Se Mok dari Korea, adalah merupak Sunk Cost (biaya yang sudah tenggelam, dan
tidak dapat ditarik lagi), sehingga tidak relevan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan
mengenai tawaran produsen Jepang.
a. Biaya Relevan (Relevan Cost) adalah seluruh jenis biaya dengan karakteristik seperti
diatas,
TFC,TVC,TC,AFC,AVC, ATC, dan MC
3. Menurut relevansinya dengan pengembilan keputusan, biaya dapat dikelompokkan menjadi:
04/12/23 Henry F Noor.doc 9
4. Menurut Periode, atau Waktu : biaya dapat dikelompokkan menjadi:
a. Biaya jangka pendek (short run cost) adalah periode di mana masih ada kelompok dari biaya
tetap dan biaya variable.Untuk jangka pendek, biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variabel (TVC)
TC = TFC + TVC ATC = AFC + AVC Yang perlu diperkirakan adalah TVC dan AVC.
b. Biaya jangka panjang (long run cost): adalah periode di mana seluruh biaya berubah (variabel).
Dalam jangka panjang semua biaya adalah variable (tidak ada biaya tetap).
Cost = f (Q,W, i) Q = Output, W = Upah dan Gaji, i = Biaya Modal
TC = Q W i d ( Model Coob -Douglas) tidak menghasilkan angka negatif.
5. Menurut Karakteristik Jumlahnya, biaya dapat dikelompokkan menjadi::
a. Biaya tetap (Total Fixed Cost, TFC) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap (fixed), tidak
dipengaruhi oleh besar kecilnya output. Misalnya Biaya penyusutan, biaya sewa, gaji karyawan dan biaya
bunga Pengertian biaya tetap ini hanya berlaku untuk analisis dalam waktu yang relatif pendek. yaitu
sepanjang kapasitas produksi atau kapasitas produksi belum berubah. Dalam jangka panjang semua
biaya akan berubah (variabel)
b. Biaya variable (Total Variable Cost, TVC: adalah biaya yang jumlahnya
berubah (variabel) sesuai dengan perubahan tingkat / volume produksi.. Misalnya : Biaya bahan baku,
biaya energi, komisi penjualan, upah tenaga kerja. TVC = f (Q) TVC adalah fungsi dari output
a. TVC: Total Variable Cost Berubah sesuai dengan perubahan dari out put
b. AVC: Variable cost/unit Tetap, sepanjang skala /kapasitas produksi dan harga input tidak berubah.
Penggunaan konsep biaya tetap dan biaya variable ini, sangat penting bagi perusahaan, khususnya untuk
perencanaan produsi seperti analisa pulang pokok (Break Event Point), dan perencanaan laba perusahaan
termasuk kebijakan Shut-down operasi seperti dapat dilihat pada gambar berikut:
04/12/23 Henry F Noor.doc 10
Q(output)
Cost(Rp)
TFC
Q(output)
Cost(Rp)TVC
TC
TFC
Cost(Rp)
Q(output)
Sales/Cost(Rp)
Q(output)
BEP
TR
Berdasarkan kedua konsep diatas dapat disimpulkan:
1. Biaya tetap/unit berubah---> AFC= TFC/Q berubah . Biaya variable/unit tetap----->AVC =TVC/Q tetap
3. TC = TFC +T VC
Kurva biaya Linier dan BEP
AVC
TC
TFC
AVC
04/12/23 Henry F Noor.doc 11
Q
TFC
TR
Loss
Q Max Profit
BEP
QBEPQBEP
TVC
Loss
BEP
Kurva biaya yang non linier dan BEP
Cost(Rp)
Q
TC
TFC
Profit
04/12/23 Henry F Noor.doc 12
QBEP = Titik Pulang Pokok (unit) QSales = Titik Pulang Pokok penjualan(Rp)
TFC = Total FixedCost AVC =Biaya rata-rata perunit
P= Harga Jual perunit 1- (AVC)/P= Marjin kontribusi perunit
Untuk dapat menghitung BEP, maka biaya harus dapat dikelompokkan menjadi :
Biaya Tetap: Biaya yang jumlah totalnya tetap, berapapun jumlah produksi- TFC
Biaya Variable: Biaya yang jumlah totalnya berubah, sesuai perubahan volume produksiTVC
TC = TFC + TVC Bila semua dibagi dengan jumlah produksi (Q), maka didapat:
TVC/Q = TFC/Q + TVC/Q- ATC = AFC +AVC - AVC (Q)=TVC
Syarat BEP TR=TC- PQ =TFC +Q (AVC) PQ –Q (AVC) =TFC Q (P-AVC) = TFC
Titik Pulang Pokok untuk satu jenis Produk (BEP Single Product)
Q BEP = TFC/(P-AVC) dalam unit
Q sales = TFC/(1- (AVC)/P ) dalam uang
04/12/23 Henry F Noor.doc 13
Contoh 2:
Sebuah perusahaan penerbit mempunyai data mengenai harga input dan harga output untuk
suatu jenis buku yang akan diterbitkan sebagai berikut:
1. Biaya Total Tetap(TFC)
* Editing : Rp 3.000.000,-
* Illustrasi : Rp 8.000.000,-
* Setting : Rp14.000.000,-
Tot Biaya Tetap : Rp25.000.000,-
2. Biaya Variable Ratat-2 perbuku (AVC) * Kertas, cetak dan jilid : Rp 1.600,- * Potongan untuk toko buku : Rp 2.400,- * Komisi penjualan : Rp 250,- * Royalti pengarang : Rp 1.600,-Administrasi dan lainnya : Rp 1.150,-Tot Biaya Variable per-unit : Rp 7.000,-
Bila harga jual buku per-unit adalah Rp 12.000,- maka BEP dari percetakan buku tsb dapat dicari
sebagai berikut:
QBEP = TFC
P-AVC=
Rp 25.000.000
Rp 12.000 - Rp 7.000
= 5.000 buku
Dengan demikian, bila perusahaan tsb ingin mendapat untung ,
perusahan harus mencetak buku diatas 5.000 exemplar. Bila buku dicetak
dibawah 5.000 exemplar perusahaan akan mengalami kerugian.
Cases 1Cari BEP bila: a. TFC naik 10% AVC turun 5%b. TFC turun 10% AVC naik 5% Beri Komentar
04/12/23 Henry F Noor.doc 14
6. Menurut Karakteristik Satuannya. biaya dapat dikelompokkan menjadi:
a. Biaya total (Total Cost, TC) adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan output. TC = TFC + TVC
b Biaya Rata – rata per unit output ( Avarage Total Cost, ATC) adalah jumlah dari eseluru-
han biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah output. Untuk mencapai keuntungan. Biaya rata-rata
perunit produksi ini (ATC), berguna sebagai informasi dasar untuk menentukan produksi yang paling
efisien. Perusahaan akan berproduksi pada tingkat biaya rata rata per-unit output (ATC) yang paling
rendah. ATC = TC /Q = TFC/Q + TVC/Q - ATC = AFC + AVC
AFC : Biaya tetap Rata – rata per unit (Avarage Fixed Cost)
AVC : Biaya Variabel Rata – rata per unit (Avarage Variable Cost)
c Biaya Marjinal (Marginal Cost, MC) adalah tambahan biaya yang dikeluarkan karena melakukan
tambahan 1 (satu) unit output MCi = (TCi – TC (i-1)
Biaya marjinal yang dinotasikan dengan MC juga merupakan perbandingan (ratio) antara:
a. Tambahan Total biaya (TC) dengan tambahan output (Q) (Jangka Panjang). MC = (TC)/(Q)
b. Tambahan Total biaya Variable (TVC) dengan tambahan output (Q) (Jangka Pendek).
MC = (TVC)/(Q)
Biaya marjinal yang dinotasikan dengan MC juga merupakan perbandingan (ratio) antara:
Harga input (P) dengan Marjinal Produk dari input yang bersangkutan. (Jangka Pendek) MC=
(P)/(MP)
04/12/23 Henry F Noor.doc 15
Hubungan antar kurva kurva biaya ATC, AFC, AVC, dan MC
Grafik biaya dimuka menunjukkan hubungan antar kurva kurva biaya diatas, adalah sebagai berikut:
1.Kurba biaya tetap rata-rata (AFC) terus menurub berbentuk garis asimtot pada sumbu vertikal, menuju
sumbu horizontal
2. Kurva biaya variabel rata-rata (AVC), berbentuk parabola terbuka keatas, yaitu mula mula menurun,
kemudian menaik, dengan titik berputar (inclination point) pada Rata rata Produk (AP) tertinggi, yang
merupakan dan mengikuti bentuk kurva Baiaya total rata-rata atau biaya rata-rata per-unit (ATC)
3. Kurva biaya Total rata-rata, atau biaya rata-rata perunit (ATC), juga berbentuk parabola terbuka keatas,
yaitu mula mula menurun, kemudian menaik, dengan titik berputar (inclination point), pada ATC minimum
4. Kurva biaya Marjinal (MC), juga awalnya menurun, namun kemudian terus menaik, dan memotong kurva
biaya Total Rata-rata per-unit (ATC), pada ATC minimum (yang pailing rendah).
Khusus untuk biaya Marginal (MC) ini seperti terlihat pada tabel dan grafik di
atas dapat berperan sebagai fungsi penawaran bagi produsen. Karena besar
kecilnya produksi khususnya penambahan volume produksi akan
menyebabkan penambahan biaya. Oleh karena itu produsen dapat mengguna
kan biaya marginal ini sebagai fungsi penawaran.
04/12/23 Henry F Noor.doc 16
Contoh 3:
1. Misalkan fungsi biaya produk suatu perusahaan adalah TC =2Q2 + 3Q + 100,000
Bila perusahaan tersebut memproduksi 2000 unit (Q=2000), Saudara ditanyakan:
Berapa biaya tetap (TFC),biaya variabel (TVC), biaya total (TC), biaya rata rata (ATC), biaya
Marginal
(MC), dari perusahaan tersebut ?Penyelesaian Dengan menggunakan prinsip derivatif dan rumusan diatas, didapat : Q = 2000 unit
a. Total Biaya Tetap (TFC) Q =0, maka TFC adalah 100,000
b. Total biaya Variabel (TVC) = 2Q2 + 3Q = 2 (2,000) 2 + 3(2,000) = 8,006,000
c. Total Cost (TC) = TFC +TVC = 100,000 + 8,006,000 = 8,106,000
d. Biaya rata rata per unit (ATC) = TC/Q = 2 Q + 3 + 100,000/Q Ganti Q =2,000 dan masukkan ke
persamaan ATC, didapat ATC = 2 (2,000) + 3 + 100,000/2,000 = 4,053
e.Maginal cost (MC) = TC/Q = 4Q + 3 Ganti Q =2,000 masukkan kedalam persamaan MC,
didapat : MC= 4(2,000) + 3 = 8,003
Contoh 5.
Tunjukkan bahwa biaya marginal (MC), diatas dapat dijadikan fungsi penawaran (supply) bagi produsen.
Penyelesaian MC = 4Q + 3, bila ini dijadikan fungsi penawaran, maka didapat P= 4Qs +3, Qs = ¼ P -
3/4 , fungsi penawarannya adalah linier Kurva penawarannya adalah sebagai berikut:
Kurva Penawaran (Qs)
y = 0,25x - 0,75
R2 = 1
0
1
2
3
4
5
6
0 5 10 15 20 25
Jumlah barang yang ditawarkan (Qs)
Harga B
arang (P)
04/12/23 Henry F Noor.doc 17
Contoh 6:
PT ABC adalah sebuah industri keramik untuk kerajinan rakyat, yang saat ini mempekerjakan 20 (dua puluh)
orang tenaga kerja. PT ABC hanya mempertimbangkan 1(satu) jenis input yang merupakan biaya Variable, yaitu
Tenaga kerja dengan upah Rp 6000 perhari. Produk rata rata
pertenaga Kerja (APL) adalah 30 unit. Pada penambahan tenaga kerja yang ke 20 (dua puluh), terjadi tambahan
Output sebesar 12 Unit (MPL) =12 . Pada PT ABC total biaya tetap (TFC) adalah Rp 36000000
Sehubungan dengan hal diatas, SDR ditanyakan:
a. Biaya Marjinal (MC) dan biaya variable rata rata (AVC) jangka pendek
b. Besarnya Output(Q) yang dihasilkan PT ABC
c. Biaya Total rata rata (ATC) jangka pendek
d. Elastisitas Biaya jangka pendek
Jawab
Marjinal Cost MC= (TVC)/Q TVC= W X L = 60 X 1 =60 Q= MPL X L= 12
a). MC= (60)/(12) = 5 Biaya marjinal jangka pendek $ 5/unit
Biaya variabel rata rata AVC= TVC/Q - TVC=W X L =60 X 1 = 60 Q= APL X L = 30
b) AVC= 60/30 = 2 Biaya variable rata rata jangka pendek $2
c) Tingkat OutPut yang dihasilkan (Q)= APL XL = 30 X20 = 600 unit
Elastisitas Biaya (Ec)= MC/ATC MC= $5
ATC =TC/Q = (TFC + TVC)/Q= (TFC + AVC XQ)Q =(3600 + 2X 600)/Q= 4800/600 = 8
Elastisitas Biaya Produksi = MC/AVC = 5/8= 0,625
04/12/23 Henry F Noor.doc 18
Rp
Q
Profit
1.Titik Impas (Break Even Point, BEP) :
a. Pengelompokkan Biaya menurut, perilaku Tetap (TFC) dan Variable(TVC
b. Melihat hubungan Pendapatan (Revenue), dan Biaya (cost) serta Laba (Profit)
2. Kebijakan Menghentikan (Shut-Down) operasi
Bandingkan Biaya rata (ATC, AFC,AVC) dengan harga jual rata-rata (P)
a. Bila ATC< P Terus berproduksi, karena masih ada Profit
b. Bila ATC < P dan P > AVC, Teruskan produksi, untuk memperkecil Kerugian
c. Bila ATC < P dan P < AVC, Stop produksi, untuk mengurangi Kerugian
3. Kebijakan peningkatan Volume Produksi
Bandingkan antara Biaya Marjinal (MC) dengan Pendapatan Marjinal (MR)
a. Bila MC < MR ----> Terus tingkatkan produksi, agarProfit meningkat
b. Bila MC = MR , Stop kenaikan produksi, agarProfit Maksimum
c. Bila MC > MR Turunkan Volume produksi sampai MR = MC , untuk mengurangi Kerugian
P=AR=MR : Untuk pasar Persaingan bebas (Free Market Competition)
Informasi Biaya (Cost), dan Harga (Price) untuk Kebijakan Produksi
MC
AVC
ATC
PRp
Q
MC
AVC
ATC
P
Rp
Q
MCATC
PAVC
04/12/23 Henry F Noor.doc 19
Bila P adalah haga jual perunit produksi, maka Kebijakan operasi adalah sebagai berikut:
1. P > ATC , terus produksi karena perusahaan untung
2. P = ATC , terus produksi walaupun perusahaan tidak untung
3. P < ATC tetapi P > AVC , terus produksi, untuk memperkecil kerugian
4. P < AVC , berhenti (stop) produksi shutdOwn, untuk memperkecil kerugian
Tambah Rugi
IMPAS
Profit
P3 = AVC
P1 > ATC
Cost/Revenue
Q
Q1
AVC
A TC P2=ATC
Q*
P 4 < AVC
Q2
RUGI
MC
04/12/23 Henry F Noor.doc 20
Peningkatan Volume
Produksi/Operasi
Terus Tingkatkan Produksi
Bila: MC < MR
Stop kenaikan Produksi
atau OperasiBila MC=MR
Turunkan Volume
Produksi
Bila MC>MR
Kebijakan Produksi untuk
meningkatkan Profit Perusahaan
Kebijakan Produksi untuk
memaksimumkan ProfitKebijakan Produksi untuk
mengurangi kerugian
Profit
Voume (Q)l
12 3
MC i = Tci - TC i-1 Sedangkan MR i = TRi - TR i-1
04/12/23 Henry F Noor.doc 21
2.Biaya jangka Panjang (Long Run Cost)
Adalah biaya yang berlaku dalam waktu relatif lama
(> 1 th), dan sebagian besar merupakan input yang
berubah.(naik, turun, atau strukturnya berubah),
tidak ada batasan yang pasti, baik kapasitas,
sistem produksi, maupun commitment lainnya.
Long Run: adalah periode dimana hampir semua
fasilitas produksi sudah mengalami perubahan atau
penggantian, sehingga kapasitas, pola maupun biaya
produksi, mengalami perubahan.
1.Biaya jangka Pendek (Short Run Cost)
Adalah biaya yang yang berlaku dalam waktu yang
relatif pendek (< 1 tahun), dimana sebagian besar
merupakan input (biaya input) tetap. dibatasi
oleh biaya sebelumnya serta commitment lainnya
seperti kapasitas produksi, kontrak dsb.
identik dengan biaya operasi
Short Run: adalah periode dimana hampir semua
fasilitas produksi belum mengalami perubahan
atau penggantian, sehingga kapasitas,pola, maupun
biaya produksi, tidak mengalami perubahan.
Short Run Versus Long Run Cost
Dalam managerial decision, biaya juga dapat dibagi menurut dimensi waktu, yaitu:
Pengertian biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang, berbeda dari
suatu Industri ke industri lainnya, sangat dipengaruhi oleh karakteristik
masing masing industri, seperti penggunaan teknologi, sistem produksi,
pola investasi dsb.
04/12/23 Henry F Noor.doc 22
Kurva Biaya jangka panjang (Long Run Curve)
Dalam jangka panjang, tidak ada biaya yang jumlahnya
tetap, atau dengan kata lain dalam jangka panjang semua
biaya adalah Variable. Dengan demikian, tidak ada kurva
biaya tetap jangka panjang(no lung run fixed cost),
sehingga untuk bahan kajian(analisa) perencanaan
perusahaan jangka panjang, yang diperlukan adalah:
a. Biaya Total Rata- rata jangka panjang (LRAC) dan
b. Biaya Marjinal jangka panjang
Kurva biaya jangka pendek (Short run Curve)
Dalam jangka pendek, Total biaya (TC) untuk setiap
tingkat produksi, terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya
variable (TVC). Untuk keperluan perencanaan jangka
pendek diperlukan :
a. Biaya Total Fixed (TVC) dan Variable (TVC)
b. Biaya Rata-rata ATC, AFC, dan AVC
c Biaya tambahan untuk setiap 1 unit tambahan
produksi atau disebut juga dengan biaya marginal
Marginal Cost, MC= TC’ MC = TC
Bila Q adalah tingkat (Volume) produksi dalam unit, maka :
1.TC = TFC + TVC atau TC= TFC + AVC(Q)
2. ATC = (TC) / Q = (TFC) / Q + (TVC) / Q = AFC + AVC
3. MC = ( TC) / Q = ( TFC) / Q + ( TVC) /Q
Kurva Biaya jangka panjang (Long Run Curve) dan
Kurva Biaya jangka pendek (Short Run Curve)
04/12/23 Henry F Noor.doc 23
Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Pendek (Short Run Cost)
Untuk jangka pendek biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya tetap (TFC) dan biaya variabel (TVC).
TC = TFC + TVC Yang perlu diperkirakan adalah TVC dan AVC.
a.Model Persamaan Regresi untuk TVC adalah:TVC = AVC (Q)
Kurva berbentuk S
TVC = (a + bQ + c Q2)(Q) TVC = a Q + bQ 2+ c Q 3 a,c > 0 dan b < 0
b.Model Persamaan Regresi untuk AVC adalah fungsi kuadrat,
karena kurva berbentuk parabola AVC = a + bQ + cQ2 a,c >0 dan b < 0
Contoh 7: Berikut disajikan data output (Q) dalam unit dan data biaya variabel rata-rata (AVC) dalam ribuan
rupiah dari suatu jenis industri setelah dihilangkan pengaruh inflasi
Bulan ke OutPut (000unit) AVC (Rp 1000)
1. 30 36
2. 10 37
3. 15 27
4 25 27
5. 40 45
6. 20 31
7. 35 42
8. 45 55
9. 50 62
04/12/23 Henry F Noor.doc 24
Berdasarkan model di atas dan dengan menggunakan komputer didapat perkiraan koefisien regresi
untuk fungsi biaya variabel rata-rata (AVC), sebagai berikut
Dependent Variable : AVC F ratio :51.404
Observation : 9 R-square:0,9449
Variable Parameter Estimate Standard Error
Intercept 44,35 6,170
Q - 1,44 0,460
Q2 + 0,04 0,008
Dari hasil perhitungan diatas didapat persamaan fungsi AVC AVC= 44,35 - 1,44 Q + 0,04 Q 2
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakah hubungan antara Q dengan AVC cukup
signifikan secara statistik : R2 =0,9449 R= 0,9720 97,2% perubahan AVC dapat diterangkan oleh perubahan
Q (output). Artinya hubungan antara AVC dengan Q cukup signifikan secara statistik
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakah fungsi tersebut mengikuti sifat
fungsi biaya a,c > 0 dan b < 0 Perlu dilakukan test terhadap koefisien regresi fungsi biaya
AVC = 44,35 -1,44 Q + 0,04 Q2 - a ta = a/a = (44,35)/6,17 = 7,19
b tb = b/b = (-1,44)/0,460 = - 3,13 c tc = c/c = (0,04)/0,08 = 5,00
Dengan derajat kebebasan atau Degree of Freedom (DOF =6) n:Jumlah Variabel, atau 9 - 3 (a,b,c) dan
tingkat kepercayaan, atau Confidence Interval (CI) 95% didapat: ta = 2,447, maka didapat :
a > 0, b< 0 dan c > 0 signifikan secara statistik
04/12/23 Henry F Noor.doc 25
c. Fungsi Biaya Variabel Total (TVC)
Model persamaan Regresi untuk TVC adalah: TVC = AVC (Q) Kurva berbentuk S
TVC = a + bQ + C Q2(Q) TVC = aQ + bQ2+ c Q3 ( a =44,35 b= -1,44 c =0,04)
TVC =44,35Q - 1,44Q2 + 0,04Q3
d. Fungsi Biaya Marginal MC =/Q(TC)
MC = /Q (TVC) MC = 44,35 -2,88 Q + 0,12 Q2
AVC minimum tercapai pada saat Q = - b/2C b = -1,44 dan C= 0,04 AVC minimum pada Q
=18
Periksa Q = 18.000 AVC = 44,35 -1,44(18) + 0,04(18)2 = 44,35 - 25,92 + 12,96 = 31,39
Q = 15.000 AVC = 44,35 - 1,44(15) + 0,04(15)2 = 44,35 - 21,60 + 9,00 = 31,75
Q =20.000 AVC = 44,35 - 1,44(20 ) + 0,04(20)2 = 44,35 - 28,80 + 16,00 = 31,55
Total Cost (TC) = TFC + TVC TC = TFC + AVC (Q )
Q = 18.000 TC = TFC + 31,39 (18.000 ) = TFC + Rp 565.020.000
Q = 15.000 TC = TFC + 31,75 (15.000) = TFC + Rp 476.250.000
Q = 20.000 TC = TFC + 31,55 (20.000) = TFC + Rp 631.000.000
04/12/23 Henry F Noor.doc 26
Kurva Biaya Jangka Pendek
Kurva biaya jangka pendek ini dapat menunjukkan karakteristik atau perilaku masing- masing jenis biaya,
yang dapat digunakan manajemen sebagai bahan pengambilan keputusan. Untuk ringkasnya dapat dilihat
kurva biaya jangka pendek pada gambar berikut.
Dari gambar di atas dapat disimpulkan hal-hal berikut:
a. Kurva biaya rata rata (ATC), adalah berbentuk U, artinya, pertama kali berproduksi, biaya rata rata perunit
cukup tinggi, kemudian secara bertahap turun, sesuai dengan peningkatan produksi, namun sampai suatu titik
berhenti turunnya, kemudian naik lagi sesuai dengan kenaikan produksi. Titik Q* adalah tingkat produksi optimal
dengan biaya produksi rata rata paling kecil (minimum)
b. . Kurva biaya Marginal (MC), pertama kali berproduksi, berada dibawah ATC, kemudian secara bertahap naik,
sesuai dengan peningkatan produksi, dan memotong ATC, pada tingkat produksi dengan ATC minimum (Q*).
Selanjutnya MC berada diatas (lebih tinggi dari ) ATC. Titik Q* adalah tingkat produksi optimal dengan biaya
produksi rata rata paling kecil (minimum)
Gambar Kurva biaya jangka Pendek
Cost
Q
ATC
MC
Q*
04/12/23 Henry F Noor.doc 27
Gambar 2. Menunjukkan kurva LRAC merupakan
gabungan dari semua kurva biaya jangka pendek (SRAC)
yang optimum untuk setiap skala produksi.Dari Gambar 2
juga terlihat biaya rata-rata jangka panjang yang
minimum, tercapai pada tingkat produksi Q*
Catatan: LRAC = TAC
Kurva biaya jangka pendek dan jangka panjang
SRAC1
SRAC2
SRAC3
SRAC4
Biaya/unit
Q
Biaya/unit
Q
LRAC
Gambar 1, menunjukkan kurva SRAC, atau kurva biaya rata-
rata jangka pendek, dari 4(empat) skala produksi yang berbeda,
yang masing-masing nya beroperasi pada tingkat biaya yang
paling efisien. 0 s/d Q1 untuk A, Q1 s/d Q2 untuk B, Q2
s/d Q3 untuk C dan Q3 s/d Q4 untuk D
Manfaat Kurva LRAC dan SARC
1. Untuk merancang perencanaan produksi jangka pendek, dan jangka panjang
2. Menentukan Skala produksi yang paling ekonomis
3. Menentukan ukuran(size) usaha
4. Menentukan kelayakan usaha.
Biaya Total Rata- rata jangka panjang (LRAC) adalah gabungan dari semua biaya jangka pendek (Short Run Avarage Cost, SARC) yang optimum untuk setiap skala produksi
Q1 Q2 Q4Q3
04/12/23 Henry F Noor.doc 28
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakahhubungan antara Q dengan AVC cukup
significant secara statistik R2 =0,9449 - R= 0,9720 - 97,2% perubahan AVC dapat diterangkan oleh perubahan AVC
Hubungan antra AVC dengan Q cukup significant secara statistik
1.Model persamaan Regresi untuk AVC adalah fungsi kuadrat Karena kurva berbentuk parabolaAVC = a + bQ + cQ2 - a,c > 0 dan b < 02..Model persamaan Regresi untuk TVC adalah:TVC = AVC (Q)- Kurva berbentuk S- TVC = (a + bQ + cQ2)(Q)- TVC = aQ + bQ 2+ c Q3 a,c > 0 dan b < 0Contoh : Dibawah ini disajikan data OUTPUT (Q) dalam unit dan data biaya variable rata-2 (AVC) dalam ribuan rupiah dari suatu jenis industri setelah dihilangkan pengaruh inflasi
Bulanke OutPut (000unit) AVC (Rp 1000)1. 30 362. 10 373. 15 274 25 275. 40 456. 20 317. 35 428. 45 559. 50 62
Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Pendek (Short Run Cost) Untuk jangka pendek, biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variable(TVC)
TC = TFC + TVC ---> Yang perlu diperkirakan adalah TVC dan AVC
Dengan menggunakan model diatas, dengan komputer didapat perkiraan koefisien regresi untuk fungsi biaya variable rata-2 (AVC)sebagai berikut: Dependent Var : AVC F ratio :51.404Observation : 9 R-square:0,9449
Variable Parameter Estimate Standard ErrorIntercept 44,35 6,170Q - 1,44 0,460Q2 +0,04 0,008Dari hasil perhitungan diatas didapat persamaam fungsi AVCAVC= 44,35 - 1,44 Q + 0,04 Q 2
04/12/23 Henry F Noor.doc 29
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakah fungsi tsb mengikuti sifat fungsi biaya
a,c > 0 dan b < 0 - Perlu dilakukan test terhadap koefisien regresi fungsi biaya
AVC = 44,35 -1,44 Q + 0,04 Q2
t a =a a
a - =44,356,17
= 7,19
t b =b b
b - = -1,440,46
= - 3,13
tc =c c
c =0,040,008
= 5,00
Dengan Degree of Freedom (DOF =6)-->n-Jumlah Variable
atau 9- 3 (a,b,c) dan Confidence Interval(C I) 95% didapat
ta = 2,447, maka didapat : a > 0, b< 0 dan c > 0 significant
secara statistik
Fungsi Biaya Variable Total
Model persamaan Regresi untuk TVC adalah:TVC = AVC (Q)- Kurva berbentuk S
TVC = ( a + bQ + cQ2)(Q) ---> TVC = aQ + bQ 2+ c Q3 ( a =44,35 b= -1,44 c = 0,04)
- TVC =44,35Q - 1,44 Q2 + 0,04 Q 3 - Fungsi Biaya Marjinal MC =/Q (TC) MC = /Q(TVC)
MC = 44,35 -2,88 Q + 0,12 Q2
AVC minimum tercapai pada saat Q = - b/2C b= -1,44 dan C= 0,04- AVC minimum pada Q =18
Periksa Q = 18.000-> AVC = 44,35 -1,44(18) + 0,04(18)2 = 44,35 - 25,92 + 12,96 = 31,39
Q = 15.000-> AVC = 44,35 -1,44(15) + 0,04(15)2 = 44,35 - 21,60 + 9,00 = 31,75
Q =20.000 --> AVC = 44,35 -1,44(20 ) + 0,04(20)2 = 44,35 - 28,80 + 16,00 = 31,55
Total Cost (TC) = TFC + TVC - TC = TFC + AVC (Q )
Q = 18.000 - TC = TFC + 31,39 (18.000 ) = TFC + Rp565.020.000
Q = 15.000 TC = TFC + 31,75 (15.000) = TFC + Rp476.250.000
Q =20.000 - TC = TFC + 31,55 (20.000) = TFC + Rp631.000.000
04/12/23 Henry F Noor.doc 30
Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Panjang berdasarkan Data Empiris
Dalam jangka panjang semua biaya Variable (tidak ada biaya Tetap)
1.Rumus Umum Fungsi Biaya - Cost =f (Q,W, I)
Q = OutPut, W= Upah dan Gaji, I= Biaya Modal
2..Model persamaan Regresi untuk untuk biaya Jangka Panjang yang paling cocok adalah
Model Coob –Douglas - TC = Q W i
Model diatas digunakan sebagai model biaya jangka panjang, maka: bila harga input naik 2X
Lipat sedangkan OutPut sama, tentu : TC N = 2TC
TC N : Total Cost setelah biaya input naik dan TC: Total Cost sebelum biaya input naik
TC N = Q (2 W) ( 2i) = Q 2 W 2 i = Q 2 W 2 i = 2() Q W i
TC N = 2() TC Bila TC N = 2 TC () = 1 = 1-
Sehingga fungsi biaya jangka panjang, dapat diubah menjadi :
TC = Q W i it
TC = Q W i ( 1- ) - -----TC = Q (W / i )t i
TC = Q (W / i ) i > 0, dan 0< < 1
04/12/23 Henry F Noor.doc 31
Elastisitas Total Cost (TC Elasicity)
Untuk memperkirakan fungsi TC, fungsi biaya TC dikonversikan kedalam fungsi logarithma,
sehingga:Log TC = log a + b log Q + t log (w / i ) + log i > agar a, b dan t bisa diperkirakan,
maka pada rumusan diatas secara matematik a = 1, sehingga:
Log (TC / i) = log a + b log Q + t log ( w / i ) ----> b : Elastisitas TC
Sehingga : b > 1 Long Run AVC increasing (Diseconomies of Scale)
b = 1 Long Run AVC constant (Constant of Scale)
b < 1 Long Run AVC decreasing (Economies of Scale)
1. Untuk menyusun fungsi biaya jangka panjang, dibutuhkan 4(empat) variable,
yaitu: TC (Total Cost), Q (OutPut), W (Upah Tenaga Kerja) dan i ( Biaya Modal)
TC = K ( i ) + L (w )
Catatan
04/12/23 Henry F Noor.doc 32
2. Kriteria Efisiensi produksi dari fungsi produksi jangka panjang adalah:
MPK
MPL=
iw
MPk = dQ/ KMPL = Q/ L dan sedangkan Q = K L
MPK = Q/ K =/ K( k L ) = K -1 L = K L /K = (Q/K)
MPL = Q/ L =/ L ( k L ) = L -1 K = L K /L = (Q/L)
MPK
MPL=
(Q/L) (Q/K)
= K/Q / Q/L = K/ /L = / K/L
Kriteria efisiensi produksi jk panjang adalah: /( K / L) = W / i atau
/( K / L) - W / i = 0 Sehingga Bila:
1. ( K / L) > W / i , Sistem Produksi adalah Capital Intensive
2. ( K / L) < W / i , Sistem Produksi adalah Labor Intensive
04/12/23 Henry F Noor.doc 33
Contoh 8 : Dibawah ini disajikan data OUTPUT (Q) dalam unit dan data input (L, dan K) serta upah
tenaga kerja (W) dan rata- rata biaya modal pesatuan OutPut dari 20 perusahaan pembangkit
tenaga Listrik di USA (sebelum tahun 1990).
Q L K W I
4.612 1.019 321.5 8.5368 0,069038.297 2.118 544 9.9282 0,06903
1.82 0.448 156.8 10.416 0,067540.585 1.265 250.4 10.252 0,79193.145 0.603 248 11.119 0,064811.381 0.665 82.87 96.992 0,065985.422 0.962 366.1 10.061 0,067547.115 1.435 485.4 109087 0,065653.052 0.829 99.12 10.195 0,105554.394 1.501 292 11.259 0,065270.248 0.145 21 10.876 0,079199.699 2.391 556.1 9.8758 0,0678914.27 2.697 667.4 10.905 0,690317.74 3.625 998.1 7.4775 0,0657214.96 3.085 598.8 7.8062 0,079193.108 0.714 118.3 9.2689 0,065659.416 1.733 423.2 8.3906 0,065656.857 1.406 468.9 9.8826 0,065659.745 2.442 514 9.8235 0,08604.442 1.497 236 12.935 0,08206
Smber: Maurice, S Charles Thomas Christoper R & Smithson Charles
Untuk menyusun persamaan regresi fungsi biaya
jangka panjang, perlu dihitung Variable Total Biaya,
masing masing perusahaan (TC), agar dapat dicari
koefisien regresinya. -->TC = K (i) + L (w )
TC = K (i) + L (w )
Setelah dihitung TC untuk masing masing
perusahaan dapat dihitung biayanya sbb:
(dihalaman berikut)
04/12/23 Henry F Noor.doc 34
TC Q I W
30.9 4.61 0.07 8.536858.6 8.3 0.07 9.928215.1 1.82 0.07 10.11232.8 5.85 0.08 10.25222.8 3.15 0.06 11.11911.9 1.38 0.07 9.699234.4 5.42 0.07 10.06147.5 7.12 0.07 10.94918.9 3.05 0.11 10.19536.1 4.39 0.07 11.2593.24 0.25 0.08 108759
62 9.7 0.07 9.875874.7 14.3 0.07 10.905
96 17.7 0.07 7.477563.4 15 0.07 7.8062
16 3.11 0.08 9.268942.3 9.42 0.07 8.390644.7 6.86 0.07 9.882659.3 9.75 0.07 9.823538.7 4.44 0.08 12.935
TC = K (i) + L (w ) ------> Setelah dihitung TC untuk masing masing perusahaan dapat dihitung data biaya
dari ke 20 perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
Dengan menggunakan model fungsi biaya jangka panjang
Log TC = log a + b log Q + t log (w / i ) + log i
dengan komputer didapat perkiraan koefisien regresi untuk
fungsi biaya jangka panjang (TC) adalah sbb:
Dependent Var : Log TC F ratio :324,328
Observation : 20 R-square::0,9745
Variable Parameter Estimate Standard Error
Intercept -0,41600 1,03943
Log Q 0,83830 0,03315
Log ( W / i ) 1,05435 0,20939
Dari hasil perhitungan diatas didapat persamaam fungsi
jangka panjang TC sebagai berikut:
Log a = -0,416 a= antilog (-0,416) =0,6597
b = 0,8383 t = 1,05435 TC = 0,6597 Q 0,8383 (W/i)1,05435 i
TC = 0,6597Q 0,8383W / i ) 1,05435 i
TC: Total Cost Fungsi biaya Jk PanjangQ : Volume ProduksiW : Rata- rata upah per TK i:Rata - rataBiaya Modal/Output
04/12/23 Henry F Noor.doc 35
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakahhubungan antara Q dengan TC cukup significant
secara statistik R2 =0,9745 R= 0,98716 Perubahan TC, 97,45% dapat diterangkan oleh perubahan Q
- Hubungan antraTC dengan Q cukup significant secara statistik
Untuk meyakinkan, fungsi diatas perlu dilakukan test secara statistik.apakah fungsi tsb mengikuti sifat- sifat fungsi biaya - >0 dan 0 < < 1 - Perlu dilakukan test terhadap koefisien regresi fungsi biaya
TC = 0,6597Q 0,8383W / i ) 1,05435 i
t =
---> =0,83830,03315
= 25,2880 Dengan Degree of Freedom (DOF =1) dan Confidence Interval(C I) 95% didapat t = 2,110 maka didapat : >0 dan = 6597 > 0 significant secara statistik
t =
---> =1,054350,20939
= = 5,3534
Dari perhitungan diatas, didapat b = 0,8383 b = 0,8383 < 1
Artinya fungsi biaya jangka panjang ini memenuhi kriteria Economies of Scale
04/12/23 Henry F Noor.doc 36
Skala Ekonomis (Economic of Scales)Skala Ekonomis, adalah rentang produksi dimana penambahan output (peningkatan
volume produksi,Q), menghasilkan biaya rata-rata perunit (ATC), yang menurun.
penurunan ATC terjadi sampai suatu titik dan kemudian naik kembali, sebanding dengan
naiknya volume produksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lagi gambar berikut.
ATC
Q*
Skala Ekonomis Skala Non Ekonomis
04/12/23 Henry F Noor.doc 37
Faktor- faktor yang mempengaruhi Skala Ekonomis
1. Produktivitas Sumber Daya Manusia, atau tepatnya Spesialisasi Tenaga Kerja
makin baik produktivitas, Skala ekonomisnya makin kecil
2. Tingkat Teknologi yang digunakan. makin baik teknologinya, Skala ekonomisnya
makin kecil
3. Volume (Size) dari usaha Tergantung dari potensial dan actual demand yang ada.
Semua faktor- faktor diatas, secara bersama menyebabkan LRAC menurun atau
menyebabkan Return To scale menaik.
Pemilihan Skala atau Ukuran Usaha : Faktor yang yang paling menentukan dalam
memilih skala atau ukuran usaha adalah :“Potensial Market yang akan dilayani” oleh
perusahaan. Besar kecilnya skala usaha sangat mempengaruhi fleksibilitas dan kepekaan
perusahaan dalam melayani pasar.
Fleksibilitas usaha: adalah kemampuan perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan
berbagai perubahan yang terjadi, sehingga tetap kompetitif atau kemampuan peruhaan
dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen tanpa mengalami banyak perubahan
biaya perunit..
04/12/23 Henry F Noor.doc 38
Fungsi Biaya dan Skala kenaikan Produksi (Cost Function & Return To Scale)Dalam fungsi produksi diketahui bahwa kenaikan input akan menyebabkan kenaikan output.
Kenaikan output yang disebabkan kenaikan input, dapat terjadi dalam 3 (tiga) kemungkinan :
DECREASING RETURN TO SCALE(%)tase Kenaikan Output lebih kecil dari (%)tase kenaikan input
CONSTAN RETURN TO SCALE%)tase Kenaikan Output SAMA dengan (%)tase kenaikan input
INCREASING RETURN TO SCALE(%)tase Kenaikan Output lebih BESAR dari (%)tase kenaikan input
Biaya
Output
Constant Return To Scale
Biaya
Output
Decreasing Return To Scale
Biaya
Output
Increasing Return To Scale
Biaya
Output
Increasing
Decreasing
04/12/23 Henry F Noor.doc 39
Perubahan dari dalam: adalah perubahan yang terjadi dari dalam perusahaan, karena keputusan manejemen, yang berkaitan dengan operasi usaha.Contoh:Keputusan yang menyangkut peningkatan/perubahan pola produksi
Perubahan dari luar:adalah perubahan yang terjadi karena faktorluar perusahaan(diluar wewenang manejemen)seperti: * Peraturan Pemerintah * Tuntutan Stakeholder lainnya ** Pekerja ** Vendor/supplier ** Konsumen * Perkembangan lingkungan usaha, bencana alam dsb.
Penyebab timbulnya biaya Incremental ( Incremental Cost)
Akan menimbulkan incremental cost atau perubahan struktur biaya.
6. Biaya Incremental adalah : kenaikan biaya yang timbul dikarenakan berbagai perubahan dalam melakukankegiatan bisnis.
04/12/23 Henry F Noor.doc 40
Contoh 9 : Incremental Cost Analysis
Sebuah perusahaan yang menghasilkan Forklift. Dalam operasinya perusahaan ini memproduksi komponen
forklift untuk dipakai sendiri, dan untuk dijual ke perusahaan lain, disamping juga membeli beberapa komponen dari
perusahaan lain yang tidak diproduksi sendiri. Dalam menghasilkan forklift ini, komponen utama diproduksi,
sementara komponen yang lain seperti:Mesin, sistem hidraulik, roda (pelk dan ban) dibeli dari perusahaan lain.
Permintaan (demand) tahun depan diperkirakan meningkat, sehingga perusahaan ini harus meningkatkan
produksinya dari 60 unit menjadi 70 unit forklift perbulan. Kapasitas produksi yang tersedia untuk rangka (chasis)
forklift saat ini hanya 60 (enam puluh unit), sehingga untuk menghasilkan 70 unit harus ada pembelian 10
(sepuluh) rangka (chasis) dari perusahaan lain, dengan harga Rp 305.00 perbuah, atau dibuat sendiri dengan
melakukan realokasi tenaga kerja dari unit pembuatan garpu (fork) ke unit produks rangka (chasis). Dari data
bagian produksi diketahui bahwa dengan Jumlah Tenaga Kerja yang sama, perbandingan hasil produksi adalah 2 :
1 (dua banding satu) untuk garpu (fork) dan rangka (chasis). Saat ini produksi unit garpu (fork) adalah 90 (sembilan
puluh) buah, dimana 30 (tiga puluh) buah dijual ke perusahaan lain dengan harga Rp 188.000 perbuah.
Informasi mengenai biaya peoduksi rangka (chasis) dan garpu (fork) dalam Rp 1000 adalah sebagai berikut :
rangka (chasis) garpu (fork) Bahan langsung 4.650 2.070 Tenaga Kerja 6.300 4.050 Penyusutan 750 500 Energi (BBM dan Listik) dan Over Head 12.600 8.100 Biaya Total (TC) 24.300 14.720 Jumlah Produksi (unit) 60 90
Pertanyaan : . Apakah perusahaan tersebut harus membuat sendiri (make) atau membeli 10 unit
rangka (chasis) Untuk mengantisipasi kenaikan permintaan ? .
04/12/23 Henry F Noor.doc 41
Jawab: Masalah Make or Buy Decision Gunakan Incremental Analysis
Perusahaan dapat tambahan permintaan sebesar 10 unit forklift.
1. Bila dibeli (buy) biaya per unit rangka (chasis) adalah Rp 305.000
2. Bila dibuat sendiri, kapasitas produksi masih mengizinkan, namun harus meningkatkan operasi
(Mengalokasikan peralatan dan Tenaga kerja dari Unit Assembling Fork, ke Unit Assembly Chasis,
dimana untuk produksi 10 unit forklift tambahan ini, dibutuhkan 10 unit chasis baru, yang
membutuhkan
penggunaan peralatan dan tenaga kerja senilai 20 unit fork.. Produksi fork assembly unit saat ini 90
unit, dimana 60 digunakan sendiri dan sisanya 30 dijual ke pihak lain dengan harga/ unit Rp 188.0003. Struktur Biaya perusahaan saat ini (Rp1000) adalah : Chasis Fork
Bahan langsung 4.650 2.070
Tenaga Kerja 6.300 4.050
Penyusutan 750 500
Energi (BBM dan Listik) dan Over Head 12.600 8.100
Biaya Total (TC) 24.300 14.720
Jumlah Produksi (unit) 60 90
4. Incremental Cost dari masing-masing alternatif adalah sebagai berikut
a.Bila diproduksi sendiri (Make) maka Incremental Cost dari 10 unit Forklift ini, adalah : Biaya Prod Chasis + Biaya
prod fork = (20 X Rp 188) + (10 X Rp 188) = Rp 5,640
b..Bila chasisnya dibeli (buy), maka biaya yang dikeluarkan untuk 10 unit Forklift adalah : Harga 10 chasis dan
Biaya produksi 10 fork = 10 ( Rp 305) + 10 (Rp 188) = Rp 4.930
c. Incremental Cost a (Make) > Incremental Cost b (Buy)
Dengan demikian pilih alternatif b , yaitu beli 10 chasis dari perusahaan lain (BUY)
04/12/23 Henry F Noor.doc 42
Contoh 10: Make or Buy decision Incremental Revenue Analysis
Sebuah perusahaan (PT XYZ) menghasilkan 2 (dua) jenis produk A dan B. Bulan depan ada tambahan
permintaan untuk barang A sebanyak 160.000 unit. Informasi produksi mengenai kedua jenis barang tersebut
bulan lalu, adalah sebagai berikut: A B
Penjualan (unit) 840.000 220.000
Harga jual ( Rp 1.000/unit) 2.50 4.25
Biaya Bahan (Rp 1.000) 386.400 105.600
Biaya Tenaga Kerja (Rp 1.000) 529.200 277.200
Biaya Tetap (Rp 1.000) 567.893 297.467
PT XYZ menghadapi masalah Kapasitas produksi yang dimilki saat ini sudah penuh, sehingga bila suatu produk
ditingkatkan produksinya, maka produk lain, harus dikurangi produksinya. Perbandingan konversi antara produksi
barang dengan barang B saat ini adalah 1 : 2 (untuk memproduks 1 unit A harus dikorbankan produksi 2 (dua) unit
barang B.. Manejemen mencari alternatif bagaimana meningkatkan produksi untuk menangkap naiknya permintaan
untuk produk A. Dai bagian pemasaran didapat informasi bahwa PT XYZ dapat mebeli produk A dari perusahaan lain
dengan harga Rp 2.250 per unit. Bagaimana Solusi yang terbaik ?
Solusi Incremental Revenue dari masing-masing alternatif sebagai berikut
a.Bila produk A diproduksi sendiri (Make) dengan mengorbankan Produk B, maka Incremental Revenue (IR) adalah
= Revenue –Cost Revenue = 160.000 X Rp 2.50 =Rp 400.000 Cost 160.000/2 X $ 4.25 = Rp 340.000
Incremental Revenue (IR) = Rp 400.000- Rp 360.000 = Rp 60.000
b..Bila chasisnya dibeli (buy), maka Incremental Revenue (IR) = 160.000(Rp 2,50 - $ 2.25) = Rp 40,000
c. Incremental Revenue a (Make) > Incremental Revenue b (Buy)
Dengan demikian pilih alternatif a , yaitu membuat sendiri (make) produk A
04/12/23 Henry F Noor.doc 43
Soal Latihan
1.Perusahaan penerbangan murah (low tariff carrier), yang menerbangkan penumpang dari Jakarta (JKT) ke Taipe,
mempunyai informasi biaya dan pendapatan sebagai berikut:
Berangkat sore dari Jakarta (JKT) ke Taipe (TP), dengan jumlah penumpang rata rata 80 penumpang, pesawat
bermalam di Taipe. Besok paginya dari Kuala Lumpur ke Jakarta, dengan jumlah penumpang rata rata 50 orang.
Melihat kondisi seperti itu manejemen berencana untuk merubah operasi, pesawat bermalam di Jakarta, dan pagi
ke Taipe, kemudian sore dari Taipe ke Jakarta, dan bermalam di Jakarta. Dengan menggunakan cara ini diperkira
kan penumpang dari Jakarta ke Taipe rata rata 70 orang, dan dari Taipe ke Jakarta rata rata sebanyak 50 orang.
Harga tiket sekali jalan (one way) untuk Jakat Taipei atau sebaliknya adalah US $ 150. Biaya pesawat dan Crew
untuk bermalam di Taipe adalah US $ 1000, sementara di jakarta, hanya US $ 400. Biaya operasi pesawat (TVC)
adalah US $ 8.000 sekali terbang, sementara biaya tetapnya (TFC) adalah US $ 2.500 per hari.
Sehubungan soal diatas, saudara ditanyakan:
a. Apakah perusahaan penerbangan tersebut harus melanjutan rencana penggantian jawalnya ?
b. Apakah perusahaan tersebut harus mencari rute baru ?
Jelaskan jawaban Saudara dengan perhitungan dan grafik yang memadai
2. Berikut data produksi (output) Q dan Total Cost (TC), sebagai berikut:
Q (unit) 0 1 2 3 4 5
TC (Rp juta) 30 50 60 81 118 180
Sdr diminta untuk: menunjukkan TFC dan TVC, AVC dan AFC, serta ATC dari informasi diatas dan grafiknya
04/12/23 Henry F Noor.doc 44
3.Sebuah perusahaan TV swsata di Jakarta, juga mempunyai rumah produksi, Production House (PH),
sendiri untuk membuat film atau sinetron yang ditayangkan di Televisinya. Namun demikian, kadangkala
Karena pertimbangan tertentu manejemen, memutuskan untuk membeli saja film atau sinetron yang
diproduksi oleh pihak lain. Berikut ini data biaya (Rp juta) produksi sinetron (populer.POP), dan Sinetron
serius ( Serius, SER) pada rumah produksi (PH) sendiri, adalah:
Bahan Pop Ser
Bahan langsung 30 70
Pemain 40 50
Penyusutan 5 6
Energi (BBM dan Listik) dan Over Head 12 14.
Biaya Total (TC) 87 140
Pemasukan iklan dari Sinetron serius, biasanya 2 (dua) kali dari sinetron populer.Manejemen merencana
kan pemasukkan iklan meningkat dari bulan yang lalu, oleh karena itu direncanakan menayangkan
sinetron
Serius. Hanya saja mengingat sempitnya waktu untuk produksi, ada alternatif lain membeli dari Rumah
produksi lain, dengan harga Rp 165 juta. Kompensasi dari membeli ini PH perusahaan TV itu dapat
menjual
Sinetron populernya kepihak lain, dengan harga Rp 110 juta.Sehubungan soal diatas, saudara ditanyakan:
Apakah perusahaan tersebut harus melanjutan rencana pembelian sinetron dari PH lain (buy) ?, atau apa
sebaiknya dibuat (Make) oleh PH sendiri ?
Jelaskan jawaban Saudara dengan perhitungan dan grafik yang diperlukan
04/12/23 Henry F Noor.doc 45
Henry F Noor.doc 140998
Latihan 4.Optimasi Biaya PT. KAKI NIKU
Latihan 4.Optimasi Biaya PT. KAKI NIKU
PT. KAKINIKU, memproduksi 2 jenis produk yaitu sepatu laki-laki dan
sepatu perempuan. Mengingat kemampuan pabrik dan tenaga kerja
yang ada serta daya serap pasar, maka produksi tersebut, dibatasi
hanya sampai 30,000 pasang.
Fungsi biaya dari sepatu PT. KAKINIKU tersebut (dalam 000 pasang)
adalah :
TC = 3X2 + 6y - xy
X = sepatu laki-laki
y = sepatu perempuan
Masalah :
Berapa tingkat produksi yang optimum agar biaya minimum ?
04/12/23 Henry F Noor.doc 46
Henry F Noor.doc 140998
Latihan 5Optimasi Liputan PT. KAKI NIKU
Latihan 5Optimasi Liputan PT. KAKI NIKU
PT. KAKINIKU, memproduksi 2 jenis produk yaitu sepatu laki-laki dan sepatu perempuan.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan PT.KAKI NIKU, perlu melakukan promosi yang
gencar. Masalah yang dihadapi adalah bagaimana alokasi biaya iklan untuk mencapai
target market maksimum. Fungsi dari pendapatan PT. KAKINIKU berdasarkan target market
adalah sebagai berikut :
TR = 35T + 5N + 20TN - 1,5T2
T = tayangan iklan TV swasta (RCTI, SCTV atau ANTEVE)
N = tayangan iklan lewat majalah Mode (Mantra atau Femina dsb)
Anggaran yang tersedia untuk iklan adalah sebesar Rp. 100.000.000,-
biaya iklan di TV swasta Rp. 10.000.000,-/tampil.
Biaya iklan di majalah mode Rp. 5.000.000,-/tampil.
Masalah :
Bagaimana alokasi yang tepat agar Coverage iklan maximum untuk
mendapatkan Penjualan maksimum ?