copast bi komdas bab
DESCRIPTION
bacaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kami jumpai orang merokok
di mana- mana, baik dikantor, di pasar, di bus umum ataupun tempat umum
lainnya atau bahkan di kalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok
dimulai dengan adanya rokok pertama. Umumnya rokok pertama dimulai saat
usia remaja yaitu pada kisaran usia 11 – 13 tahun. Biasanya perilaku merokok
diawali oleh rasa ingin tahu, pengaruh teman sebaya, pengaruh lingkungan
sosial, dan Modelling (meniru perilaku orang lain).
Apabila seseorang telah mencoba rokok pertama, maka orang itu akan
menjadi ketagihan merokok, dengan alasan-alasan seperti kebiasaan,
menurunkan kecemasan, dan mendapatkan penerimaan.
Perilaku merokok pada umumnya semakin lama akan semakin
meningkat sesuai dengan tahap perkembangannya yang ditandai dengan
meningkatnya frekuensi dan intensitas merokok, dan sering mengakibatkan
mereka mengalami ketergantungan nikotin. Efek dari merokok hanya
meredakan kecemasan selama efek dari nikotin masih ada, malah
ketergantungan nikotin dapat membuat seseorang menjadi tambah setres.
Hubungan antara stres dengan merokok yang dilakukan perokok menyatakan
bahwa ada perubahan emosi selama merokok. Merokok dapat membuat orang
yang stres menjadi tidak stres lagi. Perasaan ini tidak akan lama, begitu
1
selesai merokok, mereka akan merokok lagi untuk mencegah agar stres tidak
terjadi lagi. Keinginan untuk merokok kembali timbul karena ada hubungan
antara perasaan negatif dengan rokok, yang berarti bahwa para perokok
merokok kembali agar menjaga mereka tidak menjadi stres.
Mengapa satu dari dua perokok yang merokok pada usia muda dan
terus merokok seumur hidup, akhirnya akan meninggal karena penyakit yang
berkaitan dengan rokok. Rata-rata perokok yang memulai merokok pada usia
remaja akan meninggal pada usia setengah baya (sebelum 70 tahunan), atau
kehilangan sekitar 22 tahun harapan hidup normal. Para perokok yang terus
merokok dalam jangka waktu panjang akan menghadapi kemunkinan
kematian tiga kali lebih tinggi daripada mereka yang bukan perokok?.
2. Tujuan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menelusuri seberapa
bahaya jika seseorang telah merokok dan kecanduan rokok.
3. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah :
1) Secara teoritis, menambah khasanah keilmuan psikologi yang dapat
dijadikan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
2) Diharapkan orang tua, guru dan pemerintah dapat memberikan informasi
tentang bahaya merokok bagi kesehatan, sehingga remaja mengurangi
perilaku merokok seorang perokok.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Sejarah Rokok
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku
bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau
roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian
dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan
kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai
muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
2. Pengertian Rokok, Merokok, dan Perokok
Poerwadarminta (1995) mendefinisikann merokok sebagai menghisap
rokok, sedangkan rokok sendiri adalah gulungan tembakau yang berbalut daun
nipah atau kertas.
Merokok adalah menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam
tubuh dan menghembuskannya kembali keluar (Armstrong, 1990).
Danusantoso (1991) mengatakan bahwa asap rokok selain merugikan diri
sendiri juga dapat berakibat bagi orang-orang lain yang berada disekitarnya.
Pendapat lain menyatakan bahwa perilaku merokok adalah sesuatu yang
3
dilakukan seseorang berupa membakar dan menghisapnya serta dapat
menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang.
Jadi rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut
pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong.
Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan
yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang
sekali dipatuhi).
Perokok adalah seseorang melakukan kegiatan merokok. Perokok
dapat digolongkan menenurut jumlah batang yang mereka hisap tiap hari:
1. Perokok berat yang menghisap lebih dari 15 batang rokok dalam
sehari.
2. Perokok sedang yang menghisap 5-14 batang rokok dalam sehari.
3. Perokok ringan yang menghisap 1-4 batang rokok dalam sehari.
3. Faktor-faktor tang Mempengaruhi Seseorang Merokok
Ada beberapa penyebab mengapa seseorng memulai kegiatan
4
merokoknya, yaitu diantaranya karena dipengaruhi hal berikut ini:
1. Pengaruh Orang Tua
Seorang perokok semula adalah anak-anak yang berasal dari rumah
tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan
anak-anaknya. Paling kuat pengaruhnya adalah bila orang tua sendiri yang
menjadi contoh perokok berat, maka anak-anaknya akan mungkin sekali
untuk mencontohnya.
2. Pengaruh Teman
Seorang teman dapat menjadi contoh sekaligus penyebab yang
menimbulkan seorang temannya ikut merokok. Contohnya yaitu ketika
seseorang telah merokok dalam lingkungan teman-temannya bermain,
kemungkinan ada salah seorang temannya tersebut mencoba rokok
tersebut dan kemudian temannya yang lain juga ikut mencoba.
3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Satu sifat kepribadian yang
bersifat pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas
sosial.
4. Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan
gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, yang
ada dalam iklan tersebut sehingga seseorang yang menonton iklan tersebut
terpicu untuk merokok.
5
5. Faktor Psikologis
Merokok Dapat bermakna untuk meningkatkan konsentrasi,
menghalau rasa kantuk, mengakrabkan suasana sehingga timbul rasa
persaudaraan, juga dapat memberikan kesan modern dan berwibawa,
sehingga bagi individu yang sering bergaul dengan orang lain, perilaku
merokok sulit untuk dihindari.
6. Faktor Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan dan
perhatian individu pada perokok. Seseorang akan berperilaku merokok
dengan memperhatikan lingkungan sosialnya.
7. Faktor Sosial Politik
Menambahkan kesadaran umum berakibat pada langkah-langkah
politik yang bersifat melindungi bagi orang-orang yang tidak merokok dan
usaha melancarkan kampanye-kampanye promosi kesehatan untuk
mengurangi perilaku merokok. Merokok menjadi masalah yang bertambah
besar di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku merokok,
faktor-faktor tersebut yaitu faktor lingkungan sosial, faktor psikologis, faktor
sosial-kultural dan faktor sosial politik.
6
BAB III
ISI
1. Kandungan Rokok dan Asap Rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-
elemen, dan setidaknya 200 diantaranya
dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun
utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan
karbon monoksida.
Tar adalah substansi hidrokarbon yang
bersifat lengket dan menempel pada
paru-paru yang merusak sel paru-paru
dan meyebabkan kanker.
Nikotin adalah zat adiktif yang
mempengaruhi syaraf, peredaran darah,
dan dapat merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin membuat
pemakainya kecanduan. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu
kanker paru-paru yang mematikan.
Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah,
membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Dengan kata lain dapat
mengakibatkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen.
7
Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.
Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.
Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan
pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap
melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat
yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
Karsinogen, Zat-zat karsinogen (pemicu kanker) yang terkandung pada
rokok adalah:
o vinyl chloride
o benzo (a) pyrenes
o nitroso-nor-nicotine
Satu-satunya zat yang lebih berbahaya daripada asap rokok dalam memicu
kanker paru-paru adalah zat-zat radioaktif. Itu pun jika dimakan atau dihidap
dalam kadar yang cukup.
2. Dampak Merokok
1. Dampak Positif
Merokok menimbulkan dampak positif yang sangat sedikit bagi
kesehatan. Perokok dengan merokok dapat menghasilkan mood positif dan
dapat membantu individu menghadapi keadaan-keadaan yang sulit.
8
Keuntungan merokok (terutama bagi perokok) yaitu mengurangi
ketegangan, membantu berkonsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.
2. Dampak Negatif
Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat
berpengaruh bagi kesehatan. Merokok bukanlah penyebab suatu penyakit,
tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit sehingga boleh dikatakan merokok
tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat mendorong munculnya jenis
penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Berbagai jenis penyakit yang
dapat dipicu karena merokok dimulai dari penyakit di kepala sampai dengan
penyakit di telapak kaki, antara lain: penyakit kardiolovaskular, neoplasma
(kanker), saluran pernafasan, peningkatan tekanan darah, memperpendek
umur, penurunan vertilitas (kesuburan) dan nafsu seksual, sakit mag,
gondok, gangguan pembuluh darah, penghambat pengeluaran air seni,
ambliyopia (penglihatan kabur), kulit menjadi kering, pucat dan keriput,
serta polusi udara dalam ruangan (sehingga terjadi iritasi mata, hidung dan
tenggorokan).
Lebih dari itu menghisap asap rokok orang lain dapat memperburuk
kondisi pengidap penyakit :
Angina : Nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah pada
jantung.
Asma : Mengalami kesulitan bernafas.
Alergi : Iritasi akibat asap rokok.
9
Gejala-gejala gangguan kesehatan: iritasi mata, sakit kepala, pusing,
sakit tenggorokan, batuk dan sesak nafas.Wanita hamil yang merokok atau
menjadi perokok pasif, meyalurkan zat-zat beracun dari asap rokok kepada
janin yang dikandungnya melalui peredaran darah. Nikotin rokok
menyebabkan denyut jantung janin bertambah cepat, karbon monoksida
menyebabkan berkurangya oksigen yang diterima janin. Anak-anak yang
orang tuanya merokok menghadapi kemungkinan lebih besar untuk
menderita sakit dada, infeksi telinga, hidung dan tenggorokan.
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami
resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
14 kali menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
4 kali menderita kanker esophagus
2 kali kanker kandung kemih
2 kali serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia
dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
Tubuh seorang perokok mempunyai resiko untuk terkena berbagai
jenis penyakit yaitu diantaranya:
1. Kanker pundi kencing
2. Kanker perut
3. Kanker usus dan rahim
4. Kanker mulut
5. Kanker Esofagus
6. Kanker tekak
7. Kanker pankrias
8. Kanker payudara
9. Kanker paru-paru
10. Saluran pernafasan kronik
10
11. Strok
12. Osteoporosis
13. Penyakit jantung
14. Kemandulan
15. Putus haid awal
16. Melahirkan bayi yang cacat
17. Keguguran bayi
18. Mati pucuk
19. Bronkitis
20. Batuk
21. Penyakit ulser peptik
22. Emfisima
23. Otot lemah
24. Penyakit gusi
25. Kerosakan mata
Dengan sekema gambar:
11
Merokok secara pasif
Walaupun anda tidak merokok, anda masih bisa menghisap asap
rokok dari perokok lain. Ini dipanggil merokok secara pasif.
Berbanding dengan asap aliran (mainstream smoke), asap aliran sisi
yang keluar dari puntung rokok (mainstream smoke) mengandungi:
2 kali lebih banyak nikotin
5 kali lebih banyak karbon monoksida
50 kali lebih banyak kimia yang berbahaya
3 kali lebih banyak tar
Kesan-kesan merokok secara pasif
Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung
Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronchitis
Sakit atau pedih mata
Bersin dan batuk-batuk
Sakit kerongkong
Sakit kepala
Kesan asap rokok pasif kepada ibu hamil dan janin yang dikandung
Keguguran janin
Tumbesaran janin terencat sampai 30% lebih tinggi
Kematian janin dalam kandungan
Pendarahan dari uri (abruption placenta)
Berkurangnya berat badan hingga 20 - 30%
12
Kesan asap rokok pasif kepada bayi
Masalah dan penyakit pernafasan
Perkembangan kecerdasan otot terjejas
Jangkitan telinga
Leukeamia
Kanker otak 22%
Lelah - meningkat simptom lelah
Sindrom kematian secara mengejut
Kanker paru-paru
Mengenai kanker
Anak-anak yang lahir tahun 1985, diperkirakan sepertiganya akan
pernah menderita kanker, dan kira-kira seperempatnya akan meninggal
karena kanker. Kita semua memiliki keluarga atau teman yang mengidap
kanker. Jadual berikut memaparkan jumlah pengidap kanker di US tahun
1993.
Jumlah
Penderita
Jumlah
kematian
Persen keseluruhan
dari Seluruh kanker
Paru-Paru 170 000 149 000 28%
Usus Besar 152 000 57 000 11%
Payudara 183 000 46 300 9%
Leukemia 93 000 50 000 9%
Prostat 165 000 35 000 7%
13
Kanker pembunuh terbesar, iaitu kanker paru-paru, membunuh hampir
90% penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker.
Namun sesungguhnya kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah.
Penyelidikan dalam beberapa dekad menunjukkan bahawa satu-satunya
penyebab utama kanker paru-paru adalah asap rokok.
Kesan kanker paru-paru
Kematian umumnya bukan terjadi karena kesulitan bernafas yang
diakibatkan oleh membesarnya kanker, tetapi karena posisi paru-paru dalam
sistem peredaran darah menjadikan kanker mudah menyebar ke seluruh
tubuh. Penyebaran metastase ke arah otak dan bahagian kritis lainnya lah
yang mengakibatkan kematian itu. 90% penderita meninggal dalam 3 tahun
setelah diagnosis.
14
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan
bahwa ada merokok dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan motif
perokok, tetapi paling banyak disebabkan oleh faktor psikologis dan juga
dalam mengatasi stres, jumlah rokok yang dikonsumsi berkaitan dengan stres
yang mereka alami, semakin besar stress yang dialami, semakin banyak rokok
yang mereka konsumsi. Selain itu dampak negatif dari merokok lebih banyak
daripada dampak positif. Dampak negatif merokok dapat mendorong
munculnya jenis penyakit yang dapat mengakibatkan kematian.
2. Saran
Sebaiknya pemerintah mengadakan seminar atau penyuluhan
mengenai bahaya merokok kepada semua orang, terutama pada perokok berat
dan juga bagi yang belum merokok, karena berdasarkan penelitian yang
dilakukan dan penelitian-penelitian sebelumnya, telah diketahui bahaya
merokok bukan hanya pada diri perokok sendiri melainkan juga bagi orang
yang ada disekitar perokok itu sendiri.
15
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, M. (1990). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.
Gramedia.
Danusanto, H. (1991). Rokok dan Perokok. Jakarta: Aksara.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia
Dari Internet:
http://organisasi.org/efek-bahaya-asap-rokok-bagi-kesehatan-tubuh-manusia-
akibat-sebatang-rokok-racun-ketagihan-candu-buang-uang-dan-dosa
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/.../bahaya_asap_rokok
http://rokok.komunikasi.org/artikel/index.php
http://blog.unila.ac.id/aliyasa/files/2009/12/1a20makalahremajamasalahnya.pdf
http://www.pdf-search-engine.com/makalah-remaja-dan-permasalahannya-
bahaya-merokok,-penyimpangan-...-pdf.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok
http://www.klinikpria.com/nondokter/gayahidup/selingan/stopmerokok.html
16