contoh majas

7
MAJAS PERBANDINGAN 1. Majas Alegori Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Contoh : - Puisi “Diponegoro” karya Sanusi Pane - Cerita Adam dan Hawa 2. Majas Alusio Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Contoh : - Banyak korban berjatuhan akibat kekejaman Nazi - Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini? 3. Majas Simile Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". Contoh : - Persaudaraan mereka bagaikan kucing dan anjing. - Bisul itu bagaikan gunung ingin meletus. 4. Majas Metafora Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. Contoh : - dia dianggap anak emas majikannya. - Perpustakaan adalah gudang ilmu. 5. Majas Antropomorfisme Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia. Contoh : - Mulut gua itu sangat sempit. - Bibir-bibir pantai membisikkan cerita masa lalu dari desiran ombak. 6. Majas Sinestesia Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya. Contoh : - Bau makanan itu lezat sekali. - Wajahnya terasa begitu manis dipandang. 7. Majas Antonomasia

Upload: ryan-bagas-wicaksono

Post on 26-Oct-2015

115 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

macam2 majas

TRANSCRIPT

Page 1: contoh majas

MAJAS PERBANDINGAN

1. Majas AlegoriMenyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.Contoh :

- Puisi “Diponegoro” karya Sanusi Pane- Cerita Adam dan Hawa2. Majas Alusio

Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal. Contoh :

- Banyak korban berjatuhan akibat kekejaman Nazi

- Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?3. Majas Simile

Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". Contoh :

- Persaudaraan mereka bagaikan kucing dan anjing.- Bisul itu bagaikan gunung ingin meletus.4. Majas Metafora

Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. Contoh :

- dia dianggap anak emas majikannya.

- Perpustakaan adalah gudang ilmu.

5. Majas AntropomorfismeMetafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.Contoh :

- Mulut gua itu sangat sempit.- Bibir-bibir pantai membisikkan cerita masa lalu dari desiran ombak.6. Majas Sinestesia

Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya. Contoh :

- Bau makanan itu lezat sekali.- Wajahnya terasa begitu manis dipandang.7. Majas Antonomasia

Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis. Contoh :

- Si gemuk sudah datang!- Si pincang sedang memanjat pohon.8. Majas Aptronim

Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.Contoh :

- Karena pekerjaanya sebagai penjual siomay Buyung mendapat julukan Buyung Siomay.

Page 2: contoh majas

- Selamat pagi Pak Dokter!9. Majas Metonomia

Sebuah majas yang menggunakan sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau lainnya yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata. Contoh :

- Motor bebek iu merupakan keluaran terbaru honda.- Kami ke rumah nenek naik kijang.10. MAJAS HIPOKORISME

Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.Contoh :

- Si Ujang sangat suka memancing- Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu, yang membuat otok kian

terkesima.11. MAJAS HIPERBOLA

Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal. Contoh :

- Suaranya seperti halilintar- Kelakuanmu keras bagai batu karang12. MAJAS PERSONIFIKASI

Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Contoh :

- Wajahmu seperti rembulan malam hari- matahari tersenyum indah pagi ini13. MAJAS DEPERSONIFIKASI

Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa. Contoh :

- jika engkau bunga kau tangkainya- jika kau taman aku kupu-kupunya14. MAJAS PARS PRO TOTO

Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek. Contoh :

- Sudah ditunggu hingga satu jam lamanya tetapi ia tidak nampak batang hidungnya. - dia itu sekarang sebagai tangan kanan pak broto15. MAJAS TOTUM PROPARTE

Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.Contoh :

- irlandia menang atas swezerland dalam pertandingan sepak bola di ukraina kemarin sore.- kemarin sore dia naik garuda menuju solo16. MAJAS EUFIMISME

Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus. Contoh :

- pemikirannya sangat tumpul

Page 3: contoh majas

- pendengaranya sangat tajam17. Litotes

Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh :

- Kami berharap Anda menerima pemberian yang tidak berharga ini.- Gajiku tak seberapa, hanya cukup untuk makan anak dan istri.18. Perifrase

Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.Perifrasa adalah majas yang berupa pengungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek [1], atau, dengan kata lain, suatu frasa panjang menggantikan frasa yang lebih pendek. Frasa atau kata yang digantikan tersebut dapat berupa nama tempat, nama benda, atau nama sifat. Contoh:- Ia bersekolah di kota kembang (maksudnya: Bandung).- Indonesia pernah dijajah oleh negeri matahari terbit (maksudnya: Jepang).

19. Eponim Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.Eponim adalah nama orang (bisa nyata atau fiksi) yang dipakai untuk menamai suatu tempat, penemuan atau benda tertentu dikarenakan kontribusi atau peranan tokoh yang bersangkutan pada obyek yang dinamai tersebut. Dalam bidang sains dan teknologi, sebuah penemuan biasanya diberi nama sesuai dengan penemunya, contoh:- Bilangan Avogadro (oleh Amedeo Avogadro),- Mesin diesel (oleh Rudolf Diesel),- Penyakit Parkinson (oleh James Parkinson),

MAJAS SINDIRAN

1. Ironi Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari

fakta tersebut.roni adalah salah satu jenis majas dalam Bahasa Indonesia. Ironi adalah majas yang

mengungkapkan sindiran halus. Contoh:- Kota Bandung sangatlah indah dengan sampah-sampahnya

- kota sidoarjo sangatlah indah dengan lumpur lapindonya- Bagus benar rapormu Bar, banyak merahnya.2. Sarkasme

Sarkasme ialah gaya bahasa yang mengandung sindiran atau olok-olok yang pedas atau kasar.Contoh: - Kau memang benar-benar bajingan. - Dasar otak udang kamu.- Hai, monyet, mau apa kamu ke sini?

3. Satire

Page 4: contoh majas

Satire ialah gaya bahasa sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisi kritik sosial baik secara terang-terangan maupun terselubung.Contoh:

- Jemu aku dengan bicaramu.- Kemakmuran, keadilan, kebahagiaan- Sudah sepuluh tahun engkau bicara - Aku masih tak punya celana- Budak kurus pengangkut sampah4. Sinisme

Sinisme ialah gaya bahasa yang merupakan sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan atau ketulusan hati.Contoh:

- Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun dapat Anda hitung.- Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar

sepertimu.- Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu

MAJAS PERTENTANGAN

1. ParadoksParadoks ialah gaya bahasa yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada.Contoh: - Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.-Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.- Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

2. Oksimoron Oksimoron ialah gaya bahasa yang berupa pernyataan yang di dalamnya mengandung

pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase atau dalam kalimat yang sama.Contoh: - Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangat membahayakan. - Laut terlihat menyeramkan namun sebenarnya sangat indah

3. Kontradiksi interminus adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia. Kontradiksi interminus adalah majas yang menggunakan pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya. Maka dari itu, majas ini termasuk dalam kategori majas pertentangan.Contoh :

- Semua sudah siap kecuali Ani. (pernyataan "kecuali Ani" menyangkal pernyataan sebelumnya, yaitu "semua sudah siap")

- Kamar itu benar-benar kosong dan sunyi. Tak ada suara menggema di dalamnya. Hanya detakan jam dinding saja yang terdengar di sana. (pernyataan terakhir menyangkal situasi sebelumnya)

Page 5: contoh majas

MAJAS PENEGASAN

Pleonasme

Majas yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan

Contoh : a. Saya melihat kejadian itu dengan mata kepala saya sendiri.

b. Para tamu undangan diharapkan agar masuk kedalam tempat resepsi.

Aliterasi

Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama

Contoh : a. Malam kelam suram hatiku semakin muram.

b. Kamu kemana kunanti kemari.

Paralelisme

majas yang mengulang kata di setiap baris yang sama dalam satu bait.

Contoh : a. Kau berkertas putih Kau bertinta hitam Kau beratus halaman Kau bersampul rapi.

b. Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu.

Tautologi

Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti.

Contoh : a. Saya khawatir dan was – was dengannya.

b. Melihat kejadian tersebut membuatku takjub dan terheran – heran dengannya.

Antanaklasis

Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.

Contoh : a. Tante membawa buah tangan, yaitu buah apel merah.

b. Pamanku merupakan tangan kanan pimpinan perusahaan, tangan kanan beliau sedang

terkilir.

Retoris

Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui.

Page 6: contoh majas

Contoh : a. Tidaklah kalian tidak ingin hidup serba berkecukupan?

b. Apakah kamu tidak ingin menjadi orang yang sukses?

Elipsis

Majas yang menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku.

Contoh : a. Saya kerumah kakek. (menghilangkan kata “pergi”)

b. Dia membaca buku. (menghilangkan kata “sedang”)

Asindeton

suatu majas pengungkapan frasa, klausa, kalimat, atau wacana tanpa kata sambung (konjungsi).

Contoh : a. Vini,Vidi,Vici.

b. Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut wuri Handayani.