contoh kasus komunikasi lintas budaya@fitri putri-0109a062
TRANSCRIPT
Contoh Kasus Komunikasi Lintas Budaya
Kerjasama Pendidikan
Ratusan Pelajar Norwegia Belajar ke Bali
Mahasiswa tersebut akan belajar di Bali selama 1 semester (14 minggu)
Renne R.A Kawilarang
Mahasiswa Norwegia kembali berbondong-
bondong ke Bali. Tujuan mereka selain untuk
menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya Bali, juga untuk menempuh pendidikan pra-
universitas yang harus diikuti sebelum memasuki jenjang universitas di Bali.
Mengawali tahun 2010, program pendidikan pra-universitas di Bali yang diselenggarakan oleh 4
lembaga pengirim mahasiswa Norwegia. Gateway College mengirim 312 mahasiswa, Go-Study
97 mahasiswa, Active Education 88 mahasiswa dan Kulturakademiet 36 mahasiswa. Total
berjumlah 533 mahasiswa.
Mahasiswa tersebut akan belajar di Bali selama 1 semester (14 minggu) untuk mempelajari ilmu
filosofi, psikologi, komunikasi lintas-budaya, psikologi budaya, antropologi sosial, lingkungan
sosial, jurnalisma, manajemen wisata, olahraga dan bahasa Indonesia.
Sebelum keberangkatan ke Bali, secara berturut-turut tanggal 19 dan 20 Januari 2010 KBRI Oslo
menyelenggarakan acara perpisahan/pelepasan (farewell gathering) di Ruang Serbaguna KBRI
dengan mahasiswa Gateway College dan mahasiswa Active Education yang juga dihadiri oleh
pengajar/dosen dan jajaran operasional kedua lembaga stusi tersebut.
Acara perpisahan meliputi penyampaian paparan mengenai Indonesia dan Bali oleh Kuasa Usaha
Ad-Interim KBRI Oslo, penampilan tari Bajidor Kahot oleh Yukie Mansyur dan Ossy Ivarson
dari kelompok Anak Indonesia, serta penyuguhan masakan khas Indonesia seperti: sate ayam,
bakmi goreng, lumpia, bakwan, rempeyek, kembang goyang dan kerupuk ikan. Acara perpisahan
diakhiridenganacararamah-tamah.
Acara pelepasan para mahasiswa Norwegia ke Bali (VIVAnews/KBRI
Oslo)
Dalam paparannya Kuasa Usaha KBRI Oslo, Mansyur Pangeran, menyampaikan informasi
umum tentang Indonesia serta hubungan bilateral Indonesia - Norwegia. "Indonesia merupakan
tempat yang tepat untuk tempat belajar karena Indonesia kaya akan kultur budaya yang beragam
dan alam yang indah," kata Pangeran dalam siaran pers KBRI Oslo.
Disampaikan pula bahwa Indonesia memiliki jumlah penduduk lebih dari 240 juta, 17 ribu pulau
yang dihuni oleh berbagai suku bangsa lebih dari 300 kelompok etnis dan 600 bahasa, toleransi
keagamaan yang tinggi, serta kekayaan alam yang melimpah.
Para mahasiswa diharapkan dapat belajar dengan nyaman di Bali yang unik dan eksotik, dan
mahasiswa juga dapat menggali berbagai ilmu dari sumber-sumber yang tersedia guna
menunjang studi sesuai dengan bidang studi yang didalami antara lain cross-cultural
communication, cultural psychology, social anthropology, social environment, dan sport.
Selama di Bali para mahasiswa tersebut akan belajar di kampus Yayasan Dwi Nusa Semenda-
Kuta (Gateway College), Yayasan Ananda Pasti Ceria-Seminyak (Go-Study), ISB (Active
Education), dan Vila Lumbung-Seminyak (Kulturakademiet) di bawah bimbingan dan dosen-
dosen yang didatangkan dari beberapa universitas di Norwegia, seperti Telemark University
College, Sogn og Fjordane University College dan Ålesud University College, serta beberapa
dosen dari Universitas Udayana - Bali.
Situasi kampus yang berlokasi di wilayah Jimbaran, Sanur dan Kuta, dilengkapi dengan
berbagai sarana pendidikan seperti ruang kuliah, perpustakaan, aula, internet center, lapangan
olahraga, kolam renang, taman pantai, restoran dan café, dan lain-lain mendukung proses
pembelajaran.