contoh bagan alir alur kelompok wa
DESCRIPTION
affadfTRANSCRIPT
-
1
DATA DARI PROSES SAMPLING
- Kandungan Unsur - Nilai Frasionisasi minyak
bumi - Konversi unsur (Cracking,
Alcilation) - Proses Akhir ( Melting point
selection, Quality treating )
PROSES SAMPLING - Asal Sample : - Kondisi Sample :
Unsur : Senyawa : Titik cair :
JUDUL PENELITIAN : ANALISIS PENGOLAHAN MINYAK BUMI MELALUI PROSES PENYULINGAN
FAKTA 1. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon 2. Sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan
kemurniannya 3. Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. 4. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis
sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. 5. Jika dilihat kasar, minyak bumi hanya berisi minyak mentah saja
PROBLEM STATEMENT Apakah melalui proses Penyulingan akan terjadi Pembuatan Minyak Bumi ?
(Hipotesa : Jika melalui proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending. maka dapat dikatakan bahwa melalui proses tersebut akan dihasilkan produk produk minyak bumi)
DATA AWAL Karakteristik Minyak Mentah Sebelum Proses
- Analisis kandungan hidrokarbon - Analisis persentase komposisi senyawa yang terkandung
dalam minyak mentah (crude oil). - Analisis nilai senyawa
ANALISIS /PEMBAHASAN
KESIMPULAN
TEORI PENYULINGAN
Proses Penyulingan adalah salah satu tahap cara untuk mengubah minyak mentah menjadi produk jadi yaitu minyak bumi Proses penyulingan
meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending. Proses penyulingan
dapat meningkatkan mutu minyak mentah menjadi produk petroleum yang dapat langsung digunakan maupun bahan baku industri lain.
TEORI PENYULINGAN MINYAK BUMI
Proses mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Produk-produk utama yang dihasilkan dari penyulingan antara lain: minyak bensin (gasoline), minyak disel, minyak tanah (kerosene).
KRITERIA FRAKSIONISASI PRODUK HASIL MINYAK BUMI - Fraksi Pertama ( LNG (Liquid Natural Gas), LPG (Liquid Petroleum Gas) ) - Fraksi Kedua ( Petroleum eter (Light-gasoline) ) - Fraksi Ketiga ( Petroleum ( Gasoline) ) - Fraksi Keempat ( Nafta ( Heavy-gasoline ) - Fraksi Kelima ( Kerosene ) - Fraksi Keenam ( Diesel oil ) - Fraksi Ketujuh ( Residue ( Lubricant, Paraffin, Asphalt) ) -
Tambahkan penelitian-penelitian sebelumnya
Tidak Ya
-
2
PEMANFAATAN BATUBARA LOW RANK SEBAGAI BAHAN BAKU KOKAS
FAKTA 1. Telah berdiri beberapa pabrik peleburan bijih besi di Indonesia sehingga kebutuhan kokas di
Indonesia semakin meningkat 2. Selama ini kokas yang digunakan merupakan produk impor 3. Batubara yang dapat digunakan sebagai bahan baku kokas adalah batubara jenin Cooking
Coal 4. Umumnya batubara di Indonesia adalah batubara low rank dan non cooking coal 5. Salah satu sifat yang dimiliki oleh batubara jenis cooking coal adalah memiliki sifat
pengembangan (Caking) 6. Proses hidrogenasi dapat menambah sifat caking batubara sehingga batubara dapat
mengembang 7. Pembuatan kokas dilakukan dengan proses karbonisasi
PROBLEM STATEMENT Apakah melalui proses hidrogenasi batubara non cooking coal dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kokas. (Hipotesa : Jika batubara dapat mengembang, kemungkinan dengan proses karbonisasi yang tepat dapat dijadikan sebagai bahan baku kokas
DATA AWAL - Analisis proksimate - Analisis ultimate - Analisis reflektan - Analisis Crucible Swelling Number (CSN) - Analisis Thermo Gravimetric Analyzer (TGA)
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DATA PRIMER DARI PROSES HIDROGENASI
- Nilai Muai Bebas - Kandungan Hidrogen - Kandungan Oksigen
TEORI HIDROGENASI: Antara lain : Penambahan hidrogen pada batubara dapat meningkatkan nilai muai bebas atau CSN batubara (Makgato, 2010) - Proses dan
variabel yang berpengaruh
- TEORI PEMBENTUKAN BATUBARA
- TEORI TENTANG JENISJENIS BATUBARA
- TEORI TENTANG BATUBARA COOKING DAN KRITERIANYA -
Data analisis dari Proses Karbonisasi - Kuat tekan - Air lembab - Zat terbang - Karbon tertambat - Nilai kalor - Density - Sulfur - Abu - TGA
KRITERIA KOKAS METALURGI - Air lembab : 0,3-3 %adb - Phospor : 0,3%adb - Abu : 8,5 -12%adb - Sulfur : 0,65-1,25 %adb - Zat terbang : 1-3%adb - Kuat Tekan : 40 Kg/cm2 - Karbon tertambat : 75%adb - Porositas : 30-40% - Nilai Kalor : 6.800 7.169,0 Kal/gr
TEORI KARBONISASI Antara lain : Proses dan variable yang berpengaruh
Penelitian-penelitian sebelumnya
-
3