contoh analisis konteks

7
ANALISIS KONTEKS A. Identifikasi Standar Nasional Pendidikan (SNP) 1. . 2. . 3. . B. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Sekolah (Analisis Internal) No Komponen Kekuatan Kelemahan 1 Peserta Didik 1. Jumlahnya cukup banyak, sekitar 200 orang, 2. Sebagian besar siswa berasal dari taman kanak-kanak dengan tingkat intelegensi pada umumnya normal. 3. Penanganan siswa yang jumlahnya banyak selama ini sudah terencana dan terorganisir. 1. Kurangnya motivasi dari orang tua sehingga hampir 25 % siswa malas untuk hadir ke sekolah, 2. Rendahnya tingkat ekonomi orang tua siswa terkadang turut memicu siswa untuk bekerja membantu orang tua. 3. Ketidakjujuran siswa di sekolah juga masih sering muncul, 4. Sopan santun masih kurang, dan budaya membuang sampah sembarangan masih dilakukan. 2 Pendidik dan tenaga Kependidikan 1. Sebagian besar guru berusia produktif (25 – 40 tahun) siap menerima perubahan 2. 75 % Guru sudah berkualifikasi S1 3. Sebagian besar guru telah mengampu mata pelajaran sesuai dengan latar belakang pendidikannya. 4. Tenaga kependidikan sudah terpenuhi yaitu tenaga TU dan petugas perpustakaan, serta 1. Beberapa guru senior yang sulit menerima perubahan. 2. 25 % guru belum berkualifikasi S-1 3. Sebagian guru memiliki kompetensi pedagogik dan profesional guru masih rendah 4. Sebagian besar guru masih guru kelas ( mengajar semua mata pelajaran ) 5. Sebagian pendidik dan seluruh tenaga kependidikan masih

Upload: noorzainhm

Post on 01-Jul-2015

2.561 views

Category:

Documents


156 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Analisis Konteks

ANALISIS KONTEKS

A. Identifikasi Standar Nasional Pendidikan (SNP)1. .2. .3. .

B. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Sekolah (Analisis Internal)No Komponen Kekuatan Kelemahan

1 Peserta Didik 1. Jumlahnya cukup banyak, sekitar 200 orang,

2. Sebagian besar siswa berasal dari taman kanak-kanak dengan tingkat intelegensi pada umumnya normal.

3. Penanganan siswa yang jumlahnya banyak selama ini sudah terencana dan terorganisir.

1. Kurangnya motivasi dari orang tua sehingga hampir 25 % siswa malas untuk hadir ke sekolah,

2. Rendahnya tingkat ekonomi orang tua siswa terkadang turut memicu siswa untuk bekerja membantu orang tua.

3. Ketidakjujuran siswa di sekolah juga masih sering muncul,

4. Sopan santun masih kurang, dan budaya membuang sampah sembarangan masih dilakukan.

2 Pendidik dan tenaga Kependidikan

1. Sebagian besar guru berusia produktif (25 – 40 tahun) siap menerima perubahan

2. 75 % Guru sudah berkualifikasi S1

3. Sebagian besar guru telah mengampu mata pelajaran sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

4. Tenaga kependidikan sudah terpenuhi yaitu tenaga TU dan petugas perpustakaan, serta sudah mempunyai kualifikasi pendidikan sesuai bidang pekerjaanya

5. Sebagian besar pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai etos kerja dan semangat yang tinggi

1. Beberapa guru senior yang sulit menerima perubahan.

2. 25 % guru belum berkualifikasi S-1

3. Sebagian guru memiliki kompetensi pedagogik dan profesional guru masih rendah

4. Sebagian besar guru masih guru kelas ( mengajar semua mata pelajaran )

5. Sebagian pendidik dan seluruh tenaga kependidikan masih berstatus tenaga honorer

3 Sarana dan Prasarana 1. Sekolah telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap seperti : perpustakaan, ruang kelas yang cukup, ruang UKS, lab. IPA, mushala, dll.

2. Ruang kelas yang nyaman dan asri

3. Halaman cukup luas dan bersih

4. Ruang Toilet (WC) sekolah

1. Tidak memiliki kantin sekolah yang memadai.

2. Alat peraga beberapa mata pelajaran tidak mencukupi dibandingkan jumlah kelompok siswa.

Page 2: Contoh Analisis Konteks

yang mencukupi dan bersih5. Listrik dan PDAM yang

lancar dan mencukupi kebutuhan sekolah

4 Pembiayaan 1. Sumber dana yang ada telah dialokasikan sesuai dengan peruntukannya secara proporsional.

2. Pelaksanaan pembiayaan sekolah sudah sangat transparan dan dikelola dengan baik.

3. Guru-guru dilibatkan dalam mengelola keuangan sekolah

1. Sumber dana yang dimiliki sekolah hanya berasal dari BOS.

2. Kebijakan sekolah gratis menyebabkan sekolah sulit mencari dana tambahan untuk pembiayaan semua program–program sekolah, terutama kegiatan ekstra kurikuler.

5 Program sekolah 1. Sebagian besar program sekolah sudah daat dilaksanakan dengan baik.

2. Sekolah sudah mempunyai Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) yang menjadi panduan dalam pengemba-ngan sekolah.

1. Beberapa program sekolah tidak dapat terlaksana disebabkan keterlambatan pencairan dana BOS sehingga terbentur dengan kegiatan rutin yang sangat padat, misalnya persiapan UASBN, pelaksanaan pembagian rapor dan kelulusan.

C. Analisis Peluang dan Tantangan/Ancaman di Lingkungan Sekitar Sekolah (Analisis Eksternal)

No Komponen Peluang Tantangan

1 Komite Sekolah 1. Dapat menjembatani untuk hubungan ke pihak vertikal secara cepat dan mudah

2. Dapat menjembatani dengan pihak luar dari dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja

1. Sulit mencari penggantinya kalau yang bersangkutan telah mundur atau berhenti dari jabatannya

2 Dewan Pendidikan 1. Dewan Pendidikan berperan sebagai mediator antara sekolah dengan pemerintah daerah untuk merekomendasi kelengkapan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana dan prasarana sekolah untuk kemajuan mutu pendidikan;

2. Memberikan masukan bagi sekolah dalam hal pelaporan penggunaan dana BOS dan dana lainnya, agar pihak sekolah bisa membuat laporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

1. Keberadaan Dewan Pendidikan belum dirasakan manfaatnya bagi sekolah;

Page 3: Contoh Analisis Konteks

3 Dinas pendidikan Dinas penidikan telah sering melakukan pembinaan terha-dap guru dan kepala sekola melalui Bimtek maupun diklat terkait dengan KTSP

Kurangnya koordinasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan KTSP di sekolah. Sekolah dibiarkan secara mandiri melaksanakan KTSP tanpa pengawasan dan koordinasi yang intens dari pihak Dinas maupun pengawas.

4 Asosiasi Profesi Di sekitar sekolah terdapat beberapa asosiasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan lembaga psikolog

Belum adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan asosiasi profesi di sekitar sekolah terhadap peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

5 Dunia Usaha dan Dunia Industri

Keberadaan DU/DI di sekitar sekolah cukup banyak

Kepedulian DU/DI untuk mendukung program- program sekolah masih rendah, karena tidak memberikan keuntungan (nirlaba/non profitable )

6 Lingkungan dan SDA 1. Lingkungan sekolah cukup kondusif2. Lingkungan sekolah yang agamis

juga memberikan kontribusi dalam pengembangan sekolah mengingat tingkat intelektual yang baik dapat diarahkan dengan nilai-nilai agama

3. Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Banjar sangat sarat dengan sumber daya alam, sehingga perlu generasi yang handal dalam memanfaatkan lingkungannya

4. Pemanfaatan lingkungan yang melimpah akan dapat berguna di lingkungannya dengan cara pembinaan pada ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang tinggi, hal ini dimulai dari pendidikan dasar

1. Adanya penambangan batu bara secara besar-besaran yang mengakibatkan kerusakan alam

2. Adanya perubahan perilaku masyarakat di lingkungan peserta didik akibat pengaruh globalisasi

7 Sosbud Mas sekitar dan kondisi geografis

1. SDM masyarakat sekitar sangat mendukung

2. Lokasi sekolah cukup luas dan strategis mudah di jangkau peserta didik

1. Partisifasi masyarakat sekitar terhadap program sekolah masih sangat rendah

2. Pemanfatan sumber daya alam di sekitar sekolah masih sangat minim.

D. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Sekolah (Analisis Internal)

No Komponen Kondisi Ideal Kondisi NyataKekuat

anKelema

han

1 Peserta Didik 1. Jumlahnya cukup banyak, sekitar 200 orang,

2. Sebagian besar siswa berasal dari taman kanak-kanak dengan tingkat intelegensi pada umumnya normal.

3. Penanganan siswa yang jumlahnya

1. Kurangnya motivasi dari orang tua sehingga hampir 25 % siswa malas untuk hadir ke sekolah,

2. Rendahnya tingkat ekonomi orang tua siswa terkadang turut memicu siswa untuk bekerja membantu orang tua.

3. Ketidakjujuran siswa di sekolah juga masih sering

x

Page 4: Contoh Analisis Konteks

banyak selama ini sudah terencana dan terorganisir.

4. Jumlah Siswa maksimal 28 orang

5. Minat belajar siswa tinggi

muncul, 4. Sopan santun masih

kurang, dan budaya membuang sampah sembarangan masih dilakukan.

5. Jlh siswa kurang dari 30 org

2 Pendidik dan tenaga Kependidikan

1. Sebagian besar guru berusia produktif (25 – 40 tahun) siap menerima perubahan

2. 75 % Guru sudah berkualifikasi S1

3. Sebagian besar guru telah mengampu mata pelajaran sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

4. Tenaga kependidikan sudah terpenuhi yaitu tenaga TU dan petugas perpustakaan, serta sudah mempunyai kualifikasi pendidikan sesuai bidang pekerjaanya

5. Sebagian besar pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai etos kerja dan semangat yang tinggi

1. Beberapa guru senior yang sulit menerima perubahan.

2. 25 % guru belum berkualifikasi S-1

3. Sebagian guru memiliki kompetensi pedagogik dan profesional guru masih rendah

4. Sebagian besar guru masih guru kelas ( mengajar semua mata pelajaran )

5. Sebagian pendidik dan seluruh tenaga kependidikan masih berstatus tenaga honorer

3 Sarana dan Prasarana

1. Sekolah telah memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap seperti : perpustakaan, ruang kelas yang cukup, ruang UKS, lab. IPA, mushala, dll.

2. Ruang kelas yang nyaman dan asri

3. Halaman cukup luas dan bersih

4. Ruang Toilet (WC) sekolah yang mencukupi dan bersih

5. Listrik dan PDAM yang lancar dan mencukupi

1. Tidak memiliki kantin sekolah yang memadai.

2. Alat peraga beberapa mata pelajaran tidak mencukupi dibandingkan jumlah kelompok siswa.

Page 5: Contoh Analisis Konteks

kebutuhan sekolah