commonsize 1

3
Analisa Kualitatif Common size PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk dan Entitas Anak Perusaaan Hasil analisis Commonsize dan pembahasan yang dilakukan pada PT WASKITA KARYA (PERSER! Tbk "e#hadap lapo#an keuangan "ahun $%&& hingga "ahun $%&$' dipe#oleh sim da#i hasil kine# a keuangan pe#usahaan sebagai be#iku") !era"a *alam +apo#an keuangan a"au ne#a,a PT WASKITA KARYA (PERSER! Tbk "e#dapa" sumbe# dana dan in-es"asi. Ki"a akan membahas "en"ang sumbe# dana. Sumbe# dana "e#di#i da#i +iabili"as pendek' +iabili"as angka pan ang dan Ekui"as. Pada "ahun $%&$ sube# dana yang "e#d +iabili"as angka pendek dengan p#esen"ase /0'&1 2 3 +iabili"as angka pan ang &4'00 Ekui"as &&'56 2 sehingga dapa" di simpulkan bah7a pada "ahun $%&$ sumbe# dana "e#be un"uk membiayai in-es"asi pe#usahaan di pe#oleh da#i +iabili"as angka pendek denga p#esen"ase "e#besa# "e#dapa" pada akun 8"ang usaha yai"u oleh pihak ke"iga sebesa# &.0%4.596./6/.69$': dengan p#esen"ase $0'%0 2 yang be#"u uan sebagai modal un"uk m ope#saional pe#usahaan. Pada "ahun $%&& sube# dana yang "e#di#i da#i +iabili"as an dengan p#esen"ase 96'06 2 3 +iabili"as angka pan ang &'4$ 2 3 dan Ekui"as &$'&$ 2 dapa" di simpulkan bah7a pada "ahun $%&$ sumbe# dana "e#besa# un"uk membiayai in-es pe#usahaan di pe#oleh da#i +iabili"as angka pendek dengan p#esen"ase "e#besa# "e#d akun 8"ang usaha yai"u oleh pihak ke"iga dengan p#esen"ase 0&'16 2. Sebesa# Rp. 1.634.988.803.644,-. Jadi dapat di simpulkan bahwa antara periode 2011-2012 sumb perusahaan PT WASKITA KARYA (PERSER! Tbk dalam membiayai in-es"asi pe#usahaan "e#dapa" pada +iabili"as ;angka Pendek dengan akun 8"ang usaha leh Pihak ke"iga. In-es"asi "e#di#i da#i Ase" lan,a# dan Ase" "idak lan,a#' pada "ahun $%&$ di p#esen"ase "e#besa# pada Ase" +an,a# dengan p#esen"ase 1%'51 2 dan Ase" Tidak +an, p#esen"ase 1'4& 2 da#i da"a yang di pe#oleh pada "ahun $%&$' umlah in-es"asi "e#be pada Ase" lan,a# yai"u 0$' $$ 2 yang "e#dapa" pada akun "aguhan b#u"o pada pelangg pihak ke"iga' dan pada "ahun $%&& di ke"ahui p#esen"ase "e#besa# pada Ase" +an,a# p#esen"ase 91'11 2 dan Ase" Tidak +an,a# dengan p#esen"ase &%'%& 2 da#i da"a yang

Upload: fadli

Post on 02-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Commonsize

TRANSCRIPT

Analisa Kualitatif Common sizePT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk dan Entitas Anak PerusahaanHasil analisis Commonsize dan pembahasan yang dilakukan pada PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk terhadap laporan keuangan tahun 2011 hingga tahun 2012, diperoleh simpulan dari hasil kinerja keuangan perusahaan sebagai berikut: NeracaDalam Laporan keuangan atau neraca PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk terdapat sumber dana dan investasi.Kita akan membahas tentang sumber dana. Sumber dana terdiri dari Liabilitas jangka pendek, Liabilitas jangka panjang dan Ekuitas. Pada tahun 2012 suber dana yang terdiri dari Liabilitas jangka pendek dengan presentase 73,19 % ; Liabilitas jangka panjang 15,33 % ; dan Ekuitas 11,46 % sehingga dapat di simpulkan bahwa pada tahun 2012 sumber dana terbesar untuk membiayai investasi perusahaan di peroleh dari Liabilitas jangka pendek dengan presentase terbesar terdapat pada akun Utang usaha yaitu oleh pihak ketiga sebesar Rp. 1.305.486.767.682,- dengan presentase 23,03 % yang bertujuan sebagai modal untuk membiayai opersaional perusahaan. Pada tahun 2011 suber dana yang terdiri dari Liabilitas jangka pendek dengan presentase 86,36 % ; Liabilitas jangka panjang 1,52 % ; dan Ekuitas 12,12 % sehingga dapat di simpulkan bahwa pada tahun 2012 sumber dana terbesar untuk membiayai investasi perusahaan di peroleh dari Liabilitas jangka pendek dengan presentase terbesar terdapat pada akun Utang usaha yaitu oleh pihak ketiga dengan presentase 31,96 %. Sebesar Rp. 1.634.988.803.644,-. Jadi dapat di simpulkan bahwa antara periode 2011-2012 sumber dana terbesar perusahaan PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk dalam membiayai investasi perusahaan terdapat pada Liabilitas Jangka Pendek dengan akun Utang usaha Oleh Pihak ketiga.Investasi terdiri dari Aset lancar dan Aset tidak lancar, pada tahun 2012 di ketahui presentase terbesar pada Aset Lancar dengan presentase 90,49 % dan Aset Tidak Lancar dengan presentase 9,51 % dari data yang di peroleh pada tahun 2012, jumlah investasi terbesar terdapat pada Aset lancar yaitu 32, 22 % yang terdapat pada akun taguhan bruto pada pelanggan oleh pihak ketiga, dan pada tahun 2011 di ketahui presentase terbesar pada Aset Lancar dengan presentase 89,99 % dan Aset Tidak Lancar dengan presentase 10,01 % dari data yang di peroleh pada tahun 2012, jumlah investasi terbesar terdapat pada Aset lancar yaitu 27, 01 % yang terdapat pada akun taguhan bruto pada pelanggan oleh pihak ketiga. Jadi, mengapa presentase terbesar terdapat pada tangguhan bruto pada pelanggan, karena Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang Perusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugian yang diakui dan termin. Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode presentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara kemajuan (progress) fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal laporan posisi keuangan.

Laba/RugiPada tahun 2012 dalam laporan Laba/Rugi PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk mampu menghasilkan Laba bersih dengan presentase 1,35 % dengan beban terbesar pada akun Beban Pokok Pendapatan dengan presentase 92,28 % . kemudian Pada tahun 2011 dalam laporan Laba/Rugi PT WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk mampu menghasilkan Laba bersih dengan presentase 0,57 % dengan beban terbesar pada akun Beban Pokok Pendapatan dengan presentase 91,76 % jadi dari hasil pada tahun 2012 dan 2011 dapat di simpulkan bahwa menurut PSAK 34 Akuntansi Kontrak Konstruksi (Revisi 2010) berlaku sejak 1 Januari 2012. Jika kemungkinan besar terjadi total beban kontrak akan melebihi pendapatan kontrak, maka taksiran rugi segera diakui sebagai beban.

Pendapatan dari usaha perdagangan diakui berdasarkan metode tahap penyerahan barang kepada pembeli. Pendapatan dari jasa penyewaan gedung diakui berdasarkan jumlah waktu pemakaian yang telah direalisasikan.

Pendapatan dari usaha sarana papan (properti) diakui dengan metode full accrual, yang dinyatakan dalam PSAK 44 (Revisi 2010) Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat, berlaku sejak 1 Januari 2012, jika seluruh syarat berikut dipenuhi:(i) Pengikatan jual beli telah berlaku;(ii) Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;(iii) Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi terhadap utang lain dari pembeli;(iv) Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli sebagai berikut:- Untuk penjualan bangunan rumah beserta tanah jika telah terjadi pengalihan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual selanjutnya tidak mempunyai liabilitas atau terlibat lagi secara signifikan dengan aset (properti) tersebut. Dalam hal ini bangunan tersebut telah siap ditempati/digunakan, dan - Untuk penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli jika selesainya pengembangan lingkungan dimana tanah tersebut berada, yaitu penjual tidak mempunyai liabilitas yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi liabilitas dan beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Apabila semua persyaratan tersebut diatas tidak dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit (depositmethod), sampai semua persyaratan dipenuhi. Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual