commit to user - digilib.uns.ac.id...administrasi operasional gudang dan peralatan penanganan bahan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ADMINISTRASI OPERASIONAL GUDANG DAN PERALATAN
PENANGANAN BAHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI GUDANG HASIL PRODUKSI PADA
PG. TASIKMADU KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Sebutan Gelar Ahli Madya Program Studi D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
Yudi Fajar Kristiawan F3508100
PROGRAM STUDI D3 MANAJEMEN INDUSTRI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Tugas Akhir : Administrasi Operasional Gudang dan Peralatan
Penanganan Bahan dalam Rangka Peningkatan
Efektivitas dan Efisiensi Gudang Hasil Produksi
pada PG. Tasikmadu Karanganyar
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir untuk dijadikan topik
dalam penulisan Tugas Akhir mahasiswa Program Studi D3 Manajemen
Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Surakarta, Juni 2011
Dosen Pembimbing
Bambang Hadinugroho Drs., M.Si. NIP 19590508 198601 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan Judul :
ADMINISTRASI OPERASIONAL GUDANG DAN PERALATAN PENANGANAN BAHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI GUDANG HASIL PRODUKSI PADA PG. TASIKMADU KARANGANYAR
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Manajemen Industri, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Sebelas Maret,
Surakarta.
Surakarta, Juli 2011
Tim Penguji Tugas Akhir
1. Suryandari Istiqomah, SE. NRP.350700002
(…………………………...)
Penguji
2. Bambang Hadinugroho. Drs., M.Si NIP 19590508 198601 1 001
(…………………………..)
Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
− Hidup untuk menyenangkanNya
− Miliki keyakinan, pegang dengan kepercayaan dan lakukan untuk
mempertahankannya. Dengan demikian kita memiliki integritas.
Karena integritas penting dalam segala hal.
Penulis persembahkan untuk :
1. Tuhan Allah yang Maha Penyayang
2. Ayahanda dan Alm. Ibunda tercinta
3. Kakak-kakakku tersayang
4. Semua orang yang mengenalku
5. Teman-teman MI 2008
6. Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Tugas akhir dengan judul “Administrasi Operasional Gudang dan
Peralatan Penanganan Bahan dalam Rangka Peningkatan Efektivitas dan
Efisiensi Gudang Hasil Produksi pada PG. Tasikmadu Karanganyar” ini
disusun dengan maksud untuk melengkapi syarat-syarat guna
memperoleh gelar Ahli Madya (A.md) dengan lancar
Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan penulis dalam
menyusun tugas akhir ini, maka tidak mudah bagi penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini tanpa bantuan dari banyak pihak. Akhirnya
penulis menyampaikan ungkapan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu. Sinto Sunaryo, SE, M.Si. selaku Ketua Program Studi
Manajemen Industri, Diploma III, Fakultas Ekonomi , Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Adnan Efendi, SE. selaku pembimbing akademik, yang telah
menyediakan waktu untuk membimbing penulis sehingga tugas
akhir ini selesai sesuai rencana dan arahanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
4. Bapak Bambang Hadinugroho. Drs., Msi. selaku pembimbing
tugas akhir. Sebagai ungkapan terima kasih atas pengetahuan,
kebaikan, ketenangan dan kesabaran yang beliau berikan selama
memberikan bimbingan, sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan sesuai rencana penulis.
5. Bapak Hari Fitrianto, SH selaku Manager SDM PG. Tasikmadu
Karanganyar, yang telah berkenan memberikan izin kepada penulis
untuk melakukan magang kerja di PG. Tasimadu Karanganyar.
6. Bapak Hari Purnomo selaku staf SDM PG. Tasikmadu
Karanganyar, yang menjadi karyawan pemdamping penulis selama
melaksanakan magang kerja di PG. Tasikmadu Karanganyar.
7. Bapak Iman Sulis selaku kepala gudang PG. Tasikmadu
Karanganyar atas bimbingan dan bantuannya dalam menbarikan
data.
8. Ibu Novita Anggraini PW. SE selaku petugas A.K.U PG. Tasikmadu
Karanganyar, yang memberikan kelengkapan data administrasi.
9. Bapak-bapak selaku mandor dan karyawan di bagian gudang PG.
Tasikmadu Karanganyar yang telah membantu penulis dalam
pencarian data.
10. Ayahanda tercinta yang telah memberikan dorongan moral,
semangat dan materi yang sangat berarti, Alm ibunda terimakasih
atas pengorbanan jiwa anda dan setiap kenangan yang indah yang
tak terlupakan selama hidup penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
11. Kakak-kakak tersayang (Mbak Nita, Mas Anto, Mas Endro, Mbak
Yuli, Mas Adi, Mas Guntur dan kakak-kakak lainnya yang belum
disebutkan satu per satu) dan keponakan yang senantiasa
memberikan tawa dan bahagia (Geovana).
12. Sahabat-sahabat yang membantu penulis menyelesaikan tugas
akhir: Andreas, Azis, Galih, Hafit, Jeksen, Soleh, Puput, Tatas.
Terima kasih atas bimbingan dan suntikan semangatnya.
13. Rekan-rekan MI 2008 dan sahabat-sahabat yang selalu ada saat
untuk mengisi hari-hari penulis.
14. Dan semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga segala bentuk bantuan dan amal baik dari seluruh pihak
diatas mendapatkan balasan pahala yang lebih besar dari Tuhan Allah.
Penulis menyadari bahwa masih banyaknya kekurangan dalam
kemampuan menyusun tugas akhir berikut ini.
Maka penulis berharap adanya sumbang, saran maupun kritik
yang bersifat membangun dari semua pihak untuk perbaikan tugas akhir
ini. Semoga Tuhan Allah senantiasa memberikan petunjuk kepada
hambaNya yang sedang menuntut ilmu.
Surakarta, Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . ........................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN . ........................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN . ....................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................ 5
E. Kerangka Pemikiran ..................................................... 6
F. Metode Penelitian ......................................................... 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pergudang ................................................. 10
B. Pengertian Macam-macam Gudang ........................... 11
C. Pengartian Jenis-jenis Gudang ................................... 14
D. Tugas-tugas Pergudangan ........................................... 15
E. Fungsi Pergudangan .................................................... 16
F. Pengertian Peralatan Penanganan Bahan................... 19
G. Pengertian Efektifitas dan Efisiensi.............................. 22
H. Pengertian Efektifitas dan Efisiensi Gudang………… 23
BAB III. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian ......................................... 26
1. Sejarah PG. Tasikmadu Karanganyar ...................... 26
2. Lokasi PG. Tasikmadu Karanganyar ........................ 31
3. Struktur Organisasi dan Job Description .................. 33
4. Aspek Personalia ....................................................... 38
5. Aspek Produksi ......................................................... 44
6. Aspek Pemasaran………………………………………. 47
B. Laporan Magang Kerja ................................................. 50
1. Pengertian Magang Kerja ....................................... 50
2. Tujuan Magang Kerja ............................................. 50
3. Kegiatan Magang Kerja …………………………….. 51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
C. Pembahasan Masalah .................................................. 53
1. Tugas dan Fungsi Gudang
PG. Tasikmadu Karanganyar .................................... 53
a. Pelaksanaan Tugas Gudang pada
PG. Tasikmadu Karanganyar ............................... 53
b. Peranan Fungsi Gudang pada
PG. Tasikmadu Karanganyar…………………....... 60
2. Administrasi Operasional Gudang pada
PG. Tasikmadu Karanganyar .................................... 61
a. Proses Penyimpanan Barang ……………………. 61
b. Proses Pengeluaran Barang …………………….. 62
c. Proses Stok Opname ……………………………… 70
3. Peralatan penanganan Bahan atau material
handling equipment pada PG. Tasikmadu
Karanganyar berhubungan dengan tata letaknya…. . 80
a. Peralatan Penanganan Bahan …………… ............ 80
b. Tata Letak …………………………………………… 85
4. Keterkaitan Administrasi Operasional Gudang
dan Peralatan Penanganan Bahan Gudang Hasil
Produksi dengan Efektifitas dan
efisiensi Gudang……………. ..................................... 89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................... 94
B. Saran .............................................................................. 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Batas Waktu Pengambilan Gula Berdasarkan Kuantal
Pembelian ………………………………………………… 65
Tabel 3.2. Batas Waktu Pengambilan Tetes Berdasarkan Kuantal
Pembelian ………………………………………………… 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Kerangka pemikiran……………………………………. 6
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PG. Tasikmadu Karangayar.….. 33
Gambar 3.2. Strutur Organisasi Gudang Hasil Produksi…………. 53
Gambar 3.3. Kartu gudang ………………….………………………. 73
Gambar 3.4. Surat Jalan……………………..………………………. 74
Gambar 3.5. Bon Pengeluaran Gula……….………………………. 75
Gambar 3.6. Bon Pengeluaran Tetes………………………………. 76
Gambar 3.7. Adfis Gula………………………………………………. 77
Gambar 3.8. Laporan Harian Persediaan Gula……………………. 78
Gambar 3.9. Laporan Harian Persediaan Tetes……………………. 79
Gambar 3.10. Peralatan Penanganan Bahan………………………. 84
Gambar 3.11. Denah Lokasi Gudang Gula…………………………. 87
Gambar 3.12. Denah Lokssi Tengki Tetes…..………………………. 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Magang Kerja PG. Tasikmadu
Karanganyar
Lampiran 2. Blanko nilai dari PG. Tasikmadu Karanganyar
Lampiran 3. Surat Keaslian Tugas Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ADMINISTRASI OPERASIONAL GUDANG DAN PERALATAN PENANGANAN BAHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI GUDANG HASIL PRODUKSI PADA PG. TASIKMADU KARANGANYAR
YUDI FAJAR KRISTIAWAN
F3508100
Penelitian tugas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung proses pergudangan pada gudang hasil produksi PG. Taikmadu Karanganyar, untuk mengetahui segala administrasi yang dilaksanakan pada setiap kegiatan gudang dan implementasi peralatan penunjang untuk mengetahui bagaimana penerapannya dalam kegitan nyatanya, serta mencapai efektifitas dan efisiensi gudang hasil produksi PG. Tasikmadu Karanganyar.
Penelitian dilakukan di PG. Tasikmadu Karanganyar dengan alamat di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Data yang digunakan sebagai bahan analisis diperoleh melalui wawancara, observasi langsung di lapangan dan pemeriksaan terhadap dokumen perusahaan. Jenis data yang digunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tertulis dari perusahaaan yang bersangkutan dengan metode pembahasan diskriptif. Hasil pengamatan mengenai pelaksanaan administrasi operasional gudang dan peralatan yang mendukung untuk terciptanya efisiensi dan efektifitas gudang hasil produksi PG. Tasikmadu Karanganyar dituangkan dalam pembahasan. Hasil pembahasan mengenai pelaksanaan operasional gudang dan penanganan peralatan barang jadi pada PG. Tasikmadu Karanganyar umumnya telah dilakukan dengan baik, dengan melibatkan pelaksanaan tugas yang dilakukan personil gudang, fungsi keberadaan gudang, pelaksanaan administrasi yang dilakukan sesuai wewenang juga bisa dipertanggung jawabkan dan pemakaian teknologi peralatan penanganan bahan yang tepat guna dan tempat. Walaupun masih perlunya penekanan pada beberapa hal yang dirasakan penting guna mencapai efektifitas dan efesiensi gudang hasil produksi yang ingin dicapai. Hal itu adalah pelaksanaan administrasi operasional gudang supaya bisa lakukan dengan tepat, aman dan cepat sehingga mampu menambah pelayanan dan kurangnya teknologi peralatan penanganan bahan yang tepat dalam penataan barang jadi gula yaitu konveyor yang dilihat mampu mengkombinasikan antara teknologi material handling dengan manual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
handling berupa tenaga panggul berjalan baik pada gudang hasil produksi milik PG. Tasikmadu Karanganyar.
Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, peneliti memberikan usulan kepada perusahaan membuat pelaksanaan administrasi dapat dilakukan dengan tepat, aman dan cepat dengan menambah pelayanan kepada pihak yang berwenang sebagai pengambil barang jadi. Dan penambahan teknologi peralatan penanganan bahan dalam penataan barang jadi hasil produksi yaitu gula, guna sebagai penanganan barang dan memaksimalkan kapasitas gudang.
Kata kunci : administrasi operasional gudang, peralatan penanganan bahan, dan efektifitas dan efisiensi gudang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pergudangan memegang peran sangat penting dalam kehidupan
sebuah perusahaan manufaktur. Sehubungan gudang merupakan asset
penting bagi perusahaan maka keberadaannya perlu pengawasan dan
pengendalian. Hal ini bertujuan untuk bisa meminimalkan biaya pelayanan
dalam waktu pengoperasian, ketepatan jumlah barang, memaksimalkan
kapasitas gudang dan memberikan keamanan terhadap barang jadi
perusahaan.
Di dalam menyelenggarakan kegiatan proses pergudangan
dalam perusahaan yang bersangkutan harus memiliki administrasi
operasional gudang yang terstandarisasi. Apabila administrasi operasional
gudang dalam perusahaan kurang begitu diperhatikan dan dilakukan
dengan terstandarisasi atau tersistem dapat mengakibatkan timbulnya
beberapa kerugian-kerugian dikarenakan kurangnya pengendalian dan
pengawasan akan bahan atau barang yang keluar dan masuk di gudang.
Maka akan sulit memastikan ketepatan berapa bahan atau barang yang
dimiliki sekarang dan akan memudahkan kehilangan barang hasil karena
kurangnya pengawasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
Selain itu, peralatan penanganan bahan juga asset perusahaan
yang digunakan untuk merepresentasikan penanganan material dengan
memakai peralatan dan metode yang benar. Dengan jenis materialnya
yang berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain
atau dengan kata lain tidak persis sama tentu peralatan penanganan
bahan juga berbeda-beda. Peralatan penanganan bahan pada banyak
perusahaan, terkhusus bagian penanganan gudang atau teknologi
asesoris gudang menjadikan hal yang harus diperhatikan dalam seleksi
lokasi atau tata letak. Sehingga perlu memperhatikan dalam pembuatan
banyak keputusan yang saling terkait mengenai rancangan suatu fasilitas
sebelumnya. Tata letak suatu lokasi menentukan aliran umum gerakan
orang dan bahan didalam fasilitas yang bersangkutan dan memiliki
dampak yang penting pada efisiensi pengoperasiannya.
Hal yang sama terjadi pada gudang bahan hasil produksi pada
PG. Tasikmadu Karanganyar yang mengelola harta kekayaan pabrik gula
berupa produk jadinya yaitu gula dan tetes. Gudang yang memiliki guna
menyimpan hasil produksi. PG. Tasikmadu Karanganyar sudah
melakukan administrasi terhadap semua operasional gudang, meskipun
demikian, masih diperlukan peningkatan akan pelayanan pada pihak yang
berkepantingan mendapat pelayanan untuk pengeluaran barang jadi
produksi. Selain pelaksanaan administrasi dijumpai adanya permasalahan
pada bagian penanganan bahan hasil produksi. Peralatan penanganan
bahan yang muncul pada bagian gudang hasil produksi di PG. Tasikmadu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
Karanganyar disebabkan karena masalah teknis maupun non teknis
dalam penanganan bahan hasil produksi dan tata letak, masih perlunya
penambahan pengadaan alat dan perawatan peralatan penaganan bahan
yang sudah ada. Kedua hal ini akan berpengaruh pada dampak akan
efektifitas dan efisiensi gudang dalam pengelolaan dan pengawasan
bahan hasil produksi pada gudang hasil produksi PG. Tasikmadu
Karanganyar supaya mudah tercapai.
Untuk membahas mengenai masalah di atas agar dapat
menghasilkan komitmen terhadap administrasi operasional dan peralatan
penanganan bahan gudang maka penulis mencoba melakukan penelitian
dan menuliskan hasilnya dalam tugas akhir dengan judul ”Administrasi
Operasional Gudang dan Peralatan Penanganan Bahan dalam
Rangka Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Gudang Hasil Produksi
Gula dan Tetes pada PG. Tasikmadu Karanganyar”.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang diatas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan tugas dan penerapan fungsi gudang pada
PG. Tasikmadu Karanganyar?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
2. Bagaimana administrasi operasional Gudang pada PG. Tasikmadu
Karanganyar?
3. Bagaimana penggunaan peralatan penanganan bahan atau
material handling equipment berhubungan dengan bahan dan
tata letak pada gudang hasil produksi PG. Tasikmadu
Karanganyar?
4. Apakah administrasi operasional gudang dan peralatan
penanganan bahan pada gudang dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi gudang hasil produsi pada PG. Tasikmadu
Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui penerapan tugas dan fungsi gudang pada PG.
Tasikmadu Karanganyar.
2. Mengetahui administrasi operasional gudang pada PG. Tasikmadu
Karanganyar.
3. Mengetahui penggunaan peralatan penanganan bahan atau
marterial handling equiepment yang berhubungan dengan bahan
dan tata letak pada Gudang hasil PG. Tasikmadu Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
4. Mengetahui peranan administrasi operasional gudang dan
peralatan penanganan gudang dalam meningkatkan efektivitas dan
efisiensi gudang hasil produksi pada PG. Tasikmadu Karanganyar.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Perusahaan
Hasil pembahasan dalam tugas akhir dapat menjadi bahan bagi
perusahaan dalam rangka penentuan kebijakan mengenai
pengelolaan gudang dalam perusahaan.
2. Bagi Peneliti
a. Memperoleh gambaran secara langsung tentang dunia kerja
dari perusahaan yang diamati.
b. Sebagai media dalam membandingkan antara pengetahuan dan
keterampilan mengenai manajemen pergudangan yang telah
dipelajari selama di bangku kuliah dengan penerapan
manajemen pergudangan di perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan hasil pengamatan ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca yang akan mengamati tentang manajemen pergudangan
pada masa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
E. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Sumber : Usulan Peneliti
Masalah yang terjadi di PG. Tasikmadu Karanganyar adalah
pengelolaan akan barang hasil produksi pada bagian gudang hasil
produksi. Mengenai pelaksanaan administrasi operasional gudang
yang diharapkan dapat terlaksana dengan baik guna dapat
mengantisipasi akan ketepatan barang yang dimiliki dan melakukan
pengelolaan gudang dalam pengawasan pada barang hasil produksi
akan ancaman kahilangan, sehingga tercapai ketepatan dan
keamanan hasil produksi dapat tercapai secara efektif. Dan,
keberadan peralatan penanganan bahan perlu diperhatikan lagi, juga
hubungannya dengan tata letak pabrik yang dapat diharapkan untuk
memaksimalkan kapasitas penggunaan bangunan gudang,
peningkatan kinerja personil gudang mengenai pengelolaan biaya
Pelaksanaan Administrasi Operasional Gudang
Efektivitas dan Efisiensi Gudang
Penambahan Penggunaan Peralatan Penanganan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
pengoperasian gudang dan memperketat pengawasan. Akan
penambahan peralatan penanganan bahan akan memberikan dampak
positif terhadap efektivitas dan efisiensi gudang hasil produksi PG.
Tasikmadu Karanganyar. Apabila kedua hal ini terwujud, maka
masalah pengelolan barang jadi dan penanganan bahan pada gudang
hasil produksi mengenai harapan gudang menjadi efektif dan efisien
dapat tercapiakan.
F. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini dilakukan dengan cara pengamatan
langsung di lapangan, kemudian membandingkan dengan teori
yang diuraikan dalam kajian pustaka dan melakukan pembahasan
terhadap rumusan masalah yang telah ditentukan.
2. Obyek Penelitian
Magang kerja dilaksanakan di Pabrik Gula Tasikmadu
Karanganyar yang tepatnya di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu,
Kabupaten Karanyar. Peneliti melakukan penelitian di perusahaan
tersebut dengan ditempatkan di bagian A.K.U, bagian SDM dan
bagian Gudang bahan baku atau Magasin serta Gudang hasil
produksi selama satu bulan yang dimulai pada tanggal 7 Februari
sampai dengan tanggal 7 Maret 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
3. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan merupakan data yang diperoleh dari
sumber data secara tidak langsung oleh peneliti. Dalam penelitian
ini, peneliti tidak menggunakan data primer karena data yang akan
digunakan sudah tersedia di perusahaan. Maka dari itu, data yang
digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan
adalah:
1) Dokumen administrasi operasional gudang perusahaan.
2) Studi Kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku yang
berkaitan dengan manajemen pergudangan.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Mengambil data dengan bertanya secara langsung
kepada pihak perusahaan agar data yang diperoleh lebih
lengkap. Wawancara yaitu peneliti melakukan tanya jawab
secara langsung dengan narasumber. Narasumber tersebut
ialah pembimbing magang di perusahaan, staf SDM, petugas
atau staf A.K.U (Administrasi, Keuangan dan Umum), kepala
bagian gudang dan karyawan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
b. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengamati obyek
secara langsung di lokasi pengamatan sehingga dapat
mengetahui secara langsung obyek yang diamati.
c. Studi Pustaka
Pengumpulan data yang diperoleh dari catatan,
laporan, dokumen, serta tulisan ilmiah dan sumber-sumber lain
yang sekiranya dapat dipergunakan.
5. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan adalah
pembahasan desktriptif yaitu teknik untuk membuat gambaran atau
deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai suatu
obyek yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
pembahasan atas sistem administrasi operasional gudang pada PG
Tasikmadu Karanganyar kemudian melakukan pengamatan
mengenai implementasi sistem tersebut pada perusahaan dan
diakhiri dengan menyimpulkan hasil pembahasan perusahaan
mengenai administrasi operasional gudang dan implementasi
peralatan penanganan bahan pada gudang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pergudangan
Gudang adalah lokasi untuk penyimpanan produk sampai
permintaan (demand) cukup besar untuk melaksanakan distribusinya
(Bowersox, 2006: 293).
Pergudangan merupakan bagian integral dari sistem logistik
yang berperan penting dalam melayani pelanggan dengan biaya
seminimal mungkin. Selain itu juga merupakan jaringan primer diantara
produsen dan pelanggan yang digunakan untuk menyimpan
persediaan selama seluruh bagian proses logistik berjalan.
Pergudangan diperlukan dalam rangka :
1. Mencapai transportasi yang ekonomis
2. Mencapai produksi yang ekonomis
3. Mendapat keuntungan dari diskon pembelian dengan kuantitas
banyak dan pembelian duluan.
4. Memelihara sumber persediaan.
5. Mendukung kebijakan pelayanan pelanggan perusahaan.
6. Mengantisipasi kondisi perubahan pasar (musiman, fluktuasi
permintaan, kompetisi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
7. Mengatasi perbedaan ruang dan waktu yang berada diantara
produsen dan konsumen.
8. Menetapkan setidak-tidaknya biaya total logistik seimbang dengan
tingkat pelayanan pelanggan yang diinginkan.
9. Mendukung program just in time dari supplier dan pelanggan.
B. Macam-macam Gudang
Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang menuntut
adanya optimalisasi penggunaan gudang, maka macam-macam
gudang yang sering dijumpai di dunia kerja nyata adalah sebagai
berikut (Widjaja Tunggal. 2009: 49 – 50) :
1. Gudang Campuran (mixing warehouse)
Produk campuran melibatkan banyak lokasi pabrik (pabrik
A, B, dan C) yang mengirimkan produk (produk A, B, dan C) ke
gudang pusat dengan jumlah yang banyak, dimana pesanan
pelanggan sifatnya bervariasi dan digabungkan saat dikirim.
2. Gudang Breakbulk (breakbulk warehouse)
Gudang Breakbulk adalah fasilitas yang menerima
pengiriman produk dengan jumlah banyak dari pabrik. Beberapa
pesanan pelanggan digabungkan ke dalam pengiriman tunggal dari
pabrik menuju gudang breakbulk kemudian pesanan akan dibagi /
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
dibuat menjadi pengiriman LTL (Least-than-truckload/kurang dari
muatan gudang) yang lebih kecil jumlahnya, dan dikirim ke
pelanggan yang letaknya dekat dengan gudang.
3. Gudang Konsolidasi (consolidation warehouse)
Pesanan skala kecil dari sejumlah supplier dikirimkan ke
gudang konsolidasi yang dekat dengan supplier sehingga LTL
(Least-thantruckload) dapat digunakan bila perlu dalam jumlah
sedikit dan sisanya digunakan untuk waktu jangka panjang dari
gudang ke perusahaan.
Menyimpan persediaan di dalam gudang diperlukan untuk
memelihara sumber persediaan. Sebagai contoh, pemilihan waktu dan
kuantitas pembelian penting untuk dipertahankan supplier terutama
selama periode kritis. Diperlukan juga penanganan persediaan jangka
pendek sebagai akibat kerusakan dalam pengangkutan, stockout
penjual, ataupun pemogokan pada salah satu supplier perusahaan.
Mayoritas perusahaan menggunakan pergudangan dengan
tujuan untuk mencapai total biaya logistik seminimal mungkin dalam
melayani pelanggan karena pergudangan memungkinkan manajemen
untuk menyeleksi model transport dan tingkat persediaan sehingga bila
digabungkan dengan komunikasi dan sistem proses pesanan serta
alternatif produksi, dapat meminimalkan total biaya pelayanan
pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi sifat dasar dan
pentingnya pergudangan, yaitu:
1. Waktu
Waktu merupakan salah satu unsur terpenting dalam
keefektifan pergudangan. Maka dari itu, operasi gudang terbaik
adalah gudang yang dirancang untuk mengurangi setiap aspek
waktu siklus pesanan.
2. Kualitas
Kualitas sama pentingnya dengan ketepatan waktu, dan
user saat ini selalu mengharapkan hasil yang mendekati
kesempurnaan.
3. Perhatian
Perhatian pada gudang merupakan perbaikan produktivitas
aset. Tiga fungsi kritis adalah mengurangi biaya total, penggunaan
kembali dan daur ulang.
4. Perkembangan jaman
Di abad 21, Manajer gudang harus mengembangkan jenis
tenaga kerja baru serta perlu bagi manajemen dan tenaga kerja
untuk berubah secara signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
C. Jenis-jenis Gudang
Konsep gudang dalam dunia industri sangatlah berbeda
dengan konsep gudang pada keseharian dalam rumah tangga yang
sering kita ketahui. Seringkali kita mengasumsikan bahwa gudang
adalah merupakan ruangan, dimana ruangan itu digunakan untuk
menyimpan barang. Asumsi ini tidak selamanya benar, berikut kita
akan ditunjukkan mengenai jenis-jenis gudang dalam dunia industri.
Terdapat 6 (enam) jenis gudang yang biasa digunakan, yaitu :
1. Gudang barang dagangan umum untuk barang hasil pabrik
(General merchandise warehouses for manufactured goods).
2. Gudang untuk penyimpanan yang bersifat dingin (Refrigerated or
cold storage warehouse).
3. Gudang dengan bea/pajak (bonded warehouses).
4. Gudang barang-barang rumah tangga (household goods
warehouses). Dalam kategori pergudangan ini terdapat beberapa
alternatif penyimpanan :
a. Konsep penyimpanan terbuka.
b. Ruang pribadi atau kubah penyimpanan.
c. Penyimpanan dalam wadah.
d. Gudang komoditas khusus (special commodity warehouses).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
e. Gudang penyimpanan barang penting (bulk storage
warehouses).
D. Tugas-tugas pergudangan
Pergudangan dalam perusahaan bukan hanya sekedar
sebagaitempat penyimpanan saja. Secara garis besar, pergudangan
memiliki tugas sebagai berikut:
1. Menerima, menyimpan
2. Masukan pesanan
3. Pengambilan, penyelenggaraan, pemuatan
4. Cross Docking
5. Proses pengembalian, penggantian
6. Packing, labeling
7. Pengumpulan, perpaduan, pengisian
8. Promosi
9. Breadbulk dan konsolidasi
10. Transportasi
11. Pelayanan ekspor/impor
12. Bukti pengiriman
13. Peniruan/pelayanan pelanggan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
14. Laporan pelayanan/pengawasan pengangkutan
15. Lokasi
16. Manajemen real estate
17. Jaringan analisis
18. Perkembangan sistem
E. Fungsi pergudangan
Terdapat 3 (tiga) fungsi dasar pergudangan, yakni:
perpindahan, penyimpanan, dan transfer informasi (Widjaja Tunggal:
55)
1. Perpindahan (movement)
Fungsi ini dibagi menjadi beberapa aktivitas, yakni :
a. Penerimaan (receiving)
b. Transfer atau penyimpanan (transfer or put away)
c. Pengambilan pesanan pelanggan atau penyeleksian pesanan
(customer order picking or order selection)
d. Cross Docking
e. Pengiriman (shipping)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
2. Penyimpanan (storage)
Berfungsi sebagai penyimpanan terbagi atas penyimpanan
sementara dan semi permanen.
3. Transfer Informasi (information transfer)
Transfer informasi terjadi secara serempak dengan
pergerakan dan fungsi penyimpanan. Gudang adalah hal yang
penting bagi perusahaan dalam rangka menjaga konsistensi
ketersediaan bahan/barang ketika bahan/barang terebut
dibutuhkan untuk dikonsumsi. Namun keberadaanya tidak
merupakan harga mati bagi sebagian perusahaan karena
keberadaan gudang hanya akan menambah adanya tambahan
biaya yang nantinya akan menjadi beban biaya tambahan pada
produk yang dijual ke konsumen.
Maka dari itu gudang yang dimiliki perusahaan, harus
memperhitungan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaannya.
Hal ini yang menjadi pekerjaan besar bagi Manajemen perusahaan
sebelum memutuskan bahwa perlu membuat gudang baru atau
cukup sewa gudang dengan cara sub kontrak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
Sedangkan, menurut Hadiguna dan Setiawan (2008: 155),
Macam–macam gudang menurut karakteristik yang akan disimpan
yaitu :
1. Penyimpanan Bahan Baku
Gudang akan menyimpan setiap material yang dibutuhkan
atau digunakan untuk proses produksi. Lokasi gudang umumnya di
dalam bangunan pabrik. Beberapa jenis barang tertentu bisa pula
diletakan di luar bangunan pabrik, sehingga perusahaan dapat
menghemat biaya gudang karena tidak memerlukan bangunan
khusus untuk itu. Gudang demikian disebut stockroom karena
fungsinya memang menyimpan stok untuk kebutuhan tertentu.
2. Penyimpanan Barang Setengah Jadi
Dalam perusahaan manufaktur, kita sering menemui
bahwa benda kerja harus melalui beberapa macam operasi dalam
pengerjaannya. Prosedur demikian sering pula harus terhenti
karena dari satu operasi ke operasi berikutnya waktu pengerjaan
yang dibutuhkan tidaklah sama. Akibatnya, barang atau material
harus menunggu sampai mesin atau operator berikutnya siap
mengerjakan. Ada dua macam barang setengah jadi (work in
process storage), yaitu bahan berjumlah kecil dan barang
berjumlah banyak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
3. Penyimpanan Produk Jadi
Gudang demikian kadang–kadang disebut pula gudang
dengan fungsi menyimpan produk–produk yang telah selesai
dikerjakan.
F. Peralatan Penganan Bahan (Material Handling Equipment)
Peralatan penanganan bahan adalah semua peralatan yang
berhubungan dengan, penyimpanan mengendalikan gerakan, dan
perlindungan bahan, barang dan produk selama proses manufaktur,
distribusi konsumsi, dan pembuangan. Peralatan penanganan Material
adalah peralatan mekanik yang terlibat dalam sistem lengkap.
Peralatan penanganan material umumnya dipisahkan ke dalam empat
kategori utama: penyimpanan dan penanganan peralatan, sistem
rekayasa, truk industri, dan bulk peralatan penanganan bahan.
(en.wikipedia.org 2011).
Jadi dapat disimpulkan bahwa peralatan penanganan bahan
adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang
berat dari satu tempat ketempat lain dalam jarak yang tidak jauh,
misalnya pada bagian-bagian atau departemen pabrik, pada tempat-
tempat penumpukan bahan, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan
dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Mesin pemindah bahan
hanya memindahkan muatan dalam jumlah dan besar tertentu serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
jarak tertentu dengan perpindahan bahan kearah vertikal, horizontal,
dan atau kombinasi keduanya.
Seni dan ilmu pengetahuan dari perpindahan, penyimpanan,
perlindungan dan pengawasan material.
Tujuan :
1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi
kerusakan dan memberikan perlindungan terhdap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja
3. meningkatkan produktivitas
4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
5. mengurangi bobot mati
6. sebagai pengawasan persediaan
Peralatan penangan bahan atau material handling equipment
dapat menjadi sumber pembiayaan modal utama bagi perusahaan.
Tiga katagori peralatan terkait kegiatan :
1. Penyimpanan dan pengambilan order
2. Tranportasi (perpindahan bahan) dan pengurutan
3. Peralatan untuk pengiriman
Secara umum mesin pemindah bahan (material handling
equipment) dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
a. Peralatan pengangkat, yaitu peralatan yang ditujukan untuk
memindahkan muatan satuan dalam satu batch, misal:
1) Mesin pengangkat: kerek, dongkrak.
2) Crane: mobile crane, tower crane.
3) Elevator.
b. Peralatan pemindah (konveyor), yaitu peralatan yang ditujukan
untuk memindahkan muatan curah (banyak partikel, homogen)
maupun muatan satuan secara kontinu. Misal: screw conveyor,
belt conveyor, pneumatic conveyor, vibratory conveyor, dan
sebagainnya.
c. Peralatan permukaan dan overhead, yaitu peralatan yang ditujukan
untuk memindahkan muatan curah dan satuan, baik batch maupun
berlanjutan, misal : scrapper, excavator, bulldozer, dan lain-lain.
Tata letak gudang dan penyimpananya juga mempengaruhi
penanganan bahan. Tujuan tata letak gudang adalah menemukan titik
optimal di antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang
berkaitan dengan luas ruangan dalam gudang (Haizer, Render. 2006,
468).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
G. Efektivitas dan Efisiensi
Griffin (2004: 8) mengemukakan bahwa efektif yaitu membuat
keputusan yang tepat dan mengimplementasikannya dengan sukses.
Sedangkan efisien adalah menggunakan berbagai sumber daya
secara bijaksana dan dengan cara yang hemat biaya.
Menurut Heizer dan Render (2006), efektif adalah
mengerjakan pekerjaan yang benar. Sedangkan efisien adalah
mengerjakan pekerjaan dengan baik, dengan sumber daya dan limbah
yang minimum.
Pendefinisian mengenai efektitivitas maupun efisiensi, oleh
para pakar memang beraneka ragam, tetapi secara substansi memiliki
persamaan. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan
yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Sedangkan efisiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan sesuatu pekerjaan dengan lancar. Hal ini merupakan
konsep matematik atau merupakan perhitungan rasio antara keluaran
(output) dengan masukan (input).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
H. Efektivitas dan Efisiensi Gudang
Gudang seringkali dikonotasikan sebagai tempat yang kotor,
dan tempat menyimpan barang yang sudah tidak digunakan.
Pemahaman seperti itu harus kita hilangkan ketika kita mendefinisikan
gudang dalam perusahaan. Gudang dalam perusahaan, khususnya
perusahaan manufaktur. Gudang dalam perusahaan manufaktur
merupakan terminal (peranta) untuk bahan yang akan diproses
maupun terminal untuk produk yang sudah jadi sebelum dikirimkan ke
tangan konsumen. Hal inilah yang menjadi latar belakang bahwa
gudang harus efektif dan efisien.
Makna dari gudang yang efektif adalah gudang yang ada
harus dapat meminimalkan kerusakan bahan maupun kerusakan
barang akibat dari adanya penanganan bahan/barang. Jadi
keberadaan gudang merupakan media pendukung dalam menjaga
konsistensi kualitas bahan/barang yang dihasilkan bukan media atau
tempat yang dapat menurunkan kualitas bahan/barang yang dihasilkan
dari proses produksi.
Sedangkan gudang yang efisien adalah selalu dikaitkan
dengan penataan bahan/barang dalam gudang. Gudang dapat
dikatakan efisien apabila, karyawan bagian gudang dapat dengan
mudah menyimpan bahan/barang maupun mengeluarkan
bahan/barang. Gudang yang efisien bukanlah gudang harus berarti
rapi, tetapi harus memperhatikan aspek kemudahan dalam pencarian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
bahan/barang dalam rangka pengecekan, maupun pengambilan
bahan/barang.
Setiap organisasi atau perusahaan mempunyai keterbatasan
akan sumber daya manusia, uang dan fisik untuk mencapai tujuan
organisasi. Keberhasilan mencapai tujuan tergantung pada pemilihan
tujuan yang akan dicapai dan cara menggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan tersebut. Manajemen menentukan keefektivitasan
dan efisiensi kegiatan-kegiatan organisasi.
Efektif mengacu pada pencapaian tujuan sedangkan efisien
mengacu pada penggunaan sumber daya minimum untuk
menghasilkan keluaran (output) yang telah ditentukan. Bagi
manajemen yang diutamakan efektif dahulu baru efisien. Jadi,
organisasi membutuhkan manajemen terutama untuk :
1. Pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
2. Menyeimbangkan tujuan – tujuan yang saling bertentangan dan
menentukan skala prioritas.
3. Mempunyai keunggulan daya saing (competitive advantage) dalam
menghadapi persaingan global.
Selain itu, dengan adanya manajemen gudang yang baik tentu
akan menjamin ketersediaan bahan ketika dibutuhkan oleh bagian
produksi. Sehingga kesesuaian bahan yang diberikan oleh bagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 25
gudang dengan bahan yang diminta bagian produksi terwujud dalam
rangka mendukung proses produksi agar berjalan lancar.
Dalam rangka mendukung fungsi gudang menjadi support
system bagi bagian produksi, maka perlu diadakannya administrasi
operasional gudang yang sistematis dan terstandar, sehingga
pengawasan terhadap aktivitas operasional gudang serta keadaan
bahan/barang dalam gudang dapat dilakukan dengan mudah dan
akurat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 26
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
PG. Tasikmadu Karanganyar didirikan oleh Kanjeng Gusti
Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV pada tahun 1871 yang
sebelumya telah banyak membangun pabrikpabrik gula disekitar
Solo. Pesan yang disampaikan Mangkoenegoro saat membangun
PG. Tasikmadu Karanganyar: “Pabrik iki openono, senajan ora
nyugihi, nanging nguripi, kinaryo papan pangupo jiwone kawulo
dasih. (Pabrik ini peliharalah, meskipun tidak membuat kaya, tapi
menghidupi, memberikan perlindungan, menjadi jiwa rakyat kecil)
Secara garis besar, sejarah PG. Tasikmadu Karanganyar sebagai
berikut:
a. Pada tahun 1871
Pada tahun 1871 Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya
Mangkunegara IV bekerjasama dengan pemerintah Hindia
Belanda (Superintendents M.E. Zeken) mendirikan PG.
Tasikmadu Karanganyar. Pembangunan PG. Tasikmadu
Karanganyar dengan arsitek berkebangsaan Jerman yang
bernama Het Founds Eigendommen Mangkoenegaranse Rijk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 27
b. Pada tahun 1926-1937
Pada tahun 1926 dilakukan perbaikan untuk
meningkatkan kapasitas dan mulai beroperasi normal kembali
pada tahun 1937 sampai dengan kedudukan Jepang.
c. Pada tahun 1942-1946
Pengelolaan perusahaan berada di bawah kantor
pimpinan Oemoem Peroesahaan Mangkoenegaran (POPMN)
yang pada awal mulanya bernama “Soepritendas”.
d. Pada tahun 1946-1947
Pada tahun 1946 perusahaan Mangkoenegaran
bergabung dengan Perusahaan Kasunanan menjadi
Perusahaan Nasional Surakarta (PNS).
e. Pada tahun 1947-1960
Pada tahun 1947 lahir Peraturan Pemerintah (PP) No.
9/PP/1947 yang merubah Perusahaan Nasional Surakarta
(PNS) menjadi Perusahaan Perkebunan Pepublik Indonesia
(PPRI) sampai dengan tahun 1960.
f. Pada tahun 1960-1963
Pada tahun 1960 lahir Peraturan Pemerintah (PP) No.
47/PP/1960 tentang penyerahan Perusahaan Perkebunan
Republik Indonesia (PPRI) kepada Perusahaan Perkebunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 28
Negara (PPN) dan pada tahun 1961 lahir PP No. 164/PP/1961
yang memasukkan PG. Tasikmadu Karanganyar ke dalam PPN
Jawa Tengah dan memiliki status Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) sampai dengan tahun 1963.
g. Pada tahun 1963-1965
Pada tahun 1963 lahir Peraturan Pemerintah (PP) No.
1/PP/1963 yang mengubah PPN menjadi Badan Pimpinan
Umum Perusahaan Perkebunan Negara (BPUPPN) sampai
dengan tahun 1965.
h. Pada tahun 1965-1968
Pada tahun 1965 tepetnya tanggal 15 Mei keluar
Keputusan Menteri Koordinator Departemen Pertanian dan
Agraria No. 179/SK/Kompag/1965 yang mengubah BPUPPN
menjadi Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan
Negara Gula (BPUPPN Gula) sampai dengan tahun 1968.
i. Pada tahun 1968-1973
Pada tahun 1968 berdasarkan PP No. 14/PP/1968
didirikan Perusahaan Negara Perkebunan XVI (PNP XVI) dan
BPUPPN Gula dimasukkan ke dalam PNP XVI dan PG
Tasikmadu masuk dalam unit kerja PNP XVI sampai tahun
1973.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 29
j. Pada tahun 1973-1981
Pada tahun 1973 lahir PP No. 32/PP/1973 yang
mengubah status PNP menjadi Persero yaitu PT. Perkebunan
XVI (PTP XVI) sampai dengan tahun 1981.
k. Pada tahun 1981-1996
Pada tahun 1981 tepatnya tanggal 28 April keluar Surat
Keputusan Menteri Keuangan No. 236/KMK.011/1981 yang
menggabungkan PTP XV dengan PTP XVI menjadi PTP XVXVI
(Persero) yang berkedudukan di Jl. Ronggowarsito No. 164
Surakarta sampai dengan tahun 1996. Pada rentang waktu
tersebut tepatnya tahun 1989 diadakan rehabilitasi PG.
Tasikmadu Karanganyar dengan menaikkan kapasitas dari
2500 TCD menjadi 4000 TCD.
l. Pada tahun 1996
Pada tahun 1996 berdasarkan PP No. 17/PP/1996
tanggal 14 Februari 1996, Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. 168/KMK.016/1996 tanggal 16 Maret 1996 dan No.
256/KMK.016/1996 tanggal 8April, PTPXVXVI (Persero)
digabung dengan PTPXVIII (Persero) menjadi PT Perkebunan
Nusantara IX (Persero) dan PG. Tasikmadu Karanganyar
menjadi salah satu unit kerja dari PT Perkebunan Nusantara IX
(Persero).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
m. Pada tahun 1997
Pada tahun 1997 PG Colomadu ditidurkan dan tahun
1998 digabung dengan PG Tasikmadu Afdeling Colomadu.
n. Pada tahun 2005
Pada tanggal 18 Desember 2005 diresmikan berdirinya
Agro Wisata Sondokoro yang merupakan salah satu
diversifikasi usaha dari PG Tasikmadu.
o. Pada tahun 2007
Pada tahun 2007 yang tepatnya tanggal 11 Mei
diresmikan alih proses PG. Tasikmadu Karanganyar dari
Karbonatasi menjadi Sulfitasi. PG. Tasikmadu Karanganyar
merupakan salah satu di antara delapan pabrik gula yang
pengelolaannya di bawah PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero) yang berkedudukan di Jl. Ronggowarsito No. 164
Surakarta. Delapan pabrik gula tersebut yaitu:
1) PG. Jati Barang yang berada di Brebes
2) PG. Pangka yang berada di Tegal
3) PG. Sumberharjo yang berada di Pemalang
4) PG. Sragi yang berada di Pekalongan
5) PG. Rendeng yang berada di Kudus
6) PG. Gondang Baru yang berada di Klaten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
7) PG. Tasikmadu Karanganyar yang berada di Karanganyar
8) PG. Mojo yang berada di Sragen
2. Lokasi Perusahaan
Lokasi PG. Tasikmadu Karanganyar terletak di Desa Ngijo,
Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Lokasi PG. Tasikmadu Karanganyar cukup strategis, karena danya
faktor-faktor sebagai berikut:
a. Bahan Baku
Di PG. Tasikmadu Karanganyar adalah daerah yang
dekat dengan bahan baku yaitu tebu. Tebu adalah bahan baku
utama di PG. Tasikmadu Karanganyar untukkegiatan produksi.
Selain di Karanganyar, bahan baku tebu juga di dapatdari
Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Grobogan, Boyolali, dan di
daerahdaerah lainnya.
b. Sumber Air
Untuk proses produksi dan kegiatan lainnya PG.
Tasikmadu Karanganyar kebutuhan akan air dapat dipenuhi
karena lokasi pabrik dekat dengan Waduk Delingan,
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja PG. Tasikmadu Karanganyar sebagian
besar berasal dari daerah sekitar tetapi untuk karyawan stafnya
berasal dari luar daerah pabrik, karena pengangkatan stafnya
ditentukan oleh Direksi PT. Perkebunan Nuisantara IX (Persero)
yang terletak di Jl. Ronggowarsito No. 164 Surakarta.
d. Sarana Transportasi
PG. Tasikmadu Karanganyar terletak di sebelah utara
jalan raya SoloTawangmangu, sehingga dapat mempermudah
transportasi pengangkutan bahan baku, bahan baku,dan
transportasi karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
Gambar 3.1
Struktur Organisasi PG. Tasikmadu Karananyar
Sumber: bagian SDM PG. Tasikmadu Karangayar
3. Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur Organisasi di PG. Tasikamadu tidak jauh berbeda
dengan perusahaan perkebunan lainnya, dimana selaku pimpinan
perusahaan adalah Administratur yang bertanggung jawab
langsung kepada Direksi. Didalam tugasnya, Administratur dibantu
oleh Kepala Bagian yang meliputi bagian tanaman, bagian instalasi,
ADMINISTRATUR
KEPALA TANAMAN
KEPALA A.K.U KEPALA INSTALASI
KEPALA PENGOLAHAN
SKK Libang
SKW
4 sub bagian Ka. Sub Teb/Angk Masinis Stasiun chemiker
KARYAWAN PELAKSANA TETAP
PEKERJA PKWT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 34
bagian pengolahan, bagian A.K.U (Administratur Keuangan dan
Umum)
Adapun beberapa tugas dan tanggung jawab seorang
Administratur dan kepala bagian tersebut adalah :
a. Administratur
Administratur mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
1) Melakukan keputusan dan kebijakan semua pengolahan di
PG. Tasikmadu Karanganyar yang ditetapkan oleh Direksi
Utama.
2) Memimpin dan mengelola semua kegiatan usaha yang
meliputi perencanaan dan pelaksanaan seluruh operasional
produksi, finansial dan administratur dengan efektif dan
efisien
3) Administratur bertanggung jawab atas semua bidang
kegiatan pabrik gula dan langsung membawahi kepala
bagian.
b. Kepala Bagian Tanaman
Kepala bagian tanaman yang membawahi :
1) Sinder Kebun Kepala (SKK)
2) Sinder Kebun Wilayah (SKW)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 35
3) Sinder Kebun Percobaan / Litbang
4) Kepala Tebang dan Angkut
Kepala Bagian Tanaman mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
1) Merumuskan kebijakan dakam masalah areal, baik bibit
maupun tebu giling, pengolahan tanah/lahan, penanaman
dan pemeliharaan, penebangan dan pengangkutan.
2) Memberi bimbingan teknis dalam penanaman tebu kepada
petani tebu rakyat.
3) Menjamin kebutuhan pasokan akan bahan baku tebu ke PG.
Tasikmadu Karanganyar secara kualitas maupun kuantitas.
4) Menyelenggarakan administrasi, arsip dokumen, dan
statistic
dalam bagiannya.
c. Kepala Bagian Instalasi
Kepala Instalasi yang membawahi :
1) Masinis Stasiun Gilingan
2) Masinis Stasiun Ketekan
3) Masinis Pabrik Tengah
4) Masinis Pabrik Belakang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
5) Masinis Stasiun Listrik
6) Masinis Bangunan
7) Masinis Basali
8) Masinis Remisse
9) Masinis Kendaraan
Kepala Bagian Instalasi mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas kelancaran fungsi stasiunstasiun
secara optimal terutama saat musim giling.
2) Menyusun daftar kebutuhan semua barang perlengkapan,
bahan dan alat lengkap dengan spesifikasi teknisnya serta
melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap
penggunaannya.
3) Merencanakan investasi, rehabilitasi dan eksploitasi beserta
perhitungan ekonomi tekniknya.
4) Melakukan koordinasi pemeliharaan terhadap peralatan atau
mesinmesin sehingga dapat digunakan secara optimal dan
ekonomis.
5) Bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja
para karyawan dan menciptakan suasana kerja yang tenang
dan kerjasama yang baik dengan karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 37
d. Kepala Bagian Pengolahan
Kepala pengolahan yang membawahi Kepala Bagian
Pengolahan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
1) Bertanggung jawab atas seluruh proses pengolahan tebu
menjadi gula.
2) Merumuskan kebijakan dan memberikan bimbingan teknis
dalam bidang pabrikasi termasuk pemecahan
masalahmasalah yang timbul.
3) Menyusun daftar kebutuhan semua perlengkapan, bahan,
saran prasarana lengkap dengan spesifikasi teknis.
4) Menetapkan standard produksi, metode dan rendemen yang
wajar, optimal dan ekonomis.
e. Kepala Bagian A.K.U (Administrasi, Keuangan dan Umum)
Kepala A.K.U yang membawahi :
1) Keuangan
2) Pembukuan
3) Hubungan Antar Kerja (H.A.K) dan Umum
4) Gudang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
Kepala Bagian A.K.U mempunyai tugas dan tanggung
jawab sebagi berikut :
1) Mengatur dan melakukan pengawasan terhadap keuangan
PG yang meliputi penerimaan, penyimpanan, dan
pengeluaran atau penggunaan dana secara efektif dan
efisien.
2) Menyelenggarakan pembukuan dan perhitungan rugi laba.
3) Mengkoordinir dan melakukan pengawasan terhadap tenaga
kerja secara keseluruhan baik kuantitas maupun kualitas.
4) Menyelenggarakan administrasi, dokumentasi dan tanggung
jawab atas kelancaran suratmenyurat serta menyimpan
dokumen – dokumen dan surat – surat yang bersifat rahasia.
5) Melakukan pembinaan, bimbingan teknis dan memberikan
penilaian kepada karyawan bagian A.K.U.
4. Aspek Personalia
a. Di PG. Tasikmadu Karanganyar terdiri dari tiga golongan
karyawan yaitu karyawan tetap, karyawan kampanye, dan
karyawan PKWT (Perjanjian kerja Waktu Tertentu).
1) Karyawan Tetap
Karyawan tetap adalah karyawan yang bekerja
sesuai dengan jam kerja perusahaan baik pada musim giling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
maupun diluar musim giling.Perekrutan karyawan tetap
langsung dilakukan oleh pihak PTP Nusantara IX, melalui
seleksi penerimaan pegawai dan dinyatakan sebagai
pegawai tetap dari PG. Tasikmadu Karanganyar dan
menerima gaji setiap bulannya.
2) Karyawan Kampanye
Karyawan kampanya adalah para pekerja yang
melakukan pekerjaannya hanya pada saat pabrik melakukan
proses produksi dalam hal ini adalah pada saat musim giling.
Ketika pada waktu giling dimulai para pekerja yang tahun
lalu sudah bekerja dipanggil untuk melekukan tes kesehatan
dan setelah lolos tes kesehatan para pekerja
menandatangani kintrak kerja.Karyawan mempunyai hak
yang sama seperti karyawan tetap dan kontrak kerja akan
berakhir ketika masa giling juga berakhir.
3) Karyawan PKWT
Karyawan PKWT hampir sama dengan karyawan
kampanye, namun hal yang membedakannya adalah pada
hakhak yang diterimanya yaitu :
a) Jika karyawan kampanye, ketika masa giling berakhir
maka setiap pegawai mendapatkan pesangon tetapi
karyawan PKWT tidak mendapatkan pesangon.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
b) Ketika kaeryawan kampanye telah pension maka setiap
karyawan mendapatkan hak jaminan di hari tua berupa
hak jamsostek tetapi karyawan PKWT tidak
mendapatkan jamsosotek.
Untuk semua karyawan memiliki batas kerja atau
pension pada umur 55 tahun, terkecuali pada karyawan
kampanye dan karyawan PKWT. Jika kedua golongan ini tidak
memenuhi atau lulus dalam seleksi penerimaan karyawan lagi
meskipun tahun sebelumnya bisa bekerja di PG. Tasikmadu
Karanganyar dinyatakan tidak lolos dan tidak dapat bekerja di
PG. Tasikmadu Karanganyar.
Di PG. Tasikmadu Karanganyar untuk merekrut calon
karyawan baru dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, dengan
cara intern dan ekstern. Cara intern adalah merekrut calon
karyawan baru dimana pihak PG. Tasikmadu Karanganyar
mengusulkan atau merekomendasikan dari karyawan harian
lepas tetap untuk dijadikan sebagai karyawan tetap dan
kemudian usulan tersebut disampaikan kepada pihak direksi
untuk mendapatkan persetujuan diterima atau tidaknya usukan
tersebut. Cara ekstern adalah merekrut calon karyawan baru
dimana pihak PG. Tasikmadu Karanganyar melakukan seleksi
penerimaan calon karyawan untuk seluruh pelamar dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 41
pelamar sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh pihak
PG. Tasikmadu Karanganyar.
b. Pengaturan Jam Kerja
Pengaturan jam kerja di PG. Tasikmadu Karanganyar
dibagi dalam dua bagian, yaitu :
1) Pengaturan jam kerja karyawan diluar masa giling
Senin sampai Kamis dan Sabtu : pukul 07.00–14.00
Istirahat : pukul 11.30–12.00
Jumat : pukul 07.00–11.30
2) Pengaturan jam kerja di dalam masa giling
Shift I : pukul 07.00–15.00
Shift II : pukul 15.00–23.00
Shift III : pukul 23.00–07.00
c. Penggajian Karyawan
Sistem penggajian karyawan tetap didasarkan pada
golongan seperti yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama
antara PTPN IX (Persero) dengan SP BUN Nusantara IX,
sedangkan untuk karyawan musiman didasarkan pada
pengaturan hubungan dan syaratsyarat kerja dalam Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
PG. Tasikmadu Karanganyar penggajiannya dengan
sistem gaji bulanan yaitu Karyawan tetap pemberian gaji pada
tanggal 25, karyawan kampanye pemberian gajinya pada
tanggal 27, dan karyawan harian lepas pemberian gajinya pada
tanggal 5 bulan berikutnya.
d. Kesejahteraan Karyawan
1) Perusahaan menanggung perawatan kesehatan seluruh
karyawan, istri dan anak melalui poliklinik perusahaan dan
dokter perusahaan.
2) Seluruh karyawan diikutsertakan dalam program
JAMSOSTEK.
3) Seluruh karyawan tetap diikutsertakan dalam Program Dana
Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)
4) Seluruh karyawan kampanye diikutsertakan dalam program
asuransi pensiun JIWASRAYA.
5) Perusahaan menyediakan perumahan yang layak untuk
tempat tinggal karyawan beserta keluarganya.
6) Perusahaan memberikan bantuan kepada karyawan yang
meninggal dunia yang akan diberikan kepada ahli warisnya.
7) Perusahaan memberikan tunjangan pemondokan kepada
anak karyawan yang kuliah di luar kota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
e. Keselamatan Kerja
Untuk menunjang dan mewujudkan program kerja yang
ditetapkan, serta untuk memperlancar proses produksi maka
perusahaan memberikan saran keselamatan kerja diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Memperbaiki keselamatan tenaga kerja dan lingkungan
perusahaan.
2) Meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja, sehingga
dapat meningkatkan taraf hidup pekerja dan meningkatkan
pendapatan bagi perusahaan.
3) Melindungi tenaga kerja dan masyarakat sekitar dari hal - hal
yang tidak diinginkan.
4) Memperbaiki lingkungan kerja, sarana kerja dan ketrampilan
kerja dalam menggunakan alatalat dan mesin.
Keselamatan kerja harus dilaksanakan oleh
perusahaan, karena dapat menekan dan bahkan dapat
mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
5. Aspek Produksi
a. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk membuat gula
adalah tebu. Tebu yang di giling di PG. Tasikmadu Karanganyar
sebagian adalah tebu milik petani non kredit dan tebu milik
petani yang penggarapannya dibiayai oleh program Kredit
Ketahanan Pangan (KKP) yang dirancang oleh pemerintah.
KKP adalah kredit kepada petani dengan bunga yang disubsidi
oleh pemerintah yang disalurkan melalui bank yang telah
ditentukan. Kredit tersebut dipergunakan untuk membeli segala
kebutuhan, misalnya pembelian bibit, biaya garap, pupuk, dan
biaya tebang dan angkut. Dana KKP digunakan untuk biaya
penggarapan kebun tebu dengan ketentuan tebu yang
dihasilkan harus digilingkan kepada Pabrik Gula yang
menyalurkan kredit dana. Pengembalian kredit dipotong dari
hasil gula mereka sesuai dengan ketentuan bagi hasil.
b. Bahan Pembantu
Selain bahan baku yang berupa tebu untuk
menghasilkan gula, dalam pembuatan gula juga dibutuhkan
beberapa bahan pembantu, yaitu :
1) Kapur tohor
2) Belerang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 45
3) Floculant
4) Tri sodium phosphat
c. Proses Produksi
Proses produksi di PG. Tasikmadu Karanganyar pada
dasarnya adalah mengambil sukrosa dari nira tebu menjadi
kristal gula yang memenuhi syarat pasar. Dalam pembuatan
gula dimulai dari stasiun pemerahan, yaitu untuk memerah atau
memeras nira dari batang tebu sebanyak-banyaknya dan
dengan kerusakan atau kehilangan gula sekecil-kecilnya.
Kemudian proses dilanjutkan ke stasiun pemurnian, yaitu untuk
menghilangkan bukan gula dari dalam nira sebanyak-
banyaknya. Proses berikutnya adalah ke stasiun penguapan,
tujuannya untuk menguapkan air yang terkandung dalam nira
dan dalam waktu yang sesingkat mungkin dan dengan
pemakaian kalori sehemat mungkin. Dari stasiun penguapan
dilanjutkan ke stasiun kristalisasi, yaitu menguapkan air dalam
nira sampai menjadi kristal sukrosa yang memenuhi syarat
permintaan pasar. Tahap berikutnya adalah ke stasiun putaran,
tujuannya untuk memisahkan kristal gula dengan larutan yang
melapisinya dengan gaya sentrifugal. Tahap yang paling akhir
adalah di stasiun penyelesaian, yaitu mengemas gula SHS
(Superior High Sugar) hasil dari pengeringan dan pemisahan
antara gula Kristal normal, halus, dan kasar. Kristal gula normal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
dikemas dalam sak, sedangkan kristal gula kasar dilebur
kembali untuk bahan masakan utama.
d. Penyimpanan dan Pengeluaran Gula Hasil Produksi
Penyimpanan gula hasil produksi dikemas dalam
karung atau zak dengan masing-masing berat karung netto 50
kg. Setiap pagi petugas gudang mencatat laporan dari bagian
pengolahan mengenai gula hasil proses produksi, kemudian
mencocokkan dengan kondisi fisik yang ada di stanfloor
kemudian diangkut ke gudang menggunakan lori yang ditarik
sapi untuk disimpan dan dicatat pada agenda harian produksi
gula. Setiap periode (15 harian) dibuat laporan hasil pasti
produksi gula.
Pengeluaran gula hasil produksi harus menggunakan
Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) atau delivery order
DO. Untuk gula bagian PG. Tasikmadu Karanganyar
menggunakan SPPB yang dikeluarkan oleh Direksi dan untuk
gula bagian petani menggunakan SPPB yang dikeluarkan oleh
Assosiasi Petani Tebu untuk kemudian diserahkan kepada
pihak ketiga pemenang tender lelang gula. Laporan tersebut
dibuat secara harian untuk mengetahui jumlah gula yang telah
dikeluarkan berdasarkan SPPB atau DO yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 47
6. Aspek Pemasaran
a. Produk
PG. Tasikmadu Karanganyar merupakan suatu unit
produksi dari PTPN IX (Persero), yang melakukan kegiatan
proses produksi mengolah tebu menjadi gula. Proses produksi
gula menghasilkan produk sampingan yang berupa tetes,
ampas, blotong, dan limbah. Gula yang dihasilkan oleh PG
Tasikmadu Karanganyar digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat seharihari, seperti pemanis minuman, makanan dan
bumbu masak. Tetes digunakan untuk pembuat alkohol dan
bahan untuk pembuat bumbu masak seperti moto atau mecin
dan kecap. Ampas digunakan untuk bahan bakar produksi,
bahan untuk membuat kertas dan sebagai media jamur merang.
Blotong digunakanuntuk media penimbunan. Limbah digunakan
untuk pupuk, minyak pelumas dan bahan bakar produksi. Dalam
memasarkan gula dan tetes dengan sistem lelang, sedangkan
produk sampingan lainnya masih digunakan keperluan PG
Tasikmadu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
b. Harga
Penetapan harga langsung oleh Kantor Direksi. Melalui
sistem lelang. Direksi menetapkan harga terendah dan
kemudian para peserta lelang menawar dengan harga yang
lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan oleh Direksi. Dalam
penetapan harga dipengaruhi oleh kualitas gula. PG Tasikmadu
Karanganyar tidak turut campur masalah penetapan harga, PG
Tasikamadu Karanganyar hanya melaksanakan perintah dari
Direksi.
c. Promosi
PG Tasikmadu Karanganyar selama ini tidak
melakukan promosi, PG Tasikmadu Karanganyar hanya
memproduksi gula dengan kualitas yang baik dan hasilnya
dilaporkan kepada Kantor Direksi. Penjualan gula semuanya
diatur oleh Direksi secara langsung melalui system lelang
dengan menggunakan media massa dan surat langsung ke
peserta lelang.
d. Distribusi
Distribusi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh
pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirim serta
menyampaikan barang yang dipasarkan itu kapada konsumen.
Dalam menentukan saluran distribusi yang digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
sebaiknya perusahaan harus berhatihati dan selektif , karena
dengan menggunakan saluran distribusi yang tepat dan efektif
dapat menunjang keberhasilan perusahaan di dalam mencapai
tujuan yaitu meningkatkan penjualan yang tinggi.
Semua transaksi penjualan gula dilakukan di Kantor
Direksi yang berada di Jln. Ronggowarsito No. 164 Surakarta.
Awalnya PG hanya melaporkan hasil produksi gula ke Direksi,
kemudian diadakan pelelangan. Tetapi sebelumnya Direksi
mengundang dahulu semua peserta lelang dari wilayah Jateng
melalui media massa dan mengirimkan surat langsung ke
peserta lelang. Pelaksanaan lelang sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. Di dalam pelelangan Direksi menentapkan
harga terendah dan para pelelang menawar dengan harga yang
paling tinggi.Pemenang lelang adalah peserta yang berani
menawar harga paling tinggi diantara para pelelang lainnya.
Pemenang lelang mengambil gula dari PG Tasikmadu
Karanganyar dengan menggunakan Surat Perintah
Pengeluaran Barang (SPPB).
Distributor pemenang lelang melayani penjualan dalam
jumlah besar kepada para pedagang besar seperi grosir,
pengumpul, tengkulak dan pengusaha. Pedagang besar
melayani pengecer seperti kios-kios, toko kecil dan ritel lainnya.
Setelah pengecer baru ke konsumen akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja adalah suatu praktek kerja nyata sebagai
persyaratan menyusun tugas akhir yang merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program studi D3
Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Pelaksanaan magang kerja dimaksudkan untuk memberian
kesempatan kepada mahasiswa dalam pengamatan dilapangan
terhadap materi – materi yang didapat selama masa kuliah.
Dengan adanya magang mahasiswa diharapkan dapat
memperoleh media untuk mendapatkan pengalaman sejak dini
untuk melatih kemampuan atau keterampilan yang nantinya banyak
digunakan dibidang usaha industri.
Pada waktu pelaksanaan magang kerja mahasiswa selain
menerapkan ilmu yang didapat pada waktu berada di bangku
perkuliahan, juga melakukan penelitian untuk mendapatkan data
yang diperlukan untuk menyusun tugas akhir. Data yang diperoleh
akan diolah dan kemudian akan dicari solusi atau penyelesaiannya.
2. Tujuan Magang Kerja
Pelaksanaan program magang kerja bagi mahasiswa
Program Studi D3 Manajemen Industri Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret dilaksanakan untuk mencapai tujuan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
a. Mencoba untuk belajar menerapkan ilmu dari bangku
perkuliahan dengan realita yang ada di lapangan.
b. Untuk lebih mengenal dan mengetahui lokasi kerja praktik
secara umum dalam hal ini Semar Mas Garment milik PT Batik
Semar Surakarta.
c. Agar mahasiswa mengetahui permasalahan–permasalahan
yang dihadapi oleh perusahaan industri dan juga cara
pemecahannya.
d. Agar mengenal dan merasakan sendiri situasi dan kondisi kerja
sebenarnya
3. Kegiatan Magang Kerja
Magang kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa baik secara kelompok maupun individu yang terjun
langsung di dunia kerja. Proses pelaksanaan dan waktu magang
kerja:
1. Tempat dan waktu pelaksanaan magang kerja
Magang kerja dilaksamakan di PG. Tasikmadu
Karanganyar yang tepatnya di Desa Ngijo, Kecamatan
Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
Peneliti melakukan penelitian di perusahaan tersebut
dengan ditempatkan di bagian A.K.U (tepatnya bagian gudang)
dan bagian SDM selama satu bulan yang dimulai pada tanggal
7 Februari Sampai dengan tanggal 7 Maret 2011.
2. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama magang kerja
a. Minggu pertama : Pengenalan pada staf Karyawan PG.
Tasikmadu Karanganyar dan pengenalan lokasi dan
Tempat-tempat yang ada di PG. Tasikmadu Karanganyar
dan dilanjutkan dengan pemberian dokumen sejarah
perusahaan dan struktur organisasi.
b. Minggu kedua : Peneliti di tempatkan di bagian SDM dan
diberikan penjelasan mengenai struktur organisasi dan cara
kerja di bagian SDM
c. Minggu ketiga : Peneliti ditempatkan di bagian gudang
magasin dan gudang hasil produkasi untuk mengetahui
tahap-tahap proses pergudangan dan administrasi
operasional gudang yang dilakukan oleh PG. Tasikmadu
Karanganyar.
d. Minggu keempat : Peneliti ditempatkan di bagian
administrasi untuk pencarian datadata untuk kelengkapan
menyelesaikan tugas akhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
C. Pembahasan Masalah
1. Tugas dan fungsi Gudang PG. Tasikmadu Karanganyar
a. Pelaksanaan tugas gudang PG. Tasikmadu
Gudang PG. Tasikmadu Karanganyar dibagi menjadi
tiga bagian kepengurusan gudang dengan satu kepala mandor
dimasing-masing gudang. Gudang tersebut diantaranya :
1). Gudang Magasin (gudang material, pupuk, bahan bakar,
gudang oli, ampas)
2). Gudang Hasil Produksi (gudang gula, tengki tetes)
3). Gudang Gula Catu (gudang hasil produksi gula untuk
karyawan)
Tugas gudang seluruhnya dilakukan oleh pengurus dan
pegawai yang ada pada setiap gudang yang berkoordinator
dengan setiap lininya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
Struktur keorganisasian gudang hasil produksi sebagai
berikut :
Gambar 3. 2
Strutur Organisasi Gudang Hasil Produksi
Sumber : bagian gudang hasil PG. Tasikmadu Karanganyar
Pelaksanaan tugas yang dilakukan personil gudang
pada bagian gudang hasil produksi PG. Tasikmadu
Karanganyar :
1) Kepala gudang PG. Tasikmadu Karanganyar
Merupakan bagian dibawah A.K.U (Administratur,
Keuangan dan Umum) dari PG. Tasikmadu Karanganyar.
Koordinasi tenaga panggul
Kepala mandor gudang hasil produksi
Kepala gudang PG. Tasikmadu Karanganyar
Mandor Pengeluaran barang
Mandor penimbunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
Kepala gudang bertanggung jawab atas segala hal sesuatu
yang berada di gudang.
2) Kepala mandor gudang hasil produksi
Kepala mandor disini adalah pegawai gudang yang
berwewenang memberi pengesahan pada surat SPPB
(Surat Perintah Pengeluaran Barang) maupun DO (Delivery
Order) yang dikeluarkan dari kantor direksi maupun APTRI
yaitu pengeluaran baik untuk petani. Surat SPPB maupun
DO tersebut berupa Bon pengeluaran Gula / Tees maupun
Surat Angkutan Gula Pasir atu Tetes yang dibawa oleh para
sopir pengambil hasil produksi berupa gula maupun tetes.
3) Koordinator tenaga panggul
Koordinator tenaga panggul disini merupakan
pegawai yang membantu kepala mandor dalam pengesahan
surat SPPB atau DO dan mencatat setiap banyak barang
jadi yang telah disimpan digudang hasil produksi, karena
setiap barang yang masuk gudang telah dikenakan biaya
bongkar dan muat dan biaya sewa gudang.
Setiap barang jadi produksi baik gula dan tetes
terlebih dahulu disimpan dalam gudang hasil maupun tetes,
dengan demikian barang jadi tersebut baru bisa
dokumentasikan dan dikeluarkan kepada petani maupun
lelang yang dilakukan APTRI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
4) Mandor penimbunan
Mandor penimbunan adalah pegawai yang
melakukan stok opname. Stock opname bertujuan
membandingkan kodisi persediaan barang hasil produksi
dengan keadaan nyata. Dalam pengertian untuk mengetahui
persediaan dan melakukan pengawasan terhadap
persediaan barang hasil produksi PG. Tasikmadu
Karanganyar. Maka mandor juga yang nantinya melakukan
koordinasi untuk melakukan penimbunan hasil produksi milik
PG. Tasikmadu Karanganyar sendiri.
5) Mandor pengeluaran barang
Mandor pengeluaran barang merupakan pegawai
yang mencatat setiap barang yang masuk dan keluar dari
gudang mengecek dan mengawasi setiap pengeluaran
barang hasil jadi saat pengambil barang jadi hasil produksi
PG. Tasikmadu Karanganyar oleh truk atau armada lainnya.
Mandor pengeluaran barang juga merupakan pegawai yang
melakukan monitoring gudang yang dalam pekerjaannya
ditemani pekerja security atau satpam.
Pada gudang hasil produksi PG. Tasikmadu
Karanganyar juga memiliki ketentuan melaksanakan pokok-
pokok tugas seksi gudang yang telah ditetapakan direksi PTPN
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
1) Melaksanakan perkembangan organisasi dalam bidangnya
sesuai dengan garis kebijaksanaan Administratur cq. Kepala
AKU sehingga dapat dicapai koordinasi untuk kemajuaan
dan perkembangan usaha perusahaan.
2) Melaksanaakan rencana kerja, rincian kerja dan pedoman
pelaksanaan kerja dalam bidangnya menyarah kepada
tercapainya sasaran perusahaan secara efektif dan efisien.
3) Memberikan pengarahan atau bimbingan dan pengawasan
atas terlaksananya prosedur, kebijaksanaan, rencana kerja
dalam bidangnya serta memberikan pertanggung-jawaban
bila terjadi penyimpangan – penyimpangan.
4) Merencanakan tata ruang atau tata letak barang-barang jadi
dan memberikan label pada setiap jenis barang demi
kelancaran dan ketertiban penerimaan dan pengeluaran
barang.
5) Menangani penerimaan barang hasil produksi, meliputi :
a) Melaksanakan permintaan barang baik atas SP Direksi ,
SP Lokal maupun pembelian tunai dengan menilai atau
meneliti kebenaran kualitas dan kuantitasnya sesuai SP
tersebut atau ketentuan lainnya, serta mendukung kerja
sama dengan bagian teknis yang bersangkutan untuk
diminta pertimbangannya dalam hal kualitas atau
spesifikasi teknis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
b) Membuat berita acara penerimaan barang (BPB) atas
barang – barang telah sesuai dengan SP menurut
ketentuan dan prosedur yang berlaku.
6) Melakukan aktifitas penyimpanan barang hasil produksi:
a) Melakukan penyimpanan - penyimpanan barang hasil
jadi dengan usaha menekan seminimal mungkin resiko
yang dihadapi seperti penyusutan jumlah, kemerosotan
kualitas dan kemungkinan adanya kehilangan dan
kebakaran dan sebagainya.
b) Mencatat dengan seksama semua barang di gudang dan
mutasinya terhadap barang – barang tertentu yang telah
tersedia, dan untuk segera melapor apabila persediaan
telah menipis.
7) Melakukan pengeluaran barang – barang sesuai dengan
jenis dan jumlah yang ada pada bon gudang yang telah di
fiat oleh pejabat - pejabat yang berwenang sesuai ketentuan
yang berlaku.
8) Menangani secara khusus hal – hal yang berhubungan
dengan ketertiban inventory, yakni antara lain:
a) Menjaga agar semua barang – barang gudang yang
menjadi tanggung-jawabnya berada dalam daerah
gudang (gudang gula, tengki tetes dan lain – lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
b) Barang – barang berharga hendaknya dapat diusahakan
dalam ruangan yang dapat dikunci.
c) Secara periodik melakukan pencocokan keadaan barang
menurut kartu gudang.
d) Melakukan administrasi dengan tertib dan teratur semua
barang bekas atau barang – barang tak terpakai (non
moving materials)
9) Membantu dalam melaksanakan stock opname barang oleh
petugas – petugas yang berwenang atau ditunjuk sesuai
kebijakan Direksi cq. Administratur.
10) Mengkoordinir, menimbang dan menentukan tugas jabatan
bagi karyawannya serta memberikan penilaian guna bahan
pertimbangan kepegawaian bagi Administrator cq. Kepala
AKU.
11) Memberikan laporan secara periodik atau tahunan
(managerial report) dan atau loporan – laporan lain sesuai
kebijaksanaan Administrutur cq. Kepala AKU.
12) Melaksanakan tugas lain atau diluar bidangnya atas perintah
Kepala AKU dan memberikan laporan insidentil
berhubungan dengan tugas-tugas yang diberikan tersebut
mengikuti perkembangan-perkembangan sistem
pergudangan yang ditetapkan oleh Direksi maupun
Pembinaan Administrasi dan perkembangan-perkembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
ilmiah dalam bidang pergudangan atau penyimpanan barang
atau inventory serta kemungkinan penerapannya demi
ketertiban dan kelancaran tugas – tugas pergudangan.
Dari penjabaran dari keseluruhan ketentuan tugas
pokok gudang yang telah ditentukan oleh PG. Tasikamadu
Karanganyar maka dapat disimpulkan bahwa tugas gudang
hasil produksi adalah penyimpanan gula hasil produksi,
pengeluaran gula hasil produksi dan pelaksana dalam
melakukan administrasi operasional gudang hasil produsi, baik
secara material dan fisik.
b. Peranan fungsi gudang pada PG. Tasikmadu Karanganyar
Gudang hasil produksi PG. Tasikmadu Karanganyar
merupakan gudang barang jadi. Gudang ini berfungsi untuk
menampung hasil produksi (output) dari pabrik. Jenis gudang ini
adalah gudang barang dagangan umum untuk barang hasil
pabrik (general merchandise warehouses for manufactured
goods).
Gudang di lingkungan PG. Tasikmadu Karanganyar
dalam berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara dari
(keluar masuknya) barang-barang hasil produksi PG.
Tasikmadu Karanganyar berupa gula dalam karung zak dan air
tetes. Diantaranya adalah gudang gula produksi (Gudang A, C,
D, E, F) Gudang gula PG. Tasikmadu Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 61
menggunakan sistem penataan stafle 6 x 4 zak dalam
melakukan penyimpanan gula dengan tinggi maksimal 40 zak.
Untuk hasil air tetes disimpan di gudang tetes (Tangki 1, 2, 3, 4)
2. Administrasi Operasional Gudang PG. Tasikmadu
Karanganyar
Proses administrasi pada PG. Tasikmadu Karanganyar
telah ditetapkan menurut ketentuan yang telah dibuat oleh kantor
Direksi PTPN Pabrik Gula seluruh pulau jawa. Proses administrasi
operasional gudang hasil produksi pada PG. Tasikmadu
Karanganyar telah dikenakan pada kegitan-kegitan atau proses
penyimpanan, pengeluaran dan stock opname. Menurut
keterangan didapat keterangan sebagai berikut :
a. Proses Penyimpanan Barang
Pada saat masa giling, proses penyimpanan gula
dilakukan setiap hari pada pagi hari. Petugas gudang akan
melakukan pencatatan gula hasil produksi atas dasar berita
acara penyerahan produksi dari bagian pengolahan yang
dinamakan dengan advise gula dan akan ditanda tangani oleh
Kepala AKU dan Administratur. Proses stock opname gula
dilakukan satu kali setiap minggu. Petugas gudang akan
melakukan pencatatan gula hasil produksi atas dasar Berita
Acara Penyerahan Produksi (BAPP) dari bagian pengolahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 62
yang telah ditanda tangani oleh Kepala Pengolahan dan Kepala
AKU.
Proses perhitungan tetes dilakukan dengan cara
mengukur atau menghitung volume tangki tetes yang ada,
Penghitungan Stock opname tetes juga dilakukan selama satu
kali dalam satu minggu selama masa giling, sedangkan di luar
masa giling dilakukan satu kali setiap akhir bulan.
Setelah dilakukan stock opname dibuat laporan berita
acara Stock opname tetes yang ditandatangani oleh Staf
Gudang, Staf TU Hasil, Staf Pengolahan dan diketahui oleh
Kepala Bagian pengolahan, Kepala Bagian AKU dan
Administratur.
b. Proses Pengeluaran Barang Hasil Produsi Gula dan Tetes
Untuk pengeluaran hasil produksi PG. Tasikmadu
Karanganyar, yaitu gula dan tetes, dilakukan berdasarkan Surat
Perintah Pengeluran Barang (SPPB) maupun Delivery Order
(DO) yang diterbitkaan oleh Kantor Direksi PTPN yang telah
dicek oleh bagian TU hasil terlebih dahulu kemudian diparaf
oleh kepala gudang kemudian baru diserahkan ke bagian
gudang gula untuk selanjutnya bisa mengeluarkan gula atau
tetes. Surat Perintah Pengeluran Barang (SPPB) ini disertai
dengan Bukti Penyerahan Tetes atau Gula yang ditanda tangani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
oleh petugas timbang, pengemudi dan kepala gudang serta
kepala bagian AKU yang mana didasarkan pada kuanta
pengambilan dan batas waktu pengambilannya. Surat Perintah
Pengeluaran Barang (SPPB) tersebut berwujud formulir yang
bernama Bon Pengeluaran Gula /Tetes. Kemudian setelah
selesai disusunlah berita acara penyerahan tetes berdasarkan
bukti yang ada sebagai arsip dan pertanggung jawaban ke
direksi. Bukti penyerahan tetes ini dibuat rangkap 4 (empat)
yang mana nantinya ditujukan ke transportir, pembeli, bagian
gudang dan bagian TU Hasil.
Berikut adalah proses administrasi pengeluaran barang
hasil produksi melalui gudang:
1) Pengeluaran Gula
Agar terlaksananya sistem adrninistrasi yang tertib
dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan
terhadap sistem pengambilan gula dari tempat gudang gula,
maka berdasar Surat Edaran Nomor PTPN IX
0/SE/314/2010.SL menetapkan hal-hal sebagai berikut:
a) Pada prinsipnya pelayanan pengeluaran gula diambilkan
dari gudang gula dengan sistem FIFO (First In First Out)
b) Tidak dibenarkan pelayanan atau pengambilan langsung
dari stanfloor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
c) Tidak dibenarkan truk pihak ke III atau pengambil atau
penyalur, masuk ke stanfloor
d) Bilamana karena situasi dan kondisi terpaksa
pengambilan dilakukan dari stanfloor, harus ada
pengawasan yang ekstra yang dilakukan oleh bagian
AKU dan Pengolahan.
e) Atas pengambilan langsung dari stanfloor tersebut,
apabila terjadi sesuatu akan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Kepala AKU bersama Kepala Pengolahan.
Gula PTR, merupakan gula milik pihak ke III maka
biaya muat dan angkut dari gudang Pabrik Gula ke atas alat
angkut menjadi beban pembeli yang besarnya didasarkan
atas persetujuan dari APTRI, Gudang, Investor dan Pabrik
Gula.
Batas waktu pengambilan gula berdasarkan kuanta
pembelian terhitung sejak tanggal penerbitaaan SPPB / DO
sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 65
Tabel 3.1 Batas Waktu Pengambilan Gula Berdasarkan Kuantal
Pembelian
kuanta – Ton Batas Waktu
s.d 500 12 hari kerja
501 s.d 1.000 24 hari kerja
1,001 s.d 2,000 36 hari kerja
2,001 s.d 5.000 48 hari kerja
> 5,000 60 hari kerja
Sumber: bagian gudang pada PG. Tasikmadu Karanganyar
Tetapi dalam keadaan tertentu dapat diberikan juga
perpanjangan batas waklu pengambilan gula. Misalnya
sedang adanya libur panjang resmi atau keadaan dimana
pasar sedang jenuh sehingga perpanjangan waktu ini pun
juga diharapkan dapat memancing pasar agar bisa berjalan
lebih baik. Hal yang sama berlaku begi gula PG Tasikmadu
Karanganyar, pengeluaran dilakukan berdasarkan Surat
Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) atau Delivery Order
(DO) yang dikeluarkan oleh Kantor Direksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 66
2) Pengeluaran Tetes
Hal yang sama juga berlaku untuk tetes PTR, Surat
Perintah Pengeluran Barang (SPPB) ini disertai dengan
Bukti Penyerahan Tetes yang ditanda tangani oleh petugas
timbang, pengemudi dan Staf Gudang serta Kepala Bagian
AKU yang mana didasarkan pada kuanta pengambilan dan
batas waktu pengambilannya. Kemudian setelah selesai
disusunlah berita acara penyerahan tetes berdasarkan bukti
yang ada sebagai arsip dan pertanggung jawaban ke direksi.
Bukti penyerahan tetes ini dibuat rangkap 4 (empat) yang
mana nantinya ditujukan ke Transportir, Pembeli, Bagian
Gudang dan Bagian TU Hasil. Apabila realisasi pengambilan
kuanta penyerahan tetes kurang atau melebihi ketentuan
kuota yang tercantum di Surat Perintah Pengeluaran Barang
(SPPB) rnaka akan diadakan perhitungan kembali
sebagaimana mestinya. Dimana untuk Tetes PG
perhitungan kembali kelebihan ataupun kekuranganya
dilakukan oleh Kantor Direksi PTP Nusantara IX, Persero
sedangkan untuk tetes PTR akan dilakukan perhitungan
pada akhir masa giling melalui APTRI. Asosiasi Petani Tebu
Indonesia (APTRI) merupakan pelaksana pelelangan produk
hasil jadi dari pabrik gula, baik gula maupun tetes.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 67
Pengambilan tetes yang telah melewati batas waktu
yang ditentukan akan dikenakan biaya administrasi tangki
tetes sebesar Rp. 2O/ku/minggu. Batas waktu pengambilan
tetes dihitung dari tanggal penerbitan SPPB atau DO dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 3.1 Batas Waktu Pengambilan Tetes Berdasarkan Kuantal
Pembelian
Kuanta – Ton Batas Waktu
s.d. 500 7 hari keria
501 s.d. 750 10 hari keria
> 1,000 15 hari keria
Sumber: bagian gudang pada PG. Tasikmadu Karanganyar
3) Pengeluaran Gula Catu
Gula catu merupakan gula yang diperuntukan bagi
karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Pengeluaran
gula catu didasarkan oleh permohonan masing-masing
pabrik Gula kepada Kantor Direksi, selanjutnya Kantor
Direksi akan mengeluarkan Surat Perintah Pengeluaran
Gula untuk kalangan sendiri atau Delivery Order (DO) yang
didalamnya terdiri dari:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
a) Jenis Gula
b) Kuanta, baik dengan angka maupun huruf
c) Dasar perhitungan gula
d) Keterangan
e) Tanda tangan peminta, dalam hal ini Administratur Pabrik
Gula
f) Disetujui dan ditanda tangan oleh Direktur Pemasaran
dan Renbang PTPN IX
Setelah disetujui, TU Hasil akan melakukan
administrasi pengeluaran gula dengan mengeluarkan PB 36.
Pengambilan gula dikeluarkan berdasarkan bon pengeluaran
barang.
PG. Tasikmadu Karanganyar telah mengusahakan
membantu para petani tebu untuk membiayai kegiatan
pertanian tebu dengan bekerja sama dengan KKP. Bagi petani
yang dibiayai KKP “Kredit Ketahanan Pangan” yang dirancang
oleh pemerintah. KKP adalah kredit kepada petani dengan
bunga yang disubsidi oleh pemerintah yang disalurkan melalui
bank yang telah ditentukan. Dana tersebut digunakan petani
untuk biaya garap, pupuk dan biaya penebangan tebu atau
panen. Maka petani wajib mengembalikan pinjaman atau
piutang kepada pihak KKP. Maka untuk pengambilan produk
jadi hasil produksi di atur sedemikaan rupa untuk tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 69
merugikan pihak satu dengan yang lainnya. Pembagian hasil
produksi tebu yang dilakuakan oleh oleh PG. Tasikmadu
Karanganyar dilakukan menurut rendemen yang dilakukan oleh
kantor direksi. Hasil rendemen bisa saja berbeda dari tahun
sebelumnya. Pembagian hasil produksi untuk tahun ini adalah
33% untuk Pabrik gula dan 66% untuk petani. Petani bisa
mengambil dau kali yaitu 90% dan 10%. Untuk pengambilan
hasil 90% diatur oleh APTRI dan yang 10% bisa langsung
diambil oleh petani.
Sedangkan sebelum barang dikeluarkan untuk
pelelangan dilakukan perhitungan terlebih dahulu pada akhir
masa giling melalui APTRI. Asosiasi Petani Tebu Indonesia
(APTRI) merupakan pelaksana pelelangan produk hasil jadi dari
pabrik gula, baik gula maupun tetes.
Untuk menambah keamanan akan barang yang akan
didistribusikan keluar dari gudang hasil produksi tepatnya
gudang gula PG. Tasikmadu Karanganyar, setiap kendaraan
yang dipakai untuk pengambil barang akan terlebih dahulu
dihadang para petugas keamanan atau satpam untuk dilakukan
pengecekan surat dengan ketepatan jumlah barang yang
dibawa keluar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 70
c. Proses Stock Opname
Proses stock opname yang berhubungan dengan hasil
produksi di gudang ada 3 (tiga) yaitu :
1) Stock opname Gula dan Tetes
Berdasarkan dari Surat Direksi No. PTPN
IX.0/SE/085/2008 tanggal 9 Mei 2008 dan diberlakukannya
pembuatan Laporan stok opname (BA STO) yang bertujuan
menghindari terjadinya selisih antara administrasi dengan
fisik yang ada, yaitu:
a) Pada waktu Luar Masa Giling (LMG) dilaksanakan setiap
1(satu) bulan sekali pada akhir bulan.
b) Pada waktu Dalarn Masa Giling (DMG) dilaksanakan
1(satu) minggu sekali.
Secara khusus untuk persediaan gula harus pula
dinyatakan lokasi tempat timbunannya, sedangkan untuk
tetes diperlukan pengambilan sample dari masing - masing
tangki tetes. Selain itu diperlukan juga data lain seperti ruang
kosong dan tingkat buih tetes. Setelah diambil sample, tetes
akan dirinci per tengki timbunan dan disertai data analisa
seperti keterangan brix (tingkat kepekatan kadar gula), berat
jenis, kuanta dan perkiraan batas aman keluberan tangki
tetes. Setelah dilakukan stock opname maka akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 71
dibukukan ke dalam Laporan Harian Gula dan Tetes pada
hari yang bersangkutan.
Berita Acara Stock opname dikirim ke Kantor Direksi
untuk bagian pemasaran & pengadaan dan bagian
pembiayaan serta telah dapat diterima selambat-lambatnya
2 (dua) hari setelah tanggal laporan.
2) Stock opname Akhir Giling
Pada setiap akhir giling, akan dilakukan
penghitungan stock opname yang akan dilakukan oleh tim
yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Tujuan
dari dilakukan stock opname ini adalah membandingkan
persediaan yang ada pada kartu gudang dengan persediaan
riil, baik itu barang persediaan bahan atau barang, barang in
courant, dan persediaan hasil baik gula dan tetes. Tugas
dari Tirn Stock opname adalah sebagai berikut:
a) Melaksanakan Stock opname Persediaan Bahan atau
Barang Perlengkapan Barang In Courant dan Persediaan
Hasil meliputi Gula, Tetes dan Gula Sisa.
b) Melaporkan hasil Stock opname tersebut kepada
Administratur.
c) Mengirimkan hasil Stock opname kepada Kapala bagian
Pembiayaan Kantor Direksi, Kapala bagian Pemasaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
dan Pengadaan Kantor Direksi dan Kepala Biro SPI
Kantor Direksi.
3) Stock opname Akhir Tahun
Pada setiap akhir tahun dilakuakan stock opname
akhir tahun tetapi untuk stock opname akhir tahun hanya
melakukan srock terhadap barang hasil produksi seperti gula
dan tetes.
Melihat dari pendokumentasian akan administrasi
operasional gudang yang telah dijabarkan diatas. Didapat
kesimpulan bahwa seluruh operasi kegiatan kerja yang terjadi di
gudang hasil produksi PG. Tasikmadu Karanganyar telah
dikenakan administrasi mulai dari barang jadi hasil produksi masuk
ke gudang hasil produksi sampai pengeluaran dari gudang hasil
produksi. Hal demikian dilakukan untuk melakukan mendapatkan
ketepatan, pengendalian persedian dan keamanan barang jadi
produksi dari PG. Tasikmadu Karanganyar yang berupa gula dan
tetes. Pendokumentasian yang terimplementasikan dengan baik
dan penuh perhatian juga pengawasan dari setiap birokrasi yang
berhubungan dengan formolir pengesahan surat administrasi
tersebut akan membawa efektivitas dan efisiensi administrasi
operasional gudang terlaksana secara maksimal. Namun dalam
pelaksanaanya administrasi operasional gudang masih terlihat
bahwa proses berlangsung memakan waktu, seperti pada saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 73
pengeluaran barang para pengemudi harus menunggu pengesahan
dari karena birokrasi atau petugas yang mengesahkan surat SPPB
atau DO tersebut tidak berada dalam satu wilyah kantor. Hal
demikian memungkinkan adanya cela adanya pihak calo
mencarikan pengesahan.
Gambar 3.3
Kartu Gudang Sumber : bagian gudang PG. Tasikmadu Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 74
Gambar 3.4 Surat Jalan
Sumber : bagian gudang PG. Tasikmadu Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 75
Gambar 3.5
Bon Pengeluaran Gula Sumber : Petugas A.K.U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 76
Gambar 3.6 Bon Pengeluaran Tetes Sumber : Petugas A.K.U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 77
Gambar 3.7 ADPIS Gula
Sumber : bagian gudang hasil produksi PG. Tasikmadu Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 78
Gambar 3.8 Laporan Harian Persediaan Gula
Sumber : Petugas A.K.U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 79
Gambar 3.9 Laporan Harian Persediaan Tetes
Sumber : Petugas A.K.U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 80
3. Peralatan Penanganan Bahan atau material handling
equipment pada gudang hasil produksi berhubungan dengan
bahan dan tata letak di PG. Tasikmadu Karanganyar
a. Proses penanganan bahan atau material handling di PG.
Tasikmadu Karanganyar sebagai berikut :
1) Gula yang sudah dipacking dari stanfloor , siap untuk
dinaikkan diatas kereta pengangkut dilakukan oleh kuli
panggul
2) Jika kereta pengangkut sudah penuh ,maka kereta akan
ditarik oleh sapi menuju gudang distribusi
3) Setelah gula sampai di gudang distribusi,gula diturunkan dari
kereta oleh kuli panggul
4) Lantai dalam gudang hasil produksi tepatnya gudang gula
dialasi dengan tumpukan dari pasir,bambu,anyaman bambu,
agar gula tahan lama (tidak ninis)
5) Proses penataan gula menggunakan alat konveyor untuk
memudahkan penataan dibagian yang lebih tinggi
6) Proses pendistribusian gula menggunakan truck
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 81
Peralatan teknologi penanganan bahan yang digunakan
dalam gudang adalah:
1. Kereta pengangkut gula yang ditarik oleh sapi
Berupa sapi yang digunakan untuk menarik beban rel-
rel besi diatas lintasannya atau lori yang diatas masing-masing
rel berisikan gula yang telah dipacking dalam sak. Pemilihan
alat ini secara analisis memang dirasakan bisa menghemat
pembiayaan dalam operasionalnya. Kereta sapi ini dipilih
karena dalam penggunaan penanganan bahan yaitu dalam
membawa zak gula tidak menyebabkan kerusakan dalam
operasionalnya. Karena logika yang diambil, sapi hewan yang
bertenaga besar namun bergerak cukup pelan hal ini tidak
menimbulkan banyak gunjangan. Dalam setiap membawa
barang jadi yaitu gula ke gudang hasil produksi selalu dilakukan
pengawalan oleh petugas dari bagian pengolahan.
2. Teknologi peralatan penanganan bahan yang digunakan
dinamakan Konyevor
Konveyor (peralatan pemindah), yaitu peralatan yang
ditujukan untuk memindahkan muatan curah (banyak partikel,
homogen) maupun muatan satuan secara berkelanjutan sesuai
perintah operator. Peralatan penangnan bahan digunakan untuk
penyimpanan dan pembongkaran produk jadi yaitu untuk
gudang hasil produksi PG. Tasikmadu Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 82
Konveyor ini membawa produk jadi (finish product)
untuk ditata sesuai arahan tata letak yang dibuat gudang untuk
memaksimalkan kapasitas gudang. Peralatan pemindah yang
digunakan pada PG. Tasikmadu Karanganyar menurut
gerakannya adalah gerak lurus (vertical (naik-turun)) dan
horisontal (mendatar). Teknologi peralatan penanganan bahan
ini sangat membantu tenaga gudang (kuli gudang) dalam
menata tumbukan gula keatas alat itu. Jadi gudang hasil
produksi PG. Tasikmadu Karanganyar mencoba
mengkombinasikan antara teknologi peralatan penanganan
bahan dengan manual handling atau tenaga panggul guna
mencapai efektif dan efisiensi dalam gudang.
Di dalam pengamatan atau survai langsung dan
wawancara di lingkungan PG. Tasikmadu Karanganyar yang
dilakukan selama magang. Mendapatkan banyak informasi
langsung dari mandor pengeluaran barang jadi gudang. Penulis
mendapat informasi yaitu pada gudang memiliki tenaga kuli
sebanyak 50 orang ( diluar masa giling) dan dalam pekerjaannya
semua murni menggunakan tenaga manusia. Hanya saja dibantu
dengan menggunakan teknologi peralatan penanganan bahan
untuk penataan dalam gudang hasil produksi gula. Teknologi
peralatan penanganan yang menjadi asesoris dalam gudang hasil
produksi ini disebut konyevor. Alat tersebut untuk menaikkan zak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 83
karung gula keatas atau menurunkannya. Tidak jauh fungsi dan
tugas gudang saat masa giling hanya saja berbeda pada jumlah
tenaga lebih banyak. Dalam tugasnya kegitan pada masa giling
lebih banyak seperti penyimpanan, penimbunan, dan pengeluaran.
Namun gudang hasil produksi dalam hal mengoperasikan
fungsinya sebagai tempat penyimpanan tetap berlangsung meski
dalam masa giling maupun diluar masa giling. Kegiatan diluar masa
giling yaitu penyimpanan untuk barang hasil produksi dari proses
stok opname atau persediaan masih ada dan sisa gula dan tetes
petani yang belum diambil.
Menurut mandor pengeluaran barang tersebut gudang
hasil produksi yang memiliki sebanyak lima bangunan yang terdiri
dari gudang A, C, D, E, F hanya memiliki dua alat yang dirasakan
tepat guna dan tempat tersebut yaitu konveyor, akan tetapi satu
dari dua alat tersebut mengalami kerusakan. Melalui pengamatan
tersebut maka peneliti menyarankan melakukan pengadaan lagi
untuk konveyor karena membuat keuntungan mekanis. Konveyor
merupakan alat yang tepat karena tidak menyebabkan terjadinya
broken handling atau kerusakan barang jadi yaitu gula dalam zak.
Dalam penanganan bahannya peralatan otomatis berupa konyevor
dan manual handling berupa tenaga panggul mampu
terkombinasikan sehingga dapat menghemat biaya dalam
penyimpanan bahan. Selain itu dalam hal memaksimalkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 84
kapasitas gudang karena alat ini membantu dalam penataan pada
saat proses penyimpanan atau bongkar, alat ini bisa membantu
meringankan beban tenaga panggul dalam menata keatas. Melihat
kegunaan fasilitas peralatan alat tersebut maka dapat diambil
kesimpulan bahwa konveyor ini sangat dibutuhkan untuk
membantu pencapaian afektifitas dan efisiensi gudang hasil
produksi milik PG. Tasikmadu Karanganyar.
Gambar 3.10 Peralatan Penanganan Bahan
Sumber : hasil peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 85
b. Tata letak
Rincian mengenai tata letak suatu fasilitas baru bergantung
pada seleksi akhir dari peralatan pemrosesan yang digunakan yang
spesifik. Sehingga tata letak suatu fasilitas yang sudah ada dapat
dimodifikasi sementara peralatan penanganan bahan dan teknologi
pemrosesan dapat ditingkatkan. Hal tersebut dapat dijadikan
rumusan singkat bagi pengambil keputusan dalam memilih atau
mengseleksi peralatan penanganan bahan atua teknologi proses
tanpa masuk kedalam rincian teknis yang luas.
Gudang hasil produksi PG. Tasikmadu Karanganyar sudah
tepat penempatannya berada didekat tempat bagian pemrosesan
gula. Keberadaan gudang juga mudah diakses oleh truk atau
armada pengangkut gula yang lain dan pengawasannya mudah.
Pemilihan konveyor untuk membantu pekerjaan digudang
dirasakan tepat, karena peralatan yang dipakai adalah jenis
konveyor sabuk (dengan paket satuan) yang dapat dipindah
tempatkankan atau fleksibel. Ini merupakan konveyor jenis incline
conveyors dengan fasilitas lengkap dengan motor, peredam, rem,
mendukung, dan bagian pengumpan bawah horizontal, mempunyai
roda bawah. Alat ini digerakan oleh sumber tenaga listrik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 86
Melihat tata letak dan teknologi peralatan penanganan
bahan yang membantu pekerja tersebut. Maka penulis mencoba
menekankan kembali akan modifikasi yang mungkin bisa dilakukan
di dalam gudang hasil produksi tepatnya gudang gula PG.
Tasikmadu Karanganyar. Penulis ingin memberi pandangan bahwa
perlunya dibuatkan tempat khusus untuk akses keluar masuk
konveyor mengingat bahwa alas gudang gula tidak datar karena
terbuat dari tumpukan pasir,bambu,anyaman bamboo. Pemberian
sedikit jarak antara tumpukan zak gula satu dengan yang lain dan
peberian gambar layout sederhana yang bisa membantu dalam
metode pengambilan hasil produksi secara FIFO. Untuk mencegah
terjadinya hal tidak diinginkan gudang seperti kebakaran gudang
seharusnya juga mengediakan gudang alat safety pemadam
kebakaran.
Untuk lebih jelasnya kita lihat denah lokasi gudang hasil
produksi milik PG. Tasikmadu Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 87
Gambar 3.11 Denah lokasi gudang gula PG. Tasikmadu Karanganyar Sumber : bagian gudang PG. Tasikmadu Karanganyar
Gudang gula PG. Tasikmadu Karanganyar memiliki Kapastas:
a) Kapasitas gudang A = 30.300 ku
b) Kapasitas gudang C = 44.400 ku (rusak)
c) Kapasitas gudang C = 44.400 ku
d) Kapasitas gudang D = 54.100 ku
e) Kapasitas gudang E = 54.100 ku
f) Kapasitas gudang F = 86. 200 ku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 88
Gambar 3.12 Denah lokasi tengki tetes PG. Tasikmadu Karanganyar Sumber bagian gudang PG. Tasikmadu Karanganyar
Untuk gudang tetes (Tangki 1, 2, 3, 4) memiliki kapasitas:
a) Kapasitas tangki 1 = 15.315 ku
b) Kapasitas tangki 2 = 15315 ku
c) Kapasitas tangki 3 = 15315 ku
d) Kapasitas tangki 4 = 22.055 ku
Perhitungan tengki dengan menggunakan rumus volume tabung
yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 89
V tabung =
: phy: atau 3,I4
r : jari -jari (jari tangki tetes)
t: tinggi tabung (tinggi tangki tetes)
Dalam hal ini tinggi tetes diukur dari selang level tetes
masing - masing tangki Apabila dikalikan dengan berat jenis
tetes (ton/m3) maka akan diperoleh kuanta tetes.
4. Keterkaitan antara Administrasi Operasional Gudang Hasil
Produksi PG. Tasikmadu Karanganyar dan Alat Penanganan
Bahan pada gudang hasil produksi dengan Efektivitas dan
Efisiensi Gudang
Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan magang
kerja, telah dijumpai beberapa kegiatan kerja di gudang mengenai
pendokumentasian informasi kegiatan yang dilakukan antar unit
kerja yang berhubungan dalam gudang. Selain itu, petugas bagian
gudang juga seringkali melakukan secara rutin administrasi dalam
gudang untuk melakukan pengelolaan barang jadi berhubungan
dengan ketepatan data, mempermudah pengawasan dalam
menjamin keamanan dari kehilangan. Hal ini menyebabkan saling
terkoordinirnya unit-unit kerja yang berkaitan, sehingga mampu
saling mengontrol. Karena pendokumentasian informasi di gudang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 90
telah diketahui dan diparaf oleh beberapa pejabat yang berwenang
di perusahaan, sehingga dengan administrasi operasional gudang
semua sarana pengawasan dan alat manajemen dalam mengelola
persediaan guna menunjang kelancaran proses lainnya yang
berkaitan. Maka dapat disimpulkan bahwa PG. Tasikmadu
Karanganyar sudah mampu melakukan sistem administrasi
operasional gudang yang telah dibuat dan disepakati oleh kantor
direksi. Sehingga diharapkan mampu melakukan sumbang saran
dalam pertemuan direksi yang membahas tentang pencapai
efektifitas dan efisiensi untuk PG. Tasikmadu Karanganyar sendiri
maupun untuk pabrik gula ditempat lainya.
Keadaan diatas dibantu dengan peralatan penanganan
bahan yang tepat yang telah dimiliki perusahaan untuk menunjang
kinerja dibagian gudang yang merupakan aset penting bagi
perusahaan dan tata letak keberadaan gudang yang ada pada
perusahaan. Peralatan penanganan bahan bukan alat yang dalam
pengadaannya harus memerlukan pembiayaan dana investasi dan
sumber pembiayaan dalam pengadaannya dan operasionalnya.
Namun, peralatan penanganan sebagai sumber inventasi yang
dimiliki PG. Tasikmadu Karanganyar untuk kegiatan pergudangan
berlangsung secara berkelanjutan baik saat masa giling maupun
diluar masa giling. Fasilitas peralatan ini juga dapat mengurangi
jumlah biaya untuk pemakaian dan pembiayaan upah tenaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 91
panggung yang dirasakan kurang begitu maksimal dengan jumlah
pekerja yang terlalu banyak. Jadi pada gudang hasil produksi PG.
Tasikmadu Karanganyar keberadaan gudang dan peralatan
penanganan barang jadi hasil produksi mengupayakan terjadinya
kombinasi antara penggunaan teknologi peralatan penaganan
bahan otomatis dengan manual handling berupa tenaga panggul
mempu untuk menghemat waktu dan biaya dalam proses bongkar
atau penyimpanan dan muat barang keluar dan memaksimalkan
kapasitas gudang hasil produksi yang dimiliki. Sehingga dapat
menciptakan tercapainya efektifitas dan efisiensi dalam gudang
hasil produksi khususnya gudang gula. Maka disimpulkan peralatan
penanganan bahan konveyor dengan pertimbangan perencanaan
peralatan penanganan bahan pada gudang dengan tipe tata letak
pada produk yang sudah ditetapakan dirasa masih kurang dan
perlu ditambahkan.
Kondisi seperti ini menjadi bahan untuk melakukan kajian
agar dapat menemukan solusi dari permasalahan ini. Meskipun
perusahaan telah melakukan administrasi operasional gudang pada
semua lini yang terkait mulai dari penerimaan bahan sampai
dengan pengeluaran bahan dari dalam gudang sudah cukup efisien
dan efektif. Namun masih harus ditingkatkan akan beberapa unsur
yang penting dalam pencapaian efektifitas dan efisiensi gudang
barang jadi atau disini gudang hasil produksi milik PG. Tasikmadu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 92
Karanganyar. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam
pencapaian efektifitas dan efisiensi gudang yaitu ketepatan, waktu,
keamanan dan memaksimalkan kapasitas gudang yang merupakan
tujuan dari efektifitas dan efisiensi gudang.
Secara umum, hal yang ini menyebabkan saling terkait
antara operasional pengawasan bahan dalam gudang dengan alat
operasional penanganan bahan gudang. Sehingga terlihat jelas
bahwa administrasi dan hal diluar administrasi saling keterkaitan
mengangkut pada pengelolaan barang jadi pada gudang hasil
produksi PG. Tasikmadu Karanganyar.
Solusi untuk masalah ini adalah perusahaan hendaknya
melakukan mampu melaksanakan administrasi operasional gudang
dengan ketentuan yang telah ditetapkan direksi PTPN, juga
mengupayakan mempersingkat pelayanan kepada barang keluar
mengenai waktu untuk mengusahakan pelayanan terpusat di kantor
bagian gudang guna mempermudah pengawasan administrasi,
sehingga bagian gudang perlu menambah pegawai atau
memberikan penambahan tugas kepada pegawai yang sudah ada
sebagai kurir untuk mencarikan dan memperoleh pengesahan surat
untuk pihak yang sah dalam pengambilan hasil barang jadi untuk
didistribusikan. Dan dalam penambahan peralatan penanganan
bahan gudang untuk membantu memudahkan pera tenaga gudang
dalam penanganan barang jadi untuk perlu diadakan penambahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 93
Dengan demikian upaya melakukan pencapaian efektifitas dan
efisiensi gudang dapat tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 94
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada Bab III,
maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tugas dari gudang milik PG. Tasikmadu sudah cukup terlaksana
dengan baik oleh para pegawai di gudang yaitu mulai dari
penerimaan, penyimpanan, penanganan, hingga sampai pada
pengeluaran. Para personil gudang yaitu dari kepala gudang dan
kepala mandor dan pegawai lainnya juga mampu berkoordinasi
dengan baik kepada setiap bagian diluar gudang mulai dari bagian
produksi sampai pemasaran.
Gudang hasil produksi milik PG. Tasikmadu Karanganyar
dalam keberadaannya berfungsi sebagai tempat singgah
sementara (movement) untuk produk barang jadi yang berupa gula
dan tetes. Dan juga merupakan gudang jenis gudang barang
dagangan umum untuk barang hasil pabrik (general merchandise
warehouses for manufactured goods).
2. Semua aktivitas operasional dalam gudang bahan pada gudang
hasil produksi milik PG. Tasikmadu telah mampu melaksanakan
administrasi terhadap semua aktivitas yang dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 95
Dokumentasi terhadap aktivitas operasional gudang sebagian
besar sudah terstandar menurut ketetapan dengan format surat-
surat formulir yang terkomputerisasi yang diperoleh dari ketetapan
direksi PTPN.
3. Peralatan Penanganan Bahan atau material handling equipment
pada gudang sudah tepat dalam pertimbangkan memilih teknologi
peralatan penaganan bahan dengan memperhatikan karakteristik,
tingkat aliran, dan tipe tata letak. Pemilihan alat yang telah tepat itu
adalah konveyor. Alat tersebut menjadi sangat membantu para
tenaga panggung dalam penataan bahan hasil produksi yaitu gula
dan mengurangi biaya dan meningkatkan kemampuan lini gudang
hasil produksi PG. Tasikmadu Karanganyar yaitu gudang gula.
Teknologi peralatan penanganan bahan ini mampu mengupayakan
dalam memaksimalkan penggunaan kapasitas gudang tentunya
dengan kombinasi dengan manual handling berupa tenaga panggul
yang dimiliki PG. Tasikmadu Karanganyar.
Peralatan penanganan bahan dan pengaturan tata letak
pabrik dengan tata letak gudang sudah saling serasi satu sama
lain. Melihat keberadaan geografis bangunan gudang hasil produksi
milik pabrik PG. Tasikmadu Karanganyar yang sudah dekat dengan
tempat bagian pengolahan. Dan kondisi bangunan yang memadai
dan cukup luas. Meskipun ada satu gudang hasil produksi gula
yang rusak, tapi pihak pabrik sedang melakukan perbaikan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 96
saat ini dan terjadwal akan selesai sebelum masa giling tiba. Hal ini
menerangkan bahwa pengadaan peralatan penanganan bahan
bukan merupakan beban biaya yang besar mengingat
kegunaannya yang membantu dalam mencapai efektifitas dan
efisiensi gudang.
4. Kedua hal yang saling keterkaitan antara administrasi operasional
gudang yang terstandar dan peralatan penanganan bahan yang
bertujuan untuk melaksanakan pengelolaan gudang hasil produksi
PG. Tasikmadu Karanganyar. Pengelolaan tersebut diharapkan
mampu berjalan efektif dan efisien dengan mampu tercapainya
pengawasan persediaan barang jadi tepat jumlah, pengurangan
biaya dan waktu dalam gudang hasil produksi PG. Tasikmadu
Karanganyar dari biaya simpan yaitu bongkar dan muat, dapat
meningkatkan keamanan barang dan memaksimalkan kapasitas
gudang. Sehingga diharapkan pencapaian efektivitas dan efisiensi
gudang dapat tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 97
B. Saran
Saran yang disampaikan peneliti kepada perusahaan untuk
perbaikan di masa yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Pabrik berusaha mempertahankan kinerja pegawai yang telah
melakasanakan semua aktivitas pendokumentasian operasional
secara terstandar dan konsisten sesui ketetapan direksi. Sehingga
nantinya pegawai dituntut untuk mampu turut serta dalam inovasi
melakukan sumbang saran bagi pencapaian efektifitas dan efisiensi
dalam pergudangan di PG. Tasikmadu Karanganyar.
2. Gudang Hasil Produksi milik PG. Tasikmadu Karanganyar dalam
meningkatkan pelayanan administrasi pengeluaran barang kepada
pihak yang berwenang mengambil barang dilakukan secara
terpusat di kantor kepala mandor gudang hasil yang
keberadaannya dekat dengan gudang hasil produksi. Dengan cara
demikian pihak yang berwenang mengambil barang hasil produksi
atau sopir bisa langsung dilayani petugas gudang ketika
menyerahkan surat atau DO yang dibawa. Sehingga gudang harus
menambah pegawai kurir atau memberikan penambahan tugas
kepada pegawai gudang yang lain, supaya mengurus surat pihak
berwenang mengambil barang untuk memperoleh pengesehan oleh
petugas A.K.U dan birokrasi yang berwenang sebagai pengesah
surat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 98
3. Perusahaan perlu mempertimbangkan penambahan peralatan
penanganan bahan yang telah dibahas dalam pembahasan diatas,
yaitu penambahan konveyor. Untuk kondisi bangunan gudang gula
Memungkinkan melakukan modifikasi dengan memperhatikan
kondisi dalam gudang hasil produksi tepatnya disinigudang gula.
Modifikasi tersebut dengan pembuatan permanen tempat konveyor,
memberi jarak dalam penataan gula dan member gambaran layout
sederhana untuk memudahkan pengeluaran barang dengan
metode FIFO, hal ini tidak akan mengurangi pemakaian kapasitas
gudang. Dan memperalati gudang dengan safety tool atau alat
keamanan berupa pemadam kebakaran.