cokorda gede alit semarajaya
TRANSCRIPT
Nomor : 069/Pan. FKPTPI/IX/2018 Banda Aceh, 2 September 2018 Hal : Letter of Acceptance (LoA) Lampiran : -- Yth. Bapak/Ibu/ Saudara/Saudari Cokorda Gede Alit Semarajaya di Tempat Dengan hormat, Kami ucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu, yang telah mendaftarkan abstrak untuk dipresentasikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Indonesia (FKPTPI ) 2018 dengan tema”Pertanian Dalam Akselerasi Inovasi dan Teknologi untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Berbasis Sumberdaya dan Kearifan Lokal” , pada tanggal 2- 3 Oktober 2018 di Hermes Palace Banda Aceh. Hasil review oleh Dewan Editor dan Peer Reviewer terhadap abstrak tersebut adalah: Judul : Lanskap Kuliner Sebagai Suatu Ide Untuk Mempertahankan Kekayaan Sumber Daya Hayati (Studi kasus Serombotan Klungkung). Penulis : Cokorda Gede Alit Semarajaya, Naniek Kohdrata, dan Lury Sevita Yusiana Hasil Evaluasi : Diterima dan dinyatakan lulus untuk presentasi ORAL Untuk selanjutnya kami persilahkan Saudara untuk mengumpulkan /meng-upload makalah lengkap (full paper) sesuai dengan template yang telah disediakan di link:http://fkptpi.unsyiah.ac.id/index.php/bentuk-kegiatan/seminar-dan-diskusi. Batas akhir pengumpulan makalah lengkap (full paper) pada tanggal 10 September 2018 melalui email:[email protected] dan batas akhir pembayaran pada tanggal 14 September 2018. Jika Bapak/Ibu ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi kami melalui email [email protected] dan no. kontak Dewi Anggra Sari ,Telp/SMS/WhatsApp 08126917262 atau Susi Sari Dewi (085371922904). Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya dalam Semloknas FKPTPI 2018 kami ucapkan terima kasih.
1
LANSKAP KULINER SEBAGAI SUATU IDE UNTUK MEMPERTAHANKAN KEKAYAAN SUMBER DAYA HAYATI
(STUDI KASUS SEROMBOTAN KLUNGKUNG)
CULINARY LANDSCAPE AS AN IDEA TO MAINTAIN THE BIOLOGICAL RESOURCES (CASE STUDY KLUNGKUNG SEROMBOTAN CULINARY)
1 Cokorda Gede Alit Semarajaya*, 1Naniek Kohdrata, dan 1Lury Sevita Yusiana
1 Program Studi Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian, Unud
* E-mail: [email protected]
ABSTRAK
Globalisasi berdampak terhadap membanjirnya menu-menu barat yang secara perlahan mampu mengubah lanskap pertanian itu sendiri, karena untuk memperoleh bahan bakunya cenderung mengubah pola produksi pertanian. Penurunan keanekaragaman hayati pada suatu lokasi dapat dikenali melalui perubahan pola makan masyarakatnya. Hal yang paling mendasar dari pemilihan makanan adalah lingkungan seseorang atau pengalamannya dengan makanan. Kuliner nusantara dapat dimaknai sebagai sarana belajar tentang keberagaman sumber daya hayati dari suatu lokasi. Apabila suatu kuliner dapat bertahan di lokasi dimaksud dan tingkat penerimaan masyarakatnya semakin meluas sebagai akibat perkembangan teknologi informasi, maka penguatan kuliner akan sekaligus memperkuat upaya konservasi. Serombotan Klungkung merupakan salah satu bentuk kuliner tradisional Bali yang bahannya terdiri dari sayuran daun, sayuran buah, kacang-kacangan, dan berbagai produk pertanian untuk bumbu. Konsep lanskap kuliner ditawarkan sebagai suatu ide untuk mempertahankan kekayaan sumber daya hayati.
Kata kunci: konservasi, nusantara, kuliner tradisional Bali, keanekaragaman hayati, serombotan.
ABSTRACT
One of globalization effect to human life is the invasion of western menus to people culinary culture. The choice of food has implication to agriculture landscape changing. The demand on produce has tendency to change the agriculture production pattern. A biodiversity decrease in a certain area can be identified from people dietary habit change. Food choices has it based on one’s environment or his experience with the food. Indonesian culinary, that across the archipelago, can serve as a tool to learn about biodiversity resources in an area. If a culinary culture can survive in a place and people acceptance grows bigger, it means a support to the culinary culture as well as strengthening biodiversity conservation effort. Klungkung serombotan is one of Balinese traditional culinary that made from various kind of vegetables. It uses many type of vegetables, such as bean, leaf, fruits, and many other ingredients for its condiment. The concept of culinary landscape offers an idea to sustain the richness of biodiversity.
Key words: conservation, Indonesian archipelago, Balinese traditional culinary, biodiversity, serombotan.
1. PENDAHULUAN
Bessire (1998) menyatakan bahwa kuliner adalah warisan budaya. Kuliner tradisional atau makanan lokal merupakan salah satu identitas suatu kelompok masyarakat yang sangat mudah untuk ditemukan dan mudah untuk dikenali. Setiap wilayah di Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang menjadi ciri khas atau identitas daerah tersebut. Penyebutan
nama beberapa kuliner daerah Indonesia, menjadi istimewa karena sering disandingkan dengan makanan-makanan internasional seperti pasta, pizza, steak, dan hamburger.
Sarwono (2014) menyatakan, hal yang paling mendasar dari pemilihan makanan adalah lingkugan seseorang atau pengalamannya dengan makanan, dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Lintas Budaya”. Untuk dapat memahami suatu
2
perubahan yang terjadi ditengah masyarakat adalah dengan memperhatikan kehidupan kesehariannya. Apabila arus globalisasi yang berdampak terhadap membanjirnya menu-menu barat tidak dicermati, maka secara perlahan akan mampu mengubah lanskap pertanian itu sendiri, karena untuk memperoleh bahan bakunya cenderung mengubah pola produksi pertanian.
Kuliner nusantara dapat dimaknai sebagai sarana belajar tentang keberagaman sumber daya hayati dari suatu lokasi. Apabila suatu kuliner dapat bertahan di lokasi dimaksud dan tingkat penerimaan masyarakatnya semakin meluas sebagai akibat perkembangan teknologi informasi, maka penguatan kuliner akan sekaligus memperkuat upaya konservasi. Melalui studi kasus tentang Serombotan Klungkung ditawarkan konsep lanskap kuliner sebagai suatu ide untuk mempertahankan kekayaan sumber daya hayati.
2. MATERIAL DAN METODE
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan objeknya adalah serombotan Klungkung sebagai studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapang dan wawancara dengan penjual dan pembeli.
Observasi penjual serombotan dilakukan malai dari pasar senggol (pasar malam) kota Klungkung yang buka mulai sekitar pukul 15.00 sampai dengan sekitar pukul 23.00. Selanjutnya bergerak ke pasar senggol kota Gianyar yang berjarak kurang lebih 12 km dari kota Klungkung.Kota Denpasar menjadi lokasi observasi yang terakhir, berjarak kurang lebih 30 km dari kota Klungkung.
Wawancara dilakukan dengan tiga orang penjual serombotan di pasar senggol Klungkung, dua orang di pasar senggol kota Gianyar, dan satu orang di pasar senggol kota Denpasar.
Data yang terkumpul selanjutnya ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Kuliner Serombotan
Berdasarkan hasil observasi di pasar senggol (pasar malam) di kota Klungkung, kota Gianyar, dan kota Denpasar, ternyata kata serombotan (beraneka ragam) sebagai salah satu bentuk/sebutan/nama kuliner kabupaten klungkunng ternyata wujud nyatanya ditemukan, seperti tersaji pada Gambar 1.
Gambar 1. Bahan baku serombotan
beserta bumbunya
Bahan baku serombotan yang ditemukan di tiga pasar senggol saat dilakukan observasi ternyata berbeda (Tabel 1).
Tabel 1. Bahan serombotan
NO
Pasar Senggol Kota Klungkung Gianyar Denpasar
1. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
2, 3, 5, 7, 10, 11
2, 3, 5, 6, 7, 11
Keterangan: 1. Bayem (bayam) = Amaranthus sp) 2. Kangkung (kangkung) = Ipomea aquatika 3. Buah kacang (k.panjang) = Phaseolus vulgaris 4. Kelongkang (kecipir) = Psophocarpus
tetragonolobus 5. Utik-utik kacang ijo (kecambah k. Hijau) = Vigna
radiata 6. Kecai (kecambah k. Hijau yang baru tumbuh) =
Vigna radiata 7. Paye (pare) = Momordica charantia 8. Tuwung cerik (terung bulat yang kecil) = Thai
Round Green Eggplant, Solanum melongena 9. Undis (kacang hitam) = Cajanus cajan 10. Kacang tanah (k. Tanah)= Arachnis hypogea 11. Kacang krisik (k. Merah) = Phaseolus vulgaris
Serombotan merupakan salah satu bentuk kuliner tradisional yang keberadaannya sangat dikenal. Begitu membicarakan tentang kuliner tradisional yang ada di Bali, serombotan Klungkung
3
pasti menjadi salah satunya. Karena rasanya sangat enak, unik, dan segar karena bahan bakunya sangat beragam berupa sayuran daun, sayuran buah, serta kacang-kacangan. Penyiapan bahan serombotan ada yang direbus, digoreng, ditambus (dipanggang) untuk sambel nyuh (bumbu parutan kelapa), sambel koples (bumbu cabai), serta bahan yang masih tetap dalam kondisi mentah seperti tuwung cerik (terung kecil yang bulat) dan kecai (kecambah kacang hijau yang baru tumbuh). Berdasarkan hasil wawancara dengan Made Rauh (penjual serombotan di pasar senggol Klungkung), apabila ada komponen/unsur/bahan penyusunnya dikurangi, kekompakan rasanya menjadi lain atau kurang enak.
Penyiapan bahan serombotan yang cukup merepotkan adalah merebus undis, terutama pada saat tidak musimnya, karena bahan baku yang tersedia berupa undis kering. Untuk merebusnya dibutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar tiga jam. Waktu rebus dapat dipercepat melalui upaya perendaman sehari sebelum direbus, waktunya berkisar 1-1,5 jam. Lebih jauh Made Rauh bercerita, apabila belum ditemukan undis yang masih muda, maka dapat digunakan rebusan biji buncis. Cerita itu juga didukung oleh Kadek Sriani (penjual serombotan generasi ke tiga) yang berasal dari Nusa Penida Kabupaten Klungkung.
Perjalanan observasi serombotan dari pasar senggol kota Klungkung sebagai tempat kelahirannya, menuju pasar senggol kota Gianyar dan berakhir di kota Denpasar (Gambar 2)
Gambar 2. Tiga lokasi obsevasi Keterangan: A=Klungkung, B=Gianyar, C=Denpasar
Dari ke tiga lokasi pasar senggol yang
diobservasi, ternyata ditemukan ada pengurangan bahan baku yang digunakan (Tabel 1). Pengurangan ini diinformasikan oleh penjual karena beberapa orang kurang menyukai kecai yang rasanya aneh dan paye yang mempunyai rasa pahit. Beberapa pembeli juga kurang menyukai kacang yang digoreng dengan berbagai alasan. Setelah peneliti tanyakan hal yang sama kepada beberapa pembeli, ternyata jawabannya tidak jauh berbeda.
Ida Ayu Surayin (2007) mengatakan bahwa serombotan merupakan kuliner asli Klungkung. Secara khusus ia juga menekankan bahwa komponen serombotan dapat terdiri berbagai jenis sayur-sayuran, kacang-kacangan, terung bulat kecil yang mentah, dan juga kecambah pendek dari kacang hijau yang mentah. Data Tabel 1 menunjukkan bahwa komposisi variasi sayuran dan kacang di serombotan yang dijual di Klungkung memiliki variasi jenis dua kali lebih banyak dari dua kabupaten lain, Gianyar dan Denpasar. Hal ini menegaskan bahwa memang kuliner srombotan memang berasal dari Klungkung. Sementara pada saat kuliner
A
B
C
4
serombotan masuk ke wilayah lain, maka terjadi penyesuaian isi. Jenis pilihan sayur ternyata banyak dipengaruhi oleh alasan preferensi terhadap bahan sayuran yang dipakai. Hal ini tampaknya dipengaruhi oleh kebiasaan atau budaya kuliner dari daerah Denpasar maupun Gianyar.
3.2. Lanksap sebagai Sumber Pangan
Jackson (1980) menyatakan lanskap sebagai sebentuk lahan yang di atasnya terjadi interaksi antara manusia dengan lingkungan dalam jangka panjang dan akan terus mengalami perubahan dengan berjalannya waktu perubahan. Lanskap sebagai bentang alam menurut Arifin (2012) merupakan keseluruhan fisik, ekologis, dan geografis suatu lahan yang mengintegrasikan semua pola dan proses alam dan manusia. Lebih lanjut dinyatakan bahwa lanskap meliputi sumber daya hayati maupun sumber daya nonhayati. Kalau berangkat dari pendapat Arifin tersebut, maka lanskap itu tidak pernah terpisahkan dari interaksi proses alam berserta hukumnya dengan segala aktivitas manusia untuk memenuhi hidup dan kehidupannya.
Berdasarkan pemahaman lanskap seperti tersebut di atas, upaya normatif untuk menjadikan lingkungan berproses dan berfungsi secara berkelanjutan sudah sangat sempurna. Mengingat UUD 1945, telah menggariskan bahwa: air, udara, bumi, dan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Selanjutnya, untuk lebih menjaga keseimbangan pembangunan turunlah Undang-undang tentang Tata Ruang (nomor 26/2007), yang menekankan pada potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia. Menjadi sangat sinambung dengan Nehen (2017), bahwa merancang kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan seyogyanya berdampak sangat rendah dengan sumber biaya yang minimal. Apapun alasannya setiap manusia selalu membutuhkan pangan dengan jenis bahan pangan dan pengolahan yang beragam tergantung linkungan fisik, sosial, budaya
dan agama (Hardinsyah, 2007). Menurut Indrawan, dkk (2012), Biologi konservasi merupakan suatu sintesa berbagai disiplin ilmu untuk mencegah hilangnya sejumlah sumber daya alam hayati akibat degradasi keanekaragaman hayati.
Argumentasi etika merupakan alasan yang sahih untuk melindungi keanekaraman hayati. Argumentasi ini timbul dari tatanan nilai berbagai agama, filosofi, dan budaya sehingga dapat dimengerti oleh kebanyakan anggota masyarakat. Argumentasi etika untuk melestarikan keanegaraman hayati pada berbagai kuliner tradional nusantara, dapat menyentuh naluri dan sisi baik masyarakat. Disamping menumbuhkan keberanian untuk menghargai alam, kehidupan, keunikan, membangkitkan rasa keindahan, serta kepercayaan pada ciptaan dan kebesaran Tuhan.
Argumen estetika ada baiknya juga dipergunakan di era globalisasi, kemajuan informasi teknologi yang begitu pesat, dan era generasi ’manusia milenial’. Kuliner tradisional dengan tampilan sederhana, walaupun bernilai gizi tinggi, akan tidak menarik dibandingkan jenis produk makanan dengan minim nilai nutrisi tapi memiliki tampilan menarik (Gambar 3). Tantangan ke depan adalah memposisikan kembali alam sebagai lanskap yang menyediakan pangan yang seimbang bagi manusia.
Generasi milenial diidentifikasi sebagai generasi yang cenderung sangat mudah terpengaruh lewat tampilan yang estetik. Tampilan sajian yang indah dengan mudah dibuat – sehingga muncul pula food photography – dan disebarkan melalui media sosial.
Gambar 3. Estetika Kuliner Serombotan
5
Sumber: http://travelblog.astadala.com/wp-
content/uploads/2014/11/serombotan.jpg
Rahmawati (2017) dalam tulisannya menyoroti generasi milenial sebagai pembentuk tren makanan. Ia mengatakan bahwa generasi ini mencari jenis makanan berlabel sehat dan praktis. Serombotan jelas merupakan makanan sehat karena selalu disajikan dalam kondisi segar. Yang menjadi kekhawatiran dari jenis kuliner semacam ini adalah perlunya lahan untuk menanam, sementara saat ini terjadi persaingan pemanfaatan lahan untuk fungsi pertanian dengan fungsi non pertanian, seperti industri dan perumahan. Memanfaatkan karakter generasi milenial yang disebut oleh Lyons (2004) dalam Putra (2016) adalah reaktif terhadap perubahan lingkungan sekitar dan sangat ’melek’ teknologi, maka kiranya kampanye kuliner lokal dengan bahan lokal dapat dilakukan.
3.3. Lanskap Kuliner, Konservasi
Keanekaragaman Hayati, dan Ketahanan Pangan
Serombotan Klungkung merupakan kuliner tradisional Bali yang sudah dikenal, dengan tampilan yang sangat unik dan tercermin ada unsur keberanian, hal tersebut ditunjukkan dari ragam sayuran daun, sayuran buah, kacang-kacangan, dan berbagai kompenen bumbu, dan didalamnya terkandung nilai kesehatan. Apalagi ditambah dengan cara pengolahan bahannya yang sangat variatif, ada yang direbus, digoreng, dipanggang, dan ada pula yang tersajikan dalam wujud mentah. Apabila jenis produk pertanian yang dimakan semakain beragam, kesehatan tubuh dipastikan akan semakin meningkat, sejalan dengan konsep Bhuana Agung (alam semesta) dan Bhuana Alit (manusia).
Kuliner berkaitan erat dengan proses dalam menyiapkan makanan atau memasak yang merupakan kegiatan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Lazuardi dan Triady, 2015). Kuliner sebagai salah satu subsektor di dalam ekonomi kreatif, merupakan kegiatan persiapan, pengolahan, penyajian produk makanan yang menjadikan unsur
kreativitas, estetika, tradisi, dan kearifan lokal sebagai elemen terpenting dalam meningkatkan cita rasa dan nilai produk untuk menarik daya beli dan memberikan pengalaman bagi konsumen. Kuliner khas daerah-daerah di Indonesia sudah ada sejak lama dan masih bertahan hingga saat ini. Kuliner tradisional atau kuliner lokal adalah jenis makanan yang berkaitan erat dengan suatu daerah dan diwariskan dari generasi ke generasi sebagai warisan budaya.
Setiap kuliner tradisional yang mampu bertahan sampai lintas generasi, itu menunjukkan bahwa kuliner dimaksud pasti mempunyai rasa enak dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Serombotan Klungkung merupakan salah satu kuliner tradisional yang ada di Bali termasuk sudah lulus, karena mampu bertahan dari generasi ke generasi dan tetap hadir di tengah-tengah masyarakat, walaupun diluar tempat lahirnya kuliner tersebut sudah ada modifikasi atau variasi,, seperti kecai (kecambah kacang hijau) yang bisanya tersajikan dalam wujud mentah, atau bahan lainnya mengikuti selera penikmat, namun bahan utama dan prosedur memasaknya tidak berubah.
Lanskap kuliner sebagai suatu konsep dari pengejawantahan interaksi alam dan manusia dalam bentang ruang dan waktu diharapkan akan mampu mempertahankan keanekaragaman hayati sekaligus memberi nilai tambah baik secara ekonomi maupun bagi nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan pendapat Roe (2016) bahwa manusia, makanan, dan lanskap saling mempengaruhi dalam interaksi yang bersifat positif. Konsep lanskap kuliner juga sejalan dengan Rencana Strategis untuk Keanekaragaman Hayati 2011 – 2020 yang dicanangkan oleh FAO dan UNEP (CBD, 2013). Organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) beserta badan lingkungan dunia (UNEP) ini dengan tegas menyatakan bahwa keanekaragaman hayati beserta ekosistem terkait sangat penting untuk menghadapi perubahan yang terjadi di dunia dan untuk mencapai ketahanan pangan bagi semua mahluk – biological diversity and the related
6
ecosystem services are crucial to cope with changes and achieve food security for all. Terdapat empat dimensi yang mempengaruhi ketahanan pangan, yaitu pemanfaatan pangan, ketersediaan pangan secara fisik, tersedianya akses terhadap makanan secara ekonomi maupun fisik, dan yang terakhir adalah kesinambungan stabilitas dari ketiga dimensi tersebut.
Secara konseptual, lanskap kuliner dapat digunakan untuk mempertahankan kekayaan sumber daya hayati, karena mengandung pengertian kesehatan manusia dan kemampuan untuk mengorganisasikan sumberdaya alam melalui perencanaan (planning) pengaturan (organizing) pengarahan (directing) dan pengendalian (controlling) untuk menghasilkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Kegiatan penanaman dan pemeliharan segala produk pertanian yang dibutuhkan untuk setiap kuliner tradisional dapat dimulai dari lingkungan di sekitar rumah, lingkungan Banjar, dan pedesaan. Kegiatan semacam ini dapat dimanfaatkan secara langsung untuk mengedukasi masyarakat tentang kekayaan sumber daya hayati yang ada dii sekitar ligkungan hidupnya. Konsep ide ini ditunjang oleh hasil penelitian yang telah dilaporkan Margi, dkk. (2013) tentang wisata kuliner di Kabupaten Buleleng. Kuliner yang didukung oleh masyarakat pengusungnya akan mendorong keberadaan sumber daya sebagai bahan baku makanan tersebut. Dalam konteks kuliner serombotan, implikasi terhadap keragaman hayati dapat terwujud dengan penanaman tanaman hortikultura-palawija sebagai sumber penyedia bahan mentahnya. Mengingat karakteristik serombotan yang perlu disajikan secara segar, maka tentunya akan mendorong penyediaan barang dapat dilakukan secepat mungkin dari produsen (petani) hingga ke konsumen akhir (penikmat serombotan). Hal paling logis dan ekonomis untuk menjawab kebutuhan tersebut adalah jika pihak penyedia dan pengguna berada dalam wilayah yang dekat. Kelokalan menjadi kunci dari penyediaan dan penggunaan sehingga secara tidak langsung telah mendorong
untuk menjaga lanskap keanekaragaman hayati sesuai dengan kondisi geografi. Kesinambungan yang stabil dari dimensi pemanfaatan, ketersediaan, dan akses terhadap pangan sebagaimana yang dicanangkan UNEP dan FAO dapat diterjemahkan melalui konsep lanskap kuliner. 4. KESIMPULAN
Serombotan Klungkung merupakan salah satu bentuk kuliner tradisional Bali yang bahannya terdiri dari sayuran daun, sayuran buah, kacang-kacangan, dan berbagai produk pertanian untuk bumbu.
Konsep lanskap kuliner ditawarkan sebagai suatu ide untuk mempertahankan kekayaan sumber daya hayati. Kuliner dengan bahan yang beragam akan dapat mendorong terjaganya sumber daya alam terutama hayati yang beragam pula.
UCAPAN TERIMAKASIH
Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak Made Rauh, ibu Kadek Sriani dan semua nara sumber yang sudah meluangkan waktunya dan atas kesabarannya untuk menceritakan pengetahuan dan pengalamannya terkait dengan serombotan Klungkung. DAFTAR PUSTAKA Arifin, HS. 2012. Manajemen Lanskap Berkelanjutan
Bagi Sumber Daya Biologi di Pedesaan Indonesia. Merevolusi Revolusi Hijau. Pemikiran Guru Besar IPB (Buku III). Hal. 502-527. IPB Press
Bessiere, J. 1998. Local Development and Heritage: Traditional Food and Cuisine as Tourist Attractions in Rural Areas. Sociologia Ruralis, 38, 21-34.
CBD. 2013. Biodiversity for Food Security and Nutrition. CBD-Get Ready For 2015 newsletter, 5 July, 2013.
Hardinsyah. 2007. Gizi, Pangan dan Sistem Ekologi Manusia. Hal. 117-126. Dalam Adiwibowo, S. (Ed.). Ekologi Manusia. Fakultas Ekologi Manusia-IPB Bogor.
Indrawan, M; Primack, RB.; dan Supriatna, J. 2012. Biologi Konservasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 625 halaman.
Jackson, J.B. 1980. The Necessity for Ruins. The University of Massachusetts Press, Amherst.
7
Lazuardi, M dan Triady, MS. 2015. Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2015. Rencana Pengembangan Kuliner Kuliner Nasional 2015-2015. PT. Republik Solusi. 102 halaman
Margi, IK; Ariani, RP; Widiastini, NMA; dan Suriani, NM. 2013. Identifikasi Potensi Wisata Kuliner Berbasis Bahan Baku Lokal Di Kabupaten Buleleng, Bali. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol 2. No. 2, 257-264.
Putra, Y.S. 2016. Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi. Among Makarti, vol.9, no. 18, Desember, 2016. Hal..123 – 134.
Rahmawati, A.A.D. 2017. Ini Peran Generasi Milennial dalam Membentuk Tren Makanan 2017. URL: https://food.detik.com/info-kuliner/d-3389405/ini-peran-generasi-milennial-dalam-membentuk-tren-makanan-2017.
Roe, M. 2016. Editorial: food and landscape, Landscape Research, 41:7, 709-713, DOI:10.1080/01426397.2016.1226016.
Sarwono, S.W. (2014). Psikologi Lintas Budaya. Divisi Buku Perguruan Tinggi, PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. 187 halaman.
Surayin, I.A. 2007. Masakan Bali. Penerbit Paramita, Surabaya.
Pelaksana :
Seminar dan Lokakarya NasionalFbrum Komunikasi Perguruan finggrPertanian Indonesia GKPTPI)
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SYIAH KUALA
"Tggffig,of"
DAFTARISI
LrrA PEHGANTAR .........................ii
DAFTAR t5t............ ........................iii
TENTATTF SUSUNAN ACARA.......,....... ...................... xvi
SESI PARALEL..... .................... xviii
PENGARUH PROGRAM INTENSIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI
tN DONES|A........... ............. ...... .. , ... 1
Agus Hudoyol* dan lndah Nurmayasari1......., .......................................1
POTENST DAN KENDALA pENGEMBANGAN NTLAM ACEH .......................................................2
Ellyta Effendyl', Muhammad yusuf N1, Roman02, Safrida2.................................................2
KA]IAN KELEMBAGAAN LUMBUNG PANGAN DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN
PANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI LAMPUNG ............,................,...3
Fembriarti Erry Prasmatiwil-, Bustanul Arjfinl, lndah Nurmayasaril, yuliana Satehl, RusdiEvi2a12.................,. .... ., .. .. . . .. ..... .. 3
STRATEGI PENGUATAN KEMANDIRIAN EKONOMIX#AT PNOA PENGRA.JIN SUTERA DI
KABUPATEN SOPPENG /STUDI KASUS PENGRAJIN SUTERA KECAMATAN DONRI-DONRI
KABUPATEN SOPPENG/ .......,.... ...................................4
Helda lbrahiml, Majdah M. Zain1, Suardi Bakril, Awaluddin yunusl, A2is1..........................4
PERSEPSI DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADAP KELEMBAGAAN LUMBUNG PANGAN DI
PROV|NS| LAMPUNG............ .......................................5
lndah Nurmayasaril', Fembriarti Erry prasmatiwil, yuliana Salehl, Agus Hudoyo1.............5
STRUKTUR PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA NELAYAN PADA KAWASANMTNAPOLTTAN ...... .... ............ ........ .6
Jamilahl', M awardatir.......... ...................................6
DAMPAK POLA PENGUASAAN IAHAN TERHADAP KINERJA USAHATANI PADI SAWAH DI
PEDESAAN KOTA SERANG ...... .....................................7
Khaerul salehl, AndjarAstuti2., Sulaeni3 ........................... ....................1
KETERKAITAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN TERHADAP PEREKONOMIAN KABUPATENPRTNGSEWU ..................................8
Lina Marlinal', Teguh Endaryantol, Rabiatul Adawiyahl, Ani Suryani1.....,..........................8
PERBERDAYAAN LEMBAGA KELUARGA PETANI KOPI MELALUI FAMILY CARE UNIT (STUDI
KASUS MASYARAKAT PETANI KOPI KELOMPOK KERJA KEN TAWAR DI KAMPUNG LELABU,KECAMATAN8E8ESENKA8UPATENACEHTENGAH1............,.............................................9
Nurasih Shamadiyahl', Hafni Zaharal, Achmadi Jayaputra2 ..................9
l
ri"l : : rsmantol', Anwar Kasiml, RiSma
. II.,*. : -BIJK COKLAT PADA PENUNDAAN
Efryanti Pulunganl ....................................127
PENGOLAHAN SETELAH PENYANGRAIAN BUI
t28
r -:- Fauzan Azirral, Santi Noviliska1.. .... .... . " 128
. ,*IJi .: T -LINER SEBAGAI SUATU IDE UNTUK MEMPERTAHANKAN KEKAYAAN SUMBER
- ,--:-TI (STUDI KASUS SEROMBOZ4N KLUNGKUNG) " """129
:j. :':;3:deAlitSemarajayal,NaniekKohdratal,LurySevitaYusianal " " "l29
..1 : :..STRAK AIR DAUN KLUWIH DALAM MENURUNKAN GLUKOSA DARAH MENCIT
.- - -:ERG11KEM|A.......................... .,,.... .... 130
:s,,:-:hika Permatal*, Alfi Asbenl ........... ...., '- " """ 130
l; :: - 'i, :E1TUMBUHAN AYAM KAMARAS JANTAN TERHADAP SUBSTITUSI DENGAN
-:,: -'.: :r'IPAS TAHU,TEPUNG KULITTELUR DAN FEED SUPLEMENT DALAM PAKAN 131
--an Yamanl*, Zulfanl, M. Daudl. Allailyl, 12a2u1fi2ar................ 131
, J- ,.,:[]SA5I IMBUHAN PAKAN ALAM I TANAMAN LEM PUYAN G GNAH IZiNgibET ZCTUMbCII
- . - -: AP KARKAS DAN JUGA BAGIAN GIBLET AYAM KALASAN (AYAM PETELUR
r ,_ -. t,] ......
',:-:a Riwa sukmal, Sitti wajizahl, Allailyl* f .
i ::. :ENGGUNAAN RiMPANG LEMPUYANG GAIAH lzingiber zerumbet) TERHADAP
: : ::: R\,lA AyAM KALA5AN .............. ............................:............ ....... 133
r.r -- ammad Rizky P1, Sitti wajizahl, samadil* .". 133
: : !,, .IISASI IKAN TAWES (BOTb ONYMUS gONiONOtUs) MENGGU NAKAN HORMON ESTRADIOL-
-_: ..-............,..... " " 134
:: Qomahl*, Mustahall, Mas Bayu Syamsunarnol.....,....... ..,.. " " " "134
::!I)UGAAN KEASLIAN GABAH ACEH MENGGUNAKAN APLIKASI NIRS DENGAN METODE
:r \clpAL coM PON ENT ANALIYSIS (PcA) ....................... ............ .... " 135
(emala Dewi1, Fachruddinl, Zulfahrizall* ............ ...... " " " "135
iJBSITUSI KULIT PISANG FERMENTASI DALAM RANSUM KOM ERSIAL TERHADAP
::RFORMAN lTlK PEKING........... ..... " "136
llluhammad Daud1, Zulfanl, M. Aman Yaman,., 136
rRoFtL ASAM AMINO DAN ASAM LEMAK KEONG SUMPIL rPlonoxis sulcotus) Dl PERAIRAN
, ULAU PANJANG... ..... """""\37
Aris Munandarlx, Fitria Riany Eris2....... . ..... . .. . "" " " 1'37
(A]IANKARAKTERISTIKDANVIABILITASDADIHBUBUKMENGGUNAKANCARBoXYMETHYL
aELLULOSE (CMC) DARI METODE PENGERINGAN YANG 8ERBEDA.,.. . ."" " 138
Alfi Asbenl*, Wenny Surya lvlurtiusl, Rahima Putril .... . .. '138
732
xtv
TENTATIF SUSUNAN ACARAMI]tl XOMUNIKASI PERGURUAN TINGGI PERTANIAN INDONESIA
lhrrr:- Aca ra
lamah Tamah dan lamuan Makan Malam denganGubernur Aceh
Anjong Mon Mata Pendopo
Gubernur AcehPembukaan MC:
Cut Aida titri dan Dzarnisa
ArabyPengajian Panitia
Sambutan dan Ucapan Selamat Datang Gubernur Aceh lr. Nova lriansyah, MTSambutan Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Samsul Rizal, M.EngSambutan Sekjen Forum Komunjkasi Perguruan TinggiPertanian lndonesia
Dr. Ir. Sudrajat, MP
PanitiaDo'a
Persembahan kesenian: Likok Pulo Sanggar Tari Jur.
Agroteknologi FP. UnsyiahRamah Tamah dan Foto Bersama Sie. Dokumentasi
Acaral- tN:-:8.80
:tE :{:js 30
Penjemputan peserta dari Hotel menuju tempat acara Panitia
Registrasi Pesertasi Panitia:ra :.:-Js 40 Pem bukaa n MC: Cut Aida Fitri dan
Dzarnisa Araby:E J.l-.18.45 PersembahanTarian Penyambutan: Ranup Lampuan Sanggar FP Unsyiah:E -r5,O8.55 Pembacaan Ayat SuciAlQur'an dan Shalawat Badar Taqdir Feriza:E 55-O9.10 Menyanyikan Lagu lndonesia Raya, Hymne Unsyiah dan paduan Suara GSp
Mars FP
:9 10-09.15 Laporan Ketua Panitia Dr. lr. Sofyan. M.Agric.Sc
:9.15-09.20
Sambutan-sambutan:
1. Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. lr. Samadi, M.Sc:.t.20-09.2s 2. Sekjen FKPTPI Dr. lr. H. Sudrajat, MP_9.25-09.3s 3. Rektor Unsyiah Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng:9.35-09.50 Sambutan dan Pembukaan oleh Gubernur Aceh lr. H. Nova lriansyah, MT-9.50-09.55 Doa Dr. lr. Husni, M.Agric.Sc19.55-10.10 lstirahat
i0.70 72.20 Keynote Speokerc:
1. Gubernur Aceh
2. Dirjen Belmawa Kemeristekdikti
3. Perhimpinan Ekonomi Pertanian tndonesia (pERHEpl)
4. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit lndonesia(GAPKT):
Moderator:
lr. Nova lriansyah, MT
Prof. lntan Ahmad, PhD
Prof. Dr. Bustanul Arifin
lr. (acuk Sumarto, MBA
Dr. lr. Agussabti, M.Si
72.20-12.30 Penyerahan cinderamata Dekan FP & sekje-12.30-14.00 lstirahat, Shalat dan Makan Siang
74.OO-76.20 Pertemuan Forum Dekan Pertanian lndonesia Ruang Lhok Nga
Pertemuan Asosiasi Program Studii
1. Agribisnis
2. Agroteknologi
3. llmu Tanah
4. ProteksiTanaman
Ruang Lhok Me
Ruang Serambi
Ruang Medina 1
Ruang Medina 2
Panel Seminar Sesi-1 Ruang Aceh 1-3, La:-:rillMed;na 3
16.20-18.00 Pertemuan Forum Jurnal FKPTPI Ruang Lambhuk
Panel Seminar Sesi-2 Ruang Aceh 1-3, Mec -.i
Lhok Me, Serambi & r,:l.18.00-19.00 Kembali ke Hoteldan Istirahat Panitia
19.00-19.30 Persiapan & Jemputan dari Hotel menuju AAC Unsyiah Panitia
19.30-22.30 Ramah Tamah dan iamuan Makan Malam dengan Rektor
Unsyiah
AAC Rektor Unsyiah
Penutupan MC
Sambutan-sambutan
1. Rektor Unsyiah Prof. Dr. Samsul Rizal, l,'! i-f2. Dekan Fakultas Pertanian Unsyiah Prof. Dr. lr. Samadi, M.kPersembahan kesenian dan hiburan
Acara Keterangan
07.00-07.30 Registrasi dan Peniemputan Peserta di Hotel Panitia
07.30-18.00 Fieldtrip 1. Sabang: Hotel- Pelabuhan Ulee Lheuh - Sabang Panitia
Fieldtrip 2. Banda Aceh: Hotel- Kota Banda Aceh Panitia
18.00-19.00 Kembali ke Hotel Panitia
xvI
SESI PARATEL
'ir?.6 li:i]r I 1
luiirru Lr::tkup : Sosial Ekonomi Pertanianhraugi: I Medina 3lllfir.1:lr : Dr. Ir. Suyanti Kasimin, M,Si
: -: - -.\gus Hudoyo, IndahNurmayasari
PENGARUH PROGRAM INTENSIFIKASITERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITASPADI DI INDONESIA
t: r - . -: i :,r El)yta Effendy, MuhammadYusr.rf, Romano, Safrida
POTENSI DAN KENDALA PENGEMBANGANMINYAK NILAM ACEH
Fembriarti Erry Prasmatiwi,
- : , BusLanulArifin, IndahNurmayasari, Yuliana Saleh,Rusdi Evizal
KAJIAN KELEMBAGMN LUMBUNG PANGANDALAM MENINGKATKAN KETAHANANPANGAN RUMAH TANGGA DI PROVINSILAMPUNG
:r: -11.10Helda Ibrahim, Majdah Zain,Suardi Bakri, Awaluddin Yunus,Azis
STRATEGI PENGUATAN KEMANDIRIANEKONOMI KREATIF PADA PENGRAJIN SUTERADI KABI]PATEN SOPPENG
:r I ,:+.50Indah Nurmayasari, FembriartiErry Prasmatiwi, Yuliana Saleh,Asus Hudovo
PERSEPSI DAN PARTISIPASI ANGGOTA TERHADIKELEMBAGAAN LUMBUNG PANGANDI PROV]NSI LAI6UNG
11: - i 5.00 lamilah, MawardatiSTRUKTUR PENDAPATAN DAN PENGELUATANRUMAH TANGGA NELAYAN PADA MWASANMINAPOLITAN
:4. - i- 15.10Khaerul saleh, Andjar Astuti,Sulaeni
DAMPAK POLA PENGUASMN LAHANTERHADAP TERHADAP KINER]A USAHA TANIPADI SAWAH DI PEDESMN KOTA SEMNG
1:.10-15.20Lina Marlina, TeguhEndaryanto, Rabiatul Adawiyah,Ani Survani
KETERKAITAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHA}TERHADAP PEREKONOMIANKABUPATEN PRINGSEWU
15.20-15.30Nurasih Shamadiyah, HafniZahara. Achmadi IavaDutra
PEMBERDAYMN LEMBAGA KELUARGAPETANI KOPI MELALUI FAMILY CARE UNIT
15.30-15.40 RahmantaANALTSIS SEKTOR BASIS DAN KONTRIBUSISEI.(TOR
15.40-15.5 0 Salman, Mutia Rahma Wita FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIIMPOR KEDELAI INDONES]A
15.50-16.00Sekar Inten Mulyani, AnangSulistyo, Rayhana Jafar
KUALITAS PELAYANAN PENYULUHANPERTANIAN DI KAWASAN PERBATASAN DIKABUPATEN NUNUKAN KALIMANTAN UTAM
16.0 0- 16.10Setia Budi, Ahmad HumamHamid, Fajri, Agussabti
RESPON TERHADAP KETERLIBATAN PETANIPADA PROGRAM KEMITRAANPENYULUHAN UNTUK PENANGKAT BENIHPADI DI PROVINSI ACEH
75.70-L5.20 Suryadi
DAMPAK KENAIKAN PRODUKSI PADITERHADAP PENDAPATAN DANKESEJAHTERAAN KELOMPOK RUMAH TANGGADI INDONESIA
Sesi Paralel 2Ruang Lingkup I Ketahanan panganRuangan i Aceh IlModerator : Dr. Dewi yunita, S.Tp., M.Res.
Bernatal Saragih, Katarida Dollu
PEMANFAATAN TEPUNG BONG6OL P]SA\:(MUSA PARADISIACA LINNJ SEBAGAIPANGAN ALTERNATIF DALAM MENDUKL;:i :.
KETAHANAN PANGAN
Anna Permatasari Kamarudin,Aminah Abdullah
76.40-16.50
16.50-17.00
77.00-77.10 Nia Kurniasih Suryana
Sahadi Didi Ismanto, AnwarKasim, Isma Efryanti Pulungan
17.20-17.30
L7.30-17.40Cokorda Gede Alit Semaraiaya,Naniek Kohdrata, Lury SevitaYusiana
t7.40-t 7 .50
EFEK SUHU PENCERINGAN PADAKAMKTERISTIK FISIKOKIMIA DANPENILAIAN SENSORI DARI PENERIMAANKONSUMEN PADA TEHPARE (MomordicachqrantioAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN RCANOLEPTIi.DAUN Litsea cubeba PERSKEPUTUSAN DAN TINGK]qT KEPI]ASANKONSUMEN DALAM MEMILIH ANEKA SATEBANDENG DI PROVINSI BANTENANALISIS POTENSI SUMBER DAYA DANKEBERDAYAAN MASYARAKAT PERBATASANINDONESIA - MALAYSIA DALAM KETA}IANA\ANGAN
UH PERLAKUAN ENZIMATIS DARISARI BUAH NANAS (Ananas comosus) DANLAMA INKUBASI TERHADAP RENDEMEN DANKARAKTERISTIK VIRGIN COCONUT OILUII MUTU BUBUK COKLAT PADA PENUNDAA\PENGOLAHAN SETELAH PENYANGRAIAN
LANSKAP KULINER SEBAGAI SUATU IDEUNTUK MEMPERTAHANKAN KE(AYAANSUMBER DAYA HAYATI (STUDI KASUSSEROMBOTAN KLUNPOTENSI EKSTRAK AIR DAUN KLUWIH DALAMMENURUNKAN GLUKOSA DARAHMENCIT PUTIH HIPERGLIKEMIA
xxx t
LANSKAP KULINER SEBAGAI SUATU IDE UNTUKMEMPERTAHANKAN KEKAYAAN SUMBER DAYA HAYATI (
KASUS SEROMBOTI1V KLUNGKU NG)'
Cokorda Gede AIit Semaraiayal, Naniek Kohdratal, Lury Sevita Yusiana:
Prcgram Studi Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian, Unud*E-mail: coksemarajaya@unud acid
ABSTRAK
Globalisasi berdampak terhadap membanjirnya menu-menu barat yang secara perlahan --t-mengubah lanskap pertanian itu sendiri, karena untuk memperoleh bahan bakunya cenderung mergl
pola produki pertanian. Penurunan keanekaragaman hayati pada suatu lokasi dapat dikenali rEllperubahan pola makan masyarakatnya. Hal yang paling mendasar dari pemilihan makanan adilllingkungan seseorang atau pengalamannya dengan makanan. Kuliner nusantara dapat dimahsebagai sarana belajar tentang keberagaman stlmber daya hayati dari suatu lokasi. Apabila suatu lolbdapat bertahan di lokasi dimaksud dan tingkat penerimaan masyarakatnya semakin meluas seb4takibat perkembangan teknologi informasi, maka penguatan kuliner akan sekaligus memperkuat uP'-E
konservasi. Serombotan Klungkung merllpakan- salah satu bentuk kuliner tadisional Bali !4bahannya terdiri dari sayuran daun, sayuran buah, kacang-kacangan, dan berbagai produk pertaii-untuk bumbu. Konsep lanskap kuliner ditawarkan sebagai suatu ide untuk mempertahankan kekal:-sumber daya hayati.
Kata klrnci: Konservasi, nusantara, kulinertradisiona{Bali
129
a^
a
bo
<.{a
r,l
a-, --:lEt-(Jll r." 'Hnf_a
Fr/hrl '' '
,-.
g'!a;1ffiYi-"vL=
*tea
..1.'
+q-
b(1
:r!Or
sl-fl, ttliaq
HQr<.n gF^? 1!) qf.JF+ tri(UitIlt rn:',O -U, tr' i-i:< =E JFt=f-
= 6Fl 5
-&r!---i cs = = -trcc
='1Jt.t' F F{
€ EiE =E:i
= EiEi iEC
{ F&EE Ei5= lh.-'?s ?STs tsf;E'?:"tE #s=q i=z* EtE gf :
't,l<
-l ==i
3' =) a :3d# f rt'; =?, o o rg -i
l6Ficg: ge FF-i/;ir 65anaF-fllE
E^gi;H l.L{ a() c,
=,JsdRltv-)uct4
^\\1,,l^l.drY
dr*(G
F{c\u
,E(Usl).{>(q)
!r
bs
CJa
GhG
aE,
CU,trGAH>(q)a+).F{tr{
()'ooo()
-ot{o
rEcU
O.OJ
M
t-.
s
p-<i
{lK,F{i
k*-ljF=ffiEilIEAt
rn
a
-}lvC.r ?
HH