coal exploration

106
GOOD EXPLORATION PRACTICES GOOD EXPLORATION PRACTICES COAL RESOURCE ESTIMATION Good HSE good health good safety d i t good environment Good Legal Compliance Government Regulations Internal SOP G dT hi l Good Technical Efficient and Effective Technical compliance (Standards and Codes) Coal Exploration Manual Coal Exploration Manual

Upload: cocooxcell

Post on 21-Oct-2015

108 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

coal exploration for beginner and regional

TRANSCRIPT

Page 1: COAL Exploration

GOOD EXPLORATION PRACTICESGOOD EXPLORATION PRACTICES COAL RESOURCE ESTIMATION

• Good HSE– good health– good safety

d i t– good environment• Good Legal Compliance

– Government Regulations– Internal SOPG d T h i l• Good Technical

– Efficient and Effective– Technical compliance (Standards and

Codes)Coal Exploration Manual– Coal Exploration Manual

Page 2: COAL Exploration

TECHNICAL COMPLIANCETECHNICAL COMPLIANCE(Referred to standards and codes in coal exploration practices)

Exploration Resources and ReservesG l i l ( l i l t i t )– Geological assurance (geological certainty)

– Economic feasibility

Geological certaintyGeological certainty– Intensity/density of information points (DATA)– Quality of information (DATA)– Geological interpretationGeological interpretation

Page 3: COAL Exploration

TIGA AZAS PENTING “JORC”Berkenaan dengan DATA:

• TRANSPARAN: Proses didapatnya data hingga proses pengolahannya harus dijelaskan secara transparanpengolahannya harus dijelaskan secara transparan, termasuk metoda dan teknik yang digunakan, mulai dari pengambilan contoh, uji lapangan, dan analisis/uji laboratorium - hingga pengolahan data tsb;

• MATERIALITAS: Data dan informasi harus cukup untuk j t t d k i lmenunjang pernyataan-pernyataan dan kesimpulan yang

dibuat, sehingga apa-apa yang diharapkan dan dibutuhkan oleh pembaca laporan bisa terpenuhi; dandibutuhkan oleh pembaca laporan bisa terpenuhi; dan

• KOMPETEN: Proses pengambilan data dan contoh di lapangan serta pengolahan/analisis data hingga p g p g ggpelaporannya harus dikerjakan atau paling kurang disupervisi oleh seorang “COMPETENT PERSON”

Page 4: COAL Exploration

DATA TERPADUDATA TERPADU• Data terdiri dari: DATA KUALITATIF dan DATA

KUANTITATIF;• Data bisa berupa: Data Primer dan Data Sekunder;• Data tidak boleh terpisah-pisah;p p ;• Data tidak boleh jalan sendiri-sendiri;• Data harus bisa ditelusuri sampai ke sumbernyaData harus bisa ditelusuri sampai ke sumbernya

(“traceable”);• Proses pengolahan dan analisa data juga harus terpadu:Proses pengolahan dan analisa data juga harus terpadu:

informasi yang diperoleh dari geostats tidak boleh lepas dari informasi geologi lainnya; dan

• Agar tidak mengecoh, Metoda dan Teknik pengolahan dan manipulasi data harus dinyatakan secara jelas.

Page 5: COAL Exploration

Database

DATA GEOLOGI

Singkapan

D t b

DatabasePemboran

D t bValidasi dan Rekonsiliasi

DatabaseLab

DatabaseGeofisika

Interpretasi dan Korelasi KORELASI

PEMODELAN GEOLOGIManipulasi dan

Pengolahan Data

ModelPEMODELAN

Pengolahan Data

ModelGeologi

ModelKualitas

ModelTopografi

PEMODELAN

Page 6: COAL Exploration

DATA SINGKAPANDATA SINGKAPAN

• Apa-apa yang tidak teramati pada inti bor dan pada log geofisika sering-sering bisa diamatipada log geofisika, sering sering bisa diamati melalui singkapan;

• Bisa menggambarkan perspektif sedimentologis• Bisa menggambarkan perspektif sedimentologis yang lebih luas;D t b t d l k “• Dapat membantu dalam konsep “sequence stratigraphy” dan “genetic units” untuk korelasi; ddan

• Lokasi, kedudukan, dan orientasi struktur geologi seperti sesar-sesar dapat ditentukan.

Page 7: COAL Exploration

MANFA’AT DATA SINGKAPANMANFA’AT DATA SINGKAPAN• Hasil pemetaan geologi berdasarkan singkapan akan

memberikan gambaran/perkiraan tentang ketebalan lapisan batubara korelasi lapisan-lapisan batubaralapisan batubara, korelasi lapisan-lapisan batubara, jumlah lapisan batubara, dan perkiraan awal kualitas batubara; danDisamping itu hasil pemetaan geologi rinci juga dapat• Disamping itu, hasil pemetaan geologi rinci juga dapat menentukan lapisan-lapisan penunjuk (“marker beds”) untuk membantu dalam proses korelasi;

• Beberapa hal yang perlu disadari adalah:– karena contoh singkapan yang kurang segar, bolehjadi nilai dari

beberapa parameter kualitas batubara tidak begitu dapat di d lk (CV M i t d Sif t C ki & C ki )

p p g pdiandalkan (CV, Moisture, dan Sifat Coking & Caking).

– Data rank berdasarkan hasil analisis proximate juga kurang tepat, oleh sebab itu dianjurkan untuk menggunakan data RvmaxRvmax.

Page 8: COAL Exploration

DATA PEMBORANDATA PEMBORAN• Koordinat dan Elevasi lobang bor;• Kedalaman total pemboran;• Kedalaman total pemboran;• Kedalaman atap dan lantai lapisan batubara;• Ketebalan lapisan batubara;• Kemiringan lapisan batubara;• Elevasi atap dan lantai lapisan-lapisan batubara;• Perolehan Inti (Core Recovery) dan RQD (Rock Quality• Perolehan Inti (Core Recovery) dan RQD (Rock Quality

Designation);• Sifat-sifat fisik lapisan batubara;

Lit ti l i b t b t k k t b l l• Litotipe lapisan batubara, termasuk ketebalan ply;• Struktur geologi lapisan batubara;• Sedimentologi lapisan batubara;Sedimentologi lapisan batubara;• Sedimentologi batuan sedimen berasosiasi dengan batubara;• Data kualitas dan sifat-sifat fisik batubara (ply-by-ply and composite);

D t k t b l il d k d l b t b t k id i• Data ketebalan soil dan kedalaman batubara teroksidasi;• Data batubara terbakar (untuk batubara rank rendah);• Data intrusi batuan beku;Data intrusi batuan beku;• Foto inti bor

Page 9: COAL Exploration

DATA GEOFISIKA BORDATA GEOFISIKA BOR• Log Gamma Ray, Density, dan Caliper;• Log litologi dan log kualitas;Log litologi dan log kualitas;• Gejala-gejala sedimentologi pada “coal

measures”;measures ;• Perubahan kualitas pada lapisan batubara• Kedalaman atap dan lantai lapisan batubara;• Kedalaman atap dan lantai lapisan batubara;• Ketebalan lapisan-lapisan batubara;

B b if t fi ik l i b t b• Beberapa sifat fisik lapisan batubara;• Kondisi lapisan batubara;• Perkiraan kualitas batubara.

Page 10: COAL Exploration

DATA LABORATORIUMDATA LABORATORIUM

• Data kualitas batubara;• Data hasil uji lab batubara;• Data petrografi batubara;• Data petrografi batubara;• Data hasil uji lab batuan sedimen;j ;

Page 11: COAL Exploration

Sedimentary Lithology Log

LOG LITOLOGI LOG GEOFISIKA1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

L S G C D D M M Y Y D D M M Y Y1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59. .. .. .. .. .. .. .

Northing Grid type RL Collar Sheet Name Project NameHole number Easting

Loginitial Contr

Drill Case depth Core barrelEquipUnit

Core diamHole diamGepphysic Log Date commenced Date complete Total Depth (m)

Sed S

Mec

sta

te

Perm

ea

Wea

ther

ing

w ater level

Sorti

ng

Texture

Gra

inD

escr

ipM

atrix

Des

crip

t

Standing

Poro

sity

Spac

ing

Sepa

ratio

n

Dip

Hue

Qualifers

Col

our

Colour

Bit t

ype

% L

itoty

pe

Lith

otyp

e

Shad

e

Log

Basi

s

Des

crip

t

Gra

insi

ze

Stre

ngth

Rou

ndne

s

Bedding%

Base on interval

Cor

e re

c

Con

tinua

tion

Top of intervalHorizon seam

REKONSILIASI. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .

KOTOR. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .

LOG LITOLOGI HASIL REKONSILIASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

L S G C D D M M Y Y D D M M Y Y1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

Northing Grid type

Sedimentary Lithology Log

RL Collar Sheet Name Project NameHole number Easting

Loginitial Contr

Drill Case depth Core barrelEquipUnit

Core diamHole diamGepphysic Log Date commenced Date complete Total Depth (m)

Sed S

g

w ater level

Texture

Standing

n

Colour

e eis Bedding%

on

LOG LITOLOGI HASIL REKONSILIASI(Reconciled lithology log)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .

Mec

sta

te

Perm

ea

Wea

ther

ing

Sorti

ngG

rain

Des

crip

Mat

rixD

escr

ipt

Poro

sity

Spac

ing

Sepa

ratio

n

Dip

Hue

Qualifers

Col

our

Bit t

ype

% L

itoty

pe

Lith

otyp

e

Shad

e

Log

Bas

Des

crip

t

Gra

insi

ze

Stre

ngth

Rou

ndne

s

Base on interval

Cor

e re

c

Con

tinua

ti o

Top of intervalHorizon seam

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

BERSIH

. .

LOG GRAFIS LITOLOGILOG GRAFIS LITOLOGI LOG GRAFIS LITOLOGI(digambar pakai komputer)

LOG GRAFIS LITOLOGI(digambar secara manual)

Page 12: COAL Exploration

JADWAL KURSUSJADWAL KURSUSHari ke 1 (Exploration Practices)

8 00 12 30 Geological Mapping for Coal Deposits (CN)8.00 – 12.30 Geological Mapping for Coal Deposits (CN)13.30 – 17.00 Drilling and Geophysical Well Logging (CN)

Well-site Geologist (CN)

Hari ke 2 (Exploration Practices)

8.00 – 10.00 Correlation, Sampling & Coal Quality Parameters (CN)10.30 – 12.30 Coal Seam Modelling (2D & 3D-Thickness and Quality) (CN)13 30 – 17 00 Concept of Resource and Reserve (CN)13.30 17.00 Concept of Resource and Reserve (CN)

Hari ke 3 (Coal Resource Estimation)

8.00 – 10.00 Classification and Estimation of Coal Resources (YH)10.30 – 12.30 Modifying Factors for Reserve Estimation (YH)13.30 – 17.00 Techniques in Coal Reserve Estimation (YH)

Page 13: COAL Exploration

PROGRAM EKSPLORASI BERTAHAP(St d E l ti P )(Staged Exploration Program)

OG

I

LUA

S

O G

EOLO

SATU

AN

RES

IKO

AYA

PER

AWAL LANJUTTAHAP

BIA

TAHAP

LUAS AREABESAR KECIL

Page 14: COAL Exploration

DALAM PROGARM EKSPLORASI BERTAHAP SETIAP TAHAP:SETIAP TAHAP:

PERLU EVALUASI KELAYAKAN: untuk mengetahui apakah proyek tsb layak

PADA AKHIR DARI SETIAP TAHAP ADA TITIK KEPUTUSAN: memutuskan apakah proyek akan diteruskan atau dihentikanditeruskan atau dihentikan

OLEH SEBAB ITU PERLU STRATEGI YANG JELAS

Page 15: COAL Exploration

EXPLORATION STRATEGYEXPLORATION STRATEGY

• COKING COAL MARKETS REMAIN STRONG; MOST COKING COAL IS SOLD AT $250/t FOB; THERMAL COAL IS NOW IN THE $60's. PRICES MAY FALL IF JAPAN SLOWS BUT THE RELATIVE PRICE DIFFERENCE WILL REMAIN.

• COKING COAL IS A VERY DIFFERENT COMMODITY TO THERMAL COAL. IT IS A BASIC INGREDIENT OF STEEL MAKING WITH HIGH COST SUPPLIERS AND BALANCED SUPPLY & DEMAND

• THERE IS POTENTIAL FOR COKING COAL IN REMOTE PARTS OF KALIMANTAN AND SUMATRA, TO 100-150 KM FROM WATER. THETHERE IS POTENTIAL FOR COKING COAL IN REMOTE PARTS OF KALIMANTAN AND SUMATRA, TO 100 150 KM FROM WATER. THE HIGHER PRICES WILL BALANCE THE TRANSPORT COSTS.

• THERMAL COAL IS OVERSUPPLIED, PRICES AT AN ALL-TIME LOW. PRICES MAY RECOVER, BUT NOT STRONGLY. THERE ARE ABUNDANT DIVERSE SUPPLIES AND MANY MINES OPERATE ON A LOW RETURN AND MARGINS.

• THEREFORE THERMAL COAL EXPLORATION OR ACQUISITION MUST FOCUS ON THE RESOURCES LOW ON THE COST CURVE. WE CAN HOPE FOR BUT CANNOT RELY ON HIGHER PRICES.

• COAL FOR MINE MOUTH POWER IS OF INTEREST TO SUPPLY POWER FOR MINERAL PROCESSING OR INDUSTRIAL ESTATES AND• COAL FOR MINE-MOUTH POWER IS OF INTEREST TO SUPPLY POWER FOR MINERAL PROCESSING OR INDUSTRIAL ESTATES – AND WHERE THERE IS NO STRONG COMPETITION OR WE CAN MONOPOLISE THE FUEL SUPPLY.

• ANE MUST FOCUS MORE ON GRASS-ROOTS COAL EXPLORATION, TO BRING US A LARGE DISCOVERY. WE MUST GIVE PRIORITY TO HIGH CV TARGETS, IN AREAS NOT HELD BY OTHERS. WE MUST COVER MORE GROUND AND DO MUCH MORE FIELDWORK.

• TO DO THIS EFFECTIVELY WE NEED TECHNICAL FOCUS; A SENSE OF URGENCY; AND PROBABLY A LARGER TEAM. CURRENT BUDGETS ARE SUFFICIENT.

ACQUISITION ACTIVITY WILL CONTINUE BUT WILL NOT BE ALLOWED TO SLOW THE GRASS ROOTS EXPLORATION WE WILL FOCUS• ACQUISITION ACTIVITY WILL CONTINUE BUT WILL NOT BE ALLOWED TO SLOW THE GRASS ROOTS EXPLORATION. WE WILL FOCUS ON EXPERIENCED GROUPS WITH TECHNICALLY SOUND PROJECTS AND REALISTIC EXPECTATIONS.

• ACQUISITION TARGETS WILL BE GENERATED FROM OUR REGIONAL WORK; WE WILL REVIEW SUBMITTALS, WITH QUICK DECISION MAKING TO REJECT THOSE THAT DO NOT MEET OUR STRATEGY (IE ARE UNLIKELY TO BE ECONOMIC).( )

Page 16: COAL Exploration

TAHAP-TAHAP EKSPLORASITAHAP TAHAP EKSPLORASI

TAHAP RISETTAHAP RISET

TAHAP REKONAISANTAHAP REKONAISAN

TAHAP PEMETAAN GEOLOGITAHAP PEMETAAN GEOLOGI

TAHAP EKSPLORASI RINCI (DRILLING)TAHAP EKSPLORASI RINCI (DRILLING)

TAHAP STUDI KELAYAKAN (FS)TAHAP STUDI KELAYAKAN (FS)

Page 17: COAL Exploration

TAHAP-TAHAP EKSPLORASI(Friederich 2009)(Friederich, 2009)

INFERRED RESOURCE

INDICATED RESOURCE

MEASURED RESOURCE

STAGE RESEARCH RECONNAISSANCE FIELD MAPPING INITIAL DRILL PRE- FEASIBILITY

EXPLORATION RESULTSJORC STAGE:

STAGE RESEARCH RECONNAISSANCE FIELD MAPPING INITIAL DRILLING

DRILL TESTING

PREFEASIBILITY FEASIBILITY

Data collection; Reconnaissance Detailed Satellite Wide spaced Typically 2 to 4 Drilling typically Drilling typically prepare GIS data mapping Imagery Interp drilling km spacing 1 km spacing 500m spacing

Study regional geological setting Outcrop Logging Field Mapping

Quality, seam thickness, resource potential

Estimate inferred resources

Initial geotechnical studies

Geotechnical drilling

STASKS

Preliminary depositional model

Coal rank / quality assessment Scout Drilling

Reliable topographic maps

Bulk Sample; or large diameter core

Check environmental

Estimate Indicated

Estimate Measured

issues / land status Resources Resources

RESERVES Probable Proved

Increasing confidence

RESERVES Probable Proved

Diambil dari Seminar MGEI – IAGI BANDUNG (2009)

Page 18: COAL Exploration

UU PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA(UU No. 4/2009)(UU No. 4/2009)

KEGIATAN EKSPLORASI““Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasipertambangan untuk memperoleh informasi

secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian,sumber daya terukur dari bahan galian,

serta informasi mengenai lingkungan sosial ”dan lingkungan hidup.”

Page 19: COAL Exploration

1 TAHAP RISET1. TAHAP RISET

• ANALISA CEKUNGAN BATUBARA– Tipe Cekungan: back-arc, intramontane, fore-arc bll

Stratigrafi: perkembangan stratigrafi dan sedimentologi– Stratigrafi: perkembangan stratigrafi dan sedimentologi– Kerangka Struktur: tektonik, jenis dan intensitas struktur

• KOMPILASI KEBERADAAN BATUBARA YANG SUDAH DIKETAHUI: rangkuman data tentang keberadaan lapisan-lapisan batubara pada cekungan atau daerah yang sedang diteliti

• KOMPILASI INFRASTRUKTUR YANG TERSEDIA

• PENGKAJIAN CEPAT TENTANG BIAYA – PASAR – HARGA

• EVALUASI CEPAT: aspek teknis, aspek biaya, aspek legal, aspek lingkungan dan masyarakat

Page 20: COAL Exploration

DATA DAN INFORMASI YANG DIPERLUKANDATA DAN INFORMASI YANG DIPERLUKAN

• Peta Geologi 1 : 250.000 atau 1 : 100.000

• Citra Landsat atau• Citra Landsat – atau SAR/SLAR

• Laporan-laporan• Artikel-artikel• Peta Infrastruktur• Peta KehutananPeta Kehutanan• Peta Tata Guna Lahan• Data harga batubara• Data kependudukan• Data Migas• Peta Konsesi batubaraPeta Konsesi batubara

(PKP2B/KP)

Page 21: COAL Exploration

PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN

Setelah TAHAP Riset diselesaikan kitaSetelah TAHAP Riset diselesaikan, kita akan mengetahui hal-hal sbb:

1. Apakah ada deposit batubara di daerah p pyang kita maksud ?

2 Jik d DIMANA AREA DEPOSIT2. Jika ada, DIMANA AREA DEPOSIT BATUBARA TSB ?

3. Bagaimana status AREA tsb ?

4. APAKAH PERLU PENGURUSAN DAN PENYELIDIKAN LEBIH LANJUT ?PENYELIDIKAN LEBIH LANJUT ?

Page 22: COAL Exploration

2 TAHAP REKONAISAN2. TAHAP REKONAISAN

• Pengurusan administrasi dan legal dari pusat atau daerah untuk mendapatkan Surat Keterangan Izin P i j (SKIP)Peninjauan (SKIP)– SKIP berlaku untuk 1 bulan dan bisa diperpanjang 1 bulan lagi– Wajib melaporkan hasil rekonaisan kepada pemerintahWajib melaporkan hasil rekonaisan kepada pemerintah

• Mengecek keberadaan dan penyebaran “coal measures”• Menentukan lokasi-lokasi singkapan batubara (pakai g p (p

GPS)• Mendapatkan data ketebalan dan struktur lapisan

b t b (di li t ) k lbatubara (dip, sesar, lipatan): pengukuran langsung• Memperoleh data kualitas batubara: sampling

Mengidentifikasi daerah endapan batubara potensial• Mengidentifikasi daerah endapan batubara potensial• Mengecek ketersediaan infrastruktur• Memperoleh informasi lingkungan dan masyarakat• Memperoleh informasi lingkungan dan masyarakat

Page 23: COAL Exploration
Page 24: COAL Exploration

DATA DAN INFORMASI YANG PERLU DIBAWA KE LAPANGAN

• Peta Topografi skala 1 : 50.000• Peta Geologi skala 1 : 100.000• Citra Landsat SAR/SLAR• Citra Landsat – SAR/SLAR• Peta jalan dan sungai yang dibuat dari j g y g

landsat

Page 25: COAL Exploration

Landsat Cekungan Ombilin – Formasi SawahluntoCOAL MEASURES

Page 26: COAL Exploration

Cekungan Ombilin Tenggara – Formasi Sawahlunto & Swh Tambang

Page 27: COAL Exploration

Cekungan Ombilin Barat Laut - Formasi Sawahlunto & Swh Tambang

Page 28: COAL Exploration

Cekungan Sumatera Tengah – Formasi Sihapas & Pematang

Page 29: COAL Exploration
Page 30: COAL Exploration
Page 31: COAL Exploration

PENGAMBILAN KEPUTUSANPENGAMBILAN KEPUTUSAN

P k j R k i dil k k d t t kPekerjaan Rekonaisan dilakukan dengan cepat untuk mengambil keputusan yang cepat pula

• APAKAH ADA DAERAH ENDAPAN BATUBARA YANG POTENSIAL

DIMANA AREA DEPOSIT BATUBARA• DIMANA AREA DEPOSIT BATUBARA YANG POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN ?

APAKAH PERLU PENGURUSAN DAN• APAKAH PERLU PENGURUSAN DAN PEMETAAN GEOLOGI LEBIH RINCI ?

Page 32: COAL Exploration

3. TAHAP PEMETAAN GEOLOGI

• Pemetaan geologi dilakukan pada daerah yang lebih k il di t d t t i d b t bkecil, dimana terdapat potensi endapan batubara, yang mungkin bisa dikembangkan (didapat dari pekerjaan Tahap 2)Tahap 2)

• Peta topografi dan Peta Geologi skala 1 : 50.000 dipakai sebagai referensi lokasi dan orientasi geologi di ldi lapangan

• Rencana Kerja untuk lintasan-lintasan geologi di lapangan dibuat berdasarkan peta topo dan petalapangan dibuat berdasarkan peta topo dan peta geologi tersebut

• Hasil pengukuran lintasan dan pengamatan geologi p g p g g gdipetakan dengan skala 1:5.000 atau 1:10.000

• Pada sore dan malam hari ahli geologi lapangan dib h i i hli l i idibawah supervisi ahli geologi seniornya mengevaluasi hasil pemetaan, dan kemudian merencanakan lintasan berikutnyamerencanakan lintasan berikutnya

Page 33: COAL Exploration

Pekerjaan pemetaan geologi j p g gbatubara di lapangan

1 Detailed geological traverses along streams/creeks and1. Detailed geological traverses along streams/creeks and roads/paths with the scale of 1 : 5,000 or 1 : 10,000 (coal seam thickness, dips, rocks associated with coal); coal outcrops localized by GPS; compass and hip-chain

2. Coal seam profiling (clean coal and partings) with the scale of 1 : 2525

3. Topographic measuring sections of target coal seams with the scale of 1 : 2,500; compas and hip-chainscale of 1 : 2,500; compas and hip chain

4. On strike tracing of target coal seams; compas and hip chain5. Coal sampling by test-pitting and trenching; ply-by-ply, p g y p g g; p y y p y,

composite, grab, column

Page 34: COAL Exploration
Page 35: COAL Exploration

PEKERJAAN DI CAMPPEKERJAAN DI CAMP• Korelasi lapisan-lapisan batubara• Delineating coal seams distribution along strike andDelineating coal seams distribution along strike and

dip directions• Jika diperlukan, usulan untuk melakukan pemboran

“ d illi ” k “ d i ”“scout drilling” menggunakan “powered rig”• Penentuan endapan batubara yang potensial untuk

ditambang (“potential mineable coal deposit”)ditambang ( potential mineable coal deposit )• Deliniasi kualitas batubara di daerah pemetaan• Perencanaan pemboran dan penentuan lokasi titik-• Perencanaan pemboran dan penentuan lokasi titik-

titik bor• Pemerian umum kondisi keteknikan lainnya dari y

endapan batubara• Evaluasi kelayakan pendahuluan, dengan sejumlah

iasumsi

Page 36: COAL Exploration

DESKRIPSI SINGKAPAN BATUBARADESKRIPSI SINGKAPAN BATUBARA

• Lokasi ditetapkan pada atap lapisan batubara yang bersangkutang

• Posisi lokasi (koordinat) ditentukan dengan GPS, dan kemudian disurvei

• Diberi tanda bendera dari bahan tahan lapuk (berwarna mencolok)

• Singkapan dibersihkan dulu – jika keseluruhan tebal lapisan tidak terlihat, perlu dilakukan pegupasan terlebih dahulu

• Jika masih tidak bisa, maka perlu bantuan “scout d illi ”drilling”

• Pada lapisan-lapisan batubara target, persiapan i i i bi dil k k b dpemerian ini biasanya dilakukan bersamaan dengan

kegiatan sampling.

Page 37: COAL Exploration

PEMERIAN “COAL LOGGING”PEMERIAN COAL LOGGING

• Pemerian “coal logging”: pemerian dimulai dari “immediate roof” sampai ke “floor”ke floor .

• Ketebalan diukur secara vertical agar gsepadan dengan data yang dihasilkan

l h b ti loleh pemboran vertical. • Terlebih dahulu perhatikan gejalaTerlebih dahulu perhatikan gejala

umum dan struktur pada lapisan batubara (jika ada) seperti:

Page 38: COAL Exploration

GEJALA UMUMGEJALA UMUM

– Floor and roof strata: rock type, color, hardness, i l i t d f l t imassive or lamminated, presence of plant remain

or carbonaceous materialsChanges from floor/roof to coal (rootlet beds– Changes from floor/roof to coal (rootlet beds indicate autochthanous origin) gradual, sharp/abrupt, erosional)p p , )

– Clastic/inorganic bands in coal seam (clay and pyrite bands): thickness and type of parting

– Coal seam quality data (temporal and spatial variation on quality)St ik d di– Strike and dip

Page 39: COAL Exploration
Page 40: COAL Exploration

Asam-asam Sub-Basin - Formasi Tanjung

Page 41: COAL Exploration
Page 42: COAL Exploration
Page 43: COAL Exploration
Page 44: COAL Exploration
Page 45: COAL Exploration
Page 46: COAL Exploration

Lateral Accretion – Channel Deposit

Page 47: COAL Exploration

Crevasse Splay Deposit

Page 48: COAL Exploration

Floor Rolls

Page 49: COAL Exploration
Page 50: COAL Exploration
Page 51: COAL Exploration
Page 52: COAL Exploration

STRUKTUR LAPISAN BATUBARASTRUKTUR LAPISAN BATUBARA

• local faults termasuk growth faults atau syn-local faults, termasuk growth faults atau syndepositional faults (Staub et al., 1991)

• roof dan floor rollsroof dan floor rolls• Washout (bagian atas lapisan batubara tererosi)• diapirs (bisa dari mud);• diapirs (bisa dari mud);• rock ball (lensa-lensa batuan inorganik pada

lapisan batubara)lapisan batubara)• cleats (face cleats dan butt cleats):

kharakteristik spasi dan orientasikharakteristik, spasi, dan orientasi

Page 53: COAL Exploration

PEMERIAN BATUBARA LANJUTANPEMERIAN BATUBARA LANJUTAN

• Color commonly brown to black• Commonly bedded, made of alternating or intercalating some different

lithotype bands (vitrain, clarain, fusain, durain)lithotype bands (vitrain, clarain, fusain, durain)• Luster of each lithotype different (varies from very bright to very dull)• Defferent fracture or breakage pattern of each lithotype• Thickness of lithotype bands (mm to cm)• Thickness of lithotype bands (mm to cm)• Lithotype bands association in a coal seam (intensity/frequency)• Resinous bodies, exudatinite, plant remains (trees, stems, roots) within coal

bedsbeds• Discrete inorganic matter in coal seams (dirt band, clay band, parting,

pyrite)• Silicified materials common in coal seams• Silicified materials common in coal seams• Rock balls in coal seams• Lithotype of Indonesia coal (commonly faintly bedded)

M t l l t d (b tt d f l t )• Most coal seams are cleated (butt and face cleats)• Hardness

Page 54: COAL Exploration
Page 55: COAL Exploration
Page 56: COAL Exploration
Page 57: COAL Exploration

PENGGUNAAN CITRA-LANDSATPENGGUNAAN CITRA LANDSAT

• Penginderaan Jarak Jauh menggunakan Citra Landsat dil k k b l d b d tdilakukan sebelum dan bersamaan dengan pemetaan geologi tinjau untuk membantu interpretasi penyebaran formasi pembawa batubara serta keberadaan strukturformasi pembawa batubara serta keberadaan struktur geologi yang berhubungan erat dengan penyebaran batubara tersebut.

• Sebelum penelusuran geologi lapangan dilakukan, citra Landsat juga telah digunakan untuk orientasi wilayah j g g yserta melokalisir tanda-tanda lapangan yang terdapat di wilayah ini seperti jalan, sungai, dan bukit.

• Dengan bantuan citra Landsat, ketepatan lokasi lintasan dan pengamatan dapat terjaga.

Page 58: COAL Exploration
Page 59: COAL Exploration
Page 60: COAL Exploration
Page 61: COAL Exploration

PELAPORAN HASIL PEMETAAN GEOLOGI

Hasil pemetaan geologi harus didokumentasikan• Hasil pemetaan geologi harus didokumentasikan melalui sebuah laporan yang memuat semua data dan informasi yang diperoleh selamadata dan informasi yang diperoleh selama kegiatan pemetaan.

• Hasil pemetaan geologi belum bisa• Hasil pemetaan geologi belum bisa menghasilkan sumberdaya batubara melainkan hanya potensi atau endapan batubara sebagaihanya potensi atau endapan batubara sebagai target eksplorasi selanjutnya.

• Namun, laporan hasil pemetaan sebaiknyaNamun, laporan hasil pemetaan sebaiknya berisi: Pendahuluan; Keadaan Umum; Metoda Eksplorasi; Geologi; Keterdapatan Batubara; p ; g ; p ;Potensi Batubara; Kualitas Batubara; Kesimpulan dan Saran; dan dilengkapi dengan l i l ilampiran-lapiran.

Page 62: COAL Exploration

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Apakah jumlah dan kualitas batubara, serta kondisi keteknikan lainnya ymemiliki prospek untuk dikembangkan ??

• Apakah ada daerah-daerah prospek p p puntuk eksplorasi rinci ?

• Dimana daerah-daerah yang prospek untuk dilakukan eksplorasi rinci ?

Page 63: COAL Exploration

4. TAHAP EKSPLORASI RINCI• Pemboran dengan pola berkisi (grid) atau pola lintasan

(traverse)Ketebalan dan kemiringan lapisan lapisan batubara– Ketebalan dan kemiringan lapisan-lapisan batubara

– Kedalaman lapisan-lapisan batubara– Contoh batubara yang lebih segar

D t t k d hid l i– Data geotek dan hidrologi• Down-hole geophysical logging• Pemetaan topografi untuk perencanaan tambangp g p g

– Stripping Ratio (SR) dan volume overburden– Sumberdaya batubara yang mungkin dapat ditambang

• Korelasi lapisan-lapisan batubara• Korelasi lapisan-lapisan batubara• Deliniasi kualitas batubara di daerah pemetaan• Penyebaran lapisan batubara sepanjang jurus dan

k i ikemiringannya• Measured coal resources• Penentuan daerah-daerah untuk Pit (tambang) batubaraPenentuan daerah daerah untuk Pit (tambang) batubara• DATA EKSPLORASI RINCI MENJADI DASAR UNTUK

TAHAP BERIKUTNYA: FEASIBILITY STUDY (FS)( )

Page 64: COAL Exploration

PEMBORANPEMBORAN

• Untuk mendapatkan contoh batubara yang lebih segar dan untuk mengkonfirmasikanlebih segar dan untuk mengkonfirmasikan ketebalan dan kemiringan lapisan-lapisan b t b t b k hbatubara serta penyebarannya ke arah strike maupun dipnyap p y

• Untuk mengetahui batuan-batuan yang berasosiasi dengan batubaraberasosiasi dengan batubara

• Pada setiap lobang bor harus dilakukan p gpenyelidikan geofisika (downhole-logging).

Page 65: COAL Exploration

PERENCANAAN LOKASI TITIK BOR

• Pada tahap awal eksplorasi lokasi pemboran lebih dikontrol oleh perkiraan• Pada tahap awal eksplorasi, lokasi pemboran lebih dikontrol oleh perkiraan penyebaran singkapan lapisan batubara (cropline), karena tujuannya hanya untuk mendapatkan data dan informasi tentang lapisan batubara di dekat-dekat cropline tersebut.p

• Pada kegiatan eksplorasi lanjut – dimana dilakukan pemboran rinci, maka lokasi bor harus direncanakan berdasarkan: konfigurasi grid (kisi) atau konfigurasi traverse (lintasan).

• Kerapatan titik-titik bor disesuaikan dengan kondisi geologi yang ada, dimana hal ini ditentukan oleh senior atau chief geologist pada proyek bersangkutan.P d d ki k l k l i k ki t titik titik• Pada dasarnya, semakin komplek geologinya maka semakin rapat titik-titik pemboran yang dibutuhkan.

• Penentuan lokasi titik bor harus dipandu oleh peta dan penampang geologi rinci yang sudah adarinci yang sudah ada.

• Koordinat titik bor akan ditetapkan kemudian setelah dilakukannya survai pematokan lokasi bor.

• Mungkin saja lokasi bor sesungguhnya bergeser dari rencana semula• Mungkin saja lokasi bor sesungguhnya bergeser dari rencana semula sesuai dengan kondisi medan dan morfologi.

• Untuk menentukan koordinat dan ketinggian sesungguhnya, setiap lobang bor harus disurvai kembalibor harus disurvai kembali.

• Lokasi semua titik bor harus disinkronkan dengan peta topografi daerah bersangkutan.

Page 66: COAL Exploration

PERENCANAAN PEMBORAN

R k d l d dik i d k d l• Rencana kedalaman dan prediksi pada kedalaman berapa lapisan batubara akan ditemukan.

• Well site geologists perlu mempersiapkan peta dan• Well-site geologists perlu mempersiapkan peta dan penampang geologi rinci untuk membuat prediksi setiap lobang bor.

• Beberapa hal yang perlu direncanakan adalah: – rencana diameter lubang bor (BQ, NQ, HQ, PQ)

t k ik b ( ti l i li i– rencana teknik pemboran (conventional vs wireline; coring vs non-coring/touch coring)

– rencana jenis dan kapasitas serta jumlah perangkat bor (mesin )bor, pompa dan perlengkapannya)

– rencana giliran kerja (1, 2, atau 3 shifts)– renacna mobilisasi perangkat pemboran (dill rigs)renacna mobilisasi perangkat pemboran (dill rigs)– dll

Page 67: COAL Exploration
Page 68: COAL Exploration

Aspek yg direncanakanPertimbangan Keterangan

Penyebaran Titik Bor Kondisi geologi, penyebaran lapisan batubara, rencana penambangan, tujuan pemboran (stratigrafi – bor pemandu - detil

infill)

Penentuan titik bor:Untuk bor pemandu: mengikuti penyebaran croplineUntuk pemboran rinci: Sistim lintasan bor– infill) Untuk pemboran rinci: Sistim lintasan bor ⊥ st:rike (tentukan jarak antar lintasan, jumlah lubang setiap lintasan, kedalaman, dll.)Sistm kisi (tentukan spasi titik bor)Sistm kisi (tentukan spasi titik bor)“Infilling Drilling” (untuk rencana tambang)

Peralatan Pemboran Sasaran, kedalaman, topografi, sifat-sifat fi ik b t li k ( fi)

Pemilihan Peralatan:M t B M i B B t Bfisik batuan, lingkungan (geografi). Mata Bor, Mesin Bor, Batang Bor

, Pompa, Tabung Penginti Slang/Pipa air

Teknik Pemboran Sasaran, ketersediaan peralatan, Penentuan Teknik Pemboran:ketersediaan air, rencana kedalaman, Diamond drilling vs Reverse Circulation

Konvensional vs Wire Line Pakai pembilas airPakai media udaraPemboran keringPakai lumpurPenggunaan mata bor

Pengelolaan Hasil Bor Pemanfaatan/penggunaan hasil pemboran, Penetapan prosedur:g p gg p ,penanganan contoh

p pPengambilan contohPemerian contoh Penyimpanan contohPengiriman contohAnalisis dan pengujian contohData pemboranPenggambaran Log Litologi

Page 69: COAL Exploration

PELAKSANAAN PEMBORANPELAKSANAAN PEMBORAN

• Pemboran eksplorasi batubara biasanya dilakukan dengan sistim conventional ataupun sistim wireline.g p

• Sistim Conventional: semua batang bor berikut tabung penginti harus dikeluarkan dari lobang bor untuk p g gmendapatkan inti bore (core).

• Sistim Wireline: tabung penginti dalam (inner-tube) dapat dipancing keluar menggunakan overshot untuk memperoleh inti bor. Jadi, proses pengambilan inti bor pada sistim ini jauh lebih cepat ketimbang sistimpada sistim ini jauh lebih cepat ketimbang sistim conventional.

• Sistim Conventional biasa dilakukan pada kegiatan• Sistim Conventional biasa dilakukan pada kegiatan pemboran yang relative dangkal, sedangkan pada pemboran dalam lebih cendrung digunakan sistimpemboran dalam lebih cendrung digunakan sistim Wireline.

Page 70: COAL Exploration

PEMBORAN (CORING)PEMBORAN (CORING)• Sistim coring: menghasilkan lobang dan inti bor• Sistim coring: menghasilkan lobang dan inti bor

(core).• Coring bisa dilakukan secara penuh dari atas

sampai kebawah (full-coring) atau pada bagian-p ( g) p gbagian tertentu dari suatu penampang bor (touch-coring).(touch coring).

• Pada kegiatan pemboran eksplorasi batubara, f ll i bi dil k k t k k l t difull-coring biasa dilakukan untuk keperluan studi stratigrafi dan penyelidikan geoteknik.

• Touch-coring dilakukan pada lapisan-lapisan batubara targetbatubara target.

Page 71: COAL Exploration

PEMBORAN (CORING)PEMBORAN (CORING)

• Proses pengintian (coring) berjalan secara mekanik di dalam tabung penginti (core-barrel).g p g ( )

• Satu unit tabung penginti minimal tersusun dari 2 (dua) tabung yaitu tabung luar (outer-tube) dan tabung dalam (inner-tube)

• Unit dengan 2 tabung = double tube core barrel.• Guna mempermudah pengambilan inti bor, pada tabung

dalam ditambahkan tabung belah (split-tube), sehingga h t b b l h i il h dit ik t didhanya tabung belah inilah yang ditarik atau didorong keluar agar inti bor bisa diperoleh.Pada sistim ireline di pangkal tab ng dalam dipasang• Pada sistim wireline, di pangkal tabung dalam dipasang pengait sebagai tempat mendaratnya alat pancing overshotovershot.

Page 72: COAL Exploration
Page 73: COAL Exploration

CORE RECOVERY DAN RQDCORE RECOVERY DAN RQD• Perolehan inti bor (core recovery) adalah sesuatu yang• Perolehan inti bor (core recovery) adalah sesuatu yang

penting dalam pemboran coring karena akan menyangkut keterwakilan (representativeness) dan y g ( p )penentuan posisi dari contoh yang akan diambil.

• Dalam kegiatan eksplorasi batubara, core recovery yang g p y y gdiminta tidak boleh kurang dari 95%; bila kurang dari itu maka coring harus diulang.

• Baik – buruknya tingkat core recovery sangat tergantung pada beberapa faktor seperti: sifat-sifat fisik batuan, kondisi peralatan bor teknik pemboran dan diameterkondisi peralatan bor, teknik pemboran, dan diameter core barrel.

• Selain Core Recovery RQD (Rock Quality Designation)• Selain Core Recovery, RQD (Rock Quality Designation) juga perlu ditentukan.

Page 74: COAL Exploration

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49Northing Grid type

Sedimentary Lithology Log

RL Collar Sheet Name Project NameHole number Easting

L S G C D D M M Y Y D D M M Y Y1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

Loginitial Contr

Drill Case depth Core barrelEquipUnit

Core diamHole diamGepphysic Log Date commenced Date complete Total Depth (m)w ater levelStanding

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59. .

Sed S

Mec

sta

te

Perm

ea

Wea

ther

ing

Sorti

ng

Texture

Gra

in

Des

crip

Mat

rix

Des

crip

t

Poro

sity

Spac

ing

Sepa

ratio

n

Dip

Hue

Qualifers

Col

our

Colour

Bit t

ype

% L

itoty

pe

Lith

otyp

e

Shad

e

Log

Basi

s

Des

crip

t

Gra

insi

ze

Stre

ngth

Rou

ndne

s

Bedding%

Base on interval

Cor

e re

c

Con

tinua

tion

Top of intervalHorizon seam

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

Page 75: COAL Exploration

SEDIMENTARY LITHOLOGY LOG (SHEET 01)

PROJECT I00 I00 Seam MM METAMOR, RCK CV coarse to very coarseKUT Kutai J00 J00 Seam MR MARL grained

K00 K00 Seam MS MUDSTONE FA very fine to fine grainedy gHOLE STATUS L00 L00 Seam NS NO SAMPLE FM fine to medium grainedE Extended QA Quaternary PC PEBBLE CONGLO FN fine grainedO Original WE Weathering SA SAND FV fine to very coarse grainedU Updated WL Standing Water Level SD SIDERITE GC gravel coarse

SE SERPENTINITE GF gravel fineSE SERPENTINITE GF gravel fineLOGGER INITIAL LOG BASIS SH SHALE GM gravel medium

A Chip SI SILT GR granularC Core SL SILTSTONE MC medium to coarse grainedD Core and Geophy s. SO SOIL MD medium grained

L SS SANDSTONE PB bblLog SS SANDSTONE PB pebblesG Geophysical Log ST SOOT VC very coarse grainedO Outcrop TF TUFF VF very fine grainedS Shaft UD UNDIFF. ROCK TYPET Trench XC CARB. CLAYSTONE QUALIFIERSX Chip and Geophys XH CARB SHALE AB abundant

XL CARB SILTSTONE AN andesiticBIT TYPE XM CAR MUDSTONE AS asB Blade bit ZC COALY CLAYSTONE BE bentoniteD Diamond core bit ZH COALY SHALE BN bands

BA Bambang Agustoto H Hammer Bit ZM COALY MUDSTONE BO bouldersR Roller Bit BR brecciaT Tungaten core bit SHADE BS basaltic

L light BU near base of unitLITHOTYPE D dark CA calsiteLITHOTYPE D dark CA calsiteAG AGGLOMERATE M mottled CB cobblesAL ALLUVIUM CC calcareousAN ANDESITE HUE CE cement

CONTINUATION BA BASALT B Brownish CG conglomeraticC C t BC BOULDER E G i h CH h tC Comment BC BOULDER E Greenish CH chartE Same Lithotype CONGLO G Greyish CI concretion

Extended Descrip BR BRECCIA K Blackish CL clayeyC1 COAL, >90% bright L Bluish CN clean

DESCRIPTION C2 COAL, 60-90% bright O Orangy CO coalyS Same Interv, Diff, C3 COAL, 40-90% bright P Pinkish CR chloritic

Lithotype C4 COAL, 10-40% bright R Reddish CS carbonaceousI Interpretive, Same Int, C5 COAL, <10% bright U Purplish CT clasts

Diff. Lithotype C6 COAL, dull <1% bright W Whitish CX coalB Banda, Different CA CALCITE Y Yellowish CY claystone

Page 76: COAL Exploration

SEDIMENTARY LITHOLOGY LOG (SHEET 02)

ROUNDNESS BED SURFACE SEPARATION 3 mod, wide (20 - 60 cm) FD fining down toV very angular E erosional base 4 close (6 - 20 cm) FR fragmentedA angular G gradational base 5 very close (2 - 6 cm) FU fining up toS subangular I irregular base 6 extremely close (< 2cm) GD grades into unit belowg g y ( ) gU subrounded K slickesided at base 7 vertical / sub-vertical GR grading into R rounded L load casting at base IB interbedded withW well rounded S sharp base FOSSIL / MIN, ABUNDANCE IC irregular basal contract

BA bauxite IL interlaminated. WithSORTING SEDIMENT, STRUTURE BI bivalves IM intermixed withW well sorted BT with bioturbation BR brachiopods IR irregularly interbedded withW well sorted BT with bioturbation BR brachiopods IR irregularly interbedded withM moderately sorted BW with burrowing CA calcite LM with larninae ofP poorly sorted CB current bedding CB carbonate LN with lanses ofB bimodal sorting CC cone-in-cone structure CH chlorite LP with pebbles of

CF compaction features CL coaly larnellae LR with stringers ofGRAIN DESCRIPTION CV with convoluted bedding CO coal LS with streaks ofFS grains with faceted DB with disturbing bedding CP coprolites MS matrix supported byFS grains with faceted DB with disturbing bedding CP coprolites MS matrix supported by

surfaces FB flaser bedding CW coaly wisps SE sharp erosional contactPS grains with faceted FC flute casts FB charcoal with unit below

polished surface GB graded bedding FM foraminifera SI sharp irregular contactSS grains with striated LB with lenticular beds FO fossils with unit below

surfaces LC load casts GL glauconite SP sharp contact with unit belowLM larninas GY gypsumLM larninas GY gypsum

MATRIX DESCRIPTION LX with large scale cross HE hematite COAL TYPECA calcareous matrix larninations IL illite F6 floats RDI.60CM clayey matrix MB massive bedding KL kaolinite RC raw coal compositeFE ferruginous matrix MF microfaulting LI limonite RW raw ply sampleSI siliceous matrix MP with mud pellets MG magnetiteSL ilt t i MX ith di l MI iSL silty matrix MX with medium scale cross MI mica

larninations MO montraorillonitePOROSITY RB with ripple bedding PF plant fragmentsH high porosity SL with slumping PY pyriteL low porosity SX with small scale cross RS resinM medium porosity larninations RT rootlets

XB b ddi TF f ilXB cross bedding TF trace fossilsPERMEABILITY WM white micaI impermeable TECT, STRUCTURE TYPEM moderately B with brecciation FOSSILS / MIN, ASSOC

permeable C with cleats BN bandsS slightly permeable D with dykes BP on bedding planesV very permeable F with faults CE cement

J with joints CT in cleatsWEATHERING K with kink bands DS disseminated throughoutWE extremely weathered R with fractures FD infilling faults discontinuitiesFR fresh S with shearing FR fragmentsHW highly weathered V with veina IV infilling vesiclesMW moderately weathered JT on joint surfaceSW slightly weathered TECT, STRUCT SPACING LM larninaeWE weathered, 1 discontinuities soil filled LN lenses

undifferentiated 2 open planar smooth ND nodules3 open planar rough ST staining

BEDDING SPACING 4 open non-planar VE veining

Page 77: COAL Exploration

PENANGANAN INTI BOR

• Untuk menghindari kontaminasi dan meminimalkan pengaruh oksidasi, inti bor p g ,(terutama batubara) harus diperlakukan sebaik mungkin setelah keluar dari tabung penginti Intimungkin setelah keluar dari tabung penginti. Inti bor tersebut harus ditempatkan di dalam core box yang sudah diberi label sesuai denganbox yang sudah diberi label sesuai dengan posisi stratigrafi lobang bor bersangkutan.

• Sebelum ditutup rapat ada baiknya inti bor tersebut diabadikan melalui foto, dimanatersebut diabadikan melalui foto, dimana informasinya mungkin diperlukan kemudian hari.

Page 78: COAL Exploration

PEMBORAN (OPEN HOLE)PEMBORAN (OPEN HOLE)• Pemboran non-coring (open hole drilling) dilakukanPemboran non coring (open hole drilling) dilakukan

karena lebih cepat dan murah.• Menghasilkan lobang dan keratan-keratan bor (drill g g (

cutting) yang berguna untuk mengetahui batuan apa saja yang telah ditembus oleh bor.

• Keratan keratan bor tersebut diambil setiap interval 1• Keratan-keratan bor tersebut diambil setiap interval 1 meter dan diamati serta dicatat untuk kemudian dicocokkan dengan informasi yang diperoleh dari g y g ppengukuran geophysical well logging.

• Selain dari kondisi batuannya, ukuran keratan bor tergantung dari jenis dan kondisi mata bor (bit) yangtergantung dari jenis dan kondisi mata bor (bit) yang dipakai serta jenis dan tekanan media pembilas.

• Blade bit yang masih tajam dengan media pembilasBlade bit yang masih tajam dengan media pembilas udara (angin) biasanya menghasilkan keratan bor yang relative lebih kasar dibanding penggunaan roller bit.

Page 79: COAL Exploration

OPEN HOLEOPEN HOLE

• Dalam kondisi pemakaian peralatan yang tepat dan prima, kinerja dari pemboran masih sangat tergantung d i t k ik dit k ti k bi idari teknik yang diterapkan seperti kombinasi penerapan tekanan, putaran bor, dan jenis serta tekanan media pembilas.p

• Kinerja pemboran non-coring lebih ditentukan oleh kecepatan tembus dan kelancaran pengangkatan k t b k kkeratan bor ke permukaan.

• Media pembilas udara bertekanan tinggi biasanya menghasilkan keratan yang lebih cepat mencapaimenghasilkan keratan yang lebih cepat mencapai permukaan ketimbang media air atau lumpur.

• Namun, penggunaan udara perlu disertai dengan , p gg p gpenambahan campuran air dan detergen untuk menjamin kelancaran pengaliran udara dari kompresor ke dasar lobang borke dasar lobang bor.

Page 80: COAL Exploration
Page 81: COAL Exploration

LUMPUR BORLUMPUR BOR

• Lumpur bor (drilling mud) biasa digunakan sebagai media pembilas dengan beberapa alasan sebagai p g p gberikut:– dapat mendinginkan mata bor;– dapat berfungsi sebagai pelumas pemboran;– dapat membantu mengangkat keratan bor;

dapat mencegah runtuhnya dinding sumur (caving); dan– dapat mencegah runtuhnya dinding sumur (caving); dan– dapat mencegah terjadinya loss circulation.

• Namun untuk melindungi dinding sumur secara lebih• Namun, untuk melindungi dinding sumur secara lebih meyakinkan biasanya digunakan pipa selubung (casing), yang dimasukkan ke dalam sumur secara gravitasi atau y g gdiborkan pakai casing shoe.

Page 82: COAL Exploration

GEOPHYSICAL WELL-LOGGING

• Penyelidikan geofisika harus dilakukan pada setiap lobang bor.

• Untuk mengkomfirmasikan posisi kedalaman atap dan lantai lapisan batubara serta ketebalan lapisan batubara.

• Membantu melihat gejala gejala perubahan vertikal• Membantu melihat gejala-gejala perubahan vertikal dalam lapisan batubara terutama bila perolehan inti bor tidak begitu baik.g

• Beberapa alasan lain melakukan penyelidikan geophysical well logging:

b i b kti t tik k l b b– sebagai bukti otentik rekaman lobang bor;– sebagai alat pemandu sampling (terutama ply-by-ply sampling);– sebagai alat pembantu dalam perkiraan kualitas batubara;sebagai alat pembantu dalam perkiraan kualitas batubara;– memperkirakan perubahan litologi pada dinding bor; dan– sebagai alat pemandu korelasi lapisan-lapisan batubara.

Page 83: COAL Exploration

PRINSIP KERJA GEOPHYSICAL WELL-LOGGING

• Mendeteksi gamma ray, density, resistivity, danMendeteksi gamma ray, density, resistivity, danspontaneous potential dari lapisan-lapisan batuan sedimen termasuk batubara

• Mengetahui perubahan-perubahan diameter lobang bor menggunakan caliperg gg p

• Perubahan-perubahan litologi yang terjadi pada satuan batuan pengandung batubara dapat p g g pdiketahui

• Dalam praktek sehari-hari, kebanyakan p yperusahaan hanya membutuhkan minimal 3 (tiga) parameter ukuran: gamma-ray, density, d lidan caliper.

Page 84: COAL Exploration

PRINSIP KERJA GEOPHYSICAL WELL-LOGGING

• Perangkat geophysical well logging terdiri dari 2 (dua) bagian utama yaitu: sonde (probe) dan alat perekam ( d )(recorder)

• Keduanya dihubungkan dengan kabel (wire)• Alat yang bertugas untuk melepas dan mendeteksi• Alat yang bertugas untuk melepas dan mendeteksi

sinyal pada lobang bor adalah sonde• Sonde mengirim sinyal yang ditangkap dari lobang borSonde mengirim sinyal yang ditangkap dari lobang bor

ke alat perekam di permukaan melalui kabel.

• Sonde terdiri dari sumber radioaktif yang ditempatkan paling bawah dan beberapa alat detektor yang diletakkan secara bertingkat di bagian atas serta alatdiletakkan secara bertingkat di bagian atas, serta alat pengukur diameter lobang bor yang ditempatkan di delakangnyag y

Page 85: COAL Exploration
Page 86: COAL Exploration

GAMMA RAY DAN DENSITY

• Logging gamma-ray hanyalah menerima sinyal radioatifitasLogging gamma ray hanyalah menerima sinyal radioatifitas alamiah dari batuan

• Sinyal gamma-ray diterima oleh detektor dan dikirim ke alat perekam di permukaanperekam di permukaan

• Pada pengukuran density sumber radioaktif akan melepasPada pengukuran density, sumber radioaktif akan melepas sinyalnya (sinar gamma) ke dalam batuan dinding lobang bor dan gamma dari batuan tersebut dideteksi kembali oleh detektordetektor

• Detektor terdekat dengan sumber akan mengirim sinyal short spacing density, sedangkan detektor yang jauh dari sumber

k l k l i d itakan melaporkan long spacing density.• Logging density juga sering disebut logging gamma-gamma• Logging density sangat sensitif terhadat diameter lobang bor• Logging density sangat sensitif terhadat diameter lobang bor.• Hasil pengukuran geophysical well logging juga dipengaruhi

oleh muka air tanah di dalam sumur pemboran.p

Page 87: COAL Exploration

GEOPHYSICAL WELL-LOGS

• Bagian alat perekam terdiri dari amplifier dan komputer• Sinyal yang diterima diperkuat oleh amplifier dan kemudian

langsung disalurkan ke komputer untuk direkam dalam bentuk data digital ataupun grafisg p g

• Data grafis langsung dapat diinterpretasikan sesuai dengan sifat-sifat atau respon batuan dinding bor terhadap pengukuran radioaktifitas (gamma-ray dan gamma-gamma) seperti:(g y g g ) p– lapisan batu lempung atau serpih (shale): gamma-ray tinggi dan

density tinggilapisan batupasir kuarsa: gamma ray rendah dan density tinggi– lapisan batupasir kuarsa: gamma-ray rendah dan density tinggi

– lapisan batubara: gamma-ray rendah dan density rendah• Setelah itu baru dilakukan penentuan posisi kedalaman dari setiap

b h d k di k k t b l d i l iperubahan, dan kemudian mengukur ketebalan dari lapisan batubara

• Yang perlu diperhatikan adalah: setiap hasilYang perlu diperhatikan adalah: setiap hasil interpretasi geophysical well logs harus direkonsiliasikan dengan data pencatatan litologi dari pemborandari pemboran

Page 88: COAL Exploration
Page 89: COAL Exploration
Page 90: COAL Exploration
Page 91: COAL Exploration
Page 92: COAL Exploration
Page 93: COAL Exploration
Page 94: COAL Exploration

GR SP

DensityResCal N-Por

Page 95: COAL Exploration

KONTRAK PEMBORAN (DrillContract.doc)( )• Lingkup kerja seperti: kedalaman, ukuran lubang bor dan inti, Core Recovery, dan

jumlah perangkat pemboran;Perincian harga pemboran;• Perincian harga pemboran;

• Persyaratan Lingkungan dan K3;• Perangkat beserta perlengkapan pemboran dan personil yang bisa dan harus

disediakan oleh sang kontraktor;disediakan oleh sang kontraktor;• Periode dari suatu kontrak;• Mobilisasi dan demobilisasi peralatan pemboran;• Program pemboran sesuai dengan permintaan perusahaan pemberi kerja;g p g p p p j ;• Lokasi atau tempat operasi pemboran;• Waktu kerja dari operasi pemboran;• Hal-hal yang harus disediakan oleh perusahaan pemberi kerja;y g p p j• Hal-hal yang harus disediakan dan diberikan oleh perusahaan kontraktor;• Waktu berhenti kerja dikarenakan kerusakan alat dan tidak tersedianya bahan serta

personil pemboran (Down Time);P di d illi i d i k t kt• Penyediaan drilling supervisors dari kontraktor;

• Cidera dan kematian serta kehilangan dan kerusakan peralatan pemboran menjadi beban (liability) kontraktor sendiri;

• Harga kontrak serta pembayarannya;• Harga kontrak serta pembayarannya;• Personil dari kontraktor;• Confidentiality;• Independent contractor;Independent contractor;• Asuransi; dan• Terminasi.

Page 96: COAL Exploration

KONTRAK GEOPHYSICAL WELL-LOGGING

• Perangkat dan peralatan baku yang harus disediakan seperti: alat k i h d d b h b h dib t hk d lrekam, winch, sonde, dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam

operasi logging;• Kemampuan alat dan perlengkarannya;• Kemampuan dan kompetensi dari operator;• Waktu pelaksanaan logging (segera setelah suatu lobang selesai

dibor);dibor);• Biaya mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan personil logging;• Penyediaan akomodasi dan konsumsi untuk kru logging;

P di b h b h d l t l t j t k k• Penyediaan bahan-bahan dan alat-alat penunjang untuk kru logging;

• Transport lokal peralatan dan kru logging;p p gg g• Confidentiality dari data dan informasi;• Kompensasi bila terjadi kehilangan peralatan di dalam lobang bor;• Tanggung jawab kontraktor bila terjadi hal hal yang tidak diinginkan• Tanggung jawab kontraktor bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan

di luar lobang bor;• Tanggung jawab K3; dan• Laporan harian, mingguan, dan bulanan dari kontraktor – untuk

penagihan. LoggingContract.doc

Page 97: COAL Exploration

WELL SITE GEOLOGISTSWELL SITE GEOLOGISTSpenanganan dan pengelolaan proses dan hasil-hasil p g p g ppemboran dan geophysical well logging di lapangan

Page 98: COAL Exploration

WELL SITE GEOLOGISTSWELL SITE GEOLOGISTSTAHAP PERSIAPAN PEMBORAN

• Merencanakan lokasi titik-titik bor• Membuat rencana kedalaman total (total

depth)p )• Memperkirakan kedalaman lapisan-lapisan

batubara untuk setiap titik yang akan diborbatubara untuk setiap titik yang akan dibor• Memberikan informasi geologi kepada master

bor• Menyiapkan formulir ( Well site form pdf)Menyiapkan formulir ( Well_site_form.pdf)

baku untuk pencatatan data hasil pemboran

Page 99: COAL Exploration

WELL SITE GEOLOGISTSTAHAP PROSES PEMBORAN

Mengamati dan mencatat beberapa hal yang menyangkut proses pemboran seperti:

• kecepatan tembus (penetration rate)• kemajuan pemboran• posisi lost circulation• coring yg sudah dilakukan• waktu standby• delay operasi• kedalaman casing• bahan yang dipakai (rods, casing, bits, mud)• safety

Page 100: COAL Exploration

WELL SITE GEOLOGISTSHASIL PEMBORAN-NON CORING

• Melakukan perekaman dan pencatatan h il h il k i t bhasil-hasil kegiatan pemboran:

– mengambil keratan bor setiap 1 meter– mencatatnya di dalam formulir yang tersedia– mencatatnya di dalam formulir yang tersedia– memutuskan apakah akan dilakukan coring bila

ditemukan indikasi lapisan batubara (twinning)p ( g)– melakukan pencocokan (rekonsiliasi) dengan log

geofisika

Page 101: COAL Exploration

WELL SITE GEOLOGISTSHASIL PEMBORAN-CORING

• Setelah dikeluarkan dari core barrel dan ditempatkan pada pipa belah paralon, inti bor (core) segera p p p p ( ) gdibersihkan dari lumpur atau kotoran lain

• Setelah diberi tanda kedalaman inti bor tersebut lantas difotodifoto

• Tentukan core recovery dan RQD• Deskripsi (sesuai dengan kolom yang ada dalam• Deskripsi (sesuai dengan kolom yang ada dalam

formulir) Well_site_form.pdf• Menyimpan core di dalam CoreBox.ppt (dengan labelMenyimpan core di dalam CoreBox.ppt (dengan label

kedalaman), inti batubara harus dibungkus plastik• Rekonsiliasi dengan log geofisika untuk segera

dil k k li b t bdilakukan sampling batubara• Masukkan contoh batubara kedalam kantong palastik

berlapis yang disegel (sealed) sangat rapat dan kuatberlapis yang disegel (sealed) sangat rapat dan kuat

Page 102: COAL Exploration

WELL SITE GEOLOGISTSHASIL PEMBORAN-CORING

Pencatatan Hasil Pemboran• Deskripsi harus baku dan seragam diantara para well site geologistsg g

• Untuk itu perlu suatu checklist atau formulir baku• Pencatatan paling kurang memuat:Pencatatan paling kurang memuat:

– Kilap dan tingkat kecerahan dari batubara;– Lapisan pengotor (warna, komposisi, kekerasan)p p g ( , p , )– Litologi dari atap dan lantai – Beberapa sifat geoteknik

K i i l i– Kemiringan lapisan– Unsur struktur (cleat dan kekar)– Kehadiran mineralisasi seperti pyrite dan karbonatKehadiran mineralisasi seperti pyrite dan karbonat

Page 103: COAL Exploration

WELL SITE GEOLOGISTSHASIL PEMBORAN-CORING

• Dalam hal core recovery tidakDalam hal core recovery tidak 100%, well-site geologists harus bi ki k i i tbisa memperkirakan posisi topdan bottom dari lapisan batubaradan bottom dari lapisan batubara

• Asumsikan:Asumsikan:–Core tidak tertangkap ataug–Core jatuh

Page 104: COAL Exploration

WELL SITE GEOLOGISTSGEOPHYSICAL WELL LOGGING

• Menyaksikan pelaksanaan kegiatan geophysical well logginggg g

• menyediakan informasi dan memberikan arahan kepada operator logging tentang posisi lapisan-p p gg g g p plapisan batubara

• memberikan informasi tentang casing dan g gpemakaian media pemboran

• menyaksikan pengukuran ketinggian muka air y p g ggtanah

• menyaksikan jalannya proses logging dan y j y p gg gsegera mengecek hasilnya

Page 105: COAL Exploration

WELL SITE GEOLOGISTSFINAL BOREHOLE LOGS

• Melakukan pekerjaan rumah: interpretasi geophysical logsM l k k k ili i t h i l• Melakukan rekonsiliasi antara geophysical logs dengan log litologi dari pemborang g g g p

• Mengisi formulir baru dari hasil rekonsiliasi ( il d l )(reconciled logs)

• Membuat log litologi final berdasarkan• Membuat log litologi final berdasarkan reconciled logs.

Page 106: COAL Exploration

Sedimentary Lithology Log

LOG LITOLOGI LOG GEOFISIKA1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

L S G C D D M M Y Y D D M M Y Y1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59. .. .. .. .. .. .. .

Northing Grid type RL Collar Sheet Name Project NameHole number Easting

Loginitial Contr

Drill Case depth Core barrelEquipUnit

Core diamHole diamGepphysic Log Date commenced Date complete Total Depth (m)

Sed S

Mec

sta

te

Perm

ea

Wea

ther

ing

w ater level

Sorti

ng

Texture

Gra

inD

escr

ipM

atrix

Des

crip

t

Standing

Poro

sity

Spac

ing

Sepa

ratio

n

Dip

Hue

Qualifers

Col

our

Colour

Bit t

ype

% L

itoty

pe

Lith

otyp

e

Shad

e

Log

Basi

s

Des

crip

t

Gra

insi

ze

Stre

ngth

Rou

ndne

s

Bedding%

Base on interval

Cor

e re

c

Con

tinua

tion

Top of intervalHorizon seam

REKONSILIASI. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .

KOTOR. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .

LOG LITOLOGI HASIL REKONSILIASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49

L S G C D D M M Y Y D D M M Y Y1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59

Northing Grid type

Sedimentary Lithology Log

RL Collar Sheet Name Project NameHole number Easting

Loginitial Contr

Drill Case depth Core barrelEquipUnit

Core diamHole diamGepphysic Log Date commenced Date complete Total Depth (m)

Sed S

g

w ater level

Texture

Standing

n

Colour

e eis Bedding%

on

LOG LITOLOGI HASIL REKONSILIASI(Reconciled lithology log)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .

Mec

sta

te

Perm

ea

Wea

ther

ing

Sorti

ngG

rain

Des

crip

Mat

rixD

escr

ipt

Poro

sity

Spac

ing

Sepa

ratio

n

Dip

Hue

Qualifers

Col

our

Bit t

ype

% L

itoty

pe

Lith

otyp

e

Shad

e

Log

Bas

Des

crip

t

Gra

insi

ze

Stre

ngth

Rou

ndne

s

Base on interval

Cor

e re

c

Con

tinua

ti o

Top of intervalHorizon seam

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

. .

BERSIH

. .

LOG GRAFIS LITOLOGILOG GRAFIS LITOLOGI LOG GRAFIS LITOLOGI(digambar pakai komputer)

LOG GRAFIS LITOLOGI(digambar secara manual)