clp nilon-reaktif panas

10
PENGARUH pH LARUTAN CELUP TERHADAP KETUAAN WARNA HASIL PENCELUPAN SERAT POLIAMIDA DENGAN ZAT WARNA REAKTIF Nur Afifah Sahidah (07.K40052) Teti Husniati (07.K40082) Witri Aini Salis (07.K40088) Yoga Frediana (07.K40090) Yolanda Istiqomah (07.K40091) D NH N N N X NH A NH N N N X R

Upload: ginanjar-waluya

Post on 27-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Clp Nilon-Reaktif Panas

PENGARUH pH LARUTAN CELUP TERHADAP KETUAAN WARNA HASIL PENCELUPAN SERAT POLIAMIDA DENGAN ZAT WARNA

REAKTIF

Nur Afifah Sahidah (07.K40052)

Teti Husniati (07.K40082)

Witri Aini Salis (07.K40088)

Yoga Frediana (07.K40090)

Yolanda Istiqomah (07.K40091)

D NHN

N N

X

NH A NHN

N N

X

R

Page 2: Clp Nilon-Reaktif Panas

Serat Poliamida

• Nylon dibuat dari rangkaian unit yang digabungkan dengan ikatan peptida (ikatan amida) dan sering diistilahkan dengan poliamida atau PA. Nylon merupakan polimer pertama yang sukses secara komersial, dan merupakan serat sintetis pertama yang dibuat seluruhnya dari bahan anorganik seperti batu bara, air dan udara.

Page 3: Clp Nilon-Reaktif Panas

• Oleh karena itu nilon dapat dicelup dengan zat warna anionik, kationik dan Reaktif.

Struktur molekul nilon kimia dapat digambarkan sebagai berikut :

HO C

O

CH2

CH2

CH2

CH2

C

O

N

H

CH2

CH2

CH2

CH2

N

H

C

O

n

Serat nilon adalah serat yang memiliki gugus amida (CONH) dan gugus amina (NH3). Dalam larutan pencelupan gugus amida bermuatan negatif dan amina bersifat positif.

Page 4: Clp Nilon-Reaktif Panas

Pencelupan Nilon dengan Zat Warna Reaktif

• Zat warna rekatif selain dapat mencelup serat selulosa dapat juga dipakai untuk serat poliamida. Biasanya pencelupan poliamida akan menghasilkan warna yang muda dan rata. berbeda pada serat selulosa, yang langsung dapat berikatan kovalen pada pH alkali. Pada pencelupan poliamida ini, pada awal proses pencelupan, zat warna reaktif ini diperlakukan seperti zat warna asam. karena pencelupan serat poliamida harus dalam suasana asam. dengan ditambahkannya asam, maka ion H+ akan masuk kedalam poliamida membentuk muatan positif (NH3

+) kemudian gugus pelarut pada zat warna reaktif (SO3

-) akan berikatan dengan gugus positif pada poliamida membentuk ikatan ionik.

Page 5: Clp Nilon-Reaktif Panas

N

N

N

Cl

R

NH

Zw

SO3-

+ Ny NH2

Ny NH2Ny NH3

+

Zw SO3-

ik. ionik

H+

Reaksi…

Page 6: Clp Nilon-Reaktif Panas

Selanjutnya diakhir proses, untuk memperoleh ketahanan luntur yang lebih baik, maka ikatan ionik tersebut diubah menjadi ikatan kovalen dengan merubah suasana larutan menjadi alkali. Ikatan kovalen akan terbentuk apabila ditambahkan alkali di akhir proses.

Ny NH3+

Zw SO3-

ik. ionik + alkali

N

N

N

R

NH

Zw N

H

Ny HCl+

ikatan kovalen

Oleh karena itu, ketuaan warna yang diperoleh akan bergantung pada banyaknya ikatan ionik yang terbentuk dan dapat diubah kedalam bentuk ikatan kovalen. Ikatan ionik yang terbentuk akan bergantung pada banyaknya muatan positif pada serat poliamida dan muatan positif yang terbentuk akan bergantung pada jumlah asam yang ditambahkan pada larutan. Oleh karena itu semakin banyak asam yang ditambahkan maka akan semakin banyak muatan yang terbentuk, ikatan ionik yang terbentuk akan semakin banyak dan hasilnya pencelupan akan menjadi lebih tua.

Page 7: Clp Nilon-Reaktif Panas

Resep PencelupanZat warna reaktif panas : 1 %Wetting : 1 cc/lCH3COOH (98%) : pH = 4-5NaCl : 20 g/lCH3COONa : 5 g/lNa2CO3 : 10 g/lVlot : 1:20Suhu : 900CWaktu : 45 menitResep pencucianSabun netral : 1 g/lSuhu : 700CWaktu : 15 menit

PERSIAPAN (Bahan, mesin, larutan celup)

Page 8: Clp Nilon-Reaktif Panas

Skema Proses

Ikatan ionik Ikatan Kovalen

Page 9: Clp Nilon-Reaktif Panas

• Kesimpulan

Semakin tinggi konsentrasi atau semakin banyak konsentrasi asam asetat yang digunakan akan menyebabkan ketuaan warna hasil celup semakin baik.

Page 10: Clp Nilon-Reaktif Panas

---SEKIAN---