cit kita 111109

Upload: harry-prasetyo

Post on 14-Jul-2015

148 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

CONTINUAL IMPROVEMENT TEAM

PT JALANTOL LINGKARLUAR JAKARTA

KITA

JUDUL : MEMPERCEPAT WAKTU EVALUASI TRANSAKSI TOL MELALUIDATA CCTV, DI GT CAKUNG 1 GARDU 03 DARI 30 MENIT MENJADI 5 MENIT DALAM WAKTU 16 MINGGU

a

Continual Improvement Team

(Kreatif, Inovatif, Tangguh dan Amanah)

KITA

BERDIRI TEMA Transaksi Tol FASILITATOR

: 11 Juni 2008 : Memperbaiki Sistem Pengawasan dan Evaluasi

: M. Subchan, Skom

ANGGOTA TIM Ketua Sekretaris Anggota

: : Aleh Soenardjo, SKom : Didik Susanto P. , SKom : Harry Prasetyo, SKom Nurdin Saiful Alifa

Usia terendah Usia Tertinggi

: 36 tahun : 49 tahun : Sarjana.

Rata-rata pendidikan

PERTEMUAN Frekwensi Waktu

: : 22 Kali Pertemuan : didalam Jam Kerja b

Lama Tempat

: 2 Jam : Kantor PT. JLJ Jatiasih.

WAKTU KEGIATAN : Minggu ke-2 Februari 2009 s/d Minggu ke-4 Juni 2009

c

JADWAL KEGIATANPeriode April M ei II III IV I II III IV

La a ngk h

K egia n ta

Februa ri I II III IV R C R L R C R L R C R L R C R L R C R L R C R L R C R L

I

M ret a II III IV

I

I

Juni II III IV

I

Juli II III IV

IP L A N

Perum n Tem da Judul usa a n M enga lis Peny b na a eba M enguji da m n enentuk n a peny b dom n eba ina M bua renca da em t na n m k na a perba n ela sa k n ika

II III

D O

IV

C E K HC

V

M eneliti ha il s

VIAC IO T N

M bua Sta r B ru em t nda a M engum a da ba da pulk n ta ru n m enentuka renca n na berik utny a

VII

K te n a : e ra g n R =R n a a C ecn R =R a si L e lisa

A

Re nc an a Re al is as i

2 3 2

3 3 2

5

6

4

4

2 1 19

3 1 22

DAFTAR ISTILAH

CT CV C IT C ounte r G ol. G T JOR R KG T KS PT KTM KTT M MO P PTJL J PTJM Pultol S idak S P O UKA

:C loseC ircuit Te vision le :C ontinua Im l prove e T am m nt e : Alat Pe hitungKe ra di g rdu tol ng nda an a :G olong n Ke a ndara an : G rbangTol e : JakataOute R R d r ing oa : Ke laG rba Tol pa e ng : Ke laS Pe um pa hift ng pulan Tol : Ka T rtu andaMasuk : Ka T rtu andaTe aManua rim l : Ma je e Ope si na m n ra : PTJAL ANT L KAR UARJAKAR (ope OL ING L TA rator jala tol rua Ulujam R n s i orota n) : PTJAS MAR A (Pe ro) A G rse : Pe um T ng pul ol : Inspe Me ksi ndadak :S tanda Ope r rasional Prose dur : Ua Ke ba Awal ng m lian

`

a

DAFTAR ISI

H al D F A IS AT R I P O IL P JA A T LL G A L A JA A T R F E T L N O IN K R U R K R A L N A 1 E E T K NT M D NJU U A GK H M N N U A E A A DL A. AnalisaS ituasi B Menentukan Tem . a B. D S .1 ata heet Masalah Tem n Audit/Inspeksi Manajem Operasi ua en B . D S .2 ata heet Masalah L apora B n ulanan Volum Lalu Lintas e C Menentukan Judul . C. D S .1 ata heet Tug KS as PT C . D S .2 ata heet Analisadatam onitoringC TV C C . D S .3 ata heet analisaVolum Lalin Harian Rata-ratadan Jum h G e la ardu Operasi C D S .4. ata heet analisada pem ta ilihan lokasi uji coba C . Kesim .5 pulan L N A 2M N A A IS P N E A A GK H E G N L A E Y B B A. D ramIshikawa iag B Peneta . pan C alon Penyebab D inan om L N A 3M N U D NM N N U A P N E A D MIN N A GK H E G JI A E E T K N E YB B O A 3 . Meng faktor penyebab jurnal transaksi tidak m hasilkan inform deteksi g .1 uji eng asi olong an 3 . Meng faktor penyebab peng .2 uji lihatan petug terbatas as 3 . Meng faktor penyebab beluma panduan untuk m .3 uji da elakuka evaluasi C TV n C 3 T .4. abel bantu pem buatan PieC hart dan faktor dom inan L N A 4ME U TR N A AD NME A S N K NP R A A A GK H MB A E C N A L K A A A E B IK N 4.1 Merencanakan Perbaikan . 4.2 Pelaksa . naan Perbaikan L N A 5M N L I H S P R A A A GK H E E IT A IL E B IK N A. Perbanding Penyebab an 1 . Perbanding Faktor Pe an nyebab 2 . Perbanding Terhadap Judul an 3 . Perbanding Terhadap Tem an a B AnalisaD pak Perbaikan . am 1 . D pak Positif am 2 . D pak Neg am atif 3 . E inasi D pak Ne atif lim am g L N A 6ME U TS A D RB R A GK H MB A T N A A U A. S tanda Prosedur r 1 . S tandar prosedur eva luasi transaksi tol m elalui C TV oleh KS C PT 2 . S tandar prosedur Pem antuan &Perawatan perala oleh teknisi tan B S . tanda Ha r sil L N A 7ME G M UL A D T B R D NM N N U A R N A A A GK H N U P KN AA AU A E E TKN E CN BR U N A E IK T Y A Menentukan Tem a L M IR N A P A

1 2 2 3 4 4 5 6 7 8 1 0 1 0 1 2 1 2 1 3 1 3 1 5 1 6 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4

2 5

i

Profile PT Jalantol Lingkarluar JakartaJalan Tol JORR pada awalnya terdiri dari Ruas W1, Ruas W2, Ruas S, E1, dan Ruas E2,E3,N, merupakan proyek yang terhenti pembangunannya akibat krisis ekonomi pada tahun 1998. Dari empat perusahaan Pemegang Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol JORR sebelumnya, tiga perusahaan telah dinyatakan default oleh para Kreditur. Selanjutnya JM selaku otoritas penyelenggara jalan tol di Indonesia pada waktu itu, juga telah menyatakan ketiga perusahaan tersebut cross default, sehingga JM mencabut Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol JORR dari ketiga pemegang Kuasa Penyelenggaraan tersebut. Pada tanggal 22 Desember 2000, JM mendirikan JLJ untuk menyelenggarakan dan meneruskan pembangunan Jalan Tol JORR, selanjutnya JM dan JLJ menandatangani PKP pada tanggal 14 Mei 2001 untuk mencari investor melalui proses Right to Match guna mendapatkan penawaran terbaik bagi kelanjutan pembangunan Jalan Tol JORR. Berdasarkan PKP ini JLJ merekrut Tenaga Kerja yang berasal dari ketiga pemegang Kuasa Penyelenggaraan selaku investor lama Jalan Tol JORR. Setelah proses Right to Match untuk memperoleh investor dinyatakan gagal, maka berdasarkan Surat Kuasa dari JM Nomor 111/SK/2003 tanggal 21 November 2003 JLJ diberi kuasa untuk mengoperasikan Jalan Tol JORR meliputi kegiatan pengoperasian, pemeliharaan dan pengamanan aset. Saat ini PT. Jalantol Lingkarluar Jakarta (PT. JLJ) telah mengoperasikan jalan tol JORR sepanjang 45 km dari Ulujami di Jakarta Selatan sampai dengan Cilincing di Jakarta Utara, dengan jumlah gerbang tol sebanyak 32 buah dan 107 gardu tol yang terbagi dalam 6 wilayah gerbang tol. Dari Tenaga kerja PT. JLJ berjumlah 1043 yang terdiri dari 814 karyawan tetap dan 233 tenaga Outsourching. Tingkat pendidikan karayawan tetap : Sarjana Strata Satu 14%, Sarjana Muda D3 3,81%, Sekolah Menengah Umum 81,45% dan Sekolah Menengah Pertama 0,74%. Sedangkan tenaga Out Sourching tingkat pendidikan terdiri dari Sarjana Muda D3 1,72% dan SLTA 98,28%.

ii

PETA JALAN TOL LINGKAR LUAR JAKARTA

iii

LANGKAH 1 Menentukan Tema dan Judul Periode : 08 Februari s/d 28 Februari 2009

A. ANALISA SITUASI

Gerbang tol merupakan tempat proses kerja utama di manajemen pengumpulan tol, di dalam satu gerbang tol terdiri dari 2 atau lebih gardu yang di operasikan oleh petugas Pengumpul Tol sebagai penerima pembayaran dari pengguna jalan tol di pintu masuk pada sistem pengoperasian terbuka. Penanggung jawab operasional di gerbang tol dalam satu shift kerja, adalah Kepala Shift Pengumpulan Tol (KSPT) yang bertugas menjaga kelancaran operasional serta melakukan pengawasan terhadap jalannya transaksi oleh Pengumpul Tol. Pada gerbang tol di lokasi sekitar Pelabuhan Tanjung Priok atau jalan tol di ruas E-2 terdapat kawasan Ekspor-Impor Kawasan Brikat Nusantara memiliki karakteristik volume lalin kendaraan besar dan kontainer yaitu kendaraan golongan 3, 4 dan 5. Sebagian besar atau sekitar 99% akan melewati gerbang tol Cikunir 1 yang merupakan milik PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, untuk menuju ke sentra industri di Cikarang dan sekitarnya. Dari kenyataan tersebut di atas maka jumlah Volume Lalu Lintas kendaraan golongan 3, 4 dan 5 yang melewati gerbang tol Cikunir-1 harus lebih kecil atau sama dengan jumlah kendaran golongan 3, 4 dan 5 yang masuk di gerbang tol ruas E-2 (Rorotan, Cakung-1, Cakung-2, Bintara, Kalimalang-2), sehingga diperlukan sistem yang dapat membantu fungsi pengawasan KSPT agar lebih efektif. Tugas KSPT antara lain adalah : Awal Tugas : 1. Memeriksa kebenaran pencatatan uang pribadi PulTol. 2. Mengambil dan memeriksa UKA. 3. Mempersiapkan dukungan layanan transaksi (KTTM, Kotak uang, Kotak KTM, Gembok). Saat Tugas : 1. Mencatat counter periodik (awal, perjam dan akhir) kemudian di bandingkan dengan KTTM atau nomer struk. 2. Melakukan monitoring data log dan atau CCTV. 3. Melaksanakan pemeriksaan/audit terhadap Pul Tol termasuk petugas operasional terkait lainnya apabila terjadi indikasi penyimpangan. Akhir Tugas : 1. Memperhatikan proses penghitungan hasil operasi.

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 1

2. Melakukan evaluasi dan pemeriksaan laporan pertanggung jawaban Pul Tol. 3. Memverifikasi laporan yang di buat oleh Pul Tol. 4. Membuat laporan akhir tugas KSPT.

B. MENENTUKAN TEMA

CIT KITA mengolah data dari Sub Divisi Pengendalian Pengumpulan Tol mengenai Hasil Temuan Audit/Inspeksi Manajemen Operasi PT Jasa Marga yaitu data Hasil Audit Bidang Pengumpulan Tol di PT JLJ, mengenai Kinerja Petugas yang berada di sub divisi Pengendalian Pengumpulan Tol khususnya yang berada di gerbang tol yaitu Kepala Gerbang Tol, Kepala Shift Pengumpulan Tol dan Tata Usaha Gerbang Tol, apakah sudah melaksanakan tugas/pekerjaan sesuai SOP atau belum dan didapatkan data sebagai berikut : B.1. Data Sheet Masalah Hasil Temuan Audit Manajemen Operasi JM mengenai kinerja petugas. Sumber data Periode Pendata Satuan Data : Resume Status Hasil Audit/Inspeksi Divisi MOP PT Jasa Marga : 2007 - 2008 : Harry Prasetyo, & Didik Susanto : Persentase (Persen)

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 2

No 1 2 3

Petugas Kepala Gerbang Tol Kepala Shift Pengumpulan Tol Tata Usaha Gerbang Tol

Rata - rata Pencapaian (%) 40,91 28,21 63,64

Rata-rata Belum Tercapai (%) 59,09 71,79 36,36

85 % Kinerja Belum tercapai 75 65 55 45 35 25

G RAF KIN IK ERJA PETU AS G (PROSEN TASI BELU TERCAPAI) M 71,79 59,09

36,36

Kepala G erbang Tol

Kepala Shift Pengum pulan Tol PETUGAS

Tata Usaha G erbang Tol

Keterangan : Dari hasil temuan audit terlihat bahwa kinerja KSPT yang belum tercapai adalah yang tertinggi. Tingginya kinerja KSPT yang belum tercapai disebabkan karena kelemahan dalam pengawasan dan evaluasi hasil transaksi tol sebagaimana hasil laporan Resume Status Hasil Audit/Inspeksi Tahun 2008 Divisi Manajemen Operasi PT Jasa Marga (Persero), TBK pada PT Jalantol Lingkarluar Jakarta.

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 3

Kemudian CIT KITA menganalisa evaluasi laporan bulanan volume lalu lintas dan pendapatan tol dari seksi Pengumpulan Tol dan diketahui bahwa terjadi anomali penyebaran Volume Lalin pada ruas E-2, yaitu Volume Lalin golongan 3, 4 dan 5 yang masuk di gerbang tol ruas E-2(Rorotan, Cakung 2, Cakung 1, Bintara dan Kalimalang 2) lebih kecil dari Volume Lalin yang masuk/menuju ke gerbang tol Cikunir 1. B.2. Data Sheet Masalah Laporan Bulanan Volume Lalu lintas Sumber data Periode PendataNo 1 2 3

: Laporan Bulanan Volume Lalu lintas : November 2008 s/d Januari 2009 : Didik Susanto, Harry Prasetyo & Saiful AlifaBULAN Frekuensi Anomali 46 48 62

November 2008 Desember 2008 Januari 2009

70 FREK. ANOMALI 60 50 40 30 20 10 0

GRAFIK AN MALI V O OLUME LALU LIN TAS RUAS E-2

62 46 48

Novem 2008 ber

Desem 2008 ber BULAN

J anuari 2009

Kesimpulan Berdasarkan Grafik batang di atas frekuensi terjadinya anomali penyebaran Volume Lalu lintas pada seksi E-2 dari bulan November 2008 sampai dengan bulan Januari 2009 mengalami peningkatan.

ANALISA PARETO 1. Resume status hasil audit Divisi MOP PT. Jasa Marga (Persero) (Kinerja KSPT yang belum tercapai, sebesar 71.79%) 2. Laporan bulanan volume lalu lintas (dari bulan November 2008 s.d Januari 2009, anomali penyebaran volume lalu lintas meningkat)

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 4

Maka kinerja KSPT merupakan masalah prioritas sehingga Kepala Divisi Operasi mengeluarkan surat penugasan nomor : CB.024 kepada CIT KITA untuk melaksanakan evaluasi dan langkah nyata dalam rangka meningkatkan kinerja operasional Pengumpulan Tol di lingkungan Divisi Operasi. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka CIT KITA sepakat untuk menetapkan tema :

Memperbaiki Sistem Pengawasan dan Evaluasi Transaksi Tol

C. MENENTUKAN JUDUL

Menindaklanjuti permasalahan adanya anomali penyebaran volume lalu lintas di seksi E-2 dimana hal tersebut berhubungan dengan kinerja KSPT dalam pengawasan Transaksi tol, maka CIT KITA meneliti SOP KSPT dan menganalisa halhal yang sangat penting dalam kinerja KSPT dan yang berkaitan erat dalam pengawasan Transaksi Tol, di dalam pengukurannya menggunakan satuan waktu karena periode tugas KSPT hanya dalam satu shift kerja, yaitu dengan cara memantau langsung tugas/pekerjaan KSPT selama bertugas dan hasilnya adalah :

C.1 Data Sheet Tugas KSPT Sumber data Periode Pendata Satuan Data : Pengamatan langsung Tugas KSPT : 11 13 Februari 2009 : Harry Prasetyo & Didik Susanto P. : Waktu (menit)

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 5

No 1 2 3 4

Tugas KSPT Pencatatan Counter Periodik Monitoring CCTV Pemeriksaan laporan Pertanggung jawaban PulTol Pemeriksaan laporan penggunaan KTTM TOTAL

Waktu (menit) 3 22 10 6 41

% 7 54 24 15 100

Frekuensi perjam akhir tugas akhir tugas akhir tugas

25 Waktu (menit) 20 15 10 5 0Pen catatan Coun ter Periodik Mon itorin CCTV g Pem eriksaa laporan n Perta nggu ng jawaban Pu lTol Pem eriksaa laporan n penggu naan KTTM

Kesimpulan : Berdasarkan diagram batang diatas bahwa salah satu tugas KSPT dalam fungsi Pengawasan Transaksi Tol adalah monitoring CCTV, dimana tugas tersebut ternyata didalam pelaksanaannya memerlukan waktu yang lama, maka penyelesaiannya perlu diprioritaskan dan untuk mendapatkan gambaran lebih jelas maka CIT KITA telah mengadakan survey kepada Kepala Shift Pengumpulan Tol (KSPT) tentang pelaksanaan monitoring CCTV/evaluasi data CCTV. Dalam survey ini CIT KITA mengajukan beberapa pertanyaan (kuesioner) yang diikuti oleh 58 orang KSPT dengan hasil sebagai berikut :

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 6

C.2 Data sheet analisa data monitoring CCTV : Sumber data Periode Pendata : Hasil survey KSPT : 16 s/d 20 Februari 2009 : Harry Prasetyo & Didik Susanto P.

1. Kapan melakukan evaluasi data CCTV ? Ada beberapa koresponden yang memilih 2 dari 3 pilihan jawaban, sehingga menghasilkan total pilihan jawaban sebanyak 63 jawaban. Hasilnya adalahKapan Melakukan Evaluasi : Saat Evaluasi Ketika Akhir Tugas Ketika ada kejadian tidak normal Pada Saat Sidak TOTAL F 29 33 % 46 52

1 2 63 100

2. Bagaimana cara melakukan evaluasi CCTV ? Dari 64 jawaban, sebanyak 58% melakukan evaluasi dengan cara hanya melihat gambar CCTV yang berstatus tidak normal, 36% melakukan evaluasi dengan cara melihat gambar CCTV satu persatu dan sebanyak 6% melakukan dengan cara melihat data di jurnal saja.

Cara Melakukan Evaluasi D CCTV ata6% 3 6% 5 8% Melihat gam CCTV satu bar per satu Hanya gam CCTV yang bar berstatus tidak norm al Melihat data di jurnal saja

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 7

3. Waktu yang diperlukan untuk melakukan evaluasi data CCTV. Sebanyak 57% dari 58 penjawab memerlukan waktu antara 15 30 menit, 26% memerlukan waktu kurang dari 15 menit, 10% memerlukan waktu antara 45 menit 1 jam, 5,2% memerlukan waktu antara 30 45 menit dan 1,7% memerlukan waktu lebih dari 1 jam. Dari hasil survey tersebut, bahwa untuk mengevaluasi CCTV diperlukan waktu yang lama ( 15-30 menit) untuk 1 (satu) gardu.

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan Evaluasi CCTV : Saat Evaluasi < 15 Menit 15 - 30 menit 30 - 45 menit 45 menit - 1 jam > 1 jam TOTAL F 15 33 3 6 1 58 % 26 57 5 10 2 100

Kesimpulan 1. Dari grafik hasil survey diperoleh data bahwa Evaluasi CCTV hasil transaksi tol dilakukan pada saat terdapat transaksi tidak normal dan dengan cara melihat gambar CCTV yang berstatus tidak normal , sedangkan Evaluasi pada transaksi normal masih belum dilakukan secara optimal. 2. Dari hasil survey tersebut, bahwa untuk mengevaluasi CCTV diperlukan waktu yang lama ( 15-30 menit) untuk 1 (satu) gardu.

C.3 Data Sheet analisa Volume Lalin Harian Rata-rata dan jumlah Gardu Operasi.

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 8

Sumber data: Volume Lalin Harian Rata-rata dan jumlah Gardu Operasi Seksi E-2 Periode : Januari 2009

N o1

Gerbang TolFatmawati 1

VLL Harian Rata-rata (kend) Gol. 1 Gol. 2 Gol. 3 Gol. 4 Gol. 5 Jumla h10.15 2 10.88 4 6.950 12.75 8 9.945 7.483 9.285 2.351 6.013

Gard u Oper asi 2 2 2 2 2 2 3 2 2

9.99 138 14 3 1 6 10.6 2 Ampera 1 178 53 8 6 39 6.84 3 Ampera 2 87 15 1 7 12.3 4 Lt. Agung 1 361 66 12 1 18 9.76 5 Lt. Agung 2 134 42 1 7 6.90 6 Bintara 486 78 12 2 6 7.28 1.32 7 Cakung 1 501 95 73 7 9 1.22 8 Cakung 2 346 193 244 346 1 3.47 9 Rorotan 702 485 662 685 8 Pendata : Harry Prasetyo & Didik Susanto P.

Kesimpulan : Gerbang tol Cakung 1 memiliki gardu operasi yang terbanyak yaitu 3 gardu serta memiliki variasi golongan kendaraan dari golongan 1, 2, 3, 4 dan 5 yang relatif cukup besar.

C.4 Data Sheet analisa data pemilihan lokasi uji coba. Dalam menentukan lokasi uji coba, CIT KITA mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Aplikasi dan pelaporan dapat di modifikasi oleh Tim CIT b. Gerbang Tol dilalui oleh 5 (lima) jenis golongan,Volume Lalin minimal 50 Kendaraan c. Volume lalu lintas per hari lebih dari 10.000 kendaraan d. Jumlah Gardu operasi lebih dari 2. e. Manuver ke lokasi mudah diakses

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 9

N o

Gerbang Tol

SKOR a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 b 0 0 0 0 0 0 1 1 1 c 1 1 0 1 0 0 0 0 0 d 0 0 0 0 0 0 1 0 0 e 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 Fatmawati 1 2 Ampera 1 3 Ampera 2 4 Lt. Agung 1 5 Lt. Agung 2 6 Bintara 7 Cakung 1 8 Cakung 2 9 Rorotan Skor1 = 0 = Memenuhi Tidak Memenuhi

TOTA L SKOR 3 3 2 3 2 2 4 3 3

Gra P iliha Gerba T L si Uji C fik em n ng ol oka obaC "K A" IT IT4 3,5 3 2,5

S kor

2 1,5 1 0,5 0Fatmawat Lt. Agung Lt. Agung Ampera1 Ampera 2 i1 1 2 3 3 2 3 2

Bintara 2

Cakung1 Cakung2 4 3

Rorotan 3

TOTAL SKOR

Kesimpulan : Gerbang tol yang layak sebagai lokasi uji coba dengan mendapatkan skor terbesar dari tabel di atas adalah gerbang tol Cakung 1.

C.5 Kesimpulan Berdasarkan analisa pareto penentuan judul diatas sebagai berikut:

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 10

1. Dari hasil survey tersebut, bahwa untuk mengevaluasi CCTV diperlukan waktu yang lama ( 15-30 menit) untuk 1 (satu) gardu. 2. Evaluasi CCTV hasil transaksi tol dilakukan pada saat terdapat transaksi tidak normal dan dengan cara melihat gambar CCTV yang berstatus tidak normal , sedangkan Evaluasi pada transaksi normal masih banyak yang belum dilakukan. 3. Berdasarkan Tabel Volume Lalin Harian Rata-rata dan jumlah Gardu Operasi di seksi E-2 maka gerbang tol Cakung 1 merupakan gerbang tol dengan volume lalu lintas harian rata-rata yang cukup tinggi dengan memiliki jumlah gardu operasi sebanyak tiga. 4. Gerbang tol Cakung 1 memiliki karakteristik volume lalu lintas golongan 3, 4 dan 5 yang cukup besar begitu juga untuk golongan 1 dan 2. 5. Gerbang tol Cakung 1 memiliki peralatan tol milik PT JLJ sehingga Aplikasi dan pelaporan peralatan tol dapat di modifikasi/dirubah oleh Tim CIT.

Disimpulkan bahwa waktu evaluasi CCTV memerlukan waktu yang lama, maka CIT KITA sepakat untuk menentukan Judul :

Mempercepat waktu evaluasi transaksi tol melalui data CCTV, Di GT Cakung 1 Gardu 03 dari 30 menit menjadi 5 menit Dalam Waktu 16 Minggu

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 11

PERSETUJUAN / PENGESAHAN Bekasi, .2009

DIREKTUR

KEPALA DIVISI OPERASI

Ir. A. Tito Karim

Ir. Abdul Ghani

Langkah 1 Menentukan Tema dan Judul 12

Catatan :

LANGKAH 2 Menganalisa Penyebab Periode 01 Maret s/d 21 Maret 2009

A. DIAGRAM ISHIKAWA

M ETO DE

MANUSIA

K B n t l m la u a a. a go e k k n E a ai C T v lu s C V K p laS ift ea h k ra gm n e u n e g rti c raE a a i a v lu s CT CV3

5

T a a aa t d te s id k d la e k i g lo g nk n a a o n a e d ra n H s C T tid k a il C V a m n m ilk nin rm s e a p a fo a i g lo g nk n a a o n a e d ra n M m rik a h s e e s a il C T s tu -p rs tu CV a e a

Ju la C n e b n a m h ac l ayk

S la T k nT m o a h ea o bl G lo g nk n a a o n a e d ra n S la m n n k n a h e e tu a g lo g nk n a a o n a e d ra n4

B lu a a e md p n u nu tu ada n k m la u a E a a i e k k n v lu s CT CV

P n lih ta p t g s e g a n eu a te aa rb t s

W k E a ai a tu v lu s hs CT a il C V T nas DG ra s k i i T C k n 1la a au g m

2 6

R a g ne a a i u n a v lu s ja hd ri te p t u a ma t g sK P ua ST

ju a tra s k i rn l n a s tid k a mnhs a e g a ilk n in rm s d te s fo a i e k i g lo g n o na

L h n am n h n D a y e g itu g ju la k n a n m h e d ra

1

O tp t L tid k u u D a mn h s a e g a ilk n in rm s fo a i le g a nkp

L t a m n e ki D id k e d te s gl. K n a a o e d ra n

LING KUNG AN

M ESIN

B. PENETAPAN CALON PENYEBAB DOMINAN Nominal Group Technique (NGT)

Langkah 2 Menganalisa Penyebab 13

P n a a A g otaC ed p t ng IT N o. 1 2 A a Pe y b b k r nea S ifu D ik N rd a l id u in H rry A h a le L tid km n e k D a e d te si g lon a K n a a o g n e d ra n Ju a tra sa si tid k rn l n k a m n h silk nin e g a a form si a d te si g lon a e k o gn B lu a ap n u nu tu e md ada n k m la u a E a a C T e k k n v lu si C V Pe g a np tu a n lih ta e g s te a s rb ta T a a aa t d te si id k d la e k g lon a k n a a o g n e d ra n R a g ne a a ja h u n a v lu si u d ri te p t tu a K PT a ma g s S 5 6 4 3 2 1 3 6 4 5 1 2 3 6 4 5 2 1 6 5 4 3 2 1 5 6 3 4 2 1

2 2 2 9 1 9 2 0 9 6 15 0

3 4 5 6

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa dengan pendekatan NGT (1/2 N + 1 ), CIT KITA sepakat menetapkan 4 akar penyebab yang diduga dominan sebagai berikut :

1. Jurnal transaksi tidak menghasilkan informasi deteksi golongan. 2. LD tidak mendeteksi golongan kendaraan. 3. Penglihatan petugas terbatas. 4. Belum ada panduan untuk melakukan evaluasi CCTV.

Keterangan : Penyebab 1 dan penyebab 2 bersumber dari akar penyebab yang sama, maka untuk menguji penyebab, CIT KITA hanya akan menguji satu faktor saja, yaitu faktor penyebab no. 1.

Langkah 2 Menganalisa Penyebab 14

Rang king II I IV III V V I

Jum lah

Langkah 2 Menganalisa Penyebab 15

LANGKAH 3 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan Periode : 22 Maret s/d 11 April 2009

3.1 Menguji faktor penyebab : Jurnal transaksi tidak menghasilkan informasi deteksi golongan Periode Sumber Data Pendata Keterangan : X = Memeriksa hasil CCTV satu persatu dengan indikator Volume lalu lintas per shift per gardu Y = Waktu Evaluasi Hasil Capture CCTV (Menit)X 1 1 .0 4 69 7 35 3 1 4 .3 0 89 8 32 4 99 8 84 0 56 7 Y 1 7 1 1 6 2 2 1 5 6 1 7 1 3 1 025 20 15 10

: 23 27 Maret 2009 : Hasil pengamatan laporan di PCS : Saiful A. & Nurdin

) t n e m ( i s u l a v E k W

5 -

r1 = 0,998

-

500 Vol. Lalin /ATB

1.000 -2

1.500

Kesimpulan : Dari diagram scatter tersebut dapat dilihat hubungan posistif yang kuat, dengan ditunjukkan nilai koefisien korelasi r = 0,998

3.2 Menguji faktor penyebab : Penglihatan petugas terbatas Periode Sumber Data Pendata : 1 4 April 2009 : Hasil pengamatan laporan di PCS : Harry P. & Didik S.

Keterangan : X = Frekuensi penekanan tombol CANCELLangkah 3 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 16

Y = Waktu Evaluasi Hasil Capture CCTV (menit)

X 2 1 2 0 1 2 1 0 9 1 0 8 9

Y 2 4 2 2 1 3 1 1 1 0 1 2 9 8

Wak Ev tu aluasi (Menit)

30 25 20 15 10 5 5 10 15 Jum C lah ancel 20 25

r2 = 0,999

Kesimpulan : Dari diagram scatter tersebut dapat dilihat hubungan posistif yang kuat, dengan ditunjukkan nilai koefisien korelasi r = 0,999

3.3 Menguji faktor penyebab : Belum ada panduan untuk melakukan evaluasi CCTV Periode Sumber Data Pendata Keterangan : X = Frekuensi KGT melakukan evaluasi transaksi di gerbang tol. Y = Waktu evaluasi oleh KGT (menit) : 1 4 April 2009 : Hasil Pengamatan Kepala Gerbang Tol : Harry P. & Didik S.

Wak ev tu aluasi oleh KGT

X 5 4 3 3 5 2 5 4

Y 4 5 3 8 3 1 2 6 4 8 2 2 5 2 4 0

60 50 40 30 20 10 1 2 3 4 Frekuensi KG m T engontrol ke gerbang tol 5 6

r3 = 0,972

Kesimpulan : Dari diagram scatter tersebut dapat dilihat hubungan posistif yang kuat, dengan ditunjukkan nilai koefisien korelasi r = 0,972

Langkah 3 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 17

(menit)

3.4 Tabel Bantu Pembuatan Pie Chart Faktor Dominan

N o.

F k rP y a D m a a to en eb b o in n

K efis o ien k re s o la i r1 r2 r3

N ir ila 0,998 0,999 0,97 2 2 ,97

1 Jurna transaksi tidak m hasilkan inform l eng asi deteksi g olong an 2 Peng lihatan pe as te tug rbatas 3 B elumadapanduan untuk untuk m elakukan evaluasi C TV C TOT AL

PIE CHART FAKTOR PENYEBAB DOMINAN

r3 = 0.972

r1 = 0.998

r2 = 0.999

Langkah 3 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 18

Dari pengujian faktor penyebab diatas didapatkan, penyebab yang dominan adalah : 1. Jurnal transaksi tidak menghasilkan informasi deteksi golongan 2. Penglihatan petugas terbatas 3. Belum ada panduan untuk untuk melakukan evaluasi CCTV

Langkah 3 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 19

LANGKAH 4 Membuat Rencana dan Melaksanakan Perbaikan Periode : 12 April s/d 23 Mei 2009

4.1 Merencanakan Perbaikan

N o 1

Penyebab Dominan Jurnal Transaksi tidak menghasilkan informasi deteksi golongan dan LD tidak mendeteksi golongan kendaraan LD tidak mendeteksi golongan kendaraan

WHY 1. Supaya hasil CCTV menampilkan informasi golongan

WHAT Membuat alat yang bisa mendeteksi golongan

WHER E

WHE N

WHO

HOW 1.Membuat rangkaian alat deteksi golongan. 2.Meletakkan Treadle sesuai pola yang di tentukan berdasarkan lebar tapak ban. 3.Menyambung treadle dengan alat deteksi golongan. 4.Desain produk dan skema pemasangan, dijelaskan pada langkah 4.2

- Gerbang Tol Cakung 1 gardu 03 - Minggu II April minggu I Mei 2009 - Aleh Sunardjo & Didik Susanto

HOW MUC H 100 %

2

2. Supaya Output LD menghasilkan informasi lengkap

Langkah 4 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 20

3

Penglihatan petugas terbatas

Supaya tidak salah menentukan golongan kendaraan Supaya KSPT mengerti cara evaluasi

Membuat informasi cara transaksi

- Gerbang Tol Cakung 1 gardu 03 - Minggu II Mei 2009 - Didik Susanto & Saiful Alifa - Kantor Jati Asih - Minggu III Mei 2009 - Harry Prasetyo & Nurdin

4

Belum ada Panduan Evaluasi CCTV

Membuat bagan alir cara evaluasi hasil CCTV

1.Membuat informasi yang berisi tentang cara melakukan transaksi yang benar. 2.Menempelkan informasi tersebut di gardu tol. 3.Memantau perkembangan salah tekan golongan. 1.Membuat surat usulan pembuatan bagan alir cara evaluasi CCTV ke Ka.Si PT. 2.Membantu perkembangan pembuatan bagan alir cara evaluasi CCTV ke Ka.Si PT.

100 %

100 %

Langkah 4 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 21

4.2 Pelaksanaan Perbaikan No 1 Penyebab Dominan Jurnal Transaksi tidak menghasilkan informasi deteksi golongan LD tidak dapat menghasilkan informasi golongan. Proses Perbaikan yang dilakukan 1.Alat deteksi golongan bekerja berdasarkan sinyal dari treadle dan OBS. 2. Treadle adalah alat yang mengirim sinyal ke alat deteksi berdasarkan jumlah gandar dan lebar tapak ban dari kendaraan ketika terinjak oleh kendaraan. 3. OBS adalah alat yang mendeteksi kendaraan yang lewat di jalan dan sebagai pemisah antara deteksi kendaraan pertama dan deteksi kendaraan berikutnya. 4. Dalam menentukan lebar tapak ban kendaraan, CIT melakukan survey lebar tapak ban berbagai kendaraan. 5. Berdasarkan hasil survey tapak ban, maka di tentukan lebar atau jarak antara treadle pertama dan treadle ke dua. Gambar

2

Jumlah gandar

lebar ban

Posisi Treadle yang terinjak oleh ban kendaraan

Kegiatan Survey pengukuran tapak banLangkah 4 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 22

No

Penyebab Dominan

Proses Perbaikan yang dilakukan

Gambar

6. Bahan baku alat : - treadle 2 buah - tempat treadle - alat pengolah informasi tradle (alat deteksi)

LONG BOTH

OBS T2 T1GRD

Jarak 36 cm

Scanner AUX LD T2 T1 SC OBS

Sudut 30 derajat

7. Cara Pemasangan : - Memotong lajur gardu dengan sudut 30o - menempatkan treadle ke dalam casing treadle, kemudian menempatkan di lajur yang telah di potong - Jarak antara treadle-1 dengan treadle-2, 25 cm - menyambung treadle dengan alat deteksi.

Arah Kendaraan Masuk

Alat Deteksi

Counter deteksi golongan

Langkah 4 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 23

No

Penyebab Dominan

Proses Perbaikan yang dilakukan

Gambar

8. Cara Kerja Alat - Kendaraan melewati treadle - treadle mendeteksi tapak ban dan jumlah gandar - gol 1 ban belakang tidak menginjak treadle 1 (T1) dan tradle 2 (T2) secara bersamaan. - gol 2 (bus besar dan bus sedang) di deteksi sebagai gol 1 dengan tambahan sensor OBS. - gol 2 ban belakang menginjak T1 dan T2 bersamaan - gol 3, 4 dan 5 : ban belakang menginjak T1 dan T2 bersamaan dan di hitung jumlah gandar. 9. Monitoring Pelaksanaan :0.1 - 0.2

Diskusi CIT KITA

30 25

Loop Coil

Gardu Tol

WAKTU EVALUASI

normal = 3

20Arah Mobil

15 10 5 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22CCTV3,6 0.2 0.2

305 .0 .2

5

Treadle 2 Sensor

OBS

Skema Pemasangan 2 Treadle

Kesimpulan : Belum berhasil Alat Deteksi kendaraan otomatis belum akurat, masih ada kendaraan golongan 3, 4 dan 5 yang terdeteksiLangkah 4 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 24

No

Penyebab Dominan

Proses Perbaikan yang dilakukan sebagai golongan lain. 8. Cara Kerja Alat - Menambah 1 treadle menjadi 3 Treadle - Jarak antara treadle-2 dengan treadle-3, 20 cm - Kendaraan melewati treadle - treadle mendeteksi tapak ban dan jumlah gandar - gol 1 ban belakang tidak menginjak treadle 1 (T1) dan tradle 2 (T2) secara bersamaan. - gol 2 (bus besar dan bus sedang) di deteksi sebagai gol 1 dengan tambahan sensor OBS. - gol 2 ban belakang menginjak T1 dan T2 bersamaan - gol 3, 4 dan 5 : ban belakang menginjak T1 dan T2 bersamaan dan di hitung jumlah gandar. - T3 berfungsi sebagai penghitung jumlah gandar kendaraan. 9. Monitoring Pelaksanaan :30 25

Gambar

Posisi 2 Treadle Portable

WAKTU EVALUASI-

20 15 10 5

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Skema Pemasangan 3 Treadle

Langkah 4 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 25

No

Penyebab Dominan

Proses Perbaikan yang dilakukan Kesimpulan : Perbaikan berhasil Waktu Evaluasi bisa lebih cepat

Gambar

Posisi 3 Treadle Portable

2

Penglihatan petugas terbatas

1. Membuat informasi yang berisi tentang cara melakukan transaksi yang benar. 2. Menempelkan informasi tersebut di gardu tol. 3. Monitoring Pelaksanaan :

PEDOMAN TRANSAKSI MENGGUNAKAN MESIN TOL 1. Tekan tombol GOLONGAN (1/2/3/4/5) ketika kendaraan sudah tiba disamping gardu ( Golongan kendaraan sudah benar-benar pasti ). 2. Kemudian tekan tombol METODE PEMBAYARAN (CASH / LGN / DNS). 3. Penekanan tombol, baik GOLONGAN maupun METODE PEMBAYARAN dilakukan 1 (satu) kali. 4. Tekan kembali tombol GOLONGAN setelah kendaraan melewati loop coil (atau kendaraan berikutnya telah tiba disamping gardu). 5. Transaksi yang benar akan mengurangi terjadinya penekanan tombol CANCEL dan terjadinya notran dalam laporan jurnal.

Langkah 4 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 26

No

Penyebab Dominan30

Proses Perbaikan yang dilakukan

Gambar

WAKTU EVALUASI (MENIT)-

25 20 15 10 5

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Kesimpulan : Perbaikan berhasil Jumlah penekanan tombol CANCEL berkurang, sehingga waktu evaluasi bisa dipercepat.

3

Belum ada Panduan Evaluasi CCTV

Membuat bagan alir cara Evaluasi Hasil CCTV Monitoring pelaksanaan :

Langkah 4 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 27

No

Penyebab Dominan50 45

Proses Perbaikan yang dilakukanPETUGAS

GambarBAGAN ALIR STANDAR EVALUASI HASIL CCTV UNTUK KSPTKEGIATAN

WAKTU EVALUASI OLEH KGT (menit)

40 35 30 25 20 15 10 5 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Kepala Gerbang Tol

Selesai

Menindak lanjuti Laporan dari KSPT

Menerima Laporan dari KSPT

Mulai Kepala Shift Pengumpulan Tol (KSPT) Akhifr shift Apakah Ada data Beda golongan, Notran, Salah tekan ?

T

Lapor Ke Kepala Gerbang Tol

YCetak Jurnal Transaksi Lihat data CCTV

Kumpulkan gambar berdasarkan beda golongan, Notran, Salah Tekan

Apakah Data dan hasil CCTV sesuai ?

T

Cetak Laporan Beda Golongan

Y

Kesimpulan : Perbaikan berhasil KSPT mengerti cara Evaluasi CCTV, sehingga waktu evaluasi oleh KGT dapat ditiadakan.

Langkah 4 Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan 28

LANGKAH 5 Meneliti Hasil Perbaikan Periode : 24 Mei s/d 20 Juni 2009

A. PERBANDINGAN PENYEBAB 1. PERBANDINGAN FAKTOR PENYEBAB. a. Diagram Jurnal Transaksi tidak menghasilkan informasi deteksi golongan & LD hanya menghitung jumlah kendaraan, setelah menggunakan alat deteksi golongan waktu evaluasi bisa dipercepat.Waktu Evaluasi (Menit)25 20 15 10 5 Sebelum Sesudah

227 % 7

5

b. Diagram penglihatan petugas terbatas, setelah informasi cara transaksi menggunakan mesin tol yang benar di tempel di gardu tol, maka waktu evaluasi bisa dipercepat.Waktu Evaluasi (menit)30 25 20 15 10 5 Sebelum Sesudah

247 % 9

5

c. Diagram belum ada Panduan Evaluasi CCTV, setelah bagan alir cara evaluasi di pahami oleh KSPT, maka waktu evaluasi yang dilakukan oleh KGT di Gerbang Tol dapat diturunkan.

Langkah 5 Meneliti Hasil Perbaikan 29

Jumlah Evaluasi CCTV

60 50

oleh KGT

40 30 20 10

521 0% 0

Sebelum Sesudah -

0

2. PERBANDINGAN TERHADAP JUDUL.35

Waktu Evaluasi (Menit)

30 25 20 15 10 5

30100 % 100 %

5Sebelum Initial Goal

5Sesudah

KESIMPULAN : Dari diagram batang perbandingan sebelum perbaikan, initial goal dan sesudah perbaikan terlihat bahwa mempercepat waktu evaluasi transaksi tol melalui CCTV dengan membuat peratalatan deteksi golongan kendaraan secara otomatis di gerbang tol Cakung 1 dari 30 menit menjadi 5 menit, berhasil melaksanakan perbaikan 100%.

3. PERBANDINGAN TERHADAP TEMA.Jumlah Temuan Audit30 25 20 15 10 5 Sebelum Sesudah

28

4 ,0 % 13

12

Langkah 5 Meneliti Hasil Perbaikan 30

Dengan menggunakan alat deteksi golongan kendaraan secara otomatis maka pada evaluasi transaksi tol yang normal (antara transaksi dan deteksi tidak ada perbedaan) fungsi evaluasi digantikan oleh alat deteksi golongan kendaraan secara otomatis, sehingga metode evaluasi transaksi tol yang normal dimana sebelumnya tidak ada validasi maka setelah dilakukan perbaikan, metode validasi dilaksanakan oleh alat deteksi golongan kendaraan. Hal ini dapat meningkatkan kinerja KSPT, terlihat dari hasil temuan audit PT. Jasa Marga tahun 2009 terjadi penurunan sebesar 41.03% dari 28 temuan menjadi 12 temuan.

B. ANALISA DAMPAK PERBAIKAN 1. DAMPAK POSITIF - Pendapatan tol meningkat - Kepedulian teknisi terhadap peralatan tol meningkat - Pengetahuan anggota CIT bertambah - Mendapat respon positif dan apresiasi dari manajemen - Dapat digunakan di tempat lain yang memerlukan deteksi golongan kendaraan

2. DAMPAK NEGATIF - Kamera lebih rentan terhadap cuaca - Memberikan tugas baru kepada teknisi peralatan tol

3. ELIMINASI DAMPAK NEGATIF - Membuat tudung/kanopi pada kamera - Melakukan sosialisasi kepada petugas teknisi peralatan tol

Langkah 5 Meneliti Hasil Perbaikan 31

LANGKAH 6 Membuat Standar Baru Periode : 21 Juni s/d 18 Juli 2009

A. STANDAR PROSEDUR 1. Standar prosedur evaluasi transaksi tol melalui CCTV oleh KSPT a. Pada saat akhir tugas mencetak jurnal transaksi tol b. Pada data jurnal transaksi tol apakah ada data beda golongan c. Apabila terdapat data beda golongan cek di ruang PCS d. Tampilkan data yang beda golongan dan lihat hasil capture CCTV e. Lakukan evaluasi

2. Standar prosedur pemantauan & perawatan peralatan oleh Teknisi Peralatan tol a. Melakukan inspeksi ke gerbang tol sesuai jadwal (terlampir) b. Memeriksa kondisi sistem peralatan tol dan alat deteksi golongan setiap bulan sekali c. Menindaklanjuti hasil inspeksi bila ditemukan ada kerusakan peralatan tol selambat lambatnya dalam waktu 4 jam d. Dalam melakukan perbaikan harus melaporkan hasil perbaikan kepada Kepala Seksi Peralatan Pengumpulan Tol

B. STANDAR HASIL 1. Waktu evaluasi transaksi tol melalui CCTV maksimal 5 menit 2. Jumlah penekanan tombol Cancel per gardu tidak lebih dari 2 x 3. Pelaporan hasil evaluasi transaksi tol 100% akurat

Langkah 6 Membuat Standar Baru 32

Langkah 6 Membuat Standar Baru 33

LANGKAH 7Mengumpulkan Data baru dan Menentukan Rencana Berikutnya Periode : 19 Juli s/d 25 Juli 2009

A.

MENENTUKAN TEMA

A.1. Data Sheet Corection Preventive Action Recuest (CPAR) Keluhan pelanggan terhadap Pelayanan Gerbang Tol yang diperoleh dari Manajemen sebagai tindak lanjut penerapan Corection Preventive Action Recuest (CPAR), sebagai berikut : No . 1 2 3 4 5 6 Jenis Keluhan Jumlah Corection Preventive Action Recuest (CPAR) 21 3 5 3 1 1 34

Uang Kembalian (Kurang,Uang Palsu, Uang Robek) Pelanggan tidak menerima uang kembalian Perlakuan Tidak Menyenangkan Penyerahan Struk/KTTM (tidak sesuai, tidak diserahkan) Kelambatan Transaksi Kepadatan / Antrian di Gerbang Jumlah

A.2. Diagram Evaluasi CPAR Keluhan Pelanggan25 20 15 10 5 0 3 5 3

21

1

1

Uang Kembalian P elanggan Tidak P erlakuan Tidak P enyerahan S truk Kelambatan Kepadatan / (Kurang, Uang menerima uang Menyenangkan / KTTM (tidak Transaksi Antrian di Gerbang P alsu, Uang Kembalian sesuai, tidak Robek) diserahkan)

A.3. Analisa Tema

Langkah 7 Mengumpulkan Data Baru dan Menentukan Rencana Berikutnya

34

Dari hasil data sheet Corection Preventive Action Recuest (CPAR) dan Diagram Evaluasi CPAR Keluhan Pelanggan bidang Gerbang Tol merupakan keluhan terbanyak, maka CIT akan menyelesaikan permasalahan tersebut.

A.4. Kesimpulan Dari hasil analisa Corection Preventive Action Recuest (CPAR) diperoleh keluhan pelayanan di Gerbang, maka CIT akan menyelesaikan permasalahan gerbang selanjutnya dengan tema :

MENURUNKAN KESALAHAN PENGEMBALIAN UANG DI GERBANG TOL DENGAN MEMASANG ALAT DETEKSI GOLONGAN KENDARAAN SECARA OTOMATIS DIDEPAN LAJUR TRANSAKSI

A.5. Jadwal Kegiatan CIT KITA periode Januari April 2010Langkah Kegiatan Januari I II III IV RC RL RC RL RC RL RC RL RC RL RC RL RC RL Periode Februari M aret I II III IV I II III IV April II III IVRe nc an a

I

IP L A N

Perum usan Tem dan Judul a Menganalisa Penyebab Menguji dan m enentukan penyebab dom inan Mem buat rencana dan m elaksanakan perbaikan

2 2 3

II III

D O

IV

4

CH ECK

V

Meneliti hasil

2

VIACTION

Mem buat Standar Baru

2 1 16

Mengum pulkan data baru dan VII m enentukan rencana berikutnya

Keterangan : RC = Rencana RL = Realisasi

Langkah 7 Mengumpulkan Data Baru dan Menentukan Rencana Berikutnya

35

Skema Pemasangan Treadle, OBS dan Scanner di lajur

PEDOMAN TRANSAKSI MENGGUNAKAN MESIN TOL

1. Tekan tombol GOLONGAN (1/2/3/4/5) ketika kendaraan sudah tiba disamping gardu ( Golongan kendaraan sudah benar-benar pasti ). 2. 3. 4. Kemudian tekan tombol METODE PEMBAYARAN (CASH / LGN / DNS ). Penekanan tombol, baik GOLONGAN maupun METODE PEMBAYARAN dilakukan 1 (satu) kali. Tekan kembali tombol GOLONGAN setelah kendaraan melewati loop coil (atau kendaraan berikutnya telah tiba disamping gardu). 5. Transaksi yang benar akan mengurangi terjadinya penekanan tombol CANCEL dan terjadinya notran dalam laporan jurnal.

BAGAN ALIR STANDAR EVALUASI HASIL CCTV UNTUK KSPTPETUGAS KEGIATAN

Kepala Gerbang Tol

Selesai

Menindak lanjuti Laporan dari KSPT

Menerima Laporan dari KSPT

Mulai Kepala Shift Pengumpulan Tol (KSPT) Akhifr shift Apakah Ada data Beda golongan, Notran, Salah tekan ?

T

Lapor Ke Kepala Gerbang Tol

YCetak Jurnal Transaksi Lihat data CCTV

Kumpulkan gambar berdasarkan beda golongan, Notran, Salah Tekan

Apakah Data dan hasil CCTV sesuai ?

T

Cetak Laporan Beda Golongan

Y

PROSES PENCATATAN KENDARAANSetiap kendaraan yang lewat di gardu untuk melakukan pembayaran tol (Transaksi) akan di catat/dideteksi oleh peralatan tol untuk di jadikan bahan pelaporan akhir tugas bagi petugas pengumpul tol (Pul Tol). Adapun deteksi/pencatatan kendaraan tersebut oleh peralatan tol adalah 1. Setiap petugas Pul Tol menekan tombol pembayaran ( terdiri dari 3 tombol : Cash, Dinas, LGN), peralatan tol akan mencatat data penekanan tombol tersebut, yaitu berupa data transaksi dan data Foto (Capture CCTV), di dalam layar monitoring di komputer PCS terlihat dalam kolom Deteksi yaitu tercatat dengan kode TRANS. 2. Semua kendaraan yang melewati gardu setelah melakukan pembayaran akan di deteksi oleh peralatan tol melalui alat deteksi Loop Coil dan akan di catat hasilnya yang berupa data deteksi dan data Foto (Capture CCTV), di dalam layar monitoring di komputer PCS terlihat dalam kolom Deteksi yaitu tercatat dengan kode AVD, setelah diadakan perbaikan maka data AVD di tambah dengan data hasil deteksi golongan kendaraan dari peralatan deteksi golongan kendaraan otomatis (golongan 1, 2, 3, 4, 5) 3. Selain itu secara periodik per 20 detik peralatan tol akan melakukan capture CCTV, di dalam layar monitoring di komputer PCS terlihat dalam kolom Deteksi yaitu tercatat dengan kode Perio. SEBELUM PERBAIKAN.

Sebelum perbaikan di kolom DETEKSI dengan kode AVD (Automatic Vehicle Detection) adalah data yang didapatkan dari peralatan deteksi Loop Coil yang berfungsi hanya menghitung jumlah kendaraan yang melewati gardu dan di kolom DET GOL tidak ada data golongan kendaraan. sedangkan di kotak gambar akan muncul gambar/foto kendaraan hasil capture CCTV.

SETELAH PERBAIKAN.

Setelah perbaikan terdapat penambahan di kolom DETEKSI dengan kode AVD (Automatic Vehicle Detection) yaitu adalah data yang didapatkan dari peralatan deteksi golongan kendaraan secara otomatis dan di kolom DET GOL muncul data golongan kendaraan hasil deteksi (1,2,3,4,5), serta di kotak gambar akan muncul gambar/foto kendaraan hasil capture CCTV.

EVALUASI TRANSAKSI TOL MELALUI HASIL CAPTURE CCTV (FOTO)

I. Langkah awal Evaluasi CCTV : Untuk melakukan evaluasi hasil transaksi oleh Kepala Shift maka langkah langkahnya adalah : 1.1. Menuju computer PCS di ruang PCS. 1.2. pilih menu login, masukkan nama dan Password yaitu NIK dari Kepala Shift. 1.3. Pilih menu Ka Bang Tol lalu pilih menu Evaluasi Data CCTV. 1.4. Pilih combo tanggal sesuai dengan tanggal transaksi yang akan di evaluasi 1.5. Pilih gardu dan shift dari operasional. II. Evaluasi secara periode shift : 2.6. Pilih combo gol (1,2,3,4,5 atau All untuk semua golongan) untuk evaluasi berdasarkan golongan tertentu. 2.7. dan atau combo metode (Notran, Cash, Dinas, Lgn, atau All untuk semua) untuk evaluasi berdasarkan kejadian transaksi. 2.8. dan atau combo status (Deteksi, Reset, Batal, Transaksi, Bedgol atau All untuk semua) untuk menentukan jenis evaluasi berdasarkan deteksi kendaran. Untuk pilihan Bedgol atau Beda golongan adalah hal baru setelah diadakan perbaikan. 2.9. Tekan tombol Filter. III. Evaluasi secara periode Waktu Tertentu : 3.6. Untuk evaluasi berdasarkan waktu tertentu maka centang kotak waktu yang akan mengaktifkan kotak tanggal dan jam, kemudian isi tanggal dan jam awal serta tanggal jam akhir. 3.7. Tekan tombol filter. IV. Evaluasi hasil capture CCTV periodik : 4.6. Untuk evaluasi hasil capture CCTV secara Periodik, centang kotak periodik. 4.7. Tekan tombol filter.

SEBELUM PERBAIKAN :

Tampilan layar Evaluasi Data CCTV sebelum perbaikan yaitu hanya ada informasi mengenai golongan kendaraan dan metode pembayaran (GOL/MTD) berdasarkan penekanan tombol keyboard oleh petugas pengumpul tol, dan tidak ada informasi mengenai deteksi golongan kendaraan, sehingga untuk evaluasi golongan kendaraan berdasarkan penekanan tombol keyboard dan hasil foto dari capture CCTV harus di lihat satu persatu. SETELAH PERBAIKAN.

Tampilan layar Evaluasi Data CCTV setelah perbaikan yaitu : telah ada informasi mengenai deteksi golongan kendaraan (GOL. DETEK), sehingga untuk evaluasi golongan kendaraan tidak perlu di lihat satu persatu, namun hanya dilihat saja apabila terjadi beda golongan, yaitu dengan memilih menu bedgol (beda golongan) di pilihan status. Untuk menentukan kebenaran antara transaksi Pengumpul Tol dengan alat Deteksi golongan kendaraan otomatis, dilihat dari hasil foto capture CCTV.