chart pattern part 2
TRANSCRIPT
CHART PATTERN MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL
Part 2
WCFTC EDUCATION TEAM WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC GROUP. www.wifx.eu, Alright Reserved.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 2
Table of Content. Continuation Pattern 3
Flag and Pennants 4
Symmetrical Triangles 7
Ascending Triangles 10
Descending Triangles 11
Rectangle 12
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 3
Continuation Pattern. Atau pola kelanjutan adalah salah satu pola yang terdapat dalam grafik setelah pola pembalikan (Reversal Pattern). Yang dimaksud dengan continuation pattern adalah sebuah bentuk atau pola grafik pergerakan harga dalam melanjutkan kecenderungan sebuah trend dalam pergerakan harga. Selain itu Pola ini juga bisa menandakan sebuah pola konsolidasi dimana pembeli atau penjual sedang break sejenak, sebelum melanjutkan pergerakan harga ke arah yang sama dengan harga sebelumnya. Ada beberapa jenis pola yang termasuk dalam kategori continuation patter/ pola berkelanjutan, yaitu:
1. Symmetrical Triangles. 2. Ascending Triangles. 3. Descending Triangles. 4. Flag and Pennant. 5. Rectangle. 6. Dan lainnya.
Lalu bagaimanakah caranya melakukan analisa dengan pola ini? Sebagai gambaran dasar dalam menganalisa pola kelanjutan ini yang harus anda lakukan adalah:
1. Perhatikan tren sebelum pola berkelanjutan terbentuk; kecenderungan harga setelah pola berkelanjutan adalah melanjutkan tren.
2. Buatlah garis bantu (support dan resistance lines). Karena pola berkelanjutan merupakan hasil yang dibentuk oleh garis bantu, maka dalam kasus ini cara analisis support dan resistance dapat digunakan.
Sekarang mari kita bahas satu persatu tentang pola berkelanjutan yang ada didalam grafik analisa teknikal. Sebelum mulai, disini kami ingin mengingatkan kembali tentang analisa teknikal. Analisa teknikal merupakan sebuah analisis tentang pergerakan harga yang didasarkan dari pergerakan harga itu sendiri di masa lampau. Analisa teknikal mempunyai 3 prinsip dasar pemikiran, yaitu:
1. Market Price Discount Everything: Yaitu harga yang tercermin dari chart atau grafik telah menggambarkan semua faktor yang mempengaruhi pasar.
2. Prices Move in Trend: Yaitu pergerakan harga tidak bergerak secara acak melainkan berlangsung dalam satu pola (trend) tertentu dan akan terus berlangsung sampai ada tanda-‐tanda bahwa pola pergerakan ini berhenti dan berbalik arah.
3. History Repeats it Selfs: Yaitu ada kecenderungan kuat bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar.
Nah sekarang mari kita lanjutkan pembelajaran kita tentang continuation pattern/ pola kelanjutan.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 4
Flag and Pennants. Mari kita membahas tentang flag dan pennants terlebih dahulu. Flags & Pennants adalah pola kelanjutan jangka pendek yang menandai konsolidasi kecil sebelum gerakan yang terdahulu mulai lagi. Pola ini biasanya didahului oleh penurunan tajam dengan volume yang besar, dan menandai titik tengah dari gerakan tersebut. Untuk mengidentifikasi pola ini yang harus diperhatikan adalah:
1. Gerakan Tajam: Untuk dipertimbangkan sebagai pola kelanjutan, harus didapati bukti tentang tren pendahulunya. Flags & pennants memerlukan bukti suatu gerakan atau pe-‐ nurunan tajam pada volume yang besar. Gerakan ini biasanya terjadi pada volume besar dan dapat meiputi gap. Gerakan ini juga biasanya mencerminkan tahap pertama dari perkembangan atau penurunan signifikan dan flag/pennant semata-‐mata hanyalah jeda.
2. Tiang Bendera: Tiang bendera adalah jarak dari resistance pertama atau penembusan support ke titik tinggi atau rendah dari bendera. Perkembangan tajam (atau penurunan) yang membentuk tiang harus mematahkan garis tren atau level resistance/support. Satu garis ditarik dari penembusan ini ke titik tinggi dari flag/pennant untuk membentuk tiang.
3. Bendera: Bendera adalah pola segiempat kecil yang miring berlawanan arah terhadap tren pendahulu. Jika gerakan terdahulu naik, maka bendera akan mengarah ke bawah. Demikian juga sebaliknya. Karena bendera biasanya berdurasi sangat pendek untuk se-‐ cara nyata bereaksi tinggi atau rendah, maka gerakan harga hanya akan berkisar antara dua garis paralel.
4. Panji: Panji adalah sebuah segitiga simetris kecil yang pangkalnya lebar dan kemudian mengerucut begitu polanya sempurna. Slope dari bentuk ini biasanya netral. Kadang-‐ kadang tidak didapati adanya reaksi tinggi dan rendah yang spesifik untuk bisa digam-‐ barkannya garis tren dan aksi harga seharusnya hanya termuat dalam garis tren yang mengerucut.
5. Durasi: Flags & pennants adalah pola jangka pendek yang dapat betrakhir dari 1 sampai 12 minggu. Terdapat perdebatan atas jangka waktu ini dan beberapa di antaranya mem-‐ pertimbangkan 8 minggu sebagai batas pola yang reliabel. Secara ideal, pola ini akan berlangsung antara 1 dan 4 minggu. Begitu bendera berumur lebih dari 12 minggu, ma-‐ ka ia akan diklasifikasikan sebagai segiempat. Sebuah panji berumur 12 minggu lebih akan berubah menjadi segitiga simetris. Reliabilitas pola yang berumur antara 8 sampai 12 bulan memang dapat diperdebatkan.
6. Penembusan: Untuk suatu bendera atau panji bullish, suatu penembusan di atas resist-‐ ance memberi sinyal bahwa kenaikan sebelumnya telah dimulai lagi. Untuk bendera atau panji bearish, suatu penembusan di bawah support memberi sinyal bahwa penurunan sebelumnya telah dimulai lagi.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 5
7. Volume: Volume seharusnya menjadi besar selama kenaikan atau
penurunan yang membentuk tiang. Volume yang besar memberikan legitimasi untuk gerakan tajam dan tiba-‐tiba yang menciptakan tiang. Ekspansi volume pada penembusan resistance (support) memberi kepercayaan pada validitas formasi dan kemungkinan dari kelanjutan gerak.
8. Target: Panjang dari tiang dapat diterapkan pada penembusan resistance atau support dari bendera/panji untuk memperkirakan kenaikan atau penurunan.
Meskipun bendera dan panji adalah formasi yang umum, akan tetapi petunjuk identifikasi tidak boleh dianggap remeh. Adalah penting bahwa bendera dan panji didahului oleh kenaikan atau penurunan tajam. Tanpa gerakan tajam, reliabilitas formasi menjadi dipertanyakan dan trading dapat membawa tambahan resiko. Perhatikan konfirmasi volume pada awal gerakan, konsolidasi dan permulaan lagi untuk menambah kekuatan identikasi pola.
Flag and Pennant.
Flag dan Pennant sendiri sejatinya terbagi menjadi: • Bullish Flag. • Bearish Flag. • Bullish Pennant, dan • Bearish Pennant.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 6
Sebagai gambaran untuk pemahaman tentang Flag & Pennants mari kita lihat gambar grafik dibawah ini yang memberikan suatu contoh bendera yang terbentuk setelah kenaikan tajam dan tiba-‐tiba. Analisanya adalah sebagai berikut.
Flag and Pennant on Hewlett Packard.
1. Gerakan Tajam: Setelah konsolidasi selama 3 bulan, harga HWP menembus di atas resistance pada 28 untuk memulai suatu kenaikan tajam. Titik tinggi garis tren pada 5 April dan 16 Februari menandai penembusan resistance yang terjadi dengan ekspansi vo-‐ lume. Saham naik dari 28 ke 38 dalam hanya 4 minggu. (Catatan: Dimungkinkan juga bahwa panji kecil terbentuk pada awal Mei dengan resistance di sekitar 31).
2. Tiang: Jarak dari penembusan pada 28 ke titik tinggi bendera pada 38 membentuk tiang bendera.
3. Bendera: Gerakan harga tercakup dalam dua garis parallel yang miring ke bawah.
4. Durasi: Dari titik tinggi di 38 ke penembusan di 36, bendera terbentuk selama 23 hari.
5. Penembusan: Penembusan pertama di atas garis tren atas bendera terjadi pada 21 Juni tanpa ekspansi volume. Namun demikian, saham meloncat ke atas seminggu kemudian dan ditutup menguat dengan volume di atas rata-‐rata (panah merah).
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 7
6. Volume: Untuk merangkum -‐ volume membesar pada kenaikan tajam
untuk memben-‐ tuk tiang, berkontraksi selama pembentukan bendera dan membesar segera setelah penembusan resistance.
7. Target: Panjang tiang terukur 10 poin dan diterapkan pada penembusan resistance pada 36 untuk memproyeksikan target pada 46.
Symmetrical Triangles. Segitiga simetris (symmetrical triangle), yang dapat juga disebut sebagai gulungan (coil), biasanya terbentuk selama tren sebagai pola kelanjutan. Pola ini terdiri dari paling tidak dari dua titik tertinggi-‐rendah dan dua titik terendah-‐tinggi. Ketika titik-‐titik ini dihubungkan, garis tersebut mengerucut sejalan dengan gerak-‐majunya dan segitiga simetris terbentuk. Kita juga dapat memikirkannya sebagai baji terkontraksi; lebar di awalnya dan semakin lama menyempit.
Symmetrical Triangles.
Terdapat beberapa contoh di mana symmetrical triangles menandai pembalikan tren yang penting, mereka lebih sering menandai kelanjutan dari tren saat ini. Tanpa memandang sifat dari polanya (kelanjutan atau pembalikan), arah dari gerakan utama berikutnya hanya dapat dtentukan setelah penembusan yang valid. Kita akan mempelajari tiap bagian dari symmetrical triangle secara individual, mari kita lihat contoh grafik saham Sun Microsystem dibawah ini tentang symmetrical triangles.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 8
Symmetrical Triangle in Sun Microsystem Stock.
a. Tren: Untuk mengkualifikasikannya sebagai pola kelanjutan, tren yang matang harus sudah ada terlebih dulu. Tren ini harus berumur paling tidak beberapa bulan dan segiti-‐ ga simetris menandai suatu periode konsolidasi sebelum melanjutkan setelah breakout.
b. Empat (4) Poin: Paling tidak 2 poin dibutuhkan untuk membentuk garis tren dan 2 garis tren tersebut dibutuhkan untuk membentuk symmetrical triangle. Oleh karena itu, sejumlah minimum 4 poin dibutuhkan untuk awal pertimbangan bentuk sebagai symmetrical triangle. Titik tinggi kedua (2) harus lebih rendah dari pada yang pertama (1) dan garis sebelah atas harus mengarah ke bawah. Titik rendah kedua (2) harus lebih tinggi dari pada yang pertama (1) dan garis sebelah bawah harus mengarah ke atas. Secara ideal, pola ini akan terbentuk dengan 6 poin (3 pada tiap-‐tiap sisi) sebelum penembusan terjadi.
c. Volume: Begitu symmetrical triangle berlanjut dan rentang perdagangan berkontraksi, dalam hal ini volume seharusnya sudah mulai menyusut. Hal ini menggambarkan ketenangan sebelum badai, atau pengetatan konsolidasi sebelum penembusan.
d. Durasi: Symmetrical triangle dapat berlanjut untuk beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika pola berumur kurang dari 3 minggu, hal itu biasanya akan dipertimbangkan sebagai panji. Pada umumnya, durasi pola adalah sekitar 3 bulan.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 9
e. Penembusan Kerangka Waktu: Poin ideal untuk penembusan terjadi
pada 1⁄2 hingga 3⁄4 jalan dari perkembangan pola atau rentang waktu. Rentang waktu dari pola dapat diukur dari apex (konvergensi dari garis atas dan bawah) kembali ke awal dari garis tren bawah (dasar). Penembusan sebelum poin 1⁄2 jalan kemungkinan prematur dan penem-‐ busan yang terlalu dekat dengan apex kemungkinan tidak signifikan. Terlepas dari itu semua, begitu apex mendekati, penembusan mesti terjadi sewaktu-‐waktu.
f. Arah Penembusan: Arah ke depan dari penembusan hanya dapat ditentukan setelah penembusan terjadi. Walaupun nampaknya cukup, tetapi usaha untuk menebak arah penembusan ini dapat berbahaya. Meskipun pola kelanjutan semestinya memecah pada arah tren jangka panjang, namun kenyataannya tidak selalu demikian.
g. Konfirmasi Penembusan: Agar penembusan dapat dikatakan valid, maka harus berbasis pada harga penutupan. Beberapa menerapkan filter harga (3% penembusan) atau waktu (berlanjut 3 hari) untuk mengkonfirmasi validitas. Penembusan harusnya terjadi dengan pembesaran volume, tetrutama pada penembusan ke atas.
h. Kembali ke Apex: Setelah penembusan (naik atau turun), apex dapat berbalik menjadi support atau resistance yang akan datang. Harga kadang-‐kadang berbalik ke apex atau level support/resistance di sekitar penembusan sebelum mulai lagi dalam arah penembusan.
i. Target Harga: Terdapat dua metode untuk memperkirakan kelanjutan gerak setelah penembusan. Pertama, jarak terlebar dari symmetrical triangle dapat diukur dan diterapkan pada poin penembusan. Kedua, garis tren dapat digambar paralel terhadap garis tren pola yang miring ke arah penembusan (naik atau turun). Perpanjangan dari garis ini akan menandai target penembusan potensial.
Edwards dan Magee menyatakan bahwa kurang lebih 75% dari symmetrical triangles adalah pola kelanjutan dan sisanya reversal. Pola reversal secara khusus bisa sulit dianalisa dan sering mempunyai penembusan palsu. Bahkan, kita seharusnya tidak boleh mengantisipasi arah penembusan, melainkan menunggu sampai hal itu terjadi. Analisis selanjutnya harus diterapkan pada penembusan dengan melihat pada gap, gerak harga yang dipercepat, dan volume untuk konfirmasi. Konfirmasi terutama penting untuk penembusan ke atas. Harga terkadang berbalik ke poin penembusan apex pada gerak reaksi sebelum mu-‐ lai lagi ke arah penembusan. Pembalikan ini dapat menawarkan kesempatan kedua untuk terlibat dengan rasio imbalan terhadap rasio yang lebih baik. Target harga yang lebih baik didapatkan dengan pengukuran dan perpanjangan garis tren paralel hanya bermakna sebagai panduan kasar. Analisis teknikal adalah dinamis dan diperlukan pendugaan yang terus menerus. Dalam contoh pertama di atas, saham Sun Microsystem mungkin telah memenuhi targetnya di 42 dalam beberapa bulan, namun saham tak memiliki sinyal untuk melambat dan bergerak naik di atas 100 dalam beberapa bulan berikutnya.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 10
Ascending Triangles. Ascending Triangle adalah sebuah pola bullish, yang memberikan indikasi bahwa harga akan bergerak naik lebih tinggi jika formasi terkonfirmasi. Pola ini terbentuk oleh dua garis trend, sebuah garis trend datar menjadi titik resistance dan garis trend naik yang bertindak sebagai support harga. Harga akan bergeral didalam kedua garis trend sampai akhirnya melewati garis resistance atas. Pola ini biasanya didahului oleh trend naik, yang membuat formasi ini menjadi pola kelanjutan, namun pola ini masih bisa ditemukan ketika terjadi trend turun.
Ascending Triangles.
Seperti yang anda lihat gambar diatas, harga bergerak ke tertinggi baru yang lalu diikuti oleh adanya koreksi. Dari sini selanjutnya harga bergerak naik kembali menguji level tertinggi sebelumnya yang bertindak sebagai resistance. Gagal menembus resistance sebelumnya, harga kembali bergerak turun, tetapi ke level terendah yang lebih tinggi dari terendah sebelumnya. Hal ini akan berlanjut sampai harga bergerak diatas garis trend datar atau pola ini gagal terkonfirmasi. Bagian terpenting dari pola ini adalah garis support naik, dimana memberikan indikasi bahwa kekuatan turun mulai menguat namun semakin melemah seiring dengan harga yang terus menguji level resistance dan setelah penembusan garis trend datar, harga akan melanjutkan trend naik sebelumnya. Pola ini terkonfirmasi ketika harga berhasil melewati garis resistance datar. Namun harga masih bisa menuju garis trend supportnya sesaat setelah penembusan, yang akhirnya menggagalkan pola ini. Jadi tetap diperhatikan kekuatan penembusan dari pola ini.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 11
Descending Triangles. Descending Triangle merupakan kebalikan dari ascending triangle yang memberikan sinyal bearish bagi analis teknikal. Memberikan arahan bahwa akan ada penurunan lebih lanjut ketika pola ini terkonfirmasi. Formasi segitiga ini terbentuk oleh garis trend support datar dengan garis trend resistance menurun. Hampir sama dengan ascending triangle, pola ini dianggap secara umum sebagai pola kelanjutan, seiring dengan didahului oleh adanya trend turun sebelumnya. Tetapi lagi-‐lagi, formasi ini masih bisa ditemui pada trend naik.
Descending Triangles.
Failur of Decending Triangle Formation.
Bull win The Fight.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 12
Failure of Ascending Triangles.
Bear Win The Fight.
Rectangles. Rectangle adalah pola kelanjutan yang terbentuk sebagai rentang perdagangan selama jeda dalam tren. Pola ini sangat mudah dikenali dengan dua titik tinggi yang komparabel dan titik rendah yang komparabel. Titik tinggi dan rendah dapat dihubungkan untuk mem-‐ bentuk dua garis paralel yang membentuk sisi atas dan sisi bawah segi empat. Rectangles kadang-‐kadang juga disebut sebagai rentang perdagangan (trading ranges), zona konsolidasi atau area kongesti. Terdapat banyak persamaan antara rectangle dan symmetrical triangle. Selain keduanya biasanya adalah pola kelanjutan, mereka dapat juga dapat menandai tren atas dan bawah yang signifikan. Bersama dengan symmetrical triangle, pola rectangle belum lengkap sampai penembusan terjadi. Kadang-‐kadang petunjuk ditemukan, tetapi arah penembusan biasanya tak dapat ditentukan sebelumnya. Identifikasi rectangles.
1. Tren: Agar supaya dapat dikualifikasikan sebagai pola kelanjutan, satu tren pendahulu harus ada. Secara ideal, tren ini harus berusia beberapa bulan dan tidak terlalu matang. Tren yang terlalu matang, kemungkinan untuk menandai pola kelanjutan makin kecil.
2. Empat (4) Poin: Paling tidak, dua reaksi tinggi yang setara dibutuhkan untuk memben-‐ tuk garis resistance atas dan dua reaksi rendah untuk membentuk garis support bawah. Mereka tidak perlu sama secara eksak, tetapi harus dalam kedekatan yang masuk akal. Meskipun tidak disyaratkan, akan lebih disukai jika tinggi dan rendah itu bergantian.
MEMBACA POLA GRAFIK DALAM ANALISA TEKNIKAL – Part 2. WWW.WIFX.EU
© 2015, WCFTC TEAM, www.wifx.eu, Alright Reserved. 13
3. Volume: Sebagai lawan dari symmetrical triangle, rectangles tidak
memperlihatkan pola vo-‐ lume standar. Kadang-‐kadang volume akan menurun sejalan dengan berkembangnya pola. Di lain waktu, volume akan berputar begitu harga meloncat antara support dan re-‐ sistance. Volume sangat jarang meningkat begitu polanya matang. Jika volume menurun, akan baik untuk melihat suatu ekspansi pada penembusan untuk konfirmasi. Jika volume berputar, akan baik untuk memperkirakan pergerakan yang mana (naik ke resistance atau turun ke support) yang menerima lebih banyak volume. Jenis pendugaan volume ini dapat menawarkan indikasi arah penembusan yang akan datang.
4. Durasi: Rectangles dapat berlanjut selama beberapa minggu atau bulan. Jika pola berusia kurang dari 3 minggu, hal itu biasanya akan dipertimbangkan sebagai sebuah bendera, juga suatu pola kelanjutan. Secara ideal, rectangles akan berkembang selama periode lebih dari 3 bulan. Secara umum, makin panjang polanya, makin signifikan penembusannya. Satu pola 3 bulan mungkin dapat diharapkan untuk memenuhi proyeksi penembusan-‐ nya. Meskipun demikian, satu pola 6 bulan dapat diharapkan melebihi targetnya.
5. Arah Penembusan: Arah gerak signifikan berikutnya hanya dapat ditentukan setelah penembusan terjadi. Seperti halnya symmetrical triangle, rectangles adalah pola netral yang tergantung pada arah dari penembusan yang akan datang.pola volume kadang-‐kadang dapat menawarkan petunjuk, tetapi tidak ada konfirmasi hingga penembusan sebenarnya di atas resistance atau di bawah support.
6. Konfirmasi Penembusan: Agar penembusan dapat dinyatakan valid, maka harus berdasarkan pada basis penutupan. Beberapa traders menerapkan satu filter pada harga (3%), waktu (3 hari) atau volume (ekspansi) untuk konfirmasi.
7. Kembali ke Penembusan: Prinsip dasar analisis teknikal adalah bahwa penembusan support berbalik ke resistance potensial atau sebaliknya. Setelah penembusan di atas resist-‐ ance (di bawah support), terkadang didapati pembalikan untuk menguji level support (resist-‐ ance) yang baru ditemukan itu. Pembalikan ke atau dekat dengan level penembusan awal dapat menawarkan kesempatan kedua bagi kita untuk terlibat.
8. Target: Perkiraan gerak diperoleh dengan mengukur ketinggian segi empat dan mene-‐ rapkannya hingga ke penembusan.
Rectangles mencerminkan rentang perdagangan yang mengadu bulls dengan bears. Begitu harga mendekati support, pembeli masuk dan memaksa harga menaik. Begitu harga mendekati resistance, penjual mengambil alih dan memaksa harga menurun. Para trader yang gesit terkadang memainkan batas-‐batas ini dengan membeli dekat support dan menjual dekat resistance. Satu kelompok (bulls atau bears) akan habis dan pemenang akan muncul ketika terjadi suatu penembusan. Sekali lagi, adalah penting untuk diingat bahwa rectangles memiliki bias netral. Meskipun petunjuk terkadang dapat sedikit dikumpulkan dari volume pola, gerak harga aktual menggambarkan konflik di pasar.