chapter 6_solid waste generation and collection rates
DESCRIPTION
universitas indonesiaTRANSCRIPT
Djoko M. Hartono
3 Oktober 2014
ISU-ISU STRATEGIS DALAM PENANGANAN SAMPAH PERKOTAAN
• TIMBULANBESAR
• KAP.RENDAH
• TPA O-D
• KINERJARENDAH
• PRIORITASRENDAH
• RETRIBUSIRENDAH
• OP TINGGI
• UU SAMPAH • PART.MASYRENDAH
ISU-ISU STRATEGIS PENANGANAN SAMPAH PERKOTAAN
• TIMBULANBESAR,PENCEMRN
• KAP/ KINERJARENDAH
• TPA O-D• TEKN. BLMDIPAHAMI
• KOTAPEMEKARAN
• KEMISKINAN• PENINGK.EK. LOKAL
• KELEMBGNLEMAH
• PRIORITASRENDAH
• RETRIBUSIRENDAH
• OP TINGGI
• UU 18 Tahun 2008 Ttg SAMPAH
• PENGET. &PART.MASYRENDAH
ISU GLOBAL MDG 2015, KYOTO PROTOCOL, HABITAT, AGENDA 21
ISU LOKAL
USAHA PENGELOLAAN SAMPAHMENURUT PARADIGMA LAMA
1.PENGUMPULAN2.PENGANGKUTAN3.PEMBUANGAN
PARADIGMAPENGELOLAAN PERSAMPAHAN
REDUCE
SAMPAHREUSE
RESIDU
RECYCLE
Angkut - Buang
PARADIGMAPENGELOLAAN LIMBAH PADAT/PERSAMPAHAN
REDUCE
SAMPAHREUSE
RESIDU
RECYCLE
Angkut
Buang
SAMPAH
Kumpul
Angkut
Buang
LAMA
BARU
UU No 18 Tahun 2008 ttg PengelolaanPersampahan Pasal 19 dan 20, dan Pasal lainnya
PP No 81 Tahun 2012 ttg PengelolaanSampah Rumah Tangga dan SampahSejenis Sampah Rumah Tangga Pasal 1 a 7
Definisi
Sumber sampah menurut UU Nomor 18Tahun 2008 :
Sampah rumah tangga didefinisikan sebagai berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumahtangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.
Sampah sejenis sampah rumah tangga sebagaimana dimaksud berasal dari kawasan komersial,kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
Sampah spesifik meliputi:
Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun
Sampah yang timbul akibat bencana
Bongkaran bangungan
Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah
Sampah yang timbul secara tidak periodik.
Aspek dalam Pengelolaan Limbah Padat Terpadu
Aspek Perencanaan
Aspek Teknik Operasional
Aspek Pembiayaan
Aspek Hukum dan Peraturan
Aspek Organisasi
Aspek Peran Serta Masyarakat
Elemen fungssional dari Solid Waste Management(Aspek Teknik Operasional)
• Waste Generation(Timbulan Sampah)
• Waste Handling at the source(Penanganan Limbah pada sumbernya)
• Collection(Pengumpulan)
• Separation and Processing(Pemisahan dan Pemrosesan)
• Transfer and Transport(Pemindahan dan pengangkutan)
• Disposal(Pembuangan Akhir)
Waste Generation
Waste Handling, Separation, Storage and
processing at the source.
Collection
Separation and processing and
transformation of solid waste
Disposal
Transfer and transport
Gudang LB3
Door To Door( Jali – jali )
Dipergunakan kembali
Rumah Tinggal
Pasar
Sekolah
Industri
Lain-lain
Perkantoran
( 52,97 % )
( 4,00 % )
( 5,32 % )
( 27,35 % )
( 8,97 % )
( 1,40 % )
TIMBULAN SAMPAH : 6.000 ton/hari
STASIUN PERALIHAN ANTARA ( SPA )
TPSTPA
BANTAR GEBANGBEKASI
PPLI
PT. WGI
PT.Dong Woo
Sumber : Dinas Kebersihan DKI
Timbulan limbah padat (Solid Waste Generationdalam perancangan system ISWM)
Pemilihan Jumlah dan jenis peralatan
Penentuan rute pengangkutan limbah padat
Sarana recovery (MRFs, material recovery faciliti
Sarana pembuangan akhir.
Pengukuran dan metoda untuk menentukan Jumlah/Timbulan Limbah Padat.
Untuk memperoleh data yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan menerapkan program ISWM secara effektiv.
Satuan berat: kilogram per orang perhari (Kg/o/h)atau kilogram per meter-persegi bangunan perhari(Kg/m2/h) atau kilogram per tempat tidur perhari(Kg/bed/h), dsb
Satuan volume: liter/orang/hari (L/o/h), liter permeter-persegi bangunan per hari (L/m2/h), literper tempat tidur perhari (L/bed/h), dsb. Kota-kotadi Indonesia umumnya menggunakan satuan volume.
Unit Timbulan Limbah Padat (tabel 6.1)
Perumahan Lb/capita.day; kg/orang.hari
Komersil Lb/capita.day; kg/orang.hari
Industri lb waste/product.day
Pertanian Lbwaste/ton of raw product.Lbwaste/1400-lb cow
Lokasi Pengukuran ;
Material Recovery Facilities (MRF)
Transfer Station
Landfill
Metoda Pengukuran Timbulan Sampah
1. Mengukur langsung satuan timbulan sampah dari sejumlah sampel (rumahtangga dan non-rumah tangga) yang ditentukan secara random-proporsionaldi sumber selama 8 hari berturut-turut (SNI-19-3964-1995 dan SNI 36-1991-03).
2. Weight–Volume Analysis, pengukuran langsung pada kendaraan pengangkut,bisa berdasarkan berat, atau volume.
3. Load-count analysis/Analisis Penghitungan Beban
Jumlah masing-masing volume sampah yang masuk ke TPA dihitung denganmencatat volume, berat, jenis angkutan dan sumber sampah, untukkemudian dihitung jumlah timbulan sampah kota selama perioda tertentu.
4. Material Balance Analysis
Jumlah timbulan sampah dalam
sistem
Laju masuk bahan ke
dalam sistem
Laju masuk bahan ke luar
sistem
Timbulan/ tertahan di
dalam sistem
Formula : dM/dt = Min – Mout + rw
Dimana,
dM/dt : laju perubahan berat bahan dalam sistem (lb/d)
Mout : jumlah bahan yang keluar dari system (lb/d)
rw : laju timbulan sampah (lb/d)
t : waktu (d)
Metoda yang digunakan untuk memperkirakan Jumlah Timbulan Limbah Padat.
1. Load-Count AnalysisDidasarkan atas jumlah kendaraan pengangkutan yang masuk dilokasi Transfer Station atau Recycling Center atau TPA
Dilakukan untuk waktu tertentu (1 minggu, 2 minggu)
Perkiraan volume per kendaraan.
Karakteristik limbah padat (jenisnya)
Berat limbah padat
Contoh perhitungan load Count Analysis
• Tentukan berat sampah yang dihasilkan per minggu dari1200 rumah. Dengan sistem pengumpulan sebagaiberikut:
• Jumlah truk compactor : 9 buah• Volume truk compactor : 20 m3
• Jumlah dump truk : 7 buah• Volume truk : 8 m3
• Jumlah pick-up : 10• Ukuran pick-up : 2 m3
• Truk kompaktor : 9 x 20 m3 = 180 m3
• Dump truk : 7 x 8 m3 = 56 m3
• Pick up : 10 x 2 m3 = 20 m3
• Total sampah : 256 m3/minggu
• Volume sampah yang dihasilkan setiap rumah :
• 256 m3/1200 rumah = 0,2133 m3/rumah/minggu
Metoda yang digunakan untuk memperkirakan Jumlah Timbulan Limbah Padat.
2. Weight –Volume Analysis
Pengukuran langsung pada kendaraan pengangkut --------- Berat, Volume dan Berat Jenis.
Metoda yang digunakan untuk memperkirakan Jumlah Timbulan Limbah Padat.
3.Materials-mass Balance Analysis
Materials-mass Balance Analysis :
Detail keseimbangan material disetiap sumber timbulan seperti di rumah tangga, kegiatan komersil atau industri
Persiapan Material Mass Balance1. Gambar system boundary (batasan sistim) di unit/
kegiatan yang akan dijadikan objek pengamatan. Gambar 6.3
2. Identifikasi semua kegiatan yang terjadi didalam sistim dan berdampak pada timbulan limbah padat.
3. Identifikasi laju timbulan limbah padat dari setiapkegiatan.
4. Hitung secara matematis besarnya limbah padat yang ditimbulkan,dikumpulkan dan sisimpan.
Formulasi Materials Balance
1. Umum persamaan 6.1
2. Bentuk sederhana
Accumulation = inflow – outflow + generation
3. Bentuk simbol berdasarkan gambar 6.3
woutin rMMdt
dM+∑−∑=Rate of change of
The weight of material
Sum of mat flowing into
Sum of mat flowing out of
Rate of waste generation
Analisa Statistik dalam pengukuran Timbulan Sampah.
Mengetahui karakteristik limbah padat yang ditimbulkan.
Memproyeksikan timbulan limbah padat.
Latihan Halaman 136
GRAFIK TIMBULAN SAMPAH DI DKI JAKARTA TAHUN 2005(6.000 ton/Hari)
Pemukiman
Pasar
Sekolah
Perkantoran
Industri
Lain-lain
Pemukiman3.178 (52.97%)
Pasar 240 (4%)
Sekolah 319 (5.32%)
Perkantoran1.641 (27.35%)
Industri538 (8.97%)
Lain-lain84 (1.4%)
Jakarta Pusat : 5.280 m3
Jakarta Utara : 4.408 m3
Jakarta Barat : 6.000 m3
Jakarta Selatan : 6.218 m3
Jakarta Timur : 6.060 m3
Jumlah : 27.966 m3
1. Organik : 55,37 %
2. An Organik. : 44,63 %
2.1. Kertas : 20,57 %
2.2. Plastik : 13,25 %
2.3. Kayu : 0,07 %
2.4. Kain/Trkstil : 0,61 %
2.5. Karet/Kulit Tiruan : 0,19 %
2.6. Logam/Metal : 1,06 %
2.7. Gelas/Kaca : 1,91 %
2.8. Sampah Bongkaran : 0,81 %
2.9. Sampah B3 : 1,52 %
2.10 Lain-lain (batu,pasir,dll) : 4,65 %
KOMPOSISI SAMPAH
VOLUME SAMPAH :
Sumber : WJEMP 2005Sumber : Dinas Kebersihan DKI
Timbulan Limbah Padat dan rate pengumpulan.
Total Timbulan Limbah.
Unit Rate Timbulan Limbah
Solid Waste Collection Rate
Variasi antara Rate timbulan dan Pengumpulan
Timbulan Sampah Menurut Komponen Sumber Sampah (SNI)
No Sumber Sampah Satuan Volume (l) Berat (kg)
1 Rumah Permanen Per orang/hari 2,25 -2,50 0,350-0,400
2 Rumah Semi Permanen Per orang/hari 2,00 - 2,25 0,300-0,350
3 Rumah non Permanen Per orang/hari 1,75 – 2,00 0,250-0,300
4 Kantor Per pegawai/hari 0,50 – 0,75 0,025-0,100
5 Toko/Ruko Per petugas/hari 2,50 – 3,00 0,150-0,350
6 Sekolah Per murid/hari 0,10 – 0,15 0,010-0,020
7 Jalan arteri sekunder Per meter/hari 0,02 – 0,10 0,020-0,100
8 Jalan kolektor Per meter/hari 0,10 – 0,15 0,010-0,050
9 Jalan lokal Per meter/hari 0,05 – 0,10 0,005-0,025
10 Pasar Per meter2/hari 0,20 – 0,60 0,10 – 0,30
Timbulan Sampah Menurut Klasifikasi Kota (SNI)
No Klasifikasi Kota Volume(l/org/hari)
Berat(kg/org/hari)
1 Kota Besar (500.000 – 1.000.000)
2,75 – 3,25 0,70 – 0,80
2 Kota Sedang(100.000 – 500.000)
2,75 – 3,25 0,70 – 0,80
3 Kota Kecil(20.000 – 100.000)
2,50 – 2,75 0,625 – 0,70
Timbulan Limbah Padat
Limbah padat yang ditimbulkan sebelum ditangani
Laju Pengumpulan ( Collection Rates )
Limbah padat yang dikumplkan sebelum ditanganiLimbah padat yang dikumpulkan setelah ada pemisahan,pengolahan dsb
Variasi Timbulan dan Laju Pengumpulan
Peak DayPeak WeekPeak Month
Minimum DayMinimum WeekMinimum Month
Musim
Faktor – faktor yang mempengaruhi timbulan limbah padat.
1. Kegiatan pengurangan limbah di sumber dan recycling (Source Reduction and Recycling activities.)
2. Peraturan dan tingkah laku masyarakat. (Public Attitudes and Legislation)
3. Kebiasaan masyarakat mempengaruhi penanganan sampah mulai dari sumber sampah
4. Faktor geography dan fisikTingkat aktifitasJenis BangunanKepadatan/Jumlah PendudukFaktor Sosial ekonomi
ANALISA KOMPOSISI SAMPAH
SNI M-36-1991-03 Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan◦ Pengambilan contoh langsung dari rumah
tangga 100 kg pilah timbang (%)◦ Pengambilan contoh langsung dari TPS dari
alat pengumpul sampah – homogen 100 kg pilah timbang (%)
Densitas Sampah
Densitas sampah adalah berat sampah yang diukur dalam satuan kilogramdibandingkan dengan volume sampah yang diukur tersebut (kg/m3).
Densitas sampah sangat penting dalam menentukan jumlah timbulan sampahdan menentukan luas lahanTPA yang diperlukan.
Penentuan densitas sampah berdasarkan SNI M-36-1991-03 dilakukan dengancara menimbang sampah yang disampling dalam 1/5-1 m3 volume sampah.
Komposisi Sampah
Komposisi sampah adalah setiap komponen sampah yang membentuk suatukesatuan, dalam persentase (%).
Komposisi sampah berbeda-beda berdasarkan sumber sampah, karakteristikperilaku masyarakat serta kondisi ekonomi yang berbeda dan prosespenanganan sampah di sumber sampah.
Contoh perbandingan komposisi sampah beberapa negara :
•Jumlah limbah padat domestik yang dapat dimanfaatkan kembaliTabel 6.7
•Jumlah limbah B3 dalam limbah padat domestikTabel 6.8,6.9
TPATPS SPA
TPS
Jalan
NonProtokol
Manual
Dipergunakan kembali
Protokol
CompactorCompactor
Compactor
Compactor
Compactor
Container
Perumahan Yang belumTertata rapi
PerumahanYang sudahTertata rapi
Sumber : Dinas Kebersihan DKI
DAUR ULANG
KOMPOSSampah Pasar
ITF1 ITF DP : A2 ITF DP : A,C4 ITF DP : A,B,C,D
TPA3.606
2.896
1.058
1.242 (20%)
1.267 (20%)
1.336 (20%)
Residu 20 % :286
490
1.015
246 (4%)
252 (4%)
266 (4%)
1.431 (23%)
2.452 (39%)
5.076 (76%)
Sampah 3.281 (53%)
2.366 (37%)
0 ( 0%)
Tahun 2007 - 2008
Tahun 2010
Tahun 2015
KETERANGAN :
Residu 16 % :39
40
43
TIMBULANSAMPAH
6.2006.3376.678
+
+
+
+
+
+ +
++
+
++
++
++
++
++
++++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
++++++
+++
+++
Sumber : Dinas Kebersihan DKI
PENANGANAN : PEMISAHAN, PENYIMPANAN DAN PEMROSESAN DI
TEMPAT
Wadah sampah individual (di sumber) disediakan oleh setiap penghasilsampah sendiri sedangkan wadah komunal dan pejalan kaki disediakanoleh pengelola dan atau swasta.
Spesifikasi wadah harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkanoperasionalnya, tidak permanen dan higienis. Akan lebih baik apabilaada pemisahan wadah untuk sampah basah dan sampah kering.
Pengosongan sampah dari wadah individual dilakukan paling lama 2 harisekali sedangkan untuk wadah komunal harus dilakukan setiap hari.
Proyeksi Penduduk
1. Arithmetic growth2. Geometric growth3. Decreasing rate of increase4. Mathematical or logistic curve fitting5. Graphical comparison with similar cities6. Ratio method7. Employment forecast8. Birth Cohort
METODE ARITMATIK
Pertumbuhan penduduk dianggapkonstan
Kenaikan jumlah penduduk berdasarkandata penduduk sebelumnya
Rata-rata jumlah penduduk ditambahkankepada jumlah penduduk terakhir
Digunakan untuk proyeksi jangka pendek(1-5 tahun)
METODE ARITMATIK
dY/dt = Ka
Ka = (Y2-Y1)/(T 2 -T1)
Y2 = Y1 + Ka (T2 -T1)
METODE GEOMETRIK
Diasumsikan pertambahan populasi proporsional dengan pertambahan penduduk saat ini
Metode ini umumnya dipergunakan untuk estimasi jangka pendek
METODE GEOMETRIK
dY/dt = Kp Y
ln Y1 = ln Y2 + Kp (T1-T2 )
Kp = ( ln Y2 - ln Y1)/ (T2 -T1)
Yn = Y0 (1 + r) n
Pekerjaan Rumah PeroranganDikumpulkan tg.10 Oktober 2014
Kerjakan soal 6-1, 6-2 dan 6-3 BukuTchobanoglous Halaman 152,153 dan 154
Latihan Example 6-2 Halaman 132
SELESAI