chapter 16 buku implementing continuous quality improvement in health care

15
Bab16. Peningkatan Mutu Berkelanjutan dalam Organisasi Kesehatan Masyarakat AS: Bergerak Melampaui Jaminan Mutu Kesehatan masyarakat adalah “Sesuatu yang kita, sebagai masyarakat, lakukan untuk menjamin keadaan agar orang-orang dapat tetap sehat” (IOM, 1988, hal. 1). Selama lebih dari dua dekade, organisasi-organisasi kesehatan masyarakat AS telah semakin melaksanakan berbagai upaya untuk memastikan dan meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Di tahun-tahun terakhir, akreditasi telah menjadi bagian dari fokus nasional untuk mengembangkan mutu dan kinerja kesehatan masyarakat. Upaya-upaya tersebut memperlihatkan bahwa kesehatan masyarakat digerakkan melalui serangkaian proyek dan perangkat untuk menggunakan peningkatan mutu berkelanjutan (CQI) sebagai cara mencapai sistem kesehatan masyarakat yang efektif dan efisien. PENEGASAN ISTILAH-ISTILAH PENTING Sistem kesehatan masyarakat mengacu pada semua kesatuan secara publik, privat dan suka rela yang membantu menyampaikan layanan kesehatan masyarakat dalam wilayah tertentu. Sistem-sistem ini berupa jaringan kesatuan dengan peran-peran, hubungan dan interaksi berbeda yang memberikan sumbangan kepada kesehatan dan kesejahteraan komunitas atau negara bagian (CDC, 2007). Organisasi kesehatan masyarakat (susunan di bawah sistem kesehatan masyarakat) meliputi agen-agen lokal dan negara bagian ditambah beberapa kelompok nirlaba lain yang misinya menyediakan layanan kesehatan masyarakat atau pengembangan dan anjuran kebijakan kesehatan masyarakat. Agenkesehatan masyarakat lokal (atau departemen kesehatan masyarakat lokal) adalah kesatuan yang memberikan layanan kesehatan masyarakat pada tingkat komunitas, yang digerakkan oleh dewan kesehatan lokal atau pemerintah negara bagian. Agen kesehatan masyarakat negara bagian yaitu unit pemerintah negara bagian yang bertanggung jawab mengenali kebutuhan kesehatan dan meningkatkan taraf kesehatan di negara bagian tersebut (Turnock, 2009).

Upload: nasiatul-salim

Post on 07-Apr-2017

219 views

Category:

Healthcare


0 download

TRANSCRIPT

Bab16. Peningkatan Mutu Berkelanjutan dalam Organisasi Kesehatan Masyarakat

AS: Bergerak Melampaui Jaminan Mutu

Kesehatan masyarakat adalah “Sesuatu yang kita, sebagai masyarakat,

lakukan untuk menjamin keadaan agar orang-orang dapat tetap sehat” (IOM, 1988,

hal. 1). Selama lebih dari dua dekade, organisasi-organisasi kesehatan masyarakat AS

telah semakin melaksanakan berbagai upaya untuk memastikan dan meningkatkan

kualitas pelayanan mereka. Di tahun-tahun terakhir, akreditasi telah menjadi bagian

dari fokus nasional untuk mengembangkan mutu dan kinerja kesehatan masyarakat.

Upaya-upaya tersebut memperlihatkan bahwa kesehatan masyarakat digerakkan

melalui serangkaian proyek dan perangkat untuk menggunakan peningkatan mutu

berkelanjutan (CQI) sebagai cara mencapai sistem kesehatan masyarakat yang efektif

dan efisien.

PENEGASAN ISTILAH-ISTILAH PENTING

Sistem kesehatan masyarakat mengacu pada semua kesatuan secara

publik, privat dan suka rela yang membantu menyampaikan layanan kesehatan

masyarakat dalam wilayah tertentu. Sistem-sistem ini berupa jaringan kesatuan

dengan peran-peran, hubungan dan interaksi berbeda yang memberikan sumbangan

kepada kesehatan dan kesejahteraan komunitas atau negara bagian (CDC, 2007).

Organisasi kesehatan masyarakat (susunan di bawah sistem kesehatan masyarakat)

meliputi agen-agen lokal dan negara bagian ditambah beberapa kelompok nirlaba

lain yang misinya menyediakan layanan kesehatan masyarakat atau pengembangan

dan anjuran kebijakan kesehatan masyarakat. Agenkesehatan masyarakat lokal

(atau departemen kesehatan masyarakat lokal) adalah kesatuan yang memberikan

layanan kesehatan masyarakat pada tingkat komunitas, yang digerakkan oleh dewan

kesehatan lokal atau pemerintah negara bagian. Agen kesehatan masyarakat negara

bagian yaitu unit pemerintah negara bagian yang bertanggung jawab mengenali

kebutuhan kesehatan dan meningkatkan taraf kesehatan di negara bagian tersebut

(Turnock, 2009).

Dalam kesehatan masyarakat, kualitas didefinisikan sebagai “suatu kadar

kebijakan, program, layanan dan riset untuk populasi yang memajukan

perkembangan kesehatan dan keadaan sesuai yang diinginkan sehingga masyarakat

menjadi sehat”(US DHHS, 2008, hal 2). Penjaminan mutu adalah pemantauan dan

evaluasi sistematis terhadap performa organisasi atau program-programnya untuk

memastikan bahwa standar kualitas (biasanya ditentukan oleh para ahli kesehatan

masyarakat) dapat dipenuhi. Peningkatan mutu mencakup perancangan dan

perancangan ulang sistem untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menguji

dan menerapkan gagasan-gagasan dari strategi-strategi berbasis fakta, karyawan

pelaksana dan pelanggan. Dalam kesehatan masyarakat, peningkatan mutu

dijelaskan sebagai sebuah “proses manajemenserta serangkaian perangkat dan

teknik berbeda yang terkoordinasi untuk memastikan bahwa departemen-

departemen yang ada selalu memenuhi kebutuhan kesehatan komunitas mereka

dan berusaha meningkatkan status kesehatan populasi mereka” (Riley dkk., 2010,

hal. 5).

Peningkatan mutu berkelanjutan dalam kesehatan masyarakat adalah sebuah

proses organisasional terstruktur yang melibatkan staf dalam perencanaan dan

melaksanakan peningkatan secara berkesinambungan untuk memberikan kualitas

yang sesuai atau melebihi harapan komunitas. CQI di sini berfokus kepada

perubahan sistem dan secara umum meliputi karakteristik berikut: hubungan pada

rencana strategis organisasi, dewan organisasi yang terdiri atas para petinggi

organisasi, program-program pelatihan peningkatan mutu bagi pegawai, mekanisme

untuk memprioritaskan proyek-proyek peningkatan kualitas dan membentuk tim-tim

pengembangan, dan dukungan serta motivasi dari staf untuk kegiatan-kegiatan

peningkatan mutu (McLaughlin dan Kaluzny, 2006).

SEJARAH PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT

Selama 20 tahun terakhir ini, sektor kesehatan masyarakat telah

mempertegas misi, visi dan fungsi intinya. Pada 1988, laporan Institute of Medicine

(IOM) menyatakan bahwa Amerika Serikat “kehilangan arah dalam meraih cita-cita

kesehatan masyarakat dan telah membiarkan kegagalan sistem kesehatan

masyarakat” (hal. 1), yang mengundang perhatian terhadap kurangnya sokongan

pada sistem kesehatan masyarakat dan mengajukan langkah-langkah untuk

memastikan efisiensi dan efektivitas program-program layanan kesehatan

masyarakat. Tiga fungsiinti kesehatan masyarakat menurut laporan tersebut adalah:

penilaian, pengembangan kebijakan dan penjaminan.

Pada pertengahan 1990-an, IOM, Centers for Disease Control and Prevention

(CDC), American Public Health Association, dan National Association of County and

City Health Officials (NACCHO) menjalankan kerangka yang menjelaskan bahwa

aktivitas kesehatan masyarakat harus dilaksanakan disemua komunitas, yang dikenal

sebagai 10 layanan kesehatan masyarakat esensial (Tabel 16-1). Kemudian, National

Public Health Performance Standard Programs (NPHPSP)mengembangkan tiga alat

penilaian yakni State Public Health System Assessment Instrument, Local Public

Health System Assessment Instrument dan Local Public Health Governance

Assessment Instrument. Instrumen pertama dikeluarkan tahun 2002, sedangkan

yang kedua pada 2007. Mulai Agustus 2007, lebih dari 30 negara bagian telah

menggunakan setidaknya satu dari tiga alat tersebut, dengan pemakaian instrumen

tingkat negara bagian (state-level instrument) lebih banyak daripada tingkat lokal

(local-level instrument) dan pemerintahan (governance instrument).

Tabel 16-1 –10 Layanan Esensial Kesehatan Masyarakat

1. Memantau status kesehatan untuk mengenali masalah-masalah kesehatan

dalam komunitas

2. Mendiagnosis dan menyelidiki masalah-masalah dan bahaya kesehatan

dalam komunitas

3. Memberi informasi, mendidik dan memberi kekuatan kepada orang-orang

mengenai masalah-masalah kesehatan

4. Menggerakkan kerja sama dalam komunitas untuk mengenali dan

menyelesaikan berbagai masalah kesehatan

5. Mengembangkan kebijakan dan rencana yang mendukung upaya-upaya

kesehatan secara perorangan dan kelompok

6. Memberlakukan hukum dan peraturan yang menjaga kesehatan dan

memastikan keselamatan

7. Menghubungkan anggota masyarakat dengan layanan kesehatan pribadi

yang dibutuhkan dan jika tidak ada, maka memastikan ketersediaan

pelayanan kesehatan

8. Menjamin kesehatan masyarakat dan tenaga kerja kesehatan masyarakat

yang kompeten

9. Mengevaluasi efektivitas, kemudahan akses, dan kualitas layanan kesehatan

untuk pribadi maupun populasi

10. Riset untuk wawasan baru dan solusi inovatif bagi masalah-masalah

kesehatan

Pengembangan 10 kerangka layanan esensial ditujukan kepada keragaman

layanan yang ditemukan di agensi-agensi kesehatan masyarakat lokal, namun

penyesuaian pendanaan, pengumpulan data program dan persyaratan kerja dengan

10 kerangka tersebut tidak terlihat dalam tingkat pemerintahan manapun. Oleh

karena itu, NACCHO bersama para ahli, pimpinan dan pelaksana kesehatan

masyarakat nasional menciptakan Operational Definition of a Functional Local Health

Departement (NACCHO, 2005). Ini dirancang untuk membentuk pemahaman

bersama mengenai harapan anggota komunitas terhadap agensi kesehatan

masyarakat dan untuk memelihara keandalannya (Lenihan dkk., 2007).

Selama pengembangan standar ini, prakarsa Turning Point yang dibiayai oleh

Robert Wood Johnsin Foundation (RWJF) dan WK Kellog Foundation dan dikelola

oleh NACCHO berusaha mengubah sistem kesehatan masyarakat AS agar lebih

berpusat pada komunitas dan organisasi kolaboratif yang bergerak mencapai tujuan

untuk mencegah penyakit dan luka, melindungi publik dari ancaman kesehatan dan

mempromosikan perilaku sehat (Turning Point, 2006). Turning Point mengajukan

model pengembangan yang menekankan pada penggunaan standar performa dalam

hubungannya dengan pengukuran dan pelaporan kemajuan dan metode-metode

institusi peningkatan mutu untuk mengelola dan mencapai kualitas.

UPAYA-UPAYA YANG SEDANG BERLANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

KESEHATAN MASYARAKAT

Multi-State Learning Collaborative

Pada tahun 2005 RWJF memulai Multi-State Learning Collaborative (MLC),

sebuah upaya untuk mempelajari kemungkinan diadakannya akreditasi agensi

kesehatan masyarakat dan menyediakan Exploring Accreditation Steering Commitee

dengan data pada praktik-praktik akreditasi yang telah ada (Beitsch dkk., 2006;

Russo, 2007). Setelah sukses pada tahun pertama, MLC kemudian memasuki tahap

kedua pada tahun 2007 dan ketiga pada 2008. Lima negara bagian yang mula-mula

turut serta bertambah menjadi 10 pada periode ke-2 dan 16 pada tahap ketiga. Kerja

sama kecil-kecilan—tim yang terbentuk dari para wakil departemen kesehatan lokal

dan negara bagian serta rekan lainnya—melaksanakan proyek-proyek peningkatan

mutu yang menarget proses-proses kesehatan masyarakat dan hasil-hasil yang

diperoleh pada topik-topik tertentu (Gillen dkk., 2010; Joly dkk, 2010).

Dewan Akreditasi Kesehatan Masyarakat

Dewan ini (Public Health Accreditation Board/PHAB) dibentuk untuk

mengelola dan memajukan program akreditasi suka rela nasional untuk departemen

kesehatan masyarakat tingkat negara bagian, lokal, teritorial dan tribal. Versi beta

standar akreditasi lokal dan negara bagian mencakup dua pembahasan utama utuk

peninjauan dan penilaian kinerja. Bagian A meliputi standar administrasi dan

pengaturan dari agensi-agensi kesehatan masyarakat, sedangkan bagian B berisi 10

layanan pokok, penjelasan operasional agensi kesehatan masyarakat dan standar

akreditasi untuk tingkat negara bagian dan program-program penilaian.

Consensus Statement on Quality in the Public Health System

Pada tahun 2008, Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat AS

mengeluarkan Consensus Statement on Quality in the Public Health Systemyang

menyatakan definisi kualitas kesehatan masyarakat secara jelas dan seragam yang

telah diterangkan di bagian sebelumnya (“Istilah-Istilah Penting”). Pernyataan

tersebut mengidentifikasi optimalisasi kesehatan populasi sebagai tujuan utama

peningkatan mutu organisasi kesehatan masyarakat, konsisten dengan misi

kesehatan masyarakat yang dikemukakan IOM pada tahun 1988. Layanan kesehatan

masyarakat berbasis populasi mengacu pada “tindakan-tindakan yang ditujukan

pada pencegahan penyakit dan kemajuan kesehatan yang berakibat pada seluruh

populasi dan melampaui pengobatan medis dengan menarget risiko, seperti

konsumsi rokok, obat-obatan dan alkohol; diet dan gaya hidup yang dianut; dan

faktor-faktor lingkungan” (Turnock, 2009, hal. 515).

Pernyataan konsensus tersebut mencakup sembilan sasaran mutu untuk

sistem kesehatan masyarakat, yaitu mengutamakan populasi, wajar, proaktif,

memajukan kesehatan, mengurangi risiko, waspada, transparan, efektif dan efisien.

Tujuan lain dari pernyataan ini adalah menunjukkan komitmen nasional terhadap

penerapan peningkatan mutu di segala bagian sistem kesehatan masyarakat,

termasuk keuangan, program, manajemen, pengaturan dan pendidikan (Honoré,

2009; Honoré dkk., 2001).

Peningkatan Mutu di Agen-Agen Kesehatan Lokal

Pada survei National Profile of Local Health Departments 2008, NACCHO

memberikan modul peningkatan kualitas bagi 545 sampel departemen kesehatan

lokal untuk melihat penyebaran upaya penggunaan metode dan perangkat

peningkatan mutu. Modul tersebut hanya meminta informasi tentang aktivitas

peningkatan mutu formal, namun hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa para

responden mungkin memasukkan pula kegiatan-kegiatan informal (dengan sedikit

atau tanpa dokumentasi tertulis) dengan tingginya tingkat tanggapan yang muncul

(NACCHO, 2009).

MELIHAT KE DEPAN: PENGGUNAAN DAN PELEMBAGAAN CQI DALAM KESEHATAN

MASYARAKAT

Semakin banyaknya pengalaman jangka panjang dari penerapan CQI di

industri lain dapat memberikan pelajaran berharga bagi organisasi kesehatan

masyarakat. Meskipun organisasi tersebut berbeda dengan organisasi pelayanan

kesehatan, sebuah tinjauan proses penggunaan CQI dalam pelayanan kesehatan

memberikan peluang untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi di lapangan ketika

kesehatan masyarakat melaksanakan CQI. Beberapa organisasi pemerintah dan

nirlaba telah menyediakan kepemimpinan yang substansial bagi kemajuan CQI dalam

kesehatan masyarakat, seperti yang dilakukan IOM dan IHI pada pelayanan

kesehatan. Semua organisasi tersebut dihormati dan memiliki kemampuan dan

pengaruh untuk mengembangkan CQI dalam kesehatan masyarakat. Organisasi-

organisasi ini juga mampu mempromosikan transparansi kesehatan masyarakat,

advokasi mengenai arti penting peningkatan mutu, dan sumber-sumber dan model

pendukung agar CQI dapat diterapkan secara efektif di organisasi kesehatan

masyarakat.

Promosi Transparansi

Transparansi dalam kesehatan masyarakat mengacu pada “memastikan

keterbukaan penyampaian layanan dan praktik-praktik dengan penekanan tertentu

pada data yang valid, dapat diandalkan, dapat diakses, tepat waktu dan berarti, yang

siap diperlihatkan kepada stakeholder dan publik” (US DHHS, 2008, hal. 5). Dua

upaya saat ini untuk memajukan transparansi dalam kesehatan masyarakat adalah

proyek Community Health Status Indicators (CHSI) dan Mobilizing Action Toward

Community Health (MATCH). CHSI yaitu laporan DHHS yang memberikan tinjauan

menyeluruh pada indikator-indikator kesehatan utama untuk komunitas lokal dalam

rangka mengukung dialog peningkatan kesehatan komunitas. MATCH adalah proyek

3 tahun yang didanai oleh RWJF yang dirancang untuk merangsang peningkatan

kesehatan di tingkat komunitas di Amerika Serikat.

Akreditasi sebagai Alat Promosi CQI

Akreditasi telah menjadi strategi dasar penjamin mutu yang fokus pada

pemenuhan standar yang ditentukan oleh para ahli. Akreditasi dalam kesehatan

masyarakat dijelaskan sebagai “pengeluaran surat kuasa atau sokongan secara

periodis yang diberikan kepada organisasi yang memenuhi standar tertentu” (Novick

dan Mays, 2001, hal. 765). Bender dan Halverson (2010) menerangkan akreditasi

dalam kesehatan masyarakat sebagai berikut: “Tidak seperti agen-agen dan

pelayanan kesehatan yang terakreditasi atau tunduk di bawah peraturan, dewan

PHAB telah menyusun akreditasi kesehatan masyarakat berdasarkan CQI. Dengan

kata lain, akreditasi merupakan makna dari suatu akhir, bukan akhir itu sendiri” (hal.

80). PHAB menginginkan akreditasi sebagai sebuah pendekatan akuntabilitas yang

memastikan bahwa agen-agen dapat diandalkan secara organisasi pada serangkaian

standar. Tujuan program akreditasi PHAB adalah “meningkatkan dan menjaga

kesehatan setiap komunitas dengan mengembangkan kualitas dan kinerja

departemen” (2009b). Kesuksesan PHAB dalam mencapai tujuannya ini tergantung

pada organisasikesehatan masyarakat yang mampu melaksanakan upaya-upaya

peningkatan. Kesehatan masyarakat harus berkembang dan mencoba cara-cara baru

untuk mendampingi organisasi dalam membangun infrastruktur CQI.

Strategi dan Program Berbasis Fakta

Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, kita harus menghasilkan dan

menerapkan strategi dan program berbasis fakta, dan tidak boleh berinvestasi pada

layanan-layanan kesehatan masyarakat yang menunjukkan keuntungan tak pasti

atau tidak memberi pengaruh. Organisasi-organisasi kesehatan masyarakat dapat

menggunakan metode-metode peningkatan mutu untuk menerapkan dan

menyampaikan praktik-praktik yang berhasil dan untuk menilai efektivitas

pendekatan-pendekatan baru yang memiliki sedikit atau tidak ada bukti. Banyak

agen kesehatan masyarakat yang menggunakan alat peningkatan mutu seperti

diagram alir, diagram trend, dan diagram tulang ikan (Joly dkk., 2010). Walaupun

banyak strategi dan program berbasis fakta yang terdaftar, supaya efektif strategi

dan program-program ini harus siap sedia dan mudah digunakan serta

menggambarkan format organisasi dan pelaku kesehatan masyarakat yang terlibat

dalam upaya-upaya peningkatan pada tingkat komunitas secara komprehensif.

Persekutuan Inovatif Untuk Meningkatkan Kapasitas Agen Kesehatan Masyarakat

Lokal

Kini pemahaman mengenai perlunya koalisi dari organisasi yang berbeda

telah semakin berkembang (Bonnie L. Zell, MD, MPH, ceramah, 29 Juli 2009).

Persekutuan pribadi-publik sepertinya akan semakin penting, khususnya dalam hal

kontrak kesehatan masyarakat. Persekutuan lokal dapat menjadi cara bagus untuk

memperoleh sumber-sumber daya kesehatan masyarakat, misalnya untuk

memperbesar kapasitas dan layanan agen kesehatan masyarakat. Di Putnam County,

Florida, departemen kesehatan dan St. Vincent Health System telah bekerja sama

selama hampir satu dekade untuk meningkatkan sumber layanankesehatan

masyarakat komunitas mereka.

Pembiayaan Organisasi Kesehatan Masyarakat

Pembiayaan layanan-layanan kesehatan masyarakat sepertinya menjadi

kontributor utama variasi ketersediaan dan kualitas layanan kesehatan masyarakat

di Amerika Serikat karena fokus kepada pelayanan dan program pendanaan,

sehingga membatasi pendanaan umum untuk infrastruktur. Ketiadaan aliran dana

yang fleksibel dan tepat menyebabkan banyak agen kesehatan masyarakat lokal

yang tergantung pada layanan-layanan perawatan primer untuk memperoleh

pendapatan. Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan populasi secara

maksimal adalah dengan menyediakan pendekatan-pendekatan baru dan inovatif

menuju pembiayaan agen kesehatan masyarakat lokal dan negara bagian. CQI

berkaitan dengan persoalan ini dalam setidaknya dua cara. Pertama, menerapkan

CQI dapat mengurangi biaya keseluruhan sambil meningkatkan kualitas (Spear dan

Bowen, 1999), mengurangi biaya dan ketidakefisienan dapat membantu menambah

kapasitas dan memberi fokus lebih kepada layanan-layanan yang mengutamakan

populasi. Kedua, jika pembiayaan layanan kesehatan masyarakat masih fokus kepada

program-program dan layanan khusus pendanaan, bukan infrastruktur, maka agen

kesehatan masyarakat akan kesulitan untuk berinvestasi dalam infrastruktur yang

diperlukan pada CQI.

Paradigma Pendidikan Kesehatan Masyarakat dan Petugas Kesehatan Masyarakat

Untuk membangun dan mendorong adopsi CQI dalam organisasi kesehatan

masyarakat, sekolah-sekolah kesehatan masyarakat dan institusi lain yang mendidik

tenaga kerja kesehatan masyarakat perlu memperluas kurikulum mereka dengan

memasukkan praktik berbasis fakta, pemikiran sistem, dan filosofi, metode serta

perangkat CQI. Selain itu, mereka harus memasukkan para praktisi berpengalaman

agar menambah pengajar tradisional dan memberikan sumber tambahan yang

diperlukan untuk mengajar CQI.

PRAKTIK PENINGKATAN MUTU KESEHATAN MASYARAKAT

Peningkatan Mutu di Agen-Agen Kesehatan Masyarakat Lokal

Beberapa tahun terakhir, semakin banyak agen kesehatan masyarakat lokal yang

melaksanakan peningkatan mutu (Beitsch dkk., 2010). Ada tiga contoh upaya

peningkatan mutu, yaitu: (1) Suatu agen yang memulai proyek peningkatan mutu

dengan metodologi lean dan berlanjut dengan menciptakan infrastruktur CQI; (2)

Agen lokal yang mengintegrasikan CQI melalui organisasi sambil terus menjalankan

proyek; (3) Agen yang memulai perjalanannya dengan fokus pertama pada

pengembangan infrastruktur CQI.

Departemen Kesehatan Beaufort County

Pada tahun 2008, Departemen Kesehatan Beaufort County di Washington,

Carolina Utara, mengundang beberapa ahli lokal dari North Carolina State University

untuk mengajukan proyek peningkatan mutu untuk membantu mengurangi waktu

tunggu selama 3 jam di Family Planning Clinic setidaknya hingga 50%. Para ahli

mengusulkan penggunaan lean,metode peningkatan mutu yang fokus pada

pengenalan dan menghilangkan aktivitas tak berguna. Tim proyek dibentuk, terdiri

atas enam staf pelaksana dan bertindak sebagai ahli lokal pada proses perencanaan

keluarga. Proyek pertama ini menghasilkan pengurangan waktu tunggu hingga 50%,

sesuai tujuan agen, sehingga menimbulkan proyek kedua yang akhirnya juga

memperoleh hasil serupa pada tatanan klinik dan program rumah kesehatan.

Kesuksesan Beaufort County yang proaktif dan fokus pada efisiensi telah mengimbau

tim kepemimpinannya untuk berusaha mengembangkan kultur dan infrastruktur

CQI. Kemudian agen melatih beberapa anggota staf untuk menjadi pelatih

peningkatan mutu, memberikan pelatihan peningkatan bagi para manajer dan

membuat proyek-proyek peningkatan baru.

Departemen Kesehatan Tacoma-Pierce County

Tahun 2006, Departemen Kesehatan Tacoma-Pierce County Negara Bagian

Washington memulai upaya pengembangan infrastruktur organisasional untuk CQI.

Para atasan di Tacoma-Pierce memutuskan untuk mengembangkan infrakstruktur

CQI sembari memprakarsai beberapa proyek peningkatan mutu. Agen membentuk

dewan kualitas, dikepalai oleh Direktur Kesehatan, beranggotakan para direktur dan

manajer utama. Dewan kualitas memprioritaskan dan memandu peningkatan mutu

melalui rencana peningkatan mutu tahunan, yang mencakup pemilihan kegiatan-

kegiatan utama, menugaskan seorang ketua untuk setiap aktivitas, dan menyusun

pengaturan waktu. Dewan kualitas juga bertanggung jawab merencanakan pelatihan

peningkatan mutu bagi pegawai. Mula-mula, Tacoma-Pierce mempekerjakan

seorang konsultan peningkatan mutu untuk mendampingi pelatihan staf dan

memandu pengembangan infrastruktur CQI, namun kemudian tidak terlalu

bergantung pada konsultasi luar dan lebih pada staf dari agensi.

Sejak awal upaya peningkatan mutu, agen telah melihat peningkatan di

beberapa indikatornya. Upaya-upaya yang dilakukan Departemen Kesehatan

Tacoma-Pierce County menunjukkan semua komponen penting dari infrastruktur

CQI, termasuk keterkaitan dengan rencana strategis organisasi, dukungan dan

bimbingan dan petinggi organisasi, program-program pelatihan, proyek-proyek

peningkatan mutu dan membentuk tim pengembangan mutu, serta dukungan dan

motivasi staf terhadap aktivitas peningkatan mutu.

Departemen Kesehatan Miami-Dade County

Upaya untuk mengembangkan infrastruktrur CQI oleh Departemen

Kesehatan Miami-Dade County ( MDCHD) dimulai pada tahun 1997.Jajaran

pimpinan memutuskan untuk membuat perubahan besar pada kultur organisasional

mereka yang dipicu oleh penurunan anggaran, rendahnya moral dan kepuasan staf,

kesulitan yang berlanjut dalam pemenuhan kebutuhan komunitas secara proaktif

dan lain-lain. Pada tahun pertamanya, MDCHD melaksanakan penilaian organisasi

secara mandiri menggunakan perangkat dari Florida Sterling Council agar dapat

memahami kinerja organisasi secara keseluruhan. MDCHD juga membentuk unit

kualitas dengan pelatih dan mentor kualitas, menurut literatur untuk menentukan

pendekatan peningkatan mutu yang tepat dan fokus kepada komitmen pimpinan

terhadap peningkatan mutu. Ternyata, penilaian organisasional membantu

organisasi untuk fokus kepada tujuan dan menolong para pimpinan untuk

menyesuaikan sumber daya dengan sasaran strategis melalui proyek-proyek

peningkatan mutu.

Selama empat tahun, keterlibatan para pegawai MDCHD dalam CQI semakin

besar melalui pelatihan, sesi mendengarkan dan komunikasi mengenai peningkatan

mutu. Perangkat dan metode yang digunakan antara lain diagram sebab-

akibat/tulang ikan dan pemetaan proses. Pada awalnya, pelatihan dilakukan oleh

pelayanan konsultasi, namun kemudian beralih menggunakan staf terlatih mereka

sendiri. Hasilnya, MDCHD memberikan peningkatan yang cukup mengesankan.

MDCHD menunjukkan semua komponen kunci infrastruktur CQI, termasuk

keterkaitan dengan rencana strategis organisasi, dukungan dan bimbingan dari

petinggi organisasi, program-program pelatihan untuk pegawai, mekanisme

pengutamaan proyek-proyek peningkatan mutu dan membentuk tim pengembangan

mutu, serta dukungan dan motivasi staf untuk kegiatan peningkatan mutu. Hasil

yang diperoleh MDCHD merupakan penggambaran sempurna tentang dampak

potensial CQI dalam organisasi kesehatan masyarakat.

Peningkatan Mutu di Agen-Agen Negara Bagian

Departemen Kesehatan Washington

Departemen Kesehatan Washington mulai terlibat dalam peningkatan mutu

pada tahun 1999, yang waktu itu data kualitas perawatan untuk pasien diabetes

pada lingkup pasien luar begitu rendah dan jauh dari praktik berbasis fakta. Setelah

sukses mengatasi hal tersebut melalui penggabungan model perawatan kronis IHI,

departemen itu menyelenggarakan lebih banyak proyek peningkatan tingkat lokal

secara kolaboratif. Immunization Reminder-Recall Project diadakan tahun 2008

dengan menggabungkan tiga agen—Spokane Regional Health District, Snohomish

Health District dan CHILD Profile Immunization Registry—untuk meningkatkan

catatan statistik imunisasi anak di wilayah Washington. Kerja sama tersebut

menggunakan diagram tulang ikan untuk menyelidiki alasan rendahnya dan target

potensial untuk perubahan dan peningkatan dengan tiga tujuan: (1) meningkatkan

proporsi anak berusia 19-35 bulan yang memperoleh imunisasi lengkap dalam

tatanan provider; (2) meningkatkan jumlah data dalam register imunisasi; (3)

meningkatkan penggunaan register oleh provider. Proyek dijalankan selama 15

minggu dan menuai hasil yang menjanjikan. Proyek ini menjadi contoh cita-cita

kualitas nasional yang mengutamakan populasi, proaktif dan mengurangi risiko.

Pusat Kualitas Kesehatan Publik Carolina Utara

Carolina Utara adalah negara bagian pertama yang menyelenggarakan uji

akreditasi (Reed dkk., 2009) dan secara undang-undang menganjurkan akreditasi

untuk agen kesehatan masyarakat lokal di seluruh negara bagian. Setelah uji awal

itu, Divisi Kesehatan Masyarakat Carolina Utara (NCDPH) mengenali berbagai

wilayah peningkatan, sehingga dibentuk enam tim peningkatan yang intinya

mengembangkan operasi bisnis internal seperti komunikasi dan integrasi antara

kantor bisnis dan program NCDPH. Mereka menyadari bahwa NCDPH dan agen-agen

kesehatan masyarakat lokal tidak dapat memulai dan menerapkan kegiatan

peningkatan mutu tanpa dukungan yang berarti, dan sumber-sumber serta

infrastruktur tambahan diperlukan untuk melayani agen-agen negara bagian

maupun lokal di Carolina Utara (Denise Pavletic, RD, MPH, ceramah, 8 Januari 2010).

Maka, tahun 2008 North Carolina Center for Public Health Quality (NCCPHQ)

dibentuk untuk menciptakan infrastruktur yang melindungi dan mendukung CQI

serta pembelajarannya di semua petugas kesehatan masyarakat di Carolina Utara.

Di tahun pertamanya, NCCPHQ mendidik 12 agen lokal dan 2 tim NCDPH,

memfasilitasi 15 proyek peningkatan mutu kesehatan masyarakat, juga menyediakan

pelatihan CQI bagi sekitar 100 karyawan kesehatan masyarakat dan 60 pimpinan

kesehatan masyarakat. Melalui kerja sama dengan MLC dan North Carolina Institute

for Public Health, NCCPHQ mendukung prakarsa se-negara bagian untuk

meningkatkan kepuasan kerja dan rasa memiliki pada para perawat kesehatan

masyarakat. Selain itu, NCCPHQ mengembangkan situs tentang perangkat

peningkatan dan praktik-praktik berbasis fakta dari staf lokal dan negara bagian, juga

membentuk dewan kualitas tingkat lokal dan negara bagian untuk penyusunan

strategis upaya-upaya peningkatan.

NCCPHQ merupakan contoh sumber daya dan kerja sama yang diperlukan

untuk membangun infrastruktur CQI pada tingkat negara bagian. Seperti halnya

departemen-departemen kesehatan daerah Miami-Dade dan Tacoma-Pierce,

NCCPHQ pun memperlihatkan komponen-komponen utama infrastruktur CQI.

Peningkatan Mutu di Organisasi Kesehatan Masyarakat Nirlaba

Salah satu contoh CQI dalam organisasi kesehatan masyarakat nirlaba adalah

North American Quitline Consortium (NACQ), sebuah organisasi berbasis

keanggotaan yang dibentuk tahun 2006 untuk memaksimalkan penggunaan dan

efektivitas quitline (dukungan melalui telepon untuk berhenti)merokok. Materi-

materi quitline dan pendidikan pasien untuk mendukung penghentian konsumsi

tembakau merupakan bagian dari pengobatan berbasis fakta yang efektif dalam

lingkup klinik dan komunitas (NAQC, tanpa tanggal). Tujuan NAQC adalah

meningkatkan ketepatan penggunaan, kapasitas, kualitas dan kultural dariquitline.

Para anggota NAQC menggunakan rangkaian data terstandardisasi untuk

mengevaluasi kemajuan dalam mencapai tujuan, yang memungkinkan terjadinya

peredaran data yang serupa di dalam organisasi. Untuk membantu para anggotanya,

NAQC mengembangkan kerangka strategis untuk meningkatkan mutu quitline rokok

di Amerika Utara, yang diambil dari tiga komponen mutu dari Donabedian: struktur,

proses dan hasil (Donabedian, 1980).

NAQC mencontohkan empat sasaran mutu DHHS: mengutamakan populasi,

proaktif, mengurangi risiko dan efektif. NAQC juga memperlihatkan banyak elemen

filosofi dan proses CQI: menghubungkan aktivitas peningkatan dengan rencana

strategis organisasi, menyelenggarakan program pelatihan peningkatan mutu bagi

para pegawai dan mendapatkan dukungan dan motivasi dari staf untuk kegiatan-

kegiatan peningkatan mutu.

KESIMPULAN

Kebutuhan akan peningkatan mutu kesehatan masyarakat di Amerika Serikat

itu nyata dan perhatian untuk mengadopsi CQI dalam kesehatan masyarakat pun

melunjak. Kesempatan untuk mempercepat penggunaan CQI semakin banyak,

termasuk dengan upaya-upaya akreditasi untuk memajukan CQI serta belajar dari

pelayanan kesehatan dan industri lainnya menyangkut fasilitator dan rintangan

dalam pelaksanaan CQI. Seperti industri lainnya termasuk pelayanan kesehatan,

penggunaan dan institusionalisasi CQI di dalam organisasi kesehatan

masyarakatternyata langkah lanjutan yang diperlukan untuk meningkatkan

kesehatan publik. Organisasi kesehatan masyarakat yang mengadopsi CQI untuk

membantu para karyawannya sebagai sebuah tim, mengarahkan jurang kinerja

dengan menganalisis dan merancang ulang proses, dan menyokong inovasi untuk

memenuhi kebutuhan komunitas menjanjikan masa depan yang lebih sehat, baik di

Amerika Serikat maupun di seluruh dunia.

Sumber : William A.Sollecito dan Julie K.Johson. Chapter 16 Buku Implementing

Continuous Quality Improvement in Health care edisi ke empat (2011).