chap 01 ethics and business
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BUSINESS ETHICS AND BUSINESS ETHICS AND GOOD GOVERNANCEGOOD GOVERNANCE
……………………………….
1
MERCU BUANA
Information Systems, Tenth Edition 2
Dr. S. RuslanLecturer
Disampaikan Pada Acara Perkuliahan ke 1Program Pascasarjana Universitas Mercubuana
Jakarta, 23 Maret 2012
Etika : Dapat berrti sikap, cara berpikir, watak kesusilaan, atau
adat
Berhubungan dengan kewajiban/tanggung jawab moral, dan keadilan sosial (Larkin, 2000)
Secara lebih luas mencerminkan karakter organisasi/perusahaan, yang merupakan kumpulan individu;
Menjelaskan standar dan norma prilaku baik dan buruk yang kemudian diimplementasikan oleh masing-masing anggota organisasi atau karyawan perusahaan
I. PENGERTIAN ETIKA
Etika : Merupakan nilai-nilai tingkah laku atau aturan-
aturan tingkah laku yang diterima oleh suatu golongan tetentu atau individu (Gray,1994)
Merupakan ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan tentang hak dan kewajiban moral
I. PENGERTIAN ETIKA
CODE OF ETHICS
Menyatakan prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar bagi setiap orang dan oleh karenanya mempengaruhi perilakunya
Dapat menjadi dasar acuan untuk mempertimbangkan apakah itu legal dan apakah itu etis
Information Systems, Tenth Edition
Bab ini : Memperkenalkan etika bisnis sebagai sebuah
proses dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
skandal dan kejatuhan yang dialami oleh setiap institusi dan individu merupakan akibat dari adanya kegagalan etika
Menggambarkan karakteristik etika dan bisnis
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
Pengambilan keputusan yang etis dalam bisnis tidak terbatas pada jenis keputusan penting perusahaan yang memiliki dampak sosial yang dramatis
Pada suatu waktu tertentu Setiap pekerja dan semua orang dlm posisi manajerial, akan menghadapi masalah yang mengharuskan adanya pengambilan keputusan yang etis
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
Tidak setiap keputusan dapat diselesaikan secara ekonomi, hukum, ataupun
melalui peraturan dan ketentuan perusahaan
Yang lebih sering terjadi Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
harus bergantung pada nilai dan prinsip pribadi dari individu yang terlibat
Setiap individu harus memutuskan sendiri ingin menjadi tipe orang seperti apa
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
Sampai dengan tahun 1990an, banyak kalangan menganggap etika bisnis:•Merupakan sesuatu yang tidak penting, •Campuran sikap sentimentil dan opini pribadi yang akan menggangu jalannya bisinis secara efisien;
Saat ini pertanyaannya bukan lagi mengapa atau haruskah etika menjadi bagian dari bisinis;•Melainkan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip manakah yang seharusnya memandu keputusan bisnis, dan bagaimana seharusnya etika diintegrasikan ke dalam bisnis
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
Untuk memahami proses awal pergeseran
Dari apakah etika dan nilai-nilai memainkan peran dalam pengambilan keputusan bisnis
Ke persoalan bagaimana melakukan penerapannya secara efektif
Pelajari kasus jatuhnya Enron, dimana terdapat beberapa pihak yang dirugikan:•Pemegang saham. •Karyawan;•Konsumen•Pemasok (suppliers)
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
Kerugian para pihak yang terkait dengan jatuhnya Enron :
•Pemegang saham mengalami kerugian lebih dari $ 1 milyar dalam nilai saham;
•Ribuan Karyawan kehilangan pekerjaan, dana pensiun, dan tunjangan kesehatan mereka;
•Konsumen di California mengalami kekurangan energi dan teradi pemadaman listrik yang disebabkan oleh manipulasi Enron terhadap pasar.
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
Kerugian para pihak yang terkait dengan jatuhnya Enron :•Ratusan perusahaan yang bekerja sama dengan Enron sebagai pemasok menderita kerugian ekonomis dengan hilangnya sebuah klien besar;•Dampak langsungnya, Kantor Akuntan Publik Enron, Athur Anderson bangkrut;•Masyarakat Houston yang lebih luas juga dirugikan dengan hilangnya perusahaan penopang komunitas utama ini;•Banyak yang lain yang terlibat langsung atau tidak langsung
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
Seluruh permasalahan yang muncul akibat jatuhnya Enron merupakan konsekuensi dari :
•Periralaku tidak etis
•Instansi yang tidak memperhatikan etika dalam kegiatan bisnisnya;
Konsekwensi perilaku yang tidak etis dan kelembagaan bisnis yang tidak ethis adalah sangat serius bagi banyak orang untuk diabaikan
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
• Dewasa ini, para ekskutif perusahaan memiliki banyak alasan untuk peduli dengan standar etis didalam perusahaan mereka;
• Mungkin alasan yang paling utama adalah bahwa peraturan yang mewajibkannya;
• Di Amerika ada ketentuan mewajibkan perusahaan memiliki kode etik yang dapat diterapkan terhadap pejabat keuangan, pengawas keuangan, ataupun orang-orang yang melakukan fungsi yang sama/serupa.
UJI REALITAS
Kode etik tersebut harus mencakup standar-standar yang mendukung:
•Sikap jujur dan etis, termasuk penanganan secara etis terhadap adanya konflik kepentingan aktual atau yang dapat muncul antara hubungan pribadi dan profesional;
•Pengungkapan laporan periodik yang lengkap, adil, akurat, tepat waktu, dan dapat dimengerti harus didokumentasikan oleh pembuatnya;
•Kepatuhan terhadap peraturan dan ketetapan pemerintah yang berlaku.
UJI REALITAS
• Reputasi berkenaan dengan etika atau moral suatu perusahaan dapat menyediakan keuntungan kompetitif di pasar dengan para pelanggan, penyedia, dan pekerja;
• Pada sisi positif, melakukan manajemen secara etis dapat juga memberikan deviden yang signifikan dalam struktur dan efisiensi organisasi;
• Kepercayaan, loyalitas, komitmen, kreativitas, dan inisiatif merupakan beberapa manfaat yang akan diterima organisasi yang stabil dan kredibel secara etis (lihat uji realias why be good)
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
The Institute for Business, Technology, and Ethics menyarankan sembilan alasan yang baik untuk menjalankan sebuah bisnis secara etis:•Menjauhkan dari tuduhan/tuntutan hukum•Kebebasan pengaturan•Penerimaan masyarakat•Kepercayaan investor•Kepercayaan pemasok/mitra;•Kesetiaan pelanggan•Kinerja karyawan;•Harga diri;•Karena hal itu benar untuk dilaksanakan.
UJI REALITAS Mengapa Harus Menjadi Baik
• Penelitian menunjukkan bahwa 94 % pekerja memperhatikan etika perusahaan sangat penting dalam memilih pekerjaan;
• Dalam kenyataan, 82 % pekerja mengatakan bahwa mereka akan lebih menyukai posisi yang gajinya lebih rendah diperusahaan yang menerapkan etika bisnis, dibanding dengan perusahaan dengan gaji lebih tinggi tapi etikanya dipertanyakan;
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
• Kehidupan kita sebagai karyawan, sebagai konsumen, dan sebagai warga negara dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat di dalam instansi bisnis; dan oleh karenanya, setiap orang memiliki alasan yang tepat untuk peduli dengan etika para pembuat keputusan;
• Sebagai pemimpin, kita perlu menyelidiki bagaimana mengelola perilaku etis dari yang lain sehingga kita dapat mempengaruhi keputusannya dan mendorong meeka untuk membuat keputusan yang etis atau lebih etis;
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
• Jadi sudah jelas betapa pentingnya Etika Bisnis;
• Dengan demikian Perusahaan harus memperrtimbangkan etika dan mengintrgasikannya ke dalam struktur dan aturan main organisasi
II. PENDAHULUAN : PENGENALAN KASUS ETIKA BISNIS
• Pendekatan kita terhadap etika bisnis akan menekankan Pengambilan Keputusan yang Etis;
• Keputusan yang dihasilkan dari proses penalaran mendalam dan cermat akan menghasilkan keputusan yang lebih etis dan bertanggung jawab,
• Pengambilan keputusan dan pertimbangan yang bertanggung jawab akan menghasilkan perilaku yang lebih bertanggung jawab.
III. ETIKA BISNIS SEBAGAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG
ETIS
• Etika merujuk pada disiplin akademis dengan sejarah yang panjang sehingga kita perlu mempelajari etika yang dikemukakan oleh pakar etika didalam sejarah seperti Aristoteles, John Stuart Mill, dan Immanuel Kant;
• Menurut beberapa peneliti, teori etika dan sejarah etika bukan merupakan tujuan utama;
• Stakeholders, termasuk pelaku bisnis dan para ilmuan mengharapkan untuk menemukan periraku yang etis, bukannya hanya informasi dan pengetahuan mengenai etika;
Apa inti dari ETIKA BISNIS
• Etika tidak hanya merujuk kepada sebuah disiplin akademis, namun juga wilayah kehidupan manusia yang dipelajari yang dipelajari oleh disiplin akademis ini, yakni bagaimana seharusnya manusia menjalani kehidupan mereka dengan baik.
Apa inti dari ETIKA BISNIS
• Unsur lain dari lingkungan kita yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan perilaku etis kita adalah keadaan sosial ;
• Seseorang mungkin sudah berfikir secara cermat setelah melihat keadaan dan memutuskan apa yang benar; kemudian dapat dimotivasi untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan;
• Tetapi kondisi perusahaan atau sosial yang melingkupi seseorang dapat menimbulkan hambatan yang serius untuk melaksanakan tindakan tersebut;
IV. ETIKA BISNIS SEBAGAI INTEGRITAS PRIBADI DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
• Sebagai individu, kita harus mempelajari bahwa lingkungan sosial kita akan sangat mempengaruhi kisaran pilihan yang tersedia untuk kita dan dapat mempengaruhi perilaku kita secara signifikan;
• Pada tingkat dasar, etika berkaitan dengan bagaimana kita bertindak dan bagaimana kita menjalani kehidupan ini;
• Etika berkaitan dengan pertanyaan yang mungkin paling monumental yang pernah dipertanyakan oleh manusia:
- Bagaimana seharusnya kita hidup;
IV. ETIKA BISNIS SEBAGAI INTEGRITAS PRIBADI DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
• Etika dalam hal ini, bersifat praktis, berkaitan dengan cara kita bertindak, memilih, berperilaku, dan melakukan sesuatu;
• Para Philosof sering menekankan bahwa etika itu bersifat normatif, yang berarti bahwa hal itu berhubungan dengan alasan bagaimana seharusnya kita bertindak
IV. ETIKA BISNIS SEBAGAI INTEGRITAS PRIBADI DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
• Bagaimana seharusnya kita hidup?
• Pertanyaan etika yang sangat mendasar ini dapat dijelaskan dalam dua cara:
• Kita dapat berarti maing-masing dari kita secara indvidu, atau mungkin itu berarti kita semua secara keseluruhan
IV. ETIKA BISNIS SEBAGAI INTEGRITAS PRIBADI DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
Pada arti pertama, ini adalah suatu pertanyaan tentang: Bagaimana seharusnya kita hidup?
•Bagaimana seharusnya saya menjalani kehidupan saya ?
•Bagaimana seharusnya saya bertindak ?
•Apa yang sebaiknya saya harus lakukan ?
•Sebaiknya saya menjadi orang yang seperti apa ?
IV. ETIKA BISNIS SEBAGAI INTEGRITAS PRIBADI DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
• Pengertian etika ini disarkan pada struktur nilai kita, didefinisikan oleh sistem moral kita, dan oleh karenanya hal itu kadang-kadang dianggap sebagai moralitas;
• Itu adalah aspek dari etika yang kita sebagai Integritas Pribadi;
IV. ETIKA BISNIS SEBAGAI INTEGRITAS PRIBADI DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
• Akan banyak kali didalam pengaturan bisnis dimana seseorang perlu mundur selangkah dan bertanya :
- apa yang sebaiknya saya lakukan ?
- bagaimana seharusnya saya bertindak
• Perlu moral dan Etika mendasari keputusan sesuai kompetensi
IV. ETIKA BISNIS SEBAGAI INTEGRITAS PRIBADI DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
Pada arti Kedua, Bagaimana seharusnya kita hidup? Merujuk pada bagaimana kita hidup bersama di dalam komunitas;
•Ini adalah sebuah pertanyaan mengenai bagaimana suatu masyarakat dan kelembagaan sosial, seperti perusahaan seharusnya disusun dan mengenai bagaimana seharusnya kita hidup bersama;
•Wilayah ini kadang-kadang disebut sebagai etika sosial, dan hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai keadiln, kebijakan publik, hukum, kepentingan warga negara, struktur organisasi, dan filosofi politik;
IV. ETIKA BISNIS SEBAGAI INTEGRITAS PRIBADI DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
Dalam pengertian ini, etika bisnis berkaitan dengan :
•Bagaimana seharusnya struktur institusi bisnis dibentuk;
•Apakah mereka mempunyai tanggung jawab pada masyarakat yang lebih luas (CSR);
•Membuat keputusan yang akan berdampak pada banyak orang.
•Intinya, pengmbilankeputusan manajerial dalam perusahaan tidak hanya mempertimbangkan kepentingan individu atau perusahaan, melainkan juga kepentingan organisasi yang eksis didalam suatu lingkungan sosial (CSR)
IV. ETIKA BISNIS SEBAGAI INTEGRITAS PRIBADI DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
• Setiap diskusi mengenai norma dan standar perilaku yang baik tidak akan lengakap tanpa mempertimbangkaan aspek hukum;
• Memutuskan apa yang harus dilakukan seseorang dalam situai bisnis seringkali memerlukan pemikiran dari apa yang diwajibkan, diharapkan, atau dizzinkan oleh hukum;
• Hukum menyedikn panduan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan yang etis;
• Hukum dan norma yang etis tidak identik dan tidak selalu sepakat;
• CSR >> hukum bantuan secara umum, Etika = CBED
V. ETIKA DAN HUKUM
• Berpegangan bahwa kepatuhan terhadap hukum sudah cukup untuk memenuhi kewajiabn etis seseorang, >> menimbulkan pertanyaan apakah hukum itu sendiri bersifat etis atau tidak;
• Masyarakat yang menghargai kebebasan individu akan enggan mewajibkan secara hukum aturan susila yang lebih sekadar standar minimum etika. Tidak akan mewajibkan orang beramal;
• Aturan hukum atau pengaturan yang ketat terhadap perusahaan akan menghambat perusahaan untuk menangkap peluang atau menghadapi tantangan;
• Aturan hukum tidak mungkin mengantisipasi setiap masala baru yang dihadapi perusahaan;
HUKUM Vs ETIKA BISNIS
Alasan teoritis adalah;•Pencarian kebenaran yang merujuk pada standar paling tinggi terhadap apa yang kita percayai;•Ilmu pengetahuan adalah penentu kebenaran, menyediakan metode dan prosedur dalam menentukan yang benar;•Metode ilmiah dapat menjadi jawaban bagi pertanyaan mendasar dari alasan teoritis >> apa yang seharusnya kita percayai?•Apakah ada metodologi atau prosedur yang dapat digunakan untuk menentukan apa yang seharusnya kita lakukan dan bagaimana seharusnya kita bertindak ?
VI. ETIKA SEBAGAI ALASAN PRAKTIS
VII. ETIKA SEBAGAI PARAMETER PERILAKU
• Perilaku manusia dituntun oleh hukum, moral, dan etika.
• Hukum terlihat jelas karena biasanya tertulis;
• moral ialah standard betul atau salah yang secara umum dapat diterima; sedangkan
• etika ialah ekspresi moral dalam bentuk aturan-aturan yang digunakan sebagai panduan.
• Beberapa aturan etika bersifat informal (diperoleh berdasarkan pengalaman), beberapa aturan lainnya bersifat formal yaitu didokumentasikan secara tertulis.
Organisasi-organisasi professional computing telah membuat lima aturan etika yaitu:
Nama Organisasi Etika
Association for Computing Machinery
Professional Conduct and Procedures for the Enforcement of the ACM Code
Data Processing Management Association (DPMA)
Code of Ethics, Standards of Conduct and Enforcement Procedures
British Computer Society (BCS) Code of Conduct
The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
Code of Ethics
The Institute for Certification of Computer Professionals (ICCP)
Codes of Ethics and Good Practices
Empat Isyu Etika
• Prof. Richard O’Mason (Southern Methodist University) mengidentifikasi empat isyu etika (diakronimkan sebagai PAPA) berkenaan dengan era informasi.
• PAPA, akronim dari– PRIVACY, – ACCURACY, – PROPERTY, dan – ACCESSIBILITY,
1. PRIVACY. Informasi apa yang berkaitan dengan seseorang atau asosiasi yang boleh diungkapkan kepada orang lain; pada kondisi apa dan dengan perlindungan apa? Apa yang boleh tetap dirahasiakan seseorang yang tidak dipaksa untuk diungkapkan kepada orang lain?
2. ACCURACY. Siapa yang bertanggung jawab terhadap otentik, kebenaran, dan akurasi (ketepatan) informasi? Siapa yang bertanggung jawab akibat error informasi dan bagaimana korban menerimanya?
3. PROPERTY. Siapa yang memiliki informasi? Apa dan berapa nilai tukar yang pantas? Siapa yang memiliki saluran transmisi informasi? Bagaimana akses ke sumberdaya yang jarang (scarce) ini dialokasikan?
4. ACCESSIBILITY. Informasi apa yang seseorang/organisasi mempunyai hak memeprolehnya, pada kondisi apa dan dengan perlindungan apa?
PAPA, akronim dari
.
..
..
Sekian dan Terima Kasih