ch vi-vii.rtf

Upload: wika

Post on 01-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8

Chapter VI: TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDITChapter VII: BUKTI AUDIT

Nama Kelompok 8:Nur Ahmad Ricky R(041514253047)Ririn Puspita Sari(041514253028)Wika Arsanti Putri(041514253002)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGASURABAYA2015BAB VITANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT

Tujuan Pelaksanaan Audit Atas Laporan KeuanganTujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran.

Langkah-langkah untuk Mengembangkan Tujuan AuditMemahami tujuan dan tanggung jawab auditMengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapanMengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapanMembagi laporan keuangan menjadi berbagai siklusMengetahui asers manajemen tentang laporan keuangan

Tanggung Jawab ManajemenTanggung jawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada di pundak manajemen, bukan di punak auditor. Tanggung jawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilage untuk menentukan penyajian dan pengungkapan apa yang dianggap perlu. Sarbanes-Oxley Act memperberat tanggung jawab manajemen terhadap laporan keuangan dengan mengharuskan CEO dan CFO perusahaan publik untuk meyakinkan laporan keuangan kuartalan dan tahunan yang akan diserahkan kepada CFE.

Tanggung Jawab AuditorAuditor bertanggung jawab untuk merencanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, apakah itu disebabkan oleh kekeliruan ataupun kecurangan. Karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh kepastian yang layak, tetapi tidak absolute, bahwa salah saji yang material dapat dideteksi.

Siklus Laporan KeuanganCara yang umum untuk membagi audit adalah dengan tetap mempertahankan hubungan yang erat antara jenis (atau kelas) transaksi pada saldo akun dalam segmen yang sama. Cara ini disebut sebagai pendekatan siklus (cycle approach).

Arus Transaksi dari Jurnal ke Laporan KeuanganTRANSKSIJURNAL BUKU BESAR ,NERACA SALDODAN LAPORAN KEUANGANAlokasi dan penyesuaianJasa dan pembayaran gajiPengeluaran kasAkuisisi barang dan jasaPenerimaan kasPenjualanJurnal penjualanJurnal penerimaan kasJurnal akuisisiJurnal pengeluaran kasJurnal penggajian Jurnal umumBuku besar dan buku pembantuNeraca saldo, buku besarLaporan keuangan

Menetapkan Tujuan AuditSecara umum auditor telah menemukan bahwa cara yang paling efisien dan efektif untuk melakukan audit adalah dengan memperoleh beberapa kombinasi kepastian bagi setiap kelas transaksi dan saldo akhir pada akun yang terkait.

Untuk setiap kelas transaksi, beberapa tujuan audit yang harus dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa transaksi-transaksi tersebut telah dicatat dengan tepat diseut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi. Demikian pula, beberapa tujuan audit harus dipenuhi untuk setiap saldo akun, yang disebut sebagai tujuan audit yang berkaitan dengan saldo (balance- related audit objectives). Kategori ketiga tujuan audit berkaitan dengan penyajian dan penyajian dan pengungkapan informasi dalam laporan keuanga, yang disebut tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure related audit objectives).

Asersi ManajemenAsersi Manajemen (management assertion) adalah representasi pernyataan yang tersirat atau diekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan. SAS 106 (AU 326) mengklasifikasikan asersi ke dalam tiga kategori:

Asersi tentang kelas transaksi dan pepristiwa selama periode yang diauditAsersi tentang saldo akun pada akhir periodeAsersi tentang penyajian dan pengungkapan

Manajemen menyatakan beberapa asersi tentang transaksi. Asersi-asersi tersebut juga berlaku pada peristiwa lain yang dicerminkan dalam catatan akuntansi:KeterjadianKelengkapanKeakuratanKlasifikasiCutoffEksistensiKelengkapanPenilaian atau AlokasiHak dan KewajibanKeterjadian serta Hak dan KewajibanKelengkapanKeakuratan dan PenilaianKlasifikasi dan Dapat Dipahami

Tujan Audit Yang Berkaitan dengan Transaksi Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ini dimaksudkan untuk memberikan kerangka kerja guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten. Ada perbedaan antara tujuan audit umum yang berkaitan dengan transaksi dan tujuan audit khusus yang berkaitan dengan transaksi dapat diterapkan pada setiap kelas transaksi:

Keterjadian-Transaksi yang Dicatat Memang AdaKelengkapan-Transaksi yang Terjadi Telah DicatatKeakuratan-Transaksi yang Dicatat Dinyatakan pada Jumlah yang BenarPosting dan Pengikhtisaran-Transaksi yang Dicatat Dimasukkan ke dalam File Induk dan Diikhtisarkan dengan BenarKlasifikasi-Transaksi yang Dicatat dalam Jurnal Klien telah Diklasifikasikan secara TepatPenetapan Waktu-Transaksi Dicatat pada Tanggal yang Benar

Bagaimana Tujuan Audit DipenuhiAuditor harus memperoleh bukti audit yang mencukupi guna mendukung semua asersi manajemen dalam laporan keuangan. Auditor harus memutuskan tujuan audit yang tepat dan bukti yang haruus dikumpulkan untuk memenuhi tujuan tersebut pada setiap audit. Ada dua pertimbangan utama yang memperngaruhi pendekatan yang akan digunakan auditor:

Bukti audit yang mencukup harus dikumpulkan agar dapat memenuhi tanggung jawab profesoal auditor.Biaya pengumpulan bukti audit ini harus ditekan serendah mungkin.

Empat Fase Audit Laporan KeuanganMerencanakan dan merancang pendekatan auditMenyelesaikan audit dan menerbitkan laporan auditMelaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas TransaksiMelaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldoFase IFase IIFase IIIFase IV

BAB VIIBUKTI AUDIT

Sifat BuktiBukti audit merupakan setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Bukti audit mencakup informasi yang sangat persuasive, misalnya perhitungan auditor atas sekuritas yang dapat diperjualbelikan, dan informasi yang kurang persuasive, misalnya respon atas pertanyaan-pertanyaan dari para karyawan klien.

Keputusan Bukti Auditkeputusan penting yang dihadapi para auditor adalah menentukan jenis dan jumlah bukti audit yang tepat, yang diperlukan untuk memenuhi keyakinan bahwa komponen laporan keuangan klien dan keseluruhan laporan telah disajikan secara wajar, dan bahwa klien menyelenggarakan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan. Ada empat keputusan mengenai bukti apa yang harus dikumpulkan dan berapa banyak:

Prosedur Audit

Prosedur audit adalah rincian instruksi yang menjelaskan bukti audit yang harus diperoleh selama audit. Setelah memilih prosedur audit, auditor dapat mengubah ukuran sampel dari hanya satu hingga semua item dalam populasi yang sedang diuji.Item yang Dipilih

Setelah menentukan ukuran sampel untuk suatu prosedur audit, auditor harus memutuskan item-item mana dalam populasi yang aan diuji.Penetapan Waktu

Audit atas laporan keuangan umumnya mencakup suatu periode seperti satu tahun. Keputusan penetapan waktu audit, sebagian, dipengaruhi oleh kapan klien menginginkan audit itu diselesaikan.Program Audit

Daftar prosedur audit untuk bidang audit tertentu atau untuk keseluruhan audit disebut sebagai program audit.

Persuasivitas BuktiDua penentu persuasivitas bukti audit adalah ketepatan dan mencukupi, yang langsung diambil dari standar pekerjaan lapangan ketiga.

Ketepatan bukti (appropriateness of evidence) adalah ukuran mutu bukti yang berarti relevansi dan reliabilitasnya memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang berkaitan.

Relevansi Bukti

Bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan tujuan audit yang akan diuji oleh auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat.Reliabilitas Bukti (reliability of evidence) mengacu pada tingkat dimana bukti tersebut dianggapdapat dpercaya atau layak dipercaya. Reliabilitas, dan dengan demikian ketepatan, tergantung pada enam karakteristik bukti yang dapat diandalkan berikut:

Independensi penyedia buktiEfektivitas pengendalian internal klienPengetahuan langsung auditorKualifikasi individu yang menyediakan informasiTingkat objektivitasKetepatan waktu

Kecukupan bukti (sufficiency of evidence) diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor. Kuantitas bukti yang diperoleh akan menentukan kecukupannya. Beberapa faktor akan menentukan ketepatan ukuran sampel dalam audit. Dua faktor yang paling penting adalah ekspektasi auditor atas salah saji dan keefektifan pengendalian internal klien.

Jenis-Jenis Bukti Auditdalam memutuskan prosedur audit mana yang aan digunakan, auditor dapat memilihnya dari delapan kategori bukti yang luas, yang dsebut sebagai jenis-jenis bukti. Setiap prosedur audit mendapat satu atau lebih jenis-jenis bukti berikut:

Pemeriksaan fisik (physical examination)Konfirmasi (confirmation)Dokumentasi (documentation)Prosedur analitis (analytical procedures)Rekalkulasi (recalculation)Pelaksanaan-ulang (reperformance)Observasi (observation)

Dokumentasi AuditTujuan Doumentasi AuditStandar auditing menyebutkan bahwa dokumentasi audit adalah catatan utama tentang prosedur auditing yang diterapkan, bukti yang diproleh, dan kesimpulan yang dicapai auditor dalam melaksanakan penugasan. Tujuan dokumentasi audit secara keseluruhan adalah untuk membantu auditor dalam memberikan epastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengan standar audit. Secara lebih khusus, dokumentasi audit, yang berkaitan dengan audit tahun berjalan, memberikan:

Dasar bagi Perencanaan Audit

Jika auditor akan merencanakan audit yang memadai, informasi tentang referensi yang diperlukan harus tersedia dalam file audit.Catatan bukti yang dikumpulkan dan hasil pengujian

Dokumentasi audit adalah sarana utama untuk mendokumentasikan bahwa audit yang memadai telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing. Jika muncul kebuthan, auditor harus mampu memperlihatkan kepada lembaga pembuat peraturan dan pengadilan bahwa audit telah direncanakan dengan baik dan diawasi secara memadai; bukti yang dikumpulkan telah tepat dan mencukupi; dan laporan audit tepat, dengan mempertimbangkan hasil audit. Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat

Dokumentasi audit menyediakan sumber informasi yang penting untuk membantu auditor dalam memutuskan apakah bukti yang tepat dan mencukupi telah dikumpulkan guna menjustifikasi laporan audit berdasarkan situasi tertentu.Dasar bagi review oleh supervisor dan partner

File audit adalah kerangka referensi utama yang digunakan oleh supervisor untuk mereview pekerjaan asisten.

Kepemilikan dan Kerahasiaan File AuditDokumentasi audit yang dsiapkan selama penugasan, termasuk skedul yang disiapkan oleh lien untuk auditor, adalah properti auditor. Satu-satunya watu dimana orang lain, termasuk klien, memiliki hak hukum untuk memeriksa file itu adalah ketika mereka dipanggil oleh pengadlan sebagai bukti hukum. Pada akhir penugasan, file audit disimpan di kantor akuntan publik untuk digunakan sebagai referensi di masa mendatang dan untuk mematuhi standar auditing yang berkaitan dengan penyimpanan dokumen.

Kebutuhan untu membina hubungan rahasia dengan klien dinyatakan dalam Aturan 301 dari Kode Perilaku Profesional, yang menyatakanSeorang anggota tidak boleh mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh selama penugasan professional kecuali dengan persetujuan klien. Biasanya, dokumentasi audit dapat diberikan kepada seseoranag hanya dengan seizing klien. Namun tidak dibutuhkan izin dari klien jika dokumentasi audit diminta oleh pengadilan, atau digunakan sebagai bagian dari program peer review yang disetujui AICPA atau masyarakat Negara bagian dengan akuntan publik lain.

Persyaratan untuk Menyimpan Dokumentasi Audit

Seperti yang disyaratkan oleh Sarbanes-Oxley Act, SEC telah mengeluarkan aturan final tentang penyimpanan catatan audit dan review yang mewajibkan auditor perusahaan publik untuk menyelenggarakan doumentasi berikut:Kertas kerja atau dokumen lain yang membentuk dasar bagi audit atas laporan keuangan tahunan perusahaan atau review atas laporan keuangan kuartalan perusahaanMemo, korespondensi, komunikasi, dokumen biru, dan catatan, termasuk catatan elektronik, yang memenuhi dua kriteria berikut:

Fakta-fakta yang dibuat, dikirimkan, dan diterima dalam kaitannya dengan audit atau reviewFakta-fakta yang berisi kesimpulan, pendapat, analisis, atau data keuangan yang berkaitan dengan audit atau review

Jenis dokumentasi audit yang disiapkan untuk suatu audit dan cara dokumentasi diatur dalam file:File permanen (permanent file)

Berisi data yang bersifat historisatau berlanjut yang bersangkutan dengan audit saat ini. File permanen umumnya meliputi hal-hal berikut:Kutipan atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus penting artinya seperti akte pendirian, anggaran rumah tangga, perjanjian obligasi dan kontrak. Analisis akun tahun-tahun sebelumnya yang terus penting artinya bagi auditor.Informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian.

File tahun berjalan (current file)

Mencakup semua dokumentasi audit yang dapat diterapkan pada tahun yang diaudit. Jenis informasi yang sering tercakup dalam arsip tahun berjalan:Program Audit

Standar auditing mewajbkan program audit tertulis untuk setiap auditInformasi Umum

Mencakup item-item seperti memo perencanaan audit, salinan notulen rapat dewan direksi, salinan kontrak atau perjanjian yang tidak dicantuman dalam file permanen, catatan tentang diskusi dengan klien, komentar review penyelia, dan kesimpulan umum.Neraca Saldo Berjalan

Sedini mungkin setelah tanggal neraca, auditor harus memperoleh atau menyiapkan daftar akun buku besar umum dan saldo akhir tahunnya.Ayat Jurnal Penyesuaian dan Reklasifikasi

Apabila auditor menemukan salah saji yang material dalam catatan akuntansi, laporan keuangan harus dikoreksi.Skedul Pendukung

Bagian terbesar dari dokumentasi audit meliputi sedul pendukung (supporting schedules), yang disiapkan oleh klien atau auditor untuk mendukung jumlah yang spesifik pada laporan keuangan.

Daftar Pustaka

Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Edisi 12. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2010. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. Edisi 13. New Jersey : Pearson Education, Inc.