cerpen - sahabat terbaik

7
kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com Kumpulan Tugas Sekolahku Tempatnya berbagi ilmu dan kreatifitas CERPEN TENTANG SAHABAT TERBAIK Kunjungi blog kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com Rekan pelajar dapat menemukan cerita rakyat, cerpen, novel, drama, soal-soal dan masih banyak lagi tugas-tugas lainnya

Upload: prita-asti-nadhira

Post on 08-Feb-2016

80 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Menceritakan tentang kisah seorang sahabat

TRANSCRIPT

Page 1: cerpen - sahabat terbaik

kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com

Kumpulan Tugas Sekolahku Tempatnya berbagi ilmu dan kreatifitas

CERPEN TENTANG SAHABAT TERBAIK

Kunjungi blog kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com

Rekan pelajar dapat menemukan cerita rakyat,

cerpen, novel, drama, soal-soal dan masih banyak lagi tugas-tugas lainnya

Page 2: cerpen - sahabat terbaik

kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com

CERPEN TENTANG SAHABAT TERBAIK

"Persahabatan bukan hanya sekedar kata,

yang ditulis pada sehelai kertas tak bermakna,

tapi persahabatan merupakan sebuah ikatan suci,

yang ditoreh diatas dua hati,

ditulis dengan tinta kasih sayang,

dan suatu saat akan dihapus dengan tetesan darah dan mungkin nyawa"..

**

“Key… sini dech cepetan, aku ada sesuatu buat kamu”, panggil Nayra suatu sore.

“Iya, sebentar, sabar dikit kenapa sich?, kamu kan tau aku gak bisa melihat”, jawab seorang

gadis yang dipanggil Key dari balik pintu.

Keynaya Wulandari, begitulah nama gadis tadi, meskipun lahir dengan keterbatasan fisik, dia

tidak pernah mengeluh, semangatnya menjalani bahtera hidup tak pernah padam. Lahir dengan

kondisi buta, tidak membuatnya berkecil hati, secara fisik matanya tidak bisa melihat warna-

warni dunia, tapi mata hatinya bisa melihat jauh ke dalam kehidupan seseorang. Mempunyai

hoby melukis sejak kecil, dengan keterbatasannya, Key selalu mengasah bakatnya. Tak pernah

sedikitpun dia menyerah.

Duduk di bangku kelas XII di sebuah Sekolah Luar Biasa di kotanya, Keynaya tidak pernah

absen meraih peringkat dikelas, bahkan guru-gurunya termotivasi dengan sifat pantang

menyerah Key. Sejak baru berusia 3 tahun, Keynaya sudah bersahabat dengan anak

tetangganya yang bernama Nayra Amrita, Nayra anak seorang direktur bank swasta di kota

mereka. Nayra cantik, pinter dan secara fisik Nayra kelihatan sempurna.

***

Seperti sore ini, Nayra sudah nangkring di rumah Key. Dia berbincang-bincang dengan Key,

sambil menemani sahabatnya itu melukis.

“Key, lukisan kamu bagus banget, nanti kamu ngadain pameran tunggal ya, biar semua orang

tau bakat kamu”, kata Nayra membuka pembicaraan.

“Hah”, Key mendesah pelan lalu mulai bicara, “Seandainya aku bisa Nay, pasti sudah aku

lakukan, tapi apa daya, aku ini gak sempurna, seandainya aku mendapat donor kornea, dan aku

bisa melihat, mungkin aku bahagia dan akan mengadakan pameran lukisan-lukisanku ini”

ucap Keynaya dengan kepedihan.

“Suatu hari nanti Tuhan akan memberikan anugrahnya kepadamu, sahabat, pasti akan ada

yang mendonorkan korneanya untuk seorang anak sebaik kamu,” timpal Nayra akhirnya.

Berbeda secara fisik, tidak pernah menjadi halangan di dalam jalinan persahabatan antara

Nayra dan Keynaya, kemana pun Nayra pergi, dia selalu mengajak Key, kecuali sekolah

tentunya, karena sekolah mereka berdua kan berbeda.

Sedang asik-asiknya dua sahabat ini bersenda gurau, tiba-tiba saja Nayra mengeluh,

“aduuh, kepala ku”

“Kamu kenapa Nay, sakit??” tanya Keynaya.

“Oh, ngga aku gak apa-apa Key, Cuma sedikit pusing saja”, ucap Nayra sambil tersenyum.

“Minum obat ya Nay, aku gak mau kamu kenapa-napa, nada bicara Key terdengar begitu

khawatir.

“aku ijin pulang dulu ya Key, mau minum obat” ujar Nayra sambil berpamitan pulang.

Di kamarnya yang terkesan sangat elegan, nuansa coklat mendominasi di setiap sudut ruangan,

Nayra terduduk lemas di atas ranjangnya,

“Ya Tuhan, berapa lama lagi usiaku di dunia ini?? Berapa lama lagi malaikatmu akan

menjemputku untuk menghadapmu?” erang hati Nayra.

Page 3: cerpen - sahabat terbaik

kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com

Di vonis menderita leukimia sejak 7 bulan lalu dan tidak akan berumur lama lagi sungguh

menyakitkan bagi Nayra, usianya yang baru 18 tahun, dengan segudang cita-cita yang dia

inginkan, sudah pasti tak satupun akan terwujud.

***

Pintu kamar Nayra tiba-tiba terbuka, seorang wanita cantik paruh baya masuk lalu duduk

disampingnya.

“Gimana rasanya sayang? Masih gak enak?? Kita ke dokter sekarang yuk!!!” ujar wanita itu

dengan lembutnya.

“ngga usah, ma, aku sudah enakan kok, aku cuma mau beristirahat saja”, jawab Nayra dengan

sopan.

“ya sudah kalau begitu, mama tinggal dulu ya, istirahat ya, Nak,” ujar sang mama sambil

mencium kening putri semata wayangnya.

“Makasih ma, aku selalu sayang mama,” lirih Nayra berujar.

Terus terang Nayra sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya, tapi dia berusaha

menyembunyikan itu dari orang tuanya.

Di ruang keluarga, ibu Rita, duduk sambil menemani sang suami sepulangnya dari kantor,

“Ma, Nayra kemana?? Kok papa gak melihatnya dari tadi?” tanya sang suami.

“Nayra lagi istirahat pa, dia pusing dan mengeluh sakit dari tadi”, jawab Rita.

“Sakit apa sebenarnya anak kita ma?? Kalau kita ajak ke dokter dia selalu menolak, papa rasa

ada yang dia sembunyikan dari kita, aku takut penyakitnya parah,” dengan nada khawatir pak

Artawan bicara dengan istrinya.

“entahlah pa, mama juga bingung” ujar istrinya lagi.

***

Ternyata sakit yang dirasakan Nayra sore itu adalah pertanda dia akan segera di panggil

menghadap Tuhan, saat minta ijin untuk istirahat pada mamanya, kesehatan Nayra benar-

benar drop, dengan panik kedua orang tua Nayra melarikan putrinya ke rumah sakit, setelah

mendapat penanganan oleh tim dokter, Nayra sedikit terlihat tenang, namun mukanya terlihat

pucat, sinar matanya terlihat begitu redup.

“Pak Artawan, bisa kita bicara sebentar di ruangan saya”, kata dokter Gunawan, yang juga

merupakan dokter pribadi keluarga Artawan.

“Baiklah dok, “ sambut pa Artawan.

Setelah pak Artawan dan ibu Rita duduk di ruangan dokter Gunawan, mereka akhirnya mulai

bicara,

“Maafkan saya sebelumnya pak, sebenarnya saya sudah tau penyakit yang diderita putri bapak

sejak 7 bulan lalu, tapi karena putri bapak menyuruh saya merahasiakan penyakitnya kepada

bapak dan ibu, saya gak bisa berbuat apa-apa. Putri bapak terkena leukimia,” ujar dokter

Gunawan lirih.

Cukup lirih memang kata-kata dokter Gunawan, tapi mampu membuat jantung pak Artawan

dan istrinya berdetak lebih cepat dari biasanya,

“Apa?? Leukemia? Separah apa dok??” keras nada suara pak Artawan.

“sudah parah pak, umur Nayra tidak akan lama” sambung dokter kembali.

Setelah berbicara lama dengan dokter, air mata tak pernah berhenti mengalir di pipi Rita. Dia

begitu terpukul mendengar putrinya menderita penyakit itu.

“udah, ma, jangan nangis terus, pengobatan Nayra akan diusahakan, kita akan mengusahakan

kesembuhannya, lebih baik kita berdoa, semoga Tuhan memberikan jalan terbaik buat

keluarga kita”, hibur pak Artawan.

“mari kita tengok Nayra!!” ajaknya lagi.

Memasuki ruangan perawatan, ibu Rita berusaha menyembunyikan air matanya, dia

tersenyum penuh kepedihan di samping ranjang putrinya,

“Mama, kenapa? Kok sedih begitu?” ujar Nayra lirih.

Page 4: cerpen - sahabat terbaik

kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com

“Gak apa-apa sayang”, berbisik ibu Rita tak kuasa menahan air matanya.

“Maafkan Nayra, Ma, Pa, Nayra tak bermaksud membuat Mama dan Papa terluka seperti ini,

Nayra hanya tak ingin menyusahkan kalian” Nayra berkata dengan terbata-bata.

Belum ada beberapa menit pak Artawan dan ibu Rita di kamar putrinya, tiba-tiba Nayra

kejang-kejang. Dengan panik pak Artawan memanggil dokter Gunawan. Dokter Gunawan

menangani Nayra lumayan lama, hingga akhirnya dokter Gunawan keluar, muka beliau

kelihatan sangat sedih.

“Bagaimana anak saya, dok?” tanya pak Artawan.

“Maaf pak, kami disini sudah berusaha yang terbaik, tapi Tuhan berkehendak lain, Nayra

sudah dipanggil menghadapNya” ucap dokter.

“Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaakkk”, teriak ibu Rita isteris,“ Nayra tidak mungkin meninggal, Nayra

masih hidup,” seluruh pengunjung rumah sakit menoleh ke arah mereka.

“Pak, sebelum meninggal, Nayra menitipkan ini ke saya, ini buat bapak dan ibu” imbuh dokter

Gunawan sebelum mohon diri.

Sepeninggal Dokter Gunawan, pak Artawan dan istrinya membuka amplop kecil dari Nayra,

isinya ternyata surat.

“Mama, papa, maafin Nayra sudah membuat mama dan papa jadi sedih, Nayra mohon sama

mama dan papa, setelah Nayra meninggal, tolong berikan kornea mata Nay untuk Keynaya,

tapi jangan bilang itu dari Nayra sebelum Keynaya benar-benar operasi dan bisa melihat lagi,

dan satu lagi, mama tolong kasih Keynaya surat yang Nayra simpan di laci meja belajar Nayra

yang amplopnya berwarna pink setelah Keynaya melihat nanti, dan surat buat mama dan papa

ada di dalam amplop biru di laci yang sama. Sekian dulu Mama, papa, maaf kalau Nayra

selalu ngerepotin kalian, Nayra sayang kalian, big kis & hug.. muacch”..

Nayra Amrita

Selain sepucuk surat itu, ada lagi sebuah surat pernyataan pendonoran kornea mata yang telah

lengkap dengan tanda tangan Nayra. Hati orang tua Nayra tersayat, tapi tak ada yang bisa

mereka lakukan selain memenuhi permintaan terakhir sang anak.

***

Sementara itu, di rumah Keynaya, tampak gadis cantik itu tengah duduk seorang diri di teras

rumahnya. Wajahnya tampak sedikit murung,

“kemana si Nayra, sudah lebih dari 5 hari dia gak main ke sini, apa dia baik-baik saja?”

gumamnya.

“Ma, Nayra pernah kesini gak dalam beberapa hari ini?” tanya Keynaya ke pada mamanya.

“Gak ada, Key, memang kenapa?” tanya sang mama.

“Gak apa-apa ma, aku ke rumah Nayra sebentar ya!!” Key meminta ijin ke mamanya.

Tapi diluar dugaan, mama Keynaya melarangnya pergi.

“Jangan Key, kita harus ke rumah sakit sekarang juga, tadi mama ditelepon sama pihak rumah

sakit, katanya ada yang menyumbangkan korneanya khusus untuk kamu,” dengan tutur kata

yang lembut mamanya menjelaskan.

“Yang bener, Ma? Key sudah dapat donor kornea?? Asik-asik, Key akan segera bisa melihat

wajah Nayra, Key bisa segera menggelar pameran lukisan,” ucap Key berapi-api.

“Iya nak” jawab mamanya penuh kepedihan. “seandainya kamu tahu sayang, Nayra tak

mungkin ada disamping kamu lagi, Nayra sudah tenang dialam sana, dan seandainya kamu

tahu siapa orang yang mendonorkan korneanya untuk kamu” kata ibu Rasti dalam hati.

Waktu berjalan begitu cepat, operasi cangkok kornea sudah dilaksanakan dan sekarang adalah

hari yang paling ditunggu-tunggu Keynaya, perban di matanya akan di buka, tim dokter

beserta kedua orang tua Key sudah ada di ruangan Key. Sebelum perbannya di buka, Keynaya

berujar,

“Ma, Pa, Nayra sudah datang?? Ku ingin sekali ada Nayra di sini pas aku bisa melihat”

“belum sayang, Nayra masih diluar kota” pedih rasanya hati ibu Rasti saat berujar.

Page 5: cerpen - sahabat terbaik

kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com

Perban akhirnya di buka, samar-samar penglihatan Keynaya mulai melihat warna, melihat

sosok kedua orang tuanya, dia tersenyum, semakin lama semakin jelas,

“Mama, papa aku bisa melihat kalian,” gembira sekali suara Keynaya.

***

Sudah 1 minggu semenjak Keynaya bisa melihat, hari ini dia memaksa ibunya agar

diperbolehkan melihat Nayra, mengujungi Nayra,

“Kata mama Nayra sudah ada di rumah, berarti Key boleh main donk Ma, Key pingin ngajak

Nayra jalan-jalan buat merayakan kesembuhan Key,”

“Iya, nak, mama sama papa temenin kamu ya!!”

Berbeda beberapa rumah antara Nayra dan Keynaya merupakan hal yang membahagiakan,

tidak perlu capek-capek bermacet-macet ria di jalanan untuk mengunjunginya. Sesampai di

rumah Nayra mereka disambut ramah oleh keluarga Nayra yang kebetulan lagi ada di rumah.

“Selamat sore tante Rita’” sapa Keynaya dengan senyum sumringah.

Setelah di persilahkan duduk dan menikmati hidangan ala kadarnya, Keynaya menanyakan

keberadaan sahabat karibnya,

“mana Nayranya tante?? Kok gak kelihatan ada di rumah?”

“Nayranya… Nayra.. Nayra..” dengan terbata-bata ibu Rita menjawab.

“Nayra kenapa tante, kemana?? Nayra tidak apa-apa kan?” bertubi-tubi Keynaya bertanya.

Ibu Rita tak kuasa menjawab, beliau meninggalkan tamunya di ruang tamu dan berlari naik ke

kamar Nayra, mengambil sepucuk surat yang dititipkan Nayra untuk Keynaya. Ibu Rita

kembali ke ruang tamu dengan sepucuk surat di tangan,

“ini dari Nayra untuk kamu” ujarnya berlinang air mata kepada Keynaya.

Dengan tangan gemetar Keynaya membuka amplop berwarna pink yang cantik itu, ada pita

pink juga di sudut amplonya.

Dear Keynaya

“Keynaya sayang, sahabatku yang paling baik, apa kabar hari ini?? Baik-baik sajakah?? Sehat-

sehat?? Semoga sehat ya!! Key, saat kau membaca surat dari aku ini, mungkin aku sudah tak

ada lagi di dunia ini, tak ada di samping kamu, tak bisa menemani kamu bermain, bercanda

dan tertawa, maafkan aku ya Key.

Key sayang, sebenarnya aku ingin sekali cerita ke kamu tentang penyakitku, tapi aku takut

membuat kamu kepikiran terus, takut buat kamu gelisah. Sebenarnya aku terkena penyakit

leukemia, Key dan umurku tidak akan lama lagi.

Key sayang, meskipun aku telah pergi dari sisi kamu, tapi rasa sayang aku ke kamu tak akan

pernah berubah, kamu sahabat terbaik di hidupku, kamu tempatku berkeluh kesah, tempatku

menumpahkan suka dan duka. Key, ku tahu saat kau membaca ini, kau sudah bisa melihat

indahnya dunia, sengaja ku berikan mataku untuk kamu Key, hanya itu yang bisa aku berikan,

jaga mata itu seperti kau menjaga persahabatan kita.

Segitu dulu Key, maafkan aku karena harus pergi meninggalkanmu, terima kasih karena sudah

memberikan aku arti selama hidup di dunia. Sampai ketemu suatu saat nanti Key, aku sayang

kamu sahabatku.

Kiss and big hug my lovely friend, my best friend in my life….muaaachh…

Dariku yang selalu menyayangimu

Nayra Amrita

Air mata mengalir deras di pipi Keynaya,

Page 6: cerpen - sahabat terbaik

kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com

“ini tidak mungkin” katanya lirih. Dia menangis sejadi-jadinya. Dia benar-benar tak percaya,

sahabatnya sudah kembali ke pangkuan Tuhan, Keynaya menatap selembar foto yang juga ada

di dalam amplop surat tadi, foto Nayra tersenyum manis ke arahnya, mata Nayra yang teduh,

sekarang ada padanya. Keynaya meminta agar kedua orang tua Nayra mengantarnya ke

kuburan.

Lumayan jauh dari rumah Nayra, kaki Keynaya lemah, tapi dia berusaha mengikuti langkah

kaki orang tuanya dan orang tua Nayra ke sebuah makan yang begitu tertata rapi, taburan

bunga masih segar, tanah pekuburannya juga masih basah.

Sebuah Nisan yang begitu cantik dihadapan Keynaya, membuatnya semakin terluka, jelas

tersurat di batu nisan berwarna putih itu nama sahabat karibnya.

“Nayra Amrita Artawan”

Lahir 8 Januari 1994

Wafat 14 April 2011

Berjongkok Keynaya membelai nisan itu, gerimis turun membasahi nisan, semakin lama

semakin deras, sederas airmata yang jatuh di pipi Keynaya,

“kenapa secepat ini kau tinggalkan aku, Nay?? Tega kamu?? Meninggalkan aku seorang diri

disini.” Nayra, terima kasih sayang, kau telah memberikan aku sepasang mata untuk melihat

dunia ini, terima kasih karena telah mengajariku tentang ketulusan sebuah persahabatan,

terima kasih atas senyum termanis yang pernah kau hadirkan di hidupku” ucap Keynaya

sambil terisak lirih di atas nisan.

Tangan lembut ibu Rasti terulur ke arah putrinya,

“Bangun Key, sudah, ikhlaskan saja Nayra, dia sudah tenang di sana, dia sudah berada di

pangkuan Tuhan, yang harus kamu tahu, Nayra tak pernah ingin kamu cengeng, kamu harus

tetap semangat menjalani hidup kamu,” bimbing ibu Rasti.

“iya ma, terima kasih, aku hanya sedih saja, tapi aku janji gak akan cengeng lagi setelah hari

ini”, kata keynaya.

***

Page 7: cerpen - sahabat terbaik

kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com

Kumpulan Tugas Sekolahku Tempatnya berbagi ilmu dan kreatifitas

Lihat Juga Tugas: o Bahasa Indonesia o Bahasa Inggris o Bahasa Jepang o Matematika o Agama Islam o Sejarah o Geografi o PKN o Penjaskes o Seni Budaya o Fikika o Kimia o Komputer

Tugas Karya Tulis: o Karya Tulis Remaja o Makalah o Proposal o Laporan Study Tour

o Soal-Soal o Cerpen o Cerita Rakyat o Drama o Dll

Kunjungi

kumpulan-tugas-sekolahku.blogspot.com

Rekan pelajar dapat menemukan cerita rakyat, cerpen, novel, drama, soal-soal dan masih

banyak lagi tugas-tugas lainnya