catatan rapat -...
TRANSCRIPT
------
CATATAN RAPAT
P >1 .c· • (X/~ /,_,.. .
5
i ,.. ... \
RAPAT KE~JA PAN.SUS KE
TAf-.ro\l 2.5- Nopember 1986
SEKRETARIAT PANSUS RUU KNl/JR ~DAN ItDJSTRI
I:a'AN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK IM:Xl-ESIA
/ .
' DEWAN .PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INLX.>NESIA BELUM DIKOl-tEKSI
CATATAN RAPAT SEMENTARA
PANITIA KHUSUS RUU TENTAJ\G KAlviAR DAGA~ DAN It'DUSTRI
Tahun Sidong
Masa Persidangon
Rapat ke ;
Jenis rapat
S i f a t
Hori, tanggal
p u k u 1
1986-1987.
II
7
Ropat Kerjo Pansus ke-5
Terbuka.
Selasa, 25 Nopember 1986.
09.00 - selesai.
Ruang Rapat Komisi VII DPRRI. NY. IDA AYU UTAMI PIDADA. DRS. AGEM GINTIN::;.
T e m p a t
Ketua rapat
Sekretaris
A c a r a Melcnjutkan acara rapot tanggal 20 Nopernber 1986.
H ·a d i r I. AN:J:JJTA TETAP 32 orang dari 38 orang anggoto.
I I • Al~T A PENXANT I :
14 orang dari 19 orang anggotac
III.PEMERINTAH
I. At¥:J:JJTA TETAP : 1. NY. IDA AYU UTAMI PIDADA. 2. DRS. BEREN GINTINGS 3. H. BE~~NY MJEROOKO, BA
4. H. KEl/AS FACHRUCOIN. 5. H.M. DAHRIF NASUTION. 6. A. BAKRI SRIHARD'JNO. 1. ~.:DEHA~ki<'DIJAH HAD.JI, SH.,
8. DAHLER NAS UT IOM
9. AL I tviURSALA~,1
10" ~OEHARSO!'~J KAFHff) I RD jQ.,
12,. DRS·~ ~AUCHS I /\I RID JAN
14" Ur,1BU HAF;:Alv\3URU KAP IT/\
~Aenteri Perdogangan a.i. beserta staf.
17. B.P. MESSAKH,SE .. i8. DRS. H .. I/OH« MURNI
19. t'W1" SIS HE~DARWATI HADIVHTARTO ..
20. DRS o AKMAL SHUN
2 L dr. !v1UZNI TAMBUSAL
22 p IR. TAD JUD) rn NOER SAID
23. H. RIDVlAt·~ HASYHA
24. OEl/AROEOOIN NINI ~~OKOAGOW
25 • DRS ,. I VI/\ YAN DHANA
2 6 .. IR s ABDU RACHtvV-\t"1 . RANGK UT I •
2? " H ~ ~AU RT P.DHO ~AAKMU R
2B~ H8 DJ/IMALUDDIN TARIGAN
30~ H,. ..-; ·~
.,'"; ~ IJ
3L H. L
Tl./\/ 1. ~ '/! •
/ - 2'- ' .i
'
II. At-¥:£JJTA PE~NTI 1. H. BAMBAf'(; SUTISNA, SH. 2. H. SUSATYO tviARDHI 3. DJASMANI DJARWOWARSITO. 4. DARYATW. 5. DRS. SIHQt-.K; DULIEN. 6. ALEXAl'DER SIWI. 7. ANTON LESIAl'GI,SE. 8. IR. NY. TATI SUNARTI SUMIARl'D. 9. DRS. B.M. SILITot'-GA. 10. DRS. PIET JOS NUWA WEA. 11. MOH. SAID BETTA, SH. 12. DRS. NY. EMILIA LIN HADAITULLAH. 13. ASRI TJIKMAN. 14. NY. H. MASYRAFAH Z.A. NOEH.
III.PEMERINTAH :
l. BUSTANIL ARIFIN - MENTER! PERDA~ a.i
2. T. UMAR ALI - SEKJEN DEPARTEMEN PERDAGANGAN 3. TUK SETYOHADI - SEKJEN DEPARTEMEN PERil'OUSTRIAN. 4. KARDJONJ W - DIRJEN DAGRI 5. PAIN/-\N NAIN.XOLAN - BAPEBTI. 6. AB ID IN MA I RUF - KA.BIRO HUKUM DEPARTEMEN PERDAGAl'(;AN.
. .
7. ARIFIN LUMBAN GAOL - SES B.P.E.N. 8. G.H. PANE - KA.BIRO HUM.AS DEPARTEMEN PERDAGAl'-GAN. 9. NY. ITA GAMBIRO - KARO HUKUM DAN ORGANISASI DEPERIN.
10. PARM)t{) SUDIBYO - SETKAB. 11. S .A. BERWA.NI - SASHUB 12. DJOKO lvOELJONO - DIT JEN DAGRI
13. Al-OI MARSA SAMIR - PEl'-GHUBUN::; DEPARTEtiEN PERDAGAN:'-AN.
14. HNvfID M - RWAS DEPARTEMEN PERDAGAt-aN.
15. WAHJU SUKOTJO - STAF AHLI rAENTERI KOPERASI..
/
- 3 -
KETUA RA.PAT :
Berdasarka.n absensi pada hari ini korum telah tercapai, maka rapat Pansus dibuka dan dinyata.kru1 tcrbuka. untrue umum. Ee.ri i.ni, Scla.sa 25 Nopember 1986 sidang Pansus dila.njutkan kembali, dimana pihak Pcrncrint2J1 din2kili oleh Bapak 3ustanil
Arifin, SH scbagai Len teri Perdagangan Ad Interim. Karena ini
pertama kali berjumpa dcngan Menteri Perdagangan Ad Interim, barangkali perlu diadak:a.n perkenalan ulang, walaupun pada dasarnya ban.yak anggota Komisi yang sudah dikcnal, tetapi dalarn struktur Pansus ini perlu ada pcrkenalan untuk tune up supaya mesin-mesin ini dapat berlangsune dengan baik. Dari Pimpinan Pansus, Drs. Beren Gintings (FKP), H.M. Dahrif Nasution (FPP), Benny Murdoko, BA (F.ABRI), H.Kemas Fachrudd~n (F.PDI). Masing-masing Fraksi mempunyai jlrU bicara y~..ng menyampaikan ataupun menampilkan pendapat-pendapat dari frak
sinya, yaitu H. Pamudji (FPDI), H. Djamaluddin Tarigan (FPP), H. Moehamadiyah Hadji SH (F.ABRI).
Sebelum mela..'1jutkan persidangan, Ketua menge~n.L'ltakan
posisi pemba.hasan sampai dengan saat ini, ten tunya untuk Bapak
Bustanil Arifi.n ycng baru hadir pada hari ini. Dalam bebcrapa
hari yeng telah lampau sidang Pansus telah mela.mpaui pemba.has- ·
an ye.ng menyangkut judul RUU ini, rn.enya.ngkut konsiderans RUU ini, dan memasu_1rkan. satu Bab yang memuat Ketc.ntua.n Umum, komu
dlan memastL'ki bab berikutnya yfuJ.g ten tunya bersumbar d?ri RUU ini, dimana diputuskan olch Pansus pada waktu yang lalu, bah
wa pembahas2..n. sela..r1jutnya ticlak di:mulai denga..."1. pcmbahasan ju
dul-judul Bab, tete~i sccara kronologis berdasarkan pasal-pa::;al ber-stunber dari RUU Karnar :Dagang d811 Indus tri.
1~aka p'.3.da hari ini s2.mpaila11 :pada pembahasa.n pada pasa1 4 RUU
Kmn~1r DageJ1g dan Industri. Adapun pasal 4 RUU ini, mernbahas
ten ta11g asas,. Bertola ... lc de..ri dafta,r persa..."ldingan , ada catata.n
clari f:caJrni-fraksi terhadap :pasal 4 i.ni, maka scbaeairnana la~,.
:f.'r£;ks1",.fra.k:si m1tuk meny21r:pai1c:~J1 :pcndara tnya. 2.taupun usu:-l 11ya
mcngenai pasal 4 1ni,,
- 4 -
FP~SI ABBI ( H. MOEHAMADIYAH BADJI,SH ) :
Mengenai pasal 4 dan :pasal 5, nanti aka.n disa.mpaikan
oleh Anggota Muharsono, diharapkan keizinan dan scbelumnya diusulkan juru bicara FKll belum disebutkan.
KETUA RAPAT :
Ketua rapat baru teringat bahwa karcna setir kanan terus schingga membelok. kckanan, maka juru bicara dari FKP ada-
1ah Sdr. Movya.11 Kaman, SH.
Untuk mela.njutkan forum digunakan oleh F. AERI.
FRAKSI ABRI ( MUHAROOMO KARTODIRDJO ) :
-Mengenai pasal 4 RUU ini F.ABRI dapat menerima kese-
l:uruhan dari pada isl pasal 4 RUU ini tan.pa perubaha.n, adapun latar belakang F.ABRI menyetujui adalah, karena Pancasila adalah satu-satunya falsafah atau ideologi ba.ngsa da.n negara yang harus melandasai, membimblng. dan mengarahkan Ka.mar Dagang dah Industri dalam pelaksanaannya, yaitu pelaksanaan pembangunan nasional dibidang ekonomi. Apalagi KADIN baru merupaka.n organisasi dibidang ekonomi yang akan dibentulc oleh UU ini.
Dalam pembaha~an konsiderana, ~~nginga;t yang dalam rapat yang lalu telah mencapai. kesepakatan hanya menambah butir pasal 20 ayat (1) UUD 1945 dan tidak tercantv.rn UU No. 8 tahun 1985. Maka F. ABRI memahami ltalimat satu-satunya asas yang wajib dicantumkan dalam pasal anggar~u1 dasarnya, merupa."l(an satu penegasan kata wajib dicru1t~TTJ.k~'1llya dalam pasal anggara.n dasar
c12....i.11 ar.:.gga.ran r11111ah tangca Kc..ma..r Daga.ng dan Inclustri o
Soperti apa yang termuat dalam po11jelasan pasal 1 UU No. 8 ta
hun 1985 tentang Organisasi Kcnrn.s.yar·akatan , bah'®a organisasi
atau h±m.:punan yang dibentv..k oleh anggota masyarakat warga ne~ ..
ga.ra R.I, ye-UJ.g bergerak dal~1.1:11 b1dang perekonomian tidak te1'!11a
suk dale:un pe11gertia11 orga.nisasi kemasyarakatan~
Kemudie.s1 dij elaska..ri pula,. s~)kalipu.n demikiRn dala..rn pemba
ngunan nas.iona.l sebagai pengemalan Pancas.ila, organisasi ate.u
:perhimpunan tcrsebut juga :')orkcv;ajiban untu1c rncnjadlkan Pan..,,
casila sebagai satu~,,.satvnya asc:ts d.2n. mengamalkanny(J. dalarJ scti.ap
keglatan,,
~
Sehingga
- 5 -
Schingga kata kita wajib merupakan satu penegasan. Demikianlah penjelasan dari F. ABRI.
KETUA RAPAT :
DipersilaJ:1ka.n kepada juru bicara FPP.
FRAKSI PP (H. ill .ANtALUDDDIN TARI GAN ) :
- -
Sebelmnnya oleh Pimpinan, pembicara diperkenalkan seba-
gai Jarigan, itu bu__l{an nama pembicara, itu adalah ~, jadi kalau tarigan i tu jumlahnya. banyak, nama pen1biacara adalah
Djamaluddin Tarigan, ini merupakan koreksi kecil saja. Dalam beberapa hari tidak bersida..ng Pansus, tentllilya
kesem:pate..n i tu dipergunakan untuk lebih mendalami lagi Dili
Dil1 yang telah dimiliki,. termasuk jµga mengenai masalah asas yang dihadapi pada saat sekaran.g ini. Dal~ DIM FJ?P sebenarnya ada koreksi karena dala~ kolom FPP
masih dicanturn.kan pasal 5 tersebut, apabila ada dicanturnkan didalam kolom FPP berarti ada se kurang-kurangnya perubahan tetapi disini kalau dibaca tidak ada perubahan kecuali pasalnya saja. Sebenarnya tidak demikian. Jadi diminta ada.nya
sesuatu perbaikan • Kamar Dagang dan Industri berdasarkan Pancasila sebagai satu-satunya asas y&~f? , diganti dengan ~ Jadi dengan demikian ~ wajib dicantumkan dalam pasal anggaran dasarnya;.
Pada prinsipnya mengenai masalah pasal 4 ini FPP setuju sekali, hanya tadi adanya perubab.a.J1 ~ diganti dengan dan. Karena disini memang ada dua substansi yang pertama ialah asasnya itu scndiri adalah satu substansi yaitu Pancasila, substansi ya.n.g kedua ialah penca.n tu..111an asas i tu didalam anggaran dasar. Jadi kedua substansi ini kalau kita mcmak:ai kata penyam bungnya denga.n ~' perasaannya itu agak lain sedikit dan ku
r&"'lg mengcna. Kamar Da.gang dan IndllStri berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas yang wajib dicantumkan dalam anggaran dasarnya se akan-akan ada asas yang lain tetapi tidak
dicantumkan didalam anggaran dasar itu, bisa ditarik suatu kesan bila kita memakai ~ sebagai kata penyambung. Oleh karena untuk menghilangkan keraguan ini, jadi kata orang Medan ialah main Tegas-tegas saja, supaya jangan ditafsirkan dengan pengertian lain, maka berbunyi :
Kamar •••••••
t
- 6 -
"Kamar dagang da.n Industri berasaskan Pancasila sebagai satusatunya asas dan wajib dicantumkan dalam pasal anggaran da.sar~ Jadi jelas bunyinya, demikian usul dari FPP.
KETUA RAPAT
Di:persi.la.hkan kepada juru bica.ra Fraksi PDI.
FRAKSI PDI ( H. PAMUWI )
Ada dua masalah. bagi FPDI yang sudah diketengallkan yai tu
mengenai judul yai-b~, kalau Pcmcrintah RUIT nya asas tersendiri, sedangka..tJ. FPDI ASAS, TUJU.Al~ DAN USAHA, kiranya ini di tem patkan pada pcmbica.xaa..~ berikutnya. Mengenai ~' FPDI mengamati Kamar Daga..ng dan Industri, mirip mirip, kalau kita .melihat UU No. 3 tentang Partai Politik dan Golongan Karya, dan juga UU Keormasan. Oleh kar~a. i tu F:PDI
menganggap suatu hal yang mendasar yai tu asas ini su:paya bisa ditakankan demikia.n rupa , sehingga menjadi menonjol dalam RUU ini. Oleh_karena itu FPDI setuju sekali kalau Karnar Dagang dan Industri berasaska.n Pancasila sebagai satu-satunya asas. DidalC'lll RUU di.terangkan Kamar Dagang da.n Industri berasaskan
Pancasila sebagai sa:tu-satu.nya asas yang wajib dicantumkan anggaran dasarnya"o
FPDI mempunyai peneli tian dalam hal ini, meme.ng RUU ini mempl.Ulyai dua aubstansi yaitu asasnya itu sendiri dan pencant tuman d.illam anggaran dasar i tu sendi:ri da,.~ anggaran rumah tang ganya. Malahan ini tadi mendengar dari FPP untulc merubah kata ~ menjadi ~' i-"li mcnunjukkan bahwa memang ternyata ada dua subst&"lsi. Oleh karm:ia i tu usulnya FPDI yai tu memakai ayat, yaitu ayat (1) dan ayat (2).
Ayat {l)·;i berbunyi : " Kamar Dagan.g dari Industri berasaskan
A.yat (2) Pa.ncasila sebagai satu-satunya asaa " berbunyi :"Asas sebagaimana dimaksud dalam Paaal 5 ayat (1) UU ini wajib dica.ntumkan dalam pasal angga-
t
ran dan anggaran rumah tanggariya." · Disini bisa kita lihat , kalaukita memakai dua ayat ini benarbenar ada dua substansi dan memp;unyai nilai yang harus kaitmengkai t. Oleh karcna itu kalau kata yang diganti ~ , ini menunjukkan a.da dua substansi. Dari FPDI menganggap ini harus dijelaskan , memang ada dua substansi', kekuatannya sama.
As as •••••••
/
r-! ::it.•? f ~~
Dengan dem:Lkia.n let)ih j olas clan rne.nurut sis tin pnr liU 2J1 ak2n e~ ..
nak dem.H:ian •
. f:,.yat (1), " Kam.a:I'.." Dagang da11 I.nclustri berasaska.n Pancasile.. se ...
bagaj.. sa tu."· .. satunya asas •1 o
f),,yat (2), " .Asas sebagaimana c1iw2,ksna.Y..an dalam :pasal 5 ayai; (1)
UU ini wajib dicantumkan dalam IJasal anggaran dasar d211 &."lggaran ri.:una.J1 tangganya. 0
Jadi sobetulnya ini tida.'lc beda denea.11 RDlJ nya l'emerin tt? .. b., h2...n;ya
Fl?DI mengB.mati, leb~h monjelaskan bahwa wajib dic8ntv.mkan da
lam. e..nggara.n dasarnya tidak hanya sekedar dikaitkan, tct~pi bctu.4.-bctv.l ir...i mem:pu_ll.yc-.:l ayat tersendi:ri da.n mempunyai kekuata.n
yang sama. Kiranya demikian usul Fl?DI·.
KETUA R..A.P AT :
Dipersile..hkan juru bicara FEP.
FRAKSI K .P. ( 1:10VY.AN XP1x1.A.l'1', SH) :
Dengan ini mohon izin untuk menyampaikan atas perkenan Pimpinan, kiranya untuk membuktikan kebersamaam dalam hal ini maka bersangkut dengan hal ini disampaikan oleh anggota FKP lainnya iala..~ Sdr. Ir. Tadjuddin Noer dan kemudian .saling mengisi .. dcngan Angc:ota :B.P. Messakh, Husni Thamrin dan Sdr. Murni. Atas perkenan Pimpinan diucapkan. terima kasih.
FRAKSI K .P. ( IR, TAIDUDDIN NOER SAID ) :
Pada :prinsipnya apa yang telall dikemukakan dalam RUU yg. sekarang telah dikaji bersama, FKP secara essensial dapa~ menerimanya , dan dapat mengerti tentang aegala permasalahan yang
telah dikemlikakan oleh berbagai fraksi sebelumnya. Hanya untulc hal yang menyangkut dalam pasal 4 ini, FKP ingin mengemukakan ,
sepcrti pad-a .DIM yang ada, maka nrunpaknya FIG? mengusulkan beberapa usulan perubahan yang akan dikemukaka.n pada kescm:patan ini.
··~" ...
Sebelumnya •••••••
/
- 8 -
Scbelv.m.nya, ditekankan bahwa satu-satunya asas untuk Kamar JJa.gang dan Induatri ini yakni Pancasila adalah hal yang benar-benar sanga t essensial dan untulc ini sepcndapat untuk hal tersebut. FKP hanya ingin mengusulkan, apa yang diajuka.'rl ini nampaknya lebih bersifat teknis untuk dijadikan bahan pemikiran dalam pengkajia..n lebih lanjut. Pada hal. 7 DIM yang ada, dikcmukakan Qleh FKP, bahwa_kata ~ wajib dicantum_l{:an dalrun anrwaran dasar, didrop nutkan, sehingga kalimatnya hanya lah tersisa yakni: " Kamar Daga.ng dan Industri yang berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya aaas"o Ini tidak berarti FKP tid&k mewajibkan kepada Kamar Dagang dan Industri bentuka.n dari pada UU ini nantinya untulc tidak wajib mcncan tu1nkan n;ya. Justru oleh FKP menganggap bahwa kata satu-satunya
~· yakni Pancasila merupakan hal yang sudah bersifat wajib. Sehingga FKP memotong hingga kalimat tersebut. Mene;enai pencantumannya didalam anggaran dase..r , dicoba melihat nya secara koseluruhan dari pada UU ini nantinya. UU ini me
ngatur Kamar Dagang dan I.ndustri, s ehingga segala persyaratan
dari Kamar Dagang dan Indastri toh nantinya , seharusnya , bah kan wajib untuk men.gikuti dari pada UU inic.
FKP melihat cu.kup ban.yak yang akan diatur oleh UU ini, salah satu diantaranya ~' sehingga. FKP melihat adalah berkelebihan kalau nampaknya se olah-olah~- kalau seandainya pencantuman da
ri pada RUU ini tetap dilanjutkan _ ba.h~va yang dlwajibkan hanya
asas ini yang dicantumkan didalam anggaran dasar nantinya. Pada·
hal bukan saja asas ini, tetapi beberapa hal yang bersifat ke tentuan-ketentuan _yang lain, yang aka.n mengikat dari pada kamar De.gang dan Indastri nantinya , i tu justru harus di tekanka.n<
pada anggaran dasar dan anggaran rtunah tangga. Sehingga jalan pemikiran inilah oleh FKP untu1c mencoba menekankan bahwa pasal ini hanya yang ditekankan disimi, bahwa satu-satunya asas adalah Pancasila. Ini dianggap sudah termasuk dengan kewajibannya untuk mc.nca.ntmnkan pada anggaran dasa.r. Sehingga FKP tidak me
mandang porlu untuk memasu_1!(kannya pada Batang Tubuh, tetapi hal
ini kalu ingin ditekankan. menyusul dari pada yang lain, tentu
nya dapat diterima pada penjelasan pada pasal ini. Bila ini dianggap penti.ng atau wajib untuk mengikat dari pada pencantuman. asas ini padaan.ggaran dasa.rnya.
Demikian •••••••
---------------- --- ~---
- 9 -
Dcmikian pemikiran FKP, dan sekalilagi FKP dapat mencrimanya han.ya FKP melihat dari segi teknisnya., tentunyc:,, pembahasan lebih lanjut dapat mempertemuka.n hal-hal yang nampalr~ya teknis diantara kita dan bukan prinsip pembahasan pasal ini.
KETUA RA.I' .AT :
Tanpa rnenanyakan pada Pemerintah , ingin di tarik persa
maan dari ke empat fr?..ksi bahwa tentang pasal ini ada kesamaan pendapat akan pentingnya aaas Pancasila dicantumkan , ke mudian masalah yang berkembang berikutnya apakah ini dipecab.
menjadi dua ayat ataukah memakai kata sarnbung atau..1<:a.h bagia.n lain dalam RUU ini yang diajukan oleh FKP, mengingat :pada prinsip dasarnya semua fraksi sudah menyatakan sependapat, sedangkan kemudian urutan ataupun stnuktur apakah menjadi
dua ayat atau penempatannya dalam bunyi pasal ataul<ah raver sebagian pada penjelasan , kiranya hal itu dapat dipecahkan bila diberikan wewenangnya kepada Panja saat mana Panja akan didaxnpingi oleh salah seorang Juru Bahasa yaiJ.g dapat mcmecahkan kata sambung ~ atau yang, ataupun struk~ur per UU an menjadi dua ayat atu:pun pasal. Apakah hal ini dapat disepakati ?
FRAKSI PP ( H. L\JAM.ALUDDIN TARIGAN ) :
Sesuai dengan prosedur pembahasan yan~ telah disepa-
ka ti scmula, menurut homat FPP setelah ke empat 'traksi mengajukan
pendapatnya, kiranya akan baik bila didengar dari pihak Pe-merin tah •
KETUA RA.PAT
Yang ditawarkan adalah menarik garis persrunaan dan belum sampai mengajukan keputusan , tetapi kalau mernang diharapka.n apakah Pemerintah ada sepata.h kata untu1c pasal ini.
P:EMERINTA.H ( BUSTANIL ARIFIU, SH ) :
Meneucapkan terima kasih atas tanggapa.n dari fraksi-frak
si yang tele..h dikemukakan. Pemerintah - sependapat dengan Pimpinan 1 _ karena prinsipnya il terima, hanya kata sambung ~
dan ~' atau dibagi dua sub ayat atau tidak perlu dicantumkan
lagi •••••••••••
- 10 -
lagi diwajibkan , karena toh sudah satu-satunya asas, kiranya kita tidak ada beda pendapat dalam hal ini, Pernerintah dapat menerima saran Pimpinan •
KETUA RAPAT :
Dengan penegasan dari pihak Pemerintah walaupun belum ditarik kesimpulan.. Tetapi usul pihak Pimpinan bahwa garis persam.aan dari fraksi-fraksi itu sudah ada , sedangka.n yang
tinggal adala.h masalah teknisnya, pihak Pemerintah rrienyatakan sikap persetujuan kalau saran Pirnpinan ini disetujui bahwa pcnyelesaian masalah teknisnya diserahkan kepada Panja.
FRAKSI PP ( H. IDAMliliUDDIN TARIGAN ) :
Kalau sementara ini sering mengacungka.n tangan , bukan berarti rewel, tetapi untuk lebih mengefisienkan lagi._ Dengan memasukkan ke Panja. itu tentu adanya pengarahan, FPP sctuju untuk di Panja ka.n , tetapi di Panja itu hanya merumus ka..Yl saja lagi.
KETUA RA.PAT :
Prinsip dapat disetjui, perumusan diserahkan kepada Panja
adalah 1.ll1tuk menghadirkan ahli bah2~sa.; apakah perlu dipermasalah kan kata sambung ~ atau ~ menghadirkan ahli hukum dale..m rangka struktur ta.tan.an sebuah UU ataukah patut atau relcvan dalarn pasal ini dipecah menjadi dua. ataukan ada bagian yang lebih relevan menjadi penjelasan ataukah lebih patut menjadi pasal secara keutu.han • Demikian nanti tugas dari pada Panja, sedang1fan prinsip dari pada pasal 4 ini dapat disepakati bersama.
I Dengan demikian pasal 4 perumusa.n.nya diserahkan kepada Panjao
V
Selanjutnya kita berpegang pada RUU, berikutnya adalah pasal 5 RUU yang kalau kita ikuti dari materi RUU ini meliputi Tujuan. dan-Usaha. Tcntunya dalam pembahasan UU <lenga.ll mcngulas pasal 5 terlebih dahulu, untuk ini.ingin mempersilahkan. fraksi-fraksi untuk menyampaikan pendapat., dimulai dari F. ABRI.
FRAKSI • • • • • • • • • •
- 11 -
FRAKSI ABRI ( MUHARSONO KARTODIRWO ) :
Dala.m menanggapi pasal 5 RUU ini maka menurut pendapat F. ABRI pasal 5 RUD ini hanya borla..lcu bagi para pengusaha
Indonesia saja. Dan tidak berlaku bagi pengusaha asing yang mcnanamkan modalnya di Indonesia, dimana di se~tor-sektor terten tu yang menghasilkan barang-barang yang diperlukan dan dapat memperluas ekspor. Dimana peranan penanaxnan modal a~ing
diarahkan untuk memperkuat tumbuhnya ekonomi nasional, dalam rangka mendukung tercapainya pembangunan nasionalo
Oleh karena itu F. Ji...BRI dalam hal ini mengusulkan dan
menambah dala.m redaksi denga.n pemikiran dalam pasal 5 RUU ini
setelah diada.kan perubaha.n dan penyernpurnaa.n ir..i juga berlaku bagi perusahaan asing yang menanamkan modalnya di Indonesia,
Sehingga pelaksanaan demokrasi ekonomi yang kita dambakan ya.i.'1.g
sesuai dengan jiwa pase1 33 UUD 1945. Apalagi dengan dike
luarkan kebijaksBnaa.n Pakem dalam bidang ekonomi antara lain kcmudahan da18Ili penanarnan modal asing dan lai11nya. Schingga
isi dari1)ada pasal 5 ir.d dimana Kamar Tiaga.ng dan. Industri ber
tujua.n dan membina dan mengembangka.n kemampuan, kegia tan dan kepe~tineaJ1 para pengusaha ditambah dibelaltang kalimat
ven21usaha , E_c.i.w:tgusaha di Indonesia, dalam kedudukan nya sebagai
polaku-pelaku ekonomi di Indonesia, dal<=im re..ngka mewujudkan
kehidupan e..l\:onomi ditarnbah ekonomi nasional di?elakang kata
ekonomi; dan usaha yang sehat dan tertib sesuai dengan UUD 1945 dibalik menjadi sesuai dengan DUD 1945 pasal 33 , dan dalam penjelasannya turut menciptakan iklim usaha , ini diganti
serta turut menciptak2Jl iklim yang memungkink$.ll keikut se~- {
taaan sebeltilll se luas~*uei.snya 4kt1rang~~-~ rn, Sehingga me-
mungkinkan. kei1.'1lt sertaan seluas-luasnya para :pengusaha di
Indonesia , sehingga dapat berpartisipasi dalam pernba.ngunan
nasional. Sehingga demikian dengari diadakan perubahan dan
tambaha.n pasal _tersebut juga berlaku bac;i pengusa.ha-pengusaha
asing yang menana.mkan modalnya di Indonesia ~.
KETUA RAPAT :
Dipersilahkan juru bicara FPP.
FRAKSI PP ( H. N . .A.MALUDDIN TARIGAN )
Dalam membahas pasal 5 RUU in!
pada ••••••••
- 12 -
., l J • ., ., .,. - ~ J b ..L 1 !... t . . . pane. .cwsarnya se GUJ u uengan l-lJu ce1"se uu, a_::{B.ll \,e e..pi ~ire:-..nya,
mo.sih ac12~ h2l-hal~y211c; harus diLmgke.pkan dengan maksucl e.ge.r tertar_1pu.ng dalam RUU ini atsu sekurang-kurang,_11.ya sL1paya penger
tian ~·d ta mengenai pase.l tersGbut :nantinya sama o
1 t . '~ .,. d . 1 ~ 1 1 . Jer UJ ue.n nn-cuK memoina an Ul1.-CU:c mengemoangKan -::emampuan dari 1) 0., ,_, D l "'' L p 0 1 ~ ' . . 1 t ..L ' 1 ., ' +. • ... 2 _a _,_ e_c:,:_{ l.- 1 '""'-a.KU 8.tCOl10ffQ. llB.fjl0118. -e111.iu_nya aae._an SUat;U vUJ]d
..L • • 1 ' i· 1 . • .L •• .L t t a.n. y:.:"1...D.g sanga v esinsJ_a_ seKe. i, Karena sampai_ sa.a 0 ini v un u .....
an-tuntutan dari dunia usaha untuk mengharapkan supaya dibina masih sangat rel_evan sekali, terutama de.ri_ pada pengusaha-pe -ngusaha Indonesia· dari golongan lemah. Pembinaa.n. ini sudah ba_rang tentu dalam arti yang seluas-luasnya, termasuk ·juga pembi
naan_didale.m pemupukan modal.
Dida~e.m pembinaan.barang kali perlu juga dimulai dengan penge!_
tian yang sama,»kalau K~mar Dagang ini merupakan suatu wadah dimana kalau dilihat dari Ru-u sebetulnya sebelunm.ya dalam ben
tuk dan ·sifa~::•:~a~i ·substansinya di temui _fungsi wadah a.n.tara la
in Kama.r Dagang · ber¥mdah sebagai wadah komu..YJ.ikasi, dan _ perwa dahan dalarn -Pasal 1 RUU di temui sekarang · dalam Pasal 5 Kamar
Dagang bertujua.n, jadi ~elihat~-riya erat sekali hubungannya a~ tara Pas al 1 dengan, Pas al 5. Secara nasional ·harus kita lihat bahwa pembinaan dari pada dunia usaha-:tentunya tidak berada pacla -Karnar Dagang (etau seka -rang K.illIJT), tetapi .tentunya tanggung j awab Pemerin~8...h.. 1Jamun-
- - ... - _,
pun. ada_ -~nstr~men-instrumen sebagai ~elanjutan _atau friend
step dari pad.a" Pemerintah bis a saj a pada suatu lembaga-lembaga • - ; A" ' •• '.:..... ~ • • -
lain.dalam rangka .pembinaan. Inilah suatu pengertia~ yang men-jadi pegangan ks.mi dalam Pasal 5 RUU.
Selanjutnya adalah m~ngenai siapa yang heius dibina, kemampuan
siapa yang haru~ dikembangkan, sudah tentu pelaku-pelaku ekon2 mi nasional. Untulc pe~aku~pelaku ekonorni nasional ini kiranya
perlu diberikan batasan-batasan yang agak jelas, namunpun :bi -
dak sampai kep~da suatu def~nisi didalam pasal ini. Oleh karena itu ·In.aka FPP mencoba untul-c meriunju_"l\:kan indikasi-ig
dika~i siapa sebetulnya pelaku-pelaku ekonomi nasional· tersebut dalam usulan FPP dikataka'n pelaku.;.pelaku ekonorni nasional ialah pelaku,pade. perusahaan negara, pada perusahaa.n Pemerintah, Koperasi dan pengusaha swasta, tentu didalam pengertian pengusa~
--ha -swasta ini sendiri juga masih didalam pengertian pengusaha
nasional swasta • . ,
Oleh ••••••••
I
/
- 13 -
Oleh karena itu didalam rancangan ini perusahaan-perusahaanyang disebutkan tadi perlu ditonjolkan, apalagi kalau dika-,• -- ' --- -- - -- --- ---- ... - ...
i tkan kepada t.Jnda.i."1g-Undang Da~ar 1945 dimana ketiga unit ini
sebetulnya sebagai pelaku-pelaku dari pada pengusaha nasioanl ki ta., J·adi inilah yang dibina, tidak keluar dari pada i tu.
Dalam rangka _tujuan tadi ialah mewujudkan kehidupan ekonomi
dan usaha nasional yang sehat, dimana yang sehat ini ditinjau
dari sudut menejemen, se.~1at di tinjau dari see;ala <?-spek, peru
sah~an itu- efisien, dan a~da suatu yang s~ngat ·.Pen~ing s_~k~l~ yaitu sehat menurut pandangan Uk~an .... ukuran demokrasi ekonomi.
- - . __ , _;. -- --- _,_-· - _,, --- , - -,
Jadi kalau dia dalam perjalal'.lan11ya tidak_menuju kepada demo -.. .·- .
krasi ekonomi ·maka belum dapat _:4ik~ta.~an dia:menuj~- kep~da sl! atu pengembangan yang seha-t'~-· K~~ud-ian tenml3.p_g tertib aa:n me -
_,_ -- .. .,,. . . ~ "' - -
ngenai tertib irii tidak usah diuraikan karen8: tertib itu ada-lah_ perusahaan--perusaha~n y~ng m~Inpnnyai ._persa!etan-_persaratan· menurut tmdang-undang dan sebagainya. Da.."Yl juga menciptakan ik
- - -~ - - --~-- _-:::! - · .. ="... .- .. -~·-... . ~-- . . - , - - ;_ - -
lim usaha yang memungkinkan kei~utsertaan yang seltias-luasnya - ' . ' . . ... ' . :· . ·. '· :· .·' . ·. . ' ~· .. . ' . '' . . . .. ' ' ' ., . . . . ' ~- .
bagi.para pengusaha Indonesia,· bukan bagi.para pengusaha yang .. ,'- -- . . . . ,..... -~ . - - -
lain. , .........
Inilah jiwa ·yang ditarik yang -~;erkandung didalam RUU ini,- dan
sekali lagi diula.i.~gi para pengusaha Ind?nesif::- d~n buka.n yang - , . - -
lain, hal ini tentunya kalaµ dikembangkan ma1{a· pantinya pengu
saha Indonesia yang akan ~enj~di j;~an -dirumahnya sendiri. -. ..... -o:::o: ~-' - ;- '
Kalau sampai ket_ingk-at de!Il:Lk~a.n-mak.a .pengusaha Indonesia seb!!
gai pela.-1\:u-pelaku_ ekonomi.,:~y~ngi'.d~Jiarapkan .. da~am _tmdang-und~ i-ni. nanti' ialah bisa s~~pai::_k~-t~~gkat :dap~j;~·:·~~rperan _sec~-~' efektif didaiam pembanguri;r~3~1~~i6nal sebag~imP~a ai.riiaksud.kan_ - ·.··.:.,,_~:.-·. -~· :-. ' -· ......... -:·_ --. .~ - ,;- :-
didalam_Pasc.l 33 Undang-Und.ang Dasar 1945~Jad). hal-hal yang telah dikemukakan disini h;:us •. -terkan;~~g·-~1fu~ dari. a~ti~y di
dalam ·RtJu- ini.
Inilah harapan-harapan dari-FPP, dan tentunya pembicaraan lebih lanjut bisa kita kembangkan•
KETU.A RA?AT
Selanjutnya dipersilahkan kepada FPDI.
F?DI (H. P.Ai.:LIDJI)
F?DI menelaah"': Pasal 5 (kalau na.nti ·acla perubahan) setele.h _di
, be.has apa yang terkandung di~_alam ma.kna d.ari pada RUU ini, ~
ka buat FPDI sebenarnya menganggap bahwa ini sudah cukup me~
dai, hanya masalahnya FPDI ingin mendudukkan Pasal 5 menjadi
due. •••••••
- 14 -
se"bab seleh Si})~_-~S·.I1 c}_.~~.ls.ra r~E:.l1E;~LC2. ini llz.:.¥·.::l]JC:., - .
t ·:::r' le~l :..1 , -·~eou2~.
.., I •
~7" ..-.. ., a . d • "! 1 ~-TT- ~ ,. I '"1 :'l • .,
.:.:._i;:;;Ll1CLlsJ:1 ia2 am .:..1.UU .:emeri.c.-can CLlSe.Elou.n[; delam rsngka me-v1u.j ud~-:an kehidupsn clan seb2 .. c;e.inya.
untu~( F?DI he.l ini ingin dij scl.ika:n ayet te.mb.::Lh:s21 yai tu a-
yat ( 1) •
2. ~Cenudian ayct di mane.
n.2~1 saj a.
T1"' • ""' •. • • 1 , Alr e.nye. aer:u lcie.n an alasan F?DI c.u.a 2ye.t, a--
de.pun isinya -~{iranya F':.?DI sudel-i
Se ~car eng di per s ilah~a."'1 FL?.
iCalau F~:? mem.perhatikan isi J?ase.l 5 rnejC2 :r:e.lau ZC; t:.de,k ~rnliru
s.de. due. esensi yang diatur didale.rn. ..!asal 5 yanc :ne.:i~ sc.i t:.:j ue.n.
--\.e..r.1c.r Dascmg do.n Industri.
1 • -2 uj u2n.:.'1.ya adalah membi::.1a d::.n r2enger::os~1t;~:e.n '-cei:ie_..:::_)ue..:.'.l ~ce:;i2t
an dan ~rnpentingan pengusaha Indonesia do.n set2:::'US.:.1.y2.
Ju.s. ese::.'1.si inilah menurut ·-= .., --2SQJ_
~y0tujui lasal i~i,
JI:.: ?~C2 denc;an bunyi seoa::;ai be1"i~:::ut
t:r:. '.Jertuj uan
••••••
15 -
a. r::embina dan menc;embe.ngkan kemampuan keGiatan dan kepentin_g
an pen,susaha Indonesia dale,m kedudu:cannya sebagai pelaku -
pelaku ekonomi nasional dalam rangka mevruj udkan ke:hidupan
ekonorrd dan dunia usaha nasional yang sehat dan tertib ber dasarkan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
b. Lengatur soal penciptaan iklim us.she.. dan :menurut pemikiran
F·IG? bahwa dalc.m rang~{a rnenciptakan iklim usaha ini bukan
tugasny2 Kamar Dagan.g dan Industri saj a, tetapi lebih-lebih
tugasnya Pemerint_ah, oleh karena i tu sa:mpailab. kepada rumus
an turut serta menciptakan dan mengembangkai.vi ildim usaha
ya.rig memungkinkan keikutsertaan yang seluas-lu-e.snya bagi pe
ngusaha Indonesia sehingga dapat berperan serta secara te
pat daya dalam pembangunan nasional.
Demikianlah saran dari FKP dalam rsngka Pasal 5 RUU.
KET UA fu\ P.4.:r
'J:erhadap Pas al 5 ini tela.1i ki ta denge.rka.vi beberapa usul&""l, baik
perubahan peru.-rnusa..ri maupu..11 usul untuk pemecahan menjadi dua bu
tir karena pasal ini dianggap mengandung dua butir esensial, ID§
uptm beberapa pendapat dari :F•J?J_J yang pada dasa_-rnya ingin memper_
oleh ketegasan dari pihak Pemerintah dengan adanya ~ata pembina
perlu dijelaskan siapa yang membina dan siape yang dibina, kemu
dian me::ibah'<va konsekuensi identifikasi da.ri pada pengusehe. Inda
nesia.
Khusus terhadap pas al ini ba.r2ngkali memang ki ta ticla~c bisa
langsung memasu~d rumuse,n karena bobot c12ri l?c.sal 5 ini ~'Cira:iya
polrnk-po~·:ok pi~drsn yan;; dij sls.s~-cc.n
kepada ?ani tia I(husus. Untuk i tu dipe:rsilah~ce.n ke-vada :Pemeri:..-:
tah.
I.:engenai kata-kata pembina, mem2.:.'1g ?er!lerintah tide.~~ :nelepas~-cer:..
... ~ rr T"' ... - ., ..l- • • .. • ..1... • ~ 1 J 1 b e.n .L>.crn10.r lJagc.ng d.2.n L.1CLu.s i..rJ. J uga !lle ::-2b ina, 2.r v 1:..1.ya b 1L:es.11 -'e
merintah saje. ym1.g 1:-' .. G:abine. tete.pi ~Camc..r JJe.c:;s.n;; de.n I.::1d.u.stri j~
.;a Lcut meDibina.
i)erinci.
:.::a:;i •••••••
--~. ~, . ., -"-·.- .... .:...
t::in.i
:-<:el1 pengusaha Indo112 sia.
t=l.lnculnya t.nbahan kGte. tidak lain e.delal1. be.gaimana agar pengu-
sah2 e.singpLL"'"l tetap dibina, k2 .. rena terus ter2ng keti~ce. :C:tl.3ID
:?L:1pinan D?R r:ienghac12p ?:resid.en, oleh belio.u diss:.s:;;;aLCE:n begi-
ni •. J<:~di ni:~::.:.ti ma03c..lal1 ini bukan rr1e.salaJ:1 po~:o~;: se~:ali,
?erierintah rr:..e:nang menz;hendaki yBJ.-ig de:::1ikian .:..._ ~
Je.6.i sea:can-alrnn F.A3i{I menerirn.e. i tu sebagai merekapun di
bina, t~te..pi kalau ~-cebi;jaksanae.n · Pe:nerintah dale.m me:ne::itu}can
le.in ms.k2 bagi F.A:3~2I tidak ada proble!D..
:.:en_,;enai ja'.~:c::.ba....vi Per:.:.e:rinta..11 tsrho.dsp F:?::-?1 perlu juge. uI1tu:.c dije.
dLrn.n pe:rh2.tie..n dids.l2m 2anitia Kerja, karena ys..n; kite. bicara
tente.nz; pembinaan. ·Jbjel·: pembinaan itu sendiri barangke.li ke.re
ns. seke.re.nt; ~:ea::iggotaan belum dibice..rakan ma:(e. · pri:.1Sip .setuju
hanys ti:.1Ggal penempe..t2nnya saJ a.
Lie!10enai satu atau dua ayat barangke.li bisalal1 dise.na, ~carena
perbedae.n te?rhad2p me.teri sama sekali tidak ada.
Ba~~·i F.L.3_J.I ;c .. 1.t.C'.-k2.t2 di atau tidc.~c di de:ng211. l2t2:r bel2l:?..nG ;;'G '-.J - --
j ele.slah menc;cJ.pa ~ce.tc~-~c.~te. i tu. ·n , • i.e-Ca)l apa-
.!emerint :2h menj elas~--:an r:ic..~~a bagi I''..'.:..3?.I tid.a:C ac1a ma
sc.lal1. Den
konsensus.
,.,. ·~~m ,.,., ''---i-J..i.. U.'"'.. • • • • • • • •
- 17 -
lebih lanjut dc-;.ri J;··.t!,J.;.n tentang pen[;usc:;,hc di Inclo::.'lesia, m2~\:2.
seker 2ncs alG.:.':J.1 di t e.11.y2kon ke pads F?J? e.ds~ 1 n:.h n12,sih acts. polrn~·tr-~po-
Setelah menclengar penjelasan cla.ri Pemerintah m2.:ca untu:r sementara menjadi lega.
KET UA RA ?.AT
Terhadap pasal ini khusus kepada FPDI dan FKP yang pada clasar-
nya bersumber dari pasal RUU, dirn.ana kein.gin~nnya h211ya meme -
cah.menje.di dua dan tidak ada usulan redaksional rnaupun prinsip secara hal yro1g baru, dape.tkah usul FPDI dan FKP ki ta anggap
hal telli~is dalam pengertian penyusunan struktur perundang-un dangan •. ,. ·
Dipersilahkan kepada FPDI.
Uemang yang tersirat dsri usul FKP ada kesemaannya, memang be~
sumber de.ri RUU Pemerintah, namun draft dari FPP ke.rena kira -
nya ada pentingnya d~n tidak bisa diperdebatkan disini, dan F
PDI menggaris bawahi ~pa yang d~~erangkan oleh FABRI yaitu .. apa
kah ini me.suk di Pasal 6 atau di tempat lain, tetapi esensial
nya memang ada.
Karena ini terlalu panjang, satu ditum dari batang tubu_~ terla
lu panjang maka mungkin di penjelasan, kiranyatempatnya tidak
disini. Diusulkan bahwa FPDI se~ndapat kalau ini dibicarakan dalam Panitia Kerja.
Selanjutnya silahkan kepada FKP.
FKP (HUST.IT THAL:IB.IIJ ASAAT, SH)
?ada dase.rnya secara esensi tidak ada perbedaan menge~ai Pasal
5, tetapi hanya ada keinginan untuk dijelaskan sebagai ta.TUbahan
masalah dari FPP yang menyinggung masalah pembinaan pengusaha
nasional selaku pelaku ekonomi nasional.
Nanti barangkali didalam Panitia Kerja bisa dirumuskan bersama
apakah •••••••••
/
18
apakah letaknya disini atau oagian lain, .Karena uidengar oanvm • r. ·- • • d • 1 i J ~ ·n !'';:) ~ 1 I esensi yc .. ng :i..ngin imasul.LKan o .eh i'rl. aaa ah ·Gercakupnya pela-
ku-,pelaku eko:nomi ~na.sional meliputi us aha sektor negara, kope-~
rasi dan svmsta, dan barangkali t0rnpatnya ini di ketentuan u
mum dimana ki ta me:cumuskan ten tang pengusaha it u si. apa o
Jadi PK? setuju nanti materinya dibicara1mr1, tete~pi materi itu
mungkin tid.ak harus masuk dide.lam pasal inie
r:le:o.gene.i kata membina, dirnohon penjelasan d2,ri FABRI, karena te1ah menyinggung adanya pertemuan antara KORI3ID EKKU dengan
P-resid.en soal pembinaan pengusella dima._na dikaitkan dengan pengu saha asing di Indonesia.
FKP pada da sarny_a . set uj u, t et a pi a pakah ini menj adi t uj uan deri
Kame.r Dagang dan Industri, sedangken disini kita mengatur tuju--:r
an r\.amar Dagang dan Industri. Kalau m.embina · i tu tugns Peme2"int2h
termasuk EeLrnbina pengusaha asing di Indonesia mo.ka k'iranya hal
- ini wajar, tetapi apakah meill.bina disini juga term.asu,.1\: pen3usaha
asing. Oleh karena i tu m.aka pen . .gusaha di Indonesia, bulce.n pengu
saha Indonesia.
Untu...k memperoleh gambaran yang lebih jelas bagi FKP, make. kira
nya dapat dijelaskan, sebab FKP melihatnya disini yang diatur
adslah tujuan Kawzr Dagang. Jadi kaitan kata meobina dan mengem .. · .·· ~ " ...,__
be~ngkan adalah rn.embinc. dan mengembangkan pengusaha Indonesia,
apakah j uga termasuk membin~ dan mengemba:rigka..n. pengusaha yw_g
ada di Indonesia termasuk pengusaha asing, hal ini barangkali
ada perbedae.n.
FKPAB. P. TuIESSAKH:, SE)
Iviengapa kami mendul{ung pikiran .. dari FABRI, masala.11.nya ade.la..11 ba.h."'<~:a yeng ki ta bicarakan disini adalah tugas dari K.fLDilT untuk
membina.
Disini jelas bukan merabina pada umumnya, .yang dia bina tentu
harus anggotanya, memang tidak di larang untuk membina diluar
an~gotanya, tetapi yang diharuskan adalah harus me~bina anggotanya. Andaikata nanti ada dalam AD/ART ILillIN mengakomodir pe~ usahaan asing untuk menjadi anggota luar biasa atau an~sota apa
r
saja tetapi tidak mempunyai hak sus.ra dan segala macam, meka ki
ranya ten tu tidak bis a dilarang. Itu.lah mengape. ka.r:li mendu.~wng
pemikiran itu ye.ng mungkin nal'lti berkembang padc.. tinzkat ?.\:TJ.:':..
Dalam RT.JU me:nang tidak boleh .diatur t _mungkin dalw:1_ :P.A3JA bis a
berkembang dan itu mung..~in menjadi bahan untuk anggaran dasar ., dan •••••••••
/
/
- 19, -/
I
dan anggara.11 rumah tangga dari lCamar Dagang an Industri, te
tapi membina mtinya roengarahkan.pengusaha asing kearah tujuan nasiona~.ki ta- kiranya i tu penting dan i tu selururmya bera
da·ditangan Pemerinta.h.
Dengan adanya penjelasan dari kedua juru bice..ra FIC:.?, apakah
p8rtanyaan dari Husni Thamrin ma.sih relevan.
PZP (EUSlTI TH.AT:filI1'I .ASAAT, SH) I
?ada dasarnya dapat menerima, tetapi barangkali masih memerlu ken penjelasan dari FA3RI tentang membina dalam kaitannya tujuan Kame.r Dagang. _ Kalau disinikan tujuan Kamer Dagang mernbina mengeMbangkan
anggotanya. Bahwa membina pengusaha ecara keseluruhan mem.&"'1.g . .
tugas Pemerintah secara nasional, PKP sependapat, tetapi apa-
kah itu yang dimaksudkan oleh FA3RI, ?enjelasa..~ dari FlU3RI ·masih diperlu..~an guna nanti lebih jelas lagi dalain mengikuti PAHJA dalam pernbahasan berikutnya.
K3TUA 3APAT
Xarena pertanyaan ini di tujuka.."'1 kepada pengusul pertama rnaka tentulah fortun ini dikembalikan kepada FABRI lliltu..1c memberikan
penjelasan.
Yang dimaksud pembinaan pengusaha asing disini ad..!?..lah membina
da.n j m1gan dilihat j udul::iya ahulu.
?erusahaan asing kan bagus,. kita yang jelek menejemen pada u
mumnya, disinilah letaknya transfer of" technology, disa111ping oleh ?emerinte.h j uga oleh KADHT .- Jadi apa yang digalakkan o
leh Bapak I.Iessa:-\:h, rnaka i tulah per sis, cuma perlu ditambah
dan disini janga.n diangsap lain. J adi hake ka tnya apa yang diaj uka:1 oleh Bapak Husni Thamrin dan
Bapak I . .:es.sakh itu ado.lc:.h rm1g~raian. Jadi ke.rena pertanyaan dan penj elas211 sude.h samo, maka efelcciflah kalau tid2.k dijelaskan
sec 8.1"2, panj ang le bar.
IC~TUA • • • • • • • $ • •
... 20 ""' 17E°fUA RA.PAT
aj:ji:rt ya:n.g cl:lxJ.G~ksltd e•1eh 1n;;,s~,l RUU dBng;::~n kata msm:;.:.:J.n.f~,;; apak.;1.h caku}:Sr::n ltv. n~:1!!
t:t manoakt~:p l~··2rn[,nt:H1hc1. !n::d.n~ at9.U. ti.d.t.''.1::: 1, tentut'.iya jiJ .• 56 :b1i t~:rma.r;uk i11:;njr:~,~'t'l.
t:<J1aku ~kfil:l-{.''·m.:t l)ada clo.,Barnya }15.rr4'i5 .. nan da.1H~it meiv21r~gka,p, "'"'a.&.··>;:'i'"·' ,., ., ,.. ~·. • "! ... ; • ,(>. ,, • , .. , . 1 , l . • .1.. 'ol.;..U ct;iio.v},,U;fa. l.('i~U i;l .. Cl.t:::O.Sl.t SJ..2108. °!1CJ.g,g:u.,,,,i:)t: a~':U e ... :~f;Jn~m1l.
:\ang dilt~*rik~t.tl fDleh FAmU ia1ah bahw¢;:, penem1:~.tannya nanti dap,at dilihat a.}%'"""
~il~ i,ab mengemd ltetentuan 'tt"Tto.m sua.ah dih;1tias cla,n rm .. 111gkiu juga nan:t:t acla krd_~
!mny£" thmii'Cln bal~ yang lUf!'mgc..tttr Ka~1.ug56tazn~ DaJ.w:n ht:l ini ing5.n t:~U.t.tin:yak;,:~n lr~?~
Jada FPP 11 a.paka~., aeluruh p•kok-p@kok peraGa.lan ::ada tingka.t ird suda.h terj ~lP~l
kan dan sudah ad.a titik 1engertian yEJ:;1g imling mendekati.
E!P (H~ DJAMALU»DIN ,TARIGf..11) :
Y a.ng menya.ng~.v.t ma.salah p@kek-p~kek pikiran yang dikemukakan eleh FPP, sudah
cuku~. Akan tetapi, kemudian FPP tersentuh pula untuk memikirkan apa yan& di
kemuka.kan oleh FAERI. Tadi FPP .Delum pernah menyin«gung itu, namun FPP ju.ia.
tidak mengenyampingka.n mengenai masalah pengusaha asing terse\ut. Ta.di di ~
lam penjela.san F.PP,·selalu cliutarakan iengusa.ha. Indenesia 8elierapa kali, tapi
tentu tidak dapat FPP menyinggung mengenai masalah 1engusaha asing terse~ut,
tetapi }telihatannya dalam per$oalan seka.rang in! seperti 9erkem&ang.
Pengertian F.PP mengenai masalah pengusaha asiQf; yangmempunyai kaitan dengan
RUU, a1akah itu jup ha.rue cii9ina oleh Kamar »a.gang dan Industri. FPP tidak
melihat ltahwa Kamar Dagan& dan Ind.ustri ya.tlg akan datan& nanti harus menibina.
1engusaba. asing. K~ena kalau sal~.mema.ina, 9isa jadi macam-macam ceritanya.
llisa kadang-kad.ang 7a.?lf: di\ina i tu, kemudian yang menjadi 1em\ina. Ki ta yang
mem\ina. mereka, kemuclian mereka yang mem\ina ki ta, ian ini aisa jadi ltegi tu.
Oleh karena i tu ma.rilah didudukkan jada pri,.rsi yang s e•enareya.. Pemiicara.
kira di dalam perundanc-undanga.n yang lain, jadi 9UkanRUU ini, men&enai mas!:
lah perundang-undangan mengenai Penanama.n Medal A~ing misalcya, tentu di sana
ada hat dan kewaji9an dari pengusaba.'asing terseaut, di mana Paerintah tentu
tidak melepaskan tanga.n dari pad.a me~kuti perkemaanga.n dari perusa.haan-1eru
sabaan asing, yang jelas Pemerintah ak:an mengawasi. Pe~rtian penga'.'88an itu
sencliri )isa · juga diartikan terkandung:· U dala.mtlJ'a pengertian pem~inaan dan ini
pernah kata Pemerintah demikian. Jadi jelas Hhwa .,engusaha asinc·itu diawasi !
eleh Pemerintah, di dalam pengertian 1engawasan Pemerintah terba.dap 1engusaha
aaing sendiri termasuk 1emiinaan. A.,a.kah cecek den«an yang diingini eleh .,er
undang-undancan Yan& ada. Jadi ini tentu jelasnya tidak menjadi kewajiaati Ka.
mar ])ap.ng dan Ind.ustri untulc memaina 1encusaha asin«, tetapi tetap menjadi
kewajiaan Pemerintah. :Becitulah pikiran dari J'PP, tegaa clan tidak ad.a teden&
alinc-alinc.
Maaalah07a apakah dia aisa menjad.i ancgeta, itumaaalah lain9 clan itu tergantung
ke'Pada selera, tetapi pem•inaan sudah jelaa dita.ngan Pemerin~. Tap! D8IDUD i! mikian agar nanti ja.np.n sampai •ertele-tele di dalam Panja,'.~ngkal.1 alangkah
......... _1,. _____ ....
- 21 -
\ijaksana.nya \aga.imana se\etulaya sikaJ Pemerintah mengenai masalah terseeut,
mumpun~ Pemerintah ada dan tidak susah mencari-oari, maka alangka.h Da.iknya ka
lau dapat didengar dalam urun rembug.
ICETUA RAPAT (NY. IDA AYU-UTAMI Pm.A}:
Pasal ini memang mengatur tujuan dari Kamar Ila.gang dan Industri, tentunya di
dalam melaksanakan tujuannya tidak mustahil akan terlihat 1royeksinya nanti
ke de,an.
Dan untuk letih memperjelas dan mempertegas \aiknya didengarkan penjelasan 1.i
hak Pemerintah, \agaimana -,royeksi dari pelaksanaa.n tujuan terse8ut,·sehi~
nanti dalam merumuskan dapat secara 1asti meletak:ka.n kata-kata yang tepat da
la.m pasal mengenai tujuan.
PEMERINTAH (MENTERI PERDAGANGAN a.i./BUSTANIL ARIFIN, SH) :
Membina dalam arti luas, karena. pem1ticara seba.ga.i Sarjana Hukum, tetapi sudah
la.ma tidak [email protected] kesarjanaannya, jadi ~ak payah mengikuti kata demi
kata, teta1i secara over all, tentunya nanti Ka.mar Dagang dan Industri j~
8anyak: hultungannya dengan aein~, itu -pasti. Karena tidak mungkin terle1as dari
hu\unga~ iengan mereka. Karena itu di dalam. kehidu,an perdagangan di Indonesia
terlihat juga e.danya. American Cham.8er,-Indonesia. Cha.m9er •f Commerce. Ada hu -
eungan Amerika - Indonesia, Australia - Indonesia, Belanda - Indonesia yang t~
lah mengelomp•k dalam hubungan •ilateral a.ntara chameer dan cham\er tersebut.
Dalam hal ini tentunya 1ada pasal berikutnya, kalau melibat di dalam RUU diatur
juga. dalam mewujudkan tujua.n pemiinaan dalam pasal 6 di dalam ha.la.man 9, g. penyelenggaraan dan :peningkatan hu~ungan dan kerja sama antara 1engu.saha In
donesia dengan pengusaha luax negeri. Jadi mewujudkan kerja sama. antare. pengu
saha Indonesia dan pengusaha luar negeri ad.a di sini. Tetapi tidak terlihat s~
cara langsung. Pem'bicara sangat setuju de~an FPP yang mem'bina dan mem'Dina· ai sa macam-macam timeulnya. Ja.cii biarlah Pemerintah yang membina dan kalau nanti
diaina oleh Kama.r Dagang dan Industri, mungkin lierlarian nanti mereka, karena
tidak mau mereka di\ina demikian. Dan ad.a Und.ang-undang Penana.ma.n Medal Asing
dan 18.in-lain yan~ telah melindungi d.an memaerikan garis-ia,ris tu~s, hak dan
kewajiban, dan mereka sudah diperinci secara eks1lisit. Jadi 1embica.ra Jikir,
kalau Bapak Presiden mengatakan, su:paya orang asing itu jan3'an tidak di1erdu
likan umpamanya dalam kata-kata.._ya.ng terseluiung, di1erdulikan di dalam kerja
sama kerja sama dan dilindungi Qleh UU Penana.man Medal. Karena tan~a perlindun..5
an mereka sudah lama tidak mau ma.auk ke sini.
Perlindungan , hak dan kewajiean diatur le9ih raJi.
KETUA RAPAT :
Kalau tidak ada 1•k•k-1okok 1ersoalan lainnya, sedangkan 8ebera1a pengusul ya_!
tu 1engusul 1erta.ma. d.ari FA.BR!, menganggap fleksililitas da1at d~lakukan 1ada
forum lebih lanjut tentang pengusaha. Indonesia ataupun pengusaha di Indonesia,
kemudian den€an beaerapa penjelasan baik FABRI, FKP ma.upun Pemerintah aendiri
mengenai pesisi yang di8ina menjadi jelas, sehingga akhirnya sa.nrpailah kepada
perlunya. diidentH~ikasi atau tidak pelaku-pelaku ekonomi teraebut, i tu -pun juga
sudah tim»ul \ayangan bahwa 1elaku-pelaku ekonomi itu mempunyai urgensinya untuk
diatur, hanya penempatannya nampak dapat direkenstruksi, apaaila Ketentuan umum
- 22 -
sudah \erwujud atau -pun nanti 1a.sal:·~mengena.i Keanggotaan audah dilampaui, ke
mudian esensi dari pasal ini terdiri dari 2 esensi yang da1at dikemaangkan l!_
9ih lanjut pada forum 9erikutnya, apakah me~ndung dua ayat atau tetap ter~
aung dalam satu pasal. Dengan 1okek-1okek 1ikiran terseaut ya~ diakomedir teI
se\ut da1atkah satu merangkaikannya secara teknis maupun perumusannya dari DU
nyi -pasal 5 dilimpahkan ke1ada Panja..
(RAPAT s SETUJU)
Dengan demikian pasal 5 dilim1ahkan ke1ada-Panja dengan catatan bahwa }Jrinsip
prinsi1 sud.ah di&ahas bersama.
Dan selanjutnya dilanjutkan ke pasa.1 6 RUU Ka.mar D~~ dan Industri.
Terha.da1 pasal 6 pun terlihat dari -daftar persandingan Fraksi-fraksi ad.a be&e
rapa catatan-catatan, mak:a pada kesempatan ini akan dipersilakan kepada FKP UB. tuk terle9ih dahulu menyaI111aikan pendapatnya.
FKP {DRS. H~M. HUSNrTHAMRIN ASAAT, SH) s
Sesuai dene,ian Daftar Inventarisasi Masalah yang telah disanrpa.ikan sebenarnya
pa.da prinsi1nya isi dari pasal 6 RUU, se~enuhnya dapat FKP terima namun FKP in~
in ikut untuk menyefn1urnakan di dalam pasal 6. Yaitu 1ertama mengenai kata usaha, sesuai dengan apa yan~ telah FKP kemukakan
di dalam -pengantar DIM FKP, yaitu untuk mem'Dedakan usaha dalam 1engertian 1eng
usaba dengan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh Ka.mar Dagatl8 dan Indu~
tri. Jadi kata usaha itu FKP usulkan diganti de~an kegiatan.
Sedangkan autirnya earangkali FKP masih ingin mena.mbahkan butir-butir 9aru.
:Butir a nya FKP kira. masih sama de~ RUU, kemudian juga, \utir 1t masih sama
denga.n RUU, kemudian 'butir c juga masih s a.ma., butir d juga 8egi tu dan kemudian
9utir e, itu kata-kata atau anak kalimat khususnya kerja sruna usaha yang sa.ling
menguntungkan antara 1engusaha besar, menengah dan kecil, FKP sarankan untuk
dipindahkan ke 1enjelasan.
Kemudian 8utir f kata kerukunan FKP mohon untuk di1ertimbangkan diganti dengan
kata kebersamaan yang serasi. Kemudian butir g,a~ak kalimat 1ada khususnya yang
terakhir yai:tu Jada khususnya dan :pemba.ngunan nasional -pada umumnya diganti de
nga.n anak kalimat sesuaidengan tujuan Pem&angunan Nasional.
:Butir h masih sama, kemudian ditamDahkan 8utir earu, yaitu i 1enyelengga.raan
1romosi dalam dan luar negeri, analisa statistik dan pusat informasi bisnis.
j. penyelenggaraa.n d.an 1eningkatan hubungan industrial Pancasila.
k. kegiatan-kegiatan lain yang tidak lertentangan dengan Undang-undang ini.
Demikianlah usul penyempurnaan reda.ksianal yang FKP uaulkan dan 1ada dasarnya I!!!
teri yang diajukan oleh Pemerintah dalam RUU sepenuhnya da1at FKP terima dengan
penyempurnaan.
FKP (:B.P. MESSAKH, SE) :
Ada tam~ahan; :~su:paya menjelaskan sa.ja, bahwa 1ad.a lmtir 9 sesungguhnyaada -peru
bahan reiaksional, kalau diliha.t DIM-nya. Pad.a RUU hanya ada usaha nasional, m& ka FKP mena.mbah dunia usaha.. Da.n kalau :pad.a butir c RUU mem:pergunakan keikut
sertaannya, FKP mengusulkan peran; · sertanya • . . ~ -···'-
- 23 -
F.PDI (H. PAMUDJI) s
Kalau melihat DIM yang dihadapi bersama memang FPDI tidak ad.a persoalan apa
apa., ·yai tu kalau pasal 7 nanti bisa 8eru8ah }Untuk mewujudkan tujuan se"Da. .;,:
gaimana dima.ksud di dalam. '9era.1a nanti, Ka.mar Dagang dan Industri melak:ukan
memang antara usaha dan kegiatan masih oisa dipertimbangkan.
Ada 8 point yang diamati oleh PDI sejalan dengan Pemerintah, mulai dari hu
ruf a, 'b, c, d, e, f, g, h, namun demikian 'barangkali F.PDI ma.sih bisa mem
peBtimbangkan usul-usul pikiran dari Fraksi lain, dan pembicara kira nanti
bisa dibicarakan di dalam forum-forum yang barangkali lebih akra&.
KETUA RAPAT :
Terima kasih atas tawaran keakraban untuk menrpercepat pekerjaa.n.
FPP (H. DJAMALUDDIN TARIGAN) s
Di dalam pasal 6, FPP dalam alinea a teta~, hw..ya mengenai masalah ayat 'b di
situ sed.iki t ada perubahan redaksionil ••Penyebaran inf ormasi mengenai perrna
salahan dan periembangan perekonomian duniayang dapat berpenga.ruh ke1ada, FPP
lebih sreg rasanya dapat ber,enga.ruh bagi kehidupan ekonomi dan usaha nasicnal
ke1ada'1ara pengusaha dan 1emerintah.
Jadi kepada diganti dengan bagi. c teta1, d tetap, e teta1, ada1un pada f apa
yang tercantum pada RUU teta1 hanya saja kalima.tnya ma.sih diper}tanjang, sehin~
ga dapat dibacakan : Penyelengga.raan u1aya memelihara kerukunan di satu 1ihak
serta upaya yang mencegah persaingan tidak sehat di lain pihak di anta.ra para
1engusaha Indonesia, di sini FPP menamoah usulan dan mewujudkan kerja sama Ya.tl!
aerasi antara usaha negara, koperasi dan usaha swasta serta menci~takan peme
rataan kesempatan berusaha. Dan pembica.ra kira tidak usah d~jelaskan ka.rena C_!!
kup jelas, kemudian g tetap, h sultstansinya tetap, hanya digeser mnjadi i, ka
rena h diisi dengan suatu usulan, sebagai berikut : Penyelengga.raa.n 1romosi
dagang dalam dan lua.r negeri, analisa statistik dan pusat informasi usaha.
F. .A:BRI (ALI MURSALAM) :
Uaulan yang disampaikan oleh FABRI sehubungancengan pasal 6 RUU, FABRI ingin
menjelaskan sedikit bahwa FAlmI memang men~sulkanaianya pasal baru. Sebagai
mana lazimnya suatu organisasi, setelah dirumuskan tenta~ asas dan tujuan, bi1
sanya sebelum dirumuskan usaha.nyaatau kegiatannya kiranya 1erlu diberikan ru
musan tentang fungsi dari organisa.ai tersebut. Oleh ka.rena itulah maka FAERI
mengusulkan adanya usul perubahan yaitu berupa satu 1asal baru yang oleh FABRI
diusulkan menjadi pasal 6, sedangkan pasal 6 yang diusulkan oleh FABRI tentang
fungsi,.'FABRI juga tidak merumuskan tentang fungsi dengan rumusannya F.AimI, F.
ABRI hanya sekedar memindahkan rumuaan fungsi yan~ di RUU pad.a rencana penjela:
an RUU yaitu pada halaman 3 alinea 2.
Walaupun demikian pasal 6 RUU, FABRI bisa menerima sepenuhnya rumusan da.ri Pe-
merintah, hanya sehubungan rwnusan 1asal 6 FABRI tadi · yang merupakan rumusan 1~
sal baru, oleh karena itu 1asal 6 RUU diusulkan menjadi 1asal 7 (DIM FABRI):
Isi dari ~asal 7 yang diusulkan FABRI sama dengan 1asal 6 RUU. Perlu dijelas
kan juga di sini, 1asal 7 usulan FAERI yang sama dengoa.n pasal 6 RUU tadi ma.sih
ditambah rumusan ad.a 1ada pasal 7 RUU, aehingga 1asal 6 dan 1 RUU oleh FABRI ~- ------- - -- nTTTT
24 -
Sedan&kan untuk memiicarakan lebih lanjut 1asal 6 yang diusulkan oleh FABRI
yaitu mengenai fungsi, FAJ3RI menyarankan untuk \isa dibahas leoih lanjut D,2:
gaimana baiknya. Dengan adanya usulan 8a.ru~1asal 6 tadi dan FAJ3RI menyaran
kan untuk bisa diDahas di dalam. kesem1atan dalam forum yang lebih kecil, mi
salnya di dalam pembahasan Panja.
FAJ3RI (MOEHAMMADIYAH HADJI, SH) s
Ingin diberikan penjelasan denga.n a1a yang dima.ksud oleh pembicara terdahu
lu.
Yang dimaksud di sini adalah yang sesuai den&an konsesus bersama, pasal •e
lum di'bicarakan. Jadi kalau dikatakan pasal 6 menjadi 1asal 7, dianggap ti
dak ad.a• Sesudah membicarakan materi yang pasal 6 RUU ingin diajukan satu
ma.teri la.gi yang nanti. dalam pasal berapa bukan soal, karena sekarang s e -
suai dengan kenaesus ialah masalah membicarak.an ituJmateri. Jadi kalau di
kata.k:an terikat kepada pasal pembica.ra khawatir akan lebih rusak, jadi pe.!!
jelasan yang dimak:sud eleh pembicara terllahulu tadi tersebut pasal tetapi
pada hakekatnya bukan. Jadi setelab membicarakan 1asal 6 RUU ada satu yang
ingin dibica:rakan, dimana tem~atnya terserah nanti.
Dan keduanya ini nanti ak:an dibicarakan di dalam Panja, a1akah ini akan itu,
bagaimanakah _baiknya sajalah, teta-pi karena di dala.m DIM ad.a, adalah ku...~ng
patut dan katakanlah FABRI akan bersikeras untuk dibicarakan di sini teta1i
'Dicara di sana nanti, kalau muf'akat,F.Al3RI punya harus masuk, mari, tid.ak s~
1akat, yang penting kata sepakat barus dapat dicapai. Karena ad.a kadang-ka
dang rekan dari FKP menentukan fungsi, yang diambil Eli sana. Ba.rangkali urun
remiug saja. Jadi untuk jelasnya dengan apa yang disebutkan oleh pembicara
terdahulu dengan 1asal, men jadi pasal ini, pasal itu, nanti, karena ra-pat
tidak :pernah membicarakan demikian. Jadi meskipun usul FAERI tersebut telah
ada, karena telah ada di dalam DIM mohon untuk dianggap dibicarakan di sana
dengan bati terbuka dan FABRI tidak keberatan untuk dimusyawarahkan dengan
basil yang lebih indah.
KETUA RAPAT :
Memasuki pasal 6 RUU Kamar Dagang dan Industri pad.a hakekatnya berbica.ra hal
yang menyangkut uaaha atau 1un kegiatan dari Kamar Dagan& dan Induatri. Ada
pun posisi terhadap pasal 6 RUU ini, tiga Fraksi memberikan tanggapan tentang
pasal RUU. Dan kalau pun dapat dipetik dari pendirian FAERI, kalauAda. ma
suka.n ba:ru yang ciri dan identifikasi mas11kan itu le'bih 'bercirikan fungsi,
itu pun FABRI tidak berkeberatan dibicarakan kemudian lebih lanjut setelah
sco-pe dari 1asal-pasal yang menyangkkut usaha d an . kegiatan.
Dengan demikian baranG"kali karena 3 Fraksi sudah memfokuskan perhatiannya ke
pada usaha dan kegiatan da.n karena 3 Fraksi memberikan fokus perhatiannya ke-
1ada pasal yang wawasannya mengenai usaha dan kegiatan, sedan~kan dapat di
tangkap adanya fleksibilitas dari FABRI, apakah usulan baru dapat dibica.rakan
kemudian, maka ingin .ditawarkan bahwa urustan dalWU pembicaraan, maka sedang
dibicarakan mengenai wawasan usaha dan kegiatan Kamar Dagang dan Induatri te.!:
lebih dahulu. FARHI •••••••••••••••
25
FAB.RI {MOEHAMMADIYAH HADJI, SH ) :
Tidak hanya ) Fraksi teta1i FABRI juga setuju untuk membahas ruang lingku-p
usaha dan kegiatan (1asal 6 RUU).
KETUA RAPAT :
Dengan adanya 1enjelasan demikian, maka FA.EU pun sebenaxnya akan memasuki
pembahaaan yang menyangkut ruang lingku1 kegiatan ina.u1un usaha Kamar Dagang
dan Industri.
Fraksi-fraksi telah menyaurpaikan pendapatnya yang pada dasarnya terdiri dari
dua. hal yaitu :perubahan-1erubahan redaksional terhadap ayat a sampai dengan
h da.ri RUU dan 1enambahan butir-butir baru, dimana kebetulan ada butir pula
yang tersama.kan antara Fraksi KP dengan FPP. Untuk ini 'barangkali bijaksana
kalau Pemerintah lah yang sekarane menggunakan kesempatan untuk menanggapi
usulan butir-butir baru mau1un hal-hal yang dianggap eleh Pemerintah prinsi1iil
terhadap keseluruhan butir a· sampai dengan h.
PEMER.n .. 1TAH (MENTERI PER.DAGANGAN a.. i. /BUSTANIL ARIFIN, iH) :
Mendetek waktu yang di1erkirakan akan panjang sekali di dalam membiearakan pa
sal 6, ta-pi rupanya dalam waktu 10 menit telah hampir selesai.
Sedangkan 1asa1-pa.sal sebelumnya. hanrpir satu jam.
Menangga.pi FABRI, kata-kata fungsi atau 'Jasal baru yang diajukan dan sudah di
sepakati pula. Pembicara sangat setuju dengan usul dari Pimpina.n untuk memba
wanya. ke Panja.
Hanya ad.a beberapa komentar kecil di sini mengenai tanggapan FKP dalam halaman
10 mengenai h, i, j. Penyelengga.raa.n dan peni~katan hubungan industrial Pane~
sila. Rapat belum dapa t merumuskan a.~"'- industrial Pancasila i tu, identik denean
ekonoini. Panoasila dan lain-lain yang masih belum membaku. Jad~ kalau::ekiranya
tidak dicantumkan atau tidak dapat dimasukka..~ dalam saran, dan tidak diPanja
kan, tetapi di drop, karena kaitantiYa dengan tenaga kerja ~an ini juga belum
ada suatu rumusan yan~ dapat dipega~ karena belum baku.
Karena pembica.ra banyak berkecimpung dalam 1embahasan-pembahasan di seminar-s~
:winar, ekonomi Pancasila yang juga sekarang telah beberapa file dibukukan pend.a
1at-pendapat dari para ahli, para cendekiawan dan juga. para politisis, dan me
mang aga.k berat kalau merumuska.nnya dalam waktu dekat, dan mungkin dalam waktu
yang akan datang dapat di.rumuskan dengan lebih baik.
Dari FPP di halaman 9 huruf r, ad.a tambahan dan mewujudkan kerja sama yang-se
rasi antara usaha negara, koperasi dan usaha swasta serta menci1takan pemerta
taan kesempatan berusaha, Pemerintah san~t endukung, karena di sini walaupun
pelaku-pelaku ekonomi itu telah akan dicantumkan dalam Bab Ketentuan Umum nan
tinya, namun dalam memelihara kerukunan di satu pihak serta u1aya mencegah 1e£
saingan, karena ada kata-kata kerukunan dan persaingan yang tidak sehat, jadi
ini diantara para 1engusaha Indonesia, pembicara sangat mendukung tmbahan kat~
ka ta .-atau kalimat dari FPP.
Mengenai premosi de.gang Pemerintah kira dapat di Panjakan.
Kalau •••••••••••••••
- 26 -
Kalau kata-lcata redakaienal, 1emlticara ~ikir di Panjakan saja,. katai-kata bagi
atau :pada. Mengenai 1asal 7 dijaclikan i-asaJ.6, 'Pa&al S diru'bah.menjadi itasal 6
~i FPDI leltoh Daik diPanjakan saja.
KETOA RAPAT :
Dengan ta.nggapan yang tegas atas .3 butir Yan& meru.,akan usulan barn, kalau d.!
pat ditan&kap mengenai hubungan industrial Pancasila dari pibak Pemerintah lt_!
lum ala kesepakatan untulc mencantmnk:an, mengenai usul .,erubahan dari FPP, kerja
sama yang serasi antara usaha negara, ko1erasi dan usaha swasta untuk mencip'tA
kan_ pemerataan kesempatan llerusaha, oleh Pemerintah dapat di terima, s edangkan
mengenai butir promosi dagang dalam dan luar negeri aan selanjumtya diusulkan
oleh pihak Pemerintah untuk dila.ngsungk.an perumusannya di dalam Panja.
Adapun hal-bal lain yang bersifat penyesuaian kata ataupun pengga.ntian kata,
oleh Jihak Pemerintah diuaulkan untuk dila.ngsungkan perubahannya di dalam Pan
j a •
. Dan oleh karena demikian dan karena ad.a pengusul-1engusul terbada1 setuju maupun
tidak setuju inginPimpina.n berikan kesem~atan sa.tu ka.li pemOa.hasa.n, a.pakah pen,&
usulypengu.sul tersebut ingin menyampaikan tanggapannya.
FRAKSI K.P. ( B.P. MESSAKH, SE ) : ·
FKP tidak berbeda pendapat denga.n Pemerintah.
Menga.1a •••••••••
-
- 27
hengapa kami katakan tidak, karena dari tadi telah kita kata-• -,.,,1
kan menciptakan ikl:tm yang sehat. 1·1enurut pandangan FKP bermu_g.
ra pada industrial-harmony (satu kedamaian inclustri). Dalam S.§.
tu industri ki ta mengetahui bukan hanya adanya hubux1gan antar
pengusaha, tetapi juga hubungan pengusaha dengan karymvannya.
Disitulab letaknya mengapa FKP meminta dan mengusulkan hubung~
an industri Pancasila perlu dirumusk2.n dalarn RUU ini. ~iemang
kami mengerti dan rnemahami sebagaimana telah dikemukakan Peme·
rintah bahwa sudah berulang-ulang berseminar mengenai istilah
itu. Kami dari FKP memang tidak qout que qout harus istilah itu yang masuk. Ta.pi apakah kita merasa penting atau tidak bahwa hubu..ngan·pengusaha dengan karyawan perlu dibina oleh pengu
sah0.: itu atau tidak. And2ikata itu perlu_ dibina, maka seyogya
nya tan.pa menyebut misalnya hubungan indutsri Pancasila, perlu
ada ayat yang mengatur ini, bahwa kegiatan pengusaha inipun ha~ rus tertuju kep2da adanya hubungan yang serasi dengan karyawan-
nya. Oleh karena itu FKP tetap memohon agar andaikata kita tidak s~ pakat karena masih diperlukan seminar mengenai istilah indus
tri Pancasila, tapi semangatnya perlu dirumuskan dalam salah
s8tu kegiatan dari dunia usaha ini, masuk Pasal 6 dari salah
satu ayat. Kami tidak berpegang teguh harus istilah: i_ndustrial Pancasila, tapi semangat itu perlu kita masukkan di dalam
kegiatan setiap pengusaha.
KETUA : Mengenai butir lainnya yaitu mewujudkan kerjasama dst. usul
FPP sudah diterima oleh Pemerintah. Mengenai promosi dagang dalam dan luar negeri ••••• dst, kebetulan bersamaan dari FKP dan FPF mengusulkan untuk di-Panja-kan. Masih ada tanggapan ? Atau kita lanjutkan pada Instansi beri
kutnya. Maksudnya kalau 2 butir ini diterima prinsip-prinsip
nya, maka tinggal satu masalah yang menyangkut hubungan per
buruhan. Walaupun tidak b~rucap~:- dan sudah mengangguk-angguk pak. Djamaluddin, maka sudah dianggap suatu kesepakatari.· Tiilggal- satu masatah yang_'. mei=upakan:_ us.1.#an f!CP yai tU.~_hubuhgan perburuhan. Terhadap masalah ini, apakah ada tanggapan sebe
lum kami tanyakan kepada Pemerintah lebih jauh ? Kalau tidak ada, kami persilakan Pemerintah.
PEMERINTAH : ·~de dari FKP tentu ki ta dapat terima, namun apakah perlu di
masukkan RUU ini. Ada hubungan industrial antara pemberi kerja dan penerima kerja (werkgevers en werknemers) dimana ini ---....... ---·---··
l diatur .... •· ..
/
- 28 -
diatur dalam UU tersendiri. Jadi menurut he~at saya ini tidak
perlu dimasukkan. Juga tadi banyak pasal dengan kata-kata se
rasi, kesatuan, pers2tuan dll. 2pakah dimasukkan disini ? i'1~e
nurut hemat saya jangan. I<anti e.da~_la,gi pak. Sudomo dengan UU Perburuhannya yang bisa
di-split dari sini. Itu hubungan pemberi kerja dan penerima
ker~:::, disini tidak ada. Ini he.nya mengenai dagang dan industri. Ralau hubungan macam~macam dimasukkan disini nanti terla
lu luas dia, tidck flexible lagi RUU kita.
KETUA : Silakan FKP.
FKP (B.P. HESS:\KH, C'r.;') • ULJ •
Kami dapat mengerti sepenuhnya apa yang dikemukakan Pemerintah.
!'·:a.mun FKP masih tetap berkehendak agar kalau hanya sekarang ma
se.lahnya tid~k terbentur lain-lain bidang, maka kami kira bisa
dicari rumusannya, dan mungkin tempatnya.di batang tubuh atau
penjelasan. Tapi perlu kita rumuskan ini, bukan istilah indus
trial Pancasila tapi semangat, keserasian, sampai-sampai kepa
da lingkungan hidup pun ki ta menerirna U..'Yltuk dimasukkan dalam
ini yang merupakan salah satu kegiatan dari pengusaha.
i~-langkah sayangnya kalau forum yang terhormat ini tidak memi
kirkan manusia-manusia yang menjadi tulang punggung dari seti
ap pengusaha. Oleh karena itu mohon kiranya, manusia-manusia
yang menjadi tulang punggung dal3m industri ini sumber daya ma
· nusia yang kita tinggikan dalam falsafah negara kita, kiranya
diberikan tempat, dalam RUU ini. Entah di batan~ tubuh atau di
penjelasannya.
KETU_tJ._ :
Kalau dari Fraksi-fraksi dan Pemerintah tidak ada tanggapan,
atas usul FKP ini, izinkan kami mengajukan suatu saran terha-<
dap masalah ini :
1. ki t_a perlakukan pending, barangkali s arnbil jalan bisa diendapkan. Dengan pengertian kalau pending dari bagian akhir
ini dapat kita buka kembali, Namun kalau itu masih berjalan sekian pasal, mungkin ada pasal atau bab ataupun penjelasan
penjelasan yang bisa saling memberikan penjelasan sehingga
saling mengendapkan dan melihatnya dengan lebih nuchter.
(Interupsi : FPDI) INTERUPSI FPDI (H. PAMUDJI) :
Apa itu sudah memerlukan kalau dipendingkan ? Apa tidak dise
rahkan saja kepada Panja, sebab nantl Panja"yang µiengolah ma
salah ini semua. Sebab kalau pending artinya seperti diendapkan, uan artinya tidak seiesai ini. Tapi kalau Panja barangka-
li menjadi bahan pembicaraan Panja.
- 29 -
KETUA :
Dengan adanya usul baru, sekali lagi kami minta ts.nggapan Pe
merintah baik mengenai substansi maupun tatacara kita menyel~
saikan, khusus usulan baru ini.
PEIV:ER lT'TT AH :
Sangat simpatik sebetulnya usulan FKP ini karena menyangkut k~
seluruhan ~an jangan ada kesumbingan RUU ini. Rami dapat meny~
tujuinya bahwa ini suatu butir kegiatan bukan suatu pasal khu
sus, tapi jangan menyinggung industrial Pancasila.
Ini kita serahkan kepada Panja, bagaimana nanti hubungan antara
pernberi kerja dan penerima kerja ini. Kalau itu dapat diterima
setuju dim2sukkan dalam salah satu butir kegiatan.
l~ETlT.;\ :
Kita ·sampai pada suatu kesepakatan khususnya mengenai usul ini
babv;a semangat dapat diterima oleh Pemerintah, tapi istilah k.§.
ta hubungan industrial Pancasila belum dapat sehingga tentunya
nanti semangat ini sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
kamar 6agang tidak berdiri satu pasal sendiri, tetapi sepagai
kegiatan yang tercantum de.lam pasal ini, dicarikan tempatnya.
Dan selanjutnya diserahkan kepada Panja.
Kalau gita resume keseluruhan masalah yang kita bahas dalam Pa
sal 6 mengenai usaha dan kegiatan, maka posisi adalah ! Usulan
butir baru (usul FPP) dapat diterima. Usul mengenai promosi d~
gang didukung oleh 2 Fraksi (FPP dan FKP) dapat diterima. Usul
mengenai hubungan perburuhan, keserasian hubungan antara peke£
ja, Sen!angatnya dapat ditampu.11g sebagai_salah satu kegiatan ka
mar dagang dan industri, dan diserahkan kepada Panja.
Ad2<p11n perubahan redaksionil penggantian kata pada ayat yang
terkandung pada Pasal 6 a sampai h, diserahkan kepada Panja un
tuk menernukan istilah yang tepat apabila ahli bahasa hadir.
Dengan demikian Pasal 6 ini dapat kita lampaui dan disepakati
adanya, ( Rapat : Setuju )
Selanjutnya ada satu masalah yang masih tertinggal adalah usul
an baru dari FABRI yang tadi kita sepakati untuk dibicarakan
berikutnya setelah wawasan dan ~saha kegiatan KADIN.
Silakan FABRI untuk menyampaikan latar belakang yang dimaksud
pena~bahan butir baru ini.
FABRI ( ALI MUESALAM ) :
Kembali pada penjelasan kami tadi waktu pembahasan Pasal 6 RUU • - I
maka FABRI mengusulkan butir.baru (dalam DIM Pasal 6),ini;me-
cang satu usulan perlunya ada ketentuan ten±ang fungsi organi
sasi •••••••
- 30 -
dari sasi KP.DIN. FABRI mengambil rumusan/rencana penjelasan RUU ha laman 3 alinea kedua. FABRI tidak membuat rumusan yang lain, tapi sekedar memindahkan penjelasan RUU t~di untuk dijadikan diktum di dalam RUU ini. I-:ar:i tadi ·juga sudah mengutarakan masalah ini nanti dibahas
lebih lanjut di Panja, dan kami juga tidak berkeinginan harus
demikian. Bagaimana baiknya apakah memang perlu adanya suatu
pasal baru tentang fungsi atau cukup dengan rumusan yang ada.
KETUA : 4 butir usulan baru dari FABRI bersumber dari penjelasan RUU ini. Oleh FABRI dijelaskan bahwa 4 butir ini semangatnya ada
dalam wawasan yang menyangkut fungsi KADIN,.dan.diusulkan dapat dibahas di Panja. Apakah ada pendapat ?
Silakan FPP.
FPP (H. DJAMALUDDIN TARIGAN) : Usul FABRI yang diterapkan di.dalam DIM ini intinya mengenai
masalah fungsi. Bahwa beberapa hari yang la1u ketika kita me~ . .
bicarakan Bab II ada usul juga dari FKP supaya adanya heading,
bentuk, fungsi dan sifat. Dulu kita sepajtat bahwa mengenai judul di-Panja-kan dan·juga mengenai Bab-nya, masuk Bab II atau Bab III. Seingat kami me
ngenai substansi fungsi itu sendiri da1am rangkaian pembicar.§!. aan kita mengenai Bab I RUU, substansinya telah kita baha~ dan
sepakat bahwa itu di-Panja-kfuvi. Substansi yang diusulkan FABRI dimana ketika itu belum kit~ bi
carakan, ··dart ada usul substansinya ini di-Panja-kan pada dasar
nya kami dapat menyetujui.
Tapi nanti kalau dalam pembicaraan berkem.b~ng, substansi ini tc.di diambil dan dirumuskan dari penjelasan sekaligus nanti di
Panja bisa kita bahas~ atau dirumuskan dalam satu kesatuan fungsi. Karena fungsi ini ada apakah kita·kembalikan pada pe_g
Je~2s~n RUU ini tergantung pada Panja, tapi kami setuju.
KETUA Masih ada pendapat atas usul FABRI ? FPDI dan FKP tidak, ma
ka dengan ini saya usulkan cara.kita. memperla~ukan usul baru
F:\B~U ini yang_ wawasannya ada di dalam fungsi bahwa materi ini nanti oleh Panja dapat dibicarakan sekaligus pada daat membicarakan fungsi. Dimana dulu suclah disepakati adanya ketentuan fungsi di dalam kaitan bentuk, fungsi, den sifat.
·Bagaimana Panja memperlakukan, biarlah kita beri kesempatan 6·
untuk mex'umuskan, menyusun, sistimatikanya dengan demikian usul FABRI digabungkan dibahas di Panja.
(Interupsi : Pemerintah).
- 31 -
INTERUPSI PEMEEI:NTAH : Kalau pembentukan organisasi, fungsi memang dicantumkan. Tapi
kalau UU tidak. Jadi menurut urutan perundang-undangan yang di bawah UU itu benar, di bawah tingkat lahir order dari UU fung-
-si memang dicantumkan, pertama. Kedua, sepanjang ini tidak menimbulkan forme.si ula."'lg, karena
tu~:1an, kegiatan sudah masuk dan 4 butir tadi sudah dice.kup di dalam beberapa pasal dalam tujuan dan kegiatan-kegiatan. Sepanjang tidak £ormasi pengulangan itu tidak apa-apa. ~ekedar bah an untuk Panj-a.
KETUA :
Tentunya dalam Panja nanti Wakil Pemerintah juga akan duduk, manakala pembahasan sampai kepada masalah flmgs~. ini d&pat dikemukakan ulang atau sikap Pemerintah terhadap hal itu. ~etelah menyelesaikan Pasal 6 kita kembali pada RUU Pasal 7. Kami lihat ada pendapat dari Fraksi-fraksi, maka kami terlebih d~hulu mempersilakan FPP.
FPP (H. DJAMALUDDIN TARIGAN) :
/
Pasal 7 FPP:~~tentang substansinya setuju dengan Pemerintah. Hanya saja adanya perobahan-perobahan yang sifatnya redaksional. Perobahan redaksional perlu kami kemukakan disini,.yaitu menge
nai (dalam DIM yang digarisbawahi) yang dalam RUU " Kamar Dagang dan Industri ~apat pula melakukan : baru ~· FPP mengusulkan "Kamar Dagang dan Industri jika diperlukan dapat pula : a." Penambahan hanya "memberikan jasa-ja~a dalam bentuk ••• dst 11
•
§edangkan dalam RUU itu istilah"memberikan" ini tidak ada. lJemikian pula masalah ttb. Jt RUU " Tugas-tugas dan kewenangan ·lain
-yang diberikan oleh Pemerintah 11 , sedangkan usul FPP "b. 1~1elak
sanakan tugas-tugas dan kewenangan lain ya:r:ig diberikan oleh Pe merintah". Sebetulnya· ini sama, cuma masalah redaksi. Kalau dalam RUU Pemerintah terdiri dari satu pasal (Pasal 7), FPP memandang perlu di tambah--satu pasal lagi. 1
•1;ksudn dan tujuannya ialah supa
ya lebih meyakinkan terhadap diri kita sendiri, sekurang-ku -rangnya FPP supaya lebih berhasil usaha-usaha dari KADIN ini
menuju tujuannya. Oleh karena itu FPP mengusulkan adany8 pasal tambahan (ka.lau diurut menjadi Pasal 9 menurut DIM FPP), terserah nanti jadinya menurut RUD~ Pasal 9 tersebut berbunyi
aDalam rangka pelaksanaan yang dimaksud dalam Fasal 6 dan
Pasal 7 UU ini 1 Kamar Dagang dan Industri bekerjasama dengan Pemerintah".
Mengapa FPP mengusulkan pasal ini ? ~PP bertitiktolak kepada
apa yang ···~·•••••
- 32 -
apa yang diminta oleh GBHN, dalam--·;,w.:tu yang merah halal'1lan 94 mengenai rnasalah "Dunia Usaha Nasional dst." Nomor 9 ayat .!!•
Yang kami rasa mernpunyai kaitan erat dengan RUU yang sedang
ki ta bahas,. adalah : "Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembe.
ngunan, maka peranan dunia usaha nasional perlu lebih
citingkatkan. Dalam hubungan ini dilanjutkan usaha Femerintah dalam mengembangkan dunia usaha nasional dengan bekerjsama dengan Kama.r Da.gang dan Industri Indo
nesia".
Jadi Pemerintah bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri
l:J.donesia dst. Jadi t~vitutan GBHN ini dimana kebetulan kita sedang membahas RUU KADIN ini sudah pada tempatnyalah tuntut
an itu kita angkat menjadi satu pasal di dalam UU ini. Sehing
ga nanti orai."1.g a.tau pelaksana-pelaksana jelas bahwa Y.:iillIN dalam melaksanakan kegiatar .... YJ.ya i tu tidak bisa melepaskan diri
d~larn kerjasamanya dengan Pemerintah. Ini rnerupakan satu jamig
an yang sekaligus mendukung dari pasal berikutnya.yaitu ten
tang pengawasan daripada Pemerintah terhadap J:ADIN i tu sendiri di dalam melaksanakan segala perundang-und2ngan yang ber
kai tan dengannya. Inilah pandangan kami, karenanya masalah point yang berisikan
satu pasal perlunya dicantumkan KADIN ini bekerjasama dengan
Pemerintah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya sepanjang
UU ini.
KETUA ; tentanK Saya lihat ada usulan FKP/penyempurnaan redaksional, kami per
silakan.
FKP pada dasarnya dapat menerima Pasal 7 RUD dengan sedil::i t penyempurnaan. Khususnya pada butir b, sehingga berbUi."lyi _:
0 b. tugas-tugas d.an kev12jiban lain yang di berikan dalam rangka penu& san oleh Pemerintah sesuai peraturan perundr-ng-undan~ an yang berlakull.
i'~ami berikan penegasan disini ur1tuk mencegah jang2n sampai pem berian tugas itu diberikan di luar kerangka peraturan UU yang
ada~ Bepanjang semua pembebanan tugas kepada KADIN sesuai de-
21gan TJU atau per::~_turan pertmc.L:ngsn y2ng berl2ku 1 sudah bare.rig
ter:tu ini adalah wajar oJ rrCP h2nya sekQdar r:Jempertegas dengan
gay a bahcisa ye:~r1g sedikit berbeda, yai tu : tugas-tugas dan ke-r..:;;
v1enangan yang di.berikan d2l2rn rangka p2nugc-;E:.an 11 .ini han.ya rra-
s2lah bahasa, namun kami tidak keberatan nanti dirumuskan ber
- 33 -
FKP (IR. TADJUDDIN NOER SAID) _:
Kami ingin menambahkan sedikit, sebagaimana usaha-usaha pada
pasal yang lalu kami ganti dengan kegiatan-kegiatan. Dan ju
ga ada penambahan· satu kalimat antara"dan" dan "iklim", kami sisipkan disitu kata "penciptaan". Selengkapnya kami baca :
"Selain kegiatan-kegiatan sebagaiF.Jana dimaksud dal2I!l Pa s2.l 7 dalam rangka pembinaan pengusaha Indonesia",
kami hilangkan kata "para" disini sebagai konsist~nsi usul kami sebelumnya, jadi " •· ••••• pengusaha Indonesia dan penciptaan", kalau RUU tidak ada kata "penciptaan" langsung ke
. -pada 0 iklim·usaha", kami tambahkan disitu "penciptaan iklim
usaha yang sehat dan tertib Kamar Dagang dan Industri dapat
pula melakukan .e_ dan b". Kemudian_kami tambahkan pada bagian b disamping yang sudah
disarnpaikan-rekan Thamrin tadi tentang peraturan perundangundangan yang berlaku, disini kami ingin menegaskan sekali
lagi bahwa. "tugas-tugas dan kewen_angan yang diberikan" ke
pada KADIN itu semata~mata.dalam rangka penugasan. Walaupun telah dikemukakan"oleh Pemerintah_ baik pada RUU pada peg
jelasan:nya maupu..Y! dalam keterc.ngan resmi Pemerintah sebelum · nya.
Point b disini akan ka~i tegaskan_ bahwa "tugas-tugas dan ke wenangan yang diberikan 11 i tu adalah d alam rangka penugasan
oleh Pemerintah kepada KAJ?IN. Dan syarat lainnya harus seeuai dengan peraturan perundang-und2ngan yang berlaku.
KETUA : Apakah FPDI ada usul ?
FPDI (H. PAMUDJI) : FPDI hanya. merobah pasal dan s elanjutnya usui dari FPP ten
tang penaml:Ja.han pasal memang di GBHN ada, jadi bisa kita per
timbangkan ini.
KETUA :
Kami lanjutkan FABRI.
£A:SRI (ALI MURS ALA1"\1) :
Seperti tadi sec2ra sediki t oleh FJ\.BRI tel ah disinggung \;-aktu
mernbahas Pas al 6 Rl.JU, yai tu mengkai tkan Pasal 7 RlJU. FAEEI da
lam menanggapi. atau mempelajari Pasal 7 RUU ini sepenuhnya da
pat menerima rumusannya. Tetapi FABRI melihat bahwa rwnusan Pasal 7 RUU Ini adalah ma-
sih dalam rangka rumus2n usahc. ;;.tau ~egiatan KADIN. Karenanya F/~:SEI menyar2~nkan agar rumusannya dijadikan satu dengan rumu.s_
an Pasal 6 RUU. Sedangk&n rumusan ini menjadi bagian dari pa-
sal atau ··~······
/
- 34 -/
/
sal atau tetap menjadi pasal tersendiri, FABRI sepenuhnya menyarankan untuk dibahas lebih lanjut d~lam Kesempatan berikut nya. Usulan rekan FKP tadi, kami juga bisa menerima dan mengel: ti, ol~h karena itu sekaligus kami menyarankan dibahas pada kesempatan berikutnya dalam Panja.
KETUA : Dengan demikian usul dari FPDI adalah mengenai sistimatika, usul FA3RI tentunya juga sistimatika karena konsekuensi dcri Fasal sebelumnya yang menyangkut substansi adalah usul FPP d.an FKP.
FPP melakukan perobahan redaksional pada butir b Pasa.l 7 dan menambahkan pas al baru •. 5edangkan usul FKP adalah perobahan redaksional baik pada pengantar dengan m.enambahkan kata "penciptaan" maupun ayat b yang memberikan tambahan ttsesuai dengan perat'Llran perundangan
-yang berlaku". Dengan demi.kian kami usulkan pembahasan mendahulukan materi yang menyangkut Pasal 7~ Adapun usul baru dari FPP (Pasal 9) secara kronologis kita bicarakan setelah materi Pasal 7. Kalau tidak ada perbedaan pendapat d~ngan FPP, maka kami ingin mendengar.pendapat Pemerintah mengenai usul-usul yang disampai
kan oleh FPP dan FKP.
PEMERINT lili : . . . . . . . . . .
--
- 35 -
PEMERINTAH ( :BUSTANIL ARIFIN, SH ) :
Mengenai kata-kata jika aiporlukan ann sisini Pcmerintah mcngntnkan aapat •alarn RUU aapat. Kirn.nyn. kata-knta •npat an.lnm RUU. ini tiapn.t cilakukan aan dnpat titink ei.ilnkuknn, leeih flcksiae 1
.jaci Kruncir in.gang aan Inaustri nanti kcmampunn Kn.mar Dngnng tinn Industri acinlah pemn.ino.an ann pengn.wnsnnnyn ·ailakuka.n olch Pernerin tnh, kata-kntn anpnt menurut Pemerintnh lebih topnt di9nn«ingkon acngan kata-kata jika dipcrluknn.
Mcngenn.i mclaksanaknn tugns memueriknn jasa-jnsa raaik moln.ksa nn.knn tugns kntnkan tnml.tahnn aisini mcmileriknn tinn mclnksanaknn tiisaronkn.n ciaicarako.n eii PANJ"A SD.ja.
Mongcnai tamnnhan Pasnl 9, Pasal 9 ini ai8nlnm konsi~ornns susnh ter?qntum kalau kitn ~alik kchalnmnn 2 can Pasnl 2 konsice rans sama, an.lam kensiaernns tian Pnsnl 2 nyn jugn tercantum. Hnlamnn 5 ini Pnsal 2 nya Kamar Dagnng ann Industri seaagai annn gimnksua en.lam Pasn.l 1 morupakan wndah komuniknsi dan konsultasi antnr:i pnra pcngusaha Indonesia ficngan Pomerinto.h mcngcnai hnl-hnl yang ~crkaitan dengnn masalah pcrdagangan, pcrindusterian ~an jasn. Kiranya suaah termasuk aidnlam Pasnl 2 ntau konsisernns yang Qikntn knn taai. Tam•ahan Pasal aisini ackerja sama scngan pomcrintah katn katnnya dcngan mcnarik kcpa~a Pnsal 6 can Pnsnl 7 kerjn so.ma ccngan Porno.rintnh kiranya sudah tcrcnkup ea.lam ·Pasal 2 o
Mengcnai usulan atau saran enri FKP, Pomcrintnh snngat setuju katn-kata tnm~ahnn eisini scsuni dongan pornturan pcrundnng-una~nga1 yang ac.:rlnku, namun tnmroahnn ini dicantumknn fii4inlnm ayat s Qari RUU. Kalau RUU rncngatakan tugns-tugns «an kownji'Dnn dnn kcwonnngnn lnin ynng ci&crikan oleh Pcmcrintnh sesuni dengnn pcrnturnn pcrundn.ng~un&n.ngan yan~ ecr~aku snmeungnyn kcsann. Ti&nk dcngan snmbungnr anlnm rnngkn pcnugnsnn oleh Pcmorintnh scsuai acngnn peraturnn. Buk3n kn.rcnn penugnsnn Pcmcrintah, tetnpi langsung yang eibcriknn olch Pcrr~rintnh, sesuni dcngn.n peraturan· peruneang;undangan yang aerlnku.
Dnri FABRI kirnnyn. aknn di PANJA knn, Pomcrintnh sctuju soknli nknn di PANJA kan. Dari FPDI tidnk ~aa mas~lah.
Ketun rapn.t,
Demikinn, satu demi satu tolah dijnwaa oloh Pcmcrintnh Frnksi pcngusul frnksi Karyn sudnh dijnwnb olch Pcmerintah cimnnn pcnompa tan kata sesua.i fiongnn peraturan··perunen.ngnn. Komudinn tcrha.eap usul flinri FPP jika diperlukan koinginan Pcmorintnh, nlDunyn nsal tin ri RUU cianggap relevant moncnkup yang dinnksud. Kcmudinn torhndnp usul anru Pnsn.l 9 wnln.upun Pnsnl 9 FPP ini wnlaupun belum kitn 8ukn
••••••• instansinyn ••••••••
- 36 -
instn.nsinyn tapi Pcmcrintah sucinh mombcriknn tnnggnpnn oahwn pacia Pasnl 2 mnupun konsi•ernns sudnh naa pcneknnnn mcngcnni hnl ini.
Scknrnng forum eikcm&nliknn kcpn«n pihnk pcngusult ynitu FKP dnn FPP.
FKP (DrsoH.M. Husni Thnmrin Assnat,SH), Kirnnya usul FKP mongcnai mnteri itu hanya mongcna.i pennmbnhan
scsuni acngnn UU dun mongcnni pcnugasnn, titik borntnyn ndn dun ma snlnh aisitu aanlah pcnugn.snn. Apa yang dilnkuknn oloh Kumar Dngnng «an Industri itu dalnm rnngkn rii~orikan olch Pmmerintnh anlnm rnngkn penugn.snn, ini hnnya pcnegasnn. Kcmu•inn sasuni acngan porunenng-un 9angnn yang 8crlaku. Knlnu mcnurut rumusnn RUU sisini tugns-tugns ann kowennngan lain yang diboriknn oloh Pcmcrintnh, tidnknain pcmbatn san aahwa yang aibcriknn itu sosuni ecngnn porundang-undangan yang \9crln.ku, itu sajn. Kcmudinn ttlflns-tugas clan kcwenangan ynng dib·criknn itu scaagaimuna eijclaskan oloh rcknn FKP anlnm rangka penugns
nn. Ki_rnnya ®arnngkali kn.ln.u 9.ilihn.t scpintns lnlu scolnh-olnh ini
hnnya nnsalah anhnsa snja, tetnpi knlau scsuni ccngan kctentunn UU kirn.nya masnlnh ini ntinlnh masnln.h prinsip. Setfangkan pcnghilo.ngnn ntau pcnggantinn knta-katn usahn.-usnhn, usaha aignnti kegintan kira nyn. sosuni dongnn ·usul FKP yang torclahulu clan &cgitu juga tcntn.ng ponghapusnn katn para.
Dimohon nnnti kironyn mnsnlah ini bisa aioicnrnkan lo~ih lnnjut knlau Pcmorintnh ann frnksi-frnksi yong lain hisa menyotujui untuk ailnhn.s dianlam PANJA.
Ko tun. rn@t, -.
Dcngnn domikian tcrhadap usul frknsi KP.
FKP {B.P. Mcssn.kh, SE), Dalnm mongusulkan tn.mbnhnn katn-knta dalnm rn.ngka pcnugnsnn, da~l.'.).m
lo.tar bclaknng pcmikirnn FKP, ini lncngingat FKP bcrpondnpnt bnhwn tidak dnpat Pcmcrintah mclimpahknn kewenangannyn, terkccuali kcwcnangnn itu dalam rnngkn pcnugasan kopnda KnmD.r Dngang dnn Industri. Oleh karena itu porlu adanya kata ealnm rangka ponugasnn olch Pcmcrintah.
-
Scmuanya itu hµrus scsuni donsan perundang-undnngan yang borlaku. ~.
Itula.h lntar bo'lnkang pcmikiron dari FKP mcngnpa ruin katn tambo.hnn ··""
anlnm ~angkn ponugnsan olch Pcmorintah.
Kctua rapnt, Sokarang eipcrsilahknn FPP.
FPP •••••••••
37 r_ / - "i . I . ,
I .
FPP ( H. Dam:llwi9in Tarie;nnl.~{,.··rh.~ _ -__ N.lOngcnai ms::ilah rcaak~ional aalam usul yang telnh 4ikomukakan,
' - . ' .''" - -· ... ' ' -- . - .'- . ·.. ' -: I··· - ' ..... -
mcmang aell?~·•ahwa Knnnr Dngang_ tinn Inciustri tiapat pula 11clakukan •oraasnrkanc,, . .Ru.ti;ini cnpat~- .dapnt .juga ainrtikan titiak aapnt·,\.tergo.n---~
- ~. . ~ ·... ', :~:. ~ - . ' I ,
tung-kepntia~~r Do.gangny:l~ .npakah ciia mamu mcmaorikan surat kctc rnngan atau monjatii nr9itrasi aan se'bD.gainya itu, itu bctul. Tctapi jiwa· tio.ri pntln ·usul FPP io.lnh jiko. dipcrlukan mn.ksudnya itu olch ·pcn~nha-pengusaha itu. Memenag 9oraed.n, FPP mcni tik 9crntknn
kcpnda ji)!a";~ipOr,lukan, _"loh ~cngusoha, 8cgitu. Tetapi npmun dcmikiar. -kirnnya.:·i_~f~·~~pi~a~·iny~~~ta·~i. j:Lwanya ini ltisa tlitnmpung, FPF mongu
· · .. sUlkO'.n 11¥.lt.'{~.J~~TJ'ANJA.tStl~~!'i111am merumusk3n so 1D.njutny3 • . . . · · Ali3P~ riie~g~~f m.'l~O:io.h'.'ria~J.. FPP sel1mg3i P3sal lt3ru, meoong FPP
melih31;-:;~~~L,P~s3l.1 ,RUU.~~;~' liikatak3n liis3na itu i3lah meru}l3~ - wnciah; lt;g:i·<~~gustilin. Inclo~~s-i~::·,nnto.r pengusahn Indonos ia cinn unt uk
. niCni;3~a~~~~ni:;Ult3si .• iie~eil ~Ell!IOrint::th att.1u. o.ntara pcngusah3 itu ~atu,. ~otufi~~~~~~-~P~-~~·ftu.-&ei~.·~~cif~~~~~?L~ormi~an kcrja snma._ Dqlnm p~neli
-- ';- , - .. ··_ . .,·<·:,~:·""~ .. ,-.. ,-. ··-:~r?-:~'y•·._ ~ ·_ ·. <:~---._;~;__;:.-~-_:-:>',~.:-r-.:.._-:~>·~:-~- ·< __ L-·._· ... - . . •
· · tinr( f~~f-~a.f~_ po..aa:~ jiwa yting:·· d~tuntut oloh GBHN, ka.rorui, disnna l»elel --:.~.--.:-_--~~--~;:-~:(,,-.·-~-'-_< -·-.~~-.'.·:·;·-_~;-~---'.--·. -~(~->:~~~-,:i:~-f(-~~'--:.::::~T-~,;-. .. ~>=. -.~:-:- <--~ .~::r::.~-~;,;,~--~-~;:~~'.;:-~·\:-~tt;·~.:~:~:-~-~~< .. _--::·:~·-. - · - - .- _ ---- - -
,~ .. ::~~~(~;-~;-,~c snj~~,, k~ta>·:rn~lilj~t:~~,iise~e~ajn_~}can pcngusnha-pcmgusohn itu sontliri _ _ ~ .. ---_-_=;··:'}~~·:·:. _ >-~~.:: .. :. ;- ~~- ~ 1:_:·.,·~--~~-~~-~.~~~~~~·./.-{~'.~~-~-~:~;.i\~_~'.~-f~}r;~->!·.-:c·:·;{_'.<_~~F--~:-.·:~··:··.·~v;(~):~~~-:-:· .. :-~~~;.~~/::y;~··-~'-_;~':· -:._ ---~ · - -
- _:~~:>'..~?,~.:, dipnn<ia*grin~·,1r'~~aj .PcII1(lr~p.~nh;; dengn.n_, Knmnr_ ~agang. &tan Inti us trinya bisc • • ·-~.~-~-.·{.: • > ... ··.~>> ''.\'." • :.::·_->~~"~!;l·:~ -~ .. ~:~~~~:~~~~,~~:~~}~M~~:.~~1{i4?£i~;;;.:·~~-~~~~:···.'.~}::~~}~_'>.:.~ ... ,~ .. ~.~;-.¥:~;~·~!}~~~-~-:~.:~~~yt~~~~.:- ,• :~.~: ._: ,', •' ~ > ;• • -~; ••"', -~ • , • ,• • : • -
_ L/. saja:~~~._rni~ m~~ng-,· ldiµ~us ~"tkh~~, .. ~idnln.m rangka _ skopa. yang lcbih. lun~ -~--- ~--~:;;··:.~_-_·-'--': ·.:='.--:;;_.;:::<-~-~~---:.:···<~-:~'74::~~-?·--'.~ .. · .. ,-~::::,-.:;··<~~ .. ---~~·~;~~--~c-· :_ . .<>~-~--~.~:: .. -~~---~:,y~~~~-<·r.~ .. --:~?<'~·i::'::/.:" .. _>>·. .~ ~ - -> - - -
~ebe~ult1ya: .. ~~tuk m,eni.r1g~~t_k~I1:-~?-rtisipnsi mn.sy-nrnknt, itu skopcnya 'i~ng lob~:i.ua"s·; t;ct':lji{d'i~~~-itu maka Pcrorum Gunia usaha n3siona;
· 'y3ng lllllna \;i-~it~'.S~~~h;:~k~n;liihimpunk3n nrint.1 .Kainar D3go.ng d3nin· dustri in1-:~o:;u~nkri~-_.;a~~~:,~;p;:~~ul~hannyn •. "Jafii korjn. salDl\ itu supay(;
·· •::. ·-. .·.•···· .. \;:·:; '·:;· :•;c:· - >' '• .. ~ :_:, tl.:::':::".f"'"·'>:?z','.· .:~'<';•~:~::·.: .. · . . · ·' _ ·-·- : ._ . .· _ · lc'Dih',.tor,.ca~Inin\._aalDJn :pnsa:U:;_Ul.fa .ini.' Pomorintah tai.i mcmnng sucnh mo
:_ ::-. : .::_'_ ...... -~ .·:·: >~, .. :_:~ >\'-;-.-:-_?\; ::~:~--... ~~.::: ... -:··:· .. "· ..... ~~-._._:_ '.·.-_. :·; .. · r.~~-· l::·<~-· _:\-.:··_;.,~·-::.-~~<.:_ ~f -:---~~-~::~~~~·::<r~~--~-~:::.·~-~ -_~-:_; ~- . ;-_ ... -:- . -: ~ ·- : ·:-: . , . -···. . -- ·--. -- - . . - . . . '.~
ngntakn1:(~~~l~m"~onsia.cr~nfi,.~-;jiign~ itu ada tor~ermin:,. ya kirn.nya kita
sam3-Sauri i~h~, ya· k~i~i~ef:ins;;\ itu tentuf; '· DorhedU dongan kalau d: c3ntumk~ do.lam' c1:ikt~~)PP'!nC~~im1Dau par~ ~cknn-rGkan torutarrn ko1
- ti4 P~me~int~h't' supay~ Pasa.I .:i~i:-~apntiq,~~~~itW'lngk;n aidnlnm ~mu ini ,' ~-- ' • ' .;..· .·r·· • • '. ·~- ; '· .. :_ .. · • '.'"' ~:;'<';' :'"':..'•"i-. ''"' ·..;.~.· -• • • • ·~ - -~- • • • " •
dnn.kirn~ya~ kalau-in-i-sudn'h d:i.tuangkan.dnlom RUU-.t.in.n ini kalnu aite . '··'· --·. .. . •.
- ·- _ rimn·,,C?l~h:. Pemorintah s.atu ... r,n~sa~nh yang \losnr kirnnyn sudnh an.pat ki1
. ramp\lilgko.11 no.mtlD keliha t~mi~~cPak SEK JEN nyo. masih. go leng-ge long ke .pal:;i :FP~;,~~~~-~~~~-,:.~ongcrti-.·~ Kir~~yn k~m~unn dari FPP jclns scknli, hal
ini s~p~rti ·ta4i.-:·~e-lah.~dikc;inukaknn. _•ictala~ lrnntok ya~g lain, pn.dn -
dnsnrny:i'/:;diulang:i, pcrnhinann.dnn segnln kelnorhn.silnn. ini scmun, yn. . . . . . - - .: ~-- .: - ' - - - '
'ini kn.h tn.nggung juwaa· Pcrorintn.h, borhnsil atn.U: tidnknyu jugn Ko.mn1 Dn.gn.ng dn.n· Industrf itu na.nti tentu pnda dnsn.rnyn. juga rnnsih tnnggung j awt1 ~ Po me rin_~n. h.. Ole h knronn it u ton tu it u pn. da dn. sn.r_nyn , te tapi buknn borarti Knm~rDngang dnn Industri nnnti itu tidak aca tnr
gung jnwnhnyn, din malah bortanggung jnwab tcrhndap n.ngg©tnnyn nnnt:
knlnu din it~_tiaak berhnsil~ Itu bukan·tanegung jawn.e Pcmorintnh, dill momJ?unyai tanggung juwo19 ter,hndo.p anggotnnyn tontu didn.lnm
--• • • • • n.nggnrnn dnsar .... '
:inggaran eas:ir a:in .atiggar:u{ rum:lh. t3ngganya itu dia hnrus memlteri - . --;;,, . . • '-. - ·_. . • _-· ... / -,._-.,_-J;;:;:.-:-_::···.-.' .. ·:; .. -.•. -.:: ·:--~---
k:in tanggung j:iwo.•,-~uiituk koaorho.si13nnya itu supnya kita lcltih me lihat :.ttinnya- jaminan.- JDD.k~n,ii·. __ KQmlt Dagang cinn I~dustri itu FPP me nginginkan· supnya ciia itu--ltekerja snir.a tiongnn Pemcrintah.
- ' . ~ '. .. .. ; --.. ·._ ..
Itu titlak sD.ma dengan ~emerint3h harus bokorjn so.ma dengan Ko.mar Dagnng dnn-' lnllustri tfank. sama, _ disini ini kowajibnnnyn Kmnnr Dngtmg
tlan_Industr~ inila.h yang l~hih_mcaonjol unt~k ltokcrjn sn~ ciongnn · -~ ·- Pemerintali~ itu, jangan: lantns:· diartiko.n bnhwa PcmerintD.h hnrus ee-
• .-· .. 2 t~:·.. - _:· -.:· --~ .. ~ .... ,:;:_··.~· ~-(4}<·,~~:~t·~~-~F~~-~.i-;_/::::.~:~:.~._:?f.~7<>:-: ... -._~··· - -- ker ja -- samtf;~ tidak -tekariannyt(~ i tw~ ltukan kcpada Pemerintnh totapi ke
• • -.;... ..... ~~ •. A. ::.:.;_.-<,"'::• .>.':.~- • .:·, • ._.,...;,~·.::~"-:·'.'.";'!_:;··-·~·~<--·~-::·· ... '~"
paaa_ Knmn.~~ Dagang. dr.uf ~~·~~r~rt?ng. akan aatang itu. Kirnny~ Pcme-rintah bcs~rta StOrr-·YKi~~'.\,,;k;rt apa-apa, uDtuk lchih ini rianti Kru!Uar. Dagarig d::m int1ri.Sf:rf: i'fu>'l~aih k~met untuk dia mcnjalin kcrja sama. dongan· Pemerint~h"~~ k~~C\filt\;k: ___ mcm'aantu Pomerintah juga.
-. ·.- -. --· -·-- •--, - .. , -':""'.'.c:~: .:·}:<",,:_· - - -
.e·-~~-~;< Inilah ma~~.ufi _ tiari ~~tia.~fi>I>-;,su~n:y~ .. lcbih srog. Mudah-mudahtln dongan
'.~,:;.-~~#~ '.'.::2~;:~lf:.: Terhndaji- usulan.::usul~n:-ya~g-~:-·sutin.h 9iajuknn tcrlc9ih dahulu ingin :;:. ,_ , .... - :' -1··.~_-... -:-.,··_ . <-::;· _ ........... ; :_-__ ,<:_,~i ~:-~~~:"-... ~/)~~~~/ ___ ; .- -----~ .. ~~-' '.-· -~_··:·.:, .. ~- .· _,_-- .:-~~~- -.~:-G\if~~~:-~:;:f~+:~;_;?<· ;~~;~::.~:·\~:-;_'-~_,-::i\?t:;,:J_~.~~~>· ,' . . .. · ··- ·. .- . . ~ . ,_
sntu--____ demi-·_~4?-tu mcmilah~· .. : u~ur_~l)-ri,_FKE. _terhndap penn.m8nhan kata. scsuai licng~~ ~rtirid~gari ynrig:·~-bc~lhkti.'_ t~mp~k~ya sudah ada pen de kn tn.n dengan
pih:lk Pcmc~fnt~h ~~'iij;i~f;,~''j~rig ingin dipertcgas aria an oleh FKP · .. adalah SdU~}'a pembead~f{1{d~'..·w~~Ilang· dan pcnugasnn. Itu usul dari.
-. FKP,~ kc~uEii~:n. ~~ui; en~i': :.F~P~/-.~~'id·)·Ji~a diperl-ukan dipcrtcgn:s oloh
. fraksi p}> AhlllJii·~Jd~h/d:i.~~f~k~~~ ddst~re '?J. •ahWa irii dapat mahns loltih mcndnlnr!i .. ~gi _pati:i:rr o~~~_\el.ih. lanjut. Atiripun yang mnsih aihim
. . '' -· .. _; .c..:~·:. \-_' ._-_·: .. ::·- .·- ··: - -~:,.•; }'-:-··, _: .... ',:•-_.:-~-:,''i •. ' - . . .· . --- . -
. llaukn.n 1Ce.1Ilg~I1an..·-~tiri .. P.q~a ~~P-57:~clalnh mcngenni·- usul \>n.ru yang mcrupg
knn PasUl ? ciari DIM F~~·:M;_ld·:~Crhadap hnl-hal ini yang 9elum ada kesolarasn:ri· dimi~ta}<ari: p:a·h.bpa_{:-.P~nierintn.h.
• • • - • ·::::·c'. -:·~··.· -,, "• • •
Pemcrintah·(Mo-nterF a.f. Y, ... "··.·.· - .Mopge'?lni c~K~_ P~rb~dn~~-·-·knt;a dttl?m rnngka pcn11gnsan, pcrbodnan
kn tq ini hanya-. ialam _ rnhgka por1l1gnsnn, yang lain sudah cocok. Kirnnya diserahknnpntiln.-PANJA.
_Mcngonni FPP-,_ k:irrmyn Po.sai ·-9 ini satu Pnsal ynpg borlcbihnn (over bodog) kaln~ telnh. kitn si~ak···Ruu_ kntn~kntn. korj.asnma tolnh dicnkup
dalam · knta~knta>wndah komilnikasi dan konsultnsi kerjn. snmn idcntik
dcngnn · konsultns'i dn.n. komunikasi l~_bih luns, lobih luus la.gi nrti
wnduh komuni~a~i Gian konsulta.si dari pada hn.nya knta-katn korja samno Ini sudo.h dimQ.sukkan· dnlam sn~~ Pasnl khusus, Pasul 2. jnai dun korjn
snma dnlam bidnng apa., dn.lam perdo.gangnn , · porinclustcrinn dnn jnstl. wo
--- . . . . . w_onnng ynng ado. • o ••
- 39 -
wcnnng ynng ndn didnlnm Kamnr Dngnng dnn Industri. Kirnnyn FPP sudnh mcm~ncn, konsidcrnns sudnh mcmbnca, inipun· sudnh mcmbncu ho.nyn mintn ditogn.sknn ln.gi nda kcrja sn.mn. Nnnti to~lnlu tum
p3ng tindih satu RUU dipikir oloh pcmbacn nnnti ini Wnkil hnkynt kok tidnk mcmbo.ca yang lain, Paso.1-pn.sal ynng lnin kitn. yang mom bl.Ultnyn ynng disalnhkan nnntio Ini sudnh jclns Kn.mar Dngnng dnn Inciustri sehngaimann dim~ksud dalam Pasal 1 mcrupako.n wadah komu niknsi dnn konsultnsi nntnra pnrn. pcngusnhn Indonesia dcngan Ferne rintnh mcngcnni hnl-hnl yang bcrknitan dcngan m.J.snlnh pcrdngnngnn pcrindustcrinn dn.n jnsn. Sudn~ konkrit tcgns didnln~ ~asnl 2 ini Jn.di ticlnk ko rjn snmn, konsultasL..mnl.ah lcbih luns lnei.
Intcrupsi FPP ( HoDjamnluddin Tnrii~nl,.
Yang dimnksudknn aidalnm Pnsnl 9 ini titik borntnyn itu buknn kopndn konsultnsi tctnpi kcpada ronlisnsi anri pndn usnhn-usnhn yn jndi ngnk bcrbodn.snsnrnnnyn itu.
Pcmcrintnh (Mentcri n.i.)~ Nnmun Pcmorintnh mnsih mcra.sa sntu Pnsnl dido.lam 12 Pnsn.l RUt
cukup bcrbobot. Jn.di knlnu kitn mcmbicnrnknn mns~lnh RUU Kann.r Da gang dnn lndustri ini 12 Pnsnl, sntu Pnsnl suca.h mcncnkup mcngcno korjn snmn didnlnmnyn, kita tnmbnh lngi korjn snmn ynng lnin dnlG nrti kntn lnin, ini tcrlnlu bnnynk. Mungkin knlnu ini terdiri dnr sckinn puluh Pnsnl kitn mongulnngi lngi sntu masnlnh Bntnng Tubu!
yang pcrlu di jclnsknn lngi strcsing dnri pncln kcrjn snmn ini, it
pcrlu pun tidnk mcrubah sutu Pnsnl bnru, mcrupnknn satu kcgintnn atnu pcnjclasan knlnu mcmnng ndn strosing tnpi knlnu pns~l ini an.nynk, ini pnsnl cumu 12 nda 2 Pnsnl mcngcnn.i kerja snmn., tidnk, bngi pri•ndi mornsn kurnng, Pcmarintah mcngnnggnp sud3n tcrtampur dnlo.m Fnsnl 2.
Kotua rapnt, Adn pormintno.n floor clnri FKP, diulnnei kcmbnli status porsc
nlnn to.di tcrhndnp usul FKP hnhwn bunyi tnmbnhnn scsuni eongo.n bt
nyi porundnngan sudnh scpaknt dcngnn pihnk Pcmc rintnh yang dimir knn olch Pomcrintah dibnwn kc PANJA ndnlnh soal pcnugnsnn dnn we~ nn.ng.
FKP (B.P. Mcssnkh,SE), Knlnu diikuti tndi bo.hwn masnlnh FKF scbonnrnyn suanh sclcsn:
dongnn di PANJA knn, tctupi kita scknrnng monginjnk kepnda posisj . . . . . bcrikut •••••••••••
- 40 -
bcrikut yaitu mcngcnoi usul dnri FPP. Kirnnya ini. ynn~ FKP pcrtnmD.-t3nn tcntu ingin mongucnpka.n tcrirna kasih pnda Pcmorintnh yang sudnh rncnnmpung .dnn bisn dibawnknn kc PANJA mcngcnni usul FKP.
·-_FKP inGin dcngan koscmpntnn ini mcnynmpniknn dukungn.n kcpndn Pcmcrinto.h bahwn Pnsnl 9 yang diusulknn eloh FPP, ini sudnh cukup tertnmpung didalmnnya. Artinyn mcndukung npn. ynng dikcmukn.knn oleh
Pcmorintnh dongon lnta.r bclako.ng pcmikirn.n scbngni barikut •.
Sobcnurnyn kata-ka.ta kcrja so.ma ini nda dun, nda korjn.so.ma do.n kcrjn borsamn knln.u kita ikuti is~ilnh nsingnyn. Istilnh nsing nda lah koordinnsi dnn kopcrasi cnn yang dimnksudka.n disini tentu 8uknn koor«innsi, se&a• kala.u koorainnsi uerarti hilnngla.h koma.ndirinn anri Knmnr Dagang ann Industrio SQ&ah din musti dikoordinir oleh Pcmcrintnh, can akhirnyn. din snmpai kcpnda pongurusnyn pun nnnti di tontuknn oleh Pernorintnh, kiro.nyn itu tidak clemikian. UU ini menghcn
dnki mcmurut FKP. Do.n olch knronn. itu mungkin bckcrja s ama ndalah
yang- dimaksudkan koopornsi do.n bontuknyn ndnlah konsult~si dnn komu
niknsi. Jn.di kagin.tan-kcgiatnn yang silnkuknn olch Ko.mar Dngnng cnn
Industri sud:.ih tcntu bisn aikonsultt:.sikan dnn dikomuniknsiknn dian · lnm wadnh ini, schinggn. sudah ·adn kerjn ecrsnmn, bckcrja bcrsnmn -tctn.pi tid.nk tcrjndi bckorjn. snmn &imnnn nrtinyn koordinasi ynng nnnti nkhirnya cnmpur tnngnn Pcmorintuh tcrlnmpnu mcndalnm pndahnl kirnnya. semua frnksi daln.m_kcscmpntn.n ini mcnghondnki ngnr tidnk
· smr..pni Pcll'iorintn.h itu lnntn.s mcncnmpur tnngnni Knmnr Dng::mg dnn Ind.u
tri ini hiln.ng kcmn.ndirinnnyn. Olch knronn itu FKP mendukung npn ynn, sudah dikomukn.knn oloh Pomcrintn.h_bahwa. Pnsal 9 munt:;kin snjo. bisa yang diusulknn FPP apabiln ingin mungkin didnlam pcnjclnsan. Itu mungkin bisa diknitknn, sohingga mcnjndi lcbih jclns mnsnlahnya.
FPDI (H. Pamudji}, LFPDI Tn.di momang tclnh monya.mpn.iko.n pikirn~ Lt: ynitu usul FPP mcngc
nni Pasnl 9 Pasnl baru,eisn mcmportimbnngknno Momang urgcnsinya panting scknli yang ditornngknn dnri FPP mcmnng hcntuk korjn snmn knlnu di GBHN juga udn bckerja ~nmn, ini urecnsinyn nda hanya masnln: ny'1. scknra.ne ini apnknh ini nknn ditunngkan ditcmpnt lnin apn dimnnn kirnnyn bunt FPDI tidnk torlnlu mutlnk nndnikatn ini dicnntumknn di dnlnm pcnjclnsan kiranyn ini sudn.h lcbih man tap. Kir~mya ini ~- ' su pa.ya bisa mc.myo~osniknn mnsa.lnh ini, kirnnya Ferne rintnh nampnknyn scporti mutlnk monoln.knyn itu, totapi FPDI mnlnh ingin scsuni dongnn pondnpnt dnri FKP bisa dituangknn didalnm tcmpnt lnin misnlnyn. cli
pcnjoL..1.stln. Kirnnyn knlnu ini bisn ditcrimn Pcmcrintnh rnnsnlnhnyo •••••••• jndi mcnjndi •••••••••
- 41 -
jnei mcnjadi solosni.
Kotun rpnt, Apnknh FABRI nd~ tunggnpun mcngcnni hnl ini ?
F ABRI {Muhnmmadiynh Hnd.ii, SH),
Pndn hakckatnyn FABRI dnpn.t momnhnmi npn ynng di~juknn olch FPPo Ni:imun apabila kitn kn.itkan FABRI bcrprinsip didnlnm no.nti mcnnfsirkn.n sosuntu UU ad~ bo&crnpn rnncnm intogritusi, ndo krnmnti knl dnn lnin-lnin sc&~gainyn. Jndi sctclnh kitn melihnt Pnsal 2 scbcn~rny.:i kcrja sn.mn Pcmorintn.h disini ialnh yo. dnlnm komunikn.si
dnn monynmpniknn uspirnsi. Scbna knl~u nnnti korjn snmn dnlnrn bcntuk mcm:lng Pcmcrintnh dnn Knmnr Dngn.ng dnn Industri itu s ctini;ko.t, tctnpi
dnlnm hnl ini ynn scti~eknt dnlnm nrti din bndnn-bndnn pcrdntn, jndi dnlnm hnl ini-kntnknnlah scb3gni scknrnng knlau KSAD token kontrn.k dcngnn scornng pcngusnhn itu kcduduko.n sumn. dnlnm kontrnk itu scndi
ri, tctnpi tidnk bcrarti bndan ini kcduduknn sama dnlnm pcmcrintnh,tn do.ln.m hukum din. borsn.nino.n tctnpi bukn.nlnh din bisa momorintnh pcrdn.gn
ngo.n dnn lnin-lainnyn, tirlak, ini yang dimaksudknn. Knrcnn itu kirnny kcr jn s nm d<mgo.n Pcmcrintn.h dn.lnm mcmboriknn nspirnsi knronn kobijnK sannhn ndn di Femerintnh FABRI mcngnngenp cukup tidnk usnh diodnkon -pnsnl bnru, tapi pcnnmpungnnnya pcrlu dipikirknn, sn~n snjn donGan npa yang dinjukcn elch FKP t~~i, ialnh mcngcnni pcnugnsnn, mcwnng ini jugn tontu do.pat diportimenngknn ~palaci Fcmcrintah tndi mcnga tnknn kcwonnngnn disini buknn trn.nsfer kewcnnngnn tnpi pcnugnsnn. Ini npnknh nnnt.i kita mnsukknn di pcnjclnsnn ntnu di mnnn scbogainyn itu supa.ya jolns. FABRI dnpnt mcndukung npn yang dinjuknn Pomorintn.h namun dimohon kcpnrln Pcmorinto.h dnpnt kirnnyn dinkomadir tompnt dimn~ na. torsorah tnpi tidak pasal baru.
Pcrncyintah (Monter_! n. i o},
Torimn kasih atas tnmbahan pcnjolasan dari FKP dnn FABRI, kcrjn scunn ini knln.u kitn cantumknn sulltu pnsnl scporti ini na.nti so.tu
korjn snma did.alnm moncntuknn kebijnksn.na.nn, ini snln.h. Kitn. korjn.
sama dnlnm m.olnksnnnknn kobijnksnnnnn y~nt; dit_;nrisknn Pom.crintah,
bukcm bckcrja snmn. dicblo.m rncnontuka.n kobijo.ksnno.cm. Ini nJ.nti cb_,, ...
lom SK Kontor.i, dnlt~m kontrak biso. snjn diatur sc1.'.).njutnyn hnnya
ko.to.-kntu korj.'.1 so.mo. ini ditc~nnka.n pndn konsultnsi do.n komuniknsi
ynng di Pnsnl 2 sudah ndn~
- 42 -
Kctun rap:it, ,'
Apnknh masih adn tambn.hnn pcnjulnsnn.
FPP (H.D.inmni'uddin Tarignn),
Pcrtnm.'l-tnrfltl tt; ntu adnnya sambutn.n dnri FKP, PDI dnn ABRI, FPP mor..gucnpknn ucn.pn.n tor·iMl kn.sih bn.~wn ndnnyn s untu pcnynrnbutnn somn ng~t ynnG snmn. scbotulnyn. Nnmun Fomcrintnh tn.di itu scl~lu monitik bcrntkn.n kcpndn Fn.sa.l 2, momo.ng RUU dnlnm Pnsal 2 itu dik~tetko.n cukup j~ln~, tidnk amo penjclasn.nnya, tn.npn pcnjclnsnnnya, jndi kalau to.di ffiisnlnyn dalam Pnsal 2 itu ndn. pcnjclasn.nnyn nol. scpcrti npn yang dikcmuknknn olch Bopn.k Montori, yn. mungkin FPP borpikir tidnk scporti sckarnng ini, knrcnn disann dibilnngknn cukup jclns, jndi kc] na jcl:lsnya, kan bcgitu lantns. Bn.gcdmn.nn ya, kirnnyn. kite PANJA kan so.jn. o
Kotun rnpn.t, Tcrima kasih kcpndn. FPF maupun fraksi-fraksi yang sudah mo~bantu
monompntknn proporsi-proporsinyn ternkhir dongnn ponjclnsnn dnri pih. Pcmerintnh snmnpi dimnno. level kcrjn sn.rnn itu dan snmpni dimnno. Lnt'.1 wcwcnnng itu, namun scbonnrnya somnngat kcrjn sann itu pun dnri nwnl mornn.ng nda sonnngat kcrjn sn:c1n nntnrn Knmn.r Dngnng dnn Industri dong Fcmcrinto.h tinggalnh bnrnngkali dimo.n~ dirasa kcrja snmn ynng dimaks
olch FPP itu pntut dilctnkknn, ntn.uknh pcnnjmnnn, ntauknh nnnti temp nya ~ing discbutkan oloh FFP tnai.mnsih kosong pcnjclasnnnyn, itu yn
ingin diusulknn olch FPP bisn di PANJA kn.n. Knlnu dnpat ditnngknp pongcrtian dnri FPP dcmikinn kirnnyn ini
sudn.h mcmocnhkn.n masn.lnh kitn pndn tingknt ini, bnhwn somnngn.t itu nnnti kit~ lihnt pcncmpntnnnya lcbih jnuh didalnm instnnsi ntnu foru pcmbnhnsnn lcbih jnuh.
Apnknh domikian jugn kcsimpulnn Pomcrintnh ?
FPP (H. Djnmaluddin Tnrignn), Dijclnsknn, nnmpn.knyn Kctun r.'.lpnt rngu-rngu, mcmnng FPP scndiri
sopenda.pnt dongnn Pcmorintnh, bo.hwn korjn snma itu tidnk bcrnrti kor snmn didnlnm mcnctnpknn policy tidnk, snngnt sopondnpo.t scknli.
Apnlngi scporti npa yang dikomukaknn oloh FKP, ya knlnu kcrja snma i
hnrus pcpgurusnyn itu ,jugn hnrus ditotn.pknn oloh Pomcrint:1h, yn tidn
KcrJ1 scnnn ynng dimnksud itu soport.i npa kcrjn snmn ynnt; dim~1ksud di - --~~,,.n_ r.ni:r1\f th'"\k -'-i·t-..;i,.- d1·1u~')I-. +nnt·u ""'~'"' v~....,-1 i.--~-t-.-. 1K''.;.....,t<-~n ·t""·'·l.· U<.. .. J..v.td d J.J-<,. ' A. Y - ) v v.;. !> ~ ._ • ~ u. . '"'~ 1 V. f.k.i. ., ~..tI.i.b ;\o. ..t. v<-A t..-d,,u .\.l"- . •U lL
itu"'' Ha.1 inilah ynnc hn:rus me:ndo.pntknn sntu pen,jGlo.sn.n ynng dituc.n~gk
didnlam UU ini .. Kirnnyo. dio.lam PANJA nnnti, ·yo. I-\-..:i:;crinto.h knn mo.sih
- - -~-------------
- 43 -
punyn.i kcscmpat:.m untuk mcmbcriknn sun.tu pcnjclnsn.n menecnni mnsnlnh Fnsnl 2 itu dari asumsi-nsumsi ynne tclnh rnnsuk.
Pcmcrintn.h (Mcntori n.i.), Pcmcrintnh jugn rngu-rngu kn.reno. tidak mornbnwn GBHN, npn dD-lnm _
GBHN-dicnnturnknn kcrjn snmn ini dcngn.n scc~rn cksplisit. Kirnnyn. bokcrja s~mn, kntn. disi~i konsultnsi, ntnu nnnti di Pnsnl
2 didibcriknn pcnjclnsnn untuk lcbih luns.
Kctun rnpn. t, ••.•...
/ .·
44 -
KETUA RAPAT ( NY. IDA AYU UTA.MI PIDA».A ) :
Demikian usul dari Fraksi Persatuan Pembangunan memperoleh ako
mod.a.sinya dan dengan penyampaia.n sikap Pemerintah yang terakhir memperoleh penampungannya. Dengan demikian pasal usul baru i tu
· diperlakukan _memperkuat penjelasan daripada Pasal 2o
Selanjutnya beralih kepada pasal 1b.erikutnya pad.a RUU yai tu Pasal 8 RUU, yang dalam pasal ini sebenarnya yang dicakup adalah menge -nai organisasi Kamar Dagang dan Industri serta penetapa.nnya de -ngan Keputusan Presiden. Untuk ini dilihat pada Persan.dingan.
Fraksi-fraksi yang menyani:pe..ikan usu.I terhadap :r;.iasal ini antara
lain Fraksi Karya Pombanzunan, demikian pula Fraksi ABRio Frak
si PDI tidak di~ihat usulan baru. Sehingga konsekwensi dari J?C£ uba.han pasal-pasal berarti sistematikao ·Demikian pula dengan Fraksi Persa.tua.n Pembangunan. Dipersilahkan terlebih dahulu untuk menyampaikan usulnyao
FRA.KSI KARYA Pll'IBANGUNAN (DRS. H. MOH. MURNI) :
Fraksi Karya didalam DIM-nya menyatakat1 secara tcrtulis tentang usul-usul yang disampaikan terhadap Pasal 8 RUU. Sebenarnya jala.i1 fikiran dari Fraksi Karya Pembangunan adalah, .
untu.k dapat diperkenankan sedikit untuk mengorientasikan daripada Bab yang menc811tumkan Pasal 9 yang ada didalam RUU, walau.pun
dike.tahui bersama. bab.wa :mengenai Bab ini sudah diserahka.n kepada
Panja. Judul Babo Judul Bab ini diserahkan kepada Panja dengan S,!!
atu pertimbangan bahwa pasal-pasal berikutnya nanti yang akan di-
ba.r.t.as juga akan berkai tan dengan pasal-:pasa.l ini o Setelah dipcrh~ tikan beJ:wa J32:.b IV yang disampaikan melal ui RUU tidak lain adalah
mengenai pemben tukan organisasi o Kemudian mengenai bentuk susune..n organisasi dan keanggotaano Didalamnya tersolip 'pula satu pasal Yai tu Pasal 9 yang menurut hemat Fraksi Km:Ja adalah tentang pe
lc-iksanaan daripada :pengawasano Itu nan.ti pasal-].Jasal berikutnyao
Kembali pada Pasal 8. Setelah dipelajari de.nga..n ccimat, bahwa isi dariJ)Hda l'asal 8 RUU in.i adalc..h -ten:t;a..!'1[:; siapa yang memben tuk
daripada Kamar Dagang dan IndnstriQ Itu mengenai :pembentuk8.1t. Isi
tentang sia:pa yang membe11h;J_co
Kemudian untuk dapat ber-ope:casinya atau operasio.nal.nya daripada
Kadin a tau Kamar Daga.ng dan Industri i tu mempunyai suatu landasan
hukum, y2 .. i tu Ketetapan Presidcna Justru i tulah maka usul Fraksi -Karya Pcmbangilllan didalam Pasc-1 8 ini, maka pasal ini dijadikan 2
ayatQ Pertama adalah ••••••
45
Pertama adalah : Organisasi Kamar Dagang dan Industri dibentu.k
oleh Pengusaha Indonesia bcrdasarkan undane -undang ini.
Kata organisasi dikurung dalam DIM, karena ada kaita.nnya nanti dengan Ketentuan Umum. Apakah Kamar Dagang.·dan Industri nanti dirumuskan denga.n kata organisasi disi tu a tau tidako Jadi yang
penting disini penekannannya ten.tang siapa yang membentuk. Ka
mar Dagang dan Industri dibentuk oleh Pcngusaha Indonesia·, de
ngan berdasarkan undang-undang ini.
Kedua adalah : Organisasi Kamar Dagang dan Induatri sebagaimeJl.a dimaksud dalalil ayat (1) di tetapkan dengan Keputusan Presiden.
Sebagai landasan operasional daripada Kamar Dagang dan Industri ini.
KETUA RAPAT (NY. IDA AYU UT.AMI PIDADA) :
Selanjutnya dipersilahkan dari Fraksi A.BRio
" FRAKSI ABRI (A. BAKRI SIHAROONO) :
Pada dasarnya Fraksi .A.BRI dalam hal Pasal 8 isinya dapat dimengerti dan dapat diterima. Didalam hal psrumusan memang Fraksi ABRI mengajukan suatu perumusan yang mungkin dalam hal ini lebih singka~. Yai tu de.neen ru1nusan:
Kamar Dag~g dan Industri dibentuk oleh para Pe
ngusaha di Indonesia berdasarkan U~dang-undang ini, di tetapkan dengan Ke:putusa.n Presiden.
Disini ingin dijelaskar1 bahwa kalau ada kata-kata di Indonesia tadi, Pengusaha di Indonesia mu.ngkin ini akan berkai tan dengan
apa yang telah dibicarakan :pada awalnya. Sehingga itu nanti bi
sa dibicaraka.n dalam kesempatan pembicaraan lebip lanjut. Rmnu- { san ini adalah merupakan rumusan yang intinya tidak jauh berbeda: dengan :pasal yang terdahulu<I Demikian penjelasan dari Fraksi ABRI.
KETUA RAPAT (NY. IDA AYU UT.A.MI PIDADA) :
Dari Fraksi PDI hanya perubahan nomor Pasal sebagai konsekwensi dari perubahan sebelumnya. Sedangkan dari FPP tidak ada usulan baru me>.ngenai pasal. Dengan demikian dl.i.a fraksi yang mengajukan perubahan, yaitu Fraksi ABRI yang bersifat redaksional, dan fr~
.si Ka.r-~a yang ingin memecah pasal ini menjadi dua ayat. Satu mengenai berdirinya Kamar Dagang dan Industri yap.g satu mengenai ketentua.n Keputusan Presideno Inipun posisinya qapat dilihat bah
wa hal ini tehnis perundang-undangru1. Maka dalarn hal ini diperta~ nyakan apakah Pemerintah ada tanggapane
PEMERINT.AH •••••••••••
46
PE\rnRINT.A.H/MENTERI A.I. (BUSTANIL ARIFIN, SH) :
Peme~intah berpendapat, karena hanya redaksional kata-kata di
dan dua ayat sia:pa yang membangun dan dua ayat siapa yang meng angkat, dipikirka.n. ini discrcilikan kepada Panjao
R3TUA RAP AT ( N'Y. IDA A.YU UTAMI PIDADA) :
Dengan demikian kepa~ kedua pengusul yang satu bersifat redaksional dari Fraksi ABRI da.n yang dari Fraksi Karya Pembangunan bersifat tehnis penyusunan undang-tUldang, maka tugas·ini dapat dilimpahkan kepada Panja, sehingga restrukturing daripada pasa1 nya maupun ayatnya nan.ti dapat dikerjakan di Panjao Sela.njutnya beralih kepada Pasal 9, yang menya.ngkut Keputusan -Presiden maupun sanksi maupun pemenuhan terhadap ketentuan-keta.~tuan yang menyangkut Keputusan Presideno
Untuk ini dilihat bahwa dari Fraksi Karya Pembangunan ada usul penyenpurnaan rcdaksional, sedangkan dari Fraksi PDI kanbali kepada masalah sistematikao Dari FPP tid%k ada usul baru dan dari
Fraksi ABRI taropaknya juga ada catatan-~ Maka dipersilahkan dari Fraksi Kar.ta Pembangunarr untuk menyam.paikan usulannyao
FRAKSI KARYA PEVIBANGUNAN (DRS. H. MOH. MURNI) :
Fraksi Karya Pembangunan didalam Pasal 9 RUU ini sebenar.nya se-. .
cara prinsip tidak ban.yak merubah daripada RUU. Hanya satu hal, bahwa seperti dikemukakan dalam pengantar terdahulu, seandainya
nanti ada Bab Penga\vasan, ada Judul Bab Penga:wasan, maka Pasal 9
ini alangkah ind.ah kalau diletakkan di Bab Pengawasano Sebab ia merupakan pelaksanaan dari Pengawasan dan :pembinaano Namun demikian dari segi redaksional, F_raksi Karya juga mempunya~ suatu redaksional yang sedikit agak dibalik, karena kalau di RUU ini pencabutan .dahulu, yai tu Kepres yang. dicabut baru mengatakan menyebutkan tentang hal-hal mengapa dia dicabuto Tetapi usul Frak
si Karya Pemba.ngunan adalah tidak langsung dicabut, tetapi karena artis.n pengawasan ini- tercakup artian p€!Ilbinaan, maka henda.knya
belumlah sampai kepada hal yang mencabut i tu., tetapi dikene.kan dahulu sanksi-sanksi yang sesuai denga.n ketentuan perunda.nean yang berla...lcuo Sehingg~ bunyi dari rumusan Fraksi Karya Pembangunau adalah :
Apabila dikemudian hari ternyata terjadi penyimpangan dari ketcntuan-ketentuan s ebagaimana diatur dalam unc1anii undang ini, Pemerintah berwenang untuk mene;enakan sanks,i sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlakuo
Demikian usul Fraksi Karya Pembangl,lil.ane KETUA RAPAT ••••••
•
. .
47
KETUA RAPAT (NY. IDA AYU UT.AMI PIDADA) :
Selanjutnya dipcrsilahkan kepada Fraksi ABRI.
FRAKSI ABRI· (A. B.!KRI SIHAROONO) :
Demikian juga Fraksi ABRI telah mempelajari Pasal 9 ini dan berpcndapat bahwa Pasal 9 ini bcrisi semacam sanksio Oleh karena i
tu nantinya Fraksi ABRI juga menyarankan sebaiknya sebelum ada
sanksi ini ad.a nonn dahulu. Dengan demikian kira-kira kalau diba . -ca sccara keselurUhan daripada RUU, maka Norm torsebut terdapat pada Bab yang membicarakan masalah pengawasano Ma.'!(a denc;a.n. demikian Fraksi ABRI nanti akan menyarankan, agar penempatan Pasal 9 inipun disesuaika ... n, agar norm dahulu baru kenmdian sanksinya.
Mengenai niasalah intinya, memang tidak merubah, kecuali ada peru
bahan ·peruousan. Karena akibat dari pemindc:than daripada Fasal terscbut. Kira.nya cukup j elas alasC1.n dari Fraksi ABRI untuk mengenai
Pasal' 9 -ini.
KETUA RAPAT (NY. IDA AYU UTAMI PID.ADA) :
Karena fraksi Persatuan Pembangtman maupun Fraksi PDI tidak ada usulan baru kecuali masaleJ-1 sistematika, sedangkan pcngusul terhadap Pasal 9 yaitu FKP da.n F.ABRI ingin mengusulkcn be.hwa pembahasan
atau panempatan dari pada Pasal 9 ini ditempatkan lebih lanjut apabila nanti ada Bab mengen.ai Pcngawasa.n, maka sebelum disimpulkan,
un tuk bagaima.na 11.:elakuJ·::-FiJ1 pemhahasa.n hal ini, mengenai Fasal 9 i -
ngin terlebih dahulu di tanyakan kepada Pemerintah apakah ada ta.ng
gapa.n terhadap usula.n Fasal 9 ini, diusulkan olch dua fr8.ksi pem -
bahasannya dipindahkar1 dan dimasukkan ke Bab Pengawasano
:P:BMERINTAH/i1.1lllTERI A. I. ( BUSTANIL ARIFIU, SH) :
Karena dilihat yang esensiil tidak ada maka di:pikir o1eh Pernerin
tah untuk di Panjakan sajao Tidak ada masala.ho
KETUA RAPAT (NY. IDA AYU UT.AMI PIDADA) :
Yang dapat di ta.ngkap keinginan dari kedua fraksi i2.lah be.h.\vH di
masukkan Pasal 9 itu kcdala.m Bab Pengawasan. Dengan danikian be
lvm dibuka instansi pembahasano Xalau hal tersebut dise1)akati, makE setc!.~e.:r.~~ys nr!l"~galirnya :pembahasan berlanjut dengan Pasal 10 RUUo Nanti dalam pasal-pasal lanjutan berjumpa dengan Bab :Pengawasan, baruleJ1 dibuka instansi pem-
bicarac:n mengenai Pasal 9 inio
l' :EM ERIN TAli . . . . . . . . . . .
48
PDilERINTAH/MENTERl A.I. (BUST.ANIL ARIFIN, SH) :
Kalau diminta ahli hukum nan~~ membicarakannya dalam Panja. Apakah dihidangkan d.alam bida.ng Pengawasan, sebab toh bidang Pcngawasan belum dibicarakano
KETUA R.!P.AT (NY. IDA AYU UTAMI :PID.A.DA) :
Di tanyakan kepa.da fraksi~i'ra.ksi penguaul. Dipersila.hkan Fraksi .A33.Io
FRAKSI ABRI (MOEHAM1£.ADIYAH HADJI, SH) :
~ennasalaha.n :pokoknya ja.ngan dahulu dikaitkan de.ngan judul Pengawasan, dan Pasalnya:. Tetapi melihat disini prinsip hulnnnnya ialah
norma lebih dahulu, karena didalam pid.ana:pun disebutka.n tanpa ad.a hukuman tan:pa peraturano Ntll.a, pu.r.A, s1men,krimen enta.h apalagi,
jadi _disituo Sedangkan yang dapat disamakan dengan norm kaida.h itu kalau RUU di Pasal llo Justru karena i tu kaidah lebih dahulu s1:)pa
ya. dengan kaidah itu.pun diha.laman lain :Pemerintah mengatakan b~wa Pemcrintah mengadakan Pengawasa.n terhadap dilaksa.nakan unde..ng-un -
dang ini. Sedangkan dihalama..n ini didalam RUCJ disebut dengan Pasal
8, disi tu sangsi~ karena dicabuto Jgdi pcngelompokan dalam arti katakan norm dan sanksi ini disa tu..t:e..n tanpa mengatakan pengawasan tE!!!. pa nanti dimana. yang klopo Demikian pasal tidak disebutkan karena Fraksi AERI sejak semula berpendirian demikian". Ra.sanya Pemerintah
telah sctuju masalah ini dibawa kesanao
KETUA RAP.AT (UY. IDA l~YTJ TITMU PIDADA) :
Dipersilahkan ke~ada pengusul Fraksi Karya Pembangunan vntuk membcrikan tanggapan1
•
FAAKSI KARYA P]MBANGUNAN ( DRS. H. MOH. TuIURNI) :
Setelah.memperhatikan beJ1wa Pasal ini memang ada kaitannya nanti
dengan judul-judul Bab, norm, sanksio Fraksi Ka:cya J?embangunan mengusulkan supaya nantl 'bisa lebih jclas dan tegas, kiranya untuk dibahas di l'ru1ja saja'o
KETUA RAJ?AT (NY. IDA AYU UT_;~:MI PID.A.DA) :
Bertolak dari kesimpula.n-kesimpulan Pansus terdellulu, pembahasan
tidak terila; kepada judul-judul 3ab, maka mcngenai Pasal ini ten-.-·
tunya da1)at na11tinya dikembalikan kepda Panja dimana l)e.ngelompokan
mcletakkannya'. Dcngan denikian dia.nggap bahwa Fraksi K""l.rya de .. n }':r-0~
si ABRI sudah dapat mcnerima, bahwa ini dibahas pada forum lcbih
la.njut, yaituo•••••••••
49
lanjut, yaitu Panja. Denga.n demikian urutan kro.:nclogis penbahasan lobih lanjut ada
la.h Pasal 10 yang wawasa.n_'lya menyangkut: be.ntuk, susun~n orea
nisasi dan koancgotaa.no Inei . .n. di tanyaka.i1 kepada Pemerintah, apakah makan sia.ng pul-ul
13eOO. I::alau pukul 13.00 disctujui maka dilanjutke.n d.cr2-gan be
bera:pe. halo Sekarang mernasuki Pasal 10 dari RlJUo
Dipersilahka.n dari. pihak Pemerintah.
P:EMERINTAH/MEL~TERI A.I. (BUSTAHIL ARIFIN, SH) :
Dianjurkan diteruskan supaya selesai, baru makano Karena pasalnya diperkirakan tidak be.nya."tc lagi. Apabila dilihat dari perk€!£
bangan sidang, Pasal 4 seleJ!la 50 menit, Pasal _5 satu jam, Pasal 6 selama 45 m~nit, Pasal 7 selama 45 menit, Pasal 8 sele.za 10 meni t, Pasal 9 selama 10 meni tct Jadi tinggal 3 Pasal l~,si mung-
kin hanya beberapa mer..it.
KETU.A RA.PAT (NY. IDA AYU UT.AI1a PIDADA.) :
Rasanya Menteri Perdagangan aoi• tidak saja mcnsuplai yang bia
sanya masuk dalam daftar kebutuhan fisik minim.um, teta:pi suplai
tolerru1si,kompromi dan p emecahan masalah·.
Kalau demikian adanya scgera b-isa memasuki ].)embahasan Pasal 10.
Terhadap Pasal 10 ini ada catatan dari Fraksi A.BRI, Fraksi Karya Penba.ngunan, Fraksi J?DI dan Fraksi Persatuan Pembatigunar1.
Maka dalam hal ini ingin diurutkan pcmbicaraan, mulai dari Fra~ si PDTo Dipcrsil& .. hke.rh
FRAKSI PA.RT.A.I DUJOKR.A.SI nrroNESIA (H. P.A.MUDJI) :
Fraksi PDI sebenarnya hanya p~1nulisanr-. Yai tu berkali-1'~ali dijumn
pai Anggarc.n Dasar dan Angga.ran Rumah Tangga~yao Ini kals.u d.iP.£
merintah anggaran Dasar dan .Anggaran Rllmah Tangga itu hu~up kecir. Dan dijurn1)ai disomua tulisan di perundane-und2tl1ean a.,_riggara...r1
huruf 1)csar, Dasar :U.nya bcsar, Rum.ah Tangga Rnya bcsar Tnya oer3c'~r.
Dari :J?ralcsi PDI ade.lah tchnis pcnulisa.n. Dilanjutkan ker2~da
Fraksi Persatuan Pcm1)angu.ne.n o
PRAK SI P:f~RSATF.AN ..... 4 ~
--·---
50
FRAKSI PERSATUAH P:EMBANGUNAN (H. DJAMALUDDIN TARIGAH) :
Usul dari Fraksi Persatuan Pcmbangunan mengcnai masalah Pasal 10 ini dibagi mcnjadi dua pasal.
Satu pasal untuk membicarakan mengenai masalah keanegotaan saja,
lantas pasal berikutnya menecnai per;.il)lcaraan men.genai masc.lab. ben
t11k da.n susv.nan organisasi serta persyaratan keanggotaan. OleX. karen.a i tu disini didalam DIM FPP kelihata.nnya Pasal 10 yang
di bagi dua i tu dida...~ului dengan keange;otaan. Dibacakan:
Yang dapat menjadi anegota Xamar Dagang dan Industri
adalah para Pengusaha Indonesia yang berbentu.k bada.n hukum da.n yang bukan badan hukum yang bergabung da.n yang tidak berga.bung dalam organisasi pen.gusaha.
Sebetulnya rumusan ini ialah diambilka.n dari rumusan RUU :Pasal l ~arena disini dikatakan: bahwa ditetapkannya adanya satu Kama::a D~ gang dan Industri yang merupakan wadah bagi pent;usaha Indonesia,
baik yang berbentuk badan-hukum maupun yang bukan badan hukum, yg
tidak bergabung maupun yang bergabtmg dalam organisasi pengusahao
Jadi karena untuk merekalah ini menjadi wada.lmya Kamar Daga.n.g dan
Industri ini. Maka keanggotaan i tu tidak lain dan tidak bukan ia
lah mcreka itu sendiri. Mengenai me..salah usulan Fraksi Persatua .. 11. Pembanglman ini sebetulnya
juga, dima.na Pasal l :i.UU ini telah di Panjakan, maka dengan sendiri
nya s.ebetulnya ini agak tcrganggu rumusan ini. Tetapi sekalipu.n ta.;:
ganggu ada hal yang prinsipel disL~L> Yang terkavidung didala77Ll'lya
kare.na disini ada dua eksiste.nsi yang ditemui.
Yang pertama ialB..h: pengusaha Indonesia i tu sendiri, yang sud.ah tCJ.J,
tu menjadi a.-11ggo tag
Yang kedua: n:cngenai masalah organisasi pe...YJ..gu.saha. Organisasi Pe
ngusaha yang sopanj~u1g apa yang sekareJlg ini borkembang dilihat
ada pemimpinnya disi tu" Diperkirakan pemimpin organisasi pcne;usaha(f
Kalau ada su.paya pembicara berhenti saja'o
Ini apa yang dilihat berkei:1baJ1.g c1idalam di tengah-tengah masyaraJcat
ki ta, bahwa ada yang dikenal dengan Gabungan Perusahaan Sej ~""lis,
atau Organisasi Perusahaan Sejenis, dan ada juea yang ditem.ui ia
lah Himpunan Pengusahao Hal ini w.engundang tanda tanya juga se1)o
tulnya bqgi Fra1csi Persatuan Pomb2.ngttna."'1\. A:pakah mcreka ini juga
na.nti didalf.U11 organisasi Km1123:- Da{~ang dan Industri ini me.njadi ang·""
gotao L11i menjadi tanda tanyao Y:.:i.ng mana Fraksi PersatuaJ1 :melihat
bahwa Gabungan Perusahaan Sejonis ialel1 merupakan perkum:pulan dari
perusa.har.n-pcrusahaan nasional ya.."1.g berdasarkan kcgiatan yang mcng..-.-.
has:llka.n produksi komodi ti ata.u. jasa yar.~.s sej enis & Jadi ti tik bera~
nya pada. sejenis i.ni y2ng ditemu.1 di la}?angan.
Adapilll himpunan ••••••• ------·---------~--------
51 '
Adapun himpunan :pengusaha adalah suatu organ.isasi yang merup~
kan kumpulan pengusaha-pengusaha Indonesia. Kalau tadi i tu k~
pulan perusahaan-perusahaano Sekarang ini pengusaha-pe.ngusahanya.. Yang kelihatannya memplUlyai identi ta.a ter~entuo Pencusah~ pengusahanya i tu dan juga dida.sarkan mereka i tu pad.a kesamaan
aspirasi. Inilah yang ditemui di lapangan. Salah satu disebut himpunan itu atau organisasi itu misalnya Dewan Ekonomi Veteran.
Republik Indonesiao
Jadi kalau memang eksistcnsi daripada organisasi pengusaha i tu yang telah juga sudah diakui oleh Pemerintah, didalam jawaban Pemandangan Umumnya, eksis tensi daripada organisasi i tu diakui
oleh Peme rin tah. Inilah mas1::0lah-masalah yang di temui;. Kalau eksistensinya i tu dialcui oleh Pemerintah, apakah Kamar
Dagang dan Industri ini nanti juga menjadi perwadahan baei mercka. Dengan pengertia.n mereka dapat diterima sebagai anggota.
Ada sepintas timbul pemikiran, terutama me.ttgenai msalah orga.ni-.
sasi. himpunan. pengusaha ini, karena dia bersifat aspiratif juga,
l.a.ritas mempunyai eden ti tas tertentu, dia see..kan-akan merupakan
suatu kelompok yang kecil atau mini yang sifatnya seperti sama juga dengan KadinRya, aspiratif jugaf. Inilah yang merupaka.n masa-
1811-:-masalah yang di.fikirkan oleh Fra.ksi Persatuan yang 1ia.c1a 1<r·in
si1ir.:y-c·., Frnksi Fcrsatua.n dapat mencrima mcreka sebagai a.nggota cimana tentunya dengan selektipo Tidak sembarang la.ntas orang men
c1irikan perhimpunan lantas tcrus mengklaim, tentu ada persyarata:! persyaratan tertentu. Dan Keanggotaan itu ditingkat duatQ Jadi tia.~1k cti tingkat pusat. Tetapi di tingkat dua. Sehingga dengan demiki
a.11 koanggotaan i tu sendiri · na.nti ten tu memberi. rnakna t(~rLao.a.p or
ganisasi Kamar Dagang dan Indus triini'~
Le.nta.s kornuc15an ke .. rena adanya Pasal ini diadakan khusus mcngenai
masalah kcantmotaan, sehingga :pasal beril:utnya, yai t11 dengan scn
dirinya juga berubah, schingga berbunyi:
Ben till< c1an susune.n organisasi,kedudukan ••.••
ma.ksudnya c1isi.ni i ta - kcdudv.kan anggota i tu karona sebagairnana
sclalu dilihat bahwa ada anggoat full member ata.u a.nGgota penuh,
ada anggota biasa, ada a.nggota luar lJiesa dan sebagainya.
Ecngenai masalah keduducl_k21rn.ya ini, juga porsyaratan dari pe~da
keanggotaan itu hak den kewajibEu1 tontang keanggota.an dan lainlain yang berkaitan dengan organis~si Ka.mar JJagang dan Industri
ya-Ylg belum di tetapkan dalem una.ang-undang i.ni d.ia tur lebih la..n.jut
dalam anggaran dasar den anggaran rumah tanc;ganyao Inilah pokok-pokok pemikiran yang terkandung didalam Fraksi Persa tuan yang disarr.paikan kepada J?e<...r£us ....
KETUA RA.I'AT •••••••••
- 52 -
KETUA RAPAT {NY. IDA AYU UT.AMI PIDADA) :
Terina kasih atas penyampai~ dari Fraksi Persatuan Pembaneunan ·
yang panjang lebar dari ususlan yang ingin memecah pasal ini mea jadi komponen keanggotaai1 c1an selanjutnya bentuk dan sustm.an or
ganisasi da.n s elanjutnyao
Selanjutnya ye.ng masih mern.punyai u.svJ.. diliha t dalam hal ini ialah
Fraksi AB.Rlo ])ipersilah~ano I
FRAKSI 1'-13RI (A, BAKR! S IHARIDNO) :
Didalam membahas Pasal 10 RUU, Fraksi ABRI juga mernpunyai pan
d2)1gan, bahwa scbenarnya didtlam hal ini dibicarakan mengenai ma•
_sala.h bentuk, susunan dan kcanggota.an.
Didalam hal in~ Fraksi ABRI melihat khusus.'lya masalell· keanggotaan
Kamar Dagang dr:n Industri ini dengan mei1ginginkan agar k canggotaan
tersebut mencernlinkan adanya pengusaha-pengusaha-ya.ng bergerak ba
ik discktor usaha negara, knperasi maupun swli!stae Ole.h karena 1 tu maka Fraksi ABRI berpondapat bahwa Pasal 10 ini lebih baik kalau dipecah menjadi duao Yaitu menjadi pasal tentang: yag membicara
kan, masalah tentang keanggotaan dan kemudian pasal yang membicarakan masals.h be..11T.Lu[ dr.n susunan organisasio Sehingga dengan demi
kian maka usul dari Praksi ABRI menjadi sebagai bcrikut:
1. ten tang keanggo taan: .
Keanggotaan Kamar Dagang dan Industri terdi_ri dari para
pengusaha yang bergera.k baik di scktor negara, koperasi maupuri sektor swastao
2'• tentang bentuk; susrman organisasi dllnya.:
Bentulr, susuneJ.1 ort;anisasi dan la.iJ1-lej_nnye... ye....ng berkai t
an dengan Kamar Daga..~g dan Industri diatux lebih lanjut dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Ta.ngganya:o
Dengan demikian sebenarnya dalam hal ini Fra.ksi ABRI tidak meru
ba...1-1 intinya, totapi mmekannka..i1. 1 agar kea .. n.~go taan i tu mence!-fill~
kru1 adanya anggota-anggota atau pertgusaha yang bergerak di tiga sektor atau di b~dang ·soko gttt11 perekonomian Indonesia. ini.
Bahwa kea.nggotaan ·tersebut tidak ha .. nya sebagaimana di tentukan
disini dalam Anggaran Dasar?Anggarru1 Rumah Te,ngganya,, teta:pi di
.ny2.:ta.-kan disini didalmn undang-uncl.a...ne ini. Kiranya cvkup j elas
alasan Fraksi ABRI terhadap pemecahan Pasal 10 ini'~
KETUA RAF~ T (NY. IDA .AYU UTAMI PIDADA) ~:
Solanjutnya dipersilahkan kepada Fraksi Karya Pembangun8Jl'o
FRAKSI KAH.Y.A.•o•••••••••
53 -
FRAKSI K.P. ( DRS. H. ·MOH. MURNI ) :
FKP sebenarnya _hampir sepakat dengan seluruh fraksi yang su
dah menyampaikan DIM nya, bahwa dari pasal 10 ini akan dipecah
menjadi dua, karena memang merupakan sesuatu perbedaan yang agak prinsipal, pertama tentang bentuk dan susunan organisasi dan kedua pasal yang menyangkut keanggotaan. Mengenai bentuk dan susunan organisasi, rumusan FKP persis de ngan rumusan RUU tidak ada perubahan yai tu berbunyi : HBentuk dan susunan organisasi dan lain-lainnya yang berkaitan dengan organisasi Kamar Dagang dan Industri diatur lebih lanjut- dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya". Pasal yang merupakan pecahan pasal 10 tadi tentang keanggotaan ya,,~g ingin diatur oleh FKP adalah ruang lingkup keanggotaan yg
ingin memberikan cantolan kepada nanti anggaran dasar dan angga ran rumah tangganya. Memang keanggotaan ini menurut FKP merupakan suatu masalah yang inti , justru itu dalam UU ini FKP ingin meletakkan adanya satu pasal yang dapat dicantolkan pa da anggaran dasar dan anggaran rumah tangga nantinya. Rumusan FKP adalah : " Ruang lingkup keanggotaan Kamar Dagang
dan Industri mencakup dunia usaha yaitu pengusaha: In donesia meliputi perusahaan negara, sektor usaha koperasi dan sektor usaha awasta yang lebih lanjut diatur
dalam anggaran dasar dan anggaran rmnah tangganya." Tersirat disini 1 dala~ pasal ini cakupannya 3 pilar adalah du nia usaha kita yang sesuai dengan UUD 1945. Ju.stru itu ruang
lingkup ini nanti akan memberikan cantolan yang kuat bagi p~nyu-sunan . anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bagi Kamar Da
gang dan Industri ini.
FRfu.1\SI K. P. ( IR. TADJ1JDDIN NOER SAID ) :
Ada tambahan sediki t, FKP menegaskan di pasal 11 baru
~tau pecaan pasal 10 RUU ini, FKP tidak mengatur tentang ang
gota, tetapi seperti dikemukakan oleh pembicaraterd.ahulu, mencoba mengatur tentang ruang lingkup keanggotaan. Karena FKP hanya ingin konsistensi penjelasan Pemerintah seperti telah dikemukakan pada saat membaca pengantar DIM ini bahwa sangat j e las dilrnmukakan oleh Pemerin tah , ke cuali Pemerin tai.~ dapa t
menj elaskan mengenai masalah ini, b:=thwa keanggota<-::'1-n Kamar Dagang dan Industri menurut UU ini adalah pengusaha Indonesia.
Semua •.•••••
- 54 -
Semua pengusaha Indonesia adalah anggota Kamar Dagang dan In
dus:tri ini. Demikian yang bisa dibaca dan dapat mengkaji nya
lemih lama dalam halai'nan 5 Jawaban Pemerintah terhadap pemanda
ngan umum setiap fraksi. Kemudian bagaimana ? FKP ingin me -nyumbangkan pemikiran di dalaJn kai tan dengan organisasi-orga
nisasi pengusaha, apakah dia assosiasi, apakah dia piJnpinan
dan lain sebgainya.
Pemerintah j elas sekali menga takan, dan ini yang perlu dika
j i dalam Pansus ini, bahwa organisasi seperti ini, pada hala
man 15 kalau ki ta bis a mengkaj inya, halaman 5 dan juga halaman
16. Pada halaman 5 jelas sekali dikemukakan bahwa organisasi
perusahaan ini, i tu disamping Kamar Dagang dan Indus tri, hanya
pada hala'nan 16 ada kalimat srng perlu dikaji bersa'na, karena
disini bisa ~enimbulkan pemikiran-pemikiran dal&~ kaitan yang
sekarang dibahas, bahwa dimungkinkan untuk berdirinya organi
sasai pengusaha dalam bentuk seperti K~111ar Dagang dan Industrj
Jadi ·-disini dikemukakan, tentang posisi dan status dari pada
perhimpunan-perhimpunan.
Dikutip disini : " Perhimpunan-perhimpunan seperti i tu pada
dasarnya merupakan suatu pentuk perwujudan pelaksanaan
fungsi Kamar Dagang dan Industri. n
Memang ini bisa membuat hal yang membingungkan dan tidak ada
kejelasan dari pada UU ini nantinya. Dalam pemikiran yang di
anut oleh FKP selama ini, keanggotaan itu hanyalah para peng
usaha Indonesia, hanyalah semua pengusa.h.a Indonesia.
Apa~ahdia tergabung atau tidak tergabung, itu bukan permasalah·
an. Jadi kita mencoba memisahkan permasalahan itu disini bahwa
permasalaan keanggotaan disatu sisi dan permasalahan-permasa
lahan pengusaha pada bagian lain.
Sudah jelas konsep yang dibaca, bahwa organisasi pengusa.ha in:
bukan didalam wadah KADIN, memakai istilah disamping Kamar Dagang dan Industri menurut UU ini. J"adi FKP menganggap masalah
keanggotaan itu telah diatur pada pasal 1 RUU yang lama, dima na dikemukakan bahwa Kamar Dagang dan Industri ini merupakan
wadah semua pengusaha Indonesia. Jadi jelas pengertian YKP ti
dak dipersoalkan lagi , yang dapat menjadi anggota Kamar Dagan dan Industri adalah pengusaha Indonesia. FKP tidak mempersoal
kan organisasi pengusaha tersebut.
Karena •••••.••
- 55 -
Karena dia berada dis running memakai is tilah Pemerin tah, Ka.mar Dagang dan Industri.Disamping disini nanti kita bisa mengatur nyadalam arti yang lebih luas, tetapi dia bukan dalam ruang lingkup Kamar Dagang dan Industri. Ruang lingkupnya dalam keaggotaan ini adalah tiga pilar dari ekonomi Indonesia seperti dikemukakan oleh pembicara sebe_lumnya.
KETUA RAPAT :
Sebelum sampai pada tanggapan oleh Pemerinta..h, terlebih dahulu ingin dikonstruksikan pendapat-pendapat dari fraksi
fraksi, bahwa'ada tiga fraksi yaitu FPP, F.ABRI dan FKP yang menghendaki pasal 10 ini menjadi dua komponen atau dua butir yang satu - butir khusus berbicara mengenai keanggotaan dan butir lainnya berbicara mengenai bentuk, susunan organisasi dan s e laum tnya. Adapun usul dari FPDI adalah tentang teknik penulisan AD/ART. Untukini kiran~a ingin mempersilahkan Pemerintah, kalau perlu memberikan gambaran yang lebih luas mengenai pokok-pokok pikiran yang dikandung oleh Pmerintah yang menyangkut bentuk susunan dan keanggotaan Ka~ar Dagang dan Industri yang akan.
datang.
PEMERINTAH ( BUSTANIL ARIFIN, SH) :
Kalau kita lihat pasal lO disini, sangat menyerahkan kepada anggaran dasar dan anggaran rumah tang-ganya. Bahwa kei nginan dari FKP untuk memasukkan beberapa atau sektor-sektor
pilar-pilar atau ketiga pilar tadi dan FKP telah menyatakan telah dicakup didalam ketentuan-ketentuan ~mm, dirnana dika takan bahwa pengusaha Indonesia adalah A,B,C, maka kalau berprinsip pada pasal-pasal sebelumnya, kalau kita mengu.lang lagi disini, akan overlapping lagi atau yang lain. Kalau pem bicara akan senang sekali bila memasukkan koperasi di tiaptiap pasal bila sebagai Menteri Koperasi, tetapi disini selaku l~en teri Perdagangan.
Memang fleksibili tas pasal 10 perlu diberikan, tetapi ~uga ada pendapat jangan diberikan fleksibilitas terlalu luas harus konkrit, karena fleksibilitas ini adalah penting
sekali.
Hanya ••••••••••
/ - 56 -
Hanya mencampuri urusan dalam KADIN 11-J'J: terlalu j auh, ini hinda
ri ,diri dari pada menca.mpuri terlalu banyak, karena itu Pemerin-\.
tah berpendapat pasal 10 yang dalam Rlm ini akan dipegang teguh.
KETUA RAPAT :
Kalau dari tadi kita memang sudah melihat Ka. BULOG penuh dengan suply toleransi, kompromi dan pengertian, maka dalam pasal 10 ini penuh dengan efisiensi dan singkat kata. A~mrnya tidak bisa lain dengan memerlukan pembahasan dari pada pasal 10 ini karena sernua menganggap masalah ini penting, disi riilah kiranya titik tolak RUU Kamar Dagang dan Industri ini, apa ka.~ kita berangkat mencari bobot yang lebih berat atau selangkah lebih maju dari keadaan yang sekarang, inilah dalam pasal 10 yg.
banyak menen~kan nantinya. Oleh karena itu tidaklah. cukup
kali ini suply dari Menteri Perdagangan Ad Interim yang kebetulan Ka. BULOG ini dengan jawaban yang sesingkat itu. Barangkali untuk menanggulangi masalah i tu, ini~ sudah tidak mungkin bekerja dengan perut lapar dengan-situasinya menuntut demi-kian, - hanya mohon fleksibilitas waktu dari pihak Pemerintah san1bil ber bincang-bincang dalam acara rnakan agar masalah ini dapat dipertukarkan ataupun diperbincangkan bersama dalam forum yang lehih informal. Dari Pimpinan Pansus mernohon mengenai fleksibilitas waktu.
( Pemerintah SETUJ1J untuk istirahat dahulu ) Dengan disetujuinya waktu istirahat ini, sidang ini diskors untuk makan siang dan kembali lagi setelah makan siang, barangkali sel8ma setengah jam dan kemudian dilanjutkan mengenai pembahasan
pas al 10 ini.
( RA.PAT DISKORS UNTUK HAKAN SIANG , pada jam 13.10)
KETUA RAPAT :
Rapat Pansus dibuka kembali pada jmn 13.55, setelah melak
sanakan makan siang dan warming up terhadap pasal_ 10 telah dila1'mkan, dan sesudah makan ini beoritem ini turun dari para pemaj_n, demikian pula menampung aspirasi dari floor maka
in gin . . . . . . . . .
- 57 -
ingin diusul."kan bahwa pertemuan atau rapat kerja Pansus hari
ini diakhiri sampai disini, dengan ca ta tan fraksi-fraksi mempu
nyai kesempa tan untuk mempelaj ari, mengendapkah a tau pun menggu
na1-:an sisa waktu untuk pasal yang ada dan ingin dilan,jutkan
bukan pada esok hari, mengingat ini juga aspirasi fraksi-frak
si diajukan satu hari, untuk membaca, membersihkan daftar inven
t~risasi masalah maka ingin ditawarkan rapat kerja Pansus dimulai kembali pada Hari Kamis.
Untuk ingin dipertanyakan pada pihak Pemerintah untuk kira-ki
ra puku.l berapa dapat dimulai, rapat Pansus pada hari Kamis ini.
PEHERINTAH ( BUSTA1'ITL Ai."9.IFIN, SH ) :
Kalau dimulai jam 11.00 , apakah hal ini keberatan ?
KETUA RAPAT :
Tidak ada reaksi, maka dianggap i tu dapa t di terima oleh
para anggota, maka rapat kerja Pansus ini dilanjutkan pada hari
Kamis jarn 11.00 , dengan posisi akhir pembahasan pada pasal 10 untuk dilanjutkan.
Untuk ini disampaikan teri~a kasih pada fraksi-fraksi yang dalam ~aktu setengah hari ini menyelesaikan masala.~-masalah atau
pun pasal-pasal, walaupun sebagian besar nantinya a~-\:an menjadi
hibh yang harus diterima oleh Panja. Namun atas kerja sruna, to
leransi, kompromi, pengertian yang diberikan maka disarnpai
kan ucapkan terima kasih.
Rapat ditutup pada jam 14.oo WIB.
<lakarta, 25 Nopember 1986
a/n KETUA RAPAT SEKRET~~1lIS RAPAT
D::t-1tI~!G~