case trauma ginjal

Upload: ega-purnamasari

Post on 02-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Case Trauma Ginjal

    1/7

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Definisi Trauma Ginjal

    Definisi dari trauma adalah suatu keadaan yang menyebabkan kerusakan tubuh atau

    organ tubuh dimana factor penyebab berasal dari luar tubuh.

    Trauma ginjal adalah cedera pada ginjal yang disebabkan oleh berbagai macam

    rudapaksa baik tumpul maupun tajam.

    B. Epidemiologi

    Trauma ginjal terjadi rata-rata 1-5% darisemuatrauma. Ginjal paling sering terkena

    trauma, dengan rasio kejadian 3:1 antara laki-laki dan wanita. Trauma ginjal dapat

    mengancam jiwa, namun kebanyakan trauma ginjal dapat dikelola secara konservatif. Dengan

    kemajuan di bidang diagnostik dan terapi telah menurunkan angka intervensi bedah pada

    penanganan trauma ginjal dan meningkatkan preservasi ginjal.

    C. Etiologi

    Trauma ginjal dapat disebabkan oleh adanya trauma pada abdomen atau trauma pada

    punggung. Secara umum trauma ginjal dapat disebabkan oleh :

    a.

    Trauma tumpul langsung, yaitu trauma akibat kecelakaan lalu lintas, olah raga,kecelakaan kerja, atau perkelahian.

    b. Trauma tumpul tidak langsung (deselerasi), yaitu trauma akibat jatuh dari ketinggian

    atau kecelakaan yang mengakibatkan perubahan posisi ginjal secara tiba-tiba.

    c. Trauma tajam, yaitu trauma akibat tikaman atau tembakan.

    Trauma tumpul langsung dan tidak langsung merupakan 80 90% penyebab trauma

    ginjal, sedang trauma tajam 15%.

    D. Klasifikasi

    Klasifikasi trauma ginjal membantu penentuan terapi dan memperkirakan prognosis.

    Kirakira terdapat 26 klasifikasi trauma ginjal. Terdapat criteria yang digunakan sebagai

    dasar penyusunan klasifikasi ginjal antara lain:

    - Patogenesis (trauma tumpul atau tajam)

    - Morfologi (tipe dan derajat kerusakan)

    - Keadaan klinis (gejala yang ditemui)

  • 8/10/2019 Case Trauma Ginjal

    2/7

  • 8/10/2019 Case Trauma Ginjal

    3/7

    - Grade V

    Lesi meliputi :

    o Cedera pembuluh darah utama.

    o Avulsi pembuluh darah yang mengakibatkan gangguan aliran darah ginjal.

    o Ginjal terbelah

    E. Patofisiologi

    Trauma tumpul merupakan penyebab utama dari trauma ginjal. Dengan lajunya

    pembangunan, penambahan ruas jalan dan jumlah kendaraan, kejadian trauma akibat

    kecelakaan lalu lintas juga semakin meningkat.

    Trauma tumpul ginjal dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Trauma

    langsung biasanya disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, olah raga, kerja atau perkelahian.

    Trauma ginjal biasanya menyertai trauma berat yang juga mengenai organ organ lain.

    Trauma tidak langsung misalnya jatuh dari ketinggian yang menyebabkan pergerakan ginjal

    secara tiba tiba di dalam rongga peritoneum. Kejadian ini dapat menyebabkan avulsi pedikel

    ginjal atau robekan tunika intima arteri renalis yang menimbulkan trombosis.

    Ginjal yang terletak pada rongga retroperitoneal bagian atas hanya terfiksasi oleh

    pedikel pembuluh darah serta ureter, sementara masa ginjal melayang bebas dalam bantalan

    lemak yang berada dalam fascia Gerota. Fascia Gerota sendiri yang efektif dalam mengatasi

    sejumlah kecil hematom, tidak sempurna dalam perkembangannnya. Kantong fascia ini

    meluas kebawah sepanjang ureter ,meskipun menyatu pada dinding anterior aorta serta vena

  • 8/10/2019 Case Trauma Ginjal

    4/7

    cava inferior, namun mudah untuk sobek oleh adanya perdarahan hebat sehingga perdarahan

    melewati garis tengah dan mengisi rongga retroperitoneal.

    Karena miskinnya fiksasi, ginjal mudah mengalami dislokasi oleh adanya akselerasi

    maupun deselerasi mendadak, yang bisa menyebabkan trauma seperti avulsi collecting

    system atau sobekan pada intima arteri renalis sehingga terjadi oklusi parsial maupun

    komplet pembuluh darah. Sejumlah darah besar dapat terperangkap didalam rongga

    retroperitoneal sebelum dilakukan stabilisasi. Keadaan ekstrem ini sering terjadi pada pasien

    yang datang di ruang gawat darurat dengan kondisi stabil sementara terdapat perdarahan

    retroperitoneal. Korteks ginjal ditutupi kapsul tipis yang cukup kuat.

    Trauma yang menyebabkan robekan kapsul sehingga menimbulkan perdarahan pada kantong

    gerota perlu lebih mendapat perhatian dibanding trauma yang tidak menyebabkan robekan

    pada kapsul.

    Vena renalis kiri terletak ventral aorta sehingga luka penetrans didaerah ini bisa

    menyebabkan trauma pada kedua struktur. Karena letaknya yang berdekatan antara pankreas

    dan pole atas ginjal kiri serta duodenum dengan tepi medial ginjal kanan bisa menyebabkan

    trauma kombinasi pada pankreas, duodenum dan ginjal.. Anatomi ginjal yang mengalami

    kelainan seperti hidronefrosis atau tumor maligna lebih mudah mengalami ruptur hanya oleh

    adanya trauma ringan.

    F. Manifestasi Klinis

    Keadaan yang patut dicurigai adanya trauma ginjal, diantaranya :

    1. Trauma di daerah pinggang, punggung, atau dada disebelah bawah disertai nyeri dan

    jejas pada daerah itu.

    2.

    Hematuria mikroskopik dan makroskopik.

    Pada trauma tumpul, hematuria tanpa syok tidak memerlukan pencitraan, kecuali

    terdapat trauma penyerta. Pada trauma tajam terjadi hematuria gross yang

    memerlukan pencitraan. Derajat hematuria tidak berbanding langsung dengan tingkay

    kerusakan ginjal.

    3. Fraktur kosta sebelah bawah (T8 T12) atau fraktur prosesus spinosus vertebra.

    4. Trauma tembus pada daerah abdomen atau pinggang.

    5. Cedera deselerasi.

    Adapun gambaran klinis lain yang mungkin tampak pada trauma ginjal yakni, pada

    palpasi didapat nyeri tekan dan ketegangan otot pinggang, sedangkan massa jarang teraba.

    Nyeri abdomen umumnya ditemukan pada daerah pinggang atau perut bagian atas, dengan

  • 8/10/2019 Case Trauma Ginjal

    5/7

  • 8/10/2019 Case Trauma Ginjal

    6/7

    2. Pemeriksaan Penunjang

    a. Pemeriksaan Laboratorium

    - Urine dari pasien dengan kecurigaan trauma ginjal diperiksa secara macros atau

    menggunakan dipstick.

    - Pemeriksaan hematokrit serial bila dicurigai blood loss, namun tidak dapat

    dipastikan karena trauma ginjal atau karena trauma penyerta yang lain

    - Pemeriksaan kreatinin dapat menandakan penurunan fungsi ginjal akibat dari

    trauma.

    b. Pemeriksaan Radiologi

    - Pasien trauma tumpul ginjal dengan hematuri macros maupun mikroskopik (5

    eritrosit/lapangan pandang) disertai hipotensi (tekanan sistolik < 90 mmHg)

    harus menjalani pemeriksaan radiografi.

    - Pemeriksaan radiologi direkomendasikan pada pasien dengan riwayat trauma

    deselerasi.

    - Semua pasien dengan hematuri karena trauma tumpul atau trauma tembus perlu

    dilakukan imaging pada ginjal

    - USG dapat dilakukan pada evalusai primer

    - CT scan dengan kontras merupakan pemeriksaan paling baik untuk diagnose

    dan staging traumaginjal pada pasien dengan hemodinamik stabil.

    - Pasien dengan hemodinamik tidak stabil yang memerlukan tindakan bedah harus

    diperiksa one shot IVP

    - IVP, MRI, scintigraphy merupakan alternative apabila CT Scan tidak tersedia

    - Angiography dapat digunakan sebagai diagnostic dan embolisasi pada pembuluh

    darah yang mengalami perdarahan.

    H. Tatalaksana

    Hampir 90% trauma ginjal merupakan cedera minor, seperti kontusio ginjal dan

    laserasi parenkim ginjal superficial yang tidak memerluka tindakan bedah. Tindakan

    konservatif berupa istirahat di tempat tidur, analgesic untuk menghilangkan nyeri, serta

    observasi status ginjal dengan pemeriksaan kondisi lokal, kadar hemoglobin, hematokrit,

    serta endapan urin. Penyulit yang sering mengancam adalah perdarah retroperitoneal yang

    tidak berhenti sendiri.

  • 8/10/2019 Case Trauma Ginjal

    7/7

    Tindak bedah pada penderita trauma ginjal dilakukan bila ada tanda perdarahan

    disertai syok yang tidak diatasi, atau perdarahan berat supaya semua organ abdomen dapat

    dinilai. Indikasi eksplorasi ginjal, yaitu syok yang tidak teratasi dan syok berulang. Pada

    laparotomi ditemukan hematoma yang meluas dan berdenyut, dan berdasarkan pada

    penemuan IVP, CT scan, dan arteriografi. Pada IVP ditemukan ekstravasasi kontras, dan

    adanya bagian ginjal yang tidak tervisualisasi. CT scan mempunyai akurasi yang tinggi untuk

    melihat luasnya trauma dan bila digunakan secara serial, perluasan hematoma dapat dinilai

    secara dini. Pada arteriografi ditemukan bagian ginjal avaskular oklusi total arteri renalis dan

    ekstravasasi luas.

    I. Komplikasi

    Komplikasi awal dari trauma ginjal dapat berupa perdarahan, ekstravasasi urin, abses,

    sepsis, fistel urin, hipertensi dan urinoma. Komplikasi lanjutan dapat berupa hidronefrosis,

    urolitiasis, dan pyelonefritis kronik.

    J. Prognosis

    Hasil yang didapatkan dari pengobatan bervariasi tergantung pada penyebab dan

    luasnya trauma (ruptur). Kerusakan kemungkinan ringan dan reversible, kemungkinan

    membutuhkan penanganan yang sesegera mungkin dan munkin juga menghasilkan

    komplikasi.