case tinea
TRANSCRIPT
![Page 1: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/1.jpg)
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 36 tahun
Alamat : Buyut Ilir
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 8 Mei 2012 di poliklinik RSD DSR
Keluhan Utama
Gatal pada perut bagian bawah, lipat dada serta kedua lipatan paha sejak 4 bulan
yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan gatal-gatal pada perut
bagian bawah sejak 4 bulan yang lalu. Gatal pertama kali timbul seperti bruntus-bruntus
kemerahan sebesar uang logam, gatal dirasakan semakin bertambah apabila pasien
berkeringat. Karena gatal, pasien menggaruk terkadang sampai lecet. Bruntus-bruntus
tersebut kemudian makin meluas ke daerah lipatan dada, sehingga pasien khawatir dan
mulai berobat ke puskesmas. Pasien sudah pernah berobat 2 kali di puskesmas dan diberi
salep putih, pasien tidak tahu nama dari salep tersebut. Tiap kali berobat keluhan gatal
berkurang namun apabila obat habis keluhan sama timbul kembali.
Satu bulan sebelum datang ke rumah sakit mulai timbul bercak kemerahan di lipat
paha kanan dan sedikit bersisik yang semakin lama semakin melebar ke lipat paha kiri.
Bercak kemerahan tersebut juga terasa sangat gatal sehingga mengganggu aktivitas.
![Page 2: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/2.jpg)
Akhirnya pasien datang ke poliklinik dikarenakan anak pasien juga mederita gatal- gatal
yang sama .
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluhan serupa, alergi terhadap obat, debu dan makanan disangkal.
Riwayat asma dan sering bersin – bersin di pagi hari juga disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga pasien ada anggota keluarga (anak) yang memiliki keluhan serupa
seperti yang dideritanya. Riwayat alergi, asma, darah tinggi dan kencing manis pada
keluarga disangkal.
Lingkungan dan Kebiasaan
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga memiliki 2 orang anak. Pasien
mengaku mudah berkeringat saat aktifitas, sering memakai pakaian yang tertutup dengan
bahan baju yang kurang menyerap keringat dan tidak langsung mengganti bajunya.
Pasien biasa mandi dan mengganti pakaian dalam 2x sehari. Pasien mandi menggunakan
air sumur dan sabun mandi yang dipakai bersama dengan anggota keluarga
lainnya. Handuk dipakai sendiri dan dicuci kurang lebih 3 minggu sekali.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 90 kali/menit
Respirasi : 22 kali/menit
Suhu : 36.5º C
Tinggi Badan : 156 cm
Berat Badan : 60 kg
Status gizi : Gizi lebih dengan IMT : 24,65
![Page 3: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/3.jpg)
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva hiperemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-), mukosa hiperemis (-)
Telinga : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-)
Mulut : Kering (-), faring hiperemis (-), tonsil hiperemis (-)
Leher : Tidak terdapat pembesaran KGB
Thoraks :
Inspeksi : Bentuk simetris, gerak nafas simetris
Perkusi : Tidak diperiksa
Palpasi : Tidak diperiksa
Auskultasi : Tidak diperiksa
Abdomen : Datar, supel, terdapat kelainan kulit ( lihat status dermatologikus)
Genitalia : Tidak diperiksa
Extremitas : Akral hangat, tidak oedem.
Status Dermatologikus
Distribusi : Regional
Ad regio : perut, lipat dada, lipat paha kanan dan kiri
Jumlah lesi : multipel
Penyebaran : konfluens, bilateral
Batas : berbatas tegas
Bentuk dan susunan : polisiklik, tidak teratur
Ukuran : numular, plakat
Efloresensi : Pada lipat dada, perut, lipat paha kanan dan kiri, tampak makula
eritema tepi aktif dan penyembuhan sentral ,bagian tepi lesi
terdapat papul-papul eritematosa dan vesikel, ,hiperpigmentasi,
skuama kasar berwarna putih, dan likenifikasi.
Diagnosis Banding
- Candidiasis intertriginosa
![Page 4: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/4.jpg)
Resume
Seorang wanita usia 36 tahun pekerjaan ibu rumah tangga datang dengan keluhan gatal
terutama saat berkeringat. Keluhan sudah dirasakan selama empat bulan yang lalu.
Keluhan pertama kali muncul pada perut bagian bawah dan lipat dada berupa makula
eritema disertai papul-papul yang tampak kemerahan di bagian tepi lesi dan skuama kasar
berwarna putih. Keluhan serupa juga muncul pada lipat paha kanan 1 bulan sebelum
datang rumah sakit, lesi berupa makula hiperpigmentasi dengan skuama putih, berbatas
tegas, tidak teratur, ukuran numular-plakat. Pasien sudah berobat ke puskesmas dan tiap
kali berobat keluhan gatal berkurang, namun apabila obat habis keluhan sama timbul
kembali. Pasien sering berkeringat, akan tetapi tidak segera mengganti pakaiannya saat
berkeringat. Dari pemeriksan fisik didapatkan hasil status gizi lebih.
Diagnosis Kerja
- Tinea corporis et cruris
Usulan Pemeriksaan Anjuran
Kerokan kulit pada lesi aktif dengan KOH 10% dan biakan agar saboroud
Penatalaksanaan
Umum :
Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakit yang sedang diderita dan
pengobatannya.
Menyarankan agar pasien selalu menjaga kebersihan diri ( mandi minimal dua
kali perhari, memakai sabun bila mandi, handuk sering di cuci, mengelap badan
sampai kering bila berkeringat, pakaian harus sering di ganti bila berkeringat).
Menyarankan agar memakai pakaian yang menyerap keringat.
Menyarankan agar pasien menurunkan berat badannya secara bertahap.
Bila terasa gatal, sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena dapat
menyebabkan luka dan infeksi sekunder.
![Page 5: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/5.jpg)
Khusus :
Sistemik (oral) :
Anti jamur ketokonazol 200 mg/hari selama 2 minggu
Antihistamin loratadin 2-3 x 4 mg selama 4-5 hari
Topikal :
Anti jamur mikonazol 2x/hari selama 2 minggu.
Prognosis
ad vitam : ad bonam
ad functionam : ad bonam
ad cosmetican : ad bonam
![Page 6: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/6.jpg)
FORMAT PORTOFOLIO
Kasus 3
Topik: Tinea corporis et cruris
Tanggal (kasus): 8 Mei 2012 Persenter: dr. Ilva Hidayati
Tangal presentasi: 10 Mei 2012 Pendamping: dr. Dede Hary Irawan
Tempat presentasi: RSUD Demang Sepulau Raya
Obyektif presentasi:
□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan pustaka
□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil
□ Deskripsi:
□ Tujuan:
Bahan bahasan: □ Tinjauan pustaka □ Riset □ Kasus □ Audit
Cara membahas: □ Diskusi □Presentasi dan diskusi □ E‐mail □ Pos
Data pasien: Nama: Ny. S No registrasi:
Nama RSUD: RSUD Demang Telp: - Terdaftar sejak: -
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis: gatal daerah perut, lipat dada, dan lipat paha, gampang
berkeringat, , tampak makula eritema tepi aktif dan penyembuhan sentral ,bagian tepi lesi
terdapat papul-papul eritematosa dan vesikel, ,hiperpigmentasi, skuama kasar berwarna putih,
dan likenifikasi.
![Page 7: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/7.jpg)
2. Riwayat kesehatan/ Penyakit: pasien tidak pernah mengalami gejala yang sama
sebelumnya, status gizi pasien termasuk gizi lebih
3. Riwayat lingkungan/kebiasaan : pasien gampang berkeringat, memakai pakaian tertutup
dengan bahan tidak menyerap keringat, dan tidak langsung mengganti pakaian jika
berkeringat
Daftar Pustaka:
1. Djuanda. A, Hamzah. M, Aisah. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi keempat, cetakan pertama, Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2005 ; 92 – 99.
2. Gerd P, Thomas J. Dermatophyte. Terdapat Dalam : Firtzpatirchk’s Dermatology In General Medicine 6th ed [ebook]. New York : McGraw-Hill; 2003. p 205.
3. Siregar RS. Atlas berwarna. Saripati Penyakit Kulit. Edisi kedua. Jakarta EGC. 2002 ; 17 – 20, 29 – 31.
4. Hall et al. Seborrheic Dermatitis. Terdapat Dalam : Sauer’s Manual of Skin Diseases 8th ed [ebook]. New York : Lippincott Williams & Wilkins; 2000. Ch 13.
Hasil pembelajaran:
1. Gambaran klinis Tinea Corporis et cruris
2. Diagnosis Tinea Corporis et cruris
3. Penatalaksanaan dan pencegahan Tinea Corporis et cruris
Subyektif
Seorang wanita usia 36 tahun pekerjaan ibu rumah tangga datang dengan keluhan gatal
terutama saat berkeringat. Keluhan sudah dirasakan selama empat bulan yang lalu.
Keluhan pertama kali muncul pada perut dan lipat dada berupa makula eritema disertai
papul-papul yang tampak kemerahan di bagian tepi lesi dan skuama kasar berwarna
putih. Keluhan serupa juga muncul pada lipat paha kanan 1 bulan sebelum datang rumah
sakit, lesi berupa makula hiperpigmentasi dengan skuama putih, berbatas tegas, tidak
teratur, ukuran plakat. Pasien sudah berobat ke puskesmas dan tiap kali berobat keluhan
![Page 8: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/8.jpg)
gatal berkurang, namun apabila obat habis keluhan sama timbul kembali. Pasien sering
berkeringat, akan tetapi tidak segera mengganti pakaiannya saat berkeringat.
Obyektif
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hasil status gizi lebih
Status Dermatologikus
Distribusi : Regional
Ad regio : perut, lipat dada, lipat paha kanan dan kiri
Jumlah lesi : multipel
Penyebaran : konfluens, bilateral
Batas : berbatas tegas
Bentuk dan susunan : polisiklik, tidak teratur
Ukuran : numular, plakat
Efloresensi : Pada lipat dada, perut, lipat paha kanan dan kiri, tampak makula
eritema tepi aktif dan penyembuhan sentral ,bagian tepi lesi terdapat papul-papul
eritematosa dan vesikel, ,hiperpigmentasi, skuama kasar berwarna putih, dan likenifikasi.
“Assessment”
Diagnosis : Tinea corporis et cruris
“Plan”
Penatalaksanaan:
Umum :
Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakit yang sedang diderita dan
pengobatannya.
Menyarankan agar pasien selalu menjaga kebersihan diri ( mandi minimal dua
kali perhari, memakai sabun bila mandi, handuk sering di cuci, mengelap badan
sampai kering bila berkeringat, pakaian harus sering di ganti bila berkeringat).
Menyarankan agar memakai pakaian yang menyerap keringat.
Menyarankan agar pasien menurunkan berat badannya secara bertahap.
![Page 9: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/9.jpg)
Bila terasa gatal, sebaiknya jangan menggaruk terlalu keras karena dapat
menyebabkan luka dan infeksi sekunder
Khusus :
Sistemik (oral) :
Anti jamur ketokonazol 200 mg/hari selama 2 minggu
Antihistamin loratadin 2-3 x 4 mg selama 4-5 hari
Topikal :
Anti jamur mikonazol 2x/hari selama 2 minggu.
![Page 10: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/10.jpg)
ANALISA KASUS
Diagnosis kerja Tinea corporis et cruris pada pasien ini ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Tinea corporis adalah dermatofitosis pada daerah kulit tak berambut pada wajah,
badan, lengan dan tungkai. Sedangkan, tinea kruris adalah dermatofitosis pada lipat paha,
daerah perineum, dan sekitar anus. Lesi kulit dapat terbatas pada daerah genitor-krural
saja, atau meluas ke daerah sekitar anus, daerah gluteus dan perut bagian bawah, atau
bagian tubuh yang lain. Terdapat pada semua umur tetapi lebih sering menyerang orang
dewasa. Tinea corporis bisa ditularkan langsung dari manusia atau binatang, melalui
autoinokulasi. Anak – anak lebih sering melalui patogen zoofilik. Pakaian yang terlalu
tertutup, lingkungan yang kotor, kontak kulit yang sering dan trauma minor menciptakan
lingkungan yang subur untuk dermatofita. Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun,
bahkan dapat merupakan penyakit yang berlangsung seumur hidup.(1,2)
Gejala subjektif berupa keluhan gatal terutama jika berkeringat.(3) Kelainan yang
dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema,
skuama, kadang – kadang dengan vesikel dan papul di tepi. Lesi dengan tepi aktif dengan
penyembuhan sentral. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang. Kadang – kadang terlihat
erosi dan krusta akibat garukan. Lesi – lesi pada umumnya merupakan bercak – bercak
terpisah satu dengan yang lain. Oleh karena gatal dan digaruk, maka lesi akan semakin
meluas, terutama pada daerah kulit yang lembab. Sehingga kelainan kulit dapat pula
terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik, karena beberapa lesi kulit
menjadi satu. Teori ini sesuai dengan hasil yang ditemukan pada pasien ini. Pada tinea
corporis yang menahun, tanda radang mendadak biasanya tidak terlihat lagi.(1
Pada kasus ini, pasien mengeluh adanya keluhan bruntus-bruntus kemerahan,
gatal, menyebar dari perut bagian bawah ke lipat dada dan kedua lipat paha. Bertambah
gatal bila terkena keringat. Pasien berbadan gemuk, yang gampang berkeringat. Pasien
juga suka memakai pakaian yang tertutup. Sudah sering memakai salep namun tidak
membaik.
![Page 11: Case Tinea](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/55721123497959fc0b8e6d8c/html5/thumbnails/11.jpg)
Pada status dermatologikus, regioner, didapatkan pada lipat dada, perut, dan
kedua lipat paha, multipel, konfluens, ukuran nummular-plakat, batas tegas, menimbul
dari permukaan kulit tampak adanya makula, eritema, papul, skuama, hiperpigmentasi,
skuama kasar berwarna putih, likenifikasi. Pemeriksaan fisik diatas sesuai dengan
kepustakaan mengenai tinea korporis et kruris.
Penatalaksanaan umum pada pasien adalah menghilangkan faktor predisposisi
penting, misalnya mengusahakan daerah lesi selalu kering dan memakai baju yang
menyerap keringat. Terapi yang diberikan berupa anti jamur sistemik dan topikal. Anti
jamur sistemik yang diberikan yaitu anti jamur golongan imidazol (ketokonazol 200
mg/hari) selama 2 minggu. Selain itu juga diberikan anti jamur topikal yaitu anti jamur
golongan imidazol (mikonazol 2x/hari) selama 2 minggu. Diberikan golongan imidazol
untuk terapi sistemik maupun topikal karena umumnya berkhasiat fungistatik dan pada
dosis tinggi bekerja fungisid terhadap fungi tertentu. Imidazol memiliki efektivitas klinis
yang tinggi dengan angka kesembuhan berkisar 70-100%. Mikonazol berkhasiat fungisid
kuat dengan spectrum kerja yang lebar sekali. Sedangkan ketokonazol adalah
fungistatikum imidazol pertama yang digunakan per oral. Spektrum kerjanya mirip
dengan mikonazol. Selain itu, golongan imidazol efektif untuk yang resisten terhadap
griseofulvin terutama dengan penyakit yang kronis seperti pada kasus ini.selain itu juga
diberikan antihistamin untuk mengurangi keluhan gatalnya.
Prognosis dari tinea corporis et cruris ini akan baik dengan tingkat kesembuhan
70-100% setelah pengobatan dengan obat jamur golongan imidazol sistemik dan topikal
secara teratur dan juga dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.