case report retinopati diabetikum
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan tersering ditemukan pada usia
dewasa, dimana pasien diabetes memiliki risiko 25 kali lebih mudah mengalami
kebutaan dibanding non diabetes. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.,2
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronik degenerati! tersering dengan angka
morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia. World Health Organization ("#$)
melaporkan bahwa %ndonesia berada di urutan keempat negara dengan jumlah
penyandang DM terbanyak. ¨ah ini akan men'apai 2, juta pada tahun 2.5
#iperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka
panjang, dis!ungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, sara!,
jantung, dan pembuluh darah. Diabetes mellitus dapat menyebabkan perubahan pada
sebagian besar jaringan okuler. *erubahan ini meliputi kelainan seperti, glaukoma,
palsi otot ekstraokuler, neuropati sara! optik dan retinopati. Diantara perubahan-
perubahan yang terjadi pada struktur okuler ini yang paling sering menyebabkan
komplikasi kebutaan yaitu retinopati diabetik.,2
#ampir + pasien diabetes tipe dan lebih dari + pasien diabetes tipe 2
berkembang menjadi retinopati diabetik selama dua dekade pertama dari diabetes.erbagai usaha telah dilakukan untuk men'egah atau menunda onset terjadinya
komplikasi kehilangan penglihatan pada pasien retinopati diabetik. ontrol gula
darah dan tekanan darah sebagaimana yang ditetapkan oleh Diabetes Control and
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
2/20
Complications Trial (DCCT) dan Early Treatment Diabetic Retinopathy Study
(ETDRS) dapat men'egah insidens maupun progresi!itas dari retinopati diabetik. ,2
Masalah utama dalam penanganan retinopati diabetik adalah keterlambatan
diagnosis karena sebagian besar penderita pada tahap awal tidak mengalami
gangguan penglihatan. Dokter umum di pelayanan kesehatan primer memegang
peranan penting dalam deteksi dini retinopati diabetik, penatalaksanaan awal,
menentukan kasus rujukan ke dokter spesialis mata, dan menerimanya kembali.
/pabila peranan tersebut dilaksanakan dengan baik, maka risiko kebutaan akan
menurun hingga lebih dari 0+.5
1.2. Batasan masalah
Case report ini membahas tentang bagaimana 'ara mendiagnosis se'ara 'epat
dan tepat dan menatalaksana pasien-pasien retinopati diabetik.
1.3. Tujuan penulisan
Case report ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana 'ara mendiagnosis
dan menatalaksana pasien dengan retinopati diabetik.
1. !et"#e penulisan
Case report ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan yang merujuk ke
beberapa literatur.
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
3/20
BAB II
TIN$AUAN PU%TA&A
2.1 Anat"mi 'etina
Retina adalah selembar tipis jaringan sara! yang semitransparan, dan multilapis
yang melapisi bagian dalam dua per tiga posterior dinding bola mata. Retina
membentang ke depan hampir sama jauhnya dengan korpus siliare, dan berakhir di
tepi ora serrata.
1ambar 2.. Makroskopik dari Mata.
Retina merupakan bagian mata yang mengandung reseptor yang menerima
rangsangan 'ahaya. Retina berbatasan dengan koroid dan sel epitel pigmen retina.Retina terdiri atas 2 lapisan utama yaitu lapisan luar yang berpigmen dan lapisan
dalam yang merupakan lapisan sara!. apisan sara! memiliki 2 jenis sel !otoreseptor
yaitu sel batang yang berguna untuk melihat 'ahaya dengan intensitas rendah, tidak
dapat melihat warna, untuk penglihatan peri!er dan orientasi ruangan sedangkan sel
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
4/20
keru'ut berguna untuk melihat warna, 'ahaya dengan intensitas inggi dan penglihatan
sentral. Retina memiliki banyak pembuluh darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen
pada sel retina. 3
1ambar 2.2. apisan dari Retina.
1ambar 2.. Mikroskopik apisan dari Retina.
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
5/20
apisan-lapisan retina dari luar ke dalam 4
. pitel pigmen retina.
2. apisan !otoreseptor, terdiri atas sel batang yang mempunyai bentuk ramping
dan sel keru'ut merupakan sel !otosensiti!.
. Membran limitan eksterna yang merupakan membran ilusi.
6. apisan nukleus luar, merupakan susunan lapis nukleus keru'ut dan batang.
5. apisan pleksi!orm luar, yaitu lapisan aseluler yang merupakan tempat
sinapsis !otoreseptor dengan sel bipolar dan hori7ontal.
. apisan nukleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel hori7ontal, dan sel
Muller. apisan ini mendapat metabolisme dari arteri retina sentral.
3. apisan pleksi!orm dalam, merupakan lapisan aseluler tempat sinaps sel
bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion.
8. apisan sel ganglion yang merupakan lapisan badan sel dari neuron kedua.
0. apisan serabut sara! merupakan lapisan akson sel ganglion menuju ke arah
sara! optik. Di dalam lapisan ini terdapat sebagian besar pembuluh darah
retina.
. Membran limitan interna, merupakan membran hialin antara retina dan badan
ka'a.
1ambar 2.6 9oto 9undus4 Retina :ormal.3
http://4.bp.blogspot.com/-gW5yLutMEZA/Tt9hZ7JrF8I/AAAAAAAADEQ/clTTnINdFCU/s1600/New+Picture+%282%29.png
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
6/20
Retina menerima darah dari dua sumber, yaitu arteri retina sentralis yang
merupakan 'abang dari arteri o!talmika
dan khoriokapilari yang berada tepat di luar membrana ru'h. /rteri retina sentralis
mem;askularisasi dua per tiga sebelah dalam dari lapisan retina (membran limitans
interna sampai lapisan inti dalam), sedangkan sepertiga bagian luar dari lapisan retina
(lapisan ple
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
7/20
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan paling sering ditemukan
pada usia dewasa antara 2 sampai 36 tahun. Dalam urutan penyebab kebutaan se'ara
global, retinopati diabetik menempati urutan ke-6 setelah katarak, glaukoma, dan
degenerasi makula (/MD > age-related ma'ular degeneration).2 *asien diabetes
memiliki resiko 25 kali lebih mudah mengalami kebutaan dibanding non diabetes.
Resiko mengalami retinopati pada pasien diabetes meningkat sejalan dengan lamanya
diabetes. *ada waktu diagnosis diabetes tipe % ditegakkan, retinopati diabetik hanya
ditemukan pada ?5+ pasien. @etelah tahun, pre;alensi meningkat menjadi 6-5+
dan sesudah 2 tahun lebih dari 0+ pasien sudah menderita retinopati diabetik. *ada
diabetes tipe 2 ketika diagnosis ditegakkan, sekitar 25+ sudah menderita retinopati
diabetik non proli!erati!. @etelah 2 tahun, pre;alensi retinopati diabetik meningkat
menjadi lebih dari + dalam berbagai derajat. Di /merika Atara, ,+ pasien
diabetes tipe dan ,+ pasien diabetes tipe 2 mengalami kebutaan total. Di %nggris
dan "ales, sekitar pasien diabetes ter'atat mengalami kebutaan sebagian atau
total setiap tahun. ,
*enelitian epidemiologis di /merika, /ustralia, ropa, dan /sia melaporkan
bahwa jumlah penderita retinopati diabetik akan meningkat dari ,8 juta pada tahun
2 menjadi 56,0 juta pada tahun 2 dengan + di antaranya teran'am
mengalami kebutaan. Bhe Diab=are /sia 28 @tudy melibatkan .385 penderita
diabetes melitus pada 8 pusat kesehatan primer dan sekunder di %ndonesia dan
melaporkan bahwa 62+ penderita diabetes melitus mengalami komplikasi retinopati,
dan ,6+ di antaranya merupakan retinopati diabetik proli!erati!. 6 Di R@ M. Djamil
*adang, sekitar 5,3+ pasien DM mengalami RD, baik non proli!erati! ataupun
proli!erati!.
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
8/20
2. )akt"r 'esik"
9aktor yang berpengaruh dalam kejadian retinopati diabetik adalah !aktor internal dan eksternal. 9aktor internal yaitu umur dan jenis kelamin. 9aktor eksternal
yaitu lama menderita DM, kadar gula darah, dislipidemia, obesitas, penggunaan
;itamin = dan dosis tinggi, dan kontrol tekanan darah.
*enelitian lein and Moss (2) menyebutkan bahwa laki-laki lebih banyak
menderita retinopati diabetik dibandingkan perempuan. *enelitian prospekti! di
/merika, menunjukkan dari 3 pasien retinopati diabetik, 55 diantaranya adalah
laki-laki.3
edua penelitian ini menyebutkan bahwa perempuan lebih memperhatikankontrol kadar gula darah jika dibandingkan dengan laki-laki. ontrol kadar gula
darah merupakan !aktor protekti! dalam men'egah komplikasi lebih lanjut dari
diabetes mellitus.
*enelitian #uang (2) menyebutkan bahwa usia rata-rata penderita
retinopati diabetik adalah tahun. *enelitian lein and Moss (2) menyebutkan
bahwa rata-rata usia penderita retinopati diabetik adalah 3 tahun. *enelitian di
eijing menyebutkan bahwa usia rata-rata penderita retinopati diabetik adalah 36
tahun dan sebanyak + pasien DM tipe %% berisiko mengalami retinopati diabetik
setelah tahun.8
*asien DM akan mengalami retinopati diabetik dalam jangka waktu yang
berbeda-beda. amanya pasien menderita DM berhubungan erat dengan peningkatan
pre;alensi retinopati diabetik. 25+ pasien insulin dependent diabetes melitus
(%DDM) C DM tipe % akan mengalami retinopati diabetik dalam jangka waktu -5
tahun, meningkat menjadi 35-05+ setelah 5 tahun dan men'apai + setelah
tahun. + pasien non insulin dependent diabetes mellitus (:%DDM) C DM tipe %%
akan mengalami menunjukkan tanda-tanda :*DR setelah tahun.0,2
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
9/20
adar gula darah memegang peranan penting dalam timbulnya retinopati
diabetik. 1ula darah yang tidak terkontrol akan menyebabkan seseorang lebih 'epat
mengalami retinopati diabetik.5 The Diabetes Control and Complication Trial
(DCCT) dan nited !ingdom "rospecti#e Diabetes Study (A*D@) menunjukkan
bahwa kadar gula darah yang terkontrol akan menurunkan risiko terjadinya retinopati
diabetik. The Diabetes Control and Complication Trial juga menunjukkan bahwa
pengendalian gula darah se'ara intensi! akan mengurangi progresi!itas retinopati
diabetik ke arah :*DR berat dan *DR. The Diabetes Control and Complication Trial
pada tahun 20 melakukan penelitian yang melibatkan 66 pasien, melaporkan
bahwa pasien yang menjalani pengontrolan intensi! akan menurunkan risiko
terjadinya retinopati diabetik, ne!ropati dan neuropati DM.5,0
Dislipidemia merupakan !aktor risiko yang lain dari retinopati diabetik, tetapi
peranan spesi!iknya pada retinopati diabetik belum jelas. *enelitian terbaru
menunjukkan bahwa ekspresi #ascular cell adhesion molecule- (=/M-) basal
meningkat pada pembuluh darah retina tikus dengan hiperlipidemia, menunjukkan
bahwa hiperlipidemia merupakan penyebab in!lamasi pada pembuluh darah retina.
2,22
$besitas juga dikatakan merupakan !aktor risiko yang memperberat retinopati
diabetik. $besitas ditentukan dari nilai indeks massa tubuh (%MB) seseorang.
*enelitian di %ndia menemukan bahwa peningkatan indeks massa tubuh se'ara
signi!ikan berhubungan dengan penurunan tajam penglihatan dan peningkatan
keparahan retinopati diabetik pada pasien DM. Mekanisme pato!isiologi yang
mendasari hubungan antara peningkatan %MB dengan retinopati diabetik belum jelas,
namun terdapat beberapa teori diantaranya melibatkan !ungsi platelet, ;iskositas
darah, dan akti;itas aldosa reduktase. 2,26
itamin = dan ;itamin dosis tinggi menurunkan risiko progresi;itas
retinopati diabetik. edua ;itamin tersebut memiliki e!ek antioksidan yang berperan
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
10/20
dalam menurunkan progresi;itas retinopati diabetik. :*DR dan *DR merupakan
komplikasi DM dimana radikal bebas berperan dalam proses progresi!itas penyakit. 25
*asien dengan DM seringkali disertai dengan tekanan darah tinggi
(hipertensi). Data A*D@ menunjukkan bahwa hipertensi dan gula darah yang
terkontrol akan menurunkan risiko progresi!itas retinopati diabetik hingga 6+.5
Mekanisme tentang hal ini belum bisa dijelaskan, namun diduga bahwa regulasi
tekanan darah dan gula darah yang baik merupakan !aktor protekti!
terhadap kejadian retinopati diabeti'. 2
2.* &lasi(ikasi
@e'ara umum klasi!ikasi retinopati diabetik dibagi menjadi4
. Retinopati diabetik non proli!erati! (:*DR)
Merupakan stadium awal dari proses penyakit ini. @elama menderita diabetes,
keadaan ini menyebabkan dinding pembuluh darah ke'il pada mata melemah. *ada
retinopati non-proli!erati! ringan ditandai dengan timbul sedikitnya satu tonjolan ke'il
pada pembuluh darah (mikroaneurisma) yang dapat pe'ah sehingga membo'orkan
'airan dan protein ke dalam retina. 1ambaran klinis :*DR sedang yaitu gambaran
:*DR ringan dan so!t e
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
11/20
1ambar 2.5 :*DR. /. *anah hitam menunjukkan mikroaneurisma pada temporal
!o;eaE . *anah hitam menunjukkan dot dan blotE =. *anah hitam menunjukkan
hard e
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
12/20
akan terbentuk jaringan parut yang dapat menarik retina sehingga retina terlepas dari
tempatnya. &ika tidak diobati, retinopati proli!erati! dapat merusak retina se'ara
permanen serta bahagian-bahagian lain dari mata sehingga mengakibatkan kehilangan
penglihatan yang berat atau kebutaan.28,20
1ambar 2. *DR. / dan . 9undus *hotography, panah hitam menunjukkan
neo;as'ulari7ation o! the dis' (:D). 28,
1ambar 2.3 *DR . / dan . 9undus *hotography, panah hitam menunjukkan
neo;as'ulari7ation elsewhere (:). 28,
2.+ Pat"genesis
Meskipun penyebab retinopati diabetik sampai saat ini belum diketahui se'ara
pasti, namun keadaan hiperglikemik lama dianggap sebagai !aktor resiko utama.
amanya keadaan hiperglikemik menyebabkan perubahan !isiologi dan biokimia
yang akhinya menyebabkan perubahan kerusakan endotel pembuluh darah.
*erubahan abnormalitas sebagian besar hematologi dan biokimia telah dihubungkan
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
13/20
dengan pre;alensi dan beratnya retinopati antara lain 4 ) adhesi platelet yang
meningkat, 2) agregasi eritrosit yang meningkat, ) abnormalitas lipid serum, 6)
!ibrinolisis yang tidak sempurna, 6) abnormalitas serum dan ;iskositas darah.5
Retina merupakan suatu struktur berlapis ganda dari !otoreseptor dan sel sara!.
esehatan dan akti;itas metabolisme retina sangat tergantung pada jaringan kapiler
retina. apiler retina membentuk jaringan yang menyebar ke seluruh permukaan
retina ke'uali suatu daerah yang disebut !o;ea. elainan dasar dari berbagai bentuk
retinopati diabetik terletak pada kapiler retina tersebut. Dinding kapiler retina terdiri
dari tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu sel perisit, membrana basalis dan sel endotel.
@el perisit dan sel endotel dihubungkan oleh pori yang terdapat pada membrana sel
yang terletak diantara keduanya. Dalam keadaan normal, perbandingan jumlah sel
perisit dan sel endotel retina adalah 4 sedangkan pada kapiler peri!er yang lain
perbandingan tersebut men'apai 24. @el perisit ber!ungsi mempertahankan struktur
kapiler, mengatur kontraktilitas, membantu mempertahankan !ungsi barrier dan
transportasi kapiler serta mengendalikan proli!erasi endotel. Membran basalis
ber!ungsi sebagai barrier dengan mempertahankan permeabilitas kapiler agar tidak
terjadi kebo'oran. @el endotel saling berikatan erat satu sama lain dan bersama-sama
dengan matriks ekstrasel dari membran basalis membentuk barrier yang bersi!at
selekti! terhadap beberapa jenis protein dan molekul ke'il termasuk bahan kontras
!louresensi yang digunakan untuk diagnosis penyakit kapiler retina.
*erubahan histopatologis kapiler retina pada retinopati diabetik dimulai dari
penebalan membrane basalis, hilangnya perisit dan proli!erasi endotel, dimana pada
keadaan lanjut, perbandingan antara sel endotel dan sel perisit men'apai 4.
*ato!isiologi retinopati diabetik melibatkan lima proses dasar yang terjadi di tingkat
kapiler yaitu () pembentukan mikroaneurisma, (2) peningkatan permeabilitas
pembuluh darah, () penyumbatan pembuluh darah, (6) proli!erasi pembuluh darah
baru (neo;askular) dan jaringan !ibrosa di retina, (5) kontraksi dari jaringan !ibrous
kapiler dan jaringan ;itreus. *enyumbatan dan hilangnya per!usi menyebabkan
iskemia retina sedangkan kebo'oran dapat terjadi pada semua komponen darah.
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
14/20
1ambar 2.8 *atogenesis terjadinya retinopati diabetik (:*DR dan *DR) (a) kapiler
retina normal dengan sel perisit melekat kuat pada membran basalisE (b) kondisihiperglikemia menyebabkan kontraksi perisit, penebalan membran basalis, kebo'oran
dan penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan trombosis dan iskemiaE hal ini
adalah gejala awal yang dideteksi pada :*DRE (') respon terhadap hipoksia,terbentuklah pembuluh kapiler kolateral untuk menyuplai nutrienE (d) pembuluh
darah ini sangat permeabel, rapuh dan mudah pe'ah yang menyebabkan perdarahan
dan gangguan penglihatan, yang merupakan karakteristik *DR. 2,23
Retinopati diabetik merupakan mikroangiopati okuler akibat gangguan metabolik
yang mempengaruhi tiga proses biokimiawi yang berkaitan dengan hiperglikemia
yaitu jalur poliol, glikasi non-en7imatik dan protein kinase =.
• $alur P"li"l
#iperglikemik yang berlangsung lama akan menyebabkan produksi berlebihan
serta akumulasi dari poliol, yaitu suatu senyawa gula dan alkohol, dalam jaringan
termasuk di lensa dan sara! optik. @alah satu si!at dari senyawa poliol adalah tidak
dapat melewati membrane basalis sehingga akan tertimbun dalam jumlah yang
banyak dalam sel. @enyawa poliol menyebabkan peningkatan tekanan osmotik sel dan
menimbulkan gangguan mor!ologi maupun !ungsional sel.
• ,likasi N"nen-imatik
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
15/20
1likasi non en7imatik terhadap protein dan asam deoksiribonukleat (D:/) yang
terjadi selama hiperglikemia dapat menghambat akti;itas en7im dan keutuhan D:/.
*rotein yang terglikosilasi membentuk radikal bebas dan akan menyebabkan
perubahan !ungsi sel.
• Pr"tein &inase
*rotein inase = diketahui memiliki pengaruh terhadap permeabilitas ;askular,
kontraktilitas, sintesis membrane basalis dan proli!erasi sel ;askular. Dalam kondisi
hiperglikemia, akti;itas *= di retina dan sel endotel meningkat akibat peningkatan
sintesis de no#o dari diasilgliserol, yaitu suatu regulator *=, dari glukosa.
@ebagai hasil dari perubahan mikro;askular tersebut adalah terjadinya oklusi
mikro;askular yang menyebabkan hipoksia retina.#ilangnya per!usi (nonper$ussion)
akibat oklusi dan penumpukan leukosit kemudian menyebabkan iskemia retina
sedangkan kebo'oran dapat terjadi pada semua komponen darah. #al ini
menimbulkan area non per!usi yang luas dan kebo'oran darah atau plasma melalui
endotel yang rusak. =iri khas dari stadium ini adalah cotton %ool spot& !ek dari
hipoksia retina yaitu arterio;enous shunt ./- shunt berkaitan dengan oklusi kapiler
dari arterioles dan ;enules. %nilah yang disebut dengan 'ntraretinal micro#ascular
abnormalities (%RM/). @elain itu, dapat ditemukan dot hemorrhage dan ;ena yang
seperti manik-manik.
#ilangnya sel perisit pada hiperglikemia menyebabkan antara lain terganggunya
!ungsi barrier, kelemahan dinding kapiler serta meningkatnya tekanan intraluminer
kapiler. elemahan !isik dari dinding kapiler menyebabkan terbentuknya saccular
pada dinding pembuluh darah yang dikenal dengan miroaneurisma yang kemudian
bisa menyebabkan kebo'oran atau menjadi trombus. onsekuensi dari meningkatnya
permeabilitas ;as'ular adalah rusaknya barrier darah-retina sehingga terjadikebo'oran plasma ke dalam retina yang menimbulkan edema macula& dema ini
dapat bersi!at di!us ataupun lokal. dema ini tampak sebagai retina yang menebal dan
keruh disertai mikroaneurisma dan eksudat intraretina sehingga terbentuk 7ona
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
16/20
eksudat kuning kaya lemak bentuk bundar (hard eudates) di sekitar mikroaneurisma
dan paling sering berpusat di bagian temporal makula.
*erdarahan dapat terjadi pada semua lapisan retina dan berbentuk nyala api karena
lokasinya di dalam lapisan serat sara! yang berorientasi hori7ontal. @edangkan
perdarahan bentuk titik-titik (dot hemorrhage) atau ber'ak terletak di lapisan retina
yang lebih dalam tempat sel-sel akson berorientasi ;erti'al.*erdarahan terjadi akibat
kebo'oran eritrosit, eksudat terjadi akibat kebo'oran dan deposisi lipoprotein plasma,
sedangkan edema terjadi akibat kebo'oran 'airan plasma.,2
1ambar 2.0 /kibat dari *eningkatan *ermeabilitas askular pada Retinopati
Diabetik.0
http://3.bp.blogspot.com/-msVAwg2yLYg/Tt9knLUc-bI/AAAAAAAADFA/82oJ08sGp9E/s1600/New+Picture+%288%29.png
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
17/20
1ambar 2. Mekanisme Diabetik dema Makula
*embuluh darah baru yang terbentuk hanya terdiri dari satu lapisan sel endotel
tanpa sel perisit dan membrane basalis sehingga bersi!at sangat rapuh dan mudah
mengalami perdarahan. *embuluh darah baru tersebut sangat berbahaya karena bertumbuhnya se'ara abnormal keluar dari retina dan meluas sampai ke ;itreus,
menyebabkan perdarahan disana dan dapat menimbulkan kebutaan. *erdarahan ke
dalam ;itreus akan menghalangi transmisi 'ahaya ke dalam mata dan memberi
penampakan berupa ber'ak warna merah, abu-abu, atau hitam pada lapangan
penglihatan. /pabila perdarahan terus berulang, dapat terjadi jaringan !ibrosis atau
sikatriks pada retina. $leh karena retina hanya berupa lapisan tipis yang terdiri dari
beberapa lapisan sel saja, maka sikatriks dan jaringan !ibrosis yang terjadi dapat
menarik retina sampai terlepas sehingga terjadi ablasio retina.0,
DA)TA' PU%TA&A
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
18/20
. *andelaki ., 23. Retinopati Diabetik. @udoyo /", @etyiohadi , /lwi %,
@imadibrata M, @etiati @, editors. Retinopati Diabetik. Dalam 4 %lmu *enyakitDalam. &ilid %%%. disi %. &akarta4 *enerbit *usat *enerbitan %lmu *enyakit Dalam
9akultas edokteran Ani;ersitas %ndonesia. p.853, 880-80.
2. Fing-Ma &, @arah G-hang/ 2. ndogenous /ngiogeni' %nhibitors in Diabeti'
Retinopathy. %n4 $'ular /ngiogenesis Disease. :ew &ersey 4 #umana *ress. p 2-5
. aughan 1., 28. O$talmologi mum* edisi 3. ab . &akarta 4 "idya Medika.
hal 85-0.
. :ema #, Be
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
19/20
5. /meri'an /'ademy o! $phthalmology, 2. Diabeti' Retinopathy. @an 9ran'is'o4
/meri'an /'ademy o! $phthalmology. p. 0-2
. lein, .., and Moss, @.. 2. Relationship o! 1ly'emi' =ontrol to Diabeti'Mi'ro;as'ular =ompli'ations in Diabetes Mellitus. /r'h %ntern Med &ournal. ol4
26. p.0K0.
3. @ulli;an, .R. 2. Relationship #b/' with *atient type %% Diabetes Mellitus.
/meri'an &ournal o! $phtalmology. ol4 66. p. 65-658.
8. Gu, &ie., Du, ui 9ang., =hen, Gi =hang., Fhou, &in Liong. 2. Diabeti'
Retinopathy in Diabetes Mellitus *atient. &ournal o! $phtalmology. ol42. p. 26-
28.
0. Dutta, .=. 2. Modern $phthalmology. Bhird dition. :ew Delhi4 &aypee
rothers.p. 5-2.
2. "illard, /.., and #erman, %.M. 22. as'ular =ompli'ations and Diabetes4
=urrent Bherapies and 9uture =hallanges. &ournal o! $phthalmology.
ol425. p.-6.
2. Do!t, .#., ingsley, ./., $r'hard, B.&., uller, ., Drash, /., e'ker, D. 2. Bhe
/sso'iation between ong Berm Diabeti' =ontrol and arly Retinopathy.
$phthalmology &ournal. ol4 0. p. 3K30
22. #alliwell, ., 1utteridge, &.M.=, 1erald ,:. 20. 9ree Radi'als in iology and
Medi'ine. 9ourth dition. :ew Hork4 $
2. Dirani, M., Gie, &., 9enwi'k, ., enarous, R., Rees, 1., "ong, B.H. 2. /re
$besity and /nthopometry Risk 9a'tors !or Retinopati diabetik 4 Bhe DiabetesManagement *roje't. %n;estigati;e $phthalmology N isual @'ien'e &ournal. ol4
52. p. 66-662.
26. ehman, R., and rumhol7, #.M. 2. Bhe relationship o! 1ly'emi'
-
8/16/2019 Case Report Retinopati Diabetikum
20/20
20. 1upta, ., 1upta, /., Dogra, M.R., @ingh, R. 20. Retinopati diabetik4 /tlas and
Be