case perdarahan subkonjungtiva
DESCRIPTION
caseTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Perdarahan sub konjungtiva dapat terjadi pada keadaan dimana pembuluh
darah rapuh (umur, hipertensi, arteriosklerosis, konjungtivitis hemoragik, anemia,
pemakaian anti koagulan, dan batuk rejan) dan trauma tumpul basis kranii.
Perdarahan sub konjungtiva dapat juga terjadi akibat pecahnya pembuluh
darah yang terdapat pada atau di bawah konjungtiva, seperti arteri konjungtiva dan
arteri episklera karena trauma langsung dan tidak langsung yang kadang-kadang
menutupi perforasi jaringan bola mata yang terjadi. Besarnya perdarahan
subkonjungtiva ini dapat kecil atau luas di seluruh konjungtiva.
Warna merah pada konjungtiva pada pasien menberi rasa was-was, sehingga
pasien akan segera meminta pertolongan kepada dokter. Jika terjadi perdarahan sub
konjungtiva, maka konjungtiva akan tampak merah dengan batas tegas, yang pada
penekanan tidak menghilang atau menipis, hal ini penting untuk membedakan dengan
hiperemis atau hemangioma konjungtiva.
Warna merah akan berubah menjadi kebiruan lalu menipis dan umumnya
diserap spontan dalam waktu 1-3 minggu. Epitel konjungtiva mudah mengalami
regenerasi sehingga penyembuhan luka pada konjungtiva cepat. Bila perdarahan
akibat trauma tumpul maka perlu dipastikan bahwa tidak terdapat robekan di bawah
jaringan konjungtiva atau sklera.
Pemeriksaan funduskopi adalah perlu pada setiap penderita dengan perdrahan
sub konjungtiva akibat trauma. Bila tekanan bola mata rendah dengan pupil lonjong
disertai tajam penglihatan menurun dan perdarahan sub konjungtiva maka sebaiknya
1
dilakukan eksplorasi bola mata untuk mencari kenmungkinan adanya ruptur bulbus
okuli.
2
ILUSTRASI KASUS
Seorang pasien wanita berusia 20 tahun datang ke poli penyakit mata RSUP
Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 13 oktober 2008 dengan :
Keluhan Utama :
Mata kiri merah sejak 5 hari yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Mata kiri merah sejak 5 hari yang lalu
- Awalnya pasien terjatuh dari sepeda motor 1 minggu yang lalu dengan posisi
wajah sebelah kiri membentur aspal, 2 hari setelah kejadian timbul merah
pada mata kiri
- Mata kiri terasa sedikit mengganjal sejak 5 hari yang lalu
- Riwayat memakai obat tetes mata ada tapi tidak ada perbaikan
- Penglihatan kabur tidak ada
- Gatal tidak ada
- Riwayat batuk-batuk yang lama tidak ada
- Riwayat perdarahan di tempat lain tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti pasien
3
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis cooperatif
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Pernafasan : teratur, frekuensi 20 x/mnt
Nadi : 70x/ mnt
Suhu : afebris
Kulit : tidak ditemukan kelainan
KGB : tidak membesar
Mata : sesuai status ophtalmologi
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal
Status Oftalmologi :
Status Ophthalmikus OD OS
visus tanpa koreksi 5/5 5/5
refleks fundus + +
silia / superliaMadarosis (-), trikiasis
(-) Madarosis (-), trikiasis (-)
palpebra superior, inferior
Udem(-) Udem (-)
Aparatus Lakrimalis Lakrimasi normal Larimasi normal
Konjungtiva tarsalis, forniks, bulbi
Hiperemis (-)Folikel (-)papil(-)
Hiperemis (-)folikel (-)
papil(-)
Sklera Putih Putih
Cornea Bening Bening
COA Cukup dalam cukup dalam
4
Iris Coklat, rugae (+) Coklat, rugae (+)
Pupil Bulat, reflek pupil +/+ bulat, refleks pupil +/+
Lensa Jernih Jernih
Corpus Vitreus Jernih JernihFundus :
- papilla N.Optikus- retina- Makula- aa/ vv retina
Bulat, Batas tegasPerdarahan -, eksudat –Reflek fovea +2:3
Bulat, Batas tegasPerdarahan -, eksudat –Reflek fovea +2:3
Posisi bulbus oculi Ortro Ortho
Gerakan bulbus oculi Bebas, kesegala arah Bebas, kesegala arah
Posisi bulbus okuli Ortho Orthogambar
Diagnosa kerja Perdarahan sub konjungtivaDiagnosa banding Hyperemia konjungtiva
episkleritis
Anjuran terapi Nutrivision kap Polydex ED
5
DISKUSI
Telah diperiksa seorang pasien wanita dengan diagnosis perdarahan sub
konjungtiva. Diagnosis ditegakan dari anamnesa dan pemeriksaan fisik, berdasarkan
literatur Perdarahan sub konjungtiva bisa disebabkan oleh trauma langsung dan tidak
langsung, seperti pada pasien ini terdapat riwayat trauma tidak langsung akibat
terjatuh dari sepeda motor.
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan visus kedua mata dimana
visus masih 5/5, reflex fundus (+), palpebra superior inferior udem (-), konjungtiva
hiperemis (-), injeksi silier (-), Kemosis (-), Lensa, korpus vitreus dan fundus jernih.
Data dari pemeriksaan fisik sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan bahwa
pada perdarahan sub konjungtiva tidak ditemukan adanya penurunan visus.
Pada pasien dianjurkan pemeriksaan homeostase karena perdarahan sub
konjungtiva bisa juga disebabkan oleh gangguan pembekuan darah.
Diferensial diagnosa pada pasien ini adalah hiperemia konjungtiva dan
episkleritis karena merupakan kelainan mata tanpa penurunan visus.
Pasien diberi terapi dengan nutrivison untuk mempercepat absorbsi
perdarahan serta polydex untuk anti inlamasi. Menurut literatur perdarahan sub
konjungtiva dapat sembuh spontan tanpa pengobatan namun pasien ini tetap
diberikan terapi untuk mempercepat penyembuhannya.
6
7