case 2- anemia

Upload: annas-syahirulnugraha

Post on 28-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    1/46

    CASE REPORT II

    SEORANG WANITA 22 TAHUN DENGAN ANEMIA HEMOLITIK DAN

    CARDIAC LIVER

    Oleh:

    Azhim Rahmawai! S"Ke#

    $%&'&%%'2%

    (em)im)i*+:

    #," A-*a R.-i#a! S/"(D

    KE(ANITRAAN KLINIK ILMU (EN0AKIT DALAM

    RSUD DR" HAR$ONO (ONOROGO

    1AKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADI0AH SURAKARTA

    2'&

    CASE REPORT II

    1

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    2/46

    SEORANG WANITA 22 TAHUN DENGAN ANEMIA HEMOLITIK DAN

    CARDIAC LIVER

    Yang diajukan Oleh :

    Azhim Rahmawai! S"Ke#

    $%&'&%%'2%

    Tugas ini dibuat untuk memenuhi persyaratan Program Profesi Dokter

    Pada hari , tanggal 201

    Pembimbing :

    dr! "sna #osida, $p!PD %!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!&

    Dipresentasikan dihadapan :

    dr! "sna #osida, $p!PD %!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!&

    'abag! Profesi Dokter

    dr! Dona De(i )irla(ati %!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!&

    KE(ANITRAAN KLINIK ILMU (EN0AKIT DALAMRSUD DR" HAR$ONO (ONOROGO

    1AKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADI0AH SURAKARTA

    2'&

    STATUS (ASIEN

    2

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    3/46

    I" IDENTITAS (ASIEN

    )ama pasien : )n!*

    +mur : 22 thn

    enis kelamin : perempuan

    $tatus perka(inan : blm menikah

    "gama : islam

    $uku : ja(a

    Tanggal ra(at di #$ : 1-. 0/.201

    Tanggal pemeriksaan : 2/.0/.201

    II" ANAMNESIS

    #i(ayat penyakit pasien diperoleh seara auto anamnesis pada tanggal 2/.

    0/.1$

    A" Kel3ha* Uama

    Perut sakit

    4" Riwa5a (e*5a6i Se6a,a*+

    Pasien datang ke #$+D Ponorogo dengan keluhan perut terasa sakit!

    Perut sakit ketika makan! Perut sakit di bagian kanan atas, perut terasa

    epat penuh, pasien merasakan mual dan merasakan perutnya agak

    membesar! Pasien mengatakan dirinya tidak muntah!

    Pasien mengatakan kepalanya pusing! Pusing yang dirasakan pasien

    terasa berputar! Pasien merasakan pusing berputar ketika melakukan

    aktiitas yang berat! 'epala pusing membaik dengan istirahat ataupun

    diba(a tidur!

    Pasien mengeluhkan sering epat lelah dan terkadang hingga sesak saat

    melakukan aktiitas yang ringan! $esak yang dirasakan selama 10

    menit! $esak kadang kadang pada malam hari! #asa sesak yang dialami

    3

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    4/46

    pasien rasanya terasa ditindih! $esak membaik dengan istirahat! Pasien

    tidak ada keluhan nyeri pada dada dan batuk %.&!

    Pasien mengeluhkan berat badannya turun terus dan badannya terasa

    lemas! Pasien makan 3 kali sehari tetapi kadang habis kadang tidak

    tergantung dari perutnya sakit atau tidak! Pasien tidak pernah

    mengeluhkan batuk darah dan batuk lama pada malam hari!

    Pasien mengatakan 4"' ber(arna seperti teh! 5arna seperti teh sudah

    lama pasien tidak mengetahui sejak kapan! Dalam 1 hari pasien 4"'

    dapat 4"' /6 sebanyak 1.2 gelas! 4"4 pasien mengatakan biasa

    tetapi ber(arna agak gelap ada ampasnya tidak ener, *endir %.& darah

    %.&! Pasien 4"4 kadang kadang 1 hari sekali, tergantung dari

    makannya!

    C" Riwa5a (e*5a6i Dah3l3

    1! #i(ayat hipertensi : disangkal

    2! #i(ayat keluhan serupa : diakui! Pada tahun 2013 pasien

    dirujuk puskesmas ke #$+D Ponorogo karena 7b rendah kemudian

    di trannfusi! Pada tahun 2018 pasien pergi ke #$ dengan keluhan

    yang sama pada bulan febuari dan maret untuk di tranfusi!

    3! #i(ayat diabetes melitus : disangkal

    8! #i(ayat penyakit jantung : disangkal

    /! #i(ayat penyakit ginjal : disangkal

    ! #i(ayat penyakit lier : disangkal

    9! #i(ayat maag : disangkal

    ! #i(ayat atopi : disangkal

    -! #i(ayat mondok : diakui! Pasien mondok pada tahun

    2013 dan 2018

    10! #i(ayat trauma :disangkal

    11! #i(ayat batuk lama : disangkal

    12! #i(ayat sakit paru : disangkal

    4

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    5/46

    D" Riwa5a (e*5a6i Kel3a,+a

    1! #i(ayat penyakit serupa : disangkal

    2! #i(ayat hipertensi : disangkal

    3! #i(ayat diabetes melitus : disangkal

    8! #i(ayat penyakit jantung : disangkal

    /! #i(ayat atopi : disangkal

    ! #i(ayat sakit paru : disangkal

    E" Riwa5a (,i)a#i

    1! ;erokok : disangkal

    2! 'onsumsi alkohol : disangkal

    3! 'onsumsi obat bebas : dsangkal

    8! 'onsumsi jamu : disangkal

    /! 'onsumsi kopi : disangkal

    ! ;akan tidak teratur : diakui! ika perut terasa tidak enak

    pasien makannya tidak teratur

    III" (EMERIKSAAN 1ISIK 7tanggal &

    Kea#aa* 3m3m : lemas dan tampak kuning

    Ke-a#a,a* : kompos mentis, -0 mm7g %berbaring, pada lengan kanan&

    )adi : 100 6>menit

    Respiratory rate : 28 6>menit

    $uhu : 3,/0? per aksiler

    A" K3li

    @kterik %A&, petekie %.&,akne %.&, turgor ukup, hiperpigmentasi %.&, bekas

    garukan %.&, kulit kering%.&, kulit hiperemis %.&, sikatrik bekas operasi,

    edema %.&

    4" Ke/ala

    5

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    6/46

    &" Ram)3

    #ambut rontok %.&, mesoephal, rambut ber(arna hitam %A&

    2" Maa

    S6le,a i6e,i6 7898! 6.*;3*+i.&, perdarahan subkonjungtia %.>.&, pupil isokor dengan diameter 3

    mm>3 mm, reflek ahaya %A>A&, edema palpebra %.>.&, strabismus %.>.&!

    =" Hi#3*+

    )afas uping hidung %.&, deformitas %.&, darah %.>.&, sekret %.>.&!

    >" Teli*+a

    Deformitas %.>.&,darah %.>.&, sekret %.>.&!

    %" M3l3

    $ianosis %.&, gusi berdarah %.&, kering %.&, stomatitis %.&, hiperpigmentasi

    %.&, lidah tifoid %.&, /a/il li#ah a,./i 78, luka pada sudut bibir %.&,

    luka pada langit.langit mulut %.&!

    C" Lehe,

    leher simetris, retraksi suprasternal %.&, deiasi trahea %.&, =PB,

    pembesaran kelenjar limfe %.&, distensi ena leher %.&

    D" Th.,a6

    &" (a,3

    . @nspeksi: kelainan bentuk %.&, simetris %A&,ketinggalan gerak %.&,

    retraksi otot.otot bantu pernapasan %.&, spider neri %.&!

    . Palpasi :

    'etinggalan gerak

    Depan 4elakang

    . . . .

    . . . .

    . . . .

    Cremitus

    Depan 4elakang

    6

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    7/46

    ) ) ) )

    ) ) ) )

    ) ) ) )

    7

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    8/46

    .

    . Perkusi :

    . Depan 4elakang

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    .

    $

    . $:sonor

    - "uskultasi :

    . Depan 4elakang

    .

    $D

    =

    .

    $D

    =

    . .

    $D

    =

    .

    $D

    =

    .

    #4

    7

    .

    #4

    7

    .

    #4

    7

    .

    #4

    7

    .

    #4

    7

    .

    #4

    7

    .

    #4

    7

    .

    #4

    7

    . $uara tambahan: wheezing %.>.&

    2" $a*3*+

    - @nspeksi : iktus kordis tidak tampak!

    - Palpasi :iktus kordis kuat angkat!

    - Perkusi : batas jantung!

    . 4atas kiri jantung

    . "tas : $@? @@ linea sternalis sinistra!

    . 4a(ah : $@? = linea a6ilaris anterior sinistra!

    . 4atas kanan jantun g

    . "tas :$@? @@ linea sternalis de6tra!

    . 4a(ah :$@? @= linea sternalis de6tra!

    - "uskultasi : bunyi jantung @.@@ reguler,

    bising jantung sistolik%A&, gallop %.&!

    Heart Rate 10 6>menit

    =" A)#.me*

    - @nspeksi : dinding abdomen lebih tinggi dari pada dinding dada,

    distended %A&, aput medusa %.&, enektasis %.&!

    -"uskultasi : peristaltik %A& normal!

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    9/46

    - Perkusi : redup, pekak alih %A&, splenomegali %A& shufner 8

    - Palpasi : defans muskuler %.&, undulasi %A&, hepatomegali %A&

    teraba tepi tumpul, tidak berbenjol benjol, ukuran 3 jari diba(ah

    arus osta, konsistensi kenyal lunak, nyeri tekan

    .

    - )yeri tekan

    .

    A

    .

    A

    .

    .

    .

    A

    .

    A

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    >" (i*++a*+

    . )yeri ketok kostoertebra %. > .&!

    .

    %" E6-,emia-

    - $uperior : clubbing finger %.&,palmar eritema

    %.&, edema%.&, akral hangat %A&!

    -

    @nferior : clubbing finger %.&, palmar eritema %.&,edema %.&, akral hangat %A&! Tampak hipotrofi

    .

    IV" (EMERIKSAAN (ENUN$ANG

    A" (eme,i6-aa* #a,ah ,3i* 72' Mei 2'&

    ?

    (

    ?

    H

    ? ?

    . .

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    10/46

    .

    *

    . . .

    .

    *

    . . .

    .

    ;

    . . .

    .

    . . .

    .

    *

    . .

    .

    ;

    . .

    . . .

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    11/46

    .

    7

    . . .

    .

    dl . 0.

    0!3/

    . T4@* . . 1

    3!19

    . . mg>dl . 0!2.

    1!2

    . $OT . .

    8!3

    . . u@ . 0.31

    . $PT . . 8

    -!2

    . . u@ . 0.31

    . "lbum

    in

    . . 2

    !9

    . . mg>dl . 3!/.

    /!/

    . lobul

    in

    . . 8

    !

    . . g>dl . 2.3!-

    . "sam

    urat

    . . 9

    !

    . . g>dl . 3!8.9

    .

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    22/46

    /! Pemeriksaan 7ematologi

    . "pusan Darah Tepi : "nemia 7ipokromik, mikrositik,

    poikilositosis

    . )ormoblast %A&

    . *eukositopenia

    . Trombositopenia

    Pansitopenia dd suspet anemia hemolitik

    .

    . #hesus %A&

    ! #ontgen Thora6 dan -0

    @kterik

    . @kterik

    . "sites

    . *=7

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    ? Ca,#i

    a Li"minofus

    in hepar

    - @nj ;ethyl

    Prednisolon

    12/ mg 261

    - Obserasi ikterik

    - Obsera

    si asites

    - 'linis

    - TT=

    .

    .

    .

    .

    .

    .

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    23/46

    $klera ikhterik

    'ardiomegali

    $plenomegali

    7epatomegali

    7T 180>-0

    D4@* -,33

    T4@* 13,19

    $OT 8,3

    $PT 8-,2

    "*4 2,9

    lobulin 8,

    .

    Pusing

    *emah

    ?onjungtia

    anemis %A>A&

    Papil lidah

    atrofi

    74 : 3,/

    ;?= : /,1

    ;?7: 21,3

    P*T : -8

    7ematokrit :

    10,9

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    . #hesus

    . "nemia

    mikrositik hipokromik

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    ? A*em

    ia hem.lii6

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    . .

    4;P

    . .

    ?ross

    ;athing

    .

    - @nj furosemid

    1 E 0 E 0

    -@njomepraHol

    261

    - @nj

    ondanetron

    361

    - @nj eftria6on

    261

    - Inf

    Albapure

    20%

    100cc

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    - "sam folat

    361

    - ?a lukonas

    - Tranfusi

    P#?

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .- 'linis

    - D*

    setelah

    TC

    .

    .

    .

    .

    .

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    24/46

    .

    ? 4A4 II

    ? TIN$AUAN (USTAKA.

    ? A*emia Hem.lii6

    .

    A" De@i*i-i

    . "nemia hemolitik ialah anemia yang disebabkan karena

    keepatan penghanuran sel darah merah %eritrosit& yang meningkat dari

    normalnya! Pada anemia hemolitik, terjadi kerusakan sel eritrosit yang

    lebih a(al dari umur eritrosit normal %rata.rata 110.120 hari&! "nemia

    hemolitik terjadi karena meningkatnya penghanuran sel eritrosit yang

    diikuti dengan ketidakmampuan dari sumsum tulang dalam memproduksi

    sel eritrosit! +ntuk mengatasi kebutuhan tubuh terhadap berkurangnya

    jumlah sel eritrosit tersebut, penghanuran sel eritrosit yang berlebihan

    akan menyebabkan terjadinya hiperplasia sumsum tulang sehingga

    produksi sel eritrosit akan meningkat dari normal!2.8

    . ika suatu penyakit atau keadaan tertentu menghanurkan

    eritrosit sebelum (aktunya, maka sumsum tulang akan berusaha

    menggantinya dengan memperepat pembentukan retikulosit sampai

    sepuluh kali keepatan normal! )amun jika penghanuran eritrosit telah

    melebihi usaha pembentukannya dan masa hidup eritrosit menurun

    menjadi 1/ hari atau kurang, maka akan terjadi anemia hemolitik!

    ;emendeknya umur eritrosit tidak saja terjadi pada anemia hemolitik

    tetapi juga terjadi pada keadaan eritropoesis inefektif seperti pada anemia

    megaloblastik dan thalasemia!

    .

    .

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    25/46

    .

    4" E/i#emi.l.+i

    . Prealensi dan angka kejadian anemia hemolitik antara

    laki.laki dan perempuan memiliki jumlah yang sama! "ngka kejadian

    tahunan anemia hemolitik autoimun dilaporkan menapai 1>100!000 orang

    pada populasi seara umum!$ferositosis herediter %$7& merupakan anemia

    hemolitik yang paling sering dijumpai, angka kejadiannya menapai

    1>/000 orang di negara

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    26/46

    C" Ei.l.+i

    . Penyakit anemia hemolitik dapat dibagi menjadi 2 golongan besar,

    yaitu:2,3,8,

    a" Ga*++3a* i*,a6.,/3-63la,

    . 'elainan ini umumnya disebabkan karena adanya gangguan

    metabolisme dalam eritrosit itu sendiri! 'eadaan ini dapat digolongkan

    menjadi 3, yaitu:2,3,

    1! angguan pada struktur dinding eritrosit, terbagi menjadi:

    a! $ferositosis

    b! Oalositosis %eliptositosis&

    ! ".beta lipoproteinemia

    d! angguan pembentukan nukleotida

    . 2! angguan enHim yang mengakibatkan kelainan metabolisme dalam

    eritrosit!

    a! Defisiensiglucose-6-Phosphate-Dehydrogenase%PD&

    b! Defisiensi lutation reduktase

    ! Defisiensi lutation

    d! Defisiensi Piruatkinase

    e! Defisiensi Triose Phosphate Isomerase

    f! Defisiensi Difosfogliserat ;utase

    g! Defisiensi 7eksokinase

    h! Defisiensigliseraldehid-3-fosfat dehidrogenase

    .

    . 3! 7emoglobinopati

    . Terdapat 2 golongan besar gangguan pembentukan

    hemoglobin, yaitu:

    a! angguan struktural pembentukan hemoglobin %hemoglibin

    abnormal& misalnya 7b$, 7b< dan lain.lain!

    b! angguan jumlah %salah satu atau beberapa& rantai globin misalnya

    talasemia!

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    27/46

    .

    )" Ga*++3a* e6-,a6.,/3-63le,

    . angguan ini biasanya didapat %acuired& dan dapat disebabkan

    oleh:3,,-

    1! Obat.obatan, raun ular, jamur, bahan kimia %bensin, saponin, air&,

    toksin %hemolisin& streptoous, irus, malaria, luka bakar!

    2! 7ipersplenisme! Pembesaran limpa apapun sebabnya dapat

    menyebabkan penghanuran eritrosit!3! "nemia oleh karena terjadinya penghanuran eritrosit akibat terjadinya

    reaksi antigen.antibodi seperti:

    a! @nkompatibilitas "4O atau #hesus!

    b! "lergen yang berasal dari luar tubuh, kemudian menimbulkan

    reaksi antigen.antibodi yang menyebabkan hemolisis!

    ! 7emolisis akibat proses autoimun!

    .

    .

    .D" ([email protected].+i

    . Pada anemia hemolitik terjadi peningkatan hasil pemeahan

    eritrosit dalam tubuh %hemolisis&! 4erdasarkan tempatnya dibagi menjadi

    2, yaitu:2

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    ..

    . ambar 1: patomekanisme hemolisis intraaskuler dan

    ekstraaskuler2

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    28/46

    a" Hem.li-i- E6-,a

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    29/46

    . Pemeahan eritrosit intraskuler menyebabkan lepasnya

    hemoglobin bebas ke dalam plasma! 7emoglobin bebas ini akan diikat

    oleh haptoglobin %suatu globulin alfa& sehingga kadar haptoglobin plasma

    akan menurun! 'ompleks hemoglobin.haptoglobin akan diba(a oleh hati

    dan #

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    30/46

    . $eara umum penyakit hemolitik dapat didasarkan atas 3 proses

    yang juga merupakan bukti bah(a ada hemolisis, yaitu:1

    1! 'erusakan pada eritrosit

    Cragmentasi dan kontraksi sel darah merah

    mikrosferosit

    2! 'atabolisme hemoglobin yang meninggi

    7iperbilirubinemia sehingga munul ikterus

    7emoglobinemia

    +robilinogenuria atau urobilinuri

    7emoglobinuri atau methemoglobinuri

    7emosiderinuri 7aptoglobin menurun

    3!

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    31/46

    batu empedu sering dijumpai pada anak yang lebih besar! Pada pemeriksaan

    penunjang didapatkan kadar hemoglobin %7b& masih normal atau turun

    menapai .10 gr>d*, jumlah retikulosit meningkat menapai .20I,

    hiperbilirubinemia! Tes ?oombFs negatif, dan tes fragilitas osmotik juga negatif!

    mbaran darah tepi menunjukkan adanya polikromasi, sel eritrosit sferosit lebih

    keil dengan hiperkromasi, retikulosit yang meningkat!2,,9

    .

    .

    .

    .

    . ambar 2: sferositosis herediter9

    . Pada thalasemia keluhan yang sering timbul berupa puat,

    gangguan nafsu makan, gangguan tumbuh kembang, dan perut membesar

    karena pembesaran limpa dan hati! Pemeriksaan fisis ditemukan bentuk

    muka mongoloid %%acies #ooley&, dapat ditemukan ikterus, gangguan

    pertumbuhan, penipisan korteks, hair on end> hair brush appearance,

    hipertropi jantung! Pemeriksaan penunjang didapatkan 7b rendah

    menyebabkan anemia berat, retikulosit meningkat, resistensi osmotik

    meningkat, Ce serum meningkat, saturasi transferin meningkat, analisa 7b

    %7b " sangat rendah, 7b C tinggi 10.-0I, 7b "2normal atau meningkat!

    7apusan darah tepi terdapat anisositosis dan polikilositosis, mikrositik,

    hipokromik, fragmentasi, sel target, leptositosis, normoblast!1,2.

    .

    .

    .

    .

    .

    .. ambar 3: $el target9 gambar 8:

    ambaran darah tepi saat krisis: sel

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    32/46

    krenasi, sel fragmen, sel gigitan atau

    bite, dan sel lepuh atau blister! 7einH

    4odies atau hemoglobin teroksidasiterdenaturasi tampak pada retikulosit,

    terutama pada saat splenektomi2

    .

    . ejala utama malaria berupa demam yang bersifat serangan

    dan berulang, anemia, dan pembesaran limpa! ejala tambahan yaitu sakit

    kepala, kejang, lemah, lesu, nyeri otot.otot dan tulang, anoreksia, mual,

    muntah, sakit perut dan diare, ikterus, pembesaran hati!1

    .

    1" K.m/li6a-i

    . "nemia hemolitik dapat menimbulkan komplikasi yang

    berat berupa gagal ginjal akut %"&! Pada malaria yang berat dapat

    menimbulkan komplikasi seperti: hiperpireksia, kolaps sirkulasi %renjatan&,

    hemoglobinuria %blac& water fe'er&, hipogikemi %gula darah J 80 mg>dl&!1,9

    .

    G" (e*aala6-a*aa*

    . Terapi anemia hemolitik dapat digolongkan menjadi 3

    yaitu:

    1! $uportif dan simtomatik %sesuai kausa atau penyebab dasar&. Tujuan pengobatan anemia hemolitik meliputi:3,

    a& ;enurunkan atau menghentikan penghanuran sel darah merah!

    b& ;eningkatkan jumlah sel darah merah& ;engobati penyebab yang mendasari penyakit!

    . Pada hemolisis akut dimana terjadi syok dan gagal ginjal

    akut, maka untuk mengatasi hal tersebut harus mempertahankan

    keseimbangan airan dan elektrolit, serta memperbaiki fungsi ginjal! ika

    terjadi syok berat maka tidak ada pilihan selain transfusi!3

    . @ndikasi transfusi darah untuk :

    1

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    33/46

    1! Perdarahan akut dan masif %yang menganam ji(a penderita&

    atau tidak ada respon sebelumnya dengan pemberian airan

    koloid>kristaloid!

    2! Penyebab anemia kongenital yang memerlukan transfusi darah

    seara periodik!

    3! $etiap anemia dengan tanda.tanda anoksia akut dan berat yang

    menganam ji(a penderita!

    . Perhitungan dosis darah untuk transfusi didasarkan

    atas perhitungan sebagai berikut:1

    . Pada seorang normal dengan olume eritrosit 30

    >kg bb konsentrasi 7b ialah 1/ gr>dl! adi 2 eritrosit per kg bb

    setara dengan 7b 1 gr>dl! P#? mengandung 0.90I eritrosit

    sehingga untuk menaikkan 7b 1 gr>dl diperlukan 3 >kg bb!1

    . Terapi suportif.simtomatik untuk anemia hemolitik

    diberikan untuk menekan proses hemolisis, terutama di limpa %lien&! Obat

    golongan kortikosteroid seperti prednison dapat menekan sistem imun

    untuk membentuk antibodi terhadap sel darah merah! ika tidak berespon

    terhadap kortikosteroid, maka dapat diganti dengan obat lain yang dapat

    menekan sistem imun misalnya ritu6imab dan siklosporin! Pada anemia

    hemolitik kronik dianjurkan pemberian asam folat 0,1/.0,3 mg>hari untuk

    menegah krisis megaloblastik!1,9

    2! Operatif

    . Pada beberapa tipe anemia hemolitik seperti talasemia,

    sumsum tulang tidak dapat membentuk sel darah merah yang sehat! $el

    darah merah yang terbentuk dapat dihanurkan sebelum (aktunya!

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    34/46

    $ehingga transplantasi darah dan sumsum tulang mungkin dapat

    dipertimbangkan untuk mengobati jenis anemia hemolitik ini, transplantasi

    ini mengganti stem sel yang rusak dengan stem sel yang sehat dari

    pendonor!

    .

    .

    &" (,.+*.-i-

    . Prognosis pada anemia hemolitik tergantung pada etiologi

    dan deteksi dini! Prognosis jangka panjang pada pasien dengan penyakit

    ini baik! $plenektomi dapat mengontrol penyakit ini atau paling tidak

    memperbaikinya! Pada anemia hemolitik autoimun, hanya sebagian keil

    pasien mengalami penyembuhan dan sebagian besar memiliki perjalanan

    penyakit yang kronik! $ebagai ontoh penderita dengan hemolisis

    autoimun akut biasanya datang dengan keadaan yang buruk dan dapat

    meninggal akibat hemolisis berlebihan!

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    ..

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    35/46

    .

    ? Ca,#ia Li

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    36/46

    .

    - (") *&ema patofisiologi cardiac cirrhosis+

    . 7epatosit mempunyai sifat sangat sensitif terhadap trauma

    iskemik, meski dalam jangka (aktu yang pendek! 7epatosit dapat rusak

    oleh berbagai kondisi, seperti arterial hypo6ia, aute left sided heart

    failure, entral enous hypertension! $tasis kemudian menyebabkan

    timbulnya trombosis! Trombosis sinusoid memperburuk stasis, dimana

    trombosis menambah aktiasi fibroblast dan deposisi kolagen! Dalam

    kondisi yang parah menyebabkan nekrosis berlanjut menyebabkan

    hilangnya parenkim hati, dan dapat menyebabkan trombosis pada ena

    hepatik! Proses ini sering diperparah oleh trombosis lokal ena porta!

    . Pada tingkat selular, kongesti ena menghambat efisiensi

    aliran darah sinusoid ke enula terminal hati! $tasis darah dalam parenkim

    hepar terjadi karena usaha hepar mengatasi perubahan saluran darah ena!

    $ebagai usaha mengakomodasi aliran balik darah %bakflo(&, sinusoid hati

    membesar, mengakibatkan hepar menjadi besar! $tasis sinusoid

    menyebabkan akumulasi deoksigenasi darah, atrofi parenkim hati,

    nekrosis, deposisi kolagen dan fibrosis!

    . Pembengkakan sinusoidal dan perdarahan akibat nekrosis

    nampak jelas di area perienular dari lier ainus! Cibrosis berkembang di

    daerah perienular, akhirnya menyebabkan timbulnya jembatan fibrosis

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    37/46

    antara ena sentral yang berdekatan! 7al ini menyebabkan proses ardia

    fibrosis, oleh karena itu ?ardia *ier tidak tepat disebut sebagai sirosis

    pada umumnya karena berbeda dengan sirosis hati dimana jembatan

    fibrosis enderung untuk berdekatan dengan daerah portal! #egenerasi

    hepatosit periportal pada kondisi ini dapat mengakibatkan regenerasi

    hiperplasia nodular! )odul enderung kurang bulat dan sering

    menunjukkan koneksi antar nodul!2

    . ?ardia *ier telah didefinisikan dalam berbagai ara dan

    telah ditetapkan sebagai klinis dari hipertensi portal atau

    akibat penyakit jantung kongestif! Pada kongestif kronis,

    hipoksia berkelanjutan menghambat regenerasi

    hepatoselular dan membentuk jaringan fibrosis, yang akan

    mengarah ke ardia irrhosis!

    .

    - ,") *&ema patofisiologi cardiac cirrhosis+

    . Distorsi struktur hati nampak pada saat parenkim hati rusak

    dan parenkim yang berbatasan memperluas menuju daerah

    parenkim yang rusak! $irosis dapat didefinisikan sebagai

    distorsi struktur hati disertai fibrosis pada daerah parenkim

    hati yang musnah! Pada saat perubahan menunjukkan

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    38/46

    kehadiran nodul pada sebagian besar organ, seara umum

    dianggap sirosis! 7anya saja deskripsi kualitatif tidak dapat

    mendeskripsikan semua tahapan pada pada penyakit, oleh

    karena itu diperlukan nomenklatur menyangkut aspek

    kuantitatif fibrosis hati dan sirosis, seperti pada T"4

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    39/46

    . ejala seperti dispnea e6ertional, ortopnea dan angina serta

    temuan fisik seperti peningkatan ena jugularis, murmur

    jantung dapat membantu membedakan ?ardia *ier

    dengan penyakit hati primer! Pada pemeriksaan fisik

    ditemukan hepatomegali lunak, kadang masif, batas tepi

    hati tegas, dan halus! $plenomegali jarang terjadi! "sites

    dan edema dapat tampak, tetapi tidak disebabkan oleh

    kerusakan hati, melainkan lebih kepada akibat gagal jantung

    kanan !1,2

    .

    .

    ? VI"(eme,i6-aa* La).,a.,i3m

    . Pemeriksaan laboratorium pada ?ardia *ier

    menunjukkan peningkatan *ier Cuntion Test %*CT& yang

    berkarakter holestati profile yakni l&aline Phosphatase

    ./P01 2amma 2lutamyl Transpeptidase .22T0 dan

    bilirubin1 serta hipoalbumin, "lanine transaminase %"*T&

    dan "spartate transaminase %"$T&! "*P dan T

    meningkat akibat meningkatnya sistesis protein enHim, yang

    biasanya disertai peningkatan bilirubin %keuali terjadi

    obstruksi bilier atau intrahepatal&! 'arena "*P diproduksi

    oleh hepatosit dan T oleh sel epitel bilier! 4ilirubin yang

    meningkat adalah bilirubin total, sebagian besar yang tidak

    terkonjugasi! 7iperbilirubinemia terjadi sekitar 90I pasien

    dengan ?ardia *ier! 7iperbilirubinemia yang beratmungkin dapat terjadi pada pasien dengan gagal jantung

    kanan yang berat dan akut! ;eskipun terjadi deep jaundie,

    serum alkaline phospatase leel pada umumnya hanya

    meningkat sedikit sehingga dapat membedakan ?ardia

    *ier dengan ikterus obstruksi! $erum aminotransferase

    leel menunjukkan peningkatan ringan, keuali terjadi

    hepatitis iskemia, dimana dapat terjadi peningkatan serum

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    40/46

    aminotransferase %"$T dan "*T& yang signifikan!

    Prothrombin time dapat sedikit terganggu, albumin dapat

    turun dan serum ammonia leel dapat meningkat! $erologi

    hepatitis irus perlu dilakukan untuk menyingkirkan

    kemungkinan adanya irus tersebut!. Diagnosa paraentesis airan asites pada ongestie

    hepatopathy menunjukkan tingginya protein dan gradien

    serum albumin G1,1g>d*! 7al ini menunjukkan konstribusi

    dari hepati lymph dan hipertensi portal! Perbaikan *CT

    setelah pengobatan penyakit jantung mendukung diagnosa

    ongestie hepatopathy!2

    ? (eme,i6-aa* ,a#i.l.+i

    . Pemeriksaan radiologi yang menunjang pemeriksaan

    ?ardia *ier:

    . "bdominal Doppler ultrasonography : dipertimbangkan bila klinis terdapat

    asites, nyeri perut kuadran kanan atas, ikterus dan>atau serum *CT abnormal

    yang refrakter terhadap pengobatan gagal jantung yang mendasari!

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk menari diagnosa alternatif seperti sindroma

    4udd.?hiari!

    . ?T san dan ;#@ : Pemeriksaan ini dapat menunjukkan ardia irrhosis,

    termasuk hepatomegali, hepati ongestion, pembesaran ena aa inferior dan

    splenomegali!

    . Pemeriksaan radiologi untuk menunjang pemeriksaan:

    . K foto dada

    . Transthorai

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    41/46

    . 4iopsi hati dapat membantu menegakkan diagnosa!

    Patologi pada kelainan ini dikenal dengan istilah nutmeg

    lier! @stilah ini dikarenakan penampilan hati pada

    ongestie hepatopathy merupakan perpaduan 2 area, yakni

    area kontras ber(arna merah yang diakibatkan sinusoidal

    ongestion dan perdarahan pada area nekrosis di sekeliling

    ena hepatika yang membesar, serta area ber(arna

    kekuningan yang merupakan area hati normal atau fatty

    lier tissue!

    . ?ongestie hepatopathy : terjadi penyatuan darah merah di dekat ena sentral

    dari beberapa ena sentral dari beberapa lobulus! Dalam proses ini fibrosis

    terjadi dari dalam ke luar lobulus!

    . $irosis alkoholik : "lkohol yang berasal dari usus, a(al bersentuhan dengan

    hepatosit di portal triad, oleh karena itu yang pertama terpengaruh toksisitas

    alkohol adalah hepatosit! Cibrosis akan terbentuk dari bagian luar ke dalam

    lobus, lobulus sendiri terhindar dari kerusakan!

    . $irosis hati karena irus : irus hepatitis, utamanya hepatitis 4 menyebabkan

    nekrosis luas hati, kerusakan meliputi lobulus dan interstitium sehingga

    jaringan sulit dikenali!

    . ";4"# 3"! ?ongestie 7epatopathy

    .

    .

    .

    . ";4"# 34! $irosis "lkoholik

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    42/46

    .

    .

    . ";4"# 3?! $irosis karena irus

    .

    . VII" DIAGNOSA 4ANDING

    . =eno.olusie disease : obstruksi pada sinusoid hati dan enul terminal!

    'elainan ini disebabkan oleh kerusakan endotel sinusoid karena 7ematopoieti$tem ?ell Transplantation, kemoterapi, radioterapi abdominal dan pyrroliHidine

    alkaloids

    . $indroma 4udd.?hiari : obstruksi dari ena hepatik ke ujung superior ena

    aa inferior! 'elainan ini disebabkan trombosis ena hepatik, pembuntuan

    ena aa inferior, kompresi ena aa inferior oleh tumor, kista, abses!

    . 7epatitis iskemik : membedakan ongestie hepatopathy dan hepatitis iskemik

    sangatlah penting! 7epatitis iskemik dapat terjadi karna nekrosis hepatoseluler

    massie yang disebabkan oleh shok kardiogenik atau ketidakseimbangan

    hemodinamik! 4iasanya tiba.tiba ditemukan peningkatan serum hepati

    transaminase!

    .

    .

    .

    ? VIII" TATALAKSANA

    . Pengobatan penyakit dasar sangat penting untuk

    manajemen ongestie hepatopathy! @kterus dan asites

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    43/46

    biasanya respon dengan baik terhadap diuresis! ika gagal

    jantung diobati dengan sukses, a(al perubahan histologi

    ?ardia *ier dapat diatasi dan bahkan ardia fibrosis

    mungkin seara histologis dan klinis mengalami regresi!

    $etelah pasien dalam kondisi stabil, dapat diberikan beta

    bloker dan "?

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    44/46

    .

    . Pasien mengeluh pusing berputar! Pusing pada pasien

    disebabkan oleh anemia! Pada anemia dimana kadar

    hemoglobin dalam darah berkurang! "dapun salah satu

    fungsi hemoglobin yaitu mengikat oksigen! "kibat jumlah

    oksigen yang kurang di jaringan di otak maka dapat

    menimbulkan rasa pusing pada kepala pasien!

    . Pasien mengeluhkan sesak nafas dan epat lelah! 7al ini

    terjadi akibat kompensasi dari anemia yang membuat kerja

    jantung lebih berat! $ehingga dalam proses beberapa tahun,jantung melakukan kompensasi dengan otot jantung di

    entrikel kiri membesar dan akibat dari anemia suplai

    oksigen ke pulmo berkurang sehingga menimbukan rasa

    sesak dan pasien mengeluhkan mudah lelah

    . Pasien mengeluh mual dan perut terasa penuh! @ni

    disebabkan karna hepar yang membesar dan lien yang

    membesar sehingga membuat tekanan di intra abdominal

    menjadi tinggi! $ehingga perut terasa penuh dan ingin mual

    dan tidak muntah! Pada kasus ini juga di dapatkan asites,

    yaitu terdapat airan di rongga peritonium! "sites disini

    bisa di sebabkan oleh tekanan intraaskuler yang meningkat

    sehingga airan intraaskuler keluar ke ekstraaskuler

    kemudian berakumulasi menjadi banyak dan terjadi asites!

    "sites pada pasien ini juga bisa disebabkan oleh

    hipoalbumin! "lbumin memiliki fungsi sebagai menjaga

    tekanan permeabilitas di pembuluh darah! "pabila kadar

    albumin menurun di dalam maka dapat mempengaruhi dari

    permeabilitas yang akan menimbulkan asites pada rongga

    peritonium!

    . Pasien mengeluhkan 4"' seperti teh! 7al ini berkaitan

    dengan metabolisme bilirubin! 4ilirubin sendiri merupakan

    pigmen yang ber(arna kuning hasil dari metabolisme heme

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    45/46

    dan globin! bilirubin sendiri yang sebelum masuk kedalam

    hepar bernama bilirubin tak terkonjugasi! 4ilirubin

    terkonjugasi di dalam hepar dimana bilirubin berikan

    dengan albumin kemudian dengan bantuan enHim

    glukoronat transferase bilirubin indirek berubah menjadi

    bilirubin direk, dimana bilirubin direk akan di simpan di

    kandung empedu kemudian masuk ke kedalam usus! Di

    usus akan terjadi proses penyerapan ke dalam ginjal

    sehingga bilirubin menjadi urobilinogen dan yang masuk

    kedalam usus> saluran erna yaitu sterobilin!

    . Pasien mengatakan dirinya kuning! 'uning disini

    disebabkan oleh hemolisis dari heme dan globin pada

    pembuluh darah tidak di dalam hepar!

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    .

    ? DA1TAR (USTAKA

  • 7/25/2019 Case 2- Anemia

    46/46

    1! ;yers #P, ?erini #, $ayegh #, ;oreau #, Degott ?, *ebre D, *ee $$! 2003!

    ?ardia hepatopathy: linial, hemodynami, and histologi harateristis

    and orrelations!Hepatology" 39:3-3.800

    2! 4ayraktar +D, $eren $, 4ayraktar Y! 2009! 7epati enous outflo(

    obstrution: three similar syndromes! 5orld astroenterol %13-13&: 1-12.

    1-29

    3! "llen *", Celker ;, Pook $, ;;urray =, Pfeffer ;", $(edberg ',

    5ang D, Yusuf $, ;ihelson

    ! ?hung #, Daniel 'P! ?irrhosis and @tFs ?ompliations! @n: Caui "$,

    4raun(ald