carsinoma esofagus

Upload: zaras-yudisthira-saga

Post on 09-Apr-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 Carsinoma Esofagus

    1/8

    Carsinoma Esofagus

    1. Anatomi

    Esofagus merupakan suatu pipa muskular yang dimulai sebagai lanjutan dari faring dan

    berakhir sebagai kardia dari lambung. Esofagus terletak pada garis tengah, tetapi berdeviasi

    kekiri dalam bagian bawah dari leher dan kembali ke garis tengah didekat percabangan

    trachea. Dalam thoraks bagian bawah, esofagus kembali berdeviasi ke kiri saat melewati

    hiatus diafragmatika.

    Pada orang dewasa panjang esofagus yang diukur dari gigi insisivus atas sampai

    esofago-cardia junction sekitar 40 cm. Pembagian esofagus menurut WHO dibagi menjadi

    tiga bagian yaitu:

    yCervical oesophagus

    Terbentang dari faringoesofageal junction sampai thoracic inlet, kira-kira 18 cm dari insisivus

    atas.

    yUpper dan midthoracic oesophagus

    Dari thoracic inlet sampai 10 cm diatas dari gastroesofageal junction, sekitar 31 cm dari

    insisivus atas atau setinggi vertebra thoracalis VIII

    yLower thoracic oesophagus

    Sekitar 10 cm diatas gastroesofageal junction sampai orificium cardia, sampai 40 cm dari

    insisivus atas.

    Esofagus bagian servikal menerima pasokan darah utamanya dari arteri thyroidea

    inferior. Bagian thoraks menerima darah dari arteri-arteri bronkialis dan dua buah cabang

    esofageal yang muncul langsung dari aorta. Esofagus bagian abdominal menerima pasokan

    darah dari cabang ascenden arteri gastrika sinistra dan dari arteri frenikus inferior. Pada saat

    memasuki esofagus, arteri-arteri membentuk suatu pleksus longitudinalis, membentuk

    jaringan vaskular intramural dalam lapisan muskular dan submukosa.

  • 8/7/2019 Carsinoma Esofagus

    2/8

    Vena esofagus mengalirkan isinya kedalam vena thyroidea inferior, ke dalam vena

    bronkhialis, vena azygos atau hemiazygos dan kedalam vena koronaria.

    Persarafan esofagus terdiri dari persarafan intrinsik dan ekstrinsik. Persarafan intrinsik

    terdiri dari dua buah pleksus pada dinding oesophagus, yaitu pleksus miessners pada

    submukosa dan pleksus auerbach pada jaringan ikat diantara lapisan muscularis eksterna.

    Sedangkan persarafan ekstrinsik esofagus terdiri dari saraf simpatik dan parasympatik.

    Persarafan parasimpatik dari faring dan esofagus dipersarafi oleh nervus vagus. Sfingter

    krikofaringealis dan esofagus bagian servikal menerima cabang-cabang dari kedua saraf

    laringealis rekuren.

    Drainase limfe esofagus bagian servikal dialirkan ke dalam kelenjar limfe paratrakheal

    dan servikal profunda. Esofagus bagian thoraks atas dialirkan ke limfonodus paratrakheal.

    Esofagus bagian thoraks bawah mengalirkan limfenya ke limfonodi subkarina dan pulmonaris

    inferior. Esofagus bagian bawah mengalirkan limfenya ke limfonodus gastrika superior.

    2. Histologi

    Secara histologis dinding esofagus terdiri dari 4 lapisan :

    yMukosa atau membrana mukosa yang terdiri dari lapisan epitel lamina propia

    danmuskularis mukosa.

    ySubmukosa, suatu lapisan tipis jaringan ikat longgar yang mengandung banyak kapiler dan

    pembuluh limfe.

    yMuskularis eksterna terdiri atas 2 lapisan otot yaitu lapisan dalam yang tersusun sirkuler

    dan lapisan luar yang tersusun longitudinal.

    yLapisan adventisia yang longgar

  • 8/7/2019 Carsinoma Esofagus

    3/8

    3. Anamnesis

    Gambaran klinis

    Keganasan pada esofagus stadium awal biasanya asimptomatik. Gejala utama karsinomaesofagus ialah disfagia progresif yang berangsur-angsur menjadi berat. Keluhan ini dapat

    berlangsung beberapa minggu sampai berbulan-bulan. Mula-mula disfagia timbul bila makan

    makanan padat, sampai akhirnya makanan cair ataupun air liurpun sangat mengganggu.

    (Grading disfagia seperti pada tabel 2). Semua ini menyebabkan penderita menjadi kurus

    dengan keadaan gizi kurang.

    Tabel 3. Functional Grades of disfagia

    GRADE KETERANGAN

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Diit normal

    Membutuhkan air untuk menelan makanan padat

    Makanan semi padat

    Hanya makanan cair

    Hanya mampu menelan saliva

    Tak mampu menelan saliva

    (Dikutip dariSchwarts principles of surgery)

    Penderita juga diganggu regurgitasi atau muntah dan kadang terjadi aspirasi ke paru-

    paru.Kadang timbul anemia karena perdarahan, tetap sangat jarang sampai menyebabkan

    hematemesis atau melena Tabel 4 menunjukkan insiden gejala pada karsinoma esofagus.

  • 8/7/2019 Carsinoma Esofagus

    4/8

    Tabel 4. Insiden gejala karsinoma esofagus.

    GEJALA INSIDENS (%)

    Dysphagia

    Weight loss

    Substernal or epigastric pain/burning

    Vomiting or regurgitation

    Aspiration pneumonia

    Palpable cervical nodes

    Hoarseness

    Coughing and choking

    87

    71

    46

    28

    14

    14

    7

    3

    (Dikutip dari Springer Surgery basic science and clinical evidence)

    4. Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan fisis tidak banyak membantu dalam menegakkan diagnosis karsinoma

    esofagus. Tidak ada tanda fisik yang spesifik, kelaianan biasanya akibat sumbatan esofagus

    atau infiltrasi ke n. laryngeus rekurens yang menyebabkan suara serak. Dapat ditemukan pula

    tanda-tanda metastasis, seperti pembesaran kelenjar limfe cervicalis atau supraclavicularis,

    efusi pleura, ascites, hepatomegali dan nyeri tulang. Pada kasus-kasus yang kronis dapat

    terjadi penurunan berat badan yang drastis.

    5. Pemeriksaan Penunjang

    1.Foto Thoraks

    Dengan foto thoraks dapat ditemukan metastasis pulmoner, massa mediastinum,

    pergeseran trachea dan efusi pleura.

  • 8/7/2019 Carsinoma Esofagus

    5/8

    2.Esofagografi

    Dengan barium swallow kontras ganda, tampak gambaran filling defect yang irregularatau

    striktur yang ulseratif yang mana merupakan gambaran khas untuk karsinoma esofagus.

    Adanya deviasi dan angulasi dari barium dalam esofagus merupakan tanda lain dari

    keganasan esofagus. Dapat pula ditentukan panjang lesi, luasnya jaringan yang terlibat,

    dan derajat obstruksi. Sensitifitas dari pemeriksaan ini 74-94%.

    3.Endoskopi dan Biopsi (Esofagoskopi)

    Dengan esofagoskopi dapat dilihat secara langsung besar dan letak tumor sekaligus

    dilakukan biopsi untuk menentukan jenis tumor secara histologis.

    4.CT Scan

    Dengan CT scan dapat diketahui tumor primernya, penyebaran lokal tumor, penyebaran ke

    struktur mediastinum, keterlibatan limfonodi supraklavikula, mediastinum dan abdomen

    bagian atas.

    5.Magnetic Resonance Imaging

    Hampir sama dengan CT Scan, pemeriksaan ini kurang populer.

    6.Endoultrasonografi (EUS)

    Menilai kedalaman penetrasi tumor.5 lapisan berselang hiper/hipoekoik.

    Dapat Menilai kel limfe: ukuran; bentuk;demarkasi; intensitas dan tekstur eko. Deteksi

    kelenjar soeliakus70-80%; sensitifitas 97%.

    7.Positron Emission Tomografi (PET)

    Ketepatan deteksi tumor primer 78%,nodul metastase 86%

    Menilai respon tumor terhadap kemoterapi

  • 8/7/2019 Carsinoma Esofagus

    6/8

    8.Torakoskopi dan Laparoskopi

    Menentukan resektabilitas tumor, biopsi kelenjar limfe soeliakus yang mencurigakan atau

    tempat-temat yang sering mengalami metastasis.

    6. Klasifikasi TNM

    Staging karsinoma esofagus didasarkan pada sistem TNM dari Union International Contre Le

    Cancre (UICC) yaitu:

    Tabel 2. Klasifikasi TNM karsinoma esofagus

    STAGING T

    UMOR N

    ODUL

    M

    ETAS

    TAS

    IS

    Stage0 Tis N0 M0

    StageI T1 N0 M0

    StageIIA T2

    T3

    N0

    N0

    M0

    M0

    StageIIB T1

    T2

    N0

    N1

    M0

    M0

    StageIII T3

    T4

    N1

    anyN

    M0

    M0

    Stage IV any T any N M1

    (Dikutip dari Maingots abdominal operation)

    Keterangan :

    T(Tumor): Tis:Karsinoma in situ

    T1: Tumor invasi pada lamina propria atau submucosaT2: Tumor invasi pada muskularis

    T3: Tumor invasi pada lapisan adventitia

    T4: Tumor invasi pada organ lain

    N(Nodul): N0: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

    N1:Ada pembesaran kelenjar limfe regional

  • 8/7/2019 Carsinoma Esofagus

    7/8

    M(Metastase): M0: Tidak ada metastase

    M1: Ada metastase

    7. Penyebaran dan Metastasis

    1. Penyebaran dalam dinding esofagus: jaringan kanker melalui saluran limfatik mukosadan submukosa esofagus membentuk infiltrasi sel kanker luas di mukosa dan submukosa.

    Ada kalanya timbul nodul kanker yang tidak saling berhubungan, dapat berjarak 5-6 cm

    dari lesi primer, maka pada waktu operasi reseksi esofagus harus melebihi jarak tersebut

    dari tepi kanker.

    2. Infiltrasi langsung ke organ sekitar: kanker segmen servikal esofagus menyerang laring,trakea, dan jaringan leher, bahkan kelenjar tiroid. Kanker esofagus segmen torakal dapat

    menginvasi bronkus, membentuk fistel esofagobronkial, juga dapat menginvasi ductus

    thoracicus, vena azigos, hilus paru dan jaringan paru, sebagian kecil kasus menginfiltrasi

    aorta, tiba-tiba terjadi perdarahan masif hingga wafat. Juga dapat mengenai kardia dan

    perikardium.

    3. Metastasis limfogen: kanker esofagus sering ditemukan bermetastasis limfogen,umumnya metastasis terjadi sesuai arah drainase limfatik

    4. Metastasis hematogen: paling sering ke hati, paru.

  • 8/7/2019 Carsinoma Esofagus

    8/8