cara budidaya lidah mertua
TRANSCRIPT
Cara Budidaya Lidah MertuaLeave a reply
Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari, begitu. Kemudian Sansevieria memiliki daun keras sukulen tegak dengan ujung meruncing, begitu. Kemudian Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam, begitu. Kemudian Sanseviera tak hanya sebagai tanaman hias tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut mengobati diabetes wasir hingga kanker ganas, begitu. Kemudian Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian, begitu. Kemudian Di Jepang Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan, begitu. Kemudian Dibanding tumbuhan lain Sanseviera memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun seperti karbondioksida benzene formaldehyde dan trichloroethylene, begitu. Kemudian Sansevieria dibagi menjadi dua jenis yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50-75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8 cm dan lebar 3-6 cm, begitu. Kemudian Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti mata pedang dan karena ini ada yang menyebut Sansevieria sebagai tanaman pedang-pedangan, begitu.
Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen sehingga tahan kekeringan, begitu. Kemudian Namun dalam kondisi lembap atau basah sansiviera bisa tumbuh subur, begitu. Kemudian Warna daun Sansevieria beragam mulai hijau tua hijau muda hijau abu-abu perak dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning, begitu. Kemudian Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi ada yang mengikuti arah serat daun tidak beraturan dan ada juga yang zig-zag, begitu. Kemudian Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan, begitu. Kemudian Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu mengurangi polusi tersebut, begitu. Kemudian Ditinjau berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yakni yang pertama yaitu sansevieria keturunan asli/spesies sedangkan yang kedua adalah jenis hasil persilangan/hibridasi yang bisa disebut dengan jenis sansevieria hibrid, begitu. Kemudian Dari bentuk hibrid inilah sansevieria akan tercipta dengan karakter dan fisik yang berbeda dari induknya atau yang sering disebut dengan spesies hibrid atau sansevieria hibrid, begitu. Kemudian Mutasi sansevieria juga dapat terjadi dari perbanyakan melalui stek daun, begitu.
CARA MENANAM ATAU MEMPERBANYAK BUNGA LIDAH MERTUA
TENTU bukan lidah mertua betulan, . Kemudian, “Lidah” yang satu ini hanyalah tanaman yang bernama Latin Sansevieria trifasciata atau Sansevieria zebrine, . Kemudian, Bentuknya yang mirip pedang dengan ujung lancip dianalogikan sebagai lidah mertua, . Kemudian, Kehadirannya berfungsi memperindah ruang-an sekaligus menyerap dan “menjilati” polusi sehingga udara di sekitar cukup bersih untuk dihirup, . Kemudian, Dari bentuk pertumbuhannya sansevieria dibagi menjadi dua jenis yaitu yang tumbuh memanjang ke atas (berukuran berkuran 50-75 cm) dan berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset (panjang 8 cm lebar 3-6 cm), . Kemudian, Kelompok panjang memiliki daun meruncing bak mata pedang sehingga dikenal pula sebagai tanaman pedang-pedangan, . Kemudian, Daun tumbuhan ini tebal dan banyak mengandung air (sukulen), . Kemudian, Oleh karena itu ia sangat tahan kekeringan, . Kemudian, Akan tetapi dalam kondisi lembap atau basah ia juga bisa tumbuh subur, . Kemudian, Warna daunnya beragam mulai hijau tua hijau muda hijau abu-abu perak dan ada juga yang berwarna kombinasi putih ku-ning atau hijau kuning, . Kemudian, Demikian pula motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun sangat beraneka, . Kemudian, Ada yang mengikuti arah serat daun tidak beraturan dan ada juga yang zig-zag, . Kemudian, Daun tersebut tumbuh langsung dari rimpang akar di dalam tanah, . Kemudian, Ada beberapa jenis Sansevieria di antaranya S, . Kemudian, cylindrica S, . Kemudian, liberica dan S, . Kemudian, trifasciata, . Kemudian, Ketiganya harus cukup mendapatkan cahaya matahari, . Kemudian, Jika terus-menerus disimpan di tempat teduh warnanya akan memudar, . Kemudian, Sebab itu kalau ia diijadikan tanaman hias dalam ruangan keluarkanlah setidaknya seminggu sekali agar mendapatkan cukup sinar matahari, . Kemudian, Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkung-annya, . Kemudian, Dan penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu memerangi Sick Building Syndrome, . Kemudian, Lidah mertua mampu memberikan napas segar bagi ruangan di mana ia ditempatkan karena sepanjang hidupnya ia terus-menerus menyerap zat berbahaya di udara, . Kemudian, Tanaman ini mudah tumbuh di lingkungan mana pun, . Kemudian, Untuk menanamnya siapkan media tanamnya dengan tingkat kelembapan sedang yaitu campuran satu bagian tanah satu bagian kompos atau pupuk kandang dan satu bagian pasir, . Kemudian, Setiap 4 hingga 5 kg media sebaiknya ditambah 1 sendok teh super phospate 20% dan 2 sendok teh pupuk, .
Penyiraman dilakukan sehari sekali jika cuaca panas, . Kemudian,
Dapat mereduksi radiasi gelombang elektromaknetik yang ditimbulkan oleh komputer dan televisi dan juga handphone. Sebaiknya tanaman ini ditempatkan di samping komputer atau televisi.... sambil ngeblog kan asik ... heheh.
Bisa juga tanaman lidah mertua diperbanyak dengan anakan, namun proses menunggu
anakan agak lama, sebenarnya bisa dipercepat juga biar bunga lidah mertua cepat
keluar anakan atau tunas, yaitu dengan dibuat mati pucuk dengan cara memotong
pucuk atau penggal saja daun pucuknya, kan bisa tuh daun bagian atas yang dipotong
di tanam dengan terpisah dan bagian bawah atau pangkal tidak berapa lama akan
keluar tunas anakannya.
Selamat mencoba Cara menanam atau memperbanyak Bunga lidah Mertua,
semoga berhasil
Cara Merawat Lidah Mertua
Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias
bagian dalam rumahkarena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya
matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Sejarah
pembudidayaan sansiviera punya cerita panjang dan menarik.di Cina tanaman ini dianggap berharga
karena mempunyai makna keberuntungan yg meliputi : umur
panjang,kesejahteraan,kepandaian kecantikan,kesehatan dan kekuatan.Pertumbuhan sansiviera yang
simetris menujukkan keserasian yang tergambar sebagaimana Yin dan Yang
Sansevieria atau lidah mertua bukanlah tanaman baru,seiring dengan perkembangan jaman
sanseviera ikut meningkat martabatnya yang semula menjadi tanaman pagar ,sekarang menjadi
tanaman pot yg banyak menghias ruang tamu.Tak hanya itu studi mengenai peran sanseviera dlm
perang melawan pemanasan global memberikan hasil yg positif.sanseviera mampu menyerap aneka
polutan semisal karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene yg diserap melalui
daun yg bekerjasama dng bakteri yg ada dlm media tanah untuk diuraikan menjadi senyawa yg tidak
beracun, Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini
secara alami mampu mengurangi polusi tersebut.
Manfaat dari sansevieria atau lidah mertua antara lain :
Di dalam ruangan, sansevieria bisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan
yang tidak sehat akibat tingginya konsentrasi gas korbondioksida, nikotin dari rokok, dan
penggunaan AC. Satu tanaman sansevieria trifasciata lorentii dewasa berdaun 4/5 helai dapat
menyegarkan kembali udara dalam ruangan seluas 20 m persegi.
Jika ditempatkan di dalam kulkas dapat menghilangkan aroma tidak sedap.
Dalam lingkungan industri potongan daun ini disebarkan di ruang-ruang produksi industri untuk
mereduksi senyawa beracun yang terhirup oleh pekerja.
Dapat mereduksi radiasi gelombang elektromaknetik yang ditimbulkan oleh komputer dan
televisi. Maka baik jika tanaman ini ditaruh di samping komputer atau televisi.
Getahnya dapat digunakan sebagai obat antiseptik
Akarnya dapat dimanfaatkan sebagai penyegar rambut/tonik dan obat wasir
Daunnya bila dibakar dapat menyembuhkan sakit kepala, juga bisa untuk merangsang
pertumbuhan rambut
Bila di rebus dapat mencegah diabetes , wasir, hingga kanker ganas.
Sementara seratnya digunakan sebagai bahan pakaian.
Di Jepang, Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di ruangan.
Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan ukuran 50-
75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan panjang 8 cm dan lebar 3-6
cm. Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti mata pedang, dan karena ini ada yang
menyebut Sansevieria sebagai tanaman pedang-pedangan. Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki
kandungan air sukulen, sehingga tahan kekeringan. Namun dalam kondisi lembap atau basah,
sansiviera bisa tumbuh subur.
PerawatanTanaman :
Tanaman ini bisa hidup dengan paparan sinar matahari maupun di dalam ruangan. Tapi bilaingin
di simpan dalam ruangan, jangan lupa dijemur seminggu sekali agar tanaman tetap segar.
Penyiraman hanya perlu dilakukan 1-2 kali seminggu. Terlalu sering menyiram justru akan
membuat tanaman ini di hinggapi bakteri. Ketika menanam juga pilih media tanam (tanah, sekam
bakar, pasir malang dan pakis)
Pemupukan lidah mertua biasanya menggunakan pupuk yang tingkat penguraiannya lambat
seperti(osmocote, dekastar dan megamp)
Semoga Bermanfaat
cara merawat tanaman lidah mertua, mengapa lidah mertua dapat tumbuh subur, kondisi tanaman lidah mertua, cara menanam lidah mertua, Mengapa lidah mertua dapat tumbuh dengan subur ??, tanaman hias bunga lidah mertua, lidah mertua subur dengan cara, tanaman lidah mertua serta kondisi tanaman dan mengapa dapat tumbuh dengan subur?, kenapa tanaman sansifera dapat tumbuh dengan subur?, cara perawatan lidah mertua, cara merawat tumbuhan lidah mertua, apa yang membuat tumbuhan sansevieria dapat tumbuh dengan subur, cara merawat tanaman hias sansevieria, artikel budidaya lidah mertua, budidaya sansevieria, budidaya tanaman hias lidah buaya, cara membudidayakan tanaman lidah mertua, cara menanam lidah mertua dipot, cara menanam tanaman lidah mertua, cara merawat lidah mertua, cara merawat sinsivera, tips merawat tanaman lidah mertua
Posts related to Cara Merawat Lidah Mertua
Cara Menanam Lidah Buaya
Cara Merawat Tanaman Hias
Cara Menanam Bunga Anggrek Vanda
Cara Merawat Bambu Air
Cara Budidaya Tanaman Sawi Organik
Kandungan Gizi dan Manfaat Buah Jambu Mawar
Menanam Sayuran Organik di Rumah
Cara Merawat Lidah Mertuacara merawat tanaman lidah mertua, mengapa lidah mertua dapat tumbuh subur, kondisi tanaman lidah mertua, cara menanam lidah mertua, Mengapa lidah mertua dapat tumbuh dengan subur ??, tanaman hias bunga lidah mertua, lidah mertua subur dengan cara, tanaman lidah mertua serta kondisi tanaman dan mengapa dapat tumbuh dengan subur?, kenapa tanaman sansifera dapat tumbuh dengan subur?, cara perawatan lidah mertua, cara merawat tumbuhan lidah mertua, apa yang membuat tumbuhan sansevieria dapat tumbuh dengan subur, cara merawat tanaman hias sansevieria, artikel budidaya lidah mertua, budidaya sansevieria, budidaya tanaman hias lidah buaya, cara membudidayakan tanaman lidah mertua, cara menanam lidah mertua dipot, cara menanam tanaman lidah mertua, cara merawat lidah mertua, cara merawat sinsivera, tips merawat tanaman lidah mertua
http://cara-merawat.net/cara-merawat-lidah-mertua#.VARtb2LWLZ4
http://www.mangyono.com/2013/11/cara-menanam-atau-memperbanyak-bunga.html
TEKNIK MENANAM TANAMAN HIAS SANSEVIERIA
Teknik Menanam Tanaman Hias Sansevieria - Sansevieria merupakan salah satu jenis tanaman hias yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonrsia. Tanaman yang dikenal dengan nama lidah mertua ini memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan di seluruh belahan dunia. Sansevieria terdiri dari berbagai varietas yang sangat beragam. Sebagai tanaman hias, sansevieria sering dimanfaatkan sebagai elemen penghias ruangan maupun pengias taman dan teras rumah. Tanaman ini dikenal mampu menyerap polusi udara dan menghilangkan radiasi lingkungan, sehingga tidak mengherankan jika tanaman hias sansevieria banyak dimanfaatkan sebagai tanaman penyegar dalam ruangan. Bahkan menurut keyakinan yang berkembang di Tionghoa, tanaman hias sansevieria mampu menghadirkan chi dan menghilangkan pengaruh negatif dalam rumah. Beberapa varietas tanaman hias sansevieria, karena kelangkaan jenis dan keindahan penampilan fisiknya, tergolong dalam tanaman hias eksklusif yang harganya cukup mahal.
Tanaman ini memiliki daya hidup yang cukup baik, bahkan mampu bertahan pada kondisi media atau lahan yang kekurangan unsur hara atau mengalami kekeringan. Penampilan fisik, corak, dan warna daunnya sangat menawan, sehingga tidak mengherankan jika para penggemar tanaman hias dari dulu hingga kini masih mencintai kehadirannya. Tanaman hias sansevieria memiliki warna daun yang sangat
beragam, mulai dari hijau, kuning, keputihan, hingga abu-abu. Corak daunnya juga sangat bervariasi, ada yang polos, bergaris, dan ada pula yang beribintik-bintik. Tunas daun tumbuh dari pangkal batang atau rimpang akar di dalam tanah, sehingga memberikan kesan unik terhadap tanaman hias ini.
Teknik Menanam Tanaman Hias SansevieriaSebelum melakukan penanaman, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, sehingga diperoleh pertumbuhan yang optimal dan penampilan yang menawan. Pot yang digunakan harus disesuaikan dengan bentuk atau tipe varietas tanaman hias ini. Begitu pula dengan media tanamnya, yang juga harus disesuaikan dengan karakteristik pertumbuhan tanaman. Misalnya, untuk mendapatkan penampilan yang cantik dan menawan, varietas sansevieria yang berukuran besar dan tinggi sebaiknya ditanaman pada pot yang besar dan tinggi pula, agar penampilannya lebih seimbang. Pemilihan bahan pembuat pot juga menentukan keindahan penampilan, misalnya sansevieria yang berukuran kecil atau mini akan lebih menarik jika ditanam pada pot yang terbuat dari keramik. Sementara itu, untuk menopang pertumbuhan dan kesehatan tanaman, media tanaman sansevieria juga harus steril dan memiliki kandungan unsur hara yang cukup agar pertumbuhan tanaman tidak merana.
Pemilihan Pot
Pot yang digunakan untuk menanan tanaman hias ini dapat berupa pot yang terbuat dari plastik, tanah liat, semen, maupun pot keramik. Masing-masing jenis pot ini memiliki beberapa keuntungan atau kelebihan maupun kekurangan.
Pot tanah liat maupun semen memiliki kelebihan tersendiri, yaitu mudah menyerap air, sehingga kelebihan air pada saat penyiraman lebih tidak beresiko terhadap kesehatan tanaman. Namun, umumnya pot jenis ini harganya lebih mahal. Sementara pot plasti maupun pot keramik tidak mudah menyerap dan membuang kelebihan air, sehingga perlu dibuatkan lubang pembuangan air yang lebih besar. Namun, harga pot plastik relatif lebih murah, sedangkan pot keramik memiliki keindahan penampilan yang menawan. Pada umumnya, para penggemar tanaman hias memilih perpaduan antara pot plastik dan pot keramik. Sansevieria ditanam dalam pot plastik, baru kemudian dimasukkan dalam pot keramik yang ukurannya lebih besar, sehingga pot keramik tetap bersih tidak kotor oleh media.
Komposisi Media Tanam
Secara umum, tanaman hias sansevieria merupakan tanaman kering, artinya tidak menyukai kelebihan air dalam media. Oleh karena itu, pemilihan media juga harus mempertimbangkan karakteristik tersebut. Meskipun lebih menyukai media yang kering, namun pembuatan komposisi juga harus mempertimbangkan karakteristik varietasnya, yaitu kelompok varietas yang lebih toleransi dengan media agak basah, dan kelompok varietas yang benar-benar membutuhkan media dengan kadar air yang minim, terutama untuk tipe sansevieria berdaun silindris. Untuk kelompok pertama, komposisi media terdiri dari 1 pasir malang, 1 sekam bakar, dan 1 pupuk organik. Dengan komposisi tersebut, media masih memiliki kemampuan mengikat air yang cukup. Sedangkan kelompok yang benar-benar membutuhkan media dengan kadar air
minim yaitu dengan komposisi 2 pasir malang, 1 sekam bakar, dan 1 pupuk organik. Dengan komposisi tersebut, media memiliki kemampuan mengikat air sangat rendah. Secara umum, kebutuhan air tanaman hias ini kurang lebih 26 mililiter per tanaman per minggu, sehingga sebagai tanaman hias dalam ruangan, sansevieria masih mampu tumbuh baik dengan tidak disiram selama setengah bulan. Tanaman ini juga mampu bertahan hidup dalam kondisi polusi udara yang sangat tinggi, dimana pada kondisi tersebut tanaman lain jarang yang mampu bertahan hidup. Salah satu kelebihan tanaman hias ini adalah daya hidupnya yang cukup tinggi atau bisa dibilang tanaman yang bandel.
Teknik Perbanyak Tanaman
Teknik penanaman sansevieria cukup mudah, hampir tidak beda dengan penanaman tanaman hias lain. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan pemisahan anakan, stek daun, maupun potong pucuk. Biasanya para penggemar sansevieria melakukan perbanyakan dengan pemisahan anakan atau tunas.
Perbanyakan Tanaman Hias Sansevieria Dengan Teknik Pemisahan Anakan
Tanaman hias sansevieria biasanya akan memiliki anakan pada umur satu tahun. Anakan tersebut dipisahkan setelah berumur 2-4 bulan, yaitu dengan cara sebagai berikut:
1. Pilih pohon induk yang tampak rimbun dan memiliki beberapa anakan.2. Tanaman terlebih dahulu harus dikeluarkan dari pot, kemudian bersihkan
perakaran dari media tanam atau kotoran lain agar memudahkan proses pemisahan.
3. Pisahkan anakan yang sudah memiliki paling tidak tiga helai daun yang keluar dari pangkal batang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dan bekas potongan diolesi dengan pestisida.
4. Setelah semua anakan yang berdaun minimal tiga helai dipisahkan, masukkan kembali sansevieria ke dalam pot yang sudah disiapkan.
5. Sebelum tanaman dimasukkan ke dalam pot, terlebih dahulu ¾ bagian diisi dengan media. Letakkan sansevieria di atas media, kemudian tambahkan media hingga pot penuh atau sampar perakaran terpendam.
6. Tambahkan pupuk NPK secukupnya, ke dalam media, kemudian siram media dan seluruh tanaman hingga air mengalir keluar dari dalam pot. Penyiraman selain untuk mempercepat proses adaptasi tanaman juga untuk memadatkan media tanam.
7. Letakkan tanaman di tempat yang teduh, dan lakukan penyiraman 3 hari sekali atau jika media sangat kering dan tanaman tampak layu, bisa segera disiram.
Perbanyakan Tanaman Hias Sansevieria Dengan Teknik Stek Daun
Selain pemisahan anakan, cara perbanyakan yang juga cukup banyak dilakukan oleh pembudidaya atau penggemar tanaman hias sansevieria adalah dengan stek daun. Cara ini cukup mudah dilakukan, meskipun laju pertumbuhan tanaman hasil perbanyakan akan sedikit lambat. Namun perlu diingat, perbanyakan dengan cara stek daun ini hanya cocok dilakukan untuk jenis atau varietas tanaman hias sansevieria tertentu agar tidak mengalami perubahan fisik daun, misalnya sansevieria jenis Laurentii, Golden Hahnii, Futura, atau Bantel’s.
Karakteristik daun setiap jenis sansevieria juga berbeda-beda, misalnya untuk beberapa jenis sansevieria yang berdaun pendek, setiap helai daun merupakan satu individu, artinya, satu helai daun hanya dapat distek untuk satu tanaman saja. Sementara itu, untuk sansevieria jenis pedang-pedangan, setiap helai daun dapat dipotong-potong menjadi beberapa individu.Untuk melakukan perbanyakan dengan stek daun, terlebih dahulu harus memilih induk yang cukup siap, sehat, dan cukup umur, dengan ukuran daun yang relatif besar. Daun yang dipilih adalah daun yang paling tua atau paling bawah. Tancapkan daun atau potongan daun pada media tanam. Komposisi media tanam sama seperti komposisi media yang digunakan untuk menanam tanaman induk. Olesi bagian bawah dengan perangsang akar, seperti Rooton F atau Grow Tone. Letakkan stek di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung. Untuk stek daun dari jenis sansevieria yang bertipe pedang, potongan berukuran kurang lebih 10 cm. Siram media tanam hingga air keluar dari dalam pot. Penyiraman dilakukan secara rutin jika kondisi media kering.
Perbanyakan Tanaman Hias Sansevieria Dengan Teknik Potong Pucuk
Pada umumnya, setiap individu akan mengeluarkan dua anakan atau tunas baru. Dengan melakukan toping, atau teknik potong pucuk, anakan yang dihasilkan akan lebih banyak, karena suplai nutrisi tidak digunakan untuk pertumbuhan tanaman induk yang telah ditoping. Selain itu, tanaman yang sudah dimatikan titik tumbuhnya, secara alamiah akan terangsang untuk mengeluarkan tunas atau anakan baru, yang bertujuan untuk memperbaiki daur hidupnya. Teknik potong pucuk ini lebih sesuai diterapkan pada jenis sansevieria yang sulit mengeluarkan anakan atau tunas, misalnya Congo, Nelsonii, atau Moonshine.Sebelum melakukan pemotongan pucung, pilih pohon induk yang siap, yaitu berdaun minimal 12 helai dan sudah membentuk batang. Potong bagian atas atau pucuk tanaman, minimal sebatas 4 helai daun bagian atas. Lepaskan bagian pucuk tersebut secara perlahan agar susunan daun pada pucuk yang dipotong tidak terlepas. Diamkan ditempat kering selama dua hari, kemudian tanam pucuk tersebut pada media yang telah disiapkan. Siram media tanam dengan air secukupnya, dan letakkan ditempat yang teduh. Penyiraman terus dilakukan secara rutin jika media tanam terlihat kering. Untuk sansevieria yang bertipe daun tipis, anakan akan mulai muncul setelah satu bulan penanaman, sedangkan sansevieria yang bertipe tebal, anakan akan muncul setelah berumur tiga bulan.
Penyiraman Tanaman
Karena sansevieria merupakan jenis tanaman yang lebih menyukai kondisi kering, maka penyiraman hanya dilakukan seperlunya saja. Penyiraman berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dan sebagai pelarut unsur hara pada media. Namun, kebutuhan air tanaman hias ini sangat kecil, sehingga lebih tahan pada kondisi yang relatif minim air.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan setiap tiga bulan sekali, menggunakan pupuk akar slow release, yaitu pupuk yang tidak mudah larut. Pupuk yang digunakan adalah NPK 15-15-15. Untuk pot yang berdiameter 15 cm, pemberian pupuk NPK cukup satu sendok makan. Untuk mempercepat pertumbuhan, pemberian pupuk daun juga bisa dilakukan setiap 7
hari sekali. Pupuk daun yang digunakan memiliki komposisi kandungan unsur hara dengan perbandingan NPK 1:1:1.
Repoting Tanaman
Repoting atau penggantian pot baru perlu dilakukan jika tanaman sudah tampak padat atau penuh dengan anakan, sehingga mengurangi estetika atau keindahan penampilan tanaman hias ini. Selain untuk membenahi penampilan tanaman, repoting juga berfungsi untuk mengganti media tanam yang sudah tidak subur lagi. Penggantian media tanam yang baru akan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman.
Keluarkan tanaman dari dalam pot jika agak keras, saat mengeluarkan tanaman, pot dipukul atau diketok pelan-pelan. Pisahkan anakan yang mengganggu penampilan sekaligus untuk perbanyakan tanaman. Siapkan pot baru yang berukuran lebih besar, isi ½ bagian pot dengan media tanaman. Masukkan tanaman yang akan dipindahkan, kemudian isi kembali pot dengan media tanam hingga bibir pot. Tambahkan pupuk NPK slow release pada media tanam tersebut. Siram media dan tanaman hingga air keluar dari dalam pot, kemudian letakkan tanaman di tempat yang teduh.
Aksesories Tanaman Hias Sansevieria
Untuk menambah kecantikan penampilan tanaman hias sansevieria, para pembudiaya maupun hobis biasanya menambahkan beberapa aksesories. Beberapa aksesories yang sering digunakan untuk memperindah sansevieria antara lain pasir malang, batu alam, atau kerikil berwarna.
Home » HORTIKULTURA » TEKNIK MENANAM TANAMAN HIAS SANSEVIERIA
http://www.tanijogonegoro.com/2013/10/tanaman-hias-sansevieria.html
1. Sejarah Kaktus
Kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri. Adalah Linneaus, ahli botani yang membuat
klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae.
Bila merujuk pada sejarah, kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun lalu. Dulu kaktus punya bentuk tubuh yang
tinggi. Lalu sekitar 60 juta tahun kemudian, kaktus dinyatakan punah. Ini terjadi akibat letusan gunung berapi yang
ikut menenggelamkan Benua Amerika, yang notabene tempatnya bertumbuh.
Usai kegiatan vulkanik gunung berapi itu berhenti, kaktus kembali tumbuh. Namun kaktus generasi ”anyar” ini
tumbuh dengan bentuk yang lebih pendek dari moyangnya tadi. Kaktus bentuk pendek itulah yang sering kita jumpai
pada masa kini.
Umumnya, kaktus datang dari dataran tandus seperti Amerika Selatan dan Meksiko. Daerah-daerah itu punya curah
hujan rendah dengan frekuensi yang tak tentu. Perubahan suhu yang ada pun sangat ekstrem. Ada juga pendapat
yang mengatakan bahwa kaktus itu berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Kanada Utara sampai ke Kepulauan
Galapagos, di Pasifik dan Kepulauan tropis di India Timur dan Karibia.
Wilayah hidup kaktus amat beragam. Dari daerah pantai yang mengarah ke laut, hutan belantara sampai ke gunung
berbalut es macam Pegunungan Andes. Jadi, bukan hal aneh bila bertemu kaktus pada ketinggian 3000 – 4000 m
dpl.
Dari kenyataan tadi, bisa dibilang kaktus termasuk tanaman yang mampu bertahan di segala medan. Kaktus mudah
melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. Contoh adaptasi ini bisa dilihat dengan jelas.
Bila kondisi alamnya tidak sesuai, ukuran daun kaktus akan mengecil atau malah sama sekali tidak keluar daun.
Perakarannya menyempit dan batang dijadikan tempat penyimpanan air. Saat berada di daerah yang bersuhu panas
dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak
ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari
tubuh.
Dalam hal penyebaran, burung pemakan buah kaktus dianggap berjasa menebarkan benih ke segala tempat di
belahan dunia. Walau begitu, manusia tetap diakui sebagai faktor utama dalam menyebarluaskan tanaman
berkeping dua ini. Peran itu bisa dilihat ketika mereka melakukan perpindahan tempat, kaktus tak pernah tertinggal
dalam daftar bawaan.
Contoh paling gampang, proses penyebaran kaktus di negeri sendiri. Di Indonesia, kaktus masuk lewat tangan-
tangan pemerintahan jajahan Belanda. Bule-bule asal negeri kincir angin itu yang pertama kali dan membudidayakan
bibit kaktus. Mulanya pemerintah Belanda mendatangkan kaktus jenis duri entong (Cereus Peruvianus) dan kaktus
duri gambas (Opuntia Monocantha) sebagai makanan ternak.
Majunya teknologi pertanian membuka lembaran baru dunia tanaman, termasuk kaktus. Teknologi mutakhir seperti
kultur jaringan menghasilkan bibit baru dengan mutu prima dan seragam. Silangan antar jenis, menghasilkan varietas
kaktus yang kian beragam. Teknik grafting atau sambung kaktus lebih mempercantik penampilan. Singkatnya, bagi
Anda yang ingin menanam kaktus kini banyak pilihan jenis dan cara menanam.
2. Cara Menanam dan Perawatan
Memperbanyak Kaktus
Kaktus bisa dikembang-biakkan dengan berbagai cara. Sebagian orang meperbanyak dengan biji. Walaupun sedikit
rumit, cara ini masih tetap dilakukan. Pertama biji kaktus harus dikeringkan, direndam dalam air hangat baru disebar
dalam media semai yang biasanya berupa pasir halus, batu bata tumbuk dan tanah kompos. Setelah kaktus berumur
setahun dan mempunyai panjang 4-5 cm, kaktus sudah bisa dipindahkan ke media tanam.
Cara yang paling mudah memperbanyak kaktus dengan setek batang. Jika dilakukan dengan cara yang benar, steak
paling rendah risiko kegagalannya. Pilih batang kaktus yang tidak terlalu tua atau muda. Potong dengan pisau tajam
sepanjang 6 cm. Biarkan 7 - 10 hari di tempat yang sejuk agar luka mengering. Proses berikutnya tinggal menanam
di media tanam. Perlu diperhatikan, untuk jenis kaktus bulat atau beruas, pemotongan sebaiknya dilakukan tepat
pada bagian ruasnya. Bekas potongan pada tanaman induk biasanya akan tumbuh tunas baru yang siap menjadi
bibit setek baru.
Menyambung kaktus/grafting semakin diminati. Teknik ini mempunyai kelebihan, selain diperoleh bibit tanaman baru,
grifting juga menciptakan dua jenis tanaman dari due kaktus yang berbeda sehingga mempercantik penampilan.
Pertama, siapkan batang induk/batang bawah, jenis cereus spachianus atau opuntia ficus indica bisa digunakan
karena kuat perakarannya. Proses sambung kaktus harus cepat dilakukan sebelum bekas potongan mengering agar
menempel sempurna.
Ada banyak cara sambung kaktus, namun metode sambung rata dan sambung serong paling banyak dilakukan.
Prosesnya hampir sama, potong rata atau serong batang induk dan batang atas dari jenis yang berbeda. Cara cepat
tempelkan dan perkuat dengan tali rafia atau benang. Sambung kaktus terlihat berhasil jika terjadi pertumbuhan pada
batang atas dan tali pengikat bisa dilepas.
Menanam & Perawatan
Tanaman dari keluarga Cactaceae ini memang unik. Biasa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air.
Usianya juga bisa mencapai puluhan tahun, namun bisa mati dalam sekejap jika salah perawatan.
Singkatnya, menanam dan merawat kaktus perlu ketelatenan karena tanaman ini sangat rentan terhadap penyakit.
Umumnya kaktus menyukai media yang porus (tidak mengikat air). Gunakan pasir halus, pupuk kandang, tepung
tulang dan sekam dengan perbandingan 20:40:10:30. Setelah diaduk rata, media ini dikukus atau di sangrai agar
mikroorganisme pembusuk mati.
Batang kaktus dilapisi jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan, kondisi ini menjadikan kaktus mampu
menyimpan air dan tahan kekeringan.
Meski begitu, kaktus tetap perlu air untuk bertahan hidup. Penyiraman sebaiknya dilakukan 3 minggu sekali atau 1
bulan sekali, raba media tanam, jika sudah kering berarti kaktus harus disiram. Perlu diingat, air harus ber-pH
normal, tidak mengandung garam atau asam yang dapat menyebabkan kebusukan.
Kaktus sangat suka bermandi cahaya matahari langsung, jika Anda menaruh kaktus di dalam rumah, keluarkan
setiap 1 minggu sekali dan letakkan di tempat yang terkena matahari langsung selama 2-3 minggu. Kaktus juga
pantang kena air hujan berlebihan.
Agar kaktus tampil prima perlu dilakukan pemupukan 4 bulan sekali. Beri pupuk tulang atau pupuk ikan dengan P
dan Ca tinggi. Jangan memberi pupuk urea yang dapat mengakibatkan kebusukan.
Bila kaktus sudah terlalu besar atau sebaliknya lambat pertumbuhannya lakukan pemangkasan akar atau ganti
medianya. Hama kaktus umumnya cendawan jenis phytophthora infestans, kutu wol (dactylopius tomentosus), kutu
lilin (Pseudococcus Longispinus), tungau dan keong tanah. Lakukan pencegahan dengan penyemprotan fungisida,
bakterisida secara berkala.
3. Jenis dan Manfaat
Jenis Kaktus
Lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Dari 100 an marga, kaktus dikelompokan menjadi 3 suku :
Preskioidea, Opuntodeae, Cereoidea.
Jenis Preskioidea biasanya mempunyai daun dan berduri. Bentuknya bisa berupa pohon semak hingga tinggi 10
meter.
Karakteristik opuntodeae lain lagi, kelompok ini memiliki batang beruas. Bentuknya bulat telur, pipih, memanjang
atau berupa semak. Adakalanya berdaun namun mudah gugur. Opuntodeae juga memiliki areole yang berduri.
Jenis terakhir, Cereoidea paling banyak dijumpai. Bentuk batangnya beragam dan sekulen (banyak mengandung
air). Sebagian jenis ada yang menyerupai silinder, beruas, bulat, bahkan memanjang. Jenis ini tidak memiliki daun
dan areolenya ditumbuhi aneka bentuk duri.
Manfaat Kaktus
Jenis kaktus tertentu seperti Hylocereus undatus ternyata dapat berbuah dan bisa dimakan. Salah satunya buah
naga yang bercitarasa manis, asam dan segar.
Dibalik aroma segarnya buah naga kaya manfaat. Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan
penyeimbang gula darah. Buah naga mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium, karbohidrat dan tinggi serat
yang dapat memperlancar proses pencernaan dan mampu pengikat zat karsinogen penyebab kanker.
Selain itu, kaktus dimanfaatkan sebagai kaktus hias dengan berbagai macam jenis dan ukuran. Berikut ini adalah
contoh dari berbagai macam kaktus hias :
Kaktus Mini
kaktus mini dengan tinggi tanaman sekitar 6 cm. Panjang masing-masing tunas 3-4 cm. Unik, cantik,look fresh, cocok
untuk ditaruh di atas meja kerja,tamu dan ruangan indoor atau outdoor.
Cleistocactus Strausii
kaktus mini dengan tinggi sekitar 7 cm.Unik, cantik,look fresh, cocok untuk ditaruh di atas meja kerja,tamu dan
ruangan indoor atau outdoor.
Lenning sp
kaktus yang unik dan imut dengan tinggi sekitar 10 cm dengan diameter batang 3-5 cm.tidak berbahaya,cocok untuk
ditaruh di segala bentuk tempat dan ruangan.
Cleistocactus Strausii var.
Kaktus ini memiliki Tinggi sekitar 25 cm. Mudah perawatannya,cukup disiram 1 kali seminggu,atau 2 minggu sekali
Kaktus mini
Tinggi tanaman sekitar 7 cm.Unik,kepla kaktus seperti bintang cantik,look fresh, cocok untuk ditaruh di atas meja
kerja,tamu dan ruangan indoor attau outdoor.
Lobivia Oganmaru
kaktus mini dengan Tinggi sekitar 5 cm.Unik, cantik,look fresh,dengan warna kuning alami yang mencolok cocok
untuk ditaruh di atas meja kerja,tamu dan ruangan indoor attau outdoor
Mamill cactus
kaktus mini dengan Tinggi sekitar 7 cm.Unik, cantik,look fresh, cocok untuk ditaruh di atas meja kerja,tamu dan
ruangan indoor attau outdoor.
Melocactus
Jenis kaktus yang tumbuh didaerah panas dengan penampilan yang nyentrik.Duri-duri yang panjang tidak membuat
penanamnya tertusuk karena duri itu cukup lemas begitu kita sentuh.Kecuali pada duri-duri kecil yang cukup keras.
Tidak seluruh tubuh dari melocactus ini berduri, melainkan hanya pada bagian sudut-sudut yang ada diluar.
http://blogpakdani.blogspot.com/2010/06/budidaya-kaktus-mini.html
Cara Merawat Kaktus Hias yang TepatKategori : Flora dan Fauna
Dari sekian banyak jenis tanaman hias, mungkin kaktus adalah salah satu jenis tanaman yang paling banyak disukai. Bentuknya yang imut tentu dapat mempercantik rumah Anda, baik bila diletakkan dalam ruang maupun bila diletakkan di taman. Belum lagi, cara merawat kaktus ini tergolong sangat mudah. Bagi para penggemar berkebun yang masih pemula, tanaman kaktus ini tentu bisa jadi pilihan yang sangat menarik.
Tanaman kaktus ada berbagai macam jenis. Namun, secara umum, cara perawatannya kurang lebih sama saja. Dalam artikel berikut ini,Info Greget akan menyajikan sedikit tips tentang cara merawat kaktus yang tepat.
Pertama, kita harus tahu seperti apa sifat kaktus. Kaktus menyukai sinar matahari begitulah dengan habitat aslinya di gurun pasir yang panas dan memiliki sirkulasi udara baik. Kaktus tidak suka keadaan tempat yang terlalu lembap, karena daging kaktus itu tebal. Jika terlalu diberi banyak air akan cepat membusuk dan mati. Ketika akan menanam kaktus, ada dua hal yang harus diperhatikan dengan baik; bibit dan cara menanam. Bibit kaktus dapat melalui biji atau dari anakan sendiri. Anda dapat menemukannya di toko tanaman hias. Sedangkan mengenai cara menanamnya, tanaman ini bisa ditanam ke dalam pot atau di tanah langsung. Yang ketiga adalah tempat. Jika kita menaruhnya di dalam ruangan, dalam 3 hari sekali kaktus harus diangin-anginkan supaya tidak lembap dan tidak mati. Yang keempat adalah pembutuhan sinar matahari pada kaktus. Jangan menaruhnya dan membiarkan ke sinar matahari langsung. Karena jika dibiarkan terlalu lama, ujung kaktus akan berubah warna karena terbakar. Selanjutnya adalah wadah atau pot untuk kaktus. Wadah yang digunakan bisa yang besar ataupun kecil. Sesuaikan saja dengan ukuran kaktusnya. Yang keenam adalah penyiraman. Menyiram kaktus tidak sama dengan tanaman biasa yang lain. Menyiramnya hanya disemprot saja dengan menggunakan botol spray khusus supaya kaktusnya tidak terlalu lembab. Lakukan penyiramannya pada pagi / sore hari. Cara merawat kaktus yang paling baik adalah dengan memberinya pupuk secara rutin. Kaktus juga harus diberi pupuk agar tanamannya berkembang dengan baik seperti tanaman-tanaman yang lain. Namun, pupuknya tidak sama dengan tanaman biasa lainnya. Pupuk untuk kaktus harus menggunakan pupuk organik (pupuk NPK) yang dapat anda dapatkan di toko tanaman hias. Pupuk ini diberikan ke media tanamnya.
Setelah membaca uraian di atas, dapat kita lihat bahwa cara merawat kaktus lebih mudah dibanding dengan merawat tanaman hias lainnya. Beberapa jenis kaktus bisa tumbuh sendiri tanpa perlu perawatan khusus. Jadi jika Anda suka berkebun, tidak ada salahnya untuk mencoba merawat kaktus hias di rumah Anda.http://infogreget.blogspot.com/2013/10/cara-merawat-kaktus-hias-yang-tepat.html
Banyak penggemar kaktus khawatir melihat kaktusnya belum pernah berbunga. Padahal ia memelihara kaktus itu sudah bertahun-tahun. Teknis petunjuk cara merawat kaktus sudah dilakukan. Tetapi belum juga menampakkan keindahan bunga kaktus sehinga belum pernah dinikmatinya.
Sekarang ini, jenis kaktus yang diperkenalkan oleh nurseri banyak sekali. Dari berbagai jenis kaktus itu, ada kaktus yang memiliki sifat dapat berbunga dan ada yang tidak. Pastikan jenis kaktus yang dimiliki oleh penggemar kaktus merupakan jenis kaktus yang dapat berbunga.
Jika kaktus yang dimiliki oleh hobiis adalah jenis yang berbunga tetapi tidak pernah muncul bunga kaktus berarti harus ada perlakuan. Pertama-tama yang diperhatikan oleh pecinta tanaman berduri ini adalah suhu ruangan tempat tumbuh. Suhu ruangan yang dikehendaki oleh kaktus yaitu fluktuasi suhunya ekstrim. Suhu ruangan yang diinginkan oleh kaktus agar muncul bunga kaktus yaitu suhu malam hari sekitar 15 derajat celcius sedangkan suhu siang hari 40 derajat celcius.
Penggemar kaktus dapat menciptakan suhu ruangan yang ekstrim dengan membuat rumah kaca. Bangunan rumah kaca dapat dibuat dari bahan kaca. Kalau penggemar kaktus menginginkan bahan yang lebih murah dapat dipakai plastik UV. Plastik UV ini bisa bertahan hingga 5 tahun. Bangunan rumah kaca berbahan plastik UV sebaiknya berbentuk lorong setengah lingkaran yang memanjang. Bangunan memiliki ketinggian 2 meter sedangkan lebar 2,5 meter. Bangunan ini tidak bervelintasi.
Setelah bangunan rumah kaca memenuhi persyaratan iklim mikro kaktus, bibit kaktus dapat ditanam oleh hobiis di dalam rumah kaca. Cara merawat kaktus sesuai dengan petunjuk teknis budidaya. Pertumbuhan bibit kaktus akan mengalami perkembangan yang pesat. Pada fase pertumbuhan, bibit kaktus memerlukan pupuk dengan kandungan nitrogen yang tinggi. Pada fase pembungaan, bibit kaktus memerlukan pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium yang tinggi.
Bunga kaktus akan bermunculan jika pada jaringan tanaman mengandung cadangan karbohidrat yang tinggi. pengaturan pemupukan perlu dilakukan oleh hobiis dengan cermat. Setelah kaktus berbuah, kaktus memasuki fase istirahat. Pada fase ini, pemupukan yang tepat mengandung unsur nitrogen yang tinggi. Tanaman kaktus tidak boleh dipaksa oleh penggemar kaktus untuk berbunga terus-menerushttp://www.tanaman.org