ca servik

Upload: mega-safira-mahardini

Post on 13-Oct-2015

53 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    1/20

    CA SERVIK

    PENDAHULUAN

    Kanker adalah istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan maligna dalam setiap bagiantubuh, pertumbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit, dan berkembang dengan mengorbankan

    manusia sebagai hospesnya

    Kanker serviks merupakan keganasan tersering kedua dari traktus reproduksi wanita. Umumnyapaling banyak ditemukan pada usia 31-60 tahun. Penyebaran kanker ini dapat secaraperkontinuatum, melalui pembuluh limfe atau melalui pembuluh darah.

    Epidemiologis :

    Kanker serviks uterus merupakan kanker ginekologi terbanyak (70%-75%)Kanker serviks kurang lebih 26% kanker pada wanita

    Satu dari 63 bayi wanita yang lahir akan menjadi kanker serviks

    Sembilan persen penderita kanker serviks berusia kurang dari 35 tahun

    Hanya 53% kanker in situ terjadi pada usia kurang dari 35 tahunSurvival rate akan lebih baik pada penderita kurang dari 45 tahun

    Prognosis

    Karsinoma serviks yang tidak dapat diobati atau tidak memberikan respons terhadap pengobatan95% akan mengalami kematian dalam 2 tahun setelah timbul gejala. Pasien yang menjalani

    histerektomi dan memiliki rasio tinggi terjadinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat

    deteksi dini dapat diobati dengan radioterapi. Setelah histerektomi radikal, terjadinya 80%

    rekurensi dalam 2 tahun. Faktor-faktor yang menentukan prognosis adalah :Umur penderita

    Keadaan umum penderita

    Stadium penyakitCiri-ciri histologik sel tumor

    Kemampuan ahli atau tim ahli yang menanganinya

    Sarana pengobatan yang tersedia

    Konsep DasarA.PENGERTIAN

    Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dariadanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya

    (FKUI, 1990; FKKP, 1997).

    Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uteri, dan merupakan karsinomaginekologi yang terbanyak diderita oleh wanita.

    Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel neoplastik terdapat pada seluruh lapisan epitel

    serviks uteri (Price dan Wilson, 1995).

    Kanker serviks adalah Kanker yang terjadi pada serviks uteri, dan merupakan karsinoma

    ginekologi yang terbanyak diderita oleh Wanita.Kanker Leher Rahim ( Kanker Serviks ) adalahtumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks ( bagian terendah dari rahim yang

    menempel pada puncak vagina ). Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55

    tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10%sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam

    rahim.

    Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organreproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    2/20

    (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah

    berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang

    wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.Kanker cerviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau cerviks (bagian

    terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Kanker cerviks biasanya menyerang

    wanita berusia 35-55 tahun.(Nada, 2007)

    B. ETIOLOGI

    Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko danpredisposisi yang menonjol, antara lain :

    Pemakaian Celana Ketat

    Pemakaian celana ketat dapat meningkatkan suhu vagina sehingga akan merusak daya hidup

    sebagian mikroorganisme, dan mendukung perkembangan sebagian mikroorganisme lainnya.Akhirnya, pertumbuhan mikroorganisme menjadi tidak seimbang. Kondisi tersebut

    memungkinkan perkembangan mikroorganisme yang justru menyebabkan terjadinya infeksi

    Umur pertama kali melakukan hubungan seksualPenelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin

    besar mendapat kanker serviks. Hubungan sexual pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu

    muda

    UmurPeningkatan usia seseorang kinerja organ-organ dan kekebalan tubuhnya. Dan itu membuatnya

    relatif mudah terserang berbagai infeksi. Kanker rahim berpotensi paling besar pada usia antara

    35-55 tahun.Paritas

    Paritas adalah kemampuan wanita untuk melahirkan secara normal. Pada proses persalinan

    normal, bayi bergerak melalui mulut rahim dan ada kemungkinan sedikit merusak jaringan epitel

    di tempat tersebut. Pada kasus wanita yang melahirkan lebih dari dua kali dan dengan jarak yangterlalu dekat. Kerusakan jaringan epitel ini berkembang kea rah pertumbuhan sel abnormal yang

    berpotensi ganas.

    Penurunan Sistem Kekebalan TubuhTubuh kita memiliki serangkaian system kekebalan yang secara otomatis berusaha mengatasi

    gangguan-gangguan infeksi dan pertumbuhan sel abnormal. Namun dalam kondisi tertentu,

    system kekebalan ini dapat melemah sehingga pengendalian gangguannya pun melemah.Kondisi semacam ini terdapat pada wanita yang menjalani operasi gagal ginjal, atau pengiap

    virus HIV. Dengan melemahnya sistem kekebalan, maka perkembangan infeksi tidak terhambat,

    dan pertumbuhan sel abnormal terus meningkat hingga mencapai tahap invasif (menyebar

    kemana-mana).

    Pemakaian Pil KBPemakaian pil KB secara terus-menerus berpotensi menimbulkan kanker serviks. Pada

    pemakaian lebih dari lima tahun, risiko ini menetap menjadi 2 kali lebih besar disbanding wanita

    yang tidak memakai pil KB.Ras

    Pola kehidupan sosioekonomi tiap-tiap ras dapat dapat berpengaruh terhadap peningkatan risiko

    mengidap kanker rahim. Hasil penelitian menunjukkan ras Afrika-Amerika paling berisiko tinggimengidap kanker rahim. Sementara Amerika-Hispanik cenderung di bawahnya. Adapun ras

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    3/20

    Asia-Amerika relatif sama dengan Amerika-Hispanik.

    Polusi Udara

    Polusi udara baik yang berasal dari asap rokok, emisi kendaraan, pabrik dan sebagainya memiliki

    banyak kandungan senyawa karsinogen yang berpotensi memunculkan sel kanker.Pemakaian obat DESDES (Diethylstilbestrol) adalah obat penguat kehamilan yang dikonsumsi untuk mencegah

    keguguran. Obat ini sekarang sudah tidak popular. Para ahli menyimpulkan DES berpotensi

    menimbulkan sel kanker di wilawah serviks.Pemakaian Antiseptik di Vagina

    Wanita modern ingin selalu tampil sempurna termasuk di wilayah pribadinya. Kini banyak sekali

    produk antiseptik khusus vagina yang biasa membuat vagina lebih bersih dan selalu wangi.

    Namun pemakaian antiseptik yang terlalu sering tidak baik. Antiseptik tersebut dapat membunuhbakteri di sekitar vagina, termasuk bakteri yang menguntungkan. Dan apabila digunakan dalam

    dosis yang terlalu sering, maka zat antiseptik tersebut dapat mengakibatkan iritasi pada kulit

    bibir vagina yang sangat lembut. Iritasi ini biasa berkembang menjadi sel abnormal yangberpontensi displasia.

    Jumlah kehamilan dan partus

    Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus

    semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.Jumlah perkawinan

    Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai faktor

    resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.Infeksi virus

    Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata

    diduga sebagai factor penyebab kanker serviks

    Sosial Ekonomi

    Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial

    ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongansosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi

    imunitas tubuh.

    Hygiene dan sirkumsisiDiduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya

    belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga

    banyak kumpulan-kumpulan smegma.

    Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

    Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akanberpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi

    infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya

    kanker serviks.

    Cara Penularan Kanker Serviks

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    4/20

    a. Cara Penularan HPV

    Cara HPV menularkan virusnya dapat dilakukan dengan berbagai jalur yaitu:

    Melalui jalur seksual

    Jalur seksual dapat dilakukan dengan beberapa hal yaitu hubungan intim, kelamin-kelamin,

    tangan-kelamin. Kebanyakan pria dan wanita yang telah berhubungan intim berisiko terinveksiHPV, apalagi yang sering berganti pasangan dan kehidupan seksualnya tidak bersih, maka lebihdari 75% pernah terifeksi HPV.

    Melalui jalur nonseksual

    Penularan jalur nonseksual adalah dengan cara penularan langsung. Misalnya dari ibu ke bayinya

    pada saat persalinan. Tentu saja ini pada ibu yang telah tertular virus HPV.

    3) Tidak melalui kelamin

    Penularan tidak melalui kelamin misalnya pakaian dalam, alat-alat kedokteran yang tidak steril

    (tapi ini sangat kecil kemungkinan).Bagi orang yang terkena HPV maka hanya dua kemungkinan yaitu :

    a) 80% akan sembuh dengan sendirinya oleh sistem kekebalan tubuhnya yang tinggi.

    b) 10-20% kemungkinan akan menjadi infeksi yang menetap, yang kemudian berisiko menjadi

    kanker. (Bertiani, 2009, 56-57)

    C. PATOFISIOLOGIKanker serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoservik (portio) dan endoserviks

    yang disebut sebagai Squamo-Columnas Junction (SCJ). Pada wanita muda, SCJ berada di luar

    osteum uteri eksterna sedang pada wanita berumur 35 tahun SCJ ini berada di kanalis serviks.

    Tumor dapat tumbuh :Eksofilik

    Mulai dari SCJ ke arah lumen vagina sebagai masa poliferatif yang mengalami infeksii sekunder

    dan nekrosis.Endofilik

    Mulai dari SCJ tumbuh ke dalam stroma serviks dan cenderung untuk mengadakan infiltrasi

    menjadi ulkus.

    Ulseratif

    Mulai dari SCJ daan cenderung merusak jaringan serviks dengan melibatkan awal pornises

    vagina untuk menjadi ulkus yang luas.

    Serviks yang normal secara alamiah mengalami proses metaplasia. Dengan masuknya mutagen,proses tersebut dapat berkembang ke arah displasia. Tingkatan displasia :

    Ringan (NIS I) : kelainan epitel terbatas pada lapisan basal

    2. Sedang (NIS II) : lesi epitel lebih dari setengah bagian3. Berat (NIS III) : seluruh lapisan epitel terkena

    Perubahan displasia dapat terjadi karena trauma mekanik atau kimiawi, infeksi virus/bakteri, dan

    gangguan keseimbangan hormon.Kanker serviks dapat menyebar melalui tiga cara, yaitu :

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    5/20

    Perkontinuatum ke alat-alat tubuh sekitarnya

    Dari serviks ke ostium uteri internum kemudian ke segmen bawah uterus dan mengenai dinding

    fundus. Menyebar ke kandung kemih, vagina, dan rektum.Limfogen

    Ke kelenjar paraservikalis, hipogastrika dan iliaka eksterna

    HematogenTumor metastasis ke alat-alat tubuh yang jauh, paru-paru, hati sumsum tulang dan lain-lain.

    D. Klasifikasi pertumbuhan sel kankers serviks

    Mikroskopis

    1. Displasia

    Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi pada dua

    pertiga epidermihampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.

    2. Stadium karsinoma insitu

    Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadikarsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel

    skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks.

    3. Stadium karsinoma mikroinvasif.Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat juga sel

    tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari

    membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker.

    4. Stadium karsinoma invasif

    Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel

    bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluasketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus

    uteri.

    5. Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks

    Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat mengisi setengah

    dari vagina tanpa infiltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis danperdarahan.

    Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesif meluas ke forniks,

    posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium.

    Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatlaun lesi berubah bentukmenjadi ulkus.

    Markroskopis1.Stadium preklinis

    Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa

    2. Stadium permulaanSering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    6/20

    3. Stadium setengah lanjut

    Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio

    4. Stadium lanjutTerjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan

    yang rapuh dan mudah berdarah.

    KLASIFIKASI menurut FIGO (Federation Internationale de Gynecologic et Obstetrigue), 1988:

    Tingkat Kriteria

    Karsinoma Pra invasif

    0 Karsinoma in situ atau karsinoma intra epitel.Karsinoma Invasif

    I Proses terbatas pada serviks (perluasan ke korpus uteri tidak dinilai).

    I a Karsinoma serviks preklinis hanya dapat didiagnostik secara mikroskopis, lesi tidak lebih

    dari 3 mm atau secara mikroskopik kedalamannya > 3-5 mm dari epitel basal dan memanjangtidak lebih dari 7 mm.

    I b Lesi invasif > 5, dibagi atas lesi < 4 Cm dan > 4 Cm.

    II Proses keganasan telah keluar dari serviuks dan menjalar ke 2/3 bagian atas vagina dan atauke parametrium tetapi tidak sampai dinding panggul.

    II a Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari infiltrat tumor.

    II b Penyebaran ke parametrium, uni atau bilateral tetapi belum sampai dinding pangguL

    III Penyebaran sampai 1/3 distal vagina atau ke parametrium sampai dinding panggul.III a Penyebaran sampai 1/3 distal vagina namun tidak sampai ke dinding panggul.

    III b Penyebaran sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor

    dengan dinding panggul atau proses pada tingkat I atau II tetapi sudah ada gangguan faalginjal/hidronefrosis.

    IV Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum dan atau

    vesika urinaria (dibuktikan secara histologi) atau telah bermetastasis keluar panggul atau

    ketempat yang jauh.IV a Telah bermetastasis ke organ sekitar.

    IV b Telah bermetastasis jauh.

    E. Tanda dan Gejala

    GEJALA

    Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidakterdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear.

    Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan

    menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:

    Perdarahan vagina yang abnormal,

    Terjadi perdarahan di antara dua masa haid, baik sesudah koitus maupun tidak, perdarahan lebihdari satu tahun sesudah menopause dan keluar lendir bercampur darah serta polymenorhea.

    Perdarahan awal bertambah jumlah dan durasinya sejalan dengan progresivitas kanker dan

    merupakan indikasi bahwa proses penyakit sudah menyerang limfe.Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)

    Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah

    atau hitam serta berbau busuk.Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    7/20

    Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan

    Nyeri panggul, punggung atau tungkai

    Dari vagina keluar air kemih atau tinjaPatah tulang (fraktur).

    Gambaran KlinisKeluhan Metroragia

    Keputihan

    Perdarahan pascakoitusPerdarahan spontan

    Bau busuk yang khas

    Obstruksi total vesika urinaria

    Cepat lelahKehilangan berat badan

    Anemia

    Serviks teraba membesar,ireguler,teraba lunakLesi pada porsio dan vagina

    F. Pemeriksaan Penunjang

    Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembengkakan kelenjar limfe supraklavikuler danpembesaran hepar

    Pada pemeriksaan spekulum didapatkan lapisan-lapisan besar selaput lendir mudah lepas dan

    mudah berdarah waktu disuap spatelAdanya warna kemerahan di sekitar ostium eksternum servikalis uteri

    Inspeksi

    Perdarahan

    keputihanpalpasi

    nyeri abdomen

    nyeri punggung bawahPemeriksaan Diagnostik

    Ada beberapa cara memeriksakan kanker serviks, diantaranya:

    a. Mendeteksi kanker serviks dengan Pap smearWanita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka yang tinggi aktivitas

    seksualnya. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami aktivitas

    seksualnya memeriksakan diri. Berikut ini adalah wanita-wanita sasaran tes pap smear:

    b. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)\

    Merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin denganmenggunakan asam asetat 3-5%. Alat ini begitu sederhana sebab saat memeriksakannya tidak

    perlu ke laboratorium dan dapat dilakukan oleh bidan.

    c. Mendiagnosis serviks dengan kolposkopiKoloskopi merupakan suatu pemeriksaan untuk melihat permukaan leher rahim. Pemeriksaan ini

    menggunakan mikroskop berkekuatan rendah yang memperbesar permukaan leher rahim.

    Perbesarannya dari 10-40 kali dari ukuran normal. Ini dapat membantu mengidentifikasi areapermukaan leher rahim yang menunjukkan ketidaknormalan.

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    8/20

    d. Vagina inflammation self test card

    Vagina inflammation self test card adalah alat pendeteksian yang dapat menjadi warning sign.

    Yang ditest dengan alat ini adalah tingkat keasaman (pH), test ini cukup akurat, sebab padaumumnya apabila seorang wanita terkena infeksi, mioma, kista bahkan kanker serviks, kadar

    pHnya tinggi. Dengan begitu maka melalui tets ini paling tidak wanita dapat mengetahui kondisi

    vagina mereka secara kasar.e. SchillentestCara kerja pemeriksaan ini adalah:

    Serviks diolesi dengan larutan yodium

    Sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklatSedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.

    Jika terkena karsinoma tidak berwarna

    f. Kolpomikroskopi

    Kolpomikroskopi adalah pemeriksaan yang bergabung dengan pap smear. Kolpomikroskopidapat melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali.

    G. Penatalaksanaan

    1. Terapi localTerapi local dilakukan pada penyakit prainvasif, yang meliputi biopsy, cauterasi, terapi laser,

    konisasi, dan bedah buku.

    2. Histerektomi

    Histerektomi mungkin juga dilakukan tergantung pada usia wanita, status anak, dan ataukeinginan untuk sterilisasi. Histerektomi radikal adalah pengangkatan uterus, pelvis dan nodus

    limfa para aurtik.

    3. Pembedahan dan terapi radiasia. Pembedahan dilakukan untuk pengangkatan sel kanker.

    b. Dilakukan pada kanker serviks invasive

    c. Pada terapi batang eksternalbertujuan mengatahui luas dan lokasi tumor serta mengecilkan

    tumor4. Radioterapi batang eksternal

    a. Dilakukan jika nodus limfe positif terkena dan bila batas-batas pembedahan itu tegas.

    b. Untuk terapi radiasi ini biasanya para wanita dipasang kateter urine sehingga tetap berada ditempat tidur, makan makanan dengan diet ketat dan memakan obat untuk mencegah defekasi,

    karena pada terapi ini biasanya terpasang tampon (aplikator)

    5. Eksenterasi pelvica. Dilakukan jika terjadi kanker setempat yang berulang

    b. Dapat dilakukan pada bagian anterior, posterior, atau total tergantung organ yang diangkat

    ditambah dengan uterus dan nodus limfa disekitarnya.

    6. Terapi biologi

    Yaitu dengan memperkuat system kekebalan tubuh (system imun)7. Kemoterapi

    Dengan menggunakan obat-obatan sitostastik.

    H. Komplikasi

    1. Berkaitan dengan intervensi pembedahan

    a. Vistula Uretrab. Disfungsi bladder

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    9/20

    c. Emboli pulmonal

    d. Infeksi pelvis

    e. Obstruksi usus2. Berkaitan dengan kemoterapi

    a. Sistitis radiasi

    b. Enteritis3. Berkaitan dengan kemoterapia. Supresi sumsum tulang

    b. Mual muntah akibat pengunaan obat kemoterapi yang mengandung sisplatin

    c. Kerusakan membrane mukosa GId. Mielosupresi

    I. Pencegahan

    Ada beberapa cara untuk mencegah kanker serviks, yaitu:

    1. Mencegah terjadi infeksi HPV2. Melakukan pemeriksaan Pap Smear secara teratur

    3. Tidak boleh melakukan hubungan seksual pada anak perempuan di bawah 18 tahun

    4. Jangan melakukan hubungan seksual dengan penderita kelamin atau gunakan kondom untukmencegah penularan penyakit

    5. Jangan berganti-ganti pasangan seksual

    6. Berhenti merokok

    Untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas kanker serviks diperlukan upaya pencegahan-pencegahan sebagai berikut :

    Pencegahan primer, yaitu usaha untuk mengurangi atau menghilangkan kontak dengan

    karsinogen untuk mencegah inisiasi dan promosi pada proses karsinogen.Pencegahan sekunder, termasuk skrining dan deteksi dini untuk menemukan kasus-kasus dini

    sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan.

    Pencegahan tertier, merupakan pengobatan untuk mencegah komplikasi klinik dan kematian

    awal.

    KONSEP ASUHAN KEPERAWTAN

    PengkaijanData subyektif :

    Keluar keputihan, berbau

    NyeriCemas

    Tidak ada nafsu makan

    Berat badan menurun

    Data obyektif :

    Keluar keputihan, berbauPerdarahan pervagina

    Inspiculo portio rapuh, mudah berdarah

    Kurus, pucatAnemis

    HB kurang dari 9 gram %

    Ekspresi wajah cemasHypo Albumin Alb kurang dari 2,5

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    10/20

    1. Identitas klien.2. Keluhan utama.

    Perdarahan dan keputihan

    3. Riwayat penyakit sekarangKlien datang dengan perdarahan pasca coitus dan terdapat keputihan yang berbau tetapi tidakgatal. Perlu ditanyakan pada pasien atau keluarga tentang tindakan yang dilakukan untuk

    mengurangi gejala dan hal yang dapat memperberat, misalnya keterlambatan keluarga untuk

    memberi perawatan atau membawa ke Rumah Sakit dengan segera, serta kurangnya pengetahuankeluarga.

    4. Riwayat penyakit terdahulu.

    Perlu ditanyakan pada pasien dan keluarga, apakah pasien pernah mengalami hal yang demikian

    dan perlu ditanyakan juga apakah pasien pernah menderita penyakit infeksi.5. Riwayat penyakit keluarga

    Perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini atau penyakit

    menular lain.

    6. Riwayat psikososial

    Dalam pemeliharaan kesehatan dikaji tentang pemeliharaan gizi di rumah dan bagaimana

    pengetahuan keluarga tentang penyakit kanker serviks.

    DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

    1. Risiko Infeksi b.d imunosupresif, prosedur invasive2. Kurang pengetahuan tentang program penggobatan dan tindakan preventif.3.

    Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri fisik4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan perkembanganpenyakit

    5. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan pengobatan berhubungan denganterbatasnya informasi.

    6. Perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigenberkurang (anemia)

    7. Resiko Injury b/d kecenderungan perdarahan sekunder.8. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunann nafsu

    makan

    RENCANA KEPERAWATAN

    Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi

    Risiko Infeksi b.d imunosupresif, prosedur invasive

    Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama 5 X 24jam pasien dapat memperoleh

    1.Pengetahuan:Kontrol infeksi

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    11/20

    Indikator:

    Menerangkan cara-cara penyebaran infeksi

    Menerangkan factor-faktor yang berkontribusi dengan penyebaranMenjelaskan tanda-tanda dan gejala

    Menjelaskan aktivitas yang dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi

    Keterangan:1 : tidak pernah2 : terbatas

    3 : sedang

    4 : sering5 : selalu

    2.Status Nutrisi

    Asupan nutrisi

    Asupan makanan dan cairanEnergi

    Masa tubuh

    Berat badanKeterangan:

    1 : sangat bermasalah

    2 : bermasalah

    3 : sedang4 : sedikit bermasalah

    5 : tidak bemasalah

    Kontrol InfeksiBersikan lingkungan setelah digunakan oleh pasien

    Ganti peralatan pasien setiap selesai tindakan

    Batasi jumlah pengunjung

    Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individuAnjurkan pasien untuk cuci tangan dengan tepat

    Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan

    Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan pasienCuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

    Lakukan universal precautions

    Gunakan sarung tangan sterilLakukan perawatan aseptic pada semua jalur IV

    Lakukan teknik perawatan luka yang tepat

    Ajarkan pasien untuk pengambilan urin porsi tengah

    Tingkatkan asupan nutrisi

    Anjurkan asupan cairan yang cukupAnjurkan istirahat

    Berikan terapi antibiotik

    Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala dari infeksiAjarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana mencegah infeksi

    Kurang pengetahuan tentang program penggobatan dan tindakan preventif Pengetahuan : prosespenyakit

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    12/20

    Mengenal nama penyakit

    Deskripsi proses penyakitDeskripsi faktor penyebab atau faktor pencetus

    Deskripsi tanda dan gejala

    Deskripsi cara meminimalkan perkembangan penyakitDeskripsi komplikasi penyakitDeskripsi tanda dan gejala komplikasi penyakit

    Deskripsi cara mencegah komplikasi

    Skala :1 : tidak ada

    2 : sedikit

    3 : sedang

    4 : luas5 : lengkap

    Pengetahuan : prosedur perawatanDeskripsi prosedur perawatan

    Penjelasan tujuan perawatan

    Deskripsi langkah-langkah prosedur

    Deskripsi adanya pembatasan sehubungan dengan prosedurDeskripsi alat-alat perawatan

    Skala :

    1 : tidak ada2 : sedikit

    3 : sedang

    4 : luas

    5 : lengkapPembelajaran : proses penyakit

    Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit

    Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana kaitannya dengan anatomi dan fisiologi tubuhDeskripsikan tanda dan gejala umum penyakit

    Identifikasi kemingkinan penyebab

    Berikan informasi tentang kondisi klienBerikan informasi tentang hasil pemeriksaan diagnostik

    Diskusikan tentang pilihan terapi

    Instruksikan klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas

    Pembelajaran : prosedur/perawatanInformasikan klien waktu pelaksanaan prosedur/perawatan

    Informasikan klien lama waktu pelaksanaan prosedur/perawatan

    Kaji pengalaman klien dan tingkat pengetahuan klien tentang prosedur yang akan dilakukanJelaskan tujuan prosedur/perawatan

    Instruksikan klien utnuk berpartisipasi selama prosedur/perawatan

    Jelaskan hal-hal yang perlu dilakukan setelah prosedur/perawatan

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    13/20

    Instruksikan klien menggunakan tehnik koping untuk mengontrol beberapa aspek selama

    prosedur/perawatan (relaksasi da imagery)

    Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri fisik NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan

    selama 5X24jam pasien mampu untuk

    Mengontrol nyeri dengan indikator:Mengenal factor-faktor penyebab nyeri

    Mengenal onset nyeri

    Melakukan tindakan pertolongan non-analgetik

    Menggunakan analgetikMelaporkan gejala-gejala kepada tim kesehatan

    Mengontrol nyeri

    Keterangan:

    1 = tidak pernah dilakukan

    2 = jarang dilakukan

    3 =kadang-kadang dilakukan4 =sering dilakukan

    5 = selalu dilakukan pasien

    Menunjukan tingkat nyeri

    Indikator:

    Melaporkan nyeriMelaporkan frekuensi nyeri

    Melaporkan lamanya episode nyeri

    Mengekspresi nyeri: wajahMenunjukan posisi melindungi tubuh

    kegelisahan

    perubahan respirasi rateperubahan Heart Rate

    Perubahan tekanan Darah

    Perubahan ukuran Pupil

    Perspirasi

    Kehilangan nafsu makan

    Keterangan:

    1 : Berat2 : Agak berat

    3 : Sedang

    4 : Sedikit5 : Tidak ada Manajemen Nyeri

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    14/20

    Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik dan onset, durasi,

    frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor presipitasi

    observasi isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuanuntuk komunikasi secara efektif

    Berikan analgetik sesuai dengan anjuran

    Gunakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeriKaji latar belakang budaya pasienTentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup: pola tidur, nafsu makan, aktifitas

    kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran

    Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronisEvaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan

    Berikan dukungan terhadap pasien dan keluarga

    Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan

    pencegahankontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap

    ketidaknyamanan (seperti: temperatur ruangan, penyinaran, dll)

    Anjurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeriAjarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti: relaksasi, guided imagery, terapi musik,

    distraksi, aplikasi panas-dingin, massase)

    Evaluasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri

    Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasienTingkatkan tidur/istirahat yang cukup

    Anjurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri secara tepat

    Beritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhanInformasikan kepada tim kesehatan lainnya/anggota keluarga saat tindakan nonfarmakologi

    dilakukan, untuk pendekatan preventif

    Monitor kenyamanan pasien terhadap manajemen nyeri

    Pemberian AnalgetikTentukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas,dan keparahan sebelum pengobatan

    Berikan obat dengan prinsip 5 benar

    Cek riwayat alergi obatLibatkan pasien dalam pemilhan analgetik yang akan digunakan

    Pilih analgetik secara tepat /kombinasi lebih dari satu analgetik jika telah diresepkan

    Tentukan pilihan analgetik (narkotik, non narkotik, NSAID) berdasarkan tipe dan keparahannyeri

    Monitor tanda-tanda vital, sebelum dan sesuadah pemberian analgetik

    Monitor reaksi obat dan efeksamping obat

    Dokumentasikan respon setelah pemberian analgetik dan efek sampingnya

    Lakukan tindakan-tindakan untuk menurunkan efek analgetik (konstipasi/iritasi lambung)

    Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan perkembangan penyakit

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 24 jam, klien mampu :Meningkatkan citra tubuh, indikator :

    Penerimaan diri secara verbal

    Mempertahankan kontak mataKomunikasi terbuka

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    15/20

    Perhatian terhadap orang lain

    Tingkat kepercayaan diri

    Skala :1 : Tidak pernah berfikir positif

    2 : Jarang berfikir positif

    3 : Kadang berfikir positif4 : Sering berfikir positif5 : Selalu berfikir positif Peningkatan citra tubuh

    Kaji citra tubuh klien dengan cara menanyakan bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai

    Bantu klien untuk mendiskusikan perubahan tubuh akibta penyakitBantu klien untuk mendiskusikan fungsi tubuh yang terganggu

    Kaji perasaan klien ketika berinteraksi dengan orang lain

    Kaji persepsi klien dan keluarga tentang perubahan tubuh yang terjadi

    Identifikasi strategi koping yang digunakanKaji apakah perubahan gambaran diri mempengaruhi hubungan sosial klien

    Bantu klien mengidentifikasi bagian tubuh lain yang bernilai positif

    Identifikasi dukungan sosial yang dimiliki klien

    Cemas b.d krisis situasional, ancaman terhadap konsep diri, perubahan dalam statuskesehatan

    Perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigenberkurang (anemia)

    Resiko Injury b/d kecenderungan perdarahan sekunder Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan nafsu

    makan

    NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2X24 jam, pasien mampu mengontrolcemas dengan indikator:

    Memonitor intensitas cemasMenghilangkan penyebab cemas

    Menurunkan stimulus lingkungan ketika cemas

    Mencari informasi untuk menurunkan cemasMenggunakan strategi koping yang efektif

    Melaporkan kepada perawat penurunan lama cemas

    Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemasMempertrahankan hubungan sosial

    Mempertahankan konsentrasi

    Melaporkan kepada perawat tidur cukupMelaporkan kepada perawat bahwa cemas tidak mempengatruhi keadaan fisikTidak adanya tingkah laku yang menunjukan cemas

    Keterangan:

    1 = tidak pernah dilakukan

    2 = jarang3 = kadang-kadang

    4 = sering

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    16/20

    5 = selalu dilkakukan

    NOC : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2X24 jam, diharapkan :Circulation status

    Tissue Prefusion : cerebral

    Kriteria Hasil :mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan

    Tidak ada ortostatikhipertensi

    Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:

    berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan

    menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi

    memproses informasimembuat keputusan dengan benar

    menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada

    gerakan gerakan involunter

    NOC : Risk Kontrol

    Kriteria Hasil :

    Klien terbebas dari cederaKlien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera

    Klien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan/perilaku personal

    Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injuryMenggunakan fasilitas kesehatan yang ada

    Mampu mengenali perubahan status kesehatan

    NOC :Nutritional Status : food and Fluid Intake

    Kriteria Hasil :

    Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuanBerat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

    Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

    Menurunkan cemas:Tenangkan pasien

    Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada pasien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat

    melakukan tindakan

    Berusaha memahami keadaan pasien

    Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakanMendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan

    Dorong pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya

    Kaji tingkat kecemasanDengarkan pasien dengan penuh perhatian

    Ciptakan hubungan saling percaya

    Bantu pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan kecemasanBantu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    17/20

    Ajarkan pasien teknik relaksasi

    Berikan obat obat yang mengurangi cemas

    NIC :

    Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan intrakranial)

    Berikan informasi kepada keluargaSet alarmMonitor tekanan perfusi serebral

    Catat respon pasien terhadap stimuli

    Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon neurology terhadap aktivitasMonitor jumlah drainage cairan serebrospinal

    Monitor intake dan output cairan

    Restrain pasien jika perlu

    Monitor suhu dan angka WBCKolaborasi pemberian antibiotik

    Posisikan pasien pada posisi semifowler

    Minimalkan stimuli dari lingkungan

    Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)

    Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul

    Monitor adanya pareteseInstruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi

    Gunakan sarun tangan untuk proteksi

    Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggungMonitor kemampuan BAB

    Kolaborasi pemberian analgetik

    Monitor adanya tromboplebitis

    Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi

    NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)

    Sediakan lingkungan yang aman untuk pasienIdentifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien

    dan riwayat penyakit terdahulu pasien

    Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)Memasang side rail tempat tidur

    Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih

    Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.

    Membatasi pengunjung

    Memberikan penerangan yang cukupMenganjurkan keluarga untuk menemani pasien.

    Mengontrol lingkungan dari kebisingan

    Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakanBerikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status

    kesehatan dan penyebab penyakit.

    Nutrition Management

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    18/20

    Kaji adanya alergi makanan

    Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

    Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake FeAnjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

    Berikan substansi gula

    Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasiBerikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

    Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

    Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisiKaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

    Nutrition Monitoring

    BB pasien dalam batas normalMonitor adanya penurunan berat badan

    Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

    Monitor interaksi anak atau orangtua selama makanMonitor lingkungan selama makan

    Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

    Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

    Monitor turgor kulitMonitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

    Monitor mual dan muntah

    Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar HtMonitor makanan kesukaan

    Monitor pertumbuhan dan perkembangan

    Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

    Monitor kalori dan intake nuntrisiCatat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.

    Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet

    Evaluasi

    Hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan adalah :1. Mampu mengenali dan menangani anemia pencegahan terhadap terjadinya komplikasi

    perdarahan.

    2. Kebutuhan Nutrisi dan Kalori pasein tercukupi kebutuhan tubuh

    3. Tidak ada tanda-tanda infeksi

    4. Pasien bebas dari perdarahan dan hipoksis jaringan5. Pasien mampu mempertahankan tingkat aktifitas yang optimal.

    6. Ansietas, kekuatiran dan kelemahan menurun sampai dengan pada tingkat dapat diatasi.

    7. Pasien dapat mengungkapkan dampak dari diagnosa kanker terhadap perannya danmendemontrasikan kemampuan untuk menghadapi perubahan peran.

    8. Pasein dapat mengungkapkan perencanaan pengobatan tujuan dari pemberian terapi

    KESIMPULAN DAN SARAN

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    19/20

    A. Kesimpulan

    Kanker cerviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau cerviks.

    ETIOLOGI

    Pemakaian Celana KetatUmur pertama kali melakukan hubungan seksualUmur

    Paritas

    Penurunan Sistem Kekebalan TubuhPemakaian Pil KB

    Ras

    Polusi Udara

    Pemakaian obat DESPemakaian Antiseptik di Vagina

    Jumlah kehamilan dan partus

    Jumlah perkawinanInfeksi virus

    Sosial Ekonomi

    Hygiene dan sirkumsisi

    Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

    Cara Penularan Kanker Serviks

    Melalui jalur seksualMelalui jalur nonseksual

    Tidak melalui kelamin

    Tanda dan GejalaPerdarahan vagina yang abnormal,

    Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)

    Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darahatau hitam serta berbau busuk.

    Klasifikasi pertumbuhan sel kankers serviks (mikroskopis)Displasia

    Stadium karsinoma insitu

    Stadium karsinoma mikroinvasif.

    Stadium karsinoma invasif

    Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks

    Klasifikasi pertumbuhan sel kankers serviks (makroskopis)

    1.Stadium preklinisTidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa

    2. Stadium permulaan

    Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum3. Stadium setengah lanjut

  • 5/22/2018 CA SERVIK

    20/20

    Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio

    4. Stadium lanjut

    Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringanyang rapuh dan mudah berdarah.

    B. Kritik dan Saran

    Makalah Asuhan Keperawatan pada Klien Kanker Serviks ini masih kurang dari sempurna,

    untuk itu kami mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    Gale, D., 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi (Oncology Nursing Care Plans), EGC,

    Jakarta.

    Johnson, M., 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC), second edition, Mosby,Philadelphia.

    NANDA, 2005. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2005-2006, NANDA

    International, Philadelphia.

    .Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakartaAbdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,

    penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta

    Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , JakartaHelen Varney,DKK, 2002, Buku Saku Bidan, cetakan I, EGC, Jakarta

    Lynda Jual Carpenito, 2001, Buku Saku Diagnosa keperawatan edisi 8,EGC,Jakarta.

    Arif Mansjoer dkk (2000), Kapita Selekta Kedokteran , Edisi 3 , Jilid 1. EGC : Jakarta