ca servik
TRANSCRIPT
-
5/22/2018 CA SERVIK
1/20
CA SERVIK
PENDAHULUAN
Kanker adalah istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan maligna dalam setiap bagiantubuh, pertumbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit, dan berkembang dengan mengorbankan
manusia sebagai hospesnya
Kanker serviks merupakan keganasan tersering kedua dari traktus reproduksi wanita. Umumnyapaling banyak ditemukan pada usia 31-60 tahun. Penyebaran kanker ini dapat secaraperkontinuatum, melalui pembuluh limfe atau melalui pembuluh darah.
Epidemiologis :
Kanker serviks uterus merupakan kanker ginekologi terbanyak (70%-75%)Kanker serviks kurang lebih 26% kanker pada wanita
Satu dari 63 bayi wanita yang lahir akan menjadi kanker serviks
Sembilan persen penderita kanker serviks berusia kurang dari 35 tahun
Hanya 53% kanker in situ terjadi pada usia kurang dari 35 tahunSurvival rate akan lebih baik pada penderita kurang dari 45 tahun
Prognosis
Karsinoma serviks yang tidak dapat diobati atau tidak memberikan respons terhadap pengobatan95% akan mengalami kematian dalam 2 tahun setelah timbul gejala. Pasien yang menjalani
histerektomi dan memiliki rasio tinggi terjadinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat
deteksi dini dapat diobati dengan radioterapi. Setelah histerektomi radikal, terjadinya 80%
rekurensi dalam 2 tahun. Faktor-faktor yang menentukan prognosis adalah :Umur penderita
Keadaan umum penderita
Stadium penyakitCiri-ciri histologik sel tumor
Kemampuan ahli atau tim ahli yang menanganinya
Sarana pengobatan yang tersedia
Konsep DasarA.PENGERTIAN
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dariadanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya
(FKUI, 1990; FKKP, 1997).
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks uteri, dan merupakan karsinomaginekologi yang terbanyak diderita oleh wanita.
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel neoplastik terdapat pada seluruh lapisan epitel
serviks uteri (Price dan Wilson, 1995).
Kanker serviks adalah Kanker yang terjadi pada serviks uteri, dan merupakan karsinoma
ginekologi yang terbanyak diderita oleh Wanita.Kanker Leher Rahim ( Kanker Serviks ) adalahtumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks ( bagian terendah dari rahim yang
menempel pada puncak vagina ). Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55
tahun. 90% dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10%sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke dalam
rahim.
Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organreproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim
-
5/22/2018 CA SERVIK
2/20
(uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah
berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang
wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.Kanker cerviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau cerviks (bagian
terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Kanker cerviks biasanya menyerang
wanita berusia 35-55 tahun.(Nada, 2007)
B. ETIOLOGI
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko danpredisposisi yang menonjol, antara lain :
Pemakaian Celana Ketat
Pemakaian celana ketat dapat meningkatkan suhu vagina sehingga akan merusak daya hidup
sebagian mikroorganisme, dan mendukung perkembangan sebagian mikroorganisme lainnya.Akhirnya, pertumbuhan mikroorganisme menjadi tidak seimbang. Kondisi tersebut
memungkinkan perkembangan mikroorganisme yang justru menyebabkan terjadinya infeksi
Umur pertama kali melakukan hubungan seksualPenelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin
besar mendapat kanker serviks. Hubungan sexual pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu
muda
UmurPeningkatan usia seseorang kinerja organ-organ dan kekebalan tubuhnya. Dan itu membuatnya
relatif mudah terserang berbagai infeksi. Kanker rahim berpotensi paling besar pada usia antara
35-55 tahun.Paritas
Paritas adalah kemampuan wanita untuk melahirkan secara normal. Pada proses persalinan
normal, bayi bergerak melalui mulut rahim dan ada kemungkinan sedikit merusak jaringan epitel
di tempat tersebut. Pada kasus wanita yang melahirkan lebih dari dua kali dan dengan jarak yangterlalu dekat. Kerusakan jaringan epitel ini berkembang kea rah pertumbuhan sel abnormal yang
berpotensi ganas.
Penurunan Sistem Kekebalan TubuhTubuh kita memiliki serangkaian system kekebalan yang secara otomatis berusaha mengatasi
gangguan-gangguan infeksi dan pertumbuhan sel abnormal. Namun dalam kondisi tertentu,
system kekebalan ini dapat melemah sehingga pengendalian gangguannya pun melemah.Kondisi semacam ini terdapat pada wanita yang menjalani operasi gagal ginjal, atau pengiap
virus HIV. Dengan melemahnya sistem kekebalan, maka perkembangan infeksi tidak terhambat,
dan pertumbuhan sel abnormal terus meningkat hingga mencapai tahap invasif (menyebar
kemana-mana).
Pemakaian Pil KBPemakaian pil KB secara terus-menerus berpotensi menimbulkan kanker serviks. Pada
pemakaian lebih dari lima tahun, risiko ini menetap menjadi 2 kali lebih besar disbanding wanita
yang tidak memakai pil KB.Ras
Pola kehidupan sosioekonomi tiap-tiap ras dapat dapat berpengaruh terhadap peningkatan risiko
mengidap kanker rahim. Hasil penelitian menunjukkan ras Afrika-Amerika paling berisiko tinggimengidap kanker rahim. Sementara Amerika-Hispanik cenderung di bawahnya. Adapun ras
-
5/22/2018 CA SERVIK
3/20
Asia-Amerika relatif sama dengan Amerika-Hispanik.
Polusi Udara
Polusi udara baik yang berasal dari asap rokok, emisi kendaraan, pabrik dan sebagainya memiliki
banyak kandungan senyawa karsinogen yang berpotensi memunculkan sel kanker.Pemakaian obat DESDES (Diethylstilbestrol) adalah obat penguat kehamilan yang dikonsumsi untuk mencegah
keguguran. Obat ini sekarang sudah tidak popular. Para ahli menyimpulkan DES berpotensi
menimbulkan sel kanker di wilawah serviks.Pemakaian Antiseptik di Vagina
Wanita modern ingin selalu tampil sempurna termasuk di wilayah pribadinya. Kini banyak sekali
produk antiseptik khusus vagina yang biasa membuat vagina lebih bersih dan selalu wangi.
Namun pemakaian antiseptik yang terlalu sering tidak baik. Antiseptik tersebut dapat membunuhbakteri di sekitar vagina, termasuk bakteri yang menguntungkan. Dan apabila digunakan dalam
dosis yang terlalu sering, maka zat antiseptik tersebut dapat mengakibatkan iritasi pada kulit
bibir vagina yang sangat lembut. Iritasi ini biasa berkembang menjadi sel abnormal yangberpontensi displasia.
Jumlah kehamilan dan partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus
semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.Jumlah perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai faktor
resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata
diduga sebagai factor penyebab kanker serviks
Sosial Ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial
ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongansosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi
imunitas tubuh.
Hygiene dan sirkumsisiDiduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya
belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga
banyak kumpulan-kumpulan smegma.
Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akanberpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi
infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya
kanker serviks.
Cara Penularan Kanker Serviks
-
5/22/2018 CA SERVIK
4/20
a. Cara Penularan HPV
Cara HPV menularkan virusnya dapat dilakukan dengan berbagai jalur yaitu:
Melalui jalur seksual
Jalur seksual dapat dilakukan dengan beberapa hal yaitu hubungan intim, kelamin-kelamin,
tangan-kelamin. Kebanyakan pria dan wanita yang telah berhubungan intim berisiko terinveksiHPV, apalagi yang sering berganti pasangan dan kehidupan seksualnya tidak bersih, maka lebihdari 75% pernah terifeksi HPV.
Melalui jalur nonseksual
Penularan jalur nonseksual adalah dengan cara penularan langsung. Misalnya dari ibu ke bayinya
pada saat persalinan. Tentu saja ini pada ibu yang telah tertular virus HPV.
3) Tidak melalui kelamin
Penularan tidak melalui kelamin misalnya pakaian dalam, alat-alat kedokteran yang tidak steril
(tapi ini sangat kecil kemungkinan).Bagi orang yang terkena HPV maka hanya dua kemungkinan yaitu :
a) 80% akan sembuh dengan sendirinya oleh sistem kekebalan tubuhnya yang tinggi.
b) 10-20% kemungkinan akan menjadi infeksi yang menetap, yang kemudian berisiko menjadi
kanker. (Bertiani, 2009, 56-57)
C. PATOFISIOLOGIKanker serviks timbul di batas antara epitel yang melapisi ektoservik (portio) dan endoserviks
yang disebut sebagai Squamo-Columnas Junction (SCJ). Pada wanita muda, SCJ berada di luar
osteum uteri eksterna sedang pada wanita berumur 35 tahun SCJ ini berada di kanalis serviks.
Tumor dapat tumbuh :Eksofilik
Mulai dari SCJ ke arah lumen vagina sebagai masa poliferatif yang mengalami infeksii sekunder
dan nekrosis.Endofilik
Mulai dari SCJ tumbuh ke dalam stroma serviks dan cenderung untuk mengadakan infiltrasi
menjadi ulkus.
Ulseratif
Mulai dari SCJ daan cenderung merusak jaringan serviks dengan melibatkan awal pornises
vagina untuk menjadi ulkus yang luas.
Serviks yang normal secara alamiah mengalami proses metaplasia. Dengan masuknya mutagen,proses tersebut dapat berkembang ke arah displasia. Tingkatan displasia :
Ringan (NIS I) : kelainan epitel terbatas pada lapisan basal
2. Sedang (NIS II) : lesi epitel lebih dari setengah bagian3. Berat (NIS III) : seluruh lapisan epitel terkena
Perubahan displasia dapat terjadi karena trauma mekanik atau kimiawi, infeksi virus/bakteri, dan
gangguan keseimbangan hormon.Kanker serviks dapat menyebar melalui tiga cara, yaitu :
-
5/22/2018 CA SERVIK
5/20
Perkontinuatum ke alat-alat tubuh sekitarnya
Dari serviks ke ostium uteri internum kemudian ke segmen bawah uterus dan mengenai dinding
fundus. Menyebar ke kandung kemih, vagina, dan rektum.Limfogen
Ke kelenjar paraservikalis, hipogastrika dan iliaka eksterna
HematogenTumor metastasis ke alat-alat tubuh yang jauh, paru-paru, hati sumsum tulang dan lain-lain.
D. Klasifikasi pertumbuhan sel kankers serviks
Mikroskopis
1. Displasia
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi pada dua
pertiga epidermihampir tidak dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.
2. Stadium karsinoma insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadikarsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel
skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks.
3. Stadium karsinoma mikroinvasif.Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat juga sel
tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari
membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker.
4. Stadium karsinoma invasif
Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel
bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluasketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus
uteri.
5. Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks
Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat mengisi setengah
dari vagina tanpa infiltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis danperdarahan.
Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesif meluas ke forniks,
posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium.
Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatlaun lesi berubah bentukmenjadi ulkus.
Markroskopis1.Stadium preklinis
Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa
2. Stadium permulaanSering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum
-
5/22/2018 CA SERVIK
6/20
3. Stadium setengah lanjut
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio
4. Stadium lanjutTerjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan
yang rapuh dan mudah berdarah.
KLASIFIKASI menurut FIGO (Federation Internationale de Gynecologic et Obstetrigue), 1988:
Tingkat Kriteria
Karsinoma Pra invasif
0 Karsinoma in situ atau karsinoma intra epitel.Karsinoma Invasif
I Proses terbatas pada serviks (perluasan ke korpus uteri tidak dinilai).
I a Karsinoma serviks preklinis hanya dapat didiagnostik secara mikroskopis, lesi tidak lebih
dari 3 mm atau secara mikroskopik kedalamannya > 3-5 mm dari epitel basal dan memanjangtidak lebih dari 7 mm.
I b Lesi invasif > 5, dibagi atas lesi < 4 Cm dan > 4 Cm.
II Proses keganasan telah keluar dari serviuks dan menjalar ke 2/3 bagian atas vagina dan atauke parametrium tetapi tidak sampai dinding panggul.
II a Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas dari infiltrat tumor.
II b Penyebaran ke parametrium, uni atau bilateral tetapi belum sampai dinding pangguL
III Penyebaran sampai 1/3 distal vagina atau ke parametrium sampai dinding panggul.III a Penyebaran sampai 1/3 distal vagina namun tidak sampai ke dinding panggul.
III b Penyebaran sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor
dengan dinding panggul atau proses pada tingkat I atau II tetapi sudah ada gangguan faalginjal/hidronefrosis.
IV Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum dan atau
vesika urinaria (dibuktikan secara histologi) atau telah bermetastasis keluar panggul atau
ketempat yang jauh.IV a Telah bermetastasis ke organ sekitar.
IV b Telah bermetastasis jauh.
E. Tanda dan Gejala
GEJALA
Perubahan prekanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidakterdeteksi kecuali jika wanita tersebut menjalani pemeriksaan panggul dan Pap smear.
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan
menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
Perdarahan vagina yang abnormal,
Terjadi perdarahan di antara dua masa haid, baik sesudah koitus maupun tidak, perdarahan lebihdari satu tahun sesudah menopause dan keluar lendir bercampur darah serta polymenorhea.
Perdarahan awal bertambah jumlah dan durasinya sejalan dengan progresivitas kanker dan
merupakan indikasi bahwa proses penyakit sudah menyerang limfe.Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah
atau hitam serta berbau busuk.Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
-
5/22/2018 CA SERVIK
7/20
Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
Nyeri panggul, punggung atau tungkai
Dari vagina keluar air kemih atau tinjaPatah tulang (fraktur).
Gambaran KlinisKeluhan Metroragia
Keputihan
Perdarahan pascakoitusPerdarahan spontan
Bau busuk yang khas
Obstruksi total vesika urinaria
Cepat lelahKehilangan berat badan
Anemia
Serviks teraba membesar,ireguler,teraba lunakLesi pada porsio dan vagina
F. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya pembengkakan kelenjar limfe supraklavikuler danpembesaran hepar
Pada pemeriksaan spekulum didapatkan lapisan-lapisan besar selaput lendir mudah lepas dan
mudah berdarah waktu disuap spatelAdanya warna kemerahan di sekitar ostium eksternum servikalis uteri
Inspeksi
Perdarahan
keputihanpalpasi
nyeri abdomen
nyeri punggung bawahPemeriksaan Diagnostik
Ada beberapa cara memeriksakan kanker serviks, diantaranya:
a. Mendeteksi kanker serviks dengan Pap smearWanita yang dianjurkan untuk melakukan tes pap smear biasanya mereka yang tinggi aktivitas
seksualnya. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami aktivitas
seksualnya memeriksakan diri. Berikut ini adalah wanita-wanita sasaran tes pap smear:
b. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)\
Merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin denganmenggunakan asam asetat 3-5%. Alat ini begitu sederhana sebab saat memeriksakannya tidak
perlu ke laboratorium dan dapat dilakukan oleh bidan.
c. Mendiagnosis serviks dengan kolposkopiKoloskopi merupakan suatu pemeriksaan untuk melihat permukaan leher rahim. Pemeriksaan ini
menggunakan mikroskop berkekuatan rendah yang memperbesar permukaan leher rahim.
Perbesarannya dari 10-40 kali dari ukuran normal. Ini dapat membantu mengidentifikasi areapermukaan leher rahim yang menunjukkan ketidaknormalan.
-
5/22/2018 CA SERVIK
8/20
d. Vagina inflammation self test card
Vagina inflammation self test card adalah alat pendeteksian yang dapat menjadi warning sign.
Yang ditest dengan alat ini adalah tingkat keasaman (pH), test ini cukup akurat, sebab padaumumnya apabila seorang wanita terkena infeksi, mioma, kista bahkan kanker serviks, kadar
pHnya tinggi. Dengan begitu maka melalui tets ini paling tidak wanita dapat mengetahui kondisi
vagina mereka secara kasar.e. SchillentestCara kerja pemeriksaan ini adalah:
Serviks diolesi dengan larutan yodium
Sel yang sehat warnanya akan berubah menjadi coklatSedangkan sel yang abnormal warnanya menjadi putih atau kuning.
Jika terkena karsinoma tidak berwarna
f. Kolpomikroskopi
Kolpomikroskopi adalah pemeriksaan yang bergabung dengan pap smear. Kolpomikroskopidapat melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali.
G. Penatalaksanaan
1. Terapi localTerapi local dilakukan pada penyakit prainvasif, yang meliputi biopsy, cauterasi, terapi laser,
konisasi, dan bedah buku.
2. Histerektomi
Histerektomi mungkin juga dilakukan tergantung pada usia wanita, status anak, dan ataukeinginan untuk sterilisasi. Histerektomi radikal adalah pengangkatan uterus, pelvis dan nodus
limfa para aurtik.
3. Pembedahan dan terapi radiasia. Pembedahan dilakukan untuk pengangkatan sel kanker.
b. Dilakukan pada kanker serviks invasive
c. Pada terapi batang eksternalbertujuan mengatahui luas dan lokasi tumor serta mengecilkan
tumor4. Radioterapi batang eksternal
a. Dilakukan jika nodus limfe positif terkena dan bila batas-batas pembedahan itu tegas.
b. Untuk terapi radiasi ini biasanya para wanita dipasang kateter urine sehingga tetap berada ditempat tidur, makan makanan dengan diet ketat dan memakan obat untuk mencegah defekasi,
karena pada terapi ini biasanya terpasang tampon (aplikator)
5. Eksenterasi pelvica. Dilakukan jika terjadi kanker setempat yang berulang
b. Dapat dilakukan pada bagian anterior, posterior, atau total tergantung organ yang diangkat
ditambah dengan uterus dan nodus limfa disekitarnya.
6. Terapi biologi
Yaitu dengan memperkuat system kekebalan tubuh (system imun)7. Kemoterapi
Dengan menggunakan obat-obatan sitostastik.
H. Komplikasi
1. Berkaitan dengan intervensi pembedahan
a. Vistula Uretrab. Disfungsi bladder
-
5/22/2018 CA SERVIK
9/20
c. Emboli pulmonal
d. Infeksi pelvis
e. Obstruksi usus2. Berkaitan dengan kemoterapi
a. Sistitis radiasi
b. Enteritis3. Berkaitan dengan kemoterapia. Supresi sumsum tulang
b. Mual muntah akibat pengunaan obat kemoterapi yang mengandung sisplatin
c. Kerusakan membrane mukosa GId. Mielosupresi
I. Pencegahan
Ada beberapa cara untuk mencegah kanker serviks, yaitu:
1. Mencegah terjadi infeksi HPV2. Melakukan pemeriksaan Pap Smear secara teratur
3. Tidak boleh melakukan hubungan seksual pada anak perempuan di bawah 18 tahun
4. Jangan melakukan hubungan seksual dengan penderita kelamin atau gunakan kondom untukmencegah penularan penyakit
5. Jangan berganti-ganti pasangan seksual
6. Berhenti merokok
Untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas kanker serviks diperlukan upaya pencegahan-pencegahan sebagai berikut :
Pencegahan primer, yaitu usaha untuk mengurangi atau menghilangkan kontak dengan
karsinogen untuk mencegah inisiasi dan promosi pada proses karsinogen.Pencegahan sekunder, termasuk skrining dan deteksi dini untuk menemukan kasus-kasus dini
sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan.
Pencegahan tertier, merupakan pengobatan untuk mencegah komplikasi klinik dan kematian
awal.
KONSEP ASUHAN KEPERAWTAN
PengkaijanData subyektif :
Keluar keputihan, berbau
NyeriCemas
Tidak ada nafsu makan
Berat badan menurun
Data obyektif :
Keluar keputihan, berbauPerdarahan pervagina
Inspiculo portio rapuh, mudah berdarah
Kurus, pucatAnemis
HB kurang dari 9 gram %
Ekspresi wajah cemasHypo Albumin Alb kurang dari 2,5
-
5/22/2018 CA SERVIK
10/20
1. Identitas klien.2. Keluhan utama.
Perdarahan dan keputihan
3. Riwayat penyakit sekarangKlien datang dengan perdarahan pasca coitus dan terdapat keputihan yang berbau tetapi tidakgatal. Perlu ditanyakan pada pasien atau keluarga tentang tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi gejala dan hal yang dapat memperberat, misalnya keterlambatan keluarga untuk
memberi perawatan atau membawa ke Rumah Sakit dengan segera, serta kurangnya pengetahuankeluarga.
4. Riwayat penyakit terdahulu.
Perlu ditanyakan pada pasien dan keluarga, apakah pasien pernah mengalami hal yang demikian
dan perlu ditanyakan juga apakah pasien pernah menderita penyakit infeksi.5. Riwayat penyakit keluarga
Perlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini atau penyakit
menular lain.
6. Riwayat psikososial
Dalam pemeliharaan kesehatan dikaji tentang pemeliharaan gizi di rumah dan bagaimana
pengetahuan keluarga tentang penyakit kanker serviks.
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Risiko Infeksi b.d imunosupresif, prosedur invasive2. Kurang pengetahuan tentang program penggobatan dan tindakan preventif.3.
Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri fisik4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan perkembanganpenyakit
5. Kurang pengetahuan tentang penatalaksanaan pengobatan berhubungan denganterbatasnya informasi.
6. Perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigenberkurang (anemia)
7. Resiko Injury b/d kecenderungan perdarahan sekunder.8. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunann nafsu
makan
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
Risiko Infeksi b.d imunosupresif, prosedur invasive
Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama 5 X 24jam pasien dapat memperoleh
1.Pengetahuan:Kontrol infeksi
-
5/22/2018 CA SERVIK
11/20
Indikator:
Menerangkan cara-cara penyebaran infeksi
Menerangkan factor-faktor yang berkontribusi dengan penyebaranMenjelaskan tanda-tanda dan gejala
Menjelaskan aktivitas yang dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi
Keterangan:1 : tidak pernah2 : terbatas
3 : sedang
4 : sering5 : selalu
2.Status Nutrisi
Asupan nutrisi
Asupan makanan dan cairanEnergi
Masa tubuh
Berat badanKeterangan:
1 : sangat bermasalah
2 : bermasalah
3 : sedang4 : sedikit bermasalah
5 : tidak bemasalah
Kontrol InfeksiBersikan lingkungan setelah digunakan oleh pasien
Ganti peralatan pasien setiap selesai tindakan
Batasi jumlah pengunjung
Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individuAnjurkan pasien untuk cuci tangan dengan tepat
Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan
Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah meninggalkan ruangan pasienCuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Lakukan universal precautions
Gunakan sarung tangan sterilLakukan perawatan aseptic pada semua jalur IV
Lakukan teknik perawatan luka yang tepat
Ajarkan pasien untuk pengambilan urin porsi tengah
Tingkatkan asupan nutrisi
Anjurkan asupan cairan yang cukupAnjurkan istirahat
Berikan terapi antibiotik
Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala dari infeksiAjarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana mencegah infeksi
Kurang pengetahuan tentang program penggobatan dan tindakan preventif Pengetahuan : prosespenyakit
-
5/22/2018 CA SERVIK
12/20
Mengenal nama penyakit
Deskripsi proses penyakitDeskripsi faktor penyebab atau faktor pencetus
Deskripsi tanda dan gejala
Deskripsi cara meminimalkan perkembangan penyakitDeskripsi komplikasi penyakitDeskripsi tanda dan gejala komplikasi penyakit
Deskripsi cara mencegah komplikasi
Skala :1 : tidak ada
2 : sedikit
3 : sedang
4 : luas5 : lengkap
Pengetahuan : prosedur perawatanDeskripsi prosedur perawatan
Penjelasan tujuan perawatan
Deskripsi langkah-langkah prosedur
Deskripsi adanya pembatasan sehubungan dengan prosedurDeskripsi alat-alat perawatan
Skala :
1 : tidak ada2 : sedikit
3 : sedang
4 : luas
5 : lengkapPembelajaran : proses penyakit
Kaji tingkat pengetahuan klien tentang penyakit
Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana kaitannya dengan anatomi dan fisiologi tubuhDeskripsikan tanda dan gejala umum penyakit
Identifikasi kemingkinan penyebab
Berikan informasi tentang kondisi klienBerikan informasi tentang hasil pemeriksaan diagnostik
Diskusikan tentang pilihan terapi
Instruksikan klien untuk melaporkan tanda dan gejala kepada petugas
Pembelajaran : prosedur/perawatanInformasikan klien waktu pelaksanaan prosedur/perawatan
Informasikan klien lama waktu pelaksanaan prosedur/perawatan
Kaji pengalaman klien dan tingkat pengetahuan klien tentang prosedur yang akan dilakukanJelaskan tujuan prosedur/perawatan
Instruksikan klien utnuk berpartisipasi selama prosedur/perawatan
Jelaskan hal-hal yang perlu dilakukan setelah prosedur/perawatan
-
5/22/2018 CA SERVIK
13/20
Instruksikan klien menggunakan tehnik koping untuk mengontrol beberapa aspek selama
prosedur/perawatan (relaksasi da imagery)
Nyeri Akut berhubungan dengan agen injuri fisik NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 5X24jam pasien mampu untuk
Mengontrol nyeri dengan indikator:Mengenal factor-faktor penyebab nyeri
Mengenal onset nyeri
Melakukan tindakan pertolongan non-analgetik
Menggunakan analgetikMelaporkan gejala-gejala kepada tim kesehatan
Mengontrol nyeri
Keterangan:
1 = tidak pernah dilakukan
2 = jarang dilakukan
3 =kadang-kadang dilakukan4 =sering dilakukan
5 = selalu dilakukan pasien
Menunjukan tingkat nyeri
Indikator:
Melaporkan nyeriMelaporkan frekuensi nyeri
Melaporkan lamanya episode nyeri
Mengekspresi nyeri: wajahMenunjukan posisi melindungi tubuh
kegelisahan
perubahan respirasi rateperubahan Heart Rate
Perubahan tekanan Darah
Perubahan ukuran Pupil
Perspirasi
Kehilangan nafsu makan
Keterangan:
1 : Berat2 : Agak berat
3 : Sedang
4 : Sedikit5 : Tidak ada Manajemen Nyeri
-
5/22/2018 CA SERVIK
14/20
Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik dan onset, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor presipitasi
observasi isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuanuntuk komunikasi secara efektif
Berikan analgetik sesuai dengan anjuran
Gunakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeriKaji latar belakang budaya pasienTentukan dampak dari ekspresi nyeri terhadap kualitas hidup: pola tidur, nafsu makan, aktifitas
kognisi, mood, relationship, pekerjaan, tanggungjawab peran
Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronisEvaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
Berikan dukungan terhadap pasien dan keluarga
Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama terjadi, dan tindakan
pencegahankontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan (seperti: temperatur ruangan, penyinaran, dll)
Anjurkan pasien untuk memonitor sendiri nyeriAjarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti: relaksasi, guided imagery, terapi musik,
distraksi, aplikasi panas-dingin, massase)
Evaluasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri
Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasienTingkatkan tidur/istirahat yang cukup
Anjurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalaman nyeri secara tepat
Beritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhanInformasikan kepada tim kesehatan lainnya/anggota keluarga saat tindakan nonfarmakologi
dilakukan, untuk pendekatan preventif
Monitor kenyamanan pasien terhadap manajemen nyeri
Pemberian AnalgetikTentukan lokasi nyeri, karakteristik, kualitas,dan keparahan sebelum pengobatan
Berikan obat dengan prinsip 5 benar
Cek riwayat alergi obatLibatkan pasien dalam pemilhan analgetik yang akan digunakan
Pilih analgetik secara tepat /kombinasi lebih dari satu analgetik jika telah diresepkan
Tentukan pilihan analgetik (narkotik, non narkotik, NSAID) berdasarkan tipe dan keparahannyeri
Monitor tanda-tanda vital, sebelum dan sesuadah pemberian analgetik
Monitor reaksi obat dan efeksamping obat
Dokumentasikan respon setelah pemberian analgetik dan efek sampingnya
Lakukan tindakan-tindakan untuk menurunkan efek analgetik (konstipasi/iritasi lambung)
Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan dan perubahan perkembangan penyakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 24 jam, klien mampu :Meningkatkan citra tubuh, indikator :
Penerimaan diri secara verbal
Mempertahankan kontak mataKomunikasi terbuka
-
5/22/2018 CA SERVIK
15/20
Perhatian terhadap orang lain
Tingkat kepercayaan diri
Skala :1 : Tidak pernah berfikir positif
2 : Jarang berfikir positif
3 : Kadang berfikir positif4 : Sering berfikir positif5 : Selalu berfikir positif Peningkatan citra tubuh
Kaji citra tubuh klien dengan cara menanyakan bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai
Bantu klien untuk mendiskusikan perubahan tubuh akibta penyakitBantu klien untuk mendiskusikan fungsi tubuh yang terganggu
Kaji perasaan klien ketika berinteraksi dengan orang lain
Kaji persepsi klien dan keluarga tentang perubahan tubuh yang terjadi
Identifikasi strategi koping yang digunakanKaji apakah perubahan gambaran diri mempengaruhi hubungan sosial klien
Bantu klien mengidentifikasi bagian tubuh lain yang bernilai positif
Identifikasi dukungan sosial yang dimiliki klien
Cemas b.d krisis situasional, ancaman terhadap konsep diri, perubahan dalam statuskesehatan
Perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigenberkurang (anemia)
Resiko Injury b/d kecenderungan perdarahan sekunder Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan nafsu
makan
NOC: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2X24 jam, pasien mampu mengontrolcemas dengan indikator:
Memonitor intensitas cemasMenghilangkan penyebab cemas
Menurunkan stimulus lingkungan ketika cemas
Mencari informasi untuk menurunkan cemasMenggunakan strategi koping yang efektif
Melaporkan kepada perawat penurunan lama cemas
Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemasMempertrahankan hubungan sosial
Mempertahankan konsentrasi
Melaporkan kepada perawat tidur cukupMelaporkan kepada perawat bahwa cemas tidak mempengatruhi keadaan fisikTidak adanya tingkah laku yang menunjukan cemas
Keterangan:
1 = tidak pernah dilakukan
2 = jarang3 = kadang-kadang
4 = sering
-
5/22/2018 CA SERVIK
16/20
5 = selalu dilkakukan
NOC : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2X24 jam, diharapkan :Circulation status
Tissue Prefusion : cerebral
Kriteria Hasil :mendemonstrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan :Tekanan systole dandiastole dalam rentang yang diharapkan
Tidak ada ortostatikhipertensi
Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg)mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan:
berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan
menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi
memproses informasimembuat keputusan dengan benar
menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak ada
gerakan gerakan involunter
NOC : Risk Kontrol
Kriteria Hasil :
Klien terbebas dari cederaKlien mampu menjelaskan cara/metode untukmencegah injury/cedera
Klien mampu menjelaskan factor resiko dari lingkungan/perilaku personal
Mampumemodifikasi gaya hidup untukmencegah injuryMenggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Mampu mengenali perubahan status kesehatan
NOC :Nutritional Status : food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuanBerat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
Menurunkan cemas:Tenangkan pasien
Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada pasien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat
melakukan tindakan
Berusaha memahami keadaan pasien
Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakanMendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kenyamanan
Dorong pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya
Kaji tingkat kecemasanDengarkan pasien dengan penuh perhatian
Ciptakan hubungan saling percaya
Bantu pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan kecemasanBantu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas
-
5/22/2018 CA SERVIK
17/20
Ajarkan pasien teknik relaksasi
Berikan obat obat yang mengurangi cemas
NIC :
Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan intrakranial)
Berikan informasi kepada keluargaSet alarmMonitor tekanan perfusi serebral
Catat respon pasien terhadap stimuli
Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon neurology terhadap aktivitasMonitor jumlah drainage cairan serebrospinal
Monitor intake dan output cairan
Restrain pasien jika perlu
Monitor suhu dan angka WBCKolaborasi pemberian antibiotik
Posisikan pasien pada posisi semifowler
Minimalkan stimuli dari lingkungan
Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)
Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya pareteseInstruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lsi atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk proteksi
Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggungMonitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan menganai penyebab perubahan sensasi
NIC : Environment Management (Manajemen lingkungan)
Sediakan lingkungan yang aman untuk pasienIdentifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien
dan riwayat penyakit terdahulu pasien
Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)Memasang side rail tempat tidur
Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu ditempat yang mudah dijangkau pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan yang cukupMenganjurkan keluarga untuk menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari kebisingan
Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakanBerikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan status
kesehatan dan penyebab penyakit.
Nutrition Management
-
5/22/2018 CA SERVIK
18/20
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake FeAnjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasiBerikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisiKaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normalMonitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau orangtua selama makanMonitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulitMonitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar HtMonitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisiCatat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
Evaluasi
Hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan adalah :1. Mampu mengenali dan menangani anemia pencegahan terhadap terjadinya komplikasi
perdarahan.
2. Kebutuhan Nutrisi dan Kalori pasein tercukupi kebutuhan tubuh
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi
4. Pasien bebas dari perdarahan dan hipoksis jaringan5. Pasien mampu mempertahankan tingkat aktifitas yang optimal.
6. Ansietas, kekuatiran dan kelemahan menurun sampai dengan pada tingkat dapat diatasi.
7. Pasien dapat mengungkapkan dampak dari diagnosa kanker terhadap perannya danmendemontrasikan kemampuan untuk menghadapi perubahan peran.
8. Pasein dapat mengungkapkan perencanaan pengobatan tujuan dari pemberian terapi
KESIMPULAN DAN SARAN
-
5/22/2018 CA SERVIK
19/20
A. Kesimpulan
Kanker cerviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau cerviks.
ETIOLOGI
Pemakaian Celana KetatUmur pertama kali melakukan hubungan seksualUmur
Paritas
Penurunan Sistem Kekebalan TubuhPemakaian Pil KB
Ras
Polusi Udara
Pemakaian obat DESPemakaian Antiseptik di Vagina
Jumlah kehamilan dan partus
Jumlah perkawinanInfeksi virus
Sosial Ekonomi
Hygiene dan sirkumsisi
Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Cara Penularan Kanker Serviks
Melalui jalur seksualMelalui jalur nonseksual
Tidak melalui kelamin
Tanda dan GejalaPerdarahan vagina yang abnormal,
Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darahatau hitam serta berbau busuk.
Klasifikasi pertumbuhan sel kankers serviks (mikroskopis)Displasia
Stadium karsinoma insitu
Stadium karsinoma mikroinvasif.
Stadium karsinoma invasif
Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks
Klasifikasi pertumbuhan sel kankers serviks (makroskopis)
1.Stadium preklinisTidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa
2. Stadium permulaan
Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum3. Stadium setengah lanjut
-
5/22/2018 CA SERVIK
20/20
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio
4. Stadium lanjut
Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringanyang rapuh dan mudah berdarah.
B. Kritik dan Saran
Makalah Asuhan Keperawatan pada Klien Kanker Serviks ini masih kurang dari sempurna,
untuk itu kami mohon kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Gale, D., 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi (Oncology Nursing Care Plans), EGC,
Jakarta.
Johnson, M., 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC), second edition, Mosby,Philadelphia.
NANDA, 2005. Nursing Diagnoses: Definition and Classification 2005-2006, NANDA
International, Philadelphia.
.Hacher/moore, 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, hypokrates , jakartaAbdul bari saifuddin,, 2001 , Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,
penerbit yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta
Marlyn Doenges,dkk, 2001,Rencana perawatan Maternal/Bayi, EGC , JakartaHelen Varney,DKK, 2002, Buku Saku Bidan, cetakan I, EGC, Jakarta
Lynda Jual Carpenito, 2001, Buku Saku Diagnosa keperawatan edisi 8,EGC,Jakarta.
Arif Mansjoer dkk (2000), Kapita Selekta Kedokteran , Edisi 3 , Jilid 1. EGC : Jakarta