bumi resource 28_31_dec_2007_-_annua;l_report_2007
TRANSCRIPT
Laporan TahunanAnnual Report 2007
Building Relationships
Growing The Business
Daftar IsiContent
Tema Theme 1
Sejarah Singkat Brief History 2
Visi, Misi dan Filosofi Perusahaan Vision, Mission and Company Philosophy 3
Peristiwa Penting 2007 2007 Significant Events 4
Penghargaan & Prestasi Awards & Recognitions 5
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 6
Ikhtisar Saham Stock Highlights 8
Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioner 10
Laporan Presiden DirekturReport from the President Director 14
Strategi & Kondisi PasarMarket & Strategy Overview 20
Laporan Komite Audit Audit Committee Report 22
Laporan Operasional Operations Report 24• Wilayah Operasional Operations Area 26• Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Company Structure and Subsidiaries 28• Laporan Bisnis Business Report 34
Laporan Manajemen Management Report 42• Sumber Daya Manusia Human Resources 44• Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Health, Safety and Environment 46• Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 50
Tinjauan Ke Depan Future Outlook 56
Laporan Good Corporate GovernanceGood Corporate Governance Report 58• Good Corporate Governance di Bumi Good Corporate Governance at Bumi 60
Manajemen Risiko Risk Management 82
Tinjauan Keuangan Financial Review 84• Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis 86• Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements 93
Data Perusahaan Corporate Data 227• Dewan Komisaris Board of Commissioners 228• Direksi Board of Directors 230• Komite Audit Audit Committee 232• Struktur Organisasi Organization Structure 234• Informasi Perseroan Corporate Information 235• Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2007 Responsibility for 2007 Annual Report 236
24-41
42-55
58-83
Laporan Operasional Operations Report
Laporan ManajemenManagement Report
84-226Tinjauan KeuanganFinancial Review
Laporan Good Corporate GovernanceGood Corporate Governance Report
�PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Tema di atas kami pilih di tahun ini untuk menggambarkan tujuan jangka panjang kami serta kondisi di sepanjang tahun 2007. Sepanjang tahun 2007, kami membangun kerja sama jangka panjang dengan mitra kami di anak-anak perusahaan batubara, untuk mendukung pertumbuhan Perseroan secara keseluruhan. Kami telah membangun suatu fondasi yang kokoh guna mendukung ekspansi yang cepat dan tepat. Kami juga senantiasa memenuhi komitmen kepada para Pemegang Saham dan para pemangku kepentingan lainnya untuk berkembang tanpa harus menonjolkan diri.
Membangun kerja sama dengan masyarakat setempat di mana kami bekerja merupakan hal yang penting dalam kesuksesan kami, yang akan menentukan keberhasilan masa depan bisnis dalam jangka panjang. Semakin kuat kerja sama, semakin besar dan sehat bisnis kami serta semakin luas kerja sama yang dapat kita kembangkan.
Building Relationships, Growing the Business
This year, we chose a theme to reflect both our long-term goals and the trend throughout 2007. During the last year we
established long-term relationships with our equity partners within the coal companies, signifying growth for the company as a
whole. We have established a strong foundation for rapid and directed expansion. We also continue to fulfill our commitment to
shareholders and stakeholders alike to grow as unobtrusively as possible.
Building relationships with the communities in which we work remains a key aspect of our success, and will ensure long-
term prospects for our business. The stronger the relationships, the larger and healthier our business and the further our
relationships can expand.
Membangun Kerja Sama, Mengembangkan Bisnis
PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.2
Sejarah SingkatBrief History
1990: BUMI went Public on Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
1997: PT Bakrie Capital Indonesia acquired 58.5�% of company shares from Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera �9�2.
1998: The Company resolved to transform its core business from hotel and tourism to oil, natural gas and mining at Extraordinary General Meeting, August �3.
2000: Gallo Oil (Jersey) Ltd. was acquired through purchase of 97.5% of shares.
2000: The Company’s name was changed by virtue of the Decree of the Minister of Justice and Legislation of the Republic Indonesia No. C-2�04� HT.0�.04.-TH.2000 dated Sptember 20, 2000, whereby the name of PT Bumi Modern Tbk became PT Bumi Resources Tbk.
2001: In November, the Company acquired 80% of Arutmin, then the fourth largest coal producer in Indonesia.
2003: In October, �00% of PT Kaltim Prima Coal (KPC), Indonesia’s largest coal mine, was acquired through Sangatta Holdings Ltd and Kalimantan Coal Ltd.
2004: The Company acquired �9.99% of shares in Arutmin, raising its holdings to 99.99%.
2005: The Company has also completed the divestment of the shares of PT Kaltim Prima Coal (KPC) pursuant to Article 26 of the Coal Contract of Work (CCOW). With the completion of the divestment process, shareholdings of KPC become as follow: SHL and KCL, business units of the Company, each with 24.5%, PT Kutai Timur Energi, a regional government company, with 5%, and PT Sitrade Coal, a business unit of the Company, with 32.4%.
2006: The Company proceeded with a Share Buy-Back of up to �0% of shares.
2007: A 30% interest in PT Arutmin and KPC were sold to Tata Power of India.
2007: In June and October, two convertible bonds were issued, totalling US$ 450 million, which were 3 to 4 times oversubscribed.
1990: BUMI melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
1997: PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih 58,5�% saham Perseroan dari Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera �9�2.
1998: Melalui RUPS Luar Biasa tanggal �3 Agustus, diputuskan untuk mengubah bisnis utama Perseroan dari bidang perhotelan dan pariwisata menjadi bidang minyak, gas alam dan pertambangan.
2000: Perseroan mengakuisisi saham Gallo Oil (Jersey) Ltd. sebesar 97,5%.
2000: Berdasarkan SK Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-2�04� HT.0�.04.-TH.2000 tertanggal 20 September 2000, nama Perseroan berubah dari PT Bumi Modern Tbk menjadi PT Bumi Resources Tbk.
2001: Di bulan Nopember, Perseroan mengakuisisi 80% saham Arutmin, produsen batubara terbesar keempat di Indonesia.
2003: Di bulan Oktober, Perseroan membeli �00% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), produsen batubara terbesar di Indonesia, melalui Sangatta Holdings Ltd dan Kalimantan Coal Ltd.
2004: Perseroan mengakuisisi �9,99% saham Arutmin, sehingga meningkatkan kepemilikannya menjadi 99,99%.
2005: Perseroan telah pula berhasil menyelesaikan seluruh proses divestasi saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagaimana disyaratkan dalam pasal 26 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Setelah selesainya proses divestasi tersebut maka kepemilikan KPC menjadi sebagai berikut; SHL dan KCL yang merupakan unit usaha Perseroan memiliki masing-masing 24,5% dan PT Kutai Timur Energi, perusahaan daerah memiliki 5% saham, serta 32,4% dimiliki oleh PT Sitrade Coal, yang merupakan unit usaha Perseroan.
2006: Perseroan melakukan pembelian-kembali saham sebanyak �0% dari total saham.
2007: 30% kepemilikan di PT Arutmin dan KPC dijual kepada Tata Power India.
2007: Pada bulan Juni dan Oktober, diterbitkan dua obligasi konversi senilai total AS$ 450 juta, dimana mengalami kelebihan permintaan 3 sampai 4 kali.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
3PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
VisiVision
Menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam
sektor energi dan pertambangan.
To be a world-class, global operator within the energy and
mining sectors.
MisiMission
Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing Perseroan
dalam menghadapi persaingan terbuka di masa
mendatang dengan tujuan untuk:
- Meningkatkan hasil yang optimal bagi
Pemegang Saham
- Meningkatkan kesejahteraan para karyawan
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah
operasi pertambangan
- Menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi
pertambangan
Achieving sustainability and global competitiveness to:
- Increase return on investment for shareholders
- Improve the welfare of our employees
- Enhance public prosperity around our mine sites
- Sustainably preserve the environment surrounding our
operations
Filosofi PerusahaanCompany Philosophy
Setelah diakuisisi oleh PT Bakrie Capital pada tahun
�997, Manajemen segera memperbaharui arah tujuan
perusahaan, berdasarkan prinsip-prinsip dasar:
“Bagaimana cara terbaik untuk menciptakan nilai”,
“Bagaimana cara terbaik untuk mencapai kesejahteraan”
dan “Bagaimana cara terbaik untuk mendapatkan
peluang-peluang”.
Kesejahteraan seseorang tercapai saat mereka mampu
bekerja secara produktif. Manajemen Perseroan
menyadari bahwa penggunaan sumber daya utama,
belum diberdayakan secara maksimal, dan berupaya
untuk memanfaatkan peluang tersebut dengan mencari
investor yang ingin memberdayakannya, sehingga akan
meningkatkan nilai bagi para pemangku kepentingan
lainnya.
Filosofi Perusahaan mengenai keterkaitan telah
dikembangkan lebih lanjut di setiap aktivitasnya.
Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,
Perseroan memperkuat hubungan dengan masyarakat
sekitar, serta meningkatkan komitmen untuk mengelola
dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Hal-hal tersebut pada akhirnya akan memastikan
tercapainya kesejahteraan Perseroan di masa mendatang
serta meningkatkan nilai ekonomi bagi para pemangku
kepentingan lainnya.
Upon the acquisition by PT Bakrie Capital in �997,
the management team realigned the Company’s
direction according to the underlying principles of:
‘how best to create value’,
‘how best to create prosperity’, and
‘how best to find opportunities’.
Prosperity for people occurs when they are working
profitably. The Company’s management recognized that
there was an under-utilization of core resources and
leveraged these opportunities connecting investors with
people who wanted to be prosperous, thus creating
significant value for all stakeholders.
The Company’s philosophy of connectivity is further
enhanced through activities that embody the concept
of Corporate Social Responsibility, fostering good
relationships with our local communities, and reinforcing
our commitment to the management and reduction of our
environmental impact. This, in turn, ensures the future
prosperity of the Company and the economic value to all
stakeholders.
PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.4
Peristiwa Penting 20072007 Significant Events
27 Pebruari Perseroan menginfomasikan bahwa divestasi strategis 30% di KPC dan Arutmin sedang memasuki tahap penyelesaian.
7 Maret Perseroan menginformasikan bahwa survei cadangan bijih besi di Mauritania akan dilanjutkan di tapak tambang Sfariat-Zednes.
30 Maret Perseroan menginformasikan kepastian dari persetujuan divestasi atas 30% saham KPC dan Arutmin kepada Tata Power, perusahaan listrik swasta terbesar di India.
7 Juni Perseroan melalui anak perusahaannya, Enercoal Resources Pte. Ltd., menerbitkan penawaran obligasi konversi berjangka waktu 5 tahun sebesar AS$ 300 juta dengan tingkat pengembalian tahunan sebesar 8,�5% di Singapore Exchange Securities Trading Limited.
27 Juni Perseroan menyelesaikan penjualan 30% saham KPC dan Arutmin kepada Tata Power. Hasil dari penjualan saham akan digunakan untuk melunasi seluruh hutang yang dimiliki perusahaan-perusahaan pertambangan tersebut. Tata Power akan menempatkan wakil di Manajemen dan menandatangani perjanjian jangka panjang pembelian batubara sebesar �0,8 juta ton per tahun mulai tahun 2009 pada tingkat harga terkait indeks.
28 Juni Perseroan menginformasikan selesainya proses penerbitan obligasi untuk pertama kalinya senilai AS$ 300 juta, yang hasilnya akan digunakan untuk membayar kembali fasilitas kredit dari Enercoal Credit Facility serta untuk modal kerja Perseroan. Credit Suisse (Singapore) bertindak sebagai sole bookrunner dan lead manager dengan PT Danatama Makmur sebagai co-manager. Penerbitan obligasi tersebut mengalami kelebihan penawaran.
29 Juni Perseroan meluncurkan maskot Good Corporate Governance, Mr. Spirit. Dalam acara yang diselenggarakan di Hotel Gran Melia Jakarta tersebut, Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan dan kontraktor afiliasi, serta para pemasok menyatakan komitmennya untuk menerapkan praktek good corporate governance sesuai standar global, dan acara diakhiri dengan pernyataan bersama: “Let’s do it! THE SPIRIT WAY!”
30 Juli Perseroan mengkomunikasikan kepada publik mengenai program-program di bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Secara lebih rinci, Perseroan menekankan filosofi maupun program sosialnya untuk memperluas dan meningkatkan perannya di lingkungan masyarakat. 1 Agustus Perseroan menginformasikan laporan keuangan kuartal ke dua dan tengah tahunan, yang menunjukkan kinerja yang kuat di segala aspek.
3 September Perseroan menginformasikan bahwa Perseroan sedang mempertimbangkan beberapa alternatif pembiayaan untuk memanfaatkan 364.966.000 lembar saham dalam portepel yang tidak dialokasikan dalam penerbitan obligasi sebelumnya di tahun ini.
12 Desember Perseroan menginformasikan penawaran tunai untuk membeli Herald Resources Limited dari Australia. Penawaran senilai A$ 455 juta tersebut adalah untuk kepemilikan pada proyek penambangan seng dan timah bawah tanah di Sumatera Utara.
February 27 The Company announces that a strategic 30% divestment in KPC and Arutmin is in the final stage.
March 7 The Company announces that survey work on iron ore deposits in Mauritania will continue at the Sfariat-Zednes site.
March 30 The Company announced a definitive agreement for the 30% divestment of KPC and Arutmin with Tata Power, India’s largest private sector power utility.
June 7 The Company, through fully owned subsidiary Enercoal Resources Pte. Ltd., made an offering of US$ 300 million in 5 year convertible bonds with an annual yield of 8.�5% on the Singapore Exchange Securities Trading Limited.
June 27 The Company closed the 30% sale of KPC and Arutmin with Tata Power. Proceeds from sales contract will be used to free the mines of all outstanding debt. Tata Power will assume representation on the boards and signed a long-term coal take-off agreement for 2009 for �0.8 million tonnes per annum based on index linked prices.
June 28 The Company announced the completion of its inaugural US$ 300 million bond issue, the proceeds of which will be used to redeem an outstanding credit facility with Enercoal Credit Facility and for working capital. Credit Suisse (Singapore) is the sole bookrunner and lead manager while PT Danatama Makmur is the co-manager. The issuance was well received and oversubscribed.
June 29 The Company launched its Corporate Governance mascot, Mr. Spirit. In a ceremony at the ballroom of the Gran Melia Hotel in Jakarta, the Boards of Directors and Commissioners, staff and affiliated contractors and suppliers declared their commitment to implement world class good corporate governance practices and ended with the call to arms: “Let’s do it! THE SPIRIT WAY!”
July 30 The Company communicates to the public its initiatives in the area of Corporate Social Responsibility. In a detailed release, the Company outlines both its social relationship philosophy and its programs to expand the scope and quantity of its involvement within the community.
August 1 The Company releases second quarter and half year financial figures, showing a strong all-round performance.
September 3 The Company announces that it is contemplating financing alternatives to utilize the 364,966,000 treasury shares not allocated in the bond issue earlier in the year.
December 12 The Company announces it is making an all-cash offer for Australian company Herald Resources Limited. The offer of A$ 455 million is for an interest in an undeveloped underground zinc and lead mining project in North Sumatra.
5PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Penghargaan & PrestasiAwards & Recognitions
01 The Value Creator Award 2007 Terpilih sebagai satu dari �00 perusahaan publik terbaik yang
menerapkan konsep MVA (Market Value Added) dari Majalah Swa dan Stern Stewart & Co.
Selected as one of �00 Best Public Companies in the achievement of MVA (market value added) from Swa Magazine and Stern Stewart & Co.
02 The Fastest Growing Company BUMI memperoleh penghargaan sebagai Asia’s Fastest & the
World’s 2nd Fastest Growing Coal Company dari Platts, Global Energy Company
BUMI is recognized as Asia’s Fastest & the World’s 2nd Fastest Growing Coal Company from Platts, Global Energy Company
03 Investor Awards 2007 Terpilih sebagai Tokoh Finansial Indonesia, Top Executive Listed
Company 2007 dari Majalah Investor Selected as 2007 Indonesian Financial Figure, Top Executive Listed
Company 2007 from Investor Magazine.
04 The Best CEO & CSR Program BUMI memperoleh penghargaan peringkat VII sebagai CEO dan
Program Kepedulian Sosial Terbaik dari Business Review BUMI is awarded as Best CEO and Social Responsibility ranked 7
from Business Review
05 ISO 14001:2004 Sertifikasi Tahun 2007 bagi Kaltim Prima Coal untuk terpenuhinya
persyaratan ISO �400�:2004 dari SGS United Kingdom Ltd. Systems & Services Certification.
Certification year 2007 of Kaltim Prima Coal for meeting the requirement of ISO �400�:2004 from SGS United Kingdom Ltd. Systems & Services Certification.
06 ISO 14001:2004 Sertifikasi Tahun 2007 bagi Arutmin untuk terpenuhinya persyaratan
ISO �400�:2004 dari Sucofindo International Certification Services. Certification year 2007 of Arutmin for meeting the requirement of ISO
�400�:2004 from Sucofindo International Certification Services.
07 Zero Accident Award Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk Arutmin dari Bupati Tanah Laut Zero Accident Award for Arutmin from Regent of Tanah Laut.
08 Zero Accident Award Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk Arutmin dari Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi. Zero Accident Award for Arutmin from the Minister of Labor and
Transmigration.
09 Zero Accident Award Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk Arutmin dari Gubernur
Kalimantan Selatan. Zero Accident Award for Arutmin from The Governor of South
Kalimantan.
10 Best Environment Management Penghargaan bagi Kaltim Prima Coal sebagai Pengelola Lingkungan
Terbaik dari Gubernur Kalimantan Timur. Awards for Kaltim Prima Coal as Best an Environment Management
from Governor of East Kalimantan.
11 Sertifikasi OHSAS �800�:2007 kepada Kaltim Prima Coal dari PT SGS Indonesia
Certificate OHSAS �800�:2007 to Kaltim Prima Coal from PT SGS Indonesia
12 Penghargaan Kecelakaan Nihil dan SMK3 untuk Satui dan NPLCT
dari Wakil Presiden RI. Zero Accident Award and SMK3 for Satui and NPLCT from the Vice
President of RI
13 Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk KPC dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Zero Accident Award for KPC from the Ministry of Labor and Transmigration.
14 Sertifikat Biru untuk program Peringkat Kinerja Perusahaan Batubara dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2006/2007 di lokasi tambang Bengalon, KPC dari Gubernur Kalimantan Timur.
Blue Certificate for Bengalon site, KPC in 2006/2007, Provincial Coal Proper, a government environmental audit program, presented by the Governor of East Kalimantan.
15 Penghargaan melaksanakan Program Keselamatan dan Keselamatan Kerja, sehingga mencapai Nihil Kecelakaan Kerja untuk KPC dari Gubernur Kalimantan Timur
Award of Mining Safety, Zero Accident for KPC from Governor of East Kalimantan.
16 Second in the world on a 1 year Total Return BUMI memperoleh penghargaan sebagai ‘second in the world return
with a year total return of 36�%’ oleh Majalah Forbes BUMI ranked second in the world with a � year total return of 36�%
by Forbes Magazine.
PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.6
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
(Dalam Dolar AS) 2007 2006 2005 2004 2003 (In US Dollar)
Penjualan 2,265,468,068 �,85�,550,950 �,75�,248,0�5 �,047,506,069 408,23�,640 Revenue
Laba Kotor 754,237,�65 529,443,�8� 44�,892,799 390,753,209 66,�9�,799 Gross Profit
Laba Usaha 406,329,568 327,484,24� 263,4�8,3�5 263,658,882 �0,504,987 Operating Income
Pendapatan (Beban) Lain-lain 448,6�8,234 (�02,538,692) (83,704,585) (74,679,�83) (�4,858,972) Other Income (Expenses)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 854,947,802 224,945,549 �79,7�3,730 �88,979,699 (4,353,985) Income (Loss) Before Tax
Manfaat (Beban) Pajak (�4,646,544) (2,52�,907) (56,300,452) (69,247,370) 4,533,546 Tax Benefit (Expense)
Laba (Rugi) Bersih 789,003,84� 222,304,589 �23,263,070 ��9,448,504 (4,520,956) Net Income (Loss)
Jumlah Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham Beredar (dalam ribuan saham) �8,320,830 �9,404,000 �9,404,000 �9,404,000 �9,404,000
Weighted average number ordinary shares (in thousand
shares)
Laba (Rugi) per Saham (AS$ per �.000 saham) 43.07 ��.46 6.35 6.�6 (0.23)
Earning (Loss) per Share (US$ per �,000 shares)
EBITDA 95�,�60,�62 430,�02,740 334,7�3,876 347,6�9,056 68,066,82� EBITDA
Aktiva Lancar �,204,388,9�9 �,056,67�,232 577,373,270 443,838,768 276,885,537 Current Assets
Jumlah Aktiva 2,8�9,4�9,�80 2,5�3,535,949 �,72�,8�9,268 �,525,6�7,654 �,335,688,244 Total Assets
Kewajiban Lancar 849,636,�37 802,689,345 659,�28,9�2 660,49�,62� 507,967,7�3 Current Liabilities
Jumlah Kewajiban �,4�7,693,057 2,�43,355,680 �,475,067,922 �,407,�95,630 �,300,884,7�5 Total Liabilities
Ekuitas �,�2�,96�,373 359,946,09� 235,345,560 ��7,022,040 ��,�20,306 Stockholders’ Equity
Nilai Buku per Saham 6�.24 �8.55 �2.�3 6.03 0.57 Book Value per Share
Modal Kerja Bersih 354,752,782 253,98�,887 (8�,755,642) (2�6,652,853) (23�,082,�76) Net Working Capital
Rasio (%) Ratios (%)
Laba Terhadap Aktiva 27.98% 8.84% 7.�6% 7.83% 0.02% Return on Assets
Laba Terhadap Ekuitas 70.32% 6�.76% 52.38% �02.07% 2.69% Return on Equity
Rasio Lancar �4�.75% �3�.64% 87.60% 67.20% 54.5�% Current Ratio
Hutang Terhadap Total Aktiva 4.�8% 40.37% 3�.69% 44.92% 48.24% Debts to Total Assets
Hutang Terhadap Ekuitas �0.52% 28�.9�% 23�.86% 585.58% 5793.88% Debts to Equity
Hutang Netto Terhadap Ekuitas -�3.37% 229.27% �95.95% 475.64% 54�9.62% Net Debts to Equity
Majin Laba Kotor 33.29% 28.59% 25.23% 37.30% �6.2�% Gross Margin
Marjin Laba Usaha �7.94% �7.69% �5.04% 25.�7% 2.57% Operating Margin
Marjin Laba Bersih 34.83% �2.0�% 7.04% ��.40% 0.07% Net Margin
Nilai Tukar Penutup Pada Akhir Tahun (Rp/AS$) 9,4�9 9,020 9,830 9,290 8,465
Year End Closing Exchange Rate (Rp/US$)
Nilai Tukar Rata-Rata Dalam Setahun (Rp/AS$) 9,�36 9,�67 9,75� 8,958 8,57�
Average Annual Exchange Rate (Rp/US$)
7PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
0706050403
406.3
Laba UsahaOperating Income(Dalam jutaan dolar AS/in million US Dollar)
Marjin Laba UsahaOperating Margin(%)
Laba (Rugi) per SahamEarning (Loss) per Share(AS$ per 1.000 saham/ US$ per 1,000 shares)
Laba (Rugi) BersihNet Income (Loss)(Dalam jutaan dolar AS/in million US Dollar)
Laba (Rugi) Sebelum PajakIncome (Loss) Before Tax(Dalam jutaan dolar AS/in million US Dollar)
EBITDAEBITDA(Dalam jutaan dolar AS/in million US Dollar)
327.5
263.4263.7
�0.5
0706050403
17.94�7.69
�5.04
25.�7
2.57
07060504
03
789.0
222.3
�23.3��9.4
(4.5)
07060504
03
43.07
��.46
6.356.�6
(0.23)
07060504
03
854.9
224.9�79.7�89.0
(4.4)
0706050403
951.2
430.�
334.7347.6
68.0
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.8
Ikhtisar SahamStock Highlights
Perkembangan Harga Saham per Kuartal 2005 - 2007Quarterly Share Price Performance 2005 - 2007
Periode
Harga SahamShare Price
PeriodTertinggiHighest
TerendahLowest
PenutupanClosing
Triwulan I, 2005 960 750 780 �st Quarter, 2005
Triwulan II, 2005 890 730 830 2nd Quarter, 2005
Triwulan III, 2005 900 670 900 3rd Quarter, 2005
Triwulan IV, 2005 900 670 760 4th Quarter, 2005
Triwulan I, 2006 �,070 750 900 �st Quarter, 2006
Triwulan II, 2006 990 770 770 2nd Quarter, 2006
Triwulan III, 2006 880 700 740 3rd Quarter, 2006
Triwulan IV, 2006 900 720 900 4th Quarter, 2006
Triwulan I, 2007 �,340 870 �,330 �st Quarter, 2007
Triwulan II, 2007 2,300 �,290 2,275 2nd Quarter, 2007
Triwulan III, 2007 3,700 2,025 3,575 3rd Quarter, 2007
Triwulan IV, 2007 6,400 3,775 6,000 4th Quarter, 2007
Kinerja Saham di Tahun 2007Share Performance in 2007
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
�,000
0 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Harga / Price
�,400
�,200
�,000
800
600
400
200
0
Price (Rp) Volume (000,000 units)
Volume / Volume
9PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Pembagian Dividen Tunai yang Dilakukan oleh PerseroanDistribution of Cash Dividends by the Company
Rincian Saham Perseroan yang DicatatkanDetails of Share Listing by the Company
KeteranganDescription
RasioRatio
Jumlah Saham yang Ditawarkan
Issued Shares
Nominal per Saham
Nominal per Share
Jumlah Nominal (Rp)
Jumlah SahamListed Shares
Tanggal PencatatanListing Date
BursaStock
Exchange
IPO Rp 4,500 �0,000,000 �,000 �0,000,000,000 �0,000,000 30-07-90 BE Indonesia
Company Listing 25,000,000 �,000 25,000,000,000 35,000,000 �8-03-9� BE Indonesia
Right Issue � (7 : 2) �0,000,000 �,000 �0,000,000,000 45,000,000 30-06-93 BEJ dan BES
Stock Split (� : 2) 45,000,000 500 22,500,000,000 90,000,000 29-09-97 BEJ dan BES
Saham Bonus (�0 : �2) �08,000,000 500 54,000,000,000 �98,000,000 30-09-97 BEJ dan BES
Right Issue 2 (� : 3) 594,000,000 500 297,000,000,000 792,000,000 24-��-97 BEJ dan BES
Right Issue 3 (2 : 47) �8,6�2,000,000 500 9,306,000,000,000 �9,404,000,000 26-05-00 BEJ dan BES
KeteranganDescription
Tahun BukuFiscal Year
Dividen per Saham (Rp)
Dividends per Share
Jumlah SahamTotal Shares
Cum Date Ex Date Rec DateTanggal
PembayaranPayment Date
Cash Dividend �99� 50 35,000,000
Cash Dividend �992 50 35,000,000
Cash Dividend �993 50 45,000,000
Cash Dividend �998 5 792,000,000
Interim Dividend 2000 � �9,404,000,000 03-07-00 �7-07-00
Final Dividend 2002 2.5 �9,404,000,000 �3-08-03 �4-08-03 �9-08-03 02-09-03
Interim Dividend 2005 5 �9,404,000,000 09-08-05 �0-08-05 �2-08-05 �8-08-05
Final Dividend 2005 �0 �9,404,000,000 �2-06-06 �3-06-06 �5-06-06 �9-06-06
Final Dividend 2006 �6 �9,404,000,000 �3-06-07 �4-06-07 �8-06-07 2�-06-07
Interim Dividend � 2007 33 �9,404,000,000 22-06-07 25-06-07 27-06-07 02-07-07
Interim Dividend 2 2007 33 �9,404,000,000 28-08-07 29-08-07 3�-08-07 05-09-07
Kepemilikan SahamShare Ownership
2007
73.38%
�2.7�%
4.39%
3.87%
2.89%
2.76%
Public
Long Haul Holdings, Ltd
Morgan Stanley and Co. Intl PlcIPB Client Account
PT Long Haul Indonesia
PT Bumi Resources Tbk.
JPMorgan Chase Bank NaRe Norbax Inc
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.�0
Laporan Presiden KomisarisReport from the President Commissioner
Suryo B. SulistoPresiden KomisarisPresident Commissioner
Di tahun 2007 manfaat dari keberhasilan dalam mengelola usaha pertambangan telah dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan.
“
”
“Benefits of successful mining practice have accrued to all stakeholders in 2007.”
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
��PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Kami berbesar hati dapat melaporkan bahwa BUMI
kembali menjalani tahun yang penuh dengan kemajuan.
Dalam melanjutkan upaya untuk memperkuat cakupan
bisnis globalnya, suatu kemitraan strategis telah
disepakati bersama Tata Power, penyedia tenaga listrik
swasta terbesar di India. Kepemilikan Tata Power sebesar
30% di KPC dan Arutmin menggambarkan komitmen
untuk bermitra secara jangka panjang guna meningkatkan
kepentingan bisnis kedua Perusahaan.
Kepercayaan atas kemitraan di atas mencerminkan
Manajemen yang tangguh di BUMI, dimana hal tersebut
mampu untuk menghasilkan peningkatan pendapatan
utama sebesar 50% dibandingkan tahun 2006. Bersama
dengan tuntasnya semua hutang di bisnis batubara pada
tahun ini, kinerja operasional yang kokoh di tahun 2007
menempatkan bisnis batubara pada posisi yang mantap
untuk berkembang.
Kami gembira dapat mengumumkan dan membayar
dividen interim di tahun ini. Berdasarkan Keputusan
Rapat Direksi pada tanggal 30 Mei 2007, memutuskan
untuk membagi dividen interim sebesar Rp 66 per saham
dimana Rp 33 per saham dibayarkan pada tanggal 2 Juli
2007, dan sisa Rp 33 per saham dibayarkan pada tanggal
5 September 2007.
Selama periode ekspansi dalam Perseroan, Manajemen
tetap fokus untuk meningkatkan nilai bagi para Pemegang
Saham serta tetap menjaga kepeduliannya terhadap
pemeliharaan lingkungan hidup. Selain itu, manfaat dari
keberhasilan dalam mengelola usaha pertambangan telah
dirasakan oleh seluruh pemangku kepentingan di tahun
2007, melalui berbagai aktivitas sosial dan lingkungan di
berbagai bidang.
Di tahun 2007 kami melihat terjadinya peningkatan
permintaan batubara termal baik dari pasar Indonesia
maupun global. Dengan adanya permintaan dari Cina
dan India membuka pasar baru selain Jepang sebagai
pasar terbesar kami, dan diversifikasi basis konsumen
diperluas untuk meningkatkan produksi. Harga rata-rata
FOB di tahun 2007 mencapai AS$ 44,0/ton, meningkat
8% dibandingkan 2006. GDP global tumbuh secara
mantap dan tampaknya akan berlanjut terus. Kestabilan
politik di Indonesia, kawasan regional dan negara-negara
konsumen kami mendukung terjadinya kesinambungan
permintaan, dimana hal ini menunjukkan masa depan
yang cerah bagi bisnis Perseroan.
Kinerja Manajemen
Dalam mengamati kinerja yang dicapai oleh Direksi
selama tahun lalu, Dewan Komisaris merasa sangat
puas, karena Direksi telah secara konsisten tetap fokus
untuk memberikan yang terbaik bagi Perseroan dan
para Pemegang Saham. Secara khusus, keberhasilan
tersebut dapat terlihat dari kinerja operasi yang tetap
kokoh walaupun diterpa kondisi cuaca yang merugikan,
Dear Shareholders,
I am happy to report that BUMI has achieved another
year of positive developments. In the continuing drive
to extend global reach, a strategic alliance has been
finalized with Tata Power, India’s largest private sector
power producer. The 30% equity position of Tata Power in
KPC and Arutmin represents a long-term and committed
partnership in furthering both companies’ interests.
This vote of confidence reflects the sustained good
management of BUMI, which resulted in a solid increase
in core earnings of 50% from 2006. Combined with this
years surrendering of all debt within the coal assets, the
strong operational performance in 2007 puts the coal
mines in a position of strength to expand.
We were happy to declare and pay interim dividends this
year. Based on Board of Directors Resolution dated 30
May 2007, the Company approved and distributed interim
dividends of Rp 66. Of this, Rp 33 per share was paid out
on July 2, 2007 and the other Rp 33 per share was paid
out on September 5, 2007.
During the period of expansion, the Management team
has remained focused on increasing value for shareholders
and on representing their interests with sustainable
environmental practices. As a result, benefits of successful
mining practice have accrued to all stakeholders in 2007,
through multi-targeted social and environmental activities.
In 2007, we witnessed growing demand for thermal coal
in both the Indonesian and global markets. Demand from
China and India has established new major market in
addition to Japan, while our diversified customer base
has opened new doors for increasing production. Average
FOB prices in 2007 of US$ 44.0/tonne show an increase
of 8% on 2006 numbers. Global GDP growth has been
robust and looks set to continue into the near future.
Political stability in Indonesia, the region, and in our
customers’ countries has also contributed to the sustained
demand, presenting a positive outlook for the future.
Management Performance
In reviewing the actions of the Board of Directors (BoD)
over the past year, the Board of Commissioners (BoC)
is completely satisfied that the BoD has maintained
consistent focus on the best interests of the company and
its shareholders. In particular, success can be attributed
to the strong operational performance despite adverse
weather conditions; two successful convertible bond
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.�2
keberhasilan penerbitan dua obligasi konversi senilai total
AS$ 450 juta, peralihan atas pengelolaan tambang di Pit
Belut-Beruang dan Pit J, serta upaya yang dilakukan untuk
menerapkan praktik good corporate governance terbaik
di seluruh organisasi Perseroan. Setiap aktivitas di atas
dilaksanakan untuk memenuhi Visi dan Misi Perseroan
untuk menjadi sebuah perusahaan berkelas dunia.
Keberanian dan wawasan luas Manajemen terlihat dari
kebijakan yang diambil dalam memilih proyek-proyek
yang akan dikerjakan. Dengan mekanisme yang dijalankan
Manajemen, yaitu pemantauan dan pengendalian
dalam menggolongkan secara selektif sumber-sumber
tambang yang akan digarap, risiko yang dihadapi dapat
diminimalkan dan pengambilan keputusan lebih mudah
untuk dilakukan.
Good Corporate Governance
Sepanjang tahun 2007, aktivitas Dewan Komisaris
telah dibantu oleh berbagai Komite yang telah kami
bentuk, yaitu: Komite Audit, Komite Manajemen Risiko,
serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite-
komite ini mempunyai fungsi yang penting baik bagi
Dewan Komisaris maupun Direksi. Komite Audit, yang
memberikan laporannya langsung kepada Dewan
Komisaris, secara berkala berhubungan dengan
Manajemen khususnya Divisi Keuangan dan Divisi
Internal Audit guna memastikan bahwa laporan keuangan
Perseroan yang dipublikasikan telah memenuhi ketentuan
yang berlaku, dan fungsi auditor eksternal dan internal
telah dilaksanakan sebagaimana mestinya serta aktivitas
usaha telah dilaksanakan dengan beretika dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Aktivitas penerapan good corporate governance
juga didukung oleh upaya yang tanpa henti termasuk
pengenalan Mr Spirit, Maskot Good Corporate
Governance. Karakter lucu dan bersahabat ini
mengandung pesan yang penting. Merangkum dari
nilai-nilai Perseroan, Mr Spirit menggambarkan nilai yang
dianut Perseroan dalam menerapkan pedoman perilaku,
yaitu keselamatan dan lingkungan, sifat profesional,
keunggulan dan integritas. Lebih lanjut lagi, usaha untuk
menegakkan Pedoman Perilaku guna memastikan bahwa
Speak Up System (suatu sistem untuk melaporkan adanya
pelanggaran Pedoman Perilaku) berfungsi secara utuh,
independen dan terjaga kerahasiaan pelapor, BUMI
melakukan sentralisasi dan menggunakan jasa pihak ketiga
untuk melakukan beberapa fungsi dari Speak Up System.
Dengan usaha tanpa henti di atas, BUMI telah
menerapkan prinsip good corporate governance, yaitu
TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility,
Independence and Fairness).
issues totaling US$ 450 million; management changes
at the Belut-Beruang and Pit J mines; and the energy
dedicated to furthering the best standards of Good
Corporate Governance throughout the organization. Each
of these actions can be seen as fulfilling the Vision and
Mission of the company to be a world-class operator.
The BoD’s decision to pursue or not pursue selected
projects has shown courage and insight. In its policy of
selective diversification into other minerals, the BoD’s
mechanism of compartmentalized management control
and oversight deserves credit by isolating risk and
allowing for individual assessment.
Good Corporate Governance
Throughout the year, the Board of Commissioners has
been assisted by the Audit Committee, Risk Management
Committee and the Remuneration and Nomination
Committee. These committees have important functions to
the Board of Commissioners and the Board of Directors.
The Audit Committee, reporting directly to the BoC,
regularly communicates with Management, especially
with the Finance Division and the Internal Audit Division in
ensuring that the Company’s publish financial statements
have been presented in accordance with the prevailing
regulations, audit function both conducted by Internal and
External Auditors, has been adequately performed and
business activities have been conducted ethically and in
compliance with the prevailing laws and regulations.
New developments in corporate governance include
a launch and campaign of Mr Spirit, the Company’s
governance mascot. This friendly image contains a serious
message. Accessible to the Company’s values, Mr Spirit
embodies the values that the Company is taking with
respect to the Code of Conduct, safety and environment,
professionalism, excellence and integrity. Furthermore, to
uphold the Code of Conduct in order to ensure that the
Speak Up System (a system to report violations of the
Code of Conduct) is fully functional, independent, and
to maintain its confidentiality, BUMI has centralized and
outsourced some function of the Speak Up System.
By these continuous efforts the Company has
implemented good corporate governance principles,
TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility,
Independence and Fairness).
�3PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Prospek Masa Depan
Masa depan BUMI terlihat sangat menjanjikan.
Perkembangan ekonomi yang terus berlanjut di
negara-negara konsumen mendukung keberlanjutan
permintaan, ditambah kerja sama dengan Tata Power
yang menciptakan pasar yang stabil dalam jangka
panjang. Cadangan di Sulawesi, Mauritania dan Yaman
menyediakan peluang untuk peningkatan produksi dan
pendapatan di masa depan. Bersama Kobe Steel Ltd.,
Perseroan melakukan penjajakan peluang konversi
batubara jenis brown coal menjadi produk energi bernilai
lebih tinggi.
Kinerja yang memuaskan di tahun 2007, telah membawa
BUMI sebagai produsen batubara termal terbesar di
Indonesia dan eksportir batubara termal kedua terbesar
di dunia. Dengan berbagai peluang yang ada di 2007,
kami bangga telah dinyatakan oleh Platt, sebuah divisi
dari Perusahaan McGraw-Hill, sebagai the 2nd Fastest
Growing Company in Asia dan the Fastest in Coal and
Combustible Fuels Category.
Penghargaan
Perseroan sangat bangga dengan didapatnya
berbagai penghargaan di bidang Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan dan Pengelolaan Lingkungan.
Selain memaparkan secara rinci di Laporan Tahunan
ini mengenai kerja keras dan berbagai prestasi yang
telah dicapai selama 2007, Dewan Komisaris juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang berperan dalam tercapainya keberhasilan ini
termasuk pegawai Perseroan dan Pemegang Saham;
masyarakat di sekitar area operasi tambang; dan untuk
semua pihak yang terkait serta memperoleh manfaat dari
hasil produksi Perseroan.
Atas (Kiri-Kanan):Above (Left- Right):Iman Taufik, Jay Abdullah Alatas, Samel Rumende, Kusumo A. Martoredjo
Bawah (Kiri-Kanan):Below (Left- Right):Nalinkant A. Rathod, Sulaiman Zuhdi Pane, Fuad Hasan Masyhur
Suryo B. Sulisto
Presiden KomisarisPresident Commissioner
Into the Future
The outlook for BUMI is very promising. Continued
economic growth among the Company’s customers looks
set to increase spot demand while the agreement with
Tata Power will provide a stable long-term market. The
reserves assessment in Sulawesi, Mauritania and Yemen
also provide avenues for increased production and profit
in the future. In conjunction with Kobe Steel Ltd, the
Company is seeking opportunities to convert brown coal
into a higher energy and thus, more valuable product.
The strong performance in 2007 has maintained BUMI
as the largest thermal coal producer in Indonesia and
the second largest thermal coal exporter in the world.
With the opportunities seized in 2007, we are pleased to
have been named by Platt, a division of McGraw-Hill, as
the Second Fastest Growing Company in Asia, and the
Fastest Growing Company in the Coal and Combustible
Fuels category.
Appreciation
The Company can also be proud of the many awards
that it has earned in the fields of Corporate Social
Responsibility and in the Environmental Management.
While this report provides details of the hard work carried
out and accomplishments achieved during 2007, the
Board of Commissioners would like to thank everyone
involved in the Company’s success in 2007 which includes
the people working for the Company and its shareholders;
the people in the areas around the operations; and all of
the people who rely on and benefit from the products that
the Company produces.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.�4
Laporan Presiden DirekturReport from the President Director
Ari S. HudayaPresiden DirekturPresident Director
BUMI bertekad untuk tetap menjadi perusahaan terdepan dibidang pemanfaatan sumber daya alam.
”
“BUMI is energized and committed to remain a leading natural resources group.”
“
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
�5PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dapat kami sampaikan bahwa tahun 2007 merupakan
tahun yang menggembirakan. Prestasi yang telah dicapai
Perseroan, menempatkannya pada posisi yang lebih
baik untuk meraih peluang lebih banyak lagi di masa
mendatang. Dengan membaca Laporan Tahunan ini, kami
harap kita semua setuju bahwa melalui segala upaya keras
yang dilakukannya, BUMI telah berhasil mencapai standar
kinerja yang luar biasa.
Kinerja Usaha 2007
Kebijakan Perseroan untuk menyimpan cadangan
batubara di kuartal terakhir tahun 2006, telah terbukti
menguntungkan. Besarnya permintaan di awal tahun
2007 telah dibarengi oleh tingginya curah hujan yang
tidak diperkirakan sebelumnya. Kontrak penjualan telah
disepakati pada harga per ton yang lebih tinggi, sehingga
penjualan yang mencapai 55 juta ton menghasilkan
peningkatan Laba Usaha sebesar 24%.
Kenaikan harga FOB sebesar 8% menjadi AS$ 44,0/ton
mendasari kenaikan Laba Usaha menjadi AS$ 406 juta,
meningkat dari AS$ 327 juta di tahun 2006, keberhasilan
kami untuk mengurangi biaya menjadi AS$ 25,9/ton di
tahun 2007 telah membuahkan hasil yang signifikan
terhadap pencapaian hasil akhir. Marjin Laba Kotor
meningkat pesat sebesar 42% menjadi AS$ 754 juta dari
AS$ 529 juta di tahun 2006, dimana sebagian dari hasil ini
merupakan dampak dari peningkatan efisiensi.
Operasi pertambangan mendapatkan keuntungan dari
kembali pulihnya kondisi cuaca yang sempat memburuk,
sehingga kembali mampu untuk memenuhi besarnya
permintaan dan untuk meningkatkan inventori batubara
menjadi 3,� juta ton dari angka terendah sebesar �,4 juta
ton di bulan Juni. Kebijakan untuk meningkatkan efisiensi
diterapkan dengan merelokasi dua kontraktor kami yaitu,
Theiss beroperasi di Pit Belut-Beruang, PAMA di Pit
Pelican dan KPC di Pit J dan Bendili. Keputusan ini telah
memberikan hasil yang positif.
EBITDA (termasuk keuntungan atas penjualan aset
sebesar AS$ 472 juta) meningkat �2�% menjadi AS$ 95�
juta. Peningkatan yang tidak sebesar pada Laba Bersih
ini (meningkat sebesar 255%) belum memperhitungkan
adanya penghematan dalam pembayaran bunga, pajak,
depresiasi dan amortisasi. Pendapatan yang dihasilkan
dari divestasi kepada Tata Power, mendorong Total
Ekuitas secara signifikan ke tingkat lebih baik, dimana hal
ini menunjukkan peningkatan kondisi keuangan Perseroan
yang sehat.
Puncak dari berbagai kebijakan yang diambil di tahun lalu
dan kekuatan fungsi investor relations, telah menghasilkan
peningkatan yang sangat signifikan dalam kapitalisasi
pasar, yaitu sebesar AS$ �2,4 miliar. Upaya selanjutnya
sedang berjalan untuk memperluas peluang bisnis
Perseroan dan untuk memastikan agar Perseroan tetap
Dear Shareholders,
We can easily say that 2007 has been an exciting year.
Gains were made throughout the organization and the
company is now better positioned to take advantage of
future opportunities. We hope that by reading this annual
report that you will agree that BUMI has succeeded
in reaching a high standard of performance in all its
endeavors.
Business Performance in 2007
The Company’s decision last year to stockpile coal in the
last quarter of 2006, was indeed fortunate. Strong demand
in early 2007 was accompanied by unusually heavy rain.
Sales contracts were fulfilled and at the higher price per
tonne, record sales of 55 million tonnes resulted in a 24%
increase in Operating Income.
While an increase in FOB prices of 8% to US$ 44.0/tonne
explains some of the increase in Operating Income to
US$ 406 million, up from US$ 327 million in 2006, our
resolve to reduce cash costs to US$ 25.9/tonne in 2007
has had a significant impact on the bottom line. Our Gross
Profit Margin has increased an impressive 42% to
US$ 754 million from US$ 529 million in 2006 based partly
on this increased efficiency.
Mining operations can take the credit for bouncing back
after the trials of the inclement weather to be able to meet
the strong demand and to increase coal stocks to 3.�
million tonnes from their low point in June at �.4 million
tonnes. We made the efficiency enhancing decision to
relocate 2 of our mining contractor, placing the Belut-
Beruang Pit under Theiss, the Pelican Pit under PAMA
and the Bendili and Pit J operations with the KPC owner
operate fleet. These measures have shown immediate
strong results.
Our EBITDA (including a gain on sale of assets of US$ 472
million) has increased �2�% to US$ 95� million. This figure
is lower than the increase in Net Income (an increase of
255%), as it excludes savings in interest payments, tax,
depreciation and amortization. The result of income from
the sale to Tata Power has pushed Total Stockholders’
Equity to significant new levels, reflecting the overall
improvement in the financial health of the Company.
The culmination of decisions made over the past year,
and visible strengthening of the investor relations function
has caused a more than significant increase in market
capitalization to US$ �2.4 billion. Continuing efforts are
on-going to expand further the Company’s acquisitions
and to ensure that profitable enterprises come to fruition.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.�6
mampu untuk menghasilkan keuntungan. BUMI bertekad
untuk tetap menjadi perusahaan terdepan di bidang
pemanfaatan sumber daya alam.
Bumi memiliki cadangan terbukti dan terkira yang terus
meningkat, sekalipun tingkat aktivitas penambangan juga
semakin tinggi. Kami memperkirakan konsesi tersebut
akan terus berlanjut di beberapa tahun mendatang,
mengingat luasnya konsesi pertambangan kami dengan
area produktif yang masih relatif kecil. Tingkat strip ratio
berada pada tingkat 8,7�%, hal ini menunjukkan bahwa
kami masih meningkatkan produksi. Dengan pekerjaan
yang masih harus diselesaikan terkait penggunaan mesin-
mesin (alat-alat berat) untuk meningkatkan efisiensi dan
kemampuan untuk berproduksi secara penuh di setiap areal
pertambangan. Di tahun 2007 Manajemen Pertambangan
telah memberikan hasil yang sangat memuaskan.
Perkembangan Organisasi
Upaya reorganisasi yang dijalankan pada tahun 2006
telah berhasil dituntaskan, dan dengan prosedur baru
yang dijalankan, kini kami mulai mengambil manfaat
dari momentum tersebut. Masuknya personil dari Tata
Power ke dalam jajaran Manajemen KPC dan Arutmin,
akan semakin menambah wawasan strategis ke dalam
sinergi yang telah tercipta dari hasil pengembangan
SDM dan manajemen proyek yang dilakukan tahun lalu.
Kami memperbaharui secara total kemampuan di bidang
pemasaran dan hubungan investor, dimana hasilnya telah
dapat terlihat.
Pada tahun 2007, berbagai langkah penting di bidang
Teknologi Informasi telah dituntaskan. Diantaranya adalah,
pemusatan penerimaan informasi dan pengumpulan
laporan untuk semua anak perusahaan, yang telah
berdampak pada peningkatan kemampuan komunikasi,
pengawasan dan pelaksanaan kebijakan antar divisi. Sejak
Mei 2007, seluruh departemen TI dilebur dalam satu Divisi
Teknologi Informasi baru. Dengan standar penyediaan
informasi yang cepat, sistem ini hadir tidak hanya untuk
mendukung infrastruktur Perseroan, namun juga untuk
memicu penghematan biaya di masa depan.
Kami tetap mengalokasikan investasi bagi SDM dan
Perseroan maupun karyawan, telah melihat hasilnya
berupa peningkatan kapabilitas dan kompetensi.
Berbagai program pembelajaran telah diterapkan, dan
survei karyawan maupun kajian analisa kebutuhan terus
memberikan masukkan untuk memaksimalkan potensi
karyawan. Berdasarkan perhitungan hilangnya frekuensi
waktu kerja, tingkat keselamatan kerja dalam operasi
perusahaan mencapai hasil yang sangat baik. Kami
kembali bersyukur karena tidak satupun karyawan BUMI
yang mengalami kecelakaan fatal di semua daerah operasi,
dan kami tidak akan pernah merasa puas hingga mampu
mencapai dan memelihara tingkat kecelakaan nihil.
Good Corporate Governance
Seluruh Direksi sepakat bahwa penerapan prinsip good
corporate governance adalah kunci keberhasilan BUMI.
BUMI is energized and committed to remain a leading
natural resources group.
Our proven and probable coal reserves continue to grow
even though the rate of extraction has increased. Due to
the large size of our mining concession and the limited
percentage currently under production, we can foresee
this situation continuing into the near future, and beyond.
Our strip ratio has stood at 8.7�% means that we are
still expanding our production level. Therefore there are
remaining works to be done in terms of equipment to
bring the mines up to full production and efficiency. Mine
Management have delivered an outstanding result in 2007.
Organizational Trends
The major reorganization of 2006 has been embedded,
and we are beginning to gain momentum within the
new procedural directions. The inclusion of members
of Tata Power on the Boards of KPC and Arutmin will
add valuable strategic insight to the synergy created by
last year’s thrust in human resources development and
project management. We have dramatically updated our
marketing and investor relations capability and the results
are already visible.
A major initiative in Information Technology was completed
in 2007. Namely, we have centralized all data collection
and report generation processes for all subsidiaries, which
has proved extremely useful in improving cross divisional
communication, measuring and implementation ability.
Since May of 2007, all departments have been integrated
under the new Information Technology Division, providing
timely standardized information. This system will not
only in enhanced compliance but will assist in achieving
immediate and future cost savings.
We continue to invest in our staff, and both the individuals
and the Company have seen the rewards of increasing
ability and competence. Learning development programs
are in place with needs evaluations and employee surveys
continuing to provide input towards maximizing the
potential of all our employees. The safety records at the
operational sites are very good as measured in lost time
frequency. We were again fortunate to have no BUMI
personnel fatally injured on any of our sites, though we will
not be content until we reach and maintain a zero accident
level.
Good Corporate Governance
The entire Board of Directors agrees that following
the principles of good governance has been key to
�7PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Program kami dalam menerapkan good corporate
governance dan menjadikannya sebagai budaya
perusahaan, telah menghasilkan suasana kerja sama
dalam bekerja yang baik, serta seperti juga maskot GCG,
Mr. Spirit menumbuhkan semangat bekerja sama yang
tinggi. Selanjutnya, karena baik karyawan maupun
Manajemen telah sadar akan apa yang ingin dicapai, maka
semua pihak terpacu untuk bersama-sama mencapai hasil
yang lebih baik bagi semua.
Selama tahun 2007, konsentrasi GCG ditekankan dalam
bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Perseroan
meningkatkan kontribusi dalam program sosial senilai
AS$ 2 juta hingga AS$ 7 juta serta mengikuti berbagai
pameran di bidang tersebut.
Kami menindaklanjuti hasil kajian Komite Audit atas
pelaksanaan Speak Up System dengan melakukan
sentralisasi dan menggunakan jasa pihak ketiga untuk
menerima dan mengadministrasikan laporan pelanggaran
Pedoman Perilaku.
Selama tahun ini, Direksi juga berusaha secara signifikan
meningkatkan transparansi dan pengungkapan
informasi Perseroan yang dilakukan secara proaktif dan
berkelanjutan. Perseroan mengeluarkan dan melakukan
pengungkapan informasi sebanyak 39 kali berupa
paparan publik, pertemuan dengan analis, press release
dan road show. Senior Vice President, Investor Relations
- Corporate Secretary kami, Bapak Dileep Srivastava,
bertanggung jawab atas pengungkapan informasi
Perseroan kepada publik.
Selanjutnya, usaha penerapan GCG dilanjutkan di
tahun 2008 dengan fokus di bidang penerapan sistem
manajemen risiko yang menyeluruh (enterprise wide
risk management). Pada �� Pebruari 2008, Direksi telah
menunjuk Bapak Eddie J. Soebari, Direktur, Kepala Divisi
Internal Audit, sebagai pemimpin proyek ini.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sejalan dengan penghargaan kami kepada para
karyawan dan Pemegang Saham, kami juga menghormati
keberadaan masyarakat sekitar daerah operasi serta
lingkungan hidup dimana kita harus saling mempercayai.
Seluruh karyawan dan Manajemen bangga atas peran
Perseroan dalam meningkatkan kesejahteraan daerah
sekitar melalui program sosial yang dijalankan.
Kami bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
dengan nilai-nilai yang diperoleh dari hubungan yang
erat. Untuk itu, pertama-tama kami meneliti segala hal
yang dibutuhkan dan kemudian biaya yang diperlukan
untuk memenuhinya, secara permanen bila memang
dimungkinkan. Dengan demikian, kami memberi komitmen
Kiri-Kanan:Left- Right:Eddie J. Soebari, Kenneth P. Farrell, Dileep Srivastava, Andrew C. Beckham
the success of BUMI. Our programs to further good
corporate governance and make it our corporate culture
have resulted in great team work and, embodied in
our governance mascot, a great team spirit. Because
our employees know what is expected of them, and
management know what is expected, everyone has
worked together to create greater prosperity for all.
During 2007, GCG activities were focused in the area of
Corporate Social Responsibility. The Company increased
its contribution this year by US$ 2 million to US$ 7 million
and participated in various corporate social responsibility
exhibitions.
We followed up result of the Audit Committee’s review of
implementation of Speak Up System and centralized and
outsourced the processes of receiving and administering
the reports of violations of the Code of Conduct.
In 2007, the Board of Directors also proactively and
continuously put significant effort to increase the
transparency and disclosure of Company’s information.
The Company issued and disclosed information to the
public in total of 39 times in the forms of public exposes,
analyst meetings, press releases and road shows. Our
Senior Vice President, Investor Relations - Corporate
Secretary Mr. Dileep Srivastava is responsible for
disclosure of any Company information to the public.
Furthermore, our continuous effort to implement GCG in
2008 will be focused in the area of the implementation of
the enterprise wide risk management. On February ��,
2008, the Board of Directors has appointed Mr. Eddie J.
Soebari, Director, the Head of Internal Audit Division, to
lead this project.
Corporate Social Responsibility
In line with the respect towards staff and shareholders,
is our respect for the people surrounding our operations
and for the natural environment. All employees and
management are justifiably proud of the Company’s
contribution to the welfare of the region through our social
out-reach programs.
We are committed to increasing the social prosperity of
the communities in which we work by creating value with
a hands-on approach. This is achieved by investigating
the needs of the community and then determining the best
ways of achieving sustainable outcomes to meet those
needs. Accordingly, a long-term commitment has been
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.�8
jangka panjang untuk meningkatkan bidang kesehatan
dan pendidikan keluarga dan mendorong Usaha Kecil
dan Menengah (UKM). Hal ini dicapai melalui dukungan
kepada para petani dan teknologi pertanian, pendidikan,
sanitasi dan infrastruktur.
Lebih lanjut lagi, kami memberikan bantuan untuk korban
bencana alam, dan di awal tahun 2007 telah memberikan
bantuan terhadap korban banjir di Kalimantan Selatan.
Kami juga bekerja sama dengan Pemerintah setempat
dalam mendukung kegiatan olah raga dan kesenian, serta
dalam menyelenggarakan survei Indeks Pembangunan
Manusia.
Di BUMI, kami yakin bahwa kegiatan operasi
pertambangan kami tidak mengakibatkan kerusakan
lingkungan secara permanen. Rencana kegiatan produksi
telah terpadu dengan rencana reklamasi dan rehabilitasi.
Di tahun 2007 kami berhasil melampaui target reklamasi
dan rehabilitasi di kedua perusahaan pertambangan,
dan secara nyata bisa mengurangi luas bukaan tapak
pertambangan di Arutmin.
Dengan demikian, kami merasa senang atas penghargaan
yang diterima KPC dari Gubernur Kalimantan Timur
sebagai perusahaan terbaik dalam Pengelolaan
Lingkungan serta sertifikasi ISO �400� yang diterima
Arutmin dari Sucofindo. Upaya untuk memenuhi standar
yang berlaku selalu menjadi prioritas kami.
Tumbuh Menuju Masa Depan
Kami terus membangun infrastruktur di area operasi
pertambangan dengan berbagai tujuan. Tujuan pertama
adalah untuk memaksimalkan manfaat dari aset-aset yang
dimiliki. Selain memperoleh kontrak ‘Take or Pay’ untuk
�0,8 juta ton mineral yang akan dimulai tahun 2009, upaya
pemasaran yang tepat telah berhasil dilaksanakan untuk
memasuki pasar energi global yang sedang berkembang.
Kerja sama dengan Westside Corp Ltd untuk membangun
Coal Bed Methane akan segera memberikan hasil. Operasi
pertambangan bawah tanah di Arutmin masih sedang
dalam tahap pembangunan. Sebagai tambahan, peralatan
dan pembangkit listrik baru sedang dipersiapkan guna
meningkatkan total seluruh produksi batubara menjadi �00
juta ton di tahun 20��. Rencana lainnya adalah perjanjian
kerja sama dengan Kobe Steel Ltd untuk meningkatkan
kualitas batubara coklat menjadi produk energi yang andal
dan banyak diminati.
Tujuan kedua kami adalah dalam diversifikasi sumber
daya mineral dengan menuntaskan eksplorasi dan studi
kelayakan pada pertambangan tembaga dan emas di
Sulawesi, prospek bijih besi di Mauritania, serta minyak
dan gas di Yaman. Berbagai peluang diversifikasi lainnya
akan dijajaki sejalan dengan perkembangan kompetensi
BUMI dan kajian profitabilitas proyek-proyek tersebut.
made to improving the health and education of families
and encouraging the development of small to medium
sized enterprises. This is achieved through support for
farmers and farm technology, education, sanitation, and
infrastructure.
In addition, we assisted in reducing the suffering in South
Kalimantan during the floods through emergency relief
support. We also contribute to local governments and
communities, supporting sporting and cultural events and
conducting a Human Development Index survey.
At BUMI we believe that our activities need not be
permanently destructive of the environment. Our
production plans include reclamation and rehabilitation
plans. In 2007 we achieved above target in reclamation
and rehabilitation for both mining companies and have
actually reduced our mine foot print at Arutmin.
We are nonetheless happy that KPC has been awarded
the best company in Environmental Management by
the Governor of East Kalimantan, and Arutmin has been
Certified ISO �400� by Sucofindo. Our efforts to bring all
indicators up to the highest standards remain a priority.
Growing into the Future
We continue to develop the infrastructure at our mining
operations with several goals in mind. Our first goal is to
maximize the benefit from our existing assets. In addition
to securing a �0.8 million tonne ‘Take or Pay’ contract
beginning in 2009, our solid marketing efforts have
secured contracts in the growing global energy market.
Our cooperation with Westside Corporation Limited to
develop Coal Bed Methane should quickly prove itself. An
underground mining operation is still under construction at
Arutmin. In addition, new equipment and power plants are
being prepared to increase overall coal production to �00
million tonnes in 20��. Other plans include cooperation
with Kobe Steel Ltd to upgrade brown coal into a saleable
high energy product.
Our second goal is to diversify our mineral base by
completing the exploration and feasibility studies for our
copper and gold assets in Sulawesi, iron ore prospects in
Mauritania, and oil and gas is Yemen. Other opportunities
for diversification will be explored as they relate to BUMI’s
current competencies and their eventual profitability.
�9PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Sumber dana bagi investasi-investasi baru akan
berasal dari pengelolaan keuangan kami yang kokoh.
Obligasi konversi kami yang baru diterbitkan mengalami
over-subscribe dan begitu dana yang ditanamkan ini
memberikan hasil yang memuaskan, rencana investasi
baru lainnya akan dilakukan.
Secara umum, kami melihat bahwa ke depan pasar
sumber daya mineral akan terus tumbuh dalam jangka
menengah. Peluang pertumbuhan tetap ada, dan secara
finansial maupun kualitas manajemen, BUMI berada
pada posisi yang tepat untuk mengambil keuntungan dari
berlanjutnya tingkat permintaan yang tinggi.
Namun demikian, tanpa mengurangi optimisme di atas,
kami juga menyadari adanya beberapa tantangan dan
kendala yang akan dihadapi sehubungan dengan rencana
masa depan Perseroan.
Harga batubara yang semakin meningkat merupakan
tantangan bagi Perseroan untuk bagaimana
memanfaatkan harga batubara yang tinggi tersebut
dengan mengelola harga jual dari masing-masing
penjualan sehingga tidak kehilangan kesempatan tersebut.
Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu kendala
yang harus kami kelola agar tidak mengganggu produksi
yaitu dengan membuat rencana penambangan yang
disesuaikan dengan perkiraan curah hujan.
Harga minyak yang semakin meningkat sangat
berpengaruh terhadap biaya produksi Perseroan
mengingat area pertambangan yang dimiliki merupakan
open pit mining. Untuk menghadapi kendala ini,
Perseroan berencana untuk membangun pembangkit
listrik yang menggunakan batubara (coal fire power plant)
dan membuat tambahan overland conveyer belt guna
mengurangi penggunaan minyak dan truk dalam operasi
penambangan.
Ucapan Terima Kasih
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak di Grup BUMI atas ketekunan
dan kerja kerasnya. Kekuatan Perseroan diperoleh dari
bersatunya upaya keras dari setiap individu karyawan.
Untuk para konsumen dan pengguna akhir, kami berharap
mereka dapat menemukan nilai penting dari apa yang
telah dihasilkan, dan terimalah rasa terimakasih kami
karena telah menjadikan BUMI sebagai perusahaan yang
menguntungkan bagi kalangan masyarakat banyak.
The means to create new investment will come from
our continuing strong fiscal management. Our recent
convertible bond issues were over-subscribed and once
these monies are solidly performing, further avenues for
investment will be explored.
Overall, we view the market for mineral resources to be
growing into the medium term. The opportunity for growth
exists and BUMI is well positioned, both financially and
in terms of management quality, to take advantage of this
continuing strong demand.
However, without descending the above optimistic, we are
aware of the challenges and obstacles that we are going
to face in relation with the Company’s future plans.
Higher coal price is a major challenge for the Company
on how to maximize the opportunity of the upward trends
of international coal price by managing the selling price
realization.
Wet weather condition is one of the obstacles that we
have to manage to avoid the disruption of the production
by preparing mine plans to mitigate the wet weather
condition.
As an open pit mining, increasing oil price will affect
the production cost significantly. To manage this
challenge, the Company plan to build an additional coal
fire power plant and new overland conveyor to reduce
our dependence on fuel and also corresponding to the
reduction of hauling truck demand for the mining activities.
Appreciation
On behalf of the Board of Directors, I would like to thank
everyone within the BUMI Group for their persistence
and hard work. The strength of the company is due to the
collection of individual efforts. To our customers and end
users, I hope that you have found value in what we have
produced and please accept our thanks for making BUMI
a profitable for so many people.
Ari S. Hudaya
Presiden DirekturPresident Director
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.20
Strategi & Kondisi PasarMarket & Strategy Overview
Pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk
di Cina maupun India menyebabkan meningkatnya
permintaan atas segala bentuk energi. Dengan
kemampuan ekonomi Asia Timur yang menguat,
kebutuhan akan batubara beberapa tahun ke depan
akan semakin meningkat. Di Indonesia yang merupakan
pusat produksi BUMI, pasar batubara juga semakin
berkembang. Pangsa pasar BUMI di dalam negeri relatif
stabil pada delapan persen di tahun 2007, sedangkan
pada tahun 2006 adalah 6%, total penjualan dalam negeri
di tahun 2007 adalah 4,3 juta ton.
BUMI sangat terpengaruh terhadap fluktuasi permintaan
global untuk energi dan harga. Keunggulan kami
didasarkan pada nilai batubara kalori tinggi yang berkisar
antara 7.�00 kcal/kg dan 5.000 kcal/kg (GAD=Gross
Air Dried). Sebagai salah satu eksportir batubara termal
terbesar di dunia, BUMI berpengalaman dalam memenuhi
permintaan yang tinggi serta mendapatkan manfaat dari
pengalaman tersebut dibandingkan produsen batubara
kalori rendah. Namun demikian, untuk memelihara posisi
pasar dan meningkatkan reputasi, kami tetap berusaha
keras untuk meningkatkan kualitas batubara yang
dikirimkan melalui penyortiran serta pembersihan yang
ketat.
Sebagai tanggapan atas reaksi yang positif terhadap
batubara kami, kami memegang teguh kualitas dan
pelayanan dalam strategi pengiriman. Fasilitas pemuatan
beroperasi dengan sangat efisien dan jarang terjadi
penundaan pengiriman. Dengan menjaga hubungan yang
intensif dengan pelanggan selama proses penjualan dan
pengantaran, kami mendapatkan reputasi sebagai ‘fair and
reliable supplier’.
Sebagai operator pertambangan batubara terbesar di
Indonesia, BUMI melaksanakan peran kepemimpinannya
secara serius dan berusaha keras menjadi model yang
dapat dijadikan acuan oleh operator pertambangan
lainnya. Pengakuan dari berbagai tingkatan pemerintahan
terkait dengan catatan kesehatan serta keamanan yang
luar biasa serta penanganan lingkungan yang sangat
baik merupakan kunci bagi strategi kami untuk menjadi
perusahaan yang berkelas dunia dalam setiap transaksi.
The accelerated rate of growth in both China and India has
driven demand for all forms of energy. With yet another
year of strong economic performance in the economies
of East Asia, the demand for coal remained strong and
looks set to remain so in the near future. In Indonesia,
the production center of BUMI’ coal, the market is also
expanding. The share of BUMI coal production sold
domestically remained relatively stable at eight per cent
in 2007, while in 2006 it was 6%, the total amount sold
domestically in 2007 was 4.3 million tonnes.
BUMI is thus sensitive to global fluctuations in energy
demand and price. Our competitive edge is based on
the high calorific value of the coal which ranges between
7,�00 kcal/kg and 5,000 kcal/kg (GAD=Gross Air Dried).
As one of the world’s largest exporters of thermal coal,
BUMI has experienced strong demand and has benefited
from a higher demand than for producers of lower ranked
coal. Nevertheless, in order to maintain market position
and enhance reputation, we strive to increase the quality
of shipped coal by means of stringent sorting and
cleaning.
It is in response to the positive reactions to our coal
that we insist upon quality and service in our shipment
strategy. Our loading facilities have been operating very
efficiently and delays in shipment are rare. By maintaining
close contact with customers throughout the sales and
delivery process, we have gained a reputation as a ‘fair
and reliable supplier’ in the industry.
As Indonesia’s largest coal mining operator, BUMI
takes its leadership role seriously and endeavors to
provide a model from which other mining providers can
benchmark. Recognition by various levels of government
for exceptional health and safety records and for excellent
environmental practice is critical to our strategy to be
world-class in all our dealings.
2�PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Investasi di Gallo Oil (Jersey) merupakan komitmen kami
demi mengatasi kesulitan sumber migas di Yaman namun
kelayakan dari investasinya juga telah dilakukan secara
teliti. Untuk menyelaraskan dengan mitra lokal, kami
bertujuan menciptakan nilai melalui perencanaan yang
hati-hati serta eksekusi yang tepat jadwal. Strategi ini
dilakukan pada program diversifikasi konsesi tembaga dan
emas di Sulawesi dan prospek bijih besi di Mauritania.
Semangat kami untuk berhasil selalu selaras
dengan kebutuhan seluruh pemangku kepentingan.
Menyeimbangkan berbagai kepentingan berdasarkan
pada Visi dan Misi kami untuk menuju pertumbuhan
dan kesejahteraan. Banyak pekerjaan yang harus
dilaksanakan, namun arahan dan metode keberhasilan
telah disusun. Detil dari hal tersebut disoroti dalam bagian
selanjutnya dari Laporan Tahunan ini.
- Building strategic collaboration with internationally
reputable companies to improve the Company’s
performance.
- Secure new reserves through exploration around existing
mine sites and identify highly prospective resource targets.
- Optimise experience, competence and competitive
advantages in the fields of exploration, development,
production and marketing.
- Expand mine exploration, especially in coal, as well as
maintaining rapport with local stakeholders in all aspects of
our mining operations.
- Balancing business portfolio to seek new mining projects
and explore other opportunities in mine development and
operation, domestic as well as overseas, and to strive for
a balanced business portfolio and revenue composition by
diversifying into alternative resources such as copper, gold
and iron ore.
- Pursue farm-in and farm-out opportunities for the
Company’s portfolio of oil and gas assets.
- Attaining higher quality products, preserving environmental
sustainability, work safety and community development.
Improve customer satisfaction through timely delivery as
well as keeping up with dynamic market demand.
- Maximising employees’ capacity and competence to
produce superior quality products and higher level of
productivity.
- Consistently implementing good corporate governance.
Strategi PerusahaanCorporate Strategy
- Membangun kerja sama strategis dengan perusahaan
bertaraf internasional guna meningkatkan kinerja Perseroan
- Mendapatkan cadangan baru melalui eksplorasi dan
mengidentifikasi sumber daya yang berprospek.
- Memanfaatkan pengalaman, kompetensi dan keunggulan
kompetitif di bidang eksplorasi, pengembangan, produksi
dan pemasaran.
- Meningkatkan kegiatan ekplorasi, khususnya untuk
komoditas batubara, serta memelihara kerja sama
yang baik dengan stakeholder daerah setempat dalam
melaksanakan setiap kegiatan usaha pertambangan.
- Menyeimbangkan portofolio bisnis dengan terus mencari
tambang-tambang baru serta berbagai peluang potensial
dalam pembangunan dan operasional pertambangan
baik di dalam maupun luar negeri, serta mengupayakan
kesinambungan portofolio bisnis dan komposisi
pendapatannya melalui diversifikasi sumber daya lain
seperti tembaga, emas dan bijih besi.
- Mencanangkan program farm in dan farm out atas
portofolio aset migas Perseroan.
- Meningkatkan kualitas produk, memelihara kelestarian
lingkungan, keselamatan kerja, pengembangan masyarakat
dan berusaha memuaskan pelanggan dengan pengiriman
tepat waktu, serta memenuhi tuntutan pasar yang dinamis.
- Mengembangkan kemampuan dan kompetensi karyawan
guna menghasilkan produk berkualitas tinggi dan
meningkatkan produktivitas.
- Secara konsisten melaksanakan prinsip-prinsip corporate
governance yang baik.
Our early investment in Gallo Oil (Jersey) demonstrates
our commitment both to overcome the special difficulties
of sourcing oil and gas in Yemen but to the thoroughness
we take in assessing feasibility of investment. In concord
with local partners, our goal is to create value through
careful planning and timely execution. This strategy is
also in place in our diversification program in the Sulawesi
copper and gold concessions and the iron ore prospects
in Mauritania.
Our drive to succeed has always been in tandem with
the needs of all stakeholders. Finding a balance between
competing interests relies upon our Vision and Mission to
clear the path to growth and prosperity. We have much
work to do, but the direction and methods of success
have been well established. Details of this are highlighted
in the following sections of this Annual Report.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.22
Laporan Komite AuditAudit Committee Report
Menurut ketentuan yang berlaku, fungsi Komite Audit
adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan
fungsi pengawasannya dan sesuai dengan fungsi tersebut,
peran utama dari Komite Audit adalah untuk meyakini
bahwa:
• Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan
telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku
termasuk diterapkannya Standar Akuntansi yang sesuai,
• Fungsi audit yang dilaksanakan Auditor Eksternal
maupun Auditor Internal telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya,
• Aktivitas usaha telah dilaksanakan dengan beretika dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam melaksanakan peranan ini, Komite Audit PT Bumi
Resources Tbk., melakukan komunikasi yang intensif
dengan Direksi, Manajemen dan Auditor Internal serta
Auditor Eksternal BUMI. Namun demikian, Komite Audit
tidak menduplikasi pekerjaan-pekerjaan mereka dan
mengandalkan sepenuhnya pada informasi-informasi yang
disampaikan oleh mereka.
Sesuai dengan peran ini, tanggung jawab Komite
Audit adalah mendorong terciptanya praktik pelaporan
keuangan, pengelolaan risiko dan etika bisnis yang baik.
Direksi bertanggung jawab sepenuhnya atas penyajian
laporan keuangan yang sesuai dengan standar dan
ketentuan yang berlaku, kecukupan pengelolaan risiko dan
sistem pengendalian internal serta kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku. Sedangkan Auditor Internal
dan Auditor Eksternal bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan audit mereka.
Komite Audit membahas dan mengkaji perencanaan audit
Auditor Internal dan Auditor Eksternal dan secara teratur
membahas temuan-temuan mereka.
Komite Audit melaporkan aktivitas dan temuannya setiap
3 (tiga) bulan kepada Dewan Komisaris.
Adapun anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:
Based on the prevailing regulations, the roles of Audit
Committee are to assist the Board of Commissioners
(BoC) in discharging its oversight responsibilities.
The Audit Committee main roles are to ensure that:
• The Company’s published financial statements
have been presented in accordance with prevailing
regulations including the accounting standards,
• Audits functions conducted by both Internal and
External Auditors, have been adequately performed,
• Business activities have been conducted ethically and
in compliance with the prevailing laws and regulations.
In implementing its roles the Audit Committee of PT Bumi
Resources Tbk. conducts intensive communications with
Directors, Management and Auditors both Internal as well
as the External Auditors. The Audit Committee, however,
did not duplicate the activities of these parties and relied
on the information presented by them.
In relation to its roles, the main responsibility of the Audit
Committee is to enhance good practices in financial
reporting, risks management and ethical conducts. The
Company’s Directors and management bear the primarily
responsibility for presenting the financial statements in
accordance with the prevailing standards and regulations,
the adequacy of risks management and establishing
adequate internal control and compliance with laws and
regulations. The Internal Auditors and External Auditors
bear responsibilities for their audit functions.
The Audit Committee discussed and reviewed the audit
plan prepared by both Internal Auditors and External
Auditors and regularly discussed their findings.
Audit Committee reports its activities and findings to the
Board of Commissaries every 3 (three) months.
Members of the Committee Audit are as follows:
Nama / Name Jabatan / Title
Zuhdi Pane Ketua yang juga adalah Komisaris Independen / Chairman and Independent Commissioner
Kanaka Puradiredja Anggota merangkap Kuasa Ketua / Member and Acting Chairman
Mawar Napitupulu Anggota / Member
Indra Safitri Anggota / Member
23PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Pada tahun 2007 Komite Audit telah melangsungkan �6
(enam belas) kali rapat termasuk 4 (empat) kali dengan
Dewan Komisaris. Tingkat kehadiran masing-masing
anggota dalam rapat Komite Audit adalah sebagai berikut:
Selama tahun 2007, sesuai dengan fokus kerja dalam
tahun tersebut, Komite Audit telah mengadakan
pertemuan-pertemuan dengan pihak yang terkait untuk:
�. Mendorong upaya perbaikan dalam penyajian Laporan
Keuangan Perusahaan yang dipublikasikan.
2. Mendorong upaya perbaikan dalam organisasi Internal
Audit, dan cakupan pekerjaan yang dilaksanakan.
3. Memonitor pelaksanaan Good Corporate Governance,
yang antara lain berupa pelaksanaan sosialisasi dan
penerapan Speak Up System di BUMI.
4. Memonitor berbagai masalah yang dihadapi BUMI,
termasuk berbagai masalah hukum yang dihadapi.
In 2007 the Audit Committee conducted �6 (sixteen)
meetings, including 4 (four) meetings with the Board
of Commissioners. The attendance of the respective
members were as follows:
During 2007, in line with its focus, the Audit Committee
conducted meetings with Company’s Director,
Management and Auditors as necessary with the following
objectives:
�. Encourage improvement of published financial
statements,
2. Encourage improvement in Internal Auditors
Organization and its audit scope,
3. Monitor the implementation of Corporate Governance,
including the implementation of Speak Up System,
4. Monitor issues faced by the Company including legal
issues.
Komite Audit PT Bumi Resources Tbk.
The Audit Committee of PT Bumi Resources Tbk.
Sulaiman Zuhdi PaneKetua Chairman
Kanaka PuradiredjaAnggota Member
Mawar Napitupulu Anggota Member
Indra SafitriAnggota Member
Nama / Name Kehadiran dalam Rapat / Attendance of Meetings
Kanaka Puradiredja �00%
Mawar Napitupulu �00%
Indra Safitri �00%
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.24
Laporan OperasionalOperations Report
BUMI memperkuat posisinya sebagai perusahaan sumber daya mineral. Kapasitas produksi ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.
BUMI improved its position as a leading mineral resource company. BUMI’s production capacity is set to grow to meet the continuing increasing demand.
25PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.26
Wilayah OperasionalOperations Area
Republic of Yemen
Saudi Arabia
Somalia
Gulf of Aden
Bumi Mauritania
Western Sahara
SenegalMali
Islamic Republic ofMauritania
Gallo
Block R2
Block �3
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
27PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
INDONESIA
Arutmin KPC
III
Central SulawesiVI
IV V
II
Block I
Gorontalo & Citra Palu
Bengalon - Sangatta
Gorontalo
Palu
Asam-Asam Mulia
Satui
Batulicin
Senakin
PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.28
Struktur Perusahaan & Anak PerusahaanCompany Structure & Subsidiaries
70%
PT Indocoal Kalsel Resources
Enercorp Ltd.
Enercoal Resources Pte. Ltd.
Bumi Resources Japan Company Ltd.
Forerunner International Pte. Ltd.
PT Citra Palu Minerals
International Minerals Company Llc.
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
PT Indocoal Kaltim Resources
PT Mitratama Perkasa (Mitratama)
Westside Corporation Ltd. (Westside)
Knightley Business Resources Pte. Ltd
(Knightley)
Konblo Bumi, Inc (Konblo)
70%
50%
100%
100%
100%
99.9%
100%
99.9%
99.84%
27.54%
100%
80%
Kalimantan Coal Ltd.
PT Sitrade Coal
Sanggatta Holdings Ltd.100%
100%
99.9%
70%
Indocoal Resources (Cayman) Ltd.
PT Gorontalo Minerals
70%
60%
80%
Bumi Mauritania S.A.
PT Bumi Resources Tbk.
PT Arutmin Indonesia
PT Coalindo Energi
Bumi Holding S.A.S.
9.5%
9.5%
32.4%
7.97%
7.97%
99%
PT Kaltim Prima Coal
7.97%
Calipso Inv. Pte. Ltd.100%
13.6%
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
29PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PERTAMBANGAN BATUBARA
PT ARUTMIN INDONESIA
Kepemilikan di PT Arutmin Indonesia mengalami
perubahan signifikan di tahun 2007. Di awal tahun,
kepemilikan Perseroan adalah 99,99%, dimana 80%
diambil alih dari BHP Minerals Exploration Inc. pada bulan
Oktober 2001 dan 19.99% diambil alih dari
PT Ekakarsa Yasa Karya Indonesia pada April 2004.
Pada tanggal 26 Juni 2007, BUMI menyelesaikan
penjualan 30% kepemilikan saham di Arutmin kepada Tata
Power dari India. Saat ini, BUMI memiliki 69,99% dan Tata
Power 30% kepemilikan di pertambangan tersebut.
Sejak tahun 1981, Arutmin telah memiliki ijin eksplorasi
dan eksploitasi batubara di Blok 6, Kalimantan
Selatan, berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi pertama,
dimana Arutmin memiliki hak penambangan batubara di
areal konsesi seluas sekitar 70.153 hektar untuk periode
30 tahun sejak tanggal 1 Oktober 1989.
Arutmin saat ini merupakan salah satu perusahaan
pertambangan batubara utama di Indonesia yang
mengekspor sebagian besar produknya ke pasar
internasional. Arutmin memproduksi batubara bitumen
berkualitas tinggi dengan nilai kalori tinggi dan kandungan
abu rendah sampai sedang dari tambang Satui, Senakin
dan Batulicin, yang terutama dipergunakan untuk
kebutuhan industri dan pembangkit listrik. Selain itu,
Arutmin juga memproduksi batubara Ecocoal yang lebih
rendah kualitasnya namun lebih ekonomis dari tambang
Mulia Asam-Asam. Ecocoal adalah batubara sub-bitumen
kalori rendah dan kelembaban tinggi dengan kandungan
abu dan sulfur yang sangat rendah, yang dipasarkan
sebagai produk batubara ramah lingkungan.
Total produksi kotor dari ke empat tambang batubara
tersebut mencapai 15,3 juta ton pada tahun 2007.
Per 31 Desember 2007, perkiraan sumber daya batubara
Arutmin adalah sebesar 2,4 miliar ton Cadangan terbukti
dan terkira adalah 462 juta ton.
COAL MINING
PT ARUTMIN INDONESIA
Ownership of PT Arutmin underwent a substantial change
in 2007. At the beginning of the year, the Company had
ownership of 99.99%, 80% of which was acquired from
BHP Minerals Exploration Inc. in October 2001 and
19.99% of which was acquired from PT Ekakarsa Yasa
Karya Indonesia in April 2004. On June 26, 2007 a sale
of a 30% interest in PT Arutmin was completed between
BUMI and Tata Power of India. At this point, BUMI has
a 69.99% interest and Tata Power a 30% interest in the
mine.
Since 1981, Arutmin has been licensed to explore and
exploit coal in an area known as Block 6 in the south-east
of Kalimantan, based on a first generation Coal Contract
of Work (CCOW). Arutmin holds rights under the CCOW
to mine coal in a concession of approximately 70,153
hectares for a 30-year operating period commencing on
October 1, 1989.
Arutmin is currently one of Indonesia’s most prominent
coal mining companies and exports a substantial portion
of its mined coal to international markets. It produces high
quality bituminous coal in the Satui, Senakin, and Batulicin
mines. With high calorific value and low to medium ash
content, the coal is mostly used by industries and power
plants. In addition, it also produces the more economical
but lower grade ‘Eco-coal’ from its Mulia Asam-Asam
mines. Ecocoal is a cleaner burning sub-bituminous coal
characterised by low calorific value and high moisture, but
very low ash and sulphur contents and is marketed as a
more environmentally friendly coal.
The total annual gross production at those four coal mines
reached just over 15.3 million tonnes in 2007.
As of December 31, 2007, Arutmin’s estimated coal
resource was 2.4 billion tonnes. Proven and probable
reserve were 462 million tonnes.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.30
In 2007, Arutmin exported 90% of its sales of �4.� million
tonnes of high quality thermal coals to international
markets. Arutmin predominantly exports its coal products
to Japan and other Asian countries and, to a lesser extent,
to European and South American countries. Arutmin’s
main advantages are its competitive position in the global
market, competitive cost structure due to the strategic
location of its mines, which are near to the coast, and its
established brand name representing high coal quality.
PT KALTIM PRIMA COAL
There was a substantial change in ownership of KPC in
2007. At the beginning of the year the Company owned
a �00% share through a 2003 purchased of all shares in
SHL and KCL from British Petroleum (UK) and Rio Tinto
(UK and Australia), respectively. On June 26, 2007 a 30%
sale to Tata Power of India. The sale through subsidiaries
SHL and KCL, among others, now leaves the Company
with a 70% overall interest and Tata Power with 30%.
The Company’s acquisition of KPC reflects its vision to
become one of the world’s largest coal producers. KPC
mined a total of 35.4 million tonnes of coal in 2007, of
which 93% was exported. As at 3� December 2007 KPC’s
estimated coal resource were 4.3 billion tonnes. Proven
and probable reserve were 640 million tonnes.
In �982, KPC, located at Sangatta, on the east coast of
Kalimantan, entered into an extendable Coal Contract of
Work (CCOW), up for renewal in 202�, to explore, produce
and market coals from its concession area of 90,938
hectares.
KPC produces three brands of coal, namely Prima,
Pinang, and Melawan. Prima is KPC’s leading brand, a
high quality bituminous coal with high calorific value, very
low ash, and moderate sulphur and moisture. Pinang
exhibits similar characteristics to Prima but with higher
total moisture content. Melawan is a sub-bituminous coal
exhibiting low ash and sulphur characteristics, but with a
higher moisture content. In 2005 KPC began to expand
the Bengalon area (approximately 35 kilometres north
of the Sangatta field). Development is now complete,
with a dedicated coal chain and port facility. In 2007, the
Bengalon mine achieved 5.8 million tonnes of production
which is branded Pinang B. It is similar to Pinang product
but slightly lower calorific value. Going forward, this mine
area is expected to reach production of above 8.5 million
tonnes per annum.
Di tahun 2007, Arutmin mengekspor sekitar 90% dari
penjualan batubara termal berkualitas tinggi sebanyak
�4,� juta ton ke pasar internasional. Negara tujuan ekspor
utama adalah Jepang dan negara-negara Asia lainnya.
Arutmin juga mengekspor batubara dalam jumlah lebih
kecil ke negara-negara Eropa dan Amerika Selatan.
Keunggulan utama Arutmin adalah posisi yang kuat di
pasar dunia, daya saing ekonomis yang tinggi dengan
lokasi tambang yang strategis di dekat pantai, serta
terkenal dengan batubaranya yang bermutu tinggi.
PT KALTIM PRIMA COAL
Pada tahun 2007 terjadi perubahan kepemilikan yang
signifikan di KPC. Pada awal tahun, Perseroan memiliki
�00% saham melalui pembelian seluruh saham di SHL
dan KCL masing-masing dari British Petroleum (UK) dan
Rio Tinto (UK dan Australia), pada tahun 2003. Pada
tanggal 26 Juni 2007, Perseroan melakukan penjualan
30% saham yang dimiliki anak perusahaan, antara lain
SHL dan KCL, kepada Tata Power dari India. Dengan
demikian, kepemilikan Perseroan saat ini adalah 70% dan
Tata Power 30%.
Akuisisi KPC oleh Perseroan mencerminkan visi Perseroan
untuk menjadi salah satu produsen batubara terbesar
di dunia. Produksi KPC di tahun 2007 mencapai 35,4
juta ton, dimana sekitar 93% diekspor. Per tanggal 3�
Desember 2007, KPC memiliki perkiraan sumber daya
batubara sebesar 4,3 miliar ton. Cadangan terbukti dan
terkira adalah 640 juta ton.
Pada tahun �982, KPC yang berlokasi di Sangatta,
pantai timur Kalimantan, menandatangani Perjanjian
Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B),
yang akan berakhir di tahun 202� dan bisa diperpanjang
kembali, untuk kegiatan ekplorasi, penambangan dan
pemasaran batubara dari area konsesi seluas 90.938
hektar.
KPC memproduksi tiga jenis produk batubara, yaitu Prima,
Pinang dan Melawan. Prima adalah produk andalan KPC,
karena memiliki kualitas bagus dengan kalori tinggi, abu
sangat rendah, serta sulfur dan kelembaban sedang.
Pinang memiliki karakteristik serupa dengan Prima
namun dengan kandungan kelembaban yang lebih tinggi.
Sementara Melawan adalah produk batubara sub-bitumen
dengan kandungan abu dan sulfur yang rendah serta
kelembaban lebih tinggi. Pada tahun 2005, KPC mulai
mengembangkan tambang Bengalon (sekitar 35 kilometer
sebelah utara lapangan Sangatta). Lokasi tersebut saat
ini telah dilengkapi dengan fasilitas transportasi batubara
dan pelabuhan. Di tahun 2007, tambang Bengalon
memproduksi 5,8 juta ton batubara yang dipasarkan
dengan nama Pinang-B, karena karakteristik yang mirip
dengan Pinang namun dengan kalori sedikit lebih rendah.
Ke depan, tambang ini diharapkan dapat memproduksi
lebih dari 8,5 juta ton batubara per tahun.
31PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
COPPER/GOLD EXPLORATION
PT CITRA PALU MINERALS
The Company purchased 99.99% of shares in
PT Citra Palu Minerals (Citra Palu Minerals) from Newcrest
Mining Ltd. Citra Palu Minerals has rights to a 138,889
hectare mining concession in Palu, Central Sulawesi,
Indonesia. The contracted area currently consists of six
separate blocks, of which the Poboya Gold Prospect is
the most promising. Initial geological resource estimates
place the potential deposits at around two million ounces
of gold. The Company intends to continue the drilling
and exploration program, conduct a feasibility study, and
develop a mine development plan.
PT GORONTALO MINERALS
The Company owns an 80% interest in PT Gorontalo
Minerals (Gorontalo Minerals), through a 100%
shareholding purchase in International Minerals Company
from BHP Minerals. Gorontalo Minerals has rights to
a 36,070 hectare mining concession located in the
Bone Bolanggo Regency in the province of Gorontalo,
Indonesia. Based on the exploration to date, four copper
and gold systems and five gold, silver and copper
systems have been identified in the concession. Currently,
the Company is working on advanced exploration and
feasibility studies for development mines.
IRON ORE EXPLORATION
BUMI MAURITANIA, S.A.
In 2006 the Company signed a Joint Venture agreement
with its Mauritanian partner, with the Company holding
60% and the Mauritanian partner holding 40%.
Exploration for iron ore was undertaken during 2007.
In the first half of 2007 Bumi Mauritania conducted further
survey work at its Sfariatt-Zednes iron ore permit area.
This was followed by an aeromagnetic survey during the
second half of the year to determine the best areas to start
the drilling program. Also during the second half of the
year more survey work was carried out at the second iron
ore permit area at Tomagot. Based on results from these
exploratory surveys, we will make an an assessment on
the extent of further investment and funding.
In addition to iron ore Bumi Mauritania has applied for new
permits to survey for gold, diamonds and phosphate. All
these areas are located in the South of the country.
EKSPLORASI TEMBAGA/EMAS
PT CITRA PALU MINERALS
Perseroan membeli 99,99% saham di PT Citra Palu
Minerals (Citra Palu Minerals) dari Newcrest Mining Ltd.
Citra Palu Minerals memiliki konsesi penambangan seluas
138.889 hektar di Palu, Sulawesi Tengah. Konsesi tersebut
terdiri dari enam blok terpisah, dimana blok Poboya
Gold Prospect memiliki potensi terbesar. Estimasi awal
sumber daya geologis menunjukkan potensi kandungan
emas sebanyak sekitar dua juta ons. Perseroan
bermaksud meneruskan dengan program pemboran dan
eksplorasi, melakukan studi kelayakan tambang, dan
mengembangkan rencana pembangunan tambang.
PT GORONTALO MINERALS
Perseroan memiliki 80% saham di PT Gorontalo
Minerals (Gorontalo Minerals) setelah mengakuisisi
100% kepemilikan di International Minerals Company,
dari BHP Minerals. Gorontalo Minerals memiliki konsesi
penambangan seluas 36.070 hektar di Kabupaten Bone
Bolanggo, Provinsi Gorontalo. Eksplorasi yang dilakukan
sejauh ini telah mengidentifikasi adanya empat kandungan
tembaga dan emas serta lima kandungan emas, perak dan
tembaga di daerah tersebut. Saat ini, Perseroan tengah
mengupayakan program eksplorasi lanjutan dan studi
kelayakan untuk pembangunan tambang.
EKSPLORASI BIJIH BESI
BUMI MAURITANIA, S.A.
Pada tahun 2006 Perseroan menandatangani kerja sama
perusahaan patungan dengan mitra dari Mauritania,
dengan kepemilikan 60% Perseroan dan 40% mitra
Mauritania. Aktivitas eksplorasi bijih besi direncanakan
dimulai tahun 2007.
Pada semester pertama tahun 2007 Bumi Mauritania
melakukan survei lanjutan di area konsesi tambang bijih
besi Sfariatt-Zedness, diikuti oleh survei aeromagnetik di
semester kedua untuk menentukan lokasi paling baik bagi
program pengeboran yang direncanakan dilakukan pada
akhir tahun. Aktivitas survei lanjutan juga akan dilakukan di
paruh kedua tahun 2007 di area konsesi kedua di
Tomagot. Berdasarkan hasil survei, ke depan kami akan
membuat penilaian mengenai investasi dan pembiayaan.
Selain bijih besi, Bumi Mauritania juga tengah mengajukan
lisensi yang baru untuk melakukan eksplorasi emas, intan
dan fosfat di berbagai area di kawasan selatan negara
tersebut.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.32
OIL & GAS EXPLORATION
GALLO OIL (JERSEY) LTD.
Through Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo Oil), the Company
currently operates two oil concession in the Republic of
Yemen, namely Block R2 (East Al Maber) and Block 13 (Al
Armah). Gallo holds a 50 percent working interest in block
R2 and controls a 100% working interest in Block 13.
The East Al Maber (Block R2) contract area which covers
a 2,139 square kilometer block, is located on the Mukalla
High, on the western of the Sir Sayun- Masila basin. The
result of the Geological and Geophysical has indicated at
least eight prospects are ready to be test drilled.
The Al Armah (Block 13) contract area of 7,417 square
kilometers is located in the East of Hadramaut. Based
on in house Geological and Geophysical study and by
independent consultant, at least there are five prospects
indicate potential hydrocarbon accumulation.
SERVICES COMPANY
ENERCORP LTD.
The Company has 50% ownership in Enercorp Ltd.
(Enercorp), an agency responsible for the marketing of
the Company’s energy products (i.e. coal, oil, gas) in the
domestic market. In addition to marketing the Company’s
coal, Enercorp may also market coals from other non-
related producers.
BUMI RESOURCES JAPAN COMPANY LTD.
In July 2004, the Company established a wholly-owned
subsidiary, Bumi Resources Japan Company Limited
(Bumi Resources Japan), in Japan as a marketing service
company to enhance marketing efforts there, particularly
in the area of customer relations.
EKSPLORASI MINYAK & GAS
GALLO OIL (JERSEY) LTD.
Melalui Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil’), Perseroan
saat ini mengoperasikan dua konsesi minyak dan gas di
Republik Yaman, yaitu Blok R2 (Al Maber Timur) dan Blok
13 (Al Armah), Gallo memiliki 50% saham pengoperasian
di Blok R2 dan 100% di Blok 13.
Konsesi Al Maber Timur (Blok R2) meliputi daerah seluas
2,139 km persegi berlokasi di kawasan Mukalla High,
sebelah barat cekungan Sir Sayun, Masila. Hasil evaluasi
Geologi dan Geofisika mengindikasikan setidaknya ada
delapan prospek yang layak untuk program pemboran.
Konsesi Al Armah (Block 13) meliputi daerah seluas 7.417
km persegi di sebelah timur Hadramaut. Berdasarkan
study Geologi dan Geofisika yang dilakukan in house
dan oleh konsultan independen, terdapat sedikitnya lima
prospek yang diperkirakan mengandung hydrocarbon.
PERUSAHAAN JASA
ENERCORP LTD.
Perseroan memiliki 50% saham atas Enercorp Ltd.
(Enercorp), sebuah perusahaan agen pemasaran yang
bertanggung jawab dalam pemasaran produk-produk
energi (seperti batubara, minyak dan gas) di pasar
domestik. Selain memasarkan batubara Perseroan,
Enercorp juga memasarkan batubara dari produsen
lainnya.
BUMI RESOURCES JAPAN COMPANY LTD.
Pada bulan Juli 2004, Perseroan mendirikan anak
perusahaan yang sahamnya 100% dimiliki oleh Perseroan
di Jepang, yaitu Bumi Resources Japan Company Limited
(Bumi Resources Japan) sebagai agen pemasaran untuk
memasarkan produk-produk Perseroan di Jepang dan
terutama membina hubungan dengan para pelanggan.
33PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual ReportPT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.34
Laporan BisnisBusiness Report
Sangatta/Bengalon (“KPC”) merupakan operasi tambang
batubara ekspor terbesar di dunia. Batubara yang terletak
di sembilan lapisan terbentuk dengan kondisi sempurna:
batubara tak terkontaminasi ini mempunyai kandungan debu
yang sangat rendah dan ditemukan di kampuh/lipatan yang
tebal dan bersih.
Sangatta/Bengalon (“KPC”) is the world’s largest export coal mining operations. The coal lies within nine economic seams created under perfect conditions: this virtually uncontaminated coal has extraordinary low ash content and is found in thick, clean seams.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
35PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Di tahun 2007 BUMI memperkuat posisinya sebagai
perusahaan sumber daya mineral yang terdepan di
Indonesia melalui perluasan produksi, konsolidasi internal
dan aliansi. Dengan berorientasi ekspor, kapasitas
produksi ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan yang
terus meningkat.
Laporan Usaha Pertambangan
Dua anak perusahaan Perseroan di bidang pertambangan,
KPC dan Arutmin telah sukses beroperasi selama
�5 tahun terakhir di bawah konsesi dari Pemerintah
Indonesia. Berdasarkan PKP2B generasi pertama, KPC
memiliki area konsesi seluas 90.938 hektar, sedangkan
Arutmin memiliki konsesi seluas 70.�53 hektar. Pengujian
serta pencarian terus dilakukan di area eksplorasi dan
perkiraan sumber daya dan cadangan di tahun 2007 naik
sebesar 92� juta ton.
Prospek perluasan produksi besar di masa depan
tergolong sangat optimis. Dengan akses ke 5 pelabuhan
laut, termasuk kepemilikan 2 pelabuhan laut dalam
serta sistem ban berjalan terpadu kami, hasil perluasan
produksi akan dipasarkan secara langsung. Selain itu,
kami telah merencanakan perluasan fasilitas pelabuhan
sesuai dengan kebutuhan. KPC yang berlokasi di
Kalimantan Timur, merupakan pemain utama di industri
pertambangan batubara di Indonesia dan merupakan
eksportir batubara termal terbesar di dunia.
Arutmin yang berlokasi di Kalimantan Selatan mensuplai
�0% kebutuhan batubara Indonesia dan mengekspor
90% dari produksinya. Produksi tahun 2007 tetap
stabil, walaupun terjadi cuaca buruk di awal tahun, serta
investasi baru pada mesin dilakukan untuk mencapai
peningkatan produksi di tahun 2008.
Pengelolaan penambangan ini berkomitmen pada
kebijakan untuk meminimalkan dampak lingkungan dan
melakukan penanaman kembali dan rehabilitasi hutan
Kalimantan agar kembali ke kondisi semula. Diukur dari
jejak pertambangan maupun luas area yang direhabilitasi,
pengelolaan pertambangan ini telah menunjukkan
pemanfaatan konsesi yang bertanggung jawab.
PT ARUTMIN INDONESIA
(PERTAMBANGAN BATUBARA)
Saat ini Arutmin mengoperasikan 4 area tambang:
Senakin, Satui, Batulicin dan tapak tambang Mulia Asam-
Asam. Dengan lokasi strategis yang berdekatan dengan
fasilitas pelabuhan Perseroan NPLCT di pantai utara Pulau
Laut, tambang-tambang ini memberikan pelanggan akses
ke cadangan batubara yang terjamin serta tepat waktu.
In 2007, BUMI improved its position as a leading mineral
resource company within Indonesia by expanding
production, internal consolidation and alliance building.
Export orientated, BUMI’ production capacity is set to
grow to meet the continuing increasing demand.
Mining Report
The Company’s coal mining subsidiaries KPC and
Arutmin have been successfully operating for the past
�5 years under concessions granted by the Government
of Indonesia. Based on first generation CCOW, KPC
has concessions of 90,938 hectares and Arutmin has
concessions over 70,�53 hectares. Exploration drilling
continues and the resource and reserve increased by 92�
million tonnes in 2007.
The prospects for substantially increasing production can
be characterised as very optimistic. These plans include
the expansion of our port facilities to meet demands. With
close access to our 5 ocean ports, including ownership of
2 dedicated deep sea ports, and our integrated conveyor
system, increased production will find direct access to
markets. KPC, located in East Kalimantan, is the dominant
player in the Indonesian coal mining industry and the
largest exporters of thermal coal globally.
Arutmin, located in South Kalimantan, supplies about
�0% of Indonesia’s coal needs and exports 90% of its
production. Production remained stable in 2007, despite
the heavy rains early in the year. New investment in mining
machinery is set to allow increases in production in 2008.
Both of our mining operations are committed to a policy
of minimizing impact on the environment and have been
exemplary in replanting and rehabilitating the Borneo
forest to its original condition. As measured either by
mine foot print or by hectares rehabilitated, these mining
operations have demonstrated a responsible stewardship
of their concessions.
PT ARUTMIN INDONESIA (COAL MINING)
Arutmin currently operates 4 coal mine areas: Senakin,
Satui, Batulicin, and the mining complex of Mulia Asam-
Asam. Strategically located near the company’s port
facility NPLCT on the north coast of Pulau Laut (Sea
Island), these mines provide customers secure and timely
access to coal reserves.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.36
Produksi selama 3 tahun terakhir stabil, namun akan
meningkat sejalan dengan ekspansi dari kapasitas
peralatan.
Eksplorasi hidrologi dan geo-technical terus berlanjut
untuk mencari dan menaksir cadangan-cadangan baru.
Eksplorasi diarahkan ke Senakin, Satui dan Mulia Asam-
Asam, yang difokuskan pada kegiatan pengeboran infill.
Rencana penambangan bawah tanah di Senakin telah
berjalan dimana saat ini masih dalam tahap studi
kelayakan. Masalah penambangan ilegal di daerah konsesi
telah berkurang dengan adanya kerja sama dengan
pemerintah daerah setempat selain juga adanya komitmen
yang kuat dari pihak aparat kepolisian untuk memberantas
praktek penambangan ilegal ini.
Cadangan Batubara
Keempat tambang tersebut merupakan penambangan
dengan metode tambang terbuka (open pit), lereng yang
landai, dan akses masuk dengan tingkat kesulitan rendah
sampai medium. Cadangan ini kebanyakan merupakan
batubara bitumen dan non-bitumen yang terletak pada
range lapisan dengan kemiringan yang bervariasi antara
�20 hingga 450.
Pemasaran dan Produk Batubara
Penjualan Arutmin terdiri dari pecahan batubara berukuran
50 mm yang dicuci, sehingga kandungan debunya
berkurang dari 25% menjadi kira-kira �5%. Dua tambang
terbesar, Satui dan Senakin mengurangi kontribusi
gabungan mereka pada total penjualan dari 75% di tahun
2006 menjadi 58% di tahun 2007. Dengan besarnya
Production has been stable over the past three years,
but is set to increase with the expansion of equipment
capacity.
Hydrological and geo-technical exploration surveys
continue to identify and assess new reserves. The
exploration is directed to the Senakin, Satui and Mulia
Asam-Asam areas, and is focused on in-fill drilling.
Plans for underground mining at Senakin is proceeding
and is currently at the feasibility study phase. Problems
with illegal mining on the concessions have been reduced
with the help of local authorities as well as a strong
commitment from local police to eradicate the practice of
illegal mining.
Coal Reserves
All four mines are open pit mines with gently dipping coal
seams, offering access with low to medium strip ratios.
The reserves are mostly bituminous and sub-bituminous
coals located in a range of seams with dip direction
varying from �20 to 450.
Marketing and Coal Product
Sales from Arutmin consist of 50 mm crushed coal which
is washed, thus reducing ash content from around 25%
to approximately �5%. The two largest mines, Satui and
Senakin, reduced their combined contribution to total
sales from 75% in 2006 to 58% in 2007. With the large
proven reserves of Mulia Asam-Asam, production is set
Jarak ke Pelabuhan (km)Distance to Port (km)
Senakin �4
Satui 24
Batulicin 60
Mulia Asam-Asam �5
Cadangan Batubara (Juta ton)Coal Reserves (Millions of tonnes)
CadanganReserve
Sumber DayaResource
JumlahTotal
Senakin 28 382 4�0
Satui 59 296 355
Ecocoal 359 �,�90 �,549
Batulicin �6 529 545
TOTAL 462 2,397 2,859
37PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
jumlah cadangan yang ditemukan di Mulia Asam-Asam
maka, secara persentase, produksi di tapak tambang
ini akan ditingkatkan. Sebagian besar batubara Arutmin
digunakan untuk pembangkit energi di Jepang dan Hong
Kong.
Tambang Senakin
Beroperasi sejak tahun �989, Tambang Senakin
merupakan tambang terbuka yang menghasilkan batubara
bitumen. Meskipun jenis ini memerlukan pencucian
untuk mengurangi kandungan debu, tapi batubara ini
mempunyai nilai kalori tinggi, kelembaban rendah dan
kandungan sulfur minimum. Di tahun 2007, produksi
tambang mengalami penurunan sebesar 24% akibat
cuaca buruk. Produksi diharapkan kembali ke tingkat
semula di tahun 2008.
Dengan uji pengeboran untuk tambang bawah tanah di
Senakin masih terus berlanjut, sampel yang diambil telah
mendorong untuk melanjutkan upaya ini serta menaksir
elemen kritis bagian dalam (arah lapisan), kemiringan,
ketebalan, seta kualitas batubara. Dengan informasi yang
lebih lengkap, seluruh aspek kelayakan dapat diteliti.
Tambang Satui
Produksi tambang terbuka ini menurun di pertengahan
tahun 2007 akibat kondisi cuaca buruk. Produksi kembali
normal pada akhir tahun 2007, dan diharapkan kembali
meningkat pada 2008. Batubara dari tambang ini
mempunyai nilai kalori tinggi, kandungan debu rata-rata,
sehingga tidak memerlukan adanya proses pencucian
serta tingkat kelembaban dan kandungan sulfur yang
rendah.
Tambang Mulia Asam-Asam
Penambangan di tapak tambang ini menggunakan metode
tambang terbuka dengan rasio rendah (sekitar 3 : �) dan
memproduksi batubara jenis sub-bitumen. Sejak dibuka
pada tahun 2004, produksi telah meningkat pesat. Dari
semula �,5 juta ton di tahun 2006 produksi meningkat
menjadi 4,2 juta ton di 2007. Produksi tambang ini juga
dikenal sebagai ‘Ecocoal’ karena kandungan debunya di
bawah rata-rata, kandungan sulfur rendah, kelembaban
tinggi serta nilai kalori rendah.
to grow percentage-wise at these sites. The coal from
Arutmin is predominantly used in power generation plants
in Japan and Hong Kong
Senakin Mine
In operation since �989, this open cut bituminous coal
mine produces a product that although requires washing
to reduce ash content, has a high calorific value, low
moisture and minimum sulfur content. Production fell
24% in 2007 due to severe weather conditions however
production is expected to return to previous levels in 2008.
Test drilling for the feasibility of an underground mine
continues at Senakin, and samples taken have provided
impetus to further these efforts to more accurately assess
the critical elements of dip, vaulting, thickness, and coal
quality.
Satui Mine
In mid year 2007, this open cut mine suffered a decrease
in production due to adverse weather conditions.
Production returned to normal by the end of the year, and
is expected to remain so for 2008. The coal from this mine
has high calorific value, average ash content (does not
require washing) and low moisture and sulfur contents.
Mulia Asam-Asam Mine
These mines are low-ratio (approximately 3 : �) open
cut, producing sub-bituminous coal. Opened in 2004,
production has rapidly expanded. Production increased
from �.5 million tonnes in 2006 to 4.2 million tonnes in
2007. These mines produce what is known as ‘Ecocoal’
due to it’s low ash and sulphur contents, high moisture
content and low calorific value.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.38
Extensive drilling to determine seam locations, dip
direction and seam thickness has resulted in positive
results. Increased production is set to continue into 2008.
Batulicin Mine
Production remained stable from 2006 to 2007 at this mine
at just over 2 million tonnes per year. The coal produced
from this mine has a high calorific value, high moisture
content, low sulfur content and does not require washing.
Production at this location begun in 2003 and is set to
increase marginally from current levels.
PT KALTIM PRIMA COAL (COAL MINING)
KPC is located on the Kutai basin, established during the
Miocene age (5 to 23 million years before the present).
Within the 90,938 hectare concession on the Lembak
syncline lies huge coal reserves and KPC has become one
of the largest mining operations in the world, operating
over 500 pieces of equipment in its effort to extract the
high quality coal. Currently KPC has two major mining
areas operating, Sangatta and the recently opened
Bengalon. These mining areas of Sangatta and Bengalon
are located �3 km and 23 km from ocean loading facilities
respectively.
Production fell short of the 2007 target due to heavy
rains and poor contractor performance. Contractors were
relocated to different pits more suited to their equipment
types and machinery was upgraded, which, together
with improved weather conditions in the second half of
the year, resulted in production returning to or exceeding
desired levels. The level of sales was sustained and the
tonnage of coal conveyed to market reached record levels
due to strategic stockpiling in 2006.
Pengeboran besar-besaran yang dilakukan untuk
menentukan lokasi, arah kemiringan dan ukuran ketebalan
lapisan menunjukkan hasil yang positif. Peningkatan
produksi terus direncanakan untuk berlanjut hingga tahun
2008.
Tambang Batulicin
Produksi tambang Batulicin dari tahun 2006 sampai
2007 stabil di atas 2 juta ton. Batubara dari tambang
ini mempunyai nilai kalori tinggi, kelembaban tinggi,
kandungan sulfur rendah dan tidak memerlukan
pencucian. Produksi tambang di lokasi ini, dimulai pada
tahun 2003, dan akan ditingkatkan pada tahun-tahun
mendatang.
PT KALTIM PRIMA COAL
(PERTAMBANGAN BATUBARA)
KPC terletak di cekungan Kutai yang terbentuk selama era
Miocene (5 sampai 23 juta tahun yang lalu). Dalam area
konsesi seluas 90.938 hektar di Lembak sinklin tersebut
terdapat sumber batubara yang sangat besar dan KPC
telah menjadi salah satu operator pertambangan terbesar
di dunia, yang mengoperasikan lebih dari 500 peralatan
untuk mengekstraksi batubara kualitas tinggi. Saat ini KPC
mengoperasikan dua tambang, Sangatta dan Bengalon
yang baru dibuka. Tambang ini masing-masing berjarak �3
km dan 23 km dari fasilitas pemuatan/pengangkutan laut.
Pada tahun 2007, produksi tidak mencapai target akibat
curah hujan yang tinggi dan kinerja kontraktor yang
rendah. Kontraktor telah direlokasi ke pit yang lebih
sesuai dengan jenis peralatan yang dimiliki serta mesin-
mesin (alat-alat berat) di-upgrade, dan seiring dengan
membaiknya kondisi cuaca di pertengahan tahun maka
produksi dapat kembali pada atau melebihi level yang
dibutuhkan. Peningkatan penjualan dapat dipertahankan
dan volume distribusi batubara ke pasar mencapai level
tertinggi dengan adanya cadangan strategis di tahun
2006.
39PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
As part of our company wide cost cutting measures, KPC
is building additional on site coal fired power generators
and is expanding its conveyor systems to reduce coal
trucking costs.
Marketing and Coal Product
Increasing coals sales by �4.�% to 39.7 million tonnes,
KPC achieved a new annual sales record. Demand for
each of the three qualities of coal produced is well beyond
present production capacity. Concurrent with providing
7% of domestic Indonesian demand, KPC exports to
major markets mostly in Asia and Europe, primarily
for energy generation. We anticipate that demand will
continue to be strong for all qualities of coal produced
as demand especially in China and India is absorbing
increasing amounts of global production.
Sangatta Mine
KPC operates 9 open pit mines in the Sangatta area. The
coal lies within nine economic seams. With reserves and
resources of 5.3 billion tonnes as of December 3�, 2007,
production by KPC is set to increase with increasing
investment in mobile mining equipment and infrastructure.
Three grades of coal are produced: Prima with an average
calorific value of 7,�00 kcal/kg, Pinang with an average
calorific value of 6,290 kcal/kg and Melawan with 5,690
kcal/kg.
Bengalon Mine
Located north of Sangatta, the coal possesses an average
calorific value of 6,230 kcal/kg. One open pit mine is
currently operating at Bengalon which started operations
in 2005. With resources of 976 million tonnes and
reserves of �52 million tonnes, production will increase as
infrastructure developments allow.
BUMI MAURITANIA (IRON ORE EXPLORATION)
Follow up work is continuing on the 2005 permit
issued by the Government of Mauritania. Initial surveys
indicated that two sites, Sfariat-Zednes and Tamagot are
prospective for Iron ore deposits. Aeromagnetic surveys of
both areas are being analysed and, test drilling has been
completed at Tomagot.
The 2006 Joint Venture agreement with a Mauritanian
partner was finalized in 2007. With BUMI holding 60% and
the Mauritanian partner holding 40% of Bumi Holdings
S.A.S. registered in Paris, France, which then has a 99%
ownership in the Mauritanian company Bumi Mauritania.
Sebagai bagian dari pengurangan biaya produksi, KPC
membangun on-site generator tenaga batubara tambahan
dan mengembangkan sistem ban berjalan untuk
mengurangi biaya transportasi batubara.
Pemasaran dan Produk Batubara
KPC mencapai rekor penjualan baru dengan peningkatan
penjualan batubara �4,�% menjadi 39,7 juta ton.
Permintaan untuk masing-masing kualitas batubara
melebihi kapasitas produksi saat ini. Selain memenuhi
7% kebutuhan dalam negeri, KPC mengekspor terutama
ke pasar di Asia dan Eropa, sebagian besar untuk
pembangkit energi. Kami mengantisipasi peningkatan
permintaan batubara yang terus berlanjut untuk
semua jenis kualitas batubara yang dihasilkan, karena
peningkatan permintaan khususnya dari Cina dan India,
yang semakin banyak menyerap produksi global batubara.
Tambang Sangatta
KPC mengoperasikan 9 tambang terbuka di area
Sangatta. Batubara yang terbentuk �0 juta tahun yang
lalu, terletak di sembilan lapisan. Dengan sumber daya
dan cadangan sebesar 5,3 miliar ton per 3� Desember
2007, produksi KPC akan terus meningkat sejalan dengan
peningkatan investasi pada peralatan serta infrastruktur.
Tiga tingkatan batubara yang dihasilkan yaitu: Prima
dengan nilai kalori lebih kurang 7.�00kcal/kg, Pinang
dengan rata-rata nilai kalori 6.290 kcal/kg dan Melawan
dengan nilai kalori 5.690 kcal/kg.
Tambang Bengalon
Terletak di sebelah utara Sangatta, batubara yang
dihasilkan mempunyai rata-rata nilai kalori 6.230 kcal/kg.
Salah satu tambang yang beroperasi di Bengalon mulai
beroperasi pada tahun 2005. Dengan sumber daya 976
juta ton dan cadangan sebesar �52 juta ton, produksi
akan meningkat sesuai dengan kapasitas infrastrukturnya.
BUMI MAURITANIA (EKSPLORASI BIJIH BESI)
Izin survei yang diberikan pemerintah Mauritania ditahun
2005 terus ditindaklanjuti. Survei awal yang telah
dilakukan mengindikasikan adanya prospek bijih besi
di dua lokasi, Sfariat-Zednes dan Tamagot. Hasil survei
aeromagnetic di kedua lokasi tersebut sedang dianalisa,
sementara pengeboran pengujian telah dilakukan di
Tomagot.
Perjanjian kerja sama Joint Venture tahun 2006 dengan
mitra dari Mauritania telah difinalisasi di tahun 2007. BUMI
memiliki 60% sedangkan mitra Mauritania 40% dari Bumi
Holdings S.A.S yang terdaftar di Paris, Perancis, yang
kemudian memiliki 99% kepemilikan atas perusahaan
Mauritania, Bumi Mauritania.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.40
As Mauritania is known as a major producer of iron
ore, we are optimistic that one of the sites will produce
significant quantities of iron ore. At that point, BUMI is
prepared to fast track development using Indonesian,
Mauritanian and other professionals to develop mines
adhering to BUMI’ code of conduct and operating under
global best practices. To this end the Company employed
S.G.S to conduct an environmental impact assessment on
both properties prior to the commencement of any major
works.
PT CITRA PALU MINERALS (GOLD EXPLORATION)
After acquisition of 99% of Citra Palu Minerals in 2005,
BUMI commissioned SRK Consulting to complete a
geological review of the six blocks in Central Sulawesi,
Indonesia. The indications remain that the Poboya
Prospect Block One may contain up to 2 million ounces
of gold.
Negotiations have advanced with local, regional
and central governments to generate support for an
acceleration of the development of this prospect.
PT GORONTALO MINERALS
(COPPER/GOLD EXPLORATION)
Acquired with the purchase of International Minerals
Company LLC from BHP Billiton in 2005, PT Gorontalo
is currently owned 80% by BUMI and 20% by the state
owned mining company PT Aneka Tambang. Located east
of the city of Gorontalo on the northern arm of Sulawesi,
Indonesia, the test drilling sites have produced significant
enough results to proceed to the next stage. As with
Citra Palu, negotiations are currently under way to create
a favourable situation for all parties to move ahead with
more intensive development.
GALLO OIL (JERSEY) LTD.
(OIL & GAS EXPLORATION)
Gallo Oil (Jersey) operates two oil concessions, Block
R2 (East Al Maber) covers area 2,139 km2 and Block 13
(Al Armah) covers area 7,417 km2. Gallo Oil has carried
out extensive exploration program especially in Block R2
during the past year. Six wells have been drilled in Block
R2, while only seismic program ever conducted in Block
13 prior to 2008.
Mauritania dikenal sebagai produsen utama bijih besi
sehingga kami optimis bahwa salah satu situs akan
memproduksi bijih besi dengan jumlah yang signifikan.
Oleh karena itu, BUMI, dengan memakai profesional dari
Indonesia dan Mauritania, menyiapkan pengembangan
tambang yang mengacu pada code of conduct dari BUMI
dan beroperasi sesuai standar terbaik dunia. Untuk itu
Perseroan telah memperkerjakan S.G.S untuk melakukan
survei dampak lingkungan pada masing-masing tapak
tambang.
PT CITRA PALU MINERALS (EKSPLORASI EMAS)
Setelah mengakuisisi 99% saham Citra Palu Minerals di
tahun 2005, BUMI menugaskan SRK Consulting untuk
melakukan kajian geologi di enam blok di Sulawesi
Tengah, Indonesia. Blok satu, Prospek Poboya,
memberikan indikasi adanya kandungan emas sampai dua
juta ons.
Negosiasi dengan pemerintah lokal, regional dan
pusat telah dilakukan untuk percepatan rencana
pengembangannya.
PT GORONTALO MINERALS
(EKSPLORASI TEMBAGA/EMAS)
Setelah diperoleh melalui pembelian International Minerals
Company, LLC dari BHP Billiton pada tahun 2005, saat
ini 80% saham PT Gorontalo dimiliki oleh BUMI dan 20%
sisanya dimiliki oleh BUMN PT Aneka Tambang. Berlokasi
di sebelah timur kota Gorontalo, Sulawesi bagian utara,
Indonesia. Tapak tambang pengeboran percobaan
telah memberikan hasil yang cukup signifikan untuk
meneruskan ke tahap selanjutnya. Sama halnya dengan
Citra Palu, saat ini dilakukan negosiasi dalam rangka
menciptakan situasi yang menguntungkan bagi semua
pihak untuk meneruskan pembangunan yang intensif.
GALLO OIL (JERSEY) LTD.
(EKSPLORASI MINYAK & GAS)
Gallo Oil (Jersey) mengoperasikan dua konsesi di Yaman.
Kedua konsesi tersebut, Blok R2 (East Al Maber) meliputi
area seluas 2.139 km2 dan Blok 13 (Ar Rahmah) meliputi
area seluas 7.471 km2. Gallo Oil sedang melakukan
program ekplorasi yang intensif terutama di Blok R2.
Enam sumur telah dibor di Blok R2 sementara untuk
Blok 13, hanya program seismik yang sudah dilakukan
sebelum 2008.
4�PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
The wells drilled in Block R2 in 2006 produced oil;
however it was not sufficient for commercial purposes.
Reservoir study using data from the last four well drilled is
being conducted to determine reservoir character in Block
R2. Company plans to drill more wells in 2008.
Seismic survey has been carried out by French firm
CGG in 2005 and BGP China in 2007 in Block �3. This
seismic survey is currently being studied to determine the
prospect to be drilled in 2008.
Evaluation result from those seismic data revealed at least
five drillable prospects. At present, Gallo is drilling one
exploration well started last February 2008. This well is
expected to reach the target on June 2008.
Sumur yang telah dibor di Blok R2 tahun 2006
mengindikasikan adanya minyak, namun belum
cukup untuk kepentingan komersial. Studi reservoir
menggunakan data dari empat sumur terakhir yang telah
dibor sedang di pelajari untuk menentukan karakter
reservoir di Blok R2. Perusahaan merencanakan membor
sumur ekplorasi lanjutan di 2008.
Seismik survei telah dilakukan oleh sebuah perusahaan
Perancis yaitu CGG tahun 2005 dan BGP China tahun
2007 di Blok �3 untuk menentukan prospek yang layak
dibor untuk program pemboran tahun 2008.
Hasil evaluasi dari hasil data seismik tersebut ditemukan
bahwa setidaknya ada lima prospek yang layak untuk
dibor. Saat ini Gallo sedang membor satu sumur
eksplorasi yang dimulai akhir Pebruari 2008. Sumur ini
diharapkan akan mencapai target dalam bulan Juni 2008.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.42
Laporan ManajemenManagement Report
Masalah yang kompleks dalam produksi, lingkungan, pemasaran, kepatuhan, memerlukan karyawan yang berpengetahuan luas dan berpengalaman.
Solving complex problems with production, the environment, marketing and compliance, requires knowledgeable and skilled staff.
43PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.44
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
BUMI through its main subsidiaries and contractors
provides employment for over �5,000 workers. With such
responsibility, there is no question that our prime focus is
always on generating the best we can for our employees
who will in turn give of their best efforts. Special
considerations are needed in the mining industry where
the use of heavy machinery is involved, in our case, with
the extraction, removal and replacement of tremendous
volumes of material. In addition, solving complex
problems with production, the environment, marketing and
compliance, requires knowledgeable and skilled staff that
are comfortable operating within a dynamic global setting.
To have accomplished the success we have in this area
involved steadfastness in the principles of putting safety,
employees and human resource excellence first.
Our programs to increase our human resource excellence
are divided into four areas:
�. Training programs to increase competencies and life
skills. We place emphasis on encouraging employees
to further their own aims and aspirations.
2. Performance appraisal systems to evaluate job
performance and individual needs assessments
are integrated and designed to achieve the overall
company objective of “filling the gap” between required
and actual performance in both the short and long
term.
3. Remuneration for employees is a prime motivating
factor, and with a sense of financial security comes
greater loyalty and productivity. A wide range
of benefits and reward packages offered to our
employees act as a strong incentive to secure not only
the future of the Company but also greater financial
security for themselves.
4. Health, Safety and Environmental performance rank
very high and training in this area is mandatory for all
employees. Awareness of and compliance with HSE
policy is facilitated through regular updating sessions
and through the publication of HSE handbooks.
BUMI is concerned with maintaining peaceful industrial
relations with all employees and Unions. Therefore, the
Company emphasize the role of Bipartite forum to settle
industrial relations dispute with Unions. In addition,
Collective Labor Agreement (CLA) negotiation with 6
Unions was completed this year in cooperative and
conducive atmosphere.
Melalui anak perusahaan dan kontraktornya, BUMI
memperkerjakan lebih dari �5.000 karyawan. Dengan
tanggung jawab sebesar itu maka fokus utama kami
adalah bagaimana memberikan yang terbaik untuk
para karyawan agar mereka juga dapat memberikan
usaha terbaik mereka untuk Perseroan. Pada industri
pertambangan yang melibatkan penggunaan alat
berat, dalam kasus kami, penambangan, penggalian
dan penimbunan volume material dalam jumlah besar
diperlukan perhatian khusus. Selain itu, juga terdapat
masalah yang kompleks dalam produksi, lingkungan,
pemasaran dan kepatuhan, memerlukan karyawan yang
berpengetahuan luas dan dapat bekerja dalam lingkungan
global.
Untuk mencapai kesuksesan di bidang ini diperlukan
kekuatan untuk meletakkan prinsip-prinsip keselamatan,
karyawan, dan mutu sumber daya manusia sebagai hal
yang utama.
Program pengembangan mutu sumber daya manusia
dibagi dalam empat bidang:
�. Program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
dan ketrampilan hidup yang diperlukan untuk mencapai
kesuksesan. Kami mendorong karyawan agar meraih
tujuan dan aspirasinya.
2. Sistem penilaian untuk mengevaluasi kinerja dan
kebutuhan pengembangan karyawan dirancang dan
diintegrasikan untuk mencapai tujuan Perseroan
dengan cara mengisi kesenjangan antara kondisi yang
ada dengan tujuan yang ingin dicapai baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
3. Bagi karyawan, remunerasi merupakan faktor motivasi
utama, adanya jaminan finansial akan mendorong
karyawan meningkatkan loyalitas serta produktivitas.
Berbagai paket tunjangan dan reward disediakan bagi
karyawan sebagai insentif, tidak hanya untuk menjamin
kelangsungan Perseroan namun juga peningkatan
jaminan pendapatan bagi mereka sendiri.
4. Tingkat Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Lingkungan merupakan hal yang sangat penting
dan setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan di
bidang ini. Kesadaran dan kepatuhan pada kebijakan
HSE difasilitasi melalui sesi pembelajaran rutin dan
publikasi.
BUMI selalu berusaha untuk mempertahankan hubungan
industrial yang harmonis dengan seluruh karyawan
dan Serikat Pekerja. Oleh karena itu, Perseroan
mengutamakan peran forum kerja sama Bipartil di dalam
penyelesaian perselisihan dengan Serikat Pekerja. Selain
itu, perundingan guna merumuskan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) telah diselesaikan dengan 6 Serikat
Pekerja dalam suasana yang kondusif dan kooperatif.
45PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
The development of our Information Technology Division
will better assist Management to quantify productivity and
keep better track of employee progress, freeing up energy
to focus on the quality needs of the members of the
organisation. The new web based ‘HSE Info’ is a company
portal available to provide access to Company wide
information on Health, Safety and Environment.
KPC
In 2007, increased production demands in the second half
of the year necessitated an increase in both temporary
and permanent staff. Total numbers of workers in 2007
were 3,756. As a matter of policy, everything else being
equal, local people are given priority for any job openings
and cooperation with the local labour office has remained
cordial, creating job opportunities for all concerned.
KPC was again able to have many employees join both
skills-based and general training courses. Provision of
courses is balanced by our ability to spare workers. This
quest for individual development saw 56,9�6 participants
in training programs during 2007, an 97% increase from
2006. KPC recognizes that investment in human resources
will be returned many fold, and that strong competencies
are one of the keys to success in our business.
Arutmin
The numbers and classifications of personnel at Arutmin
remained constant in 2007 with only regular recruitment
for replacement. Employee turnover remains low due to a
high level of job satisfaction. The restructuring of 2006 has
resulted in smoother flows of shift personnel and improved
lines of communication.
Arutmin continues to invest in developing the skills needed
for its expansion plans and BUMI overall plans.
Pengembangan Divisi Teknologi Informasi kami akan
sangat membantu Manajemen dalam mengukur
produktivitas dan mengikuti kemajuan karyawan,
menghemat energi untuk fokus pada kebutuhan kualitas
anggota organisasi. Situs baru ‘Info HSE’ merupakan
portal untuk mengakses informasi Perseroan di bidang
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan.
KPC
Di tahun 2007, peningkatan permintaan di semester
kedua membutuhkan peningkatan karyawan temporer
dan permanen. Jumlah total pekerja di tahun 2007 adalah
3.756. Demi memenuhi kebijakan perusahaan meskipun
semuanya sama, penduduk setempat diprioritaskan
untuk setiap lowongan kerja dan kerja sama dengan
dinas tenaga kerja setempat tetap terjaga harmonis,
menciptakan berbagai peluang bagi semua.
KPC juga memberikan kesempatan kepada para karyawan
mengikuti pelatihan ketrampilan maupun pelatihan umum
lainnya. Permintaan untuk pelatihan harus diseimbangkan
dengan kemampuan mencadangkan pekerja. Upaya
pengembangan individu ini mencatat sejumlah 56.9�6
orang partisipan dalam program pelatihan selama tahun
2007, meningkat 97% dari tahun 2006. KPC menyadari
bahwa investasi di bidang sumber daya manusia akan
memberikan banyak manfaat, dan bahwa kompetensi
tinggi merupakan salah satu kunci menuju kesuksesan.
Arutmin
Jumlah dan komposisi karyawan di Arutmin pada tahun
2007 tetap konstan dengan hanya terdapat rekrutmen
untuk penggantian biasa. Berkat tingkat kepuasan kerja
yang tinggi serta prosedur operasi yang baik, tingkat
turnover karyawan menjadi rendah. Restrukturisasi tahun
2006 menghasilkan arus pergantian personil yang lebih
lancar serta komunikasi yang lebih baik.
Arutmin terus berinvestasi dalam peningkatan ketrampilan
yang dibutuhkan untuk ekspansi internal Arutmin dan
ekspansi di BUMI secara keseluruhan.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.46
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan LingkunganHealth, Safety and Environment
Tinjauan Kebijakan
Lingkungan kerja yang sehat dan aman adalah prioritas
utama Perseroan. Perseroan menganggap bahwa
keunggulan HSE merupakan hal penting untuk menjadikan
perusahaan efisien, sukses serta menguntungkan.
Berkaitan dengan itu, tujuan akhir kami adalah menjaga
agar tidak ada kecelakaan sama sekali di setiap tahapan
operasi pertambangan. Dalam upaya mencapai tujuan
ini, Perseroan terus mengadakan program pelatihan yang
meliputi pendidikan, manajemen risiko, pengetahuan
teknik, kebutuhan organisasi serta praktek kerja.
Untuk mewakili kepentingan Pemegang Saham
dalam melestarikan lingkungan, Perseroan telah
menetapkan standar terukur dari pembangunan yang
berkesinambungan. Aspek-aspek standar yang diaudit
secara rutin adalah reklamasi tambang tua, praktek
pengolahan limbah beracun dan analisis dampaknya, demi
mengetahui apakah hal-hal tersebut telah memenuhi best
global practices serta meminimalkan tingkat kecelakaan.
Dengan kemajuan teknologi, KPC dan Arutmin mampu
mengelola prosedur intrusi ekstraksi mineral yang
diperlukan, secara lebih efektif dan efisien.
KPC
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Secara keseluruhan, catatan keselamatan kerja KPC
berdasarkan Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR/
Tingkat Frekuensi Hilangnya Waktu Kerja Akibat
Kecelakaan) turun drastis dibandingkan tahun �996. Per
�.000.000 man/hour, LTIFR turun dari 0,5 di tahun 2006
menjadi 0,32 di tahun 2007, angka ini menunjukkan
penurunan sebesar 2,86 dari tingkat di tahun�996. Hal
ini menunjukkan kecenderungan positif serta usaha
berkelanjutan dari seluruh Manajemen dan karyawan.
Meskipun pelanggaran Aturan-aturan Utama (Golden
Rules) menurun dari �,6� tahun 2006 menjadi �,�6 per
�.000.000 jam kerja pada tahun 2007, nilai ini masih
dianggap terlalu tinggi. Salah satu yang paling fatal adalah
kecelakaan operator kontraktor truk. Tidak terjadi satupun
kecelakaan yang dialami oleh karyawan KPC tahun 2007
bahkan sejak 2002, namun insiden ini telah memunculkan
kekhawatiran yang serius dan investigasi yang menyeluruh
menunjukkan bahwa kesadaran kontraktor akan prosedur
keselamatan kerja harus diperketat.
Policy Overview
Health, safety and environmental excellence is a top
priority for the Company’s management. The Company’s
management believes that HSE excellence is integral
to having an efficient, successful and thus profitable
company. To this end our ultimate goal is that no person
be harmed at all in any way from Company mining
operations. To put these worthy intentions into practice,
the Company has put into effect a comprehensive
on-going program encompassing education, risk
management, technical awareness, organisational
demands and work practices.
To represent Shareholders’ interests in maintaining
the environment, the Company has dedicated itself to
measurable targets in pursuit of sustainable development.
Subject to routine audits, the reclamation of old mining
sites, hazardous waste management practices and impact
analyses are checked to see if they follow best global
practice and do in fact succeed in minimizing harm to the
greatest extent possible. As technology advances, both
KPC and Arutmin keep abreast of ways to more efficiently
and effectively manage the necessarily intrusive process
of mineral extraction.
KPC
Health and Safety
Overall, KPC’s safety record is, when measured in terms
of Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR), on a steep
decline and has been since �996. Per �,000,000 man
hours, the rate has decreased from 0.50 in 2006 to 0.32
in 2007, and represents a marked decrease from 2.86 in
�996. This trend is positive and represents the continuing
effort of all the Management and staff.
Although Golden Rules breaches declined from �.6�
in 2006 to �.�6 per �,000,000 man hours in 2007,
they remain too high. Associated with this was a most
unfortunate fatality of a contract truck operator. There was
no KPC employee fatality this year and has not been since
2002, but this incident has raised serious concerns and a
full investigation has shown that there must be an increase
in both contractor awareness of our safety procedures and
compliance with safety rules and regulations.
47PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Atas upaya berkelanjutan serta tanggung jawab di bidang
keselamatan kerja, KPC telah memperoleh penghargaan
OHSAS �800�:2007 dari badan sertifikasi independent,
SGS. Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan Kerja
dan Kesehatan ini menunjukkan bahwa kami telah
memenuhi standar keselamatan kerja yang tinggi. Untuk
menopang implementasi tersebut, maka kami telah
mengimplementasikan software ‘Intelex’.
Tahun 2008, kami telah menargetkan untuk tidak terjadi
kecelakaan kerja dan mempertahankan nilai LTIFR di
bawah 0,50, dengan memasukkan aspek baru tentang
pencegahan kecelakaan ke dalam modul pelatihan Code
of Practice. Bersamaan dengan pengintegrasian OHSAS
�800� dengan ISO �400�, kami akan melaksanakan
audit atas pemenuhan kepatuhan serta sesi pelatihan
intensif untuk meningkatkan kesadaran akan persyaratan
kerja. Kami juga merencanakan perbaikan portal ‘Info
HSE’ untuk memenuhi kebutuhan seluruh pemangku
kepentingan KPC.
Lingkungan
KPC sangat puas dengan adanya perpanjangan sertifikasi
�400� sampai September 20�0, hal tersebut merupakan
bukti nyata dari aktivitas kami. Target reklamasi di tahun
2007 adalah 227 hektar dan yang tercapai adalah 230
hektar. Biaya untuk pekerjaan besar ini telah terpenuhi
dan menggambarkan usaha kolektif di sisi pembeli,
Pemerintah, LSM serta Perseroan untuk mengembalikan
nilai lahan yang dipercayakan kepada kami.
Hampir seluruh target kepatuhan akan manajemen limbah
KPC berhasil tercapai, kecuali pada kategori Manajemen
Hidrokarbon dan Limbah yang tidak tercapai. Meskipun
sebagian workshop mencapai 92%, rata-rata dari
ke-40 workshop tersebut berada di bawah ekspektasi.
Upaya bersama harus dilaksanakan di tahun 2008 untuk
mengatasi hal ini.
In light of our on-going effort in and response to safety
issues, KPC has been awarded the OHSAS �800�:2007
certification by the independent certification body SGS.
This Occupational Health and Safety Management System
certificate represents a high standard of compliance
with best safety practices. In order to sustain the
implementation of these standards, a software package
‘Intelex’ has been implemented.
For 2008, we have set ourselves the goals of no fatalities
and the maintenance of LTIFR rates at 0.50 or below
with a new fatality prevention element being included in
Code of Practice training modules. As we integrate the
OHSAS �800� with the ISO �400�, we will be conducting
a surveillance audit on compliance and conducting
extensive training sessions to improve awareness of
requirements. We also plan to up-grade the ‘HSE Info’
portal for the benefit of all KPC stakeholders.
The Environment
While KPC is very satisfied to have their ISO �400�
certification extended until September 20�0, the real proof
is on the ground. The reclamation target for 2007 was 227
hectares and 230 hectares were achieved. This massive
undertaking is fully costed and represents a collective
effort on the part of buyers, the Government, NGOs and
the Company to regenerate the value of land we are
entrusted with.
KPC’s compliance with waste management was very
strong in most areas with a shortfall in the Hydrocarbon
& Waste Management category. Although several
maintenance workshops achieved a 92% compliance, the
average of the 40 workshops fell far below expectation.
A concerted effort will be applied in 2008 to address this
issue.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.48
Terkait dengan pencapaian di segala bidang, kami bangga
KPC dianugerahi gelar perusahaan terbaik di bidang
Manajemen Lingkungan dari Gubernur Kalimantan Timur
serta untuk ke-8 kalinya Sangatta mendapatkan peringkat
Emas untuk penanganan lingkungan dari pemerintah
Kalimantan Timur sedangkan Bengalon mendapat
peringkat Biru untuk kedua kalinya sejak 2006. Usaha
reklamasi kami juga diakui oleh Direktorat Jenderal
Mineral, Batubara dan Panas Bumi dan dianugerahi
penghargaan ‘Utama’.
Kami berharap dapat meningkatkan praktik terbaik di
tahun 2008 dengan melalui perluasan target reklamasi
menjadi 435 hektar dan pembangunan kolam sedimentasi
baru. Akan dilaksanakan studi kelayakan untuk menilai
opsi end-use dan program daur ulang baru.
Arutmin
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Dari pengukuran LTIFR, nilai Arutmin tidak sebaik tahun
2006 yang lalu, nilai LTIFR tahun 2006 merupakan yang
terendah sejak tahun �994. Meskipun begitu dengan
adanya satu kecelakaan fatal di tahun ini dan satu di tahun
yang lalu, perbaikan masih akan tetap dilakukan. LTIFR
tahun 2007 adalah 0,27 sedangkan pada tahun 2006
adalah 0,�2. Dan meskipun jumlah total kecelakaan turun
dari �00 di tahun 2006 menjadi 89 kejadian di tahun 2007,
kampanye mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
terus digalakkan termasuk membentuk seksi pencegahan
kecelakaan yang baru di dalam petunjuk pelatihan ‘Code
of Practice’ untuk mengurangi kecelakaan serius di
beberapa lokasi, misalnya NPLCT telah beroperasi selama
2.603 hari tanpa kecelakaan. Standar tersebut yang akan
diterapkan di seluruh kegiatan operasional kami.
With regard to the overall compliance, we are pleased
that KPC has been awarded the best company in
Environmental Management from the Governor of East
Kalimantan and for the 8th consecutive time the Sangatta
operation won the Gold rating for environmental practice
from the Province of East Kalimantan whilst the Bengalon
operations achieved a “Blue” rating, for the second
time since 2006. Our reclamation efforts have also been
noticed by the Directorate General of Minerals, Coal and
Geothermal through the awarding of the ‘Utama’ (Great)
award.
We hope to improve and expand our good practices
in 2008 through an increased reclamation goal of
435 hectares and through the construction of new
sedimentation ponds. Feasibility studies will also be
conducted to assess end-use options and new recycling
programs.
Arutmin
Health and Safety
As measured in LTIFR, Arutmin did not perform as well
as 2006; however, 2006 was the lowest rate since �994.
Nevertheless, with one fatality this year, and one fatality
last year, there remains room for improvement. The LTIFR
in 2007 was 0.27 compared to 0.�2 in 2006, although
the total number of injuries fell from �00 in 2006 to 89
in 2007. An all out information campaign, including a
new fatality prevention section in the Code of Practice
training manuals, is being implemented to reduce serious
accidents. Some locations, for example NPLCT, have
operated up to 2,603 days without injury. This is the
standard we will achieve in all our operations.
KategoriAktual 2007Actual 2007
TargetTarget
Category
Pembuangan Limbah Cair Tambang 97% �00% Mine Waste Water Discharge
Kualitas Ambient Udara �00% �00% Air Ambient Quality
Kualitas Emisi Pembangkit Daya �00% �00% Power Station Emission Quality
Vibrasi Suara dan Tanah �00% �00% Noise and Ground Vibration
Manajemen Hidrokarbon dan Limbah 77% �00% Hydrocarbon & Waste Management
49PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Arutmin bangga bahwa aktivitas operasional NPLCT telah
dianugerahi penghargaan OHSAS �800� oleh Sucofindo
dan saat ini sedang mendorong area tambang yang lain
untuk segera mencapai target tersebut.
Lingkungan
Arutmin memiliki catatan yang sangat baik dalam
aspek lingkungan. Hal tersebut dilihat dalam footprint
pertambangan. Selama tahun 2007, footprint tambang
berkurang menjadi 43,06% dari 44,64% rasio reklamasi
terhadap area yang terganggu. Dengan metode back fill,
proses reklamasi ini melibatkan ratusan personil yang
menanam kembali pohon tropikal, seperti mahogani, jati,
akasia, mangga, serta pohon besar lain seperti ficus.
Hutan liar yang dihasilkan merupakan bukti komitmen
Arutmin terhadap pembangunan yang berkelanjutan.
NPLCT memperoleh sertifikasi ISO �400� dari Sucofindo
di tahun 2007. Proses sertifikasi juga sedang dilakukan di
area tambang kami lainnya.
Arutmin is happy that the NPLCT operation has been
awarded OHSAS �800� certification by Sucofindo and is
working for all mines to achieve the same accreditation.
The Environment
Arutmin’s environmental record is very good as measured
by mine foot print. During 2007, the mine foot print
actually reduced from 44.46% in 2006 to 43.06% of
reclaimed to disturbed area. Using a back fill method,
the process of reclaiming involved up to one hundred
people replanting tropical trees, such as mahogany, teak,
acacia, mango and the great jungle trees such as ficus.
The resulting bountiful wilderness is evidence of Arutmin’s
commitment to sustainable development.
NPLCT has been certified ISO �400� compliant by
Sucofindo during 2007. The process of certification is
underway at our other mining sites.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.50
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Teori dan Praktek
Janji kami untuk menegakkan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan adalah janji untuk terlibat, bukan hanya
melalui pemberian uang. Mungkin beberapa masalah
dapat diselesaikan dengan uang, namun hal baik yang
abadi berasal dari pemahaman yang mendalam terhadap
masyarakat dan kebutuhannya serta pemakaian sumber
daya secara bijaksana sesuai tujuan. Bagi BUMI, teori
tanggung jawab sosial adalah pelaksanaan tanggung
jawab sosial.
Bekerja sama dengan masyarakat, LSM, Pemerintah serta
seluruh pemangku kepentingan, Perseroan membangun
suatu hubungan. Hubungan yang akan bertahan selama
Perseroran beroperasi di daerah tersebut dan hubungan
yang akan bertahan dan berlanjut demi penciptaan
kemakmuran bagi masyarakat Kalimantan walaupun
aktivitas operasional telah selesai. Selama tahun 2007,
Perseroan mengkontribusikan dana sebesar AS$ 7 juta
kepada daerah. Unit-unit usaha dan tambang didorong
untuk terlibat dalam pemilihan investasi terbaik yang dapat
dilakukan di area lokal mereka.
KPC
KPC sangat inovatif dalam pendekatan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaannya. Melibatkan diri pada komunitas
sekitar merupakan langkah awal menjamin kualitas hidup
yang lebih baik dari masyarakat Kalimantan Timur saat ini
dan di masa depan. Keterlibatan secara terus menerus
akan menanamkan makna sosial dan KPC bertujuan untuk
menciptakan pembangunan berkelanjutan melalui fokus
pada tujuh bidang, yang saat ini memperoleh penilaian
dan dukungan.
Tujuh program utama tersebut meliputi: pengembangan
agribisnis, perbaikan pelayanan kesehatan dan sanitasi,
bantuan pendidikan, bantuan penyediaan infrastruktur
publik, pengembangan usaha lokal berskala kecil dan
menengah, pelestarian alam dan budaya dan peningkatan
kapasitas di masyarakat maupun pemerintah daerah.
Pada tahun 2007, KPC mengalokasikan AS$ 5 juta untuk
keperluan ini.
�. Program Pengembangan Agribisnis
Lebih dari 2,500 petani telah mendapatkan keuntungan
langsung dari program agribisnis. Program ini
memprakarsai pengembangan agribisnis sejalan
dengan kebijakan pemerintah daerah yang disebut
‘Gerdabangagri’ (Gerakan Pengembangan Agribisnis
Regional). Prakarsa tersebut meliputi:
• Pembangunan perkebunan kakao dan jeruk di Rantau
Pulung yang dinyatakan sebagai pusat sentra jeruk di
Kutai Timur.
Theory and Practice
Our pledge to uphold Corporate Social Responsibility
is a pledge to become involved, not just to give money.
Perhaps some problems can be solved just by throwing
money at them, but lasting good is created through a
deep understanding of the people and their needs and
through the judicious use of resources to accomplish
mutually agreed objectives. For BUMI, the theory of social
responsibility is the practice of social responsibility.
Working with the people, NGOs, the Government and all
other stakeholders, the Company is building relationships.
Relationships that will last as long as the company
operates in the area and relationships that will remain
and will continue to create prosperity for the people of
Kalimantan long after the operations have ceased. During
2007, BUMI contributed in the region of US$ 7 million.
Encouragement is given for each subsidiary and mine to
become involved in choosing how best this investment
can be made in their local area.
KPC
KPC is innovative in its approaches to CSR. Becoming
engaged with the community is just the first step
in securing a better quality of life for the people of
East Kalimantan now and into the future. Continuing
involvement instills the real meaning of being social and
KPC aims to achieve sustainable development by focusing
on seven main areas, with each receiving on-going
assessment and support.
The seven major areas of involvement are: agribusiness
development, health service and sanitation improvement,
education assistance, public infrastructure provision, local
business and Small to Medium Enterprise development,
natural and cultural preservation, and capacity building for
communities and their local governments. In 2007, KPC
allocated over US$ 5 million for these purposes.
�. Agribusiness Development programs
More than 2,500 farmers have received direct benefits
from agribusiness programs. The programs promote
agribusiness development initiatives in line with local
government policies called “Gerdabangagri” (Regional
Agribusiness Development Movement). The initiatives
include:
• Development of cacao and citrus plantations in Rantau
Pulung which was declared the centre of citrus in East
Kutai.
5�PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
• Peningkatan kapasitas petani dan nelayan lokal melalui
pelatihan-pelatihan dan penelitian, penyediaan benih,
pupuk, dan bantuan agribisnis lainnya.
• Pembangunan pusat pameran agrikultur (BPP-UTK
sebagai pusat penelitian).
• Kultivasi kolam udang di Muara Bengalon.
• Proyek peternakan hewan di area yang telah
direhabilitasi.
• Perbaikan infrastruktur pertanian.
2. Program Perbaikan Pelayanan Kesehatan dan Sanitasi
Program ini telah memberikan pelayanan kesehatan lebih
dari 5.000 orang seperti operasi bibir sumbing, luka bakar,
malaria, TB, HIV/AIDS dan pengobatan penyakit menular
lainnya, penyunatan, vaksinasi, kampanye anti narkotika,
operasi katarak dan lain-lain. Program ini ditujukan
untuk meningkatkan kualitas kesehatan serta sanitasi
masyarakat melalui penyelenggaraan program-program
sebagai berikut:
• Renovasi dan perbaikan pusat kesehatan masyarakat.
• Penyediaan peralatan medis, alat laboratorium, dan
obat-obatan.
• Pelatihan pengembangan profesional untuk petugas
paramedis.
• Program peningkatan kesehatan ibu dan anak.
3. Program Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Program ini dilaksanakan untuk memajukan pendidikan
dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia,
dan telah dicapai melalui:
• Beasiswa untuk mereka yang berprestasi namun
kurang mampu, bagi lebih dari 300 pelajar, guru, dosen,
pegawai pemerintahan dan lainnya.
• Perbaikan fasilitas pendidikan dan gedung sekolah.
• Bantuan teknis dalam pengembangan kurikulum,
manajemen sekolah, dan kurikulum berbasis
kompetensi.
• Capacity building of the local farmers and fishermen
through a series of training and research development,
provision of seeds, fertilizer, and other agriculture
supports.
• Development of an agricultural demonstration plot
(BPP-UTK as the research centre).
• Shrimp pond cultivation in Muara Bengalon.
• Animal husbandry project in rehabilitated area.
• Farming infrastructure improvement.
2. Community Health and Sanitation Improvement Programs
These programs have benefited more than 5,000
persons who have received health services such as
harelip and burn surgeries; malaria, TB, HIV/AIDS, and
other contiguous diseases treatment; circumcision,
vaccinations, anti-drugs campaign, cataract operations
and others. The programs were to improve the quality
of health and sanitation within the communities through
conducting the following programs:
• Renovation and improvement of community health
centres (Puskesmas).
• Provision of medical equipment, laboratory tools, and
medicine.
• Professional development training for paramedics.
• Mother and child health improvement programs.
3. Education and Training Development Programs
These programs were conducted to promote education
to improve the quality of human resources and have been
achieved by:
• Provision of scholarships based on merit and economic
hardship to more than 300 students, teachers, lecturers,
government officials, and others.
• Improvement of educational facilities and buildings.
• Technical assistance for curriculum development,
school management, and competence based
curriculum.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.52
• Training for Trainers (ToT) untuk ketrampilan tertentu
seperti komputer dan bahasa Inggris.
• Junior Achievement Indonesia (program pengembangan
kewirausahaan).
• Menyediakan pelatihan guru dan meningkatkan
kapasitas lebih dari 500 guru.
4. Program Pengembangan Kapasitas Usaha Kecil
Menengah (UKM)
Program ini dibuat untuk mendorong pengembangan UKM
lokal untuk menjamin peningkatan kualitas, penguatan
kapasitas serta kelanjutan usaha. Program UKM meliputi:
• Proyek pembangunan Nilam oil kepada mantan
pemilik yang tanahnya digunakan untuk aktivitas
pertambangan.
• Pelatihan kepada lebih dari 70 kontraktor lokal (UKM)
yang selanjutnya bergabung dengan proyek KPC.
• Program pengembangan produk dan pencelupan
natural yang diikuti oleh lebih dari 200 orang.
• Pengembangan usaha daur ulang plastik di Desa Kabo.
• Pengembangan produk makanan olahan.
• Pengembangan kewirausahaan bagi pemuda
pengangguran.
5. Program Perluasaan Infrastruktur Masyarakat
Program ini dijalankan dengan terlebih dahulu
menaksir kebutuhan infrastruktur, kemudian diikuti oleh
rekomendasi dan solusi untuk perbaikan. Program ini
meliputi:
• Perbaikan jalan di sekitar Sangatta dan Bengalon
(Segading, Munthe, Sepaso, Bajang Tidung).
• Perbaikan jembatan dan pengairan.
• Fasilitas kota Swarga Bara.
• Penyediaan air bersih dan manajemen limbah di
beberapa desa seperti Singa Gembara, Sekerat dan
lainnya.
• Perbaikan pusat komunitas.
• Pembangunan gedung sekolah GPL dan Al Hikmah.
• Training for trainers (ToT) on specific skills such as
computers and English,
• Junior Achievement Indonesia (entrepreneurs
programs),
• Provided teacher training and capacity building to more
than 500 teachers.
4. Small-Medium Enterprises (SMEs) Capacity Building
Programs
The programs were created to promote the development
of local SMEs to ensure continuing improvement and to
strengthen their capacity and sustainability. The SMEs
programs included:
• Nilam oil development project to ex-land owners whose
land is being used for mining activities.
• More than 70 local contractors (SMEs) have been
trained and have become involved in KPC’s projects.
• Product development and natural dyeing program
actively participated in by more than 200 people.
• Plastic recycling business development in Kabo Village.
• Food processing product development.
• Entrepreneurship development for unemployed youth.
5. Community Infrastructure Enhancement Programs
These programs were performed by first conducting
needs assessments for infrastructure followed by
recommendations and solutions for improvement. The
programs include:
• Road improvements near Sangatta and Bengalon
(Segading, Munthe, Sepaso, Bajang Tidung),
• Improvement of bridges and drainage,
• Swarga Bara town facilities,
• Provision of clean water and waste management in a
number of villages such as Singa Gembara, Sekerat,
and others,
• Renovation of community centers,
• Constructing the school buildings of GPL and Nurul
Hikmah.
53PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
6. Program Pelestarian Alam dan Budaya
Program-program ini dilaksanakan untuk menjaga
eksistensi sumber daya alam dan benda bersejarah, yang
meliputi :
• Sosialisasi manajemen limbah padat dan
implementasinya di tiga desa sub-wilayah Sengata
• Konservasi Taman Nasional Kutai
• Kerja sama dengan CIFOR untuk melaksanakan eco-
tourism
• Kontribusi pada penelitian Orang Utan
• Program emansipasi wanita
• Pelatihan kerajinan tangan untuk masyarakat lokal
7. Program Pengembangan Kapasitas Pemerintahan
dan Masyarakat
Bantuan yang diberikan kepada pemerintah dan
masyarakat lokal untuk meningkatkan kapasitas serta
pengembangan keunggulan wilayah dilaksanakan melalui:
• Sumbangan untuk aktivitas sosial dan acara komunitas
• Program Sosial dan Olahraga Karyawan dan
keluarganya melalui BAPOR (Asosiasi Liga Olahraga
Karyawan KPC)
• Sumbangan untuk perayaan hari besar nasional (hari
Kemerdekaan, Safari Ramadhan dan lain-lain)
• Pelaksanaan survey Human Development Index atau
kesejahteraan (well-being) melalui kerja sama antara
GTZ, Pemerintah Daerah Kutai Timur dan KPC
Arutmin
Arutmin ikut terlibat dalam membantu masyarakat lokal
didalam mencapai tujuan yang diinginkannya selama
bertahun-tahun. Berdasarkan pengalaman, nilai kontribusi
akan meningkatkan nilai kegiatan pertambangan di mata
masyarakat lokal. Arutmin sangat bangga dengan bantuan
yang selama ini telah diberikan melalui program-program
pengembangan kemasyarakatan. Pada tahun 2007,
Arutmin mengalokasikan 8�% dari total anggaran sebesar
AS$ 2 juta untuk CSR kepada proyek-proyek yang layak
mendapatkannya.
Proyek ini dibagi dalam 5 bidang utama : peningkatan
ekonomi lokal, pendidikan, kesehatan masyarakat,
pengembangan sosial kultural dan infrastruktur publik.
Peningkatan Ekonomi Lokal
Program pengembangan keuangan-mikro dilakukan
bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani di
tambang Satui telah mendapatkan penghargaan kinerja
terbaik dari pemerintah daerah. Program ini menyentuh
hajat hidup orang banyak dan membangun bisnis sebagai
on-going venture, yang beberapa atau seluruhnya akan
menciptakan kesejahteraan pada masyarakat di masa
depan. Selain itu telah dibuat teknologi hortikultura baru,
termasuk demonstrasi perawatan pengomposan dan
pengenziman di pertanian organik. Dengan hasil panen
yang lebih baik akan tersedia makanan lebih banyak dan
kualitas hidup yang lebih baik.
6. Natural and Cultural Conservation Programs
These programs have been implemented to maintain the
existence of the natural resources and cultural artefacts,
including:
• Solid waste management program socialization and
implementation in three villages in Sengata sub-district,
• Kutai National Park conservation,
• Cooperation with CIFOR for eco-tourism,
• Contribution to Orangutan Wana Research,
• Women’s empowerment program,
• Handicraft training for indigenous people.
7. Government and Community Capacity
Building Programs
Assistance to the government and local community
to build their capacity and develop their regional
competitiveness were done through the following
initiatives:
• Donations for social activities and community events,
• Employees and their dependents community social and
sports programs through BAPOR (KPC Employees’
Sports League Association),
• Financial assistance for national events (Independence
Day, Safari Ramadhan, and other national events),
• Human Development Index (HDI) or well being survey
conducted by joint effort between GTZ, the local
government of East Kutai, and KPC.
Arutmin
Arutmin has been involved with assisting people in
local communities reach their goals for many years. Our
experience shows that the value of the contributions made
reflect the value of the mine in the eyes of local people.
Arutmin takes pride in the assistance it provides through
its many programs. In 2007, Arutmin was able to distribute
8�% of its CSR budget of US$ 2 million for a variety of
deserving projects.
Projects are divided into five main areas: local economic
development, education, public health, socio-cultural
development, and public infrastructure.
Local Economic Development
A micro-finance development program in cooperation with
Permodalan Nasional Madani at Satui mine received the
best performance award by the regional government. This
program has touched the lives of many people, and as an
on-going venture is building businesses, all of which will
create wealth into the future. In addition, new horticultural
technologies including composting and enzyme
treatments have been made available through organic
farming demonstrations throughout the region. With better
crops comes more food, and a better quality of life.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.54
Pendidikan
Beasiswa tahunan untuk �20 orang mahasiswa
Perguruan Tinggi dan 900 orang siswa tahun ke-�2 telah
diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya dan
diprioritaskan untuk mereka yang berasal dari wilayah
di sekitar tapak pertambangan. Diharapkan setelah
menyelesaikan sekolah beberapa diantara mereka dapat
bergabung dengan aktivitas Arutmin.
Kesehatan Masyarakat
Sebagai perbaikan kualitas hidup yang seketika drastis,
Arutmin menyediakan operasi bibir sumbing dan operasi
katarak kepada seluruh masyarakat di sekitar tambang.
Pengembangan Sosial-Kultural
Pada tahun 2007 terjadi bencana banjir besar di
Kalimantan Selatan yang sangat membutuhkan perhatian.
Arutmin turut berpartisipasi aktif membantu para
masyarakat yang menjadi korban bencana banjir akibat
curah hujan yang tinggi ini.
Infrastruktur Publik
Pada tahun 2007, tim CSR dari Arutmin telah berhasil
membangun fasilitas air bersih untuk umum dan
pembangunan mesjid di wilayah Kotabaru.
Dengan upaya-upaya tersebut, telah dibangun hubungan
yang selaras dengan pertumbuhan bisnis.
Education
Annual scholarships for �20 college students and more
than 900 for year �2 students were made available to
deserving students surrounding the mine sites. It is hoped
that some of these students will graduate and wish to join
one of Arutmin’s operations.
Public Health
As an immediate and radical improvement to the quality of
life, Arutmin continued its focus on providing harelip and
cataract surgery to those who required it.
Socio-Cultural Development
In 2007, the devastating floods in South Kalimantan
demanded immediate attention. Arutmin was happy to
be there to provide the appropriate assistance to those
adversely affected by the severe and sustained rainfall.
Public Infrastructure
In 2007, the Arutmin CSR team were able to create a
public clean water facility and construct a mosque in the
District of Kotabaru.
In these and other measures, relationships are being built
as the business grows.
55PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual ReportPT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.56
Tinjauan Ke DepanFuture Outlook
Sebagai produk komoditi, harga batubara global secara
prinsip tergantung pada dinamika permintaan dan
penawaran pasar ekspor batubara dunia. Kondisi di pasar
ini sangat kompetitif dan sensitif terhadap hasil produksi
pertambangan, gangguan terhadap distribusi batubara,
permintaan dari pengguna akhir batubara dan perubahan
ekonomi global. Selain itu, tingginya dan perubahan harga
minyak secara jangka panjang mengakibatkan batubara
menjadi lebih diminati untuk menjadi sumber energi
yang ekonomis. Dengan demikian, berdasarkan kondisi
pasar tersebut, prospek jangka pendek maupun jangka
menengah tetap positif.
Sebagai salah satu pengekspor batubara termal terbesar
di dunia Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari
pertumbuhan ekspor serta pertumbuhan permintaan
permintaan domestik. Memiliki lebih dari 50 miliar ton
cadangan batubara, Indonesia adalah eksportir terbesar
di dunia untuk batubara termal dengan kandungan sulfur
rendah, yang merupakan salah satu batubara paling
bersih di dunia, serta batubara bituminous dan sub-
bituminous yang sesuai untuk penggunaan pembangkit
listrik serta juga digunakan di industri semen dan baja.
Importir utama batubara dari Indonesia adalah Jepang,
Taiwan, Korea Selatan, India, dan Hong Kong. Sekitar
23% batubara Indonesia diekspor ke Jepang. Namun, hal
ini lambat laun akan berkurang mengingat Indonesia mulai
mengekspor batubara ke beberapa negara lain, seperti
India. Saat ini, PLN telah melakukan program ‘fast-track’
untuk pembangunan pembangkit listrik yang memerlukan
tambahan 20 MTA sampai tahun 20�0.
Perseroan, adalah produsen dan eksportir terbesar
batubara di Indonesia. Untuk skala global, Perseroan
adalah eksportir terbesar untuk batubara termal.
Melalui anak perusahaannya, Kaltim Prima Coal (KPC)
dan Arutmin, Perseroan memiliki kemampuan untuk
menciptakan skala ekonomi yang signifikan bagi
pertambangan dan biaya transportasi, dan ketentuan
harga. Cadangan yang besar mampu mempercepat
tingkat produksi, dan juga memberikan potensi
peningkatan lebih lanjut dari penemuan-penemuan baru.
Sekitar 55% area konsesi KPC masih belum dieksplorasi.
Berdasarkan penilaian terakhir dari MineConsult,
diperkirakan terdapat cadangan dan sumber daya
batubara sebesar 8.�32 MT.
As a commodity product, global coal prices depend
principally on the supply and demand dynamics of the
world coal export market. These markets are highly
competitive and are sensitive to changes in mining output,
disruptions in coal distribution, the demand of coal-end
users and global economic changes. In addition, high and
volatile long term oil prices makes coal a more attractive
in economic energy source. Therefore, looking through the
market condition, the short term and medium term outlook
remain positive.
Indonesia as one of the largest thermal exports will be
benefited from the export growth as well as from growth
in domestic demand. With over 50 billion tonnes of
coal reserves, Indonesia is the world largest exporter of
thermal coal which has low sulphur content, making it
one of the cleanest coal in the world, and bituminous and
sub bituminous that suitable for power plant and also
used in the cement and steel industry. Major importers
of Indonesian coal are Japan, Taiwan, South Korea,
India and Hong Kong. Japan accounts for roughly 23%
of Indonesia’s coal exports. However, this will slowly be
reduced as Indonesia expands sales to other countries
such as India. Indonesia’s PLN (the national electricity
company) has been conducting “fast-track program” in its
power plant construction and requires additional 20 MTA
by 20�0.
The Company, by far is the largest producer and exporter
of coal in Indonesia. Globally, the Company is the largest
thermal coal exporters. Through its main subsidiaries,
Kaltim Prima Coal (KPC) and Arutmin, the Company has
the ability to capitalize on their size and scale to realize
significant economies of scale in mining and transportation
costs, and pricing terms. Substantial reserve base allows
for consistently robust production levels while providing
significant upside potential attributable to new discoveries.
Around 55% of KPC concession areas are yet to be
explored. The most recent assessment of total coal
reserves and resources by MineConsult gives an estimate
of 8,�32 MT.
57PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Untuk mengantisipasi pertumbuhan di masa depan,
Perseroan telah berinvestasi di pertambangan, fasilitas
pelabuhan, dan infrastruktur transportasi batubara. KPC
dan Arutmin memiliki rangkaian fasilitas pengangkutan,
pemrosesan dan persediaan batubara. Keduanya juga
memiliki fasilitas pelabuhan tersendiri yang mampu
mengerjakan sampai dengan 30 MTpa di KPC dan �4
MTpa di Arutmin. Secara umum, tambang yang produktif,
lokasi strategis dan fasilitas perusahaan yang dimiliki
sendiri adalah hal penting dalam mendukung kredibilitas
yang baik bagi Perseroan.
Tantangan Ke Depan
Perseroan akan terus beradaptasi dan memperbaiki
model bisnisnya untuk menghadapi kondisi pasar
yang terus berubah. Perseroan bermaksud melakukan
diversifikasi operasional bisnisnya dalam jangka panjang
dan telah memasuki dua bidang usaha lain yaitu mineral
serta minyak dan gas. Terkait dengan bisnis mineral,
Perseroan akan terus fokus pada program pemboran
dan eksplorasi untuk membuat rencana penambangan di
areal konsesi Gorontalo Minerals dan Citra Palu Minerals.
Perseroan juga telah melakukan kerja sama dengan mitra
lokal untuk mengupayakan peluang penambangan bijih
besi di Mauritania. Terkait dengan bisnis migas, kami
akan melanjutkan aktivitas ekplorasi dengan pemboran
sumur eksplorasi dan penilaian di kedua konsesi migas
Perseroan di Republik Yaman.
Melanjutkan upaya-upaya efisiensi biaya, dan terutama
biaya BBM, Perseroan menerapkan beberapa inisiatif
untuk mereduksi biaya. Sementara Perseroan telah
diuntungkan dari rendahnya biaya tenaga kerja dan biaya
handling, biaya BBM memberikan kontribusi sekitar 22%
dari total biaya produksi di tahun 2007. Maka, Perseroan
memutuskan untuk menurunkan konsumsi BBM dengan
memperpanjang utilisasi belt conveyor dan mulai
membangun stasiun pembangkit listrik tenaga batubara.
Dengan adanya program pembangunan pembangkit PLN
serta kerjasama strategis dengan Tata Power, prospek
masa depan Perseroan terlihat sangat menjanjikan.
To anticipate the future growth, BUMI has invested
in coal mining, port facilities and coal transportation
infrastructures. Both KPC and Arutmin have dedicated
coal chains, processing and stockpiling facilities. Both
also have own dedicated port facilities, capable of
handling up to 30MTpa in KPC and �4MTpa in Arutmin.
Overall, highly productive mines, strategic location
and own dedicated facilities have supported the highly
regarded credibility of the Company.
The Challenges Ahead
The Company will continue to adapt and adjust our
business model to navigate the ever-changing market
condition. The Company intend to diversify our business
operations in the long term and have ventured in two
other businesses, minerals, oil and gas. In relation to
minerals, the Company intend to continue focusing on
our drilling and exploration program to develop a mine
plan for the Gorontalo Minerals and Citra Palu Minerals
concession area. The Company has also entered into a
joint venture with a local partners to assess iron ore mining
opportunities in Mauritania. In relation to oil and gas,
we plan to continue our exploration activities by drilling
exploration and appraisal wells in our two oil concessions
in the Republic of Yemen.
In a continuing drive to reduce costs, especially fuel costs,
the Company is engaged in completing a number of cost
reduction initiatives. While the Company has benefited
from low labour cost and coal handling cost, fuel cost
contributed roughly 22% of total production costs in
2007. Therefore, the Company decided to reduce fuel
consumption by extending conveyor belt utilization and
initiating the construction of a Coal Power Station.
With PLN expansion and the new strategic arrangement
with Tata Power, future prospects look very promising.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.58
“Cara Kita Melakukan Usaha” mencerminkan nilai Perseroan mengenai keselamatan kerja dan lingkungan, profesionalisme, keunggulan, serta integritas.
Our code of conduct, “The Way We Conduct Business”, reflects the Company’s values of safety and environment, professionalism, excellence, and integrity.
Laporan Good Corporate GovernanceGood Corporate Governance Report
59PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.60
Good Corporate Governance di BUMIGood Corporate Governance at BUMI
Pernyataan Kepatuhan Terhadap Pedoman Good
Corporate Governance di Indonesia Tahun 2006
Direksi BUMI bertanggung jawab atas keseluruhan
penerapan corporate governance Perseroan dan
menjadikannya sebagai pedoman utama kebijakan
corporate governance, yang berjudul “Cara Kerja Yang
Diharapkan Dari Kami”.
Sebagai kelanjutan komitmen BUMI dalam menerapkan
good corporate governance (“GCG”), pada tahun 2007
BUMI melanjutkan program penerapan GCG dengan
konsentrasi pada strategi dan kegiatan di bidang
tanggung jawab sosial. Rincian kegiatan tanggung jawab
sosial Perseroan dapat di lihat pada bab Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan di halaman 50.
Penerapan GCG di BUMI berpedoman pada Pedoman
Umum Good Corporate Governance di Indonesia yang
dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
pada tahun 2006 sebagai acuannya. Dewan Komisaris
dan Direksi puas dengan penerapan prinsip-prinsip GCG
yaitu TARIF (transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab,
independensi, dan kewajaran) dalam Perseroan.
Berdasarkan penilaian sendiri yang dilakukan terhadap
penerapan GCG di Perseroan, BUMI telah menerapkan
semua prinsip dan praktik GCG sebagaimana
direkomendasikan dalam Pedoman Umum Good
Corporate Governance di Indonesia tahun 2006 kecuali
hal-hal berikut ini:
• Mayoritas kebijakan dan prosedur Perseroan telah
disosialisasikan dan didokumentasikan ke pihak terkait.
Saat ini, langkah-langkah perbaikan atas kebijakan
dan prosedur sedang dilakukan Perseroan guna
mendokumentasikan dan mensosialisasikan kebijakan
dan prosedur semua bidang.
• Saat ini manajemen risiko dilakukan secara
desentralisasi di masing-masing unit usaha. Saat ini
Perseroan sedang dalam proses penunjukan konsultan
untuk membantu menerapkan sistem manajemen risiko
yang menyeluruh dan diharapkan sistem akan telah
diterapkan pada akhir 2008.
Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
Menurut sistem ‘two tier’ yang diterapkan di Indonesia,
Dewan Pengurus Perseroan terdiri dari fungsi eksekutif
yaitu Direksi, dan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris.
Keduanya mempunyai tanggung jawab untuk menjaga
kesinambungan Perseroan dalam jangka panjang. Karena
itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus mempunyai
persepsi yang sama mengenai visi, misi dan nilai
Perseroan.
Statement of Compliance to Indonesia’s Code of Good
Corporate Governance 2006
The Board of Directors of BUMI is responsible for the
overall corporate governance of the Company and has
adopted as a guiding principle the corporate governance
policy, “The Way We Are Expected to Work”.
As a continuation of BUMI’s commitment in implementing
good corporate governance (“GCG”) in 2007, BUMI
continues to implement GCG programs with the
concentration on the strategy and activities of corporate
social responsibility. Refer to Corporate Social
Responsibility section on page 50 for details activities of
corporate social responsibility.
The implementation of GCG at BUMI adopts the
Indonesia’s Code of Good Corporate Governance
published by the National Committee on Governance
in 2006 as the reference. The Board of Commissioners
and Directors are satisfied with the implementation of
GCG principles, TARIF (transparency, accountability,
responsibility, independence, and fairness) in the
Company.
Based on the Company’s self assessment on the
implementation of GCG, BUMI has implemented all
the GCG principles and practices as recommended by
Indonesia’s Code of Good Corporate Governance except
in the following areas:
• Company policies have been documented and
communicated to stakeholders in a majority of
instances. Steps are currently being taken to formalize
and communicate policies and procedures over all the
other areas.
• Currently risk management is decentralized at the
business unit levels. The Company is currently in the
process of seeking assistance with the implementation
of an enterprise wide risk management system and
expects this to be implemented by the end of 2008.
The Boards Composition
According to the ‘two tier’ system adopted in Indonesia,
BUMI’s boards consist of the executive function, the
Board of Directors (BoD); and the monitoring function, the
Board of Commissioners (BoC). Yet, they both have the
responsibility to maintain the Company sustainability in the
long term. Accordingly, the BoC and BoD have the same
perception regarding the Company’s vision, mission and
values.
6�PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Peran Presiden Komisaris (Ketua) dan Presiden Direktur
(CEO) tidak dilakukan oleh orang yang sama. Presiden
Komisaris adalah Bapak Suryo. B. Sulisto dan Presiden
Direktur adalah Bapak Ari Saptari Hudaya.
Anggota Dewan Pengurus ditunjuk dan diberhentikan
pada Rapat Umum Pemegang Saham setiap 4 tahun
untuk anggota Direksi, dan setiap 3 tahun untuk anggota
Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
dapat ditunjuk kembali.
Anggaran Dasar BUMI menyebutkan fungsi, tugas
dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris.
Selain itu, BUMI telah membuat Buku Pedoman
Dewan Pengurus. Pedoman ini merupakan acuan yang
menyeluruh atas sistem dan prosedur bagaimana Direksi,
Dewan Komisaris, dan Komite Dewan, serta Sekretaris
Perusahaan melakukan tugas dan tanggung jawab mereka
dalam kerangka good corporate governance. Semua
anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus mengikuti
Pedoman ini dan memastikan bahwa harapan-harapan
yang tercantum dalam Pedoman diterapkan dan dipatuhi
dengan baik.
Dewan Komisaris
Tidak terdapat perubahan dalam keanggotaan Dewan
Komisaris selama tahun berjalan. Dewan Komisaris
terdiri dari 8 orang dengan berbagai keahlian dan
pengalaman guna memenuhi kebutuhan Perseroan untuk
mengawasi dan memberikan masukan kepada Direksi dan
memastikan bahwa Perseroan menerapkan GCG.
Mereka mempunyai pengalaman yang luas di bidang
pemerintahan dan peraturan, keuangan, tresuri, akuntansi,
industri pertambangan, teknis operasional, teknis mesin,
komunikasi, manajemen bisnis dan pemasaran. Karena
itu, Dewan Komisaris mampu menjadi mitra penyeimbang
bagi Direksi dalam mencapai visi dan misi Perseroan.
Tiga dari anggota Dewan Komisaris merupakan komisaris
independen, termasuk Presiden Komisaris. Mereka adalah
Bapak Suryo Bambang Sulisto Fuad Hasan Masyhur, dan
Sulaiman Zuhdi Pane.
Dewan Komisaris bertanggung jawab untuk membuat
kebijakan yang menyeluruh sebagai pedoman dalam
menetapkan visi, misi, maksud, tujuan dasar, kebijakan,
rencana, anggaran dan memastikan bahwa hal tersebut
diatas telah diterapkan oleh Direksi. Selain itu, Dewan
Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi
juga dapat mencalonkan Presiden Komisaris, Presiden
Direktur dan anggota lainnya dari Dewan Komisaris dan
Direksi serta memberikan saran, nasihat dan petunjuk.
The role of President Commissioner (Chairman) and
President Director (CEO) are not exercised by the same
individual. The President Commissioner is Mr. Suryo
B. Sulisto and the President Director is Mr. Ari Saptari
Hudaya.
The members of Boards are appointed and terminated
at the Annual General Meeting of Shareholders every 4
years for the members of the Board of Directors and every
3 years for the members of the Board of Commissioners.
The members of the Boards can be re-elected.
BUMI’s Articles of Association specify the function, duties
and responsibilities of the BoD and BoC. In addition,
BUMI has developed Board Manuals. Board Manuals
constitute comprehensive guidelines on the systems
and procedures underlining how the BoC, BoD, Boards’
Committees, as well as the Corporate Secretary conduct
their duties and responsibilities within the framework of
good corporate governance. All members of the Boards
follow these guidelines and ensure that the expectations
set down in the Board Manuals are appropriately applied
and adhere to.
The Board of Commissioners
In 2007, there were no changes in the membership of the
Board of Commissioners. The Board of Commissioners
consists of 8 persons with various skills and experience
to accommodate the Company’s needs for overseeing
and providing advice to the BoD and ensuring that the
Company implements GCG.
They have extensive experience in the areas of
government and regulations, finance, treasury, accounting,
mining industry expertise, technical operations,
engineering, communication, business management and
marketing. Therefore, the BoC serves as a balancing
partner with the BoD in achieving BUMI’s vision and
mission.
Three of the members of the BoC are independent
commissioners, including the Chairman of the BoC. They
are Mr. Suryo Bambang Sulisto (Chairman of the BoC),
Fuad Hasan Masyhur, Sulaiman Zuhdi Pane.
The Board of Commissioners is responsible to set up
a broad policy for guiding the establishment of BUMI’s
vision, mission, purpose, basic objectives, policies, plans,
budgets and to ensure that they are implemented by the
Board of Directors. In addition, BoC thru the Remuneration
and Nomination Committee has also reserved the right
to nominate the Chairman of the BoC, CEO/President
Director and the other members of the BoC and the
BoD as well as providing advice, counsel, guidance.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.62
Yang paling penting, Dewan Komisaris harus melakukan
pengawasan yang independen terhadap Direksi.
Penilaian kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan/
kelompok dilakukan secara tidak formal. Penilaian kinerja
dipimpin oleh Presiden Komisaris. Indikator kinerja utama
yang digunakan dalam mengevaluasi Dewan Komisaris
sebagai kelompok adalah sebagai berikut:
• Nilai, visi, misi, maksud, tujuan utama, kebijakan,
rencana, dan anggaran, serta praktik good corporate
governance telah ditetapkan, diimplementasikan dan
diawasi dengan baik.
• Dewan Komisaris dan komite yang diperlukan untuk
membantu Dewan Komisaris telah dibentuk dan dikelola
serta beroperasi dengan baik.
• Petunjuk dan saran kepada Presiden Direktur dan
anggota Direksi lainnya diberikan dengan memadai
dan efektifitas dari Direksi dan Manajemen meningkat
secara signifikan.
• Keputusan penting dalam hal modal dan keuangan
dipertimbangkan dengan baik.
• Kepuasan Pemegang Saham berkaitan dengan
perlindungan terhadap aktiva Perseroan, akurasi
informasi dan pembayaran dividen terpenuhi.
• Dewan Komisaris mengadakan rapat secara berkala
diantara anggotanya dan juga dengan Direksi.
• Kehadiran yang tinggi dari anggota Dewan Komisaris
dalam rapat Dewan Komisaris dan/atau rapat Dewan
Komisaris dengan Direksi.
Direksi
Tidak ada perubahan dalam keanggotaan Direksi di
tahun 2007. Direksi saat ini terdiri dari 5 orang, yaitu
Chief Executive Officer/Presiden Direktur yang juga
menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO), Direktur
Pengembangan Usaha (Business Development); Direktur
Internal Audit; Senior Vice President (SVP), Chief Financial
Officer (CFO), SVP, Investor Relations - Corporate Secretary.
Secara umum, tugas dan tanggung jawab Direksi meliputi
memimpin dan mengelola Perseroan dalam rangka
mencapai tujuannya, termasuk menetapkan arah strategi
Perseroan yang kemudian harus disetujui oleh Dewan
Komisaris. Selanjutnya, Dirsksi bertanggung jawab untuk
menerapkan strategi yang telah disetujui dan menjalankan
Perseroan secara efisien, termasuk sistem pengendalian,
manajemen risiko dan pertanggungjawaban.
CEO/Presiden Direktur harus menerapkan nilai-nilai,
visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, rencana, dan
anggaran Perusahaan. CEO/Presiden Direktur harus juga
memberikan arahan ke anggota Direksi yang lain dan
manajemen eksekutif dalam segala hal yang mencakup
kepentingan dan pengelolaan Perseroan untuk menjamin
pertumbuhan yang berkesinambungan dan pencapaian
sasaran/tujuan Perseroan. Selain itu, CEO/Presiden
Direktur harus mewakili dan mempromosikan Perseroan
untuk mempengaruhi publik dan komunitas investor, serta
berpartisipasi aktif dalam masyarakat dan lingkungan.
Most importantly, the BoC should conduct independent
oversight over the BoD.
The performance evaluation of the BoC is conducted
informally as a group. The performance evaluation is
led by the President Commissioner. Key performance
indicators used for the assessment of the BoC as a group
are as follows:
• Company’s values, vision, mission, purpose, basic
objectives, policies, plans, and budgets, as well as
ensuring that good corporate governance practices are
established, well implemented and monitored.
• The BoC and necessary committees are established
and well managed and operational.
• Guidance and advice to the President Director and
other members of the Board of Directors are provided
properly and the effectiveness of the Board of Directors
and management is significantly increased.
• Major decisions on capital and financial matters are well
considered.
• The satisfaction of shareholders relating the
preservation of the Company’s assets, the accuracy of
the information, and dividend payments are fulfilled.
• BoC conducts regular meetings amongst its members
and with the Board of Directors.
• High attendance of the members of the Board of
Commissioners at the Board of Commissioners
meetings and/or the Board of Commissioners and
Board of Directors meetings.
The Board of Directors
In 2007, there were no changes in the membership of the
Board of Directors. The Board of Directors consists of
five persons, namely the Chief Executive Office (CEO)/
President Director also holding the position of Chief
Operating Officer (COO); Director, Business Development
Director; Director, Internal Audit; Senior Vice President
(SVP), Chief Financial Officer; SVP Investor Relations &
Corporate Secretary.
In general, the BoD roles and responsibilities include
leading and managing the Company in achieving its
objectives, including setting the strategic direction of the
Company, which must then be approved by the BoC.
Furthermore, the BoD is responsible for implementing the
approved strategy and running the company efficiently,
including its control, risk management and accountability
system.
The CEO should implement the Company’s values,
vision, mission, purpose, objectives, policies, plans and
budgets. The CEO/President Director should also provide
advice to the other members of the Board of Directors
and executive management in all matters concerning the
interests and management of the Company to assure
sustainable growth and the achievement of corporate
objectives. Furthermore, the CEO should represent and
promote the Company to influence the public and the
investment community, and participate actively in civic
and community affairs.
63PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
CFO bertanggungjawab untuk membantu CEO/Presiden
Direktur dalam memformulasikan strategi keuangan
Perseroan dan kebijakan terkait untuk mencapai tujuan
Perseroan dan mengevaluasi kinerja Perseroan terhadap
tujuan yang telah ditetapkan. CFO harus mengarahkan
dan mengendalikan kegiatan keuangan, akuntansi, dan
perpajakan, termasuk kebendaharaan (treasury) , investasi,
pengembangan bisnis dan sistem informasi Perseroan
sehingga dapat melindungi asset para pemegang
kepentingan dan menjamin kesinambungan Perseroan.
Chief Operating Officer (COO) bertanggung jawab dalam
memformulasikan strategi operasional dan kebijakan
usaha penambangan dan batubara untuk mencapai tujuan
Perseroan dan mengevaluasi kinerja Perseroan terhadap
tujuan yang telah ditetapkan. COO harus memaparkan
rencana strategis, rencana bisnis dan kepemimpinan
secara keseluruhan, serta juga mengarahkan dan
mengendalikan seluruh kegiatan anak perusahaan
penambangan dan batubara. Selain itu, COO harus
menjamin bahwa tujuan dan rencana perusahaan telah
dikembangkan untuk setiap anak perusahaan dan semua
kebijakan perusahaan diterapkan secara konsisten.
Senior Vice President, Investor Relations – Sekretaris
Perusahaan melapor kepada CEO dalam mengelola
fungsi hubungan investor, merupakan aktivitas Sekretaris
Perusahaan dan komunikasi Perseroan dalam rangka
meningkatkan komunikasi atas masalah-masalah
yang berhubungan dengan keuangan perusahaan dan
masalah penting lainnya kepada komunitas keuangan
dan penanam modal institusi dan publik serta guna
meyakini efektivitas dan komunikasi yang tepat waktu atas
informasi keuangan dan informasi penting lainnya kepada
Pemegang Saham dan pihak berkepentingan lainnya.
Direktur Pengembangan Usaha bertanggung jawab
memastikan semua bisnis unit yang masih berada pada
tahap pra-operasi dikelola dengan secara efektif dan efisien.
Direktur Pengembangan Usaha harus memastikan setiap
individu yang ditunjuk untuk mengawasi, mengeksplorasi,
dan melakukan tuga lainnya benar-benar dapat diandalkan
dan mendapatkan bantuan, jika diperlukan.
Direktur Internal Audit melapor langsung kepada CEO dan
bekerja erat secara independen dengan kantor akuntan
publik dan Komite Audit. Internal Audit bertanggun jawab
untuk membuat rencana, melaksanakan, melakukan
koordinasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
audit dalam upaya untuk memberikan pendapat yang
independen dan obyektif serta memberikan jasa
konsultasi guna menambah nilai dan meningkatkan
operasi Perseroan dan membantu Perseroan dalam
mencapai tujuannya dengan pendekatan yang sistematis
dan disiplin dalam mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan praktik
good corporate governance.
BUMI telah membuat indikator umum kinerja utama
bagi tiap anggota Direksi sebagaimana dijelaskan dalam
The Chief Financial Officer is responsible for assisting
the CEO in formulating a corporate financial strategy
and relevant policies to achieve corporate objectives
and evaluating the corporate performance against
those objectives. The CFO should also guide, direct,
and control finance, accounting, and taxation activities,
including treasury, investment, business development and
information systems of the Company in a manner that
protects the stakeholders’ assets and ensures corporate
sustainability.
The Chief Operating Officer (COO) is responsible in
formulating the Coal and Mining business operational
strategies and policies to accomplish corporate objectives
and evaluating the corporate performance against those
objectives. The COO should provide strategic plans,
business plans, and overall leadership, as well as guide
and control all Coal and Mining business unit activities,
and ensure that determined corporate objectives and
plans are developed for each operating company and all
corporate policies are implemented consistently.
The Senior Vice President, Investor Relations - Corporate
Secretary reports to the CEO and for the investor
relations function, the Corporate Secretary handles all
corporate communication activities in order to enhance
corporate financial and other important issues related
with the Company to the financial community, institutional
investors and public as well as to ensure the effective
and timely communication of pertinent financial and other
important information to shareholders and stakeholders.
The Business Development Director is responsible for
ensuring that all business units which are in their pre-
operating stages are managed in an effective and efficient
manner. He is required to ensure that individuals assigned
to oversee, exploration and other services are capable and
are provided with assistance, if and when the need arises.
The Internal Audit Director reports directly to the Chief
Executive Officer and works closely with the Company’s
public accounting firm and Audit Committee in a highly
independent fashion. He is accountable to plan, conduct,
co-ordinate, and control audit engagement activities in
order to provide independent assurance and to provide
consulting services designed to add value and improve
the organization’s operations, helping the organization
accomplish its objectives by bringing a systematic,
disciplined approach to evaluating and improving
the effectiveness of risk management, control, and
governance processes.
BUMI has developed general key performance indicators
for each member of the BoD in the Board Manuals.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.64
Buku Pedoman Dewan Pengurus. Evaluasi kinerja dari
masing-masing direktur dilakukan secara tidak formal
oleh Presiden Direktur dan Presiden Komisaris. Selain
itu, kinerja Direksi juga di evaluasi secara kelompok/
keseluruhan. Pada umumnya, kinerja direktur secara
individu di evaluasi dengan menggunakan sejumlah
kriteria, termasuk kemampuan direktur untuk:
• Secara konsisten mempunyai pandangan untuk
meningkatkan nilai Pemegang Saham.
• Berkontribusi untuk mengembangkan strategi
Perseroan.
• Memahami risiko utama yang mempengaruhi bisnis.
• Memberikan arahan yang jelas kepada Manajemen.
• Memberikan kontribusi terhadap kerja sama Direksi.
• Memberikan komitmen atas waktu yang diperlukan
untuk melakukan tugasnya.
• Mendengarkan dan menghargai ide dari direktur lain
dan anggota manajemen.
Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi Direksi
secara keseluruhan adalah:
• Diskusi dan pembahasan dalam rapat Dewan Komisaris
dan Direksi.
• Proses dan hubungan Direksi dengan Manajemen.
• Kualitas dan ketepatan waktu dari agenda rapat, kertas
kerja Direksi dan dukungan kesekretariatan.
• Komposisi anggota Direksi, yang merupakan perpaduan
yang tepat antara keahlian dan pengalaman dari para
anggota.
Riwayat Hidup Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Rincian riwayat hidup dari anggota Dewan Komisaris dan
Direksi terdapat pada bab Data Perseroan di Laporan
Tahunan ini.
Program Pengembangan yang Berkelanjutan Untuk
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Anggota Direksi mengidentifikasi kebutuhan mereka
atas pengembangan pengetahuan yang berkelanjutan
dengan menghadiri berbagai seminar dan konferensi
seperti Enterprise Wide Risk Management System, the
2007 Asian Chief Audit Executives Forum, Resources &
Infrastructure Forum, 2007 Emerging Leader Conference,
Commodities & Capital Goods Conference, Energy &
Mining Update, dan lain-lain.
Selama tahun berjalan, anggota Dewan Komisaris
memfokuskan peningkatan pengetahuan mereka di bidang
teknologi industri batubara yang baru seperti coal bed
methane dan bio diesel.
The performance evaluation of an individual director
is conducted informally by the President Director and
President Commissioner. In addition, the performance
of the BoD is also evaluated as a whole. In general, the
performance of individual director is assessed against a
range of criteria, including the ability of the Director to:
• Consistently take the perspective of creating
shareholder value.
• Contribute to the development of Company’s strategy.
• Understand the major risks affecting the business.
• Provide clear direction to management.
• Contribute to Board cohesion.
• Commit the time required to fulfill the role.
• Listen to and respect the ideas of fellow directors and
members of management.
Matters considered in the assessment of the BoD as a
whole are:
• Discussion and debate at Board meetings.
• The Boards processes and relationship with the
management.
• Quality and timeliness of meeting agendas, Board
papers and secretariat support.
• The composition of the Board, focusing on the blend of
skills and experience.
Curriculum Vitae of the Members of BoC and BoD
Detailed of curriculum vitae of the members of the BoC
and BoD is detailed on the Corporate Data section in this
Annual Report.
Continuous Improvement Programs for the Members
of the Boards
The Board of Directors members address knowledge
improvement requirements on an on-going basis through
attending various types of seminars and conferences
such as Enterprise Wide Risk Management System, the
2007 Asian Chief Audit Executives Forum, Resources &
Infrastructure Forum, 2007 Emerging Leader Conference,
Commodities & Capital Goods Conference, Energy &
Mining Update and others.
During the year, the Board of Commissioners members
were concentrated on improving their knowledge on the
areas of new technology of coal industry such as coal bed
methane and bio diesel.
65PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2007
Direksi mengadakan rapat dengan Dewan Komisaris
secara berkala, sesuai dengan kebutuhan Perseroan.
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi serta frekuensi
kehadirannya di tahun 2007 adalah sebagai berikut:
BoD and BoC Meetings in 2007
BoD meets regularly with the BoC, in accordance with
the Company’s need. BoC-BoD meetings and their
attendance in 2007 were as follows:
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2007BUMI BoD and BoC Meetings in 2007
Tanggal / Date Materi Pembahasan / Agenda
22/03/07 Proses divestasi PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia; Kinerja Perseroan 2006 dan budget 2007; Struktur organisasi BUMI dan unit usaha; Pembentukan komite-komite BUMI.Divestment process of PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia; Company performance 2006 and budget 2007; Organisation structures of BUMI and its subsidiaries; The establishment BoCs committee.
22/05/07 Pembahasan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 23/05/07.Discussion on the agenda of general meeting and extraordinary meeting of shareholders dated May 23, 2007.
�7/09/07 Kinerja Perseroan triwulan II 2007.Company performance for 2nd quarter 2007.
Kehadiran Anggota Dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Attendance of the Members of the Boards in the BoC and BoD Meetings
Nama / Name Kehadiran / Attendance
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Suryo Bambang Sulisto 3/3
Sulaiman Zuhdi Pane 3/3
Iman Taufik �/3
Kusumo A. Martoredjo 2/3
Nalinkant A. Rathod 0/3
Jay Abdullah Alatas �/3
Fuad Hasan Masyhur 2/3
Samel Rumende 3/3
Direksi / Board of Directors
Ari Saptari Hudaya 3/3
Eddie Junianto Soebari 3/3
Kenneth Patrick Farrell 0/3
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.66
Sebagai tambahan dari rapat di atas, anggota Direksi
mengadakan rapat rutin dengan sesama anggota Direksi
serta anggota Direksi dengan manajemen eksekutif
Perseroan dan anak perusahaannya, sebagai berikut:
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Wewenang untuk menentukan remunerasi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi di delegasikan pada Rapat Umum
Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris. Remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi dikaji setiap tahun oleh
Komite Remunerasi dan Nominasi dan diusulkan ke
Dewan Komisaris.
Selama tahun 2006 dan 2007, total gaji dan honor yang
diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi BUMI dan
anak perusahannya Rp 24.650 juta dan Rp 24.��2 juta.
Tunjangan dan fasilitas yang diperoleh oleh Direksi
termasuk tunjangan kesehatan, tunjangan kendaraan,
fasilitas komunikasi, dan cuti tahunan sesuai dengan
kebijakan Perseroan.
Komite Dewan Komisaris
Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan
fungsi pengawasan, Perseroan telah membentuk tiga
komite yaitu Komite Audit, Komite Remunerasi dan
Nominasi dan Komite Manajemen Risiko.
Komite Audit
Komite Audit dibentuk sejak �2 Desember 200� untuk
membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi
pengawasan. Tidak ada perubahan anggota Komite Audit
selama tahun 2007. Ketua dan anggota Komite Audit
adalah:
• Sulaiman Zuhdi Pane (Ketua)
• Kanaka Puradiredja (Anggota merangkap kuasa Ketua)
• Mawar Napitupulu (Anggota)
• Indra Safitri (Anggota)
In addition to the above meetings, the members of the
BoD conducted regular meetings amongst the members
of the BoD and the members of the BoD and executive
management of the Company and its subsidiaries as
follows:
Remuneration of BoC and BoD
The authority to determine the remuneration for the
members of the BoC and BoD was delegated to the
Board of Commissioners at the General Meeting of the
Shareholders. The remuneration of the BoC and BoD is
reviewed annually by the Remuneration and Nomination
Committee and proposed to the BoC.
In 2006 and 2007, total honorarium and salaries of the
BoC and BoD of BUMI and its subsidiaries were
Rp 24,650 million and Rp 24,��2 million respectively.
The allowances and facilities for a Director include medical
expenses, car allowance, communication facilities and
annual leave as per policy.
Board of Commissioners’ Committee
To assist the Board of Commissioners in the execution
of its monitoring function, BUMI has set up three
committees: Audit Committee, Remuneration and
Nomination Committee, and Risk Management
Committee.
Audit Committee
The Audit Committee has been established since
December �2, 200� to assist the BoC in executing it
oversight function. There were no changes in the members
of the Audit Committee during 2007. The Chairman and
members of the Audit Committee are:
• Sulaiman Zuhdi Pane (Chairman)
• Kanaka Puradiredja (Member and Acting Chairman)
• Mawar Napitupulu (Member)
• Indra Safitri (Member)
Rapat Direksi BUMI dengan Eksekutif Manajemen Perseroan dan Anak PerusahaanMeetings of the BoD of BUMI with the Executive Management of the Company and Subsidiaries
Tanggal / Date Materi Pembahasan / Agenda
�4/04/07 • Informasi mengenai penjualan 30% saham PT Bumi Resources Tbk.• Struktur organisasi dan sentralisasi dari beberapa fungsi di PT Bumi Resources Tbk.• Informasi mengenai sosialisasi dan penerapan GCG.• Update on strategic alliance (sales of shares) of 30% shares of PT Bumi Resources Tbk.• Organisation structure and centralisation of certain functions at PT Bumi Resources Tbk.• GCG socialisation and implementation updates.
28/04/07 • Laporan kinerja 6 bulanan.• Masalah operasional yang dihadapi unit usaha.• Informasi mengenai situasi bisnis saat ini dan pengembangan proyek baru BUMI lainnya.• Informasi mengenai proyek lain: sistem dan prosedur, internal audit dan organisasi dan rencana kerja divisi
teknologi informasi.• Half yearly performance report.• Operational problems facing by business units.• Update of current business situation and others BUMI’s new business development projects.• Update on other projects: system and procedure, internal audit and information technology organization and
plans.
67PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
All members of the Audit Committee are independent of
the Company.
The primary function of the Audit Committee is to ensure
that:
• The Company’s published financial statements have
been presented in accordance with the prevailing
regulations including the accounting standards.
• The Audit function, conducted by both Internal and
External Auditors, has been adequately performed.
• Business activities have been conducted ethically and
in compliance with the prevailing laws and regulations.
During 2007, the Audit Committee conducted �6 meetings
including 4 meetings with the BoC.
A detailed report of the Audit Committee’s activities and the
curriculum vitae of each member of the Audit Committee in
2007 is presented on page 22-23 and 232-233.
Remuneration and Nomination Committee
The Remuneration and Nomination Committee was
established on March �5, 2007. The primary function
of the Remuneration and Nomination Committee
is to provide independent opinion to the Board of
Commissioners in order to ensure that remuneration and
nomination processes of the members of the BoC, BoD
and the Company’s executive are in accordance with good
corporate governance practices.
During 2007, in relation with the changes of the 30%
divestment of the Company’s shares at PT Kaltim Prima
Coal and PT Arutmin Indonesia to Tata Power Ltd, the
Remuneration and Nomination Committee provided
recommendations on the membership and remuneration
systems of the BoC and BoD of PT Kaltim Prima Coal and
PT Arutmin Indonesia.
The Remuneration and Nomination Committee consists
of Mr Suryo B. Sulisto, Mr Fuad Hasan Mayhur, Mr Ari
Saptari Hudaya and human resources specialist (yet to
be appointed). Suryo B. Sulisto and Fuad Hasan are the
President Commissioner and Commissioner respectively,
as well as the independent commissioner of the Company.
Mr. Ari Saptari Hudaya is the President Director of the
Company.
Curriculum vitae of each member of the Remuneration and
Nomination Committee is presented on page 228-23�.
Risk Management Committee
The Risk Management Committee was established
on March �5, 2007. The primary function of the Risk
Management Committee is to ensure the existence and
effectiveness of the integrated risk management systems
in the Company.
Semua anggota Komite Audit adalah independen terhadap
Perseroan.
Fungsi utama dari Komite Audit adalah untuk memastikan
bahwa:
• Laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan
telah memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku
termasuk diterapkannya Standar Akuntasi yang sesuai,
• Fungsi audit yang dilaksanakan Auditor Eksternal
maupun Auditor Internal telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya,
• Aktivitas usaha telah dilaksanakan dengan beretika dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selama tahun 2007 Komite Audit telah melaksanakan �6
kali pertemuan termasuk 4 kali pertemuan dengan Dewan
Komisaris.
Laporan rinci mengenai kegiatan Komite Audit serta
riwayat hidup dari masing-masing anggota Komite Audit
disajikan pada halaman 22-23 dan 232-233.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi adalah Komite
yang dibentuk pada tanggal �5 Maret 2007. Fungsi
utama Komite Remunerasi dan Nominasi adalah untuk
memberikan pendapat profesional kepada Dewan
Komisaris guna meyakini bahwa proses remunerasi dan
pencalonan anggota Dewan Komisaris, Direksi serta para
eksekutif Perseroan sesuai dengan praktik good corporate
governance.
Selama tahun 2007, sehubungan dengan adanya divestasi
30% saham Perseroan di PT Kaltim Prima Coal dan
PT Arutmin Indonesia kepada Tata Power Ltd, Komite
Remunerasi dan Nominasi memberikan rekomendasi
mengenai keanggotaan dan sistem remunerasi Dewan
Komisaris dan Direksi PT Kaltim Prima Coal dan
PT Arutmin Indonesia.
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari
Bapak Suryo B. Sulisto, Bapak Fuad Hasan Mayhur,
Bapak Ari Saptari Hudaya dan staf ahli sumber daya
manusia (yang akan ditunjuk kemudian). Bapak Suryo B.
Sulisto dan Bapak Fuad Hasan adalah Presiden Komisaris
dan Komisaris, serta merupakan komisaris independen
Perseroan. Bapak Ari Saptari Hudaya adalah Presiden
Direktur Perseroan.
Riwayat hidup dari masing-masing anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi disajikan pada halaman 228-23�.
Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko dibentuk pada tanggal
�5 Maret 2007. Fungsi utama dari Komite Manajemen
Risiko adalah memastikan adanya penerapan dan
efektifitas dari pelaksanaan sistem manajemen risiko yang
menyeluruh di dalam Perseroan.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.68
Pada saat ini anggota Komite terdiri dari Bapak Nalinkant
A. Rathod, Bapak Kanaka Puradiredja, dan spesialis
manajemen risiko (yang akan ditunjuk kemudian). Bapak
Nalinkant A. Rathod adalah anggota Dewan Komisaris
dan Bapak Kanaka Puradiredja adalah anggota Komite
Audit dan beliau adalah independen terhadap Perseroan.
Riwayat hidup dari masing-masing anggota Komite
Manajemen Risiko terdapat pada halaman 228-233.
Komite Eksekutif
Direksi telah membentuk Komite Proyek Khusus untuk
membantu Presiden Direktur dalam melaksanakan fungsi
koordinasi, analisa dan menangani proyek khusus dalam
pengembangan usaha dan teknologi baru yang terkait
dengan industri pertambangan dan energi seperti Bio
Diesel, Coal Bed Methane.
Sekretaris Perusahaan
Bapak Dileep Srivastava diangkat sebagai Senior Vice
President, Investor Relations – Sekretaris Perusahaan
pada tanggal 24 September 2007. Beliau bergabung
dengan BUMI pada bulan Desember 2006 dan
bertanggung jawab atas hubungan investor, merupakan
fungsi sekretaris perusahaan dan komunikasi perusahaan.
Sebelumnya bergabung dengan kelompok usaha
PT Bakrie & Brothers Group pada tahun �997 termasuk
Direktur PT Trans-Bakrie dan telah menjabat di berbagai
posisi senior di perusahaan-perusahaan dalam Group,
terakhir sebagai Vice President, Group Investor Relations
di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie
Telecom). Pernah menjabat sebagai CEO kantor cabang
Bennett & Coleman (pemilik Times of India Group) di Delhi
yang membangun menara Kadin Indonesia dan beberapa
proyek real estate lainnya di Indonesia, dan pernah bekerja
di ICI Limited, India. Memiliki gelar Master’s of Business
Administration dari Indian Institute of Management (IIMA),
Ahmedabad, India. Lahir di Kanpur, India pada tanggal 27
Oktober �952, warganegara India.
Selama tahun ini Sekretaris Perusahaan menyiapkan
dan memelihara register khusus mengenai saham-
saham yang dimiliki Dewan Komisaris, Direksi dan
keluarganya; mengorganisir dan menghadiri rapat Dewan
Komisaris dan Direksi serta menyimpan risalah rapat-
rapat tersebut. Sekretaris Perusahaan juga menyimpan
dan memutakhirkan data Pemegang Saham serta
memfasilitasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
dan mengkoordinasikan penerbitan Laporan Tahunan
Perusahaan. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga
mengkoordinir keikutsertaan Perseroan dalam berbagai
kegiatan yang diselenggarakan Bapepam-LK dan Bursa
Efek Indonesia untuk mempromosikan pasar modal
kepada masyarakat luas. Serta mengkoordinir kegiatan
yang berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan dan
pengembangan masyarakat.
Currently, members of the Risk Management Committee
are Mr. Nalinkant A. Rathod, Mr. Kanaka Puradiredja, and
risk management specialist (yet to be appointed).
Mr. Nalinkant A. Rathod is a member of the BoC and
Mr. Kanaka Puradiredja is a member of the Audit
Committee and he is independent to the Company.
Curriculum vitae of each member of Risk Management
Committe is presented on page 228-233.
Executive Committee
The BoD established the Special Project Committee to
coordinate, analyse, and handle special projects in the
development of new business and technology related to
the energy and mining industry, such as Bio Diesel and
Coal Bed Methane.
Corporate Secretary
Mr. Dileep Srivastava was appointed as the Company’s
Senior Vice President, Investor Relations - Corporate
Secretary on September 24, 2007. He joined BUMI
in December 2006 and is responsible for investor
management, is corporate secretary and the corporate
communication function. Before joining the Company, he
has served in a number of senior positions at PT Bakrie &
Brothers Group since �997 including Director, PT Trans-
Bakrie. Most recently as Vice President, Group Investor
Relations for PT Bakrie & Brothers Holding (including
Bakrie Telecom). Prior to joining the Bakrie Group, he was
CEO, of Menara Kadin Indonesia and other real estate
projects in Indonesia, headed the Delhi establishment of
Bennett & Coleman (owners of the Times of India Group)
and ICI Limited in India. Mr Srivastava holds a Master’s
of Business Administration from the Indian Institute of
Management (IIMA), Ahmedabad, India. Born in Kanpur,
India on October 27, �952, Indian nationality.
During the year, the Corporate Secretary prepares and
maintains a special register of shares owned by the
members of the Board of Commissioners, Directors and
their families; organizes and attends meetings of the Board
of Commissioners and Board of Directors, maintains
minutes of those meetings. The Company’s corporate
secretary also maintains and has the updated list of
shareholders as well as facilitates the General Meeting of
Shareholders and coordinates the issuance of the Annual
Reports. In addition, Corporate Secretary also coordinated
the Company’s involvement in various activities hosted
by Capital Market Supervisory Board and Indonesia
Stock Exchange to promote capital market activities to
the public as well as coordinated Company’s activities
related to corporate social responsibility and community
development.
69PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Tangung jawab dan tugas Bapak Srivastava sebagai
Penghubung Investor - Sekretaris Perusahaan meliputi:
Fungsi Penghubung
Bertindak sebagai penghubung dan memelihara hubungan
yang baik antara Perusahaan dengan Bapepam-LK
dan Bursa Efek Indonesia, pemodal, analis, dan publik;
Mengelola informasi yang berkaitan dengan kinerja
Perusahaan (khususnya atas keuangan, misalnya laporan
keuangan perusahaan) untuk disebarkan kepada pihak
berkepentingan guna menciptakan citra positif Perusahaan.
Ketaatan Organisasi
Tetap mengikuti semua peraturan yang berkaitan dengan
pasar modal dan Bursa Efek Indonesia, khususnya hukum
dan peraturan yang berlaku; Mengambil tindakan yang
sesuai dan memberikan saran dan masukan kepada
Direksi guna memastikan bahwa Perusahaan telah
mentaati Undang-undang Perusahaan Terbatas, ketentuan
Pasar Modal dan Bursa Efek Indonesia, serta hukum dan
peraturan lainnya.
Mendukung Administrasi Dewan Komisaris dan Direksi
Membantu pekerjaan kesekretariatan untuk mendukung
Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas
mereka dengan mengkoordinasi rapat Dewan Komisaris dan
Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham dan agenda
yang relevan; Mengorganisir dan menghadiri rapat Dewan
Komisaris dan Direksi serta menyimpan risalah rapat-
rapat tersebut. Sekretaris Perusahaa juga menyimpan dan
memutakhirkan data Pemegang Saham Mengkoordinasi
persiapan dan penerbitan Laporan Tahunan; Menyiapkan
dan memelihara register khusus saham-saham yang dimiliki
anggota Dewan Komisaris, Direksi dan anggota keluarganya;
Mengawasi pengelolaan dokumentasi Dewan Komisaris dan
Direksi; Mengkoordinasi dan menindak lanjuti penugasan
komite Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota
Dewan Komisaris dan Direksi serta manajemen senior.
Kerahasiaan
Menjaga kerahasiaan informasi untuk menjaga
kepercayaan investor dan melindungi kepentingan
Perseroan.
Audit Internal dan Sistem Pengendalian Internal
Kepala Divisi/Direktur Audit Internal, Bapak Eddie J.
Soebari, melapor langsung kepada Presiden Direktur atau
CEO dan secara independen bekerja sama dengan erat
dengan Kantor Akuntan Publik Perusahaan dan Komite
Audit. Dia bertanggung jawab untuk merencanakan,
melaksanakan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan
pelaksanaan audit dengan tujuan memberikan pelayanan
konsultasi dan memberikan jaminan dan jasa yang
obyektif guna memberikan nilai tambah dan meningkatkan
operasi perusahaan dan untuk membantu perusahaan
mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan
yang sistematik dan disiplin untuk mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian
dan governance proses.
The duties and responsibilities of Mr. Srivastava as the
Investor Relations – Corporate Secretary include:
Liaison Function
Act as a liaison and maintain good relationship with
Company and the capital market, Indonesia Stock
Exchange, investors, analyst, and the public; Manage
information related to the Company’s performance
(particularly over finance eg. corporate financial reports)
to be distributed to the stakeholders in order to create a
positive image of the Company.
Organization Compliance
Keep abreast of all regulations relating to capital markets
and Indonesia Stock Exchange, in particular its prevailing
laws and regulations; Take appropriate actions and
provide appropriate advice and inputs to the BoD to
ensure that the Company complies with Company Law,
Capital Market, Indonesia Stock Exchange, and other
prevailing laws and regulations.
Board Administrative Support
Assist the Boards’ secretarial jobs to support the BoC and
the BoD in conducting their duties by coordinating Boards
meetings and annual general meetings and the relevant
agendas; Coordinate and attend the Boards meetings
and maintain its minutes of meeting; The Company’s
corporate secretary also maintains and has updated list of
shareholders; Coordinate the preparation and the issuance
of the Annual Report; Prepare and maintain a special
registers of shares owned by the members of the Board
of Commissioners, Directors and their families; Control
the Boards’ documentation management; Coordinate
and follow up on Boards committee’s assignments with
Boards’ members and senior management level.
Confidentiality
Keep information confidential to maintain customer
confidence and protect the Company interests.
Internal Audit and Internal Control System
The Head/Director of the Internal Audit Division, Mr. Eddie
J. Soebari, reports directly to the President Director and
works closely with the Company’s public accounting firm
and Audit Committee in a highly independent fashion.
He is accountable to plan, conduct, coordinate, and
control audit engagement activities in order to provide
independent, objective assurance and consulting services
designed to add value and improve the organization’s
operations and to help the organization accomplish its
objectives by bringing a systematic, disciplined approach
to evaluating and improving the effectiveness of risk
management, control, and governance processes.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.70
Selama tahun 2007, Divisi Audit Internal melakukan
kegiatan berikut:
• Melakukan sentralisasi organisasi Divisi Audit Internal
sesuai dengan kebutuhan BUMI.
• Membuat Piagam Audit Internal. Saat ini konsep Piagam
sedang dalam proses pengkajian dan persetujuan.
• Melakukan seleksi kandidat Vice President Divisi Audit
Internal. Saat ini proses pemilihan kandidat belum
selesai.
• Meningkatkan pengetahuan dan keahlian auditor
internal dengan menghadiri konferensi dan seminar
mengenai audit internal seperti the 2007 Asian
Chief Audit Executives Forum (organized by Asian
Confederation of Institute of Internal Auditors/ACIIA),
the Institute of Internal Auditor’s conference.
• Membuat rencana tahunan Audit Internal yang sesuai
dengan strategi manajemen risiko dan di fokuskan pada
hal-hal terkait penghematan biaya.
• Memastikan efektifitas dari sistem pengendalian
internal, Divisi Audit Internal telah menggunakan jasa
konsultan independen untuk melaksanakan kajian
dan evaluasi atas risiko dan sistem pengendalian di
PT Kaltim Prima Coal dalam bidang manajemen dan
penggunaan bahan bakar, biaya sewa tongkang (barge
rental services), biaya perjalanan dinas, manajemen
kompensasi lahan, dan sumber daya manusia.
Konsultan independen juga melakukan kajian tindak
lanjut atas bidang procurement dan kontrak serta
atas dana yang digunakan untuk pengembangan
masyarakat.
• Memastikan efektifitas dari sistem pengendalian
internal. Divisi Audit Internal telah menggunakan jasa
konsultan independen untuk melaksanakan kajian dan
evaluasi atas risiko dan sistem pengendalian di
PT Arutmin Indonesia dalam bidang bukti, penyimpanan
dan penggunaan bahan bakar, procurement dan
kontrak, persediaan, biaya perjalanan dinas dan sumber
daya manusia.
• Divisi Audit Internal juga menugaskan konsultan
independen untuk mengkaji bidang teknologi
informasi (IT)Perseroan dan anak perusahanan. Kajian
IT mencakup organisasi dan manajemen, akses
pengendalian IT, kelanjutan usaha, operasi komputer
(termasuk penggunaan jasa pihak ke tiga), sistem
perolehan, dan kajian atas keamanan lingkungan server
email Microsof Exchange.
• Menghadiri rapat Komite Audit untuk mendiskusikan
temuan audit yang diperoleh konsultan independen.
• Melapor ke Direksi dan Dewan Komisaris (melalui
Komite Audit) hasil evaluasi konsultan independen atas
hal-hal diatas.
• Memberikan masukan kepada departemen dan
bisnis unit mengenai prosedur operasi terkait sistem
pengendalian internal.
During 2007, the Internal Audit Division conducted the
following activities:
• Developed central organization of the Internal Audit
Division in accordance with BUMI’s needs.
• Developed the Internal Audit Charter. Currently, the
Charter is in the review and approval process.
• Selected candidates to be assigned as a Vice President
at Internal Audit Division. Currently, the selection
process has not yet been completed.
• Improved knowledge and skills of internal auditors
by attending internal audit conferences and seminars
such as the 2007 Asian Chief Audit Executives Forum
(organized by Asian Confederation of Institute of Internal
Auditors/ACIIA), the Institute of Internal Auditor’s
conference.
• Developed Internal Audit annual plans in line with
BUMI’s risk management strategy and focus on cost
reduction initiatives.
• Ensured the effectiveness of internal control by
outsourcing internal audit works to independent
consultants to carry out a review process and
assessment of risks and controls at PT Kaltim Prima
Coal in the areas of fuel management and fuel
consumption, barge rental services, business travel
expenses, land compensation management, and human
resources. The independent consultants also carried out
a follow up review over procurement and contract as
well as over the community development fund.
• Ensured the effectiveness of internal control by
outsourcing internal audit works to independent
consultants to carry out a review process and
assessment of risks and controls at PT Arutmin
Indonesia in the areas of fuel receipt, storage and
disbursement, procurement and contracting, inventory,
business travel expenses and human resources.
• Internal Audit Division also assigned the independent
consultants to review the IT environment of the
Company and its subsidiaries. The IT Review covers the
IT organization and management, access controls to IT
environment, business continuity, computer operations
(including use of outsourced services), system
acquisition, and special security review of Microsoft
exchange email server environment.
• Attended Audit Committee meetings to discuss internal
audit findings from independent consultants.
• Reported to the BoD and BoC (through the Audit
Committee) the assessment results of independent
consultants’ reviews in the above areas.
• Provided input to develop operational procedures
focusing on internal control systems.
7�PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Pada tahun 2008, Divisi Audit Internal berencana untuk
melaksanakan audit di bidang berikut:
• Menerapkan pendekatan audit berdasarkan risiko
dengan merumuskan rencana audit tahunan dan
individu.
• Melakukan kajian audit dengan menggunakan
pendekatan risiko di bidang siklus penerimaan,
manajemen aktiva tetap, manajemen persediaan,
keuangan dan akuntansi, kajian administrasi pajak,
kajian terhadap pemasok, serta risiko pengendalian
kecurangan di PT Kaltim Prima Coal.
• Melaksanakan kajian dengan menggunakan pendekatan
risiko dalam bidang biaya operasi tambang, operasi
tongkang (barging operation), hukum, proses pajak dan
keuangan dan manajemen bahan bakar di PT Arutmin
Indonesia.
• Melaksanakan kajian audit atas sistem pengendalian
aplikasi ELLIPSE.
• Melaksanakan audit tindak lanjut atas temuan
tahun 2007 di PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin
Indonesia.
• Melanjutkan proses seleksi kandidat Vice President
Divisi Audit Internal dan pengembangan organisasi
Divisi Audit Internal.
Sebagai tambahan atas kajian audit internal, untuk
meningkatkan efektifitas sistem pengendalian internal, di
tahun 2007 BUMI dan anak perusahaannya melakukan
kegiatan berikut:
• Mengkaji limit otorisasi yang berlaku dan mengeluarkan
limit otorisasi baru guna memastikan bahwa sistem
pengendalian internal berjalan dengan baik untuk
mengidentifikasi dan mengelola risiko.
• Menerapkan Pedoman Sistem Kebijakan dan
Prosedur. Pedoman ini terdiri dari 2 modul yaitu sistem
pembuatan dan dokumentasi kebijakan dan prosedur
menggunakan metodologi Information Mapping® dan
sistem pengendalian dokumen.
Setiap divisi harus melengkapi kebijakan dan prosedur
tertulis yang berkaitan dengan semua proses
operasionalnya. Pedoman diterapkan dalam beberapa
fase dan di akhir 2008, diharapkan bahwa semua
kebijakan dan prosedur telah mematuhi pedoman ini.
Manajemen Risiko
Saat ini, sistem manajemen risiko dikembangkan dan
dilakukan di masing-masing unit usaha.
Namun demikian, sebagai bagian dari komitmen
Perseroan dan anak perusahaan dalam menerapkan good
corporate governance, Perseroan melanjutkan usaha
penerapan ini melalui penerapan sistem manajemen
risiko perusahaan yang menyeluruh. Manajemen risiko
merupakan salah satu bagian penting dalam praktik good
corporate governance.
In 2008, the Internal Audit Division plans to carry out the
internal audit plan focussing on the following areas:
• Implement a risk based audit approach in formulating
the annual and individual audit plans.
• Carry out audit review using the risk based audit
approach in the areas of revenue cycle, fixed assets
management, inventory management, finance and
accounting, tax administration review, vendor audits
and fraud risk controls at PT Kaltim Prima Coal.
• Carry out audit review using the risk based audit
approach in the areas of mining operation charges,
barging operation, legal, tax and finance processes and
fuel management at PT Arutmin Indonesia.
• Carry out audit review of ELLIPSE application control.
• Carry out follow up of audit of 2007 at PT Kaltim Prima
Coal and PT Arutmin Indonesia.
• Continue the process of the selection of the Vice
President of Internal Audit Division and the development
of centralized internal audit organization.
In addition to the internal audit review, to improve the
effectiveness of internal control, in 2007 BUMI and its
subsidiaries conducted the following activities:
• Reviewed of the current authorization limit and released
a new authorization limit to ensure that there is a system
of control in place for identifying and managing risk.
• Implemented the Guidelines to the System of Policy and
Procedure. The guidelines consist of 2 modules: System
of Development and Documentation of Policy and
Procedure using Information Mapping® Methodology
and Document Control System.
Every division should have complete written policies and
procedures related with all its operational processes. This
guideline will be implemented in stages and at the end of
2008, it is expected that all policy and procedure comply
with the guideline.
Risk Management
Currently, the risk management system was developed
for and is conducted on a business unit by business unit
basis.
However, as part of PT Bumi Resources Tbk. and its
subsidiaries commitment to implement good corporate
governance, the Company continues these efforts through
the implementation of an enterprise wide risk management
system. Risk management is one of the key elements of
good corporate governance practices.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.72
Tujuan dari penerapan sistem manajemen risiko
perusahaan yang menyeluruh adalah untuk
memungkinkan Perseroan memahami dan mengelola
risiko dengan menetapkan sistem pengawasan dan
pengelolaan manajemen risiko yang handal. Hal ini akan
meningkatkan praktik penyelenggaraan dan struktur risiko
Perseroan. Pada akhirnya, suatu sistem pengawasan dan
pengelolaan risiko yang handal akan membawa Perseroan
untuk mampu mencapai tujuan Perseroan yaitu untuk
menambah nilai para pemangku kepentingan Perseroan.
Pada �� Pebruari 2008, Direksi telah menunjuk Bapak
Eddie J. Soebari untuk memimpin proyek sistem
manajemen risiko perusahaan yang menyeluruh.
Selanjutnya, Bapak Soebari akan membentuk tim untuk
bekerja sama dengan konsultan dalam proyek. Saat ini,
Perseroan dalam proses penunjukan konsultan yang akan
membantu Perseroan dalam menjalankan proyek.
Informasi mengenai manajemen risiko BUMI dijabarkan
secara rinci dalam bagian Manajemen Risiko dalam
Laporan Tahunan ini pada halaman 82.
Proteksi Terhadap Pelanggan
BUMI menjual produknya kepada pemakai akhir dan
semua pelanggan BUMI adalah perusahaan. Setiap
penjualan batubara di dukung dengan suatu kontrak
antara BUMI dan pelanggan terkait guna melindungi hak
dari masing-masing pihak. Sebagai tambahan kontrak,
semua pelanggan yang ingin melaporkan adanya
pelanggaran Pedoman Perilaku dalam hubungannya
dengan BUMI dapat menghubungi Perseroan secara
langsung melalui Speak Up System sebagaimana
dijabarkan dalam uraian mengenai praktik corporate
governance dalam Laporan Tahunan ini.
Pengembangan Masyarakat
Melalui anak perusahaannya, PT Kaltim Prima Coal
dan PT Arutmin Indonesia, BUMI melaksanakan
berbagai kegiatan program pengembangan masyarakat.
Perseroan mengembangkan program mitra usaha binaan
perusahaan, program pengembangan edukasi, program
pengembangan kesehatan, pengembangan seni dan
budaya. BUMI partisipasi dalam Pekan Produk Budaya
Indonesia) 2007 yang di kordinir oleh Menteri Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat pada tanggal ��-�5 Juli
2007.
Rincian informasi mengenai pengembangan masyarakat
dijabarkan pada halaman 50-54.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi mengenai kegiatan terkait tanggung jawab sosial
Perseroan secara rinci dijabarkan pada bagian Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini
yakni pada halaman 50 sampai 54.
The objective of the implementation of an enterprise
wide risk management system is to enable the Company
to recognize and manage risk by establishing a sound
system of risk oversight and management. It will
enhance the Company’s risk governance practices and
structures. Ultimately, a sound system of risk oversight
and management will lead the Company to be better able
to achieve its objective of adding value to the Company’s
stakeholders.
On February ��, 2008, Board of Directors appointed
Mr. Eddie J. Soebari to lead the project of the
implementation of the enterprise wide risk management
system. Furthermore, Mr. Soebari will establish a team
to work with consultants on this project. Currently, the
Company is in the process of appointing the consultants
to assist in conducting this project.
Information on BUMI’s risk management is detailed in the
Risk Management section on this Annual Report pages 82.
Consumer Protection
BUMI sells it products to end users and all BUMI’s
customers are corporate. All sales of our coal is supported
with a contract between BUMI and the related customer to
protect the rights of each party. In addition to the contract,
all customers that need to report the violations of the code
of conduct can contact the Company directly through
our Speak Up System as described in this corporate
governance statement.
Community Development
Through its subsidiaries, PT Kaltim Prima Coal and
PT Arutmin Indonesia, BUMI carried out many activities
for community development. The Company developed
company sponsored businesses, education development
programs, health program improvement, development
of art and culture. BUMI participated in the Indonesian
Heritage Product Exhibition (Indonesian Art Product
Exhibition) 2007 hosted by the Coordinating Minister for
the People’s Welfare on July ��-�5, 2007.
Detailed information of community development is
described on page 50-54.
Corporate Social Responsibility
Information on the corporate social responsibility activities
of the organization are detailed in section Corporate Social
Responsibility of this Annual Report on pages 50 to 54.
73PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham dan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Sesuai dengan Anggaran Dasar BUMI, Rapat Umum
Tahunan Pemegang Saham dilakukan setiap tahun, paling
lambat dalam waktu 6 bulan setelah berakhirnya tahun
buku. Rapat mendiskusikan agenda berikut:
• Direksi mengajukan informasi yang terdapat dalam
laporan keuangan, terdiri dari neraca dan laporan rugi
laba dari tahun yang baru berlalu yang telah diperiksa
(diaudit) oleh Akuntan Publik serta penjelasan atas
dokumen tersebut untuk mendapatkan pengesahan
rapat;
• Direksi mengajukan laporan tahunan mengenai keadaan
dan jalannya Perusahaan, hasil yang telah dicapai,
perkiraan mengenai perkembangan Perusahaan di
masa mendatang, kegiatan utama Perusahaan dan
perubahannya selama tahun buku serta rincian masalah
yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi
kegiatan Perusahaan, guna mendapatkan persetujuan
rapat;
• Diputuskan penggunaan laba Perusahaan;
• Penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit tahun
buku Perusahaan yang sedang berjalan.
Pengesahan perhitungan tahunan oleh RUPS tahunan
berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan
Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan
yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh
tindakan tersebut tercermin dalam laporan keuangan.
Rapat Umum Pemagang Saham Luar Biasa dilakukan
berdasarkan kebutuhan Perseroan. Direksi atau Dewan
Komisaris berwenang menyelenggarakan RUPSLB.
Selama tahun 2007, Rapat Umum Tahunan Pemegang
Saham dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2007. Agenda
rapat termasuk:
�. Persetujuan Atas Laporan Pertanggungjawaban
Direksi atas jalannya Perseroan untuk Tahun Buku
yang berakhir pada tanggal 3� Desember 2006.
2. Pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk
Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 3� Desember
2006.
3. Persetujuan untuk rencana penggunaan laba
Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir
3� Desember 2006.
4. Penunjukan Akuntan Publik untuk melakukan audit
atas Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku
yang berakhir pada tanggal 3� Desember 2007.
Rapat Pemegang Saham Luar Biasa dilakukan pada
tanggal �7 Mei 2006. Dengan agenda rapat sebagai
berikut:
�. Persetujuan atas rencana transaksi penjualan aset
Perseroan berupa saham-saham yang dimiliki baik
secara langsung maupun tidak langsung pada anak-
anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Kaltim Prima
Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Indocoal Resources
Annual General Meeting of the Shareholder and Extra
Ordinary Meeting of the Shareholders
In accordance with BUMI’s Articles of Association, an
Annual General Meeting of Shareholders is conducted
every year, at the latest within 6 months after the financial
year end. The meeting discusses the following agenda:
• The submission and explanation by the Board of
Directors of the information contained in the financial
statements, consisting of the relevant year’s externally
audited balance sheet and profit and loss statements, to
be ratified by the GMOS;
• The submission by the Board of Directors for approval
at the meeting regarding the annual report in the
affairs and operations of the Company and the results
achieved, estimated projections of the Company, main
business of the Company and its changes during the
accounting year and descriptions of any problems
arising during the accounting year which affected the
Company’s business;
• The decision on the use of earnings of the Company;
• The appointment of the external auditor for the current
year.
Ratification of the financial statements by the GMOS shall
constitute a full discharge and release to the members of
the Board of Directors and the Board of Commissioners of
their management and supervision performed during the
past accounting year to the extent that such actions are
reflected in the financial statements.
An Extraordinary General Meeting of Shareholder is
conducted based on the Company’s needs. The Board of
Directors or the Board of Commissioners shall be entitled
to convene an EGMOS.
In 2007, Annual Shareholders’ General Meeting was held
on May 23, 2007. The agenda of the meeting included:
�. Approval of the Board of Directors’ Accountability
Report on the Company’s performance for the Fiscal
Year ended December 3�, 2006;
2. Approval of the Balance Sheet and Income Statement
for the Fiscal Year ending on December 3�, 2006;
3. Approval of the expenditure plan of the Company’s
profits for the Fiscal Year ended December 3�, 2006;
4. Appointment of a Public Accountant to conduct an
audit of the Company’s Financial Statement for the
Fiscal Year ended December 3�, 2007.
An Extraordinary General Meeting of Shareholders took
place on May 23, 2007. The agenda of the meeting
included:
�. Approval of the Company’s proposed sales
transaction of the Company’s assets in the subsidiary
companies, namely PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin
Indonesia, PT Indocoal Resources (Cayman) Limited,
PT Indocoal Kalsel Resources, and PT Indocoal
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.74
(Cayman) Limited, PT Indocoal Kalsel Resources
dan PT Indocoal Kaltim Resources, (“Aset”), yang
merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud
Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi
Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
2. Persetujuan berkaitan dengan penjualan Aset
Perseroan yang merupakan sebagian besar Aset
Perseroan dan untuk menjaminkan atau mengagunkan
harta kekayaan Perseroan kepada para krediturnya
termasuk namun tidak terbatas pada (i) gadai
atas sebagian atau seluruh saham-saham pada
anak perusahaan; (ii) fidusia atas tagihan-tagihan
rekening bank klaim asuransi, persediaan (inventory)
Perseroan dan atau anak perusahaan; (iii) jaminan
atau agunan atas harta kekayaan lain milik Perseroan
dan anak perusahaan, yang dilakukan dalam
rangka pembiayaan atau perolehan kredit dari pihak
ketiga baik sekarang maupun yang akan datang;
sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 88 Undang-
Undang No. � tahun �995 tentang Perseroan Terbatas.
3. Persetujuan sehubungan dengan rencana pembelian
kembali saham dan penggunaannya.
Pengungkapan Informasi Perseroan
BUMI berkomitmen untuk menjaga standar yang tinggi
atas pengungkapan informasi Perseroan guna memastikan
bahwa semua investor dan calon investor mempunyai
akses yang sama atas informasi yang berkualitas dan
terkait dengan cara yang mudah diakses dan tepat waktu
untuk membantu mereka dalam mengambil keputusan.
Untuk menjaga efektifitas dari penyebaran informasi,
BUMI telah mengeluarkan kebijakan mengenai
Pengungkapan Informasi Kepada Publik. Tujuan dari
kebijakan ini adalah untuk memberikan pedoman dalam
mengungkapkan informasi Perseroan kepada publik guna
meningkatkan penerapan good corporate governance,
khususnya di bidang transparansi dan pengungkapan
informasi.
Pengungkapan informasi Perseroan termasuk hal-hal
berikut (namun tidak terbatas pada) iklan, informasi
keuangan/pernyatan kepada publik, press release,
konferensi media, public exposes, pertemuan dengan
analis, dan wawancara dengan media (formal maupun
informal), maupun surat menyurat ke Bapepam-LK dan
Bursa Efek Indonesia.
Investor Relations – Corporate Secretary kami,
Bapak Dileep Srivastava, bertanggung jawab untuk
memprakarsai pengungkapan informasi Perseroan kepada
publik, Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
Kaltim Resources (“Assets”), of which are material
transactions as stipulated by the Bapepam-LK-LK
regulation No. IX.E.2 regarding Material Transaction
and Core Business Shifting;
2. Approval related on the sale of Company’s Assets
which comprise a majority of the Company Assets and
to guarantee or pledge Company’s Possessions to its
creditors including but not limited to (i) pledge of part
or entire shares of subsidiary companies;
(ii) fiduciary of receivables, bank accounts, insurance
claims and inventory of the Company and or
subsidiary companies; (iii) pledge or mortgage of
other possessions of the Company and the subsidiary
companies for funding or to secure loan from third
parties as stipulated by Article 88 of Law No. � of
�995 regarding Limited Liability Company;
3. Approval to the amendment to the provisions of a
share buyback program and its utilization.
Disclosure of Company’s Information
BUMI is committed to maintaining the highest standards
of disclosure by ensuring that all investors and potential
investors have the same access to high-quality, relevant
information in an accessible and timely manner to assist
them in making an informed decision.
To safeguard the effective dissemination of information,
BUMI has issued a policy on the Disclosure of Company
Information to the Public. The purpose of this policy is
to provide guidance over the disclosure of Company
information to the public in order to promote the
implementation of good corporate governance, in
particular in the areas of the Company’s transparency and
disclosure.
Disclosure of company information includes (but not
limited to) the following company advertisements, financial
information/statement publications, press releases, press
conferences, public exposes, analyst meetings, and media
interviews (formal or informal), as well as correspondences
to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange.
Our Investors Relation – Corporate Secretary, Mr. Dileep
Srivastava, is responsible for initiating any disclosure of
company information to the public, Bapepam-LK and
Indonesia Stock Exchange.
75PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Dibawah ini adalah informasi mengenai public exposes,
press releases, pertemuan dengan analis dan road show
yang dilakukan oleh BUMI selama 2007:
KeteranganDescription
TanggalDate
PerihalSubject
Public Expose 29/05/07 Transaksi Divestasi/Penjualan 30% Saham Masing-Masing KPC & Arutmin Kepada Tata Power.Divestment of 30% Stake in KPC and AI to Tata Power.
Press Release 07/03/07 Program Biji Besi BUMI di Mauritania, Afrika.BUMI Iron Ore Program in Mauritania, Africa.
Press Release 08/06/07 BUMI Mengumumkan Obligasi AS$ 300 Juta.BUMI Announces Convertible Bonds of US$ 300 Mio.
Press Release 27/06/07 BUMI Mengumumkan Penutupan Transaksi Keuangan Atas Penjualan 30% Saham Perseroan di Anak Perusahaan Batubara kepada Tata Power Company.BUMI Announces Financial Closure of the Sale of 30% Stake in Its Coal Companies to Tata Power Company.
Press Release 28/06/07 BUMI Mengumumkan Selesainya AS$ 300 Juta Jangka Waktu 5 Tahun Zero Coupon Guaranted Convertible Notes Jatuh Tempo 20�2.BUMI Announces Completion of US$ 300 Mio 5-Year Zero Coupon Guaranteed Convertible Notes Due 20�2.
Press Release 29/06/07 BUMI Meluncurkan Maskot GCG Perusahaan, Mr Spirit.BUMI Launched the Company’s GCG Mascot, Mr Spirit.
KeteranganDescription
TanggalDate
PerihalSubject
Press Release 30/07/07 BUMI Mengeluarkan Biaya AS$ �7 Juta Untuk Kegiatan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanBUMI Spends US$ �7 Mio on CSR
Press Release 0�/08/07 BUMI Mengumumkan Kinerja Perseroan Selama Kuartal Kedua dan Tengah Tahunan Yang Sangat Baik BUMI Announces 2007 2nd Quarter & Half Year Strong Perormance Results
Press Release 03/09/07 BUMI Mengumumkan Alternatif Pembiayaan Untuk Memanfaatkan Saham Tresuri PerseroanBUMI Announces Financing Alternatives to Utilize of Its Treasury Shares
Press Release �3/09/07 BUMI Mengumumkan Bahwa Perseroan Beroperasi Seperti Biasa – Tidak Terpengaruh oleh Gempa Bumi Yang Terjadi di Padang dan BengkuluBUMI Announces Operating as Usual – Unaffected by the Unfortunate Earthquakes off Padang & Bengkulu
Press Release 3�/�0/07 BUMI Mengumumkan Kinerja Perseroan Sampai September 07BUMI Announces Performance Results Jan to Sep ‘07
Press Release �2/�2/07 BUMI Melakukan Penawaran Tunai Atas Saham Herald Resources LimitedBUMI Tendered Cash Offer for Herald Resources Limited
Analyst Meeting 04/04/07 Informasi mengenai kinerja dan operasi PerseroanInformation of Company Performance and Business
Analyst Meeting 23/08/07 Informasi mengenai kinerja dan operasi PerseroanInformation of Company Performance and Business
Road Show 25-26/0�/07 Macquarie, Resource & Infrastructure Forum, Jakarta
Road Show 04-�4/02/07 CLSA, Hybrid Road Show, UK, USA & Middle East
Road Show 0�/03/07 JP Morgan, Indo Energy Corp. Access Day, Singapore
Road Show �2-�6/03/07 Deutsche Bank, Non Deal Road Show, Hong Kong and Singapore
Road Show 27-30/03/07 Credit Suisse, Asian Investment Conference, Hong Kong
Road Show 02-03/05/07 UBS, Investor Forum, Jakarta
Road Show �0-�5/05/07 Indonesian Investor Day and Investor Meeting, London & New York
Road Show 2�-22/05/07 CLSA, Corporate Access Forum, Singapore
Road Show 25/05/07 Citi, Asean Miniconference, Tokyo
Road Show �9/06/07 Citi, Investment Forum, London
Road Show �0/07/07 DBS Vickers, Pulse of Asia, Singapore
Road Show �7-20/07/07 CLSA, Commodities Access Day, Hong Kong & Singapore
Road Show 06/08/07 Morgan Stanley, Non Deal Road Show, Jakarta
Road Show 08-�7/08/07 Citi, Non Deal Road Show, USA
Road Show 29-30/08/07 CIMB, Indonesia Corporate Day, Bali
Road Show 03-07/09/07 Credit Suisse, Investor Day, Hong Kong & Singapore
Road Show �7-2�/09/07 CLSA, Global Investor Forum, Hong Kong
Road Show 0�-02/��/07 Credit Suisse, Investor Day, Hong Kong & Singapore
Road Show 05/��/07 Citi, Indonesia Investor Conference, Jakarta
Road Show 05-09/��/07 Macquarie, 2007 Emerging Leaders Conference, London & New York
Road Show �5-�6/��/07 UBS, Non Deal Road Show, Sydney
Road Show �6/��/07 Morgan Stanley, Investor Day, Jakarta
Road Show 26-30/��/07 UBS, Non Deal Road Show, Europe
Road Show 28-29/��/07 Bear Stearns, Commodities & Capital Goods Conference, New York
Road Show30/��/07-07/�2/07
Bear Stearns, Non Deal Road Show, ISA
Below is a list of public exposes, press releases, analyst
meetings, and road shows conducted by BUMI during
2007:
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.76
Disamping public exposes, press releases, pertemuan
dengan analis, dan road shows di atas, selama tahun
2007 BUMI juga berpartisipasi dalam Indonesia Investor
Forum 2 - Capital Market Expo 2007 yang di koordinasi
oleh Bursa Efek Jakarta, Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), KPEI, KSEI,
dan Bursa Efek Surabaya di Jakarta Design Center
pada tanggal 29-3� Mei 2007. Baru-baru ini, BUMI
juga berpartisipasi dalam Capital Market Road Show
2008 yang di koordinasi oleh Bapepam-LK, Bursa Efek
Indonesia, Komite Pasar Modal Kamar Dagang dan
Industri (Kadin) pada berbagai pertokoan di Jakarta pada
tanggal 22 Pebruari - 30 Maret 2008.
Laporan Tahunan BUMI’s diterbitkan setiap tahun dalam
dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Laporan
tersebut memberikan informasi mengenai kinerja BUMI,
baik kinerja keuangan maupun operasional. Laporan
Tahunan memberikan informasi mengenai usaha
Perseroan yang berkelanjutan guna mengembangkan
kemampuan sumber daya manusia, praktik good
corporate governance serta tanggung jawab sosial
perusahaan.
Profil Perseroan yang berisi informasi mengenai visi, misi,
strategi, operasi dan produk, anak perusahaan, serta
tinjauan ke depan Perseroan dan informasi Perseroan juga
tersedia untuk publik.
Bagi yang ingin mendapatkan informasi mengenai
Perseroan, salinan atas informasi yang dikirimkan
Perseroan ke Bursa Efek Indonesia, press release, public
exposes atau pertemuan dengan analis, laporan keuangan
kuartal dan semester, Laporan Tahunan, profil Perseroan
dan informasi terkait lainnya dapat di akses di website
BUMI www.bumiresources.com. Selain itu, mereka juga
dapat menghubungi:
Bapak Dileep Srivastava
Senior Vice President, Investor Relations –
Sekretaris Perusahaan
PT Bumi Resources Tbk.
Wisma Bakrie 2, Lantai 7
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2
Jakarta �2920
Indonesia
e-mail : [email protected]
Tel. : 62 2� 57942080
Fax. : 62 2� 57942070
Transaksi Material
Peraturan Perseroan berdasarkan Peraturan Bapepam-LK
No. IX.E.2 dan Anggaran Dasar Perseroan menyatakan
bahwa transaksi material adalah pembelian dan penjualan
saham, dan/atau pembelian, penjualan, transfer atau
pertukaran aset atau porsi dari usaha yang sama
dengan atau lebih dari �0% dari pendapatan atau
20% ekuitas yang telah disetujui oleh Rapat Umum
Pemegang Saham yang dihadiri oleh Pemegang Saham
atau mereka yang telah memiliki lebih dari 50% dari
In addition to the above public exposes, press releases,
analyst meetings, and road shows, in 2007 BUMI also
participated in the Indonesia Investor Forum 2 - Capital
Market Expo 2007 coordinated by the Jakarta Stock
Exchange, Capital Market Supervisory Board, KPEI, KSEI,
and Surabaya Stock Exchange at Jakarta Design Center
on May 29-3� 2007. Recently, BUMI also participated
in the Capital Market Road Show 2008 coordinated
by Capital Market Supervisory Board, Indonesia Stock
Exchange, Capital Market Committee of Trade and
Industry Chamber (Kadin) at various shopping malls in
Jakarta on February 22 – March 30, 2008.
BUMI’s Annual Report is published every year in two
languages, Bahasa Indonesia and English. The Report
provides information on BUMI’s performance results, both
in financial and operational terms. The Annual Report
also provides information on the Company’s continuous
efforts in developing its human resources capacity, good
corporate governance practices and corporate social
responsibility.
Our Company Profile consisting of information of the
Company vision, mission, corporate strategy, operations,
products, subsidiaries, future outlook and corporate
information is also available to the public.
For any person wishing to obtain information of the
Company, the copies of announcements to the Indonesia
Stock Exchange, press releases, public exposes or analyst
meetings, quarterly and half yearly financial statements,
the Annual Report, company profile and other relevant
information can be accessed at BUMI’s website www.
bumiresources.com. They are also invited to contact:
Mr. Dileep Srivastava
Senior Vice President, Investor Relations –
Corporate Secretary
PT Bumi Resources Tbk.
Wisma Bakrie 2, 7th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2
Jakarta �2920
Indonesia
e-mail : [email protected]
Tel. : 62 2� 57942080
Fax. : 62 2� 57942070
Material Transactions
BUMI rules that, pursuant to Capital Market Regulation
No. IX.E.2 and the Articles of Association, material
transactions are the purchase or sale of or participation
in shares, and/or the purchase, sale transfer or exchange
of assets or portions of the business equal to or greater
than �0% of revenue or 20% of equity that are approved
at a General Meeting of Shareholders that is attended
by shareholders or their proxies representing more than
50% of the total shares with lawful voting rights issued
77PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
total saham sesuai hak suara yang dikeluarkan oleh
Perseroan. Perseroan telah mentaati peraturan, hukum
dan regulasi yang terkait dengan transaksi material
tersebut. Setiap transaksi material harus disetujui oleh
Rapat Umum Tahunan. Perseroan juga menunjuk pihak
independen untuk memeriksa dan memberikan opini nya
yang tepat mengenai jumlah transaksi yang cukup serta
mempublikasi setiap transaksi material di tiga Koran
(Jakarta Post, Investor Daily, dan Bisnis Indonesia).
Pengungkapan atas informasi dan transaksi material yang
dikirimkan ke Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2007 adalah:
Penyampaian Laporan Periodik
BUMI selalu memperhatikan ketepatan penerbitan dan
akurasi dari laporan sebagai bentuk ketaatan terhadap
perundangan, hukum, peraturan Pasar Modal dan Bursa
Efek. Laporan periodik tersebut termasuk Laporan
pengembangan kegiatan eksplorasi, Laporan kegiatan
pembelian kembali saham BUMI, laporan keuangan
kuartal, semester maupun tahunan.
by the Company. BUMI has complied with the rules, laws
and regulations regarding material transactions. Every
material transactions hall be approved by the Annual
General Meeting of Shareholders. BUMI also appoints
an independent party to review and provide opinion of
the adequacy of the transaction amount and announces
every material transaction in 3 newspapers (Jakarta Post,
Investor Daily, and Business Indonesia).
Disclosure of information (and material transactions)
submitted to Bapepam-LK, Indonesia Stock Exchange for
2007 are as follows:
Submission of Periodic Reports
BUMI always attempts to publish timely and accurate
reports in compliance with the rules, regulations and
laws of Capital Market and Indonesia Stock Exchange
regulations. These regular reports include: Report on the
development of exploration activities, report on BUMI’s
shares buyback activities, quarterly financial report, half-
yearly report and annual report.
Pengungkapan atas Informasi dan Transaksi Material Tahun 2007Disclosure of information and Material Transactions in 2007
TanggalDate
PerihalSubject
30/03/07 Divestasi atas 30% saham PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Indocoal Resources (Cayman) Limited, PT Indocoal Kalsel Resources, dan PT Indocoal Kaltim Resources kepada Tata Powers Company Limited.Divestment of 30% shares of PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Indocoal Resources (Cayman) Limited, PT Indocoal Kalsel Resources, and PT Indocoal Kaltim Resources to Tata Powers Company Limited.
08/06/07 Penawaran obligasi konversi (convertible bond) oleh Enercoal Resources Pte. Ltd sebesar AS$ 300 juta dengan jangka waktu 5 tahun setelah penerbitan.US$ 300 million zero Coupon Guaranteed Convertible Bonds Due June 20�2.
27/06/07 Penyelesaian penjualan 30% saham Perseroan di PT KPC, PT AI dan perusahaan batubara terkait kepada Tata Powers Company Limited.Completeness of 30% Stake of PT KPC, PT AI and Coal Related Companies to Tata Powers Company Limited.
05/09/07 Penawaran obligasi konversi (convertible bond) oleh Enercoal Resources Pte. Ltd. sebesar AS$ �50 juta dengan jangka waktu 5 tahun.US$ �50 million zero Coupon Guaranteed Convertible Bonds by Enercoal Resources Pte. Ltd. for 5 year period.
24/09/07 Pemberitahuan perubahan corporate secretary perusahaan yaitu Dileep Srivastava, SVP Investor Relations – Corporate Secretary.Announcement of the Changes of Company’s Corporate Secretary, Dileep Srivastava, SVP Investor Relations – Corporate Secretary.
�2/�2/07 Penyampaian pengumuman yang dilakukan oleh Calipso di Australia.Submission of the Announcement by Calipso in Australia.
�3/�2/07 Pernyataan dan penawaran ke Australia Securities and Investment Commission (ASIC) dan juga Herald Resources Ltd.Statement and Offering to Australia Securities and Investment Commission (ASIC) and Herald Resources Ltd.
�9/�2/07 Dokumen tambahan pertama atas pernyataan dari penawar (first supplementary bidder’s statement) dalam hubungan dengan rencana pengambilalihan dan penawaran tunai A$ 2.25 / saham.First Supplementary Bidder’s Statement in Relation with the Acquisition and Cash Offer A$ 2.25 / share.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.78
Kasus Hukum Yang Dihadapi Perseroan
Dalam tahun 2007, BUMI menghadapi beberapa kasus
hukum. Rincian mengenai informasi kasus hukum yang
dihadapi oleh Perseroan dapat dilihat pada bagian catatan
atas laporan keuangan konsolidasi untuk tahun buku yang
berakhir 31 Desember 2007 dan 2006.
Pedoman Perilaku dan Speak Up System
BUMI telah menerbitkan buku Pedoman Perilaku
Perseroan berjudul “Cara Kita Melakukan Usaha” pada
bulan September 2006 dan telah disosialisasikan selama
tahun 2006 dan 2007 kepada semua karyawan melalui
workshop, diskusi, safety talks, artikel dalam majalah
internal, meluncurkan mascot GCG-Mr. Spirit, distribusi
barang promosi, dan melalui tulisan di media massa (press
release).
“Cara Kita Melakukan Usaha” mencerminkan nilai
Perseroan mengenai keselamatan dan lingkungan,
profesionalisme, keunggulan, dan integritas. Nilai-nilai
tersebut diwujudkan dalam maskot GGC, Mr Spirit.
SPIRIT singkatan dari “Semangat” (Resolve), “Profesional”
(Professional), “ Independen” (Independent), “Rajin”
(Diligent), “Integritas” (Integrity), “Tanggung Jawab”
(Responsibility).
Pedoman Perilaku menjabarkan bagaimana Perusahaan
melakukan usaha, dan menjadi dasar bagi kebijakan
dan petunjuk/prosedur lainnya yang berlaku dalam
Perusahaan. Pedoman ini juga menjadi panduan bagi
semua Komisaris, Direktur, Manajemen dan karyawan
dalam hal bagaimana Perusahaan melakukan usahanya
serta merupakan salah satu usaha Perseroan yang
berkesinambungan guna meyakini bahwa Perusahaan
melakukan kegiatannya dengan penuh integritas,
mengutamakan keunggulan dan bersikap secara
profesional serta mengutamakan keselamatan dan
lingkungan, serta mematuhi hukum dan peraturan yang
berlaku.
Pedoman Perilaku mencakup kebijakan perilaku
berikut: Pernyataan Kepatuhan terhadap Peraturan dan
Perundang-undangan, Kesehatan dan Keselamatan
Karyawan, Kepatuhan Lingkungan, Pelayanan Masyarakat,
Kerahasiaan Karyawan, Kesetaraan Kesempatan Kerja,
Lingkungan Kerja Bebas Pelecehan, Perlindungan dan
Penggunaan Wajar terhadap Aset Perseroan, Narkoba dan
Alkohol di Tempat Kerja, Hubungan Kerja dengan Pihak
Ketiga dan Agen, Kerahasiaan dan Informasi Harga yang
Sensitif, Perilaku Jujur dan Etis, Keakuratan dan Integritas
Pembukuan dan Pencatatan, Menghindari Benturan
Kepentingan, Hadiah dan Hiburan, serta Sumbangan
Bersifat Politis dan Religi.
Law Cases Facing by the Company
In 2007, BUMI faced several law cases. Refer to the notes
to the consolidated financial statements for the year ended
December 31, 2007 and 2006 for detailed information of
the law cases faced by the Company.
Code of Conduct and Speak Up System
BUMI has published “The Way We Conduct Business” on
September 2006 and it has been socialized throughout
2006 and 2007 to all employees through workshops,
discussions, safety talks, articles in internal magazines,
launching of GCG Mascot-Mr. Spirit, distribution marketing
kits, and press releases.
“The Way We Conduct Business” reflects the Company’s
values of safety and environment, professionalism,
excellence, and integrity. Those values were symbolized
by the Company’s GCG mascot, Mr Spirit. SPIRIT stands
for “Semangat” (Resolve), “Profesional” (Professional), “
Independen” (Independent), “Rajin” (Diligent), “Integritas”
(Integrity), “Tanggung Jawab” (Responsibility).
“The Way We Conduct Business” details the way the
Company conducts its business and serves as a basis
for other policies and guidelines within the Company.
It is a reference point for all Commissioners, Directors,
management and employees and is part of the continuing
efforts by the Company to ensure that it conducts its
activities with integrity, in an excellent and professional
manner and is concerned with safety and the environment
and in accordance with all applicable laws and regulations.
The Code of Conduct covers the following conduct
policies: Statement of Compliance with Laws and
Regulations, Employee Safety and Health, Environmental
Compliance, Community Services, Employee
Confidentiality, Equal Employment Opportunity,
Harassment Free Work Environment, Protection and
Proper Use of Company Assets, Drugs and Alcohol in the
Workplace, Use of Third Parties and Agents, Confidential
and Price Sensitive Information, Honest and Ethical
Conduct, Accuracy and Integrity of Books and Records,
Avoidance of Conflict of Interest, Gifts and Entertainment,
and Political and Religious Contributions.
79PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Semua Komisaris, Direktur, Manajemen, karyawan, serta
mitra usaha Perusahaan mempunyai kewajiban untuk
mematuhi Pedoman dan setiap anggota masyarakat
Perusahaan harus mempunyai tanggung jawab pribadi
untuk mendukung penerapan Pedoman Perilaku.
Untuk menegakkan “Cara Kita Melakukan Usaha”,
Perseroan menerapkan Speak Up System pada tahun
2006. Namun demikian, berdasarkan kajian dari Komite
Audit, penerapan sistem ini belum efektif dikarenakan
belum adanya prasarana pendukung seperti penunjukan
pejabat manajemen Pedoman Perilaku, nomor telepon
khusus dan rahasia atau alamat surat elektronik atau kotak
surat / PO BOX untuk memfasilitasi pelaporan. Karena
itu, untuk memastikan bahwa Speak Up System berfungsi
secara utuh, independen dan terjaga kerahasiaan
pelapor, PT Bumi Resources Tbk. melakukan sentralisasi
dan menggunakan jasa pihak ke tiga untuk melakukan
beberapa fungsi dari Speak Up System.
Sentralisasi dan penggunaan jasa pihak ke tiga atas
Speak Up System merupakan suatu pusat komunikasi
dua arah yang terintegrasi antara pihak internal dan
eksternal melalui: suara, fax, SMS, internet dan surat.
Sistem ini membantu PT Bumi Resources Tbk. dan anak
perusahaan untuk menerima laporan dari karyawan dan
pihak eksternal seperti pelanggan, kontraktor, pemasok,
dan lain-lain berkaitan dengan pelanggaran Pedoman
Perilaku. Sistem akan menyediakan kemudahan akses
bagi karyawan dan pihak eksternal untuk menghubungi
Perusahaan dengan cara yang terstruktur, independen dan
rahasia.
All Commissioners, Directors, management, employees,
as well as business partners of the Company are
expected to comply with this Code and every member
of the Company’s organisation shall have a personal
responsibility to promote ethical conduct.
To uphold “The Way We Conduct Business”, a Speak
Up System has been implemented on April 2006.
However, based on the review of Audit Committee, its
implementation has not been effective due to the lack
of infrastructure such as the appointment of the code of
conduct management officer, a dedicated and confidential
telephone number or email address or mail box / PO BOX
to facilitate reporting. Therefore, in order to ensure that
the Speak Up System is fully functional, independent, and
confidential, PT Bumi Resources Tbk. has centralized and
outsourced some functions of the Speak Up System.
Centralisation and outsourcing of the Speak Up System is
an integrated contact center system that communicates
with internal and external parties in two ways through:
voice, fax, SMS, internet and mail. This system will assist
PT Bumi Resources Tbk. and its subsidiaries to receive
reports from its employees and external parties such
as contractors, vendors, etc regarding violations of the
Code of Conduct. The system will provide easy access
to employees and its external parties to contact the
Company in a structured, independent and confidential
manner.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.80
Dibawah ini adalah ringkasan informasi mengenai Speak
Up System BUMI.
PertanyaanQuestions
JawabanAnswers
Dalam Pedoman Perilaku BUMI, apakah yang dimaksud dengan Speak Up System?In BUMI’s Code of Conduct, what does the Speak Up System mean?
Speak Up System adalah prosedur yang berlaku bagi seluruh karyawan, Manajemen, Direktur, Komisaris, dan pihak terkait BUMI dan anak perusahaan untuk melaporkan adanya pelanggaran Pedoman Perilaku (Code of Conduct).In a Code of Conduct, Speak Up System means a procedure that should be followed by all BUMI and its subsidiaries employees, management, Directors, Commissioners, and related parties to report violations/breaches of the Code of Conduct.
Kapan anda harus menggunakan Speak Up System?When should you use the Speak Up System?
Tidak semua masalah pelanggaran Pedoman Perilaku dilaporkan melalui Speak Up System Pedoman Perilaku. Ketika anda mengetahui adanya suatu pelanggaran Pedoman Perilaku, pertama-tama anda harus melaporkan hal tersebut dengan atasan atau manajer anda, kemudian atasan atau manajer anda akan menyampaikan masalah tersebut kepada Departemen/Divisi terkait.
Namun demikian, bila hal diatas tidak berhasil atau apabila anda merasa kurang nyaman, maka anda diharapkan untuk melaporkan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak Up System.
Not all cases of the violation to the Code of Conduct need to be reported to the Speak Up System. In the first place, when you have a concern of the violation to the Code of Conduct, you should raise your concern with your supervisor or manager, then your supervisor or manager will escalate the issue to the relevant department/division.
However, if this is unsuccessful or you are too uncomfortable, you are encouraged to report to the Speak Up System.
Bagaimana melaporkan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak Up System?How to report the violation of the Code of Conduct to the Speak Up System?
Anda dapat melapor melalui Speak Up System dengan:• Menelepon atau mengirim SMS ke nomor 08�8 �8 BUMI (08�8 �8 2864)• Melengkapi formulir yang dapat diperoleh di tiap bisnis unit dan mengirimkannya melalui fax ke
nomor 08�8 �8 BUMI (08�8 �8 2864) or POBOX 2864 (BUMI) JKTM �2700• Mengirim email ke alamat berikut: [email protected] Melengkapi dan mengirim formulir yang dapat diperoleh melalui website www.bumiresources.comYou can report to the Speak Up System by:• Calling or sending SMS to phone number 08�8 �8 BUMI (08�8 �8 2864)• Completing and faxing or sending the Speak Up System Report Form that can be obtained at each
business units to fax no. 08�8 �8 BUMI (08�8 �8 2864) or POBOX 2864 (BUMI) JKTM �2700• Sending email to the following address: [email protected]• Completing and sending the Speak Up System Report Form that can be obtained from website www.
bumiresources.com
Apakah pihak ketiga termasuk kontraktor, supplier, konsultan, dll juga dapat melapor melalui Speak Up System?Will Speak Up System of the Code of Conduct also apply to the management and third parties, including contractor, supplier, consultant, consumers, etc?
Ya. Pihak ketiga juga dapat melaporkan pelanggaran Pedoman Perilaku melalui Speak Up System. Yes. Third parties can also report the violations/breaches of the Code of Conduct to the Speak Up System.
Apakah Perusahaan akan menjamin kerahasiaan pelapor?Will my confidentiality be maintained if I report a Code of Conduct violation?
Ya. BUMI berkomitmen untuk melindungi karyawan yang secara jujur melaporkan terjadinya pelanggaran Pedoman Perilaku dan menjamin kerahasiaan pelapor. Semua laporan yang diterima melalui Speak Up System diadministrasikan oleh pihak ketiga.
Apabila ketika melaporkan suatu pelanggaran Pedoman Perilaku identitas anda tidak ingin diketahui, kepada anda akan diberikan suatu nomor referensi laporan yang akan digunakan untuk berkomunikasi dalam menindak lanjuti laporan.
Yes. BUMI commits to protect any employee that honestly raises ethical concerns and will maintain confidentiality. All reports to the Speak Up System will be administered by a third party.
If you wish to remain anonymous, when you report a Code of Conduct violation to the Speak Up System, a report reference number of code name will be provided to enable follow up communication.
Apa yang dimaksud dengan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan?What is a “genuine concern”? If my concern proves to be unfounded, will I be punished?
Apaila anda mempunyai dasar yang dapat dipertanggung jawabkan untuk menentukan bahwa suatu keputusan atau tindakan tidak sesuai dengan Pedoman Perilaku, anda harus melaporakan hal tersebut. Apabila anda melaporkannya, meskipun laporan anda tidak didukung dengan bukti-bukti, kepada anda tidak akan dikenakan sanksi. Namun demikian, bila seseorang diketahui memberikan laporan palsu, Perusahaan akan mengenakan tindakan disiplin kepada yang bersangkutan.If you have a reasonable basis for believing that a decision or action is inconsistent with BUMI’s Code of Conduct, you should raise the issue. If you do, even if your concern is not supported, there will be no action taken against you. However, if anyone knowingly provides false information, the Company will take disciplinary action.
Apa yang terjadi bila saya melaporkan pelanggaran Pedoman Perilaku dimana saya terlibat di dalamnya?What will happen if I report a Code of Conduct violation in which I am personally involved?
Apabila anda terlibat dalam suatu kegiatan yang melanggar Pedoman Perilaku, kepada anda akan dikenakan tindakan disiplin yang sepantasnya. Namun demikian kepada anda juga akan diberikan penghargaan atas laporan pelanggaran yang secara sukarela dilakukan. Konsekuensi yang anda peroleh akan lebih berat bila Perusahaan menemukan adanya pelanggaran Pedoman Perilaku dengan cara lain.If you have been involved in activities that violate Code of Conduct, you will be appropriately disciplined, but you will also be given full credit for disclosing the violation voluntarily. Consequences are likely to be worse for you if the Company learns of the violation in some other way.
Below is the summary information regarding BUMI’s
Speak Up System.
8�PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Kepatuhan terhadap Perundangan dan Peraturan
Pasar Modal
Sebagai sebuah perusahaan publik, Perseroan secara
konsisten merujuk dan taat pada semua perundangan,
hukum, peraturan serta Pedoman Perilaku Perseroan.
Dengan mentaati perundangan dan peraturan yang
berlaku, Perseroan percaya bahwa hal ini akan
meningkatkan kualitas praktek good corporate governance
di seluruh aspek operasi Perseroan.
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
Pedoman Perilaku Perusahaan, mengatur kebijakan
dalam hal benturan kepentingan sesuai dengan peraturan
Bapepam-LK (Capital Market Supervisory Agency) Aturan
No. IX.E.�, dan Anggaran Dasar Perusahaan.
Dengan Pedoman Perilaku, Perseroan berharap untuk
menghindari adanya benturan kepentingan yang mungkin
terjadi ketika kepentingan individu tertentu mempengaruhi
(atau bahkan nampaknya akan mempengaruhi)
kepentingan Perusahaan secara keseluruhan. Seluruh
Komisaris, Direksi, Manajemen, dan karyawan harus dapat
menghindari setiap benturan antara kepentingan pribadi,
profesi, dan bisnis terhadap kepentingan Perseroan, di
dalam setiap dan semua tindakan yang diambil mereka
atas nama Perusahaan di dalam kapasitasnya masing-
masing. Dalam hal karyawan yang memiliki kepentingan
langsung dan tidak langsung, atau memiliki hubungan
dengan, individu atau organisasi yang akan mengajukan
transaksi dengan BUMI, karyawan tersebut harus
menginformasikaan adanya kepentingan atau hubungan
tersebut, dan oleh karenanya yang bersangkutan akan
dikeluarkan dari diskusi atau pemilihan transaksi tersebut.
Karyawan tersebut harus menginformasikan managernya
atau penyelianya mengenai situasi yang dapat melibatkan
benturan kepentingan secara nyata (atau nampaknya), dan
mencoret mereka dari pembicaraan atau kegiatan yang
terkait dengan benturan kepentingan tersebut.
Kepatuhan Terhadap Perjanjian Surat Utang
Sejalan dengan dikeluarkanya surat utang Perseroan,
BUMI harus menjamin ketaatan perjanjian surat
utang pada setiap peraturan bursa efek di mana surat
tersebut terdaftar. Selama tahun 2007, Perseroan telah
melakukan pembayaran kupon dan pembayaran tersebut
telah dilaporkan tepat waktu kepada bursa efek yang
bersangkutan. Setiap pembelian kembali surat utang dan
tujuannya dilaporkan secara baik. Dalam menjaga rasio
keuangan, BUMI juga menjamin rasio tersebut berada
pada kisaran yang sesuai dalam perjanjian tersebut.
Compliance with Capital Market Rules and Regulations
As a public company, BUMI consistently refers to and
complies with all prevailing rules, laws and regulations,
as well as its own code of conduct. By complying with
the prevailing laws and regulations, BUMI believes that
this will enable the Company to continuously improve the
quality of GCG practices throughout its entire aspects of
operations.
Conflict of Interest Transactions
BUMI Code of Conduct “The Way We Conduct Business”
governs policy on conflicts of interest pursuant to both
Capital Market Supervisory Agency (Bapepam-LK)
Regulations No. IX.E.� and the Articles of Association of
the Company.
With BUMI’s Code of Conduct, BUMI expects to avoid
any conflict of interest that may occur when an individual’s
private interest interferes (or even appears to interfere)
with the interest of BUMI as a whole. All Commissioners,
Directors, management and employees shall scrupulously
avoid any conflict between their own respective personal,
professional or business interests and the interests of the
Company, in any and all actions taken by them on behalf
of BUMI in their respective capacities. In the event that
any employees shall have any direct or indirect interest in,
or relationship with, any individual or organization which
proposes to enter into any transaction with BUMI, such
person shall give notice of such interest or relationship
and shall thereafter refrain from discussing or voting on
the particular transaction. The employee must advise their
manager or supervisor of situations that could involve
an actual or perceived conflict of interest and remove
themselves from any discussion or activity involving the
conflict.
Compliance with Bond Covenants
As a company that issues corporate bonds, BUMI shall
ensure compliance with the bonds covenants and any
stock exchange regulations where the bonds are listed.
During the year, the Company has paid the coupons
payments and the payments have been reported to the
stock exchanges in due date. Any bond buy backs and
their purposes have been reported properly. In terms of
maintaining financial ratios, BUMI also ensures that the
ratios fall within those required in the covenants.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.82
Manajemen RisikoRisk Management
Berikut adalah daftar faktor risiko utama yang dihadapi
oleh Perseroan dan langkah-langkah yang telah diambil
untuk mencegah meluasnya risiko. Juga dilakukan
perubahan pendekatan dan metodologi analisis sesuai
kebutuhannya. Rencana darurat telah dilakukan untuk
mengatasi peristiwa luar biasa, dan Manajemen menyadari
pentingnya perencanaan untuk mengurangi paparan
terhadap risiko.
Risiko Operasional
Kegiatan pertambangan batubara mengandung risiko yang
melekat di sana. Sistem yang lengkap dan menyeluruh
diaudit serta direvisi untuk sebanyak mungkin mengurangi
peluang kejadian yang tak terduga. Ledakan, terbakar,
pencemaran lingkungan, cuaca yang tidak bersahabat
dan banjir, bencana alam seperti terbakarnya hutan
dan gempa bumi; lumpuhnya dan gagalnya peralatan;
keterlambatan pengadaan material; hubungan perburuhan
dan human error adalah hal-hal yang akan mengakibatkan
hasil yang kurang baik. Walaupun telah ada asuransi untuk
melindungi operasi dan aktiva Perseroan, BUMI menyadari
bahwa hal utama untuk menjaga kelancaran produksi dan
melindungi karyawan, lingkungan dan para pemangku
kepentingan adalah kewaspadaan.
Risiko Pasar dan Fluktuasi Harga Batubara
Usaha pemberdayaan kembali pemasaran telah
menghasilkan berkurangnya risiko ini dengan
menandatangani kontrak penyediaan yang lebih panjang.
Meskipun begitu, perangkat future income modeling
digunakan untuk memastikan bahwa biaya yang timbul
akan tertutup oleh pendapatan yang diperoleh, meskipun
harga jual batubara meningkat. Khususnya walaupun
kami mengantisipasi tingginya permintaan pada jangka
menengah dengan harga tetap tinggi, tetapi risiko margin
masih tetap ada dan akan terus dipantau dengan ketat.
Risiko Pemutusan atau Tidak Diperpanjangnya
Kontrak
Memastikan bahwa pelanggan puas dengan kualitas,
ketepatan waktu dan ketepatan jumlah sesuai pesanan
adalah penting sekali. Hal ini tetap merupakan strategi
utama untuk menghindari hilangnya konsumen jangka
panjang. Komunikasi konsumen dengan tim pemasaran
juga berguna untuk menghindari terjadinya ketidakpuasan
konsumen atau tekanan kompetisi. Bermitra dengan
konsumen yang terpercaya juga akan dapat menurunkan
kemungkinan kejadian buruk.
Risiko Lingkungan
Pemenuhan terhadap peraturan pemerintah tentang
lingkungan merupakan perjuangan yang terus-menerus
di industri ini. Untuk mencegah kewajiban yang timbul
akibat tidak terpenuhinya ketentuan pengolahan
The following discusses the main risk factors the
Company faces and the measures we have taken to avoid
or prevent the spread of risk. Changes to approaches
and analytic methodology will of course be made as
new factors present themselves or as the situation itself
demands. Contingency plans have been and are being
drawn up for extraordinary events, and management is
aware of the critical importance of planning to reduce
exposure.
Operational Risk
Coal mining activities carry inherent on-site risks.
Comprehensive systems are in place and are audited and
revised to reduce the chances of unforeseen occurrences
as much as possible. Explosion, fire, environmental
contamination, severe weather and flooding; natural
disasters such as forest fires and earthquakes; equipment
malfunctions and failures; materials supplies’ delays; labor
relations and human error are all events that may lead to
adverse results. Although insurance has been taken out to
protect operations and assets, BUMI holds that continued
vigilance is the primary tool to maintain smooth production
and protect workers, the environment and stakeholders’
interests.
Market Risk and Coal Price Volatility
Our reinvigorated marketing effort has resulted in a
lessening of this risk with the signing of longer term supply
contracts. Nonetheless, future income modeling tools are
used to ensure that expected costs will be covered by
expected earnings, general coal selling price increases
notwithstanding. Specifically, although we anticipate
demand to be strong in the medium term thus maintaining
higher prices, risks to margins remain and will be closely
monitored.
Risk of Termination or Non-Renewal of Contracts
To ensure that customers are fully satisfied with the
quality, timeliness and correct quantity of their orders
is of prime importance. This remains the main strategy
in preventing the negative impact of losing valued,
long term customers. Communication with customers
by the marketing team also provides security against
dissatisfaction or competitive pressure. Partnering with
only reputable customers also lowers the probability of
unforeseen adverse events.
Environmental Risk
Compliance with government regulations on the
environment is a continuing struggle in this industry. To
avoid liabilities created by non-conformance with waste
treatment or rehabilitation rules, the Company is engaged
83PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
limbah atau peraturan rehabilitasi, maka pada setiap
tahapan Perseroan selalu melibatkan regulator untuk
memastikan bahwa baku mutu telah terpenuhi. Jika
memungkinkan kelompok masyarakat setempat diundang
untuk menyampaikan permasalahan mereka serta
penyelesaiannya. Bagaimanapun, tanggung jawab utama
untuk merancang, mengawasi dan memperbaharui
sistem dan proses sesuai kebutuhan tetap berada pada
Perseroan. Kami akan terus mendedikasikan sumber daya
dan energi yang memadai demi memelihara lingkungan
yang sehat serta memperbaiki lingkungan hidup dan alam
di sekitar tambang.
Risiko Pajak Pertambahan Nilai
Saat ini BUMI mencari penyelesaian atas permasalahan
pengembalian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan
instansi terkait. Peraturan perpajakan yang dibuat
pada tanggal � Januari 200� telah menghilangkan
pengembalian PPN atas material yang digunakan
dalam produksi batubara yang belum diproses.
Kegagalan menjamin Perseroan untuk Kewajiban Pajak
ini, bagaimanapun juga, tidak sesuai dengan PKP2B,
perjanjian awal kerja.
Risiko Penting Lainnya
Perseroan juga menyadari adanya risiko-risiko lain.
- Penambangan tanpa ijin – akibat tekanan ekonomi dan
pasar gelap batubara, para penambang independen
melanggar batas wilayah PKP2B. Peningkatan kerja
sama dan kesadaran akan kontribusi Arutmin dan KPC
telah mengurangi risiko ini.
- Persetujuan Pertambangan Batubara – sebagai
produsen yang mempunyai tanggung jawab sosial,
Arutmin dan KPC tergantung pada izin operasi yang
terjamin dan terbaru. Ketaatan pada hukum dan
memelihara hubungan yang erat dengan komunitas
lokal dapat membantu menjamin pembaharuan izin
operasi tersebut.
- Otonomi Daerah – pusat perpolitikan di Indonesia
telah bergeser ke daerah, menimbulkan pertanyaan
mengenai siapa yang mengendalikan sumber daya.
Meskipun kami yakin bahwa kontrak Arutmin yang
akan berakhir pada tahun 20�9 dan KPC pada tahun
2022 dapat diselesaikan, tetapi pertarungan politik
antar tingkat pemerintahan mungkin mempengaruhi
proses pembaharuan izin. Perseroan tetap berharap
kontribusi besar kami melalui pembayaran pajak kepada
seluruh level pemerintahan dan program-program
pembangunan sosialnya akan menghasilkan arahan
yang terbaik bagi semuanya.
with regulators in all phases to ensure that standards
are met or exceeded. Wherever possible, local groups
are invited to contribute their concerns and solutions.
However, the main responsibility rests solely with the
Company to design, monitor and upgrade systems and
processes as needed. We continue to dedicate sufficient
resources and energy to maintain a healthy environment
and to improve the living and natural environment in areas
surrounding the mines.
Value Added Tax Risks
Currently BUMI has been involved in a Value Added Tax
(VAT) reimbursement dispute with tax authorities. A law
created on January �, 200� removed VAT reimbursement
on materials used in production of unprocessed coal. A
failure to indemnify the Company for these Tax Liabilities,
however, is not in keeping with the original working
agreement of the CCOW.
Other Significant Risks
The Company is aware of risks in other areas.
- Illegal Mining – due to economic hardship and a
readily available black market for coal, independent
prospectors have been encroaching on our CCOW
area. Increased cooperation and awareness as well as
the contribution by Arutmin and KPC have reduced this
somewhat.
- Coal Mining Agreements – as socially responsible
producers, Arutmin and KPC are dependent on securing
and renewing our operating licenses. Strict adherence to
the laws and the maintenance of strong relations within
the local communities help ensure that securing new
and renewing old licenses remain a matter of course.
- Regional Autonomy – keeping the above in mind,
the political center of Indonesia has moved towards
the regions, placing into question the control over
resources. Though confident that contracts with
Arutmin, expiring in 20�9, and with KPC, expiring in
2022, will be completed, the political struggle between
levels of government may have an effect on the process
of renewal. The Company remains hopeful that the
large contributions paid by the Company through tax
remittances to all levels of government and its social
development programs reveal the best direction for all.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.84
Tinjauan KeuanganFinancial Review
Sejumlah transaksi keuangan yang strategis telah diselesaikan, yang membawa Perseroan menuju posisi finansial yang stabil dan struktur modal yang kuat.
A number of strategic financial events have been completed, which has led the Company towards a stable financial position and strong capital structure.
85PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.86
Diskusi & Analisa ManajemenManagement Discussion & Analysis
TINJAUAN UMUM
Pada tahun 2007, Perseroan berhasil meningkatkan
perolehan laba secara substansial, baik berdasarkan
kinerja operasional maupun pendapatan pos luar
biasa dari penjualan aktiva. Di sisi operasional, selain
peningkatan harga bahan bakar akibat harga di pasar
internasional yang tinggi, kami berhasil mempertahankan
biaya produksi pada tingkat yang sama dengan tahun
lalu, meskipun terdapat tekanan peningkatan biaya
di industri pertambangan dunia. Kami berharap akan
terus meningkatkan pertumbuhan laba sejalan dengan
peningkatan pendapatan dan pengendalian biaya.
Sejumlah transaksi keuangan yang strategis telah
diselesaikan, yang membawa Perseroan menuju posisi
finansial yang stabil dan struktur modal yang kuat, antara
lain, melalui penjualan 30% saham pada perusahaan
batubara kepada Tata Power dan penerbitan Obligasi
Konversi I dan II. Keseluruhannya bertujuan untuk
memberikan manfaat kepada para pemegang saham
Perseroan.
Pembahasan ini didasarkan pada laporan keuangan
konsolidasi tahun buku 2007 dari PT Bumi
Resources Tbk., termasuk laporan keuangan Perseroan
dan anak-anak perusahaan yang dimiliki BUMI secara
langsung maupun tidak langsung, dengan kepemilikan
50% atau lebih. Untuk perusahaan afiliasi dimana BUMI
hanya memegang saham kurang dari 50%, atau dimana
berlaku pembatasan kontraktual, maka metode ekuitas
digunakan dalam pelaporan Perseroan.
Sebagian besar pendapatan Perseroan dihasilkan melalui
aktivitas pertambangan batubara dari anak perusahaan,
maka dari itu, pendapatan dan ongkos merefleksi-kan
kondisi normal pada industri ini. Selain itu Perseroan
membukukan beban penjualan dan administrasi yang
umum terdapat pada setiap usaha komersial.
PERKEMBANGAN BISNIS YANG PENTING
Penjualan saham minoritas pada perusahaan batubara
Pada 26 Juni 2007, Perseroan telah menjual 30% saham
di KPC, Arutmin dan perusahaan batubara terkait lainnya
kepada Tata Power Limited, salah satu dari perusahaan
pembangkit listrik terbesar di India dengan total
pendapatan AS$ �,2 miliar. Sebagian besar pendapatan
penjualan saham tersebut digunakan untuk melunasi saldo
surat hutang Indocoal seri 2006-2 sebesar AS$ 900 juta
dan membayar kembali seluruh hutang antar Perseroan.
Setelah penyelesaian penjualan saham, berdasarkan
Keputusan Rapat Direksi tanggal 30 Mei 2007, Perseroan
memutuskan untuk membagikan dividen interim sebesar
Rp 66 per saham. Total dividen yang dibagikan pada 2 Juli
OVERVIEW
In 2007, the Company succeeded in increasing its profits
substantially, based on both operational performance
and an extraordinary gain in the sales of assets. On the
operational side, excluding increased fuel costs due
to higher international prices, we managed to maintain
production costs at previous year levels, despite rising
cost pressures in the world mining industry. We expect to
continue our profitability growth as revenues continue to
climb and we control our cost levels.
A number of strategic financial events have been
completed, which has led the Company towards a
stable financial position and strong capital structure,
among others, the sale of 30% shareholding in the coal
companies to Tata Power and the issuance of Convertible
Bonds I and II. All financial arrangements are aimed to
benefit the Company’s shareholders.
This discussion is based on the 2007 consolidated
financial statements of PT Bumi Resources Tbk., including
the Company accounts and accounts of subsidiaries
in which BUMI holds, directly or indirectly, a 50% or
greater interest. For affiliated companies in which BUMI’s
holdings represent less than 50%, or in which contractual
restrictions apply, the equity method is used to account
for the Company’s financial interest.
The vast majority of the Company revenues are generated
through the coal mining activities of its subsidiaries,
and, accordingly, revenues and most expenses reflect
the normal conditions within this industry. The Company
additionally incurs selling and administrative expenses
common to any commercial business.
MAJOR BUSINESS DEVELOPMENTS
The sale of minority stake in the coal companies
On June 26, 2007, the Company has completed the
sale of a 30% stake in KPC, Arutmin, and related coal
companies to Tata Power Limited, one of India’s largest
private power utilities with total proceeds of US$ �.2
billion. The major part of the share sale proceeds were
used to fully redeem the outstanding balance of the
US$ 900 million IndoCoal 2006-2 Notes and repay all
intercompany debt. Subsequent to completion of the
share sale, based on Board of Directors Resolution dated
May 30, 2007, the Company approved and distributed
an interim dividend of Rp 66 per share. The dividend was
distributed on July 2, 2007 and September 5, 2007 totaling
87PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
2007 dan 5 September 2007 adalah sebesar Rp �.�90 juta
atau setara dengan AS$ �3� juta. Perseroan mencatatkan
pendapatan dari penjualan aset batubara sebesar
AS$ 47�,6 juta pada 3� Desember 2007, nilai ini didapat
setelah dikurangi investasi, transaksi dan beban divestasi
lainnya (termasuk pembayaran kembali surat hutang seri
2006-2) dari pendapatan kotor divestasi.
Pembelian Kembali Saham (treasury stocks)
Pembelian kembali saham dilakukan pada periode
�� Oktober 2006 sampai �7 November 2007, dimana
sebanyak �,36 miliar saham telah dibeli kembali. Setelah
pelaksanaan Obligasi Konversi, maka per 3� Desember
2007, Perseroan telah melepas �,07 miliar saham ke
pemegang obligasi.
Obligasi Konversi I dan II
Selama tahun 2007, Perseroan telah membuktikan rekam
jejaknya yang kokoh dalam memasuki pasar modal
dengan menerbitkan Obligasi Konversi senilai
AS$ 300 juta dan AS$ �50 juta untuk memperkuat struktur
modal dan pengembangan usaha. Pada 29 Juni 2007,
Enercoal Resources Pte Ltd, anak perusahaan Perseroan,
menerbitkan Obligasi Konversi Zero Coupon sebesar
AS$ 300 juta (Obligasi Konversi I) dengan jangka
waktu jatuh tempo 5 tahun dan dapat dikonversi ke
saham Perseroan pada harga Rp 2.362,50. Dana yang
dikumpulkan telah digunakan untuk melunasi saldo
Fasilitas Kredit Enercoal sebesar AS$ 300 juta dengan
sisanya digunakan untuk kebutuhan modal kerja. Obligasi
Konversi senilai AS$ �50 juta (Obligasi Konversi II)
diterbitkan pada � Oktober 2007 dengan jangka waktu
jatuh tempo 5 tahun dan harga penawaran Rp 3.250.
Pada 3� Desember 2007, Perseroan menerima surat
konversi kira-kira 87% dari Obligasi Konversi I dan �2%
dari Obligasi Konversi II dan memberikan hasil distribusi
berturut-turut �.0�8 juta dan 50 juta lembar saham.
Pengembangan Bisnis Lainnya
Pada �2 Desember 2007, Perseroan telah mengumumkan
rencananya untuk melakukan penawaran tunai kepada
Herald Resources Limited dari Australia, melalui
penawaran dilakukan pada harga premium sebesar
A$ 2,25 per saham dibandingkan harga pasar sehari
sebelum penawaran sebesar A$ �,7�, penawaran sebesar
A$ 455 juta ini mencerminkan peluang yang menjanjikan
atas prospek alumunium dan timah di Sumatera Utara.
Sejak akhir tahun 2007, terdapat penawaran yang lebih
tinggi yang dilakukan oleh konsorsium perusahaan lain
untuk membeli Herald Resources.
Rp �,�90 million or equivalent to US$ �3� million. The
Company booked a gain on the sale of US$ 47�.6 million
as of December, 3�, 2007, this amount was determined
after deduction of investments, transactions and other
divestment costs (including repayment of the Series 2006-
2 Notes) from gross proceeds of the divestment.
The share buy-back (treasury stocks)
The buy-back was undertaken during the period
of October ��, 2006 to November �7, 2007, during
which time, �.36 billion shares were bought back.
With the Convertible Bonds as of December 3�, 2007,
the Company has delivered �.07 billion shares to the
bondholders.
Convertible Bonds I and II
During the year 2007, the Company has proven its
solid track record of accessing the capital markets by
the issuance of US$ 300 million and US$ �50 million
Convertible Bonds to strengthen the capital structure
and support its growth. On June 29, 2007, Enercoal
Resources Pte Ltd, the Company’s wholly owned
subsidiary, issued Zero Coupon Convertible Bonds in
the amounts of US$ 300 million (Convertible Bonds I)
with a tenor of 5 years and convertible to the Company’s
shares at the price of Rp 2,362.50. The funds raised
have been used to fully repay the outstanding balance
of the US$ 300 million Enercoal Credit Facility with the
remaining working capital purposes. The US$ �50 million
Convertible Bonds (Convertible Bonds II) was issued on
October �, 2007 with 5 years maturity and a strike price
of Rp 3,250. As of December 3�, 2007, the Company has
received conversion notices for approximately 87% of the
Convertible Bonds I and �2% of the Convertible Bonds
II have resulted in the distribution of approximately �,0�8
million and 50 million shares, respectively.
Other Business Development
On December �2, 2007, the Company has announced its
intention to make an all-cash offer for Herald Resources
Limited of Australia, through offering a premium of A$ 2.25
per share as against listed price of A$ �.7� on day before
offer, this A$ 455 million offer represents a promising
opportunity in a zinc and lead prospect in North Sumatra.
Since the year end 2007, there has been a competing bid
by a consortium of companies for Herald Resources at a
higher bid price.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.88
HASIL-HASIL OPERASI
Laba Bersih
Perseroan membukukan laba bersih operasional
(setelah hak minoritas) sebesar AS$ 3�7 juta, meningkat
67% dari jumlah pada tahun sebelumnya. Dengan
memperhitungkan pendapatan dari penjualan aset, laba
bersih setelah pajak mencapai AS$ 789 juta, dengan laba
per saham sebesar US$c 4.307. Pertumbuhan laba per
saham, di luar pendapatan pos luar biasa, mencerminkan
kinerja keuangan yang kokoh dan peningkatan pada nilai
pemegang saham. Imbal hasil aktiva (ROA) dan imbal hasil
ekuitas (ROE) masing-masing adalah 28,0% dan 70,3%.
Penjualan Bersih
Penjualan bersih meningkat sebesar 22,4% dibandingkan
tahun 2006, menjadi AS$ 2,265 miliar. Hal ini dicapai
berkat adanya peningkatan volume penjualan menjadi
55,4 juta ton serta kenaikan harga jual rata-rata FOB
batubara menjadi sebesar AS$ 44,0 per ton.
Volume produksi ditingkatkan untuk memanfaatkan
kenaikan harga batubara thermal. Perseroan
mengupayakan perimbangan yang optimal antara
penjualan kontrak jangka panjang berbasis indeks dan
penjualan jangka pendek di pasar spot.
Lebih dari 92% penjualan dibukukan di pasar
internasional, dimana baik KPC maupun Arutmin
mencatatkan rekor penjualan sebanyak masing-masing
39,72 juta ton dan �5,7� juta ton. Volume penjualan
tersebut adalah setara dengan �09% dari produksi
KPC dan �0�% dari produksi Arutmin, sehingga
tingkat persediaan berkurang sebesar 50%. Ke depan,
dengan kondisi cuaca yang membaik serta operasional
pertambangan yang dikelola dengan baik, Perseroan
memperkirakan dapat meningkatkan produksi serta
persediaan batubara sehingga dapat menarik manfaat dari
harga batubara yang cenderung terus meningkat.
RESULT OF OPERATIONS
Net Income
The Company posted a US$ 3�7 million net income on
operations (adjusted for minority interest), which is a
67% increase from the same corresponding period last
year. Including the sales of assets, Net Income after Tax
reached US$ 789 million and earnings per share were
US$c 4,307. The earnings per share growth, exclusive
of the extraordinary gain, represent a strong financial
performance and increasing the shareholder’s value.
Return on Assets and Return of Equity stood at a new
record high level of 28.0% and 70.3%, respectively.
Net Sales
Net sales increased to US$ 2.265 billion which was up
22.4% from 2006. Both an increase in the Company’s FOB
weighted average coal selling price of US$ 44.0/tonne and
record sales of 55.4 million tonnes helped push Net Sales
to a new record.
Production was increased to take advantage of the
upward trends in thermal coal prices. The Company aims
to optimise the balance between price index-linked long-
term contracts and short term sales on the spot market.
Over 92% of Sales were sold on the international market,
for both KPC and Arutmin. KPC achieved new record
sales of 39.72 million tonnes and Arutmin had sales of
�5.7� million tons. Sales volumes amounted to �09% of
coal mined for KPC and �0�% for Arutmin which reduced
inventories by 50%. Going forward, favourable weather
conditions and continued well-managed operations
are expected to significantly increase the company’s
production and increase its inventory levels to allow the
group to take advantage of the higher trend in coal prices.
(Dalam juta Dolar AS) 2007 2006 2005 (In million US Dollars)
Penjualan - bersih 2,265 �,852 �,75� Net Sales
Harga Pokok Penjualan (�,5��) (�,322) (�,309) Cost of Sales
Laba Kotor 754 529 442 Gross Profit
Laba Usaha 406 328 263 Operating Income
EBITDA Operasional 3�7 �90 �23 EBITDA from operations
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 854 224 �79 Income (Loss) Before Tax
Laba (Rugi) Bersih Operasional 3�7 �90 �23 Net Income (Loss) from Operations
Laba (Rugi) per Saham (US$c) 43.07 ��.46 6.35 Earning (Loss) per Share (US$ cent)
Laba (Rugi) per Saham
Operasional (US$c)
�7.32 9.8 6.35 Earning (Loss) per Share on
Operations (US$c)
Laba Terhadap Aktiva 27.98% 8.80% 7.�5% Return on Assets
Laba Terhadap Ekuitas 70.32% 6�.76% 52.37% Return on Equity
Majin Laba Kotor 33.29% 28.59% 25.23% Gross Margin
Marjin Laba Usaha �7.93% �7.68% �5.04% Operating Margin
89PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan pada tahun 2007 meningkat
�4,3% sesuai dengan peningkatan volume produksi dan
kenaikan biaya seiring peningkatan biaya bahan bakar
secara internasional. Selain itu, aktivitas penambangan
sepanjang tahun 2007 juga dipengaruhi oleh cuaca buruk
dengan curah hujan yang tinggi. Sekalipun demikian,
tingkat produksi masih lebih tinggi dibandingkan periode
sebelumnya. Manajemen Perseroan merencanakan
untuk mempergunakan batubara bagi bahan bakar
diesel (dipergunakan dalam produksi dan pengangkutan
batubara) serta mengganti sebagian dari armada truk
pengangkut dengan conveyor belt, dalam rangka
mengendalikan pemakaian bahan bakar dan menyiasati
biaya-biaya yang umumnya ada di industri pertambangan.
Biaya Produksi Tunai
Biaya produksi tunai (beban langsung di luar depresiasi
dan amortisasi) tercatat sedikit menurun dari AS$ �.355
juta di 2006 menjadi AS$ �.335 juta di 2007, terutama
akibat hujan yang mempengaruhi aktivitas penambangan
pada tahun 2007. Pada tahun 2007 Perseroan juga
melakukan serangkaian upaya penghematan biaya yang
berhasil mengurangi biaya produksi tunai per unit (per
ton batubara yang ditambang) menjadi AS$ 25,9/ton, dari
AS$ 26,�/ton. Komponen yang meningkat tajam adalah
biaya bahan bakar, dimana Perseroan telah mengambil
langkah-langkah pengurangan ketergantungan kepada
minyak diesel seperti disebutkan di atas. Strip ratio
adalah 8,7 bcm/ton pada tahun 2007, dibandingkan 8,8
bcm/ton pada tahun sebelumnya, sejalan dengan rencana
penambangan jangka panjang.
Persediaan Batubara
Pada tahun 2007, Perseroan mengurangi tingkat
persediaan seiring dengan menguatnya permintaan pasar,
sehingga beban pokok penjualan meningkat sebesar
AS$ ��3 juta sejalan dengan pengurangan persediaan.
Tingkat persediaan di akhir 2007 adalah kurang dari
separo dari persediaan di akhir 2006. Sekalipun masih
pada tingkat yang dapat diterima, peningkatan persediaan
tetap menjadi prioritas utama aktivitas keuangan, produksi
dan pemasaran Perseroan untuk tahun ini.
Laba Kotor
Laba kotor meningkat sebesar 42% dari AS$ 529 juta
di 2006 menjadi AS$ 754 juta di 2007. Selain itu, margin
laba kotor meningkat dari 28,6% di 2006 menjadi 33,3%
di tahun 2007, sejalan dengan peningkatan produksi dan
kenaikan harga di pasar spot.
Beban Operasional
Beban operasional meningkat dari AS$ 202 juta di
tahun 2006 menjadi AS$ 348 juta tahun 2007, akibat
kenaikan beban pemasaran seiring dengan meningkatnya
pendapatan dan aktivitas pemasaran. Selain itu, pada
tahun 2006 Perseroan membukukan penyesuaian fee jasa
Cost of Sales
In 2007, cost of sales increased �4.3%, due to increased
production volumes and increased costs due to higher
international fuel prices. In addition, almost the entire
2007 was characterized by heavy unseasonable rainfall
which affected our mining activities. Despite this
our performance still exceeded the previous period
significantly. Management of rain related delays, plans
to substitute coal power for diesel power (used in our
production and conveying of coal) and replacement of
some of our coal hauling fleet with conveyors, are being
taken to control fuel consumption and the increased cost
pressures experienced in the mining industry.
Production Cash Costs
Production cash costs (direct costs excluding depreciation
and amortization) slightly decreased to US$ �,335 million
in 2007 from US$ �,355 million in 2006 mainly due to rain
delays which affected our mining activities during the
period. In 2007, we also have implemented cost saving
initiatives which helped us to reduce our unit production
cash costs (per tonne mined) to US$ 25.9/t from
US$ 26.�/t in 2006. Increases in fuel costs represented
the single major component and, as mentioned above,
plans are being taken to reduce our diesel reliance. The
strip ratio was 8.7 bcm/ t mined in 2007, compared to the
previous year of 8.8 bcm/t mined, and was consistent with
the long-term mine plan.
Coal Inventories
In 2007, the Company decreased its coal inventories due
to high demand, thereby increasing the cost of sales by
US$ ��3 million attributable to the decrease in inventories.
Inventories at the end of 2007 represent less than a half
of inventories at the end of 2006. Though still above
minimal acceptable levels, growth of inventories remains
a key target within the financial, production and marketing
agendas for this year.
Gross Profit
The Company’s Gross Profit increased by 42% from
US$ 529 million in 2006 to US$ 754 million in 2007. In
addition, gross profit margins increased to 33.3% in 2007
from 28.6% in 2006, due to favourable spot prices and
increasing production.
Operating Expenses
Operating expenses increased to US$ 348 million in 2007,
from US$ 202 million in 2006, contributed by higher selling
expenses due to increased sales revenue and selling
activities. In addition, there was a one-off adjustment
for marketing service fee which reduced the marketing
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.90
pemasaran yang mengurangi beban komisi penjualan
pada tahun tersebut. Komponen beban lainnya seperti
pengangkutan dan demurrage juga meningkat seiring
peningkatan pada pasar internasional. Di lain pihak,
komponen beban umum dan administrasi berkurang dari
AS$ 74 juta menjadi AS$ 63 juta, sejalan dengan upaya-
upaya penghematan biaya.
Laba Usaha
Laba usaha meningkat sebesar 24% menjadi AS$ 406
juta di tahun 2007 dari AS$ 327 juta di 2006, yang
mencerminkan peningkatan margin laba usaha dari �7,7%
di 2006 menjadi �7,9% di 2007.
Pendapatan (Beban) Lain-Lain
Pendapatan lainnya meningkat signifikan akibat adanya
pendapatan dari penjualan investasi di anak perusahaan.
Pada 26 Juni 2007, Perseroan menuntaskan divestasi
30% kepemilikan di anak perusahaan pertambangan
batubara. Pendapatan dari penjualan tersebut mencapai
AS$ �,2 miliar, dimana sebagian besar digunakan untuk
melunasi fasilitas Structure Export Notes senilai
AS$ 900 juta serta pelunasan hutang antar-perusahaan
pertambangan batubara. Akibatnya, beban bunga bersih
berkurang dari AS$ 98 juta di 2006 menjadi AS$ 39 juta
di 2007. Per 3� Desember 2007, pendapatan bersih dari
penjualan investasi tersebut, setelah dikurangi biaya
investasi, beban fasilitas pembiayaan dan biaya-biaya
divestasi lainnya, adalah sebesar AS$ 472 juta.
Laba Sebelum Pajak
Laba sebelum pajak sebesar AS$ 854 juta pada tahun
2007 adalah termasuk pendapatan pos luar biasa sebesar
AS$ 472 juta dari penjualan 30% kepemilikan saham
di anak perusahaan batubara. Tanpa pendapatan pos
luar biasa, laba sebelum pajak tercatat meningkat 99%
menjadi AS$ 383 juta, dari AS$ �93 juta tahun 2006,
akibat kinerja operasional yang baik dan tingginya harga
batubara thermal.
EBITDA
Pada tahun 2007, EBITDA dari aktivitas operasi meningkat
menjadi AS$ 480 juta dari AS$ 398 juta di tahun 2006,
akibat harga jual yang lebih tinggi serta kenaikan
volume penjualan selama periode tersebut. Apabila
memperhitungkan pendapatan pos luar biasa, angka
EBITDA tahun 2007 adalah sebesar AS$ 95� juta.
commission for the year 2006. Other selling components,
such as freight and demurrage, have also increased
mainly due to higher international market rates. On the
other hand, the general and administrative component of
these expenses decreased from US$ 74 million to US$ 63
million, which was attributable to the cost efficiencies put
in place.
Operating Income
The Company increased operating profit by 24%, to
US$ 406 million in 2007 from US$ 327 in 2006, reflecting
an increase in the operating profit margin from �7.7% in
2006 to �7.9% in 2007.
Other Income (Expenses)
Other income rose significantly due to the gain on sale
of investments in subsidiaries’ shares. On 26 June 2007,
the Company completed the divestment of a 30% stake
in the coal companies. The total share sale proceeds was
US$ �.2 billion and a major part was used to fully redeem
the outstanding balance of the US$ 900 million Structure
Export Notes and repay all the inter-company debt at
the coal companies level. Subsequently, the interest
expenses-net, decreased sharply in 2007 to
US$ 39 million from US$ 98 million in 2006. As of
December 3�, 2007, the net gain on sales of the
investment after deduction of investment costs, debt
financing costs and other divestment costs was US$ 472
million.
Income before Tax
Income before Tax reflects a US$ 472 million profit on the
sale of a 30% interest in the coal companies. Thus the
2007 figure of US$ 854 million is extraordinary in nature.
In comparison, excluding the extraordinary items, Income
before Tax would still represent a 99% increase to
US$ 383 million from US$ �93 million in 2006 due to
continued higher operating performance and high thermal
coal prices.
EBITDA (Earnings before Interest, Tax, Depreciation
and Amortization)
During 2007, the Company’s EBITDA from operation
increased to US$ 480 million from US$ 398 million in
2006, contributed by higher selling prices and increased
sales volume during the period. The 2007 EBITDA figure
including extraordinary items was US$ 95� million.
9�PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
NERACA
Komposisi neraca Perseroan memperlihatkan perbaikan
signifikan, antara lain akibat peningkatan laba dari usaha
serta adanya pendapatan dari penjualan 30% saham di
anak perusahaan batubara.
Aktiva
Total Aktiva meningkat sebesar AS$ 306 juta atau sebesar
�2%, yang disebabkan oleh peningkatan Aktiva lancar
akibat peningkatan Kas dan Bank sebesar AS$ 92 juta
menjadi AS$ �43 juta dari AS$ 5� juta di tahun 2006, dan
tambahan Investasi Jangka Pendek sebesar AS$ ��8
juta. Hal ini merupakan hasil dari pendapatan penjualan
bersih yang berasal dari divestasi perusahaan batubara.
Di lain pihak, Persediaan menurun sebesar AS$ ��2 juta
menjadi AS$ 94 juta dari AS$ 206 juta di tahun 2006, yang
disebabkan oleh tingginya volume penjualan batubara dan
rendahnya produksi akibat musim hujan selama periode
tersebut. Aktiva tidak Lancar meningkat terutama akibat
peningkatan Biaya Ekplorasi yang Ditangguhkan sebesar
AS$ 90 juta dan Biaya Stripping yang Ditangguhkan
sebesar AS$ 84 juta, yang ditunjukan dengan peningkatan
eksplorasi dan pengembangan baik di anak perusahaan
batubara maupun non-batubara. Saat ini dengan hampir
�3.4% dari total aktiva yaitu Kas atau setara Kas, tidak
ada kekhawatiran mengenai likuiditas dan modal kerja.
Kewajiban
Kewajiban menurun sebesar 34% atau AS$ 725 juta
dari 2006. Penurunan drastis terjadi pada kewajiban
tidak lancar, dari AS$ �.340 juta di tahun 2006 menjadi
AS$ 568 juta di tahun 2007 sebagai akibat penyelesaian
hutang jangka panjang serta hutang antar perusahaan di
tingkat anak perusahaan dengan dana yang diperoleh dari
divestasi.
Hutang Jangka Panjang
Karena Perseroan telah melunasi penuh Surat Hutang Seri
2006-2 dan fasilitas kredit sebesar AS$ 300 juta di bulan
Juni 2007, total pinjaman jangka panjang (termasuk yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun) per 3� Desember
2007 adalah AS$ 8 juta yang terdiri dari pembayaran
uang muka pinjaman dari Rio Tinto sehubungan dengan
aktivitas eksplorasi Citra Palu Mineral. Rasio Hutang
terhadap Total Aktiva turun drastis menjadi 4,�8%
dari semula sebesar 40,37% di tahun 2006. Selain itu,
Pinjaman Bersih terhadap Modal menurun sampai di
bawah nol, berkat pendapatan divestasi.
BALANCE SHEET
Due to the combination of the profitability from operations
and extraordinary items (the 30% divestment in the
coal companies), the Company has had a noticeable
improvement in the composition of the balance sheet.
Assets
Total Assets increased by US$ 306 million or �2%
increase, contributed by higher Current Assets primarily
due to increase in Cash on Hand and in Banks of US$ 92
million to US$ �43 million from US$ 5� million in 2006,
and additional Short-term Investments of US$ ��8 million.
These were attributable to the net sales proceeds of 30%
divestment of the coal companies. On the other hand,
Inventories decreased by US$ ��2 million to US$ 94
million from US$ 206 million in 2006, which was resulted
by high coal sales volume and lower production due to
the wet weather during the period. Non-Current Assets
increased mostly in Deferred Exploration Cost of US$ 90
million and Deferred Stripping Cost of US$ 84 million,
shown increasing exploration and development in both
coal and non-coal subsidiaries of the Company. Currently,
with nearly �3.4% of total assets as Cash or equivalent,
there is no immediate concern about either liquidity or
working capital.
Liabilities
Liabilities decreased by 34% or US$ 725 million from
2006. Liabilities decreased substantially in non-current
liabilities, from US$ �,340 million in 2006 to US$ 568
million in 2007 due to the settling up of long-term debt
and inter-company payables in the subsidiaries level with
funds from the divestment.
Long-term Debt
As the Company has fully redeemed the Series 2006-2
Notes and US$ 300 million Credit Facility in June 2007,
total long-term debt (including current maturities) as of
December 3�, 2007 was US$ 8 million which consisted
loan advances from Rio Tinto in relation to the Citra Palu
Minerals exploration activities. The Debt to total Assets
ratio has fallen to an extremely low point of 4.�8%, down
from 40.37% in 2006. Additionally, Net Debt to Equity has
decreased below the zero point due to the divestment
proceeds.
(Dalam juta Dolar AS) 2007 2006 2005 (In million US Dollars)
Aktiva Lancar �,204 �,056 577 Current Assets
Jumlah Aktiva 2,8�9 2,5�3 �,72� Total Assets
Kewajiban Lancar 849 802 659 Current Liabilities
Jumlah Kewajiban �,4�7 2,�43 �,475 Total Liabilities
Ekuitas �,�2� 359 235 Stockholders’ Equity
Hutang Terhadap Total Aktiva 0.04�8 0.4037 0.3�69 Debts to Total Assets
Hutang Terhadap Ekuitas 0.�05� 2.8�9 2.3�8 Debts to Equity
Hutang Netto Terhadap Ekuitas -0.�337 2.292 �.959 Net Debts to Equity
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.92
Modal
Modal meningkat drastis dari AS$ 360 juta di tahun 2006
menjad AS$ �.�22 juta di tahun 2007. Peningkatan ini
menunjukkan baik konversi dari obligasi yang diterbitkan,
sebesar AS$ 22� juta, dan peningkatan laba ditahan
sebesar AS$ 489, yang sebagian besar berasal dari
divestasi.
Kinerja Manajemen dalam Menyambut Peluang di
Masa Depan
Di sisi finansial, manajemen telah menerapkan pendekatan
yang sistematis dan hati-hati dalam memperluas peluang
melalui anak perusahaan terpilih dan melalui konsolidasi
pendapatan dari divestasi strategis. Investasi pada
peralatan serta kegiatan eksplorasi, maupun investasinya
di berbagai perusahaan dengan potensi pengembangan
produk, semuanya menunjukkan perencanaan yang
multi-dimensi dan tepat sasaran. Manajemen telah
mengalokasikan sejumlah besar dana untuk restorasi
dan rehabilitasi dari lahan akibat proses penambangan.
Pengelolaan Risiko juga dilakukan secara hati-hati,
khususnya berkaitan dengan penyisihan pajak (lihat lebih
lanjut pada bagian risiko). Dalam lingkungan keuangan
yang stabil dan dinamis ini, Perseroan telah mengukuhkan
posisi sebagai produsen utama batubara, dan sumber
daya mineral lainnya di dunia.
Equity
Equity rose substantially from US$ 360 million in 2006 to
US$ �,�22 million in 2007. This increase represents both
the conversions of the bond issue, US$ 22� million, and
an increase of US$ 489 million in retained earnings, mostly
from the divestment.
Management Performance Looking to the Future
In financial terms, management has been systematic
and prudent in its approach to expanding opportunities
through selective subsidiaries and through consolidation
of earnings through the strategic divestment. Investment
in equipment and for exploration activities, as well as
investments in companies with product development
potential all show that planning is multi-dimensional and
targeted. Management has allocated significant funds
towards the restoration and rehabilitation of land disturbed
in the mining process. Also prudent has been the risk
management, especially in regards to the provisioning
against possible tax exposure (see more in Risk section).
Within this stable and dynamic financial environment, the
Company is well positioned to maintain its global standing
as a major coal producer and to expand into other mineral
resources.
93PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES TBK DAN ANAK PERUSAHAANAND SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan KonsolidasiUntuk Tahun-tahun yang Berakhir padaTanggal 31 Desember 2007 dan 2006dan Laporan Auditor Independen
Consolidated Financial Statementsfor The Years EndedDecember 31, 2007 and 2006and Report of Independent Auditors
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.94
95PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.96
97PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
1
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2007 AND 2006(Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
A K T I V A ASSETS
Catatan/ Notes 2007 2006
AKTIVA LANCAR CURRENT ASSETSKas dan bank 2d,4 143.695.527 51.241.023 Cash on hand and in banksRekening bank yang dibatasi penggunaannya 2d,5 124.345.262 138.265.430 Restricted cash in banksInvestasi jangka pendek 2e,39s 118.312.375 - Short-term investmentPiutang usaha Trade receivables Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance penyisihan piutang tak tertagih for doubtful accounts of AS$ 161.834 pada tahun 2007 US$ 161,834 in 2007 dan 2006 2f,6 209.063.356 162.652.004 and 2006Piutang lain-lain - setelah dikurangi Other receivables - net of penyisihan piutang tak tertagih allowance for doubtful AS$ 2.164.646 tahun 2007 accounts of US$ 2,164,646 dan 2006 2f,7 89.294.025 162.607.987 in 2007 and 2006Persediaan - setelah dikurangi penyisihan Inventories - net of provision for persediaan usang AS$ 2.793.678 pada obsolescence of US$ 2,793,678 tahun 2007 dan 2006 2h,8 94.168.064 205.843.457 in 2007 and 2006Tagihan PPN 35a 369.760.131 277.869.124 VAT recoverableBiaya dibayar dimuka dan jaminan 2i,9 14.765.925 39.603.800 Prepaid expenses and depositPajak dibayar dimuka 2i,35b 15.984.254 12.813.216 Prepaid taxAktiva lancar lainnya 35d 25.000.000 5.775.191 Other current assets
Jumlah Aktiva Lancar 1.204.388.919 1.056.671.232 Total Current Assets
AKTIVA TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETSPiutang pihak hubungan istimewa 2g,36a 3.129.941 3.185.546 Due from related partiesAktiva pajak tangguhan 2v,35f 36.885.089 33.254.198 Deferred tax assetsAktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi Fixed assets - net of penyusutan AS$ 952.627.538 pada accumulated depreciation of tahun 2007 dan AS$ 889.086.172 US$ 952,627,538 in 2007 and pada tahun 2006 2k,2m,2n,11 668.097.420 702.034.257 US$ 889,086,172 in 2006Aktiva minyak dan gas bumi 2l,12 111.069.347 83.357.752 Oil and gas propertiesBiaya eksplorasi tangguhan 2o,13 90.689.855 362.652 Deferred exploration costBiaya eksplorasi dan pengembangan Deferred exploration and tangguhan - bersih 2o,14 99.966.626 95.926.451 development cost - netInvestasi pada perusahaan asosiasi 2b,2j,10 16.265.196 3.317.219 Investment in associatesBiaya pengupasan ditangguhkan 2p,15 138.341.910 54.733.133 Deferred stripping costTaksiran tagihan pajak 2v,35c 18.501.975 22.156.578 Claim for tax refundGoodwill 2c,16 279.114.708 443.673.183 GoodwillUang muka dan deposito 65.474.946 9.479.200 Advances and depositsAktiva tidak lancar lainnya 17 87.493.248 5.384.548 Other non-current assets
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.615.030.261 1.456.864.717 Total Non-Current Assets
JUMLAH AKTIVA 2.819.419.180 2.513.535.949 TOTAL ASSETS
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.98
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
2
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES TbkAND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
KEWAJIBAN DANEKUITAS
LIABILITIES ANDSTOCKHOLDERS’ EQUITY
Catatan/ Notes 2007 2006
KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESPinjaman jangka pendek 18 110.000.000 - Short-term loansHutang usaha - pihak ketiga 19 92.388.165 155.888.104 Trade payables - third partiesHutang lain-lain - pihak ketiga 20 443.988.429 296.570.912 Other payables - third partiesBiaya yang masih harus dibayar 21 157.446.854 194.582.899 Accrued expensesHutang pajak 2v,35e 12.713.908 68.298.609 Tax payableKewajiban jangka panjang yang jatuh Current maturities of tempo dalam waktu satu tahun long-term liabilities Pinjaman jangka panjang 22 - 58.847.623 Long-term loans Hutang sewa guna usaha 2m,24 33.098.781 28.501.198 Obligation under capital leases
Jumlah Kewajiban Lancar 849.636.137 802.689.345 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK NON-CURRENTLANCAR LIABILITIESHutang pihak hubungan istimewa 2g,36b 1.625.242 5.048.886 Due to related partiesKewajiban pajak tangguhan 2v,35f 150.751.690 151.736.691 Deferred tax liabilitiesKewajiban manfaat karyawan 2y,37 21.319.303 16.314.654 Employee benefits obligationTaksiran kewajiban restorasi dan Estimated liability for rehabilitas lingkungan 2t,25 160.561.140 101.763.374 restoration and rehabilitationPendapatan ditangguhkan 26 17.065.774 47.293.738 Deferred revenueKewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo Long-term liabilities - net of dalam waktu satu tahun current maturities Pinjaman jangka panjang 22 7.979.733 955.889.304 Long-term loans Hutang sewa guna usaha 2m,24 40.041.263 62.619.688 Obligation under capital leasesObligasi konversi 2q,23 168.712.775 - Convertible bonds
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 568.056.920 1.340.666.335 Total Non-Current Liabilities
HAK MINORITAS ATAS MINORITY INTERESTAKTIVA BERSIH IN NET ASSETS OFANAK PERUSAHAAN 2b 279.764.750 10.234.178 SUBSIDIARIES
99PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
3
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES TbkAND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2007 2006
EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITYModal saham - nominal Rp 500 Capital stock - Rp 500 (equivalent (setara dengan AS$ 0,07) to US$ 0.07) par value Modal dasar - 20.000.000.000 saham Authorized - 20,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid penuh 19.404.000.000 saham 27 1.400.714.922 1.400.714.922 19,404,000,000 sharesTambahan modal disetor 23 221.862.066 - Additional paid-in capitalSaham beredar yang diperoleh kembali 2r,28 (22.179.662 ) (63.938.442 ) Treasury stockBiaya emisi saham 2s (1.830.367 ) (1.830.367 ) Share issuance costSelisih kurs penjabaran laporan keuangan 2w 10.023.618 324.824 Translation adjustmentsSelisih penilaian kembali aktiva tetap 14.518 14.518 Revaluation increment in fixed assets Difference in value from Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transactions of entitas sepengendali 2c,29 (1.233.700.656 ) (1.233.700.656 ) of entities under common controlSaldo laba 747.056.934 258.361.292 Retained earnings
Jumlah Ekuitas 1.121.961.373 359.946.091 Total Stockholders’ Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN TOTAL LIABILITIES ANDEKUITAS 2.819.419.180 2.513.535.949 STOCKHOLDERS’ EQUITY
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.100
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
4
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES TbkAND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2007 2006
PENJUALAN 2u,31 2.265.468.068 1.851.550.950 SALES
HARGA POKOK PENJUALAN 2u,32 1.511.230.903 1.322.107.769 COSTS OF SALES
LABA KOTOR 754.237.165 529.443.181 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2u,33 OPERATING EXPENSESPenjualan 285.254.129 127.528.939 SellingUmum dan administrasi 62.653.468 74.430.001 General and administrative
Jumlah Beban Usaha 347.907.597 201.958.940 Total Operating Expenses
LABA USAHA 406.329.568 327.484.241 OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) OTHER INCOMELAIN-LAIN (EXPENSES)Laba atas penjualan investasi saham Gain on sale of investment Anak perusahaan 2c,3 471.608.834 - in Subsidiaries’ shareAmortisasi atas pendapatan yang ditangguhkan 26 12.492.000 16.656.000 Amortization of deferred revenuePenghasilan dari pelabuhan 4.255.456 4.831.125 Port facility feeBagian atas laba bersih Equity interest in net income perusahaan asosiasi 10 2.713.788 1.820.444 of AssociatesLaba (rugi) selisih kurs - bersih 2w (2.386.521 ) 11.688.446 Gain (loss) on foreign exchange - netBeban amortisasi 2o,16 (30.132.626 ) (30.452.961 ) Amortization expensesBeban bunga - bersih 22 (38.833.373 ) (97.825.118 ) Interest expenses - netPenyisihan persediaan usang 8 - (1.436.625 ) Provision for obsolete stockLaba atas pengalihan kontrak 39r - 32.000.000 Gain on sale of service agreementsLain-lain - bersih 28.900.676 (39.820.003 ) Others - net
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih 448.618.234 (102.538.692 ) Total Other Income (Expenses) - Net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE TAX 854.947.802 224.945.549 EXPENSES
MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2v,35f TAX BENEFIT (EXPENSES)Kini (19.262.449 ) (26.975.791 ) CurrentTangguhan 4.615.905 24.453.884 Deferred
Jumlah Beban Pajak - Bersih (14.646.544 ) (2.521.907 ) Total Tax Expenses - Net
101PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
5
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES TbkAND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2007 2006
NET INCOME BEFORELABA BERSIH SEBELUM MINORITY INTERESTHAK MINORITAS ATAS LABA IN NET INCOME OFBERSIH ANAK PERUSAHAAN 840.301.258 222.423.642 SUBSIDIARIES
HAK MINORITAS MINORITY INTERESTATAS LABA BERSIH IN NET INCOME OFANAK PERUSAHAAN 2b (51.297.417 ) (119.053 ) SUBSIDIARIES
LABA BERSIH 789.003.841 222.304.589 NET INCOME
BASIC EARNINGSLABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM 2aa,34 43,07 11,46 PER 1,000 SHARE
LABA PER 1.000 LEMBAR SAHAM DILUTED EARNINGSDILUSIAN 2aa,34 42,89 - PER 1,000 SHARE
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.102
Cata
tan
atas
Lap
oran
Keu
anga
n Ko
nsoli
dasi
meru
paka
n ba
gian
yang
tida
k ter
pisah
kan
dari
lapora
n ke
uang
an k
onsol
idasi
secar
a ke
selur
uhan
.Th
e acco
mpan
ying N
otes t
o Con
solida
ted F
inan
cial S
tatem
ents
are a
n int
egral
part
of th
e con
solida
ted fi
nanc
ial st
atem
ents.
6
PT B
UM
I RES
OU
RC
ES T
bk D
AN
AN
AK
PER
USA
HA
AN
LA
POR
AN
PER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NSO
LID
ASI
U
NTU
K T
AH
UN
-TA
HU
N Y
AN
G B
ERA
KH
IR P
AD
A T
AN
GG
AL
31
DES
EMB
ER 2
007
DA
N 2
006
(Ang
ka d
alam
tabe
l dis
ajik
an d
alam
Dol
ar A
mer
ika
Ser
ikat
, kec
uali
diny
atak
an la
in)
PT B
UM
I RES
OU
RC
ES T
bk A
ND
SU
BSI
DIA
RIE
S C
ON
SOLI
DA
TED
STA
TEM
ENTS
OF
CH
AN
GES
IN S
TOC
KH
OLD
ERS’
EQ
UIT
Y FO
R T
HE
YEA
RS
END
ED D
ECEM
BER
31,
200
7 A
ND
200
6 (F
igur
es in
tabl
e ar
e ex
pres
sed
in U
nite
d S
tate
s D
olla
r, un
less
oth
erw
ise
stat
ed)
Se
lisih
Nila
i
Tran
saks
i
R
estru
ktur
isasi
E
ntita
s
S
epen
gend
ali/
D
iffere
nce i
n
Selis
ih K
urs
Selis
ih
Valu
e from
M
odal
Pe
njab
aran
Re
valu
asi
Restr
uctu
ring
Sald
o La
ba
Jum
lah
Dite
mpa
tkan
dan
Tam
baha
n
Saha
m B
ered
ar
Biay
a
La
pora
n
Akt
iva
Teta
p/
T
rans
actio
ns of
(D
efisi
t)/
Eku
itas/
D
iseto
r Pen
uh/
M
odal
Dise
tor/
ya
ng d
iper
oleh
Em
isi S
aham
/
K
euan
gan/
Re
valua
tion
E
ntiti
es U
nder
Retai
ned
Tota
l
Ca
tata
n/
Issue
d
A
dditi
onal
Kem
bali/
Sh
are
Tran
slatio
n
In
creme
nt
Comm
on
Ear
ning
s
Sto
ckho
lder
s’ N
otes
P
aid-in
Cap
ital
P
aid-in
Cap
ital
T
reasu
ry St
ock
Issua
nce C
ost
Adju
stmen
ts
in
Fixe
d A
ssets
Cont
rol
(Defi
cit)
Equ
ity
Sald
o 31
Des
embe
r 200
5
(Disa
jikan
kem
bali)
1.
400.
714.
922
-
-
(1.8
30.3
67 )
(3
.857
)
14.5
18
(1
.235
.521
.547
)
71.9
71.8
91
23
5.34
5.56
0
Balan
ce as
of D
ecemb
er 31
, 200
5
(as r
estat
ed)
Saha
m b
ered
ar y
ang
dipe
role
h
kem
bali
2r
, 28
-
-
(63.
938.
442
)
-
-
-
-
(13.
667.
487
)
(77.
605.
929
) Tr
easu
ry sto
ck
Selis
ih k
urs p
enjab
aran
lapo
ran
ke
uang
an
2w
-
-
-
-
32
8.68
1
-
-
-
32
8.68
1
Tran
slatio
n ad
justm
ents
D
iffere
nce i
n va
lue fr
om
Selis
ih n
ilai t
rans
aksi
rest
rukt
urisa
si
restru
cturin
g tra
nsac
tions
of en
tities
en
titas
sepe
ngen
dali
2c
,29
-
-
-
-
-
-
1.82
0.89
1
-
1.
820.
891
un
der c
ommo
n con
trol
Dev
iden
diu
mum
kan
dan
diba
yar
30
-
-
-
-
-
-
-
(2
2.24
7.70
1 )
(2
2.24
7.70
1 )
Divi
dend
s decl
ared
and
paid
Laba
ber
sih
-
-
-
-
-
-
-
222.
304.
589
222.
304.
589
N
et inc
ome
Sald
o 31
Des
embe
r 200
6
1.
400.
714.
922
-
(63.
938.
442
)
(1.8
30.3
67 )
32
4.82
4
14
.518
(1.2
33.7
00.6
56 )
25
8.36
1.29
2
35
9.94
6.09
1
Balan
ce as
of D
ecemb
er 31
, 200
6
Tam
baha
n M
odal
Dise
tor
23
-
22
1.86
2.06
6
-
-
-
-
-
-
22
1.86
2.06
6
Add
ition
al pa
id-in
capit
al
Saha
m b
ered
ar y
ang
dipe
role
h
kem
bali
2r
,28
-
-
41.7
58.7
80
-
-
-
-
(1
36.5
70.2
53 )
(9
4.81
1.47
3 )
Trea
sury
stock
Selis
ih k
urs p
enjab
aran
lapo
ran
ke
uang
an
2w
-
-
-
-
9.
698.
794
-
-
-
9.69
8.79
4
Tran
slatio
n ad
justm
ents
Dev
iden
diu
mum
kan
dan
diba
yar
30
-
-
-
-
-
-
-
(1
63.7
37.9
46 )
(1
63.7
37.9
46 )
Divi
dend
s decl
ared
and
paid
Laba
ber
sih
-
-
-
-
-
-
-
789.
003.
841
789.
003.
841
N
et inc
ome
Sald
o 31
Des
embe
r 200
7
1.
400.
714.
922
221.
862.
066
(22.
179.
662
)
(1.8
30.3
67 )
10
.023
.618
14.5
18
(1
.233
.700
.656
)
747.
056.
934
1.12
1.96
1.37
3
Balan
ce as
of D
ecemb
er 31
, 200
7
103PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
7
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES TbkAND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2007 2006
ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan 2.447.573.722 1.624.357.095 Receipt from customersPenghasilan bunga 10.624.899 2.873.597 Receipt from interest incomePembayaran kepada pemasok dan karyawan (1.731.059.480 ) (1.110.451.655 ) Payment to suppliers and employeesPembayaran kepada pemerintah (289.769.808 ) (170.717.076 ) Payment to governmentPembayaran pajak penghasilan (169.589.676 ) (177.424.094 ) Payment of income taxesPembayaran bunga dan beban bank (77.820.111 ) (69.228.599 ) Payment of interests and bank charges
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided from Aktivitas Operasi 189.959.546 99.409.268 Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMINVESTASI INVESTING ACTIVITIESPenerimaan bersih dari penjualan saham Anak perusahaan 1.183.548.566 - Net proceeds from sale of subsidiaries’ sharesPenempatan deposito berjangka dan kas Placement of time deposit and di bank yang dibatasi penggunaanya (4.348.719 ) (100.327.838 ) restricted cash in bankPenempatan investasi jangka pendek (118.312.375 ) - Placement of short-term investmentsPembelian kembali saham (65.950.166 ) (187.605.610 ) Payment for share buy-back Pembelian saham Anak perusahaan - (99.158 ) Acquisitions of subsidiaries’ sharesPembayaran biaya pengembangan dan Disbursement of development and eksplorasi (179.144.153 ) (58.866.566 ) exploration costPenambahan biaya pengupasan ditangguhkan (83.608.777 ) (54.733.133 ) Increase of stripping costsPembelian aktiva tetap (30.753.804 ) (163.478.397 ) Net acquisitions of fixed assetsPenambahan aktiva minyak dan gas bumi (27.711.595 ) (17.774.440 ) Increase of oil and gas properties
Arus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided from (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 673.718.977 (582.885.142 ) (Used in) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMPENDANAAN FINANCING ACTIVITIESPenerimaan bersih dari obligasi konversi 442.625.000 - Net proceeds from convertible bonds issuancePenerimaan (pelunasan) pinjaman bank (1.017.936.060 ) 520.154.684 Net proceeds from (payments for) bank loansPenambahan piutang hubungan Increase (decrease) in receivables from istimewa 1.504.699 5.156.751 related partiesPembayaran dividen (163.737.945 ) (22.247.701 ) Payment of dividendsPembayaran sewa guna usaha (33.679.713 ) (25.506.881 ) Payment of capital lease
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Flows Provided from (Used in) untuk) Aktivitas Pendanaan (771.224.019 ) 477.556.853 Financing Activities
NET INCREASE (DECREASE)KENAIKAN (PENURUNAN) IN CASH ON HAND ANDBERSIH KAS DAN BANK 92.454.504 (5.919.021 ) IN BANKS
KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKSAWAL TAHUN 51.241.023 57.160.044 AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK PADA CASH ON HAND AND IN BANKSAKHIR TAHUN 143.695.527 51.241.023 AT END OF YEAR
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.104
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements.
8
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES TbkAND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
2007 2006
Informasi tambahan atas aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi Additional information forarus kas: non-cash financing activities:Pembayaran hutang dan bunga melalui Offsetting of payment of loan and interest pemotongan piutang/penjualan 903.679.628 123.754.874 with receivable/salesPembayaran royalti dengan PPN 106.556.384 94.886.658 Offsetting of royalty with VATPembayaran hutang dan bunga dengan Offsetting of loan and interest with jasa pemasaran (lihat Catatan 22) 14.607.940 41.337.378 marketing advisory fee (see Note 22)Pembayaran hutang dan bunga dengan Offsetting of loan and interest with jasa konsultan (lihat Catatan 22) - 12.302.111 consultancy fee (see Note 22)
105PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
9
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. Establishment and General Information
PT Bumi Resources Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Juni 1973 berdasarkan Akta No. 130 dan No. 103 tanggal 28 Nopember 1973, keduanya dibuat dihadapan Djoko Soepadmo, S.H., notaris di Surabaya dan mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 12 Desember 1973 melalui surat keputusan No. Y.A.5/433/12 dan didaftarkan di Buku Register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya dibawah No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 tanggal 27 Desember 1973, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7.
PT Bumi Resources Tbk (the “Company”) was established on June 26, 1973 based on the Notarial Deeds No. 130 and No. 103 dated November 28, 1973, both made by Djoko Soepadmo, S.H., and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. Y.A.5/433/12 on December 12, 1973, registered in the Registry Book of Court of Justice in Surabaya No. 1822/1973, No. 1823/1973, No. 1824/1973 dated December 27, 1973, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 1, Supplement No. 7, dated January 2, 1974.
Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir pada tanggal 17 Mei 2006 sehubungan dengan perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.
The Company’s Articles of Association have been amended from time to time, the most recent change being made on May 17, 2006 regarding the change in composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak.
According to the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprises of exploration and exploitation of coal deposits (including coal mining and selling) and oil exploration.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 7, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
The Company’s head office is located at Wisma Bakrie 2 Building, 7th Floor, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering for the Company’s Stocks
Berdasarkan surat Ketua Bapepam No. SI-117/SHM/MK.10/1990 tanggal 18 Juni 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan penawaran saham perdana 10.000.000 saham Perusahaan atas nama dengan harga nominal Rp 1.000 per saham (setara dengan AS$ 0,54) kepada masyarakat dengan harga perdana Rp 4.500 (setara dengan AS$ 2,44) per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 30 Juli 1990.
Based on the letter Chairman of Capital Markets Supervisory Board (“BAPEPAM”) Letter dated June 18, 1990 No. SI-117/SHM/MK.10/1990, on behalf of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, Bapepam approved the initial public offering of 10,000,000 of the Company’s shares of par value of Rp 1,000 (equivalent to US$ 0.54) per share, at the offering price of Rp 4,500 (equivalent to US$ 2.44) per share for the period from June 25 to June 30, 1990. The shares were listed on the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges on July 30, 1990.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.106
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
10
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
Pada tanggal 1 Maret 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) 10.000.000 saham biasa atas nama dengan perbandingan setiap tujuh (7) pemegang saham lama berhak membeli dua (2) saham baru yang ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp 2.900 (setara dengan AS$ 1,40) per saham.
Based on effective notice from the Chairman of Bapepam dated March 1, 1993, the Company effected the first right issue (RI I) of 10,000,000 shares, whereby a shareholder holding seven (7) shares was entitled to buy two (2) new shares at Rp 2,900 (equivalent to US$ 1.40) per share.
Pada tanggal 4 Nopember 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) 594.000.000 saham biasa atas nama dengan perbandingan setiap satu (1) pemegang saham lama berhak membeli tiga (3) saham baru yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 500 (setara dengan AS$ 0,15) per saham.
Based on effective notice from the Chairman of Bapepam dated November 4, 1997, the Company effected the second right issue (RI II) of 594,000,000 shares, whereby a shareholder holding one (1) share was entitled to buy three (3) new shares at Rp 500 (equivalent to US$ 0.15) per share.
Pada tanggal 18 Pebruari 2000, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) 18.612.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 500 (setara dengan AS$ 0,07) per saham.
Based on effective notice from the Chairman of Bapepam dated February 18, 2000, the Company effected the third right issue (RI III) of 18,612,000,000 shares with par value of Rp 500 (equivalent to US$ 0.07).
Setelah PUT III, modal dasar Perusahaan menjadi 20.000.000.000 lembar saham dan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 19.404.000.000 lembar saham.
After the third Right Issue, the authorized capital of the Company became 20,000,000,000 shares, and the issued and fully paid capital became 19,404,000,000 shares.
c. Pembelian kembali (buy-back) Saham Perusahaan c. Buy-Back of Company’s Shares of Stock
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham yang beredar Perusahaan sampai jumlah maksimum sebanyak 1.940.400.000 lembar saham. Pembelian kembali dilaksanakan dalam periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai dengan 17 Nopember 2007, dimana sebanyak 1.364.966.000 lembar saham telah dibeli kembali sampai dengan akhir periode tersebut (lihat Catatan 28).
Based on the Extraordinary General Shareholders Meeting on May 17, 2006, the shareholders approved the buy-back of the Company’s shares up to a maximum of 1,940,400,000 shares. The buy-back was undertaken during the period of October 11, 2006 to November 17, 2007, during which time 1,364,966,000 shares bought back (see Note 28).
107PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
11
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
d. Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan d. The Structure of the Company’s and Subsidiaries
Daftar Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
The structure of the Company’s subsidiaries as of December 31, 2007 and 2006 were as follow:
Persentase Tahun Kepemilikan/ Operasi Percentage of Jumlah Aktiva / Komersial/ Ownership Total Assets Year of
Nama Anak Perusahaan/ Lokasi/ Kegiatan Usaha Utama/ Commercial 2007 2006 Name of Subsidiaries Location Principal Activity Operation (%) (%) 2007 2006
Kepemilikan secara langsung/ Direct Ownership
PT Kaltim Prima Coal (KPC) b)
Kalimantan,Indonesia
Pertambangan batubara/ Coal Mining
1992 13,60 13,60 1.017.710.654 1.558.825.628
Sangatta Holding Limited (SHL) Cayman, UK Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 100,00 100,00 613.846.605 472.669.478
Kalimantan Coal Limited (KCL) Republic of Mauritius
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 100,00 100,00 608.395.687 458.257.533
Forerunner International Pte Ltd. (Forerunner) Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 100,00 100,00 1.003.774.503 969.104.081
PT Arutmin Indonesia (AI) b) Kalimantan,Indonesia
Pertambangan batubara/ Coal Mining
1982 70,00 99,99 405.227.941 599.211.620
PT Sitrade Coal (SC) Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 99,99 99,99 82.620.287 73.525.419
Gallo Oil (Jersey) Ltd. (Gallo) Jersey, UK Pertambangan Minyak/ Oil Mining
- 99,99 99,99 96.199.985 86.434.188
Enercorp Ltd. (Enercorp) Jersey, UK Jasa Pemasaran/ Marketing Services
2003 50,00 50,00 157.014.705 157.295.290
Bumi Resources Japan Co. Ltd. (BRJ) a) Tokyo, Japan Jasa Pemasaran/ Marketing Services
2004 100,00 100,00 280.490 208.293
International Minerals Company, LLC (IMC) Delaware, USA Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 100,00 100,00 898.844 423.710
PT Citra Palu Minerals (CPM) Palu, Indonesia Pertambangan Emas/ Gold Mining
- 99,99 99,99 230.407 73.260
PT IndoCoal Kaltim Resources (Indo Kaltim) b)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 70,00 99,99 575 8.217
PT IndoCoal Kalsel Resources (Indo Kalsel) b)
Jakarta, Indonesia
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 70,00 99,99 846 8.222
Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal) Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 100,00 100,00 168.293.794 306.419.417
PT Mitratama Perkasa (Mitratama) Jakarta, Indonesia
Jasa pertambangan/ Mining Service
2006 99,84 99,99 44.444.380 50.183.513
PT Coalindo Energy (Coalindo) Jakarta, Indonesia
Jasa/ Service
- 7,97 7,97 417.295 417.295
Westside Corporation Ltd. (Westside) Brisbane,Australia
Pertambangan Gas Metana Batubara/ Coal Bed Methane Mining
2005 27,54 - 28.600.002 -
Knightley Business Resources Pte. Ltd (Knightley)
Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 100,00 - - -
Konblo Bumi, Inc. (Konblo) Monrovia,Liberia
Pertambangan Emas/ Gold Mining
- 80,00 - - -
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.108
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
12
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
Persentase Tahun Kepemilikan/ Operasi Percentage of Jumlah Aktiva / Komersial/ Ownership Total Assets Year of
Nama Anak Perusahaan/ Lokasi/ Kegiatan Usaha Utama/ Commercial 2007 2006 Name of Subsidiaries Location Principal Activity Operation (%) (%) 2007 2006
Kepemilikan secara tidak langsung/ Indirect ownership
Melalui/Through SHL (9,5%), KCL (9,5%) dan /and SC (32,4%) tahun/year 2007 dan/andSHL (24,5%), KCL (24,5%) dan/and SC (32,4%) tahun/year 2006
PT Kaltim Prima Coal (KPC) Kalimantan,Indonesia
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
1992 51,40 81,40 1.017.710.654 1.558.825.628
Melalui/Through Forerunner IndoCoal Resources (Cayman) Limited
(ICRL) b) Cayman, UK Distributor Batubara/
Coal Distributor 2005 70,00 100,00 405.945.684 889.483.441
Bumi Holdings SAS (Bumi Holding)
Paris, France Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 60,00 - 29.304 -
Melalui/Through IMC PT Gorontalo Minerals (GM)
Sulawesi, Indonesia
Pertambangan Emas/ Gold Mining
- 80,00 80,00 898.844 423.710
Melalui/Through AI (7,97%) dan/and KPC (7,97%)
PT Coalindo Energy (Coalindo)
Jakarta, Indonesia
Jasa/ Service
- 15,94 15,94 417.295 417.295
Melalui/Through Bumi Holdings Bumi Mauritania SA
Islamic Republic of Mauritania
Pertambangan Bijih Besi/ Iron Ore Mining
- 99,00 - 1.000 -
Melalui/Through ICRL Calipso Investment Pte. Ltd.
Singapore Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
- 100,00 - - -
*) a) Laporan keuangan tanggal 31 December 2007 dan 2006 tidak audit * a) Unaudited as of December 31, 2007 and 2006.
b) Pada tanggal 26 Juni 2007, 30% saham KPC, Arutmin, ICRL, IndoKalsel dan IndoKaltim (Perusahaan-perusahaan batubara) dijual ke The Tata Power Company Ltd (lihat Catatan 3a dan 39g).
b) On June 26, 2007, the actual divestment completion date, 30% shares of KPC, Arutmin, ICRL, Indo Kalsel and Indo Kaltim (the “Coal Companies”) were divested to The Tata Power Company Ltd. (see Notes 3a and 39g).
e. Dewan Komisaris dan Direksi dan Karyawan e. Board of Commissioners and Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2007 and 2006 were as follows:
Dewan Komisaris 2007 dan/and 2006 Board of CommissionersPresiden Komisaris Suryo Bambang Sulisto President CommissionerKomisaris Sulaiman Zuhdi Pane CommissionerKomisaris Iman Taufik CommissionerKomisaris Nalinkant Amratlal Rathod CommissionerKomisaris Kusumo A. Martoredjo Commissioner Komisaris Jay Abdullah Alatas Commissioner Komisaris Fuad Hasan Masyhur Commissioner Komisaris Samel Rumende Commissioner
Dewan Direksi 2007 dan/and 2006 Board of DirectorsPresiden Direktur Ari Saptari Hudaya President Director Direktur Eddie Junianto Soebari DirectorDirektur Kenneth Patrick Farrell Director
109PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
13
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
Jumlah remunerasi dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah sebesar AS$ 1.031.824 (setara dengan Rp 3.911 juta) dan AS$ 2.719.260 (setara dengan Rp 24.650 juta).
Total remuneration paid to Commissioners and Directors of the Company for the years ended December 31, 2007 and 2006 amounted to US$ 1,031,824 (equivalent to Rp 3,911 million) and US$ 2,719,260 (equivalent to Rp 24,650 million), respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing adalah 4.004 dan 3.722 orang.
As of December 31, 2007 and 2006, the Company and its Subsidiaries had 4,004 and 3,722 permanent employees, respectively (unaudited).
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2007 and 2006 were as follows:
Ketua Sulaiman Zuhdi Pane ChairmanAnggota Kanaka Puradiredja MemberAnggota Mawar Napitupulu MemberAnggota Indra Safitri Member
f. Area Eksplorasi dan Eksploitasi/Pengembangan f. Exploration and Exploitation Area/Development
Area Eksplorasi Exploration Area
Jumlah Biaya Eksplorasi Yang Telah Dibukukan Sebagai Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tanggal Tangguhan per Perolehan Tanggal Neraca/ Izin Persentase Total Deferred Nama Pemilik Eksplorasi/ Tanggal Jatuh Kepemilikan/ Exploration Cost Nama Lokasi/ Izin Lokasi/ Date of Tempo/ Percentage of as of Balance Location Owner Concession End Date Ownership Sheet Date
Arutmin PKP2B AI PT Arutmin Indonesia 18 Agustus 1983/ 2 Nopember 1986/ (AI) August 18, 1983 November 2, 1986 100% 32.604.810
KPC Sangatta PT Kaltim Prima Coal 10 Oktober 1985/ 18 Nopember 1989/ (KPC) October 10, 1985 November 18, 1989 100% 125.745.894
PT Gorontalo Minerals PT Gorontalo Minerals 14 Juli 2004/ 8 Juni 2008/ July 14, 2004 June 8, 2008 100% 21.080.586
PT Citra Palu Minerals PT Citra Palu Minerals 28 Januari 1999/ 27 Januari 2009/ January 28, 1999 January 27, 2009 100% 15.771.872
Bumi Mauritania SA Bumi Mauritania SA 10 Oktober 2005/ 14 Oktober 2008/ October 10, 2005 October 14, 2008 100% 53.837.397
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.110
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
14
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
Area Eksploitasi/Pengembangan Exploitation Area/Development
Jumlah Produksi Jumlah (dalam jutaan ton) Cadangan Total Production Sisa Terbukti (in million tones) Cadangan (P1)* Terbukti Tanggal (dalam jutaan Akumulasi (dalam jutaan Perolehan ton)/ Jumlah ton)/ Nama Izin Persentase Proven Tahun Produksi/ Balance Nama Pemilik Ekspoitasi/ Tanggal Kepemlikan/ Reserve Berjalan/ Accumulated of Proven Lokasi/ Izin Lokasi/ Date of Jatuh Tempo/ Percentage of (P1)* Current Total Reserve
Location Owner Concession End Date Ownership (in million tonnes) Year Production (in million tonnes)
Arutmin Senakin PT AI 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, September 30, 1989 2019 100% 142,00 3,89 80,25 61,75
Satui PT AI 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, September 30, 1989 2019 100% 64,40 5,46 62,36 2,04
Mulia PT AI 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, Setember 30, 1989 2019 100% 83,00 4,38 13,20 69,80
Batulicin PT AI 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, Setember 30, 1989 2019 100% 39,90 2,14 8,63 31,27
Pulau Laut PT AI 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, Setember 30, 1989 2019 100% 14,50 - - 14,50
Sarongga PT AI 1 Oktober 30 September 1989/ 2019/ October 1, Setember 30, 1989 2019 100% 88,50 - - 88,50
KPC Sangatta PT KPC 5 Agustus 5 Agustus 1991/ 2021/ August 5, August 5, 1991 2021 100% 1.214,54 36,34 284,57 929,97
*) Jumlah Cadangan Terbukti (P1) adalah berdasarkan hasil survey oleh Mine Consult masing-masing pada tanggal 30 September 2007 dan 31 Desember 2007 untuk KPC dan Arutmin.
*) Total Proven Reserve (P1) is based on survey result by MineConsult as of September 30, 2007 and December 31, 2007 for KPC and Arutmin, respectively.
111PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
15
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia dahulu Bursa Efek Jakarta). Kebijakan akuntansi signifikan yang telah diterapkan secara konsisten adalah:
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the accounting principles generally accepted in Indonesia (“Indonesian GAAP”), Capital Market Supervisory Board’s (“Bapepam”) and the Guidelines for Financial Report Presentation under the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange). The significant accounting policies applied consistently are as follows:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi, kecuali laporan arus kas konsolidasi, telah disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di masing-masing akun tersebut.
a. Basis of Consolidated Financial Statements
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), arus kas dikelompokan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, being classified into operating, investing and financing activities. The reporting currency used in the preparation of consolidated financial statements is United States Dollar (“US$”), which is also the functional currency of the Company.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan dimana:
b. Principles of Consolidation
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and its Subsidiaries wherein:
- Perusahaan memiliki penyertaan saham baik secara langsung maupun tidak langsung sebesar kepemilikan lebih dari 50%, dan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan, atau
- The Company has direct or indirect ownership of more than 50% with the ability to control; or
- Perusahaan memiliki sama dengan atau kurang dari 50%, tetapi Perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan.
- The Company has 50% or less ownership, but the Company has the ability to control.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.112
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
16
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Perusahaan dianggap memiliki kemampuan untuk mengendalikan ada apabila dapat dibuktikan adanya salah satu kondisi berikut:
Control is presumed to exist when one of the following conditions is met:
(1) Mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya;
(1) Having more than 50% of the voting rights by virtue of an agreement with other investors;
(2) Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;
(2) Having the right to govern the financial and operating policies of the enterprise under the articles of association or an agreement;
(3) Mempunyai hak untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan;
(3) Ability to appoint or remove the majority of the members of the management; and
(4) Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
(4) Ability to control the majority of votes in meetings of management.
Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila; A Subsidiary should be excluded from consolidation when
(a) Pengendalian dimaksudkan untuk sementara karena saham Anak perusahaan dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek
(a) Control is intended to be temporary because the Subsidiary is acquired and held exclusively with a view to its subsequent disposal in the near future;
(b) Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentrasfer dana kepada induk perusahaan.
(b) It operates under long-term restrictions whereby it cannot transfer funds to the parent company.
Laporan keuangan Anak perusahaan mulai dikonsolidasi sejak tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian dan dihentikan sejak tanggal Perusahaan melepas pengendalian. Hasil operasi Anak perusahaan yang diakuisisi atau dilepas selama tahun berjalan dicatat pada laporan laba rugi konsolidasi dari tanggal efektif akuisisi atau pelepasan.
The financial statements of Subsidiaries are consolidated commencing from the date on which control is acquired and cease to be consolidated from the date on which control is relinquished. The results of Subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal.
113PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
17
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya.
The interest of the minority shareholders is stated as the minority’s proportion of the historical cost of the net assets. The minority interest is subsequently adjusted for the minority’s share of movements in equity. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent. The excess, and any further losses applicable to the minority, are charged against the majority interest except to the extent that minority has a binding obligation to, and is able to, make good the losses.
Jika diperlukan, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan Anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the Subsidiaries in order to bring the accounting policies used to be in line with those used by the Company.
Seluruh saldo dan transaksi, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
All balances and transactions, including gains or losses that are not realized, arising from inter-company transactions have been eliminated to present the financial position and operational income of the Company and its Subsidiaries as a single entity.
c. Penggabungan Usaha
Akuisisi dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22, “Penggabungan Usaha”. Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), nilai wajar aktiva non-moneter dikurangi secara proporsional sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, diberlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.
c. Business Combination
Acquisitions are accounted for using the purchase method in accordance with the requirements of Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 22, “Business Combination”. On acquisition, the assets and liabilities of a Subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line basis over twenty (20) years. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The remaining excess after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as revenue on a straight-line basis over twenty (20) years.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.114
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
18
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Akuisisi Anak perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, akuisisi Anak perusahaan dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aktiva dan kewajiban Anak perusahaan dicatat pada nilai buku. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku Anak perusahaan, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan. Selanjutnya, laporan keuangan konsolidasi sebelum akusisi disajikan kembali, dimana saldo awal ekuitas Anak perusahaan disajikan secara terpisah sebagai “Proforma Ekuitas dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” direalisasi sebagai laba atau rugi sejak hilangnya sifat sepengendali antara entitas yang bertransaksi.
Acquisitions of Subsidiaries that represent a restructuring transaction of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control”. Based on this standard, acquisition of a Subsidiary is accounted for based on the pooling of interest, wherein assets and liabilities of a Subsidiary are recorded at their book values. The difference between the transfer price and the Company’s interest in the Subsidiary’s book values, if any, is recorded as “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented as a separate component in the Company’s Stockholders’ equity. Accordingly, the consolidated financial statements prior to acquisition are restated, wherein the beginning balance of equity of the Subsidiary is presented separately as proforma equity arising from restructuring transactions of entities under common control. The balance of “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” can be realized to profit or loss from the time the common control no longer exists between the entities that entered into the transaction.
d. Rekening Bank yang Dibatasi Penggunaannya
Kas dan deposito yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Rekening bank yang dibatasi penggunaannya”. Rekening giro dan deposito yang dibatasi penggunaannya dan akan digunakan untuk membayar kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun disajikan sebagai bagian dari aktiva lancar.
d. Restricted Cash in Banks
Cash in banks and time deposits that are not freely available to the Company are presented as “Restricted Cash in Banks”. Restricted cash in banks to be used to pay currently maturing obligations that are due within one year is presented under current assets.
e. Investasi Jangka Pendek
Deposito yang ditempatkan dengan jangka waktu lebih dari tiga (3) bulan yang terealisasikan dalam jangka waktu satu (1) tahun sejak tanggal neraca disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek dan dicatat sebesar nilai nominal.
e. Short-term investments
Time deposits and placements with maturities of more than three months that are realizable within one year from balance sheet date are presented as short-term investment and are stated at their nominal value.
115PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
19
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Piutang
Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai sebenarnya dikurangi dengan penyisihan atas piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan pada tingkat yang dianggap memadai untuk mencadangkan kemungkinan terjadinya kerugian atas piutang. Besarnya penyisihan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
f. Receivables
Receivables are recognized and carried at original amount less any allowance for doubtful accounts. Allowance for doubtful accounts is maintained at a level considered to be adequate to provide for potential losses on receivables. The level of this allowance is based on management’s evaluation of collection experience and other factors that may affect collectibility.
g. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memenuhi sifat hubungan istimewa, sebagaimana didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
g. Transactions with Related Parties
The Company and its Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with unrelated parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan batubara ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang sedangkan biaya perolehan persediaan suku cadang ditentukan dengan metode rata-rata. Nilai realisasi bersih adalah perkiraan harga jual dalam kegiatan usaha normal atau harga yang sesuai dengan harga yang ditentukan dalam Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (lihat Catatan 39c3). Penyisihan atas kerugian persediaan dan persediaan usang dibentuk untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersihnya, dan ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun persediaan pada akhir tahun.
h. Inventories
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value (NRV). Cost of coal inventories is determined by the weighted average method, while cost of spare-parts inventories is determined by the average method. NRV is the estimated selling price in the ordinary course of business, or the price in accordance with the price determined under the Long-term Supply Agreement referred to in Note 39c3. Provision for inventory obsolescence is provided to reduce the carrying values of inventories to their NRV based on the review of the status of the inventories at the end of the year.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.116
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
20
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
i. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya dibayar dimuka jangka panjang disajikan sebagai “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasi.
i. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. The non-current portion of prepaid expenses is classified under “Other Non-Current Assets” in the consolidated balance sheets.
j. Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dalam saham yang dicatat berdasarkan harga perolehan disesuaikan dengan menambah atau mengurangi bagian laba atau rugi bersih Perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan dan dikurangi dengan pendapatan deviden. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih Perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi atas perbedaan antara harga perolehan penyertaan dan bagian kepemilikan Perusahaan atas nilai wajar aktiva bersih pada tanggal akuisisi (goodwill), dengan menggunakan metode garis lurus sampai dengan dua puluh (20) tahun.
j. Investment in Associates
Investment in shares of stocks in an associated company with at least 20% ownership but not exceeding 50% is accounted for by the equity method. Based on this method, investments in shares are accounted at cost and adjusted by the net amount of the increase or decrease of equity in the net earnings or losses of the associated companies and the dividends received from the date of acquisition. Equity in net earnings or loss is adjusted by amortization of the difference between the cost of such investment and net amount representing percentage of ownerships in the underlying fair value of the net assets of associated companies at the date of acquisition, using the straight-line amortization method over twenty (20) years.
k. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan mencakup pengeluaran untuk perbaikan, penggantian, pemugaran dan peningkatan daya guna aktiva tetap yang jumlahnya signifikan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap atau sisa masa kontrak karya, yang mana yang lebih pendek. Kisaran masa manfaat ekonomis sesuai klasifikasi aktiva tetap, adalah sebagai berikut:
k. Fixed Assets
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment in value. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets or the remaining term of the Coal Agreement (CCOW), whichever period is shorter. The ranges of useful life by major asset classification are as follows:
Tahun/Years
Mesin dan peralatan 3 - 30 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan kantor 3 - 8 Office furniture and fixtures Kendaraan 3 - 8 Vehicles
117PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
21
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang mencakup biaya pinjaman untuk membiayai aktiva selama periode pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya dari aktiva tersebut akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat aktiva tersebut diselesaikan dan siap untuk digunakan.
Construction-in-progress is stated at acquisition cost, which includes borrowing costs from loans incurred to finance the construction during the period of development. The accumulated costs of the assets will be reclassified to the appropriate fixed asset accounts and capitalization of these borrowing costs ceases when projects are completed and ready for their intended use.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pada saat aktiva tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutan yang bersangkutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam biaya operasi tahun berjalan.
The costs of maintenance and repairs are charged to income as incurred, while significant renewals and betterments are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited or charged to current operations.
l. Aktiva Minyak dan Gas Bumi
Gallo, Anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak, menerapkan metode full cost dalam pencatatan aktiva minyak dan gas bumi. Semua biaya-biaya yang berkaitan dengan akuisisi, ekplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan gas bumi termasuk biaya overheadlangsung yang berkaitan, dikapitalisasi.
l. Oil and Gas Properties
Gallo, the Subsidiary that engages in oil mining, adopted the full cost method of accounting in recognizing oil and gas properties. Accordingly, all costs associated with acquisition, exploration and development of oil and gas reserves, including directly related overhead costs, are capitalized.
Semua biaya yang dikapitalisasi atas minyak dan gas, termasuk estimasi biaya masa depan atas pengembangan cadangan terbukti akan diamortisasi sejak dimulainya produksi komersial dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan jumlah estimasi cadangan terbukti. Investasi dalam pengembangan proyek dan cadangan yang belum terbukti tidak diamortisasi sampai dengan cadangan yang terkait dengan proyek tersebut dapat dibuktikan atau sampai terjadinya penurunan nilai. Jika hasil dari penilaian tersebut mengindikasikan bahwa properti telah mengalami penurunan nilai, jumlah dari penurunan nilai tersebut akan ditambahkan pada biaya yang akan diamortisasikan.
All capitalized costs of oil and gas properties, including the estimated future costs of developing proven reserves, are amortized using the unit-of-production method based on the total estimated proven reserves. Investments in unproven properties and major development projects are not amortized until proven reserves associated with the projects can be determined or until impairment occurs. If the result of an assessment indicates that the properties are impaired, the amount of the impairment is added to the costs to be amortized.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.118
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
22
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode capital lease jika seluruh kriteria dalam PSAK No. 30 “Akuntansi Untuk Transaksi Sewa Guna Usaha” dipenuhi. Apabila kriteria ini tidak terpenuhi maka transaksi sewa guna usaha tersebut dicatat dengan metode operating lease.
m. Capital Leases
Lease transactions are accounted for under the capital lease method when all the required capitalization criteria under PSAK No. 30 “Accounting for lease Transactions” are met. Otherwise, lease transactions are accounted for under the operating lease method.
Dengan metode capital lease, aktiva dan kewajiban yang terkait disajikan berdasarkan nilai tunai dari pembayaran minimum sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) pada akhir masa sewa guna usaha.
Under the capital lease method, assets and the related obligations are presented based on the present value of minimum lease payment plus residual value (purchase option) at the end of the lease term.
Aktiva sewa guna usaha disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur ekonomis aktiva, yang sama dengan aktiva yang dibeli dengan kepemilikan langsung. Bagian pokok untuk setiap pembayaran dicatat sebagai pembayaran kembali kewajiban, sedangkan bagian untuk pembayaran bunga dicatat sebagai biaya bunga.
Assets under capital lease are presented as part of fixed assets. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful life of the asset, which is similar to the asset acquired under direct ownership. The principal portion of each lease payment is recorded as repayment of such obligations and the interest portion is recorded as interest expense.
n. Penurunan Nilai Aktiva
Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, Perusahaan dan Anak perusahaan menelaah ada tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva. Penurunan nilai wajar bisa terjadi apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi sebagaimana yang dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Apabila nilai tercatat aktiva melebihi jumlah yang dapat dipulihkan, maka selisihnya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Nilai yang dapat dipulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual neto dan nilai pakai aktiva.
n. Impairment of Asset Value
Based on PSAK No. 48, “Impairment of Asset Values,” the Company and Subsidiaries conduct a review of impairment of assets. Decrease in fair value may happen whenever events or changes in circumstances as stated in PSAK No. 48 occur, which indicate that the carrying amount of an asset may not be fully recoverable. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized in the current year consolidated statement of income. Recoverable amount is the higher of an asset’s net selling price and value in use.
119PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
23
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
o. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan mencakup biaya-biaya survei, eksplorasi, keuangan, studi kelayakan, dan pengembangan tambang baru yang terjadi sebelum dimulainya operasi komersial. Biaya eksplorasi dan pengembangan diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan pembebanannya bila biaya-biaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan untuk memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan yang secara ekonomis terbukti serta kegiatan yang signifikan dalam area of interestterkait masih berlangsung.
o. Deferred Exploration and Development Costs
Deferred exploration and development expenditure incorporates costs related to general surveys, exploration, financing, refinancing, feasibility studies and development of the mine incurred prior to the commencement of operations. Deferred exploration and development expenditure is amortized on a straight-line basis from the date of commercial production of the respective area of interest, over the life of the mine or the remaining term of the CCOW, whichever is shorter.
Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi dan apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya eksplorasi tangguhan sebesar nilai yang tidak bisa diharapkan untuk dipulihkan di masa yang akan datang.
The net carrying value of each area of interest is reviewed regularly and to the extent this value exceeds its recoverable value, the excess is provided for or written-off in the year in which it is determined.
Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi secara garis lurus selama masa produksi komersial atau berdasarkan estimasi umur tambang atau sisa periode kontrak karya, yang mana yang lebih pendek. Biaya yang tidak diamortisasi dihapuskan pada saat Perusahaan menentukan bahwa tidak ada lagi nilai yang dapat diharapkan dari area of interest yang bersangkutan di masa mendatang.
Deferred exploration and development expenditure is amortized on a straight-line basis from the date of commercial production of the respective area of interest, over the life of the mine or the remaining term of the CCOW, whichever is shorter. Net carrying value of the deferred exploration and development cost will be written-off when the Company determines that there is no future recoverable value from the area of interest.
p. Biaya Pengupasan Ditangguhkan
Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil)dibedakan menjadi (i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai dan (ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi.
p. Deferred Stripping Cost
Stripping cost on top soil is divided into (i) initial stripping of the top soil to open up the mining area before production commences and (ii) additional stripping that is performed during the production activity.
Biaya pengupasan tanah awal merupakan bagian dari biaya pengembangan yang ditangguhkan, sedangkan biaya pengupasan tanah lanjutan dibebankan sebagai biaya produksi.
The initial stripping costs are part of deferred development costs, while the additional stripping costs are charged to production cost as long as the stripping ratio is close to or less than the average estimated stripping ratio.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.120
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
24
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Biaya pengupasan tanah lanjutan pada dasarnya dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan Rasio Rata-Rata Tanah Penutup. Dalam keadaan dimana Rasio Aktual Tanah Penutup (yaitu rasio antara kuantitas tanah/batuan yang dikupas pada periode tertentu terhadap kuantitas bagian cadangan yang diproduksi untuk periode yang sama) tidak berbeda jauh dengan rasio rata-ratanya, maka biaya pengupasan tanah yang timbul pada periode tersebut seluruhnya dapat dibebankan sebagai biaya produksi.
Furthermore, when the actual ratio is significantly higher than the estimated average ratio, the excess stripping costs are to be deferred and recorded as deferred stripping costs. These deferred stripping costs are expensed as production costs in periods where the actual ratio is significantly lower than the estimated average ratio.
q. Biaya Penerbitan Obligasi
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dikurangkan dari penerimaan obligasi tersebut. Selisih antara penerimaan dan nilai nominal obligasi diakui sebagai premi atau diskonto yang akan diamortisasi selama jangka waktu obligasi.
q. Bonds Issuance Cost
Expenses incurred in connection with the issuance of bonds are deducted from the proceeds thereof. The difference between the net proceeds and the nominal value of the bonds is recognized as premium or discount that should be amortized over the term of the bonds.
r. Saham beredar yang diperoleh kembali
Instrumen ekuitas milik Perusahaan yang diperoleh kembali (treasury stock) dicatat dengan nilai nominal dan selisih antara nilai nominal dengan nilai pembelian kembali diakui sebagai bagian dari saldo laba ditahan. Saldo saham beredar yang dibeli kembali disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
r. Treasury Stock
Own equity instruments that are reacquired (treasury stock) are recorded at the par value and the difference between the par value and the reacquisition cost is recognized as part of the retained earnings. Outstanding treasury stocks are presented under the stockholder’s equity.
s. Biaya Emisi Saham
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas kepada Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
s. Share Issuance Cost
Costs incurred in connection with the initial public offering and right issue of the Company’s shares are classified as part of stockholder’s equity.
121PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
25
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
t. Taksiran Kewajiban Restorasi dan Rehabilitasi
Anak perusahaan mempunyai kebijakan untuk memenuhi atau melampaui ketentuan Kontrak Karya dan Peraturan Pemerintah lainnya mengenai lingkungan hidup dengan melaksanakan tindakan-tindakan yang telah terbukti secara teknis dan layak diterapkan secara ekonomis. Manajemen pelestarian lingkungan hidup yang dilaksanakan Perusahaan mencakup, namun tidak terbatas pada, penggantian tanah bagian atas (top soil), pengerukan endapan pada kolam dan bendungan, pengawasan atas kualitas air, pengolahan limbah, penanaman kembali dan pembibitan hutan.
t. Estimated Liability for Restoration and Rehabilitation
The Subsidiaries’ policy is to meet or surpass the requirements of the CCOW and all applicable environmental regulations issued by the Government of Indonesia (GOI), by application of technically proven and economically feasible measures. Environmental management at the Company includes, but is not limited to, top soil replacement, dredging of sediment ponds and dams, water quality control and waste handling, planting and seeding.
Taksiran kewajiban atas pengelolaan lingkungan hidup ditentukan berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Beban restorasi dan rehabilitasi tersebut diakui dan dibebankan sebagai biaya selama perkiraan umur ekonomis tambang. Taksiran kewajiban pengelolaan lingkungan hidup dinilai kembali secara rutin dan dampak perubahannya diakui secara prospektif.
Estimated liability for restoration and rehabilitation costs are based principally on legal and regulatory requirements. Such estimated costs as a result of production activities are expensed as production cost. Estimates are reassessed regularly and the effects of changes are recognized prospectively.
u. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Batubara
Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak kepemilikan atas batubara beralih kepada pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau dapat diperkirakan secara wajar. Pendapatan dan penjualan dinyatakan secara bersih, sesudah dikurangi dengan retur dan biaya klaim.
u. Revenue and Expense Recognition
Coal
Sales are recognized as revenue when the title for coal passes to the customer and selling prices are known or can be reasonably estimated. Sales and revenue are presented net of quality claims and customer rejections.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.122
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
26
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
KPC dan Arutmin, Anak perusahaan, melaksanakan aktivitas penambangan batu bara berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B/Kontrak Karya) dengan Pemerintah Indonesia, dimana sesuai dengan Kontrak Karya tersebut, Anak perusahaan tidak mempunyai hak untuk memiliki atau membeli batubara yang menjadi hak Pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia dapat menggunakan sendiri batubara tersebut dan mengangkutnya dari tempat penambangan, atau meminta Anak perusahaan untuk menjual semua atau sebagian batu bara yang dimilikinya kepada pihak lain.
Under the terms of the CCOW, KPC and Arutmin ( the Subsidiaries), the Subsidiaries have no right to take title to or purchase the GOI’s share of coal. The GOI can use its own share of coal and transport it from the mine process facilities or may request the Subsidiaries to sell all or a part of its share of coal.
Penjualan bersih Anak perusahaan disajikan sebesar hasil penjualan yang menjadi hak Anak perusahaan yang bersangkutan dan tidak mencakup penjualan batu bara yang menjadi hak Pemerintah Republik Indonesia yang dijual oleh Anak perusahaan dalam kapasitasnya sebagai agen penjual untuk pemerintah.
The Subsidiaries’ net sales reflect only the sale of the Subsidiaries’ coal entitlement and do not include any amounts pertaining to the GOI’s coal entitlement that have been shipped and sold by the Subsidiaries as agent for the GOI.
Jasa
Pendapatan jasa merupakan komisi atas jasa pemasaran batubara yang diakui pada saat transaksi penjualan telah dilakukan dan besarnya sudah bisa ditentukan.
Service
Service revenue represents commission of coal marketing service and is recognized when the sales transaction has been made and measured.
Beban
Beban diakui pada saat terjadinya transaksi (accrual basis).
Expenses
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
v. Pajak Penghasilan
Perusahaan dan Anak perusahaan menghitung pajak penghasilannya sesuai dengan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
v. Income Tax
The Company and its Subsidiaries determine their income taxes in accordance with PSAK No. 46, “Accounting for Income Tax”.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period computed using the applicable tax rates.
123PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
27
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aktiva dan kewajiban tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban yang bersangkutan. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statements carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent it is probable that taxable income will be available in the future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Tarif pajak yang digunakan untuk menghitung pajak tangguhan adalah tarif pajak sebagaimana diatur dalam Kontrak Karya (lihat Catatan 39a). Tarip pajak tahunan adalah 35% untuk sepuluh tahun pertama sejak dimulainya periode komersial, dan 45% pada periode-periode selanjutnya. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, semua pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif 45%.
Tax rates specified in the CCOW are used to determine deferred income tax. Under the CCOW (see Note 39a), the annual tax rates are 35% during the first full ten years from the commencement of the operating period, and 45% during the remainder of the operating period. As of December 31, 2007 and 2006, all temporary differences for future taxable amounts have been measured at 45%.
Estimasi atas kewajiban perpajakan Perusahaan dan Anak perusahaan akan disesuaikan ketika Perusahaan dan Anak perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak, atau, jika mengajukan banding, pada saat diperolehnya surat keputusan atas banding tersebut.
Charges to taxes payables on the Company and Subsidiaries’ consolidated balance sheets are updated when an assessment is received and, if appealed, upon resolution of the appeal.
w. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan sesuai dengan mata uang pelaporannya. Efektif sejak 1 Januari 2006, Perusahaan merubah mata uang pelaporannya dari Rupiah (Rp) menjadi Dolar Amerika (AS$). Pengukuran kembali dilakukan terhadap seluruh akun pada laporan keuangan secara retroaktif (lihat Catatan 2x).
w. Foreign Exchange Transactions and Translations
The books of account are maintained in their reporting currencies. The Company changed its reporting currency from Rp to US$ starting January 1, 2006. Remeasurement was made to all accounts in the financial statements retroactively (see Note 2x).
Transaksi-transaksi dalam periode yang menggunakan mata uang yang bukan AS$ dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang yang bukan AS$ tersebut disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.124
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
28
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Pembukuan beberapa Anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang selain AS$. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aktiva dan kewajiban Anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”.
The books of accounts of certain Subsidiaries are maintained in currencies other than US$. For consolidation purposes, assets and liabilities of the Subsidiaries at balance sheet date are translated into US$ using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of Stockholders’ equity as “Translation Adjustments”.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kurs yang digunakan adalah kurs tengah dari Bank Indonesia, sebagai berikut:
As of December 31, 2007 and 2006, the rates of exchange used were middle rates published by Bank Indonesia as follows:
2007 2006
10.000 Rupiah 1,06 1,11 10,000 Indonesian Rupiah 1 Poundsterling Inggris 1,99 1,96 1 UK Pound Sterling 1 EURO 1,46 1,31 1 EUR 1 Dolar Australia 0,87 0,80 1 Australian Dollar 100 Yen Jepang 0,88 0,84 100 Japanese Yen
x. Mata Uang Pelaporan
Sejak 1 Januari 2006, Perusahaan mengubah mata uang pelaporannya dari Rp menjadi AS$ dan menerapkan PSAK No. 52, “Akuntansi Mata Uang Pelaporan” yang menyatakan bahwa penentuan saldo awal dalam rangka perubahan mata uang pelaporan dilakukan dengan melakukan pengukuran ulang (remeasurement)pada setiap akun dalam laporan keuangan, seolah-olah mata uang fungsional tersebut sudah digunakan sejak tanggal terjadinya transaksi. Prosedur pengukuran ulang adalah sebagai berikut:
x. Reporting Currency
Starting January 1, 2006, the Company changed its reporting currency from Rp to US$. In changing the reporting currency, the Company adopted PSAK No. 52, “Accounting for Reporting Currency”, which states that the determination of the beginning balance for recording purposes has to be made by remeasuring the respective accounts in the financial statements as if the functional currency had been used since the date of the transactions. The procedures of the remeasurement are as follows:
(i) Aktiva dan kewajiban moneter diukur kembali dengan menggunakan kurs tanggal neraca;
(i) Monetary assets and liabilities are remeasured using the rate of exchange at the balance sheet date;
(ii) Aktiva dan kewajiban non-moneter serta modal saham diukur kembali dengan menggunakan kurs historis atau kurs tanggal terjadinya transaksi perolehan aktiva tetap, terjadinya kewajiban atau penyetoran modal saham;
(ii) Non-monetary assets and liabilities, as well as capital stock are remeasured using the historical rate of exchange at the date when assets are acquired, liabilities are incurred, or capital stocks are paid-in;
125PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
29
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
(iii) Selisih antara aktiva, kewajiban dan modal saham dalam mata uang pelaporan baru, yang merupakan hasil perhitungan prosedur (i) dan (ii) di atas, diperhitungkan pada saldo laba atau akumulasi kerugian pada periode tersebut;
(iii) The difference between the assets, liabilities, and capital stock in the new reporting currency, which represent the results of the computation in (i) and (ii) above, is recorded as part of retained earnings or deficit in the current period;
(iv) Pendapatan dan beban diukur kembali dengan menggunakan kurs rata-rata tertimbang selama periode yang diperbandingkan, kecuali untuk beban penyusutan aktiva tetap atau amortisasi aktiva non-moneter yang diukur kembali dengan menggunakan kurs historis aktiva yang bersangkutan;
(iv) Revenue and expenses are remeasured using the weighted average during the periods being presented, except for the depreciation of fixed assets and amortization of non-monetary assets that are remeasured using the respective historical rates;
(v) Deviden diukur dengan menggunakan kurs tanggal pencatatan deviden tersebut;
(v) Dividend is remeasured using the rate at the date when the dividend was recorded;
(vi) Prosedur (iv) dan (v) di atas akan menghasilkan selisih pengukuran kembali yang diperhitungkan pada saldo laba atau akumulasi kerugian pada periode tersebut;
(vi) The steps in (iv) and (v) will result in difference in remeasurement that should be accounted for as part of retained earnings or deficit in the current period;
(vii)Selisih pengukuran kembali merupakan hasil dari perhitungan berikut: saldo laba (akumulasi kerugian) akhir tahun (hasil dari prosedur (iii)) ditambah dengan deviden (hasil dari prosedur (v)) dan dikurangi dengan hasil perhitungan laba (rugi) bersih selama periode yang diperbandingkan (hasil dari prosedur (iv)).
(vii) Difference in remeasurement is the result of the following computation: retained earnings (deficit) at end of year {result of step (iii)} plus dividend {result of step (v)} and minus the result of computation of the profit and loss during the periods presented {result of step (iv)}.
Pengukuran kembali dilakukan dan berlaku surut dari tahun dimana mata uang fungsional tersebut mulai berlaku.
Remeasurement has to be made retroactively from the year when the functional currency is used.
y. Manfaat Karyawan
Kewajiban imbalan kerja yang mencakup imbalan pensiun, imbalan jangka pendek dan imbalan jangka panjang lainnya dihitung sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.
y. Employee Benefits
Liabilities relating to employee benefits covering retirement benefits, short-term and other long-term benefits are computed based on the provisions of PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.126
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
30
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Perusahaan dan Anak perusahaan memberikan imbalan kerja manfaat pasti untuk karyawannya sesuai dengan Kontrak Kerja Karyawan/Peraturan Perusahaan. Anak perusahaan, KPC dan Arutmin juga memberikan imbalan kerja dari program pensiun iuran pasti. Iuran yang ditanggung Anak perusahaan diakui sebagai beban tahun berjalan.
The Company and its Subsidiaries provide defined post-employment benefits for their employees pursuant to the terms of the Employment Work Contract/Company Policy. KPC and Arutmin, Subsidiaries, also provide post-employment benefits from defined contribution pension plans. The contribution charged to the Subsidiaries is recognized as expense in the current period.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu dan nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja yang ikut dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan apabila belum menjadi vestedmaka akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. Under the Projected Unit Credit Method, the accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Company and certain Subsidiaries’ defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past-service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.
The benefit obligation recognized in the balance sheet represents the present value of the defined obligation, adjusted for unrecognized actuarial gains and losses, unrecognized past-service cost and fair value of the plan assets.
z. Informasi Segmen
Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (revisi) tentang Akuntansi Segmen dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen primer dan segmen geografis berdasarkan lokasi aktiva sebagai bentuk pelaporan segmen sekunder.
z. Segment Information
Segment information is presented based on PSAK No. 5 (revised) or Segment Accounting. The Company and its Subsidiaries’ primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.
aa. Laba per Saham
Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
aa. Earnings per Share
Earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the year.
127PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
31
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode pelaporan setelah disesuaikan dengan efek dari saham biasa yang sifatnya berpotensi untuk dilutif.
Diluted earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares as adjusted for the effects of all potential dilution.
bb.Kewajiban Kontinjensi
Kewajiban kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan, namun akan diungkapkan kecuali jika kemungkinan akan terjadinya pengeluaran uang terhadap kewajiban tersebut sangat kecil. Aktiva kontijensi tidak diakui dalam laporan keuangan tetapi, diungkapkan apabila kemungkinan diperolehnya arus kas masuk dari manfaat ekonomi cukup besar (probable).
bb. Contingencies
Contingent liabilities are not recognized in the financial statements, but are disclosed unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the financial statements, but are disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
cc. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
cc. Use of Estimates
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian GAAP requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
dd. Cadangan
Cadangan diakui jika dan pada saat Perusahaan mempunyai kewajiban kini (hukum dan konstruktif) sebagai hasil dari peristiwa masa lalu, jika terdapat kemungkinan yang cukup besar untuk keluarnya arus kas dari sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi untuk mengatasi kewajiban Perusahaan serta jika estimasi yang layak atas kewajiban tersebut dapat dibuat. Apabila pengaruh nilai uang material, cadangan ditentukan berdasarkan nilai kini arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang dan dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai pasar saat ini atas nilai uang dan risiko atas kewajiban. Kenaikan cadangan yang diakibatkan oleh berlalunya waktu diakui sebagai beban bunga.
dd. Provisions
Provisions are recognized only and when the Company and its Subsidiaries has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, and it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. If the effect of the time value of money is material, provisions are determined by discounting the expected future cash flows at a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and, where appropriate, the risks specific to the liability. Where discounting is used, the increase in the provision due to the passage of time is recognized as an interest expense.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.128
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
32
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
ee. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
Setiap peristiwa signifikan setelah tanggal neraca sampai tanggal ditandatangani laporan keuangan, oleh Direksi, yang memberikan informasi tambahan atas posisi keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal neraca (adjusting event) mengakibatkan penyesuaian terhadap laporan keuangan. Setiap peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak berkaitan dengan posisi Perusahaan pada tanggal neraca diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan apabila jumlahnya material.
ee. Subsequent Events
Any post year-end event up to the date of approval of the Board of Directors (BOD) that provides additional information about the Company’s position at balance sheet date (adjusting event) is reflected in the financial statements. Any post year-end event that is not an adjusting event is disclosed in the notes to the financial statements when material.
3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN
3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES
Perusahaan telah mengakuisisi, mendirikan dan melepas Anak perusahaan sebagai berikut:
The Company has acquired, established and disposed of the following Subsidiaries:
a. Divestasi 30% Saham Anak perusahaan (Perusahaan batubara)
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 30 Maret 2007, Perusahaan dan Anak-anak perusahaan, SHL, KCL dan Forerunner, menjual 30% kepemilikan saham di KPC, Arutmin, ICRL, Indo Kaltim dan Indo Kalsel kepada Tata Power Company Ltd (Tata Power). Harga penjualan tersebut secara keseluruhan adalah sebesar AS$ 1,1 miliar ditambah atau dikurangi dengan hak pembeli atas penyesuaian saldo modal kerja, yang akan ditentukan pada saat transaksi pembayaran (lihat Catatan 39g).
a. Divestment of 30 % Shares of Subsidiaries (Coal Companies)
Pursuant with the Sale and Purchase Agreement (SPA) dated March 30, 2007, the Company and Subsidiaries, SHL, KCL and Forerunner (the “Sellers”) have agreed to sell 30% of their ownership in KPC, Arutmin, ICRL, Indo Kaltim and Indo Kalsel (the “Coal Companies”) to Tata Power Company Ltd (Tata Power) (the “Buyer”). The aggregate consideration shall be a sum of cash equal to the Purchase Price of US$ 1.1 billion plus or minus the Buyer’s Percentage of the working capital adjustments, which will be determined on settlement of the transaction (see Note 39g).
b. Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal)
Pada tanggal 29 September 2006, Perusahaan mendirikan Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), sebuah perusahaan yang memiliki kapasitas penuh untuk mengelola beberapa jenis usaha atau kegiatan. Enercoal berkedudukan di Singapura dan Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di Enercoal.
b. Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal)
On September 29, 2006, the Company established Enercoal Resources Pte. Ltd. (Enercoal), a company that has full capacity to carry on or undertake any business or activity, do any act or enter into any transaction undertaken by its Directors. The registered office of the Company is in Singapore. Enercoal shares are 100% directly owned by the Company.
129PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
33
3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
c. PT Mitratama Perkasa
Sehubungan dengan Perjanjian Jasa Teknis antara Perusahaan, PT Dian Bahari Sejati (Dian) dan PT Amerasia International (Amerasia), Dian dan Amerasia memberikan kepada Perusahaan hak opsi untuk membeli dan memperoleh dari Dian dan Amerasia 100% saham Mitratama yang diterbitkan dengan harga beli sebesar AS$ 1.
c. PT Mitratama Perkasa
Based on the consideration stated in the Technical Services Agreement between the Company, PT Dian Bahari Sejati (Dian) and PT Amerasia International (Amerasia), each of Dian and Amerasia hereby grants to the Company the option to purchase and acquire from Dian and Amerasia 100% of all the issued and shares of Mitratama for a purchase price of US$ 1.
Pada tanggal 13 Desember 2006, Perusahaan mengeksekusi hak opsi tersebut dan telah mengambil alih saham Mitratama dengan harga beli sebesar AS$ 1. Selisih antara harga beli dan nilai aktiva bersih sebesar AS$ 16.985.102 dicatat sebagai goodwill negatif (lihat Catatan 26).
On December 13, 2006, the Company exercised the option and acquired Mitratama at a purchase price of US$ 1. The difference between the purchase price and the net assets value of US$ 16,985,102 was recorded as negative goodwill (see Note 26).
d. Bumi Holding SAS
Pada tanggal 19 Maret 2007, Perusahaan melalui Forerunner, bersama-sama dengan Rubis International Limited mendirikan Bumi Holding SAS (Bumi Holding), suatu perusahaan yang berdomisili di Paris, Perancis. Bumi Holding didirikan dengan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar EUR 37.000 terdiri dari 3.700 lembar saham dengan nilai nominal sebesar EUR 10 per lembar.
d. Bumi Holding SAS
On March 19, 2007, the Company through Forerunner, in cooperation with Rubis International Limited established Bumi Holding SAS (Bumi Holding), a company domiciled in Paris, France. Bumi Holding was established with authorized and fully paid capital amounting to EUR 37,000 consisting of 3,700 shares with par value of EUR 10 per share.
Perusahaan memiliki 60% kepemilikan saham di Bumi Holding sebesar EUR 22.200 (atau setara dengan AS$ 29.304).
The Company has 60% shares ownership in Bumi Holding amounting to EUR 22,200 (or equivalent to US$ 29,304).
e. Bumi Mauritania SA
Pada tanggal 14 Mei 2005, Perusahaan melalui Bumi Holding mendirikan Bumi Mauritania S.A dengan 99% kepemilikan saham. Bumi Mauritania SA adalah suatu perusahaan yang berdomisili di Nouackhott, Islamic Republic of Mauritania dan menjalankan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi bijih besi di Mauritania. Modal ditempatkan dan disetor penuh Bumi Mauritania adalah sebesar MRO 5.000.000 (atau setara dengan AS$ 19.607) terdiri dari 1.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar MRO 5.000 per lembar.
e. Bumi Mauritania SA
On May 14, 2005, the Company through Bumi Holding established Bumi Mauritania SA, with 99% ownership, a company domiciled in Nouackhott, Islamic Republic of Mauritania to carry out exploration and exploitation of iron ore in Mauritania. Bumi Mauritania SA’s authorized and fully paid capital amounted to 5,000,000 MRO (or equivalent to US$ 19,607) consisting of 1,000 shares with par value of 5,000 MRO per share.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.130
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
34
3. AKUISISI, PENDIRIAN DAN PELEPASAN ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
3. ACQUISITION, ESTABLISHMENT AND DISPOSAL OF SUBSIDIARIES (Continued)
f. Knightley Business Resources Pte. Ltd.
Pada tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan mendirikan Knightley Business Resources Pte. Ltd. sebuah perusahaan yang memiliki kapasitas penuh untuk mengelola beberapa jenis usaha atau kegiatan. Knightley Business Resources Pte. Ltd. berkedudukan di Singapura dan Perusahaan memiliki 100% kepemilikan saham di Knightley Business Resources Pte. Ltd. terdiri dari 10 lembar saham dengan nilai nominal sebesar AS$ 1 per lembar.
f. Knightley Business Resources Pte. Ltd.
On August 16, 2007, the Company establishedKnightley Business Resources Pte. Ltd. in Singapore, a company that has full capacity to carry on or undertake any business or activity, do any act or enter into any transaction undertaken by its Directors. The Company owned 100% shares consisting of 10 shares with par value of S$1 per share.
g. Calipso Investment Pte. Ltd
Pada tanggal 10 Oktober 2007, Perusahaan melalui IndoCoal Resources (Cayman) Ltd. mengakuisisi 1 lembar saham dari Calipso Investment Pte. Ltd. suatu perusahaan yang berdomisili di Singapura, dengan nilai nominal sebesar S$ 1 (atau setara dengan AS$ 0,68), Calipso adalah anak perusahaan yang seluruhnya dimiliki oleh IndoCoal Resources (Cayman) Ltd.
g. Calipso Investment Pte. Ltd.
On October 10, 2007, the Company through IndoCoal Resources (Cayman) Ltd. acquired 1 share of Calipso Investment Pte. Ltd., a holding company domiciled in Singapore for a gross consideration of S$1 (or equivalent to US$0.68). Calipso is a wholly owned subsidiary of IndoCoal Resources (Cayman) Ltd.
h. Konblo Bumi, Inc.
Pada tanggal 5 Nopember 2007, Perusahaan berkerjasama dengan Trinity Business Corporation mendirikan Konblo Bumi, Inc. (“Konblo”) suatu perusahaan yang berkedudukan di Liberia. Konblo didirikan dengan modal ditempatkan sebesar AS$ 50.000 terdiri dari 100 lembar saham dengan nilai nominal sebesar AS$ 500. Konblo didirikan dengan tujuan untuk menjalankan kegiatan ekplorasi dan ekploitasi termasuk tapi tidak terbatas pada biji besi, mineral dan mineral berharga lainnya dan untuk terlibat dalam pembelian, penjualan dan eksport mineral berharga.
h. Konblo Bumi, Inc.
On November 5, 2007, the Company in cooperation with Trinity Business Corporation established Konblo Bumi, Inc. (“Konblo”) in Liberia, with authorized capital stock of US$ 50,000 consisting of 100 shares with par value of US$500. Konblo was established to carry out exploration and exploitation of natural resources of every kind, including but not limited to ores, minerals and precious alluvial minerals and to engage in the business of buying, selling and exporting of precious alluvial minerals.
Perusahaan memiliki 80% kepemilikan di Konblo sebesar AS$ 40.000.
The Company has 80% shares ownership in Konblo amounting to US$ 40,000.
131PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
35
4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Kas 265.335 219.847 Cash on hand
Bank Cash in banks Rupiah Rupiah ANZ Panin Bank 3.296.814 250.995 ANZ Panin Bank PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.579.354 11.296.830 (Persero) Tbk Hongkong and Shanghai Hongkong and Shanghai Banking Corporation Banking Corporation Limited 1.479.719 1.983.492 Limited PT Bank Mega Tbk 1.146.226 1.391.794 PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank 676.554 8.203 Standard Chartered Bank PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 226.683 553.018 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 198.149 942.882 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 99.988 - PT Bank Central Asia Tbk Deutsche Bank 8.699 11.501 Deutsche Bank PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.587 80.352 Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha 25 25 PT Bank Artha Graha
Sub-jumlah 9.714.798 16.519.092 Sub-total
Dolar Amerika Serikat United States of America Dollar Credit Suisse Limited 63.927.653 10.021.182 Credit Suisse Limited PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 38.270.846 889.419 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Standard Chartered Bank 23.421.878 12.643.628 Standard Chartered Bank Bank of Tokyo Mitsubishi 5.540.257 5.837.528 Bank of Tokyo Mitsubishi Hongkong and Shanghai Hongkong and Shanghai Banking Corporation Banking Corporation Limited 2.183.930 4.778.678 Limited BNP Paribas 122.625 60.078 BNP Paribas PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 104.896 104.964 Indonesia Tbk ANZ Panin Bank 80.080 11.098 ANZ Panin Bank PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.349 129.028 (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 4.239 - (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1.000 - PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk - 2.000 PT Bank Mega Tbk
Sub-jumlah 133.661.753 34.477.603 Sub-total
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.132
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
36
4. KAS DAN BANK (Lanjutan) 4. CASH ON HAND AND IN BANKS (Continued)
2007 2006
Yen Jepang Japanese Yen Bank of Tokyo Mitsubishi 53.641 24.481 Bank of Tokyo Mitsubishi
Sub-jumlah 53.641 24.481 Sub-total
Jumlah saldo kas di bank 143.430.192 51.021.176 Total Cash in Banks
Jumlah saldo kas dan bank 143.695.527 51.241.023 Total Cash on Hand and in Banks
5. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
5. RESTRICTED CASH IN BANKS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Rekening bank Bank accountRupiah Rupiah PT Bank Mega Tbk 5.283.303 - PT Bank Mega Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.066 3.288 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dolar Amerika Serikat United States of America Dollar Bank of New York 79.295.537 - Bank of New York Standard Chartered Bank 14.227.609 7.466.236 Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk 2.949.609 7.776.869 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mega Tbk 2.316.878 - PT Bank Mega Tbk PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1.638.014 - Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 724.354 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah rekening bank 106.438.370 15.246.393 Total bank account
Deposito berjangka Time depositsRupiah Rupiah ANZ Panin Bank 1.790.625 - ANZ Panin Bank PT Bank Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 7.025.247 Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat United States of America Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15.638.584 8.094.333 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hongkong and Shanghai Hongkong and Shanghai Banking Corporation Banking Corporation Limited 477.683 450.000 Limited Credit Suisse Limited - 107.123.357 Credit Suisse Limited ANZ Panin Bank - 326.100 ANZ Panin Bank
Jumlah deposito berjangka 17.906.892 123.019.037 Total time deposits
Jumlah 124.345.262 138.265.430 Total
133PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
37
5. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan)
5. RESTRICTED CASH IN BANKS (Continued)
Rekening bank yang dibatasi penggunaaanya pada PT Bank Mega Tbk merupakan bank garansi atas performance bond sehubungan dengan penjualan batubara kepada PT PLN dan TNB Fuel Services Sdn.Bhd yang akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 1 Januari 2008 dan 31 Maret 2008.
Restricted cash in PT Bank Mega Tbk is bank guarantee for performance bonds in relation to sales to PT PLN Persero and TNB Fuel Services Sdn, Bhd, which will expire on January 1, 2008 and March 31, 2008, respectively.
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya pada Bank of New York dan Standard Chartered Bank merupakan akun escrow sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas (Cash Distribution Agreement/CDA),yang melibatkan seluruh Perusahaan batu bara, Perusahaan, Tata Power, kontraktor-kontraktor utama dan agen pemasaran, dimana dalam perjanjian tersebut semua pihak setuju untuk melaksanakan administrasi akun tertentu dan pengaturan manajemen kas yang berhubungan dengan penghasilan KPC dan Arutmin untuk pembayaran hutang tersebut kepada Anak perusahaan (KPC dan Arutmin) (lihat Catatan 40c).
Restricted cash in Bank of New York and Standard Chartered Bank represent escrow accounts in accordance with the Cash Distribution Agreement (CDA), entered into between the Coal Companies, the Company and Tata Power and their principal contractors and principal marketing agents, under which the parties thereto have agreed to implement certain account administration and cash management arrangements in relation to the revenue of KPC and Arutmin for payment of the various parties both subsidiaries owed (see Note 40c).
Sebagian dari rekening bank yang dibatasi penggunaannya pada Standard Chartered Bank sejumlah AS$ 13.699.958 merupakan jumlah yang masih dalam perselisihan antara Arutmin dengan Kontraktor. Kontraktor mengklaim tambahan biaya overhead yang berhubungan dengan operasi penambangan, tetapi Arutmin berpendapat bahwa biaya overhead tersebut tidak sesuai dengan perhitungan Arutmin (lihat Catatan 40q). Sesuai dengan Perjanjian Distribusi Kas, nilai dalam perselisihan harus ditahan pada bank sampai kasus terselesaikan (lihat Catatan 39c).
Part of the restricted account in Standard Chartered Bank amounting to US$13,669,958 represents the amount in dispute between Arutmin and a Contractor. The Contractor claims for an additional overhead cost related to mining operation, but Arutmin maintains that such overhead cost is not agreeable to the Company’s computation (see Note 40q). In accordance with the CDA, until resolution any disputed amount should be maintained in the banks (see Note 39c).
Deposito di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Cabang Singapura merupakan setoran jaminan eksplorasi yang ditempatkan Perusahaan yang merupakan jaminan kepada Menteri Sumber Daya Minyak dan Mineral Republik Yaman (MOMR) untuk eksplorasi yang dilakukan oleh Gallo.
Time deposit in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore branch represents exploration guarantee deposit that was placed in relation to the irrevocable standby letter of credit provided to Ministry of Oil and Mineral Resources, Republic of Yemen (MOMR) for exploration activities of Gallo.
Kisaran suku bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut:
The interest rates of time deposits were as follows:
2007 2006
Tingkat bunga per tahun Interest rate per year Dolar Amerika Serikat 4% 3,17% - 3,71% US Dollar Rupiah 2,5% 11,47% - 12,38% Rupiah
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.134
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
38
6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
Pihak Ketiga Third parties
2007 2006
Pelanggan luar negeri 188.755.447 156.280.331 Overseas customersPelanggan dalam negeri 20.469.743 6.533.507 Local customers
Jumlah 209.225.190 162.813.838 TotalDikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih (161.834 ) (161.834 ) Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih 209.063.356 162.652.004 Net
Rincian umur piutang usaha dari pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Details of aging schedule of trade receivables third parties based on invoices issued were as follows:
2007 2006
Lancar 209.063.356 158.688.415 Current1 - 30 hari - 3.963.589 1 to 30 days due31 - 90 hari - - 31 to 90 days dueLebih dari 90 hari 161.834 161.834 Over 90 days due
Jumlah 209.225.190 162.813.838 TotalDikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih (161.834 ) (161.834 ) Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih 209.063.356 162.652.004 Net
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Details of trade receivables based on currency were as follows:
2007 2006
Dolar AS 195.608.148 135.473.268 US DollarRupiah 13.617.042 27.340.570 Rupiah
Jumlah 209.225.190 162.813.838 TotalDikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih (161.834 ) (161.834 ) Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih 209.063.356 162.652.004 Net
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tak tertagih cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut di kemudian hari.
Based on review of the individual receivable accounts at the end of the period, the management believed that the allowance for doubtful accounts was adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
135PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
39
7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Tata Power (Cyprus) Ltd. 45.611.595 - Tata Power (Cyprus) Ltd.Uang muka 18.064.120 20.878.482 AdvancesPiutang kontraktor 5.978.109 2.285.151 Contractor receivableTilgard International Ltd. Tilgard International Ltd. (lihat Catatan 35r) 5.143.695 20.698.364 (see Note 35r)Piutang karyawan 4.005.733 1.429.344 Employee receivablePT Danatama Makmur - 111.197.212 PT Danatama MakmurMitsubishi Corporation - 4.452.983 Mitsubishi CorporationPendapatan yang masih harus diterima - 2.963.670 Accrued incomeLain-lain 12.655.419 867.427 Others
Jumlah 91.458.671 164.772.633 TotalDikurangi: Penyisihan piutang tak tertagih (2.164.646 ) (2.164.646 ) Less: Allowance for doubtful accounts
Bersih 89.294.025 162.607.987 Net
Piutang Tata Power (Cyprus) Ltd. (Tata) merupakan saldo pinjaman yang diberikan oleh Indocoal Resources (Cayman) Ltd. (ICRL) sehubungan dengan fasilitas pinjaman yang ditanda tangani pada tanggal 26 Juni 2007. Piutang ini tidak dikenai bunga dan akan dilunasi dari deviden yang akan dibayarkan oleh ICRL kepada Tata.
Receivables from Tata Power (Cyprus) Ltd. (Tata) represent the balance granted by Indocoal Resources (Cayman) Ltd. (ICRL) in connection with the loan facility signed on June 26, 2007. This amount is non-interest bearing and will be repaid from dividend declared by ICRL to Tata.
Piutang PT Danatama Makmur merupakan uang muka untuk pembelian kembali (buy-back) saham perusahaan (lihat Catatan 1c dan 28).
PT Danatama Makmur represents advances for the buy-back of Company’s shares (see Notes 1c and 28).
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
The management believes that the allowance for doubtful accounts is adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.136
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
40
8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Suku cadang dan bahan bakar 64.924.172 63.756.156 Spare-parts and fuel suppliesBatubara 32.037.570 144.880.979 Coal
Jumlah 96.961.742 208.637.135 TotalDikurangi: Penyisihan atas kerugian persediaan usang (2.793.678 ) (2.793.678 ) Less: Provision for obsolescence
Bersih 94.168.064 205.843.457 Net
Mutasi penyisihan atas kerugian persediaan usang adalah sebagai berikut:
Changes in provision for obsolescence were as follows:
2007 2006
Saldo awal 2.793.678 2.267.813 Beginning balancePenambahan penyisihan - 525.865 Additional provision
Saldo akhir 2.793.678 2.793.678 Ending balance
Sesuai dengan Kontrak Karya, Anak perusahaan yang bergerak dalam pertambangan batubara persediaan suku cadang, dan bahan pembantu yang dicatat dalam laporan keuangan Anak perusahaan merupakan milik Pemerintah Indonesia namun diserahkan hak penggunaannya istimewa kepada Anak perusahaan (lihat Catatan 39a).
In accordance with the CCOW, spare-parts and fuel supplies recorded in the Subsidiaries’ financial statements remain the property of the GOI, with an exclusive right of use granted to the Subsidiaries (see Note 39a).
Persediaan di KPC diasuransikan dalam satu paket dengan aktiva tetap (lihat Catatan 11).
Inventories of KPC are insured in a package with fixed assets (see Note 11).
Persediaan milik Arutmin diasuransikan terhadap semua resiko kerugian kepada PT Asuransi Dayin Mitra Tbk dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar AS$ 15 juta pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, untuk jangka waktu satu tahun sesuai dengan perjanjian polis tanggal 9 Oktober 2007 dan 9 Oktober 2006. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko tersebut (lihat Catatan 11).
Inventories of Arutmin were covered by insurance from all risks with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk. for a coverage amount of approximately US$ 15 million on December 31, 2007 and 2006, under a one-year policy agreement dated October 9, 2007 and October 9, 2006, respectively. The management believes that insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks (see Note 11).
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian persediaan dan persediaan usang.
Management believes that the provision is adequate to cover possible losses and obsolescence arising from inventories.
137PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
41
9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN JAMINAN 9. PREPAID EXPENSES AND DEPOSIT
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Biaya dibayar dimuka: Prepayment Asuransi 2.207.931 5.342.803 Insurance Sewa 1.440.840 28.750.501 Rent Lain-lain 251.528 203.215 Others
Sub-jumlah 3.900.299 34.296.519 Sub-TotalDeposito 10.865.626 5.307.281 Deposits
Jumlah 14.765.925 39.603.800 Total
Deposito merupakan dana untuk penjaminan kewajiban bea cukai/PIB (import taxes), Performance Bonds, pemasaran dan logistik, jaminan-jaminan dan pembayaran sewa kantor untuk Jakarta dan Balikpapan.
Deposits are amounts for customs duties/PIB (import taxes), performance bonds and office rental payments for office space in Jakarta and Balikpapan.
10. INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI
10. INVESTMENT IN ASSOCIATES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007: 2007:
Perubahan Selama Periode Berjalan/ Nilai Movements during the Year Nilai Persentase Penyertaan ____________________________________ Penyertaan Kepemilikan/ Awal Bagian Laba Akhir Percentage of Periode/ Penambahan (Rugi) Penerimaan Periode/ Ownership Beginning Penyertaan/ Equity in Deviden/ Ending (%) Balance Addition Income (Loss) Dividend Balance
Westside Corporation Ltd. 27,54 - 10.234.186 - - 10.234.186 Westside Corporation Ltd. Enercorp Limited 50,00 3.218.344 - 2.713.791 - 5.932.135 Enercorp Limited PT Coalindo Energy 23,91 98.875 - - - 98.875 PT Coalindo Energy
Jumlah 16.265.196 Total
2006: 2006:
Perubahan Selama Periode Berjalan/ Nilai Movements during the Year Nilai Persentase Penyertaan ____________________________________ Penyertaan Kepemilikan/ Awal Bagian Laba Akhir Percentage of Periode/ Penambahan (Rugi) Penerimaan Periode/ Ownership Beginning Penyertaan/ Equity in Deviden/ Ending (%) Balance Addition Income (Loss) Dividend Balance
Enercorp Limited 50,00 1.219.588 - 1.998.756 - 3.218.344 Enercorp Limited PT Coalindo Energy 23,91 98.875 - - - 98.875 PT Coalindo Energy
Jumlah 3.317.219 Total
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.138
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
42
10. INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan)
10. INVESTMENT IN ASSOCIATES (Continued)
Westside Corporation Limited
Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan berpartisipasi dalam penawaran saham perdana Westside, sebuah perusahaan yang berdomisili di Australia yang bergerak dalam bidang pertambangan dan energi sebanyak 20.400.000 lembar saham (27,54%) dengan nilai nominal AS$ 0,50 per lembar. Perusahaan telah membayar AUD 10.200.000 (setara dengan AS$ 8.062.107). Saham Westside telah efektif terdaftar dan diperdagangkan di Bursa Efek Australia sejak tanggal 10 Januari 2007.
Westside Corporation Limited (Westside)
On January 5, 2007, the Company participated in the initial public offering (IPO) of Westside Corporation Limited (Westside), a company domiciled in Australia that operates in the mining and energy industries. The Company’s participation in Westside ownership is 20,400,000 shares or 27.54% of its total shares, with nominal value of AUS$ 0.50, for which the Company has paid AUS$ 10,200,000 (equal to US$ 8,062,107). Westside shares were listed and traded on the Australian Stock Exchange starting January 10, 2007.
Atas kepemilikan saham tersebut, Perusahaan memiliki opsi beli untuk tambahan saham sebesar 10.200.000 lembar saham Westside dengan nilai nominal AS$ 0,50 per saham. Jangka waktu opsi ini adalah sampai 31 Maret 2009 dan hingga laporan keuangan ini selesai disusun, Perusahaan belum menggunakan hak opsi tersebut. Pada tanggal 28 Pebruari 2008, Perusahaan menambah jumlah kepemilikan saham di Westside sebanyak 1.889.885 lembar saham dengan nilai nominal AUD 951.979 (atau setara dengan AS$ 896.153), sehingga kepemilikan saham di Westside menjadi 22.289.885 lembar saham (30,1%).
In addition, the Company’s participation in the IPO comes with an option to buy an additional 10,200,000 shares of Westside at AUS$ 0.50/share and this option is valid until March 31, 2009. As of February 28, 2008, the Company acquired an additional 1,889,885 shares for AUS$ 951,979 (equal to US$896,153) raising the Company’s ownership to 30.1% or equivalent to 22,289,885 shares.
Enercorp Limited
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 29 Desember 2006, Perusahaan mengalihkan 10% kepemilikan saham di Enercorp kepada Prove Enegy Investments Ltd. (Prove) dengan harga sebesar AS$ 371.240. Transaksi penjualan ini tidak menimbulkan laba atau rugi yang harus diakui Perusahaan.
Enercorp Limited
Based on Share Sale and Purchase Agreement dated December 29, 2006, the Company sold 10% of its shares investment in Enercorp to Prove Energy Investments Ltd. (Prove) at a sales price of US$ 371,240. No gain or loss on sale of investments was recognized in the statement of income as a result of the sale.
Pada tanggal yang sama, Perusahaan, Granwise Ocean dan Prove, pemegang saham Enercorp, menandatangani Perjanjian Pemegang Saham (SHA) yang mengatur pembatasan bagi Enercorp untuk mengalirkan dana ke Perusahaan. Sehubungan dengan adanya pembatasan tersebut mulai tanggal 29 Desember 2006 Perusahaan tidak lagi mengkonsolidasikan lagi laporan keuangan Enercorp.
On the same date as above, the Company, Grandwise Ocean and Prove, the shareholders, entered into a Shareholders Agreement (SHA), wherein Enercorp is restricted from transferring funds to the Company. As a result, the Company deconsolidated Enercorp due to restrictions resulting from this SHA starting from December 29, 2006.
139PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
43
10. INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI (Lanjutan)
10. INVESTMENT IN ASSOCIATES (Continued)
PT Coalindo Energy
Pada tanggal 21 Juli 2006 sesuai dengan Akte Notaris No. 34 yang dikeluarkan oleh Ny. Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tertera dalam surat No. W7-00389 HT.01.01.-TH-2006. Perusahaan, KPC, dan Arutmin berpartisipasi dalam pendirian PT Coalindo Energy dengan setoran modal masing-masing sebesar Rp 300.000.000 (setara AS$ 33.053) untuk 300.000 lembar saham.
PT Coalindo Energy
On July 21, 2006, based on Notarial Deed No. 34 by Ny. Ratih Gondokusumo Siswono, S.H. and approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. W7-00389 HT.01.01-TH.2006, the Company, KPC and Arutmin participated in establishing PT Coalindo Energy with authorized capital amounting to Rp 300,000,000 (or equivalent to US$ 33,053) for 300,000 shares each.
11. AKTIVA TETAP 11. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi aktiva tetap adalah sebagai berikut:
Details and movement of fixed assets were as follows:
31 Desember 2007/ December 31, 2007
Saldo Awal/ Selisih Kurs/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Ending Balance Additions Disposals Reclassifications Adjustments Balance
Harga Perolehan Acquisition Cost Mesin dan peralatan 1.387.932.186 13.268.621 1.287.214 39.601.346 257.459 1.439.772.398 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan Office furniture and kantor 8.583.459 407.716 - 101.208 106 9.092.489 fixtures Kendaraan 7.304.085 10.579 - 133.715 - 7.448.379 Vehicles
1.403.819.730 13.686.916 1.287.214 39.836.269 257.565 1.456.313.266 Aktiva sewa guna usaha 121.778.189 15.802.858 - - - 137.581.047 Leased assets Aktiva dalam penyelesaian 65.522.510 1.264.030 119.626 (39.836.269 ) - 26.830.645 Construction-in-progress
1.591.120.429 30.753.804 1.406.840 - 257.565 1.620.724.958
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Mesin dan peralatan 859.862.760 47.158.505 1.286.321 - - 905.734.944 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan Office furniture and kantor 8.269.655 218.297 342 - - 8.487.610 fixtures Kendaraan 6.764.974 164.634 - - - 6.929.608 Vehicles
874.897.389 47.541.436 1.286.663 - - 921.152.162 Aktiva sewa guna usaha 14.188.783 17.286.935 342 - - 31.475.376 Leased assets
889.086.172 64.828.371 1.287.005 - - 952.627.538
Nilai Buku 702.034.257 668.097.420 Book Value
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.140
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
44
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 11. FIXED ASSETS (Continued) 31 Desember 2006/ December 31, 2006
Saldo Awal/ Selisih Kurs/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translation Ending Balance Additions Disposals Reclassifications Adjustments Balance
Harga Perolehan Acquisition Cost Mesin dan peralatan 1.225.091.494 162.939.199 6.288.563 6.190.056 - 1.387.932.186 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan Office furniture and kantor 8.537.170 92.739 102.011 55.561 - 8.583.459 fixtures Kendaraan 7.304.085 - - - - 7.304.085 Vehicles
1.240.932.749 163.031.938 6.390.574 6.245.617 - 1.403.819.730 Aktiva sewa guna usaha 23.713.412 98.064.777 - - - 121.778.189 Leased assets Aktiva dalam penyelesaian 8.446.539 64.621.588 1.300.000 (6.245.617 ) - 65.522.510 Construction-in-progress
1.273.092.700 325.718.303 7.690.574 - - 1.591.120.429
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Mesin dan peralatan 804.062.112 57.414.818 1.614.170 - - 859.862.760 Machinery and equipment Peralatan dan perabotan Office furniture and kantor 8.099.900 204.223 34.468 - - 8.269.655 fixtures Kendaraan 6.671.817 93.157 - - - 6.764.974 Vehicles
818.833.829 57.712.198 1.648.638 - - 874.897.389 Aktiva sewa guna usaha 2.500.883 11.687.900 - - - 14.188.783 Leased assets
821.334.712 69.400.098 1.648.638 - - 889.086.172
Nilai Buku 451.757.988 702.034.257 Book Value
Sesuai dengan Kontrak Karya yang ditandatangani KPC dan Arutmin, aktiva tetap yang dicatat dalam laporan keuangan KPC dan Arutmin merupakan milik Pemerintah Indonesia. KPC dan Arutmin mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan aktiva tetap tersebut selama masa ekonomisnya atau sisa masa kontrak, yang mana yang lebih pendek (lihat Catatan 39a).
In accordance with the CCOW, fixed assets recorded in the Subsidiaries’ financial statements remain the property of the GOI, with the Subsidiaries having an exclusive right to use the assets over their useful lives or the remaining term of the CCOW, whichever is shorter (see Note 39a).
Penambahan aktiva tetap pada tahun 2006 termasuk selisih lebih antara nilai wajar dengan nilai perolehan sebesar AS$ 160.031.869 aktiva milik KPC yang sahamnya telah diakuisisi oleh Perusahaan dari PT Kutai Timur Energi.
Additions to fixed assets in 2006 includes excess of fair values over the acquisition cost amounting to US$ 160,031,869 of assets belonging to KPC, whose shares have been acquired by the Company from PT Kutai Timur Energi.
Aktiva tetap dan persediaan KPC telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya kepada pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ 2,4 miliar untuk jangka waktu satu tahun dari tanggal 9 Oktober 2007 sampai dengan tanggal 9 Oktober 2008. Manajemen KPC berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi telah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas risiko tersebut (lihat Catatan 8).
Fixed assets, as well as inventories of KPC, were insured for possible losses from fire and other risks with a third party, with total sums insured of US$ 2.4 billion under a one-year policy agreement from October 9, 2007 to October 9, 2008, which KPC’s management believes is adequate to cover the possibilities of loss on insured assets and inventories (see Note 8).
141PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
45
11. AKTIVA TETAP (Lanjutan) 11. FIXED ASSETS (Continued)
Seluruh aktiva tetap Arutmin diasuransikan terhadap semua risiko kerugian untuk jangka waktu satu tahun sesuai dengan perjanjian polis tanggal 9 Oktober 2007 sebesar AS$ 290 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
All fixed assets of Arutmin were covered by insurance from all risks under a one-year policy agreement dated October 9, 2007 amounting to US$ 290 million. The management believes that this insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks.
KPC telah mengadakan perjanjian sewa untuk beberapa alat berat yang digunakan untuk kegiatan operasional. Aktiva sewaguna usaha tersebut dikapitalisasi dan disusutkan selama masa manfaatnya selama delapan (8) tahun atau jangka waktu sewa, yang mana yang lebih pendek.
KPC has entered into finance lease agreements for various items of heavy equipment that are used for mining operations. The said leased assets are capitalized and are depreciated over their useful life of eight (8) years or the lease term, whichever period is shorter.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi yang dapat mengakibatkan perlunya dilakukan penurunan nilai aktiva tetap.
As of December 31, 2007 and 2006, the Company and its Subsidiaries did not recognize any asset impairments and believed that there are no indications that would give rise to asset impairment.
Alokasi beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Allocation of depreciation expense during the years ended December 31, 2007 and 2006 was as follows:
2007 2006
Beban pokok penjualan (lihat Catatan 32) 58.537.199 56.426.472 Costs of sales (see Note 32)Beban operasi (lihat Catatan 33) 6.291.173 12.973.626 Operating expenses (see Note 33)
Jumlah 64.828.372 69.400.098 Total
Aktiva dalam penyelesaian merupakan kapitalisasi biaya sehubungan dengan pengembangan area pertambangan di Satui Kalimantan Selatan milik Arutmin dan aktiva tetap milik KPC yang belum digunakan dalam operasi.
Construction-in-progress (CIP) represents cost capitalized in connection with the development of Arutmin’s mine site at Satui South Kalimantan and KPC’s fixed assets not yet ready for their intended use.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.142
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
46
12. AKTIVA MINYAK DAN GAS BUMI 12. OIL AND GAS PROPERTIES
Akun ini merupakan biaya eksplorasi yang dikeluarkan oleh Gallo Oil di Yaman yang terdiri dari:
This represents costs incurred in connection with exploration of Gallo Oil in Yemen that consists of:
31 Desember 2007/ December 31, 2007
Saldo Awal/ Penambahan/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Ending Balance
Blok R2 58.499.309 14.615.146 73.114.455 Block R2Blok 13 24.858.443 13.096.449 37.954.892 Block 13
Jumlah 83.357.752 27.711.595 111.069.347 Total
31 Desember 2006/ December 31, 2006
Saldo Awal/ Penambahan/ Saldo Akhir/ Beginning Balance Additions Ending Balance
Blok R2 42.644.831 15.854.478 58.499.309 Block R2Blok 13 22.938.481 1.919.962 24.858.443 Block 13
Jumlah 65.583.312 17.774.440 83.357.752 Total
a. Pada tanggal 15 September 2006, Gallo telah menyelesaikan pengeboran di sumur Tasilah-1 di area Blok R-2 dengan total kedalaman 1.355 m dan pengeboran tersebut hanya mendapatkan 3.000 barel air. Selanjutnya, pada tanggal 11 Oktober 2006, Gallo telah menyelesaikan pengeboran di sumur Al Murad-1 di area Blok R-2 dengan total kedalaman 1.663 m. Pengeboran ini menghasilkan zat yang berupa cairan 99 swabs. Gallo akan kembali melakukan pengeboran pada sumur Al Murad-1 atas permintaan dari pemerintah Republik Yaman hingga kedalaman 500 m.
a. On September 15, 2006, Gallo finished drilling on the Tasilah-1 well of Block R2 with a total depth of 1,355 m, pumping 3,000 barrel of water only. In addition, on October 11, 2006, Gallo finished drilling on the Al Murad-1 well of Block R2 with a total depth of 1,663 m, resulting to the completion fluid in 99 swabs. Gallo will drill Al Murad-1 well and the Government of Yemen has asked Gallo to drill up to 500 m within the basement.
b. Pada tanggal 13 September 2005, Gallo sanggup untuk memenuhi seperti yang tercantum dalam surat ke empat dari MOMR untuk memperpanjang jangka waktu eksplorasi sampai dengan tanggal 31 December 2007 (lihat Catatan 39l).
b. On September 13, 2005, Gallo was able to secure its 4th extension letter from MOMR to extend the term of exploration period until December 31, 2007 (see Note 39l).
143PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
47
12. AKTIVA MINYAK DAN GAS BUMI (Lanjutan)
12. OIL AND GAS PROPERTIES (Continued)
c. Selama tahun 2006, Gallo telah menyelesaikan pemetaan ulang area Blok 13, sebagai usaha untuk memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PSA. Pada tanggal 8 Pebruari 2006, Gallo dan Alkor Petroo Limited (Alkor) (Para pihak) menandatangani nota kesepahaman sehubungan dengan pengalihan 50% kuasa pertambangan atas Blok 13 di Republik Yaman (blok) (lihat Catatan 39l). Nota kesepahaman ini diperbaharui pada tanggal 21 Pebruari 2006 sehubungan dengan perubahan periode pelaksanaan Farm In Agreement (FIA) dan Perjanjian Kerjasama (JOA).
c. During 2006, Gallo has completed reprocessing and remapping in Block 13 area, as part of Gallo’s extensive effort to follow the requirements of PSA and in meeting planned activities. On February 8, 2006, Gallo and Alkor Petroo Limited (Alkor) (the “Parties”) signed a Memorandum of Understanding (MOU), relating to the assignment of fifty percent (50%) participating interest in Block 13 in Yemen (the “Block”) (see Notes 39l). This MOU was amended on February 21, 2006 for the change of period that the Parties should enter into the Farm In Agreement (FIA) and Joint Operating Agreement (JOA).
Pada tanggal 3 Maret 2006, para pihak menandatangani FIA dan JOA, dimana sesuai dengan perjanjian ini Alkor akan membayar 50% dari bonus tahunan yang terhutang oleh Gallo kepada Menteri Sumber Daya Mineral Republik Yaman (MOMR) sejak tahun 2006. Selanjutnya, Alkor akan membayar 50% dari biaya produksi sejak tanggal perjanjian. Gallo berhak untuk menerima 60% dan Alkor 40% dari semua biaya produksi sampai Gallo dapat memulihkan biaya-biaya tersebut melalui cost recovery. Baik Gallo maupun Alkor tidak akan mengajukan tuntutan kepada satu sama lain dalam hal terjadinya pelanggaran terhadap kesepakatan selama periode garansi (warranties), kecuali jika klaim tersebut melebihi AS$ 25.000 namun tidak lebih dari AS$ 500.000. Pada tanggal 23 Mei 2006, MOMR menyetujui pengalihan hak penambangan kepada Alkor dan pelaksanaan dari hal-hal yang disebutkan dalam FIA.
On March 3, 2006, the Parties entered into FIA, and JOA, in which the consideration shall consist of the payment by Alkor to Gallo of fifty percent (50%) of the annual bonus payable by Gallo to Ministry of Mineral Resources of Yemen (MOMR) commencing from 2006 onwards. In addition, Alkor undertakes to pay 50% of all costs incurred under the project contracts effective from the Execution Date. Gallo shall be entitled to receive 60% and Alkor 40% of all cost of oil until Gallo has recovered the previous cost allowed under the cost recovery. Neither Gallo nor Alkor shall be liable to the other for breach of warranties unless the amount of the claim exceeds US$ 25,000, with the maximum liability of US$ 500,000. Subsequently, on May 23, 2006, MOMR approved the assignment of the participating interest to Alkor and the implementation of all matters provided for in this FIA.
Pada tanggal 2 Oktober 2007, Alkor melimpahkan kembali kepada Gallo seluruh hak, kepemilikan dan kepentingan atas 50% partisipasi kepemilikan dan Gallo menyetujui pelimpahan tersebut dengan syarat dan kondisi sesuai dengan perjanjian yang telah diperbaharui (Deed of Reassignment). Gallo dan Alkor menyetujui untuk membatalkan Kontrak Proyek yang telah ditandatangani sebelumnya dan membebaskan semua pihak terhadap semua biaya, hutang atau kewajiban sehubungan dengan Kontrak Proyek dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam perjanjian.
On October 2, 2007, Alkor wishes to re-assign and transfer all of its rights, title and interests in and to the 50% Participating Interest to Gallo and Gallo has consented to the proposed re-assignment on the terms and subject to the conditions set out in the Deed of Reassignment. Gallo and Alkor have agreed to enter into this Deed to terminate the Project Contracts and to release and discharge each other from all duties, obligations or liabilities owing to each other under the Project Contracts on terms and subject to the conditions set out in this Deed.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.144
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
48
13. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN 13. DEFERRED EXPLORATION COSTS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Tahap Eksplorasi - Belum ada Cadangan Terbukti Deferred exploration - non proven reservesPT Gorontalo Minerals 21.080.586 304.940 PT Gorontalo MineralsPT Citra Palu Minerals 15.771.872 57.712 PT Citrapalu MineralsBumi Mauritania SA 53.837.397 - Bumi Mauritania SA
Jumlah 90.689.855 362.652 Total
Perbandingan antara saldo nilai buku biaya eksplorasi tangguhan dengan nilai tunai bersih arus kas dari perkiraan produksi adalah sebagai berikut:
The comparison between the book value and net present value of future cashflow from estimated production is as follows:
Biaya Eksplorasi Tangguhan/ Deferred Exploration Cost
Nilai Tunai Bersih Arus Kas Penyesuaian dari Perkiraan atas Nilai Biaya Produksi/ Eksplorasi NPV of Future Tangguhan/ Cash Flow From Deferred Lokasi/ Nilai Buku/ Estimated Exploration Nama Perusahaan Location Book Value Production Cost Adjustment Company
PT Gorontalo Minerals Gorontalo 21.080.586 699.352.163 - PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Palu 15.771.872 297.792.246 - PT Citra Palu Minerals Bumi Mauritania SA Mauritania 53.837.397 1.384.541.092 - Bumi Mauritania SA
14. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN
14. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS - NET
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Tahap Eksplorasi - Telah menemukan Cadangan Terbukti Deferred exploration cost - proven reservesArutmin Arutmin Senakin 32.604.810 32.604.810 SenakinKPC KPC Sangatta 125.745.894 125.745.894 Sangatta
Jumlah biaya eksplorasi 158.350.704 158.350.704 Total exploration cost
145PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
49
14. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN (Lanjutan)
14. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS - NET (Continued)
2007 2006
Tahap Pengembangan Deferred development cost - proven reservesArutmin Arutmin Senakin 9.488.507 - Senakin Satui 29.409.530 - Satui
Jumlah biaya pengembangan 38.898.037 - Total development cost
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan 197.248.741 158.350.704 Total exploration and development costDikurangi : Akumulasi amortisasi (97.282.115 ) (62.424.253 ) Less: Accumulated amortization
Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan - Total exploration cost and bersih 99.966.626 95.926.451 deferred development cost -net
Mutasi biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan berdasarkan area of interest selama tahun 2007, sebagai berikut:
Movements during the year of deferred exploration and development based on area of interest in 2007 are as follows:
Biaya Eksplorasi Dan Pengembangan Tangguhan/ Deferred exploration and development
Pengurangan Saldo Awal/ (Amortisasi)/ Saldo Akhir/ Lokasi Beginning Penambahan/ Deduction Ending Nama Location Balance Addition (Amortization) Balance Name
Arutmin Arutmin Senakin Senakin 9.134.356 - (7.217.537 ) 1.916.819 Senakin Satui Satui - 38.898.037 - 38.898.037 Satui
KPC KPC Sangatta Sangatta 86.792.095 - (27.640.325 ) 59.151.770 Sangatta
Jumlah 95.926.451 38.898.037 (34.857.862 ) 99.966.626 Total
Akun ini merupakan biaya-biaya pengembangan area produktif di Hatari dan Bintang yang terletak di Pinang Dome barat di areal penambangan milik KPC di Sangatta, proyek pengembangan penambangan batubara bawah tanah di Satui, serta proyek pengalihan aliran sungai Jelamu, milik Arutmin.
Deferred exploration and development expenditures pertain to commercially productive areas of the Hatari and Bintang pits located on the west side of the Pinang Dome at KPC’s Sangatta mine and cost related to the development of Arutmin’s Satui Underground project, Jelamu River Diversion project and initial stripping cost for Senakin site.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.146
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
50
14. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN (Lanjutan)
14. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS - NET (Continued)
Proyek penambangan bawah tanah Satui dilaksanakan berdasarkan Kontrak Kerja No. STI/02/C10/Rev tanggal 8 Nopember 2002 antara Arutmin dan Tunnel Mining Australia Pty. Ltd. Proyek ini mencakup pembangunan 665 meter terowongan dari 1.150 meter yang direncanakan. Proyek ini pernah ditunda pada bulan Januari 2004, tetapi dimulai kembali pada bulan Nopember 2004. Setelah Arutmin memutuskan penggantian metode penambangan menjadi penambangan terbuka (open pit) pada tanggal 19 Nopember 2007, Arutmin mengirimkan surat kepada Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas bumi untuk menginformasikan penghentian proyek ini pada akhir 2007. Pada akhir Desember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Wahana Baratama Mining untuk melaksanakan penambangan batu bara di area pertambangan Satui (lihat Catatan 39g3).
The Satui Underground mining project includes underground mining activities under the Contract of Work No. STI/02/C10/Rev dated November 8, 2002 between Arutmin and Tunnel Mining Australia Pty Ltd. The project consists of the completion of a 665 meter tunnel with a planned length of 1,150 meters. The project was temporarily suspended in January 2004, but resumed development in November 2004. Arutmin decided to move the activity from underground mining to open pit mining, thus, on November 19, 2007 Arutmin sent a letter to Directorate General Geology and Mineral Resources (DGGMR, now known as Directorate General Mineral Geology, Coal and Geothermal) informing of the termination of this project. By the end of December 2007, Arutmin entered into an agreement with PT Wahana Baratama Mining (“WBM”) for the mining of coal on the common boundary in Satui concession area (see Note 39g3).
Proyek pengalihan sungai Jelamu meliputi 7 juta meter kubik penambangan dan serikat pekerja untuk membuat jalan yang memungkinkan sungai Jelamu dialihkan sementara, sehingga menyediakan akses untuk untuk cadangan batubara dengan rasio pengupasan yang rendah di Satui (5 meter dengan rasio 5:1). Proyek ini dimulai pada September 2004. Arutmin tidak mengamortisasi biaya pengembangan ditangguhkan yang berhubungan dengan proyek ini pada tahun 2004. Operasi penambangan komersil dimulai di Pebruari 2005 dan diharapkan untuk mempunyai umur 2 tahun. Biaya pengembangan ditangguhkan akan diamortisasi pada periode tersebut.
The Jelamu River diversion project comprises 7 million cubic meters of excavation and associated civil works to create a channel that allows the Jelamu River to be temporarily diverted, thereby providing access to a low strip ratio block of coal reserves at Satui (5 meters at a strip ratio of 5:1). The project started in September 2004. Arutmin has not amortized any deferred development expenditures related to the Jelamu River diversion project in 2004. Commercial mining operations began in February 2005 and are expected to have a life of two (2) years. Deferred development expenditures will be amortized over this period.
Pada tahun 2006, Perusahaan telah mereklasifikasi biaya perolehan pinjaman ditangguhkan sebesar AS$ 24.173.058 menjadi biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan, untuk mencerminkan biaya yang berkaitan langsung dengan pengembangan aktiva KPC dan Arutmin.
In 2006, the Company reclassified deferred financing cost amounting to US$ 24,173,058 to deferred exploration and development cost, to properly reflect the nature of the cost attributed to the development of qualifying assets of KPC and Arutmin.
147PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
51
15. BIAYA PENGUPASAN TANAH DITANGGUHKAN
15. DEFERRED STRIPPING COSTS
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, KPC mengakui biaya pengupasan yang ditangguhkan masing-masing sebesar AS$ 138.341.910, AS$ 54.733.133. Biaya pengupasan ditangguhkan ini akan dibebankan sebagai biaya produksi pada saat rasio aktual secara signifikan lebih rendah dibandingkan estimasi rasio rata-rata.
As of December 31, 2007 and 2006, KPC recognized deferred stripping costs amounting to US$ 138,341,910 and US$ 54,733,133, respectively. These deferred stripping costs will be expensed as production costs in periods where the actual ratio is significantly lower than the estimated average ratio.
16. GOODWILL 16. GOODWILL
Akun ini merupakan kelebihan biaya perolehan atas aktiva bersih Anak perusahaan.
This account represents the excess of acquisition cost over the net assets value of Subsidiaries.
2007 2006
PT Kaltim Prima Coal 271.986.236 401.582.946 PT Kaltim Prima Coal PT Arutmin Indonesia 81.686.919 116.683.929 PT Arutmin Indonesia PT Citra Palu Minerals 8.947.583 8.947.583 PT Citra Palu Minerals International Minerals International Minerals Company, LLC 1.537.525 1.537.525 Company, LLC PT Sitrade Coal 207.000 207.000 PT Sitrade Coal
364.365.263 528.958.983 Dikurangi: Akumulasi amortisasi 85.250.555 85.285.800 Less: Accumulated amortization
Nilai buku 279.114.708 443.673.183 Book Value
a PT Sitrade Coal
Pada tanggal 7 Oktober 2005, Perusahaan membeli 99% kepemilikan saham di PT Sitrade Coal (SC) dari PT Sitrade Nusaglobus dengan harga pembelian sebesar AS$ 696.171 (setara dengan Rp 7 miliar). Nilai wajar aktiva bersih PT Sitrade Coal saat diambilalih adalah sebesar AS$ 489.171 (setara dengan Rp 4.919 miliar) dengan nilai wajar aktiva bersih sebesar AS$ 282.171 (setara dengan Rp 2.838 miliar).
a. PT Sitrade Coal
On October 7, 2005, the Company acquired a 99% shareholding in PT Sitrade Coal (SC), from PT Sitrade Nusaglobus (SNG), a third party, at a purchase price of US$ 696,171 (equivalent to Rp 7 billion). The fair value of the net assets of PT Sitrade Coal as of the acquisition date amounted to US$ 489,171 (equivalent to Rp 4.919 billion) while the net assets value amounted to US$ 282,171 (equivalent to Rp 2.838 billion).
b. International Minerals Company, LLC (IMC)
Pada tanggal 8 Agustus 2005, Perusahaan membeli dari BHP Holdings (Operation) Inc., 100% kepemilikan saham di International Minerals Company, LLC (IMC) suatu perusahaan yang didirikan di Delaware, Amerika Serikat dengan harga AS$ 2.000.000. Nilai wajar aktiva bersih IMC saat diambilalih adalah sebesar AS$ 462.475.
b. International Minerals Company, LLC (IMC)
On August 8, 2005, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with BHP Holdings (Operation), Inc., a third party, to acquire 100% ownership in International Minerals Company, LLC (IMC), a company established in Delaware, USA, at a purchase price of US$ 2,000,000. The fair value of the net assets of IMC as of the acquisition date was US$ 462,475.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.148
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
52
16. GOODWILL (Lanjutan) 16. GOODWILL (Continued)
c. PT Citra Palu Minerals
Pada tanggal 9 Mei 2005, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli saham dengan Newcrest Maluku Pty Limited, Newcrest International Pty Limited dan Enercorp Limited untuk mengakusisi 99,99% kepemilikan saham di PT Citra Palu Minerals (CPM), suatu perusahaan yang didirikan di Indonesia dengan harga pembelian sebesar AS$ 999.960. Nilai wajar kewajiban bersih CPM pada tanggal akuisisi adalah sebesar AS$ 7.947.623. Selisih antara harga pembelian dengan nilai wajar kewajiban bersih sebesar AS$ 8.947.583 dicatat sebagai goodwill.
c. PT Citra Palu Minerals
On May 9, 2005, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with Newcrest Maluku Pty Limited, Newcrest International Pty Limited and Enercorp Limited to acquire 99.99% ownership in PT Citra Palu Minerals (CPM), a company established in Indonesia, at a purchase price of US$ 999,960. The fair value of the net liabilities of CPM as of the acquisition date was US$ 7,947,623. The difference between the purchase price and the net liabilities value of US$ 8,947,583 was recorded as goodwill.
17. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA 17. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Biaya pengembangan ditangguhan 77.356.438 185.588 Deferred development costLisensi - Kobelco (lihat Catatan 39k) 5.549.786 1.913.560 License - Kobelco (see Note 39k)Uang muka pembelian ruang kantor 3.424.190 2.273.167 Advance for office space purchaseLain-lain 1.162.834 1.012.233 Others
Jumlah 87.493.248 5.384.548 Total
Biaya pengembangan ditangguhkan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan sehubungan dengan perluasan dan pengembangan usaha baru Perusahaan. Sampai dengan laporan ini dikeluarkan, proses tersebut masih berlanjut.
Deferred development cost represents the Company’s disbursements in relation to the expansion and development of a new project of the Company. As of the date of this report, the process is still in progress.
149PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
53
17. AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
17. OTHER NON-CURRENT ASSETS (Continued)
Pada tanggal 18 Juli, 2005, Perusahaan mendatangani perjanjian pemesanan unit ruang usaha Bakrie, Tower dengan PT Bakrie Swasakti Utama (pihak hubungan istimewa). Berdasarkan perjanjian pengikatan jual beli tanggal 12 Januari 2006 serta perubahannya tanggal 9 Agustus 2006, Perusahaan membeli unit ruang usaha seluas 4.482 m2 dengan nilai pembelian sebesar Rp 55.845.720.000 (setara dengan AS$ 5.710.196), Nilai pembelian dibayar dalam dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp 35 milyar telah lunas dibayar pada bulan Desember 2005. Sisanya sebesar Rp 20.845.720.000 dibayar dengan angsuran tetap sebesar Rp 694.857.333 selama 30 bulan dimulai dari tanggal 31 Januari 2006 dan terakhir pada tanggal 30 Juni 2008. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, Perusahaan telah membayar sebesar Rp 51.676.576.000 (setara dengan AS$ 3.424.190) dan Rp 43.338.288.000 (setara dengan AS$ 2.273.167).
On July 18, 2005, the Company and PT Bakrie Swasakti Utama (a related party) entered into an agreement to purchase office space at Bakrie Tower. Based on the sale purchase agreement dated January 12, 2006 and its amendment dated August 9, 2006, the Company bought 4,482 square meter office space for Rp 55,845,720,000 (equivalent to US$ 5,710,196), and paid the amount in two stages. The first stage, amounting to Rp 35 billion was settled on December 2005. The remaining balance of Rp 20,845,720,000 will be settled in 30 monthly fixed installments amounting to Rp 694,857,333 starting from January 31, 2006 to June 30, 2008. As of December 31, 2007 and 2006, the Company had paid Rp 51,676,576,000 (equivalent to US$ 3,424,190) and Rp 43,338,288,000 (equivalent to US$ 2,273,167), respectively.
18. PINJAMAN JANGKA PENDEK 18. SHORT-TERM LOANS
Pada tanggal 30 Maret 2007, Perusahaan (Peminjam), Lembaga keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapore (Arranger, Facility agent and Security agent) menandatangani perjanjian kredit, dimana Pemilik Dana menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam dengan pagu kredit setara dengan Jumlah Komitmen sebesar AS$ 110 juta. Jumlah ini seluruhnya telah ditarik oleh perusahaan.
On March 30, 2007, the Company (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility agent and Security agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders made available to the Borrower a term loan facility in an aggregate amount equal to the Total Commitments of US$ 110 million. This amount has been fully withdrawn.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar margin rata-rata 4% diatas LIBOR. Kecuali ditentukan lain oleh perjanjian, Perusahaan harus membayar hutang bunga pinjaman pada tanggal terakhir setiap periode.
The rate of interest on the loan for each term is the percentage rate per annum equal to the aggregate of the margin (4%) and LIBOR. Except as provided to the contrary in this Agreement, the Company must pay accrued interest on the loan on the last day of each term.
Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan dan Credit Suisse memperbaharui kembali syarat dan kondisi perjanjian, dimana pada tanggal 12 Juli 2007, tanggal jatuh tempo atas pinjaman tersebut dirubah dari tanggal 2 Mei 2007 menjadi tanggal 12 Juli 2008 dengan tingkat bunga yang sama (lihat Catatan 39f).
On June 26, 2007, the Company and Credit Suisse amended the requirements and conditions of the Agreement, wherein, on July 12, 2007, the due date was changed from May 2, 2007 to July 12, 2008 with the same interest rate (see Note 39f).
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.150
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
54
19. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 19. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
PT Mahakam Nusa Energi 38.276.671 20.951.781 PT Mahakam Nusa EnergiPT Liebherr Indonesia Perkasa 6.058.642 3.931.652 PT Liebherr Indonesia PerkasaOrica Singapore Pte. Ltd. 4.485.963 7.568.110 Orica Singapore Pte. Ltd.Trakindo Utama Services Pte. Ltd. 3.215.131 2.124.664 Trakindo Utama Services Pte. LtdRig Tenders Indonesia 3.122.807 3.991.699 Rig Tenders IndonesiaPT Armindo Prima 2.624.800 1.773.723 PT Armindo PrimaPT Trakindo Utama 2.467.833 2.851.282 PT Trakindo UtamaPT Darma Henwa Tbk. 2.133.838 26.501.884 PT Darma Henwa Tbk.PT Hexindo Adiperkasa 2.038.245 2.113.973 PT Hexindo AdiperkasaPT Mitra Bahtera Segara Sejati 1.330.467 6.340.880 PT Mitra Bahtera Segara SejatiPT Budhi Wiguna Prima 1.114.561 2.123.383 PT Budhi Wiguna PrimaPT Tirta Massa Kencana - 8.789.508 PT Tirta Massa KencanaPT Cipta Kridatama - 5.466.234 PT Cipta KridatamaPT Mc Connel Dowell Indonesia - 4.707.087 PT Mc Connel Dowell IndonesiaSembawang Kimtrans Pte. Ltd. - 2.874.572 Sembawang Kimtrans Pte. Ltd.Chitra Tyres Pte. Ltd. - 1.676.661 Chitra Tyres Pte. Ltd.PT Pamapersada Nusantara - 1.664.258 PT Pamapersada NusantaraBUT Logconversion Transportes - 1.509.237 BUT Logconversion TransportesPT Cempaka Artha Buana - 1.264.691 PT Cempaka Artha BuanaPT United Tractors - 1.234.702 PT United TractorsGlencore International Ag - 1.111.473 Glencore International AgPT Boart Longyear - 1.009.371 PT Boart LongyearLain-lain (masing-masing dibawah AS$ 1.000.000) 25.519.207 44.307.279 Other (each below US$ 1,000,000)
Jumlah 92.388.165 155.888.104 Total
Hutang kepada PT Mahakam Nusa Energi adalah hutang untuk pemasokan bahan bakar sedangkan hutang kepada PT Darma Henwa Tbk. adalah hutang untuk pengembangan infrastruktur, kontrak penambangan dan jasa perbaikan di area Bengalon dimana Darma Henwa telah ditunjuk sebagai kontraktor utama dalam pengembangan area Bengalon pada bulan Juli 2004 (lihat Catatan 39h6).
Payable to PT Mahakam Nusa Energi and PT Darma Henwa Tbk. represent payable for fuel supply and payable for infrastructure development, contracted mining and haulage services in the Bengalon area. Darma Henwa was appointed as the main contractor in developing the Bengalon area in July 2004 (see Note 39h6).
20. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 20. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Pemerintah Indonesia 420.937.589 295.618.098 Government of Indonesia (GOI)PT Hati Prima Perdasa 455.544 455.544 PT Hati Prima PerdasaLain-lain (masing-masing dibawah AS$ 100.000) 22.595.296 497.270 Others (each below US$ 100,000)
Jumlah 443.988.429 296.570.912 Total
151PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
55
20. HUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
20. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES (Continued)
Hutang kepada Pemerintah Indonesia merupakan hutang sehubungan dengan hak Pemerintah Indonesia atas penjualan batubara oleh KPC dan Arutmin (lihat Catatan 31 dan 39a).
Due to the GOI represents payable to GOI relating to GOI entitlements on sales of coal (DHPB) of KPC and Arutmin (see Notes 31 and 39a).
Rincian hutang kepada Pemerintah Indonesia pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, adalah sebagai berikut:
Details of payable to GOI as of December 31, 2007 and 2006 were as follows:
2007 2006
Hutang DHPB DHPB payable KPC 287.654.372 193.228.019 KPC Arutmin 133.283.217 102.390.079 Arutmin
Jumlah 420.937.589 295.618.098 Total
21. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 21. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Pertambangan dan pemeliharaan 135.457.629 154.428.418 Mining and MaintenanceKomisi 10.158.415 6.805.029 CommissionBiaya pengapalan 7.094.352 2.446.914 Shipping costsGaji dan upah 2.050.135 1.991.933 Salaries and wagesBunga 734.861 6.974.582 InterestBonus kepada Pemerintah Yaman - 4.900.000 Bonus for the Government of YemenLain-lain 1.951.462 17.036.023 Others
Jumlah 157.446.854 194.582.899 Total
Biaya pertambangan dan pemeliharaan merupakan hutang kepada para kontraktor sehubungan dengan kegiatan eksplorasi, pengembangan dan penambangan di KPC dan Arutmin (lihat Catatan 39h).
Mining and maintenance cost pertains to payable to contractors related to exploration, development and mining activities in KPC and Arutmin (see Note 39h).
Bonus kepada Pemerintah Yaman merupakan hutang yang timbul dari Perjanjian Bagi Hasil (Production Sharing Agreement (PSA)) tahun 1997 antara Gallo Oil (Jersey) Ltd. dengan Pemerintah Yaman. Pada tanggal 31 Desember 2007, bonus kepada pemerintah Yaman sudah lunas dibayarkan (lihat Catatan 39l).
Bonus given to the Government of Yemen is payable arising from Production Sharing Agreement (PSA) of 1997 between Gallo Oil (Jersey) Ltd. and the Government of Yemen. The outstanding payable as of December 31, 2006 was fully settled in 2007 (see Note 39l).
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.152
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
56
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG 22. LONG-TERM LOANS
Saldo pinjaman jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
The balance of long-term loans as of December 31, 2007 and 2006 was as follows:
2007 2006
Rio Tinto Limited 7.979.733 7.979.733 Rio Tinto LimitedIndoCoal Export (Cayman) Ltd. - 647.909.571 IndoCoal Export (Cayman) Ltd.Credit Suisse Limited - 302.890.920 Credit Suisse LimitedPT Pamapersada Nusantara - 32.800.000 PT Pamapersada NusantaraMitsubishi Corporation - 16.428.000 Mitsubishi CorporationGlencore Coal Mauritius Ltd. - 6.728.703 Glencore Coal Mauritius Ltd.
Jumlah 7.979.733 1.014.736.927 TotalDikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun - 58.847.623 Less: Current portion
Bagian Jangka Panjang 7.979.733 955.889.304 Non-current portion
a. Rio Tinto Limited (Rio Tinto - Australia)
Pada tanggal 1 September 1998, Citra Palu, Anak perusahaan bersama dengan Rio Tinto Limited, Australia menandatangani Perjanjian dimana Rio Tinto memberikan pinjaman kepada Citra Palu. Pinjaman ini digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi Anak Perusahaan tersebut. Pinjaman dan bunga pinjaman tidak harus dibayar sampai tanggal yang telah ditetapkan dalam perjanjian, sehingga Anak perusahaan tidak melakukan akrual bunga.
a. Rio Tinto Limited (Rio Tinto - Australia)
On September 1, 1998, Citra Palu, a Subsidiary, entered into a loan agreement with Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto), whereby Rio Tinto agreed to provide loan advances to fund the Citra Palu exploration activities. All loan advances are not required to be repaid and interest shall not accrue on the loan advances until the date of a decision to mine as provided in the agreement. As a result, no interest expense relating to the loan has been reflected in the financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2007, saldo pinjaman jangka panjang ke Rio Tinto - Australia sebesar AS$ 7.979.733.
As of December 31, 2007, the outstanding balance of the long-term loan to Rio Tinto - Australia amounted to US$ 7,979,733.
b. Mitsubishi Corporation
Pada tanggal 13 Nopember 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) dimana Mitsubishi memberikan pinjaman senilai AS$ 40 juta. Pinjaman tersebut dicairkan pada tanggal 14 Januari 2004.
b. Mitsubishi Corporation
On November 13, 2003, the Company entered into a loan agreement with Mitsubishi amounting to US$ 40 million. The loan’s drawdown was made on January 14, 2004.
Pinjaman ini dikenai tingkat bunga sebesar LIBOR + 6,5% per tahun dan jatuh tempo dalam waktu enam (6) tahun, serta dijamin dengan kontrak kerja antara KPC dan Mitsubishi (lihat Catatan 39i3). Pada tanggal 25 September 2007, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
The loan bears interest at equal to the aggregate of the applicable LIBOR and a margin of 6.5% per annum, will mature in six (6) years, and is guaranteed by the contract between KPC and Mitsubishi (see Note 39i3). On September 25, 2007, the outstanding loan payable was fully paid.
153PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
57
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 22. LONG-TERM LOANS (Continued)
c. PT Pamapersada Nusantara
Pada tanggal 8 April 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dimana PAMA memberikan pinjaman sebesar AS$ 40 juta. Pencairan pinjaman ini dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2004. Tujuan pinjaman ini adalah untuk penambahan modal kerja Perusahaan.
c. PT Pamapersada Nusantara
On April 8, 2004, the Company entered into facility agreement with PAMA amounting to US$ 40 million. The loan’s drawdown was made on August 12, 2004. The purpose of this loan was for additional working capital of the Company.
Pinjaman ini dikenai tingkat bunga sebesar LIBOR + 8,5% per tahun dan akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun, serta dijamin dengan kontrak kerja antara KPC dan PAMA (lihat Catatan 39h5). Pada tanggal 29 Januari 2007, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya.
The loan bears interest at equal to the aggregate of the applicable LIBOR and a margin of 8.5% per annum, will mature in five (5) years, and is guaranteed by the contract between the KPC and PAMA (see Note 39h5). On January 29, 2007, the loan outstanding payable has been fully paid.
d. Glencore Coal Mauritius Ltd., (dahulu Wolf Mountain Mining Investment Ltd.)
Pada tanggal 9 Oktober 2003, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Glencore dimana Glencore memberikan pinjaman senilai AS$ 41,24 juta. Pinjaman tersebut dicairkan pada saat perjanjian ditandatangani.
d. Glencore Coal Mauritius Ltd., (formerly Wolf Mountain Mining Investment Ltd.)
On October 9, 2003, the Company entered into a loan agreement with Glencore amounting to US$ 41.24 million. The loan’s drawdown was made on the date of the agreement.
Pinjaman ini dikenai tingkat bunga sebesar 18% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Oktober 2015, serta dijamin dengan kontrak kerja antara Perusahaan dan Glencore (lihat Catatan 39i2). Pada tanggal 25 Januari 2007, saldo pinjaman telah dilunasi seluruhnya.
The loan bears interest at 18% per annum, will mature on October 10, 2015, and is guaranteed by the contract of works between the Company and Glencore (see Note 39i2). On January 25, 2007, the Company fully paid the outstanding loan.
e. Credit Suisse Limited
1. Fasilitas 2006
Pada tanggal 10 Oktober 2006, Perusahaan (Penjamin), Enercoal (Peminjam), Financial Institutions (Pemilik Dana) and Credit Suisse, cabang Singapura (Arranger, Facility agent, Security agent dan Account Bank)menandatangani perjanjian kredit, dimana Pemilik Dana menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam dengan pagu kredit maksimum sebesar AS$ 300 juta yang akan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2008.
e. Credit Suisse Limited
1. 2006 Facility
On October 10, 2006, the Company (the “Guarantor”), Enercoal (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility agent, Security agent and Account Bank”) entered into a Credit Agreement, wherein the Lenders made available to the Borrower a term loan facility in a maximum principal amount of US$ 300 million (Total Commitments) that will mature on October 6, 2008.
Tingkat bunga pinjaman per tahun adalah sama dengan margin rata-rata ditambah LIBOR. Pinjaman tersebut dijamin dengan saham Perusahaan sesuai dengan Perjanjian Agunan Saham (lihat Catatan 39e).
The rate of interest on the loan is the percentage rate per annum equal to the aggregate of the margin and LIBOR. The loan is secured by a pledge of the Company’s shares as agreed in the Agreement to Pledge Shares (see Note 39e).
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.154
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
58
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 22. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 29 Juni 2007, pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya (lihat Catatan 23).
On June 29, 2007, this loan facility was fully repaid (see Note 23).
2. Fasilitas 2004
Pada tanggal 15 September 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Credit Suisse, Limited (CS), dimana CS memberikan pinjaman sebesar AS$ 22,88 juta yang pencairannya dilakukan secara bertahap. Tujuan pinjaman adalah untuk membiayai desain dan konstruksi fasilitas produksi di KPC. Pada tanggal 30 April 2007, saldo pinjaman telah dibayar lunas seluruhnya.
2. 2004 Facility
On September 15, 2004, the Company entered into a loan agreement amounting to US$ 22.88 million with Credit Suisse Limited, in which drawdown was agreed to be made on a partial basis with partial drawdown. The purpose of this loan was to finance the design and construction of the production facility at the concession mining area located in KPC. As of April 30, 2007, the loan outstanding was fully repaid.
f. IndoCoal Export (Cayman) Ltd.
Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC, and Arutmin (Pihak Penjual), IndoCoal Resources (Originator), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (Penerbit), PT IndoCoal Kalsel Resources (Indo Kalsel) dan PT IndoCoal Kaltim Resources (Indo Kaltim dan bersama-sama dengan Indo Kalsel, “Indo SPVs”), Bank of New York (Trustee), dan Foo Kon Tan Grant Thornton (Administrator) menandatangani fasilitas Indenture dan Series 2005-1 Indenture Supplement, dimana Penerbitmenerbitkan dan menjual Surat Hutang Seri 2005-1 dengan jumlah pokok keseluruhan sebesar AS$ 600 juta. Pinjaman ini dikenai bunga sebesar 7,134% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012. Penerbitmenggunakan hasil dari penjualan Surat Hutang Seri 2005-1 ini untuk membeli piutang milik Originator dengan uang muka sebesar AS$ 600 juta berdasarkan Issuer Receivables Sale Agreementantara Penerbit dengan Originator. Originatormenggunakan dana sebesar AS$ 600 juta dari uang muka tersebut untuk memberikan uang muka kepada Pihak Penjual (Uang Muka) untuk pembelian piutang yang ada sekarang dan dimasa yang akan datang berdasarkan OriginatorReceivables Sale Agreement antara Originator dan Pihak Penjual dan untuk pengiriman batubara di masa yang akan datang oleh Pihak Penjual berdasarkan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (Long-term Supply Agreements) yang disepakati Pihak Penjual dan Originator (lihat Catatan 39c dan 39d).
f. IndoCoal Export (Cayman) Ltd.
On July 6, 2005, KPC, and Arutmin (the “Seller Parties”), ICRL (the “Originator”), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (the “Issuer”), PT IndoCoal Kalsel Resources (“Indo Kalsel”) and PT IndoCoal Kaltim Resources (“Indo Kaltim” together with Indo Kalsel, the “Indo SPVs”), the Bank of New York (the “Trustee”), and Foo Kon Tan Grant Thornton (the “Transaction Administrator”) entered into an Indenture and a Series 2005-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued and sold Series 2005-1 Notes in the aggregate principal amount of US$ 600 million. The Series 2005-1 Notes bear interest at the rate of 7.134% per annum and mature on July 6, 2012. The Issuer used the proceeds from the sale of the Series 2005-1 Notes to purchase receivable assets from the Originator by paying the Originator Prepayment Amount of US$ 600 million to the Originator under the Issuer Receivable Sale Agreement between the Issuer and the Originator. The Originator used US$ 600 million of the Originator Prepayment Amount from the Issuer to make an advance payment to the Seller Parties (the “Prepayment Amount”) for existing and future Receivable Assets under the Originator Receivables Sale Agreements between the Originator and the Seller Parties and for future coal deliveries by the Seller Parties under the Long-term Supply Agreements entered into between the Seller Parties and the Originator (see Notes 39c and 39d).
155PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
59
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 22. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 28 April 2006, Pihak Penjual, Originator, Indo SPVs, Penerbit dan Trusteemenandatangani Series 2006-1 IndentureSupplement dimana Penerbit menerbitkan Surat Hutang Seri 2006-1 dengan jumlah total sebesar AS$ 800 juta. Hasil dari Surat Hutang Seri 2006-1 ini digunakan untuk melunasi Surat Hutang Seri 2005-1 dan pinjaman yang diberikan oleh Credit Suisse kepada Perusahaan. Surat Hutang Seri 2006-1 jatuh tempo pada 28 Juli 2006, tapi kemudian diperpanjang hingga 28 September 2006.
On April 28, 2006, the Seller Parties, the Originator, the Indo SPV’s, the Issuer and the Indenture Trustee executed the Series 2006-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued Series 2006-1 Notes in the aggregate amount of US$ 800 million. The proceeds from the Series 2006-1 Notes were used to redeem the Series 2005-1 Notes and to repay a bridge loan granted by Credit Suisse to the Company. The Series 2006-1 Notes mature on July 28, 2006, but on July 28, 2006, were extended to September 28, 2006.
Pada tanggal 3 Oktober 2006, Pihak Penjual, Originator, Penerbit, Indo SPV, Trustee, dan Administrator, menandatangani Perjanjian Tambahan Surat Hutang Seri 2006-2 (Indenture Supplement), dimana Penerbit menerbitkan Surat Hutang dengan tingkat bunga yang mengambang Seri 2006-2 Kelas A-1 sebesar AS$ 600 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2011; serta Surat Hutang dengan tingkat bunga mengambang Seri 2006-2 Kelas A2 sebesar AS$ 300 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2012. Hasil Surat Hutang Seri 2006-2 digunakan untuk melunasi Surat Hutang Seri 2006-1.
On October 3, 2006, the Seller Parties, the Originator, the Issuer, the Indo SPV’s, the Trustee, and the Transaction Administrator, executed Indenture Supplement, the IndoCoal Series 2006-2 Notes under which the Issuer issued US$ 600 million aggregate principal amount of floating rate Series 2006-2 Class A-1 Notes due in 2011; and US$ 300 million aggregate principal amount of floating rate Series 2006-2 Class A-2 Notes due in 2012. The proceeds from the Series 2006-2 Notes were used to redeem Series 2006-1 Notes.
Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan melunasi Surat Hutang Seri 2006-2 sesuai dengan IndoCoalSecuritization Programme (lihat Catatan 39g).
On June 26, 2007, a portion of the consideration received from divestment of the Coal Companies and in the debt service reserve account for the Series 2006-2 Notes was used to settle and redeem the Series 2006-2 Notes (see Note 39g).
23. OBLIGASI KONVERSI 23. CONVERTIBLE BONDS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Obligasi Konversi I 38.600.000 - Convertible Bond IObligasi Konversi II 132.600.000 - Convertible Bond II
Jumlah 171.200.000 - TotalDikurangi : Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (2.487.225 ) - Less: Unamortized bond issuance cost
Bersih 168.712.775 - Net
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.156
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
60
23. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan) 23. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
Pada tanggal 29 Juni 2007 dan 1 Oktober 2007, Perusahaan melalui Enercoal Resources Pte. Ltd. telah menerbitkan dan mendaftarkan di Bursa Efek Singapura, obligasi konversi tanpa bunga (zero couponconvertible bonds) sejumlah masing-masing AS$ 300 juta (Obligasi Konversi I) dan AS$ 150 juta (Obligasi Konversi II) yang akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 22 Juni 2012 dan 1 Oktober 2012.
On June 29, 2007 and October 1, 2007, the Company through Enercoal Resources Pte. Ltd. issued Zero Coupon Convertible Bonds in the amounts of US$ 300 million (Convertible Bond I) and US$ 150 million (Convertible Bond II) and maturing on June 22, 2012 and October 1, 2012, respectively. The Bonds are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited.
Hasil bersih penerbitan obligasi konversi tersebut digunakan Perusahaan untuk pembiayaan kembali pinjaman yang diperoleh dari Credit Suisse Limited Fasilitas 2006 (lihat Catatan 22e) dan modal kerja.
The net proceeds from bonds issuance were used by the Company to repay all amounts outstanding under the 2006 Loan Facility from Credit Suisse Limited (see Note 22e) and general corporate purposes.
Ikhtisar persyaratan dan kondisi dari obligasi konversi tersebut adalah sebagai berikut :
The summary of terms and conditions of the bonds are as follows:
Obligasi konversi I 0% yang Diterbitkan pada Tahun 2007/
Convertible Bonds I 0% interest issued in 2007
Obligasi konversi II 0% yang Diterbitkan pada Tahun 2007/
Convertible Bonds II 0% interest issued in 2007
Jumlah/ Amount AS$ 300.000.000/ US$ 300,000,000
AS$ 150.000.000/ US$ 150,000,000
Jangka waktu/Time Period 5 tahun/5 years 5 tahun/5 years
Harga obligasi konversi/ Issue Price
100% dari nilai nominal obligasi/ 100% of par value
100% dari nilai nominal obligasi/ 100% of par value
Bunga/ Interest 0% 0%
Masa konversi/ ConversionPeriod
Konversi dapat dilakukan setiap saat dalam periode 41 hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan./
The Bonds are convertible at any time on and after 41 days after the closing date, until the close of business on the date that falls 10 business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled.
Konversi dapat dilakukan setiap saat dalam periode 41 hari setelah tanggal penerbitan sampai dengan sepuluh (10) hari sebelum tanggal jatuh tempo, kecuali sebelumnya telah ditebus, dikonversi, dibeli kembali atau dibatalkan./
The Bonds are convertible at any time on and after 41 days after the closing date, until the close of business on the date that falls 10 business days prior to maturity, unless previously redeemed, converted, purchased or cancelled.
Rasio konversi awal/ Initial Conversion Rate
Setiap lembar obligasi konversi dengan nilai nominal AS$ 100.000 dapat ditukarkan dengan 376.719 lembar saham Perusahaan./
Each convertible bond with par value of US$ 100,000 is convertible into 376,79 Company shares.
Setiap lembar obligasi konversi dengan nilai nominal AS$ 100.000 dapat ditukarkan dengan 288.892 lembar saham Perusahaan./
Each convertible bond with par value of US$ 100,000 is convertible into 288,892 Company shares.
157PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
61
23. OBLIGASI KONVERSI (Lanjutan) 23. CONVERTIBLE BONDS (Continued)
Obligasi konversi I 0% yang Diterbitkan pada Tahun 2007/
Convertible Bonds I 0% interest issued in 2007
Obligasi konversi II 0% yang Diterbitkan pada Tahun 2007/
Convertible Bonds II 0% interest issued in 2007
Harga konversi/ Conversion Price
Harga konversi pada saat obligasi ini diterbitkan adalah Rp 2.362,50 per lembar saham dengan nilai pertukaran mata uang asing tetap pada saat konversi sebesar Rp 8.900 untuk AS$ 1,00. Harga konversi ini dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara lain, perubahan nilai nominal saham, pengeluaran saham baru, kapitalisasi keuntungan atau dana cadangan, pembagian deviden, atau kejadian-kejadian lainnya yang mempunyai efek dilutif.
Initial conversion price at the time of bonds issuance was Rp 2,362.50 per share with fixed exchange rate on conversion date of Rp 8,900/ US$ 1.00. Conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassification of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.
Pada tanggal 31 Desember 2007, harga konversi adalah sebesar Rp 2.284./
As of December 31, 2007, the conversion price has been adjusted to Rp 2,284 per share.
Harga konversi pada saat obligasi ini diterbitkan adalah Rp 3.250 per lembar saham dengan nilai pertukaran mata uang asing tetap pada saat konversi sebesar Rp 9.389 untuk AS$ 1,00. Harga konversi ini dapat berubah, tergantung pada penyesuaian yang dilakukan sehubungan dengan, antara lain, perubahan nilai nominal saham, pengeluaran saham baru, kapitalisasi keuntungan atau dana cadangan, pembagian deviden, atau kejadian-kejadian lainnya yang mempunyai efek dilutif.
Initial conversion price at the time of bonds issuance was Rp 3,250 per share with fixed exchange rate on conversion date of Rp 9,389/ US$ 1.00. Conversion price will be subject to adjustment for, among other things, subdivisions, consolidations or reclassification of shares; capitalization of profits or reserves; capital distribution; right issues and other standard dilutive events.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, belum ada penyesuaian terhadap harga konversi awal./
As of December 31, 2007, no adjustment has been effected to the initial conversion price.
Wali amanat/ Trustee Bank of New York/ Bank of New York
Bank of New York/ Bank of New York
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan telah menerima pemberitahuan konversi dari pemegang obligasi dengan nilai wajar sebesar AS$ 261.400.000 dan AS$ 17.400.000 setara dengan 1.018.590.168 lembar saham dan 50.267.260 lembar saham masing-masing untuk Obligasi Konversi I dan Obligasi Konversi II.
As of December 31, 2007, the Company has received conversion notices representing the conversion of US$ 261,400,000 and US$ 17,400,000 of Convertible Bond I and Converible Bond II into 1,018,590,168 shares and 50,267,260 shares, respectively.
Saham yang diserahkan kepada pemegang obligasi konversi berasal dari saham Perusahaan yang dibeli kembali (lihat Catatan 28).
The shares to be delivered to the bondholders upon conversion will be provided from the Company’s treasury stock (see Note 28).
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.158
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
62
24. HUTANG SEWA GUNA USAHA 24. OBLIGATIONS UNDER CAPITAL LEASE
Anak perusahaan memperoleh fasilitas sewa guna usaha sehubungan dengan pembelian beberapa peralatan tertentu yang dicatat dengan metode capital lease (lihat Catatan 11).
The Subsidiary has lease agreements for certain plant and equipment that have been accounted for as capital leases (see Note 11).
Pembayaran minimum atas sewa guna usaha di masa datang, dan nilai sekarang atas pembayaran minimum sewa guna usaha pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Future minimum lease payments under capital leases, together with the present value of net minimum lease payments, as of December 31, 2007 and 2006 were as follows:
2007 2006
Pembayaran minimal atas aktiva sewa guna usaha yang akan jatuh tempo pada tahun yang Minimum lease payments due in berakhir pada: the year ended: 31 Desember 2007 - 34.423.074 December 31, 2007 31 Desember 2008 39.775.481 36.147.355 December 31, 2008 31 Desember 2009 31.188.595 29.134.477 December 31, 2009 31 Desember 2010 13.542.739 9.911.247 December 31, 2010 31 Desember 2011 1.693.535 - December 31, 2011
Jumlah minimum aktiva sewa guna usaha 86.200.350 109.616.153 Total minimum lease paymentsDikurangi: Biaya bunga akan datang (13.060.306 ) (18.495.267 ) Less: Future finance charges
Nilai sekarang atas pembayaran minimum aktiva sewa guna usaha 73.140.044 91.120.886 Present value of minimum lease paymentsBagian jangka pendek 33.098.781 28.501.198 Current portion
Bagian jangka panjang 40.041.263 62.619.688 Non-current portion
25. TAKSIRAN KEWAJIBAN RESTORASI DAN REHABILITASI
25. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION AND REHABILITATION
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Saldo awal tahun 101.763.374 85.410.886 Balance at the beginning of yearPenyisihan tahun berjalan 88.247.651 31.949.560 Current year provisionBeban restorasi yang telah dibayar pada tahun berjalan (29.449.885 ) (15.597.072 ) Restoration expense paid during the year
Saldo akhir tahun 160.561.140 101.763.374 Balance at the end of year
159PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
63
25. TAKSIRAN KEWAJIBAN RESTORASI DAN REHABILITASI (Lanjutan)
25. ESTIMATED LIABILITY FOR RESTORATION AND REHABILITATION (Continued)
Mutasi penyisihan untuk pengelolaan lingkungan hidup dan reklamasi berdasarkan area of interestadalah sebagai berikut:
Movement of estimated liability for restoration and rehabilitation based on area of interest in 2007 are:
Penyisihan Kewajiban Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup Tangguhan/ Allowance for Restoration and Deferred Rehabilitation
Pengurangan Saldo Awal/ (Amortisasi)/ Saldo Akhir/ Lokasi Beginning Penambahan/ Deduction Ending Nama Location Balance Addition (Amortization) Balance Name
Arutmin Arutmin Senakin Senakin 5.617.758 20.160.950 (12.668 ) 25.766.040 Senakin Satui Satui 20.579.603 12.114.764 (154.225 ) 32.540.142 Satui Mulia Mulia 1.843.409 4.713.260 - 6.556.669 Mulia Batulicin Batulicin 1.406.402 4.366.180 (74.213 ) 5.698.369 Batulicin Asam Asam Asam Asam 350.461 3.011.754 (12.529 ) 3.349.686 Asam Asam KPC KPC Sangatta Sangatta 71.965.741 23.414.969 (8.730.476 ) 86.650.234 Sangatta
Jumlah 101.763.374 67.781.877 (8.984.111 ) 160.561.140 Total
26. PENDAPATAN DITANGGUHKAN 26. DEFERRED REVENUE
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Pendapatan ditangguhkan 69.400.000 99.582.296 Deferred revenueGoodwill negatif 18.204.681 18.204.681 Negative goodwill
Jumlah 87.604.681 117.786.977 TotalDikurangi: Akumulasi amortisasi (70.538.907 ) (70.493.239 ) Less: Accumulated amortization
Bersih 17.065.774 47.293.738 Net
Pendapatan ditangguhkan merupakan pendapatan yang diperoleh KPC dari pihak AES Hawaii Inc. (AES). Sehubungan dengan penghentian perjanjian pengadaan batubara kepada perusahaan tersebut yang sebelum masa perjanjian berakhir. Selanjutnya, KPC dan AES menandatangani pembaharuan perjanjian pengadaan batubara sampai dengan 30 September 2007.
Deferred revenue represents revenue received by KPC from AES Hawaii Inc (AES) as a result of the termination of the original coal supply agreement, which was initially valid until 2007. Further to this, KPC and AES entered into a new supply agreement for a period up to September 30, 2007.
Goodwill merupakan selisih lebih nilai aktiva bersih dibandingkan dengan harga perolehan saham Enercorp dan Mitratama (lihat Catatan 3c).
Goodwill represents difference in net assets value compared to the acquisition cost of Enercorp and Mitratama (see Note 3c).
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.160
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
64
27. MODAL DISETOR 27. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) adalah sebagai berikut:
Composition of shareholders as of December 31, 2007 and 2006 based on registration by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) was as follows:
2007
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Shares Kepemilikan (%)/ Issued and Percentage Jumlah/ Pemegang Saham Fully Paid of Ownership (%) Total Shareholders
Long Haul Holdings, Ltd 2.465.597.889 12,71 178.030.867 Long Haul Holdings, Ltd Morgan Stanley and Co. Intl Plc Morgan Stanley and Co. Intl Plc IPB Client Account 851.284.646 4,39 61.491.385 IPB Client Account Long Haul Indonesia, PT (F) 750.000.000 3,87 54.207.667 Long Haul Indonesia, PT (F) PT Bumi Resources Tbk. 560.195.488 2,89 40.200.518 PT Bumi Resources Tbk JPMorgan Chase Bank Na JPMorgan Chase Bank Na Re Norbax Inc 537.171.394 2,76 38.799.803 Re Norbax Inc Lainnya 14.239.750.583 73,38 1.027.984.682 Others
Jumlah 19.404.000.000 100,00 1.400.714.922 Total
Pada tanggal 31 Desember 2007, sejumlah 560.195.488 lembar saham atas nama Perusahaan merupakan saldo dari saham yang dibeli kembali (treasury shares). Dalam jumlah tersebut, sebanyak 264.086.916 lembar saham merupakan hak pemegang obligasi konversi sehubungan dengan konversi yang penyerahan sahamnya belum termasuk dalam pencatatan KSEI (lihat Catatan 23).
As of December 31, 2007, shares amounting to 560,195,488 in the name of the Company represent the balance of treasury stock, of which 264,086,916 shares represent conversion not yet recorded in the books of KSEI (see Note 23).
2006
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Shares Kepemilikan (%)/ Issued and Percentage Jumlah/ Pemegang Saham Fully Paid of Ownership (%) Total Shareholders
Bank of New York QQ Willow Bank of New York QQ Willow Finance, Limited 4.296.798.781 22,14 300.775.915 Finance, Limited Credit Suisse Singapore Branch S/A Credit Suisse Singapore Branch S/A Capital Managers Asia Ltd. 2.041.116.275 10,52 142.878.139 Capital Managers Asia Ltd. Jimba Finance Limited 1.100.000.000 5,67 77.000.000 Jimba Finance Limited MS+Co International Ltd. 930.429.500 4,80 65.130.065 MS+Co International Ltd. HSBC Bank Plc. S/A Prudential HSBC Bank Plc. S/A Prudential Assurance 893.106.500 4,60 62.517.455 Assurance Lainnya 10.142.548.944 52,27 752.413.348 Others
Jumlah 19.404.000.000 100,00 1.400.714.922 Total
Perubahan susunan pemegang saham tersebut timbul karena transaksi jual beli saham yang dilakukan di bursa saham.
The change in the composition of shareholders was due to the sale and purchase transaction of shares carried out on the stock exchange.
161PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
65
28. SAHAM BEREDAR YANG DIPEROLEH KEMBALI
28. TREASURY STOCK
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan tanggal 17 Mei 2006, Perusahaan menyetujui pembelian kembali saham Perusahaan yang beredar sampai jumlah maksimum sebanyak 1.940.400.000 lembar saham. Pembelian kembali dilaksanakan selama periode dari tanggal 11 Oktober 2006 sampai 17 Nopember 2007 , dimana jumlah saham yang telah dibeli kembali hingga akhir periode pembelian adalah sebanyak 1.364.966.000 lembar saham. Dari jumlah tersebut, sampai tanggal 31 Desember 2007 Perusahaan telah menyerahkan sebanyak 1.068.857.428 lembar saham diserahkan kepada pemilik obligasi (lihat Catatan 23), dan sisa saham yang diperoleh kembali pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebanyak 296.108.572 lembar saham atau senilai AS$ 22.179.662, dan 885.734.500 lembar saham atau senilai AS$ 63.938.442.
Based on Extraordinary General Shareholders Meeting on May 17, 2006, the Company approved the buy-back of shares of the Company up to a maximum of 1,940,400,000 shares. The buy-back was undertaken during the period of October 11, 2006 to November 17, 2007, during which time 1,364,966,000 shares were bought back. Upon the conversion of Convertible Bonds, as of December 31, 2007, the Company has delivered 1,068,857,428 shares to the bondholders (see Note 23), and the remaining Treasury Stock as of December 31, 2007 and 2006 was 296,108,572 shares with the value of US$ 22,179,662 and 885,734,500 shares with the value of US$ 63,938,442, respectively.
29. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
29. DIFFERENCES IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
31 Desember 2007 dan 2006/ December 31, 2007 and 2006
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in value from restructuring Nilai buku - transactions of Bersih/ Harga perolehan/ entities under Net Book Value Acquisition Cost common control
Gallo 37.224.848 1.270.925.504 1.233.700.656 Gallo
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.162
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
66
30. DEVIDEN 30. DIVIDENDS
a. Berdasarkan Hasil Keputusan Rapat (Resolusi) dewan Direksi pada tanggal 18 Juli 2005, Perusahaan memutuskan untuk membagikan deviden interim untuk tahun 2007 sebesar Rp 97.020.000.000 (setara dengan AS$ 9.920.245) atau Rp 5 (setara dengan AS$ 0,0005) per lembar saham untuk pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 18 Juli 2005.
a. Based on Board of Directors Resolution dated July 18, 2005, the Company approved the distribution of interim dividends for the year 2005 amounting to Rp 97,020,000,000 (equivalent to US$ 9,920,245) or Rp 5 (equivalent to US$ 0.0005) per share, in favor of all its stockholders as of July 18, 2005.
Kemudian Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 17 Mei 2006, menyetujui pembagian deviden tahun 2005 sebesar Rp 15 per lembar saham. Perusahaan telah membayar deviden interim sebesar Rp 5 per lembar saham pada tanggal 18 Juli 2005 sejumlah AS$ 9.920.245 dan sisanya Rp 10 per lembar saham pada tanggal 15 Juni 2006 sejumlah AS$ 22.247.701.
Subsequently, the General Annual Meeting of Shareholders dated May 17, 2006 approved the distribution of dividends for the year 2005, amounting to Rp 15 per share. The Company paid the Rp 5 per share interim dividends on July 18, 2005 amounting to US$ 9,920,245 and the remaining Rp 10 per share on June 15, 2006 amounting to US$ 22,247,701.
b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 23 Mei 2007, Rapat menyetujui Perusahaan untuk membagikan deviden final tahun 2006 sebesar Rp 288.624.544.000 (setara dengan AS$ 32.761.015) atau Rp 16 (setara dengan AS$ 0,0016) per lembar saham untuk pemegang saham yang terdaftar pada tanggal 18 Juni 2007.
b. Based on General Annual Meeting of Shareholders dated May 23, 2007, the Company approved the distribution of final dividends for the year 2006 amounting to Rp 288,624,544,000 (equivalent to US$ 32,761,015) or Rp 16 (equivalent to US$ 0.0016) per share, in favor of all its stockholders as of June 18, 2007.
c. Berdasarkan Keputusan Rapat Direksi yang telah dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2007 di Jakarta memutuskan untuk membagi deviden interim tahun 2007 kepada Pemegang Saham sebesar Rp 66 per saham. Dimana tanggal 2 Juli 2007 telah dibagikan sebesar Rp 33 per saham untuk 19.404.000.000 lembar saham dengan jumlah Rp 595.288.122.000 (setara dengan AS$ 67.571.511). Tanggal 5 September 2007 dibagikan deviden interim tahap kedua sebesar Rp 33 per saham dengan jumlah Rp 595.288.122.000 (setara dengan AS$ 63.405.419).
c. Based on Board of Directors Resolution dated May 30, 2007, the Company approved and distributed interim dividends for the year 2007 of Rp 66 per share. On the first phase, the Company distributed interim dividends amounting to Rp 33 per share or a total of Rp 595,288,122,000 (equivalent to US$ 67,571,511). The second distribution of dividends was made on September 5, 2007 amounting to Rp 33 per share or a total of Rp 595,288,122,000 (equivalent to US$ 63,405,419).
31. PENJUALAN 31. SALES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Batubara (lihat Catatan 39a) 2.265.319.297 1.851.404.541 Coal (see Note 39a)Pendapatan operasional lainnya 148.771 146.409 Other operational income
Jumlah 2.265.468.068 1.851.550.950 Total
163PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
67
31. PENJUALAN (Lanjutan) 31. SALES (Continued)
Rincian penjualan yang di atas 10% kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
The details of sales above 10% to third parties were as follows:
2007 2006
Glencore International AG 471.385.568 464.439.475 Glencore International AGMitsubishi Corporation 323.397.519 261.673.424 Mitsubishi CorporationTaiwan Power Corporation - 198.448.102 Taiwan Power Corporation
Jumlah 794.783.087 924.561.001 Total
Jumlah penjualan bersih Anak perusahaan tidak tersebut termasuk jumlah yang menjadi hak Pemerintah Indonesia (Pemerintah) atas batubara sesuai dengan Kontrak Karya (lihat Catatan 39a). Jumlah yang menjadi hak Pemerintah atas penjualan batubara tersebut adalah masing-masing sebesar AS$ 230 juta dan AS$ 225 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
The Subsidiaries’ net sales do not include any amounts pertaining to the GOI’s coal entitlements under the CCOW (see Note 39a). The GOI’s aggregate coal entitlements sold by the Subsidiaries on behalf of GOI were approximately US$ 230 million and US$ 225 million for the years ended December 31, 2007 and 2006, respectively.
32. HARGA POKOK PENJUALAN 32. COSTS OF SALES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Beban pengupasan dan penambangan 1.265.534.236 1.273.771.370 Stripping and mining costsBeban proses penambangan 69.687.698 81.000.805 Coal processingBeban penyusutan dan amortisasi 63.165.560 62.585.668 Depreciation and amortization expense
Sub-jumlah 1.398.387.494 1.417.357.843 Sub-totalPengurangan/(penambahan) persediaan batubara 112.843.409 (95.250.074 ) Decrease/(increase) of coal inventory
Jumlah 1.511.230.903 1.322.107.769 Total
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.164
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
68
33. BEBAN USAHA 33. OPERATING EXPENSES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2007 2006
Penjualan SellingBeban dan komisi pemasaran Marketing commissions and expenses (lihat Catatan 39i) 167.065.061 62.183.799 (see Note 39i)Beban pengangkutan, dispacth dan demurrage 117.875.075 64.980.620 Freight, dispatch and demurrageLain-lain 313.993 364.520 Others
Sub-jumlah 285.254.129 127.528.939 Sub-total
Umum dan administrasi General and AdministrativeGaji dan upah 17.477.851 15.587.291 Salaries and wagesMess dan Penginapan 15.058.281 16.530.398 Housing and guest houseJasa profesional 6.523.889 13.314.825 Professional feesPenyusutan (lihat Catatan 11) 6.291.173 12.973.626 Depreciation (see Note 11)Asuransi 3.908.968 3.771.002 InsurancePerjalanan dinas 2.758.244 2.269.266 TravelingPerlengkapan dan persediaan kantor 2.354.829 2.028.315 Office suppliesSewa gedung 1.729.564 1.671.874 Office rentsBiaya pensiun (lihat Catatan 37) 1.271.137 1.587.097 Pension benefit (see Note 37)Sumbangan dan sponsor 1.042.430 161.579 Donation and sponsorshipBiaya pemeliharaan 829.087 626.789 Repairs and maintenanceBiaya perekrutan 665.918 881.912 RecruitmentTransportasi 550.165 726.629 TransportationBeban komunikasi 475.173 92.049 Communication and public relationsBiaya listrik 441.163 312.544 ElectricityIklan 149.918 257.686 AdvertisementTeknologi informasi 54.950 - ITBiaya jamuan dan representasi 34.100 88.286 EntertainmentLain-lain (masing-masing dibawah AS$ 30.000) 1.036.628 1.548.833 Others (each below US$ 30,000)
Sub-jumlah 62.653.468 74.430.001 Sub-total
Jumlah 347.907.597 201.958.940 Total
Termasuk dalam beban dan komisi pemasaran adalah pendapatan komisi dari Glencore dan Mitsubishi dalam rangka Marketing Advisory Agreement (MAA) sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Perjanjian Transaksi Sekuritisasi.
Included in the marketing commissions and expenses is the commission that the Company received from Glencore and Mitsubishi under the Marketing Advisory Agreement (MAA) in connection with terms and provisions stipulated in the Securitization Transaction Agreement.
165PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
69
34. LABA PER SAHAM DASAR 34. BASIC EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
The computation of basic earnings per share was as follows:
2007 2006
Laba Bersih untuk tahun berjalan 789.003.841 222.304.589 Net income for the yearJumlah rata-rata tertimbang jumlah saham beredar Weighted average number of ordinary (angka penuh) 18.320.830.119 19.404.000.000 shares (full amount)Jumlah rata-rata tertimbang Weighted average number of diluted saham per saham dasar dilusian 18.394.771.941 - shares (full amount)
Laba per saham dasar per 1.000 saham 43,07 11,46 Basic earnings per 1,000 shares
Laba per saham dilusian per 1.000 saham 42,89 - Diluted earnings per 1,000 shares
35. PERPAJAKAN 35. TAXATION
a. Tagihan PPN a. VAT Recoverable
Tagihan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan tagihan kepada Pemerintah Indonesia (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral) sehubungan dengan PPN yang dibayar KPC dan Arutmin (Anak perusahaan) untuk pembelian import dan lokal bahan yang diperlukan bagi produksi. Sesudah diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 terdapat ketidakpastian apakah PPN dapat direstitusi atau dikreditkan ke hutang pajak lainnya. Perusahaan berkeyakinan bahwa PPN Masukan yang telah dibayarkan tersebut dapat ditagih, sesuai dengan yang diatur dalam Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) (lihat Catatan 40b).
VAT recoverable represents claim to the Government of Indonesia (Department of Energy and Mineral Resources) in connection with VAT that was paid by KPC and Arutmin (the Subsidiaries) in relation to imports and local purchases of materials, supplies, and other items necessary to produce coal. After the Government Regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000 became effective, there is uncertainty as to whether the VAT is refundable or creditable against other tax liability. The management of the Subsidiaries, however, believes that based on the Coal Contract of Work (CCOW) between the Subsidiaries and the GOI, that VAT is recoverable (see Note 40b).
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.166
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
70
35. PERPAJAKAN (Lanjutan) 35. TAXATION (Continued)
Nilai tagihan PPN masing-masing sebesar AS$ 369.760.131 dan AS$ 277.869.124 pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, berdasarkan nilai tukar Rupiah yang berlaku ketika PPN tersebut ditagih. Anak perusahaan menggunakan nilai tukar historis karena Pemerintah belum menentukan nilai tukar yang akan digunakan untuk penyelesaian masalah ini. Apabila nilai tukar pada tanggal neraca yang digunakan untuk menjabarkan tagihan PPN, nilainya akan menjadi masing-masing sebesar AS$ 343.578.172 dan AS$ 282.823.628 pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
The carrying value of the VAT recoverable computed based on IDR exchange rates prevailing when the VAT was claimed amounted to US$ 369,760,131 and US$ 277,869,124, as of December 31, 2007 and 2006, respectively. The Subsidiaries used the historical exchange rate as the GOI has not yet clarified the exchange rate that would be used in the settlement of this matter. Had the exchange rate at balance sheet date been used to translate the VAT recoverable, the value would have been US$ 343,578,172 and US$ 282,823,628, as of December 31, 2007 and 2006, respectively.
b. Pajak Dibayar Dimuka b. Prepaid Tax
2007 2006
Pajak Penghasilan Income Tax: Pasal 23 11.469.324 10.565.556 Article 23 Pasal 29 2.822.432 - Article 29Pajak Pertambahan Nilai 1.692.498 2.247.660 Value Added Tax
Jumlah 15.984.254 12.813.216 Total
c. Taksiran Tagihan Pajak c. Claim for Tax Refund
2007 2006
Pajak Penghasilan Badan 18.501.975 20.808.392 Corporate income taxPajak Penghasilan Income Tax Pasal 4(2) - 2.437 Article 4(2) Pasal 25/29 - 1.273.586 Article 25/29 Pasal 26 - 72.163 Article 26
Jumlah 18.501.975 22.156.578 Total
Taksiran tagihan pajak merupakan jumlah klaim pajak Arutmin berdasarkan Surat Ketetapan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak yang sebagian telah diselesaikan oleh Arutmin melalui proses penyelesaian keberatan maupun banding.
Claim for tax refund represents claim based on the tax assessments letters issued by the Director General of Tax, which have been partially settled by Arutmin and the Company through the process of objection and appeal.
167PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
71
35. PERPAJAKAN (Lanjutan) 35. TAXATION (Continued)
d. Aktiva Lancar Lainnya d. Other Current Asset
Pada tanggal 26 Desember 2007, Perusahaan membayar sebesar AS$ 25.000.000 yang merupakan pembayaran dimuka tambahan atas Pajak Penghasilan Badan KPC tahun 2006. Perusahaan berkeyakinan bahwa tambahan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tersebut dapat ditagih.
On December 26, 2007, the Company paid an amount of US$25 million representing additional prepayment for the corporate income tax of KPC for the year 2006. The management believes that the prepaid amount will be refunded.
e. Hutang Pajak e. Tax Payable
2007 2006
Pajak Pertambahan Nilai 1.304.082 874.014 Value Added TaxPajak Penghasilan: Income Tax: Pasal 23/26 8.438.224 16.457.922 Article 23/26 Pasal 21 1.011.669 734.431 Article 21 Pasal 25 835.096 44.850.678 Article 25 Pasal 29 1.124.837 5.381.564 Article 29
Jumlah 12.713.908 68.298.609 Total
f. Beban Pajak f. Tax Expense
Taksiran beban pajak Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Provision for income tax expense of the Company and Subsidiaries was as follows:
2007 2006
Pajak kini Current tax Perusahaan - - Company Anak perusahaan (19.262.449 ) (26.975.791 ) Subsidiaries
Jumlah pajak kini (19.262.449 ) (26.975.791 ) Total current tax
Pajak tangguhan Deferred tax Perusahaan 3. 640.414 21.252.404 Company Anak perusahaan 975.491 3.201.480 Subsidiaries
Jumlah pajak tangguhan 4.615.905 24.453.884 Total deferred tax
Jumlah beban pajak (14.646.544 ) (2.521.907 ) Total income tax expense
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.168
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
72
35. PERPAJAKAN (Lanjutan) 35. TAXATION (Continued)
Rekonsiliasi antara laba komersial dengan fiskal untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between accounting profit and fiscal loss for the years ended December 31, 2007 and 2006 was as follows:
2007 2006
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laba rugi konsolidasi 854.947.802 224.945.549 Consolidated income before taxesDikurangi laba sebelum Less subsidiaries’ income before pajak penghasilan income taxes Anak perusahaan 69.584.373 23.893.364
Laba Perusahaan sebelum The Company’s income before pajak penghasilan 785.363.429 201.052.185 income taxes
Beda waktu: Timing differences:Sewa 2.655.288 11.977.243 RentCadangan manfaat karyawan 200.331 144.411 Provision for employee benefitPenyusutan aktiva tetap (2.144.423 ) (1.779.066 ) DepreciationPenyusutan aktiva sewa Depreciation of assets under guna usaha (9.558 ) (6.829 ) capital lease
701.638 10.335.759
Beda tetap: Permanent differences:Amortisasi goodwill 18.092.795 27.022.813 Amortization of goodwillDenda pajak 8.098.369 4.469.313 Tax penaltyBiaya komunikasi 16.421 6.052 CommunicationRugi atas penjualan investasi 1.439.407 - Loss on sale of investmentSumbangan dan jamuan 1.043.667 164.372 Donation and entertainmentBagian atas laba Equity interest in net income Anak perusahaan (829.942.586 ) (291.335.691 ) of subsidiariesPendapatan bunga (110.311 ) (564.622 ) Interest incomePerjalanan dan transportasi - 5.000 Travelling and transportationLain-lain 452.179 374.136 Other
(800.910.059 ) (259.858.627 )
Rugi sebelum kompensasi kerugian (14.844.992 ) (48.470.683 ) Loss before loss carry forwardKompensasi kerugian tahun 2006 (48.470.683 ) - Loss carry forward for 2006Kompensasi kerugian tahun 2004 (50.046.182 ) (50.046.182 ) Loss carry forward for 2004
Rugi fiskal (113.361.857 ) (98.516.865 ) Tax loss
Pajak penghasilan Perusahaan - - Corporate income tax for the Company
Pajak penghasilan Corporate income tax for Anak perusahaan (19.262.449 ) (26.975.791 ) the Subsidiaries
169PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
73
35. PERPAJAKAN (Lanjutan) 35. TAXATION (Continued)
Perhitungan penyisihan manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Calculation of provision for deferred tax benefit (expense) of the Company and Subsidiaries on December 31, 2007 and 2006 was as follows:
2007 2006
Penyisihan manfaat (beban) pajak Provision for deferred tax benefit tangguhan - Perusahaan (expense) - Company Rugi fiskal 4.453.498 14.541.205 Fiscal loss Sewa 796.586 3.593.173 Rent Penyisihan manfaat keryawan 58.902 43.323 Provision for employee benefit Sewa guna usaha (2.867 ) (2.049 ) Lease Penyusutan (643.327 ) (533.720 ) Depreciation Penyisihan penilaian atas Valuation allowance on deferred aktiva pajak tangguhan (1.022.378 ) 3.610.472 tax assets
Sub-jumlah 3.640.414 21.252.404 Sub-totalManfaat (beban) pajak tangguhan - Anak Provision for deferred perusahaan 975.491 3.201.480 tax benefit Subsidiaries
Manfaat pajak tangguhan - bersih 4.615.905 24.453.884 Provision for deferred tax benefit - net
Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets and liabilities of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2007 and 2006 were as follows:
2007 2006
Aktiva pajak tangguhan - Perusahaan Deferred tax assets - Company Rugi fiskal 34.008.557 29.555.060 Fiscal loss Pendapatan sewa 4.389.759 3.593.173 Rent income Penyisihan piutang tak tertagih 251.795 251.795 Provision for doubtful account Manfaat karyawan 182.370 123.467 Provision for employee benefit Penyisihan penilaian atas Valuation allowance on deferred aktiva pajak tangguhan - 1.022.378 tax assets
38.832.481 34.545.873
Kewajiban pajak tangguhan - Perusahaan Deferred tax liabilities - Company Penyusutan (1.942.104 ) (1.298.777 ) Depreciation Sewa guna usaha (5.288 ) (2.421 ) Lease
(1.947.392 ) (1.301.198 )
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.170
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
74
35. PERPAJAKAN (Lanjutan) 35. TAXATION (Continued)
2007 2006
Aktiva pajak tangguhan Perusahaan - bersih 36.885.089 33.244.675 Deferred tax assets Company - netAktiva pajak tangguhan - Anak perusahaan - 9.523 Deferred tax assets - Subsidiaries
Aktiva pajak tangguhan - bersih 36.885.089 33.254.198 Deferred tax assets - net
Kewajiban pajak tangguhan - Anak perusahaan 150.751.690 151.736.691 Deferred tax liabilities - Subsidiaries
g. Surat Ketetapan Pajak g. Tax Assessments
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) sebagai berikut:
The Company and its Subsidiaries received Tax Assessment letters as follows:
Pada tanggal 3 Mei 2007, Arutmin menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No. Put.10590/PP/M.V/15/2007, atas pajak penghasilan badan kurang bayar tahun 2002 sebesar AS$ 1.422.724. Pada tanggal 24 Mei 2007, Arutmin mengirim surat kepada Kantor Pajak mengenai permintaan mereka atas pengeluaran Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak atas selisihnya sebesar AS$ 19,385,669 akibat pembayaran terdahulu sebesar AS$ 20.803.393 terhadap keputusan Pengadilan Pajak sebesar AS$ 1.422.724. Selama tahun 2007, sebesar AS$ 12.918.097 adalah hutang pajak pasal 21, 23, 15, Final dan Pajak Penghasilan Badan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 yang mengurangi (offset) hutang pajak tersebut. Pada tanggal 14 Desember 2007, Arutmin menerima pengembalian pajak sebesar AS$ 6,352,515 untuk denda administrasi berupa bunga dan sisanya digunakan untuk menyelesaikan kurang bayar atas denda administrasi berupa bunga untuk pajak badan untuk tahun 2002.
On May 3, 2007, Arutmin received a decision from the Tax Court with reference No. Put.10590/PP/M.V/15/2007, which stated that the underpayment of Arutmin’s corporate income tax for 2002 was only US$ 1,422,724 in contrast to the previous assessments of US$ 20,808,393. On May 24, 2007, Arutmin sent a letter to LTO Tax Office regarding the difference of US$ 19,385,669. During 2007, an amount of US$ 12,918,097 representing payables for Articles 21, 23, 15 and final and corporate tax assessments from 2003 to 2005 was offset from such claim. On December 14, 2007, the Company received a refund of US$ 6,352,515 and the remaining balance was used to settle the underpayment of administration fine of interest for corporate tax for the year 2002.
171PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
75
35. PERPAJAKAN (Lanjutan) 35. TAXATION (Continued)
Pada tanggal 13 Agustus 2007, Direktur Jenderal Pajak telah mengajukan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak di tingkat banding No. Put.10590/PP/M.V/ 15/2007 tertanggal 3 Mei 2007. Pada tanggal 6 September 2007, Arutmin menerima surat Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali dan Penyerahan Memori Peninjauan Kembali No. MPK-162/ SP.51/IX/2007 dari Pengadilan Pajak. Memori Peninjauan Kembali No. S-3391/PJ.074.2007 yang ditujukan kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak juga didukung oleh Surat Kuasa Khusus dari Direktur Jenderal Pajak No. SKU-208/PJ./2007 tertanggal 9 Agustus 2007.
On August 13, 2007, Director General of Tax filed a request civil (judicial review) under the Memorandum of Request Civil No. S-3391/PJ.074.2007 against the decision of Tax Court of appeal instance No.Put.10590/PP/M.V/15/2007 dated May 3, 2007. The Memorandum of the above request civil was addressed to the Supreme Court through the Tax Court and was supported with the Letter of Authorization from Director General of Tax No.SKU-208/PJ./2007 dated August 9, 2007. On, September 6, 2007, the Company received a Notification Letter on Judicial Review and Memorandum of Request Civil No. MPK-162/SP.51/IX/2007 from the Tax Court.
Menanggapi gugatan tersebut, pada tanggal 4 Oktober 2007, Arutmin mengajukan Kontra Memori Peninjauan Kembali atas Surat Permohonan Peninjauan Kembali dan Memori Peninjauan Kembali atas Putusan Pengadilan Pajak No. Put.10590/PP/M.V/15/2007 dengan referensi No. 516/AI/X/07 kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Pajak. Selanjutnya, pada tanggal 10 Desember 2007, Arutmin menerima surat dari Mahkamah Agung mengenai penerimaan kontra memori atas gugatan diatas dengan nomor registrasi No. 216/B/PK/PJK/2007 pada tanggal 30 Nopember 2007. Sampai dengan tanggal laporan ini, status gugatan ini masih dalam proses.
In response to this claim, on October 4, 2007, the Company submitted a Counter Memorandum of Request Civil on Notification Letter on Judicial Review and Memorandum of Request Civil to the Decision Letter of Tax Court of appeal instance No. Put.10590/PP/M.V/15/2007 with reference No. 516/AI/X/07 to the Supreme Court through the Tax Court. Moreover, on December 10, 2007, the Company received a letter from the Supreme Court upon the acceptance of counter memorandum on the above litigation with registration number No. 216/B/PK/PJK/2007 on November 30, 2007. As of the date of this report, the status of this litigation is still in process.
Pada tanggal 19 September 2007, Arutmin menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dari Direktorat Jenderal Bea Cukai sebesar AS$ 1.398.104 (setara dengan Rp 12.735.333.702) sehubungan dengan impor barang yang dilakukan Arutmin. Pada tanggal 8 Oktober 2007, Arutmin membayar sebesar AS$ 699.052 (setara dengan Rp 6.367.666.851) dan menyampaikan surat keberatan. Sampai dengan saat ini proses keberatan masih berlangsung.
On September 19, 2007, Arutmin received a Notification Letter of underpayment from the Director of Custom Duties for imported goods amounting to Rp 12,735,333,702 (equivalent to US$ 1,398,104). On October 8, 2007, the Company already paid Rp 6,367,666,851 (equivalent to US$ 699,052) and issued objection letter with reference No. 306/AI/Proc-Serv/X/2007. On November 12, 2007, the claim was received by the Tax Court. As of this report date, the status of this claim for tax refund is still in process.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.172
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
76
35. PERPAJAKAN (Lanjutan) 35. TAXATION (Continued)
Pada tanggal 14 Mei 2007, Arutmin menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) No. 00088/207/05/054/07 dan 00007/206/05/054/07, atas Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan Badan tahun 2005 atas kurang bayar masing-masing sebesar Rp 27.708.351.108 dan Rp 99.656.931.702. Pada tahun 2007, Arutmin membayar masing-masing sebesar Rp 13.854.175.554 dan Rp 49.828.465.851, dimana atas SKP tersebut Arutmin menyampaikan surat keberatan kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 5.244.784.641 dan tidak ada kurang bayar untuk Pajak Penghasilan Badan.
On May 14, 2007, the Company received Assessment Letters No. 00088/207/05/054/07 and 00007/206/05/054/07 related to Company’s VAT and corporate income tax for the year 2005 claiming an underpayment of Rp 27,708,351,108 and Rp 99,656,931,702, respectively. During 2007, the Company paid Rp 13,854,175,554 and Rp 49,828,465,851, respectively. Subsequently, objection letters were issued claiming that the Company’s VAT underpayment is only Rp 5,244,784,641 and there is no underpayment for corporate income tax.
Pada tahun 2007, KPC menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak dari Kantor Pajak untuk denda dan kurang bayar pajak sebagai berikut:
During 2007, KPC received tax assessment letters from Tax Authorities for tax penalty and underpayment as follows:
Tanggal Surat Ketetapan Pajak/ Date of Tax Jumlah/ Uraian Assessment Letter Amount Descriptive Coverage
PPH 21, 22 dan 23 untuk 4 Juni 2007/ tahun 2006 June 4, 2007 AS$ 5.008.154 PPH 21, 22 and 23 for 2006Pajak badan dari 18 April 2007/ tahun 2000 sampai 2003 18 April 2007 541.426 Corporate tax from 2000 to 2003
AS$ 5.549.580
Pada tanggal 18 April 2007, KPC menerima surat dari Kantor Pajak No. Pem-030/PJ.0400/2007, mengenai hasil terakhir audit pajak mereka. Berdasarkan perhitungan audit pajak tersebut yang meliputi pajak perusahaan 2005, KPC kurang membayar sebesar AS$ 4.961.434 dibandingkan dengan hutang pajak yang telah dicatat sebesar AS$ 31.758.781. KPC mengoreksi kelebihan hutang pajak tersebut menjadi sebesar AS$ 26.797.347, walaupun SKP belum diterima sampai dengan laporan audit.
On April 18, 2007, KPC received a letter from Tax Authorities with reference No. Pem-030/PJ.0400/2007, regarding the results of their final tax audit. Based on the tax audit computation that covers corporate tax 2005, KPC has an underpayment of only US$ 4,961,434 compared to tax payable already accrued of US$ 31,758,781. As a result, KPC reversed its tax over-accrual of US$26,797,347, although no SKP (Surat Keputusan Pajak) has yet been received as of the date of this audit report.
173PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
77
35. PERPAJAKAN (Lanjutan) 35. TAXATION (Continued)
Pada tanggal 19 Januari 2007, KPC menerima Surat No. S-516/WPJ.19/KPC.01/2007 dari Menteri Keuangan sehubungan dengan penyelesaian kekurangan pembayaran pajak Penghasilan Badan KPC tahun 2004 sebesar AS$ 22.765.795 yang dilakukan pada tanggal 29 Desember 2006. Berdasarkan Surat tersebut, KPC masih terdapat kurang bayar sebesar AS$ 367.855 (setara dengan Rp 3.332.912.412).
On January 19, 2007, KPC received Letter No. S-516/WPJ.19/KPC.01/2007 from Ministry of Finance related to the subsequent settlement of KPC’s 2004 corporate income tax underpayment amounting to US$ 22,765,795 on December 29, 2006. Based on the letter, KPC still has an underpayment of US$ 367,855 (equivalent to Rp 3,332,912,412).
Pada tanggal 29 Januari 2007, KPC mengirimkan surat klarifikasi yang isinya mempertanyakan kurs yang digunakan dalam menghitung kekurangan bayar tersebut. KPC menegaskan bahwa perhitungan konversi dari Dolar AS yang digunakan sudah sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
KPC sent a clarification letter on January 29, 2007, asking for an explanation on what exchange rates were used in the computation of the underpayment. KPC confirmed that the calculation of the conversion of tax payment with US$ complied with the applicable tax regulations.
36. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
36. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa Nature of Related Parties
Hubungan istimewa/ Related Parties
SifatHubunganIstimewa/Nature of
RelationshipTransaksi yang Berkaitan Dengan Hubungan Istimewa/
Nature of Account Balances/Transaction
Enercorp Limited Asosiasi/ Associate
Piutang sehubungan dengan jasa pemasaran/ Marketing services and advances
PT Energi Timur Jauh Afiliasi/ Affiliate
Piutang sehubungan dengan operasional perusahaan/ Advances in connection with company’s operations.
Pertacal Oil Corporation Afiliasi/ Affiliate
Piutang sehubungan dengan operasional perusahaan/ Receivables in connection with company’s operations.
PT Petrocom Afiliasi/ Affiliate
Piutang sehubungan dengan operasional perusahaan/ Receivables in connection with company’s operations.
PT Bakrie Capital Indonesia Afiliasi/ Affiliate
Hutang sehubungan dengan operasional perusahaan/ Advances in connection with company’s operations.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.174
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
78
36. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
36. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Transaksi Hubungan Istimewa Transactions with Related Parties
a. Piutang pihak hubungan istimewa (Aktiva Tidak Lancar)
a. Due from related parties (Non-current Assets)
Persentase Terhadap Total Aktiva/ Kewajiban Pendapadatan/ Beban Yang Bersangkutan / Percentage against Total Assets/Liabilities Revenue/Related Cost
2007 2006 2007 2006
Pertacal Oil Corporation 3.123.825 3.123.825 0,11% 0,12% Pertacal Oil CorporationEnercorp Limited - 49.708 - 0,002% Enercorp LimitedPT Petrocom 6.116 6.116 0,0002% 0,0002% PT PetrocomBumi Holdings - 5.897 - 0,0002% Bumi Holdings
Jumlah 3.129.941 3.185.546 0,1102% 0,127% Total
b. Hutang Pihak Hubungan Istimewa (Kewajiban Tidak Lancar)
b. Due to Related Parties (Non-Current Liabilities)
Persentase Terhadap Total Aktiva/ Kewajiban Pendapadatan/ Beban Yang Bersangkutan / Percentage against Total Assets/Liabilities Revenue/Related Cost
2007 2006 2007 2006
Enercorp Limited 1.550.930 4.957.621 0,11% 0,23% Enercorp LimitedPT Energi Timur Jauh 74.312 74.312 0,005% 0,003% PT Energi Timur JauhPT Bakrie Capital Indonesia - 16.953 - 0,0008% PT Bakrie Capital Indonesia
Jumlah 1.625.242 5.048.886 0,114% 0,236% Total
Hutang kepada Enercorp merupakan tagihan Enercorp atas penggantian biaya yang dibayar Enercorp untuk kepentingan Perusahaan.
Due to Enercorp pertains to cost reimbursement for various expenses that have been paid by Enercorp in advance.
37. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN 37. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menerapkan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja” sebagai dasar dalam mengakui biaya manfaat karyawan dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
The Company and its Subsidiaries have applied PSAK 24 (Revision 2004) regarding “Employee Benefits” as the basis to recognize employee benefits in the consolidated financial statements as of December 31, 2007 and 2006.
175PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
79
37. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)
37. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
a. Perhitungan manfaat karyawan Perusahaan berdasarkan UU Ketenagakerjaan untuk posisi tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dilakukan oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing-masing tanggal 5 Maret 2008 dan 5 Maret 2007 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
a. The Company’s calculation of employee benefits in accordance with the Labor Law was made based on the position as of December 31, 2007 and 2006 performed by PT Rileos Pratama, an independent actuarial firm, which in its reports dated March 5, 2008 and March 5, 2007, respectively, used the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
31 Desember 2007/ December 31, 2007
Tingkat diskonto 10% per tahun/10% per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 9% per tahun/9% per annum Salary growth rateTingkat mortalitas Mortalitas Indonesia Tabel 2/ Mortality rate Indonesian Mortality Table 2 Tingkat pensiun dini 55 tahun (semua pekerja diasumsikan Normal retirement age pension pada usia normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age) Tingkat Kemungkinan cacat 5% dari Tabel Mortalitas/ Disability 5% from Mortality TableTingkat mengundurkan diri 5% sampai dengan usia 40 tahun, Resignation rate kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 5% up to age 40, then linearly decrease to 0% at age 55 years
31 Desember 2006/ December 31, 2006
Tingkat diskonto 12% per tahun/12% per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 11% per tahun/11% per annum Salary growth rateTingkat mortalitas 100% TMI Mortality rateTingkat pension dini 55 tahun (semua pekerja diasumsikan/ Normal retirement age pension pada usia normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age) Tingkat Kemungkinan 5% Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980/ Disability cacat 5% Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980 Tingkat mengundurkan diri 5% sampai dengan usia 40 tahun, Resignation rate kemudian menurun secara linier sampai 0% pada usia 55 tahun/ 5% up to age 40, then linearly decrease to 0% at age 55 years
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.176
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
80
37. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)
37. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
b. Perhitungan manfaat karyawan KPC berdasarkan UU Ketenagakerjaan untuk posisi tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing-masing tanggal 9 Januari 2008 dan 26 Pebruari 2007 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
b. The valuation of employee benefits of KPC in accordance with the Labor Law as of December 31, 2007 and 2006 was performed by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuarial firm, in its reports dated January 9, 2008 and February 26, 2007, respectively, using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
31 Desember 2007 dan 2006 / December 31, 2007 and 2006
Tingkat diskonto 10.25% dan 11%per tahun ditahun 2007 dan 2006/ Discount rate 10.25% in per annum 2007 and 11 % per annum in 2006Tingkat kenaikan gaji 8.5% dan 9% per tahun ditahun 2007 dan 2006/ Salary growth rate 8.5% per annum in 2007 and 9% per annum in 2006Tingkat mortalitas Indonesian Mortality Table 1999 (TMI ’99)/ Mortality rate Indonesian Mortality Table 1999 (TMI ’99)Tingkat pensiun dini 55 tahun (semua pekerja diasumsikan Normal retirement age pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age)Tingkat kemungkinan cacat 10% of TMI ’99 DisabilityTingkat mengundurkan diri 15% per tahun pada usia 20 tahun dan Resignation rate menurun secara linier sampai 0% pada usia 45 tahun/ 15% per annum at age 20 and reducing linearly to 0% per annum at age 45
c. Perhitungan manfaat karyawan Arutmin berdasarkan UU Ketenagakerjaan untuk posisi tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing-masing tanggal 31 Desember 2007 dan 5 Januari 2007 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
c. The valuation of employee benefits of Arutmin in accordance with the Labor Law as of December 31, 2007 and 2006 was performed by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuarial firm in its reports dated December 31, 2007 and January 5, 2007, respectively, using the “Projected Unit Credit” method with the following assumptions:
31 Desember 2007 / December 31, 2007
Tingkat diskonto 10% per tahun/10% per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 10% per tahun/10% per annum Salary growth rateTingkat mortalitas Mortalitas Table USA - Mortality rate Commissioner Standard Ordinary (CSO) - 1980/ USA Table of Mortality - Commissioners Standard Ordinary 1980 - (CSO’80)Tingkat pensiun dini 100% (semua pekerja diasumsikan Normal retirement age pensiun pada usia normal)/ 100% at Normal Retirement Age
177PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
81
37. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)
37. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
31 Desember 2007 / December 31, 2007
Tingkat kemungkinan cacat 10% tingkat mortalitas/ Disability 10% of Mortality RateTingkat mengundurkan diri 5% per tahun pada usia 20 tahun dan Resignation rate menurun secara linier sampai 1% pada usia 45 tahun/ 5% at age 20 reducing linearly to 1% at age 45 years and thereafter
31 Desember 2006 / December 31, 2006
Tingkat diskonto 11% per tahun/11% per annum Discount rateTingkat kenaikan gaji 10% per tahun/10% per annum Salary growth rateTingkat mortalitas Mortalitas Indonesia/ Indonesian Mortality Mortality rateTingkat pensiun dini 55 tahun (semua pekerja diasumsikan Normal retirement age pensiun pada usia normal)/ 55 years old (all employees are assumed to retire at normal retirement age)Tingkat kemungkinan cacat 5% - 10% pada Commissioner Standard Ordinary Disability (CSO) - 1980 5% - 10% of Commissioners Standard Ordinary 1980 - (CSO’80)Tingkat mengundurkan diri 5% sampai dengan usia 20 tahun, Resignation rate kemudian menurun secara linier sampai 1% pada usia 45 tahun, dan 1% dari usia 46 sampai 54 tahun/ 5% up to age 20, then reducing linearly to 1% at age 45, and 1% from age 46 to 54
Rekonsiliasi antara nilai kini kewajiban manfaat karyawan dengan biaya manfaat karyawan yang masih harus dibayar, adalah sebagai berikut:
Reconciliation between present value of employee benefits with accrued employee benefits was as follows:
2007 2006
Nilai kini kewajiban manfaat Present value of employee karyawan 53.077.909 42.779.450 benefits obligationNilai wajar aktiva program Fair value of employee benefits manfaat karyawan (18.417.526 ) (15.109.947 ) plan assets
Status pendanaan 34.660.383 27.669.503 Funding statusKerugian aktuaria belum diakui (11.108.430 ) (8.661.828 ) Unrecognized actuarial lossBiaya jasa lalu - bukan manfaat vested (2.232.650 ) (2.693.021 ) Past-service cost - non-vested benefits
Kewajiban manfaat karyawan 21.319.303 16.314.654 Employee benefits obligation
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.178
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
82
37. KEWAJIBAN MANFAAT KARYAWAN (Lanjutan)
37. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (Continued)
Jumlah biaya imbalan kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Amounts recognized in statements of income in respect of these employment benefits were as follows:
2007 2006
Biaya jasa masa kini 4.272.328 3.242.033 Current-service costBiaya bunga 4.576.254 3.972.114 Interest costHasil yang diharapkan atas aktiva program (1.466.857 ) - Expected return on plan assetsAmortisasi bersih periode berjalan 417.083 120.324 Net amortization for the periodKerugian bersih akturia yang diakui 597.435 208.565 Net actuarial loss recognizedPembebanan atas biaya jasa lalu 18.782 - Recognition of past-service cost
Jumlah 8.415.025 7.543.036 Total
Perubahan kewajiban manfaat karyawan pada neraca adalah sebagai berikut:
The movements in the employee benefit obligation in the balance sheets were as follows:
2007 2006
Kewajiban pada awal tahun 16.314.654 11.075.453 Liability at the beginning of yearBiaya manfaat karyawan selama tahun berjalan 8.415.025 7.543.036 Retirement cost during the yearManfaat karyawan yang dibayar (2.801.383 ) (2.597.358 ) Employee benefits paidSelisih kurs (608.993 ) 293.523 Effect of foreign exchange
Kewajiban pada akhir tahun 21.319.303 16.314.654 Liability at the end of year
Alokasi beban manfaat karyawan pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
Allocation of employee benefits as of December 31, 2007 and 2006 was as follows:
2007 2006
Harga pokok penjualan (lihat Catatan 32) 7.143.890 5.955.939 Costs of sales (see Note 32)Beban umum dan administrasi General and administrative expenses (lihat Catatan 33) 1.271.137 1.587.097 (see Note 33)
Jumlah 8.415.027 7.543.036 Total
179PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
83
38. INFORMASI SEGMEN USAHA 38. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen Usaha a. Business segment
Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki usaha yang terbagi dalam tiga (3) segmen utama yaitu usaha penambangan batubara, jasa, dan minyak dan gas bumi.
The Company and its Subsidiaries classify their products and services into three (3) core business segments: coal mining, services, and oil and gas.
Informasi tentang Perusahaan dan Anak perusahaan menurut segmen adalah sebagai berikut:
Information concerning the Company and its Subsidiaries’ business segments is as follows:
Nama Divisi Aktivitas/Activity Segment
Penambangan batubara
Usaha penambangan batubara meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi kandungan batubara (termasuk penambangan dan penjualan batubara)/ The coal mining activities comprise exploration and exploitation of coal deposits (includes mining and selling coal).
Coal mining
Jasa Usaha jasa pertambangan meliputi jasa pemasaran/ The activity of mining services represents marketing services.
Services
Minyak dan gas bumi Usaha dibidang perminyakan dan gas bumi (dalam tahap eksplorasi)/ The activity of oil and gas (under exploration stage).
Oil and gas
b. Informasi menurut segmen usaha b. Information by business segment
2007 2006
AS$/US$ % AS$/US$ %
Jumlah Aktiva Total AssetsBatubara 3.751.161.461 56,20 4.128.463.918 66,31 CoalPerusahaan induk 2.639.841.386 39,55 1.704.235.582 27,37 Holding companyMinyak dan gas 114.145.783 1,71 86.434.189 1,39 Oil and gas Emas 1.129.252 0,02 496.971 0,01 GoldJasa 280.490 0,01 208.294 0,00 Service Lain-lain 168.293.794 2,51 306.419.418 4,92 Other
6.674.852.166 100,00 6.226.258.372 100,00 Eliminasi 3.855.432.986 3.712.722.423 Eliminations
Jumlah 2.819.419.180 2.513.535.949 Total
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.180
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
84
38. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 38. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Batubara/ Jasa/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 31 Desember 2007 Coal Services Eliminations Consolidated December 31, 2007
PENJUALAN SALESPihak eksternal 2.265.319.297 148.771 - 2.265.468.068 ExternalAntar segmen 1.362.044.352 484.358 (1.362.528.710 ) - Inter-segments
Jumlah Penjualan 3.627.363.649 633.129 (1.362.528.710 ) 2.265.468.068 Total Sales
INCOME FROMLABA USAHA OPERATIONSBeban keuangan 3.215.757.943 401.625 (1.368.619.245 ) 1.847.540.323 Financial expensesBeban yang tidak dialokasikan 11.598.177 Unallocated operating expense
Laba usaha 406.329.568 Operating incomePenghasilan dari pelabuhan 4.255.456 Port facility feeBagian atas laba bersih Perusahaan Equity interest in net income asosiasi 2.713.788 of subsidiariesRugi selisih kurs - bersih (2.386.521 ) Foreign exchange lossBeban Amortisasi - bersih (17.640.626 ) Amortization - netLaba penjualan saham investasi Gain on sale of investment in Anak perusahaan 471.608.834 Subsidiary’s shareBeban bunga - bersih (38.833.373 ) Interest expenses - netBeban lain-lain - bersih 28.900.676 Others - net
Laba sebelum pajak 854.947.802 Income before taxBeban pajak (14.646.544 ) Tax expenses
Laba sebelum hak minoritas 840.301.258 Income before minority interestHak minoritas (51.297.417 ) Minority interest
Laba bersih 789.003.841 Net income
Batubara/ Jasa/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 31 Desember 2006 Coal Services Eliminations Consolidated December 31, 2006
PENJUALAN SALESPihak eksternal 1.851.404.541 146.409 - 1.851.550.950 ExternalAntar segmen 1.122.940.304 56.120.132 (1.179.060.436 ) - Inter-segments
Jumlah Penjualan 2.974.344.845 56.266.541 (1.179.060.436 ) 1.851.550.950 Total Sales
181PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
85
38. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 38. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Batubara/ Jasa/ Eliminasi/ Konsolidasi/ 31 Desember 2006 Coal Services Eliminations Consolidated December 31, 2006
INCOME FROMLABA USAHA OPERATIONSBeban keuangan 2.748.081.119 399.616 (1.263.527.371 ) 1.484.953.364 Financial expensesBeban yang tidak dialokasikan 43.582.701 Unallocated operating expense
Laba usaha 323.014.885 Operating incomeLaba atas pengalihan kontrak 32.000.000 Gain on sale of service agreementLaba selisih kurs - bersih 11.688.446 Foreign exchange gainPenghasilan dari pelabuhan 4.831.125 Port facility feeBagian atas laba bersih Anak Equity interest in net income perusahaan 1.820.444 of subsidiariesPenyisihan persediaan usang (1.436.625 ) Provision for obsolete stockBeban amortisasi - bersih (13.796.961 ) Amortization - netBeban lain-lain - bersih (35.350.647 ) Others - netBeban keuangan - bersih (97.825.118 ) Interest expenses - net
Laba sebelum pajak 224.945.549 Income before taxBeban pajak (2.521.907 ) Tax expenses
Laba sebelum hak minoritas 222.423.642 Income before minority interestHak minoritas (119.053 ) Minority interest
Laba bersih 222.304.589 Net income
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS
a. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (Kontrak Karya/PKP2B)
a. Coal Agreement/Coal Contract of Work (CCOW)
Pada tanggal 2 Nopember 1981 dan 8 April 1982, KPC dan Arutmin (Anak perusahaan) mengadakan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan PT Bukit Asam (PT BA) dimana Anak perusahaan ditunjuk sebagai kontraktor tunggal untuk melaksanakan operasi penambangan batubara selama tiga puluh (30) tahun dalam area pertambangan tertentu di bagian tenggara Kalimantan dan di daerah Propinsi Kalimantan Timur yang pada awalnya masing-masing meliputi luas 1.260.000 hektar dan 790.900 hektar. PKP2B memberikan hak kepada Anak perusahaan sebesar 86,5% dari jumlah batubara yang diproduksi dari proses produksi akhir, dan sisanya sebesar 13,5% merupakan milik PT BA.
On November 2, 1981 and April 8, 1982, KPC and Arutmin (Subsidiaries) entered into CCOW with PT Bukit Asam (PT BA) whereby Subsidiaries have been appointed as the sole contractor for coal operations for thirty (30) years with respect to specific mining areas in the eastern and southeastern part of Kalimantan, initially covering 1,260,000 hectares and 790,900 hectares, respectively. The CCOW gives right to Subsidiaries to take 86.5% of the coal produced from the final production process and the balance of 13.5% shall be retained by PT BA.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.182
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
86
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Sebagai kompensasi dari perjanjian tersebut, Anak perusahaan, antara lain, membiayai pembelian material, suku cadang dan aktiva tetap yang diperlukan dalam Kontrak Karya antara kedua belah pihak. Semua aktiva tetap dan persediaan suku cadang akan menjadi milik PT BA sejak barang-barang yang diimpor tersebut tiba di pelabuhan Indonesia termasuk barang-barang yang dibeli lokal.
As consideration for such CCOW, Subsidiaries, among other conditions, finance the acquisition costs of materials, spare-parts, fixed assets required in the contract of work. All fixed assets and spare-parts inventories, as further provided in the CCOW, shall become the property of PT BA upon arrival at the Indonesian port of import or when purchased locally.
Berdasarkan PKP2B, Anak perusahaan tetap berhak untuk menggunakan aktiva tetap dan persediaan tersebut untuk operasi penambangan sepanjang diperlukan tetapi juga harus bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Biaya perolehan tersebut dicatat sebagai aktiva dalam laporan keuangan Anak perusahaan.
Under the CCOW, Subsidiaries continue to have the right to use such fixed assets and inventories for coal operations as long as the Subsidiaries require, but they are responsible for the maintenance thereof. Accordingly, these costs are reflected as assets in Subsidiaries financial statements.
Anak perusahaan bertanggung jawab penuh atas pembiayaan kegiatan eksplorasi dan kegiatan operasi selanjutnya di wilayah pertambangan, yang tergantung pada perolehan cadangan batubara yang memadai. Anak perusahaan juga berkewajiban membayar sewa atas wilayah pertambangan kepada Pemerintah Indonesia melalui PT BA.
Subsidiaries are fully responsible for financing the exploration and subsequent operation of the mining area, the latter being dependent on the discovery of adequate coal deposits. Subsidiaries are also obligated to pay the rent on the mining area to the Indonesian Government through PT BA.
Selanjutnya disebutkan dalam PKP2B apabila pada suatu wilayah yang dieksplorasi tidak ditemukan cadangan batubara yang secara komersial dapat ditambang, Anak perusahaan diizinkan untuk menyerahkan wilayah pertambangan tersebut kepada PT BA. Sejak tahun 1999, luas wilayah pertambangan Anak perusahaan telah berkurang sebesar 1.889.787 hektar atau 92% dari wilayah pertambangannya dan pada tanggal 31 Desember 2007 luas wilayah pertambangan Anak perusahaan adalah sebesar 161.113 hektar.
As further stipulated in the CCOW, in the event that any part of the area to be explored does not contain any commercially viable coal deposits, Subsidiaries may relinquish such area to PT BA. Accordingly, since 1999, Subsidiaries have relinquished 1,889,787 hectares or 92% of the mining area and as of December 31, 2007 the mining area is 161,113 hectares.
Efektif tanggal 1 Juli 1997, semua hak dan kewajiban PT BA berdasarkan PKP2B dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi, sesuai dengan perubahan kontrak tanggal 27 Juni 1997, antara Anak perusahaan dan PT BA yang disetujui oleh Menteri Pertambangan dan Energi pada tanggal 7 Oktober 1997.
Effective July 1, 1997, all rights and obligations of PT BA under the CCOW were transferred to the Government of Indonesia represented by the Ministry of Mines and Energy, based on contract amendment dated June 27, 1997 executed by Subsidiaries and PT BA and approved by the Ministry of Mines and Energy on October 7, 1997.
183PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
87
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
b. Perjanjian Penjualan Batubara Bersama b. Joint Coal Sales Agreement
Pada tanggal 30 September 1991 dan 1 Nopember 1999, Arutmin dan KPC, menandatangani Perjanjian Penjualan Batubara Bersama (PPBB) dengan PT BA dimana kedua pihak setuju untuk bekerjasama dalam penyediaan batubara sesuai dengan PKP2B tersebut diatas, untuk periode lima (5) tahun, sampai tanggal 1 Januari 1997 dan 31 Desember 2004, yang kemudian diperpanjang lagi oleh kedua belah pihak. Seperti yang ditentukan dalam PPBB, jumlah setiap pengapalan dari masing-masing pihak ditentukan berdasarkan formula tertentu seperti yang tercantum dalam PPBB. PPBB memberikan hak kepada Anak perusahaan atas 86,5% dari penjualan batubara yang dihasilkan, sementara sisanya sebesar 13,5% akan menjadi hak PT BA.
On September 30, 1991 and November 1, 1999, Arutmin and KPC, entered into a Joint Coal Sales Agreement (JCSA) with PT BA whereby both parties agreed to participate jointly in supplying coal produced, based on the CCOW discussed above, for a five (5) year period until January 1, 1997 and December 31, 2004, which were subsequently extended by both parties as agreed to in writing. As stipulated in the JCSA, the amount of each shipment deemed to be from each party shall be determined based on a certain formula set forth in the JCSA. The JCSA gives right to Subsidiaries to take 86.5% of coal sales proceeds, while the balance of 13.5% will be for the account of and owned by PT BA.
Pemerintah Indonesia menunjuk Anak perusahaan sebagai agen tunggal untuk menjual hasil produksi batu bara yang menjadi bagian Pemerintah dan untuk itu Pemerintah diharuskan untuk membayar biaya jasa administrasi penjualan sebesar 1.5% dari nilai FOB.
The GOI appointed the Subsidiaries as its sole agent to sell its coal entitlement pursuant to the JCSA and the GOI is required pay to a sales administration fee of 1.5% from F.O.B price for the portion of each shipment to which the GOI’s entitled.
Seperti yang diatur lebih lanjut dalam PPBB, Anak perusahaan bertanggung jawab untuk menatausahakan dan melaksanakan seluruh kontrak baik yang dilakukan oleh PT BA maupun Anak perusahaan dalam penjualan batubara. Seluruh hasil penjualan sehubungan dengan pengiriman ditagih dan semua biaya pengirimannya dibayarkan terlebih dahulu oleh Anak perusahaan. Akan tetapi PT BA juga menanggung biaya yang terjadi secara proporsional untuk setiap pengiriman, seperti yang diatur dalam PPBB.
As provided in the JCSA, Subsidiaries are responsible for administering and performing all contracts entered into by either PT BA or Subsidiaries for the sale of coal. All sales revenue with respect to shipments must be collected and all costs with respect to shipments must be paid by Subsidiaries. However, PT BA shall bear its share of the apportionable expenses, as defined in the JCSA, of each shipment in the ratio applicable to such shipments.
Sesuai dengan perubahan atas kontrak seperti yang disebutkan diatas, semua hak dan kewajiban PT BA yang telah diatur dalam PPBB dialihkan kepada Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Pertambangan dan Energi efektif sejak tanggal 1 Juli 1997. Selanjutnya, PT BA tidak lagi terikat dan tidak menjadi pihak yang terkait dengan PPBB tersebut.
In accordance with the contract amendment mentioned above, all rights and obligations of PT BA under the JCSA were transferred to GOI represented by the Ministry of Mines and Energy effective July 1, 1997. Henceforth, PT BA shall no longer be bound nor considered to be a party to the JCSA.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.184
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
88
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 30 Nopember 2001 dan 1 Juli 2005, Arutmin dan KPC mengadakan perjanjian baru berkaitan dengan penyediaan batubara yang diproduksi sesuai dengan PKP2B yang mencakup seluruh jenis batubara yang tersedia untuk dijual oleh Arutmin dan KPC, dalam periode lima tahun masing-masing sampai dengan tanggal 1 Oktober 2006 dan 31 Desember 2009.
On November 30, 2001 and July 1, 2005, Arutmin and KPC entered into a new agreement relating to the supply of coal produced under the CCOW that covers all types of coal available for sale by Arutmin and KPC, with five-year terms until October 1, 2006 and December 31, 2009, respectively.
c. Surat Hutang Seri 2005-1 c. Series 2005-1 Notes
Pada tanggal 6 Juli 2005, KPC dan Arutmin (Pihak Penjual) dan IndoCoal Resource (Cayman) Limited, Anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan (Originator), melakukan transaksi dengan IndoCoal Exports (Cayman) Limited, sebuah Perusahaan yang didirikan dibawah Undang-undang Cayman Islands (Penerbit), dimana (i) Pihak Penjual menjual seluruh piutang penjualan batubaranya yang ada sekarang dan yang akan diproduksi dimasa yang akan datang kepada Originator dan menjual seluruh produksi batubaranya dimasa yang akan datang kepada Originator sebanyak yang dibutuhkan oleh Originator, (ii) Originator setuju untuk menjual semua piutang penjualan yang ada sekarang dan yang akan datang, baik yang dihasilkannya sendiri maupun yang diperoleh dari Pihak Penjual kepada Penerbit, dan (iii) Penerbit menerbitkan Surat Hutang Seri 2005-1 yang bernilai AS$ 600 juta dengan bunga 7,134% berdasarkan fasilitas Indenture and Series 2005-1 Indenture Supplement dan menggunakan dana yang dihasilkannya untuk membeli piutang-piutang tersebut dari Originator (Transaksi Sekuritisasi). Transaksi Sekuritisasi dan dokumen yang terkait dengan transaksi tersebut (Dokumen Transaksi Sekuritisasi) dijelaskan lebih rinci dibawah ini.
On July 6, 2005, KPC and Arutmin (the “Seller Parties”), and ICRL, a wholly-owned subsidiary of the Company (the “Originator”), entered into a series of transactions with IndoCoal Exports (Cayman) Limited, an exempted company with limited liability established under the laws of the Cayman Island (the “Issuer”), under which (i) the Seller Parties sold all of their then existing and future coal sale receivables to Originator and agreed to sell all of their future coal produced to the Originator to the extent required by the Originator, (ii) the Originator agreed to sell its existing and future coal sale receivables generated by itself and the Seller Parties to the Issuer and (iii) the Issuer issued US$ 600 million in 7.134% Series 2005-1 Notes that will mature on July 6, 2012 under an Indenture and Series 2005-1 Indenture Supplement between the transaction parties and used the proceeds to purchase those receivables from the Originator (collectively, the Securitization Transaction). The Securitization Transaction and the material transaction documents related to the Securitization Transaction (the Securitization Transaction Documents) are explained below.
185PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
89
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 6 juli 2005, Pihak Penjual, Indo SPVs, Penjamin, dan Administrator Transaksi mengadakan Perjanjian Surat Hutang Seri 2005-1 dimana Penerbit mengeluarkan dan menjual Surat Hutang Seri 2005-1 dengan total pokok sebesar AS$ 600 juta dengan tingkat bunga sebesar 7,134% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2012. Penerbit menggunakan dana yang dihasilkan dari penjualan Surat Hutang 2005-1 tersebut untuk membeli piutang-piutang tersebut dari Originator dengan membayar uang muka sebesar AS$ 600 juta kepada Originator sesuai dengan Issuer Receivables Sale Agreement antara Penerbit dan Originator. Originator menggunakan AS$ 173,3 juta dari Originator Prepayment Amount yang diterima dari Penerbit untuk membayar uang muka kepada Pihak Penjual (Prepayment Amount) atas pembelian piutang yang ada sekarang dan yang akan datang milik Penjual sesuai dengan Originator Receivables Sale Agreement antara Penerbit dan Pihak Penjual dan pembelian batu bara dimasa yang akan datang sehubungan dengan Long-term Supply Agreeement antara Pihak Penjual dan Originator.
On July 6, 2005, the Seller Parties, the Originator, the Issuer, the Indo SPVs, the Trustee, and the Transaction Administrator entered into an Indenture and a Series 2005-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued and sold Series 2005-1 Notes in the aggregate principal amount of US$ 600 million. The Series 2005-1 Notes bear interest at the rate of 7.134% per annum and mature on July 6, 2012. The Issuer used the proceeds from the sale of the Series 2005-1 Notes to purchase receivable assets from the Originator by paying the Originator Prepayment Amount of US$ 600 million to the Originator under the Issuer Receivables Sale Agreement between the Issuer and the Originator. The Originator used US$ 173.3 million of the Originator Prepayment Amount from the Issuer to make an advance payment to the Seller Parties (the “Prepayment Amount”) for existing and future Receivables Assets under the Originator Receivables Sale Agreement between it and the Seller Parties and for future coal deliveries by the Seller Parties under the Long-term Supply Agreement entered into between the Seller Parties and the Originator.
Pihak Penjual diharuskan membayar kepada Originator biaya bunga atas Prepayment Amount yang jumlahnya sama dengan biaya bunga yang dibayar Penerbit kepada pemegang Surat Hutang Seri 2005-1 sehubungan dengan Tambahan Perjanjian Surat Hutang Seri 2005-1 pada setiap tanggal pembayaran bulanan.
The Seller Parties are required to pay to the Originator an amount of interest on the Prepayment Amount that is equal to the amount of interest the Issuer is required to pay to holders of the Series 2005-1 Notes under the Indenture and the Series 2005-1 Indentures Supplement on the relevant monthly payment date.
Pihak Penjual menggunakan dana hasil Prepayment Amount untuk hal-hal sebagai berikut:
The Seller Parties used the proceeds of the Prepayment Amount as follows:
a. Sebesar AS$ 438,7 juta untuk membayar kembali pinjaman sehubungan Fasilitas KPC 2004, Pinjaman Mandiri Arutmin 2001, Arutmin 2004 Pinjaman Mandiri dan Perjanjian Fasilitas Arutmin 2004;
a. approximately US$ 438.7 million to repay all outstanding amounts under the KPC 2004 Facility Agreement, Arutmin 2001 Mandiri Loan, Arutmin 2004 Mandiri Loan and Arutmin 2004 Facility Agreement;
b. AS$ 69,5 juta untuk pembayaran uang muka kepada Perusahaan;
b. US$ 69.5 million to provide advances to the Company;
c. AS$ 36,6 juta untuk reserve dalam rangka Perjanjian Tambahan Surat Hutang Seri 2005-1 Suplemen Perjanjian; dan
c. approximately US$ 36.6 million to fund required reserve amounts under the Series 2005-1 Indenture Supplement; and
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.186
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
90
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
d. Jumlah yang tersisa untuk membayar tunggakan pasti yang berkaitan dengan Transaksi Sekuritas dan untuk modal kerja Pihak Penjual.
d. the remaining amounts to pay certain expenses incurred in connection with the Securitization Transaction and to provide for the Seller Parties’ working capital.
Pada tanggal 28 April 2006, bagian dari pinjaman Surat Hutang Seri 2006-1 digunakan untuk membayar pelunasan Surat Hutang 2005-1 dan biaya yang berkaitan dengan pelunasan tersebut (lihat Catatan 22e).
On April 28, 2006, part of the proceeds from Series 2006-1 Notes was used to pay the early redemption price of Series 2005-1 Notes and the related costs attached to it (see Note 22e).
Suhubungan dengan penerbitan surat hutang Seri 2005-1, Pihak Penjual, Originator dan Bank of NewYork, masing-masing dalam kapasitas sebagai Indenture Trustee dan Security Trustee menandatangani perjanjian sebagai berikut:
In connection with the issuance of the Series 2005-1 Notes, the Seller Parties, the Originator and the Bank of New York (the “Indenture Trustee and Security Trustee”) entered into the following agreements:
1. Perjanjian Penjualan Piutang Milik Penerbit (Issuer Receivables Sale Agreement/IRSA)
1. Issuer Receivables Sale Agreement (IRSA)
Penerbit dan Originator menandatangani IRSA dimana Penerbit akan membeli aktiva dalam bentuk piutang usaha milik Originator yang diperoleh Originator dari Pihak Penjual. Sesuai dengan perjanjian ini, Penerbit akan memberikan sebesar AS$ 600 juta kepada Originator sebagai uang muka pembelian tersebut (selanjutnya disebut Uang Muka Originator). Originator akan menggunakan uang muka tersebut untuk memberikan uang muka kepada Pihak Penjual sehubungan dengan Perjanjian Penjualan Piutang Milik Originator (OriginatorReceivable Sale Agreement) dan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (Long Term supply Agreement).
The Issuer and the Originator entered into the IRSA that provides for the Issuer to purchase from the Seller Parties the receivable assets purchased by the Originator from the Seller Parties. Under the Issuer Receivables Sale Agreement, the Issuer agreed to advance US$ 600 million to the Originator as a prepayment amount for those receivables (the “Originator Prepayment Amount”) on the closing date. The Originator used the proceeds of the Originator Prepayment amount from the Issuer to advance amounts to the Seller Parties under the Originator Receivables Sale Agreements and the Long-term Supply Agreements referred to below.
2. Perjanjian Penjualan Piutang Milik (Originator Receivable Sale Agreements/ORSA)
2. Originator Receivables Sale Agreements (ORSA)
Pihak Penjual dan Originator menandatangani ORSA dimana Originator akan membeli dari Pihak Penjual, piutang yang ada dan yang akan timbul dimasa yang akan datang, serta yang akan dihasilkan dari penjualan batubara oleh pihak Penjual.
The Originator and each of the Seller Parties entered into an Originator Receivables Sale Agreement that provides for the Originator to purchase from that Seller Party its existing and future receivables and related assets generated from sales of coal by that Seller Party.
187PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
91
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian ini melarang Pihak Penjual untuk mengubah atau memodifikasi persyaratan-persyaratan kontrak yang berkaitan dengan aset piutang, kecuali diperbolehkan oleh kebijakan kredit dan piutang Pihak Penjual, melakukan penawaran untuk menjual piutang yang dapat ditransfer atau kekayaan yang berkaitan atau kepentingan yang terkait kepada pihak lain, menciptakan atau melakukan tindakan penerimaan piutang, melakukan merger dengan atau bergabung ke pihak manapun, mengambil segala tindakan yang akan mengurangi hak dan kepentingan para Pihak, membuka rekening untuk menampung hasil penerimaan piutang selain rekening penerimaan, membayar atau mengumumkan pembayaran yang dibatasi lebih dari sekali dalam setiap tiga bulan, merubah kebijakan pemberian pinjaman dan metode penagihannya, menjalankan usaha apapun selain penjualan hasil tambang, dan selama Surat Hutang Seri 2005-1 masih berlaku, menciptakan, melakukan tindakan atau segala hal yang menyebabkan kerugian selain yang dinyatakan dalam Perjanjian ini.
The agreements preclude the Seller Parties from amending or modifying the terms and/or conditions of any contract pertaining to the Receivables Assets, except as permitted by the Seller Parties’ credit and collection policies, making an offer to sell any of the Transferred Receivables or Related Property to any other party, creating or assuming any lien upon any of the Receivable Assets, merging with or into any party, taking any action that would impair in any respect the rights and interests of the parties to the Originator Receivables Sale Agreements, opening any account into which collections in respect of receivables are deposited other than the Collection Accounts, paying or declaring any Restricted Payments more than once each quarter, changing their credit and collection policies, engaging in any business other than the mining, selling and shipping of coal, and as long as any Series 2005-1 Notes are outstanding, creating, assuming or otherwise incurring indebtedness, other than as permitted under the Originator Receivables Sale Agreements.
3. Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang (Long Term Supply Agreement/LTSA)
3. Long-term Supply Agreements (LTSA)
Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang tanggal 6 Juli 2006, antara lain, menyatakan bahwa, Pihak Penjual akan menjual batubara kepada Originator dengan harga AS$ 34,30 per ton berdasarkan nilai kalori sebesar 6.322 kcal/kg (sesudah di sesuaikan dengan perbedaan nilai kalori milik Originator yang dibeli dari KPC/Arutmin sesuai dengan perjanjian) (fixed forward price).
The Long-term Supply Agreements were entered into by the Seller Parties with the Originator on July 6, 2005, which among other things, provide that the Seller Parties will sell coal to the Originator at the purchase price of US$ 34.30 per tonne based on a calorific value of 6,322 kcal/kg (as adjusted for variations in the calorific values of the coal the Originator purchases from the KCP/Arutmin under the Long-term Supply Agreement) (the “Fixed Forward Price”).
Perjanjian ini juga menyatakan bahwa Originator akan membayar uang muka kepada Pihak Penjual sebesar AS$ 600 juta pada tanggal penutupan.
The Long-term Supply Agreements entered into by the Seller Parties also provided that the Originator would advance to the Seller Parties the Prepayment Amount of US$ 600 million on the closing date.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.188
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
92
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Uang muka yang diterima akan berkurang setiap bulan dengan jumlah nilai pembelian piutang secara keseluruhan (sebagaimana didefinisikan dalam Dokumen Transaksi Sekuritisasi), yang terhutang oleh Originator untuk aktiva piutang yang dibeli berdasarkan ORSA dan akan bertambah dengan pembayaran yang dilakukan oleh Originator kepada Pihak Penjual sesuai dengan LTSA dan ORSA dengan cara yang disediakan dari cash waterfall yang ditetapkan dalam Indenture dan interest amounts payable oleh Pihak Penjual kepada Originator pada tanggal pembayaran bulanan yang berkaitan.
The Prepayment Amount is required to be decreased each month by the aggregate Receivables Purchase Price (as defined in the Securitization Transaction Documents) payable by the Originator for Receivable Assets purchased under the ORSA to which the Seller Parties are parties and increased by payments made by the Originator to the Seller Parties under the Long-term Supply Agreement and ORSA in the manner provided under the cash waterfall set out in the Indenture and interest amounts payable by the Seller Parties to the Originator on the relevant Monthly Payment Date.
Pihak Penjual diharuskan untuk membayar kepada Originator bunga atas uang muka yang diterima dalam rangka ORSA secara bulanan yang jumlahnya sama dengan bunga yang akan dibayar Penerbit kepada pemegang Surat Hutang Seri 2005-1 berdasarkan Indenture dan Indenture Supplement atas Surat Hutang Seri 2005-1 pada tanggal pembayaran bulanan.
The Seller Parties are required to pay to the Originator an amount of interest on the Prepayment Amount that is equal to the amount of interest the Issuer is required to pay to holders of the Series 2005-1 Notes under the Indenture and the Series 2005-1 Indenture Supplement on the relevant Monthly Payment Date.
Selama masa berlakunya perjanjian ini, kewajiban Pihak Penjual bersifat mutlak, tidak bersyarat dan tidak dapat dikurangi, dirubah atau dipengaruhi dalam bentuk apapun juga oleh ketidakmampuan baik Pihak Penjual maupun Originator untuk melaksanakan persyaratan dan kondisi dari transaksi antar kedua pihak, percepatan hutang, atau pengenaan sanksi sebagaimana tercantum dalam dokumen transaksi yang bersangkutan.
During the term of these agreements, the obligations of the Seller Parties are absolute and unconditional and may not be impaired, modified or otherwise affected in any manner by the failure of either the Seller Parties or the Originator to perform under and pursuant to the terms and conditions of any other transaction entered into between them or the acceleration of indebtedness or commencement of enforcement proceedings under the documents affecting any transaction.
189PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
93
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
4. Perjanjian Manajemen Kas dan Rekening (Cash and Accounts Management Agreement/CAMA)
4. Cash and Accounts Management Agreement (CAMA)
Pada tanggal 6 Juli 2005, Penerbit, Originator dan Pihak Penjual, Administrator Transaksi, Indo SPVs, Penjamin, dan Standard Chartered Bank menandatangani CAMA dimana para pihak setuju untuk melakukan serangkaian pembayaran, termasuk pembayaran tertentu yang berhubungan dengan Kontraktor Produksi Utama dan Agen Pemasaran Utama. Pembayaran kepada kontraktor produksi harus berdasarkan rincian faktur pembayaran dan prioritas pembayaran berdasarkan pembatasan yang tertera dalam kontrak.
On July 6, 2005, the Issuer, the Originator, the Seller Parties, the Transaction Administrator, the Indo SPVs, the Trustee and Standard Chartered Bank entered into the CAMA. Under this agreement, the parties agreed to implement certain payment arrangements, including certain payment arrangements in relation to the amounts owing to certain principal production contractors and marketing agents. Payments made to production contractors are based on detailed invoices and priority payments are subject to limitations specified in the contract.
5. Akte Pengalihan Kontrak Karya (PKP2B) 5. Deed of Transfer of CCOW/Coal Agreement
Sehubungan dengan perjanjian LTSA di atas, KPC dan Arutmin masing-masing menandatangani perjanjian untuk mengalihkan PKP2B kepada Indo Kaltim dan Indo Kalsel. Perjanjian ini berlaku efektif secara otomatis jika dan sejak saat pailitnya KPC, Arutmin atau Perusahaan. Jika kepailitan tersebut terjadi atau jika KPC, Arutmin dan Perusahaan menyatakan tidak dapat memenuhi kewajibannya (seperti dijelaskan dalam Securitization Transaction Documents) sehubungan dengan Surat Hutang Seri 2005-1, maka Indo Kaltim dan Indo Kalsel diberi kuasa untuk melanjutkan pemasokan batubara ke Originator untuk selanjutnya di jual ke Pelanggan. Perjanjian dengan kontraktor oleh pihak Penjual dan agen pemasaran dialihkan ke Security Trustee untuk memberikan ijin kepada Indo Kalsel dan Indo Kaltim pada saat pengalihan PKP2B diselesaikan.
In connection with the LTSA, KPC entered into a Deed of Transfer with Indo Kaltim and Arutmin entered into a Deed of Transfer with Indo Kalsel pursuant to which the transfer of the KPC and Arutmin’s CCOW will be completed automatically upon the occurrence of certain bankruptcy events (including a bankruptcy of either KPC, Arutmin or the Company) or the declaration (or deemed declaration) of a Default Payment (as defined in the Securitization Transaction Documents) of the notes issued under the Indenture (including the Series 2005-1 Notes), to allow Indo Kalsel and Indo Kaltim to continue to supply coal to the Originator for sale to coal customers. Contracts with the principal production contractors and marketing agents were assigned by the Seller Parties to the Security Trustee to permit assignment of those contracts to Indo Kalsel and Indo Kaltim in the event the transfer of the CCOW is completed.
Berdasarkan perjanjian, Arutmin/KPC diwajibkan untuk:
Under the Deed of Transfer, Arutmin/KPC are required to:
a. Memelihara, memperbaharui dan menjaga keberadaannya secara hukum dan hak, waralaba, perijinan, konsesi dari pihak ketiga dan hak khusus lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku;
a. Maintain, renew and keep in full force and effect their legal existence and right, franchises, licenses, concessions, third-party permits and other privileges in the jurisdiction as necessary or reasonably desirable;
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.190
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
94
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
b. Menjaga kontrak kerja dan semua kontrak lainnya dengan agen pemasaran dan kontraktor produksi dengan persyaratan yang secara substansi sama pada tanggal penutupan;
b. Maintain in full force and effect the Seller Parties’ CCOW and all other contracts with marketing agents and production contractors on substantially the same terms as are in effect on the Closing Date;
c. Menyelenggarakan pembukuan, akun, dan catatan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku (seperti dijelaskan dalam Securitization Transaction Documents); dan
c. Maintain their books, account and records in accordance with Applicable Accounting Principles (as defined in the Securitization Transaction Documents); and
d. Memelihara semua aset yang material dan perijinan yang diperlukan untuk melakukan usaha.
d. Keep all material property and third party permits necessary for the conduct of their business in good working order and condition.
Sehubungan dengan perjanjian pengalihan PKP2B dari Pihak Penjual ke Indo Kaltim dan Indo Kalsel, Indo Kaltim dan Indo Kalsel menandatangani Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang Bersyarat dengan Originator dimana Indo Kaltim dan Indo Kalsel menyetujui untuk memasok batu bara kepada Originator dengan harga yang disepakati dalam perjanjian.
In connection with the Deed of Transfer of the CCOW from Seller Parties to Indo Kalsel and Indo Kaltim; the Originator entered into CCOW under which Indo Kaltim and Indo Kalsel agreed to supply coal to Originator at the price as stated in the agreement.
Dengan diterbitkannya Surat Hutang Seri 2006-1 dan Seri 2006-2, Penerbit, Originator dan Bank of New York (Indenture Trustee dan Security Trustee) telah melakukan perubahan perjanjian dengan menerbitkan “Perjanjian Perubahan dan Penyajian Kembali” sesuai dengan perjanjian Surat Hutang Seri 2006-1 dan “Perubahan Pertama atas Perjanjian Perubahan dan Penyajian Kembali” sesuai dengan Perjanjian Surat Hutang Seri 2006-2 Notes.
In connection with the issuance of the Series 2006-1 and Series 2006-2 Notes, the Issuer, the Originator and the Bank of New York (the “Indenture Trustee and Security Trustee”) has modified the above agreements by issuing the “Amended and Restated” agreements to conform with Series 2006-1 Notes and the “First Amendment to the Amended and Restated” agreements to conform with Series 2006-2 Notes.
191PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
95
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Selanjutnya, pada tanggal 26 Juni 2007, tanggal penyelesaian aktual atas divestasi 30% saham perusahaan-perusahaan Batubara, para pihak dalam Transaksi Sekuritas Piutang Batubara membatalkan Dokumen Transaksi Sekuritas Indocoal. Perusahaan, Tata Power, Bank of New York (BONY) dan Bank Standard Chartered cabang Singapura menandatangani Cash Distribution Agreement (CDA) untuk menggantikan Perjanjian Manajemen Kas dan Rekening CAMA yang telah berakhir, salah satunya adalah Dokumen Transaksi Sekuritas Indocoal, dan mengimplementasikan perjanjian manajemen kas dan administrasi akun yang berhubungan dengan pendapatan KPC, Arutmin dan ICRL. Perjanjian manajemen kas dalam CDA sama dengan perjanjian manajemen kas dalam CAMA sebelumnya, kecuali syarat syarat dalam CAMA sebelumnya yang berhubungan dengan program sekuritas Indocoal. Selanjutnya pihak tersebut menyetujui merevisi dan penyajian kembali Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang LTSA KPC dan Arutmin sesuai dengan CDA baru.
Subsequently on June 26, 2007, the Actual Completion date of the 30% shares divestment of the Coal Companies, the parties in the Coal Receivables Securitization Transaction terminated the IndoCoal Securitization Transaction Documents. However, the Company, Tata Power, BONY and Standard Chartered Bank, Singapore Branch entered into a new Cash Distribution Agreement (the “CDA”) to replace the terminated CAMA, which was one of the IndoCoal Securitization Transaction Documents, and to implement certain cash management and account administration arrangements in relation to the revenues of KPC, Arutmin and ICRL. The cash management arrangements in the new CDA are similar to the cash management arrangements in the previous CAMA, excluding the provisions in the previous CAMA which related to the IndoCoal Securitization Programme. In addition, the parties acceded an amended and restated KPC and Arutmin LTSA to conform to the new CDA.
6. Perubahan dan Perbaikan Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang KPC dan Arutmin.
6. KPC and Arutmin Long-term Supply Amendment and Restatement Agreement
Pada tanggal 26 Juni 2007, KPC dan ICRL; Arutmin dan ICRL menandatangani Perjanjian Pengadaan Jangka Panjang LTSA, karena KPC dan Arutmin memproduksi dan menjual produk (memproduksi batubara atau yang akan diproduksi) ke ICRL, dari wilayah kerja sebagaimana didefinisikan dalam kontrak karya, dan ICRL membutuhkan untuk produk dari dan mulai pada tanggal efektif perjanjian sampai tanggal berakhirnya perjanjian.
On June 26, 2007, KPC and ICRL; Arutmin and ICRL entered into a Long-term Supply Agreement, whereby, KPC and Arutmin produce and sell Product (coal produced, or which may be produced) to ICRL, from the Agreement Area as defined in the CCOW, and ICRL desires to purchase from KPC and Arutmin, a portion of ICRL’s requirements for Product from and beginning on the effective date of this agreement until the termination date.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.192
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
96
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
ICRL harus menjamin bahwa agen pemasaran harus mempertimbangkan produk yang diproduksi oleh KPC dan Arutmin ( termasuk, tanpa pembatasan, menyangkut kuantitas, jenis, kualitas dan biaya) dan merundingkan dengan KPC dan Arutmin, ketika menandatangani kontrak dengan konsumen dan/atau harus menjamin bahwa agen pemasaran menyimpan laporan KPC dan Arutmin mengenai detail setiap kontrak dan pembaharuan mengenai perbedaan dan penghentian.
ICRL shall secure that its marketing agents shall take into account KPC and Arutmin’s production of the Product (including, without limitation, in respect of quantity, type, quality and cost) and consult with KPC and Arutmin, when entering into contracts with customers, and shall, or shall procure that its marketing agents shall keep KPC and Arutmin notified at all times of the details of each contract and any renewal, variation or termination thereof.
7. Perjanjian Distribusi Kas 7. Cash Distribution Agreement
Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan, Tata Power, dan Perusahaan Batubara, Bank of New York, Bank Standard Chartered dan Kontraktor dan Agen Marketing menyetujui perjanjian ini, karena:
On June 27, 2007, the Company, Tata Power, the Coal Companies, the Bank of New York, Standard Chartered Bank and each Principal Contractor and Principal Marketing Agent that has acceded to this agreement, whereas:
(a) Pihak pihak tersebut setuju mengimplementasikan perjanjian manajemen kas dan administrasi akun yang berhubungan dengan pendapatan dan pembayaran KPC dan Arutmin ke berbagai pihak sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian ini.
(a) The parties hereto have agreed to implement certain account administration and cash management arrangements in relation to the revenue of KPC and Arutmin and payments required to be made to various parties on the terms set out in this Agreement.
(b) KPC dan Arutmin setuju untuk mengimplementasikan perjanjian pembayaran yang berhubungan dengan jumlah terhutang oleh KPC dan Arutmin masing masing sesuai dengan jangka waktu dalam Perjanjian Kontraktor Pokok dan Perjanjian Pemasaran yang ditetapkan dalam perjanjian ini.
(b) KPC and Arutmin have agreed to implement certain payment arrangements in relation to amounts owing thereto by KPC and Arutmin pursuant to the Principal Contractor Agreements and the Marketing Agreements, respectively, on the terms set out in this Agreement
Sesuai dengan perubahan dan perbaikan perjanjian, tidak ada perubahan dan perbaikan yang efektif dengan perjanjian tersebut kecuali setiap pihak menyetujui perubahan dan perbaikan tersebut.
Pursuant to the amended and restated agreements, no modification or amendment shall be effective with respect to these Agreements unless each of the parties hereto consented or agreed to such amendment or modification.
193PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
97
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
d. Surat Hutang Seri 2006-2 d. Series 2006-2 Notes
Pada tanggal 3 Oktober 2006, KPC dan Arutmin (Pihak Penjual), Indocoal Resources (Cayman) Limited (Originator), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (Penerbit), PT Indocoal Kalsel Resources (Indo Kalsel) dan PT Indocoal Kaltim Resources (Indo Kaltim dan, bersama dengan Indo Kalsel, Indo SPVs), Bank New York (Penjamin), dan Foo Kon Tan Grant Thornton (Administrator Transaksi), menandatangani Perjanjian Tambahan (Indenture Supplement), atas Surat Hutang Seri 2006-2, dimana dengan perjanjian ini Penerbit akan mengeluarkan:
On October 3, 2006, KPC and Arutmin (the “Seller Parties”), ICRL (the “Originator”), IndoCoal Exports (Cayman) Limited (the “Issuer”), PT Indocoal Kalsel Resources (Indo Kalsel) and PT Indocoal Kaltim Resources (Indo Kaltim and, together with Indo Kalsel, the “Indo SPVs”), the Bank of New York (the “Trustee”), and Foo Kon Tan Grant Thornton (the “Transaction Administrator”), executed Indenture Supplement, the IndoCoal Series 2006-2 Notes under which the Issuer issued:
(i) Surat Hutang Seri 2006-2 Kelas A-1 dengan tingkat bunga mengambang dan akan jatuh tempo pada 2011 sebesar AS$ 600 juta.
(i) US$ 600 million aggregate principal amount of floating rate Series 2006-2 Class A-1 Notes due 2011; and
(ii) Surat Hutang Seri 2006-2 kelas A-2 dengan tingkat bunga mengambang dan akan jatuh tempo pada 2012 sebesar AS$ 300 juta.
(ii) US$ 300 million aggregate principal amount of floating rate Series 2006-2 Class A-2 Notes due 2012.
Dana hasil Surat Hutang Seri 2006-2 digunakan untuk:
The proceeds raised upon the issuance of the Series 2006-2 Notes were applied as follows:
(a) Pelunasan Surat Hutang Seri 2006-1 sebesar AS$ 800 juta;
(a) Redemption of the Series 2006-1 Notes amounting to US$ 800 million;
(b) Pendanaan sebagian dari cadangan Surat Hutang Seri 2006, sebesar AS$ 25,5 juta;
(b) Partial funding of Series 2006 Reserve Account in the amount of US$ 25.5 million;
(c) Modal kerja untuk KPC dan Arutmin sebesar AS$ 30 juta; dan
(c) To provide for KPC and Arutmin’s working capital amounting to US$ 30 million; and
(d) Pembayaran fee dan biaya yang terjadi sehubungan dengan pinjaman.
(d) The remaining amounts to pay all fees and reasonable costs and expenses incurred in connection with this loan.
Saldo Surat Hutang seri 2006-2 dibebani bunga tahunan yang setara dengan LIBOR plus margin tertentu. Bunga yang masih harus dibayar pada Surat Hutang Seri 2006-2 di setiap periode bunga akan dibayar pada tanggal jatuh tempo bulanan (Monthly Payment Date), tanggal jatuh tempo yang dipercepat (Early Amortization Payment Date) atau tanggal pelunasan akhir (Expected Final Payment Date). Tanggal pembayaran bulanan adalah hari ke 28 setiap bulan, dimana pembayaran pertama jatuh pada tanggal 28 Oktober 2006.
The outstanding balance of each class of the Series 2006-2 Notes bears interest at an annual rate equal to LIBOR plus relevant margin. Interest accruing on the Series 2006-2 Notes during each interest period will be payable on the related Monthly Payment Date, Early Amortization Payment Date or Expected Final Payment Date. The Monthly Payment Dates will be the 28th day of each calendar month, the first of which is on October 28, 2006.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.194
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
98
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Persyaratan atas Pengikatan, perwakilan dan penjaminan, yang akan disepakati yang berkaitan dengan Surat Hutang Seri 2006-2 (Seri 2006-2 Supplemen Perjanjian) sama dengan Persyaratan Dokumen Transaksi Sekuritisasi, termasuk percepatan pelunasan (early amortization events) dan peristiwa-peristiwa pemicu (trigger events), sepanjang perubahan tersebut disetujui oleh semua pihak, antara Perusahaan, Pihak Penjual, Indo SPVs, Originator dan Pelaksana.
The covenants, representations and warranties, conditions subsequent agreed to under the transaction documents entered into in connection with the issuance of the Series 2006-2 Notes (the Series 2006-2 Indenture Supplement) are similar to the representations and warranties, conditions subsequent and covenants under the Securitization Transaction Documents, including the early amortization events and trigger events with such changes as may be mutually agreed between the Company, the Seller Parties, the Indo SPVs, the Originator and the Arranger.
Jaminan yang diberikan berkaitan dengan Surat Hutang Seri 2006-2 sama dengan jaminan yang diberikan berkaitan dengan Surat Hutang Seri 2005-1 dan Seri 2006-1. Perusahaan memberikan jaminan berupa 99.99% saham Arutmin dan 99.98% saham Indo SPVs, Forrerunner memberikan jaminan berupa 100% dari saham Originator. Berkaitan dengan Surat Hutang Seri 2006-2, pemegang saham KPC memberikan jaminan berupa 92% saham KPC.
The security granted in connection with the Series 2006-2 Notes is similar to the security that was granted in connection with the Series 2005-1 and Series 2006-1 Notes with the Company granting a pledge over 99.99% of Arutmin’s shares and 99.98% of the Indo SPV’s shares and Forerunner granting a charge over 100% of the Originator’s shares. In connection with the Series 2006-2 Notes, KPC’s shareholders granted pledges over 92% of KPC’s shares as security.
Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan melunasi Seri 2006-2 di bawah Program Sekuritas IndoCoal (lihat Catatan 39g).
On June 26, 2007, the divestment actual completion date, a portion of the consideration received from divestment of Coal Companies and in the debt service reserve account for the Series 2006-2 Notes was used to settle and redeem the Series 2006-2 Notes under the IndoCoal Securitization Programme (see Note 39g).
e. Surat Hutang Seri 2006-1 e. Series 2006-1 Notes
Pada tanggal 28 April 2006, KPC dan Arutmin (Pihak Penjual), IndoCoal Resources (Cayman) Limited (Originator), IndoCoal Export (Cayman) Limited (Penerbit), Indo Kalsel dan Indo Kaltim (Indo SPVs), dan Bank of New York (Indenture Trustee) menandatangani Perjanjian Tambahan Surat Hutang Seri 2006-1, dimana penerbit mengeluarkan Surat Hutang Seri 2006-1 dengan jumlah total AS$ 800 juta. Dana dari Surat hutang Seri 2006-1 ini digunakan untuk melunasi Surat Hutang Seri 2005-1 dan dana talangan yang diperoleh Perusahaan dari Credit Suisse. Surat hutang Seri 2006-1 akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juli 2006 (Expected Final Payment Date) dan dibebani tingkat bunga 7% per tahun yang terhutang pada tanggal tertentu setiap bulan.
On April 28, 2006, the Seller Parties, the Originator, the Issuer, the Indo SPV’s, and the Indenture Trustee executed the Series 2006-1 Indenture Supplement under which the Issuer issued Series 2006-1 Notes in the aggregate principal amount of US$ 800 million. The proceeds from the Series 2006-1 Notes were used to redeem the Series 2005-1 Notes and to repay a bridging loan granted by Credit Suisse to the Company. The Series 2006-1 Notes mature on July 28, 2006 (the Expected Final Payment Date) and bear interest at a rate of 7% per annum, payable on each Monthly Payment Date.
195PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
99
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 28 Juli 2006, sehubungan dengan Surat Hutang Seri 2006-1 tanggal 28 April 2006, semua pihak menyetujui perubahan ketentuan dalam Surat Hutang Tambahan Seri 2006-1. Perubahan yang signifikan adalah sebagai berikut:
On July 28, 2006, in reference to Series 2006-1 Notes dated April 28, 2006, all parties agreed to amend some provisions in the Series 2006-1 Indenture Supplement, major amendments being as follows:
1. Pembayaran akhir diharapkan diperpanjang dari tanggal 28 Juli 2006 menjadi tanggal 28 September 2006.
1. The expected final payment date was extended to September 28, 2006, instead of July 28, 2006.
2. Tingkat bunga diubah dari 7.0% per tahun menjadi 7.0% per tahun untuk periode sebelum tanggal 28 Juli 2006, dan sesudahnya menggunakan tingkat bunga 7.5% per tahun.
2. The interest rate was amended by replacing the words, “a rate per annum equal to 7.0% with the words “ending on or prior to July 28, 2006, a rate per annum equal to 7.0%, and for each interest period thereafter, a rate per annum equal to 7.5%.”
3. Tambahan fee atas perpanjangan (extention fee) adalah sebesar AS$ 2 juta.
3. The additional extension fee was US$ 2 million.
Pada tanggal 3 Oktober 2006, bagian dari pinjaman Surat Hutang Seri 2006-2 digunakan untuk membayar pelunasan Surat Hutang 2006-1 dan biaya yang berkaitan dengan pelunasan tersebut (lihat Catatan 22e).
On October 3, 2006, part of the proceeds from Series 2006-2 Notes was used to pay the redemption price of Series 2006-1 Notes and the related costs attached to it (see Note 22e).
f. Perjanjian fasilitas kredit f. Term Loan Credit Agreement
Pada tanggal 30 Maret 2007, Perusahaan (Peminjam), Lembaga Keuangan (Pemilik Dana) dan Credit Suisse, cabang Singapore (Arranger, Facility agent and Security agent) menandatangani perjanjian kredit, dimana Pemilik Dana menyediakan fasilitas kredit kepada Peminjam dengan jumlah yang disetujui sebesar AS$ 110 juta.
On March 30, 2007, the Company (the “Borrower”), Financial Institutions (the “Original Lenders”) and Credit Suisse, Singapore branch (the “Arranger, Facility agent and Security agent”) entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders made available to the Borrower a term loan facility in an aggregate amount equal to the Total Commitments of US$ 110 million.
Tingkat bunga pinjaman pada setiap periode adalah tingkat presentase per tahun yang sama dengan margin dan LIBOR. Kecuali terdapat hal-hal yang bertentangan dengan yang tercantum dalam Perjanjian, Perusahaan harus membayar hutang bunga atas pinjaman pada setiap akhir periode.
The rate of interest on the loan for each term is the percentage rate per annum equal to the aggregate of the margin and LIBOR. Except where as provided to the contrary in this Agreement, the Company must pay accrued interest on the loan on the last day of each term.
Setiap jangka waktu pinjman memiliki periode yang berurutan, dimana setiap periode pinjaman akan berlaku selama tiga bulan atau lebih pendek seperti yang disetujui oleh Perusahaan dan pemberi pinjaman utama.
The term has successive terms, wherein each term for the loan will be three months or such other shorter period as may be agreed by the Company and the Majority Lenders.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.196
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
100
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 26 Juni 2007, yaitu tanggal penyelesaian aktual atas divestasi 30% saham perusahaan-perusahaan batubara, Perusahaan dan Credit Suisse merubah persyaratan dan kondisi perjanjian, dimana, pada tanggal 12 Juli 2007, tangal jatuh tempo dirubah dari 2 Mei 2007 menjadi 12 Juli 2008 dengan tingkat bunga 4% per tahun.
On June 26, 2007, the Actual Completion date of 30% shares divestment of the Coal Companies, the Company and Credit Suisse amended the requirements and conditions of the agreement, wherein, on July 12, 2007, the due date was changed from May 2, 2007 to July 12, 2008 with 4% per annum interest rate.
g. Divestasi 30% saham Anak perusahaan (Perusahaan Batu bara)
g. Divestment of 30 % shares of Subsidiaries (Coal Companies)
Berdasarkan Perjanjian Jual Beli (PJB) tanggal 30 Maret 2007, Perusahaan dan anak-anak perusahaan, SHL, KCL dan Forerunner, menjual 30% kepemilikan saham di KPC, Arutmin, ICRL, Indo Kaltim dan Indo Kalsel kepada Tata Power Company Ltd (Tata Power). Harga penjualan tersebut secara keseluruhan adalah sebesar AS$ 1,1 miliar ditambah atau dikurangi dengan hak pembeli atas penyesuaian modal kerja, yang akan ditentukan pada saat transaksi pembayaran.
Pursuant with the Sale and Purchase Agreement (SPA) dated March 30, 2007, the Company and Subsidiaries, SHL, KCL and Forerunner (the “Sellers”) have agreed to sell 30% of their ownership in KPC, Arutmin, ICRL, Indo Kaltim and Indo Kalsel (the “Coal Companies”) to Tata Power Company Ltd (Tata Power) (the “Buyer”). The aggregate consideration shall be a sum of cash equal to the Purchase Price of US$ 1.1 billion plus or minus the Buyer’s Percentage of the working capital adjustments, which will be determined on settlement of the transaction.
Seperti tercantum dalam PJB, kedua Pihak, antara lain, menyepakati kondisi-kondisi sebagai berikut:
In the SPA as agreed by both Parties, the following, among others, are set forth:
1. Persyaratan dan kondisi pelaksanaan perjanjian telah disepakati oleh Pemegang saham Perusahaan, SHL, KCL, Forerunner, Amara, PT Sitrade Coal, KPC, Arutmin, ICRL, Indo Kaltim, dan Indo Kalsel.
1. The conditions and execution of the agreement have been approved by the Shareholders of the Company, SHL, KCL, Forerunner, Amara, PT Sitrade Coal, KPC, Arutmin, ICRL, Indo Kaltim and Indo Kalsel.
2. Transaksi tersebut bukan merupakan penyimpangan dari PKP2B KPC dan Arutmin dengan Pemerintah Indonesia.
2. The transaction is not in violation of the CCOW of KPC and Arutmin with GOI.
3. Transaksi tersebut telah disetujui oleh Menteri Sumber daya Energi dan Mineral dan Badan Kordinasi Penanaman Modal berdasarkan PKP2B Arutmin dan KPC serta disetujui oleh Institusi Pemerintah yang diwajibkan oleh Hukum.
3. The transaction has been approved by the Ministry of Energy and Mineral Resources and the Invesment Coordinating Board based on CCOW of Arutmin and KPC and also approved by other government institutions as required by law.
197PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
101
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Disamping kondisi diatas kedua pihak juga menyepakati hal-hal sebagai berikut:
In accordance, the Completion Conditions of the SPA as agreed by both Parties include, among others, the following:
(a) Seluruh Surat Hutang (Seri 2006-2 Notes) yang dikeluarkan berdasarkan IndoCoal Notes Program harus dilunasi;
(a) all Notes (Series 2006-2 Notes) issued under the IndoCoal Notes Program must be redeemed;
(b) Seluruh sekuritas yang dijamin sesuai dengan Security Trustee dari IndoCoal Notes Program harus diselesaikan dan diberhentikan secara penuh;
(b) all securities granted in favor of the Security Trustee of the IndoCoal Notes Program must be released or discharged in full;
(c) Setiap Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang harus dirubah untuk menyediakan kelanjutan terhadap penebusan Surat Hutang berdasarkan IndoCoal Notes Program dan dalam hal untuk menghapus beberapa acuan atas IndoCoal Notes Program; dan
(c) each Long-Term Supply Agreement must be amended in order to provide for its continuation subsequent to the redemption of the Notes under the IndoCoal Notes Program and in order to remove certain references to the IndoCoal Notes Program; and
(d) Selain kewajiban lancar dan sewa guna usaha, bid bonds dan performance guarantees, tidak ada kewajiban keuangan yang dipinjam oleh Perusahaan Batubara kepada orang lain.
(d) other than total current liabilities and capital leases, bid bonds and performance guarantees, there is no financial indebtedness owing by the Coal Companies to any person.
(e) Seluruh pinjaman dan bunga oleh Perusahaan batubara kepada perusahaan yang terkait (termasuk penjual); dan
(e) all loans and interest owing by a Coal Company to a Related Body Corporate (including the Sellers); and
(f) Seluruh pinjaman dan bunga oleh perusahaan terkait dengan perusahaan batubara (termasuk penjual) kepada perusahaan batubara, harus dibayar kembali secara penuh.
(f) all loans and interest owing by a Related Body Corporate of a Coal Company (including the Sellers) to that Coal Company, must be repaid in full.
Penerimaan dari hasil divestasi 30% perusahaan-perusahaan batubara digunakan untuk pembayaran hutang antar perusahaan dan penyelesaian Surat Hutang Series 2006-2 (lihat Catatan 39d).
Proceeds from the 30% divestment of the Coal Companies were used to settle inter-company payables and the redemption of the Series 2006-2 Notes (see Note 39d).
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.198
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
102
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
h. Perjanjian Operasi h. Operating Agreement
1. Pada tanggal 19 Oktober 2000, Arutmin menandatangani perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk pengoperasian dan perawatan tambang Satui dan Senakin. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan aktiva tetap, perlengkapan, peralatan fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain dari barang yang akan disediakan oleh Arutmin, yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, Arutmin akan membayar kepada Thiess biaya dan pelayanan yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
1. On October 19, 2000, Arutmin signed an operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) for the operation and maintenance of the Satui and Senakin mines. Under this agreement, Thiess provides plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by Arutmin as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, Arutmin pays Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi diperbaharui untuk melibatkan Indo Kalsel dalam perjanjian tersebut. Dalam perjanjian operasi disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan jasa penambangan kepada Indo Kalsel jika pada suatu saat PKP2B dialihkan kepada Indo Kalsel. Sesuai dengan perjanjian operasi yang diperbaharui, Arutmin diijinkan untuk mengalihkan haknya atas perjanjian operasi kepada Bank of New York, sebagai security trustee under the indenture dan memodifikasi syarat pembayaran dan penghentian perjanjian.
On July 6, 2005, the operating agreement was amended to make Indo Kalsel a party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Thiess has agreed to provide mining services for Indo Kalsel in the event that Arutmin’s CCOW is transferred to Indo Kalsel. In addition, the operating agreement was amended to permit Arutmin to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee under the Indenture, and to modify the termination and payment provision.
2. Pada tanggal 1 Nopember 2002, Arutmin menandatangani Perjanjian kontrak jasa penambangan dengan PT Cipta Kridatama Mining (CKM) untuk membuka lokasi penambangan di konsesi Ata-Mereh, Batulicin Kalimantan Selatan. Sesuai dengan kontrak No. BTL/02/RC02-D disebutkan bahwa pihak CKM akan menangani seluruh aktivitas penambangan, yang meliputi aktivitas penyediaan tenaga kerja, peralatan, supervisi, penambangan, transportasi, pengolahan dan pengapalan batubara. CKM juga akan mendesain, membangun dan mengoperasikan fasilitas pabrik pengolahan batubara baik dilokasi Ata maupun di Mereh, serta jalan akses masuk ke tambang dan jalur pengangkutan batubara dari lokasi tambang ke pelabuhan.
2. On November 1, 2002, Arutmin signed a mining services agreement with PT Cipta Kridatama Mining (CKM) for the opening of Arutmin mining concession at Ata-Mereh, Batulicin, South Kalimantan. As stipulated on the Contract No. BTL/02/RC02-D of this agreement, CKM will maintain all mining activities, including the provision of labor required, equipment, supervision, mining, transportation, and barge loading. CKM shall also design, fabricate, construct and operate coal-washing plant facilities both in Ata and Mereh and construct new access roads from the mines to the port facility.
199PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
103
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian ini berlaku untuk periode lima (5) tahun sejak tanggal 1 Nopember 2002.
The mining service agreement is valid for a period of five (5) years, commencing on November 1, 2002.
Pada tanggal 1 Juli 2006, Arutmin dan CKM memperbaharui Kontrak dengan No. BTL/05/C06, yang akan memperpanjang masa tambang di Batulicin (ATA dan Mangkalapi) sesuai dengan jangka waktu dan kondisi yang tercantum dalam kontrak.
On July 1, 2006, Arutmin and CKM renewedthe agreement under the Contract No. BTL/05/C06, which will continue for the duration of the life of the mine in Batulicin (ATA and Mangkalapi) unless otherwise terminated in accordance with the terms and conditions of this contract.
3. Pada tanggal 8 Nopember 2002, Arutmin menandatangani perjanjian penambangan bawah tanah dengan Tunnel Mining Australia Pty. Ltd. Di areal konsesi pertambangan Satui, Kalimantan Selatan. Sebagaimana tercantum dalam kontrak No. STI/02/C10 Rev 1, kontraktor bertanggung jawab untuk menyediakan bangunan kantor, fasilitas penambangan bawah tanah, sarana jalan dan jaringan komunikasi yang terkait dengan pekerjaan penambangan bawah tanah.
3. On November 8, 2002, Arutmin signed an Underground Mining Agreement with Tunnel Mining Australia Pty. Ltd., for its Satui Mine Concession, South Kalimantan. As stipulated in Contract No. STI/02/C10 Rev1, the Contractor is responsible for the provision of office buildings, construction, underground mining facilities, road facilities and communication network for underground mining work.
Pada tanggal 19 Nopember 2007, Arutmin menyampaikan surat pembertahuan kepada Direktur Jendral Penambangan Umum dan Sumber Daya Mineral (sekarang Direktur Jenderal Geologi, Batubara dan Panas Bumi) mengenai dihentikannya kegiatan penambangan bawah tanah diatas. Pada akhir Desember 2007, Arutmin mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Wahana Baratama Mining (“WBM”) untuk penambangan batubara didaerah perbatasan daerah penambangan Satui.
Arutmin decided to transfer the activity from underground mining to open pit mining, thus, on November 19, 2007 Arutmin sent a letter to Directorate General Geology and Mineral Resources (DGGMR, now known as Directorate General Mineral Geology, Coal and Geothermal) informing of the termination of this project. By the end of December 2007, Arutmin entered into an agreement with PT Wahana Baratama Mining (“WBM”) for the mining of coal on the common boundary in Satui concession area.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, total pembayaran kepada Tunnel Mining Australia Pty.Ltd. masing-masing sebesar AS$ 53.356 and AS$ 103.341.
For the period ended December 31, 2007 and 2006, total payment to Tunnel Mining Australia Pty Ltd. amounted to US$ 53,356 and US$ 103,341, respectively.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.200
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
104
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
4. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC menandatangani perpanjangan perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) untuk operasi dan perawatan tambang Melawan dan Sangatta. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan aktiva tetap, peralatan, fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain dari barang-barang yang akan disediakan oleh KPC seperti yang disebutkan dalam perjanjian), tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada Thiess biaya dan pelayanan yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
4. On October 10, 2003, KPC signed an amendment to the operating agreement for mining services with PT Thiess Contractors Indonesia (Thiess) for the operation and maintenance of the Melawan and Sangatta mines. Under this agreement, Thiess provides plant, equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC pays Thiess service fees, the amount of which are calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi jasa penambangan diperbaharui untuk melibatkan Indo Kaltim dalam perjanjian operasi tersebut. Dalam perjanjian disebutkan bahwa Thiess akan menyediakan jasa penambangan untuk Indo Kaltim jika pada satu saat PKP2B KPC dialihkan ke Indo Kaltim. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui, KPC diijinkan untuk mengalihkan haknya atas perjanjian operasi kepada Bank of New York, sebagai Security trustee under the indenture, dan memodifikasi syarat pembayaran dan penghentian perjanjian.
On July 6, 2005, the operating agreement for mining services was amended to make Indo Kaltim a party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Thiess has agreed to provide mining services for Indo Kaltim in the event that KPC’s CCOW is transferred to Indo Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee under the Indenture, and to modify the termination and payment provisions.
5. Pada tanggal 8 April 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) untuk pengoperasian dan perawatan tambang KPC. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa PAMA akan menyediakan aktiva tetap, peralatan, fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain barang yang akan disediakan oleh KPC, yang disebutkan dalam Perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada PAMA suatu biaya dan pelayanan yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku untuk periode sebelas (11) tahun sejak tanggal 1 Juli 2004 (lihat Catatan 39r2).
5. On April 8, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Pamapersada Nusantara (PAMA), under which PAMA agreed to provide contract mining services to KPC. Under this operating agreement, PAMA shall provide plant, equipment facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay PAMA service fees, the amount of which shall be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the agreement. The mining service agreement is valid for a period of eleven (11) years, commencing on July 1, 2004 (see Note 39r2).
201PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
105
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
6. Pada tanggal 27 Mei 2004, KPC menandatangani perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Darma Henwa Tbk. (DH) dimana DH setuju untuk menyediakan jasa penambangan untuk KPC. Dalam perjanjian disebutkan bahwa DH akan menyediakan aktiva tetap, peralatan, fasilitas, pelayanan, material, persediaan suku cadang dan bahan pembantu (selain barang yang akan disediakan sendiri oleh KPC, yang disebutkan dalam perjanjian), serta tenaga kerja dan manajemen yang dibutuhkan. Sebagai kompensasi, KPC akan membayar kepada DH suatu biaya yang jumlahnya akan dihitung sesuai dengan tarif dan formula seperti yang disebutkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama sepuluh (10) tahun sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian.
6. On May 27, 2004, KPC entered into an operating agreement with PT Darma Henwa Tbk (Darma Henwa) under which Darma Henwa agreed to provide mining services for KPC. Under the operating agreement Darma Henwa will provide coal mining services in the Bengalon area. Darma Henwa shall provide plant equipment, facilities, services, materials, supplies (other than the items to be provided by KPC as listed in the agreement), labor and management required. As compensation, KPC is required to pay Darma Henwa service fees, the amount of which are to be calculated in accordance with the rates and formula set forth in the operating agreement. The term of the operating agreement will expire in ten (10) years from the commencement date.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian operasi jasa penambangan dengan DH diperbaharui untuk melibatkan Indo Kaltim dalam perjanjian operasi tersebut. Dalam perjanjian disebutkan bahwa DH akan menyediakan jasa penambangan untuk Indo Kaltim jika pada satu saat kontrak batubara KPC dialihkan ke Indo Kaltim. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui, KPC diijinkan untuk mengalihkan haknya atas perjanjian operasi kepada Bank of New York, sebagai Security trustee under the indenture, dan memodifikasi syarat pembayaran dan penghentian perjanjian.
On July 6, 2005, the operating agreement with Darma Henwa was amended to make Indo Kaltim party to the operating agreement. Under the amended operating agreement, Darma Henwa has agreed to provide mining services to Indo Kaltim in the even that KPC’s CCOW is transferred to Indo Kaltim. In addition, the operating agreement was amended to permit KPC to assign its rights under the operating agreement to the Bank of New York, as security trustee under Indenture, and to modify the termination and payment provisions.
7. Pada tanggal 1 Maret 2006 Arutmin menandatangi perjanjian operasi jasa penambangan dengan PT Bokormas Wahana Makmur (Bokor) untuk melakukan penambangan secara ekonomis dari cadangan batubara yang ada serta memaksimalkan usia operasi tambang serta sekaligus secara aktif bekerjasama dengan Arutmin dalam menghentikan aktivitas penambangan tanpa izin di Batulicin. Dalam perjanjian ini, Bokor menyediakan tenaga kerja, dana, material, peralatan, transportasi dan akomodasi, penyeliaan, serta administrasi untuk melaksanakan pekerjaan menurut perjanjian ini sesuai dengan lingkup kerja, spesifikasi, peta, gambar (bila ada) dan segala persyaratan dari perjanjian ini.
7. On March 1, 2006, Arutmin signed and operating agreement for mining services with PT Bokormas Wahana Makmur (Bokor) for mining of the existing coal deposits economically, to maximize the mine operation age and actively with Arutmin, to stop illegal mining activities in the Batulicin mine. Under this agreement, Bokor provides labor, funds, materials, equipment transportation and accommodation, supervision and administration to carry out the work under the agreement in accordance with the scope of work, specifications, maps, drawings (if any) and terms and condition of this agreement.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.202
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
106
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Maret 2006 dan berakhir tanggal 1 Maret 2008.
This agreement takes effect on March 1, 2006 and will end on March 1, 2008.
8. Pada bulan Desember 2007, Arutmin dan PT Wahana Baratama Mining (“WBM”), mengadakan perjanjian kerja sama penambangan batubara didaerah perbatasan daerah penambangan Satui untuk memaksimalkan ekploitasi yang terdapat di area tersebut. Berdasarkan perjanjian pertambangan, masing-masing pihak harus melakukan perencanaan pertambangan dimana pihak-pihak yang mempunyai hak atas batubara, batasan pit, mekanisme pembebanan batubara, parameter dalam menambang batubara, pembuangan overburden, keamanan dan lingkungan, pembebasan tanah, pengairan kembali, survey, agreement rates, penagihan dan pembayaran dan juga resolusi ketidaksepakatan.
8. On December 2007, Arutmin and PT Wahana Baratama Mining (“WBM”), entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary in Satui concession site to maximize the exploitation of the coal reserve near this boundary area and to address some operational issues that arisen as a result of the common boundary. Under this agreement, guidelines on how both parties shall work together to maximize recovery were set. Such guidelines cover mine plan nomination, each parties’ rights to coal, pit limit boundary, coal and cost sharing mechanism, coal mining parameters, overburden dumping, safety and environment, land compensation, dewatering, surveys, agreement rates, invoicing and payment, as well as the resolution of disputes.
Perjanjian ini akan tetap berjalan sampai dengan terjadinya (Persyaratan Perjanjian) :
This agreement shall remain in full force or effect until the earlier occurrence of (the “Agreement Term”):
(i) Berakhirnya masa berlaku, pembatalan dan pencabutan perjanjian atau perjanjian kerja WBM untuk perusahaan penambangan batu bara dan setiap perpanjangan atau PKP2B milik Arutmin;
(i) the expiration, cancellation and revocation of WBM’s Work Agreement for Coal Mining enterprises and any extensions thereto or Arutmin’s CCOW or any extensions thereto or;
(ii) Salah satu pihak telah menyalahi kontrak perjanjian yang telah disepakati.
(ii) the termination of the Parties due to substantial breach of contract by any Party.
i. Perjanjian Pemasaran i. Marketing Agreements
1. Pada tanggal 6 Oktober 2003, Arutmin mengadakan perjanjian dengan Enercorp, dimana Enercorp akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk seluruh wilayah Republik Indonesia. Sebagai imbal jasa Arutmin akan membayar komisi sebesar 4% dari FOB, CIF, CFR atau dasar lainnya. Jangka waktu perjanjian adalah lima (5) tahun sejak berlakunya perjanjian.
1. On October 6, 2003, Arutmin entered into marketing services agreement with Enercorp under which Enercorp has agreed to act as the exclusive marketing agent of Arutmin for coal sales within Indonesia. As compensation, Arutmin is required to pay Enercorp a commission of 4% of the sales on a F.O.B, CIF, CFR or other basis. The marketing services agreement is effective for a period of five (5) years from the date of the agreement.
203PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
107
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian dengan Enercorp diperbaharui untuk melibatkan Originator dan Indo Kalsel dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan kembali tersebut, Enercorp setuju untuk memberikan jasa pemasaran kepada Arutmin dan Originator dan Indo Kalsel.
On July 6, 2005, the Enercorp marketing service agreement was amended and restated in order to make the Originator and Indo Kalsel parties to the marketing services. Under the amended and restated Enercorp marketing service agreement, Enercorp agreed to provide marketing services for Arutmin, the Originator and (following a transfer of the Arutmin’s CCOW to Indo Kalsel) Indo Kalsel.
2. Pada tanggal 10 Oktober 2003, KPC mengadakan perjanjian dengan Glencore Coal Mauritius Ltd. (Glencore), dimana Glencore akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk seluruh negara kecuali Jepang. Sebagai imbal jasa KPC akan membayar komisi sebesar 5% dari FOB, CIF, CFR atau dasar lainnya. Jangka waktu perjanjian adalah dua belas (12) tahun sejak berlakunya perjanjian.
2. On October 10, 2003, KPC entered into an agreement with Glencore Coal Mauritius Ltd., Glencore under which Glencore agreed to act as the exclusive marketing agent for sales of KPC’s coal outside Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales on a F.O.B. CIF, CFR or other basis. The marketing agreement is effective for a period of twelve (12) years from the date of the agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Glencore di perbaharui untuk melibatkan Originator dan Indo Kaltim dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui tersebut, Glencore setuju untuk memberikan jasa pemasaran untuk KPC, Originator, dan Indo Kaltim.
On July 6, 2005, the Glencore marketing agreement was amended and restated in order to make the Originator and Indo Kaltim parties to the marketing agreement. Under the amended and restated Glencore marketing services agreement, Glencore agreed to provide marketing services for KPC, the Originator, and (following a transfer of KPC’s CCOW to Indo Kaltim) Indo Kaltim.
3. Pada tanggal 9 Januari 2004, KPC mengadakan perjanjian dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), dimana Mitsubishi akan bertindak sebagai agen pemasaran batubara untuk negara Jepang. Sebagai imbal jasa KPC akan membayar komisi sebesar 5% dari FOB, CIF, CFR atau dasar lainnya. Jangka waktu perjanjian adalah selama dua belas (12) tahun sejak tanggal berlakunya perjanjian.
3. On January 9, 2004, KPC entered into an agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi), under which Mitsubishi agreed to act as the exclusive marketing agent of KPC for coal sales in Japan. As compensation, KPC is required to pay a commission of 5% of sales on a FOB. CIF, CFR or other basis. The marketing agreement is valid for a period of twelve (12) years, and may be renewed based on a new joint agreement.
Pada tanggal 6 Juli 2005, perjanjian pemasaran dengan Mitsubishi di perbaharui untuk melibatkan Originator dan Indo Kaltim dalam perjanjian pemasaran. Sesuai dengan perjanjian yang diperbaharui dan disajikan tersebut, Mitsubishi setuju untuk memberikan jasa pemasaran untuk KPC, Originator, dan Indo Kaltim.
On July 6, 2005, the Mitsubishi marketing services agreement was amended and restated in order to make the Originator and Indo Kaltim parties to the Mitsubishi marketing services agreement. Under the amended and restated Mitsubishi marketing services agreement, Mistubishi agreed to provide marketing services for KPC, the Originator, and (following a transfer of the KPC’s CCOW to Indo Kaltim) Indo Kaltim.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.204
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
108
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
4. Pada tanggal 6 Juli 2005, Arutmin dan BPHB memutuskan perjanjian kontrak jasa pemasaran tanggal 22 Oktober 2001 dan 4 Oktober 2003, lalu Arutmin, BHPB, Originator, dan Indo Kalsel menandatangani perjanjian jasa pemasaran yang baru. Dalam perjanjian baru ini BHPB setuju untuk menyediakan jasa pemasaran bagi Arutmin, Originator, dan Indo Kalsel. BHPB berhak untuk menerima komisi sebesar 4% dari penjualan ekspor diluar penjualan Arutmin ke Originator dalam rangka Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang dan yang dijual Indo Kalsel ke Originator, dalam rangka Perjanjian Penyediaan Jangka Panjang. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 29 Nopember 2011.
4. On July 6, 2005, Arutmin, BHP Billiton Marketing AG (BHPB), the Originator, and Indo Kalsel entered into a new marketing services agreement. Under the new marketing services agreement, BHPB agreed to provide marketing services for Arutmin, the Originator, and (following a transfer of Arutmin’s CCOW to Indo Kalsel) Indo Kalsel. BHPB is entitled to receive a commission of 4% of the sale proceeds of all export coal sold, other than coal sold by Arutmin to the Originator under the Long-term Supply Agreement or coal sold by Indo Kalsel to the Originator under the Conditional Long-term Supply Agreement. The term of the new marketing services agreement expires on November 29, 2011.
j. Perjanjian Kerjasama j. Cooperation Agreement
Pada tanggal 12 Desember 2001, Arutmin mengadakan perjanjian kerjasama dengan Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura untuk mengurangi aktivitas penambangan liar di area penambangan Satui dan Senakin. Perjanjian tersebut dimulai pada tanggal 1 Desember 2002 dan berakhir pada tanggal 1 Desember 2003. Perjanjian Kerjasama tanggal 22 September 2006, melalui perjanjian kerjasama No. SNK/05/C01/R masa berlaku perjanjian diperpanjang lagi dari 22 September 2006 sampai dengan tanggal 22 September 2007. Pada tanggal laporan keuangan ini, pembaharuan dari perjanjian ini masih dalam tahap pembahasan dengan Puskopad untuk perpanjangan satu tahun berikutnya.
On December 12, 2001, Arutmin entered into a Cooperation Agreement with Puskopad B Kodam VI Tanjung Pura (Puskopad) to reduce illegal mining activities in the Satui and Senakin mine areas. The agreement commenced on December 1, 2002 and expired on December 1, 2003. Accordingly, on September 22, 2006, the term of the Cooperation Agreement No. SNK/04B/C01/R was extended from September 22, 2006 to September 22, 2007. As of the date of this report, the renewal of this agreement is still under discussion with Puskopad for a one-year period extension.
k. Perjanjian Kerjasama k. Collaboration Agreement
Pada tanggal 19 Mei 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Kobe Steel Ltd. (KSL), dimana Perusahaan berpartisipasi dalam pengembangan proses peningkatan batubara kalori rendah (UBC) untuk selanjutnya memanfaatkan hasil dari pengembangan tersebut untuk memproduksi dan menjual produk UBC, dibawah lisensi yang diberikan KSL.
On May 19, 2006, the Company and Kobe Steel, Ltd. (“KSL”), entered into a Collaboration Agreement, whereby KSL will complete the development of the UBC Process by utilizing a demonstration plant. Bumi will be participating in the development of the UBC Process, and further utilizing the established UBC Process to produce and sell the UBC Products, under license from KSL.
205PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
109
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Atas lisensi yang diberikan KSL, Perusahaan harus membayar kontribusi kepada KSL sebesar Yen 1.100.000.000 Kontribusi tersebut dibayar dalam 4 cicilan, dimana cicilan pertama sebesar Yen 220.000.000 jatuh tempo 60 hari sejak ditandatanganinya perjanjian. Cicilan kedua sebesar Yen 440.000.000 jatuh tempo pada bulan Maret 2007. Dua cicilan terakhir masing-masing sebesar Yen 220.000.000 jatuh tempo pada bulan Maret 2008 dan 2009.
Under the license given by KSL, the Company should make a payment to KSL amounting to JPY 1,100,000,000. The amount will be paid in four (4) installments; the first installment of JPY 220,000,000 was due on the 60th day after the signing date of the agreement. The second installment amounting to JPY 440,000,000 was due on March 2007. The third and last installments amounting to JPY 220,000,000 each are due on March 2008 and 2009, respectively.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, Perusahaan telah membayar kontribusi sebesar masing-masing Yen 660.000.000 (setara dengan AS$ 5.549.786) dan Yen 220.000.000 (setara dengan AS$ 1.913.560).
As of December 31, 2007 and 2006, contributions paid by the Company amounted to JPY 660,000,000 (equivalent to US$ 5,549,786) and JPY 220,000,000 (equivalent to US$ 1,913,560), respectively.
l. Perjanjian Bagi Hasil Produksi (PBH) antara Gallo dan Menteri Sumber Daya Minyak dan Mineral (Ministry of Oil and Mineral Resources)
l. Production Sharing Agreement (PSA) between Gallo and Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR)
Pada tanggal 25 Pebruari 1999, Gallo menandatangani perjanjian dengan Minarak Labuan Company Ltd. dari Malaysia, dimana Gallo mengambil alih kuasa penambangan (participating interest) atas Production Sharing Agreement (PSA) dengan Kementerian Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintahan Yaman.
On February 25, 1999, Gallo entered into an assignment agreement with Minarak Labuan Company Ltd of Malaysia under which Gallo took over the participating interest in the Production Sharing Agreement (PSA) with the Ministry of Oil and Mineral Resources (MOMR) of the Republic of Yemen.
Hal-hal utama yang diatur dalam PBH tersebut adalah sebagai berikut:
The major provisions under the PSA are as follows:
1. Ruang Lingkup 1. Scope
Kontraktor berkewajiban untuk melakukan, eksplorasi, pengembangan, produksi, penyimpanan dan pengangkutan minyak mentah dalam wilayah PBH, dan mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, teknikal dan kemampuan professional untuk melakukan usaha perminyakan sesuai dengan PBH.
Contractors are willing to undertake the obligations provided under this PSA as a Contractor with respect to the Exploration, Development, Production, Storing and Transporting of Crude Oil in the PSA Area, and possesses all the necessary financial resources and the technical and professional competence to carry out the Petroleum Operations according to PSA.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.206
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
110
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
2. Royalti 2. Royalties
Pemerintah Yaman berhak mendapatkan Royalti dari jumlah minyak mentah yang diproduksi dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi sebelumnya dari pengurangan biaya operasi, jumlah yang tidak dapat diperoleh kembali dari minyak mentah setara dengan sepuluh persen (10%) dari dimulainya produksi satu barel pertama dari minyak mentah dan disimpan dari wilayah PBH dan tidak digunakan dalam operasi perminyakan.
The Government of Yemen shall own and be entitled to take royalty from the total Crude Oil produced and saved from PSA Area and not used in Petroleum Operation prior to the deduction of Cost Oil, a non-recoverable amount of Crude Oil equal to ten percent (10%) of such Crude Oil commencing with the first barrel produced and saved from PSA Area (s) and not used in Petroleum Operations.
3. Jangka Waktu 3. Term
Jangka waktu dari PBH meliputi periode pertama dan kedua dari periode eksplorasi dan periode pengembangan. Periode eksplorasi akan dimulai pada tanggal efektif PBH untuk periode empat puluh dua (42) bulan, dibagi dalam dua (2) tahap: Tahap I untuk dua puluh satu (21) bulan dari tanggal efektif. Tahap II untuk dua puluh satu (21) bulan dimulai dari berakhirnya tahap I dari periode pertama eksplorasi. Periode eksplorasi yang kedua dimulai setelah empat puluh dua (42) bulan.
The term of PSA shall include first and second Exploration Periods and a development period. Exploration periods shall be a First Exploration Period of forty-two (42) months commencing from the Effective Date, divided in two (2) phases: Phase I of twenty-one (21) months, commencing from the Effective Date; Phase II of twenty-one (21) months, commencing from the end of Phase I of the First Exploration Period. Second Exploration shall be of forty-two (42) months.
Periode pengembangan akan dimulai pada tanggal ditemukannya minyak pertama kali secara komersial dan berlanjut untuk periode dua puluh (20) tahun dan dapat diperpanjang sampai dengan lima (5) tahun. Periode Penemuan minyak secara komersial, terdiri dari satu tempat penampungan produksi atau dalam suatu kelompok penampungan produksi dimana dapat dikembangkan secara komersial (lihat Catatan 12b).
The Development Period shall commence on the date of the first Commercial Discovery of Oil and shall continue for the period of twenty (20) years and can be extended up to a further five (5) years. The commercial discovery of oil period may consist of one producing reservoir or a group of producing reservoirs that are worthy of being developed commercially (see Note 12b).
4. Penyerahan Wilayah 4. Relinquishments of Areas
Pada saat terakhir dalam masa eksplorasi pertama kontraktor dapat melepaskan dua puluh lima persen (25%) dari wilayah PBHnya jika tidak memilih untuk masuk ke dalam masa eksplorasi kedua kontraktor akan menyerahkan seluruh wilayah PBH yang tidak termasuk kedalam wilayah yang akan di kembangkan.
The Contractor at the end of the First Exploration Period shall relinquish a total of twenty-five percent (25%) of the original Development Area if it does not elect to enter into Second Exploration Period. The Contractor shall relinquish the whole of the PSA Area except those Areas categorized in Development stage.
207PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
111
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
5. Penggantian Biaya Operasi 5. Recovery of Operating Cost
Kontraktor dapat memperoleh kembali semua biaya-biaya, ongkos dan pengeluaran-pengeluaran yang timbul dari semua kegiatan operasi dengan maksimum empat puluh persen (40%) per kuartal dari semua minyak mentah yang diproduksi dan disimpan di wilayah PBH dan tidak digunakan dalam kegiatan operasi dan setelah pembayaran royalti kepada Pemerintah Yaman. Biaya operasi yang timbul dan dibayar setelah tanggal produksi komersial dapat diperoleh kembali dalam tahun pajak dimana biaya dan pengeluaran tersebut telah terjadi dan dibayarkan.
The Contractor shall recover all costs, expenses and expenditures incurred for all Petroleum Operation out of and to the extent of a maximum of forty percent (40%) per quarter of all the Crude Oil produced and saved from the Development Area and not used in Petroleum Operations and after Royalty payments to the State. Operating expenses incurred and paid after the date of initial Commercial Production shall be recoverable in the Tax Year in which such costs and expenses are incurred and paid.
6. Signature Bonus 6. Signature Bonus
Kontraktor harus membayar sebesar AS$ 4,5 juta kepada Menteri Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman sebagai Signature Bonus.
The Contractor shall pay to the MOMR of Government of Yemen amounting to US$ 4.5 million as Signature Bonus.
7. Bonus Produksi 7. Production Bonuses
Persyaratan Jumlah (AS$)/ Amounts (US$) Conditions
Dalam tiga puluh hari setelah tanggal pertama produksi secara komersial dari Blok R2 dan Blok 13.
1.000.000 Within 30 days after the date of first commercial production from the Block R2 and Block 13.
Dalam tiga puluh hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 50.000 barel per hari.
2.000.000 Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of
50,000 barrels per day.
Dalam tiga puluh hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 100.000 barel per hari.
3.000.000 Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of
100,000 barrels per day.
Dalam tiga puluh hari setelah produksi minyak kumulatif dari wilayah kerja telah berjalan dengan rata-rata produksi 150.000 barel per hari.
3.000.000 Within 30 days after cumulative oil production from agreement area has been sustained at the rate of
150,000 barrels per day.
Pada tanggal 31 Desember 2007 bonus produksi belum dapat diberlakukan karena Gallo belum berproduksi.
As of December 31, 2007, such production bonus is not yet applicable as Gallo’s production has not yet commenced.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.208
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
112
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
8. Sumbangan Pelatihan, Kelembagaan dan Sosial
8. Training, Institutional and Social Contributions
Kontraktor harus membayar secara tahunan kepada Menteri Sumber Daya Minyak dan Mineral Pemerintah Yaman untuk biaya pelatihan, kelembagaan dan sosial masing-masing sebesar AS$ 150.000, AS$ 150.000 dan AS$ 300.000, dalam (30) hari setiap tahun setelah dimulainya tanggal efektif dan pada awal tahun kalender selama jangka waktu PBH serta perpanjangannya.
The Contractor shall pay annually to MOMR for training, institutional and social bonuses amounts of US$ 150,000, US$ 150,000 and US$ 300,000, respectively, within thirty (30) days from the start of each year, starting on the effective date and at the beginning of each calendar year thereafter during the term of this PSA and any extension.
9. Bagi Hasil Produksi Minyak 9. Production Sharing Oil
Berdasarkan PBH, bagian MOMR dan kontraktor ditentukan berdasarkan kuantitas minyak mentah yang tersisa setelah dikurangi dengan royalti dan biaya perolehan atas minyak yang diproduksi dan yang disimpan didalam wilayah kerjasama, dan tidak digunakan dalam operasional perminyakan. PBH mengatur jumlah persentase berdasarkan kuantitas produksi.
Based on PSA, MOMR and Contractors’ shares are computed based on remaining quantity after deducting Royalty and Oil cost from the total Crude Oil produced and saved from the Development Area, and not used in Petroleum Operations. The PSA also provides specific percentages of each party’s shares based on the portion on movement of production quantity.
m. Perjanjian Jasa antara KPC dan Enercorp m. Service Agreement between KPC and Enercorp
Pada 1 April 2006, KPC mengadakan perjanjian jasa dengan Enercorp, perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2016. Dalam perjanjian tersebut KPC menunjukkan Enercorp Limited untuk melakukan lingkup pekerjaan (a) mengawasi bongkar muat batubara di tempat tujuan, (b) menyiapkan dokumentasi untuk penyerahan batubara ke Perusahaan Listrik Negara (PLN), (c) menyimpan faktur penjualan batubara yang dilakukan KPC kepada PLN, (d) memfasilitasi pembayaran yang lancar dari PLN atas faktur KPC, dan (e) mendukung usaha KPC dalam menjaga hubungan baik dengan PLN.
On April 1, 2006, KPC entered into service agreement with Enercorp, which will be terminated on March 31, 2016. In the agreement KPC appoints Enercorp for the scope of work; (a) to supervise the unloading of coal at the destination points, (b) to prepare documentation necessary for delivery of coal to PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), (c) to file invoices of coal sold by KPC to PLN, (d) to take actions necessary to facilitate smooth payments of KPC’s invoices by PLN, and (e) to support KPC’s efforts in maintaining good relations between KPC and PLN.
209PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
113
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
n. Perjanjian penjualan dan pembelian Batubara n. Coal Sale and Purchase Agreement
Pada tanggal 1 Januari 2007, KPC dan Arutmin, Enercorp (Pembeli) dan ICRL (Penjual), mengadakan perjanjian Jual Beli Batubara, dimana Penjual sepakat untuk menjual dan mengirim kepada pembeli dengan persyaratan dan kondisi yang disepakati dan KPC dan Arutmin sepakat untuk menjamin kewajiban Penjual kepada pembeli. Kecuali Perjanjian berakhir lebih awal menurut pencadangan yang ada, Perjanjian ini berlanjut dan effektif hingga tanggal 31 Desember 2016. Persyaratan dibagi menjadi dua yaitu:
On January 1, 2007, KPC and Arutmin, Enercorp (the “Buyer”) and ICRL (the “Seller”), entered into a Coal Sale and Purchase Agreement, wherein the Seller agrees to sell and deliver and Buyer agrees to purchase and take delivery of coal upon the terms and conditions set out and KPC and Arutmin agrees to guarantee the obligations of the Seller to the Buyer. Unless this Agreement is earlier terminated in accordance with the provisions herein, this Agreement shall continue to be in effect until December 31, 2016. The term shall be divided into two terms under:
1. “Periode awal” yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2007 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 atau sampai dengan kewajiban kedua pihak telah diselesaikan seperti yang disepakati bersama; mana yang lebih cepat terjadi; dan
1. “Initial term” that shall take effect as of January 1, 2007 and shall terminate on December 31, 2013, or until the obligations of both parties have been completed as mutually agreed, whichever occurs first; and
2. “Periode perpanjangan” yang akan dimulai setelah berakhirnya batas waktu periode awal sampai dengan periode penyelesian. Persyaratan untuk periode perpanjangan akan dibahas dan disepakati bersama.
2. “Extended term” that shall commence upon expiry of the Initial term until the completion of the term. Conditions for this extended term are to be discussed and mutually agreed.
o. Perjanjian Penjualan Batubara o. Coal Sales Agreement
Berdasarkan Perjanjian Penjualan Batubara pada tanggal 30 Maret 2007 yang ditandatangani antara Tata Power (Pembeli) dan ICRL (Pemasok), Pembeli untuk membeli batubara dari beberapa sumber, termasuk dari Pemasok.
Based on the Coal Sales Agreement dated March 30, 2007 entered into between Tata Power (the “Buyer”) and ICRL (the “Supplier”), the Buyer intends to purchase coal from a number of sources, including from the Supplier under this Agreement.
Perjanjian ini berlaku pada tanggal 26 Juni 2007. This Agreement shall be effective from June 26, 2007.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.210
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
114
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
p. Perjanjian Kontrak PLN untuk Batubara Rendah (LRC)
p. PLN Contract Agreement of Low Rank Coal (LRC)
Berdasarkan PJB antara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan konsorsium Darma Henwa dan Arutmin (Pemasok) pada tanggal 15 Desember 2006, Para Pemasok sepakat untuk mengirim LRC kepada PLN dan PLN akan membayar harga per ton batubara yang dikirimkan. PJB berlaku effektif selama satu tahun untuk memenuhi kebutuhan Pambangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya dan dapat diperbaharui setiap tahun, tiga bulan sebelum tanggal berakhirnya perjanjian. Selanjutnya, ada penerbitan beberapa addendum atas perjanjian kontrak. Addendum pertama tertanggal 2 Maret 2007, diikuti dengan addendum kedua pada tanggal 12 Maret 2007, masing-masing mengenai kualitas penolakan LRC dan mekanisme penagihan serta pembayaran.
Based on the SPA between PT Perusahaan Listrik Negara (“PLN”) and consortium of Darma Henwa and the Company (the “Suppliers”) dated December 15, 2006, the Suppliers agrees to deliver LRC to PLN and PLN will pay a corresponding price per ton delivered. The SPA is valid for one (1) year to fulfill the needs of Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya and is renewable every year, three (3) months before the end of the date of Agreement. Furthermore, there were issuances of supplements of the contract agreement. The first supplement was dated March 2, 2007, followed by the second supplement on March 12, 2007, regarding the article 10 of the quality of rejected LRC and article 10 for the invoicing and payments mechanism, respectively.
Pada bulan Juni 2007, ada beberapa pembaharuan kontrak perjanjian PLTU Asam Asam, PLTU 1 Banten (Suralaya Baru), PLTU 2 Banten (Labuan), PLTU 1 Jawa Barat (Indramayu), dan PLTU 2 Jawa Timur (Paiton Baru). Berdasarkan perjanjian, kini PLN sedang melakukan penilaian kinerja sampai dengan tahun 2008 sebelum mereka memasuki perjanjian kontrak selama 20 tahun (2009 - 2029).
On June 2007, there was a renewal of the contract agreement for PLTU Asam Asam, PLTU 1 Banten (Suralaya Baru), PLTU 2 Banten (Labuan) PLTU 1 Jawa Barat (Indramayu), PLTU 2 and Jawa Timur (Paiton Baru). Based on the agreement, currently PLN is conducting performance evaluation until the year of 2008 before they enter into a 20-year contract agreement (2009 - 2029).
q. Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) q. Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA)
Perusahaan dan PT Borneo Lumbung Energi(Borneo), afiliasi dari PT Renaisance Capital menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJBB) tanggal 16 Maret 2006 tentang pengalihan saham Anak perusahaan KPC, Arutmin, ICRL, Indo Kaltim dan Indo Kalsel dengan harga penjualan sebesar AS$ 3,25 miliar. Sesuai dengan PJBB penyelesaian atas penjualan terjadi apabila persyaratan-persyaratan tersebut telah dipenuhi.
The Company and PT Borneo Lumbung Energi (Borneo), an affiliate of PT Renaisance Capital entered into a CSPA dated March 16, 2006, regarding the sale of the shares ownership of the Company in KPC, Arutmin, ICRL, Indo Kaltim and Indo Kalsel at a purchase price of US$ 3.25 billion. In accordance with CSPA, completion of the sale will only occur if certain conditions have been fulfilled within 3.5 months.
Pada tanggal 25 Agustus 2006, Perusahan dan PT Borneo Lumbung Energi memutuskan untuk tidak melanjutkan proses PJBB.
On August 25, 2006, the Company and PT Borneo Lumbung Energi agreed to terminate the CSPA.
211PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
115
39. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
39. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
r. Perjanjian jual dan beli r. Sales and Purchase Agreement
1. Pada tanggal 22 Desember 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Balveder International S.A. (Balveder) dan Tilgard International Ltd. (Tilgard), dimana dalam perjanjian tersebut Perusahaan menyerahkan dan mengalihkan secara langsung dan keseluruhan (tetapi dengan kondisi berlaku efektif sebagaimana ditentukan dalam perjanjian), semua hak, kepemilikan, dan kepentingan Perusahaan di Glencore dan Mitsubishi MAA, beserta dengan kewajiban yang terkait, dan Belveder dan Tilgard dengan ini menyetujui penyerahan tersebut (lihat Catatan 7).
1. On December 22, 2006, the Company signed Sale and Purchase Agreement with Balveder International S.A. (Balveder) and Tilgard International Ltd. (Tilgard), respectively, wherein the Company assigns and transfers outright and absolutely (but conditionally, so as to take effect only as provided in this Agreement), all of its rights, title and interest in/to Glencore and Mitsubishi MAA and all of its obligations, and Balveder and Tilgard hereby accepts such assignment (see Note 7).
2. Pada tanggal 22 Desember 2006, Perusahaan dan Rockell Enterprises Ltd. (Rockell) menandatangani Perjanjian Jual Beli (PJB) dimana Rockell membeli PAMA CSD dari Perusahaan dengan harga AS$ 32 juta. Perusahaan mengakui hasil penjualan ini didalam laporan laba rugi sebagai “Pendapatan Lain-lain” (lihat Catatan 39h5).
2. On December 22, 2006, the Company and Rockell Enterprises Ltd. (Rockell), entered into a Sale and Purchase Agreement to purchase the PAMA CSD from the Company in the amount of US$ 32 million. The Company recognized the proceeds of this purchase in the income statement under “Other income” (see Note 39h5).
s. Perjanjian antara Perusahaan dengan PT Recapital Asset Management
s. Agreement between the Company and PT Recapital Asset Management
Pada tanggal 8 Oktober 2007, Perusahaan telah menandatangani kontrak jasa manajer investasi dengan PT Recapital Asset Management (Recapital) untuk jangka waktu 6 (enam) bulan sejak ditanda tanganinya kontrak. Perusahaan memberikan kewenangan penuh kepada Recapital sebagai manajer investasi untuk mengelola dana Perusahaan berdasarkan pedoman/kebijakan investasi yang telah disepakati bersama. Sebagai kompensasi atas jasa yang diberikan, Recapital berhak untuk mendapatkan penggantian biaya investasi sebesar 1% dari nilai dana yang ditempatkan.
On October 8, 2007, the Company and PT Recapital Asset Management entered into investment management service contract for a period of six (6) months commencing on the signing date of contract. The Company gave full authority to Recapital as investment manager to carry out the management of the Company’s funds based on the agreed investment guidelines /policies. In return, Recapital has the right of 1% of allocated funds to compensate as investment cost.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.212
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
116
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai kewajiban kontinjen atas berbagai bentuk tuntutan yang mungkin timbul sehubungan dengan transaksi bisnis dan penetapan oleh otoritas perpajakan, termasuk keputusan hukum yang masih dalam proses pengadilan atau yang sedang dalam proses banding, yang hasil akhirnya belum bisa ditentukan pada saat ini. Kewajiban kontingen pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries are contigently liable for various claims arising in the ordinary conduct of business and certain tax assessments, which are either pending decision by the courts or are being contested, the outcome of which are not presently determinable.
a. Penambangan Tanpa Ijin (PETI) di Arutmin a. Arutmin Illegal Mining (PETI)
Arutmin tengah menghadapi oleh penambangan tanpa ijin (PETI). PETI telah menaikkan biaya produksi Arutmin karena tiga (3) hal; Pertama, para pelaku PETI telah melakukan penambangan tanpa memperhatikan jumlah yang dibutuhkan untuk memperoleh kembali dan merehabilitasi wilayah dengan sepatutnya setelah penambangan selesai dilakukan. Kedua, para pelaku PETI menggali batubara yang lebih mudah diperoleh di permukaan tanah dengan strip ratio yang lebih rendah, meninggalkan batubara yang terletak lebih dalam, dan oleh karena itu lebih tinggi biaya strip ratio-nya.
Arutmin has been affected by illegal mining (PETI). Illegal mining increases Arutmin’s production costs of mining coal in the area affected in three (3) ways. Firstly, the illegal miners disturb areas without regard to the measures necessary to reclaim and rehabilitate the area properly after mining is completed. Secondly, illegal miners extract the coal that is most accessible to the land surface with the lowest strip ratio, leaving the deeper coal in the area that can only be extracted at a higher, and therefore more costly, strip ratio.
Ketiga, kegiatan PETI mengharuskan Arutmin untuk merubah rencana pertambangannya untuk area yang digunakan dan akan menimbulkan biaya-biaya tambahan yang berhubungan dengan kerusakan yang disebabkan oleh PETI, seperti perbaikan jalan dan biaya rehabilitasi.
Finally, illegal mining requires Arutmin to alter its mine plans for the area affected and incur additional incidental costs related to damage caused by illegal miners, such as road maintenance and rehabilitation costs.
Pada tahun 2004, Arutmin memperoleh laporan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara di Indonesia, sebuah lembaga penelitian independen yang berkecimpung di dalam industri penambangan batubara, untuk memeriksa perhitungan atas penambahan biaya pertambangan di area PETI. Arutmin telah menyampaikan laporan tersebut kepada Pemerintah sebagai bukti dari penambahan biaya sebagai akibat dari PETI tersebut.
In 2004, Arutmin commissioned a report from the Center of Research and Development of Mineral and Coal Technology in Indonesia, an independent research institute involved in the coal mining industry, to verify its calculation of the incremental cost of mining in illegally mined areas. Arutmin has provided a copy of this report to the GOI as evidence of the incremental costs it faces due to illegal mining.
213PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
117
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Karena Arutmin mempunyai hak untuk melakukan penambangan di area yang disebutkan dalam perjanjian penambangan batubara, Arutmin berkeyakinan bahwa biaya yang timbul akibat adanya PETI seharusnya ditanggung oleh Pemerintah. Pada tanggal 30 Juni 2004, Arutmin mengajukan permohonan kepada Pemerintah untuk mengkompensasikan kenaikan biaya tersebut dengan hak pembayaran yang merupakan hak Pemerintah. Permohonan ini ditolak melalui surat dari Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Alam, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui suratnya tanggal 23 Juli 2004.
Because Arutmin has the right to mine the entire area covered by its Coal Mining Agreement, Arutmin believes that the incremental costs it will face in mining areas illegally mined should be borne by the GOI. On June 30, 2004 Arutmin requested the GOI to compensate Arutmin for the incremental cost from the entitlement payments due to the GOI. This request was rejected in a letter from the Directorate General of Geology and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources dated July 23, 2004.
Sejak itu Arutmin telah melakukan sejumlah pertemuan dengan perwakilan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan instansi-instansi Pemerintah lainnya untuk menyelesaikan permasalahan ini. Sampai dengan saat ini, pembahasan ini masih terus berlangsung.
Since then, Arutmin has had numerous meetings with representatives of the Ministry of Energy and Mineral Resources and other Government agencies to resolve this matter. Until the date of this report, the discussions are still ongoing.
b. Pemotongan Royalti dengan PPN Masukan b. Offset of Royalty with VAT Input
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 144/2000 tanggal 22 Desember 2000 yang efektif berlaku pada tanggal 1 Januari 2001, Pemerintah menyatakan bahwa batubara yang belum diproses adalah barang tidak kena pajak. Sebagai akibat dari perubahan ini sejak saat itu muncul ketidakpastian mengenai apakah PPN masukan yang dibayar KPC dan Arutmin (Anak perusahaan) dalam rangka pembelian impor dan lokal dapat dikreditkan atau direstitusi. Namun sejak tanggal 1 Januari 2001 permohonan restitusi yang sebelumnya dikabulkan, ditolak oleh Kantor Pajak.
Based on regulation No. 144/2000 dated December 22, 2000, the GOI adopted the VAT Regulation, which provides that, effective January 1, 2001 unprocessed coal is not subject to value added taxes (VAT). As a result of the VAT Regulation, uncertainty has arisen as to whether VAT paid by the Company’s Subsidiaries (KPC and Arutmin) in relation to imports and local purchases of materials, supplies and other items necessary to produce coal are refundable or creditable against their other taxes. Since January 1, 2001, the Subsidiaries request for VAT refunds have not been granted by the GOI’s tax authorities.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.214
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
118
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Berdasarkan ketentuan dalam Kontrak Karya, kecuali untuk pajak yang secara jelas disebutkan dalam perjanjian, Pemerintah setuju untuk mengganti semua pajak, cukai, sewa dan royalti Anak perusahaan yang dipungut Pemerintah, termasuk Pajak Pertambahan Nilai, dan Pemerintah akan membayar kembali pajak tersebut dalam waktu enam puluh (60) hari setelah penerimaan tagihan.
Under the terms of the CCOW, except for taxes expressly imposed under the terms of the CCOW, the GOI has agreed to indemnify the Subsidiaries against all Indonesian taxes, duties, rentals and royalties levied by the Government, including VAT. The GOI has agreed to reimburse them the tax within sixty (60) days after receipt of the invoice.
Anak perusahaan telah menyampaikan tagihan kepada Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral untuk semua PPN yang telah berumur lebih dari enam puluh (60) hari. Tagihan tersebut belum diselesaikan oleh pihak Direktorat Jenderal. Mahkamah Agung, sesuai dengan permintaan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia, organisasi penghasil batubara di Indonesia telah mengeluarkan pendapat pada bulan April 2004 yang menyatakan bahwa Peraturan Pemerintah tentang PPN tidak sesuai dengan Undang-Undang di Indonesia. Meskipun pendapat tersebut tidak secara pasti dikeluarkan Pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah, Anak perusahaan berpendapat pendapat tersebut dapat mendukung tagihan yang diajukan ke Pemerintah atas PPN yang telah dibayar.
The Subsidiaries have submitted claims to the Directorate General of Energy and Mineral Resources for all VAT amounts that have been outstanding for more than 60 days. Those claims have not been settled by the Directorate General. The Indonesian Supreme Court, at the request of the Indonesian Coal Mining Association, a federation of coal producers in Indonesia, has issued an advisory opinion in April 2004 that the VAT Regulation is invalid under Indonesian law. Although this advisory opinion is not legally binding on the GOI under Indonesian law, the Subsidiaries believed it will provide support to their claim submitted to the GOI to be reimbursed for VAT paid.
Anak perusahaan berkeyakinan dapat merestitusi semua PPN berdasarkan aturan dalam Kontrak Karya dan pendapat Mahkamah Agung diatas. Keyakinan ini juga merupakan sikap keyakinan perusahaan batubara lain di Indonesia yang termasuk dalam “generasi pertama” Kontrak Karya yang juga melakukan langkah yang sama dengan Anak perusahaan.
The Subsidiaries expect to recover all VAT amounts reflected in their financial statements based on the provisions of their CCOW and the Indonesia Supreme Court advisory opinion. In addition, the Subsidiaries’ management believe that other coal companies in Indonesia that have entered into “first generation” contracts of work for coal mining in Indonesia are following similar procedures.
215PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
119
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Pada saat ini Anak perusahaan meng-offset PPN masukan dengan royalti yang merupakan bagian pemerintah atas produksi batubara. Apabila Pemerintah memaksakan pemberlakuan ketentuan mengenai PPN tersebut Anak perusahaan harus membayar royalti yang belum dibayar tersebut. Pada tanggal 9 Pebruari 2006 Anak perusahaan bersama-sama dengan Perusahaan generasi pertama menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi yang di alamatkan ke semua perusahaan penambang batubara generasi pertama sehubungan dengan peringatan atas pembayaran royalti yang diyakini oleh Pemerintah Indonesia masih belum dibayar oleh perusahaan. Surat tersebut juga menyebutkan bahwa perusahaan generasi pertama harus membayar royalti terlebih dahulu baru kemudian menyampaikan permohonan restitusi Pajak Pertambahan Nilai masukan yang telah dibayar, dan tidak boleh di offset.
In the meantime, the Subsidiaries have set off their VAT payments against the coal entitlement payments to the GOI (royalty). Should the GOI impose the VAT Regulation, the Subsidiaries should pay the unpaid royalty. However, on February 9, 2006, the Subsidiaries, together with the other first generation companies, received a letter from General Director of Mineral, Coal and Geothermal addressed to all first generation coal mining corporations regarding the warnings of submitting the outstanding royalty that the GOI believes that the first generation withheld. It also specified that the first generation should remit the royalty first and subsequently apply for a refund on the VAT-input that they had paid, instead of off-setting them.
Pada tanggal 10 Mei 2006, seluruh Perusahaan penambangan batubara generasi pertama menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi sehubungan dengan pembayaran royalti. Perusahaan generasi pertama diwajibkan untuk membayar royalti yang terhutang ke Pemerintah Indonesia sebesar Pajak Pertambahan Nilai masukan yang telah di offset terhadap hutang royalti pada tahun-tahun sebelumnya seperti yang disebutkan dalam Kontrak Karya pasal 11, dan jika perusahaan tidak mentaati, Pemerintah akan menerbitkan surat gagal bayar (sesuai dengan Kontrak Karya pasal 22).
On May 10, 2006, the first generation coal producing companies received another letter from the Directorate General of Mineral, Coal and Geothermal concerning the payment of its royalties. The first generation coal producing companies are obligated to pay royalties due to the GOI equivalent to VAT payments that were off-set against royalty payables in the previous years as required under Article 11 of the Subsidiaries’ CCOW. Furthermore, non-compliance of this would result in the issuance of a default letter (in accordance with Article 22 of the Subsidiaries’ CCOW).
Konsultan hukum Anak perusahaan Aji W., Sunarto Y., dan Partner mengeluarkan pendapat hukum pada tanggal 23 Mei 2006 yang menyatakan Anak perusahaan berhak untuk mengkompensasikan DHPB dengan Pajak Pertambahan Nilai masukan dan bahwa tindakan Pemerintah untuk menyatakan Perusahaan gagal bayar hanya dapat dilakukan jika setiap perselisihan telah diselesaikan oleh arbitrase seperti yang disebutkan dalam Kontrak Karya pasal 23. Semua konsultan hukum dari perusahaan kontrak Kontrak Karya generasi pertama mempunyai pendapat hukum yang sama.
The Subsidiaries’ legal consultants, Aji W., Sunarto Y., and Co. issued his legal opinions dated May 23, 2006, stating that the Subsidiaries have the legal right to offset VAT payment against royalty payables and that action by the GOI in respect of a default can only be taken after the dispute has been settled by arbitration, as stated in Article 23 of the Subsidiaries CCOW. Furthermore all of the legal consultants to the first generation coal producing companies shared that same opinion.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.216
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
120
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Pada tanggal 7 September 2006, sebagai tanggapan terhadap surat yang dikirimkan Perusahaan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BKPM menyatakan bahwa menurut Undang-Undang No. 11/1994 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penjualan Barang dan Jasa Kena Pajak, Pasal 11 (b), PPN untuk usaha pertambangan minyak dan gas bumi, pertambangan umum dan pertambangan lain yang berdasarkan pada kontrak bagi hasil, Kontrak Karya, dan perjanian pertambangan lainnya yang masih berlaku pada saat tanggal peraturan ini berlaku, masih tetap ditentukan berdasarkan kontrak bagi hasil, Kontrak Karya dan perjanjian pertambangan lainnya tersebut sampai dengan tanggal berakhirnya perjanjian.
Subsequently, on September 7, 2006, in response to the letter sent by the Company to Investing Coordinating Board [Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”)], BKPM stated that based on Law No. 11/1994, “VAT on Sale of Taxable Goods and Services”, Article 11 (b), VAT for mining of oil and gas business, general mining and other mining based on profit-sharing contract, CCOW and other outstanding mining agreements as of the date of this law, are still determined based on profit sharing contract, CCOW and other outstanding agreements until the due date of the Agreements.
c. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan (PMK) No. 93/PMK.02/2005 tanggal 10 Oktober 2005 tentang pedoman pajak ekspor, No. 95/PMK.02/2005 tanggal 11 Oktober 2005 tentang penentuan tarif pajak ekspor batubara dan PMK No. 131/PMK.010/2005 tanggal 23 Desember 2005 tentang perubahan Keputusan Menteri Keuangan No. 93/PMK.02/2005, ekspor Anak perusahaan dikenakan 5% pajak ekspor dihitung dari nilai FOB sebagaimana tercantum di dalam Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
c. According to Minister of Finance regulation (PMK) No. 93/PMK.02/2005 dated October 10, 2005 regarding guidelines for payment of export duty, No. 95/PMK.02/2005 dated October 11, 2005 regarding determination for the tariff of export duty on coal, and in accordance with PMK No. 131/PMK.010/2005 dated December 23, 2005 regarding changes on the PMK No. 93/PMK.02/2005, the Subsidiaries’ sales export are subject to export duty of 5% of applied monthly export price or price of Free on Board (FOB) as stated in each Export Goods Notice (Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)).
Pada tanggal 22 Pebruari 2006 dan 24 Pebruari 2006, Arutmin dan KPC menerima Surat dari Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) berkaitan dengan kewajiban cukai ekspor. Arutmin dan KPC berkewajiban untuk membayar bea cukai ekspor kepada Pemerintah yang berasal dari aktivitas ekspor periode 11 Oktober 2005 sampai dengan 11 Pebruari 2006 sebagaimana yang disyaratkan dalam Peraturan Menteri Keuangan.
On February 22, 2006 and February 24, 2006, Arutmin and KPC received a letter from Directorate General of Custom Duty (DGCD) concerning the obligation of export duty. Arutmin and KPC is obligated to pay export duty due to the Government resulting from export activities for the period October 11, 2005 up to February 11, 2006 as required under the regulation from Ministry of Finance.
217PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
121
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
Pada tanggal 22 Agustus 2006, Mahkamah Agung Republik Indonesia mengeluarkan surat keputusan yang menyatakan bahwa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 95/PMK/02/2005 tanggal 11 Oktober 2005 dan PMK No. 131/PMK.010/2005 tanggal 23 Desember 2005 tentang pengenaan pajak ekspor tidak berlaku lagi. Selanjutnya, Menteri Keuangan mengeluarkan Surat Edaran No. S-396/MK.10/2006 yang memerintahkan Departemen Bea dan Cukai untuk tidak memungut pajak ekspor sejak dikeluarkannya surat keputusan Mahkamah Agung tersebut. KPC dan Arutmin kemudian menerima pengembalian dana atas pajak eksport neraca 2007 dan 2006, berturut-turut.
However, on August 22, 2006, the Indonesian Supreme Court issued a decision letter stating that Ministry of Finance Regulation No. 95/PMK/02/2005 dated October 11, 2005 and PMK No. 131/PMK.010/2005 dated December 23, 2005 regarding the imposition of export duty were no longer in effect. The Circular letter No. S-396/MK.10/2006 from the Ministry of Finance also instructed the Department of Customs not to collect export duty starting from the issuance of the Supreme Court letter. KPC and Arutmin, subsequently received the refund of the export duty’s outstanding balance in 2007 and 2006, respectively.
d. KPC sebagai tergugat mengahadapi kasus gugatan No. 14/Pdt.G/2003/PN.Tgr di kawasan pengadilan Tenggarong, dengan H Gula atau Simuh sebagai penggugatnya. Pada persidangan banding di Kaltim, KPC memenangkan persidangan tersebut dan ditetapkan bahwa pemilik dan area/lokasi yang sah adalah KPC, dimana diatas tanah tersebut telah dibangun sebuah rumah milik penggugat. Berdasarkan keputusan tersebut, penggugat diminta untuk memindahkan rumahnya dari area tersebut. Sebaliknya, penggugat sedang mengajukan banding atas kasus ini ke Mahkamah Agung, yang sampai pada tanggal laporan masih dalam proses.
d. KPC as Defendant, is currently facing a litigation case No. 14/Pdt.G/2003/PN.Tgr at Tenggarong District Court against H. Gula or Simuh for unlawfully erecting warehouse construction on the Company’s land. The Kaltim Appellate Court ruled in favor of KPC as the legal owner of the area/location. Based on the decision, the Plaintiff was ordered to remove the house in the said area. As of the report date, the Plaintiff is processing an appeal of the case in the Supreme Court.
e. Pada tahun 2004, tuntutan ganti rugi sebesar AS$ 213.632 (atau Rp 2,1 miliar) diajukan oleh Kelompok Tani Bersatu (KTB) yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Sangatta kepada KPC, dimana KTB mengklaim kepemilikan atas tanah seluas 3.000.000 m2 di area tambang Pit-J milik KPC. Berdasarkan keputusan hukum di tingkat pengadilan tinggi pada tanggal 2 Juni 2006, KPC dinyatakan sebagai pemilik sah atas area tanah yang disengketakan oleh penggugat, pada tanggal 23 Januari 2007 penggugat mengajukan banding ke Mahkamah Agung, yang sampai pada tanggal laporan keuangan masih dalam proses banding di Mahkamah Agung.
e. During 2004, a claim of US$ 213,632 (equivalent to Rp 2.1 billion) was lodged in the Sangatta State Court by the Group of Local Farmers (Kelompok Tani Bersatu) against KPC claiming 3,000,000 m2 of Pit-J area. On June 2, 2006, KPC won the case in the High Court; consequently, the Group of local farmers lodged an appeal to the Supreme Court. As of the report date, the case is still being processed in the Supreme Court.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.218
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
122
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
f. Pada tanggal 9 Agustus 2004, KPC mengajukan gugatan kepada Sobir Solu, Herlina Mongan dan Suwarno, Safrudin, Martinus dimana KPC mengklaim kepemilikan atas tanah seluas 15.600 m2 yang berlokasi di Jalan Perkesit, Sangatta. Berdasarkan keputusan hukum ditingkat Pengadilan Negeri Tenggarong, KPC dinyatakan sebagai pemilik yang sah atas tanah yang disengketakan tersebut. Maka pihak tergugat mengajukan banding, dimana tanggal 15 Mei 2007, atas putusan banding tersebut KPC menang, dan berkaitan dengan putusan banding tersebut belum ada perlawanan hukum dari pihak penggugat pada tingkat banding.
f. August 9, 2004, KPC as the Plaintiff claims the land with an area of 15,600 m2 in Jalan Parikesit, Sangatta, with Sobir Solu, Herlina Mongan and Suwarno, Safrudin, Sahrodi, Martinus, as the Defendants, at District Court of Tengarong. Based on the decision of the District Court of Tengarong, KPC is the legal owner of the area and the claim of the defendants was denied. On May 15, 2007, Sobir Solu cs. appealed the case to High Court in Samarinda, which also ruled in favor of the KPC. As of the audit date, there has been no further legal recourse made by the Defendants since the Defendants have yet to receive the decision of the High Court of Samarinda.
g. KPC menjadi tergugat dalam kasus persidangan di Pengadilan Negeri Sangatta, sehubungan dengan gugatan Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir mengenai lokasi tambang dan infrastruktur KPC dengan total luas area sebesar 33.835.000 m2 (setara dengan Rp 3,4 miliar). Berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri, dinyatakan bahwa KPC adalah pemilik yang sah atas area yang disengketakan oleh penggugat. Atas hal tersebut, penggugat mengajukan tuntutan banding melalui Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur, yang sampai pada tanggal laporan keuangan masih dalam proses.
g. KPC as Defendant, is currently facing a litigation case at Sangatta State Court, with Adji Sapri Bin Adji Bambang Amir, the Plaintiff, against the mining area and its infrastructure with an area of 33,835,000 m2
(equivalent to Rp 3.4 billion). Based on the decision, KPC is the legal owner of the area and the claim of the Plaintiff was denied. The Plaintiff however, has lodged an investigation of jurisdiction to the High Court of East Kalimantan. As of the report date, the case is still being processed in the High Court of East Kalimantan.
h. KPC mengajukan gugatan terhadap Kelompok Tani Pinang Raya (yang terdiri atas 65 orang), dimana Kelompok Tani Pinang Raya telah secara tidak sah menempati lahan operasional yang dimiliki oleh KPC seluas 3.749 hektar yang berlokasi di Sangatta, Kutai Timur. Keputusan Pengadilan Negeri Sangatta pada tanggal 8 Juni 2005, yaitu menolak gugatan yang diajukan oleh KPC, dan pada tanggal 1 Agustus 2005, KPC mengajukan banding sampai dengan tingkat Pengadilan Tinggi Samarinda, yang mana pada tanggal dikeluarkannya laporan ini, masih dalam proses.
h. KPC as the Plaintiff filed a case against Kelompok Tani Pinang Raya (consisting of 65 individuals) for unlawful occupation by the Defendants of the state land that is part of KPC’s operation area and constitutes part of land acquired by KPC with an area of 3,749 ha located in Sangatta. On June 8, 2005, the District Court of Sangatta, ruled in favor of the Defendants. On August 1, 2005, KPC filed an appeal to the High Court of Samarinda. As of the audit date, the dispute is still under the examination process.
219PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
123
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
i. Pada tanggal 5 April 2006, Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengajukan gugatan kepada Perusahaan, Rio Tinto Plc, BP Plc, Pasific Resources Investment Ltd, BP International Limited, SHL dan KCL pada forum arbitrase International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (Gugatan Arbitrase). Gugatan Arbitrase ini diajukan sehubungan dengan klaim Pemprov Kaltim bahwa Perusahaan dan tergugat lainnya tidak menyelesaikan kewajiban-kewajiban tertentu dalam Kontrak Karya dengan tidak menyelesaikan kewajiban pelepasan 51% saham Perusahaan.
i. On April 5, 2006, the Government of East Kalimantan Province (“Pemprov Kaltim”) filed a suit against KPC, Rio Tinto Plc., BP Plc., Pacific Resources Investment Ltd, BP International Limited, SHL and KCL in an arbitration forum called International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) (“Arbitration Suit”). This Arbitration Suit is filed in association with the Pemprov Kaltim’s assumption that KPC and other defendants did not fulfill their obligations in accordance with CCOW by not carrying out the obligatory divestment action of 51% of KPC’s shares.
Dari sudut pandang Perusahaan, Pemprov Kaltim tidak memiliki dasar hukum untuk mengajukan Gugatan Arbitrase di forum ICSID karena Pemprov Katim bukanlah Contracting State yang menandatangani PKP2B KPC, dan juga bukan sub-divisi atau agen dari ContractingState yang ditunjuk Pemerintah untuk mengajukan gugatan ke Perusahaan pada forum arbitrase ICSID.
From KPC’s perspective, Pemprov Kaltim does not have any legal standing to file Arbitration Suit in the ICSID forum since Pemprov Kaltim is neither a Contracting State who signed the PKP2B KPC, nor a sub-division or agency of a Contracting State appointed by the GOI to file a suit against KPC in the ICSID arbitration forum.
The Tribunal yang terdiri atas Prof. Gabrielle Kauffman Kohler (Presiden), Prof. Albert Jan Van Den Berg dan Michael Hwang telah terbentuk pada tanggal 12 April 2007. Selanjutnya pada tanggal 27 dan 28 Pebruari 2008, the Tribunal telah menyelenggarakan Hearing on Juridiction diruang sidang Singapore International Arbitration Center di Singapura. Hearing on Juridiction diselenggarakan untuk memerikasa legal standing Pemprov Kaltim dalam mengajukan gugatan serta untuk memeriksa juridiksi ICSID dalam mengadili perkara pada Hearing on Juridiction. The Tribunal meminta agar para penggugat dan para tergugat menyampaikan jawaban tertulis pada tanggal 10 April 2008 berkaitan dengan beberapa pernyataan yang disampaikan Tribunal kepada penggugat dan para tergugat.
The Tribunal consisting of Prof. Gabrielle Kauffman Kohler (President), Prof. Albert Jan Van Den Berg and Michael Hwang was set up on April 12, 2007. On February 27 and 28, 2008, the Tribunal conducted Hearing on Jurisdiction at Singapore International Arbitration Center to examine the legal standing of the Government of the Province of East Kalimantan in filing a claim, as well as to examine ICSID jurisdiction in judging the case in Hearing Jurisdiction. On April 10, 2008, the Tribunal required the plaintiff and the defendant to provide written statements in connection with several statements by the plaintiff and defendant.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.220
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
124
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
j. Pada tanggal 17 Oktober 2007, KPC mengajukan gugatan kepada Tony JF Massie, dimana KPC menggugat bahwa tergugat secara tidak sah telah menempati tanah dengan luas 400x400 m2 yang merupakan bagian dari 13 hektar tanah yang dimiliki oleh KPC dan kepemilikan tanah adat secara tidak sah telah dibuat sesuai dengan nama tergugat. Pada tanggal 19 Juli 2006, Pengadilan Negeri Sangatta memutuskan bahwa KPC adalah pemilik yang sah atas tanah tersebut dan surat kepemilikan tanah adat atas nama tergugat tidak memiliki kekuatan hukum. Pada tanggal 25 Juli 2007, tergugat mengajukan banding, yang sampai dengan tanggal laporan keuangan masih dalam proses.
j. On October 17, 2006, KPC as the Plaintiff filed a case against Tony JF Massie for (1) unlawful occupation and clearing on the KPC’s land with an area 400x400 m2 that constitutes part of 13 ha. land acquired by the Company and (2) unlawful filing of claims on the said parcel of land by way of Statement Letter of Perwatasan Land under his name. Based on the decision of District Court of Sangatta on July 19, 2006, KPC is the legal owner of the land. On July 25, 2007, Tony JF Massie has lodged an appeal to the High Court of Samarinda and the dispute was still under examination process as of the report date.
k. Pada tanggal 27 Nopember 2006, KPC melakukan gugatan terhadap Sukardi cs. atas kepemilikan tanah dengan luas area 10.354 m2 di daerah Sangatta, Kutai Timur. Pada tingkat pengadilan Negeri Sangatta, diputuskan bahwa KPC adalah pemilik yang sah atas kepemilikan tanah tersebut dan Surat Kepemilikan Tanah Adat tertanggal 16 Juni 1999 dengan nama tergugat tidak sah. Pada tanggal 5 April 2007, tergugat melakukan banding dan pada tanggal 06 September 2007, Pengadilan Tinggi mengeluarkan keputusan bahwa KPC memenangkan kembali putusan tersebut. Sukardi cs. mengajukan banding atas putusan tersebut ke tingkat Mahkamah Agung, yang sampai dengan tanggal laporan keuangan masih dalam proses.
k. On November 27, 2006, KPC as the Plaintiff filed a case against Sukardi, cs. for the land with an area 10,354 m2 located in Sangatta Subs-district, Kutai Timur Regency. Based on the decision of District Court of Sangatta, KPC is the holder of land occupation right over land and Statement Letter of Perwatasan Land of June 16, 1999 under the names of Sukardi cs. is null and void. On April 5, 2007, Sukardi cs has lodged an appeal and on September 6, 2007, the decision supported the Decision of District Court of Sangatta. Sukardi cs. filed an appeal at the Supreme Court, which is still under process as of the date of this report.
l. Pada tanggal 7 Maret 2007, KPC mengajukan gugatan terhadap Kelompok Tani Masyarakat Bengalon, dimana Kelompok Tani Masyarakat Bengalon telah melakukan penutupan jalan yang mengakibatkan akses menuju pelabuhan pengangkutan batubara menjadi terhalang. Pada tingkat Pengadilan Negeri Sangatta, KPC memenangkan persidangan tersebut dan tanggal 8 Mei 2007, Kelompok Tani Masyarakat Bengalon mengajukan banding, tetapi sampai pada tanggal laporan keuangan pengajuan bandingnya belum sampai ke Pengadilan Tinggi Kaltim, Samarinda.
l. On March 7, 2007, KPC as the Plaintiff filed a case against Farmer Group of Bengalon People, for the damages resulting from blocking the road heading for coal loading harbor at Bengalon. KPC won the case in the District Court of Sangatta. On May 8, 2007, the Farmer Group of Bengalon People has lodged an appeal to the High Court of Kaltim in Samarinda, and until the report date, the appeal has not yet been submitted to the High Court of Samarinda.
221PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
125
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
m. Arutmin mengajukan perkara hukum di Pengadilan Negeri Tanah Laut, terhadap PT Surya Kencana Jorong Mandiri ( Kencana), dan terhadap Bupati Tanah Laut (“terdakwa”) untuk menarik kembali izin penambangan dari Kencana. Pada tanggal 1 September 2006, Arutmin telah memenangkan perkara pada tingkat Pengadilan Tata Usaha tingkat pertama. Namun, terdakwa mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi dan berhasil memenangkan perkara tersebut. Pada tanggal 12 April 2007, Arutmin mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Selanjutnya pada tanggal 6 Nopember 2007, Mahkamah Agung mengeluarkan surat keputusan dimana tuntutan Arutmin disetujui, menyatakan keputusan dari Bupati Tanah Laut adalah tidak sah dan meminta Bupati Tanah Laut untuk mencabut keputusannya atas pemberian izin penambangan kepada Kencana.
m. Arutmin filed a suit at the District Court of Tanah Laut, against PT Surya Kencana Jorong Mandiri (Kencana), and also the Regent of Tanah Laut (the "Defendants") to revoke the mining license of Kencana. Arutmin has been awarded at the level of Administrative Court of First Instance on September 1, 2006, however, the Defendants filed an appeal at the Appelate Administrative Court and won the case at the level of the court at the first instance. On April 12, 2007, the Company appealed the case in the Supreme Court. Furthermore, on November 6, 2007, the Supreme Court issued a decision letter where the Arutmin’s claim was granted, declaring that the decision of Tanah Laut Regent is null and void and ordered Tanah Laut Regent to revoke his decision concerning the granting of exploitation mining right to Kencana.
Kasus yang kedua, Arutmin mengajukan gugatan hukum ke Pengadilan Negeri Pelaihari kepada Kencana sehubungan dengan tindakan yang bertentangan dengan hukum oleh Kencana. Pada tanggal 24 Juli 2006, Pengadilan Negeri Pelaihari menyangkal gugatan Arutmin dan Arutmin mengajukan keberatan. Pada tanggal 20 Juni 2007, dalam proses banding, Pengadilan Tinggi Banjarmasin mendukung keputusan dari Pengadilan Negeri Pelaihari dan menolak gugatan Arutmin. Atas keputusan dari Pengadilan Tinggi Banjarmasin, Arutmin membawa perkara ke Mahkamah Agung pada tanggal 3 Juli 2007 yang sampai pada tanggal laporan masih dalam proses.
In the second case, Arutmin has submitted a civil claim in District Court of Pelaihari against Kencana in relation to illegal actions taken by Kencana. On July 24, 2006 Public Court Pelaihari rebuffed Arutmin’s claim, which decision Arutmin appealed. On June 20, 2007, in Appellate justice, the Appellate Court of Banjarmasin supports the decision of the District Court of Pelaihari and also declined Arutmin's claim. Upon the decision of Appellate Court Banjarmasin, Arutmin took the case to the Supreme Court on July 3, 2007 where it is still under examination process as of the report date.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.222
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
126
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
n. HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi, Syarbaini, M.Zaini dan Utuh Nani (Penggugat) mengajukan gugatan pada Pengadilan Negeri Pelaihari sehubungan dengan klaim atas lahan yang dieksplorasi oleh Arutmin seluas 12 hektar. Penggugat menuntut kompensasi dari Arutmin sebesar Rp 660 miliar untuk penambangan batubara dan sebesar Rp 2,4 miliar untuk penggunaan tanah. Arutmin menyatakan bahwa Penggugat tidak mempunyai bukti kepemilikan tanah tersebut. Berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Banjarmasin tertanggal 3 April 2007, HM Rhodi Firdaus dinyatakan sebagai pemilik yang sah atas tanah sengketa tersebut. Terhadap keputusan tersebut Arutmin mengajukan banding pada tingkat Pengadilan Tinggi di hari yang sama dan pada tanggal dikeluarkannya laporan ini proses banding masih berjalan.
n. HM Rhodi Firdaus, Dahri, Norhaidi, Syarbaini, M.Zaini and Utuh Nani (Plaintiffs) filed a lawsuit at the District Court of Pelaihari regarding the claim of the land explored by Arutmin covering 12 hectares. The Plaintiffs demand for compensation from Arutmin amounting to IDR 660 billion for coal mined and IDR 2.4 billion for the use of the land. Arutmin argued that the Plaintiffs have no evidence that they owned the land. The decision was announced by the Court of Banjarmasin on April 3, 2007, declaring that HM Rhodi Firdaus is the legal owner of the disputed land. Based on this decision, Arutmin filed an appeal at the Appellate, which is still in process as of the date of this report.
o. Pada tanggal 12 April 2007, Arutmin mengajukan gugatan terhadap Bupati Tanah Bumbu di Pengadilan Administrasi Banjarmasin atas pemberian izin penambangan kepada PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha dan PT Berkat Banua Inti, yang melampaui wilayah Arutmin sesuai dengan CCOW DU 317/ KALSEL. Pada tanggal 13 Agustus 2007 Pengadilan Administrasi Banjarmasin menolak gugatan Arutmin, kemudian pada tanggal 22 Agustus 2007 Arutmin naik banding di Pengadilan Tinggi. Sampai tanggal dikeluarkan laporan ini proses banding masih berjalan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Jakarta.
o. On April 12, 2007, Arutmin filed a lawsuit against the Regent of Tanah Bumbu District in the State Administrative Court of Banjamarsin in respect of the issuance of exploration and exploitation mining right to PT Radhitya Bara Moya, PT Titan Bumi Artha and PT Berkat Banua Inti, which overlaps Arutmin’s CCOW DU 317/KALSEL area. On August 13, 2007, the State Administrative Court of Banjarmasin rejected Arutmin's claim, which was appealed by Arutmin in the Appellate Court on August 22, 2007. As of the date of this report, the case is still under examination process in High Administrative Court of Jakarta.
p. Umar Yahya dan 15 orang lainnya sebagai ahli waris dari Midun binti Abdurrahman mengajukan gugatan kepada PT BA, dalam kasus ini adalah Arutmin, atas penguasaan tanpa hak atas empat bidang tanah seluas 6.080 meter persegi yang dimiliki oleh Midun binti Abdurrahman di daerah Dugan Teluk Barabai, Desa Sembilang. Pada tanggal 28 Maret 2006, Pengadilan Negeri Kotabaru mengadili dalam putusan sela yang menyatakan penolakan gugatan penggugat. Selanjutnya, pada tanggal 5 April 2007, Arutmin mengajukan untuk naik banding ke Pengadilan Tinggi banding. Sampai pada tanggal laporan ini, kasus ini masih berada dalam proses pemeriksaan.
p. Umar Yahya and the other 15 beneficiaries of Midun binti Abdurrahman filed a claim against PT BA, in this case, Arutmin, for violation of rights upon four separate lands in total 6,080 meters owned by Midun binti Abdurrahman in Dugan Teluk Barabai, Sembilang village. On March 28, 2006, the District Court of Kotabaru issues an interlocutory judgment declaring the Plaintiff’s claim was declined. Furthermore, on April 5, 2007, Arutmin filed an appeal in the Appellate Court. As of the date of this report, this case is still under the examination process.
223PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
127
40. AKTIVA KONTINJENSI DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI (Lanjutan)
40. CONTINGENT ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
q. Pada tanggal 25 september 2007, Thiess mengajukan gugatan terhadap Arutmin di Mahkamah Agung Queensland mengenai tuntutan biaya overhaul dan overhead yang belum dibayar oleh Arutmin. Atas gugatan tersebut Arutmin menggugat kembali dihadapan Mahkamah Agung Queensland terhadap dua gugatan tersebut dan mengajukan hutang yang masih belum dibayar oleh Thiess. Pada tanggal 21 January 2008, Thiess mengajukan gugatan yang telah diperbaharui kepada mahkamah agung Queensland. Sampai pada tanggal laporan ini perkara diatas masih dalam proses.
q. On September 25, 2007, Thiess commenced proceedings against Arutmin in the Supreme Court of Queensland with regards to overhaul claim and overheads claim not yet paid by Arutmin. In response to this claim, Arutmin filed a counter claim before the Supreme Court of Queensland against the two claims by submitting outstanding debt claim to Thiess. On January 21, 2008, Thiess submitted amended claim to the Court. As of the date of this report, the case is still under examination process.
41. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT
41. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang yang bukan selain Dolar Amerika Serikat, sebagai berikut:
At December 31, 2007 and 2006 the Company and its Subsidiaries had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2007
Dalam Mata Setara Dengan Uang Asing/ AS$/ Foreign Equivalent in Currency US$
Aktiva Assets Kas dan bank IDR 20.700.031 Cash on hand and in banks Yen 54.891 Lain-lain/Others 25.055
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya IDR 6.924.384 Restricted cash in banks
Piutang usaha IDR 6.600.292 Trade receivables AUD 2.498.100
Piutang lain-lain IDR 878.977 Other receivables Yen 168.911
Tagihan PPN IDR 369.760.140 VAT Recoverable
407.610.781
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.224
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
128
41. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT (Lanjutan)
41. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
2007
Dalam Mata Setara Dengan Uang Asing/ AS$/ Foreign Equivalent in Currency US$
Kewajiban Liabilities Hutang usaha IDR 24.409.405 Trade payable SGD 132.270 Euro 447.998 SEK 70.318 GBP 173.906 Yen 17.431 Lain-lain/Others 175.356
Hutang pajak IDR 944.025 Taxes payable Yen 33.527
26.404.236
Aktiva bersih 381.206.545 Net Assets
2006
Dalam Mata Setara Dengan Uang Asing/ AS$/ Foreign Equivalent in Currency US$
Aktiva Assets Kas dan bank Yen 17.427.713 Cash on hand and in banks IDR 5.164.192 MYN 19.375 SGD 3.723 Lain-lain/Others 2.798
Piutang dagang IDR 20.807.064 Trade receivables
Piutang lain-lain IDR 659.393 Other receivables AUD 234.295 SGD 86.638 Yen 18.523 EUR 7.294 Lain-lain/Others 849
Piutang hubungan istimewa JPY 159.657 Due from related parties
44.591.514
225PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
129
41. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG YANG BUKAN DOLAR AMERIKA SERIKAT (Lanjutan)
41. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued)
2006
Dalam Mata Setara Dengan Uang Asing/ AS$/ Foreign Equivalent in Currency US$
Kewajiban Liabilities Hutang usaha IDR 66.541.205 Trade payable AUD 665.183 GBP 274.770 Euro 255.567 Yen 33.712 SGD 4.821
Hutang lain-lain IDR 992 Other payable
Hutang pajak IDR 2.409.660 Taxes payable Yen 24.918
70.210.828
Aktiva bersih 25.619.314 Net Assets
42. PENGUMUMAN STANDAR AKUNTANSI YANG BARU
42. NEW ACCOUNTING STANDARD PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan Perusahaan. Revisi tersebut adalah sebagai berikut:
The Indonesian Institute of Accountants has released revisions to several accounting standards that may have certain impacts to the Company’s financial statements. These are:
- PSAK No. 13 (Revisi 2007) - Properti Investasi (Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008)
- PSAK No. 13 (Revision 2007) - Investment Properties (effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2008)
- PSAK No. 16 (Revisi 2007) - Aset Tetap (Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008)
- PSAK No. 16 (Revision 2007) - Fixed Assets (effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2008)
- PSAK No. 30 (Revisi 2007) - Sewa (Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2008)
- PSAK No. 30 (Revision 2007) - Rental (effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2008)
- PSAK No. 50 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Panyajian dan Pengungkapan (Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009)
- PSAK No. 50 (Revision 2006) - Financial Instruments: Presentation and Disclosure (effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2009)
- PSAK No. 55 (Revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (Berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009)
- PSAK No. 55 (Revision 2006) - Financial Instruments: Recognition and Measurements (effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2009)
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.226
PT BUMI RESOURCES Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Angka dalam tabel disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Figures in table are expressed in United States Dollar, unless otherwise stated)
130
42. PENGUMUMAN STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan)
42. NEW ACCOUNTING STANDARD PRONOUNCEMENTS (Continued)
Perusahaan sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan
The Company is evaluating the impact on the financial statements as a result of the adoption of the above new accounting standards.
43. REKLASIFIKASI AKUN 43. RECLASIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007.
Certain accounts in the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2006 have been reclassified to conform to the presentation of accounts in the Company and its Subsidiaries’ consolidated financial statements for year ended December 31, 2007.
44. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
44. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak perusahaan ini telah disetujui untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi pada tanggal 31 Maret 2008.
The consolidated financial statements of the Company and its Subsidiaries have been approved for issue by the BOD on March 31, 2008.
227PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Data PerseroanCorporate Data
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.228
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Suryo B. Sulisto Presiden Komisaris/Komisaris IndependenLulusan Washington International University (MBA), Pennsylvania, Amerika Serikat dan University of Wisconsin (BSc), Wisconsin, Amerika Serikat. Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 200�. Pendiri Kelompok Usaha Satmarindo, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (“HIPPI”). Anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk wilayah Amerika Utara, Tengah dan Selatan. Lahir di Solo, �� Pebruari �947.
President Commissioner/Independent Commissioner Graduated from Washington International University (MBA), Pennsylvania, USA and University of Wisconsin (BSc), Wisconsin, USA. President Commissioner since 200�. Founder of PT Satmarindo Group. President of the Indonesian Indigenous Businessman’s Association (“HIPPI”), Member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce. Special representative of the President of the Republic of Indonesia for the North, Central and South American Regions. Born in Solo on February ��, �947.
Iman TaufikKomisarisLulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin. Komisaris Perseroan sejak tahun 200�. Pendiri PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Penerima Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia untuk pengembangan teknologi lepas pantai. Lahir 24 April �942.
Commissioner Graduated from Institute Teknologi Bandung in Mechanical Engineering. Commissioner since 200�. Founder of PT Guna Nusa Usaha Fabricators. Received the Satya Lencana Pembangunan Award from the President of the Republic of Indonesia for the development of offshore technology. Born on April 24, �942.
Jay Abdullah Alatas KomisarisLulus dari University of Virginia. Komisaris Perseroan sejak tahun 200�. Komisaris Utama PT Hikmah Albros. Lahir di Surabaya, 26 Mei �956.
Commissioner Graduated from University of Virginia, USA. Commissioner since 200�. Chairman of PT Hikmah Albros. Born in Surabaya, May 26, �956.
Samel RumendeKomisarisKomisaris Perseroan sejak tahun 2004. Direktur Eksekutif PT Thiess Contractors Indonesia sejak tahun �989. Lahir di Manado, 28 Juni �945.
Commissioner Commissioner since 2004. Executive Director PT Thiess Contractors Indonesia since �989. Born in Manado, 28 June �945.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
229PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Fuad Hasan MasyhurKomisaris IndpendenKomisaris Perseroan sejak tahun 200�. Direktur Utama PT Maktour sejak tahun �986. Komisaris Utama PT Kayu Meridian. Lahir di Ujung Pandang, 29 Juni �959.
Kusumo A. MartoredjoKomisarisKuliah di Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi, �963. Pada tahun �969 belajar di Gutbrod Moteren Werke Gmbh, Jerman Barat. Komisaris Perseroan sejak tahun 200�. Pendiri PT Catur Yasa. Anggota Dewan Pertimbangan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia dalam bidang ekonomi untuk Jepang dan Korea. Lahir di Bandung, 7 April �943.
CommissionerAttended the School of Economic, Universitas Indonesia in �963, studied at the Gutbrod Moteren Werke Gmbh, West Germany. Commissioner since 200�. Founder PT Catur Yasa. Member of Council of Governors, Indonesian Chamber of Commerce, Special envoy of the President of the Republic of Indonesia for economic affairs to Japan and the Republic of Korea. Born in Bandung, April 7, �943.
Nalinkant A. RathodKomisarisNalin Rathod menjabat sebagai Komisaris di Perseroan sejak tahun 200�, dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Direktur di KPC dan di Arutmin. Lulus dari Andhra University, India dan menjadi Associate Member pada Institute of Chartered Accountants of India (CPA) pada tahun �976. Pernah menjabat sebagai Managing Director di PT Bakrie & Brothers, saat ini juga menjabat Managing Director di Great Asian Holdings Pte. Ltd. dan Capital Managers Asia Ltd. Menetap di Indonesia sejak tahun �980. Lahir di bulan November �950. Warga negara India.
Commissioner Nalin Rathod has been appointed as Commissioner of the Company since 200� and concurrently holds the positions of President Director of KPC and Arutmin. Educated in Andhra University, India, and he became an associate member of the Institute of Chartered Accountants of India (CPA) in �976. Mr Rathod was earlier Managing Director of PT Bakrie & Brothers and is currently also a Managing Director of Great Asian Holdings Pte. Ltd. and Capital Managers Asia Ltd. Born in November �950 of Indian nationality, Mr Rathod moved to Indonesia in �980. Born in November �950. Indian Nationality.
Sulaiman Zuhdi PaneKomisaris Indpenden Lulusan Institute Teknologi Bandung jurusan Geologi, �962. Komisaris Perseroan sejak tahun 200�. Pejabat Pertamina sejak tahun �962. Lahir di Pematang Siantar, 23 Pebruari �938.
Independent CommissionerGraduated from the School of Geology, Institut Teknologi Bandung in �962. Commissioner since 200�. Pertamina official since �962. Born in Pematang Siantar, 23 February �938.
Independent CommissionerCommissioner of the Company since 200�. President Director of PT Maktour since �986. President Commissioner of PT Kayu Meridian. Born in Ujung Pandang, June 29, �959.
PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.230 Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
DireksiBoard of Directors
Ari S.HudayaPresiden DirekturLulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin, �983. Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 200�. Presiden Komisaris PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal dan Enercorp, Ltd. Lahir di Jakarta, 30 Mei �959.
President DirectorGraduated from Institut Teknologi Bandung in Mechanical Engineering in �983. President Director of the Company since 200�. President Commissioner of PT Arutmin Indonesia, PT Kaltim Prima Coal and Enercorp, Ltd. Born in Jakarta, May 30, �959.
Eddie J. SoebariDirekturLulus dari Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, �986. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2000. Direktur Gallo Oil (Jersey), Ltd. Lahir di Surabaya, 2� Juni �956.
DirectorGraduated from University of Indonesia in the School of Economics, majoring in Accounting in �986. Director of the Company since 2000. Director of Gallo Oil (Jersey), Ltd. Born in Surabaya, June 2�, �956.
Kenneth P. Farrell DirekturKen Farrell telah menjabat sebagai Direktur di Perseroan sejak tahun 2004, Komisaris di KPC dan Arutmin sejak 200�. Sebelum bergabung dengan Perseroan, telah berkarir selama 2� tahun di BHP Billiton pada berbagai posisi eksekutif dan manajemen di bidang Pertambangan dan Energi. Memiliki gelar sarjana di bidang Teknik dan Perdagangan, serta merupakan anggota (Fellow) di Australian Institute of Company Directors. Lahir di Australia, 22 Juli �955. Warga negara Australia.
DirectorKen Farrell has served as a Director of the Company from 2004, Commissioner of KPC and Arutmin since 200�. Prior to joining the Company he had 2� years in BHP Billiton in various executive and management roles in Mining and Energy. Mr Farrell has Degrees in Engineering and Commerce and is a Fellow of the Australian Institute of Company Directors. Born in Australia, 22 July �955. Australian nationality.
23�PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual ReportPT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Dileep SrivastavaSenior Vice President – Investor RelationsDileep Srivastava bergabung dengan kelompok usaha PT Bakrie & Brothers pada tahun �997 dan telah menjabat di berbagai posisi senior di perusahaan-perusahaan dalam Group termasuk Direktur PT Trans-Bakrie. Terakhir sebagai Vice President, Group Investors Relations di PT Bakrie & Brothers Holding (termasuk Bakrie Telecom), sebelum menjabat sebagai Senior Vice President-Investor Relations Perseroan sejak Desember 2006, yang bertanggung jawab atas fungsi investor Relations, Sekretaris Perusahaan dan humas. Sebelum bergabung dengan Grup Bakrie, pernah menjabat sebagai CEO di PT Kalindo DK Griya (pemilik Menara Kadin Indonesia) dan beberapa proyek real estate lainnya di Indonesia, mengepalai kantor cabang Bennett & Coleman (pemilik Times of India Group) di Delhi dan ICI Limited, India dalam berbagai posisi dan tanggung jawab. Memiliki gelar Master’s of Business Administration dari Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Lahir di Kanpur, India, 27 October �952, warga negara India.
Senior Vice President – Investor RelationsDileep Srivastava joined PT Bakrie & Brothers Group of Companies in �997 and has served at a number of senior positions in the group companies, including Director, PT Trans-Bakrie. Most recently as Vice President, Group Investor Relations for PT Bakrie & Brothers Holding (including Bakrie Telecom), before joining the Company in December 2006 as Senior Vice President responsible for the Investor Relations function, Corporate Secretary and communications. Prior to joining the Bakrie Group, he was CEO, of PT Kalindo DK Griya (owners of Menara Kadin Indonesia) and other real estate projects in Indonesia, headed the Delhi establishment of Bennett & Coleman (owners of the Times of India Group) and ICI Limited in India in various businesses and function. Mr Srivastava holds a Master’s of Business Administration from the Indian Institute of Management (IIMA), Ahmedabad, India. Born in Kanpur, India on October 27, �952, Indian nationality.
Andrew C. BeckhamChief Financial Officer Andrew Beckham bergabung dengan Perseroan sejak Desember 200�. Lulus dari Portsmouth University jurusan ekonomi (Honours degree). Setelah bekerja di Inggris selama �0 tahun kemudian pindah ke Australia untuk bekerja di Allianz dan Exxon Mobil. Pada bulan Pebruari 2000, pindah ke Indonesia dan bekerja untuk BHP Billiton sebagai konsultan di PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”). Pada bulan Desember 200� bergabung dengan Arutmin yang sekarang merupakan salah satu unit usaha Perseroan sebagai Finance Manager. Ditunjuk sebagai Manager of Business Development di PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) tidak lama setelah Perseroan mengambil alih KPC dan menjadi bagian dari penerbitan obligasi Perseroan yang merupakan instrumen keuangan berperingkat Investment Grade pertama yang diterbitkan oleh perusahaan Indonesia di luar negeri sejak krisis keuangan. Pada bulan Januari 2005, Andrew Beckham pindah ke Perseroan sebagai Vice President sebelum kemudian pada bulan Desember 2006 menjabat sebagai Chief Financial Officer. Lahir di Clacton on Sea – Inggris, pada bulan December �967. Warga negara Inggris.
Chief Financial OfficerAndrew Beckham joined the Company in December 200�. He graduated from Portsmouth University with an Honours degree in Economics. After working in the UK for �0 years, he moved to Australia and worked for Allianz and Exxon Mobil. In February 2000 he moved to Indonesia and worked for BHP Billiton as a consultant in PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”). In December 200� he became Finance Manager for Arutmin now owned by the Company. With the acquisition of PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) he was appointed Manager of Business Development in KPC and was part of the first Investment Grade rated financial bonds out of Indonesia since the financial crisis. In January 2005 he moved in to the Company as Vice President before becoming Chief Financial Officer in December 2006. He was born in Clacton on Sea - UK, in December �967.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.232 Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
Komite AuditAudit Committee
Sulaiman Zuhdi PaneKetua/Komisaris Independen Lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan Geologi, �962. Komisaris Perseroan sejak tahun 200�. Pejabat Pertamina sejak tahun �962. Lahir di Pematang Siantar, 23 Pebruari �938.
Chairman/Independent CommissionerGraduated from the School of Geology, Institut Teknologi Bandung in �962. Commissioner since 200�. Pertamina official since �962. Born in Pematang Siantar, February 23, �938.
Kanaka PuradiredjaAnggota/Kuasa Ketua Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Padjadjaran, Bandung. Berpengalaman lebih dari 30 tahun sebagai Akuntan Publik.
Mantan Managing Partner dan Chairman KPMG Indonesia dan mantan Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono. Menjabat juga sebagai Ketua Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia, Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia. Pernah menjadi anggota Dewan Pengurus Transparansi Internasional Indonesia dan anggota atau pernah menjadi anggota Komite Audit di berbagai Perusahaan Publik.
Member/Acting ChairmanGraduated from Economic Faculty majoring in Accountancy of Padjadjaran University, Bandung. Experienced in public accountant practices for more than 30 years.
Former Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia and former Senior Partner in Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono Public Accounting Firm. Currently Chairman of Honorary Board of Indonesian Institute of Accountants and Chairman of Indonesian Institute of Audit Committee. Former member of Executive Board of International Transparency and a member of former member of audit committee in various public listed companies.
233PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual ReportPT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Mawar I. R. NapitupuluAnggotaLulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Akuntansi, dan memperoleh gelar Master of Business Administration di bidang Keuangan dari Katholieke Universiteit, Leuven, Belgia. Saat ini menjabat Managing Partner di KAP RSM AAJ Associates - Aryanto Amir Jusuf & Mawar. Selain itu, menjabat Wakil Ketua Dewan Standar Profesional Akuntan Publik, anggota Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia, anggota Komite Audit PT Bank Niaga Tbk dan pengajar di Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
MemberGraduated from Economic Faculty majoring in Accountancy of University of Indonesia, Jakarta. Master of Business Administration in Finance of Katholieke Universiteit, Leuven, Belgia. Currently, Managing partner at RSM AAJ Associates - Aryanto Amir Jusuf & Mawar Public Accountant Firm. Chairman of Quality Review Board of the Indonesian Institute of Public Accountant, a member of Risk Monitoring Committee of PT Bank Niaga Tbk, and lecturer in Accounting Department Economic Faculty of University of Indonesia.
Indra SafitriAnggotaLulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, jurusan Hukum Internasional. Pernah mengikuti pendidikan di Wisconsin Law School. Saat ini juga menjabat Senior Partner di KAP Safitri, Motik & Partner. Aktivitas lainnya adalah sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, anggota Perhimpunan Advokat Indonesia, arbiter di Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia, pendiri dan anggota Ikatan Komite Audit Indonesia, anggota Dewan Eksekutif Asosiasi Profesi Manajemen Risiko Indonesia, dan Charter Member di Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI). Berpengalaman sebagai anggota Komite Audit di beberapa perusahaan publik dan sebagai konsultan GCG di Kompartemen Perindustrian dan Perdagangan, Kamar Dagang Indonesia (Kadin).
MemberGraduated from Faculty of Law University of Indonesia, Jakarta, majoring in International Public Law. He was also a participant at Wisconsin Law School. Currently, he is a senior partner at Safitri, Motik & Partner. He is also a Member of Board the Indonesian Capital Market Lawyer Association (Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal) and member of Indonesian Bar Association (Perhimpunan Advokat Indonesia), Arbiter of the Indonesian Capital Market Arbitration Board (Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia), Founder and member of the Indonesian Institute of Audit Committee (Ikatan Komite Audit Indonesia), Executive Board of Indonesia Professionals in Risk Management Association-Indonesia PRIMA (Asosiasi Profesi Manajemen Risiko Indonesia) and Charter Member of the Indonesian Institute of Commissioners and Directors (Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia-LKDI). He has experience in others listed company as audit committee member and a GCG consultant to the Indonesian Chamber of Commerce for Industry and Trade.
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.234
Board of Directors
Corporate Secretary
Corporate Communication
PT Kaltim Prima Coal
PT Arutmin Indonesia
PT Gorontalo Minerals
PT Citra Palu Minerals
Gallo Oil (Jersey) Ltd.
BUMI Mauritania
Finance Accounting
& Tax
Treasury & Corporate Finance
Financial Analyst
Chief Executive Officer
Investors Relation
Chief Operating
Officer
Business Development
Chief FinancialOfficer
Board ofCommissioners
Remuneration NominationCommittee
Risk ManagementCommittee
AuditCommittee
Special Project Team
General Audit
Quality Assurance and Audit
Development
Internal Audit
Legal
Human Resources
General Affairs
Legal, Human Resource
and General Affairs
Domestic Sales and
BUMI Reporting
Export Sales
Sales Operations
(KPC)
Coal Technology
Marketing
Governance
Risk Management
Corporate Governance
Officer
Information Technology Audit and
Information Systems
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.
235PT Bumi Resources Tbk. 2007 Annual Report
Nama Perseroan
Name of CompanyPT Bumi Resources Tbk.
Berkedudukan di
Incorporated inJakarta - Indonesia
Alamat
Address
Wisma Bakrie 2, 7th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2
Jakarta �2920, Indonesia
Tel. : 62-2�-57942080
Fax. : 62-2�-57942070
www.bumiresources.com
E-mail : [email protected]
Modal Dasar
Authorized CapitalRp �0,000,000,000,000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Issued and Fully Paid CapitalRp 9,702,000,000,000
Kepemilikan Saham (per 31 Desember 2007)
Composition of Shareholders (As of December 31, 2007)
Long Haul Holdings, Ltd �2.7�%
Morgan Stanley & Co. Int Plc IPB Client Account 4.39%
PT Long Haul Indonesia 3.87%
PT Bumi Resources Tbk. 2.89%
JP Morgan Chase Bank Na Re Norbax Inc 2.76%
Public 73.38%
Bidang Usaha
Lines of Businesses
Minyak, Gas Bumi, Pertambangan Batubara dan Mineral
Oil, Natural Gas, Coal Mining and Mineral Industries
Konsultan Hukum
Legal ConsultantAji Wijaya, Sunarto Yudo & Co.
Akuntan Publik
Auditor
Jimmy Budhi & Rekan
Member of Global Alliance of Independent Firms
Jl. Sinsingamangaraja No. 26, 2nd Fl.
Jakarta �2�20
Indonesia
Tel. : 62-2� 7202605
Fax. : 62-2� 72788954
E-mail : [email protected]
www.kapjimmybudhi.com
Biro Administrasi Efek
Share Administration Bureau & Settlement Agent
PT Ficomindo Buana Registrar
Mayapada Tower, �0th Fl, Suite 2B
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28
Jakarta �2920
Indonesia
Tel. : 62-2�-52�23�6
Fax. : 62-2�-52�2320
Informasi PerseroanCorporate Information
Laporan Tahunan 2007 PT Bumi Resources Tbk.236
Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2007Responsibility for 2007 Annual Report
Suryo B. SulistoPresiden Komisaris
President Commissioner
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Nalinkant A. RathodKomisaris
Commissioner
Sulaiman Zuhdi PaneKomisaris
Commissioner
Iman TaufikKomisaris
Commissioner
Kusumo A. MartoredjoKomisaris
Commissioner
Fuad Hasan MasyurKomisaris
Commissioner
Jay Abdullah AlatasKomisaris
Commissioner
Samel RumendeKomisaris
Commissioner
DireksiBoard of Directors
Ari S. HudayaPresiden DirekturPresident Director
Eddie J. SoebariDirekturDirector
Kenneth P. FarrellDirekturDirector
maksimedia
PT Bumi Resources TbkWisma Bakrie 2, 7th FloorJl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2Jakarta 12920, IndonesiaTel. : (62-21) 57942080Fax : (62-21) 57942070
www.bumiresources.com
Laporan TahunanAnnual Report 2007